Upload
lamkiet
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN CSR (CORPORATESOCIAL RESPONSIBILITY) TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat Di Bursa EfekIndonesia Tahun 2014-2017)
(Skripsi)
Oleh
GILANG ANDRIYAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
ii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF OWNERSHIP STRUCTURE AND CSR(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) ON TAX
AGGRESSIVENESS(Empirical Study of Manufacturing Companies Listed on The Indonesia
Stock Exchange in 2014-2017)
By
Gilang Andriyan
This study aims to examine the Effect of Ownership Structure and CSR(Corporate Social Responsibility) on Tax Aggressiveness Secondary data used inthis study was obtained from accessing the web www.idx.co.id The population ofthis research is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchangein 2014-2017. The sampling technique used was purposive sampling. The numberof samples in this study amounted to 848 samples. The analytical method used inthis study is multiple linear regression with regression results that illustrate thatthe variables of Ownership Structure and CSR have a significant effect on TaxAggressiveness
Keywords: Ownership Structure, CSR, Tax Aggressiveness.
iii
ABSTRAK
PENGARUH STRUKTUK KEPEMILIKAN DAN CSR (CORPORATESOCIAL RESPONSIBILITY) TERHADAP AGRESIFITAS PAJAK
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Tahun 2014-2017)
Oleh
GILANG ANDRIYAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Struktur Kepemilikan dan CSR(Corporate Social Responsibility) terhadap Agresivitas Pajak Data sekunder yangdigunakan dalam penelitian ini diperoleh dari mengakses web www.idx.co.id.Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia tahun 2014-2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalahpurposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 848 sampel.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linearberganda dengan hasil regresi yang menggambarkan bahwa variabel StrukturKepemilikan dan CSR berpengaruh secara signifikan terhadap Agresifitas Pajak.
Kata Kunci: Struktur Kepemilikan, CSR, Agresifitas Pajak.
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN CSR (CORPORATESOCIAL RESPONSIBILITY) TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK
(Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa EfekIndonesia Tahun 2014-2017)
Oleh
GILANG ANDRIYAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Gilang Andriyan, dilahirkan di Baturaja
tanggal 19 September 1993 sebagai anak pertama dari
tiga bersaudara, Putra pertama dari Bapak Jondri dan
Ibu Yulyanti. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman
Kanak-kanak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal pada
tahun 1999. Pendidikan Dasar di SD Negeri 02 OKU pada tahun 2005. Sekolah
Menengah Pertaama di tempuh oleh penulis di SMP Negeri 1 OKU pada tahun
2008. Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri
4 OKU hingga tahun 2011.
Tahun 2011 penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk
Lokal Perguruan Tinggi Negeri (UMLPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis
terdaftar sebagai anggota UKM Himakta dan UKM KSPM Unila pada tahun
2011-2013.
ix
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi
kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui
sedangkan kamu tidak mengetahui”
(Al-Baqarah: 216)
“Melakukan pekerjaan kecil dengan baik akan melatih kita untuk bisa menyelesaikan
pekerjaan besar dengan lebih sempurna”
(Anonymous)
“Jika Anda mengalami kegagalan dalam hidup, maka tutuplah kegagalan itu dengan
membuka lembar yang baru. Karena bila Anda hanya terpaku menatap kegagalan,
itu akan membuatmu seperti diam di tempa”
(Gilang Andriyan)
x
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Segala Puji Bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang
Memberiku Berkah, Nikmat dan Rahmat Tidak Terhingga Selama Ini.
Karya Ini Kupersembahkan Kepada:
Kedua Orang Tua Tercinta
Bapak Jondri dan Ibu Yulyanti
Kedua Adik Kandungku
Rio Andriyan dan Jeni Tiara Andriyan
Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan doa.
Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah memberikan semangat.
Keluarga Besar Jurusan Akuntansi.
Almamaterku Tercinta Universitas Lampung.
xi
SANWACANA
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan CSR (Corporate Social
Responsibility) Terhadap Agresifitas Pajak (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E.,M.Si.,Akt. selaku Dosen Pembimbing
Utama atas waktu, bimbingan, saran, nasihat, dan pengalaman yang telah
diberikan dengan penuh kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
xii
5. Ibu Yunia Amelia, S.E.,M.Sc.,Akt.,CA. selaku Dosen Pembimbing Kedua atas
waktu, bimbingan, saran, dan nasihat yang telah diberikan dengan penuh
kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji Utama yang telah
memberikan masukan, nasihat, saran-saran yang membangun serta diskusi
yang bermanfaat mengenai pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Ki Agus Andri, S.E., M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan,dan nasihat sehingga
penulis dapat menyelesaikan proses belajar.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta pembelajaran
selama penulis menyelesaikan pendidikan di Universitas Lampung.
9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,
Mbak Tina, Pak Sobari, Mpok Nurul Aini, Mas Veri, Mbak Diana, Mas Yana,
Mas Yogi, Mas Leman, Mas Ruli, Mbak Diah, dan Mbak Atun, atas bantuan
dan pelayanannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas
Lampung.
10. Kedua Orang Tuaku, Bapak Jondri dan Ibu Yulyanti yang selalu memberikan
doa, nasihat, dukungan, dan kasih sayang serta perhatian penuh sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih Mama dan Papa,
perjuanganku selama ini untuk membahagiakan kalian.
11. Kedua adikku tersayang Rio Andriyan dan Jeni Tiara Andriyan yang selalu
memberikan perhatian, dukungan, semangat dan doa walaupun kita berada di
xiii
tempat-tempat yang berbeda. Terimakasih karena sudah menjadi penyemangat
kakak mu ini.
12. Untuk seorang yang selalu memberikan semangat, doa, canda tawa Amelia
Damayanti, S.Kep., Ners. Terima kasih karena sudah menemaniku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
13. Seluruh keluarga besarku yang telah mendukung dan mendoakan.
14. Keluarga baruku yang ada di Lampung, Mami Ria, Papi Marcel, Ocha dan
Rayner. Terima Kasih karena kalian sudah menjadi tempat mencurahkan
keluh kesah, suka duka, canda tawa ku selama berada disini.
15. Keluarga besar Komunitas Pecinta Kucing Lampung. Bunda Wiwie, Om
Fikri, Bu Cicih, Bu Yanti, Rendy, Om Catur, Mbak Reni, Franseda, Dhita,
Vonny, Cici, Heny, Terima kasih atas dukungan kalian semua.
16. Teman seperjuangan selama mengerjakan skripsi Mbak Nita, Reza, Rina, Iko,
Ririn, Aini, Tiyas, mbak Jul. Terima kasih untuk semua suka duka yang telah
kita lalui.
17. Teman-teman yang tak lekang oleh waktu Vetty, Ahmad, Vito, Viona, Fatma,
Yuni, Febri 13, Hanny 13, Waida 13, Terimakasih atas dukungan yang telah
kalian berikan.
18. Teman – teman yang ada di Kostan Rayo, Pak Arifin, Bu Eva, Reno, Arek,
Nawawi, Rino, Nday, Araw, Agus, Rio. Terima Kasih atas canda tawa kalian
semua.
