Upload
buihanh
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANAN ORANGTUA PADA ANAK
TERHADAP PENDIDIKAN MUSIK
DI ANTONIO SCHOOL OF MUSIC YOGYAKARTA
Mohammad Amalul Ahli1, Fortunata Tyasrinestu2, Suryati3, Budi Santosa4
Program Studi Pendidikan Musik, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Abstract
Education is compulsory given to humans, especially for children.
Character education of children started from the family, school, and community.
Parents become the main person who determines the character and future of the
children. The parents think provide character education with music education, as
well as to involve children learn music in non-formal music lessons or music school.
One of the institutions that are preferred by music course parents are Antonio
School of Music located in the city of Yogyakarta. More than 100 parents entrust
her son's musical education at the Antoniop School of Music. The parents have a
variety of factors or reasons to involve children study music at the Antonio School
of Music. Based on a sample survey of 60 respondents (parents), it is a major factor
in child attended music lessons is for children to have positive development, by
following the course activities in Antonio School of Music. By following the music
course at the Antonio School of Music, the child is expected to have wider social
relationships, not just formal school environment but also has a new environment
and new friends. Expected the music lessons make children become more confident,
the child has a positive activity in the field of music, the child has the expertise in
music, as well as the expected child can develop music skills passed down from
family.
Keywords: music education, obligations of parents, music lessons
1Alamat peneliti: Jurusan Musik, Institut Seni Yogyakarta, Jalan Parangtritis KM 6,5, Sewon,
Bantul, Yogyakarta. Hp: +6282136036463 Email : [email protected] 2 Staf Pengajar Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta 3 Staf Pengajar Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta 4 Staf Pengajar Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
ABSTRAK
Pendidikan merupakan hal wajib diberikan kepada manusia, terutama anak
– anak. pendidikan karakter anak dimulai sejak dini, dari lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Orangtua menjadi orang utama yang menentukan karakter
dan masa depan anak. Banyak orangtua berfikir memberikan pendidikan karakter
dengan pendidikan musik pada anak menjadi sebuah pilihan, serta mengikut
sertakan anak belajar musik di lembaga non formal kursus musik atau sekolah
musik. Salah satu lembaga kursus musik yang menjadi pilihan orangtua adalah
Antonio School of Music yang berada di kota Yogyakarta. Lebih dari 100 orangtua
mempercayakan pendidikan musik putra putrinya di Antonio School of Music. Para
orangtua memiliki berbagai faktor atau alasan mengikut sertakan anaknya belajar
musik di Antonio School of Music. Berdasarkan survei 60 sampel responden
(orangtua), hal yang menjadi faktor utama anak mengikuti kursus musik adalah agar
anak memiliki perkembangan positif, dengan mengikuti kegiatan kursus di Antonio
School of Music. Dengan mengikuti kursus musik di Antonio School of Music, anak
diharapkan memiliki hubungan sosial yang lebih luas, tidak hanya lingkungan
sekolah formal tetapi juga memiliki lingkungan baru dan teman baru. Kursus musik
diaharpakan membuat anak menjadi lebih percaya diri, anak memiliki kegiatan
positif dibidang musik, anak memiliki keahlian dibidang musik, serta diharapkan
anak dapat mengembangan keahlian musik yang diturunkan dari keluarga.
Kata kunci : Pendidikan musik, perananan orangtua, kursus musik
I. Pendahuluan
Pendidikan menjadi sebuah kebutuhan pasti bagi setiap manusia. Pendidikan
merupakan pembelajaran wajib bagi seseorang demi pembentukan karakter, sikap
dan perilaku manusia, serta sebagai sumber ilmu pengetahuan. Pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata perilaku seseorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia, sebuah pemikiran dan pemahaman yang dimiliki manusia
melalaui upaya pengajaran dan pelatihan5. Pendidikan digolongkan sebagai
pendidikan formal, non formal, dan informal. Pendidikan formal pendidikan yang
diberikan lembaga atau organsisai secara resmi dengan jenjang pendidikan dasar,
menengah dan perguruan tinggi. Pendidikan non formal merupakan pendidikan di
luar formal namun tetap berjenjang dan sebagai pendamping pendidikan formal.
