66
MOTIF DAN MAKNA ANGGOTA KOMUNITAS ODOJ BANDAR LAMPUNG DALAM TRADISI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ (Skripsi) Oleh RIZKY FITRIA SARI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

MOTIF DAN MAKNA ANGGOTA KOMUNITAS ODOJ BANDAR …digilib.unila.ac.id/30673/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi yang berjudul “Motif dan Makna Anggota Komunitas ODOJ Bandar

  • Upload
    doduong

  • View
    250

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MOTIF DAN MAKNA ANGGOTA KOMUNITAS ODOJ

BANDAR LAMPUNG DALAM TRADISI FENOMENOLOGI

ALFRED SCHUTZ

(Skripsi)

Oleh

RIZKY FITRIA SARI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ABSTRACT

MOTIVE AND MEANING OF COMMUNITY OF ODOJ

BANDAR LAMPUNG IN THE ALFRED SCHUTZ

PHENOMENOLOGY TRADITION

By

RIZKY FITRIA SARI

This research aims to uncover the motive and meaning behind the phenomenon of

One Day One Juz Community (ODOJ). This research uses qualitative method of

phenomenology approach Alfred Schutz. Technique of data collecting was done

by deep interview using purposive sampling and got 12 informant. The results of

this research explain that In Order to Motive (Destination Motif) ODOJer Bandar

Lampung, among others, theological motif includes improving keistikamahan,

intensify syiar Al-Qur'an, increased interaction with the Qur'an, and study the

Qur'an, sociologists include silaturahim or friendship, materialistic motives

covering optimization of android use. The Because of Motive (Cause Motif)

ODOJer Bandar Lampung in the form of extrinsic influences covering the

environment, and intrinsic which includes self-awareness that can not afford the

recitation of the Qur'an, has been accustomed to follow the activities of the

Islamic community, has had the recitation habits of Al-Qur ' and has had the spirit

of recitation of the Qur'an. The interpretation of ODOJer Bandar Lampung to

Quran recitation of the Qur'an in the form of outer meanings include reading and

"lessons" and inner meanings include life guidelines, self-improvement,

interaction with the Qur'an, tranquilizers, needs, interaction with Allah SWT, and

fulfillment spiritual needs.

.

Keyword: Phenomenology, Motive, Meaning, Alfred SchutZ,

Community, ODOJ

ABSTRAK

MOTIF DAN MAKNA ANGGOTA KOMUNITAS ODOJ

BANDAR LAMPUNG DALAM TRADISI FENOMENOLOGI

ALFRED SCHUTZ

Oleh

RIZKY FITRIA SARI

Penelitian ini bertujuan menguak motif dan makna dibalik fenomena

Komunitas One Day One Juz (ODOJ). Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan

purposive sampling dan didapat 12 informan. Hasil penelitian ini

menjelaskan bahwa In Order to Motive (Motif Tujuan) ODOJer Bandar

Lampung antara lain motif teologis yang meliputi meningkatkan

keistikamahan, menggiatkan syiar Al-Qur’an, meningkatan interaksi

dengan Al-Qur’an, dan mempelajari Al-Qur’an, motif sosiologis yang

meliputi silaturahmi atau mendapatkan teman, motif materialistik meliputi

optimalisasi penggunaan android. Adapun Because of Motive (motif

Sebab) ODOJer Bandar Lampung berupa pengaruh ekstrinsik yang

meliputi lingkungan, dan instrinsik yang meliputi kesadaran diri yang

tidak sanggup istikamah tilawah Al-Qur’an, telah terbiasa mengikuti

kegiatan komunitas Islam, telah memiliki kebiasaaan tilawah Al-Qur’an,

dan telah memiliki semangat tilawah Al-Qur’an. Adapun Pemaknaan

ODOJer Bandar Lampung terhadap Tilawah Al-Qur’an berupa makna

lahiriah meliputi bacaan dan “pelajaran” dan makna batiniah meliputi

pedoman hidup, memperbaiki diri, interaksi dengan Al-Qur’an, penenang,

kebutuhan, interaksi dengan Allah SWT, dan pemenuhan kebutuhan

rohani.

Kata Kunci: Fenomenology, Motif, Makna, Alfred Schutz,

Komunitas, ODOJ

MOTIF DAN MKANA ANGGOTA KOMUNITAS ODOJ

BANDAR LAMPUNG DALAM TRADISI FENOMENOLOGI

ALFRED SCHUTZ

Oleh

RIZKY FITRI SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SOSIOLOGI

Pada

Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Adijaya, Lampung Tengah pada tanggal

22 Maret 1993, anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan

Siswadi dan Tati Haryati. Penulis menempuh Pendidikan

Taman Kanak-kanak (TK) di TK Darmawanita 2 Bandar Sakti

Lampung Tengah dan lulus pada tahun 1999, Menamatkan Sekolah Dasar di SDN

2 Bandar Sakti Lampung Tengah pada tahun 2005, Pada tahun 2009 menamatkan

pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 3 Way Pengubuan

Lampung Tengah. Pada tahun 2011 menamatkan pendidikan sekolah menengah

atas di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Pada tahun 2011 sempat berkuliah di

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Jurusan Pendidikan Teknik Busana dan

malanjutkan program S1 reguler Jurusan Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung sekaligus lembaga pendidikan nonformal

Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Darul Hikmah. Mengikuti Kuliah Kerja

Nyata Kebangsaan (KKNK) di Kepualauan Riau selama 40 hari pada bulan Juli-

Agustus tahun 2016 yang diselenggarakn oleh Kemenristekdikti di Universitas

Maritim Raja Ali Haji, Kepualauan Riau. Pernah menjadi Volunteer di NGO

Humanity PKPU pada tahun 2013. Mengikuti Short Course TOEFL di GOGO

Course selama 2 bulan pada tahun 2016. Menjalankan Program Tahfidz Qur’an

Intensif 5 Juz yang diselenggarakan Yayasan Darul Hikmah dan Kuntum pada

tahun 2014, aktif di Organisasi FSPI FISIP Unila sebagai sekertaris biro

Bimbingan Baca Al-Qur’an (BBQ) FISIP dan pernah menjabat sebagai wakil

ketua umum FSPI FISIP Unila periode 2015-2016, pernah menjabat sebagai

Ketua Bidang Khusus Pemberdayaan Muslimah (BKPM) Birohmah Unila, aktif di

Puskomda FSLDK Lampung tahun 2014 sebagai anggota komisi D (Humas dan

Kemediaan) dan pada tahun 2017-2018 sebagai sekertaris komisi B (Kaderisasi).

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji bagi Allah SWT, Skripsi ini saya

persembahkan kepada :

Bapak & Ibu (Siswadi & Tati Haryati) yang telah memberikan

doa’a, dukungan, dan segala perjuanganya sehingga saya dapat

menyelesaikan proses studi hingga saat ini.

Kedua kakak(Diky Mahardika dan Redy Kusuma Putra) dan

segenap rekan-rekan yang selalu memberikan dukungan dalam

menempuh pendidikan ini.

Dr. Benjjamin, M.Si. dan Teuku Fahmi, S.Sos., M.Krim. sebagai

dosen pembimbing dan pembahas yang senantiasa telah

memberikan kritik dan saran membangun.selama proses studi.

Almamater Tercinta

Universitas Lampung, khususnya Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

MOTTO

DAN DIA MEMBERINYA REZEKI

DARI ARAH YANG TIDAK DISANGKA-SANGKANYA.

DAN BARANG SIAPA BERTAWAKAL KEPADA ALLAH,

NISCAYA ALLAH AKAN MENCUKUPKAN (KEPERLUAN)NYA.

SESUNGGUHNYA ALLAH MELAKSANAKAN URUSANNYA.

SUNGGUH, ALLAH TELAH MENGADAKAN KETENTUAN

BAGI SETIAP SESUATU.

(QS: AT-TALAQ: 3)

MAKA APABILA ENGKAU TELAH SELESAI (DARI SUATU URUSAN),

TETAPLAH BEKERJA KERAS (UNTUK URUSAN YANG LAIN)

(QS: ASY-SYARH: 7)

SUNGGUH ALLAH, DIALAH PEMBERI REZEKI YANG MEMPUNYAI

KEKUATAN LAGI SANGAT KOKOH

(QS. AZ-ZARIYAT: 58)

DAN SUNGGUH, KELAK TUHANMU

PASTI MEMBERIKAN KARUNIA-NYA KEPADAMU,

SEHINGGA ENGKAU MENJADI PUAS

(QS: AD-DUHA: 5)

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji bagi Allah SWT, Skripsi ini

saya persembahkan kepada:

Bapak & Ibu (Siswadi &Tati Haryati) yang telah memberikan do’a,

dukungan, dan segala perjuangannya sehingga saya dapat menyelesaikan

proses studi.

