66
PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan BUMN di BEI Tahun 2016-2017) (SKRIPSI) Oleh Devia FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJAPERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan BUMN di BEI Tahun 2016-2017)

(SKRIPSI)

Oleh

Devia

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

ABSTRACT

THE EFFECT OF TAX AMNESTY APPLICATION TOWARD COMPANYPERFORMANCE

By

Devia

This study aims to examine the effect of tax amnesty toward BUMN performance thatlisted in BEI on 2016-2017. The independent variable used in this study is taxamnesty. Meanwhile the dependent variable used in this study is performance. Thepopulation in this study is the infrastructure and non-infrastructure state-ownedcompanies listed in BUMN on 2016-2017. The method of determining the sample isdone by using purposive judgment sampling. Based on these criteria, the total of 15companies were selected as samples. The data analysis technique used in this studywas a different t-test and simple linear regression test. The results of this studyindicate that the tax amnesty variable has a negative effect on the financial BUMNperformance. In the independent testing of the test sample there were significantdifferences toward the companies participating in the tax amnesty and companies didnot participate in the tax amnesty.

Keywords: Tax Amnesty, Company Performance.

Page 3: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJAPERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan BUMN di BEI Tahun 2016-2017)

Oleh

Devia

Penelitian ini bertujuan untuk menguji penhgaruh tax amnesty terhadap kinerjaperusahaan BUMN yang terdaftar di BEI periode 2016-2017. Variabelindependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tax amnesty. Sedangkanvariabel dipenden yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja. Populasidalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN infrastruktu dan non infrastrukturyang terdaftar di BEI periode 2016-2017. Metode penentuan sampel dilakukandengan menggunakan purposive judgement sampling. Berdasarkan kriteriatersebut maka sebanyak 15 perusahaan terpilih sebagai sampel. Teknik analisisdata yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda t-test dan uji regeresilinier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel tax amnestyberpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan BUMN. Pada pengujianindependen sampel test terdapat perbedaan yang signifikan terhadap perusahaanyang mengikuti tax amnesty dan perusahaan yang tidak mengikuti tax amnesty.

Kata Kunci : Tax Amnesty, Kinerja Perusahaan.

Page 4: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJAPERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan BUMN di BEI Tahun 2016-2017)

Oleh

Devia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

Judul Skripsi : PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTYTERHADAP KINERJA PERUSAHAN (StudiEmpiris Pada Perusahaan BUMN di BEI Tahun2016-2017)

Nama Mahasiswa : Devia

Nomor Pokok Mahasiswa : 1341031054

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CA., CPA. Chara Pratami T T, S.E.,M.Acc., Akt. NIP 1959090991989031004 NIP 198512032010122004

2. Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt.NIP 196206121990102001

Page 6: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CA., CPA. ...........

Sekretaris : Chara Pratami T T, S.E., M.Acc., Akt. ............

Penguji Utama : Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt ………

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S,E., M.Si.NIP 196109041987031011

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 15 Januari 2019

Page 7: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Devia

NPM : 1341031054

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH

PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN” adalah

benar hasil karya saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau

sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru

dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau

pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai

tulisan saya, selain itu atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa

memberikan pengakuan penulis aslinya. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa

pernyataan saya ini tidak benar, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 17 Januari 2019

Devia

Page 8: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

RIWAYAT HIDUP

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Dasar Setia

Budi Bandar Lampung pada tahun 2007, penulis menyelesaikan pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17

Bandar Lampung pada tahun 2010, dan kemudian menyelesaikan pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4

Bandar Lampung pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswi Jurusan Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur non-

SNMPTN. Kemudian pada tanggal 7 Juli 2015 sampai dengan 4 September 2015

penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan oleh

Fakultas dan penulis ditempatkan di Kantor Akuntan Publik Weddie Andriyanto

& Muhaemin, dan lulus pada bulan maret tahun 2016. Penulis terdaftar sebagai

mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

pada bulan September 2016 melalui jalur Konversi. Selama diperkuliahan penulis

terdaftar sebagai anggota aktif Komunitas Jago Akuntansi Indonesia Chapter

Lampung.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia, berkah dan rahmat yang

begitu besar kepada penulis.

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Ki Agus Hambali dan Ibu Juriyah.

Terimakasih yang tiada tara kepada Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa

yang tiada henti, nasihat yang bermanfaat, kekuatan dalam segala kondisi, dan

selalu memberikan dukungan untuk cita-citaku. Semoga Allah SWT senantiasa

memberikan perlindungan di dunia maupun di akhirat untuk Bapak dan Ibu.

Adik-adikku tercinta, Masayu Mega Amelian dan Ki Agus Tirta Wijaya.

Terimakasih atas segala keceriaan, canda tawa, kasih sayang, pengertian dan

dukungannya selama ini.

Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku yang selalu memberikan

semangat, doa, dan dukungan tiada henti.

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

MOTTO

“ Bermimpilah seakan kau hidup selamanya. Hiduplah seakan kau mati hari ini”

(James Dean)

“Kesuksesan tdaik bisa dibandingkan dengan orang lain, melaikan dibandingkandengan dirimu yang sebelumnya”

(Jaya Setiabudi)

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut

untuk kebaikan dirinya sendiri”

(QS. Al-Ankabut Ayat 6)

“Ketika kamu kecewa terhadap seseorang janganlah mengingat kesalahannya,

melainkan ingatlah kebaikannya, maka hidupmu akan menjadi tenang”

(Devia)

Page 11: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Penerapan Tax Amnesty Terhadap Kinerja Perusahaan” sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses

penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan nasihat selama

penulis menjadi mahasiswa.

Page 12: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

4. Bapak R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CA., CPA. selaku Dosen

Pembimbing Utama atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan,

saran dan nasihat yang bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Chara Pratami T T, S.E., M.Acc., Akt. selaku pembimbing dua atas

kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran dan nasihat yang

bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen Penguji

Utama yang telah memberikan saran-saran yang membangun mengenai

pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta

pembelajaran selama proses perkuliahan berlangsung.

8. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Terima kasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama

penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.

9. Kedua orang tuaku tercinta, ayahku Ki Agus Hambali dan emaku Juriyah

yang telah memberikan kasih sayang yang paling tulus, doa yang tiada

henti, dukungan serta nasihat dalam pencapaian cita-citaku.

10. Adik-adikku tersayang, Mas Ayu Mega Amelia dan Ki Agus Tirta Wijaya.

Terimakasih untuk segala kasih sayang, pengertian, doa, canda tawa dan

selalu memberikan motivasi,

11. Seluruh keluarga besar, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Terimakasih atas doa, dukungan, motivasi, dan nasihat yang telah

diberikan.

Page 13: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

12. Sahabat terbaik, M. Irvan Geovani dan Novia Rahayu. Terima Kasih sudah

menjadi sahabat selama 8 tahun, yang selalu memberikan motivasi dan

pelajaran terbaik, selalu mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Sahabat terbaiku di Diploma III, Eka Yuniarsih, Dwi Oktavia, Ayu Citra,

Dyah Ayu, Anastasya Renita. Terima Kasih atas Doa dan Ilmu yang sudah

kalian berikan untuk menyelesaikan skripsi ini.

14. Seluruh Sahabat terbaikku di Komunitas My Trip My Adventure

Lampung, Plampung Fams, dan Komunitas Jago Akuntansi Indonesia,

Terima kasih sudah memberikan Motivasi dan kecerian sampai saat ini

ditengah tengah kesibukan kalian.

15. Wakilku di Komunitas MTMA Lampung Bima Agung Saputra, terima

kasih telah memberikan pengertian untuk menggantikan posisiku saat

sedang sibuk mengerjakan skripsi.

16. Sahabat belajar skripsiku Tria Saraswati, Meryza Purnama, Ruri Anitama.

Terima kasih sudah memberikan motivasi dan semangat dalam pengerjaan

skripsi ini.

17. Kak Fatkhur Rohman, S.E., yang memberikan saran, masukan, kritik

dalam menyelesaikan skripsi.

18. Mba Fera, Amd., yang telah memberikan banyak pengertian untuk izin

kekampus dalam menyelesaikan skripsi.

