12
PENERAPAN APLIKASI PRIMARY CARE (P-CARE) BPJS KESEHATAN DI UPTD PUSKESMAS GILINGAN DAN UPTD PUSKESMAS KRATONAN KOTA SURAKARTA Astri Sri Wariyanti STIKes Mitra Husada Karanganyar [email protected] ABSTRACT BPJS Kesehatan implements a management information system aimed at facilitating the flow of JKN services for the community by implementing P-Care applications for primary internet-based health facilities. The data system in Puskesmas of Surakarta has been integrated between SIMPUS and P-Care, but there are differences in the implementation of puskesmas Gilingan in the service entry using SIMPUS application while the Kratonan puskesmas uses P-Care application. Research Objective to know the application of P-Care BPJS Health in UPTD Puskesmas Gilingan and UPTD Puskesmas Kratonan of Surakarta Regency. Type of qualitative research. Research subjects include registration officer, reporting department and medical per- sonnel (doctors) who handle the patient, while the object is P-Care Application in UPTD Puskesmas Gilingan and UPTD Puskesmas Kratonan. The research instruments are interview guide, notebook and HP. How to collect data by observation, interview, and documentation. Data analysis techniques include data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that the application of P-Care in UPTD Puskesmas Gilingan and UPTD Puskesmas Kratonan has been successful and bring many benefits one of them ease in process of patient service. But also there are still obstacles in the implementation of not all applications in SIMPUS can integrate with P-Care so there are differ- ences in the implementation of the way of entry service in UPTD Puskesmas Gilingan using SIMPUS and UPTD Puskesmas Kratonan using P-Care. P-Care application in Primary Health Centre of Surakarta Regency has not run optimally because not all applica- tions in SIMPUS integrated P-Care. It is recommended to hold joint discussion between IT SIMPUS and P-Care so that data integration can be fully implemented. Keywords: BPJS Health, Primary Health Centre, Primary care. ABSTRAK BPJS Kesehatan menerapkan sistem informasi manajemen yang ditujukan untuk memudahkan alur pelayanan JKN bagi masyarakat dengan dilaksanakannya aplikasi P-Care untuk fasilitas kesehatan primer berbasis internet. Sistem data di Puskesmas kota Surakarta telah terintegrasi yaitu antara SIMPUS dengan P-Care, tetapi terdapat perbedaan dalam pelaksanannya yaitu puskesmas Gilingan dalam entry pelayanan menggunakan aplikasi SIMPUS sedangkan puskesmas Kratonan menggunakan aplikasi P-Care. Tujuan Penelitian untuk mengetahui penerapan aplikasi P-Care BPJS Kesehatan di UPTD Puskesmas Gilingan dan UPTD Puskesmas Kratonan Kota Surakarta. Jenis Penelitian kualitatif. Subjek penelitian meliputi petugas bagian pendaftaran, bagian pelaporan dan tenaga medis (dokter) yang menangani pasien, Sedangkan objeknya adalah Aplikasi P-Care di UPTD Puskesmas Gilin- gan dan UPTD Puskesmas Kratonan. Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, buku catatan dan HP. Cara pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan penerapan P-Care di UPTD Puskesmas Gilingan dan UPTD Puskesmas Kratonan

PENERAPAN APLIKASI PRIMARY CARE (P-CARE) BPJS KESEHATAN DI

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENERAPAN APLIKASI PRIMARY CARE (P-CARE) BPJS KESEHATAN DI UPTD

PUSKESMAS GILINGAN DAN UPTD PUSKESMAS KRATONAN

KOTA SURAKARTA

Astri Sri Wariyanti

STIKes Mitra Husada Karanganyar [email protected]

ABSTRACT

BPJS Kesehatan implements a management information system aimed at facilitating the flow of JKN services

for the community by implementing P-Care applications for primary internet-based health facilities. The data

system in Puskesmas of Surakarta has been integrated between SIMPUS and P-Care, but there are differences

in the implementation of puskesmas Gilingan in the service entry using SIMPUS application while the Kratonan

puskesmas uses P-Care application. Research Objective to know the application of P-Care BPJS Health in UPTD

Puskesmas Gilingan and UPTD Puskesmas Kratonan of Surakarta Regency.