19. Seluruh Mahasiswa S1 Akuntansi 2011 atas kebersamaan dan kerjasamanya
selama ini.
xiv
20. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,yang telah
turut membantu terselesaikannya skripsi ini.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga
kita semua mendapat balasan terbaik dari Allah Swt Amin. Demikianlah,
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bandar Lampung, 27 Februari 2019Penulis,
Gilang Andriyan
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................................ii
ABSTRAK ...................................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN..... ...................................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN ... ..................................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................vii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................ viii
MOTTO ........................................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN..... .......................................................................................................x
SANWACANA . .............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI.. .................................................................................................................xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.........................................................................................8
2.1.1 Pajak ..........................................................................................................8
2.1.2 Agresivitas Pajak .......................................................................................9
2.1.3 Struktur Kepemilikan................................................................................11
2.1.4 Corporate Social Responsibility (CSR)....................................................13
2.2 Penelitian Terdahulu.........................................................................................14
xvi
2.3 Kerangka Pemikiran .........................................................................................16
2.4 Hipotesis Penelitian ..........................................................................................16
2.4.1 Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Agresivita Pajak .....................16
2.4.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Agretivitas
Pajak........................................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .........................................................................................20
3.2 Desain Penelitian ..............................................................................................21
3.3 Variabel-Variabel Penelitian............................................................................22
3.3.1 Variabel Dependen ...................................................................................22
3.3.2 Variabel Independen.................................................................................23
3.4 Analisis Statistik ...............................................................................................25
3.4.1 Uji Statistik Deskriptif..............................................................................26
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ..................................................................................26
a. Uji Normalitas .....................................................................................26
b. Uji Multikolineritas.............................................................................27
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................27
d. Uji Autokorelasi ..................................................................................28
3.5 Pengujian Hipotesis ..........................................................................................29
3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda……………………………………… 29
3.5.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ..........................30
3.5.3 Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F) .................................................30
3.5.4 Koefisien Determinasi R2 ........................................................................31
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...............................................................................................32
4.1.1 Analisis Deskriptif ............................................................................ 32
4.1.2 Uji Asumsi......... ............................................................................. 33
a. Uji Normalitas .....................................................................................34
b. Uji Multikolineritas.............................................................................35
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................36
d. Uji Autokorelasi ..................................................................................37
4.1.3 Uji Hipotesis.. .................................................................................. 38
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ........................39
xvii
b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)............................................39
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...........................................................40
4.2 Pembahasan ....................................................................................................41
4.2.1 Pengaruh Corporate Social Reponsibility (CSR) terhadap Agretifitas
Pajak ..................................................................................................................41
4.2.2 Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Agretifitas Pajak (ETR)..........43
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................45
5.2 Saran .. ..............................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2014-2017 ..................................2
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ...........................................................................14
Tabel 4.1 Hasil Desriptif Variabel ......................................................................32
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas............................................................................35
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas..................................................................36
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastitas .................................................................37
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi.........................................................................38
Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi .................................................................................38
Tabel 4.7 Hasil Signifikasi Simultan Uji Statistik F)..........................................40
Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi ...............................................................40
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran.......................................................................16
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 4.9 : Rekapitulasi Data Perusahan Manufaktur 2014-2017
Tabel 5.0 : Hasil Deskriptif
Tabel 5.1 : Uji Normalitas
Tabel 5.2 : Hasil Uji Multikolinearitas
Table 5.3 : Hasil Uji Heterokedastisitas
Table 5.4 : Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 5.5 : Hasil Regresi
Tabel 5.6 : Koefisien Determinasi (R Square)
Tabel 5.7 : Uji Simultan (Uji F)
Tabel 5.8 : Uji Parsial (Uji t)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia yang memiliki letak geografis yang sangat strategis mempunyai
peranan penting dan cukup strategis dalam lalu lintas perdagangan. Selain itu
indonesia memiliki hasil kekayaan alam yang sangat berlimpah dan dirasa sangan
menguntungkan bagi para calon investor asing maupun lokal. Adanya perusahaan
yang didirikan di wilayah indonesia juga dirasa sangat menguntungkan bagi
pendapatan negara dan yang paling utama dalam pemungutan pajak negara.
Pajak merupakan pemegang peranan penting dalam keberlangsungan
perekonomian negara kita. Hal tersebut dikarenakan pajak merupakan salah satu
sumber pendapatan negara dan salah satu sumber pendapatan negara yang berasal
dari iuran wajib rakyat, dan ketentuan pemungutannya diatur dalam undang-
undang seperti yang dinyatakan dalam pasal 23A undang-undang dasar 1945
Amandemen III. Pasal 23A UUD 1945 yang berbunyi “pajak dan pungutan lain
yang sifatnya memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang”
pajak mempunyai peranan penting dalam kehidupan bernegara, yang hasilnya
akan dialokasikan untuk pengeluaran khususnya dalam pembangunan nasional.
Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang dilakukan pemerintah secara
terus menerus dan berkesinambungan serta bertujuan untuk meningkatkan
2
kesejahteraan masyarakat (Diantari dan Agung, 2016). Berikut adalah realisasi
penerimaan negara tahun 2014-2017 :
Tabel 1.1 realisasi penerimaan negara tahun 2014-2017
Sumberpenerimaan
2014 % 2015 % 2016 % 2017 %
PenerimaanPerpajakan
1.146.865 74.2% 1.240.418 82.9% 1.284.970 83.1% 1.472.709 84.9%
Penerimaanbukanpajak
398.590 25.8% 255.628 17.1% 261.976 16.9% 260.242 15.1%
Jumlah/Total
1.545.455 100% 1.496.046 100% 1.546.946 100% 1.733.951 100%
Sumber : www.bps.go.id
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pemerintah indonesia sendiri semakin
gencar melakukan pengoptimalan pajak, terbukti dari tahun ke tahun pajak
memiliki trend yang postitif. Menurut Waluyo (2011) salah satu cara untuk
memajukan kemandirian bangsa dalam pembiayaan pembangunan adalah dengan
menggali sumber dana dari pajak. Pemerintah juga tidak menutup mata dalam
memperbaiki sistem pajak hingga menjadi lebih baik lagi dalam rangka
meningkatkan penerimaan negara dari pembayaran pajak.
Perusahaan sebagai salah satu wajib pajak mempunyai kewajiban dalam hal
pembayaran pajak, dimana besaran telah dihitung dari laba bersih yang diperoleh
perusahaan tiap bulannya. Semakin besar pajak yang dibayarkan oleh perusahaan
maka pendapatan negara yang diperoleh juga semakin meningkat. Namum hal
tersebut berbanding terbalik dengan perusahaan dimana adanya pembayaran pajak
maka akan mengurangi laba bersih perusahaan. Tujuan yang dilakukan
pemerintah untuk memaksimalkan penghasilan dari pajak mempunyai tujuan yang
3
berbanding terbalik dengan tujuan perusahaan sebagai wajib pajak, dimana
perusahaan berusaha mengefisienkan beban pajaknya untuk memperoleh
penghasilan yang lebih besar dalam upaya keberlangsungan hidup perusahaannya.