19. Sahabatku Muhammad Anas dan Rahmad Judi yang selalu memberi

keceriaan untuk menjadi pengobat jika aku sedang ada masalah, dan

mengantarkan aku pulang jika sudah kemalaman sehabis belajar skripsi.

Page 14: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

20. Seluruh Teman-Teman Seperjuangan Konversi 2013, Mba Yul, Tamara,

Dyah, Runi, Ruri, Fesa, Dimas, Risayanda, Meryza, Melati, Dwinta,

Indah, Arifah, Mba Aik, Riska, Hurin, Arif, Yogie, Satasya dan Betik.

Terima Kasih atas doa dan bantuanya selama ini, Semoga kita semua

selalu dimudahkan dalam segala urusan. Semangat HIMAKON!!

21. Seluruh teman teman Akuntansi Paralel 2014, Terima Kasih atas

kerjasamanya selama ini.

22. Teman KKN AntarBrak, Kodir, Ratna, Uci, Nyoman Lamtare. Terima

Kasih untuk Kerjasamanya selama 40 hari di Antarbrak.

23. Seluruh Staf KAP Weddie Andrianto dan Muhaemin, terimakasih atas

semua dukungan dan doa.

24. Seluiruh teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

yang telah membantu dan mendoakan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan

dalam proses penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan adanya kritik

ataupun saran yang dapat membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang

membacanya.

Bandar Lampung, 16 Januari 2019

Penulis,

Devia

Page 15: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL............................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 3

1.4 Batasan Penelitian ................................................................................ 4

1.5 Manfaat Penelitian................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 5

2.1 Pengertian Kinerja ................................................................................ 5

2.2 Pengukuran Kinerja .............................................................................. 6

2.3 Kinerja Keuangan................................................................................. 7

Page 16: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

2.4 Rasio Kinerja Keuangan....................................................................... 9

2.5 BUMN .................................................................................................. 12

2.6 Pengampunan Pajak ............................................................................. 14

2.7 PSAK 70............................................................................................... 15

2.8 Laporan Keuangan ............................................................................... 16

2.9 Tujuan Laporan Keuangan ................................................................... 16

2.10 Unsur-Unsur Laporan Keuangan Menurut SAK Umum (IFRS)

BAB 4 PER 1 Januari 2017................................................................. 17

2.11 Manajemen Laba ................................................................................ 19

2.12 Penelitian Terdahulu........................................................................... 20

2.13 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 26

2.14 Pengembangan Hipotesis ................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 28

3.1 Populasi ................................................................................................ 28

3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 28

3.3 Operasional Variabel ............................................................................ 29

3.4 Teknik Analisis data ............................................................................. 34

3.4.1 Statistik Deskriptif...................................................................... 35

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 35

3.4.2.1 Uji Normalitas Data ....................................................... 35

3.4.2.2 Uji Multikolinearitas...................................................... 35

3.4.2.3 Uji Autokolerasi............................................................. 36

Page 17: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas .................................................. 37

3.4.3 Uji Hipotesis............................................................................... 37

3.4.3.1 Uji Regresi Linier Sederhana......................................... 37

3.4.3.2 Koefisien Determinaasi.................................................. 38

3.4.3.3 Uji Kelayakan Model Regresi........................................ 38

3.4.3.4 Uji Hipotesis .................................................................. 38

3.4.3.4 Uji Beda T-Test ............................................................. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 40

4.1 Perhitungan Kinerja BUMN.................................................................. 40

4.2 Statistik Deskriptif................................................................................. 41

4.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 43

4.3.1 Uji Normalitas ............................................................................. 43

4.3.2 Uji Multikolineaitas..................................................................... 44

4.3.3 Uji Autokorelasi .......................................................................... 45

4.3.4 Uji Heterokedastisitas ................................................................. 45

4.4 Uji Hipotesis......................................................................................... 47

4.4.1 Uji Koefisien Determinan ........................................................... 47

4.4.2 Uji Kelayakan Model Regresi ..................................................... 47

4.5 Pembahasan .......................................................................................... 51

4.4.3 Uji Hipotesis................................................................................ 48

4.4.4 Uji Beda t-test.............................................................................. 50

Page 18: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................ 53

5.1 Simpulan............................................................................................... 53

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 54

5.3 Saran..................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan ........................................... 8

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 20

3.1 Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan ........................................... 29

3.2 Daftar Skor Penilaian ROE ....................................................................... 30

3.3 Daftar Skor Penilaian ROI ........................................................................ 30

3.4 Daftar Skor Penilaian Rasio Kas............................................................... 31

3.5 Daftar Skor Penilaian Rasio Lancar .......................................................... 31

3.6 Daftar Skor Penilaian Collection Period ................................................... 32

3.7 Daftar Skor Penilaian Perputaran Persediaan ........................................... 33

3.8 Daftar Skor Penilaian Total Aset .............................................................. 33

3.9 Daftar Skor Rasia TMS Terhadap TA ...................................................... 34

4.1 Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN yang Melakukan Tax Amnesty ..... 40

4.2 Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN yang Tidak Melakukan

Tax Amnesty............................................................................................. 40

4.3 Proses Pemilihan Sampel ........................................................................... 42

4.4 Frekuensi Data ........................................................................................... 42

Page 20: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

4.5 Statistik Deskriptif ..................................................................................... 42

4.6 Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov....................................................... 43

4.7 Uji Multikolinearitas .................................................................................. 44

4.8 Uji Autokolerasi ......................................................................................... 45

4.9 Uji Koefisien Determinasi.......................................................................... 47

4.10 Uji Kelayakan Model Regresi .................................................................. 48

4.11 Uji Hipotesis ............................................................................................ 49

4.12 Uji Group Statistics .................................................................................. 50

4.13 Uji Independen Sample Test .................................................................... 50

Page 21: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran.................................................................................. 26

2.2 Grafik Scatterplot ...................................................................................... 46

Page 22: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Indikator Keuangan Perusahaan yang Mengikuti

Tax Amnesty.

Lampiran 2. Daftar Skor Penilaian Perusahaan yang Mengikuti Tax Amnesty.

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Indikator Keuangan Perusahaan yang Belum

Mengikuti Tax Amnesty.

Lampiran 4. Daftar Skor Penilaian Perusahaan yang Belum Mengikuti Tax

Amnesty.

Lampiran 5. Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan yang Mengikuti Tax

Amnesty.

Lampiran 6. Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan yang Belum Mengikuti

Tax Amnesty.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan sumber utama bagi Indonesia untuk memadai Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lebih dari 75% pendapatan Negara dari

pajak, sisanya kepabean, dan cukai, penerimaan bukan pajak dan hibah, dengan

kata lain pajak merupakan sumber utama penerimaan pajak Negara Indonesia

(webside kemenkeu). Untuk memaksimalkan penerimaan pajak, pemerintah

menggulirkan kebijakan agar target penerimaan negara dari sektor perpajakan

dapat dicapai. Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

penerimaan negara melalui sektor perpajakan, salah satu cara yang digunakan

pemerintah adalah dengan memberikan insentif-insentif dalam perpajakan guna

merangsang wajib pajak untuk melaksanakan kegiatan kewajibannya, bentuk

insentif yang diberikan adalah pengampunan pajak atau Tax Amnesty.

Pada tahun 1964 Indonesia melakukan Tax Amnesty untuk pertama kalinya.

Melalui skema pengampunan pajak dengan penghapusan sanksi administrasi dan

sanksi pidana, pemerintah mengeluarkan PP No 5 Tahun 1964 sebagai dasar

pelaksanaan kegiatan ini. Kemudian ditahun 1984 pemerintah kembali melakukan

upaya serupa dengan skema yang berbeda, yaitu pengampunan pajak dengan uang

tebusan bagi wajib pajak orang pribadi atau badan dengan tarif 1% bagi wajib

Page 24: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

2

pajak yang telah menyerahkan SPT tahunan dan tarif 10% bagi wajib pajak yang

belum melaporakan SPT tahunan. Kemudian pada tahun 2008 pemerintah

mengeluarkan kebijakan serupa dengan nama yang berbeda, Sunset Polity. Hingga

akhirnya pada tahun 2016 pemerintah mengeluarkan kebijakan Tax Amnesty

dengan harapan peningkatan penerimaan pajak tahun 2016.