Type of qualitative research. Research subjects include registration officer, reporting department and medical per-

sonnel (doctors) who handle the patient, while the object is P-Care Application in UPTD Puskesmas Gilingan and

UPTD Puskesmas Kratonan. The research instruments are interview guide, notebook and HP. How to collect data

by observation, interview, and documentation. Data analysis techniques include data reduction, data presentation

and conclusion drawing.

The results showed that the application of P-Care in UPTD Puskesmas Gilingan and UPTD Puskesmas Kratonan

has been successful and bring many benefits one of them ease in process of patient service. But also there are still

obstacles in the implementation of not all applications in SIMPUS can integrate with P-Care so there are differ-

ences in the implementation of the way of entry service in UPTD Puskesmas Gilingan using SIMPUS and UPTD

Puskesmas Kratonan using P-Care.

P-Care application in Primary Health Centre of Surakarta Regency has not run optimally because not all applica-

tions in SIMPUS integrated P-Care. It is recommended to hold joint discussion between IT SIMPUS and P-Care

so that data integration can be fully implemented.

Keywords: BPJS Health, Primary Health Centre, Primary care.

ABSTRAK

BPJS Kesehatan menerapkan sistem informasi manajemen yang ditujukan untuk memudahkan alur pelayanan

JKN bagi masyarakat dengan dilaksanakannya aplikasi P-Care untuk fasilitas kesehatan primer berbasis internet.

Sistem data di Puskesmas kota Surakarta telah terintegrasi yaitu antara SIMPUS dengan P-Care, tetapi terdapat

perbedaan dalam pelaksanannya yaitu puskesmas Gilingan dalam entry pelayanan menggunakan aplikasi SIMPUS

sedangkan puskesmas Kratonan menggunakan aplikasi P-Care. Tujuan Penelitian untuk mengetahui penerapan

aplikasi P-Care BPJS Kesehatan di UPTD Puskesmas Gilingan dan UPTD Puskesmas Kratonan Kota Surakarta.

Jenis Penelitian kualitatif. Subjek penelitian meliputi petugas bagian pendaftaran, bagian pelaporan dan tenaga

medis (dokter) yang menangani pasien, Sedangkan objeknya adalah Aplikasi P-Care di UPTD Puskesmas Gilin-

gan dan UPTD Puskesmas Kratonan. Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, buku catatan dan HP. Cara

pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan penerapan P-Care di UPTD Puskesmas Gilingan dan UPTD Puskesmas Kratonan

telah berhasil dan membawa banyak manfaat salah satunya kemudahan dalam proses pelayanan pasien. Tetapi

juga masih terdapat hambatan dalam pelaksanaannya yaitu tidak semua aplikasi dalam SIMPUS dapat terinte-

gerasi dengan P-Care sehingga terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya yaitu cara entry pelayanan di UPTD

Puskesmas Gilingan menggunakan SIMPUS dan UPTD Puskesmas Kratonan menggunakan P-Care.

Aplikasi P-Care di Puskesmas Kota Surakarta belum berjalan secara optimal karena tidak semua aplikasi dalam

SIMPUS terintegrasi P-Care. Disarankan diadakan diskusi bersama antara IT SIMPUS dan P-Care agar integrasi

data dapat terlaksana sepenuhnya.

Kata Kunci : BPJS Kesehatan, Puskesmas, P-Care.

Kepustakaan : 17 (2007-2016)

PENDAHULUAN

Sistem informasi manajemen BPJS Kesehatan di-

tujukan untuk memudahkan alur pelayanan JKN

bagi masyarakat. Sistem tersebut digunakan untuk

mengintegrasikan sistem yang digunakan pada pe-

layanan primer, rumah sakit, dan BPJS Kesehatan.