Kedua kakak (Diky Mahardika & Redy Kusuma Putra) serta segenap

rekan-rekan yang selalu memberikan dukungan

dalam menempuh pendidikan ini.

Dr,Benjami, M.Si. dan Teuku Fahmi, S.Sos., M.Krim.

sebagai dosen pembimbing dan dosen pembahas yang senantiasa telah

memberikan kritik dan saran membangun selama proses studi.

Almamater Tercinta

Universitas Lampung, khususnya Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Ssosial dan Ilmu Politik.

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim....

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam atas

segala nikmat dan karuniaNya dan salawat serta salam kepada Rasulullah

Muhammad saw.

Skripsi yang berjudul “Motif dan Makna Anggota Komunitas ODOJ Bandar

Lampung dalam Tradisi Fenomenologi Schutz” merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosiologi di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat banyak dukungan dari

berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Allah SWT atas nikmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini

2. Ayah dan Ibu (Siswadi &Tati Haryati) yang telah sangat banyak berkorban

dan mendukung segala aktivitas akademik sehingga saya dapat

menyelesaikan studi, serta saudara kandung (Diky Mahardika & Redi

Kusuma Putra) yang telah memberi banyak dukungan

3. Dr. Benjamin M,Si sebagai dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan kemudahan dalam proses penyusunan skripsi

4. Teuku Fahmi, S,Sos., M.Krim. sebagai dosen pembahas yag telah memberi

banyak masukan dan arahan

5. Para rekan yang telah berperan sebagai pembimbing skripsi mahasiswa

(Yunita Elsa Pane, Panca Nova Akhiriyanti, Isnaini Apritasari, Siti Nur

Cholifah)

6. Para rekan Perumahan Kampus Hijau Residen Blok G No.24 (Mujaer Crew)

yang telah mendukung dan memberi semangat serta bantuan dalam

penyusunan skripsi

7. Para rekan Komunitas ODOJ yang telah berbagi pengalaman sebagai

informasi penelitian dan menjadi inspirasi lebih mencintai Al-Qur’an

Semoga skripsi berjudul “Motif dan Makna Anggota Komunitas ODOJ

Bandar Lampung” dapat memperkaya hasanah karya tulis ilmiah yang

bermanfaat. Kepada semua pihak terkait, semoga Allah SWT senantiasa

memberi keberkahan bagi kita semua, amin.

Bandar Lampung, 2 Februari 2018

Penulis

Rizky Fitria Sari

i

DAFTAR ISI

Halaman

COVER i

ABSTRAK ii

LEMBAR PERSETUJUAN iv

LEMBAR PENGESAHAN v

SURAT PERNYATAAN vi

RIWAYAT HIDUP vii

MOTTO ix

PERSEMBAHAN x

SANWACANA xi

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR BAGAN xv

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

II TIJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Motif 7

1. Definisi Motif 7

B. Makna 8

ii

1. Tinjauan Konstruksi Makna 8

2. Ruang Lingkup Makna 8

C. Komunitas 9

1. Definisi Komunitas 9

2. Ciri Komunitas 9

3. Komunitas One Day One Juz (ODOJ) 10

4. Komunitas ODOJ Bandar Lampung 11

D. Paradigma Fenomenologi Alfred Schutz 11

1. Definisi Fenomenologi 11

2. Fenomenologi Alfred Schutz 13

E. Kerangka Pikir 15

III METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian l7

B. Fokus Penelitian 17

C. Penentuan Informan 18

D. Lokasi Penelitian 21

E. Sumber Data 21

F. Teknik Pengumpulan Data 22

G. Teknik Analisis Data 24

IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Komunitas ODOJ Bandar Lampung 27

B. Struktur DPA ODOJ Bandar Lampung 28

C. SOP Komunitas ODOJ 31

D. Kegiatan Komunitas ODOJ Bandar Lampung 34

V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Informan 41

B. In Order to Motive Anggota Komunitas ODOJ 45

C. Because of Motive Anggota Komunitas ODOJ 54

D. Makna Tilawah Al-Qur’an 63

E. Kajian Fenomenologi Alfred Schutz 72

VI PENUTUP

A. Kesimpulan 76

B. Saran 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

1. Skema Kerangka Pikir 16

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Informan 19

2. HasilWawancara Motif Tujuan 49

3. HasilWawancara Motif Sebab 60

4. HasilWawancaraMakna 67

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Transkip Wawancara 84

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sucipto (2014) mengugkapkan bahwa pada dasarnya manusia pasti saling

membutuhkan manusia lain dalam pergaulan hidupnya sehari-hari di

lingkungan masyarakat. Itulah sebabnya, manusia disebut Aristoteles zoon

politicon. Terdapat individu yang memerlukan individu atau kelompok lain

dalam rangka memenuhi kebutuhan yang tidak dimiliki dirinya dan berupaya

menjalin hubungan dalm rangka memenuhi kebutuhan dari yang orang lain

miliki, selain itu terdapat individu yang membangun kerjasama dengan

individu atau kelompok yang memiliki kesamaan dalam rangka mencapai

tujuan bersama. Dalam kehidupan, manusia membentuk komunitas atau

koloni untuk meraih kebutuhan dan keinginannya. Adapun komunitas yang

ada di masyarakat saat ini adalah komunitas yang berbasis minat, bakat,

suku, etnis, agama, dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan bersama atau

sekedar melakukan hobi. Komunitas dapat berbadan hukum ataupun tidak,

sesuai dengan kebutuhan dan karakter komunitas masing-masing.

Salah satu komunitas yang ada di Indonesia adalah komunitas One Day One

Juz (ODOJ) yang muncul pada tahun 2014 (Sejarah ODOJ, n.d.). Komunitas

ODOJ adalah komunitas berbasis agama yang bertujuan untuk mengajak

2

anggotanya rutin melakukan tilawah Al-Qur‟an satu hari satu juz setiap hari

dengan cara sistem pelaporan. Selain program satu hari satu juz, komunitas

ini juga menyediakan program tilawah Al-Qur‟an satu hari setengah juz bagi

yang belum mampu menjalankan satu hari satu juz dan program satu hari

satu lembar untuk anak-anak. Setiap orang yang mendaftarkan diri untuk

komunitas ODOJ akan tergabuang dalam sebuah grup yang terdiri dari 30

orang anggota dan beberapa orang fasil (admin). Setiap orang mendapatkan

urutan juz yang harus dibaca dan jika telah selesai wajib melaporkannya di

grup, jika ada anggota yang belum menyelesaikan target tilawah sampai

waktu yang disepakati biasanya admin akan mengingatkan dengan cara

mengirim message atau chat pribadi pada anggota. Setiap anggota akan

dimasukkan ke dalam dua grup sekaligus, yang pertama adalah grup untuk

pelaporan tilawah Al-Qur‟an dan grup yang satunya adalah grup untuk “chit-

chat” yang berguna untuk perkenalan, ramah-tamah, berbagi info-info,

ataupun grup untuk penguatan anggota yang dilakukan denga mengirim

tausiah islami oleh fasil.

Komunitas One Day One Juz (ODOJ) merupakan gerakan sosial spritiual yang

berkembang pesat dan mampu memunculkan animo masyarakat yang tinggi

pada saat kemunculannya. Gerakan sosial spiritual yang memanfaatkan

kecanggihan teknologi komunikasi dalam menunjang visi misi. Penggerak

Komunitas ODOJ merupakan bagian dari net generation yang terbiasa

melakukan kolaborasi (collaboration) jejejaring dengan berbagai pihak melalui

fasilitas internet. Umumnya dilakukan melalui jejaring sosial, seperti facebook,

twitter, instagram, dan sebagainya untuk kepentingan upgrade informasi yang

3

dimilikinya (Hapsari 2015, hlm. 57). Dalam hal ini, komunitas ODOJ telah

menggunakan jejaring sosial media berupa facebook, twitter, instagram,

telegram, whatsapp, blackberry messenger, dan website. Melalui semua

penggunaan media sosial online yang digunakan, komunitas ini mampu

menjagkau masyarakat luas secara online. Selain interaksi online, terdapat

kegiatan offline sebagai bentuk eksistensi komunitas ODOJ.

