Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 81
PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR
PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS
SISWA SMA
Wawan Irmawan1, Herri Sulaiman2, Dina Pratiwi Dwi Santi3
1,2Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UGJ Cirebon 3Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UGJ Cirebon
Corresponding author : 2Email: [email protected]
ABSTRAK
Materi sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) berkaitan erat dengan kehidupan sehari-
hari, karena dalam SPLTV pada umumnya menyajikan soal cerita yang menyangkut kehidupan
atau masalah yang ada disekitar. Alternatif pilihan strategi untuk pembelajaran berorientasikan
pemecahan masalah dan disposisi matematis dapat menggunakan strategi Think Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS). Pada strategi ini siswa diarahkan membentuk kelompok kecil yang
terdiri dari dua orang, satu orang sebagai yang memecahkan masalah (problem solver) dan satu
orang lagi sebagai pendengar (listener) yang akan memberitahu temannya jika ada kekeliruan
dalam menyelesaikan permasalahan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dari
strategi pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dapat terjadi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji-t yaitu
0,015 < 0,05 yang menunjukkan bahwa gain kemampuan pemecahan masalah matematis antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Selain itu diperoleh rata-rata
untuk nilai postes eksperimen sebesar 80,53 dan kelas kontrol 76,75. Hasil analisis korelasi yang
dilakukan pada nilai aktivitas siswa dan pemecahan masalah matematis siswa, maka diperoleh
informasi bahwa antara aktivitas siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
memiliki hubungan atau korelasi yang positif dan signifikan, hal ini dikarenakan nilai sig. < 0,05
dengan sig. sebesar 0,00 dan α sebesar 0,05) dan besarnya korelasi positif (+0.922), hal ini
menyatakan bahwa jika aktivitas siswa meningkat, maka kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa juga akan meningkat. Sedangkan koefisien korelasi (R) diperoleh sebesar 0,857.
Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara aktivitas siswa dan disposisi matematis
siswa. Selain korelasi, terdapat juga nilai dari t-hitung sebesar 10,245 > 1,68595 (t(0,05)(40-2)),
artinya dalam hal ini penulis dapat menolak H0 dan menerima H1 dimana dari hasil olah aktivitas
siswa dan nilai postes terdapat pengaruh antara aktivitas siswa dan disposisi matematis siswa.
Setelah didapat korelasi dan nilai t-hitung, kemudian dapat dilihat bahwa koefisien determinasi
(R2) diperoleh sebesar 0,734. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa mempengaruhi disposisi
matematis siswa sebesar 73,4%, dan sisanya 26,6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar aktivitas
yang terjadi selama menerapkan strategi pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS).
Kata Kunci : Penerapan, Strategi Think Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS), Kemampuan Pemecahan Masalah, Disposisi Matematis Siswa
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 82
ABSTRACT
The material of the three-variable linear equation system (SPLTV) is closely related to
everyday life, because in general, SPLTV presents story questions regarding life or problems that
exist around it. Alternative choices of strategies for problem-solving oriented learning and
mathematical dispositions can use the Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) strategy. In
this strategy students are directed to form small groups consisting of two people, one person as the
problem solver and one person as a listener who will tell his friends if there is a mistake in solving
the problem. The results showed that the improvement of the Think Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) learning strategy on students' mathematical problem solving abilities could occur. This is
indicated by the results of the t-test, namely 0.015 <0.05, which indicates that the gain in
mathematical problem solving ability between the experimental class and the control class is
significantly different. In addition, the average score for the posttest experiment was 80.53 and the
control class was 76.75. The results of the correlation analysis carried out on the value of student
activity and student mathematical problem solving, it is obtained information that between student
activity and students' mathematical problem solving ability has a positive and significant
correlation or correlation, this is due to the sig value. <0.05 with sig. of 0.00 and α of 0.05) and the
magnitude of the positive correlation (+0.922), this means that if student activity increases, then
the student's mathematical problem-solving ability will also increase. Meanwhile, the correlation
coefficient (R) was 0.857. This means that there is a very strong relationship between student
activity and students' mathematical dispositions. In addition to correlation, there is also a t-count
value of 10.245> 1.68595 (t (0.05) (40-2)), meaning that in this case the author can reject H0 and
accept H1 where from the results of student activity and posttest scores There is an influence
between student activity and students' mathematical disposition. After obtaining the correlation
and t-value value, it can be seen that the coefficient of determination (R2) is 0.734. This shows
that student activity affects the mathematical disposition of students by 73.4%, and the remaining
26.6% is influenced by other factors outside of the activities that occur while implementing the
Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) learning strategy.