SIM BPJS Kesehatan mencakup sistem aplikasi, in-

frastruktur dan jaringan komunikasi data, manajemen

database dan operasional. Saat ini, fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama, di beberapa wilayah telah

menerapkan aplikasi P-Care yang merupakan bagian

SIM BPJS Kesehatan.

P-Care adalah suatu pelayanan informasi pasien den-

gan menggunakan internet dan berbasis komputer yang

disediakan oleh BPJS Kesehatan diperuntukkan bagi

para fasilitas kesehatan primer untuk member- ikan

kemudahan akses data ke server BPJS baik itu

pendaftaran dan pelayanan medis. Fasilitas keseha- tan

primer terdapat 155 diagnosis penyakit yang tel- ah

ditetapkan oleh BPJS Kesehatan, sehingga BPJS

Kesehatan senantiasa melakukan monitoring dan

evaluasi agar peserta JKN mendapatkan pelayanan

kesehatan yang sesuai dengan kemampuan fasilitas

kesehatan primer tersebut serta dapat memonitoring

angka kunjungan serta angka rujukan pasien ( Ke-

MenKes RI, 2013).

Puskesmas Kota Surakarta telah menerapkan P-Care

mulai tahun 2015 dan merupakan puskesmas yang

telah melaksanakan integrasi data (bridging) antara P-

Care dengan Sistem Informasi Manajemen Puskes-

mas (SIMPUS) paling awal di wilayah Surakarta yai-

tu pada bulan Oktober 2015 sebanyak 17 puskesmas.

Dari survei awal di UPTD Puskesmas Gilingan dan

UPTD Puskesmas Kratonan terdapat perbedaan da-

lam entry pelayanan yaitu UPTD puskesmas Gilingan

menggunakan aplikasi SIMPUS sedangkan UPTD

puskesmas Kratonan menggunakan aplikasi P-Care

sehingga mempengaruhi kelengkapan data.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan

penerapan aplikasi P-Care BPJS Kesehatan di UPTD

Puskesmas Gilingan dan UPTD Puskesmas Kratonan

Kota Surakarta.

METODE

Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif Subjek pe-

nelitian meliputi petugas bagian pendaftaran, bagian

pelaporan dan tenaga medis (dokter) yang menangani

pasien. Sedangkan Objeknya adalah Sistem informasi

manajemen BPJS Kesehatan P-Care di UPTD Pusk-

esmas Gilingan dan UPTD Puskesmas Kratonan Kota

Surakarta

Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara,

buku catatan, dan HP. Cara pengumpulan data dengan

wawancara dan observasi dan dokumentasi.

Teknik pencuplikan sampel menggunakan teknik

Quota Sampling dengan kriteria 2 puskesmas rawat

jalan. Sedangkan teknik analis data meliputi reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL

A. Cara Entry Pendaftaran P-Care Puskesmas

Kota Surakarta

1. UPTD Puskesmas Gilingan

UPTD Puskesmas Gilingan merupakan pusk- esmas

yang melayani pasien rawat jalan. Ada-

pun Alur pendaftarannya sebagai berikut:

a. Pasien datang menuju loket pendaftaran, pa- sien

mengambil nomor antrian dengan cara mengambil

kertas yang diletakkan di depan loket.

b. Pasien menunggu di tempat yang telah dise- diakan

hingga nomor antrian tersebut di panggil.

c. Petugas pendaftaran yang mengatur pe- manggilan

nomor antrian pasien tersebut secara otomatis.

d. Pasien menuju loket pendaftaran, jika pa- sien baru

pasien menyerahkan Kartu Jam- inan lalu petugas

akan membuatkan Kartu Tanda Pengenal Keluarga

(KTPK) dan Sta- tus Rekam Medis (RM) dengan

menanya- kan identitas pasien secara lengkap. KTPK

berisi nomor rekam medis, nama Kepala Keluarga,

umur, jenis kelamin, dan alamat. Serta menanyakan

kepada pasien BP pengo- batan apa yang akan di tuju.