Selain itu penelitian yang telah dilakukan Lanis dan Richardson (2012)
mengemukakan bahwa pajak merupakan faktor pendorong dalam keputusan
perusahaan. Tindakan manajerial yang dirancang semata-mata untuk
meminimalkan pajak perusahaan melalui agresif pajak menjadi fitur dari lingkup
perusahaan, namun agresivitas pajak perusahaan dapat menghasilkan biaya dan
manfaat signifikan.
Menurut Susiloadi (2008) terdapat dua aspek penting yang harus diperhatikan
agar tercipta kondisi sinergis antara perusahaan dan masyarakat sehingga
keberadaan perusahaan membawa perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan
taraf hidup masyarakat. Dari aspek ekonomi, perusahaan harus berorientasi
mendapatkan keuntungan dan dari aspek sosial, perusahaan harus memberikan
kontribusi secara langsung kepada masyarakat yaitu meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dan lingkungannya.Perusahaan tidak hanya dihadapkan
pada tanggung jawab yang berpijak pada perolehan laba perusahaan semata, tetapi
juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungannya.
Menurut Aryani (2011) dilihat dari distribusi kekuasaan dan pengaruh pemegang
saham atas operasional perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan dibagi
menjadi dua, yaitu kepemilikan terkonsentrasi (concentrated ownership) dan
kepemilikan menyebar (dispersed ownership). Struktur Kepemilikan dikatakan
terkonsentrasi jika sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu
4
atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut memiliki jumlah saham yang
relatif dominan dibandingkan dengan lainnya. Kepemilikan saham dikatakan
menyebar, jika kepemilikan saham menyebar secara relatif merata ke publik, tidak
ada yang memiliki saham dalam jumlah sangat besar dibandingkan dengan
lainnya (Dallas, 2004).
Struktur kepemilikan perusahaan dapat mempengaruhi manajemen dalam
mengambil keputusan. Menurut Hastuti (2005) jika antara pemilik dan manajer
memiliki kepentingan yang berbeda, muncul konflik yang dinamakan konflik
keagenan (agency conflict). Besar kecilnya masalah keagenan ini dapat
mempengaruhi level keagresifan pajak perusahaan (Chen et al., 2008). Sehingga
dalam hal ini perlu dilakukannya penelitian mengenai hubungan antara Struktur
Kepemilikan Perusahaan terhadap Tingkat Agresivitas Pajak.
Selain faktor seperti Struktur Kepemilikan, Corporate Social Responsibility
(CSR) juga merupakan faktor yang belakangan mulai berkembang dalam
mempengaruhi agresivitas pajak. Dalam konsep Corporate Social Responsibility
(CSR), sebuah perusahaan berkewajiban untuk menjaga hubungan baik dengan
seluruh stakeholder yang ada. Dalam hal ini, pemerintah termasuk kedalam salah
satu stakeholder penting perusahaan. Sehingga perusahaan bertanggung jawab
untuk mendukung program-program yang dibuat oleh pemerintah, salah satunya
adalah ketaatan perusahaan dalam membayar pajak.
Kaitan antara CSR dengan agresivitas pajak telah diteliti oleh beberapa peneliti
seperti Watson (2011) serta Lanis dan Richardson (2012). Watson menguji
hubungan antara CSR dengan agresivitas pajak. Dimana pengukuran agresivitas
5
pajak menggunakan proksi baru yakni UTB (Unrecognized Tax Benefit). Hasil
yang ditemukan adalah CSR mempunyai efek mengurangi tingkat agresivitas
pajak suatu perusahaan.
Sementara Lanis dan Richardson (2012) menyusun sejumlah analisis empirik
untuk mengetahui apakah pendekatan perusahaan untuk CSR berhubungan
dengan tingkat agresivitas pajak. Dengan menggunakan ETR (Effective Tax
Rates) sebagai alat pengukur agresivitas pajak, hasil regresi yang ditemukan
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR dari suatu
perusahaan, semakin rendah tingkat agresivitas pajak perusahaan tersebut.
Pada tahun 2010 Pemerintah Indonesia telah memberikan berbagai insentif di
bidang perpajakan, antara lain: (i) penurunan tarif PPh badan dari 28 persen
menjadi 25 persen, sebagaimana diamanatkan dalam UU No 36 Tahun 2008; (ii)
pemberian keringanan tarif PPh badan 5 persen lebih rendah dari tarif normal bagi
perusahaan yang minimal 40 persen sahamnya dimiliki oleh publik; (iii)
pelaksanaan amandemen undang-undang PPN yang secara umum lebih
memberikan kepastian hukum bagi wajib pajak dan meningkatkan daya saing bagi
pengusaha Indonesia di luar daerah pabean; dan (iv) pemberian insentif berupa
pajak ditanggung pemerintah (DTP) atas PPh, PPN dan bea masuk guna
mendorong investasi dan kegiatan dunia usaha serta stabilisasi harga di dalam
negeri (Kementerian Keuangan RI, 2012).
Belum banyak penelitian di Indonesia yang mengkaitkan antara pengaruh CSR
dan Struktur kepemilikan terhadap agresivitas pajak. Padahal seperti yang kita
ketahui bahwa CSR dan struktur kepemilikan penting untuk diungkapkan
6
perusahaan agar perusahaan tersebut tetap going concern, sementara agresivitas
pajak merupakan aktivitas yang tidak bertanggung jawab secara sosial. Dan latar
belakang yang telah diungkapkan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut dengan mengangkat judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan CSR
(Corporate Social Responsibility) terhadap Agresivitas Pajak (Study empiris
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun
2014-2017)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap agresivitas
pajak?
2. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap agresivitas pajak?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan terhadap agresivitas pajak.
2. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
agresivitas pajak.
2.1 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi:
7
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi referensi bagi
akademisi pada umumnya dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai
struktur kepemilikan, corporate social responsibility dan agresivitas pajak serta
dapat menambah sumber pustaka yang telah ada.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembuat kebijakan yaitu Direktorat
Jenderal Pajak dalam menganalisa juga untuk mengatasi upaya-upaya yang
dilakukan wajib pajak dalam hal agresivitas pajak. Hasil penelitian ini secara
praktis dapat menjadi masukan bagi perusahaan yang melakukan CSR sebagai
acuan untuk melakukan tahap yang sesuai dalam tingkat agresivitas pajak
perusahaan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pajak
Menurut UU Perpajakan Nasional, pajak adalah iuran wajib rakyat kepada Negara
berdasarkan peraturan undang-undang tanpa memperoleh imbalan langsung yang
digunakan untuk pembiayaan segala pengeluaran secara umum serta pengeluaran
pembangunan. Definisi pajak menurut Prof. Dr. P. J. A. Andriani dalam buku
Diana Sari (2013), yaitu berbunyi sebagai berikut: “Pajak adalah iuran kepada
negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang
langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan.”
Menurut Prof. Dr. S.I. Djajadiningrat dalam buku Mardiasmo (2009) memberikan
definisi pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian daripada kekayaan
ke kas negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang
memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut
peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa
timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.