Pendidikaan informal pendidikan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat6.
5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Pusat Bahasa) 2008,
hal. 352 6 Tim redaksi seputarilmu.com “Pengertian, macam – macam, dan fungsi lembaga pendidikan”, di
akses dari http://www.seputarilmu.com/2015/12/pengertian-macam-macam-dan-fungsi.html, pada
tanggal 3 oktober 2016, pukul 19.00
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Pendidikan bagi anak sejak usia dini merupakan hal wajib yang perlu diketahui
oleh orangtua, karena nasib anak dan masa depan anak berada di tangan
orangtuanya7. Saat ini banyak orangtua yang memberikan pendidikan untuk anak –
anaknya tidak hanya melalui jalur pendidikan formal dan pendidikan informal
tetapi juga pendidikan non formal seperti contohnya pendidikan musik. Berbagai
faktor menjadikan alasan orangtua untuk memberikan pendidikan musik bagi
anaknya. Tidak hanya sekedar alasan mengasah ketrampilan di bidang musik, tetapi
faktor kebiasaan anak- anak yang sering bermain game dengan gadget, menonton
televisi sampai tidak mengenal waktu bahkan sampai malas mengerjakan pekerjaan
rumah. Pendidikan musik merupakan solusi terhadap anak agar mempunyai
kegiatan yang lebih positif yaitu belajar membaca notasi balok/angka, belajar
mendengarkan dan menirukan nada, serta belajar banyak memainkan lagu. Anak –
anak diharapkan lebih memilih bermain alat musik dan memainkan lagu daripada
bermain game atau menonton televisi.
Para orangtua beranggapan bahwa belajar instrumen musik bermanfaat bagi
anak dalam hal konsentrasi dan ketrampilan. Belajar instrumen musik
membutuhkan koordinasi antara tangan dan visual atau kemampuan auditori.
Menurut peneliti Virginia Penhune dari Kanada, berlatih musik sejak usia dini akan
meningkatkan maturasi (proses sikap anak menjadi lebih dewasa) dari sambungan
antara area otak motor dan sensori 8. Opini sebagian besar orangtua belajar
instrumen musik dapat meningkatkan kedisiplinan anak. Anak yang hiperaktif,
susah fokus dalam berbagai hal, dengan belajar musik diharapkan lebih bagus
dalam hal konsentrasi dan disiplin. Orangtua yang memiliki anak hiperaktif dan
sulit dalam hal konsentrasi berkeinginan agar menjadi lebih sabar setelah belajar
alat musik. Menurut penelitian, memainkan musik klasik karya komponis L. V.
Beethoven dan W. A. Mozart dapat meningkatkan konsentrasi dan kedisiplinan.
Sebuah studi terbaru juga mengatakan bahwa bermain musik klasik gubahan Ravel,
Shostakovich dan Mendelssohn meningkatkan pendengaran dan keterampilan
sosial anak. Memperkenalkan musik klasik kepada anak membuat mereka memiliki
sikap menghargai di kemudian hari dan menghindari sikap penurunan mental9.
Tidak sedikit orangtua berkeinginan agar anak menjadi pemain musik
profesional dan memiliki skill yang tinggi. Berawal dari kecintaan dan hobi
orangtua yang senang mendengarkan lagu – lagu dari berbagai genre musik,
referensi pemain musik atau musisi terkenal dengan skill yang tinggi, pada akhirnya
meminta dan mendoroang anak untuk menjadi pemain musik atau musisi seperti
musisi idola orangtua. Anak disarankan belajar alat musik baik belajar musik privat
atau les di lembaga sekolah musik dengan harapan memberikan kebanggan bagi
orangtuanya.
