15
1 Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi Perbankan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Nikolas Abstract Satisfaction and loyalty are important thing in a company, especially in the banking business. A satisfied customer will be loyal to the company. It is an important asset for a bank. This study measured satisfaction with the variable value of banking and banking technology, where the value of banking and banking technology become a vital element in a bank services. The purpose of this study was to analyze the influence of the value of banking satisfaction and banking technology satiscation to customer loyalty. This is quantitative study, using multiple regression analysis as a tool. The respondents were 200 people as BCA bank customers which domicile in Salatiga. The results showed that the value of banking satisfaction and banking technology satisfaction significantly influence customer loyalty. Keywords : Customer Satisfaction, Customer Loylalty. Pendahuluan Dewasa ini dalam perekonomian khususnya perbankan terdapat ketatnya persaingan. Dengan ketatnya persaingan maka penelitian tentang kepuasan dan loyalitas sangat penting dalam menjaga berlangsungnya suatu bisnis perbankan. Mengetahui apa yang menjadi kekurangan perusahaan yang membuat nasabah tidak puas akan mengurangi berkurangnya nasabah yang berpindah ke bank lain. Tujuan utama daripada bank-bank adalah menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar kelangsungan perekonomian dapat berjalan dengan baik (Gardenia 2008). Agar dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya, mereka harus dapat melakukan pelayanan dengan memuaskan, baik dari segi pelayanan, sistem, bunga, reward system hingga teknologi yang mereka berikan untuk kemudahan para nasabah. Data menarik dari Biro Riset Infobank tahun 2011 yaitu BCA sebagai peringkat 4 dari jumlah nasabah 10 bank besar dengan jumlah nasabah 9.7 juta, diikuti dengan mandiri 11.3 juta, BNI 11.77 juta, dan BRI 33 juta (www.infobanknews.com/2011/11/36445 data juni 2011). Padahal jika dilihat dari asset perusahaan bank BCA menduduki peringkat ke 3 dalam 10 bank dengan asset terbesar. PT Bank Mandiri Tbk menjadi peringkat pertama dengan total asset mencapai Rp551,89 triliun, diikuti dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dengan total asset Rp469,89 triliun, dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan total asset Rp381,90 triliun.(www.infobanknews.com/2012/05/10-bank-dengan-aset-terbesar data 2011). Banyaknya jumlah nasabah harus menjadi motivasi untuk bank BCA agar terus meningkatkan pelayanannya agar nasabahnya merasa puas. Ketika nasabah merasa puas akan menciptakan kesetiaan kepada bank dan memungkinkan untuk nasabah tersebut menceritakan kepuasannya tersebut kepada orang lain (Word Of Mouth) serta tidak akan berpindah kepada

Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

  • Upload
    lamlien

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

1

Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi Perbankan Terhadap Loyalitas

Nasabah Bank

Nikolas

Abstract

Satisfaction and loyalty are important thing in a company, especially in the banking

business. A satisfied customer will be loyal to the company. It is an important asset for a bank.

This study measured satisfaction with the variable value of banking and banking technology,

where the value of banking and banking technology become a vital element in a bank services.

The purpose of this study was to analyze the influence of the value of banking satisfaction and

banking technology satiscation to customer loyalty.

This is quantitative study, using multiple regression analysis as a tool. The respondents

were 200 people as BCA bank customers which domicile in Salatiga. The results showed that the

value of banking satisfaction and banking technology satisfaction significantly influence

customer loyalty.

Keywords : Customer Satisfaction, Customer Loylalty.

Pendahuluan

Dewasa ini dalam perekonomian khususnya perbankan terdapat ketatnya persaingan.

Dengan ketatnya persaingan maka penelitian tentang kepuasan dan loyalitas sangat penting

dalam menjaga berlangsungnya suatu bisnis perbankan. Mengetahui apa yang menjadi

kekurangan perusahaan yang membuat nasabah tidak puas akan mengurangi berkurangnya

nasabah yang berpindah ke bank lain.

Tujuan utama daripada bank-bank adalah menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar

kelangsungan perekonomian dapat berjalan dengan baik (Gardenia 2008). Agar dapat menarik

nasabah sebanyak-banyaknya, mereka harus dapat melakukan pelayanan dengan memuaskan,

baik dari segi pelayanan, sistem, bunga, reward system hingga teknologi yang mereka berikan

untuk kemudahan para nasabah.

Data menarik dari Biro Riset Infobank tahun 2011 yaitu BCA sebagai peringkat 4 dari

jumlah nasabah 10 bank besar dengan jumlah nasabah 9.7 juta, diikuti dengan mandiri 11.3 juta,

BNI 11.77 juta, dan BRI 33 juta (www.infobanknews.com/2011/11/36445 data juni 2011).