Keywords: Application, Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Strategy, Problem Solving
Ability, Students' Mathematical Disposition
PENDAHULUAN
Menurut A Maharani, H
Sulaiman, N Aminah dan CD Rosita
(2019), pendidikan adalah aspek
yang sangat penting bagi kehidupan,
sekaligus berperan sangat penting
bagi kemajuan bangsa Indonesia di
masa depan. Setiap orang berhak
mendapatkan pendidikan, karena
melalui pendidikan akan menggali
dan mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki seseorang. Pada setiap
kurikulum nasional, mata pelajaran
matematika selalu diajarkan di setiap
jenjang pendidikan dan disetiap
kelas, dan memiliki proporsi waktu
yang lebih banyak dibandingkan
mata pelajaran lainnya, karena pada
dasarnya matematika merupakan
pokok pelajaran yang sangat penting
baik dalam dunia pendidikan maupun
di masyarakat.
Salah satu materi yang
penting dalam matematika yaitu
Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel (SPLTV) yang ada di
tingkat baik SMA/SMK/dan
sederajat, materi ini ada di segala
jurusan baik pada jurusan IPA
maupun IPS pada jenjang SMA,
begitu juga ada di berbagai jurusan di
SMK seperti Teknik Bisnis dan
Sepeda Motor, Teknik Kendaraan
Ringan dan Otomotif, Keperawatan,
Perbankan, maupun Multimedia,
artinya materi SPLTV sangat penting
dipelajari. Karena mempelajari
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 83
SPLTV dapat membentuk pola pikir
yang sistematis, rinci, membangun
daya nalar , serta dalam kehidupan
sehari-hari bermanfaat untuk
mempermudah transaksi jual beli dan
memecahkan masalah. Menurut Dian
Permana Putri, Herri Sulaiman, Ika
Wahyuni dan Jajo Firman Raharjo
(2017), materi sistem persamaan
linear tiga variabel berkaitan erat
dengan kehidupan sehari-hari, karena
dalam SPLTV pada umumnya
menyajikan soal cerita yang
menyangkut kehidupan atau masalah
yang ada disekitar.Sedangkan
seringkali siswa kesulitan untuk
menemukan penyelesaian dari
SPLTV terutama soal cerita pada
materi SPLTV yang pada umumnya
siswa sulit menerjemahkan soal
cerita ke dalam model matematika.
Sedangkan menurut Desy Ratna
Yunita, Anggita Maharani dan Herri
Sulaiman (2019), ada banyak cara
untuk menyelesaikan soal SPLTV,
bisa dengan menggunakan metode
substitusi, metode eliminasi, metode
gabungan (substitusi dan eliminasi),
dan metode determinan. Untuk
menguasai SPLTV maka terlebih
dahulu harus menguasai materi
prasyaratnya diantaranya yaitu
sistem persamaan linear dua variabel,
persamaan linear, aljabar.
Menurut Jajo Firman Raharjo
& Herri Sulaiman (2017),
kemampuan dasar yang harus
dimiliki siswa setelah mempelajari
matematika adalah kemampuan
pemahaman matematis
(mathematical understanding),
pemecahan masalah matematis
(mathematical problem solving),
penalaran matematis (mathematical
reasoning), koneksi matematis
(mathematical connecting), dan
komunikasi matematis (mathematical
communication). Berdasarkan
pendapat di atas, kemampuan
masalah merupakan bagian dalam
pembelajaran matematika, sehingga
setiap siswa seharusnya sudah
memiliki kemampuan tersebut
setelah proses pembelajaran
matematika, selain itu pentingnya
kemampuan pemecahan matematis
ditegaskan juga oleh pernyataan
Herri Sulaiman (2019) bahwa
kemampuan menyelesaikan masalah
merupakan tujuan umum pengajaran
matematika; penyelesaian masalah
yang meliputi metode, prosedur dan
strategi merupakan proses inti dan
utama dalam kurikulum matematika;
dan penyelesaian masalah
merupakan kemampuan dasar dalam
pembelajaran matematika.