9
Wajib pajak digolongkan menjadi dua yaitu Wajib Pajak Perorangan dan Wajib
Pajak Badan yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan. Seluruh wajib pajak badan di
Indonesia baik yang berbentuk Perusahaan Terbatas (PT), Perusahaan Firma (Fa),
Perseroan Komanditer (CV) yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
berkewajiban untuk membayar pajak.
Pajak yang dibayar oleh wajib pajak badan didasari dari perolehan laba
perusahaan. Pada umumnya perusahaan yang berorientasi pada laba memiliki
motivasi untuk memperoleh laba semaksimal mungkin dan menurunkan biaya
serendah-rendahnya, sedangkan pajak merupakan beban yang dapat mengurangi
laba perusahaan. Hal ini membuat pemilik dan manajemen melakukan praktek
penghindaran pajak (tax avoidance).
Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengurangi pendapatan kena pajak melalui perencanaan pajak
(tax planning) yang dilakukan secara legal. Praktek perencanaan pajak (tax
planning) yang dilakukan secara illegal biasa disebut sebagai penggelapan pajak
(tax evasion). Semakin banyak celah yang digunakan perusahaan untuk
menghindari pajak, maka perusahaan tersebut dianggap semakin agresif.
2.1.2 Agresivitas Pajak
Pembayaran pajak yang dilakukan perusahaan seharusnya memiliki implikasi bagi
masyarakat dan sosial dikarenakan membentuk fungsi yang penting dalam
10
membantu mendanai penyediaan barang publik dalam masyarakat, termasuk hal-
hal seperti pendidikan, pertahanan nasional, kesehatan masyarakat, transportasi
umum dan pengakuan hukum. dalam Lanis dan Richardson (2012). Dan isu yang
paling penting timbul dalam upaya menerapkan prinsip-prinsip CSR untuk pajak
perusahaan meliputi tindakan yang dapat mengurangi kewajiban pajak perusahaan
melalui agresivitas pajak perusahaan dan perencanaan pajak.
Bagi sebuah perusahaan (wajib pajak badan), pajak dapat dianggap sebagai biaya
sehingga membuat perusahaan (wajib pajak badan) merasa perlu untuk
meminimalisir pengeluaran perusahaan untuk pajak. Usaha-usaha yang dilakukan
untuk meminimalisir jumlah pajak, baik yang dilakukan secara legal maupun
tidak dapat diartikan sebagai agresivitas pajak. Pengertian dari Agresivitas Pajak
menurut Ridha dan Martani (2014) adalah tindakan yang tidak hanya dari
ketidakpatuhan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan, namun juga berasal
dari aktivitas penghematan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hanlon
dan Maydew (2010), mendefinisikan penghindaran pajak secara luas yaitu segala
sesuatu yang megurangi pajak perusahaan relatif terhadap laba sebelum pajak.
Slemrod (2004) berpendapat bahwa, “agresivitas pajak merupakan aktivitas
transaksi yang luas, dimana tujuan utamanya adalah untuk menurunkan kewajiban
pajak perusahaan”. Sedangkan Hanlon dan Heitzman (2013) mendefinisikan
agresivitas pajak adalah strategi penghindaran pajak untuk mengurangi atau
menghilangkan beban pajak perusahaan dengan menggunakan ketentuan yang
diperbolehkan maupun memanfaatkan kelemahan hukum dalam peraturan
11
perpajakan atau melanggar ketentuan dengan menggunakan celah yang ada namun
masih di dalam grey area.
Berdasarkan pendapat dari Ridha dan Martani et al dapat disimpulkan bahwa
agresivitas pajak adalah suatu strategi yang dibuat oleh perusahaan atau wajib
pajak badan untuk meminimalisir beban pajak dengan cara yang legal maupun
tidak legal, atau menggunakan celah hukum (loop-holes) maupun ketentuan yang
masih berada di grey area.
Peneliti seperti Lanis dan Richardson (2012) menggunakan ETR untuk mengukur
agresivitas pajak. Menyatakan bahwa terdapat beberapa alasan menggunakan ETR
sebagai proksi untuk mengukur agresivitas pajak, antara lain penelitian terdahulu
seperti penelitian yang dilakukan oleh Slemrod, (2004) ; Dyreng et al, (2008);
Robinson et al, (2010); Armstrong menggunakan ETR untuk mengukur
agresivitas pajak, proksi ETR adalah proksi yang paling banyak digunakan dalam
literatur, dan nilai yang rendah dari ETR dapat menjadi indikator adanya
agresivitas pajak. Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan yang menghindari
pajak perusahan dengan mengurangi penghasilan kena pajak mereka dengan tetap
menjaga laba akuntansi keuangan memiliki nilai ETR yang lebih rendah.
Perusahaan yang memiliki ETR yang rendah akan memiliki tingkat agresivitas
yang tinggi.
2.1.3 Struktur Kepemilikan
Sebuah perusahaan dapat dimiliki oleh seseorang sebuah keluarga, masyarakat
luar, pemerintah bahkan pihak asing sekalipun. Kebijakan perusahaan dalam
12
menerbitkan saham, membuat siapapun dapat membeli saham tersebut dan dapat
menjadi bagian dari perusahaan. Struktur kepemilikan perusahaan menurut
Gabriella (2011) timbul akibat adanya perbandingan presentase saham yang
dimiliki oleh pemilik saham (shareholders) dalam suatu perusahaan.
Menurut Aryani (2011) struktur kepemilikan saham menunjukkan distribusi
kekuasaan dan pengaruh pemegang saham atas kegiatan operasional perusahaan.
Konsentrasi kepemilikan dalam karakteristik struktur kepemilikan terbagi menjadi
dua bentuk, yaitu kepemilikan terkonsentrasi (concentrated ownership) dan
kepemilikan menyebar (dispersed ownership).
Struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme tata kelola yang penting untuk
mengendalikan masalah keagenan. Terutama pada lingkungan dimana tata kelola
seperti market of corporate control, external auditors, rating agencies dan
kerangka kerja institusi (sistem hukum dan lembaga keuangan) yang lemah.
Indonesia merupakan Negara dengan sistem hukum yang lemah dan terutama
control of corruptionnya yang masih rendah. Mengingat kelemahan ini struktur
kepemilikan bisa menjadi cara penting untuk mengontrol masalah keagenan
melalui pemilihan agen atau dewan perusahaan untuk melakukan pengelolahan
dan pengawasan. Struktur dewan perusahaan merupakan hasil dari
menyeimbangkan kepentingan dari stakeholders yang berbeda termasuk pemilik
atau investor. Artinya, pemilik yang berbeda mungkin menunjukkan ciri-ciri yang
berbeda dari perilaku dan pilihan untuk tata kelola perusahaan yang cenderung
mempegaruhi struktur dewan perusahaan Munisi, (2014).