Padahal jika dilihat dari asset perusahaan bank BCA menduduki peringkat ke 3 dalam 10 bank

dengan asset terbesar. PT Bank Mandiri Tbk menjadi peringkat pertama dengan total asset

mencapai Rp551,89 triliun, diikuti dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dengan total

asset Rp469,89 triliun, dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan total asset Rp381,90

triliun.(www.infobanknews.com/2012/05/10-bank-dengan-aset-terbesar data 2011).

Banyaknya jumlah nasabah harus menjadi motivasi untuk bank BCA agar terus

meningkatkan pelayanannya agar nasabahnya merasa puas. Ketika nasabah merasa puas akan

menciptakan kesetiaan kepada bank dan memungkinkan untuk nasabah tersebut menceritakan

kepuasannya tersebut kepada orang lain (Word Of Mouth) serta tidak akan berpindah kepada

Page 2: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

2

bank lain. Nasabah akan mengingat merek bank tersebut dan menjadikan prioritas utama ketika

membutuhkannya. Ini sangat menguntungkan bagi bank BCA untuk terus menjaga kepuasan

konsumennya.

Nasabah merasa puas karena nilai-nilai perbankan yang diterimanya lebih dari yang

diharapkannya. Nilai bagi nasabah ini dapat diciptakan dari atribut-atribut pemasaran bank yang

dapat menjadi unsur-unsur stimuli bagi bank untuk mempengaruhi nasabah seperti pelayanan,

hadiah, produk dan bunga. Begitupula dengan teknologi, bank BCA sampai saat ini selalu

berinovasi dengan teknologi. BCA kerap tercatat sebagai bank yang paling awal menggunakan

inovasi teknologi perbankan di Indonesia, antara lain menjadi bank online pertama di Indonesia

pada 1990, dan menjadi bank pertama yang menyediakan pembayaran secara online melalui

ATM pada 1996 diikuti dengan aplikasi BCA mobile untuk smartphone yang diluncurkan

oktober 2011 lalu. Hal itu dilakukan untuk memanjakan lebih dari 9 juta nasabahnya. Itu

sebabnya, saat ini BCA sudah memiliki 925 cabang. 8.070 ATM, dan lebih dari 200 ribu EDC.

(www.bca.co.id).

Menanggapi persoalan kepuasan nasabah, maka bank harus menganalisis bagaimana

keadaan nasabah tersebut. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui jika ada kekurangan yang

ditawarkan oleh bank tersebut. “Your most unhappy customers are your greatest source of

learning” begitulah kata bapak pendiri microsoft yaitu Bill Gates.

Penelitian terdahulu oleh Gardenia (2008), yang menyimpulkan bahwa loyalitas sebagai

variabel dependent mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel kepuasan nasabah.

Penelitian terdahulu oleh Shamsuddoha dan Alamgir (2009) menyimpulkan bahwa kepuasan

nasabah berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Penelitian tentang kepuasan sudah

banyak ditemukan, tetapi yang menarik dan jarang ditemukan dalam penelitian kepuasan ini

adalah variable kepuasan nasabah yang diukur melalui nilai perbankan dan teknologi perbankan.

Dengan masalah tersebut timbul keinginan peneliti untuk mencari tahu apakah pengaruh

kepuasan nasabah (melalui nilai perbankan dan teknologi perbankan) terhadap loyalitas nasabah

pada bank BCA. Berdasarkan latar belakang diatas, maka persoalan penelitian dalam penelitian

ini adalah :

1. Apakah kepuasan nilai perbankan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah?

2. Apakah kepuasan teknologi perbankan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah?

Landasan Teori dan Model Penelitian

Kepuasan Nasabah

Memuaskan nasabah adalah hal yang sangat penting. Pelayanan yang telah diberikan

kepada nasabah perlu dievaluasi dan dianalisis agar dapat diketahui kelemahanya untuk

mendapatkan perbaikan. Kunci pokok untuk mempertahankan nasabah yang loyal adalah

kepuasan nasabah, karena seorang nasabah yang merasa puas akan menjadi loyal. Menurut

Kotler (1997) kepuasan nasabah adalah tingkat perasaan senang atau kecewa dari nasabah

terhadap kinerja atau hasil suatu jasa. Konsumen tidak puas dengan kata lain bisa dikatakan

kecewa, karena apa yang diterimanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Untuk mengukur kepuasan nasabah, dalam penelitian ini menggunakan variabel yang

dikutip dari Gardenia (2008) yaitu nilai perbankan dan teknologi perbankan. Nilai perbankan

adalah atribut-atribut pemasaran bank yang dapat menjadi unsur-unsur stimuli bagi bank untuk

mempengaruhi nasabah (Gardenia 2008). Nilai perbankan akan berupa (1)Pelayanan, jasa yang