e. Jika pasien lama, pasien menuju loket

pendaftaran lalu memberikan KTPK dan Kartu

Jaminan kepada petugas pendaftaran. Jika pasien tidak

membawa KTPK maka petugas menanyakan nama

kepala kelu- arga dan mencarikan nomor indeks

pasien pada aplikasi SIMPUS. Selanjutnya petugas

mencarikan dokumen rekam medis di ru- ang

penyimpanan. Jika KTPK pasien hilang maka petugas

pendaftaran akan membuat- kan baru dan berpesan

harap dibawa setiap periksa.

f. Petugas menuliskan Kartu Rawat Jalan (KRJ)

dan lembar resep. Karena pasien BPJS tidak dipungut

biaya pendaftaran. Resep umum berwarna putih, BPJS

Non (Bukan = Penulis) PBI berwarna kuning, serta

resep BPJS PBI berwarna hijau.

g. Data pasien yang telah didapat, kemudian

dimasukkan ke aplikasi SIMPUS pada kom- puter.

Data pasien meliputi :

1) Jenis kunjungan (Rawat Jalan)

2) Kunjungan sakit (Umum/BPJS)

3) No RM dan NIK (Nomor Induk Kepen-

dudukan)

4) No BPJS

5) Nama KK

6) Nama Pasien

7) Tanggal Lahir

8) Jenis Kunjungan (Baru atau Lama)

9) Jenis Kelamin

10) Alamat

h. Jika kepesertaan BPJS tidak aktif atau sudah

beberapa bulan tidak membayar, maka data verifikasi

otomatis berwarna merah.

i. Jika data pendaftaran sudah selesai dientry, klik

simpan.

Gambar 4.1 Contoh tampilan menu pendaftaran

SIMPUS

2. UPTD Puskesmas Kratonan

a. Pasien datang menuju loket pendaftaran, pasien

mengambil nomor antrian dengan cara menekan

tombol berwarna merah pada mesin pencetak nomor

antrian.

b. Pasien menunggu di tempat yang telah disediakan

hingga nomor antrian terse- but di panggil.

c. Petugas pendaftaran yang mengatur pe- manggilan

nomor antrian pasien tersebut secara otomatis.

d. Pasien menuju loket pendaftaran, jika pasien baru

pasien menyerahkan Kartu Jaminan lalu petugas akan

membuatkan KTPK dan Status RM dengan menanya-

kan identitas pasien secara lengkap. KTPK berisi

nomor rekam medis, nama Kepala Keluarga, umur,

jenis kelamin, dan alamat. Serta menanyakan kepada

pasien BP pengobatan apa yang akan di tuju.

j. Jika pasien lama, Pasien menuju loket

pendaftaran lalu memberikan KTPK dan Kartu

Jaminan kepada petugas pendaft- aran. Jika pasien

tidak membawa KTPK maka petugas menanyakan

nama kepala keluarga dan mencarikan nomor indeks

pasien pada aplikasi SIMPUS. Selanjut- nya petugas

mencarikan dokumen rekam medis di ruang

penyimpanan. Jika KTPK pasien hilang maka petugas

pendaftaran akan membuatkan baru dan berpesan

harap dibawa setiap periksa.

e. Petugas menuliskan KRJ dan lembar resep. Karena

pasien BPJS tidak dipung- ut biaya pendaftaran. Resep

umum ber- warna putih, BPJS Non (Bukan = Penu-

lis) PBI berwarna kuning, serta resep BPJS PBI

berwarna hijau.

f. Data pasien yang telah didapat, kemu- dian

dimasukkan ke aplikasi SIMPUS pada komputer. Data

pasien meliputi :

1) Jenis kunjungan (Rawat Jalan)

2) Kunjungan sakit (Umum/BPJS)

3) Nomor RM dan NIK

4) Nomor BPJS

5) Nama KK

6) Nama Pasien

7) Tanggal Lahir

8) Jenis Kunjungan (Baru atau Lama)

9) Jenis Kelamin

10) Alamat

g. Jika kepesertaan BPJS tidak aktif atau sudah

beberapa bulan tidak membayar, maka data verifikasi

otomatis berwarna merah.

h. Jika data pendaftaran sudah selesai dien- try, klik

simpan.