Pengampunan pajak atau Tax Amnesty merupakan penghapusan pajak yang

seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi

pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang

tebusan. Pengampunan pajak bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan

restrukturisasi ekonomi melalui pemulihan harta, mendorong reformasi

perpajakan menuju sistem perpajakan berkeadilan dan meningkatkan penerimaan

pajak (UU No.11 Tahun 2016). Dalam undang-undang tersebut pengampunan

pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi

administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara

mengungkap Harta (Deklarasi atau Repatriasi) dan Membayar Uang Tebusan.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaku ekonomi terbesar di

Indonesia diharapkan untuk mampu terus tumbuh dan berkembang agar mampu

melakukan kompetisi di era yang semakin terbuka. Dengan aset yang begitu besar

dan bergerak pada dua jenis BUMN yakni BUMN Infrastruktur dan Non

Infrastruktur hampir semua bidang ekonomi seperti : industri dan perdagangan,

kawasan industri dan jasa konstruksi, konsultasi, perhubungan telekominukasi dan

pariwisata, pertanian dan perkebunan, pelayanan umum, dan lain-lain. Sehingga

kemudian kinerja BUMN dianggap sangat berpengaruh terhadap kinerja

perekonomian Indonesia pada umumnya (Wahdine, 2009).

Page 25: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

3

Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-

100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara

Menteri Badan Usaha Milik Negara. Keputusan Mentri Badan Usaha Milik

Negera Nomor : KEP-100/MBU/2002 mengatur bahwa penilaian tingkat

kesehatan BUMN non jasa keuangan dengan menggunakan total bobot dimana

BUMN Infra Struktur (Infra) dengan bobot 50 dan BUMN Non Infra Struktur

(Non Infra) dengan bobot 70. Indikator bobot masing-masing dinilai melalui

aspek keuangan yaitu imbalan kepada pemegang saham (ROE), imbalan investasi

(ROI), rasio kas, rasio lancar, colection periods, perputaran persediaan, perputaran

total aset, dan rasio total sendiri terhadap total aktiva.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil penelitian dengan

judul “Pengaruh Penerapan Tax Amesty Terhadap Kinerja Perusahaan”. (Studi

Empiris Pada Perusahaan BUMN di BEI Tahun 2016-2017)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, apakah penerapan tax amnesty

berpengaruh terhadap kinerja BUMN berdasarkan indikator kinerja BUMN

dengan menggunakan rasio keuangan (ROE, ROI, rasio kas, rasio lancar,

colection periods, perputaran persediaan, perputaran total aset, rasio modal sendiri

terhadap total aktiva) yang diatur berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor

: KEP-100/MBU/2002 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja

BUMN infra struktur dan non infra struktur setelah melakukan Tax Amnesty.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

4

1.4 Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah, yaitu:

Perusahaan yang menjadi sample penelitian ini adalah Badan Usaha Milik Negara

Infra Struktur dan Non Infra Struktur yang terdaftar di BEI tahun 2016-2017.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan mengenai

kinerja keuangan BUMN setalah tax amnesty.

2. Bagi Pembaca, sebagai referensi untuk penelitian berikutnya.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kinerja

Menurut Mulyadi (2016) kinerja merupakan istilah umum yang digunakan untuk

menunjukkan sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi

pada suatu periode seiring dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-

biaya masa lalu atau yang diproyeksikan suatu dasar efisiensi,

pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya. Istilah

kinerja atau performance seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan

perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan

perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumberdayanya. Selain itu

tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan dalam

mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah

ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan.

Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang

dituangkan dalam anggaran (Fachruddin, 2012).

Dalam kamus istilah akuntansi, Aliminsyah dan Padji (2003) mengartikan kinerja

sebagai berikut: “Suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh

tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode, sering dengan

Page 28: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

6

referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

diproyeksikan, suatu standar efesiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas

manajemen dan semacamnya”.

2.2 Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja perusahaan meliputi proses perencanaan, pengendalian, dan

proses transaksional bagi kalangan perusahaan sekuritas, fund manager, eksekutif

perusahaan, pemilik, pelaku bursa, kreditur serta stakeholder lainnya. Penilaian

kinerja perusahaan oleh stakeholder digunakan sebagai salah satu dasar

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepentingan mereka terhadap

perusahaan. Kepentingan terhadap perusahaan tersebut berkaitan erat dengan

harapan kesejahteraan yang mereka peroleh (Fachruddin, 2012).

Menurut Aktifardianto (2009) dalam Anggraini (2013), pengukuran kinerja

dimaksudkan untuk memenuhi tiga hal. Pertama, pengukuran kinerja

dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja perusahaan dimana ukuran

kinerja ini nantinya dapat digunakan untuk membantu perusahaan berfokus pada

tujuan dan sasaran program unit kerja. Kedua, ukuran kinerja suatu perusahaan

digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuat keputusan. Ketiga

ukuran kinerja suatu perusahaan dimaksudkan untuk mewujudkan

pertanggungjawaban kepada atasan dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.

Mulyadi (2016) dalam Susilo (2013) menjelaskan bahwa pengukuran kinerja

adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

7

Kegiatan menilai atau mengevaluasi kinerja perusahaan akan menghasilkan

informasi yang berguna bagi perusahaan itu sendiri. Hasil dari penilaian kinerja

ini akan dapat dijadikan sebagai umpan balik (feed back) bagi formulasi atau

implementasi strategi. Jika terjadi penyimpangan, maka untuk menghindari agar

tidak terjadi penyimpangan lagi perlu dilakukan perubahan, misalnya perubahan

rencana atau kegiatan termasuk pengendaliannya (Inanda, 2007).

2.3 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan mengindikasikan apakah strategi perusahaan, implementasi

strategi, dan segala inisiatif perusahaan memperbaiki laba perusahaan. Dengan

menelusuri serangkaian aktivitas penciptaan nilai tambah melalui serangkaian

indikator sebab akibat yang penting bagi organisasi, dari aktivitas riil sampai

aktivitas keuangan, dari aktivitas operasional sampai aktivitas strategis, dari

aktivitas jangka pendek sampai aktivitas jangka panjang, dari aktivitas lokal

sampai aktivitas global, atau dari aktivitas bisnis sampai aktivitas korporasi. Para

pengambil keputusan akan mendapatkan komprehensif mengenai kinerja beragam

aktivitas perusahaan namun tetap dalam satu rangkaian strategi yang saling terkait

satu sama lain (Fidianti, 2011).

Menurut Anwar (2011) secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan

adalah prestasi yang dapat dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam

suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Di sisi

lain kinerja keuangan menggambarkan kekuatan struktur keuangan suatu

perusahaan dan sejauh mana asset yang tersedia, perusahaan sanggup meraih

keuntungan. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan manajemen dalam

mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

8

Munawir (2000) mengungkapkan bahwa alat untuk menilai dan mengetahui

kinerja keuangan perusahaan dinamakan analisis rasio keuangan. Secara umum,

rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio

aktivitas dan rasio profitabilitas Hapsari (2007).

Menurut pendapat Sawir (2005) rasio-rasio dikelompokkan ke dalam lima

kelompok dasar, yaitu: likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas, dan penilaian.

Sejumlah rasio yang tak terbatas banyaknya dapat dihitung, akan tetapi dalam

prakteknya cukup digunakan beberapa jenis rasio saja.

Menurut Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002

tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN, kinerja keuangan bisa diukur melalui

8 indikator rasio yang tergolong dalam aspek keuangan. Penjelasannya adalah:

Total bobot :

a. BUMN INFRA STRUKTUR (Infra) 50

b. BUMN NON INFRA STRUKTUR (Non infra) 70

Indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya.

Dalam penilaian aspek keuangan ini, indikator yang dinilai dan masing-masing

bobotnya adalah seperti pada tabel 1 dibawah ini :

Tabel 2.1: Daftar indikator dan bobot aspek keuangan

Indikator BobotInfra

Bobot NonInfra

1.Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 15 20

2.Imbalan Investasi (ROI) 10 15

3. Rasio Kas 3 5

4.Rasio Lancar 4 5

Page 31: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

9

5.Collection Periods 4 5

6. Perputaran Persediaan 4 5

7.Perputaran Total Aset 4 5

8. Rasio Modal sendiri terhadap total aktiva 6 10

Total Bobot 50 70

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

2.4 Rasio Kinerja Keuangan

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio).

