The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
36
PENGARUH ETIKA PROFESI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL TERHADAP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI AUDITOR (STUDI KASUS KANTOR
AKUNTAN PUBLIK/KAP DI KOTA PADANG)
Oleh
Nila Sari1), Renil Septiano2) 1)Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
Email: [email protected] 2)Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
Email: [email protected] Submitted: 2019-06-10 Reviewed: 2019-06-30 Accepted: 2019-09-13
Abstract
An Auditor in making a definite decision uses more than one rational consideration, based on the implementation of
applicable ethics that he understands and makes a fair decision. In addition, intellectual intelligence also has an
important role in decision making. This study aims to analyze the influence of professional ethics and intellectual
intelligence on decision making for auditors. This study uses primary data by providing questions in the form of
questionnaires (questionnaires) distributed to respondents who are senior and junior accountants who work in
public accountants in the city. Padang. The results of research from 66 samples show that professional ethics
measured from responsibility to clients, independence, integrity, and objectivity, responsibilities to colleagues Other
professions & practices have a positive effect on decisions for auditors, with partial test scores of 0,001. Intellectual
intelligence is measured by the ability to solve problems, verbal intelligence and practical intelligence have a
positive effect on decision making, with a partial test value of 0.000.
Abstrak
Seorang Auditor dalam mengambil sebuah keputusan pasti menggunakan lebih dari satu pertimbangan rasional,
berdasarkan pelaksanaan etika yang berlaku yang dipahaminya dan membuat sebuah keputusan yang adil. Selain
itu, kecerdasan intelektual juga mempunyai peran yang penting didalam pengambilan keputusan. Penelitian ini
mempunyai bertujuan untuk menganalisis pengaruh etika profesi dan kecerdasan intelektual terhadap pengambilan
keputusan bagi auditor.Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan menyediakan pertanyaan dalam
bentuk angket (kuesioner) yang dibagikan kepada responden yang merupakan akuntan senior dan junior yang
bekerja di akuntan publik di Kota Padang. Hasil penelitian dari 66 Sampel menunjukan bahwa etika profesi yang
diukur dari Tanggung Jawab kepada Klien, Independensi, Integritas, dan Obyektivitas, Tanggung jawab Kepada
Rekan Seprofesi & Praktik Lain berpengaruh positif terhadap keputusan bagi auditor, dengan nilai uji Parsial
sebesar 0,001. Kecerdasan intelektual diukur dari Kemampuan memecahkan masalah, intelegensi verbal dan
intelegensi praktis berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan, dengan nilai uji parsial sebesar 0,000.
Jel Classification:
D24; D21; D25; D22
Kata Kunci : Etika, kecerdasan intelektual, pengambilan keputusan
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
37
PENDAHULUAN
Pada saat sekarang ini profesi seorang akuntan publik di Indonesia banyak mendapat
tantangan yang makin berat seperti WTO, GATT dan GATS yang tidak hanya
memusyawarahkan perdagangan komodi riil tetapi juga merundingkan sektor jasa. Pada tahun
2010 di negara maju, di pemerintahannya mulai diterapkan perdagangan bebas di Negara -
negara kawasan Asia-Pasifik dalam rangka APEC. Tidak terkecuali negara berkembang seperti
Indonesia ditahun 2020.Dan yang terakhir Diberlakukannya AFTA untuk kawasan ASEAN
(Arifin, 2011).
Menurut Kusuma (2011) terdapat 4 hal yang wajib dimiliki dan dikuasai oleh seorang
auditor, diantaranya pemahaman tentang etika profesi, standar akuntansi dan keahlian, standar
auditing, dan pemahaman tentang keadaan lingkungan bisnis yang akan diaudit. Memegang
teguh dan mematuhi aturan profesi yang berlaku adalah hal yang wajib dimiliki auditor
(Kusuma, 2011).
