15
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50 ISSN : 2623 078X http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK Padang, 26 28 Juli 2019 36 PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI AUDITOR (STUDI KASUS KANTOR AKUNTAN PUBLIK/KAP DI KOTA PADANG) Oleh Nila Sari 1) , Renil Septiano 2) 1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP Email: [email protected] 2) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP Email: [email protected] Submitted: 2019-06-10 Reviewed: 2019-06-30 Accepted: 2019-09-13 Abstract An Auditor in making a definite decision uses more than one rational consideration, based on the implementation of applicable ethics that he understands and makes a fair decision. In addition, intellectual intelligence also has an important role in decision making. This study aims to analyze the influence of professional ethics and intellectual intelligence on decision making for auditors. This study uses primary data by providing questions in the form of questionnaires (questionnaires) distributed to respondents who are senior and junior accountants who work in public accountants in the city. Padang. The results of research from 66 samples show that professional ethics measured from responsibility to clients, independence, integrity, and objectivity, responsibilities to colleagues Other professions & practices have a positive effect on decisions for auditors, with partial test scores of 0,001. Intellectual intelligence is measured by the ability to solve problems, verbal intelligence and practical intelligence have a positive effect on decision making, with a partial test value of 0.000. Abstrak Seorang Auditor dalam mengambil sebuah keputusan pasti menggunakan lebih dari satu pertimbangan rasional, berdasarkan pelaksanaan etika yang berlaku yang dipahaminya dan membuat sebuah keputusan yang adil. Selain itu, kecerdasan intelektual juga mempunyai peran yang penting didalam pengambilan keputusan. Penelitian ini mempunyai bertujuan untuk menganalisis pengaruh etika profesi dan kecerdasan intelektual terhadap pengambilan keputusan bagi auditor.Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan menyediakan pertanyaan dalam bentuk angket (kuesioner) yang dibagikan kepada responden yang merupakan akuntan senior dan junior yang bekerja di akuntan publik di Kota Padang. Hasil penelitian dari 66 Sampel menunjukan bahwa etika profesi yang diukur dari Tanggung Jawab kepada Klien, Independensi, Integritas, dan Obyektivitas, Tanggung jawab Kepada Rekan Seprofesi & Praktik Lain berpengaruh positif terhadap keputusan bagi auditor, dengan nilai uji Parsial sebesar 0,001. Kecerdasan intelektual diukur dari Kemampuan memecahkan masalah, intelegensi verbal dan intelegensi praktis berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan, dengan nilai uji parsial sebesar 0,000. Jel Classification: D24; D21; D25; D22 Kata Kunci : Etika, kecerdasan intelektual, pengambilan keputusan

PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

36

PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI AUDITOR (STUDI KASUS KANTOR

AKUNTAN PUBLIK/KAP DI KOTA PADANG)

Oleh

Nila Sari1), Renil Septiano2) 1)Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP

Email: [email protected] 2)Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP

Email: [email protected] Submitted: 2019-06-10 Reviewed: 2019-06-30 Accepted: 2019-09-13

Abstract

An Auditor in making a definite decision uses more than one rational consideration, based on the implementation of

applicable ethics that he understands and makes a fair decision. In addition, intellectual intelligence also has an

important role in decision making. This study aims to analyze the influence of professional ethics and intellectual

intelligence on decision making for auditors. This study uses primary data by providing questions in the form of

questionnaires (questionnaires) distributed to respondents who are senior and junior accountants who work in

public accountants in the city. Padang. The results of research from 66 samples show that professional ethics

measured from responsibility to clients, independence, integrity, and objectivity, responsibilities to colleagues Other

professions & practices have a positive effect on decisions for auditors, with partial test scores of 0,001. Intellectual

intelligence is measured by the ability to solve problems, verbal intelligence and practical intelligence have a

positive effect on decision making, with a partial test value of 0.000.