Data pasien BPJS di UPTD Puskesmas Kratonan den-

gan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan telah terin-

tegrasi dengan SIMPUS. Sehingga petugas langsung

memasukan nomor jaminan di halaman pendaftaran

pasien pada SIMPUS lalu melakukan verifikasi.

Hasilnya akan muncul seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.2 Tampilan Pendaftaran SIMPUS

dengan Verifikasi P-Care

Jika melihat dalam menu pendaftaran dalam aplikasi P-

Care, data pasien akan langsung dapat dilihat han- ya

dengan mengetik di kolom nomor pencarian. Data

pasien yang tampil adalah identitas pasien dengan ba-

tas pada item BP tujuan. Item dibawahnya akan diisi

dokter/ perawat di bagian BP. Tampilannya seperti

dibawah ini:

Gambar 4.3 Tampilan menu pendaftaran P-Care

B. Cara Entry Pelayanan P-Care Puskesmas Kota

Surakarta

Pasien yang telah mendaftar di bagian pendaft- aran

akan menerima pelayanan baik rawat jalan maupun

rawat inap, tetapi pelayanan yang dapat dientry dalam

P-Care dan SIMPUS hanya untuk pasien rawat jalan

saja. Untuk pasien rawat inap ditulis dalam dokumen

rekam medis. P-Care di Puskesmas Kota Surakarta

sudah terintegrasi den- gan SIMPUS, tetapi petugas

memasukkan data pasien secara manual antara P-Care

dan SIM- PUS karena tidak semua data dapat

terintegrasi yaitu data SIMPUS tidak dapat dilihat di

BP dan item keluhan dalam P-Care tidak dapat diisi.

Dua puskesmas yang menjadi tempat penelitian meng-

gunakan P-Care dalam entry data pelayanan yaitu

UPTD Puskesmas Kratonan, sedangkan UPTD

puskesmas Gilingan menggunakan SIMPUS.

Hasil wawancara antara Puskesmas tempat pene-

litian yang menggunakan SIMPUS dan P-Care ra-

ta-rata sama. Berikut kutipan wawancara dengan

perawat di BP umum UPTD Puskesmas Gilingan

alasan kenapa entry data menggunakan SIMPUS:

“Eemmm ya gimana ya mbak,, sebenarnya ya

harusnya input 2x, tetapi repot.. dan isian antara

P-Care dengan SIMPUS kan sama, dan sudah

bridging juga, jadi otomatis data juga sudah ma-

suk di P-Care. kalau keluhan pasien tidak bisa

diisi ya gapapa sih kan di dokumen rekam me-

dis pasien juga sudah ada, nanti kalau ditanyakan

ambil berkasnya saja. Tetapi kalau kadang BPJS

meminta informasi tentang pasien tersebut atau

pasien tersebut dirujuk ya buka P-Care terus diisi

keluhannya”.

Sedangkan kutipan wawancara dari petugas BP

umum UPTD Puskesmas Kratonan alasan kenapa

entry data menggunakan P-Care :

“Ya kan di item keluhan kan nggak bisa keisi

mbak kalau lewat SIMPUS, nanti biasanya dit-

anyakan dari BPJS,, jadi ya mending langsung pa-

kai P-Care saja, dan kadang data dari pendaftaran

tidak bisa kebuka di poli mbak.. Tapi ya harus en-

try di SIMPUS juga sih mbak,,, Cuma kadang ka-

lau tidak sempat ya tidak diisi lengkap.. hehe. Se-

lain itu kalau pasien rujukan kan menunya hanya

ada di P-Care mbak, jadi bisa langsung sekalian”

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, cara

entry pelayanan dengan aplikasi P-Care di UPTD

Puskesmas Gilingan dan Kratonan adalah sebagai

berikut :

1. Pasien yang telah mendaftar akan menunggu

didepan BP yang dituju. BP terdiri dari BP umum,

BP gigi, dan BP KIA.

2. Pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai no-

mor antrian dari ruang BP.