7 Shinichi Suzuki, Mengembangkan Bakat Anak Sejak Lahir, (Jakarta, PT. Gramedia 1990), hal. 57 8 Lusia Kusana “Belajar musik bantu perkembangan otak anak” di akses dari
http://health.kompas.com/read/2013/02/25/13005544/Belajar.Musik.Bantu.Perkembangan.Otak.A
nak pada tanggal 3 oktober 2016 pukul 20.00 9 Birgitta Ajeng “Memainkan musik klasik seperti Beethoven dan Mozart akan meningkatkan
konsentrasi dan disiplin anak” sebuah studi dari Institute of Education,(IOE), University of London.
di akses dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/01/tingkatkan-konsentrasi-anak-dengan-
musik-klasik pada tanggal 3 oktober 2016 pukul 20.30
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Lembaga pendidikan musik yang bersifat non formal banyak terdapat di kota –
kota di Indonesia terutama di kota besar dan salah satunya kota Yogyakarta. Di kota
Yogyakarta banyak terdapat lembaga kursus musik baik sistem sekolah atau belajar
privat di rumah. Lembaga kursus yang bersifat sekolah contohnya adalah Cressendo
Music School, Purwacaraka Musik Studio , Dixie Music, Virtuso Music School,
Toccata Music School, Antonio School of Music, Sriwijaya Music School, Sekolah
Musik Indonesi (SMI), dan Ahmad Dhani School of Rock. Berdasarkan seluruh
lembaga les musik di Yogyakarta, maka dipilih Antonio School of Music untuk
pembahasan ini, karena sejak Antonio School of Music beridiri 5 tahun silam
hingga sekarang banyak memiliki perkembangan. Banyak siswa yang mengikuti
kompetisi musik lokal maupun nasional, ujian royal grade ABRSM (Associated
Broad of Royal School Music) yaitu ujian kenaikan grade dengan standart materi
lembaga musik klasik dan jazz yang berasal dari London Inggris, mengalami
peningkatan jumlah kuota siswa, dan anak – anak lembaga Antonio School of Music
sering tampil dalam event – event yang diselenggarakan pihak promotor konser
musik anak.
Antonio School of Music merupakan lembaga pendidikan nonformal yang
memiliki spesialisai kursus musik. Antonio School of Music berbasis pendidikan
musik klasik. Kursus musik yang ada ialah instrumen piano, gitar, biola dan vokal.
Antonio School of Music membuka kelas untuk instrumen keyboard/piano pop, bass
elektrik, serta gitar elektrik. Hampir seluruh siswa yang terdaftar di Antonio School
of Music adalah anak – anak dengan rentang usia 6 – 12 tahun. Penulis ingin
mengetahui berbagai alasan dan tujuan orangtua mendaftarkan anaknya untuk
belajar musik di Antonio School of Music Yogyakarta. Siswa – siswi di Antonio
School of Music berasal dari latar belakang yang berbeda – beda. Mulai dari
sekolah, pekerjaan orangtua, alamat tempat tinggal, kegiatan lain di luar les musik,
hobi, dan lain – lain.
II. Alasan dan Peran Orangtua pada Anak Terhadap Pendidikan
Musik di Antonio School of Music Yogyakarta
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan populasi dari orangtua atau wali
murid Antonio School of Music Yogyakarta dengan sampel sejumlah 60 orang yang
terdiri dari orangtua yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan orangtua yang
bekerja sebagai karyawan atau wiraswasta. Rentang usia orangtua 27 tahun hingga
58 tahun yang memiliki anak usia 6 – 12 tahun mengikuti les vokal, piano, biola,
gitar. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 7 – 12 November 2016.
