Upload
vodang
View
230
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
The research objective was to determine the effect partially between brandawareness, brand trust and brand image of product purchase decisions Hit Liquid Spray
Pengaruh Brand Awareness, Brand Trust, dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Obat Nyamuk Hit Liquid Spray di Kota Depok
Prabu Teguh Wibowo
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma,
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara brandawareness, brand trust, dan brand image terhadap keputusan pembelian produk obatnyamuk Hit Liquid Spray. Obat nyamuk Hit adalah salah satu merek yang pernahmendapatkan citra yang buruk di mata masyarakat karena munculnya sebuah kasusyang menyatakan bahwa pada obat nyamuk Hit terdapat zat aktif propoxur dandiklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia, dan haltersebut sangat menarik untuk diteliti. Penciptaan brand awareness, brand trust, danbrand image sangat penting bagi Hit dalam mempengaruhi keputusan pembeliankonsumen.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner.Kuesioner yang berhasil dikumpulkan 100 responden. Teknik penetapan sampel denganmenggunakan teknik purposive sampling. Pada tahap analisis dilakukan uji reliabilitasdan validitas, uji normalitas, uji heteroskedasitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi,uji regresi berganda, uji determinasi, uji t, dan uji f. Aplikasi SPSS versi 14 digunakanuntuk membantu pengujian model ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand awareness, brand trust, dan brandimage mempunyai pengaruh secara bersama terhadap keputusan pembelian dengan sigsebesar 0,000 dan α sebesar 0,005 . Pada uji t, dengan α sebesar 0,005 brand trust, danbrand image mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.Besarnya sig untuk brand trust sebesar 0,035 dan besarnya sig untuk brand imageadalah 0,000. Sedangkan untuk brand awareness dengan sig sebesar 0,352menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara brand awareness terhadapkeputusan pembelian.
Kata kunci : brand awareness, brand image, brand trust, keputusan pembelian.
EFFECT OF BRAND AWARENESS, BRAND TRUST, AND BRANDIMAGE TO PURCHASE DECISIONS OF HIT LIQUID SPRAY
MOSQUITO MEDICINE IN THE DEPOK CITY
ABSTRACT
insect repellent. Hit mosquito repellent is one brand that never get a bad image in theeyes of society because of the emergence of a case which confirmed that there Hit insectrepellent active ingredient propoxur and dichlorphos that could cause health problems tohumans, and it is very interesting to study. Creation of brand awareness, brand trust andbrand image is very important to Hit in influencing consumer purchase decisions.
The data collecting is done by distributing questionnaires. The questionnairecollected 100 respondents. Sample determination technique using purposive samplingtechnique. The analysis of reliability and validity test, normality test heteroskedasitastest, multicollinearity, autocorrelation test, regression test, a test of determination, t test,and f test. Applications of SPSS version 14 is used to help test this model.
The results showed that brand awareness, brand trust, and brand imagecollectively have an influence on purchasing decisions by α of 0,000 and sig of 0,00 5.In the t test, with α as 0,005 brand trust and brand image have a significant influence onpurchase decisions. The amount of sig to brand trust of 0,035 and the sig for the brandimage is 0,000. As for brand awareness with a sig at 0,3 52 shows that there is noinfluence of brand awareness to purchase decision.
Keywords: brand awareness, brand image, brand trust, the purchase decision.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara
yang mempunyai jumlah penduduk
yang cukup besar, dengan jumlah
penduduk yang cukup besar tersebut
Indonesia menjadi daerah pemasaran
produk barang dan jasa yang cukup
potensial bagi perusahaan – perusahaan.
Berba ga i per usa haan men co ba
memasarkan berbagai jenis produk
barang dan jasa yang diciptakannya,
mulai dar i makanan, minuman,
kesehatan maupun produk untuk
berkomunikasi.