13
2.1.4 Corporate Social Responsibility (CSR)
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility merupakan suatu kewajiban bagi
setiap perusahaan yang diatur oleh pemerintah dalam Undang-Undang,
diantaranya :
a) Peraturan mengikat Perseroan Terbatas (PT) yang operasionalnya terkait
Sumber Daya Alam (SDA), yaitu Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40
Tahun 2007. Dalam pasal 74 disebutkan: (1) Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan / atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, (2) Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan kewajiban
Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
b) Peraturan yang mengikat jenis perusahaan penanaman modal, yaitu Undang-
Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007. Dalam Pasal 15 (b)
dinyatakan bahwa "Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan. Sanksi-sanksi, diatur dalam Pasal 34, berupa sanksi
administratif dan sanksi lainnya, diantaranya: (a) Peringatan tertulis; (b)
pembatasan kegiatan usaha; (c) pembekuan kegiatan usaha dan / atau
fasilitas penanaman modal; atau (d) pencabutan kegiatan usaha dan/atau
fasilitas penanaman modal.
Menurut Corporate Social Responsibility Bidang Lingkungan, dalam buku
Kementrian Lingkungan Hidup, tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan
14
ekonomi yang berkelanjutan dengan menitik beratkan pada keseimbangan antara
perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. CSR adalah keyakinan
tentang tindakan-tindakan yang dinggap benar yang mempertimbangkan tidak
hanya masalah ekonomi tetapi juga masalah sosial, lingkungan dan dampak
eksternalitas lain dari tindakan-tindakan perusahaan Hoi, et al (2013).
Untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, perusahaan harus menjaga hubungan
baik dengan stakeholder karena stakeholder memiliki pengaruh atas jalannya
sebuah perusahaan. Salah satu bentuknya adalah memperhatikan keadaan
lingkungan dan turut berkontribusi terhadap keberlangsungan lingkungan,
setidaknya di dekat perusahaan..
2.2 Penelitian Terdahulu
No. PenelitiJudul
PenelitianVariabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Lanis danRichardson(2012)
CorporateSocialResponsibilityand TaxAggressiveness:An EmpiricalAnalysis
Variabel dependen:agresivitas pajak(ETR)Variabelindependen: CSRMenggunakananalisis regresiTobit.
Memberikan buktiempiris bahwasemakin tinggitingkatpengungkapan CSRsuatu perusahaan,semakin rendahtingkat agresivitaspajak yangdilakukan
2 Yoehana(2013)
Pengaruh CSRterhadapAgresivitasPajak
Variabel dependen:agresivitas pajak(ETR)Variabelindependen: CSRMenggunakananalisis regresiBerganda
Semakin tinggitingkatpengungkapan CSRsuatu perusahaan,maka semakinrendah agresivitaspajak
15
3 Afrila(2016)
Pengaruh CSR,kinerjakeuangan danmekanismeCG terhadapAgresivitasPajak (bursaefek indonesia2013-2015)
Variabel dependen:Agresivitas PajakVariabelindependen: CSR,MekanismeKeuangan danCorporateGovernanceanalisis data regresilinear berganda
CSR tidakberpengaruhterhadapAgresivitas Pajak,Mekanismekeuanganberpengaruhterhadapagresivitas pajak,OrporateGovernanceberpengaruhterhadapagresivitas pajak
4 Hanik(2016)
Pengaruhkarakteristikperusahaandan CorporateSocialResponsibilityterhadapAgresivitasPajak
Variabel dependen:agresivitas pajak(ETR)Variabelindependen: CSRMenggunakananalisis regresiBerganda
Leverage, sizeberpengaruhsignifikan terhadapagresivitas pajak.Capital intensitytidak berpengaruh.CSR berpengaruhsignifikan dannegatif terhadapagresivitas pajak.
5 Junilla danMangonting(2014)
PengaruhStrukturKepemilikanDanKarakteristikDewanterhadapAgresivitasPajak
Variabel dependen:agresivitas pajak(ETR)Variabelindependen:StrukturKepemimpinan danKarakteristik DewanMenggunakananalisis regresiBerganda
StrukturKepemimpinanberpengaruhterhadapAgresivitas Pajakdan Karakteristikdewan tidakberpengaruhterhadapagresivitas Pajak
6 Jesica danToly (2014)
PengaruhpengungkapanCorporateSocialResponsibilityterhadapAgresivitasPajak
Variabel dependen:agresivitas pajak(ETR)Variabelindependen: CSRMenggunakananalisis regresiBerganda
Tidak adanyapengaruh signifikanantarapengungkapan CSRterhadap agresivitaspajak. Namun, jikapengungkapan CSRdiuji bersamaandengan variabelkontrol lain terdapatpengaruh yangsignifikan terhadapagresivitas pajak.
Sumber : (Diolah dari beberapa sumber referensi penelitian)
16
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dirancang untuk dapat lebih memahami mengenai konsep
penelitian dan arah dari hubungan variabel independen, dan dependen. Konsep
dalam penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana Pengaruh CSR
(Corporate Social Responsibility) terhadap Agresivitas Pajak. Kerangka
pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Agresivitas Pajak
Keputusan perusahaan untuk melakukan agresivitas pajak dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya struktur kepemilikan perusahaan. Berdasarkan struktur
kepemilikannya, sebuah perusahaan dapat dimiliki oleh perseorangan, keluarga,
publik atau masyarakat luas, pemerintah maupun pihak asing. Sruktur
kepemilikan perusahaan timbul akibat perbandingan persentase saham yang
dimiliki oleh pemilik saham dalam suatu perusahaan.
Struktur kepemilikan perusahaan berdasarkan konsentrasi kepemilikan terbagi
menjadi dua bentuk yaitu kepemilikan terkonsentrasi (concentrated ownership)
dan kepemilikan menyebar (dispersed ownership). Yuniasih et al., (2013)
menyatakan bahwa “Struktur kepemilikan dikatakan terkonsentrasi apabila
Struktur Kepemilikan
Corporate Social Responsibility(CSR)
Agresivitas Pajak
17
sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok,
sehingga individu atau kelompok tersebut menjadi pemegang saham
utama/pengendali. Sementara itu, struktur kepemilikan dikatakan menyebar
(dispersed ownership) jika kepemilikan saham dimiliki secara merata oleh
beberapa pemegang saham, sehingga tidak ada yang memiliki saham secara
dominan”. Pada perusahaan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi,
kemungkinan terjadinya asimetri informasi antara agen dengan prinsipal tinggi
untuk terjadi. Perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi menggambarkan
masalah keagenan yang lebih besar pada hubungan antara prinsipal dan agen.