Teknik pengumpulan data adalah berkoordinasi dengan karyawan bagian
administrasi Antonio School of Music mengenai jadwal hari dan waktu (jam) anak
– anak les pada hari senin hingga sabtu. Memberikan angket serta meminta izin
untuk kesediaan orangtua atau wali murid mengisi angket, pada orangtua siswa
yang sedang menunggui kursus atau yang hanya mengantarkan kursus. Kemudian
langsung mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh orangtua siswa.
Pengumpulan data berlangsung mulai hari senin tanggal 7 November hingga hari
sabtu 12 November 2016. Orangtua siswa mengisi angket dengan 40 pernyataan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
dan menjawab menggunakan checklist (√) dengan jawaban ‘Ya’ dan ‘Tidak’.
Masing – masing jawaban diberi skor atau nilai sejumlah 0 (nol) untuk jawaban
‘Tidak’ negatif dan skor sejumlah 1 (satu) untuk jawaban ‘Ya’ positif. Kemudian
data dari hasil kuisioner tersebut didistribusikan ke dalam Microsoft Excel. Hasil
pengolahan data dalam Microsoft Excel terlampir. Untuk selanjutnya data dalam
Microsoft Excel diolah untuk memperoleh presentase (%) data hasil penelitian.
Keseluruhan angket yang diberikan kepada orangtua yang berjumlah 60 orang,
yang terbukti valid berjumlah 41. Diantaranya orangtua sebagai ibu rumah tangga
dan orangtua yang berkerja sebagai karyawan atau wiraswasta. Angket yang gugur
atau tidak valid sejumlah 19.
Berikut ini merupakan data persentase yang dihasilkan :
A. 1. Indikator Alasan orangtua
No. Indikator Orangtua Ibu
Rumah tangga
Orangtua Pekerja
(karyawan/wiraswasta)
1. Bakat 50% 59%
2. Hobi 67% 80%
3. Perkembangan positif 83% 97%
4. Perkembangan
negatif
25% 21%
5. Keinginan orangtua 83% 93%
6. Keinginan anak 75% 79%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa alasan orangtua yang berprofesi
sebagai ibu rumah tangga mengikut sertakan anaknya kursus musik di Antonio
School of Music berdasarkan bakat adalah 50%, hobi adalah 67%, perkembangan
positif adalah 83%, perkembangan negatif adalah 25%, keinginan orangtua adalah
83%, keinginan anak adalah 75%. Alasan orangtua mengenai perkembangan bagus
dan orangtua sebagai pendukung menempati urutan paling tinggi yaitu 83%. Dan
alasan berdasarkan lingkungan pekerjaan menempati urutan paling rendah yaitu
8%. Alasan orangtua yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga mengikut sertakan
anaknya kursus musik di Antonio School of Music berdasarkan bakat adalah 59%,
hobi adalah 80%, perkembangan positif adalah 97%, perkembangan negatif adalah
21%, keinginan orangtua adalah 93%, keinginan anak adalah 79. Alasan orangtua
perkembangan bagus menempati urutan paling tinggi yaitu 97%. Dan alasan
berdasarkan lingkungan.
Orangtua yang bekerja di luar rumah sebagai karyawan, wiraswasta, atau
pegawai cenderung mempunyai alasan dan antusias tinggi pada kursus musik untuk
anak di Antonio School of Music daripada ibu rumah tangga atau orangtua yang
bekerja di rumah.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2. Persentase rangkuman alasan orangtua
Profesi Presentase (%) alasan
Ibu rumah tangga/bekerja di rumah 66%
Pekerja/bekerja di luar rumah 69%
Alasan orangtua sebagai ibu rumah tangga mengikut sertakan anak mengikuti
les musik di Antonio School of Music adalah 66%. Dan alasan orangtua sebagai
pekerja adalah 69%. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan alasan yang signifikan antara keduanya.