Page 3: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

3

diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer service, teller bank, dan sebagainya, (2)

Hadiah, reward yang diberikan bank kepada nasabahnya yang beruntung, (3)Produk, produk jasa

dari bank yang memungkinkan nasabah untuk menggunakannya, seperti tabungan, kartu kredit,

produk kredit konsumen, dll, (4)Bunga, timbal balik dari bank kepada nasabahnya. Sedangkan

teknologi adalah seluruh metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan

tempat tertentu untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya (Prayitno dalam Ilyas 2001). Terdapat

beberapa teknologi untuk memudahkan nasabahnya bertransaksi antara lain adalah (1)Trasaksi

lewat ATM (Automatic Teller Mechine), nasabah dapat melakukan penarikan dana, setor tunai,

cek saldo dan transfer dana melalui mesin ATM, (2)Klik BCA, nasabah dapat melakukan

transaksi perbankan melalui internet, (3)m-BCA, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan

melalui sms dari handphone, (4)BCA mobile, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan

melalui aplikasi BCA di smartphone (www.bca.co.id). Menurut penelitian Gardenia (2008)

variabel nilai dan teknologi berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah.

Dalam penelitian ini kepuasan nasabah diukur melalui nilai perbankan dan teknologi perbankan.

Dari penjelasan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1. Kepuasan nilai perbankan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.

H2. Kepuasan teknologi perbankan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah.

Loyalitas Nasabah

Loyalitas nasabah merupakan hal yang penting. Tidak ada lagi tujuan dari seorang

pebisnis selain mengharapkan konsumen terus berdatangan. Pada prinsipnya, konsumen akan

loyal ketika ia sudah merasa puas atau memenuhi keinginannya. Ketika konsumen loyal, banyak

keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. Sama halnya dengan dunia perbankan, sudah

menjadi keinginan semua bank agar para nasabahnya menjadi setia.

Nasabah yang loyal adalah asset bagi bank. Mempertahankan nasabah yang loyal lebih

efisien daripada mencari nasabah baru. Memiliki nasabah yang loyal adalah harapan dari setiap

management bank. Karena itulah menjaga loyalitas nasabah merupakan hal yang penting yang

harus selalu dilakukan oleh bank. Loyalitas nasabah sebenarnya berasal dari loyalitas merek

yang mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Dharmmesta, 1999). Gramer dan

Brown dalam Utomo (2006) memberikan definisi mengenai loyalitas, yaitu derajat sejauh mana

seorang konsumen menunjukan perilaku pembelian berulang dari suatu perusahaan, memiliki

suatu deposisi atau kecenderungan sikap positif terhadap perusahaan, dan hanya

mempertimbangkan untuk membeli produk atau jasa dari perusahaan ini pada saat

membutuhkan.

Terdapat beberapa tingkatan loyalitas pelanggan dimulai dari tingkatan yang paling rendah

sampai paling tinggi (Aaker 1996), (1)Switcher, dimana pelanggan dalam tahap ini mudah sekali

untuk berganti-ganti merek karena sifatnya yang tidak loyal, merek apapun dianggap memadai

sehingga sangat sensitive terhadap harga. (2) Habitual Buyer, pelanggan yang bersifat kebiasaan,

sehingga tidak ada masalah untuk beralih ketika merasa tidak puas. (3) Satisfied Buyer,

pelanggan yang akan setia ketika merasa puas pada suatu merek. (4) Likes the Brand, pelanggan

yang menyukai merek dan menjadikan prioritas utama ketika membutuhkannya. (5) Commited

Buyer, pelanggan yang setia, mempunyai kebanggaan karena menjadi pelanggan pada suatu

merek.

Page 4: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

4

Indikator yang digunakan mengacu pada penelitian Setiawan (2005) dalam Ariyani (2008)

antara lain adalah (1)Tabungan utama yang dimiliki, (2)Melakukan transaksi berkesinambungan,

(3)Merekomendasikan kepada orang lain.

Kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas didukung oleh penelitian Bei da (Chiao) dalam

Sutama (2010), Mcllroy and Barnet (2000) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen

merupakan sebuah konsep penting yang dipertimbangkan ketika mengembangkan program

loyalitas konsumen. Dalam penelitian Sutama (2010) kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas,

dan dimensi pelayanan secara keseluruhan merupakan aspek yang dominan mempengaruhi

loyalitas.