Etika profesi wajib dipatuhi oleh seorang auditor, yang bertujuan dalam menentukan
opini audit yang dapat menghasilkan kecerdasan intelektual. Dalam memberikan opini audit
seorang auditor harus berdasarkan pelaksanaan etika, dalam membuat keputusan untuk
memperhitungkan yang rasional. Jika didalam pelaksanaan periksaan atau audit, auditor senior
atau auditor junior hanya mematuhi etika profesi dalam menjalankan tugasnya tanpa kecerdasan
intelektual auditor belum dapat melaksanakan prosedur audit karena para auditor tidak
memahami dan tidak mengaplikasikan pengetahuannya baik dalam bidang akuntansi maupun
bidang lainnya. Maka dapat kita ketahui bahwa kecerdasan intelektual juga mempengaruhi
kemampuan seorang auditor dalam pengambilan keputusan. (Sukmawati, 2014).
Menurut Barnes (2013) mengatakan bahwa faktor independensi dan kompetensi
berpengaruh terhadap pemberian opini audit, jika auditor senior atau auditor junior hanya
mempunyai independensi saja dalam pemeriksaan atau audit, tanpa mempunyai kecerdasan
intelktual maka auditor tidak mampu untuk memahami, mengimplikasikan pengetahuannya dan
pengalamannya dalam melaksanakan tugasnya. Seperti yang dituangkan dalam penelitian
Isabella, menyatakan bahwa tanda pengendalian Emosi (EQ), kematangan (SQ), tidak akan
mudah bagi seorang auditor untuk dapat bertahan untuk menghadapi setiap permasalahanyang
ada pekerjaan mereka. permasalahan yang sering terjadi seperti stress, tekanan, menyelesaikan
konflik yang sudah menjadi resiko proferi auditor, dan prinsip profesi akuntan dan tidak
menyalah gunakan keahlian yang dimiliki agar tidak merubah pemberian opini seorang audit
(Swari, 2013).
Ketepatan memberi opini kepada klien dipengaruhi juga oleh kecerdasan intelektual.
Seorang auditor yang tidak punya kecerdasan intelektual tidak akan mampu mengaplikasikandan
menjalankan tugasnya dengan baik (Hellena, 2015). Belakangan ini Banyak kasus - kasus
perusahaan yang gulung tikar yang disebabkan karena kecurangan dalam penyajian laporan
keuangan dan berpengaruh terhadap kualitas auditor, jika terdapat kualitas audit tinggi maka
dapat menghasilkan laporan keuangan yang andal dan dipercaya yang menjadi dasar dalam
pengambilan sebuah keputusan bagi auditor.
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
38
Seorang auditor dalam membuat sebuah keputusan akan mengunakan beberapa
pertimbangan rasional, yang berlandaskan atas etika yang berlaku dan yang sudah dipahaminya
sehinggga auditor tersebut dapat membuat keputusan yang bijaksana dan adil. Selain itu
pengalaman dan pendidikan bisa meningkatkan kompetensi seorang auditor untuk mengambil
sebuah keputusan yang tepat (Kusuma, 2011)
Contoh kasus yang pernah terjadi adalah kasus yang menimpa salah satu akuntan publik
yaitu Drs. Hans Burhanuddin Makarao, yang meendapatkansanksi karena tidak mematuhi
standar Auditing dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan. Saknsi tersebut adalah
pembekuan selama tiga bulan . Hans melakukan pelanggaran ini pada PT. Samcon pada tahun
buku 2008, yang dinilai memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap Laporan Auditor
Independen (Kusuma, 2011), kemudian dari uraian-uraian kasus yang terjadi, membuktikan
bahwa etika profesi dibutuhkan dalam pembuatan keputusan. Selain itu juga membutuhkan
kemampuan kecerdasan intelektual ketika menggambil keputusan. Kedua hal ini sangat
dibutuhkan oleh seorang auditor yang akan mengambil keputusan agar tidak menyesatkan
pengguna atau pemakai laporan selanjutnya.