Abstrak

Seorang Auditor dalam mengambil sebuah keputusan pasti menggunakan lebih dari satu pertimbangan rasional,

berdasarkan pelaksanaan etika yang berlaku yang dipahaminya dan membuat sebuah keputusan yang adil. Selain

itu, kecerdasan intelektual juga mempunyai peran yang penting didalam pengambilan keputusan. Penelitian ini

mempunyai bertujuan untuk menganalisis pengaruh etika profesi dan kecerdasan intelektual terhadap pengambilan

keputusan bagi auditor.Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan menyediakan pertanyaan dalam

bentuk angket (kuesioner) yang dibagikan kepada responden yang merupakan akuntan senior dan junior yang

bekerja di akuntan publik di Kota Padang. Hasil penelitian dari 66 Sampel menunjukan bahwa etika profesi yang

diukur dari Tanggung Jawab kepada Klien, Independensi, Integritas, dan Obyektivitas, Tanggung jawab Kepada

Rekan Seprofesi & Praktik Lain berpengaruh positif terhadap keputusan bagi auditor, dengan nilai uji Parsial

sebesar 0,001. Kecerdasan intelektual diukur dari Kemampuan memecahkan masalah, intelegensi verbal dan

intelegensi praktis berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan, dengan nilai uji parsial sebesar 0,000.

Jel Classification:

D24; D21; D25; D22

Kata Kunci : Etika, kecerdasan intelektual, pengambilan keputusan

Page 2: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

37

PENDAHULUAN

Pada saat sekarang ini profesi seorang akuntan publik di Indonesia banyak mendapat

tantangan yang makin berat seperti WTO, GATT dan GATS yang tidak hanya

memusyawarahkan perdagangan komodi riil tetapi juga merundingkan sektor jasa. Pada tahun

2010 di negara maju, di pemerintahannya mulai diterapkan perdagangan bebas di Negara -

negara kawasan Asia-Pasifik dalam rangka APEC. Tidak terkecuali negara berkembang seperti

Indonesia ditahun 2020.Dan yang terakhir Diberlakukannya AFTA untuk kawasan ASEAN

(Arifin, 2011).

Menurut Kusuma (2011) terdapat 4 hal yang wajib dimiliki dan dikuasai oleh seorang

auditor, diantaranya pemahaman tentang etika profesi, standar akuntansi dan keahlian, standar

auditing, dan pemahaman tentang keadaan lingkungan bisnis yang akan diaudit. Memegang

teguh dan mematuhi aturan profesi yang berlaku adalah hal yang wajib dimiliki auditor

(Kusuma, 2011).

Etika profesi wajib dipatuhi oleh seorang auditor, yang bertujuan dalam menentukan

opini audit yang dapat menghasilkan kecerdasan intelektual. Dalam memberikan opini audit

seorang auditor harus berdasarkan pelaksanaan etika, dalam membuat keputusan untuk

memperhitungkan yang rasional. Jika didalam pelaksanaan periksaan atau audit, auditor senior

atau auditor junior hanya mematuhi etika profesi dalam menjalankan tugasnya tanpa kecerdasan

intelektual auditor belum dapat melaksanakan prosedur audit karena para auditor tidak

memahami dan tidak mengaplikasikan pengetahuannya baik dalam bidang akuntansi maupun

bidang lainnya. Maka dapat kita ketahui bahwa kecerdasan intelektual juga mempengaruhi

kemampuan seorang auditor dalam pengambilan keputusan. (Sukmawati, 2014).

Menurut Barnes (2013) mengatakan bahwa faktor independensi dan kompetensi

berpengaruh terhadap pemberian opini audit, jika auditor senior atau auditor junior hanya

mempunyai independensi saja dalam pemeriksaan atau audit, tanpa mempunyai kecerdasan

intelktual maka auditor tidak mampu untuk memahami, mengimplikasikan pengetahuannya dan

pengalamannya dalam melaksanakan tugasnya. Seperti yang dituangkan dalam penelitian

Isabella, menyatakan bahwa tanda pengendalian Emosi (EQ), kematangan (SQ), tidak akan

mudah bagi seorang auditor untuk dapat bertahan untuk menghadapi setiap permasalahanyang

ada pekerjaan mereka. permasalahan yang sering terjadi seperti stress, tekanan, menyelesaikan

konflik yang sudah menjadi resiko proferi auditor, dan prinsip profesi akuntan dan tidak

menyalah gunakan keahlian yang dimiliki agar tidak merubah pemberian opini seorang audit

(Swari, 2013).

Ketepatan memberi opini kepada klien dipengaruhi juga oleh kecerdasan intelektual.

Seorang auditor yang tidak punya kecerdasan intelektual tidak akan mampu mengaplikasikandan

menjalankan tugasnya dengan baik (Hellena, 2015). Belakangan ini Banyak kasus - kasus

perusahaan yang gulung tikar yang disebabkan karena kecurangan dalam penyajian laporan

keuangan dan berpengaruh terhadap kualitas auditor, jika terdapat kualitas audit tinggi maka

dapat menghasilkan laporan keuangan yang andal dan dipercaya yang menjadi dasar dalam

pengambilan sebuah keputusan bagi auditor.