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya perusahaan.

Caranya adalah dengan membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total

aktiva lancar dengan total passiva lancar. Penilaian dapat dilakukan untuk

beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari

waktu ke waktu (Kasmir, 2009).

Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Likuiditas merupakan kemampuan untuk memperoleh kas

(John dkk, 2005). Harahap (2006) mengatakan bahwa rasio likuiditas

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka

pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang

modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Menurut John dkk

(2005), rasio likuiditas dibagi menjadi:

1. Rasio lancar, yaitu merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan utang

lancar. Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi

kewajiban-kewajiban lancar.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

10

2. Rasio cepat, yaitu menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid

mampu menutupi utang lancar.

3. Rasio kas, yaitu menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total

utang lancar.

4. Rasio Aktiva lancar dan total aktiva, yaitu menunjukkan porsi aktiva lancar

atas total aktiva.

5. Rasio aktiva lancar dan total utang, yatu menunjukkan porsi aktiva lancar atas

total kewajiban perusahaan.

b. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas bertujuan mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan

dana. Misalnya inventory turnover, collection period, total assets turnover, dan

lain sebagainya (Djarwanto, 2004). Harahap (2006) mengatakan bahwa rasio

aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam

kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Harahap memproksikan rasio

aktivitas menjadi inventory turnover, receivable turnover, fixed aset turnover,

total aset turn over dan periode penagihan piutang.

Menurut Ang (1997) dalam Cahyaningrum (2012) rasio ini menunjukkan

kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya atau perputaran (turnover) dari aktiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat

diproksikan dengan:

1. Total Asset Turnover (TATO) yaitu perbandingan antara penjualan bersih

dengan jumlah aktiva.

2. Inventory Turnover (IT) yaitu perbandingan antara harga pokok penjualan

dengan persediaan rata-rata.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

11

3. Collection Period (CP) yaitu perbandingan antara piutang rata-rata dikalikan

360 dibanding dengan penjualan kredit.

4. Working Capital Turnover (WCT) yaitu perbandingan antara penjualan

bersih terhadap modal kerja.

c. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio).

Rasio profitabilitas bertujuan mengukur efektivitas manajemen yang tercemin

pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan. Misalnya profit

margin on sales, return on total asset, return on net worth dan lain sebagainya

(Djarwanto, 2004). Harahap (2006) mendefinisikan rasio profitabilitas sebagai

rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui

semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Menurut Kasmir (2009) jenis-

jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah:

1. Operating Profit Margin

Laba bersih sebelum bunga dan pajak yang dicapai dibandingkan dengan

penjualan.

2. Net Profit Margin

Mengukur laba bersih setelah pajak yang dicapai dibandingan dengan

penjualan.

3. Gross profit margin

Margin laba kotor menunjukan laba relative terhadap perusahaan, dengan

cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

12

4. Return on Assets

Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah asset

secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai

seberapa besar tingkat pengembalian (%) dari asset yang dimiliki.

5. Return On Equity

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal

sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri.

Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

6. Return on Investment

Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.

2.5 BUMN

Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurut Keputusan Menteri

BUMN No.KEP-100/MBU/2002 adalah badan usaha milik negara yang berbentuk

perusahaan (Persero) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor

12 Tahun 1998 dan Perusahaan Umum (Perum) sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Pemerintah No.13 tahun 1998 sedangkan dalam UU Nomor 19 Tahun

2003 disebutkan bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang

berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

13

Pemerintah Republik Indonesia mendirikan BUMN bertujuan untuk mendorong

pengembangan perekonomian nasional, hal tersebut sebagaimana yang tertulis

dalam UU No.19 tahun 2003 terkait maksud dan tujuan pendirian BUMN yaitu:

1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada

umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.

2. Mengejar keuntungan.

3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau

jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang

banyak.

4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan

oleh sektor swasta dan koperasi.

5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan

ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

Menurut UU Nomor 19 Tahun 2003 BUMN terdiri dari dua jenis, yaitu:

a) Perusahaan Perseroan (Persero)

Adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam

saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya

dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar

keuntungan. Sedangkan Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut

Persero Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya

memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai

dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

14

b) Perusahaan Umum (Perum)

Adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas

saham. Perusahaan Umum bertujuan untuk kemanfaatan umum yaitu berupa

penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar

keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

2.6 Pengampunan Pajak

Peraturan Menteri Keuangan tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2016, Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya

terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang

perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak. Berdasarkan

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016, wajib pajak adalah orang pribadi atau

badan yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Harta adalah akumulasi

tambahan kemampuan ekonomis berupa seluruh kekayaan, baik berwujud maupun

tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, baik yang digunakan untuk

usaha maupun bukan untuk usaha, yang berada di dalam dan/atau di luar wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Utang adalah jumlah pokok utang yang

belum dibayar yang berkaitan langsung dengan perolehan harta. Uang tebusan

adalah sejumlah uang yang dibayarkan ke kas negara untuk mendapatkan

Pengampunan Pajak.

Pengampunan Pajak bertujuan untuk :

a. Mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan

harta, yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas

Page 37: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

15

domestik, perbaikan nilai tukar rupiah, penurunan suku bunga, dan

peningkatan investasi.

b. Mendorong reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan yang lebih

berkeadilan serta perluasan basis data perpajakan yang lebih valid,

komprehensif, dan terintegrasi.

c. Meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan untuk

pembiayaan pembangunan.

2.7 PSAK 70

PSAK 70 Tentang Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan pajak.

Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan ini :

1. Aset pengampunan pajak adalah aset yang timbul dari pengampunan pajak

berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak.

2. Biaya perolehan aset pengampunan pajak adalah nilai aset berdasarkan Surat

Keterangan Pengampunan Pajak.

3. Liabilitas pengampunan adalah liabilitas yang berkaitan langsung dengan

perolehan aset pengampunan pajak.

4. Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang,

tidak dikenai sanksi administrasiperpajakan dan sanksi pidana di bidang

perpajakan, dengan cara mengungkap aset dan membayar uang tebusan

sebagaimana diatus dalam UU Pengampunan Pajak.

5. Surat Keterangan Pengampunan Pajak (Surat Keterangan) adalah surat yang

diterbitkan oleh Menteri Keuangan sebagai bukti pemberian pengampunan

pajak. Dalam hal jangka waktu 10 hari kerja terhitung sejak tanggal

Page 38: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

16

diterimanya Surat Penyertaan Harta untuk Pengampunan Pajak, Menteri

Keuangan atau pejabat yang ditunjuk atas nama Menteri Keuangan belum

menerbitkan Surat Keterangan, maka Surat Pernyataan Harta untuk

Pengampunan Pajak dianggap sebagai Surat Keterangan.

6. Uang tebusan adalah sejumlah uang yang dibayarkan ke kas negara untuk

mendapatkan pengampunan pajak.

2.8 Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut SAK No. 1 Tahun 2017 adalah suatu penyajian

terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan

keuangan lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi komprehensif,

laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat

disajikan berupa laporan arus kas atau leporan arus dana, catatan dan laporan lain

serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

2.9 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan berdasarkan SAK Umum (IFRS) Tahun 2017 adalah

untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan, dan

arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagaian besar pengguna laporan keuangan

dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukan

hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan

keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi :

a. Aset

b. Liabilitas

Page 39: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

17

c. Ekuitas

d. Penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian

e. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai

pemilik

f. Arus kas.

Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas laporan

keuangan, membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas,

masa depan entitas, dan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya

arus kas masa depan.

2.10 Unsur - Unsur Laporan Keuangan Menurut SAK Umum (IFRS) BAB 4

PER 1 Januari 2017

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa

lain yang dikelompokan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik

ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur-unsur laporan keuangan.

Unsur-unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan

dalam laporan posisi keuangan adalah aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan

unsur-unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja laporan laba rugi adalah

penghasilan dan beban.

Unsur-unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan

adalah aset, liabilitas, dan ekuitas yang didefinisikan sebagai berikut :

1. Aset

Manfaat ekonomik masa depan aset adalah potensi dari aset tersebut untuk

memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung, pada arus kas

dan setara kas kepada entitas. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang

Page 40: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

18

produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional entitas. Mungkin

pula berbentuk sesuatu yang dapat dikonversikan menjadi kas atau setara kas

atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti

penurunan biaya produksi akibat penggunaan proses produksi alternatif.

