6
202 PENENTUAN PARAMETER NON SPESIFIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana) PADA VARIASI ASAL DAERAH Determination Non-Specific Parameters Ethanol Extract Mangosteen (Garcinia mangostana) Peels On the Origin of Regional Variation Any Guntarti, Kholif Sholehah, Nurul Irna, Windi Fistianingrum Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ABSTRACT Nowadays Mangosteen peel is one of the waste of mangosteen,already utilized much to manage health problems. To know the safety and effectivity of the preparations, there are some non specific test need to do on the mangosteen peel. The purpose of this research were to know non specific parameters loss on driying, acid insoluble ash content, total ash content, weight and the limit of lead metal (Pb) ethanol extract of mangosteen peel that based on difference of plant sources. The good result of this research was quality test of non specific parameters from Pekanbaru (Sumatera) loss on driying, total ash content, acid insoluble ash content, water content, weight type extract, Pb and Cd metal content subquently were 9,37 %; 2,44 %, 0,06 %; 7,11 % (v/ b); 1,7 g/ml; 0,3175 ppm, 0,0679 ppm. The research showed that there were result differences in non specific parameters test base on difference of mangosteen peel sources, Sumatera, Jawa and Kalimantan. Generally quality of mangosteen peel from Sumatera are the best, then Kalimantan and the last from Jawa. Keywords: mangosteen peel, non specific parameters, ethanol extract ABSTRAK Kulit buah manggis merupakan salah satu hasil limbah buah manggis, yang sekarang sudah mulai banyak dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan. Untuk dapat mengetahui keamanan dan efektifitas sediaan perlu dilakukan beberapa uji non spesifik terhadap kulit buah manggis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter non spesifik kadar air, kadar abu tidak larut asam, kadar abu total, bobot jenis dan batas logam Pb dan Cd dalam ekstrak etanol kulit buah manggis yang diklasifikasikan berdasarkan perbedaan asal tanaman. Hasil penelitian uji kualitas parameter non spesifik yang paling bagus yaitu dari Pekanbaru (Sumatera) untuk susut pengeringan, kadar abu total; kadar abu tidak larut asam, kadar air ekstrak bobot jenis, kadar logam Pb dan Cd yaitu : 9,37 %; 2,44 %, 0,06 %; 7,11 % (v/b); 1,7 g/ml; 0,3175 ppm, 0,0679 ppm. Kesimpulan menunjukkan ada perbedaan hasil penetapan parameter non spesifik berdasarkan perbedaan asal daerah yaitu Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Secara umum kualitas kulit buah manggis dari daerah Sumatra yang paling baik, kemudian Kalimantan dan yang terakhir dari Jawa. Kata kunci: kulit manggis, parameter non spesifik, ekstrak etanol. Naskah diterima tanggal 2 Maret 2015 Alamat korespondensi: Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta email : [email protected] FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015 PENDAHULUAN Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat banyak. Salah satu jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat ialah tumbuhan manggis. Pemanfaatan tumbuhan manggis sebagai obat tidak hanya pada daun, batang, buah melainkan pemanfaatan kulit manggis sebagai kandidat obat (Iswari dan Sudaryono, 2007). Berdasarkan kajian farmakologis, kulit buah manggis mengandung senyawa-senyawa penting, diantaranya flavonoid, tanin dan santon (Ho dkk. 2002; Moongkarndi dkk. 2004; Weecharangsan et al., 2006). Putra, (2010) melaporkan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis menunjukkan adanya aktivitas antioksidan terhadap DPPH dan aktivitas antimikroba terhadap Mesenteroides, sedangkan fraksi kloroform dan fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Plantarum, L. Penentuan parameter non spesifik ekstrak yaitu penentuan aspek kimia, mikrobiologi dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan stabilitas (Saifudin, 2011).