Dunia industri di Indonesia telah
berkembang dengan pesat, hal ini
menyebabkan kondisi persaingan dunia
bisni s dewasa ini semakin hari
bertambah ketat. Setiap perusahaan
di tuntut berupaya menciptakan
k e u n g g u l a n k o m p e t i t i f y a n g
berkesinambungan dalam menghadapi
semakin banyak munculnya pesaing
yang bergerak dalam industri yang
sama. Semakin banyaknya industri yang
bermunculan sebagai akibat dari adanya
tingkat kebutuhan manusia yang
semakin meningkat dan bervariatif,
maka bidang pemasaran sangat
berpengaruh dan merupakan satu
elemen penting untuk menghadapi
persaingan.
Tetapi seiring dengan
persaingan yang ketat menuntut
organisasi untuk menciptakan
keunggulan kompetitif, disinilah
pentingnya merek, karena dalam
kondisi yang kompetitif merek akan
membantu pihak eksternal perusahaan
dalam membedakan antara produk dan
jasa satu dengan yang lainnya.
Suatu merek yang mempunyai
kualitas produk atau jasa yang baik dan
m a m p u m e m e n u h i k e b u t u h a n
konsumen tentu saja akan memberikan
citra (image), kesadaran (awareness)
dan kepercayaan (trust) konsumen
terhadap merek tersebut.
Brand awareness dapat
didefinisikan sebagai kemampuan
pembeli potensial untuk mengenali
(recognize) atau mengingat kembali
(recall) suatu merek sebagai bagian dari
suatu kategori produk, (Durianto et al,
2001:7 ) . Konsumen yan g t idak
menyadari akan adanya suatu merek
tertentu, dapat menciptakan suatu
keraguan saat proses pengambilan
keputusan pembelian.
Brand trust atau kepercayaan
merek terbangun karena adanya harapan
bahwa pihak lain akan bertindak sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Ketika seseorang telah
mempercayai pihak lain maka mereka
yakin bahwa harapan akan terpenuhi
dan tak akan ada lagi kekecewaan.
Dengan adanya kepercayaan merek ini
tentu saja konsumen lebih memilih
produk yang sudah mereka percaya
dibandingkan dengan produk yang
belum mereka percayai.
Selain brand awareness dan
brand trust, brand image atau citra
merek juga mempunyai peran yang
sangat penting dalam pengambilan
keputusan pembelian karena suatu
merek yang memilki citra yang buruk
tentu saja akan mengurangi keyakinan
konsumen dalam membeli produknya.
Obat nyamuk Hit adalah salah satu
merek yang pernah mendapatkan citra
yang buruk di mata masyarakat karena
mu nc u l n y a s eb ua h ka s u s y a n g
menyatakan bahwa pada obat nyamuk
Hit Liquid Spray dan Hit Aerosol
terdapat zat akt if propoxur dan
diklorvos yang dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan terhadap manusia,
sehingga pada saat itu obat nyamuk Hit
Liquid Spray dan Hit Aerosol ditarik
dari peredaran. Adanya berita tersebut
membuat Hit mengalami kerugian yang
cukup besar, hal tersebut dibuktikan
oleh diagram di bawah ini.
Gambar 1.1 Diagram Penjualan Hitliquid Spray dan Hit Aerosol
Sumber : Republika
Berdasarkan gambar 1.1 yang
bersumber dari Republika menyatakan
bahwa pada tahun 2004 sampai dengan
tahun 2006 Hit mengalami kerugian
cukup besar hal tersebut dapat dilihat
dengan jumlah penjualan pada obat
nyamuk Hit Liquid Spray dan Hit
Aerosol yang tidak mampu mencapai
jumlah produksinya. Produksi Hit
Liquid Spray pada tahun 2004 sampai
dengan 2006 mencapai 410.100 unit
sementara dari total produksi tersebut
yang terjual hanya 149.200 unit.
Sedangkan pada Hit Aerosol mencapai
penjualan hanya sebesar 99.467 unit
dengan produksi sebesar 248.667 unit.