Pada zaman moderen seperti saat ini, beberapa perusahaan tentunya mempunyai
persaingan, untuk menghadapi persaingan tersebut perusahaan harus menunjukkan kinerja serta
laporan keuangan yang benar – benar baik. Hal tersebut bias ditunjukkan dengan cara laporan
keuangan perusahaan selalu meningkat dari waktu ke waktu (Swari, 2013)
Pengambilan keputusan yaitu merupakan suatu pendekatan yang diambil sistematis
terhadap hakikat suatu permasalahan, pengumpulan bukti - bukti dan data, penentuan yang telah
matang dari alternatif yang dihadapi. Terdapat beberapa tujan dalam pengambilan sebuah
keputusan. seperti ; bersifat tunggal (hanya ada satu permasalahan dan tidak ada hubungannya
dengan permasalahan lainnya) dan kemudian tujuan yang kedua yaitu bersifat ganda (dimana
permasalahan terdapat saling berhubungan satu sama lain, dapat bersifat tidak kontradiktif
ataupun kontradiktif) (H. S. Kusuma, 2011)
Kemudian dari uraian-uraian kasus yang terjadi, membuktikan bahwa etika profesi
dibutuhkan dalam pembuatan keputusan. Selain itu juga membutuhakan kemampuan kecerdasan
intelektual ketika mengambil keputusan. Kedua hal ini sangat dibutuhkan oleh seorang auditor
yang akan mengambil keputusan agar tidak menyesatkan pengguna atau pemakai laporan
selanjutnya.
Dari penelitian Kusuma (2011) menghasilkan bahwa etika profesi etika professional
diukur dari independensi, obyektivitas dan integritas, prinsip akuntansi umum dan standar
akuntansi, dan tanggungjawab secara signifikan mempengaruhi keputusan Auditor. Berdasarkan
penelitian terdahulu ini, peneliti mengajukan hipotesis, sebagai berikut :
H1 : Etika profesi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi Auditor.
Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan untuk pengorganisasian pola-pola tingkah
laku seseorang sehingga dapat bertindak menjadi lebih efektif dan lebih tepat dalam situasi yang
baru yang berubah - ubah. Kelompok yang menekankan pada kemampuan belajar mengartikan
bahwa semakin dekat intelegensi seseorang semakin besar. Dalam Hellena (2015). Hasil
penelitian dari Sukmawati (2014) menampakan bahwa (1)kecerdasan intelektual member
pengaruh yang signifikan terhadap opni auditor (2) etika profesi memberikan pengaruh terhadap
opini auditor (3) kecerdasan spiritual juga memberikan pengaruh yang positif terhadap opini
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
39
auditor (4) kecerdasan spiritual berpengaruhpositif dan signifikanterhadap opini auditor, (5) etika
profesi, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara bersama -
sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap opini auditor. Maka dari penelitian
terdahulu ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Kecerdasan intelektual berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan bagi
auditor
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) dipadang, sedangkan Sampel penelitian adalah Akuntan Senior dan
junior di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Padang. Untuk memperoleh sampel yang dapat
mewakili karakteristik populasi, diperlukan metode pemilhan sampel tepat. Informasi dari
sampel ini dapat mencerminkan informasi secara keseluruhan. Dalam penelitian ini teknik yang
digunakan adalah sampling purposive.
Menurut Sujarweni(2014) mendefenisikan variable sebagai sesuatu yang berbentuk
apapun yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan diteliti lebih lanjut yang akan
menghasilkan sebuah informasi tentang hal yang dimaksudkan, dan kemudian akan diperjelas di
bab – bab berikutnya.
a. Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variable yang dapat mempengaruhi
variable dependen, atau dapat berubahnya atau timbulnya variable dependen yang dimaksud.
Dalam penelitian ini,yangmenjadi variable bebas yaitu etika profesi (X1) dan kecerdasan
intelektual (X2).
b. Variabel Terikat (Dependent Variable) merupakan variable yang dapat
dipengaruhi oleh variable independen atau variable bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi
variable dependennya adalah keputusan auditor.
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
40
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari
kuesioner dengan pertanyaan tertutup karena pilihan jawaban yang ada telah disediakan
sebelumnya. Kuesioner yang dibagikan dalam bentuk responden mengisi sendiri jawaban
pertanyaan (self- administered questionnaire). Kuesioner diberikan kepada partisipan, lalu
partisipan menjawab beberapa pertanyaan dengan jawaban yang disediakan. Responden dalam
penelitian ini adalah Auditor senior dan junior. Metode pengambilan sampel digunakan non
probability sampling dengan metode purposive dan convenience sampling dimana teknik
pengambilan sampel dengan Tujuan tertentu serta mengambil responden yang mudah didapat
berbasis ketersediaan dan keinginan untuk berpartisipasi (Sekaran,2014:136). Pengambilan data
dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara langsung.