Penentuan Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penentuan Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

202

PENENTUAN PARAMETER NON SPESIFIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garciniamangostana) PADA VARIASI ASAL DAERAH

Determination Non-Specific Parameters Ethanol Extract Mangosteen (Garcinia mangostana) PeelsOn the Origin of Regional Variation

Any Guntarti, Kholif Sholehah, Nurul Irna, Windi FistianingrumFakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

ABSTRACTNowadays Mangosteen peel is one of the waste of mangosteen,already utilized much tomanage health problems. To know the safety and effectivity of the preparations, thereare some non specific test need to do on the mangosteen peel. The purpose of thisresearch were to know non specific parameters loss on driying, acid insoluble ashcontent, total ash content, weight and the limit of lead metal (Pb) ethanol extract ofmangosteen peel that based on difference of plant sources. The good result of thisresearch was quality test of non specific parameters from Pekanbaru (Sumatera) losson driying, total ash content, acid insoluble ash content, water content, weight typeextract, Pb and Cd metal content subquently were 9,37 %; 2,44 %, 0,06 %; 7,11 % (v/b); 1,7 g/ml; 0,3175 ppm, 0,0679 ppm. The research showed that there were resultdifferences in non specific parameters test base on difference of mangosteen peelsources, Sumatera, Jawa and Kalimantan. Generally quality of mangosteen peel fromSumatera are the best, then Kalimantan and the last from Jawa.Keywords: mangosteen peel, non specific parameters, ethanol extract

ABSTRAKKulit buah manggis merupakan salah satu hasil limbah buah manggis, yang sekarangsudah mulai banyak dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan. Untuk dapatmengetahui keamanan dan efektifitas sediaan perlu dilakukan beberapa uji non spesifikterhadap kulit buah manggis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui parameternon spesifik kadar air, kadar abu tidak larut asam, kadar abu total, bobot jenis danbatas logam Pb dan Cd dalam ekstrak etanol kulit buah manggis yang diklasifikasikanberdasarkan perbedaan asal tanaman. Hasil penelitian uji kualitas parameter non spesifikyang paling bagus yaitu dari Pekanbaru (Sumatera) untuk susut pengeringan, kadarabu total; kadar abu tidak larut asam, kadar air ekstrak bobot jenis, kadar logam Pb danCd yaitu : 9,37 %; 2,44 %, 0,06 %; 7,11 % (v/b); 1,7 g/ml; 0,3175 ppm, 0,0679 ppm.Kesimpulan menunjukkan ada perbedaan hasil penetapan parameter non spesifikberdasarkan perbedaan asal daerah yaitu Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Secaraumum kualitas kulit buah manggis dari daerah Sumatra yang paling baik, kemudianKalimantan dan yang terakhir dari Jawa.Kata kunci: kulit manggis, parameter non spesifik, ekstrak etanol.

Naskah diterima tanggal 2 Maret 2015

Alamat korespondensi:Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan,Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakartaemail : [email protected]

FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015

PENDAHULUANIndonesia memiliki keanekaragaman hayati

yang sangat banyak. Salah satu jenis tumbuhan yangdimanfaatkan sebagai obat ialah tumbuhan manggis.Pemanfaatan tumbuhan manggis sebagai obat tidakhanya pada daun, batang, buah melainkan pemanfaatankulit manggis sebagai kandidat obat (Iswari danSudaryono, 2007). Berdasarkan kajian farmakologis,

kulit buah manggis mengandung senyawa-senyawapenting, diantaranya flavonoid, tanin dan santon (Hodkk. 2002; Moongkarndi dkk. 2004; Weecharangsanet al., 2006). Putra, (2010) melaporkan bahwa ekstraketanol kulit buah manggis menunjukkan adanyaaktivitas antioksidan terhadap DPPH dan aktivitasantimikroba terhadap Mesenteroides, sedangkan fraksikloroform dan fraksi etil asetat menunjukkan aktivitasantibakteri terhadap Plantarum, L. Penentuan parameternon spesifik ekstrak yaitu penentuan aspek kimia,mikrobiologi dan fisis yang akan mempengaruhikeamanan konsumen dan stabilitas (Saifudin, 2011).

Page 2: Penentuan Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

203

Penentuan Parameter Nonspesifik Ekstrak ........... ( Ayu Guntarti, dkk)