Hal tersebut tentu saja membuat Hit
mengalami kerugian yang cukup besar.
I n d u s t r i i n i s e m p a t
menghentikan produksi obat nyamuk
semprot dan cairnya sebanyak 7,2 juta
liter, atau setara dengan Rp 375 miliar.
Hit
Liquid
Spray
500000
400000
300000
200000
100000
0
Produksi
penjualan
Skala sebesar itu lebih dari 25% dari
total perputaran dana di bisnis obat
nyamuk yang mencapai Rp 1,5 triliun
per t ahun.Menurut di r ektur PT
Megasari Makmur yang bernama Budi
Satriyo, dampak dari penarikan dua
produk tersebut telah mempengaruhi
penjualan produk Hit lainnya seperti Hit
Nonstop dan Hit Listrik.
Setelah melakukan penarikan
Hit kemudian melakukan perbaikan
dalam produknya terutama Hit Liquid
Spr ay da n Hit Ae r os o l de ngan
menghilangkan zat bebahaya tersebut.
Adanya perba ikan produk yang
dilakukan oleh Hit membuat obat
nyamuk Hit Liquid Spray dan Hit
Aerosol kembali diperbolehkan beredar
dipasaran tetapi pada saat itu terjadi
penurunan penjualan pada obat nyamuk
H i t ha l i n i d i b u k t i ka n de ng a n
berkurangnya pangsa pasar obat
nyamuk Hit, dimana dulu Hit pernah
mencapai pangsa pasar sebesar 35%. PT
Megasari Makmur berencana untuk
merebut kembali pangsa pasar yang
dulu pernah mencapai 35% tersebut.
Selain mengalami Berikut adalah data
produksi dan penjualan selama tahun
2004 sampai dengan 2006
Berdasarkan uraian diatas maka
pe n e l i t i m er as a t e r t a r i k u n t u k
melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Brand Awareness, Brand
Trust, dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Obat Nyamuk Hit
Liquid Spray di Kota Depok.
Tujuan Masalah
Tujuan penelitian disesuaikan
dengan rumusan masalah, pembahasan,
analisis, serta hasil – hasil yang akan
dicapai. Adapun tujuan dalam penulisan
adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh brand awareness
terhadap keputusan pembelian
produk obat nyamuk Hit Liquid
Spray.
2. Pengaruh brand trust terhadap
keputusan pembelian produk obat
nyamuk Hit Liquid Spray.
3. Pengaruh brand image terhadap
keputusan pembelian produk obat
nyamuk Hit Liquid Spray.
4. Pengaruh brand awareness, brand
trust, dan brand image secara
bersama terhadap keputusan
pembelian produk obat nyamuk
Hit Liquid Spray.
sampling purposive. Sampling
purposive yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangn tertentu,
sehingga sampel dalam penelitian ini
adalah penduduk depok yang pernah
menggunakan obat nyamuk Hit Liquid
Spray Sampel yang diambil dalam
penelitian ini sebanyak 100 responden.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian konklusif
kausal (hubungan). Penelitian konklusif
bertujuan menguji hipotesis spesifik,
menilai suatu hubungan yang spesifik,
mempunyai tujuan khusus yang jelas
dan hasilnya secara langsung dan nyata
dalam pemberian informasi maupun
penerapannya.
Teknik Penentuan Sampel
Sampel adalah suatu bagian
yang ditarik dari populasi. Dalam
penelitian ini, metode sampling yang
digunakan adalah non probability
sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Sedangkan teknik
pengambilan sampelnya adalah
Teknik Pengumpulan Data
Dalam menyusun skripsi ini,
pendekatan riset yang dilakukan oleh
p e n u l i s y a i t u d e n g a n c a r a
mengumpulkan data primer dari hasil
kuesioner yang dilakukan kepada 100
responden yang objek penelitiannya
adalah Mahasiswa Gunadarma, ibu –
ibu, karyawan sawasta, dan pegawai
negeri yang berada di wilayah kota
Depok, Jawa Barat. Untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut diatas maka
rangkaian kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a) Wawancara
Penelitian dilakukan melalui
wawancara secara langsung kepada
konsumen untuk memperoleh
informasi dan data yang diperlukan.