Instrumen pengumpulan data primer dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner
atau angket. Kuesioner disusun dengan menggunakan skalalikert. Setiap pertanyaan pada
kuisioner mempunyai lima alternative jawaban dengan menetapkan bobot bagi alternative yang
dipilih, mulai dari bobot atau poin1, poin2, poin3, poin4 hingga poin tertinggi5. Instrument yang
dipakai mengadopsi penuh dari instrument dari Henda Kusuma(2011). Uji normalitas merupakan
suatu pengujian yang penting dalam metode statistic (Hairetal, 2006). Uji normalitas berguna
untuk membuktikan data dari sampel yang dimiliki terdistribusi dengan normal. Selain itu, uji
normalitas juga digunakan untuk menentukan uji statistic apa yang akan digunakan dalam sebuah
penelitian apakah menggunakan uji parametric maupun uji non parametrik. Normal atau tidaknya
sebuah data dapat dilihat dari didapat grafik one plot kurva normal, bahwa tingkat penyebaran
No Variabel Indikator Acuan
1 EtikaProfesi (X1)
Tanggung Jawab kepada
Klien Independensi,
Integritas, dan Obyektivitas
Tanggung jawab kepada
rekan seprofesi Tanggung
jawab dan praktik lain
standar umum dan prinsip
akuntansi
Menurut Maryani dan
Ludigdo dalam
Kusuma (2011)
2 KecerdasanIntele
ktual (X2)
Intelegensi verbal
Kemampuan memecahkan
masalah Intelegensi Praktis
Menurut Galton dalam
Anis (2013)
3 Pengambilan
Keputusan (Y)
keputusan Menurut Robert G.
Morgan dan Michael
J. Cerullo yang
dikutip oleh Muhd.Nu
ryatno dalam Hery &
Agustini
(2011)
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
41
data menyebar disekitar pada sumbu diagonal. Analisis regresi bertujuan untuk mengukur
kekuatan hubungan antara dua variable atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara
variable bebas dengan variable terikat (Ghozali, 2001). Uji Analisys of Variance dilakukan untuk
menguji hipotesis kedua. Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat
siginifikan sipengaruh variable – variable independen secara bersama - sama (simultan) terhadap
variable dependen. Dasar pengambilan keputusan nya adalah dengan menggunakan angka
probabilitas signifikansi, yaitu: apabila probabilitas signifikansi >0.05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, apabila probabilitas signifikansi< 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan taraf signifikan (o) =0,05. Mencari nilai Ftabel menggunakan table F. Kaidah
pengujian signifikan: program SPSS16. Jika probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai probabilitas
Sig atau 0,005 < Sig, maka Hoditerima dan Haditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai
probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 = Sig, maka Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dan dalam penelitian ini juga menghitung koefisien
jalur secara individu. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic
berikut: Ha:ρYX>0,Ho:ρYX=0. Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang
dihitung. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variable X benar-benar
berpengaruh terhadap variable Y secara terpisah atau parsial. Dasar pengambilan keputusan
adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: Apabi laangka probabilitas
signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi
<0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
HASIL PENELITIAN
Tabel 2. Hasil Uji ValiditasVariabel Etika Profesi
No. Instrumen Variabel Ket
1
Akuntan senantiasa menggunakan
pertimbangan moral dan profesiaonal
dalam semua kegiatan yang dilakukan.
0.654 Valid
2
Akuntan atau auditor sebaiknya tidak
melakukan proteksi terhadap tidak beresan
yang mungkin terjadi pada perusahaan
tempat ia bekerja atau perusahaan klien.