Page 3: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

38

Seorang auditor dalam membuat sebuah keputusan akan mengunakan beberapa

pertimbangan rasional, yang berlandaskan atas etika yang berlaku dan yang sudah dipahaminya

sehinggga auditor tersebut dapat membuat keputusan yang bijaksana dan adil. Selain itu

pengalaman dan pendidikan bisa meningkatkan kompetensi seorang auditor untuk mengambil

sebuah keputusan yang tepat (Kusuma, 2011)

Contoh kasus yang pernah terjadi adalah kasus yang menimpa salah satu akuntan publik

yaitu Drs. Hans Burhanuddin Makarao, yang meendapatkansanksi karena tidak mematuhi

standar Auditing dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan. Saknsi tersebut adalah

pembekuan selama tiga bulan . Hans melakukan pelanggaran ini pada PT. Samcon pada tahun

buku 2008, yang dinilai memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap Laporan Auditor

Independen (Kusuma, 2011), kemudian dari uraian-uraian kasus yang terjadi, membuktikan

bahwa etika profesi dibutuhkan dalam pembuatan keputusan. Selain itu juga membutuhkan

kemampuan kecerdasan intelektual ketika menggambil keputusan. Kedua hal ini sangat

dibutuhkan oleh seorang auditor yang akan mengambil keputusan agar tidak menyesatkan

pengguna atau pemakai laporan selanjutnya.

Pada zaman moderen seperti saat ini, beberapa perusahaan tentunya mempunyai

persaingan, untuk menghadapi persaingan tersebut perusahaan harus menunjukkan kinerja serta

laporan keuangan yang benar – benar baik. Hal tersebut bias ditunjukkan dengan cara laporan

keuangan perusahaan selalu meningkat dari waktu ke waktu (Swari, 2013)

Pengambilan keputusan yaitu merupakan suatu pendekatan yang diambil sistematis

terhadap hakikat suatu permasalahan, pengumpulan bukti - bukti dan data, penentuan yang telah

matang dari alternatif yang dihadapi. Terdapat beberapa tujan dalam pengambilan sebuah

keputusan. seperti ; bersifat tunggal (hanya ada satu permasalahan dan tidak ada hubungannya

dengan permasalahan lainnya) dan kemudian tujuan yang kedua yaitu bersifat ganda (dimana

permasalahan terdapat saling berhubungan satu sama lain, dapat bersifat tidak kontradiktif

ataupun kontradiktif) (H. S. Kusuma, 2011)

Kemudian dari uraian-uraian kasus yang terjadi, membuktikan bahwa etika profesi

dibutuhkan dalam pembuatan keputusan. Selain itu juga membutuhakan kemampuan kecerdasan

intelektual ketika mengambil keputusan. Kedua hal ini sangat dibutuhkan oleh seorang auditor

yang akan mengambil keputusan agar tidak menyesatkan pengguna atau pemakai laporan

selanjutnya.

Dari penelitian Kusuma (2011) menghasilkan bahwa etika profesi etika professional

diukur dari independensi, obyektivitas dan integritas, prinsip akuntansi umum dan standar

akuntansi, dan tanggungjawab secara signifikan mempengaruhi keputusan Auditor. Berdasarkan

penelitian terdahulu ini, peneliti mengajukan hipotesis, sebagai berikut :

H1 : Etika profesi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi Auditor.

Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan untuk pengorganisasian pola-pola tingkah

laku seseorang sehingga dapat bertindak menjadi lebih efektif dan lebih tepat dalam situasi yang

baru yang berubah - ubah. Kelompok yang menekankan pada kemampuan belajar mengartikan

bahwa semakin dekat intelegensi seseorang semakin besar. Dalam Hellena (2015). Hasil

penelitian dari Sukmawati (2014) menampakan bahwa (1)kecerdasan intelektual member

pengaruh yang signifikan terhadap opni auditor (2) etika profesi memberikan pengaruh terhadap

opini auditor (3) kecerdasan spiritual juga memberikan pengaruh yang positif terhadap opini

Page 4: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

39

auditor (4) kecerdasan spiritual berpengaruhpositif dan signifikanterhadap opini auditor, (5) etika

profesi, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara bersama -

sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap opini auditor. Maka dari penelitian

terdahulu ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Kecerdasan intelektual berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan bagi

auditor

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor

Akuntan Publik (KAP) dipadang, sedangkan Sampel penelitian adalah Akuntan Senior dan

junior di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Padang. Untuk memperoleh sampel yang dapat

mewakili karakteristik populasi, diperlukan metode pemilhan sampel tepat. Informasi dari

sampel ini dapat mencerminkan informasi secara keseluruhan. Dalam penelitian ini teknik yang

digunakan adalah sampling purposive.