Gambar 1. Model Penelitian

H1

H2

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis meneliti pengaruh kepuasan konsumen melalui Nilai dan

Teknologi terhadap loyalitas konsumen dengan cara kuantitatif. Jenis data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diambil langsung dari

responden dan diolah oleh peneliti. Data akan didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner

kepada responden dalam sebuah populasi yang dipilih oleh peneliti. Menurut Sugiono (2002)

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai

kuantits dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian

ditarik kesimpulan. Menurut Malhotra (2007) sampel merupakan sekelompok elemen populasi

yang terpilih yang berpartisipasi dalam suatu studi.

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah bank BCA di Salatiga dengan jumlah

populasi yang tidak diketahui. Sampelnya adalah bagian dari populasi tersebut yang dipilih oleh

peneliti dengan melihat kriteria responden dan pertimbangan tertentu, dalam penelitian ini

sampelnya adalah nasabah bank BCA di kota Salatiga dengan kriteria tertentu, sebagai berikut :

(1) Nasabah tabungan bank BCA di kota Salatiga, (2) Sudah menjadi nasabah bank BCA

setidaknya dari tahun 2010, agar dapat melakukan penilaian terhadap bank BCA, (3) Merupakan

nasabah yang rekeningnya masih aktif dan melakukan transaksi minimal satu kali dalam satu

bulan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan non probability

sampling dengan metode purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih secara cermat sehingga

relevan dengan penelitian.

Kepuasan

Teknologi

Perbankan

Kepuasan

Nilai

Perbankan Loyalitas

Nasabah

Page 5: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

5

Menurut Malhotra (2007) standar jumlah minimum sampel untuk test-marketing studies

adalah sebanyak 200 responden. Maka peneliti mengambil sampel sebanyak 200 responden.

Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda. Kepuasan nilai

perbankan dan kepuasan teknologi perbankan menjadi variabel independen dan loyalitas nasabah

menjadi variable depeden. Maka dapat dirumuskan rumus regresi sebagai berikut :

Rumus :

Y1 = a + b1X1 + b2X2 , dimana :

Y1 = Loyalitas nasabah, a = Konstanta, b = Nilai variabel,

X1 = Kepuasan nilai perbankan, X2 = Kepuasan teknologi perbankan

Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti melakukan beberapa tahapan dalam mengolah

data antara lain : (1) Uji Validitas dan Reliabilitas dengan test kepada 30 responden, setelah

melakukan uji validitas dan reliabilitas, kuesioner disebarkan ulang kepada 200 responden, dan

tahap berikutnya, (2) Menguraikan secara deskriptif hasil kuesioner dan karakteristik responden,

(3) Uji Multikolonieritas, (4) Uji Heteroskedastisitas, dan (5) Uji Normalitas.

Pengukuran Konsep

Dalam penulisan ini, konsep yang digunakan diukur pada aras pengukuran nominal yang

mengidentifikasi kategori–kategori dari karakteristik khas yang dikandung konsep tersebut

sehingga dapat dibedakan ada atau tidaknya kategori dari karakteristik itu, dan aras pengukuran

ordinal karena setiap indikator empiris dinyatakan dalam bentuk pernyataan dengan kategori

jawaban serta diberi skor menurut skala likert.

Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka variabel-variabel yang digunakan

diukur dengan mempergunakan model skala likert 5 tingkat dengan bentuk penilaian tertinggi 5

(lima) dan terendah 1 (satu).

Tabel 1. Operasionalisasi Konsep

Konsep Definisi Indikator Empiris Sumber Indikator

Empiris

Kepuasan

Nilai

Perbankan

Tingkat perasaan senang atau

kecewa dari nasabah terhadap

atribut-atribut pemasaran bank

yang dapat menjadi unsur-unsur

stimuli bagi bank untuk

mempengaruhi nasabahnya

(Gardenia 2008).

1. Pelayanan

2. Hadiah

3. Produk

4. Bunga

(Gardenia 2008)

Kepuasan

Teknologi

Perbankan

Tingkat perasaan senang atau

kecewa dari nasabah terhadap

seluruh metode, teknik benda-

benda material yang digunakan

dalam waktu dan tempat tertentu

untuk memenuhi kebutuhan

nasabahny (Prayitno dalam Ilyas

2001).