0.747 Valid
3
Pengungkapan rahasia klien atau informasi
rahasia perusahaan tidak berhubungan
dengan pengambilan keputusan
0.789 Valid
4
Integritas merupakan kualitas yang
melandasi kepercayaan publik dan
merupakan patokan bagi akuntan dalam
menguji semua keputusan yang diambilnya
0.656 Valid
5
Setiap opini yang dikeluarkan oleh auditor
haruslah mempunyai bukti-bukti yang
cukup dan objektif dalam kertas kerja
penelitian
0.751 Valid
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
42
No. Instrumen Variabel Ket
6
Seorang auditor tidak diperbolehkan
memberikan jasa profesionalnya kepada
istri atau suami meskipun memegang teguh
kode etik akuntan
0.776 Valid
7
Dalam tugasnya, akuntan harus dapat
menghidari situasi-situasi yang dapat
membuat posisi profesional mereka
ternoda.
0.726 Valid
8
Akuntan bertanggungjawab menyusun
laporan dan rekomendasi yang lengkap,
serta jelas setelah melakukan analisis
memadai terhadap informasi yang relevan.
0.824 Valid
9
Akuntan harus berprilaku yang konsisten
sebagai perwujudan dari tanggung jawab
kepada klien, manajemen dan Negara
0.723 Valid
10
Akuntan tidak harus meminta petunjuk dari
komite kode etik Akuntan Indonesia, dalam
adanya masalah etika yang tidak jelas
pengaturannya.
0.805 Valid
Sumber : Data primer yang diolah SPSS versi 16
Berdasarkan tabel 2 diketahui pernyataan Auditor dari KAP kota Padang dari pertanyaan
satu sampai pertanyaan sepuluh mengenai etika profesi dinyatakan valid karena (r hitung) > 0,3
sehingga dapat digunakan penelitian lebih lanjut.
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
43
Tabel 3. Hasil Uji ValiditasVariabelKecerdasan Intelektual
No. Instrumen Variabel Ket
1 Akuntan mampu berhitung dengan cepat 0.758 Valid
2 Akuntan mampu berhitung dengan akurat 0.658 Valid
3 Akuntan memahami setiap yang didengar 0.688 Valid
4 Akuntan memahami setiap apa yang dibaca 0.791 Valid
5 Akuntan mampu mengidentifikasi
perbedaan gambaran dengan cepat 0.795
Valid
6 Akuntan mampu mengnali urutan logis
dalam masalah 0.848
Valid
7 Akuntan mampu memecahkan masalah
dengan bijaksana 0.756
Valid
8 Akuntan mampu mengingat nama klien 0.775 Valid
9
Akuntan mampu mengingat pengalaman
masalah lalu sebagai pembelajaran untuk
seterurusnya.
0.661
Valid
Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16
Berdasarkan tabel 3 diketahui pernyataan Auditor dari KAP kota Padang dari pertanyaan
satu sampai pertanyaan sembilan mengenai kecerdasan intelektual dinyatakan valid karena (r
hitung) > 0,3 sehingga dapat digunakan penelitian lebih lanjut.
Tabel 4. Hasil Uji ValiditasVariabelPengambilan Keputusan
No. Instrumen Variabel Ket
1 Akuntan berhak memutuskan menolak atau
menerima penugasan dari klien baru 0.724
Valid
2 Akuntan mereview ulang partner 0.801 Valid
3 Menggungkapan catatan atas laporan
keuangan 0.810
Valid
4 Akuntan Menggungkapan temuan 0.832 Valid
5 Mengevaluasi kecukupan bukti 0.787 Valid
6 Opini audit diterbitkan setalah semua
temuan dan bukti audit sudah cukup 0.742
Valid
Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16
Berdasarkan tabel 4 diketahui pernyataan Auditor dari KAP kota Padang dari pertanyaan
satu sampai pertanyaan enam mengenai Pengambilan Keputusan dinyatakan valid karena (r
hitung) > 0,3 sehingga dapat digunakan penelitian lebih lanjut.