B. 1. Indikator Pengaruh Lingkungan orangtua
No. Indikator Orangtua Ibu
Rumah tangga
Orangtua Pekerja
(karyawan/wiraswasta)
1. Lingkungan keluarga 33% 8%
2. Lingkungan
pekerjaan
38% 17%
Berdasarkan tabel di atas terlihat indikator pengaruh lingkungan orangtua
sebagai ibu rumah tangga pada les musik anak lingkungan keluarga berpengaruh
33%, lingkungan pekerjaan orangtua adalah 8%. Keluarga mempunyai pengaruh
yang lebih dominan dari pada lingkungan pekerjaan orangtua. Indikator pengaruh
lingkungan orangtua sebagai ibu rumah tangga pada les musik anak, lingkungan
keluarga berpengaruh 38%, lingkungan pekerjaan orangtua adalah 17%. Keluarga
mempunyai pengaruh yang lebih dominan dari pada lingkungan pekerjaan
orangtua.
Orangtua yang bekerja di luar rumah sebagai karyawan, wiraswasta, atau
pegawai cenderung mendapatkan pengaruh dari lingkungan pada kursus musik
untuk anak di Antonio School of Music daripada ibu rumah tangga atau orangtua
yang bekerja di rumah.
2. Persentase rangkuman perbedaan pengaruh lingkungan orangtua
Profesi Presentase (%) lingkungan
Ibu rumah tangga/bekerja di rumah 25%
Pekerja/bekerja di luar rumah 22%
Pengaruh lingkungan orangtua sebagai ibu rumah tangga mengikut sertakan
anak mengikuti kursus musik di Antonio School of Music adalah 25%. Dan
lingkungan orangtua sebagai pekerja adalah 22%. Dari keterangan di atas dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan alasan yang signifikan antara keduanya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Namun keduanya tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kursus
musik pada anak karena kurang signifikan dan jumlah prosentase kurang dari 50%.
C. 1. Indikator Peranan orangtua
No. Indikator Orangtua Ibu
Rumah tangga
Orangtua Pekerja
(karyawan/wiraswasta)
1. Fasilitator 75% 83%
2. Pendukung 93% 97%
Berdasarkan tabel di atas terlihat indikator peranan orangtua sebagai ibu rumah
tangga pada les musik anak sebagai fasilitator adalah 75%, orangtua sebagai
pendukung adalah 83%. Peranan orangtua sebagai pendukung mempunyai
pengaruh dominan terhadap kursus musik anak. Peranan orangtua sebagai pekerja
pada kursus musik untuk anak sebagai fasilitator adalah 93%, orangtua sebagai
pendukung adalah 97%. Peranan orangtua sebagai pendukung mempunyai
pengaruh yang lebih dominan dari pada sebagai fasilitator.
Berdasarkan tabel di atas, orangtua yang bekerja di luar rumah sebagai
karyawan, wiraswasta, atau pegawai cenderung mempunyai peranan yang lebih
besar pada kursus musik untuk anak di Antonio School of Music daripada ibu rumah
tangga atau orangtua yang bekerja di rumah.
2. Presentase rangkuman perbedaan peranan orangtua
Profesi Presentase (%) peranan
Ibu rumah tangga/bekerja di rumah 65%
Pekerja/bekerja di luar rumah 70%
Berdasakan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa peranan orangtua sebagai ibu
rumah tangga mengikut sertakan anak mengikuti kursus musik di Antonio School
of Music adalah 65%. Dan lingkungan orangtua sebagai pekerja adalah 70%.