Menurut Chen, et al (2010) kepemilikan terkonsentrasi cenderung tidak
melakukan agresivitas pajak, karena pemilik menghindari resiko denda, sanksi,
dan rusaknya reputasi perusahaan. Hastuti (2005) menyatakan perusahaan yang
dimiliki oleh public berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak, dikarenakan
adanya asimetri informasi yang dapat dimanfaatkan manajer untuk melakukan
agresivitas pajak. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hadi dan
Mangoting, (2014) menyatakan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan
adalah:
H1: Sruktur Kepemilikan berpengaruh terhadap Agresivitas pajak
2.4.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Agresivitas
Pajak
Perusahaan merupakan salah satu subjek pajak yang mempunyai kewajiban untuk
membayar pajak. Dengan membayar pajak, berarti perusahaan turut serta
18
berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan nasional guna mensejahterakan
kehidupan masyarakat luas. Oleh karena itu, apabila perusahaan menghindari
kewajibannya untuk membayar pajak, meskipun tidak melanggar hukum, tindakan
tersebut tidaklah adil, dan perusahaan hanyalah sebagai parasit yang ada di dalam
masyarakat. Dalam teori legitimasi dinyatakan bahwa perusahaan terus mencoba
untuk meyakinkan bahwa mereka melakukan kegiatan sesuai dengan batasan dan
norma-norma masyarakat atau berusaha melegitimasi tindakannya agar dapat
diterima di dalam masyarakat. Salah satunya ditunjukkan dari kepatuhan
perusahaan dalam membayar pajak dengan penuh kesadaran dan tidak berupaya
untuk melakukan aktifitas agresivitas pajak yang dapat merugikan banyak pihak.
Selain itu apabila dengan penuh kesadaran perusahaan membayar pajak sesuai
nominal yang ditetapkan, berarti perusahaan telah membina hubungan baik
dengan pemerintah.
Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan merupakan tanggung
jawab perusahaan kepada semua stakeholdernya. Taat dalam membayar pajak dan
tidak melakukan penghindaran pajak merupakan salah satu bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan kepada salah satu stakeholdernya yaitu pemerintah.
Seperti yang disampaikan oleh Lanis dan Richardson (2012) yaitu perusahaan
yang terlibat penghindaran pajak adalah perusahaan yang tidak bertanggung jawab
sosial. Dalam hal ini, keputusan perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak
dapat dipengaruhi oleh sikap perusahaan tersebut terhadap CSR. Lanis dan
Richardson (2012) dalam penelitiannya menyatakan semakin tinggi tingkat
pengungkapan CSR perusahaan maka semakin rendah tingkat agresivitas pajak
yang dilakukan perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian yang diungkapkan
19
oleh Lanis dan Richardson, Davis, Guenther, Krull, and Williams (2013)
menyatakan argumen tentang hubungan negatif CSR dan pajak yang didasarkan
pada perusahaan juga dapat menggunakan dana hasil penghematan pajak untuk
secara langsung berinvestasi pada aktivitas CSR.
Kedua hasil penelitian mengungkapkan hasil yang berbeda, hal tersebut
menunjukkan belum adanya kesesuaian hubungan antara pengungkapan CSR
dengan agresivitas pajak. Lanis and Richardson (2012) melakukan penelitiannya
di Australia dengan sampel 408 perusahaan publik di Australia untuk fiskal
2008/2009. Davis (2013) melakukan penelitiannya di Amerika Serikat dengan
menggunakan sampel yang relatif banyak, yaitu 2.118 observasi. Dua penelitian
yang dilakukan di dua Negara maju yang berbeda, dan menghasilkan hasil
penelitian yang berbeda membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang hubungan antara CSR dengan agresivitas pajak. Berdasarkan penelitian
terdahulu dan penjelasan di atas, maka seharusnya semakin tinggi pengungkapan
CSR sebuah perusahaan seharusnya semakin rendah tingkat Agresivitas pajak
perusahaan tersebut. Penelitian ini akan menggunakan sampel perusahaan yang
terdaftar di BEI dalam periode 2014-2017. Oleh karena itu hipotesis yang
diajukan adalah:
H2: Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap agresivitas
pajak
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling method dengan kriteria perusahaan sampel terdaftar di BEI
tahun 2014-2017. Purposive sampling method adalah pengambilan sampel
berdasarkan pertimbangan subjek peneliti, sampel dipilih berdasarkan pada
kesesuaian karakterisitik dengan kriteria sampel yang ditentukan agar diperoleh
sampel yang representatif.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penggunaan sampel
perusahaan manufaktur didasarkan pada pertimbangan untuk mengendalikan
variasi dari jenis industri yang dapat mempengaruhi aktifitas penghindaran pajak.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dipilih karena perusahaan-
perusahaan tersebut wajib mengirimkan laporan keuangan yang sudah diaudit
setiap tahunnya.
Laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI-pun memiliki
laporan yang jelas tentang struktur kepemilikan mereka, dan perusahaan-
perusahaan di BEI wajib melaporkan CSR setiap tahunnya. Berikut adalah kriteria
pengambilan sampel:
21
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2014-2017 secara berturut-turut.
2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan periode 2014-
2017 secara berturut-turut.
3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah.
4. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian (2014-2017).
Jika perusahaan mengalami kerugian maka akan menyebabkan nilai ETR
menjadi negatif sehingga akan menyulitkan perhitungan.
5. Perusahaan mengungkapkan laporan aktifitas CSR dalam laporan tahunan
periode 2014-2017 secara berturut-turut.
3.2 Desain Penelitian
Metode penelitian jika dilihat dari analisis dan jenis data maka dapat
dikelompokkan menjadi dua (2) jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono, (2003) Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata,
skema, dan gambar. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan
memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Merujuk pada pendekatan penelitian yang penulis buat, metode penelitian yang
sesuai adalah metode penelitian kuantitatif karena menggunakan data dari data
kualitatif yang diangkakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Struktur Kepemilikan dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Agresivitas Pajak.
22
3.3 Variabel-Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2009), variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Agresivitas Pajak. Agresivitas Pajak adalah suatu
usaha penghindaran pajak yang dilakukan Wajib Pajak Badan maupun perorangan
dengan memanfaatkan celah dari perundang-undangan yang berlaku.
Penelitian ini menggunakan komponen pengukuran Effective Tax Rate (ETR).
Pengukuran agresivitas pajak menggunakan ETR seperti yang dilakukan oleh
Lanis dan Richardson (2012), Chen (2008), Timothy (2010), Zhou (2011), dan
Rusydi dan Martani (2014). ETR digunakan karena dianggap mampu
meminimalkan beban pajak yang harus dibayarkan perusahaan dengan caranya
sendiri untuk meminimalkan beban pajak yang harus dibayarkan. Pengukuran
ETR dengan rumus sebagai berikut:
ETR =
Ket :
1. ETR, adalah effective tax rate berdasarkan pelaporan akuntansi keuangan yang
berlaku.
2. Tax Expense, adalah beban pajak penghasilan badan untuk perusahaan i pada
tahun t berdasarkan laporan keuangan perusahaan.
3. Pretax income, adalah pendapatan sebelum pajak untuk perusahaan i pada
tahun t berdasarkan laporan keuangan perusahaan.
23
3.3.2 Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2009), variabel independen atau variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan
atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini ada dua
yaitu Struktur Kepemilikan dan Corporate Sosial Responsibility.
Struktur kepemilikan perusahaan menurut Gabriella (2011) timbul akibat adanya
perbandingan presentase saham yang dimiliki oleh pemilik saham (shareholders)
dalam suatu perusahaan. Konsentrasi kepemilikan dalam karakteristik struktur
kepemilikan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu kepemilikan terkonsentrasi
(concentrated ownership)dan kepemilikan menyebar (dispersed ownership).