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
44
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha Status
EtikaProfesi 0.911 Reliabel
Kecerdasan Intelektual 0.900 Reliabel
Pengambilan Keputusan 0.871 Reliabel
Sumber : data primer yang diolah SPSS 16
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa instrument untuk setiap variable penelitian
adalah reliable, cronbach alpha pada variable Etika Profesi adalah (0,911> 0,6). Pada variable
Kecerdasan Intelektual(0,900> 0,6) , dan variable Pengambilan Keputusan (0.871> 0,6) dan
dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
.982 66 .465
Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16
Hasil normalitas menunjukkan bahwa variable penelitian mempunyai nilai signifikasi
sebesar 0,465 (0,465> 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data variable penelitian
berdistribusi normal.
Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
EtikaProfesi (X1) 0.462 2.164 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Kecerdasan
Intelektual (X2) 0.462 2.164
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16
Dari tabel 7 terlihat bahwa semua variable mempunyai nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai
VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak
terjadi multikolinearitas.
Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Kesimpulan
EtikaProfesi (X1) 0.087 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Kecerdasan Intelektual
(X2) 0.889 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber : data primer yang diolah SPSS versi 16
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
45
Tabel 8 menunjukkan bahwa semua variable mempunyai nilai signifikasi lebih besar 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
Tabel 9. Hasil Uji AnalisisRegresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.604 1.144 -3.151 .002
EtikaProfesi .131 .039 .186 3.347 .001
Kecerdasan Intelektual .595 .041 .810 14.592 .000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Sumber : data primer yang diolah SPSS 16
Pada tabel 9 di atas dapat dilihat dalam bentuk persamaan di bawah ini :
Y = -3.604 + 0,131 X1 + 0.595 X2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut :
a. Apabila etika profesi, kecerdasan intelektual diasumsikan nol (0) maka pengambilan
keputusanbernili-3,604.
b. Apabila etika profesi dinaikkan sebesar satu (1) satuan akan meningkatkan variabel
pengambilan keputusan t sebesar 0,131 dengan asumsi variabel kecerdasan intelektual
sama dengan nol (0)
c. Apabila variabel kecerdasan intelektual dinaikkan sebesar satu (1) satuan akan
meningkatkan variabel pengambilan keputusan t sebesar -0,595 dengan asumsi
variabel etika profesi sama dengan nol (0).
Tabel 10. Hasil Pengujian Simultan (uji f)
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 672.797 2 336.399 319.978 .000a
Residual 66.233 63 1.051
Total 739.030 65
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Intelektual, EtikaProfesi
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Sumber : data prime yang diolah SPSS versi 16
Hipotesis nol (H0) yang digunakan dalam pengujian ini adalah tidak adanya pengaruh
antara variable independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Sedangkan
hipotesis alternatif (Ha) yang digunakan adalah terdapat adanya pengaruh antara variable
independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
46
Berdasarkan atas hasil tabel 10, menunjukkan nilai F hitung sebesar 319.978 dan nilai Sig
pada table annova sebesar 0,000a. Nilai F hitung tersebut dibandigkan dengan F tabel yang sudah
dihitung yaitu sebesar 3,14, terlihat bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel yang artinya Ha
yang digunakan diterima. Kemudian cara kedua yakni membandingkan nilai Sig pada table
annova dengan nilai signifikansi yaitu 0,05, dapat dilihat bahwa nilai Sig pada table annova lebih
kecil dari signifikansi. Sehingga dari kedua cara tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh antara variable independent secara bersama-sama terhadap variable dependen.
Tabel 11. Hasil Pengujian Parameter Individual (uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.604 1.144 -3.151 .002
EtikaProfesi .131 .039 .186 3.347 .001
KecerdasanIntelektual .595 .041 .810 14.592 .000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Sumber : Data primer yang diolah SPSS versi 16
Berdasarkan tabel 11 di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Uji Hipotesis Satu
H0 : Etika Profesi tidak berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan
Ha : Etika Profesi berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan
Dari hasil perhitungan, variabel etika audit memiliki t hitung sebesar 3.347 yang berarti
lebih besar dibandingkan t tabel yaitu sebesar 1,998 dan nilai sig sebesar 0,01 yang berarti
lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 . Maka dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima yang menunjukkan bahwa etika Profesi secara parsial berpengaruh terhadap
Pegambilan Keputusan.
2. Uji Hipotesis Dua
H0 : Kecerdasan Intelektual tidak berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan
Ha : Kecerdasan Intelektual berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan
Dari hasil perhitungan, variabel Kecerdasan Intelektual memiliki t hitung sebesar 14.592
yang berarti lebih kecil dibandingkan t tabel yaitu sebesar 1,998 dan nilai sig sebesar 0,00
yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 . Maka dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa Kecerdasan Intelektual secara
parsial berpengaruh terhadap Pegambilan Keputusan.
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
47
Tabel 12. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .954a .910 .908 1.02534
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Intelektual, EtikaProfesi
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Sumber :data primer yang diolah SPSS versi 16
Nilai adjustes R Square pada tabel 12 adalah sebesar 0, .908 artinya 90,8%. Hal ini berarti
variasi variabel dependen yang dapat disajikan oleh independent adalah sebesar 90,8%,
sedangkan sisanya 9.2% dijelaskan oleh variable lainnya yang tidak termasuk kedalam model
regresi dalam penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa etika profesi dan kecerdasan
intelektual berpengaruh sebesar 90,8% terhadap pengambilan keputusan, sedangkan sebasar
9,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
PEMBAHASAN
Pengaruh etika Profesi terhadap Pengambilan Keputusan
Nilai signifikan etika Profesilebih kecil dibanding nilai α = 0,05 yaitu sebesar 0,001.
Artinya H0 ditolak Ha diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa etika Profesi berpengaruh
terhadap Pengambilan Keputusan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan etika
Profesi berpengaruh positif terhadap Pengambilan Keputusan diterima. Hasil penelitian ini
menunjukkan hasil yang sama dari penelitian – penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil
positif terhadap Pengambilan Keputusan. Seperti penelitian (Kurnia, Khomsiyah, & Sofie,
2014)menunjukkan bahwa etika Profesi berpengaruh positif terhadap Pengambilan Keputusan.
Kemudian penelitian dari(Kadhafi, Nadirsyah, & Abdullah, 2014) dan(Yulianto, 2017) juga
menunjukkan hasil bahwa etika Profesiberpengaruh positif dan signifikan secara statistik
terhadap Pengambilan Keputusan. Setiap akuntan publik juga diharuskan memegang teguh Etika
Profesi yang telah ditetapkan oleh Institusi Akuntan Publik Indonesia supaya keadaan persaingan
yang tidak sehat dapat terhindarkan. Dengan menjunjung tinggi Etika Profesi diharapkan tidak
terjadi kecurangan diantara para akuntan publik, sehingga dapat memberikan opini auditor yang
benar – benar sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya.
Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Pengambilan Keputusan
Berdasarkan tabel 4.19 terlihat bahwa nilai signifikan Kecerdasan Intelektual lebih kecil
dibandingkan nilai 0,05 yaitu sebesar 0,000. Artinya H0 ditolak Ha diterima. Dengan demikian
dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis kedua memberikan pengaruh kepada variabel Y yaitu
Pengambilan Keputusan bagi auditor.
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
48
PENUTUP
Berdasarkan hasil uji-uji yang diuraikan dalam pembahasan, maka penulis mengambil
beberapa kesimpulan yaitu :
1. Etika Profesi memberi pengaruh kepada pengambilan keputusan bagi auditor.
2. Kecerdasan intelektual memberi pengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor.
Berdasarkan hasil penelitian, saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan judul penelitian ini, disarankan
untuk mengambil sampel dalam skala besar. Tidak hanya melibat akuntan senior saja
melainkan semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
2. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel lain yang dapat menjelaskan
pengambilan keputusan dengan persentase yang lebih besar.
3. Untuk penelitain selanjutnya, hendaknya peneliti menambah variabel lain, karena dalam
penelitian ini hanya mengunakan dua variabel saja yaitu etika profesi dan kecerdasan
intelektual.
Ucapan Terima Kasih
Dengan terselesaikannya penelitian ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu hingga penelitian ini terselesaikan. Dengan kerendahan hati
dan rasa terima kasih saya kepada :
1. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Armanda & Enita yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner
2. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Ekamasni, Bustaman & Rekan yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
3. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Drs. Gafar Salim & Rekan yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
4. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Indra Suheri & Rekan yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
5. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Drs. Rinaldi Munaf yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner
6. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Priza,Adi,Syaril& Rekan yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
7. Bapak dan Ibu yang bekerja di KAP Drs. Sayuti Gazali yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
49
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. (2012). Etika Profesi Auditor.