Menurut Sujarweni(2014) mendefenisikan variable sebagai sesuatu yang berbentuk

apapun yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan diteliti lebih lanjut yang akan

menghasilkan sebuah informasi tentang hal yang dimaksudkan, dan kemudian akan diperjelas di

bab – bab berikutnya.

a. Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variable yang dapat mempengaruhi

variable dependen, atau dapat berubahnya atau timbulnya variable dependen yang dimaksud.

Dalam penelitian ini,yangmenjadi variable bebas yaitu etika profesi (X1) dan kecerdasan

intelektual (X2).

b. Variabel Terikat (Dependent Variable) merupakan variable yang dapat

dipengaruhi oleh variable independen atau variable bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi

variable dependennya adalah keputusan auditor.

Page 5: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

40

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari

kuesioner dengan pertanyaan tertutup karena pilihan jawaban yang ada telah disediakan

sebelumnya. Kuesioner yang dibagikan dalam bentuk responden mengisi sendiri jawaban

pertanyaan (self- administered questionnaire). Kuesioner diberikan kepada partisipan, lalu

partisipan menjawab beberapa pertanyaan dengan jawaban yang disediakan. Responden dalam

penelitian ini adalah Auditor senior dan junior. Metode pengambilan sampel digunakan non

probability sampling dengan metode purposive dan convenience sampling dimana teknik

pengambilan sampel dengan Tujuan tertentu serta mengambil responden yang mudah didapat

berbasis ketersediaan dan keinginan untuk berpartisipasi (Sekaran,2014:136). Pengambilan data

dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara langsung.

Instrumen pengumpulan data primer dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner

atau angket. Kuesioner disusun dengan menggunakan skalalikert. Setiap pertanyaan pada

kuisioner mempunyai lima alternative jawaban dengan menetapkan bobot bagi alternative yang

dipilih, mulai dari bobot atau poin1, poin2, poin3, poin4 hingga poin tertinggi5. Instrument yang

dipakai mengadopsi penuh dari instrument dari Henda Kusuma(2011). Uji normalitas merupakan

suatu pengujian yang penting dalam metode statistic (Hairetal, 2006). Uji normalitas berguna

untuk membuktikan data dari sampel yang dimiliki terdistribusi dengan normal. Selain itu, uji

normalitas juga digunakan untuk menentukan uji statistic apa yang akan digunakan dalam sebuah

penelitian apakah menggunakan uji parametric maupun uji non parametrik. Normal atau tidaknya

sebuah data dapat dilihat dari didapat grafik one plot kurva normal, bahwa tingkat penyebaran

No Variabel Indikator Acuan

1 EtikaProfesi (X1)

Tanggung Jawab kepada

Klien Independensi,

Integritas, dan Obyektivitas

Tanggung jawab kepada

rekan seprofesi Tanggung

jawab dan praktik lain

standar umum dan prinsip

akuntansi

Menurut Maryani dan

Ludigdo dalam

Kusuma (2011)

2 KecerdasanIntele

ktual (X2)

Intelegensi verbal

Kemampuan memecahkan

masalah Intelegensi Praktis

Menurut Galton dalam

Anis (2013)

3 Pengambilan

Keputusan (Y)

keputusan Menurut Robert G.

Morgan dan Michael

J. Cerullo yang

dikutip oleh Muhd.Nu

ryatno dalam Hery &

Agustini

(2011)

Page 6: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

41

data menyebar disekitar pada sumbu diagonal. Analisis regresi bertujuan untuk mengukur

kekuatan hubungan antara dua variable atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara

variable bebas dengan variable terikat (Ghozali, 2001). Uji Analisys of Variance dilakukan untuk

menguji hipotesis kedua. Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat

siginifikan sipengaruh variable – variable independen secara bersama - sama (simultan) terhadap

variable dependen. Dasar pengambilan keputusan nya adalah dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi, yaitu: apabila probabilitas signifikansi >0.05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak, apabila probabilitas signifikansi< 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan taraf signifikan (o) =0,05. Mencari nilai Ftabel menggunakan table F. Kaidah

pengujian signifikan: program SPSS16. Jika probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai probabilitas