1. Transaksi lewat ATM

2. Klik BCA

3. m-BCA

4. BCA mobile

(www.bca.co.id)

Page 6: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

6

Loyalitas

Nasabah

Derajat sejauh mana seorang

konsumen menunjukan perilaku

pembelian berulang dari suatu

perusahaan, memiliki suatu

deposisi atau kecenderungan

sikap positif terhadap

perusahaan, dan hanya

mempertimbangkan untuk

membeli produk atau jasa dari

perusahaan ini pada saat

membutuhkan (Gramer dan

Brown dalam Utomo 2006).

1. 1. Tabungan utama yang

dimiliki.

2. 2. Melakukan transaksi

berkesinambungan.

3. 3. Merekomendasikan

kepada orang lain.

4. Tidak pernah berpikir

untuk pindah ke

tabungan lain.

5. (Setiawan 2005 dalam

Ariyani 2008)

Sumber : Gardenia (2008), Prayitno dalam Ilyas (2001), Gramer dan Brown dalam Utomo

(2006), Setiawan dalam Ariyani (2008)

Analisis Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelumnya penulis telah melakukan penelitian pendahuluan kepada 30 responden untuk

melihat validitas dan reliabilitas dari masing-masing indikator yang akan digunakan sebagai

pernyataan dalam kuesioner. Uji validitas dan reliabilitas merupakan tahap pertama yang

dilakukan ketika mempersiapkan data sebelum di uji lebih lanjut. Uji reliabilitas merupkan

indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

(Ghozali, 2011). Sedangkan uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid ketika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan Sesutu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali 2011).

Pengujian validitas menggunakan teknik corrected item-total correlation, dikatakan valid

apabila indictor empirik memiliki nilai corrected item-total correlation > 0,361, dan uji

reliabilitas digunakan teknik Cronbach’s Alpha dimana variabel dikatakan reliabel ketika nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali 2011).

Page 7: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

7

Tabel 2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Indikator Empirik Corrected item-total

correlation

Cronbach Alpha

Nilai Perbankan

Teknologi Perbankan

Loyalitas Nasabah

IE1

IE2

IE3

IE4

IE1

IE2

IE3

IE4

IE1

IE2

IE3

IE4

.517

.579

.464

.462

.409

.488

.404

.691

.544

.508

.499

.525

.711

.706

.721

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Hasil uji reliabilitas menggunakan SPSS diketahui bahwa semua variabel reliabel karena

memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 dan dari hasil uji validitas semua indikator empirik valid

karena memiliki nilai corrected item-total correlation > 0,361.

Karakteristik Responden

Tabel 3. Karakteristik Responden

No. Kategori Sub Kategori Kontribusi

1 Umur Umur < 20

Umur > 20

16%

84%

2 Jenis

Kelamin

Laki-laki

Perempuan

50,5%

49,5%

3 Pendapatan <Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000

Rp. 2.000.000 – Rp. 2.500.000

15%

58,5%

24,5%

2%

Sumber : Data primer (2012)

Dari Tabel 3 diatas, dapat diketahui rata-rata nasabah bank BCA berumur lebih dari 20

tahun dengan kontribusi terbanyak sebesar 84% dan pendapatan berkisar Rp. 1.000.000 – Rp.

1.500.000 dengan kontribusi terbanyak sebesar 58,5%. Data tersebut diperoleh dari hasil

kuesioner yang disebarkan kepada 200 responden nasabah bank BCA di kota Salatiga.

Page 8: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

8

Data Deskriptif Pervariabel

1,00 – 1,79 = Sangat Tidak Puas

1,80 – 2,59 = Tidak Puas

2,60 – 3,39 = Cukup

3,40 – 4,19 = Puas

4,20 – 5,00 = Sangat Puas

Tabel 4. Hasil Kuesioner Kepuasan Nilai Perbankan

STS TS N S SS TOTAL MEAN KATEGORI

1 1 8 60 118 13 734 3.67 PUAS

2 1 5 88 96 10 709 3.545 PUAS

3 0 4 35 113 48 805 4.025 PUAS

4 23 37 92 40 7 568 2.84 CUKUP

TOTAL 2816 3.52 PUAS

Sumber : Data primer (2012)

Dari tabel 4 diatas kepuasan nilai perbankan yang diperoleh dari hasil kuesioner dapat

ditarik kesimpulan bahwa nasabah bank BCA di Salatiga merasa puas dengan nilai-nilai

perbankan yang diberikan bank BCA kepada nasabahnya, dilihat dari rata-rata total nilai

perbankan yaitu 3,52 yang termasuk dalam kategori puas.