3. Dokter memeriksa pasien, lalu memasukkan

data hasil pemeriksaan pada aplikasi P-Care.

Dokter/ perawat mengisi item keluhan, terapi/

obat, diagnosa dan kode penyakit, pemeriksaan

fisik, tekanan darah, tenaga medis yang mer-

awat dan status pulang.

Berikut adalah tampilan menu pelayanan P-Care :

Gambar 4.4 Tampilan menu pelayanan P-Care

Sedangkan berikut adalah menu tampilan SIM- PUS

dimana data keluhan tidak dapat diisi seh- ingga petugas

medis langsung memasukkan data di P-Care.

Gambar 4.5 Tampilan menu pelayanan SIMPUS

4. Pasien rawat jalan, selanjutnya mengambil obat di

apotik. Apotik memberi obat sesuai terapi / obat

yang ditulis dokter atau perawat di BP.

5. Jika pasien akan dirujuk maka petugas medis

menulis pada surat rujukan yang datanya ber- isi,

a. Nomor rujukan b.

Perihal

c. Rumah Sakit yang dituju d.

Kode Puskesmas

e. Kode Kotamadya f.

Nama penderita

g. Alamat

h. Nomor Kartu i.

Anamnesa

j. Pemeriksaan Fisik k.

Diagnosa

l. Keterangan

m. Tanda Tangan dan Nama terang petugas Data

tersebut sama dengan data dalam P-Care. Apabila

pasien dirujuk maka status pulang pasien diganti

rujuk lanjut, maka akan muncul PPK Ru- jukan dan

Poli Rujukan Setelah diisi klik simpan, kemudian

akan keluar nomor rujukan dari BPJS. Nomor

rujukan ini harus ada dan ditulis dalam surat

rujukan, jika nomor rujukan dalam P-Care belum

keluar tidak bisa merujuk pasien tersebut ke rumah

sakit yang dituju.

PEMBAHASAN

A. Entry Pendaftaran P-Care UPTD Puskesmas

Gilingan dan UPTD Puskesmas Kratonan

Pelayanan pendaftaran rawat jalan di Puskesmas

Kota Surakarta menggunakan P-Care yang terin-

tegrasi dengan SIMPUS sehingga petugas hanya

memasukkan data pasien satu kali pada SIMPUS dan

otomatis langsung tampil di P-Care. Adapun data

yang terisi dalam P-Care sesuai dengan (Si- allagan,

2014) bahwa data yang harus diisi bagian pendaftaran

P-Care meliputi Jenis Peserta, Jenis Kartu, Nama,

Status Peserta, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin dan

PPK Peserta.

Pendaftaran dilaksanakan oleh petugas pendaft- aran

dan masing-masing petugas bertanggung

jawab dalam hal pendaftaran, pemberian nomor rekam

medis, mencari dokumen, menuliskan iden- titas pasien

pada resep obat dan mencatat identi- tas pasien ke

dalam buku registrasi pendaftaran. Hal ini sudah

sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang

berlaku di UPTD Puskesmas Gilingan dengan

Prosedur tetap No. IK-PDF-01 dan UPTD Puskesmas

Kratonan dengan Prosedur Tetap No. PT.PDF.01

bahwa tempat penerimaan pasien bertujuan untuk

melayani penerimaan pasien baru dan pasien lama.

Hal ini juga telah sesuai dengan (Depkes RI, 2006)

bahwa tempat pendaftaran pasien rawat jalan adalah

setiap pa- sien baru yang diterima di Tempat

Penerimaan Pasien (TPP) akan di wawancarai oleh

petugas guna mendapatkan informasi mengenai data

identitas sosial pasien yang harus disikan pada

formulir.