Komunitas ini dalam waktu hanya beberapa tahun telah memiliki aggota yang

sangat banyak. Sejak soft launching tanggal 11 November 2013 hingga

Desember 2014, jumlah anggota ODOJ sudah mencapai 125.000 ODOJer

(sebutan untuk member ODOJ) yang tersebar tidak hanya di Indonesia, namun

juga sampai mancanegara. Menggeliatnya komunitas One One Juz terlihat

ketika menyelenggarakan acara membaca Al-Qur‟an bersama yang diikuti oleh

50 ribu umat Muslim pada tahun 2014 di Jakarta, yang berhasil meraih

penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori

“Membaca Al-Qur‟an Serentak Terbanyak”. Juga acara ODOJ Untuk Negri

(OUN) di Jakarta pada 30 Agustus 2015 yang dihadiri 100 ribu umat Muslim.

Pada November 2016 Komunitas ODOJ juga menyelenggarakan Olimpiade

Pencinta Qur‟an (OPQ) yang merupakan event Internasional. (“Penggagas

ODOJ”, 2015).

Gerakan yang dilakukan oleh komunitas ODOJ menunjukkan adanya reposisi

agama di Indonesia yang semakin kompleks seiring dinamika peradaban

manusia yang juga terus tumbuh dan berkembang. Yang menjadi penelitian ini

4

menarik adalah motivasi apa yang melatarbelakangi tinginya animo masyarakat

terhadap komunitas ODOJ. Menurut Khaldun (2001) mengatakan bahwa

kehancuran suatu negara, masyarakat, ataupun secara individu dapat

disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai spiritual, dan komunitas ODOJ adalah

salah satu gerakan reposisi agama untuk memperkuat nilai-nilai spiritual bagi

anggotanya.

Untuk menguak fenomena komunitas ODOJ ini diperlukan pendekatan

fenomenologi. Pendekatan fenomenologi adalah metode pembacaan tindakan

sosial secara keseluruhan sehingga apa yang ada dibalik sebuah fenoemna

menjadi jelas terlihat. Untuk fenomena komunitas ODOJ, peneliti memilih

fenomenologi Schutz karena Schutz adalah seorang perintis fenomenologi yang

menjembatani antara konsep fenomenologi awal terdahulu yang murni

bernuansakan pemikliran metafisik, transenseta, filsafat, sosial, dan psikologi

dengan fenomenologi yang bersifat praktis dan berkaita erat dengan gejala-

gejala sosial di masyarakat. Gejala dalam dunia sosial inilah yang merupakan

objek kajian formal (focus of interest) dari fenomenologi sosial.

Telah adanya penelitian terdahulu mengenai anggota komunitas ODOJ dalam

perspektif fenomenologi Husserl sebagai tokoh funding futher fenomenologi

dalam tradisi filsafat membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini

dalam konstruk fenomenologi perspektif Alfred Schutz sebagai tokoh pertama

yang membawa tradisi fenomenologi pada penelitian sosial praktis. Hal ini

menjadi penelitikan penelitian ini menjadi menarik dan layak untuk dilakukan.

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan uaraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa saja because of motive (motif) dan in order to motive (tujuan)

ODOJer Bandar Lampung bergabung komunitas ODOJ sebagai sebuah

tindakan sosial?

2. Bagaimana makna tilawah sebagai kegiatan utama komunitas ODOJ bagi

anggota komunitas ODOJ Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengungkapkan because of motive (latar belakang) dan motive to

order (tujuan) anggota bergabung komunitas ODOJ Bandar Lampung

sebagai sebuah tindakan sosial.

2. Untuk menggali makna tilawah sebagai kegiatan utama komunitas ODOJ

bagi anggota komunitas ODOJ Bandar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitan ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis hasil penelitian ini memperkaya hasanah bahan pustaka

diskursus disiplin ilmu sosiologi agama sehingga diharapkan dapat

menjadi bahan pengembangan kajian penelitian, khusunya pada bidang

sosiologi Islam, living Qur’an, komunitas, dan fenomenologi.

2. Secara praktis hasil penenelitian ini dapat digunakan sebagai sarana

6

informasi bagi masyarakat luas mengenai komunitas One Day One Jus

(ODOJ) yang memfasilitasi masyarakat dalam rangka menumbuhkan

kebutuhan dan kecintaan Al-Qur‟an sebagai sebuah praktek ibadah yang

hidup di masyarakat.

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Motif

1. Definisi Motif

Djaali (2008) menyatakan bahwa motif (motive) adalah sebuah dorongan,

sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu.(Nurhayani, 2012, hlm.60).

Adapun dalam hal ini, motif dikaitkan dengan motif sosial yang menurut

Martameh (1982) bahwa motif sosial merupakan motif yang mendasari

aktivitas yang dilakukan individu dalam reaksinya terhadap orang lain, Jika

ia dalam membuat pilihan memperhitungkan akibatnya bagi orang lain.

Motif yang dipengaruhi, melibatkan, dan berimplikasi pada orang lain.

(Nurhayani, 2012, hlm.61). Berdasarkan beberapa definisi motif tersebut

dapat dinyatakan bahwa motif adalah suatu dorongan yang menggerakkan

individu atau masyarakat untuk melakukan suatu tindakan, baik dorongan

yang bersifat latar belakang, maupun dorongan penarik.

Dalam hal ini, Schutz (1932) membagi motif seseorang melakukan

tindakan sosial menjadi dua, yaitu motif tujuan (in order to motive) yang

berorientasi pada masa mendatang dan motif sebab (because of motive) yang

berorientasi pada masa lampau, dapat berupa pengalaman, kebiasaan, dll.

8

B. Makna

1. Tinjauan Konstruksi Makna

Yosta (2017) mengungkapkan bahwa kontruksi makna dapat didefiniskan

sebagi sebuah proses seseorang membangun dan menginterpretasikan

kesan-kesan mereka untuk memberikan arti bagi lingkungan atau objek

disekitar mereka. Konstruksi makna dapatuga diartikan sebagi upaya

membangun kesan oleh indivdu dari interaksinya dengan lingkungan sekitar

kepada dirinya sendiri ataupun membangun kesan dari tindakan yang

dilakukan terhadap orang lain, kesan sebagai pessan yang ingin disampaikan

atau dibangun bagi lingkungan sekitar.

2. Ruang Lingkup Makna

Kuswarno (2009) menyatakan bahwa Fenomenologi mencari makna dan

hakikat dari penampakan, dengan intuisi dan refleksi dalam tindakan sadar

melalui pengalaman. Makna ini yang pada akhirnya membawa ide, konsep,

penilaian dan pemahaman yang hakiki (Nursanti, 2014, hlm.55). Juliastuti

(2000), mengungkapkan bahwa kontruksi makna adalah proses

memunculkan makna melalui bahasa, konsep kontruksi makna bisa berubah.

Akan selalu ada pemaknaan baru dan pandangan baru. Karena makna

sendiri juga tidak pernah tetap, ia selalu berada dalam posisi negosiasi yang

disesuaikan dengan situasi yang baru. Ia adalah hasil praktek penandaan,

praktek yang membuat sesuatu hal bermakna sesuatu(Alpian, 2016, hlm.6).

9

C. Komunitas

1. Definisi Komunitas

Wulandari (2016) mengatakan bahwa klomunitas merupakan sebuah cikal

bakal dari negara, komunitas muncul berdasarkan kesamaan misi, tujuan,

serta inat dari beberapa manusia, dapat juga berdasarkan kesamaan letak

geografis, suku, ras, dan agama.

Berdasarkan beberapa definisi komunitas tersebut, dapat dinyatakan bahwa

komunitas adalah kelompok individu yang memiliki kesamaan, baik

kesamaan letak geografis ataupun kesamaan lainnya dan saling menyadari

kesamaan tersebut. . Adapun seiring perkembangan teknologi informasi saat

ini, komunitas tidak hanya melakukan kegiatan bersama di suatu tempat,

berkumpul, dan tatap muka langsung, namun kegiatan dan komunikasi

dilakukan secara online melalui jejaring media sosial.

2. Ciri Komunitas

Jasmadi (2008) Menurt ahli sosiologi, sebuah komunitas memiliki empat

cirri tama, yaitu:

a. Adanya keanggotaan di dalamnya. Tidak mungkin ada komunitas tanpa

keanggotaan didalamnya.

b. Adany saling mempengaruhi. Anggota-anggota komunitas bisa saling

mempengaruhi satu dengan lainnya

c. Adanya integrasi dan pemenuhan kebutuhan antar anggota

d. Adanya ikatan emosional antar anggota

.