Peranan orangtua sebagai pekerja lebih tinggi presentasenya daripada orangtua
yang bekerja sebagai ibu rumah tangga atau bekerja di rumah. Dari keterangan di
atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan alasan yang signifikan antara
keduanya. Keduanya memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kursus
musik pada anak di Antonio School of Music.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
1. Alasan Orangtua
Berdasarkan hasil penelitian diketahui alasan orangtua siswa mengikut sertakan
anak kursus musik di Antonio School of Music Yogyakarta yaitu, orangtua yang
memiliki latar belakang sebagai ibu rumah tangga mempunyai alasan sebanyak
66%. Sedangkan orangtua yang memiliki latar belakang sebagai seorang pekerja
mempunyai alasan sebanyak 69%. Jawaban dari responden kecenderungan pada
kategori jawaban “Ya” pada sisi positif. Yang paling mendominasi adalah alasan
agar anak memiliki perkembangan positif dengan presentase 83% pada orangtua
dengan profesi sebagai ibu rumah tangga dan 97% pada orangtua dengan profesi
sebagai pekerja. Orangtua/wali murid berkeinginan bahwa kegiatan kursus musik
dapat memberikan kegiatan positif pada anak dan dapat mengisi waktu luang
diantaranya, memberikan lingkungan baru dan teman – teman baru untuk anak,
melatih anak agar tidak minder dan lebih percaya diri, orangtua ingin
mengembangkan potensi bermusik yang diturunkan oleh keluarga, orangtua
menginginkan anak menjadi musisi dengan skill tinggi, orangtua ingin menjadikan
pendidikan musik sebagai pembentuk karakter anak.
Anak usia 6 – 12 tahun memiliki keinginan yang sangat besar dalam hal
bermain. Untuk itu orangtua siswa di Antonio School of Music lebih senang
mengenalkan anak dengan belajar musik daripada membiarkan anak hanya bermain
game dan gadget. 59% orangtua siswa di Antonio School of Music beranggapan
bahwa anak mereka memiliki bakat dalam bidang musik. Selebihnya orangtua tidak
menganggap anak berbakat namun memang berkeinginan memperkenalkan musik
kepada anak – anaknya. 67% orangtua siswa beranggapan bahwa anaknya memang
memiliki hobi dibidang musik, sehingga mereka mengikut sertakan anaknya kursus
musik di Antonio School of Music dengan tujuan mengembangkan bakat anaknya
serta dapat ikut serta dalam event yang diselenggarakan oleh Antonio School of
Music.
2. Peranan Orangtua
Orangtua memiliki peranan penting dalam setiap kegiatan anak. Demikian pula
dalam kegiatan kursus musik yang sedang dijalani oleh anaknya. Tidak hanya
sekedar mengikut sertakan kursus musik di Antonio School of Music saja tetapi juga
memperhatikan proses belajar yang dijalani oleh anaknya. Orangtua/wali murid
sebagai ibu rumah tangga memiliki perananan pada proses belajar musik anaknya
dengan presentase 65% dan orangtua sebagai pekerja memiliki peranan dengan
presentase 70%. Keduanya sama – sama memiliki peranan yang sangat penting bagi
perkembangan anaknya selama proses pembelajaran musik di Antonio School of
Music. Dan keduanya berperan sebagai pendukung kursus musik anak dengan
presentase orangtua sebagai ibu rumah tangga adalah 83% dan orangtua sebagai
pekerja adalah 97%.
Orangtua di Antonio School of Music selalu memberikan dukungan pada saat
anak sedang belajar musik. Terbukti selalu berkomunikasi dengan guru,
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
menanyakan perkembangan belajar pada anak, selalu memberi motivasi pada anak,
selalu memberikan semangat ketika anak mengalamai bosan, tanpa memaksakan
kehendak orangtua. Orangtua juga memberikan fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan
anaknya selama proses belajar musik di Antonio School of Music, seperti
memberikan dukungan mengikuti ujian lokal yang diselenggarakan pihak Antonio
School of Music, mengikuti ujian royal grade ABRSM dengan biaya tinggi,
membelikan alat musik untuk berlatih, bersedia mendaftarkan anak dalam
mengikuti kompetisi musik, serta membelikan buku – buku yang dibutuhkan
selama proses belajar anaknya.