Parameter non spesifik menurut Depkes RI tahun 2000yaitu sebagai berikut :Bobot jenis : Parameter bobot jenis merupakan masaper satuan volume yang diukur pada suhu kamartertentu (25°C) dengan menggunakan alat khususpiknometer atau lainnya. Tujuannya adalah memberikanbatasan tentang besarnya masa persatuan volume yangmerupakan parameter khusus ekstrak cair sampaiekstrak pekat (kental) yang masih dapat dituang, bobotjenis juga terkait dengan kemurnian dari ekstrak dankontaminasi (Anonim, 2000).Kadar air : Parameter kadar air merupakanpengukuran kandungan air yang berada di dalam bahan,yang bertujuan untuk memberikan batasan minimal ataurentang besarnya kandungan air dalam bahan(Anonim,2000).Kadar abu : Parameter kadar abu merupakan bahanyang dipanaskan dalam temperatur tertentu dimanasenyawa organik dan turunannya terdestruksi danmenguap. Sehingga tinggal unsur mineral dananorganik, yang memberikan gambaran kandunganmineral internal dan eksternal yang berasal dari prosesawal sampai terbentuknya ekstrak. Parameter kadarabu ini terkait dengan kemurnian dan kontaminasi suatuekstrak (Anonim, 2000).Cemaran mikroba : Parameter cemaran mikrobaadalah penentuan adanya mikroba yang patogen secaraanalisis mikrobiologis. Tujuannya adalah memberikanjaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandungmikroba patogen dan tidak mengandung mikroba nonpatogen melebihi batas yang ditetapkan karenaberpengaruh pada stabilitas ekstrak dan berbahaya(toksik) bagi kesehatan (Anonim, 2000).Cemaran logam berat : Parameter cemaran logamberat merupakan penentuan kandungan logam beratdalam suatu ekstrak, sehingga dapat memberikanjaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berattertentu (hg, Pb, Cd, dll) melebihi batas yang telahditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan (Anonim,2000).

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkanparameter non spesifik ekstrak etanol 70% kulit buahmanggis yang berasal dari Kalimantan (Martapura),Sumatra (Pekanbaru) jawa (Pekalongan) yang terdiridari penetapan kadar air, kadar abu total, kadar abutidak larut asam, bobot jenis dan batas logam timbal(Pb) dan Cadmium (Cd).

METODOLOGIAlat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalahtimbangan analitik, glassware (Pyrex), magnetic stirrer(IKA), vakum (DOA-P504-BH), corong buchner, batangpengaduk, evaporator (Heidolph), cawan porselin,waterbath (memmert), kompor, pro pipet, hot plate (IKA),sonikator (ELMAD-78224) dan Halogen MoisturizerAnalyzer (Mettler Toledo).

BahanBahan yang digunakan yaitu kulit buah

manggis yang berasal dari Pekanbaru (Sumatra),Pekalongan (Jawa) dan Martapura (Kalimantan). Semuabuah manggis yang dibeli berasal dari pedagang.Pelarut yang digunakan adalah etanol 70%. Bahankimia yang digunakan dalam uji parameter non spesifikadalah toluen, kertas saring bebas abu, HNO3 pekat,etanol p.a. dan akuades. Bahan kimia yang digunakanberskala E.Merck.Prosedur PenelitianPenetapan Susut Pengeringan Simplisia.

Sebanyak kurang lebih 0,8 gram serbuk keringkulit buah manggis dimasukkan ke dalam alat HalogenMoisturizer Analyzer (MC) dan diukur nilai MC selama15 menit pada suhu 105oC.Pembuatan Ekstrak Etanol 70 % kulit buah manggis

Serbuk kulit buah manggis dengan ukuran 50mesh, ditimbang seksama sebanyak 100 gram,dimaserasi menggunakan etanol 70% sebanyak 400ml selama 24 jam. Hasil maserasi disaring dandiuapkan menggunakan rotary evaporator sampaidiperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental selanjutnyadigunakan untuk penetapan parameter non spesifik.Penetapan Kadar Air

Penentuan kadar air pada penelitian inimenggunakan cara destilasi toluen, yaitu serbuksebanyak 5 gram, ditimbang seksama dan dimasukkanke dalam labu. kemudian dimasukkan lebih kurang 200ml toluen P yang sudah dijenuhkan 18-24 jam ke dalamlabu dan alat dihubungkan. Setelah air dan toluenmemisah sempurna, dibaca volume air. Dihitung kadarair dalam % (Anonim, 1979) :

% Kadar air = ......... (1)

Penetapan Kadar Abu Total (Anonim, 2008)Ekstrak etanol ditimbang seksama sebanyak

2 gram, kemudian dimasukkan ke dalam krus silikatyang telah ditara, dipijarkan di dalam tanur dan suhudinaikkan secara bertahap hingga 600Ú ± 25ÚC sampaibebas karbon. Selanjutnya, didinginkan dalam desikator,serta ditimbang. Kadar abu total dihitung terhadap beratbahan uji dan ini dinyatakan dalam % b/b (Anonim,2008).