2. Liabilitas

Karakteristik esensial liabilitas adalah bahwa entitas memiliki kewajiban kini,

kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau

melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban dapat dipaksakan secara

hukum sebagai kosekuensi dari kontrak yang mengikat atau persyaratan

perundang-undangan.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh

liabilitas. Meski ekuitas didefinisikan sebagai suatu residual, ekuitas dapat

disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan.

Unsur-unsur penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut :

a. Penghasilan

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomik selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau peningkatan aset atau

penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan pada ekuitas yang

tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

b. Beban

Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomik selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk pengeluuaran atau berkurangnya aset

Page 41: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

19

atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan pada ekuitas

yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal.

2.11Manajemen Laba

Schiper (1992) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu kesengajaan dalam

mengintervensi pelaporan keuangan ekternal dengan maksud untuk memperoleh

keuntungan pribadi. Menurut Aditama dan Purwaningsih (2014) intervensi yang

dimaksud adalah upaya yang dilakukan manajer untuk mepengaruhi informasi-

informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder

yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Menurut Heavly and

Wahlen (1999) manajemen laba terjadi ketika manager menggunakan

pertimbangannya dalam laporan keuangan dan dalam strukturisasi transaksi dalam

laporan keuangan yang mungkin akan menyesatkan stakeholder tentang

kemampuan pokok dari perusahaan atau mempengaruhi hasil kontraktual yang

sangat bergantung dengan angka dalam laporan keuangan.

Aditama dan Purwaningsing (2014) terdapat dua teori yang berkaitan dengan

manajemen laba, yaitu agency theory dan postive accounting theory. Jensen and

Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak

dimana satu atau lebih principal akan menggunakan pihak lain (agen) manajer

untuk menjalankan perusahaan. Adanya kepentingan yang berbeda antara

principal dan manajamen dimana masing-masing pihak menginginkan

kemakmurannya masing- masing sehingga muncullah asimetri informasi antara

manajamen dan pemilik yang dapat memberikan peluang bagi manajer untuk

melakukan manajemen laba.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

20

Watts and Zimmerman (1986) menggulirkan teori akuntansi posif

dengan tiga hipotesis utama, yaitu :

1. Rencana Bonus

Manajer akan cendrung untuk memergunakan metode metode akuntansi yang

dapat mempengaruhi nilai akhir dari laporan keuangan, baik dengan cara

memperkecil atau meperbesar angka terebut agar laporan keuangan menampakan

hasil yang di inginkan oleh principle agar manajer dapat memperoleh bonus.

2. Perjanjian Hutang

Hal ini berkaitan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan ketika

perusahaan membutuhkan “suntikan” dana dari luar perusahaan. Sebagian besar

pemberi pinjaman memberikan syarat sedemikian rupa sehingga perusahaan harus

memilih metode-metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba dan pendapatan

perusahaan.

3. Biaya Politik

Scott (2000) mengemukaan bahwa terdapat beberapa motivasi yang mendorong

manajer untuk melakukan penurunan laba dengan tujuan meminimalkan biaya

politik yang harus mereka tanggung. Biaya politik tersebut mencakup regulasi

pemerintah (CSR), Subsidi Pemerintah, Tarif Pajak, dan tuntutan buruh.

2.12 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Hasil

1. Rinaldi (2017). Dampak TaxAmnesty TerhadapLaporan KeuanganDan PengaruhnyaKepada Nilai

Nilai Perusahaan (Firm Value)akibat dari adanya tax amnestyternyata juga terpengaruhsebelum dilakukannya taxamnesty. Dari Laporan

Page 43: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

21

Perusahaan. Keuangan PT. SamudraHindia. Tbk yang sudah diolahmenggunakan rumus Tobin’sQ maupun rumus Brighamuntuk menentukan nilaiperusahaan mengalamipenurunan setelahdilakukannya Tax Amnesty.

2. Nugeraha, dkk(2017).

AnalisisPerbandinganKinerja KeuanganSebelum danSesudahDiberlakukannyaTax AmnestyPeriode PertamaPada PerusahaanSub SektorProperty dan RealEstate YangTerdaftar di Bei.

Hasil penelitian menunjukanbahwa kinerja keuangansebelum dan sesudah taxamnesty periode pertama padaperusahaan property dan realestate yang diukur denganrasio keuangan yakni CurrentRatio dan Debt to Equity Ratiotidak lebih baik dari standarindustri, sedangkan TotalAssets Turn Over dan ReturnOn Equity lebih baik daristandar industri, terdapatperbedaan yang signifikan CR,TATO dan ROE antarasebelum dan sesudahdiberlakukannya tax amnestyperiode pertama, tidakterdapat perbedaan yangsignifikan DER antarasebelum dan sesudahdilakukannya tax amnestyperiode pertama.

3. Cahyono danFitradiansyah(2017).

Perbedaanabnormal sebelumdan sesudahkebijakan amnestypajak 2016-2017Periode II dan III(Study kasus padaperusahaan LQ45Index)

Hasil CAAR Menunjukanbahwa CAAR dan nbspabnormal return secarasignifikan hanya terjadi padaperiode III. Sedangkan untukalat uji t terhadap AARmenunjukan bahwa abnormalreturn terjadi pada eksekusiamnesty pajak periode II danIII, dengan rincian abnormalreturn periode II hanya terjadipada t-1 dengan nilai negatifdan abnormal return periodterjadi pada t-9, t-8, t-4, t-3, t+ 9.

4. Santoso danSetiawan (2009).

Tax Amnesty DanPelaksanaannya Di

Secara umum dari beberapapenelitian, hanya sedikit

Page 44: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

22

Beberapa Negara:Perspektif BagiPembisnisIndonesia

negara dalam program taxamnesty, karena pemerintahtidak mengatisipasi perbaikanstruktural pasca amnesty yangmencakup kebijakan ekonomi,sistem perpajakan danpenerapan law enforcement.Kebijakan tax amnesty yangdilakukan berulang-ulangsecara jangka panjangberakibat menurunkankepatuhan suka rela wajibpajak dan tidak dapatmenaikan basis pajak.

5. Ngadiman danHuslin (2015).

Pengaruh SunsetPolicy, TaxAmnesty, danSanksi PajakTerhadapKepatuhan WajibPajak.

Sunset policy nerpengaruhnegatif dan tidak signifikan,sedangkan tax amnesty dansanksi pajak berpengaruhpositif dan signifikan terhadapkepatuhan pajak.

6. Rahayu (2017) PengaruhPengetahuanPerpajakan,Ketegasan SanksiPajak, dan TaxAmnesty TerhadapKepatuhan WajibPajak

Hasil uji regresi menunjukkanbahwa (1) pengetahuantentang pajak yangberpengaruh positif dansignifikan terhadap kepatuhanwajib pajak, (2) ketegasanpajak yang berpengaruhpositif dan signifikan terhadapketetapan wajib pajak, dan (3)amnesti pajak berpengaruhpositif dan signifikan terhadapketepatan wajib pajak. .Besarnya pengaruh variabelindependen dilihat dari nilaikoefisien determinasi (R2)sebesar 0,509, yang berartibahwa pengetahuan tentangpajak, sanksi keteguhan pajak,dan amnesti pajakmemberikan pengaruh positifterhadap ketetapan wajibpajak sebesar 50,9.

7. Ariesta dan Latifa(2017).

PengaruhKesadaran WajibPajak, Sanksi

Berdasarkan hasil pengujiandan analisis, maka dapatdisimpulkan sebagai berikut:

Page 45: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

23

Perpajakan, SistemAdministrasiPerpajakanModern,PengetahuanKorupsi, Dan TaxAmnesty TerhadapKepatuhan WajibPajak Di KPPPratama Semarang

(1) Kesadaran wajib pajakberpengaruh dan berkontribusisebesar 9,36% terhadapkepatuhan wajib pajak KPPPratama Semarang Candisari.(2) Sanksi perpajakanberpengaruh dan berkontribusisebesar 6,05% terhadapkepatuhan wajib pajak di KPPPratama Semarang Candisari.(3) Sistem administrasiperpajakan modernberpengaruh dan berkontribusisebesar 4,97% terhadapkepatuhan wajib pajak di KPPPratama Semarang Candisari.(4) Pengetahuan korupsiberpengaruhdan berkontribusisebesar 4,16% terhadapkepatuhan wajib pajak di KPPPratama Semarang Candisari.Artinya semakin pajakmengerti tentang pengetahuankorupsi perpajakan, makasemakin baik pula kepatuhanwajib pajak di KPP PratamaSemarang Candisari. (5) TaxAmnesty berpengaruh danberkontribusi sebesar 5,90%terhadap kepatuhan wajibpajak di KPP PratamaSemarang Candisari.