b) Kuesioner
Yaitu dengan menggunakan
kuesioner yang disiapkan terlebih
dahulu untuk wawancara dengan
pihak responden.
c) Studi Kepustakaan
Data ini diperoleh dari buku – buku
yang terdapat diperpustakaan yang
berkaitan dengan masalah yang
diteliti sesuai dengan referensi buku
yang didapat.
Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Likert
Summated Rating (LSR). Skala likert
Summated Rating yaitu suatu metode
mengukur sikap yang banyak digunakan
da l am penel i t i an sos ia l ka rena
ke se de r ha na an ny a L S R s an ga t
bermanfaat untuk membandingkan skor
setiap orang dengan distribusi skala dan
kelompok orang lainnya, serta untuk
melihat perkembangan atau perubahan
sikap sesudah ekspe r imen atau
kejadiannya. Skala ini mempunyai
bobot 1-5 dengan pilihan jawaban sangat
setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju,
sangat tidak setuju.
Teknik Analisis Data
Pengolahan data dilakukan
dengan menggu naka n sof tware
Statistical Package for Social Science
(SPSS) versi 14 for Windows. Selain itu
peneliti juga menggunakan software
Minitab 15 English untuk merubah data
ordinal menjadi data interval sebelum
dilakukan analisis regresi berganda.
Adapun analisis dalam penelitian ini
meliputi:
a) Uji Validitas
Sebuah test dikatakan valid, jika test
tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur (Teguh, 2004 : 17).
Dalam metode uji validitas, acuan
untuk mengambil keputusan valid
atau tidaknya suatu item dapat
dilakukan dengan melihat seluruh
i t e m c o r r e c t e d i t e m t o t a l
correlation. Bila nilai seluruh
corrected item total correlation
lebih besar dibandingkan dengan
nilai r–tabel atau pada korelasi
product momen maka data tersebut
dapat dikatakan valid.
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan
konsistensi pengukuran yang
dilakukan dan meliputi stabilitas
(stability), ekuivalen (equivalence)
dan konsisten internal (internal
consistency). Uji reliabilitas akan
dilakukan dengan menggunakan
software spss. Seuah data dapat
dikatakan reliabel jika nilai alpha
cronbach lebih besar dari 0,6.
c) Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui distribusi data variabel
dalam penelitian.Data yang
mempunyai distribus i normal
merupakan sa l ah sa tu syara t
dilakukannya pram etric-test.
Normalitas data dapat dilihat dengan
menggunakan P-P Plots. Pada P-P
Plots suatu variabel dikatakan
normal jika gambar dist ribusi
d en ga n t i t i k - t i t i k da t a ya ng
menyebar di sekitar garis diagonal
dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal.
d) Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan
untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki
kemiripan antar variabel independen
dalam suatu model. Kemiripan antar
v a r i a b e l i n d e p e n d e n a k a n
mengakibatkan korelasi yang sangat
kuat. Pada umumnya jika VIF
(Value Inflation factor) lebih besar
dari 10, maka variabel tersebut
m e m p u n y a i p e r s o a l a n
multikolinearitas dengan variabel
bebas lainnya (Santoso, 2001 : 282).
e) Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik
heteroskedasitas, yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual
untuk semua pengamatan pada
model regresi. Sebuah data terdapat
heteroskedasitas atau tidak dapat
dilihat dari pola gambar scatterplot.