Tabel 5. Hasil Kuesioner Kepuasan Teknologi Perbankan

STS TS N S SS TOTAL MEAN KATEGORI

1 2 0 49 113 36 781 3.905 PUAS

2 1 2 75 95 27 745 3.725 PUAS

3 1 1 51 102 45 789 3.945 PUAS

4 1 2 69 82 44 760 3.8 PUAS

TOTAL 3075 3.84375 PUAS

Sumber : Data primer (2012)

Dari tabel 5 diatas kepuasan teknologi perbankan yang diperoleh dari hasil kuesioner

dapat ditarik kesimpulan bahwa nasabah bank BCA di Salatiga merasa puas dengan teknologi

yang disediakan bank BCA, dilihat dari rata-rata total nilai teknologi perbankan sebesar 3.84

yang termasuk dalam kategori puas.

Tabel 6. Hasil Kuesioner Loyalitas Nasabah

STS TS N S SS TOTAL MEAN KATEGORI

1 1 22 78 69 30 705 3.525

2 1 10 71 92 26 732 3.66

3 2 13 114 51 20 674 3.37

4 3 58 78 38 23 620 3.1

TOTAL 2731 3.41375 Likes the Brand

Sumber : Data primer (2012)

Page 9: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

9

1,00 – 1,79 = Switches

1,80 – 2,59 = Habitual Buyer

2,60 – 3,39 = Satisfied Buyer

3,40 – 4,19 = Likes the Brand

4,20 – 5,00 = Commited Buyer

Dari tabel 7 diatas loyalitas nasabah yang diperoleh dari hasil kuesioner, dapat ditarik

kesimpulan bahwa nasabah bank BCA di Salatiga merupakan nasabah yang menyukai merek,

dimana nasabah akan mengutamakan merek yang disukainya sebagai prioritas utama ketika

membutuhkan barang atau jasa. Dilihat dari rata-rata total loyalitas nasabah sebesar 3.41 yang

termasuk dalam kategori Likes the Brand.

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen (Ghozali 2011).

Tabel 7. Uji Multikolonieritas I

Coefficient Correlationsa

Model TKTP TKNP

1 Correlations TKTP 1.000 -.236

TKNP -.236 1.000

Covariances TKTP .007 -.002

TKNP -.002 .009

a. Dependent Variable: TLN

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dari hsil uji multikolonieritas diatas terlihat bahwa tidak terjadi korelasi yang serius

antara kepuasan nilai perbankan dan kepuasan teknologi perbankan. Korelasi sebesar 0,236 atau

23% masih dapat diterima karena masih dibawah 95% dan dapat dikatakan tidak terjadi

multikolonieritas yang serius (Ghozali 2011).

Page 10: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

10

Tabel 8. Uji Multikolonieritas II

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.157 1.644 .704 .482

TKNP .351 .097 .233 3.635 .000 .944 1.059

TKTP .490 .083 .378 5.904 .000 .944 1.059

a. Dependent Variable: TLN

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai Tolerance < 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang

nilainya lebih dari 95% (Ghozali 2011).

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepada pengamatan yang lain. Jika

Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 9. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.240 .981 3.303 .001

TKNP -.089 .058 -.112 -1.543 .125

TKTP .005 .050 .008 .109 .913

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dengan menggunakan uji Glejser, koefisien parameter untuk masing-masing varibel

independen tidak ada yang signifikan ( Sig. > 0,05 ), sehingga dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

Page 11: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

11

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistic menjadi tidak

valid atau bias terutama untuk sampel kecil.

Tabel 10. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 200

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.59493228

Most Extreme Differences Absolute .087

Positive .087

Negative -.042

Kolmogorov-Smirnov Z 1.233

Asymp. Sig. (2-tailed) .095

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Berdasarkan tabel 11 di atas, uji normalitas menggunakan uji non parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukan bahwa angk Kolmogorov-SmirnovZ sebesar 1,233

dengan nilai signifikansi 0,095. Karena nilai Sig. > 0,05 maka distribusi data residualnya adalah

normal.

Uji Hipotesis

Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi Perbankan Terhadap Loyalitas

Nasabah

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .488a .238 .231 2.608

a. Predictors: (Constant), TKTP, TKNP

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dari Tampilan output SPSS model summary besarnya Adjusted R Square adalah 0,231,

hal ini berarti 23,1% variasi loyalitas nasabah dapat dijelaskan oleh kepuasan nilai perbankan

dan kepuasan teknologi perbankan. Sedangkan sisanya (100% - 23,1% = 76,9%) dijelaskan oleh

faktor lain diluar model.

Page 12: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

12

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 419.194 2 209.597 30.814 .000a

Residual 1340.001 197 6.802

Total 1759.195 199

a. Predictors: (Constant), TKTP, TKNP

b. Dependent Variable: TLN

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dari uji ANOVA atau F test didapat F hitung sebesar 30.814 dengan probabilitas 0,000.