......... (2)

Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam (Anonim,2008)

Abu yang diperoleh dari penetapan kadar abutotal, dididihkan dengan 25 mL asam klorida encer LPselama 5 menit. Pengumpulan bagian yang tidak larutdalam asam, disaring melalui kertas saring bebas abu,dicuci dengan air panas, dipijarkan dalam krus hinggabobot tetap. Kadar abu yang tidak larut dalam asamdihitung terhadap berat bahan uji, dinyatakan dalam %b/b (Anonim, 2008).

x100%(g)sampelBobot

(mL)airVolume

100%xEkstrakBobot

AbuBobot AbuBobot

Page 3: Penentuan Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

204

FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015

Rumus kadar abu tidak larut asam :

......... (3)

Penetapan Bobot Jenis dengan menggunakanpiknometer.

Piknometer ditimbang dengan volume tertentudalam keadaan kosong. Selanjutnya piknometer diisipenuh dengan air dan ditimbang, sehingga kerapatanair dapat ditetapkan. Dengan cara yang sama,piknometer dikosongkan dan diisi penuh denganekstrak, ditimbang sehingga kerapatan ekstrak dapatditetapkan. Bobot jenis dilakukan pada suhu kamar.

......... (4)

Penetapan Batas Logam Timbal dan Kadmium.Sebanyak 500,0 mg ekstrak etanol kulit buah

manggis dilakukan dekstruksi basah denganmenambahkan HNO3 pekat sebanyak 10 mL. Setelahjernih ditambahkan akuades p.a hingga 10 ml. Larutandimasukkan ke dalam flakon, ditutup rapat dan diujikadar t imbal (Pb) dan kadmium (Cd) denganSpektroskopi Serapan Atom.Analisis Data

Penetapan parameter non spesifik dilakukanreplikasi minimal 3 kali. Setiap hasil replikasipengukuran parameter non spesifik dicari harga rata-

ratanya ( X ). Untuk mengambil kesimpulan suatuhasil analisis digunakan parameter ketepatan danketelitian dengan harga LE (limit of error) denganrumus :

......... (5)

HASIL DAN PEMBAHASANPenetapan Susut Pengeringan Simplisia

Penetapan susut pengeringan denganmenggunakan serbuk yang dilakukan bertujuan untukmengetahui kandungan air dan kandungan senyawa lainyang menguap di bawah 105oC. Hasil susut pengeringanterlihat pada Gambar 1.Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

Ekstrak etanol dalam pembuatannya dilakukandi laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi UAD.Ekstrak dibuat dengan metode maserasi denganpemanasan rendah. Cairan penyari yang digunakanadalah etanol 70%. Pada serbuk kulit buah manggisdimaserasi dengan pengadukan selama 6 jam dandilakukan remaserasi dengan pelarut etanol yang selalubaru, hal ini dilakukan untuk mencegah kejenuhanpelarut sehingga senyawa dapat terekstraksi secaraoptimal.Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit BuahManggis.Penetapan Kadar Air.

Metode penetapan kadar air denganmenggunakan destilasi toluen. Kandungan air dalambahan yang dinyatakan dalam % v/b terhadap beratekstrak. Kadar air bahan berpengaruh terhadap masasimpan. Kadar air yang tinggi menyebabkan kerentananterhadap aktivitas mikroba. Kandungan air dalamekstrak merupakan media tumbuhnya kapang danjamur.Penetapan Kadar Abu Total

Abu adalah oksida logam yang merupakanresidu atau sisa pembakaran (Yulianingsih dkk., 2008).Penetapan kadar abu bertujuan untuk mengetahuikandungan senyawa anorganik total dalam bentukoksida logamnya.

Gambar 1 . Perb andingan % Susut Pengering an Berdasarkan Variasi Asal Daerah.

Gambar 2. Perbandingan Rendemen Ekstrak Kulit Buah M angg is Variasi Asal Daerah

100% xEkstrakBobot

AsamLaruttidak AbuBobot

AirKerapatanEkstrakKerapatanBJ

nSD.tLE

Page 4: Penentuan Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

205

Penetapan Kadar Abu Tidak Larut AsamKadar abu tidak larut asam merupakan salah

satu kriteria dalam menentukan tingkat kebersihandalam proses pengolahan suatu produk. Abu tidak larutasam dicerminkan oleh adanya kontaminasi mineralatau logam yang tidak larut asam dalam suatu produk.Kadar tidak larut dalam asam  biasanya mengandungsilikat yang berasal dari tanah atau pasir. Jumlah

kotoran, tanah, tanah liat dan unsur logam Ag, Pb danHg.Penetapan Bobot Jenis

Bobot jenis diartikan sebagai perbandingankerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air, hargakedua zat ditentukan pada temperatur yang sama, jikatidak dengan cara lain yang khusus. Tujuanpemeriksaan bobot jenis yaitu memberikan nilai

Gambar 3 . Perband ingan Kadar Air Ekstrak Kulit Buah Mangg is Variasi D aerah.