D a t a y a n g t i d a k t e r d a p a t
hetroskedasitas adalah data yang
dalam pola gambar scatterplot
memiliki penyebaran titik-titik data
yang tidak berpola, titik-titik data
menyebar di atas dan di bawah atau
di sekitar angka 0, titik-titik data
tidak mengumpul hanya di atas atau
di bawah saja, (Sujianto, 2007 : 73).
f) Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi kl as ik
autokorelasi, yaitu korelasi yang
terjadi di antara anggota observasi
yang terletak berderetan. Syarat
yang harus terpenuhi adalah tidak
adanya autokorelasi dalam model
regresi. Metode pengujian yang
sering digunakan adalah dengan Uji
Durbin-Watson (Uji DW) dengan
k e t e n t u a n s e b a g a i b e r i k u t :
(Sujianto, 2007 : 74)
1) 1,65 < DW < 2,38 maka tidak ada
autokorelasi
2) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 <
DW < 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan
3) DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka
terjadi autokorelasi.
g) Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan
o l e h p e n e l i t i , b i l a p e n e l i t i
bermaksud meramalkan bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium, bila dua atau
lebih variabel independen sebagai
faktor prediktor dimanipulasi
( d i n a i k t u r u n k a n n i l a i n y a )
(Sugiyono, 2005 : 203). Analisis ini
digunakan untuk mengetahui apakah
data pengaruh yang positif dari
variabel bebas (X1, X2, X3)
terhadap variabel terikat ( Y )
dengan model regresi sebagai
berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3
Dimana :
Y = Variabel terikat (Keputusan
Pembelian)
a = Konstanta
b = Koefisisen regresi yang
menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel
terikat yang didasarkan pada
variabel bebas.
X = Variabel bebas (Brand
Awareness, Brand Trust, Brand
Image)
X1 = Brand Awareness
X2 = Brand Trust
X3 = Brand Image
h ) U j i F
Uji F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel
d e p e n d e n a t a u t e r i k a t . J i k a
probabilitas lebih kecil dari 0,05
maka hasilnya signifikan berarti
terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2009 : 88). Nilai
Fhitung akan dibandingkan dengan
Ftabel pada tingkat α = 5 %, dengan
derajat kebebasan atau df1 = jumlah
variabel – 1 dan df2 = jumlah
responden – jumlah va r iabel
independen - 1
Kriteria pengambil keputusan :
Ho diterima jika Fhitung < Ftabel
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel
i ) Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh sa tu
variabel independen secara
individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Dalam
hal probabilitas lebih kecil dari 0,05
maka hasilnya signifikan berarti
terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel independen secara
individual terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2009:88). Ho : bi
= 0, artinya secara parsial tidak
terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1,
X2, X3) terhadap variabel teriakat
(Y). Ha ≠ bi, artinya secara parsial
terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1,
X2, X3) terhadap variabel teriakat
(Y). Pada tingkat tingkat α = 5 %,
dan df= (n-k).
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika thitung < ttabel
Ha diterima jika thitung > ttabel
j) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel
d e p e n d e n . N i l a i k o e f i s i e n
determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat
terbatas. Kelemahan mendasar
penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan ke
dalam model. Setiap tambahan satu
variabel independen, maka R2 pasti
meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh secara
signif ikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu pada
penelit ian ini R Square yang
digunakan adalah R Square yang
sudah disesuaikan atau Adjust R
Square, karena disesuaikan dengan
jumlah variabel yang digunakan
d a l a m p e n e l i t i a n ( G h o z a l i ,
2009:87).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Dari hail perhitungan, diketahui
bahwa korelasi item pernyataan –
pernyataan pada variabel X1, X2, dan
X3 adalah valid karena nilai corrected
item total correlation memiliki nilai
yang lebih besar dari r tabel. Sehingga
pertanyaan pertanyaan tersebut dapat
digunakan untuk mengukur pengaruh
brand awareness, brand trust, dan
brand image terhadap keputusan
Berdasarkan gambar 1 sampai
pembelian.