Karena probabilitas < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi loyalitas

nasabah.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.157 1.644 .704 .482

TKNP .351 .097 .233 3.635 .000

TKTP .490 .083 .378 5.904 .000

a. Dependent Variable: TLN

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dilihat dari nilai probabilitas signifikansi kepuasan nilai perbankan dan kepuasan

teknologi perbankan sebesar 0,000 yang jauh dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan kepuasan

nasabah dipengaruhi oleh nilai perbankan dan teknologi perbankan dengan persamaan

matematis:

Loyalitas Nasabah = 1.157 + 0,351 Kepuasan Nilai Perbankan + 0,490 Kepuasan Teknologi

Perbankan.

Tabel 11. Hasil Penelitian

Hipotesis Pernyataan Sig. Hasil

H1 Kepuasan nilai perbankan

berpengaruh positif terhadap

loyalitas nasabah.

0,000 Signifikan

H2 Kepuasan teknologi perbankan

berpengaruh positif terhadap

loyalitas nasabah.

0,000 Signifikan

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Page 13: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

13

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan Terhadap Loyalitas Nasabah

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, kepuasan nilai perbankan berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini terbukti dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, atau

dengan kata lain berada dibawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 5%. Dengan

demikian H1 signifikan didukung oleh data.

Berdasarkan analisis dari empat item indikator empirik kepuasan nilai perbankan

diperoleh hasil rata-rata 3,52, dapat dikatakan bahwa nasabah puas dengan nilai-nilai perbankan

yang diberikan oleh bank BCA. Dari empat indikator empirik yang paling menonjol adalah

produk dari bank BCA dengan rata-rata 4,02, dan . Dalam nilai perbankan di bank BCA telah

dapat menstimuli nasabah agar merasa puas. Produknya yang variatif dan memenuhi kebutuhan

nasabah untuk melakukan kegiatan perbankan menjadikan nasabahnya merasakan kepuasan

terhadap nilai perbankan dari bank BCA.

Nilai perbankan adalah atribut-atribut pemasaran bank yang dapat menjadi unsur-unsur

stimuli bagi bank untuk mempengaruhi nasabah (Gardenia 2008). Maka dari hasil penelitian ini

terlihat bahwa bank BCA sudah berhasil dalam menstimuli nasabahnya dengan atribut-atribut

pemasaran sehingga membuat nasabahnya puas dan dengan kepuasan yang dirasakanya akan

menciptakan rasa loyal kepada bank BCA.

Pengaruh Kepuasan Teknologi Perbankan Terhadap Loyalitas Nasabah

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, kepuasan teknologi perbankan berpengaruh

secara signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini terbukti dengan nilai signifikansi 0,000 <

0,05, atau dengan kata lain berada dibawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 5%.

Dengan demikian H2 signifikan didukung oleh data.

Teknologi perbankan mendapatkan hasil rata-ratany adalah 3,84, dapat dikatakan bahwa

nasabah puas dengan teknologi yang ditawarkan oleh bank BCA. Dari empat indikator empirik

teknologi perbankan nasabah paling puas terhadap transaksi melalui ATM dengan rata-rata nilai

(3,90) dan m-BCA dengan rata-rata nilai (3,94). Dalam teknologi perbankan di bank BCA telah

dapat memenuhi kebutuhan nasabah agar merasa puas.

Teknologi adalah seluruh metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam

waktu dan tempat tertentu untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya (Prayitno dalam Ilyas 2001).

Dan ternyata hasil penelitian mengatakan metode, teknik benda-benda material yang digunakan

dalam waktu dan tempat tertentu sudah memuaskan kebutuhan nasabah bank BCA saat ini.

fasilitas yang disediakan untuk menunjang teknologi suatu perbankan sudah memuaskan

nasabahnya dan membuat nasabahnya mejadi loyal dengan puasnya terhadap teknologi

perbankan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan bahwa :

1. Kepuasan nilai perbankan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Nilai

perbankan merupakan atribut-atribut pemasaran bank yang dapat menjadi unsur-unsur

stimuli bagi bank untuk mempengaruhi nasabah (Gardenia 2008). Dengan sesuainya nilai

perbankan dimata nasabah, dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah, maka nasabah akan

Page 14: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

14

merasa puas dan dampak positif dari kepuasan tersebut adalah loyalitas yang timbul

karena perasaan puas nasabah terhadap nilai perbankan.