Sig atau 0,005 < Sig, maka Hoditerima dan Haditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai

probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 = Sig, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dan dalam penelitian ini juga menghitung koefisien

jalur secara individu. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic

berikut: Ha:ρYX>0,Ho:ρYX=0. Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang

dihitung. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variable X benar-benar

berpengaruh terhadap variable Y secara terpisah atau parsial. Dasar pengambilan keputusan

adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: Apabi laangka probabilitas

signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi

<0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

HASIL PENELITIAN

Tabel 2. Hasil Uji ValiditasVariabel Etika Profesi

No. Instrumen Variabel Ket

1

Akuntan senantiasa menggunakan

pertimbangan moral dan profesiaonal

dalam semua kegiatan yang dilakukan.

0.654 Valid

2

Akuntan atau auditor sebaiknya tidak

melakukan proteksi terhadap tidak beresan

yang mungkin terjadi pada perusahaan

tempat ia bekerja atau perusahaan klien.

0.747 Valid

3

Pengungkapan rahasia klien atau informasi

rahasia perusahaan tidak berhubungan

dengan pengambilan keputusan

0.789 Valid

4

Integritas merupakan kualitas yang

melandasi kepercayaan publik dan

merupakan patokan bagi akuntan dalam

menguji semua keputusan yang diambilnya

0.656 Valid

5

Setiap opini yang dikeluarkan oleh auditor

haruslah mempunyai bukti-bukti yang

cukup dan objektif dalam kertas kerja

penelitian

0.751 Valid

Page 7: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

42

No. Instrumen Variabel Ket

6

Seorang auditor tidak diperbolehkan

memberikan jasa profesionalnya kepada

istri atau suami meskipun memegang teguh

kode etik akuntan

0.776 Valid

7

Dalam tugasnya, akuntan harus dapat

menghidari situasi-situasi yang dapat

membuat posisi profesional mereka

ternoda.

0.726 Valid

8

Akuntan bertanggungjawab menyusun

laporan dan rekomendasi yang lengkap,

serta jelas setelah melakukan analisis

memadai terhadap informasi yang relevan.

0.824 Valid

9

Akuntan harus berprilaku yang konsisten

sebagai perwujudan dari tanggung jawab

kepada klien, manajemen dan Negara

0.723 Valid

10

Akuntan tidak harus meminta petunjuk dari

komite kode etik Akuntan Indonesia, dalam

adanya masalah etika yang tidak jelas

pengaturannya.

0.805 Valid

Sumber : Data primer yang diolah SPSS versi 16

Berdasarkan tabel 2 diketahui pernyataan Auditor dari KAP kota Padang dari pertanyaan

satu sampai pertanyaan sepuluh mengenai etika profesi dinyatakan valid karena (r hitung) > 0,3

sehingga dapat digunakan penelitian lebih lanjut.

Page 8: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

43

Tabel 3. Hasil Uji ValiditasVariabelKecerdasan Intelektual

No. Instrumen Variabel Ket

1 Akuntan mampu berhitung dengan cepat 0.758 Valid

2 Akuntan mampu berhitung dengan akurat 0.658 Valid

3 Akuntan memahami setiap yang didengar 0.688 Valid

4 Akuntan memahami setiap apa yang dibaca 0.791 Valid

5 Akuntan mampu mengidentifikasi

perbedaan gambaran dengan cepat 0.795

Valid

6 Akuntan mampu mengnali urutan logis

dalam masalah 0.848

Valid

7 Akuntan mampu memecahkan masalah

dengan bijaksana 0.756

Valid

8 Akuntan mampu mengingat nama klien 0.775 Valid

9

Akuntan mampu mengingat pengalaman

masalah lalu sebagai pembelajaran untuk

seterurusnya.

0.661

Valid

Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16

Berdasarkan tabel 3 diketahui pernyataan Auditor dari KAP kota Padang dari pertanyaan

satu sampai pertanyaan sembilan mengenai kecerdasan intelektual dinyatakan valid karena (r

hitung) > 0,3 sehingga dapat digunakan penelitian lebih lanjut.