B. Entry Pelayanan P-Care

1. UPTD Puskesmas Gilingan

Pasien yang telah mendaftar di bagian pendaft- aran

akan menerima pelayanan di BP baik BP umum, BP

gigi, dan BP KIA. Petugas medis memasukkan data

pasien lewat P-Care dan SIMPUS. P-Care di

Puskesmas Kota Surakar- ta sudah terintegrasi dengan

SIMPUS, tetapi petugas memasukkan data pasien

secara man- ual antara P-Care dan SIMPUS karena

tidak semua data dapat terintegrasi. UPTD puskes-

mas Gilingan menggunakan SIMPUS.. Kenda- lanya

adalah kolom keluhan pada SIMPUS ti- dak bisa diisi,

padahal data terintegrasi dengan P-Care sehingga

kolom keluhan dalam P-Care menjadi kosong. Petugas

medis harus tetap membuka P-Care dan mengisi

kolom keluhan, karena melayani pasien banyak

kadang-kadang petugas lupa tidak menulis di P-Care.

Jika ada data dalam P-Care yang belum diisi, laporan

jumlah pasien dalam data pasien tersebut akan muncul

tanda silang (X) berwarna merah yang berarti data

belum lengkap dan harus dileng- kapi oleh tenaga

medis yang merawat pasien tersebut.

Hal ini terkadang menyulitkan petugas pel- aporan,

karena koordinasi dengan tenaga me-

dis yang bersangkutan juga agak sulit. Pagi

hari tenaga medis melayani pasien sampai siang,

jika sudah selesai biasanya ruangan juga kosong.

Tetapi jika selalu diingatkan, tena- ga medis

yang bersangkutan akan memasuk- kan data P-

Care dengan meminjam dokumen rekam medis

pasien untuk melihat data kelu- han yang sudah

ditulis sebelumnya.

Sebenarnya sudah pernah diadakan sosialisasi

tentang pengisian data rekam medis termasuk

data elektronik meliputi SIMPUS dan P-Care

tetapi karena sosialisasi tidak dilakukan berka- la

dan kurangnya SDM sehingga kelengkapan

dalam pengisian data tetap tidak bisa maksimal.

Kelengkapan data di Puskesmas Kota Surakar- ta

belum sesuai dengan standar pelayanan min- imal

dalam pelayanan kesehatan yang tertuang dalam

KepMenKes RI/129/MenKes/ SK/II/

2008 telah disebutkan bahwa data rekam me- dis

meliputi data manual dan elektronik harus terisi

100% lengkap.

Kelengkapan ini juga berguna bagi kepent- ingan

akreditasi, karena kelengkapan data pasien

merupakan point yang ada dalam standar

akreditasi puskesmas PerMenKes RI No.64/2015

yaitu dalam menjalankan fungsi puskesmas harus

tersedia data dan informasi di puskesmas yang

digunakan untuk pengambilan keputusan baik

untuk peningkatan pelayanan di puskesmas

maupun pengambilan keputusan tingkat

Kabupaten/ Kotamadya.

2. UPTD Puskesmas Kratonan

UPTD Puskesmas Kratonan menggunakan P-

Care karena data pasien dalam SIMPUS ti- dak

bisa ditampilkan di BP sehingga petugas medis

hanya memasukkan data pasien pada P-Care.

Hal ini terjadi karena koneksi internet dalam

internal puskemas dari pendaftaran ke BP kadang

tidak stabil sehingga data SIMPUS tidak dapat

terlihat di BP.

SIMPUS di BP harus tetap diisi, oleh karena itu

petugas medis memasukkan data di pendaft- aran

setelah pelayanan kepada pasien atau petugas BP

dapat juga membuka menu Query

pada SIMPUS tapi tidak bisa terintegrasi den- gan P-

Care, jadi tetap entry data dua kali. Data SIMPUS

sering tidak bisa ditampilkan di ba- gian BP maka

petugas selalu memasukkan data lewat P-Care. Jika

pasien banyak, terkadang petugas lupa memasukkan

data SIMPUS atau diisi tapi tidak lengkap sehingga

jika data dib- utuhkan misal pasien datang kembali

riwayat penyakit pasien tidak dapat diketahui.