2. Kepuasan teknologi perbankan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Teknologi perbankan merupakan seluruh metode, teknik benda-benda material yang

digunakan dalam waktu dan tempat tertentu untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya

(Prayitno dalam Ilyas 2001). Memenuhi kebutuhan nasabah dengan teknologi yang

memudahkan untuk melakukan kegiatan perbankan dapat memuaskan nasabah akan

teknologi perbankan yang akan memicu terjadinya loyalitas terhadap bank.

Implikasi Manajerial

Ketatnya persaingan membuat penelitian tentang kepuasan dan loyalitas sangat penting

dalam menjaga berlangsungnya suatu bisnis perbankan. Mengetahui apa yang menjadi

kekurangan bank yang membuat nasabah tidak puas akan mengurangi berkurangnya nasabah

yang berpindah ke bank lain. Dengan adanya penelitian ini akan menjadi masukan bagi bank

BCA untuk mengetahui bahwa ternyata kepuasan nilai perbankan dan kepuasan teknologi

perbankan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Semakin puasnya nasabah

terhadap nilai dan teknologi maka akan semakin loyal nasabah terhadap bank. Terutama pada

kepuasan teknologi perbankan, karena memiliki pengaruh paling besar dengan nilai B (0,490).

Perlu diperhatikan juga dengan kepuasan nilai perbankan, bahwa indikator bunga pada nilai

perbankan memiliki nilai yang paling kecil yaitu 2,84. Menjadi masukan untuk bank BCA agar

memerhatikan salah satu indikator nilai perbankan tersebut karena kepuasan nilai perbankan

berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang

Peneliti menyadari berbagai keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan ini antara lain

adalah variabel kepuasan yaitu kepuasan nilai perbankan dan kepuasan teknologi perbankan

yang hanya dapat menjelaskan 23,1% variasi dari loyalitas nasabah, dan lokasi penelitian yang

hanya dilakukan di satu kota Salatiga. Oleh karena itu diajukan beberapa saran untuk penelitian

mendatang berdasarkan keterbatasan penelitian ini. Pertama, variabel untuk mengukur kepuasan

nasabah bukan hanya nilai perbankan dan teknologi perbankan. Kepuasan nasabah dapat diukur

dengan variabel lain yang menunjang seperti kualitas pelayanan dan lainnya. Kedua, penelitian

hanya dilakukan di satu kota Salatiga, akan berbeda hasilnya jika penelitian dilakukan di wilayah

yang lebih luas seperti kota-kota besar.

Page 15: Pengaruh Kepuasan Nilai Perbankan dan Kepuasan Teknologi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2612/2/T1_212008032_Full... · 3 diberikan bank kepada nasabahnya bisa berupa customer

15

DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, Ferlina, 2008. “ Membangun Loyalits Nasabah Melalui Peningkatan Kulitas

Pelayanan dan keunggulan Produk”. Thesis : Universitas Diponegoro

Aaker, David A, 1996. “Building strong brand”. New York : The Free Press

Dharmmesta, B.S. 1999. “Loyalitas Pelanggan : Sebuah kajian konseptual sebagai paduan

bagi penalty”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.

Gardenia, Yulisa, 2008. “Pengaruh Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank”. Jurnal

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Ghozali, Imm, 2011. “Aplikasi Analisis Multivriate dengan Program IBM SPSS 19”. Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Ilyas, 2001. “Teori, Penilaian dan Penelitian Kinerja”. Cetakan Kedua. Jakarta: Pusat

Kajian Ekonomi Kesehatan FKM-UI.

Kotler, Philip, 1997. “Manajemen Pemasaran Jilid 1”, Edisi Kesembilan, PT Dadi Kaguna

Abadi.

Kotler, Philip, 1997. “Manajemen Pemasaran Jilid 2”, Edisi Kesembilan, PT Dadi Kaguna

Abadi

Malhotra, Naresh K. 2007. “Basic Marketing Research”, Fifth Edition. New Jersey : Pearson

Education

McIlroy, A. and Barnett, S. 2000. “Building Customer Relationships: Do Discount Cards

Work?”. Managing Service Quality, 10 (6), p. 347-355.

Shamsuddoh, Mohmmad., Alamgir Mohammed, 2008. “Loyalty nd Satisfaction Construct in

Retail Banking – An Empirical Study on Bank Customers” The Chittagong University

Journal of Business Administration, Vol. 19.

Utomo, Priyanto Doyo, 2006. “Analisis Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Loyalitas Konsumen pada Operator Telepon Seluler”. Thesis : Universitas Gadjah Mada.

Sugiyono, 2002. “Metode Penelitian Administrasi”. Bandung : CV Alfabeta.

www.infobanknews.com

www.bca.co.id