10

3. Komunitas One Day One Juz

a. Profil Komunitas Odoj

Nursalikah (2014) mengugkapkan Komunitas ODOJ diluncurkan secara

resmi pada 4 Mei 2014 di Masjid Istiqlal.Komunitas ODOJ launching

sebagai komunitas resmi yang berbadan hukum dengan status

perkumpulan terdaftar. Launching ini medapatkan penghargaan rekor

dunia dari MURI dengan kategori jumlah pembaca Al-Qur‟an terbanyak

dalam satu waktu

Selain program One Day One Juz, terdapat program pilihan lainnya,

yaitu ODOL Dan ODALF. ODOL merupakan kependekan dari One Day

One Lembar, Program ini diutamakan bagi anak-anak untuk menjadikan

tadarus sebagai kebiasaan mereka kelak. ODALF merupakan kependekan

dari One Day One Half Juz, Program ini dikhususkan bagi mereka yang

benar-benar tidak mampu menguasai satu juz dalam sehari.

b. Visi dan Misi Komunitas ODOJ

Komunitas ODOJ memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi: Membudayakan (terbiasakan) tilawah satu hari satu juz di seluruh

lapisan masyarakat muslim dari berbagai kalangan.

Misi : Menyebarluaskan One Day One Juz dengan memaksimalkan

program kerja kepengurusan.

c. Pilar Penting Komunitas ODOJ

1. Tilawah secara istiqomah atau berkesinambungan

11

2. One Ukhuwah. Dengan melaksanakan metode grup ini diharapkan

terbentuk ukhuwah/persaudaraan yang baik antara member ODOJ,

dalam satu grup maupun yang berbeda grup, antara member satu

daerah, lintas wilayah dan lintas Negara.

3. Ilmu. Diharapkan dengan ODOJ juga dapat menambah keberkahan

dengan memotivasi diri sendiri dan orang lain, melalui ilmu-ilmu yang

bermanfaat dan menjauhkan diri dari kegiatan yang sia-sia

4. Komunitas ODOJ Bandar Lampung

Komunitas ODOJ Bandar Lampoung adalah orang-orang yang terdaftar

dalam grup ODOJ mutaba‟ah tilawah Al-Qur‟an yang berdomisili di Bandar

Lampung dan atau hampir sebagian banyak kesehariannya beraktivitas atau

memiliki rutinitas di Bandar Laampung, seperti bekerja atau menuntut ilmu

baik SMA maupun Perguruan Tinggi.

Parameter keaktifan anggota komunitas ODOJ Bandar Lampung adalah

mereka yang rutin tilawah satu hari satu juz, ini menjadi indikator utama.

Indikator utama bukan keaktifan mengikuti kegiatan seperti ngaos, kalqulus,

dan sebagainya.

D. Paradigma Fenomenologi Alfred Schutz

1. Definisi Fenomenologi

Alpian (2017) mengatakan bahwa fenomenologi adalah istilah yang berasal

dari bahasa Yunani, „phainomenon‟ yang artinya “yang menampak”.

12

Fenomenologi pertama kali dicetuskan oleh Edmund Hussel. Fenomenologi

dikenal sebagai aliran filsafat sekaligus metode berpikir yang mempelajari

fenomena manusiawi tanpa mempertanyakan penyebab dari fenomena

tersebut serta realitas objektif dan penampakannya. Adapun menurut

Atkinson (2011) bahwa pendekatan fenomenologi merupakan tradisi penelitian

kualitatif yang berakar pada filosofi dan psikologi, dan berfokus pada internal

dan pengalaman sadar seseorang. Pendekatan fenomenologis untuk

mempelajari kepribadian dipusatkan pada pengalaman individual–

pandangannya pribadi terhadap dunia (Alpian 2017, hlm.5).

Fenomenologi mencoba menemukan pemahaman bagaimana manusia

membangun makna dan konsep-konsep penting dalam kerangka

intersubjektivitas. Intersubjektif karena pemahaman kita mengenai dunia,

realita, atau fenomena dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain. Ada

peran orang lain dalam penciptaan makna yang terbentuk dalam diri

seseorang dan atau masyarakat.

Peter & Lukman (1975) menyatakan “Dewasa ini fenomenologi dikenal

sebagai aliran filsafat sekaligus metode berpikir, yang mempelajari

fenomena manusiawi (human phenomena) tanpa mempertanyakan penyebab

dari fenomena itu, realitas objektifnya, dan penampakannya” (Kuswarno,

2009, hlm. 2). Menurut Kuswarno (2009) bahwa fenomenologi tidak

berpindah dari realitas fenomena yang tampak apa adanya, tetapi fenomena

yang tampak itu penuh makna yang transendental. Oleh karena itu, untuk

mendapatkan hakikat kebenaran, maka harus menerobos atau menguak

sesuatu dar fenomena yang tampak itu.

13

Fenomenologi mencoba mencari pemahaman bagaimana manusia

mengkonstruksi makna dan konsep-konsep penting, dalam kerangka

intersubjektivitas. Intersubjektivitas karena pemahaman kita mengenai dunia

dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain. Walaupun makna yang kita

ciptakan dapat ditelusuri dalam tidakan, karya, dan aktivitas yang kita

lakukan, tetap saja ada peran orang lain didalamnya (Kuswarno, 2009, 2).

Fenomenologi sebagai salah satu cabang filsafat , pertama kali

dikembangkan di universitas-universitas Jerman sebelum perang dunia satu.

Adapun tokoh pelopor fenoenologi adalah Edmund Husserl.

2. Fenomenologi Alfred Schutz (1899-1959)

Bagi Schutz, tugas fenomenologi adalah menghubungkan antar pengetahuan

ilmiah dengan pengalaman sehari-hari, dan dari kegiatan dimana

pengalaman dan pengetahuan itu berasal. Menurut Schutz (1932), manusia

mengkonstruksikan makna di luar arus utama pengalaman melalui

proses”tipikasi”. Hubungan antar makna pun di organisasi melalui proses

ini, atau biasa disebut stock of knowledge. Pemikiran Schutz adalah

bagaimana memahami tindakan sosial melalui penafsiran dapat digunakan

untuk memperjelas. Dalam pandangan Schutz, manusia adalah makhluk

sosial, sehingga kesadaran akan dunia kehidupan sehari-hari adalah sebuah

kesadaran sosial.

Inti pemikiran Schutz adalah untuk memahami dan menggambarkan seluruh

tindakan sosial seseorang dikelompokkan dalam dua fase:

14

1. Because of motive (Weil-Motiv)

Because of motive (Weil-Motiv) yaitu tindakan yang merujuk pada masa

lalu, artinya tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang pasti memiliki

alasan yang terdapoat masa lalu. Schutz mengatakan bahwa pengalaman

di masa lalu ini membuat manusia dianggap sebagai makhluk pra-

empiris, diamana pengalaman diannggap sebagaikeberadaan individu

sebelum fenomena dilakukan. Menurut Basrowi dan Sudikin (2002)

bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam intersubjektivitas atau

pemahaman kebermaknaan atas tindakan, ucapan, dan interaksi sebagai

anggota masyarakat, yakni situasi pengkhasan (typication). Karena menurut

Schutz tindakan intersubjektif para aktor itu tidak muncul begitu saja, tetapi

harus melalui proses panjang, artinya sebelum masuk pada tataran in order

motive, menurut Schutz ada tahapan because motive yang mendahuluinya.

Sehingga fenomenologi hadir untuk memahami makna subjektif manusia

yang diatributkan pada tindakan-tindakan dan sebab-sebab serta

konsekwensi dari tindakannya. (Nursanti, 2014, hlm.55)

2. In Order to Motive (Um Zu Motive)

In Order to Motive (Um Zu Motive) yaitu tindakan yang merujuk ke masa

yang akan datang atau tujuan yang akan dicapai. Dalam karyanya The

Phenomenology of the social world, Schutzh memberi contoh pada kasus

pembunuhan seseorang dapat dilihat bahwa pembunuhan adalah sebuah

tindakan, sedangkan in order to motive nya adalah untuk mendapatkan uang

dan because of motivenya berupa pengaruh teman. Orang tersebut

melakukan pembunuhan karena bertujuan merampok dan mendapatkan

15

uang, sedangkan tindakan pembunuhan didasari oleh motif masa lalu berupa

pengaruh teman yang bertindak kasar sehingga pelaku terbiasa dengan

tindakan kekerasan dan ketidakjujuran sehingga dalam mencapai tujuan pun

memggunakan tindakan kekerasan yang tidk jujur.