Ananda, F., & Zulvia, D. (2018). Indikasi Machiavellianism Dalam Pembuatan Keputusan Etis
Auditor Pemula.
Anis, choiriah. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional , Kecerdasan Intelektual ,Kecerdasan
Spiritual, dan etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Dalam Kantor Akuntan Publik.
Universitas Negeri Padang.
Arifin, A. B. (2011). Pengaruh Penerapan Etika Profesi,Komitmen Oerganisasi dan Kecerdasan
Emosional Terhadap Peningkatan Profesionalisme Akuntan Publik. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Azzahy, G. S. (2008). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU.
Dewi Zulvia, N. sari dan R. S. (2017). Persepsi Akuntan Publik Dan Mahasiswa Akuntansi
Terhadap kode Eti Profesi Akuntan Pada Kantor Akuntan Publik Dan Mahasiswa
Akuntansi. Jurnal Pundi, 01(03), 213–222.
Fatimah, A. (2015). Pelanggaran Etika Oleh Auditor (chapter 1).
Hattan, R. (2012). Pentingnya Etika dalam Profesi Bidang Akuntansi.
Hellena, S. (2015). Pengaruh Etika Profesi, Indenpendensi, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor. Fekon,
2, 2.
Hery, & Agustini, M. (2007). Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi Terhadap Pengambilan
Keputusan Akuntan Publik (Auditor). Jurnal Akuntansi & Manajemen, 18(3).
Imani, R. D. (2014). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual Dan Etika Profesi
Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Yogyakarta, 12.
Kadhafi, M., Nadirsyah, & Abdullah, S. (2014). Pengaruh Independensi, Etika dan Standar Audit
Terhadap Kualitas Audit Inspektorat Aceh. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala, 3(1), 93–103.
Kawan-kawan, E. P. dan. (2016). Pengaruh Pelaksanaa Etika Profesi, Kecerdasan Emosional
Dan Going Concern Terhadap Pengambilan Keputusan Auditor.
Kurnia, W., Khomsiyah, & Sofie. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan Waktu,
Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. E-Journal Akuntansi Fakultas Ekonomi, 1(2),
49–67.
Kusuma, H. S. (2011). Pengaruh pelaksanaan etika profesi dan kecerdasan emosional terhadap
pengambilan keputusan bagi auditor.
Kusuma, N. F. B. A. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profsi dan Pangalaman
Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Matrealitalitas. Universitas Negri Yogyakarta.
Lumbantoruan, J. (2013). Pendekatan Dalam Pengambilan Keputusan.
Murya, A. (2016). Etika dan Tanggung Jawab Profesi. (K. Alam, Ed.). Yogyakarta.
Nandra, & M. KEP. (2015). Konsep Teori Perilaku.
Rohim, A. (2015). Pengertian Etika Profsi Serta Profesionalisme.
Sukmawati, N. luh G., Herawati, N. T., & Sinarwati, N. K. (2014). Pengaruh Etika Profesi,
Kecerdasan Intelektual,Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Opini
Auditor(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Bali). E-Jurnal S1 Akuntansi,
2(1).
The 2nd Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research Vol. 2 (Juli 2019): 36 – 50
ISSN : 2623 – 078X
http://econference.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/NCSE/SPSK
Padang, 26 – 28 Juli 2019
50
Swari, I. A. P. C. M., & Ramantha, I. W. (2013). Pengaruh Independensi dan Tiga Kecerdasan
Terhadap Pertimbangan Pemberian Opini Auditor. E-Jurnal Akuntansi.
Yulianto, O. P. ; A. (2017). The Influence of Time Budget Pressure , Auditor Ethics ,
Independence , and Task Complexity on Audit Quality with Organizational Commitment as
Intervening Variable. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia, 6(1), 119–127.
Zakiah, F. (2013). Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi. Universitas Jember.