Tabel 4. Hasil Uji ValiditasVariabelPengambilan Keputusan

No. Instrumen Variabel Ket

1 Akuntan berhak memutuskan menolak atau

menerima penugasan dari klien baru 0.724

Valid

2 Akuntan mereview ulang partner 0.801 Valid

3 Menggungkapan catatan atas laporan

keuangan 0.810

Valid

4 Akuntan Menggungkapan temuan 0.832 Valid

5 Mengevaluasi kecukupan bukti 0.787 Valid

6 Opini audit diterbitkan setalah semua

temuan dan bukti audit sudah cukup 0.742

Valid

Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16

Berdasarkan tabel 4 diketahui pernyataan Auditor dari KAP kota Padang dari pertanyaan

satu sampai pertanyaan enam mengenai Pengambilan Keputusan dinyatakan valid karena (r

hitung) > 0,3 sehingga dapat digunakan penelitian lebih lanjut.

Page 9: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

44

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach

Alpha Status

EtikaProfesi 0.911 Reliabel

Kecerdasan Intelektual 0.900 Reliabel

Pengambilan Keputusan 0.871 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah SPSS 16

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa instrument untuk setiap variable penelitian

adalah reliable, cronbach alpha pada variable Etika Profesi adalah (0,911> 0,6). Pada variable

Kecerdasan Intelektual(0,900> 0,6) , dan variable Pengambilan Keputusan (0.871> 0,6) dan

dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

.982 66 .465

Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16

Hasil normalitas menunjukkan bahwa variable penelitian mempunyai nilai signifikasi

sebesar 0,465 (0,465> 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data variable penelitian

berdistribusi normal.

Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

EtikaProfesi (X1) 0.462 2.164 Tidak Terjadi

Multikolinearitas

Kecerdasan

Intelektual (X2) 0.462 2.164

Tidak Terjadi

Multikolinearitas

Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16

Dari tabel 7 terlihat bahwa semua variable mempunyai nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai

VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak

terjadi multikolinearitas.

Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Kesimpulan

EtikaProfesi (X1) 0.087 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Kecerdasan Intelektual

(X2) 0.889 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16

Page 10: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

45

Tabel 8 menunjukkan bahwa semua variable mempunyai nilai signifikasi lebih besar 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis

Tabel 9. Hasil Uji AnalisisRegresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.604 1.144 -3.151 .002

EtikaProfesi .131 .039 .186 3.347 .001

Kecerdasan Intelektual .595 .041 .810 14.592 .000

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

Sumber : data primer yang diolah SPSS 16

Pada tabel 9 di atas dapat dilihat dalam bentuk persamaan di bawah ini :

Y = -3.604 + 0,131 X1 + 0.595 X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut :

a. Apabila etika profesi, kecerdasan intelektual diasumsikan nol (0) maka pengambilan

keputusanbernili-3,604.

b. Apabila etika profesi dinaikkan sebesar satu (1) satuan akan meningkatkan variabel

pengambilan keputusan t sebesar 0,131 dengan asumsi variabel kecerdasan intelektual

sama dengan nol (0)

c. Apabila variabel kecerdasan intelektual dinaikkan sebesar satu (1) satuan akan

meningkatkan variabel pengambilan keputusan t sebesar -0,595 dengan asumsi

variabel etika profesi sama dengan nol (0).

Tabel 10. Hasil Pengujian Simultan (uji f)

ANOVAb

Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 672.797 2 336.399 319.978 .000a

Residual 66.233 63 1.051

Total 739.030 65

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Intelektual, EtikaProfesi

b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

Sumber : data prime yang diolah SPSS versi 16

Hipotesis nol (H0) yang digunakan dalam pengujian ini adalah tidak adanya pengaruh

antara variable independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Sedangkan

hipotesis alternatif (Ha) yang digunakan adalah terdapat adanya pengaruh antara variable

independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Page 11: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

46

Berdasarkan atas hasil tabel 10, menunjukkan nilai F hitung sebesar 319.978 dan nilai Sig

pada table annova sebesar 0,000a. Nilai F hitung tersebut dibandigkan dengan F tabel yang sudah

dihitung yaitu sebesar 3,14, terlihat bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel yang artinya Ha

yang digunakan diterima. Kemudian cara kedua yakni membandingkan nilai Sig pada table

annova dengan nilai signifikansi yaitu 0,05, dapat dilihat bahwa nilai Sig pada table annova lebih

kecil dari signifikansi. Sehingga dari kedua cara tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh antara variable independent secara bersama-sama terhadap variable dependen.

Tabel 11. Hasil Pengujian Parameter Individual (uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.604 1.144 -3.151 .002

EtikaProfesi .131 .039 .186 3.347 .001

KecerdasanIntelektual .595 .041 .810 14.592 .000

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

Sumber : Data primer yang diolah SPSS versi 16

Berdasarkan tabel 11 di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Uji Hipotesis Satu

H0 : Etika Profesi tidak berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan

Ha : Etika Profesi berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan

Dari hasil perhitungan, variabel etika audit memiliki t hitung sebesar 3.347 yang berarti

lebih besar dibandingkan t tabel yaitu sebesar 1,998 dan nilai sig sebesar 0,01 yang berarti

lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 . Maka dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima yang menunjukkan bahwa etika Profesi secara parsial berpengaruh terhadap

Pegambilan Keputusan.

2. Uji Hipotesis Dua

H0 : Kecerdasan Intelektual tidak berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan

Ha : Kecerdasan Intelektual berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan

Dari hasil perhitungan, variabel Kecerdasan Intelektual memiliki t hitung sebesar 14.592

yang berarti lebih kecil dibandingkan t tabel yaitu sebesar 1,998 dan nilai sig sebesar 0,00

yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 . Maka dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa Kecerdasan Intelektual secara

parsial berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan.

Page 12: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

47

Tabel 12. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .954a .910 .908 1.02534

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Intelektual, EtikaProfesi

b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

Sumber :data primer yang diolah SPSS versi 16

Nilai adjustes R Square pada tabel 12 adalah sebesar 0, .908 artinya 90,8%. Hal ini berarti

variasi variabel dependen yang dapat disajikan oleh independent adalah sebesar 90,8%,

sedangkan sisanya 9.2% dijelaskan oleh variable lainnya yang tidak termasuk kedalam model

regresi dalam penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa etika profesi dan kecerdasan

intelektual berpengaruh sebesar 90,8% terhadap pengambilan keputusan, sedangkan sebasar

9,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

PEMBAHASAN

Pengaruh etika Profesi terhadap Pengambilan Keputusan

Nilai signifikan etika Profesilebih kecil dibanding nilai α = 0,05 yaitu sebesar 0,001.

Artinya H0 ditolak Ha diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa etika Profesi berpengaruh

terhadap Pengambilan Keputusan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan etika

Profesi berpengaruh positif terhadap Pengambilan Keputusan diterima. Hasil penelitian ini

menunjukkan hasil yang sama dari penelitian – penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil

positif terhadap Pengambilan Keputusan. Seperti penelitian (Kurnia, Khomsiyah, & Sofie,

2014)menunjukkan bahwa etika Profesi berpengaruh positif terhadap Pengambilan Keputusan.

Kemudian penelitian dari(Kadhafi, Nadirsyah, & Abdullah, 2014) dan(Yulianto, 2017) juga

menunjukkan hasil bahwa etika Profesiberpengaruh positif dan signifikan secara statistik

terhadap Pengambilan Keputusan. Setiap akuntan publik juga diharuskan memegang teguh Etika

Profesi yang telah ditetapkan oleh Institusi Akuntan Publik Indonesia supaya keadaan persaingan

yang tidak sehat dapat terhindarkan. Dengan menjunjung tinggi Etika Profesi diharapkan tidak

terjadi kecurangan diantara para akuntan publik, sehingga dapat memberikan opini auditor yang

benar – benar sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya.

Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Pengambilan Keputusan

Berdasarkan tabel 4.19 terlihat bahwa nilai signifikan Kecerdasan Intelektual lebih kecil

dibandingkan nilai 0,05 yaitu sebesar 0,000. Artinya H0 ditolak Ha diterima. Dengan demikian

dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis kedua memberikan pengaruh kepada variabel Y yaitu

Pengambilan Keputusan bagi auditor.

Page 13: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

48

PENUTUP

Berdasarkan hasil uji-uji yang diuraikan dalam pembahasan, maka penulis mengambil

beberapa kesimpulan yaitu :

1. Etika Profesi memberi pengaruh kepada pengambilan keputusan bagi auditor.

2. Kecerdasan intelektual memberi pengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor.

Berdasarkan hasil penelitian, saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah

sebagai berikut :

1. Untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan judul penelitian ini, disarankan

untuk mengambil sampel dalam skala besar. Tidak hanya melibat akuntan senior saja

melainkan semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.

2. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel lain yang dapat menjelaskan

pengambilan keputusan dengan persentase yang lebih besar.

3. Untuk penelitain selanjutnya, hendaknya peneliti menambah variabel lain, karena dalam

penelitian ini hanya mengunakan dua variabel saja yaitu etika profesi dan kecerdasan

intelektual.

Ucapan Terima Kasih

Dengan terselesaikannya penelitian ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang turut membantu hingga penelitian ini terselesaikan. Dengan kerendahan hati

dan rasa terima kasih saya kepada :

1. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Armanda & Enita yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk mengisi kuesioner

2. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Ekamasni, Bustaman & Rekan yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner

3. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Drs. Gafar Salim & Rekan yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner

4. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Indra Suheri & Rekan yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner

5. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Drs. Rinaldi Munaf yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk mengisi kuesioner

6. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Priza,Adi,Syaril& Rekan yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner

7. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Drs. Sayuti Gazali yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk mengisi kuesioner

Page 14: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

49

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. (2012). Etika Profesi Auditor.

Ananda, F., & Zulvia, D. (2018). Indikasi Machiavellianism Dalam Pembuatan Keputusan Etis

Auditor Pemula.

Anis, choiriah. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional , Kecerdasan Intelektual ,Kecerdasan

Spiritual, dan etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Dalam Kantor Akuntan Publik.

Universitas Negeri Padang.

Arifin, A. B. (2011). Pengaruh Penerapan Etika Profesi,Komitmen Oerganisasi dan Kecerdasan

Emosional Terhadap Peningkatan Profesionalisme Akuntan Publik. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Azzahy, G. S. (2008). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU.

Dewi Zulvia, N. sari dan R. S. (2017). Persepsi Akuntan Publik Dan Mahasiswa Akuntansi

Terhadap kode Eti Profesi Akuntan Pada Kantor Akuntan Publik Dan Mahasiswa

Akuntansi. Jurnal Pundi, 01(03), 213–222.

Fatimah, A. (2015). Pelanggaran Etika Oleh Auditor (chapter 1).

Hattan, R. (2012). Pentingnya Etika dalam Profesi Bidang Akuntansi.

Hellena, S. (2015). Pengaruh Etika Profesi, Indenpendensi, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan

Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor. Fekon,

2, 2.

Hery, & Agustini, M. (2007). Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi Terhadap Pengambilan

Keputusan Akuntan Publik (Auditor). Jurnal Akuntansi & Manajemen, 18(3).

Imani, R. D. (2014). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual Dan Etika Profesi

Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Yogyakarta, 12.

Kadhafi, M., Nadirsyah, & Abdullah, S. (2014). Pengaruh Independensi, Etika dan Standar Audit

Terhadap Kualitas Audit Inspektorat Aceh. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas

Syiah Kuala, 3(1), 93–103.

Kawan-kawan, E. P. dan. (2016). Pengaruh Pelaksanaa Etika Profesi, Kecerdasan Emosional

Dan Going Concern Terhadap Pengambilan Keputusan Auditor.

Kurnia, W., Khomsiyah, & Sofie. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan Waktu,

Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. E-Journal Akuntansi Fakultas Ekonomi, 1(2),

49–67.

Kusuma, H. S. (2011). Pengaruh pelaksanaan etika profesi dan kecerdasan emosional terhadap

pengambilan keputusan bagi auditor.

Kusuma, N. F. B. A. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profsi dan Pangalaman

Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Matrealitalitas. Universitas Negri Yogyakarta.

Lumbantoruan, J. (2013). Pendekatan Dalam Pengambilan Keputusan.

Murya, A. (2016). Etika dan Tanggung Jawab Profesi. (K. Alam, Ed.). Yogyakarta.

Nandra, & M. KEP. (2015). Konsep Teori Perilaku.

Rohim, A. (2015). Pengertian Etika Profsi Serta Profesionalisme.

Sukmawati, N. luh G., Herawati, N. T., & Sinarwati, N. K. (2014). Pengaruh Etika Profesi,

Kecerdasan Intelektual,Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Opini

Auditor(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Bali). E-Jurnal S1 Akuntansi,

2(1).

Page 15: PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL …

The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50

ISSN : 2623 – 078X

http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK

Padang, 26 – 28 Juli 2019

50

Swari, I. A. P. C. M., & Ramantha, I. W. (2013). Pengaruh Independensi dan Tiga Kecerdasan

Terhadap Pertimbangan Pemberian Opini Auditor. E-Jurnal Akuntansi.

Yulianto, O. P. ; A. (2017). The Influence of Time Budget Pressure , Auditor Ethics ,

Independence , and Task Complexity on Audit Quality with Organizational Commitment as

Intervening Variable. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,

Indonesia, 6(1), 119–127.

Zakiah, F. (2013). Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan

Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi. Universitas Jember.