Hal ini tidak sesuai dengan (DepKes RI,2006) bahwa

data rekam medis harus terisi lengkap karena dapat

digunakan sebagai acuan pasien selanjutnya terutama

jika pasien berobat kem- bali. Tenaga medis akan sulit

dalam melakukan tindakan atau terapi sebelum

mengetahui seja- rah penyakit, tindakan atau terapi

yang pernah diberikan kepada pasien yang terdapat di

da- lam data rekam medis.

Diperkuat dengan PerMenKes RI No.64/2015 tentang

akreditasi puskesmas bahwa untuk menjamin

kesinambungan pelayanan maka hasil kajian harus

dicatatat dalam rekam me- dis pasien. Informasi yang

ada dalam rekam medis harus mudah diakses oleh

petugas yang bertanggungjawab memberikan

pelayanan ke- pada pasien, agar informasi tersebut

dapat di- gunakan pada saat dibutuhkan demi

menjamin kesinambungan dan keselamatan pasien.

SIMPULAN

1. Entry pendaftaran P-Care di Puskesmas Kota

Surakarta telah terintegrasi dengan SIMPUS seh-

ingga cukup satu kali entry.

2. Entry pelayanan P-Care di dua puskesmas ber-

beda. UPTD Puskesmas Gilingan menggunakan

SIMPUS , sedangkan UPTD puskesmas Kratonan

menggunakan P-Care,

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Agustinova, D.E. 2015. Memahami Metode Peneli-

tian Kualitatif : Teori dan Praktik. Yogya-

karta: Calpulis

Cahyaningrum, N. 2015. Analisis Pelaksanaan

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di UPT

Puskesmas Penumping Kota Sura- karta. Prosiding

Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta.

ISBN : 978-602-

73865-4-9

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006.

Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Ru- mah Sakit

Di Indonesia. Jakarta: Direk- torat Jenderal

Pelayanan Medik

. 2007. Direktorat Jendral Bina pelayanan

Medik Standar Minimal Pelayanan Kese- hatan Gigi

Puskesmas. Jakarta

. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Re-

publik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008 tentang

Standar Pelayanan Minimal di Fasilitas Kesehatan.

Jakarta: Departemen Kesehatan

. 2011. SIKDA Generik. Buletin Jende-

la Data dan Informasi Kesehatan. ISBN

2008-270X. Jakarta : Departemen Kese- hatan

Hatta, G. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kes-

ehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-

Press

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Re-

publik Indonesia. 2014. Peraturan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1

Tahun 2014 tentang Penyeleng- garan Jaminan

Kesehatan. Jakarta : Ke- menterian Hukum dan Hak

Asasi Manusia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012.

Roadmap Sistem Informasi dan Keseha- tan Tahun

2011-2014. Jakarta : Kementeri- an Kesehatan

Republik Indonesia

. 2013. Buku Pegangan Sosialisasi Jam-

inan Kesehatan Nasional (JKN) Dalam Sistem

Jaminan Sosial Nasional: Jakarta

. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Re-

publik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013

tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis.

Jakarta: Kementerian Kes- ehatan

. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan

Re- publik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Ja-

karta: Kementerian Kesehatan

. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan

Re- publik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015

tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,

Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat

Praktik Mandiri Dokter Gigi. Jakarta: Kementerian

Kesehatan

Murti, B. 2013. Desain dan Ukuran Sampel untuk

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang

Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press

Naranjo, D.G. 2009. Management Information

Sys- tems and Strategic Performances: The Role

of Top Team Composition. Inter- national

Journal of Information Manage- ment. 29(1): 104-

110

Nuryati dan Budi, S.C. 2016. Kendala Pelaksanaan

Program JKN Terkait Penerimaan Pasien,

Pengolahan Data Medis, Pelaporan, dan Pendanaan

JKN di Puskesmas Gondoku- suman II

Yogyakarta. Jurnal Manajemen Informasi

Kesehatan Indonesia. ISSN:

2337-6007 4(1): 40-54

Republik Indonesia. 2016. Peraturan Presiden No-

mor 28 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga

Atas Peraturan Presiden Nomor 12

Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.

Jakarta: Sekretariat Kabinet RI