Berkaitan dengan
kemampuan pemecahan masalah
matematis yang biasanya menyajikan
soal dalam bentuk cerita,
berdasarkan hasil wawancara peneliti
kepada beberapa siswa ternyata
masih banyak siswa yang kesulitan
dalam menyelesaikan soal cerita,
karena itulah diperlukan strategi
untuk pembelajaran SPLTV untuk
memudahkan siswa dalam
menyelesaikan persoalan matematika
berkaitan dengan pemecahan
masalah. Alternatif pilihan strategi
untuk pembelajaran berorientasikan
pemecahan masalah matematis dapat
menggunakan strategi Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS),
menurut Jajo Firman Raharjo, Herri
Sulaiman dan Ika Wahyuni (2017)
dalam strategi ini siswa diarahkan
membentuk kelompok kecil yang
terdiri dari dua orang, satu orang
sebagai yang memecahkan masalah
(problem solver) dan satu orang lagi
sebagai pendengar (listener) yang
akan memberitahu temannya jika ada
kekeliruan dalam menyelesaikan
permasalahan soal, strategi ini
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 84
diharapkan dapat menumbuhkan
ketelitian dalam memecahkan
masalah dengan kerjasama.
Selain manfaat strategi
TAPPS pada sisi kognitif, manfaat
lainnya pada sisi afektif yakni pada
Disposisi Matematis siswa, hal ini
sesuai dengan pendapat Mohammad
Dadan Sundawan, Wawan Irmawan
dan Herri Sulaiman (2019) yang
mengatakan bahwa masih banyak
siswa yang menganggap matematika
sebagai ilmu yang kaku alias tidak
ada maknanya untuk kehidupan
sehari-hari dan sikap yang negative
terhadap pembelajaran matematika,
untuk itu juga strategi TAPPS
dipergunakan dengan harapan
dengan adanya kelompok kecil yang
terdiri dari dua orang yakni sebagai
problem solver dan listener maka
ketika menjadi problem solver
diharapkan dapat menggali dan
mengemukakan ide serta gagasannya
dengan rasa percaya diri untuk
memecahkan masalah yang
didengarkan dan diperhatikan oleh
temannya yang menjadi seorang
listener, dan sebagai listener
diharapkan dengan strategi TAPPS
ini dapat membangun pemikiran
positif tentang matematika serta
menumbuhkan keberanian dan
kepercayaan diri siswa dalam
menyampaikan pendapat ketika ada
kekeliruan pada problem solver
dalam menjawab soal (Surya Amami
Pramuditya, Herri Sulaiman &
Wahyudin, 2019).
Siti Khodaria, Anggita
Maharani dan Herri Sulaiman (2019)
berpendapat bahwa materi SPLTV
terdapat di semua jurusan baik di
jurusan IPA, IPS yang ada di SMA,
maupun jurusan Teknik Otomotif,
Keperawatan, Perbankan, dan
Multimedia yang ada di SMK,
artinya materi SPLTV penting bagi
segala jurusan SMA maupun SMK.
Karena pada materi SPLTV
permasalahan diselesaikan dengan
proses yang cukup panjang maka
diperlukan ketelitian dan ketekunan
dalam pengerjaannya, jika ada satu
langkah yang salah maka jawaban
yang sedemikian panjang diharapkan
masing masing orang saling
bekerjasama dan berpikir keras
dalam pengerjaannya baik problem
solver maupun listener yang harus
tanggap ketika ada kesalahan
pengerjaan oleh problem solver.
Akhirnya dengan strategi TAPPS
pada SPLTV ini melatih kemampuan
pemecahan masalah dan disposisi
matematis siswa, (Siska Firmasari &
Herri Sulaiman, 2020).
Dalam kehidupan dan
permasalahan sehari-hari seringkali
berkaitan dengan SPLTV dan saat
pembelajaran materi SPLTV pada
umumnya masih sulit menyelesaikan
soal cerita, apabila permasalah ini
diabaikan maka akan berpengaruh
baik di bidang akademik maupun
non akademik, di bidang akademik
pada sisi kognitif siswa pada materi
SPLTV sedangkan di bidang non
akademik ketika siswa berkecimpung
di kehidupan nyata dan menghadapi
masalah sehari-hari yang erat
kaitannya dengan SPLTV seperti jual
beli dan sebagainya. Untuk
mengatasi masalah yang dipaparkan
di atas maka penelitian ini
memberikan pemaparan tentang
strategi Think Aloud Pair Problem
Solving (TAPPS), (Siska Firmasari &
Herri Sulaiman, 2019).
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk
menerapkan strategi Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS)
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 85
terhadap kemampuan pemecahan
masalah dan disposisi matematis
siswa. Strategi tersebut diharapkan
dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah dan disposisi
matematis siswa. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan
metode kuantitatif, metode penelitian
kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka
sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui,
(Siska Firmasari, Herri Sulaiman,
Wahyu Hartono & MS Noto, 2019).
Sedangkan menurut Surya Amami
Pramuditya & Herri Sulaiman (2019)
mengemukakan bahwa metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positifisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu. Desain penelitian ini
melibatkan dua kelas yaitu kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Kelas
kontrol merupakan kelas yang
memperoleh pembelajaran
konvensional, sedangkan kelas
eksperimen adalah kelas yang
memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan strategi Think Aloud
Pair Prroblem Solving. Untuk
mengukur kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa, peneliti
menggunakan data sebelum
mendapatkan perlakuan atau tes awal
(pretest) dan data setelah
mendapatkan perlakuan (posttest).
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan desain satu variabel
bebas yaitu desain satu kuasi
eksperimen subjek tidak
dikelompokkan secara acak tetapi
peneliti menerima subjek yang sudah
ada. Desain ini hampir sama dengan
pretest-posttest control group design,
namun pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok
kontrol tidak dipilih secara acak.
Dengan demikian penilitian ini
menggunakan desain nonequivalent
control group design. Menurut
Wawan Irmawan, Mohammad Dadan
Sundawan & Herri Sulaiman (2019),
desain ini digambarkan sebagai
berikut
E X
……………………..
K
Gambar 1. Nonequivalent Control
Group Design
Keterangan:
E : Kelas eksperimen
K : Kelas kontrol
: Tes awal (pretest) yang
dilaksanakan pada sampel
yang menggunakan
strategiThink Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS).
: Tes awal (pretest) yang
dilaksanakan pada sampel
yang menggunakan strategi
pembelajaran konvensional.
X: Treatment dengan menggunakan
strategi Think Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS).
: Tes akhir (posttest) yang
dilaksanakan pada sampel
yang menggunakan strategi
Think Aloud Pair Problem
Solving (TAPPS).
: Tes akhir (posttest) yang
dilaksanakan pada sampel
yang menggunakan strategi
pembelajaran konvensional.
Penelitian ini dilaksanakan di
SMAN 1 Astanajapura Cirebon.
Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XII SMAN 1
Astanajapura sebanyak 11 (sebelas)
kelas tahun ajaran 2019/2020.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini pada kelas XII
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 86
sebanyak 2 (dua) kelas. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini
berupa tes dan angket. Data hasil tes
digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan pemecahan masalah
matematis, dan angket digunakan
sebagai data untuk mengetahui
disposisi matematis siswa. Tes
dilakukan sebanyak dua kali yaitu
sebelum mendapatkan perlakuan
(pretest) dan tes sesudah
mendapatkan perlakuan (posttest).
Sedangkan angket dilakukan hanya
satu kali yaitu sebagai posttest atau
sesudah mendapatkan perlakuan
proses pembelajaran. Isi atau
pernyataan angket pada dua kelas
sama. Tes sebelum dan sesudah
mendapatkan perlakuan proses
pembelajaran pada kedua kelas sama.
Untuk memperoleh data yang akurat,
maka diperlukan instrumen yang
memenuhi kriteria tes yang
baik.Oleh karena itu, sebelum
digunakan instrumen terlebih dahulu
dilakukan uji validitas, reliabilitas,
daya pembeda dan tingkat kesukaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Peningkatan dari Strategi
Pembelajaran Think Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS)
Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis
Siswa
Berikut ini diberikan hasil
penelitian dan pembahasan dari
analisis data kuantitatif deskriptif
pretes, postes, dan gain yang
disajikan dalam bentuk tabel di
bawah ini.
Tabel 1 Output Uji -t Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Independent Samples Test Levene's
Test for
Equality
of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig
.
t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Low
er
Uppe
r
P
r
e
t
e
s
Equal variances
assumed
,20
8
,65
0
,06
1
70 ,951 ,05556 ,90401 -
1,747
44
1,85
855
Equal variances not
assumed
,06
1
69,
795
,951 ,05556 ,90401 -
1,747
53
1,85
865
Berdasarkan tabel 1 di atas,
terlihat bahwa nilai signifikansi (sig.
2-tailed) dengan uji-t adalah 0,951
lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima, sehingga kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada tes awal tidak terdapat
perbedaan secara signifikan.
Tabel 2 Output Uji -t Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Independent Samples Test Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Postes Equal
variances
assumed
2.985 .088 2.37
1
70 .021 3.77778 1.59357 0.59950 6.95605
Equal
variances
not
assumed
3.37
1
65.3
02
.021 3.77778 1.59357 0.59357 6.96008
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 87
Berdasarkan tabel 2 di atas,
terlihat bahwa nilai signifikan (sig.2-
tailed) dengan uji-t adalah 0,021
kurang dari 0,05 maka ditolak
atau diterima artinya terdapat
perbedaan secara signifikan antara
kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang menggunakan
strategi pembelajaran Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS)
dengan siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Tabel 3 Output Uji-t Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Independent Samples Test Levene's
Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower
Upper
Gain
Equal variances assumed
1,845
,179 2,499
70
,015 ,05194
,02079
,01049
,09340
Equal variances not assumed
2,499
66,439
,015 ,05194
,02079
,01045
,09344
Pada tabel 3 di atas, terlihat
bahwa nilai signifikansi (sig.2-tailed)
dengan uji-t adalah 0,015 < 0,05
maka H0 ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa gain
kemampuan pemecahan masalah
matematis antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol berbeda secara
signifikan.
Tabel 4 Uji Ketuntasan Kelas Eksperimen
One-Sample Test
Test Value = 72
t Df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differ
ence
95%
Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Postes_Eksper
imen_Kemampuan_Pemeca
han_Masalah_
Matematis
6,7
20
35 ,000 8,527
78
5,951
6
11,10
39
Postes_Kontro
l_Pemecahan_
Masalah_Matematis
4,9
28
35 ,000 4,750
00
2,793
1
6,706
9
Pada tabel 4, karena nilai sig. =
0.000 = 0% < 5%, maka H0 ditolak.
Artinya rata-rata ketuntasan belajar
kelas eksperimen dan kelas kontrol µ
≠ 72. Selanjutnya untuk mengetahui
bahwa nilai rata-rata ketuntasan kelas
eksperimen dan kelas kontrol lebih
dari 72 perhitungan dilakukan
dengan bantuan program IBM SPSS
Statistics 24.0 for Windows, hasil
dilihat dari tabel di bawah ini.
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 88
Tabel 5 Rata-rata Nilai Postes Eksperimen
Statistics
Postes_Eksperim
en_Kemampuan_Pemecahan_Mas
alah_Matematis
Postes_Kontrol_
Pemecahan_Masalah_Matematis
N Valid 36 36
Missing 0 0
Mean 80,5278 76,7500
Std. Error of Mean 1,26897 ,96393
Std. Deviation 7,61384 5,78360
Dari tabel 5, diperoleh rata-rata
untuk nilai postes eksperimen
sebesar 80,53 dan kelas kontrol
76,75. Maka nilai rata-rata
ketuntasan belajar kelas eksperimen
dan kelas kontrol lebih dari 72. Kelas
eksperimen rata-rata ketuntasan
belajarnya lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol dengan selisih
3,78.
Dari seluruh jumlah siswa
sebanyak 36 siswa, dengan KKM
sebesar 72 untuk kelas eksperimen
diperoleh 34 siswa tuntas dan kelas
kontrol diperoleh 33 siswa tuntas.
Dengan kriteria ketuntasan secara
individu adalah 75% siswa tuntas
belajar, berarti = 0,75. Dengan
menggunakan taraf nyata 5%
diperoleh ztabel = 1,96, berarti H0
diterima jika -1,96 < zhitung < 1,96.
Karena diperoleh nilai zhitung kelas
eksperimen = 2,69 dan kelas kontrol
= 2,31 maka berarti H0 ditolak,
artinya proporsi ketuntasan belajar
siswa secara individual adalah tidak
sama dengan 75%. Maka proporsi
ketuntasan belajar siswa secara
individual untuk kelas eksperimen
dan kelas kontrol lebih dari 75%.
Kelas eksperimen uji ketuntasan
individunya lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol
dengan selisih 0,38.
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan bantuan IBM SPSS Statistics
24.0 for Windows diperoleh hasil uji
regresi linier sebagai berikut.
Tabel 6.a Hasil Perhitungan Uji
Pengaruh (ANOVAa)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression
1722,932 1 1722,932 191,412
,000b
Residual 306,040 34 9,001
Total 2028,972 35
a. Dependent Variable:
Postes_Kemampuan_Pemecahan_Masalah_Matematis
b. Predictors: (Constant), Aktivitas_Siswa
Berdasarkan hasil pada tabel
6.a di atas diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,000 = 0%. Taraf
signifikansi . Karena
nilai signifikansi kurang dari taraf
signifikan yang diambil yaitu 0,05,
maka dengan demikian H0 ditolak
atau dengan kata lain H1 diterima.
Dengan kata lain, hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dengan
strategi pembelajaran Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS)
terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa.
Tabel 6.b Hasil Perhitungan Uji
Pengaruh (Model Summary)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,922a ,849 ,845 3,00020
a. Predictors: (Constant), Aktivitas_Siswa
Kemudian berdasarkan hasil pada
Tabel 6.b di atas diperoleh nilai R
sebesar 0,922. Nilai tersebut
menunjukkan adanya hubungan yang
sangat kuat antara kemampuan
pemecahan masalah matematis
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 89
dengan strategi pembelajaran Think
Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS). Selanjutnya R Square atau
R2 = 0,849 = 84,9% yang
menunjukkan bahwa keragaman data
dapat dijelaskan oleh model regresi
sebesar 84,9% atau
dengan kata lain variasi dari
kemampuan pemecahan masalah
matematis dapat dijelaskan oleh
model regresi sebesar
84,9% dan sisanya 15,1% dapat
dijelaskan oleh variabel lain selain
strategi pembelajaran Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS).
Sedangkan nilai Standard Error of
Estimate (SEE) sebesar 3,00020.
Semakin kecil nilai SEE akan
membuat model regresi semakin
tepat dalam memprediksi nilai postes
kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.
Tabel 6.c. Hasil Perhitungan Uji
Pengaruh (Coefficientsa)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coeffici
ents
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constan
t)
1,814 5,711 ,318 ,753
Aktivitas
_Siswa
,959 ,069 ,922 13,83
5
,000
a. Dependent Variable:
Postes_Kemampuan_Pemecahan_Masalah_Matematis
Dari tabel 6.c diperoleh
persamaan regresi yang diterima
adalah .
Persamaan regresi linier tersebut
dapat dijadikan sebagai dasar
memprediksi nilai postes
kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa jika diketahui nilai
aktivitas siswa dalam strategi
pembelajaran Think Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS).
Tabel 7. Hasil Analisis Korelasi
Correlations Postes_Kem
ampuan_Pemecahan_Masalah_Mate
matis
Aktivitas_Siswa
Postes_Kemampuan_Pemecahan_Masalah_
Matematis
Pearson Correlation
1 ,922**
Sig. (2-tailed) ,000
N 36 36
Aktivitas_Siswa
Pearson Correlation
,922** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 7, hasil
analisis korelasi yang dilakukan pada
nilai aktivitas siswa dan pemecahan
masalah matematis siswa, maka
diperoleh informasi bahwa antara
aktivitas siswa dan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa
memiliki hubungan atau korelasi
yang positif dan signifikan, hal ini
dikarenakan nilai sig. < 0,05 dengan
sig. sebesar 0,00 dan α sebesar 0,05)
dan besarnya korelasi positif
(+0.922), hal ini menyatakan bahwa
jika aktivitas siswa meningkat, maka
kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa juga akan
meningkat.
2. Hasil Uji Pengaruh strategi
pembelajaran Think Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS)
Terhadap Disposisi Matematis
Siswa
Setelah didapat hasil disposisi
matematis siswa yang diperoleh dari
kelas eksperimen, kemudian data
tersebut ditransformasi dan diolah
untuk mengetahui pengaruh,
linieritas, korelasi, dan koefisien
determinasi dari kedua variabel
tersebut, yaitu strategi pembelajaran
Think Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) sebagai variabel bebas dan
disposisi matematis siswa sebagai
variabel terikat. Pengolahan data
dalam analisis ini menggunakan
bantuan perangkat lunak IBM SPSS
Statistics 24.0 for Windows. Berikut
rekapitulasi hasil analisis uji statistik
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 90
yang disajikan pada tabel 8 di bawah
ini.
Tabel 8. Rekapitulasi Analisis Uji
Statistik terhadap disposisi
matematis siswa
No. Uji
Hipotesis Uji Statistik
Kriteria dan
Interpretasi
1. Uji pengaruh
strategi
pembelajaran
Think Aloud
Pair Problem
Solving
(TAPPS)
terhadap
disposisi
matematis
siswa.
Regresi
Linier
Sederhana
(Uji
Pengaruh)
Uji Anova
F = 104,952
sig = 0,000 < 0,05
Tolak H0
Analisis
Korelasi dan
Signifikansi
thitung> t(0,05)(40-2)
10,154 > 1,68595
Tolak H0
Koefisien
Determinasi
Berdasarkan tabel 8 di atas,
diperoleh persamaan regresi linier
sederhana:
. Konstanta
sebesar -10,160 artinya, jika aktivitas
siswa (X) dengan menggunakan
strategi pembelajaran Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS)
nilainya 0, maka dan disposisi
matematis siswa (Y) nilainya negatif
yaitu -10,160. Koefisien regresi
variabel aktivitas siswa (X) dengan
strategi pembelajaran Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS)
sebesar 1,153 artinya, jika aktivitas
siswa mengalami kenaikan sebesar 1
poin, maka nilai disposisi matematis
siswa akan mengalami peningkatan
sebesar 1,153 poin.
Pada tabel 8 juga diperoleh
nilai F = 104,952, sig = 0,000, tidak
perlu dicocokan dengan tabel F
karena SPSS sudah memfasilitasi
dengan nilai signifikan. Nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (α),
berarti tolak H0 dan terima H1. Jadi,
persamaan adalah linier atau aktivitas
siswa mempunyai hubungan linier
disposisi matematis siswa atau
aktivitas berpengaruh secara positif
terhadap disposisi matematis siswa
(tanda positif diambil dari tanda
koefisien regresi).
Dari tabel 8 di atas, dapat
dilihat bahwa koefisien korelasi ( )
diperoleh sebesar 0,857. Hal ini
berarti terdapat hubungan yang
sangat kuat antara aktivitas siswa dan
disposisi matematis siswa. Selain
korelasi, terdapat juga nilai dari thitung
sebesar 10,245 > 1,68595 (t(0,05)(40-2)),
artinya dalam hal ini penulis dapat
menolak H0 dan menerima H1
dimana dari hasil olah aktivitas siswa
dan nilai postes terdapat pengaruh
antara aktivitas siswa dan disposisi
matematis siswa.
Setelah didapat korelasi dan
nilai thitung, pada tabel 8 di atas juga
dapat dilihat bahwa koefisien
determinasi ( ) diperoleh sebesar
0,734. Hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas siswa mempengaruhi
disposisi matematis siswa sebesar
73,4%, dan sisanya 26,6%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar
aktivitas yang terjadi selama
menerapkan strategi pembelajaran
Think Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS).
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan di salah satu SMA
kabupaten Cirebon tentang
penerapan strategi Think Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS) terhadap
kemampuan pemecahan masalah dan
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 91
disposisi matematis siswa SMA
dengan pokok bahasan SPLTV,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) pembelajaran dengan strategi
Think Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) dapat memberikan
peningkatan yang signifikan terhadap
kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. (2)
Kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang menggunakan
strategi Think Aloud Pair Problem
Solving (TAPPS) efektif dibanding
siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional. (3)
Aktivitas siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan strategi Think
Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) memiliki hubungan kuat
terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa. (4)
Terdapat pengaruh dari aktivitas
siswa yang ditumbuhkan oleh
strategi pembelajaran Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS)
terhadap disposisi matematis siswa.
Hal ini didasarkan pada hasil uji
pengaruh yang dilakukan antara
aktivitas siswa selama strategi
pembelajaran dengan data skala
disposisi matematis yang telah
ditransformasi dengan teknik Method
of Successive Interval (MSI), yang
menunjukkan adanya hubungan yang
sangat kuat antara aktivitas siswa
menggunakan strategi pembelajaran
Think Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) dengan disposisi matematis
siswa.
Ada beberapa saran yang
harus disampaikan yaitu: (1)
pembelajaran matematika dengan
strategi pembelajaran Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS) dapat
dijadikan suatu alternatif
pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika
terhadap kemampuan pemecahan
masalah dan disposisi matematis
siswa di sekolah SMA karena dapat
melatih siswa dalam mengemukakan
ide/gagasan mereka maupun
menanggapi pendapat siswa lainnya,
sehingga menuntut adanya
komunikasi antar siswa atau
menciptakan suasana belajar yang
lebih menyenangkan, dan
memudahkan siswa dalam
mempelajari materi yang diberikan.
(2) Guru matematika di sekolah yang
memiliki rencana untuk
mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah dan disposisi
matematis siswa dapat diterapkan
salah satu ataupun keduanya,
hendaknya mengimplementasikan
strategi pembelajaran Think Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS)
sebagai alternatif usaha perbaikan
pembelajaran di sekolah. (3) Dalam
penerapan strategi pembelajaran
Think Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) juga perlu diperhatikan
beberapa hal yaitu dalam hal
pemilihan projek yang harus relevan
dengan realita dan tidak mengada-
ada serta setelah siswa melaksanakan
projek perlu dilakukan tindak lanjut
yaitu mengerjakan Lembar Kerja
Siswa yang berkaitan dengan hasil
projek sehingga mereka dapat
mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
A Maharani, H Sulaiman, N
Aminah, CD Rosita. 2019. Analyzing
the student’s cognitive abilities
through the thinking levels of
geometry van hiele reviewed from
gender perspective. Journal of
Physics: Conference Series. Volume
1188 No.1 Halaman 012066 penerbit
IOP Publishing.
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 92
Desy Ratna Yunita, Anggita
Maharani, Herri Sulaiman. 2019.
Identifying of Rigorous
Mathematical Thinking on Olympic
Students in Solving Non-routine
Problems on Geometry Topics. 3rd
Asian Education Symposium (AES
2018). Atlantis Press. Halaman 495-
499.
Dian Permana Putri, Herri
Sulaiman, Ika Wahyuni, Jajo Firman
Raharjo. 2017. Kajian Pemodelan
Matematika dengan Konsep
Pendekatan Matematika Realistik
(PMR) Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar pada Mata Kuliah
Persamaan Diferensial. Repository
FKIP Unswagati.
Herri Sulaiman. 2019. Aktivitas
Matematika Berbasis Budaya Pada
Masyarakat Pesisir Di Pasar Ikan
Gebang Kabupaten Cirebon.
Mapan: Jurnal Matematika dan
Pembelajaran, Volume 7 No.1,
Halaman 61-73.
Jajo Firman Raharjo, Herri
Sulaiman. 2017. Mengembangkan
Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Diskrit Dan
Pembentukan Karakter Konstruktivis
Mahasiswa Melalui Pengembangan
Bahan Ajar Berbantuan Aplikasi
Education Edmodo Bermodelkan
Progresif Pace (Project, Activity,
Cooperative And Exercise).
Teorema: Teori Riset dan
Matematika, Vol 2 No.1 Halaman
47-62.
Jajo Firman Raharjo, Herri
Sulaiman, Ika Wahyuni. 2017. The
Study Of Mathematical Modeling
Development Based on Realistic
Approach as Prototype Learning to
Improve Students Mathematical
Problem Solving Ability in
Differential Equation Subject.
Repository FKIP Unswagati.
Mohammad Dadan Sundawan,
Wawan Irmawan, Herri Sulaiman.
2019. Kemampuan Berpikir
Relasional Abstrak Calon Guru
Matematika dalam Menyelesaikan
Soal-Soal Non-Rutin pada Topik
Geometri Non-Euclid. Mosharafa:
Jurnal Pendidikan Matematika.
Volume 8 No.2 Halaman 319-330.
Siti Khodaria, Anggita
Maharani, Herri Sulaiman. 2019. The
Analysis of Item Problems in High
School Mathematics Textbook in
Indonesia (2016 Revision Edition)
Reviewed From The Cognitive
Aspect of TIMSS. Indonesian Journal
of Learning and Instruction. Volume
2 No.1
Siska Firmasari, Herri
Sulaiman. 2020. Analisis Geometri
Fraktal Pada Bentuk Bangunan Di
Komplek Keraton Kanoman Cirebon.
Euclid, Volume 7 No.1, Halaman 51-
60.
Siska Firmasari, Herri
Sulaiman. 2019. Kemampuan
Pembuktian Matematis Mahasiswa
Menggunakan Induksi Matematika.
Journal Of Medives: Journal Of
Mathematics Education IKIP
Veteran Semarang. Volume 3 No.1
Halaman 1-9.
Siska Firmasari, Herri
Sulaiman, Wahyu Hartono, MS
Noto. 2019. Rigorous mathematical
thinking based on gender in the real
analysis course. Journal of Physics:
Conference Series. Volume 1157 No.
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)
Penerapan Strategi ... 93
4 Halaman 042106 Penerbit IOP
Publishing.
Surya Amami Pramuditya,
Herri Sulaiman. 2019. Analisis
Kebutuhan Game Edukasi
Mahasiswa dalam Menyelesaikan
Materi Prasyarat Persamaan
Diferensial. Euclid Volume 6 No. 1
Halaman 74-83.
Wawan Irmawan, Mohammad
Dadan Sundawan, Herri Sulaiman.
2019. Peningkatan Keterampilan Self
Advocacy (SA) Mahasiswa Melalui
Teknik Structure Learning Approach
(SLA) Pada Topik Fungsi Real.
Maju: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika Volume 6 No.1 .
Surya Amami Pramuditya,
Herri Sulaiman, Wahyudin. 2019.
Development of instructional media
game education on integral and
differential calculus. IOP Conference
Series Publishing. 1280(4), 042049.