8. Azwar (2017). AnalisisUndergroundEconomyIndonesia DanPotensiPenerimaan Pajak

Berdasarkan hasil perhitungandan pembahasan yang telahdilakukan pada bagiansebelumnya dapat disimpulanbeberapa hal sebagai berikut :1. Dalam periode studi,

kegiatan undergroundeconomy menunjukanpertumbuhan yangberfluktuasi, dengan nilaiberkisar antara Rp 289triliun sampai Rp 958triliun. Secara rata-ratadalam periode tersebutnilainya mencapai Rp536

Page 46: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

24

triliun atau setara dengan22,1% terhadap PDBNomonal. Nilai kegiatanUnderground economyyang cukup besar tersebutdipresentasikan olehtingginya permintaanuang kartal yangdipengaruhi secarasignifikan oleh beban(tarif) pajak yangditunjukan oleh nilaikoofesien tarif pajak rata-rata sebesar 2,691 dansignifikan secara statistik.Dengan asumsi nilaivariabel tarif pajak rata-rata sekitar 8,2% makaresponsivitas kegiatanunderground economyterhadap perubahan tarifpajak diperkirakansebesar 0,54.

2. Nilai kegiatanunderground economyyang cukup besarmenyebabkan hilangnyapotensi penerimaan pajak,yang seharusnya dapatdikumpulkan olehpemerintah. Dalamperiode studi, akibatadanya kegiatanunderground economy,potensi pajak yang hilangberkisar anatara Rp23,32triliun hingga Rp 1.467triliun dengan rata-rataper tahun mencapai Rp487,12 triliun. Nilai inisetara dengan 1,9% dariPDB.

9. Suyanto dan Putri(2017).

Pengaruh PresepsiWajib PajakTentang KebijakanTax Amnesty(PengampunanPajak), Dan

Hasil Penelitian yang telahdilakukan di Kantor PelayananPajak (KPP) PratamaWonosari mengenai PresepsiWajib Pajak tentang kebijakanTax Amnesty tidak memiliki

Page 47: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

25

MotivasiMembayar PajakTerhadapKepatuhanPerpajakan.

pengaruh yang positif dansignifikan terhadap kepatuhanperpajakan, dan motivasiWajib Pajak memilikipengaruh yang positif dansignifikan terhadap KepatuhanPerpajakan.

10. Suyanto, dkk(2016).

Tax Amnesty Berdasarkan hasil analisa pada41 kuesioner yang diolahmenggunakan Program SPSSversi 17, maka dapatdisimpulkan bahwa persepsiWP mengenai program TaxAmnesty (X) berpengaruhsecara positif terhadapkepatuhan WP (Y).Pernyataan tersebut didukungoleh hasil pengujian hipotesisyaitu nilai t tabel sebesar3,244 lebih tinggi dari nilai ttabel sebesar 1,6829, selai itunilai signifikan lebih kecil dari0,05 yaitu sebesar 0,002.Berdasarkan analisa tersebut,maka dapat disimpulkanbahwa Ha terdukung,sedangkan pengaruh variabelX terhadap variabel Y adalahsebesar 19,2% selebihnyavariabel Y dipengaruhi olehvariabel lain di luar penelitianini.

Adapun Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN yang diatur berdasarkan KEP-

100/MBU/2002 Bab 2 Pasal 3 adalah sebagai berikut :

1. Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN digolongkan menjadi :

a. SEHAT, yang terdiri dari :

AAA Apabila total (TS) lebih besar dari 95AA Apabila 80 < TS < =95A Apabila 65 < TS < =80

Page 48: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

26

b. KURANG SEHAT, yang terdiri dari :

BBB Apabila 50 < TS < = 65BB Apabila 40 < TS < = 50B Apabila 30 < TS < = 40

c. TIDAK SEHAT, yang terdiri dari :

CCC Apabila 20 < TS < = 30CC Apabila 10 < TS < = 20C Apabila TS < = 10

Tingkat kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja

Perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi penilaian Aspek

Keuangan, Aspek Operasional, dan Aspek Administrasi. Penilaian tingkat

kesehatan BUMN sesuai dengan keputusan ini hanya diterapkan bagi BUMN

apabila hasil pemeriksaan akuntansi terhadap perhitungan keuangan tahunan

perusahaan yang bersangkutan dinyatakan dengan kualifikasi “Wajar Tanpa

Pengecualian” atau kualifikasi “Wajar Dengan Pengecualian” dari akuntan publik

atau Badan Pemeriksa Keungan.

2.13 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.14 Pengembangan Hipotesis

Penelitian terdahulu seperti Rinaldi (2017) terdapat penurunan nilai perusahaan

yang signifikan pada perusahaan yang mengikuti pengampunan pajak. Nugeraha,

dkk (2017) menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada rasio

keuangan. Sedangkan menurut penelitian terdahulu Hadi Cahyono dan Hafiz

Tax Amnesty Kinerja

Page 49: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

27

Fitradiansyah (2017) tax amnesty berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dalam

memberikan return.

Menurut peraturan kementrian BUMN Nomor. KEP-100/MBU/2002 Tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. BUMN yang melakukan

tax amnesty akan mempengaruhi kinerja BUMN berdasarkan perbandingan rasio-

rasio. Penerapan tax amnesty dapat mempengaruhi beberapa akun diantaranya

adalah akun modal, aset, dan laba tahun berjalan. Dimana modal akan naik

sehingga akan menstabilakan modal perusahaan, sedangkan aset akan bertambah

sehingga sumberdaya semakin banyak, dan jaminan hutang akan diperhitungkan

oleh kreditor. Tetapi nilai laba akan turun pada laba tahun berjalan. Jika modal

mengalami kenaikan, aset semakin banyak, dan laba tahun berjalan menurun pada

saat pengampunan pajak maka hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Ha = Penerapan tax amnesty berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

BUMN.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

III. METODE PENULISAN

3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Dalam

penelitian ini populasi adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menyampaikan laporan keuangan pada

tahun 2016-2017 yang mengikuti program tax amnesty.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pengambilan data

tidak langsung dengan menggunakan data sekunder. Adapun data yang digunakan

dalam penelitian ini secara tidak langsung melalui situs perusahaan

(www.idx.co.id) yaitu laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan BUMN yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2017 yang mengikuti program

tax amnesty.

Page 51: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

29

3.3 Operasional Variabel

Variabel pertama dalam penelitian ini adalah penerapan tax amnesty, sedangkan

variabel kedua dalam penelitian ini adalah kinerja.

Pengukuran variabel penerapan tax amnesty adalah sebagai berikut :

Tata cara penilaian tingkat kesehatan BUMN non jasa keuangan menurut

keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002 ini berdasarkan 8

(delapan) indikator rasio keuangan.