Uji Reliabiitas
Hasil pengujian reliabilitas
instrumen penelitian menunjukkan
bahwa semua penelitian adalah reliabel,
hal ini dapat diketahui bahwa semua
vari abel penel i t i an mempunyai
koefisien keandalan atau alpha lebih
besar dari 0,6. Hasil perhitungan uji
reliabilitas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3. Perhitungan uji Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Brand awareness(X1)
0,772 Reliabel
Brand trust (X2) 0,80 1 Reliabel
Brand image (X3) 0,876 Reliabel
Keputusanpembelian (Y)
0,792 Reliabel
Sumber: Data primer sudah diolah
Gambar 1. Uji Normalitas Variabel BrandAwareness
Gambar 2. Uji Normalitas VariabelBrand Trust
Gambar 3. Uji Normalitas VariabelBrand Image
Uji Normalitas
Gambar 4. Uji Normalitas VariabelKeputusan Pembelian
Berdasarkan gambar 1 sampai
dengan gambar 4, menyatakan bahwa
variabel brand awareness, brand trust,
brand image, dan keputusan
t e r d i s t r i b u s i n o r m a l , k a r e n a
berdasarkan gambar diatas, terlihat titik
– titik berada pada garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal. Sehingga variabel brand
awareness, brand trust, brand image,
dan keputusan pembel ian dapat
digunakan dalam model regresi karena
memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Tabel 4. Uji MultikolinearitasVariabel Varience
Inflation Factor(VIE)
Keterangan
Brandawareness (X1)
1,330 Bebas multikolinearitas
Brand trust (X2) 2,002 Bebas multikolinearitas
Brand image(X3)
2,210 Bebas multikolinearitas
Sumber: Data primer sudah diolah
B er da s a r ka n t a be l 4 j e l a s
DurbiAdjuste Std. Error n-
Mo R d R of the Watsodel R Square Square Estimate n
1 .648(a) .419 .401 2.37674 1.696
bahawa tidak terjadi multikolinearitas,
hal ini karena nilai variance inflation
factor (VIF) lebih kecil dar i 10.
Sehingga menurut uji multikolinearitas,data yang diperoleh dapat
menggunakan model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 5. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar di atas,
terlihat titik-titik menyebar secara acak,
tidak membentuk pola tertentu dengan
jelas, serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas,
sehingga model regresi layak dipakai.
Uji Autokorelasi
Tabel 5. Perhitungan Uji Autokorelasi
Sumber : Data primer sudah diolah
Berdasarkan tabel di atas nilai
pada kolom durbin Watson
menunjukkan nilai sebesar 1,696 yang
berarti bahwa data telah terbebas dari
autokorelasi karena nilai 1,696 lebih
besar dari 1,65 dan lebih kecil dari
2,35, sehingga penggunaan model
regresi dapat dilakukan.
Uji T (Uji Parsial)
Tabel 7. Perhitungan Uji TCoefficients
a variabelkepercayaanmerek (brandtrust)mempunyaipengaruh yangs ign i f i ka nt e rha da pkep ut us a npembelian(purchase) karenanilai sig < αdengan nilai sigsebesar 0,035.Selain variabelkepercayaan
merek (brandtrust), variabelcitra merek(brand image)juga mempunyaipengaruh yangs ig ni f i kant erhad apke pu t us anpembelian(purchase) dengannilai sig sebesar0,000 sehingga sig< α.
Mode
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std.Error Beta
1 (Constan 3,665 2,091 1,753 ,083
BrandAwarenes
-,098 ,105 -,084 -,934 ,352
Brand
Trust ,137 ,064 ,235 2,139 ,035
Brand
Image ,242 ,056 ,498 4,296 ,000
Uji Koefisien Bersama / Anova (Uji
F)
Tabel 8. Perhitungan Uji F
ANOVA b
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
Berdasarkan hasil perhitungan di
atas dengan nilai α sebesar 0,05. Hasil
yang didapat dari perhitungan dengan
menggunakan SPSS versi 14 adalah,
untuk variabel kesadaran merek (brand
awareness) sig sebesar 0,3 52 hal
tersebut tentu saja menyatakan bahwa
variabel kesadaran merek (brand
awareness) tidak mempunyai pengaruh
t e rhad ap kep ut usa n pem bel i a n
(purchase) karena sig > α.
Berbeda dengan variabel
kesadaran merek (brand awareness),b. Dependent Variable: y
Sumber: Data primer sudah diolah
Hasil analisis pengujian secara
Mode
Sum ofSquares dfMean Squar e F Sig.
1 Regressio619,696
Residual
Total
861,919
481,615
3
96
206,565
8,978
23,007 ,000a
a. Dependent Variable: y
Sumber : Data primer sudah diolah
simultan dengan menggunakan uji f
atau anova menunjukkan bahwa
variabel independepen mempengaruhi
variabel dependen, yang artinya artinya
kesadaran merek (brand awareness),
kepercayaan merek (brand trust), citra
merek (brand image) berpengaruh
secara bersama terhadap keputusan
pembelian (purchase). Hal tersebut
karena besar nilai sig menyatakan nilai
yang lebih kecil dari α dengan nilai
sebesar 0,000 dan α sebesar 0,05.
Analisis Koefisien Determinasi
Tabel9.PerhitunganKoefisien
Determinasi
Model Summary
Mode
R RSquareRAdjustedStd.
SquareheError of
Estimate
1 ,647a
,418 ,400 2,99639
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
Sumber: Data primer sudah diolah
Dari Tabel 7 dapat dilhat
bahwa nilai adjusted R Square adalah
sebesar 0,4. Angka adjusted R square
tersebut artinya adalah, bahwa 40%
variabel dependen yaitu keputusan
pembelian (Y) dipengaruhi oleh
variabel independen yang terdiri dari
brand awareness (X1), brand trust (X2),
dan brand image (X3), sedangkan
sisanya sebesar 60% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar variabel yang
digunakan
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel kesadaran merek tidak
mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian. Tidak
terdapatnya pengaruh antara
kesadaran akan merek terhadap
keputusan pembelian obat nyamuk
Hit Liquid Spray dikarenakan obat
nyamuk merek Hit mempunyai
banyak pesaing yang sudah terlebih
dahulu ada di pasaran, sehingga
membuat konsumen jauh lebih
menyadari dan percaya terhadap
produk pesaing tersebut. Selain itu
saluran distribusi belum yang
meluas, dan terdapatnya zat beracun
pada obat nyamuk Hit Liquid Spray
membuat kesadaran akan merek
t i d ak be r pe n ga r uh t e r h ad a p
keputusan pembelian.
2. Berbeda dengan variabel kesadaran
merek, variabel kepercayaan merek
(memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Terdapatnya pengaruh antara
kepercayaan akan merek terhadap
keputusan pembelian dikarenakan
sejak awal obat nyamuk merek Hit
mampu memenuhi kebutuhan
konsumen sehingga hal tersebut
yang membuat obat nyamuk Hit
dapat memberikan kepercayaan
yang mampu meningkatkan
p e m b e l i a n p a d a b e b e r a p a
konsumen. Adanya pengaruh antara
kepercayaan akan merek terhadap
k e p u t u s a n p e m b e l i a n j u g a
disebabkan oleh obat nyamuk Hit
yang melakukan strategi pemasaran
dengan cara penjualan pribadi atau
personal selling kepada konsumen,
selain itu juga disebabkan oleh
adanya zat beracun pada obat
nyamuk Hit Liquid Spray.
3. Pada variabel citra merek
menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian. Terdapatnya
pen garuh anta ra ci t r a merek
terhadap keputusan pembelian
karena obat nyamuk merek Hit
dalam mebangun citra merek selalu
melakukan strategi – st rategi
pemasaran yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan konsumen,
sehingga keinginan konsumen
terpenuhi. Selain itu terdapatnya zat
beracun pada obat nyamuk Hit
Liquid Spray dan Hit Aerosol
menurut badan pengawas obat dan
makanan (BPOM) juga membuat
citra merek berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
4. Perhitungan antara pengaruh
variabel independen terhadap
variabel dependen secara bersama
atau simultan menunjukkan bahwa
variabel independent yang terdiri
dari kesadaran merek, kepercayaan
merek, citra merek secara bersama –
sama mempunyai pengaruh yang
s igni f i kan terhadap variabe l
d e p e n d e n y a i t u k e p u t u s a n
pembelian. Kesadaran akan merek,
kepercayaan akan merek, dan citra
dari merek mempunyai pengaruh
secara bersama terhadap keputusan
pembelian karena obat nyamuk
merek Hit dalam menciptakan
kesadaran akan merek, kepercayaan
akan merek, dan citra dari merek
selalu melakukan strategi – strategi
pemasaran yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan konsumen
sehingga apa yang diinginkan
konsumen terdapat pada produk
tersebut. Selain itu adanya penjualan
s e c a r a p r i b a d i , d a n b e r i t a
terdapatnya zat beracun pada obat
nyamuk merek Hit juga membuat
kesadaran akan merek, kepercayaan
akan merek, dan ci t ra merek
berpen ga ru h secara be r sama
terhadap keputusan pembelian.
Implikasi
Pada pengujian variabel brand
awareness, brand image, brand trust
dalam mempegaruhi variabel keputusan
pembelian ternyata terdapat dua
variabel yaitu variabel brand trust, dan
v a r i a b e l b r a n d i m a g e y a n g
mempengaruhi variabel keputusan
pembelian, hal tersebut tentu saja sesuai
dengan keadaan perusahaan saat itu
yang sedang mengalami kerugian besar
akibat terdapatnya zat bercaun prop oxur
dan diklorvos.
Berdasarkan hasil penelitian
y a n g t e l a h d i l a k u k a n , u n t u k
m e m p e r b a i k i k e r u g i a n d a n
meningkatkan kembali penjualan obat
nyamuk Hit, PT Megasari makmur
harus menerapkan strategi – strategi
pemasaran yang berkaitan dengan brand
ima ge , da n bra n d t rus t . Un tuk
menciptakan citra yang baik perusahaan
dapat meningkatkan manfaat produk,
nilai, atribut produk, serta melibatkan
budaya, kepribadian konsumen, dan ciri
pemakai pada merek. Sedangkan untuk
menciptakan keyakinan terhadap suatu
mer ek p e r us a ha an h ar u s da pa t
menciptakan karakteristik merek, dan
karakteristik perusahaan yang baik,
se r t a men cip t ak an mer e k ya ng
mencerminkan kepribadian konsumen,
dan dapat menimbulkan rasa suka
konsumen terhadap merek tersebut.
Selain harus dapat menciptakan citra
dan keyak inan t erhadap m erek
perusahaan juga harus mengurangi
kegiatan – kegiaan pemasaran yang
berkaitan dengan kesadaran merek
karena dengan adanya kasus tentang zat
beracun tersebut konsumen yang sadar
belun tentu aka membel i merek
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi Durianto, Sugiarto, dan TonyS i t i n j a k . 2 0 0 1 . S t r a t e g iMenakhlukkan Pasar Melalui RisetEkuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program SPSS.Edisi Keempat. Semarang : BadanPenerbit UNDIP.
Santoso, Singgih. 2001. Buku LatihanSPSS. Edisi Kedua. Jakarta : PTElex Media Komputuindo.
Sujianto, Agus, Eko. 2007. AplikasiStatistik dengan SPSS UntukPemula. Cetakan Pertama. Jakarta :Prestasi Pustaka.
Teguh. 2004. Cara Mudah MelakukanAnalisis Statistik dengan SPSS.Jakarta : Gava Media.