Orangtua siswa di Antonio School of Music tidak menuntut anak untuk belajar
musik dalam waktu singkat, tetapi lebih mengutamakan proses belajar musik
dengan materi yang baik dan benar. Orangtua siswa juga sering mengajak
kerjasama guru demi kemajuan anaknya. Pada dasarnya kursus musik di Antonio
School of Music tidak membuat anak kesulitan untuk mengikuti materi yang
diajarkan. Hal yang diutamakan adalah rasa nyaman dan senang anak ketika pada
saat proses belajar musik. Guru – guru dituntut agar selalu bisa memahami karakter
tiap anak. Jika anak merasa nyaman dan senang, secara otomatis materi yang
disampaikan oleh guru dapat dengan mudah dipahami anak, serta anak dapat
berlatih musik secara mandiri.
Secara umum, hasil belajar anak selama kursus di Antonio School of Music
cukup memuaskan. Dalam waktu kursus 4 kali pertemuan, anak sudah dapat
memahami dan dapat membaca notasi balok, anak sudah bisa memainkan lagu,
serta anak sudah bisa mengerjakan materi teori musik dasar. Bahkan dalam waktu
kursus 16 kali pertemuan, anak dapat mengikuti pentas agenda tahunan Antonio
School of Music atau pentas yang oleh promotor acara musik anak yang biasa
diselenggarakan di pusat perbelanjaan di kota Yogyakarta, serta anak dapat
mengikuti ujian lokal (khusus lembaga Antonio) yang diselenggarkan oleh Antonio
School of Musik. Dalam waktu kursus lebih dari 1,5 tahun, anak dapat mengikuti
ujian kenaikan grade ABRSM, anak dapat mengikuti kompetisi musik lokal
Yogyakarta, serta kompetisi musik nasional.
Anak yang sering mengikuti pentas pada umumnya kepercayaan yang dimiliki
dapat terlatih. Banyak orangtua mengeluh tentang anaknya yang tidak punya rasa
percaya diri, tidak pandai bergaul, dan susah berkomunikasi. Setelah sering
mengikuti pentas, anak jadi lebih percaya diri, menjadi mudah berkomunikasi
dengan teman sebaya dan orang – orang di sekitarnya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
III. Penutup
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan pembahasan pada bab III adalah
orangtua mengikut sertakan anak kursus musik di Antonio School of Music adalah
agar anak memiliki kegiatan dan perkembangan yang positif dengan belajar musik.
Presentase alasan pada orangtua dengan profesi sebagai ibu rumah tangga = 83%
dan sebagai pekerja/karyawan/wirasawasta = 97%. Orangtua/ wali murid di
Antonio School of Music merupakan sebagai pendukung dan fasilitator dalam
proses belajar musik anak. presentase peranan orangtua dengan profesi sebagai ibu
rumah tangga = 65% dan sebagai pekerja/karyawan/wiraswasta = 70%
Saran untuk masyarakat. Yaitu:
1. Untuk Antonio School of Music Yogyakarta
Diharapkan pihak lembaga kursus musik Antonio School of Music untuk tetap
konsisten pada sistem kursus yang tidak memaksa anak untuk cepat mengejar target
tetapi lebih mengutamakan rasa senang dan rasa nyaman anak untuk belajar musik
tetapi masih dalam aturan sistem pembelajaran yang ada, serta membuat inovasi
yang lebih baik untuk selanjutnya.
2. Untuk Masyarakat Umum
Memberikan pendidikan merupakan kewajiban orangtua untuk anak. dengan
mengenalkan pendidikan musik merupakan pilihan kegiatan yang tepat untuk anak.
Mengenalkan musik untuk anak, agar melatih dispilin dan meningkatkan kreatifitas
pada anak, serta diharapkan musik dapat membentuk karakter positif pada anak
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prof. Dr. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Bernhard,L.Sandra.DipABRSM. 2010 Les Musik Untuk Anak Anda.
Jakarta. Gramedia.
Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta. Galangpress
Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta
Suzuki, Sinichi.1990. Mengembangkan Bakat Anak Sejak Lahir. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta