13
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) Penerapan Strategi ... 81 PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA Wawan Irmawan 1 , Herri Sulaiman 2 , Dina Pratiwi Dwi Santi 3 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UGJ Cirebon 3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UGJ Cirebon Corresponding author : 2 Email: [email protected] ABSTRAK Materi sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) berkaitan erat dengan kehidupan sehari- hari, karena dalam SPLTV pada umumnya menyajikan soal cerita yang menyangkut kehidupan atau masalah yang ada disekitar. Alternatif pilihan strategi untuk pembelajaran berorientasikan pemecahan masalah dan disposisi matematis dapat menggunakan strategi Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS). Pada strategi ini siswa diarahkan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari dua orang, satu orang sebagai yang memecahkan masalah ( problem solver) dan satu orang lagi sebagai pendengar (listener) yang akan memberitahu temannya jika ada kekeliruan dalam menyelesaikan permasalahan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dari strategi pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat terjadi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji-t yaitu 0,015 < 0,05 yang menunjukkan bahwa gain kemampuan pemecahan masalah matematis antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Selain itu diperoleh rata-rata untuk nilai postes eksperimen sebesar 80,53 dan kelas kontrol 76,75. Hasil analisis korelasi yang dilakukan pada nilai aktivitas siswa dan pemecahan masalah matematis siswa, maka diperoleh informasi bahwa antara aktivitas siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa memiliki hubungan atau korelasi yang positif dan signifikan, hal ini dikarenakan nilai sig. < 0,05 dengan sig. sebesar 0,00 dan α sebesar 0,05) dan besarnya korelasi positif (+0.922), hal ini menyatakan bahwa jika aktivitas siswa meningkat, maka kemampuan pemecahan masalah matematis siswa juga akan meningkat. Sedangkan koefisien korelasi (R) diperoleh sebesar 0,857. Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara aktivitas siswa dan disposisi matematis siswa. Selain korelasi, terdapat juga nilai dari t-hitung sebesar 10,245 > 1,68595 (t(0,05)(40-2)), artinya dalam hal ini penulis dapat menolak H0 dan menerima H1 dimana dari hasil olah aktivitas siswa dan nilai postes terdapat pengaruh antara aktivitas siswa dan disposisi matematis siswa. Setelah didapat korelasi dan nilai t-hitung, kemudian dapat dilihat bahwa koefisien determinasi (R 2 ) diperoleh sebesar 0,734. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa mempengaruhi disposisi matematis siswa sebesar 73,4%, dan sisanya 26,6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar aktivitas yang terjadi selama menerapkan strategi pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS). Kata Kunci : Penerapan, Strategi Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS), Kemampuan Pemecahan Masalah, Disposisi Matematis Siswa

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 81

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR

PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS

SISWA SMA

Wawan Irmawan1, Herri Sulaiman2, Dina Pratiwi Dwi Santi3

1,2Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UGJ Cirebon 3Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UGJ Cirebon

Corresponding author : 2Email: [email protected]

ABSTRAK

Materi sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) berkaitan erat dengan kehidupan sehari-

hari, karena dalam SPLTV pada umumnya menyajikan soal cerita yang menyangkut kehidupan

atau masalah yang ada disekitar. Alternatif pilihan strategi untuk pembelajaran berorientasikan

pemecahan masalah dan disposisi matematis dapat menggunakan strategi Think Aloud Pair

Problem Solving (TAPPS). Pada strategi ini siswa diarahkan membentuk kelompok kecil yang

terdiri dari dua orang, satu orang sebagai yang memecahkan masalah (problem solver) dan satu

orang lagi sebagai pendengar (listener) yang akan memberitahu temannya jika ada kekeliruan

dalam menyelesaikan permasalahan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dari

strategi pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa dapat terjadi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji-t yaitu

0,015 < 0,05 yang menunjukkan bahwa gain kemampuan pemecahan masalah matematis antara

kelas eksperimen dengan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Selain itu diperoleh rata-rata

untuk nilai postes eksperimen sebesar 80,53 dan kelas kontrol 76,75. Hasil analisis korelasi yang

dilakukan pada nilai aktivitas siswa dan pemecahan masalah matematis siswa, maka diperoleh

informasi bahwa antara aktivitas siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

memiliki hubungan atau korelasi yang positif dan signifikan, hal ini dikarenakan nilai sig. < 0,05

dengan sig. sebesar 0,00 dan α sebesar 0,05) dan besarnya korelasi positif (+0.922), hal ini

menyatakan bahwa jika aktivitas siswa meningkat, maka kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa juga akan meningkat. Sedangkan koefisien korelasi (R) diperoleh sebesar 0,857.

Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara aktivitas siswa dan disposisi matematis

siswa. Selain korelasi, terdapat juga nilai dari t-hitung sebesar 10,245 > 1,68595 (t(0,05)(40-2)),

artinya dalam hal ini penulis dapat menolak H0 dan menerima H1 dimana dari hasil olah aktivitas

siswa dan nilai postes terdapat pengaruh antara aktivitas siswa dan disposisi matematis siswa.

Setelah didapat korelasi dan nilai t-hitung, kemudian dapat dilihat bahwa koefisien determinasi

(R2) diperoleh sebesar 0,734. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa mempengaruhi disposisi

matematis siswa sebesar 73,4%, dan sisanya 26,6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar aktivitas

yang terjadi selama menerapkan strategi pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS).

Kata Kunci : Penerapan, Strategi Think Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS), Kemampuan Pemecahan Masalah, Disposisi Matematis Siswa

Page 2: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 82

ABSTRACT

The material of the three-variable linear equation system (SPLTV) is closely related to

everyday life, because in general, SPLTV presents story questions regarding life or problems that

exist around it. Alternative choices of strategies for problem-solving oriented learning and

mathematical dispositions can use the Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) strategy. In

this strategy students are directed to form small groups consisting of two people, one person as the

problem solver and one person as a listener who will tell his friends if there is a mistake in solving

the problem. The results showed that the improvement of the Think Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS) learning strategy on students' mathematical problem solving abilities could occur. This is

indicated by the results of the t-test, namely 0.015 <0.05, which indicates that the gain in

mathematical problem solving ability between the experimental class and the control class is

significantly different. In addition, the average score for the posttest experiment was 80.53 and the

control class was 76.75. The results of the correlation analysis carried out on the value of student

activity and student mathematical problem solving, it is obtained information that between student

activity and students' mathematical problem solving ability has a positive and significant

correlation or correlation, this is due to the sig value. <0.05 with sig. of 0.00 and α of 0.05) and the

magnitude of the positive correlation (+0.922), this means that if student activity increases, then

the student's mathematical problem-solving ability will also increase. Meanwhile, the correlation

coefficient (R) was 0.857. This means that there is a very strong relationship between student

activity and students' mathematical dispositions. In addition to correlation, there is also a t-count

value of 10.245> 1.68595 (t (0.05) (40-2)), meaning that in this case the author can reject H0 and

accept H1 where from the results of student activity and posttest scores There is an influence

between student activity and students' mathematical disposition. After obtaining the correlation

and t-value value, it can be seen that the coefficient of determination (R2) is 0.734. This shows

that student activity affects the mathematical disposition of students by 73.4%, and the remaining

26.6% is influenced by other factors outside of the activities that occur while implementing the

Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) learning strategy.

Keywords: Application, Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Strategy, Problem Solving

Ability, Students' Mathematical Disposition

PENDAHULUAN

Menurut A Maharani, H

Sulaiman, N Aminah dan CD Rosita

(2019), pendidikan adalah aspek

yang sangat penting bagi kehidupan,

sekaligus berperan sangat penting

bagi kemajuan bangsa Indonesia di

masa depan. Setiap orang berhak

mendapatkan pendidikan, karena

melalui pendidikan akan menggali

dan mengembangkan potensi-potensi

yang dimiliki seseorang. Pada setiap

kurikulum nasional, mata pelajaran

matematika selalu diajarkan di setiap

jenjang pendidikan dan disetiap

kelas, dan memiliki proporsi waktu

yang lebih banyak dibandingkan

mata pelajaran lainnya, karena pada

dasarnya matematika merupakan

pokok pelajaran yang sangat penting

baik dalam dunia pendidikan maupun

di masyarakat.

Salah satu materi yang

penting dalam matematika yaitu

Sistem Persamaan Linear Tiga

Variabel (SPLTV) yang ada di

tingkat baik SMA/SMK/dan

sederajat, materi ini ada di segala

jurusan baik pada jurusan IPA

maupun IPS pada jenjang SMA,

begitu juga ada di berbagai jurusan di

SMK seperti Teknik Bisnis dan

Sepeda Motor, Teknik Kendaraan

Ringan dan Otomotif, Keperawatan,

Perbankan, maupun Multimedia,

artinya materi SPLTV sangat penting

dipelajari. Karena mempelajari

Page 3: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 83

SPLTV dapat membentuk pola pikir

yang sistematis, rinci, membangun

daya nalar , serta dalam kehidupan

sehari-hari bermanfaat untuk

mempermudah transaksi jual beli dan

memecahkan masalah. Menurut Dian

Permana Putri, Herri Sulaiman, Ika

Wahyuni dan Jajo Firman Raharjo

(2017), materi sistem persamaan

linear tiga variabel berkaitan erat

dengan kehidupan sehari-hari, karena

dalam SPLTV pada umumnya

menyajikan soal cerita yang

menyangkut kehidupan atau masalah

yang ada disekitar.Sedangkan

seringkali siswa kesulitan untuk

menemukan penyelesaian dari

SPLTV terutama soal cerita pada

materi SPLTV yang pada umumnya

siswa sulit menerjemahkan soal

cerita ke dalam model matematika.

Sedangkan menurut Desy Ratna

Yunita, Anggita Maharani dan Herri

Sulaiman (2019), ada banyak cara

untuk menyelesaikan soal SPLTV,

bisa dengan menggunakan metode

substitusi, metode eliminasi, metode

gabungan (substitusi dan eliminasi),

dan metode determinan. Untuk

menguasai SPLTV maka terlebih

dahulu harus menguasai materi

prasyaratnya diantaranya yaitu

sistem persamaan linear dua variabel,

persamaan linear, aljabar.

Menurut Jajo Firman Raharjo

& Herri Sulaiman (2017),

kemampuan dasar yang harus

dimiliki siswa setelah mempelajari

matematika adalah kemampuan

pemahaman matematis

(mathematical understanding),

pemecahan masalah matematis

(mathematical problem solving),

penalaran matematis (mathematical

reasoning), koneksi matematis

(mathematical connecting), dan

komunikasi matematis (mathematical

communication). Berdasarkan

pendapat di atas, kemampuan

masalah merupakan bagian dalam

pembelajaran matematika, sehingga

setiap siswa seharusnya sudah

memiliki kemampuan tersebut

setelah proses pembelajaran

matematika, selain itu pentingnya

kemampuan pemecahan matematis

ditegaskan juga oleh pernyataan

Herri Sulaiman (2019) bahwa

kemampuan menyelesaikan masalah

merupakan tujuan umum pengajaran

matematika; penyelesaian masalah

yang meliputi metode, prosedur dan

strategi merupakan proses inti dan

utama dalam kurikulum matematika;

dan penyelesaian masalah

merupakan kemampuan dasar dalam

pembelajaran matematika.

Berkaitan dengan

kemampuan pemecahan masalah

matematis yang biasanya menyajikan

soal dalam bentuk cerita,

berdasarkan hasil wawancara peneliti

kepada beberapa siswa ternyata

masih banyak siswa yang kesulitan

dalam menyelesaikan soal cerita,

karena itulah diperlukan strategi

untuk pembelajaran SPLTV untuk

memudahkan siswa dalam

menyelesaikan persoalan matematika

berkaitan dengan pemecahan

masalah. Alternatif pilihan strategi

untuk pembelajaran berorientasikan

pemecahan masalah matematis dapat

menggunakan strategi Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS),

menurut Jajo Firman Raharjo, Herri

Sulaiman dan Ika Wahyuni (2017)

dalam strategi ini siswa diarahkan

membentuk kelompok kecil yang

terdiri dari dua orang, satu orang

sebagai yang memecahkan masalah

(problem solver) dan satu orang lagi

sebagai pendengar (listener) yang

akan memberitahu temannya jika ada

kekeliruan dalam menyelesaikan

permasalahan soal, strategi ini

Page 4: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 84

diharapkan dapat menumbuhkan

ketelitian dalam memecahkan

masalah dengan kerjasama.

Selain manfaat strategi

TAPPS pada sisi kognitif, manfaat

lainnya pada sisi afektif yakni pada

Disposisi Matematis siswa, hal ini

sesuai dengan pendapat Mohammad

Dadan Sundawan, Wawan Irmawan

dan Herri Sulaiman (2019) yang

mengatakan bahwa masih banyak

siswa yang menganggap matematika

sebagai ilmu yang kaku alias tidak

ada maknanya untuk kehidupan

sehari-hari dan sikap yang negative

terhadap pembelajaran matematika,

untuk itu juga strategi TAPPS

dipergunakan dengan harapan

dengan adanya kelompok kecil yang

terdiri dari dua orang yakni sebagai

problem solver dan listener maka

ketika menjadi problem solver

diharapkan dapat menggali dan

mengemukakan ide serta gagasannya

dengan rasa percaya diri untuk

memecahkan masalah yang

didengarkan dan diperhatikan oleh

temannya yang menjadi seorang

listener, dan sebagai listener

diharapkan dengan strategi TAPPS

ini dapat membangun pemikiran

positif tentang matematika serta

menumbuhkan keberanian dan

kepercayaan diri siswa dalam

menyampaikan pendapat ketika ada

kekeliruan pada problem solver

dalam menjawab soal (Surya Amami

Pramuditya, Herri Sulaiman &

Wahyudin, 2019).

Siti Khodaria, Anggita

Maharani dan Herri Sulaiman (2019)

berpendapat bahwa materi SPLTV

terdapat di semua jurusan baik di

jurusan IPA, IPS yang ada di SMA,

maupun jurusan Teknik Otomotif,

Keperawatan, Perbankan, dan

Multimedia yang ada di SMK,

artinya materi SPLTV penting bagi

segala jurusan SMA maupun SMK.

Karena pada materi SPLTV

permasalahan diselesaikan dengan

proses yang cukup panjang maka

diperlukan ketelitian dan ketekunan

dalam pengerjaannya, jika ada satu

langkah yang salah maka jawaban

yang sedemikian panjang diharapkan

masing masing orang saling

bekerjasama dan berpikir keras

dalam pengerjaannya baik problem

solver maupun listener yang harus

tanggap ketika ada kesalahan

pengerjaan oleh problem solver.

Akhirnya dengan strategi TAPPS

pada SPLTV ini melatih kemampuan

pemecahan masalah dan disposisi

matematis siswa, (Siska Firmasari &

Herri Sulaiman, 2020).

Dalam kehidupan dan

permasalahan sehari-hari seringkali

berkaitan dengan SPLTV dan saat

pembelajaran materi SPLTV pada

umumnya masih sulit menyelesaikan

soal cerita, apabila permasalah ini

diabaikan maka akan berpengaruh

baik di bidang akademik maupun

non akademik, di bidang akademik

pada sisi kognitif siswa pada materi

SPLTV sedangkan di bidang non

akademik ketika siswa berkecimpung

di kehidupan nyata dan menghadapi

masalah sehari-hari yang erat

kaitannya dengan SPLTV seperti jual

beli dan sebagainya. Untuk

mengatasi masalah yang dipaparkan

di atas maka penelitian ini

memberikan pemaparan tentang

strategi Think Aloud Pair Problem

Solving (TAPPS), (Siska Firmasari &

Herri Sulaiman, 2019).

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk

menerapkan strategi Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS)

Page 5: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 85

terhadap kemampuan pemecahan

masalah dan disposisi matematis

siswa. Strategi tersebut diharapkan

dapat mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah dan disposisi

matematis siswa. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan

metode kuantitatif, metode penelitian

kuantitatif adalah suatu proses

menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka

sebagai alat menganalisis keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui,

(Siska Firmasari, Herri Sulaiman,

Wahyu Hartono & MS Noto, 2019).

Sedangkan menurut Surya Amami

Pramuditya & Herri Sulaiman (2019)

mengemukakan bahwa metode

kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positifisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu. Desain penelitian ini

melibatkan dua kelas yaitu kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Kelas

kontrol merupakan kelas yang

memperoleh pembelajaran

konvensional, sedangkan kelas

eksperimen adalah kelas yang

memperoleh pembelajaran dengan

menggunakan strategi Think Aloud

Pair Prroblem Solving. Untuk

mengukur kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa, peneliti

menggunakan data sebelum

mendapatkan perlakuan atau tes awal

(pretest) dan data setelah

mendapatkan perlakuan (posttest).

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan desain satu variabel

bebas yaitu desain satu kuasi

eksperimen subjek tidak

dikelompokkan secara acak tetapi

peneliti menerima subjek yang sudah

ada. Desain ini hampir sama dengan

pretest-posttest control group design,

namun pada desain ini kelompok

eksperimen maupun kelompok

kontrol tidak dipilih secara acak.

Dengan demikian penilitian ini

menggunakan desain nonequivalent

control group design. Menurut

Wawan Irmawan, Mohammad Dadan

Sundawan & Herri Sulaiman (2019),

desain ini digambarkan sebagai

berikut

E X

……………………..

K

Gambar 1. Nonequivalent Control

Group Design

Keterangan:

E : Kelas eksperimen

K : Kelas kontrol

: Tes awal (pretest) yang

dilaksanakan pada sampel

yang menggunakan

strategiThink Aloud Pair

Problem Solving (TAPPS).

: Tes awal (pretest) yang

dilaksanakan pada sampel

yang menggunakan strategi

pembelajaran konvensional.

X: Treatment dengan menggunakan

strategi Think Aloud Pair

Problem Solving (TAPPS).

: Tes akhir (posttest) yang

dilaksanakan pada sampel

yang menggunakan strategi

Think Aloud Pair Problem

Solving (TAPPS).

: Tes akhir (posttest) yang

dilaksanakan pada sampel

yang menggunakan strategi

pembelajaran konvensional.

Penelitian ini dilaksanakan di

SMAN 1 Astanajapura Cirebon.

Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XII SMAN 1

Astanajapura sebanyak 11 (sebelas)

kelas tahun ajaran 2019/2020.

Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini pada kelas XII

Page 6: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 86

sebanyak 2 (dua) kelas. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini

berupa tes dan angket. Data hasil tes

digunakan untuk mengukur tingkat

kemampuan pemecahan masalah

matematis, dan angket digunakan

sebagai data untuk mengetahui

disposisi matematis siswa. Tes

dilakukan sebanyak dua kali yaitu

sebelum mendapatkan perlakuan

(pretest) dan tes sesudah

mendapatkan perlakuan (posttest).

Sedangkan angket dilakukan hanya

satu kali yaitu sebagai posttest atau

sesudah mendapatkan perlakuan

proses pembelajaran. Isi atau

pernyataan angket pada dua kelas

sama. Tes sebelum dan sesudah

mendapatkan perlakuan proses

pembelajaran pada kedua kelas sama.

Untuk memperoleh data yang akurat,

maka diperlukan instrumen yang

memenuhi kriteria tes yang

baik.Oleh karena itu, sebelum

digunakan instrumen terlebih dahulu

dilakukan uji validitas, reliabilitas,

daya pembeda dan tingkat kesukaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Peningkatan dari Strategi

Pembelajaran Think Aloud Pair

Problem Solving (TAPPS)

Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis

Siswa

Berikut ini diberikan hasil

penelitian dan pembahasan dari

analisis data kuantitatif deskriptif

pretes, postes, dan gain yang

disajikan dalam bentuk tabel di

bawah ini.

Tabel 1 Output Uji -t Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Independent Samples Test Levene's

Test for

Equality

of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig

.

t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Low

er

Uppe

r

P

r

e

t

e

s

Equal variances

assumed

,20

8

,65

0

,06

1

70 ,951 ,05556 ,90401 -

1,747

44

1,85

855

Equal variances not

assumed

,06

1

69,

795

,951 ,05556 ,90401 -

1,747

53

1,85

865

Berdasarkan tabel 1 di atas,

terlihat bahwa nilai signifikansi (sig.

2-tailed) dengan uji-t adalah 0,951

lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima, sehingga kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol

pada tes awal tidak terdapat

perbedaan secara signifikan.

Tabel 2 Output Uji -t Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Independent Samples Test Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Postes Equal

variances

assumed

2.985 .088 2.37

1

70 .021 3.77778 1.59357 0.59950 6.95605

Equal

variances

not

assumed

3.37

1

65.3

02

.021 3.77778 1.59357 0.59357 6.96008

Page 7: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 87

Berdasarkan tabel 2 di atas,

terlihat bahwa nilai signifikan (sig.2-

tailed) dengan uji-t adalah 0,021

kurang dari 0,05 maka ditolak

atau diterima artinya terdapat

perbedaan secara signifikan antara

kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang menggunakan

strategi pembelajaran Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS)

dengan siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional.

Tabel 3 Output Uji-t Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Gain

Equal variances assumed

1,845

,179 2,499

70

,015 ,05194

,02079

,01049

,09340

Equal variances not assumed

2,499

66,439

,015 ,05194

,02079

,01045

,09344

Pada tabel 3 di atas, terlihat

bahwa nilai signifikansi (sig.2-tailed)

dengan uji-t adalah 0,015 < 0,05

maka H0 ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa gain

kemampuan pemecahan masalah

matematis antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol berbeda secara

signifikan.

Tabel 4 Uji Ketuntasan Kelas Eksperimen

One-Sample Test

Test Value = 72

t Df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differ

ence

95%

Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Postes_Eksper

imen_Kemampuan_Pemeca

han_Masalah_

Matematis

6,7

20

35 ,000 8,527

78

5,951

6

11,10

39

Postes_Kontro

l_Pemecahan_

Masalah_Matematis

4,9

28

35 ,000 4,750

00

2,793

1

6,706

9

Pada tabel 4, karena nilai sig. =

0.000 = 0% < 5%, maka H0 ditolak.

Artinya rata-rata ketuntasan belajar

kelas eksperimen dan kelas kontrol µ

≠ 72. Selanjutnya untuk mengetahui

bahwa nilai rata-rata ketuntasan kelas

eksperimen dan kelas kontrol lebih

dari 72 perhitungan dilakukan

dengan bantuan program IBM SPSS

Statistics 24.0 for Windows, hasil

dilihat dari tabel di bawah ini.

Page 8: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 88

Tabel 5 Rata-rata Nilai Postes Eksperimen

Statistics

Postes_Eksperim

en_Kemampuan_Pemecahan_Mas

alah_Matematis

Postes_Kontrol_

Pemecahan_Masalah_Matematis

N Valid 36 36

Missing 0 0

Mean 80,5278 76,7500

Std. Error of Mean 1,26897 ,96393

Std. Deviation 7,61384 5,78360

Dari tabel 5, diperoleh rata-rata

untuk nilai postes eksperimen

sebesar 80,53 dan kelas kontrol

76,75. Maka nilai rata-rata

ketuntasan belajar kelas eksperimen

dan kelas kontrol lebih dari 72. Kelas

eksperimen rata-rata ketuntasan

belajarnya lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol dengan selisih

3,78.

Dari seluruh jumlah siswa

sebanyak 36 siswa, dengan KKM

sebesar 72 untuk kelas eksperimen

diperoleh 34 siswa tuntas dan kelas

kontrol diperoleh 33 siswa tuntas.

Dengan kriteria ketuntasan secara

individu adalah 75% siswa tuntas

belajar, berarti = 0,75. Dengan

menggunakan taraf nyata 5%

diperoleh ztabel = 1,96, berarti H0

diterima jika -1,96 < zhitung < 1,96.

Karena diperoleh nilai zhitung kelas

eksperimen = 2,69 dan kelas kontrol

= 2,31 maka berarti H0 ditolak,

artinya proporsi ketuntasan belajar

siswa secara individual adalah tidak

sama dengan 75%. Maka proporsi

ketuntasan belajar siswa secara

individual untuk kelas eksperimen

dan kelas kontrol lebih dari 75%.

Kelas eksperimen uji ketuntasan

individunya lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol

dengan selisih 0,38.

Berdasarkan hasil perhitungan

dengan bantuan IBM SPSS Statistics

24.0 for Windows diperoleh hasil uji

regresi linier sebagai berikut.

Tabel 6.a Hasil Perhitungan Uji

Pengaruh (ANOVAa)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression

1722,932 1 1722,932 191,412

,000b

Residual 306,040 34 9,001

Total 2028,972 35

a. Dependent Variable:

Postes_Kemampuan_Pemecahan_Masalah_Matematis

b. Predictors: (Constant), Aktivitas_Siswa

Berdasarkan hasil pada tabel

6.a di atas diperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,000 = 0%. Taraf

signifikansi . Karena

nilai signifikansi kurang dari taraf

signifikan yang diambil yaitu 0,05,

maka dengan demikian H0 ditolak

atau dengan kata lain H1 diterima.

Dengan kata lain, hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dengan

strategi pembelajaran Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS)

terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa.

Tabel 6.b Hasil Perhitungan Uji

Pengaruh (Model Summary)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,922a ,849 ,845 3,00020

a. Predictors: (Constant), Aktivitas_Siswa

Kemudian berdasarkan hasil pada

Tabel 6.b di atas diperoleh nilai R

sebesar 0,922. Nilai tersebut

menunjukkan adanya hubungan yang

sangat kuat antara kemampuan

pemecahan masalah matematis

Page 9: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 89

dengan strategi pembelajaran Think

Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS). Selanjutnya R Square atau

R2 = 0,849 = 84,9% yang

menunjukkan bahwa keragaman data

dapat dijelaskan oleh model regresi

sebesar 84,9% atau

dengan kata lain variasi dari

kemampuan pemecahan masalah

matematis dapat dijelaskan oleh

model regresi sebesar

84,9% dan sisanya 15,1% dapat

dijelaskan oleh variabel lain selain

strategi pembelajaran Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS).

Sedangkan nilai Standard Error of

Estimate (SEE) sebesar 3,00020.

Semakin kecil nilai SEE akan

membuat model regresi semakin

tepat dalam memprediksi nilai postes

kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa.

Tabel 6.c. Hasil Perhitungan Uji

Pengaruh (Coefficientsa)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coeffici

ents

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constan

t)

1,814 5,711 ,318 ,753

Aktivitas

_Siswa

,959 ,069 ,922 13,83

5

,000

a. Dependent Variable:

Postes_Kemampuan_Pemecahan_Masalah_Matematis

Dari tabel 6.c diperoleh

persamaan regresi yang diterima

adalah .

Persamaan regresi linier tersebut

dapat dijadikan sebagai dasar

memprediksi nilai postes

kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa jika diketahui nilai

aktivitas siswa dalam strategi

pembelajaran Think Aloud Pair

Problem Solving (TAPPS).

Tabel 7. Hasil Analisis Korelasi

Correlations Postes_Kem

ampuan_Pemecahan_Masalah_Mate

matis

Aktivitas_Siswa

Postes_Kemampuan_Pemecahan_Masalah_

Matematis

Pearson Correlation

1 ,922**

Sig. (2-tailed) ,000

N 36 36

Aktivitas_Siswa

Pearson Correlation

,922** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 7, hasil

analisis korelasi yang dilakukan pada

nilai aktivitas siswa dan pemecahan

masalah matematis siswa, maka

diperoleh informasi bahwa antara

aktivitas siswa dan kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa

memiliki hubungan atau korelasi

yang positif dan signifikan, hal ini

dikarenakan nilai sig. < 0,05 dengan

sig. sebesar 0,00 dan α sebesar 0,05)

dan besarnya korelasi positif

(+0.922), hal ini menyatakan bahwa

jika aktivitas siswa meningkat, maka

kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa juga akan

meningkat.

2. Hasil Uji Pengaruh strategi

pembelajaran Think Aloud Pair

Problem Solving (TAPPS)

Terhadap Disposisi Matematis

Siswa

Setelah didapat hasil disposisi

matematis siswa yang diperoleh dari

kelas eksperimen, kemudian data

tersebut ditransformasi dan diolah

untuk mengetahui pengaruh,

linieritas, korelasi, dan koefisien

determinasi dari kedua variabel

tersebut, yaitu strategi pembelajaran

Think Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS) sebagai variabel bebas dan

disposisi matematis siswa sebagai

variabel terikat. Pengolahan data

dalam analisis ini menggunakan

bantuan perangkat lunak IBM SPSS

Statistics 24.0 for Windows. Berikut

rekapitulasi hasil analisis uji statistik

Page 10: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 90

yang disajikan pada tabel 8 di bawah

ini.

Tabel 8. Rekapitulasi Analisis Uji

Statistik terhadap disposisi

matematis siswa

No. Uji

Hipotesis Uji Statistik

Kriteria dan

Interpretasi

1. Uji pengaruh

strategi

pembelajaran

Think Aloud

Pair Problem

Solving

(TAPPS)

terhadap

disposisi

matematis

siswa.

Regresi

Linier

Sederhana

(Uji

Pengaruh)

Uji Anova

F = 104,952

sig = 0,000 < 0,05

Tolak H0

Analisis

Korelasi dan

Signifikansi

thitung> t(0,05)(40-2)

10,154 > 1,68595

Tolak H0

Koefisien

Determinasi

Berdasarkan tabel 8 di atas,

diperoleh persamaan regresi linier

sederhana:

. Konstanta

sebesar -10,160 artinya, jika aktivitas

siswa (X) dengan menggunakan

strategi pembelajaran Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS)

nilainya 0, maka dan disposisi

matematis siswa (Y) nilainya negatif

yaitu -10,160. Koefisien regresi

variabel aktivitas siswa (X) dengan

strategi pembelajaran Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS)

sebesar 1,153 artinya, jika aktivitas

siswa mengalami kenaikan sebesar 1

poin, maka nilai disposisi matematis

siswa akan mengalami peningkatan

sebesar 1,153 poin.

Pada tabel 8 juga diperoleh

nilai F = 104,952, sig = 0,000, tidak

perlu dicocokan dengan tabel F

karena SPSS sudah memfasilitasi

dengan nilai signifikan. Nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (α),

berarti tolak H0 dan terima H1. Jadi,

persamaan adalah linier atau aktivitas

siswa mempunyai hubungan linier

disposisi matematis siswa atau

aktivitas berpengaruh secara positif

terhadap disposisi matematis siswa

(tanda positif diambil dari tanda

koefisien regresi).

Dari tabel 8 di atas, dapat

dilihat bahwa koefisien korelasi ( )

diperoleh sebesar 0,857. Hal ini

berarti terdapat hubungan yang

sangat kuat antara aktivitas siswa dan

disposisi matematis siswa. Selain

korelasi, terdapat juga nilai dari thitung

sebesar 10,245 > 1,68595 (t(0,05)(40-2)),

artinya dalam hal ini penulis dapat

menolak H0 dan menerima H1

dimana dari hasil olah aktivitas siswa

dan nilai postes terdapat pengaruh

antara aktivitas siswa dan disposisi

matematis siswa.

Setelah didapat korelasi dan

nilai thitung, pada tabel 8 di atas juga

dapat dilihat bahwa koefisien

determinasi ( ) diperoleh sebesar

0,734. Hal ini menunjukkan bahwa

aktivitas siswa mempengaruhi

disposisi matematis siswa sebesar

73,4%, dan sisanya 26,6%

dipengaruhi oleh faktor lain di luar

aktivitas yang terjadi selama

menerapkan strategi pembelajaran

Think Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS).

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan di salah satu SMA

kabupaten Cirebon tentang

penerapan strategi Think Aloud Pair

Problem Solving (TAPPS) terhadap

kemampuan pemecahan masalah dan

Page 11: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 91

disposisi matematis siswa SMA

dengan pokok bahasan SPLTV,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

(1) pembelajaran dengan strategi

Think Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS) dapat memberikan

peningkatan yang signifikan terhadap

kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol. (2)

Kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang menggunakan

strategi Think Aloud Pair Problem

Solving (TAPPS) efektif dibanding

siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional. (3)

Aktivitas siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan strategi Think

Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS) memiliki hubungan kuat

terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa. (4)

Terdapat pengaruh dari aktivitas

siswa yang ditumbuhkan oleh

strategi pembelajaran Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS)

terhadap disposisi matematis siswa.

Hal ini didasarkan pada hasil uji

pengaruh yang dilakukan antara

aktivitas siswa selama strategi

pembelajaran dengan data skala

disposisi matematis yang telah

ditransformasi dengan teknik Method

of Successive Interval (MSI), yang

menunjukkan adanya hubungan yang

sangat kuat antara aktivitas siswa

menggunakan strategi pembelajaran

Think Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS) dengan disposisi matematis

siswa.

Ada beberapa saran yang

harus disampaikan yaitu: (1)

pembelajaran matematika dengan

strategi pembelajaran Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS) dapat

dijadikan suatu alternatif

pembelajaran untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran matematika

terhadap kemampuan pemecahan

masalah dan disposisi matematis

siswa di sekolah SMA karena dapat

melatih siswa dalam mengemukakan

ide/gagasan mereka maupun

menanggapi pendapat siswa lainnya,

sehingga menuntut adanya

komunikasi antar siswa atau

menciptakan suasana belajar yang

lebih menyenangkan, dan

memudahkan siswa dalam

mempelajari materi yang diberikan.