Gambar 4. Kadar Abu Total Ekstrak Etanol Kulit Buah Mang gis

Gambar 5. Kadar Abu Tidak Larut Asam dari Jawa Kalimantan dan Sumatera

Gambar 6. Bobot Jenis Ekstrak Kulit Manggis Variasi Asal Daerah

Penentuan Parameter Nonspesifik Ekstrak ........... ( Ayu Guntarti, dkk)

Page 5: Penentuan Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

206

FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015

besarnya massa persatuan volume yang merupakanparameter khusus untuk melihat kemampuan ekstrakcair sampai ekstrak pekat (kental) dapat dituang.Penetapan Batas Logam Timbal dan Kadmium

Timbal (Pb) dan Cd adalah logam yang bersifattoksik terhadap manusia yang berasal dari tindakanmengkonsumsi makanan, minuman, atau melaluiinhalasi dari udara, debu yang tercemar Pb dan Cd,kontak lewat kulit, mata, dan melalui parenteral.Dekstruksi basah dilakukan pada ekstrak dengan asamnitrat pekat. Fungsi penambahan asam nitrat pekat(HNO3) yaitu untuk mencegah pengendapan danmelarutkan semua logam-logam yang ada dalamlarutan. Kemudian kadar timbal (Pb) dan Cd ditentukandengan Spektroskopi Serapan Atom.

Hasil perhitungan kadar logam Pb dan Cd dariJawa, Sumatra dan Kalimanta hampir sama yaitu jauhdari maksimal nilai ambang batas. Kandungan Pb lebihbesar dibandingkan dengan Cd. Kandungan Pb yangberlebih dapat menyebabkan beberapa gangguan yangmerugikan.Pembahasan Umum

Dari hasil uji penetapan parameter non spesifikdapat dilihat pada Tabel I. Dari Tabel I di bawah, terlihatbahwa masing-masing asal mempunyai kelebihan dankekurangan. Uji kualitas dari Sumatra kadar abu totaldan kadar abu tidak larut asam yang paling kecilsehingga kandungan kulit buah manggis dari Sumatra

kandungan logamnya kecil. Sedangkan kulit manggisyang berasal dari Jawa secara umum kualitasnya palingrendah dibandingkan dengan yang dari Sumatra danKalimantan karena hasil penetapan uji kualitasmenunjukkan angka yang paling besar. Kulit buahmanggis yang berasal dari Kalimantan secara umumlebih baik dari Jawa. Hanya dari data bahwa harga bobotjenisnya yang paling kecil. Bobot jenis menunjukkanratio antara bobot dengan volume, sehingga dalamsediaan ekstrak lebih mudah dituang dan lebih encer.Secara umum uji kualitas ekstrak etanol 70 % kulit buahmanggis dari Sumatra yang paling baik.

KESIMPULANDari hasil penelitian diperoleh bahwa :1. Hasil penetapan parameter non spesifik dari Sumatra

untuk susut pengeringan, kadar abu total; kadar abutidak larut asam, kadar air ekstrak bobot jenis, kadarlogam Pb dan Cd yaitu : 9,37 %; 2,44 %, 0,6 %;7,11 % ; 1,7 g/L; 0,3175 ppm, 0,0679 ppm

2. Hasil penetapan parameter non spesifik dari Jawauntuk susut pengeringan, kadar abu total; kadar abutidak larut asam, kadar air ekstrak bobot jenis, kadarlogam Pb dan Cd yaitu : 13,15 %; 7,88 %; 1,97 %;4,79 %, 1,78g/ml; 0,3218 ppm; 0,0679 ppm.

3. Hasil penetapan parameter non spesifik dariKalimantan untuk susut pengeringan, kadar abutotal; kadar abu tidak larut asam, kadar air ekstrak

Gambar 7. Kadar Pb dan Cd Ekstrak Kulit Buah Manggis Variasi Asal Daerah.