Berdasarkan teori keagenan, “hubungan antara manajemen dengan pemegang
saham, rawan untuk terjadinya masalah keagenan. Teori keagenan
menyatakan bahwa salah satu mekanisme untuk memperkecil adanya konflik
agensi dalam perusahaan adalah dengan memkasimalkan jumlah kepemilikan
manajerial. Dengan menambah jumlah kepemilikan manajerial, maka
manjemen akan merasakan dampak langsung atas setiap keputusan yang
mereka ambil karena mereka menjadi pemilik perusahaan” ( Jensen dan Meckling
1976).
Peningkatan atas kepemilikan akan membuat kekayaan manajemen, secara pribadi
semakin terikat dengan kekayaan perusahaan sehingga manajemen akan berusaha
mengurangi resiko kehilangan kekayaanya. Kepemilikan manajerial yang tinggi
berakibat pada rendahnya dividen yang dibayarkan kepada shareholder. Hal ini
disebabkan karena pembiayaan yang dilakukan oleh manajemen terhadap nilai
24
investasi di masa yang akan datang bersumber dari biaya internal. Struktur
kepemilikan manajerial dapat diukur sesuai dengan proporsi saham biasa yang
dimiliki oleh manajerial, dapat dirumuskan:
Struktur kepemilikan = 100%Keterangan :
Jumlah kepemilikan saham : Jumlah kepemilikan saham yang dimiliki manajer
perusahaan i
Jumlah saham : Jumlah saham yang ada di perusahaan i
Variabel independen Struktur Kepemilikan Terkonsentrasi diukur dengan metode
dummy seperti yang dilakukan oleh Khan (2011). Variabel dummy adalah variabel
yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif (misal :
jenis kelamin, ras, agama, perubahan kebijakan pemerintah, perbedaan situasi dan
lain- lain). Jika perusahaan memiliki konsentrasi kepemilikan 50% ke atas
(≥ 50% ) diberi nilai 1. Sedangkan jika perusahaan memiliki konsentrasi
perusahaan di bawah 50% (< 50%) diberi nilai 0.
Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah informasi yang berkaitan dengan
tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan. Instrumen yang digunakan
dalam pengukuran ini menggunakan proksi Chek List dalam pengukuran
penelitian ini. Dengan menggunakan pengungkapan indikator yang digunakan
oleh Sembiring (2005) karena lebih sesuai dengan keadaan perusahaan yang ada
di indonesia, dimana pengungkapan CSR yang digunakan masih bersifat umum
dan belum terperinci.
25
Indikator yang digunakan dalam pengukuran CSR terbagi menjadi 7 indikator
yaitu, lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain tenaga kerja,
produk, keterlibatan masyarakat dan umum dengan jumlah item yang digunakan
dalam pengungkapan CSR terdiri dari 78 item.
Variabel Corporate Social Responsibility didefinisikan menjadi bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Variabel
CSR diukur dengan menggunakan checklist yang mengacu pada indikator
pengungkapan yang digunakan secara umum di dunia yaitu Global Reporting
Initiative (GRI) yang diukur dengan skala nominal. Pengukuran ini dilakukan
dengan cara mencocokkan item pada checklist dengan item yang diungkapkan
dalam laporan tahunan perusahaan. Setiap indikator yang diungkapkan dalam
laporan tahunan perusahaan diberi nilai 1, dan jika tidak diungkapkan diberi nilai
0. Setelah itu dijumlahkan semua yang bernilai 1, kemudian dibagi dengan jumlah
seluruh indikator. Adapun rumus untuk pengukuran pengungkapan CSR adalah
sebagai berikut:
= ΣXinKeterangan :
CSRDi: Indeks luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan i
∑Xi : Nilai 1 jika y diungkapkan dan 0 jika y tidak diungkapkan
N : Jumlah seluruh indikator pengungkapan CSR (n=212)
3.4 Analisis Statistik
Menurut Sugiyono (2016) yang dimaksud analisis data adalah “Kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain tekumpul. Kegiatan dalam
26
analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan”.
3.4.1 Uji Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2011) statistik deskriptif digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai distribusi, nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,
dan minimum pada masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Agresivitas Pajak, Struktur Kepemilikan dan Corporate
Social Responsibility.
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model yang dibuat apakah
sudah valid serta menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif.
Penelitian ini menggunakan empat pengujian dalam asumsi klasik yang meliputi
uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
a) Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Penelitian ini mengunakan pendekatan grafik Normal P-P of regression
standardized residual untuk menguji normalitas data.
27
Untuk pendekatan grafik jika data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Imam Ghozali,
2011).
b) Uji Multikolinieritas
Menurut Imam Ghozali (2011) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Jika antar variabel independen saling berkorelasi, maka variabel -
variabel ini tidak ortogonal sehingga tidak bisa diuji menggunakan model regresi.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di antara variabel independen
dapat dilihat dari nilai toleran maupun varian inflation factor (VIF). Kriteria
pengambilan keputusan penggunaan nilai toleran dan VIF tersebut menurut
Ghozali (2011) adalah jika nilai toleran > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka tidak ada
multikoleniaritas di antara variabel independen. Sebaliknya, jika nilai toleran ≤
0,10 atau nilai VIF ≥ 10 maka ada multikoleniaritas di antara variabel independen.
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
(Imam Ghozali, 2011). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain sama maka disebut homoskedatisitas. Sebaliknya, jika varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tidak sama maka disebut heteroskedatisitas.
28
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskesdatisitas.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser
(Gujarati,2003) yang dikutip oleh Imam Ghozali (2011). Uji Glejser dilakukan
dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut
residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut
residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
d) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi (Ghozali, 2011: 110). Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan
pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seseorang individu
atau kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu atau
kelompok yang sama pada periode berikutnya.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi penelitian ini menggunakan metode
uji Durbin-Watson (DW test). Metode Durbin-Watson menggunakan titik kritis
yaitu batas bawah (dl) dan batas atas (du). H0 diterima jika nilai Durbin-Watson
lebih besar dari batas atas nilai Durbin-Watson pada tabel.
Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan
tabel Durbin-Watson (Ghozali, 2011) yaitu:
29
1. Jika 0 < d < dl, maka tidak ada autokorelasi positif.
2. Jika dl ≤ d ≤ du, maka tidak ada autokorelasi positif.
3. Jika 4 – dl < d < 4, maka tidak ada korelasi negatif.
4. Jika 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl, maka tidak ada korelasi negatif.
5. Jika du < d < 4 – du, maka tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
3.5 Pengujian Hipotesis
3.5.1 Analisis Regresi linier berganda
Analisis Regresi Linier Berganda merupakan analisis statistik yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (variabel bebas)
terhadap variabel dependen (variabel terikat) (Ghozali,2013). Penelitian ini
menguji pengaruh struktur kepemilikan (dummy) dan corporate social
responsibility (dengan proksi corporate social responsibility index) terhadap
agresivitas pajak perusahaan (dengan proksi effective tax rate). Persamaan regresi
penelitian ini adalah:
Y= α+ β1X1 + β2X2 + e
Keterangan::
Y = Agresivitas Pajak
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Struktur Kepemilikan
X2 = Corporate Social Responsibility
e = error
30
3.5.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2011). Pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai
signifikan uji statistik t (t-test), yaitu dengan membandingkan t tabel dengan t
hitung dengan tingkat signifikan α=5%. Penilaiannya sebagai berikut:
a. Jika t hitung > t tabel, maka variabel independen berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen.
b. Jika t hitung < t tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen
3.5.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2011). Untuk menguji hipotesis
ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada
derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain hipotesis alternatif diterima, yang
menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila
nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan HA
diterima.