E. Kerangka Pikir

ODOJer Bandar Lampung adalah anggota komunitas ODOJ yang berdomisili

di Bandar Lampung. Keputusan ODOJer bergabung dengan komunitas ODOJ

adalah sebuah tindakan sosial, dimana tindakan ini merupakan tindakan yang

dilakukan oleh individu dan dapat dipahami oleh orang lain.

Sesuai dengan konsep Schutz, untuk mengetahui konstruk proses dan makna

pengambilan keputusan bergabung dengan komunitas ODOJ pada ODOJer

Bandar Lampung, perlu ada dua tahap yang dilakukan. Tahap pertama adalah

menguak Because of Motive (motivasi sebab) yang berorientasi pada masa lalu,

hal tersebut dapat berupa pengalaman, ilmu pengetahuan, lingkungan, dan lain

sebagainya. Tahap ke dua adalah menguak In Order to Motive (Motif Tujuan)

yang berorientasi pada masa mendatang tentang apa yang ingin dicapai dan

perlu mengetahui makna tindakan untuk mengetahui sedalam apa ODOJer

menyadari tindakannya dalam bergabung dengan komunitas ODOJ. Adapun

bagan kerangka berpikir data dilihat pada bagan 1 berikut:

16

Bagan 1. Skema Kerangka Pikir

In Orderto Motive

(Motivasi Tujuan)

ODOJer

Because of Motive

(Motivasi Sebab)

ODOJer

Bergabung dengan

Komunitas ODOJ

(Tindakan Sosial)

Pemaknaan Tilawah Al-Qur’an

untuk menguak makna

transendental sebagai tradisi

fenomenologi

17

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi. Bachri (2010) mengatakan bahwa penelitian kualitatif

mempunyai dua tujuan utama, yaitu: 1) menggambarkan dan mengungkapkan

(todescibe and explore) dan 2) menggambarkan dan menjelaskan (to describe and

explain).Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai itulah maka penelitian kualitatif

menggunakan instrumen pengumpulan data yang sesuai. dengan tujuannya.. Peneliti

menggunakan pendekatan fenomenologi dengan tujuan untuk memaparkan

secara terperinci mengenai motif, kesadaran, intersubjektivitas. Penelitian ini

menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz yang sesuai dengan

fokus penelitian tentang motivasi anggota komunitas ODOJ Bandar Lampung

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah peneliti ingin mengungkapkan fenomena ODOJers

Bandar Lampung bergabung dengan komunitas ODOJ. Mengungkapkan

tindakan sosial berupa in order to motive (motif tujuan) dan because of motive

(motif sebab) yang berpengaruh terhadap keputusan bergabung pada komunitas

ODOJ.

18

1. In Order to Motive (Motif Tujuan)

Fokus pada apa tujuan ODOJers Bandar Lampung memutuskan untuk

bergabung pada komunitas ODOJ. Motif tujuan merupakan orientasi

tindakan pada masa mendatang yang menarik dan sesuatu yang ingin

dicapai ketika bergabung dengan komunitas ODOJ.

2. Because of Motive (motif Sebab)

Fokus pada apa saja peristiwa, momentum, atau hal lainnya yang

melatarbelakangi ODOJers Bandar Lampung bergabung dalam Komunitas

ODOJ. Motif sebab merupakan orientasi tindakan pada masa lalu para

ODOJer Bandar Lampung yang dialami. Dapat diketahui dengan

wawancara mendalam yang diawali dengan mengetahui apa proses atau

kejadian yang terjadi pada informan antara jarak waktu pertama kali

mengetahui komunitas ODOJ sampai pada informan memutuskan untuk

bergabung dengan komunitas ODOJ.

3. Pemaknaan

Meneliti makna yang dibangun atau tumbuh dalam diri ODOJer Bandar

Lampung atas dasar kesadaran para ODOJer. Meneliti apa saja makna

tilawah Al-Qur‟an sebagai orientasi utama kegiatan komunitas ODOJ bagi

para ODOJer Bandar Lampung akan melengkapi hakikat tindakan sosial

yang dilakukan ODOJer.

C. Penentuan Informan

Teknik yang digunakan untuk menentukan informan dalam penelitian ini

adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling dipilih dengan pertimbangan

19

dan tujuan tertentu. Untuk menemukan informan yang sesuai dengan tujuan

peneliti, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah membuat kriteria sesuai

denga tujuan penelitian Peneliti merumuskan kriteria informan sebagai berikut:

1. Telah menjadi anggota komunitas ODOJ dan masih aktif menjalankan

kegiatan komunitas ODOJ

2. Berpartisipasi mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh ODOJ

Bandar Lampung atau komunitas ODOJ di Bandar Lampung

3. Masuk ke dalam daftar rekomendasi informan dari pengurus inti

komunitas ODOJ Bandar Lampung

4. Informan dapat dijangkau oleh peneliti, baik dari jarak dan waktu

5. Memiliki waktu dan bersedia untuk diwawancarai sebaagai informan

Setelah menentukan kriteria tersebut, peneliti menemui informan pendukung

untuk meminta rekomendasi nama yang sesuai dengan kriteria yang peneliti

buat. Hal ini dilakukan karena tidak adanya sumber informasi tentang anggota

komunitas ODOJ yang bisa diakses oleh publik secara umum. Data anggota

komunitas ODOJ disimpan oleh sekertaris komunitas ODOJ provinsi Lampung

tanpa ada pengelompokan atas dasar domisili sehingga sangat tidak mungkin

peneliti bisa menmukan informan secara mandiri tanpa informasi dari informan

pendukung. Daftar informan dapat dilihat pada table 1.

Tabel 1. Data Informan

No Nama Usia Alamat

1 EP 23 Kampung Baru, Kedaton

2 MP 23 Kampung Baru, Kedaton

20

No Nama Usia Alamat

3 FM 23 Sungkai No.4 BTN 3 Way Halim, Bandar

Lampung

4 TB 22 Griya Gedung Meneng Indah, Raja Basa

5 ER 23 Jl. Kopi, Raja Basa, Bandar Lampung

6 MS 32 Jl.Cempedak No.24, Gedong Meneng

7 MLS 22 Gedong Meneng

8 AA 23 Mesuji

9 FA 20 Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari,

Lampung Selatan.

10 EY 23 Bandar Lampung

11 RF 20 Jln. Soekarno Hatta, Gg. Marga Anak Tuha

12 M 21 Perumahan Kampus Hijau Residen,

Kelurahan Kampungt Baru

Sumber: Peneliti

Peneliti menemui dua informan pendukung dalam membantu peneliti

menemukan daftar informan utama, yaitu Nurcholis Aji yang diakui selaku

ketua komunitas ODOJ Bandar Lampung dan Fahru Riza sebagai pelopor

komunitas ODOJ chapter Campus Bandar Lampung. Peneliti menemui kedua

informan pendukung dan melakukan wawancara serta menyampaikan tujuan

penelitian agar informan pendukung memahami kebutuhan penelitian. Peneliti

meminta rekomendasi nama-nama anggota komunitas ODOJ Bandar Lampung

yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Setelah menentukan kriteria

21

informan dan mewawancarai informan pendukung, peneliti mendapatkan

rekomendasi informan seperti pada tabel 1.

D. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian Komunitas ODOJ ini mengambil komunitas ODOJ yang

berada di Kota Bandar Lampung dengan alasan sebagai berikut:

1. Lokasi yang terjangkau untuk peneliti, baik dari segi jarak, waktu dan

biaya.

2. Komunitas ODOJ Bandar Lampung memiliki media sosial yang

representatif untuk membantu proses penelitian.

3. Program komunitas ODOJ Provinsi Lampung sering diselenggarakan di

Kota Bandar Lampung, sehingga dalam pelaksanaannya, lebih banyak

member komunitas ODOJ Bandar Lampung yang terlibat

E. Sumber Data

Terdapat dua macam sumber data yang diperolehpeneliti:

1. Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari informan yang akan

diteliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara

langsung kepada informan yang merupakan ODOJer Bandar Lampung yang

telah memenuhi kriteria yang merupakan hasil rekomendasi dari dua

informan pendukung, yaitu Nur Cholis Aji dan Fahru Riza. Lokasi

wawancara dilakukan di beberapa tempat di Bandar Lampung sesuai dengan

kesepakatan dengan informan, antara lain di Jl. Cempedak, Lingkungan

22

Masjid Al-Wasii, FKIP UNILA, Beringin UNILA, Universitas Teknokrat,

Gang Kopi, Gang Pelangi, Jl Professor Dokter Ir. Sumantri Brojonegoro,

Graha Kemahasiswaan, dan Kampung Baru. Penelitian ini dilakukan selama

lima bulan, dari bulan Juni sampai Oktober 2017. Untuk mendapatkan

informasi yang sesuai dengan tujuan peneliti, maka diajukan beberapa

pertanyaan yang telah dibuat panduannya untuk menguak motif tujuan,

motif sebab, dan makna tilawah Al-Qutr‟an bagi ODOJer Bandar Lampung.

2. Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung didapat oleh peneliti. Data

sekunder tersebut diperoleh melalui dokumentasi dan publikasi akun resmi

Komunitas ODOJ, Komunita ODOJ Lampung, dan Komunitas ODOJ Bandar

Lampung, serta arsip atau dokumen dari komunitas ODOJ.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan

informasi atau fakta-fakta di lapangan. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data berupa pertemuan dua

orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan

tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam suatu

topik tertentu. Peneliti melakukan wawancara mendalam (in-depth

interview) kepada responden yang telah memenuhi kualifikasi sebagai

23

informan. Untuk mendapatkan informasi terkait tindakan sosial berupa in

order to motive (motif tujuan) dan because to motive (motif sebab) pada

ODOJers Bandar Lampung, maka dibuatlah pedoman wawancara sebagai

pemantik untuk menggali informasi sesuai yang diinginkan. Pertanyaan

akan mengalir sesuai dengan keterangan atau cerita yang disampaikan oleh

informan karena untuk mengetahui latar belakang sebagai motif sebab

diperlukan penggalian dengan berbagai pertanyaan karena sangat mungkin

latar belakang tindakan sosial bergabung dengan komunitas ODOJ

terpapar secara tersirat. Disamping itu, wawancara juga dilakukan kepada

Key Informan untuk mengetahui seputar komunitas ODOJ Bandar

Lampung karena pada akun media sosial dan website tidak menyajikan

informasi lengkap tentang komunitas ODOJ Bandar Lampung. Key

informan juga diminta untuk memberikan daftar nama yang

direkomendasikan untuk menjadi informan sebagai objek penelitian.

2. Penelaahan Dokumen

Metode penelaahan dokumen merupakan metode pengumpulan data

berupa dokumen atau file. Metode ini dilakukan dengan cara mencari

informasi dan data melalui dokumen-dokumen komunitas ODOJ, seperti

Surat Keputusan (SK), Standar Operasional Prosedure (SOP) komunitas,

susunan struktur pengurus. Selain dokumen milik komunitas ODOJ.

Penelaahan juga dilakukan pada website resmi http://onedayonejuz.org/

dan akun media sosial facebook komunitas ODOJ Bandar Lampung dan

komunitas ODOJ Lampung

24

3. Observasi Langsung atau Pengamatan

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi partisipasi ( participant

observed ) dengan cara bergabung kedalam grup tilawah mutaba’ah ODOJ

untuk mengetahui keberlangsungan kegiatan Komunitas ODOJ. Selain itu,

peneliti mengikuti program yang diselenggarakan komunitas ODOJ

Dewan Pengurus Area (DPA) Bandar Lampung untuk mengetahui kondisi

dan suasana kegiatan komunitas di lapangan. Peneliti juga bergabung ke

dalam grup ODOJ Bandar Lampung untuk mendapatkan informasi

kegiatan, referensi informan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahap, antara lain reduksi data,

redisplay data, dan verifikasi data.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan penyederhanaan dan transformasi data mentah

yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data

dilakukan terus-menerus selama penelitian lapangan. Selama pengumpulan

data berlangsung, terjadi tahapan reduksi yang selanjutnya membuat

ringkasan, menelusur tema. Reduksi terus dilakukan sampai laporan akhir

selesai. Dalam tahap ini peneliti meilih data hasil wawancara terhadap

ODOJer Bandar Lampung yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu

mengenai makna tilawah Al-Qur‟an, motif sebab, dan motif tujuan

bergabung dengan komunitas ODOJ.

25

2. Redisplay Data

Redisplay data merupakan penyajian data berupa kalimat logis dan

sistematis yang mudah dipahami dalam bentuk tipikasi sesuai tema penting

terkait dengan judul penelitian. Dalam hal ini, peneliti melakukan tipikasi

atau klasifikasi hasil wawancara menggunakan dengan menggunakan

table.

3. Verifikasi

Verifikasi dalam penelitian kulitatif merupakan konsep kesahihan

(validitas) dan keandalan (relibialitas). Untuk menetapkan keabsahan

(trustworthiness) peneiliti melakukan teknik pemeriksaan berupa:

a. Perpanjangan Keikutsertaan.

Perpanjangan keikutsertaan peneliti dalam grup mutaba‟ah tilawah

ODOJ dan grup ODOJ Bandar Lampung untuk menghindari bias

informasi yang dapat ditangkap melalui pola pembacaan fenomena

interaksi ODOJer Bandar Lampung.

b. Ketekunan Pengamatan

Dalam perpanjangan keikutsertaan peneliti, peneliti mampu

menjalankan pengamatan lebih luas dan dalam (ketekunan

pengamatan) berupa pengecekan kesamaan informasi-informasi yang

disampaikan informan dengan kenyataannya.

c. Triangulasi

Selanjutnya peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dengan

cara mengecek kembali informasi yang didapat dengan catatan

26

wawancara keseluruhan yang telah dilakukan di lapangan dan rekaman

wawancara dengan ODOJer Bandar Lampung yang telah dilakukan.

d. Pengecekan Sejawat

Setelah itu peneliti melakukan uji keabsahan data dengan

menyampaikan hasil penelitian sementara pada rekan sejawat untuk

menangkap pandangan kritis terhadap hasil penelitian dan

mengakomodasi tanggapan yang dapat dijadikan referensi untuk

langkah seanjutnya. Rekan sejawat yang peneliti maksud adalah rekan

yang mengetahui komunitas ODOJ dan atau pernah ikut komunitas

ODOJ.

27

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya ODOJ Bandar Lampung

Dewan Pengurus Area (DPA) ODOJ Banadar Lampung berdiri bersama

dengan kegiatan launching komunitas ODOJ provinsi Lampung pada 31 Maret

2014. Launching ini dikemas dalam acara Silaturahmi Akbar Lampung

Mengaji (SALAM) yang bertajuk "Lebih Dekat dengan Al-Quran Bersama

ODOJ". Acara ini digelar di masjid Al-Wasii UNILA, Bandar Lampung. Acara

ini dihadiri oleh 402 peserta yang terdiri dari 96 peserta laki-laki dan 303

peserta perempuan.(“ODOJ Helat Silaturahmi”,2014). Acara ini dimulai

dengan sambutan dari ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, Drs.

H. Mawardi AS. Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan tausiah tentang

pentingnya Al quran dari sisi keilmuan dan keislaman oleh dua narasumber,

yakni Ust. Ikhwanul Mujahiddin, Lc selaku pengasuh pondok pesantren Daarul

Hufadz dan Ir. M.A Syamsul Arif, Ph.D akademisi Unila. Sesi selanjutnya

adalah pemaparan terkait ODOJ oleh para pengurus pusat yaitu Ricky

Adrinaldi sebagai Ketua Umum ODOJ Pusat dan Fatah Yasin sebagai Ketua

Departemen IT ODOJ. (Administrator, 2014)

28

B. Struktur Dewan Pengurus Area ODOJ Bandar Lampung

(Aji, 2017) mengungkapkan bahwa kepengurusan DPA ODOJ Bandar

Lampuung pertama kali digawangi oleh Mughni sebagai ketua, Ani sebagai

bendahara. Selanjutnya terjadi konflik internal dan kepengurusan mengalami

pergantian struktur. Mughni sebagai ketua digantikan oleh Irul. Pergantian

struktur tidak memberikan efek positif pada ODOJ DPA Bandar Lampung,

ODOJ Bandar Lampung vakum hingga 3 tahun.

Diawal tahun 2017, seorang ODOJer yang juga mahasiswa bernama Riza

berinisiatif mengajak ODOJer dari kalangan mahasiswa untuk membentuk

ODOJ Chapter Campus Bandar Lampung. Inisiatif ini direstui oleh Adrian

sebagai koordinator ODOJ Provinsi. Keberadaan ODOJ Chapter Campus

Bandar Lampung mampu membangkitkan eksistensi ODOJ melalui kegiatan

online dan offline. Pembentukan ODOJ Chapter Campus Bandar Lampung

juga memiliki silent mission untuk menggantikan peran dan fungsional

kepengurusan ODOJ DPA Bandar Lampung yang telah lama vakum dan akan

berlanjut pada pembentukan kepengurusan ODOJ DPA Bandar Lampung pada

2017. Akhirnya pada 27 Januari 2017 terbentuklah Struktur komunitas ODOJ

Bandar Lampung bersamaan dengan dibentuknya strukur komunitas ODOJ

Lampung (Aji, 2017).