Tabel I. Uji Kualitas Ekstrak Kulit Buah Manggis dari Sumatra,Jawa dan Kalimantan.

Uji Sumatra(x ± LE)

Jawa(x ± LE)

Kalimantan(x ± LE)

% Susut Pengeringan 9,37±0,31 13,29±0,13 8,98±0,34Kadar Abu Total (%) 2,44±0,05 7,88±0,16 3,07±0,59

Kadar Abu Tidak LarutAsam (%)

1,64±0,08 1,97±0,09 0,3±0,02

Kadar Air Ekstrak (% v/b) 7,11±1,13 4,79±0,22 5,16±1,19Bobot Jenis (g/ml) 1,7±10.-5 1,78±2,85x10-3 1,22±0,08

Kadar Logam Pb (ppm) 0,3175±6,6.10-3 0,3175±1,4.10-4 0,3218±1,4.10-4

Kadar Logam Cd (ppm) 0,0679±1,4.10-3 0,0679±6,6.10-5 0,068±6,6.10-5

Page 6: Penentuan Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

207

bobot jenis, kadar logam Pb dan Cd yaitu : 8,98%; 3,07 %; 0,30 %; 5,16 %; 1,22 g/ml; 0,3218ppm; 0,068 ppm.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia, Jilid V,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta.

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum EkstrakTumbuhan Obat , Edisi I, DepartemenKesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Ansel, H.C., 2007, Pengantar Bentuk SediaanFarmasi, Edisi IV, diterjemahkan oleh FaridaIbrahim, Jakarta: Penerbit UniversitasIndonesia.

Anonim, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, Edisi I,Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta.

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum PembuatanEkstrak Tumbuhan Obat, DepartemenKesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Gandjar, I.G., and Rohman, A., 2007, Kimia FarmasiAnalisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Hal252-256.

Ho CK, Huang YL, Chen CC, 2002, Garcinone E, aXanthone derivative, has potent cytotoxiceffects against Hepatocellular carcinoma celllines, Planta Med, 68(11): 975-979.

Huang, D.B., dan Prior R.L., 2005, The Chemistrybehind antioxidant capacity assay-reviews, J.Agric Food Chem, 53 : 1841-1856.

Iswari, K., dan Sudaryono, T., 2007, 4 Jenis OlahanManggis,Si Ratu Buah Dunia dari Sumbar,Tabloid Sinar Tani, Sumbar.

Khopkar, 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik ,Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Lih, G.C., Ling, L.Y., Ching, C.W., 2008, Anti-inflammatory activity of mangostins fromGarcinia mangostana, Food and ChemicalToxicology, 46 (2) : 688–693

Moongkarndi, P., Kosem, N., Luanratana, O.,Jongsomboonkusol, S., Pongpan, N., 2004,Antiproliferative activity of Thai medicinal plantextracts on human breast adenocarcinoma cellline, Fitoterapia 75, 375–377.

Munekazu, I., Hideki, T., Toshiyuki, T., Asai, F., Yasuko,K., Ryoyu, S., dan Ken-Ichi, M., 2011,Antibacterial Activity of Xanthones fromGuttiferaeous Plants against Methicillin-resistant Staphylococcus aureus.Journal ofPharmacy and Pharmacology Journal ofPharmacy and Pharmacology, 48(8) : 861-865.

Nattaya, C., Ken, I.F., Tomihisa, O., Shigeo, N.,Yasushi, O., 1996, Histaminergic andSerotonergic Receptor Blocking Substancesfrom the Medicinal Plant Garcinia mangostana,Thieme Planta Medica, 62(5): 471-472.

Putra, INK, 2010, Aktivitas Antibakteri Ekstrak KulitBuah manggis (Garcinia Mangostana L.) SertaKandungan Senyawa Aktifnya, J TeknologiIndustri Pangan, 21:1-5.

Saifuddin A, Rahayu V, Teruna HY, 2011, StandarisasiBahan Obat Alam, Graha Ilmu, Yogyakarta

Weecharangsan, W., Opanasopit, P., Sukma, M.,Ngawhirunpat, T., Sotanaphun, U., Siripong,P., 2006, Antioxidative and NeuroprotectiveActivities of Extracts from The Fruit Hull ofMangosteen (Garcinia mangostana Linn.), MedPrinc Pract, 15, 281-287.

Penentuan Parameter Nonspesifik Ekstrak ........... ( Ayu Guntarti, dkk)