31
3.5.4 Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection)
relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk runtun waktu (time series) biasanya mempunyai
nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Agresivitas Pajak (ETR) diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Agresivitas Pajak (ETR).
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari Struktur Kepemilikan terhadap
agresivitas Pajak (ETR).
5.2 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengungkapan agresivitas pajak (ETR)
terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui factor-
faktor yang mempengaruhi Agresivitas Pajak (ETR) dengan sampel 212
perusahaan, sehingga dengan menggunakan regresi berganda setiap perusahaan
dianggap memiliki karakteristik yang sama dan hal ini menyebabkan
kurangnya analisis bagaimana pengaruh pada variabel independen terhadap
Agresivitas Pajak (ETR) setiap perusahaannya.
2. Periode pengamatan yang tidak panjang, yaitu hanya selama 4 tahun.
3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
46
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Agresivitas Pajak (ETR) terdapat beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat menganalisis faktor lainnya yang diduga
memiliki pengaruh pada Agresivitas Pajak (ETR) dengan lebih banyak variabel
yang akan dijadikan variabel penelitian.
2. Peneliti dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel
independen yang lebih banyak dan bervariasi.
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah tahun pengamatan agar
diperoleh hasil penelitian yang akurat dalam jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani,Dwi septa. (2011). Manajemen laba pada perusahaan Manufaktur dibursa efek indonesia. Jurnal ekonomu dan informasi akuntansi, vol.1,No. 2 mei : hal 200-220.
Badan Pusat Statistik (BPS) diakses dari http://www.bps.go.id/, diakses padatanggal 16 November 2018 pada jam 20.20 WIB.
Chen, Shuping. (2008). Are Family Firms more Tax Aggressive thanNonFamily Firms?. Journal of Financial Economics.
Dallas, George.(2004).Governance and risk:analytical hand book for investor,managers, directors, and stakeholders, standards and poor, governanceservice, Mc. Graw hill, new York.
Diantari, P dan Agung, U. (2016). Pengaruh komite audit, proporsi komisarisindependen, dan proporsi kepemilikan institusional terhadap taxadvoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.16.1, No. 702-732, ISSN: hal 2302-8556.
Dwi Martani, dkk. (2014). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK(Buku 1).Jakarta : Salemba Empat.
Dyreng, S. D., Hanlon, M., dan Maydew, E. L. (2008). Long-Run CorporateTax Avoidance. The Accounting Review. Vol 83. (No. 1), hal 61-83.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar. Terjemah Sumarno Zein.Jakarta: Erlangga
Hadi, J., & Mangoting, Y. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan danKarakteristik Dewan Terhadap Agresivitas Pajak. Tax andAccountingReview, Vol. 4.
Hanlon, Michelle, & Heitzman, Shane. (2010). A review of tax research.Journal of Accounting and Economics, 50 (40). Hal 127 – 178.
Hastuti, &Theresia, Dwi. (2005). Hubungan Antara Good CorporateGovernance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan. SNAVIII Solo, 15-16 September.
Junilla, Hadi & Yenni, Mangonting, (2014). Pengaruh struktur kepemilikandan karakteristik dewan terhadap agretivitas pajak Tax & AccountingReview, Vol. 4, No. 2, 2014.
Jessica dan Agus, Arianto, Toly. (2014). Pengaruh PengungkapanCorporateSocial Responsibility Terhadap agresivitas Pajak. Tax &AccountingReview, Vol. 4, No.1.
Kuriyah, Hanik Lailatul, Nur Fadjri Asyik. (2016). Pengaruh KarakteristikPerusahaan dan Corporate Social Responsibility terhadap AgretivitasPajak. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol.5, No.3.
Lanis, R. and G. Richardson. (2012). Corporate Social Responsibility and TaxAggressiveness: An Empirical Analysis. J.Account. Public Policy, pp.86-108.
Mareta, Yoehana. (2013). AnalisisPengaruh CSR Terhadap AgresivitasPajak.Diponegoro Journal of Accounting.
Munisi, Gibson.(2014). Corporate Boards and Ownership Structure : Evidencefrom SubSaharan Africa. Jurnal Bisnis Internasional, 23(1): hal 785-796.
Muzakki, M. R., & Darsono, D. (2015). Pengaruh Corporate SocialResponsibility dan Capital Intensity Terhadap Penghindaran Pajak(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada BursaEfek Indonesia tahun 2011-2013). (Doctoral dissertation, FakultasEkonomika dan Bisnis).
Rego, S.O, & Wilson, R. (2011). Equity Risk Incentives and Corporate TaxAggressiveness. Social Science Research Network, 3 (50), hal 775-810.
Sembiring, 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa EfekJakarta. Paper Presented at the Seminar Nasional Akuntansi, Solo.
S.I Djajadiningrat. (2009). Perpajakak. Edisi revisi 2009. Yogyakarta. PenerbitAndi
Slemrod, Joel dan Shlomo Yitzhaki. (2002). Tax Avoidance, Evasion, andAdministration). Handbook of Public Economics. Vol. 3. ElsevierScience B.V.
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Susilo Adi, Priyanto. (2008). Implementasi Corporate Social ResponsibilityUntuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan. ISSN. 1907-0489Volume 4, No.2.
Tamba, Erida Gabriella Handayani. (2011). Pengaruh Struktur KepemilikanTerhadap Pengungkapan Tanggung Sosial Perusahaan (Studi Empirispada Perusahaan Manufacturing Secondary Sectors yang Listing di BEItahun 2009). Skripsi Universitas Diponegoro: Semarang.
Theresia Dwi Hastuti. (2005). Hubungan antara Good Corporate Governancedan Struktur Kepemilikan Dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus padaPerusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta). Simposium NasionalAkuntansi VIII, IAI, 2005.
Waluyo, (2011). Perpajakan Indonesia. Salemba Empat. Jakarta
Wigya Afrila, Shinta. (2016), Pengaruh CSR, kinerja keuangan danmekanisme Corporate Governance (GC) terhadap Agretivitas Pajak(bursa efek indonesia 2013-2015). Skripsi IAIN Surakarta. Surakarta.
Yuniasih. (2012). Pengaruh Pajak dan Tunneling Incentive Pada KeputusanTransfer Pricing Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa EfekIndonesia. Jurnal Simposium Nasional. Universitas Trunojoyo