(2) Guru matematika di sekolah yang

memiliki rencana untuk

mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah dan disposisi

matematis siswa dapat diterapkan

salah satu ataupun keduanya,

hendaknya mengimplementasikan

strategi pembelajaran Think Aloud

Pair Problem Solving (TAPPS)

sebagai alternatif usaha perbaikan

pembelajaran di sekolah. (3) Dalam

penerapan strategi pembelajaran

Think Aloud Pair Problem Solving

(TAPPS) juga perlu diperhatikan

beberapa hal yaitu dalam hal

pemilihan projek yang harus relevan

dengan realita dan tidak mengada-

ada serta setelah siswa melaksanakan

projek perlu dilakukan tindak lanjut

yaitu mengerjakan Lembar Kerja

Siswa yang berkaitan dengan hasil

projek sehingga mereka dapat

mengkonstruksi pengetahuannya

sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

A Maharani, H Sulaiman, N

Aminah, CD Rosita. 2019. Analyzing

the student’s cognitive abilities

through the thinking levels of

geometry van hiele reviewed from

gender perspective. Journal of

Physics: Conference Series. Volume

1188 No.1 Halaman 012066 penerbit

IOP Publishing.

Page 12: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 92

Desy Ratna Yunita, Anggita

Maharani, Herri Sulaiman. 2019.

Identifying of Rigorous

Mathematical Thinking on Olympic

Students in Solving Non-routine

Problems on Geometry Topics. 3rd

Asian Education Symposium (AES

2018). Atlantis Press. Halaman 495-

499.

Dian Permana Putri, Herri

Sulaiman, Ika Wahyuni, Jajo Firman

Raharjo. 2017. Kajian Pemodelan

Matematika dengan Konsep

Pendekatan Matematika Realistik

(PMR) Terhadap Motivasi dan Hasil

Belajar pada Mata Kuliah

Persamaan Diferensial. Repository

FKIP Unswagati.

Herri Sulaiman. 2019. Aktivitas

Matematika Berbasis Budaya Pada

Masyarakat Pesisir Di Pasar Ikan

Gebang Kabupaten Cirebon.

Mapan: Jurnal Matematika dan

Pembelajaran, Volume 7 No.1,

Halaman 61-73.

Jajo Firman Raharjo, Herri

Sulaiman. 2017. Mengembangkan

Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematika Diskrit Dan

Pembentukan Karakter Konstruktivis

Mahasiswa Melalui Pengembangan

Bahan Ajar Berbantuan Aplikasi

Education Edmodo Bermodelkan

Progresif Pace (Project, Activity,

Cooperative And Exercise).

Teorema: Teori Riset dan

Matematika, Vol 2 No.1 Halaman

47-62.

Jajo Firman Raharjo, Herri

Sulaiman, Ika Wahyuni. 2017. The

Study Of Mathematical Modeling

Development Based on Realistic

Approach as Prototype Learning to

Improve Students Mathematical

Problem Solving Ability in

Differential Equation Subject.

Repository FKIP Unswagati.

Mohammad Dadan Sundawan,

Wawan Irmawan, Herri Sulaiman.

2019. Kemampuan Berpikir

Relasional Abstrak Calon Guru

Matematika dalam Menyelesaikan

Soal-Soal Non-Rutin pada Topik

Geometri Non-Euclid. Mosharafa:

Jurnal Pendidikan Matematika.

Volume 8 No.2 Halaman 319-330.

Siti Khodaria, Anggita

Maharani, Herri Sulaiman. 2019. The

Analysis of Item Problems in High

School Mathematics Textbook in

Indonesia (2016 Revision Edition)

Reviewed From The Cognitive

Aspect of TIMSS. Indonesian Journal

of Learning and Instruction. Volume

2 No.1

Siska Firmasari, Herri

Sulaiman. 2020. Analisis Geometri

Fraktal Pada Bentuk Bangunan Di

Komplek Keraton Kanoman Cirebon.

Euclid, Volume 7 No.1, Halaman 51-

60.

Siska Firmasari, Herri

Sulaiman. 2019. Kemampuan

Pembuktian Matematis Mahasiswa

Menggunakan Induksi Matematika.

Journal Of Medives: Journal Of

Mathematics Education IKIP

Veteran Semarang. Volume 3 No.1

Halaman 1-9.

Siska Firmasari, Herri

Sulaiman, Wahyu Hartono, MS

Noto. 2019. Rigorous mathematical

thinking based on gender in the real

analysis course. Journal of Physics:

Conference Series. Volume 1157 No.

Page 13: PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING …

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 7, No. 1. Januari 2021 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Penerapan Strategi ... 93

4 Halaman 042106 Penerbit IOP

Publishing.

Surya Amami Pramuditya,

Herri Sulaiman. 2019. Analisis

Kebutuhan Game Edukasi

Mahasiswa dalam Menyelesaikan

Materi Prasyarat Persamaan

Diferensial. Euclid Volume 6 No. 1

Halaman 74-83.

Wawan Irmawan, Mohammad

Dadan Sundawan, Herri Sulaiman.

2019. Peningkatan Keterampilan Self

Advocacy (SA) Mahasiswa Melalui

Teknik Structure Learning Approach

(SLA) Pada Topik Fungsi Real.

Maju: Jurnal Ilmiah Pendidikan

Matematika Volume 6 No.1 .

Surya Amami Pramuditya,

Herri Sulaiman, Wahyudin. 2019.

Development of instructional media

game education on integral and

differential calculus. IOP Conference

Series Publishing. 1280(4), 042049.