Tabel 3.1 Daftar Indikator dan bobot aspek keuangan

No IndikatorBobot

Infra Non Infra1 Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 15 202 Imbalan Investasi (ROI) 10 153 Rasio Kas 3 54 Rasio Lancar 4 55 Colection Periods 4 56 Perputaran Persediaan 4 57 Perputaran Total Aset 4 5

8Rasio Modal Sendiri Terhadap TotalAktiva 6 10

Total Bobot 50 70Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

Adapun penilaian kinerja BUMN berdasarkan 8 (delapan) indikator rasio

keuangan adalah sebagai berikut :

1. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE)

Rumus :

ROE : x 100%Laba Setelah Pajak

Modal Sendiri

Perusahaan yang mengikuti tax amnesty : 1

Perusahaan yang tidak mengikuti tax amnesty : 0

Page 52: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

30

Tabel 3.2: Daftar skor penilaian ROE

ROE (%)SKOR

INFRA NON INFRA

15 < ROE 15 20

13 < ROE<= 15 13,5 18

11 < ROE <= 13 12 16

9 < ROE <= 11 10,5 14

7,9 <ROE <= 9 9 12

6,6 <ROE <= 7,9 7,5 10

5,3 <ROE <= 6,6 6 8,5

4 <ROE <= 5,3 5 7

2,5 <ROE<= 4 4 5,5

1 <ROE <= 2,5 3 4

0 <ROE <= 1 1,5 2

ROE < 0 1 0

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

2. Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI)

Rumus :

ROI :

Tabel 3.3: Daftar Skor Penilaian ROI

ROI (%)SKOR

Infra NonInfra

18 <ROI 10 15

15 <ROI < = 18 9 13,5

13 <ROI < = 15 8 12

12 <ROI < = 13 7 10,5

10,5 <ROI < = 12 6 9

9 <ROI < = 10,5 5 7,5

7 <ROI < = 9 4 6

EBIT + Penyusutan

Capital EmployedX 100%

Page 53: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

31

5 <ROI < = 7 3,5 5

3 <ROI < = 5 3 4

1 <ROI < = 3 2,5 3

0 <ROI < = 1 2 2

ROI < 0 0 1

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

3. Rasio Kas

Rumus :

Rasio Kas :

Tabel 3.4: Daftar skor penilaian rasio kas

Cash Ratio = x (%) Skor

Infra Non Infra

x > = 35 3 5

25 < = x < 35 2,5 4

15 < = x < 25 2 3

10 < = x < 15 1,5 2

5 < = x < 10 1 1

0 < = x < 5 0 0

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

4. Rasio Lancar/Current Ratio

Rumus :

Rasio Lancar :

Tabel 3.5: Daftar skor penilaian rasio lancarCurrent Ratio = x (%) Skor

Infra Non Infra125 <= x 3 5110 < = x < 125 2,5 4

Current Asset

Current liabilitas

Kas+Bank+Surat Berharga Jangka Pendek

Current Liabilities100%X

100%x

Page 54: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

32

100 <= x < 110 2 395 <= x < 100 1,5 290 < = x < 95 1 1x < 90 0 0

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

5. Collection Period (CP)

Rumus :

CP :

Tabel 3.6: Daftar skor penilaian collection period

CP = x (hari) Perbaikan = x(hari)

SkorInfra Non Infra

x <= 60 x > 35 4 560 < x <= 90 30 < x <=35 3,5 4,590 < x <= 120 25 < x <=30 3 4120 < x <= 150 20 < x <=25 2,5 3,5150 < x <= 180 15 < x <=20 2 3180 < x <= 210 10 < x <=15 1,6 2,4210 < x <= 240 6 < x <=10 1,2 1,8240 < x <= 270 3 < x <= 6 0,8 1,2270 < x <= 300 1 < x <= 3 0,4 0,6300< x 0 < x <=1 0 0

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut tabel 6diatas.

6. Perputaran Persediaan (PP)Rumus :

PP:

Total Piutang Usaha

Total Pendapatan UsahaX 365

Total Persediaan

Total Pendapatan UsahaX 365

Page 55: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

33

Tabel 3.7: Daftar skor penilaian perputaran persediaanPP = x (hari) Perbaikan (hari) Skor

Infra Non Infrax <= 60 35 < x 4 560 < x <= 90 30 < x <=35 3,5 4,590 < x <= 120 25 < x <=30 3 4120 < x <= 150 20 < x <=25 2,5 3,5150 < x <= 180 15 < x <=20 2 3180 < x <= 210 10 < x <=15 1,6 2,4210 < x <= 240 6 < x <=10 1,2 1,8240 < x <= 270 3 < x <= 6 0,8 1.2270 < x <= 300 1 < x <= 3 0,4 0,6300 < x 0 < x <=1 0 0

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut tabel 3.7

di atas.

7. Perputaran Total Aset/Total Asset Turn Over (TATO)

Rumus :

TATO :

Tabel 3.8 Daftar skor penilaian perputaran total asetTATO = x (%) Perbaikan = x

(%)Skor

Infra Non Infra120< x 20 < x 4 5105< x <= 120 15 < x <=20 3,5 4,5

90 < x <= 105 10 < x <=15 3 475 < x <= 90 5 < x <=10 2,5 3,560 < x <= 75 0 < x <= 5 2 340 < x <= 60 x <=0 1,5 2,520 < x <= 40 x < 0 1 2x <= 20 x < 0 0,5 1,5

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut tabel 3.8

diatas.

Total Pendapatan

Capital EmployedX 100%

Page 56: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

34

8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset (TMS terhadap TA)

Rumus :

TMS terhadap TA :

Tabel 3.9 Daftar skor penilaian Rasio Modal Sendiri terhadap TotalAset

TMS thd TA (%) = x Skor

Infra Non Infra

x < 0 0 0

0 < = x < 10 2 4

10 < = x < 20 3 6

20 < = x < 30 4 7,25

30 < = x < 40 6 10

40 < = x < 50 5,5 9

50 < = x < 60 5 8,5

60 < = x < 70 4,5 8

70 < = x < 80 4,25 7,5

80 < = x < 90 4 7

90 < = x < 100 3,5 6,5

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002.

3.4 Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik t,

yaitu dengan melihat pengaruh penerapan tax amnesty terhadap kinerja BUMN

berdasarkan perbandingan rasio keuangan sesuai dengan surat keputusan

menteri BUMN nomor KEP-100/MBU/2002.

Total Modal SendiriTotal Assets X 100%

Page 57: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

35

3.4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif didasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan selanjutnya

dianalisis. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yaitu

tax amnesty dan kinerja perusahaan.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

3.4.2.1 Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2013) Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk

menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual

yang terdistribusi secara normal. Beberapa uji normalitas, yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression

standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov.

Metode uji One Sample Kolmogorov-Smirnov : Digunakan untuk mengetahui

distribusi data, apakah mengikuti distribusi normal, poission, uniform, atau

exponential. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual

terdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi

lebih dari 0,05.

3.4.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013), dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas, dapat

juga digunakan cara lain, yaitu dengan:

1. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara

statistik (a).

Page 58: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

36

2. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan

buku kuadrat.

Nilai tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) ditentukan sebagai berikut:

1. Besar nilai tolerance (a) : a = 0,1

2. Besar nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 10

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika a hitung < 0,1 dan VIF hitung >

10. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika a hitung > 0,1 dan VIF

< 10.

3.4.2.3 Uji Autokorelasi

Ghozali (2013) menjelaskan bahwa Autokorelasi merupakan korelasi antara

anggota observasi yang disusun menurut waktu dan tempat. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji

Runt Test sebagai berikut:

1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka terdapat gejala

autokorelasi.

2. Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0,05 maka

tidak terdapat gejala autokorelasi.

Maka hasil uji autokorelasi harus memenuhi kriteria kedua agar dapat dinyatakan

bahwa model bebas dari autokorelasi positif maupun negatif.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

37

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai sama atau

tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain.

Jika residualnya mempunyai varians yang sama, disebut terjadi homoskedastisitas,

dan jika variansnya tidak sama berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas.

Persamaan regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2013).

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik

scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu

X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat

(sumbu Y = Y prediksi – Y riil). Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot

titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah

maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola

yang teratur. Sedangkan heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-

titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun

bergelombang.

3.4.3 Uji Hipotesis

3.4.3.1 Regresi Linier Sederhana

Uji Regresi Linier Sederhana digunakan karena variabel independen dalam

penelitian ini satu dan tujuannya untuk mengetahui pengaruh setiap variabel

independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan Yamin dan Kurniawan

(2009) uji regresi linier sederhana akan menggunakan rumus sebagai berikut:

KNJ = α + β1 Amnesty

Page 60: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

38

Keterangan:

α = KonstantaKNJ = Kinerjaβ1 = Tax Amnesty

3.4.3.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu . Jika nilai R mendekati nol berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen (Ghozali, 2013).

3.4.3.3 Uji Kelayakan Model Regresi

Untuk menguji kelayakan model regresi digunakan statistik F dengan

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel serta

membandingkan nilai signifikansi. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F

tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Model regresi dinyatakan

layak jika nilai signifikansi ≤ 0,05, jika sebaliknya maka model regresi dinyatakan

tidak layak (Ghozali, 2013).

3.4.3.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menguji pengaruh tax amnesty terhadap kinerja

menggunakan uji signifikan parameter individual (uji t). Uji statistik t dilakukan

dengan membandingkan nilai statistik t dengan nilai t menurut tabel. Apabila nilai

Page 61: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

39

t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t menurut tabel, maka kita

menerima hipotesis yang menyatakan bahwa setiap variabel independen secara

individu mempengaruhi variabel dependen. Signifikansi setiap variabel

independen harus ≤ 0,05. Jika nilai signifikansi variabel ≤ 0,05 maka variabel

independen dinyatakan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Jika nilai signifikansinya ≥ 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).

Pengujian ini ditentukan dari hasil uji normalitas yang dilakukan dengan sampel

penelitian yang digunakan. Sampel yang digunakan dalam uji beda adalah saling

berhubungan dan jika hasil uji normalitas menunjukan sampel berdistribusi

normal maka uji beda yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda

parametrik (Paired Sample T-Test), adapun sebaliknya jika sampel uji beda adalah

tidak saling berhubungan dan hasil uji normalitas menunjukan sampel

berdistribusi normal maka uji beda yang digunakan uji parametrik (Independen

Sample T-Test). Tetapi jika sampel tidak berdistribusi normal maka uji beda yang

akan digunakan dalam penetian ini adalah uji non-parametrik (Wilcoxon Signed

Rank Test). Hasil uji pada sampel dikatakan signifikan jika nilai Asymptotic sig

lebih kecil dari tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 5%

atau 0,05. Sebaliknya, dikatakan tidak signifikan ketika nilai Asymptotic sig lebih

besar dari tingkat keyakinan.

3.4.3.5 Uji Beda T-Test

Page 62: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian ini tax amnesty terbukti tidak berkontribusi pada

peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara. Hal ini terjadi karena perusahaan

menilai harga perolehan aset yang dimasukan kedalam perusahaan dinilai

berdasarkan taksiran manajemen perusahan, bukan menggunakan tenaga ahli

appraisal untuk menentukan nilai wajar dari aset perusahaan tersebut, selain

daripada itu tax amnesty tidak ditujukan untuk meningkatkan kinerja Badan Usaha

Milik Negara melainkan untuk meningkatkan penerimaan pajak, meningkatkan

kepatuhan pajak, mendorong repatriasi aset dan modal, serta transisi ke peraturan

pajak yang baru. Berdasarkan hasil analisis regresi, maka dapat ditarik kesimpulan

dari 15 Badan Usaha Milik Negara yang dijadikan sampel diperoleh secara parsial

variabel penerapan tax amnesty berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja

perusahaan.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

55

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan sumber data yang terbatas.

2. Penelitian ini hanya menggunakan data BUMN infrastruktur dan non

infrastruktur.

3. Laporan keuangan BUMN yang mengikuti program tax amnesty pada

umumnya dalam keadaan merugi sehingga mengakibatkan indikator

kesehatan perusahaan berdasarkan KEP-100/MBU/2002 menjadi kurang

sehat.

4. Nilai aset yang diakui saat tax amnesty dalam penelitian ini berdasarkan

kebijakan perusahaan bukan berdasarkan penilaian appraisal.

5. Penelitian ini hanya mengamati selama periode tahun 2016 sampai 2017.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan peneliti yaitu:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji hubungan kebijakan

tax amnesty dengan variabel lain, mengingat tidak signifikannya hubungan

tax amnesty dengan kinerja perusahaan.

2. Penelitian selanjutnya diharapakan menambah jumlah sample penelitian

dengan tidak terbatas hanya pada Badan Usaha Milik Negara infra truktur dan

non infra struktur.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Perusahaan dan Perencanaan Keuangan.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anggraini, Irviana, 2013. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan denganPendekatan Balanced Scorecard. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.Universitas Brawijaya.

Ariesta, Ristra Putri. 2017. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan,Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Pengetahuan Korupsi, Dan TaxAmnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Semarang.Akuntansi Dewantara, Volume 1, Nomor 2.

Azwar., Mulyawan, Andi Wawan. Tahun 2017. Analisis Underground EconomyIndonesia Dan Potensi Penerimaan Pajak. Jurnal Info Artha, Volume 1,Nomor 1, Halaman 60-78.

Cahyono, Hadi., Fitradiansyah, Hafiz. Perbedaan abnormal sebelum dan sesudahkebijakan amnesty pajak 2016-2017 Periode II dan III (Study kasus padaperusahaan LQ45 Index). International Journal of Entrepreneurship anBusiness Development. Volume 1 Nomor 1.

Djarwanto, Ps. 2004. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedua.Yogyakarta: BPFE.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.Universitas Diponegoro: Semarang.

Hamzah, Galih Nurul. 2009. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan PT.Indofarma (Persero) Tbk dan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk denganMenggunakan Rasio Keuangan. Jurnal Manajemen Keuangan. UniversitasGunadarma.

Hapsari dan Kuntari, 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Perum DAMRI SemarangPeriode 2008-2010. Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis. Sekolah TinggiIlmu Ekonomi Widya Manggala.

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, EdisiSatu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Healy, P. M. and J. M. Wahlen. 'A review of the earnings management literatureand its implications for standard setting. Tangal di Akses 17 Desember2017.http://homepages.rpi.edu/home/17/wuq2/public_html/restatement%20reference/he aly%201999.pdf

Page 65: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

Jensen, Michael C and Meckling.1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,Agency Costs and Ownership Structure. Tangal di Akses 17 Desember2017, dikutip darihttps://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=94043

Kasmir, 2009. Analisis Laporan Keuangan Ed 1-2. Jakarta., Rajawali Pers.

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara MenteriBadan Usaha.

Ngadiman., Huslin Daniel. 2015. Pengaruh Sunset Policy, Tax Amnesty, danSanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi, VolumeXIX, Nomor 02, Halaman 225-241.

Nugeraha, Anding., Mandra, I Gede; Putra, I Nyoman Nugraha Ardana. 2017.Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan SesudahDiberlakukannya Tax Amnesty Periode Pertama Pada Perusahaan SubSektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bei. Jurnal Distribusi,Halaman 1-19.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba Empat: Jakarta.

Pemeriksaanpajak.com. 2015. Tekan ongkos BUMN, kemenkeu tawarkan jasapenilai aset. Tangal di Akses 14 Januari 2019.https://pemeriksaanpajak.com/2015/10/28/revaluasi-aset-bumn/

Rahayu, Nurulita. 2017. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan SanksiPajak, dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. AkuntansiDewantara. Volume 1, Nomor 1.

Rinaldi. 2017. Dampak Tax Amnesty Terhadap Laporan Keuangan DanPengaruhnya Kepada Nilai Perusahaan. Jurnal ADHUM, Volume VII,Nomor 1, Halaman 33-43.

Santoso, Urip., Justina., Setiawan M. 2017. Tax Amnesty Dan Pelaksanaannya DiBeberapa Negara: Perspektif Bagi Pembisnis Indonesia. JurnalSosiohumaniora, Volume 11, Nomor 2, Halaman 111-125.

Standar Akuntansi Keuangan Umum (IFRS) Efektif Per 1 Januari 2017. Jakarta.Ikatan Akuntansi Indonesia.

Suyanto., Intansari, Pasca Putri Lopian Ayu., Endahjati, Supeni. 2016. TaxAmnesty. Jurnal Akuntansi, Volume 4, Nomor 2.

Suyanto., Putri, Ika Septiani. Tahun 2017. Pengaruh Presepsi Wajib PajakTentang Kebijakan Tax Amnesty (Pengampunan Pajak), Dan MotivasiMembayar Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan.Jurnal Akuntansi,Volume 5, Nomor 1.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN TAX AMNESTY TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/55472/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen

Tim Edukasi Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak. Catatan ke-1. 2016. KesadaranPajak. Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan RepublikIndonesia.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan.

Watt. R.L. & Zimmermen. J.L., (1978), - Towards a Positive Theory of theDetermination of Accounting Standardsl, The Accounting Review, Vol. 53,No 1, pp. 112-134.

Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2019. SPSS Complete. Salemba Infotek:Jakarta.