Dalam proses menuju restruktur komunitas ODOJ Bandar Lampung, dua

pelopor komunitas ODOJ Bandar Lampung Nurcholis Aji dan Fahru Riza

berupaya menghimpun teman-teman yang sebelunya aktif di organisasi

kemahasiswaan untuk melanjutkan kontribusinya di komunitas ODOJ Bandar

29

Lampung, sehigga hampir semua orang yang direkrut menjadi pegurus adalah

aktivis kampus. Berikut struktur komunitas ODOJ Bandar Lampung yang

terbentuk setelah bebrapa waktu tidak aktif:

Ketua :Fahru Riza

Sekertaris :Reni Ruka Winarti

Bendahara :Ika Yuliati

Projek Acara :Muhammad Yasin

:Ika Putriana

Proje Humas :Nina Rosita

:Muhammad Yusuf

Dana Usaha :Tri Bandrio

:Aulia Aziza

Admin :Anggun Epriyana, Rida, Eka Rani, Tomi, Fahru Riza

Seperti yang telah disampaikan peneliti sebelumnya, hampir semua orang di

struktur komunitas ODOJ Bandar Lampung sebelumnya aktif di lembaga

mahasiswa. Hampir semua anggota struktur sebelumnya aktif di unit kegiatan

mahasiswa keislaman, walaupun ada juga beberapa yang di luar unit kegiatan

keislaman.

Beberapa yang aktif di organisasi mahasiswa non keislaman antara lain adalah

Fahru Riza sebagai ketua ODOJ Bandar Lampung aktif di Badan Eksekutif

Mahasiswa Fakultas Teknik Unila dan Nina Rosita di Badan Eksekutif

Mahasiswa Universitas Lampung. Adapun anggota yang aktif di organisasi

30

keislaman antar lain Reni Rukma sebagai wakil ketua umum Forum

Silaturahmi dan Studi Islam (FOSSI) Fakultas Teknik UNILA. Ika Yuliati

sebagai sekertaris departemen Rohani Islam (ROIS) Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Unila. Muhammad Yasin di Badan Semi Otonom Bimbingan Baca

Qur‟an (BBQ) Fakultas Teknik Unila, Tri Bandrio aktif di FOSSI Fakultas

Teknik dan Bina Rohani Islam Mahasiswa (BIROHMAH) Unila. Selanjutnya

Aulia Aziza yang aktif di Rohani Islam (ROIS) Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA) Unila.

Eka Rani sebagai admi pernah aktif di BIROHMAH Unila sebagai sekertaris

bidang. Adapun yang pernah aktif di organisasi mahasiswa Islam ataupun

organisasi selainnya anatara lain adalah Ika Putriana yang aktif di ROIS

Fakutas Ekonomi dan Bisnis Unila dan di BEM Universiitas Lampung,

sedangkan Anggun Epriana sebelum aktif sebagai admin di struktur ODOJ

Bandar Lampung, beliau aktif di Forum Studi Islam (FOSI) Fakultas Pertanian

Unila dan menjadi relawan kontran sebuah GO kemanusisaan Pos

Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)

Melihat aktivitas yang dijalankan para anggota struktur komunitas ODOJ

Bandar Lampung, dapat diketahui bahwa para pengurus ODOJer telah terbiasa

terlibat dalam aktivitas kemahasiswaan yang terbiasa menggerakkan dan

mengajak orang atau komunitas serta mengelola organisasi. Hal ini jugalah

yang menjadi pertimbangan Nurcholis Aji dan Fahru Riza dalam mengajak

untuk ikut d komunitas ODOJ dan menjadi penggerak komunitas ODOJ DPA

Bandar Lampung.

31

C. SOP ODOJ

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan ketentuan-ketentuan yang

mengatur tentang prosedur atau mekanisme pembagian grup, pembagian juz

tilawah, proses dalam grup ODOJ dan tugas serta tanggung jawab admin,

Penanggung Jawab Harian (PJH), dan anggota dalam grup. SOP bertujuan

untuk menjadi panduan yang jelas bagi admin dan anggota ODOJ,

menciptakan keteraturan di semua grup ODOJ, membangun kenyamanan dan

kodisi yang kondusi bagi admin dan anggota di dalam grup ODOJ, dan

membangun sistem pelaporan tilawah yang tertib.

Berikut SOP Komunitas ODOJ

1. Pembagian Grup

a. Grup ODOJ terpisah antara laki-laki dan perempuan, setiap grup terdiri

dari 30 anggota.

b. Grup terdiri dari:

1) Admin, bertanggung jawab penuh mengendalikan grup, melaporkan

tilawah anggota ke fasil dan memoderasi grup bila ada diskusi.

Admin adalah pengambil keputusan tertinggi dalam grup dengan

tetap mematuhi SOP yang berlaku

2) Penanggung Jawab Harian (PJH), ditunjuk secara bergiliran,

bertanggung jawab membagi juz tilawah, merekap laporan anggota

dan menanyakan kemajuan tilawah anggota. Setiap anggota wajib

bersedia menjadi PJH, kecuali ada halangan dan sudah menunjuk

anggota lain untuk menggantikannya.

32

3) Anggota, peserta dalam grup yang bertugas menjaga ketertiban grup

dengan mematuhi aturan yang berlaku. Anggota juga bertanggung

jawab dalam menghidupkan grup dan menjaga kondusifitas grup

dalam bertilawah

c. Setiap orang hanya boleh menjadi anggota di satu grup

ODOJ/ODALF/ODOL.

2. Admin yang bertugas:

a. Menerangkan bahwa setiap anggota akan bertilawah satu juz satu hari

atau lebih.

b. Mengarahkan grup untuk menyepakati metode pembagian juz tilawah

dengan memilih salah satu dari tiga pilihan berikut:

1. Pembagian juz 1 s/d 30 kepada setiap anggota secara urut

2. Seluruh anggota membaca juz yang sama dimulai dari juz 1

3. Setiap anggota diperbolehkan melanjutkan tilawah pribadi, sehingga

mulai juz-nya bisa tidak sama dan tidak urut dengan anggota lain

c. Mengarahkan grup untuk menunjuk penanggung jawab harian yang

bergantian dan berurutan setiap hari sesuai dengan kesepakatan grup

d. Mengarahkan grup untuk menyepakati waktu mulai dan selesai tilawah

e. Memotivasi, memonitor, dan mengevaluasi grup

f. Setiap hari menyampaikan laporan tilawah dan evaluasi grup ke fasil

3. Penanggung Jawab Harian (PJH) yang bertugas:

. a. Membuat daftar tilawah yang akan dibaca anggota grup di awal saat

memulai tugasnya

33

b. Merekap laporan tilawah anggota secara berkala, seperti setiap jam, setiap

waktu shalat, dan lain-lain

c. Aktif memotivasi semua anggota untuk menyelesaikan tilawahnya, baik

lewat grup atau personal.

4. Anggota bertugas sebagai berikut:

a. Berkomitmen kuat untuk menyelesaikan tilawah satu juz al-Qur‟an setiap

hari dan melapor ke grup

b. Apabila ada udzur syar’i (sakit atau berpergian jauh) maka sangat

dianjurkan untuk tilawah semampunya dan melaporkan udzurnya ke grup

c. Di kemudian hari, apabila anggota yang berhalangan syar‟i sudah bias

meneruskan tilawahnya dan sudah menyelesaikan juz-nya yang terakhir,

maka wajib melapor ke grup

d. Konsekuensi dari kejadian di atas adalah, bagi grup yang menggunakan

juz urut 1-30 maka list laporan akan menjadi tidak berurutan dan hal itu

tidak menjadi masalah

e. Bagi anggota wanita yang haid/nifas dan memiiki pemahaman tidakboleh

tilawah, harus memilih salah satu dari opsi berikut:

1. Membaca terjemahan minimal satu juz

2. Mendengarkan murottal minimal satu juz

3. Membaca tafsir al-Qur‟an (sesuai kemampuan)

Adapun opsi tersebut bukan sebagai pengganti tilawah akan tetapi harus

dipilih demi menjaga interaksi seluruh anggota dengan al-Qur‟an dalam

kondisi apapun dan wajib melaporkannya ke grup

34

f. Di dalam grup, anggota tidak diperbolehkan untuk berjualan dan

menyebarkan hal-hal yang berkaitan dengan partai politik, berbau SARA,

atau paham-paham yang bisa memecah belah hubungan anggota di dalam

grup. Adapun syarat menjadi anggota ODOJ sebagai berikut:

a. Beragama Islam

b. Memiliki fasilitas aplikasi mobile berbentuk whatsapp atau blackberry

messanger

c. Komitmen untuk membaca al-Qur‟an satu juz dalam satu hari

d. Bersedia mengikuti dan mematuhi peraturan dari komunitas ODOJ

D. Kegiatan Komunitas ODOJ Bandar Lampung

Berikut merupakan kegiatan yang diselenggarakan komunitas ODOJ Bandar

Lampung sepanjang perjalanannya:

a. Silaturahmi Akbar Lampung Mengaji (SALAM)

SALAM merupakan kegiatan launching komunitas ODOJ Lampung yang

juga sekaligus pembentukan ODOJ Bandar Lampung. Kegiatan ini

dilakukan bertujuan untuk membangun silaturahmi antar umat Islam dan

mensyiarkan Al-Qur‟an serta mengajak masyarakat Lampung dan Bandar

Lampung untuk mengenal dan bergabung dengan komunitas ODOJ.

Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin, 31 Maret 2014 di masjid Al-

Wasi'i Unila, Bandar Lampung dengan tajuk "Lebih dekat dengan Al-

Qur‟an bersama ODOJ". Walaupun target peserta kegiatan ini adalah

seluruh masyarakat Lampung, namun didalam penyelenggaraannya

banyak melibatkan orang-orang yang akan menjadi pengurus ODOJ

35

Bandar Lampung. Dalam keiatan ini juga dilakukan lauching pengurus

ODOJ Bandar Lampung.

b. Ngaji on the Street (Ngaos)

Pada awalnya, istilah Ngaos bukanlah akronim dari Ngaji on the Street

namun asal kata Ngaos berasal dari bahasa Sunda yang artinya jalan-jalan.

Istilah Ngaos ini bertujuan mengajak omunitas ODOJ dan masyarakat

untuk tilawah Al-Qur‟an di ruang publik tepat biasa masyarakat berjalan-

jalan dan olahraga . Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak umat Islam

menjadikan tilawah Al-Qur‟an di tempat umum untuk membangun

persepsi bahwa tilawah Al-Qur‟an adalah praktik ibadah agama yang

inklusif dan familiar di masyarakat. Dalam kegiatan ini, komunitas ODOJ

juga menyebarkan informasi tentang ODOJ dan mengajak masyarakat

untuk tergabung dalam komunitas ODOJ. menyebarNgaos perdana

diselenggarakan pada 25 Mei 2014 di sekitar bunderan gajah tugu adipura.

(jl. Jend Sudirman). Kegiatan ini diselenggarakan di 16 area yang

didalamnya terdiri dari beberapa kota yang tersebar mulai dari Pulau

Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi. Waktu pelaksanaan di tiap area

berbeda-beda. Ngaos selanjutnya dilaksanakan pada 13 Maret 2016, 12

Februari 2017 ikut bersamaan dengan rangkaian kegiatan Gerakan

Menutup Aurat (GEMAR), 19 Februari 2017 bersama ODOJ Lampung.

c. Ngaji on the Yard (NGAYAR)

NGAYAR diinisiasi oleh pelopor komunitas ODOJ Bandar Lampung

sebagai kegiatan offline yang mempertemukan para ODOJer Bandar

36

Lampung untuk “refreshing” supaya menjaga semangat para ODOJer.

Merupakan kegiatan ODOJ Bandar Lampung bersama yayasan Rabiah dan

ODOJ Chapter Campus Bandar Lampung yang diselenggarakan pada

Minggu, 21 Mei 2017 di masjid Al-Wasii UNILA pukul 15.30 WIB.

Dengan tema “Menjadi Pribadi yang Mencintai dan Dicintai Al-Qur‟an”,

Acar ini bertujuan untuk mensyiarkan Al-Qur‟an, dan menguatkan

ukhuwah antar ODOJers. Kegiatan ini diikuti oleh 49 peserta yang terdiri

dari siswa SMA, Mahasiswa UNILA, Malahayati, UIN Raden Intan, dan

masyarakat umum. Kegiatan ini dimulai pukul 06.00 dengan rangkaia

acara tilawah Qur‟an bersama, senam, games menarik, dan ditutup dengan

kopi darat (kopdar) ODOJers Bandar Lampung.

d. ODOJ Berbagi

ODOJ berbagi merupakan kegiatan komunitas ODOJ membagikan takjil

gratis kepada masyarakat di Bulan Ramadhan pada 22 Juni 2017 di Lampu

Merah Pramuka, Rajabasa, Bandar Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk

melakukan syiar Ramadhan dan bentuk sosialisasi komunitas ODOJ pada

masyarakat di Bulan Ramadhan. Ramadhan menjadi momen yang tidak

dapat dilewatkan oleh komunitas ODOJ Bandar Lampung karena pada

bulan Ramadhan, potensi masyarakat untuk beribadah lebih dan lebih

mendekatkan diri pada Allah SWT lebih terbuka.

e. Olimpiade Pecinta Qur‟an

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah semarak di masyarakat dalam

mencintai Al-Quran. Kegiatan ini melibatkan peserta anak-anak yang

37

dianggap penting sebagai penerus generasi selanjutnya, sehingga upaya

untuk menjadikan anak-anak sebagai penerus generasi Qur‟ani menjadi

salah satu kegiatan yang diupayakan oleh komunitas ODOJ Bandar

Lampung yang bersinergi dengan komunitas LODOJ Lampung dan

komunitas ODOJ DPA seluruh Lampung. Kegiatan ini diselenggarakan

oleh ODOJ Lampung dan seluruh ODOJ Kabupaten dan kota se-Lampung.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu 22 Mei 2016 di Darul Hikmah

Bandar Lampung. Kegiatan ini merupakan perlombaan yang terdiri dari

cabang MTQ anak dan dewasa, MHQ Anak dan dewasa, Tafsir Qur‟an

juz 30dewasa, Dai Cilik.

f. Kajian Al-Qur‟an ala Ustadz (KalQulus)

Kajian Al-Qur‟an ala Ustadz (KalQulus) merupakan program yang

diselenggarakan komunitas ODOJ dalam upaya menambah keilmuan

tentang Al-Qur‟an dalam grup forum online dan mengundang seorang

ustadz untuk menjadi nara sumber. Koten program ini dapat berupa tafsir,

tajwid, tahfidz, dll yang berkaitan dengan Al-Qur‟an. Program ini dapat

diinisisasi oleh pengurus DPA ODOJ masing-masing daerah dengan

ketentuan harus melaporkan kegiatan pada pengurus ODOJ pusat untuk

mendapat izin dan publikasi. Ketika program ini telah disetujui ODOJ

Pusat, maka ODOJ Pusat akan menyebarkan ke grup fasil (admin masing-

masing grup tilawah mutaba‟ah) untuk disebarkan di seluruh grup ODOJ

sehingga semua anggota ODOJ mengetahui adanya program KalQulus ini

dan dapat bergabung kedalamnya sehingga peserta KalQulus tidak terbatas

hanya anggota Komunitas ODOJ Bandar Lampung saja. Pertama kali

38

launching pada Ahad 12 Juni 2016 Pukul 15.30-18.00 WIB di Masjid

Kampus Universitas Darmajaya dengan tema “Perbanyak tilawah

Perdalam Makna (Tafsir QS. Al-Alaq: 1-5) oleh Ustadz Dr. Arfandi, Lc.,

M.A. Selain di publikasi melalui media sosial yang dimiliki ODOJ Bandar

Lampung, kegiatan ini dipublikasi melalui Kominex

g. Ngaji On The Masjid (NGAOM)

Kegiatan ini diselenggarakan komunitas ODOJ Bandar Lampung untuk

mensyiarkan Al-Qur‟an melalui pengajian di Masjid. Masjid merupakan

poros utama kegiatan keislaman bagi masyarakat, oleh karena itu

komunitas ODOJ berharap bisa mengajak masyarakat khususnya

mahasiswa yang biasa tertarik mengikuti pengajian agar dapat bergabung

dengan komunitas ODOJ, terlebih lagi aktif di komunitas ODOJ DPA

Bandar Lampung. Kegiatan ini diselenggarakan dengan kerjasama

bersama relawan Al-Quds dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina

(KNRP) pada 18 Februari 2018 di Masjid Al-Wasi‟i UNILA.

h. Kajian Al-Qur‟an.

Kegatan ini diselenggarakan pada 21 Mei 2017 di Masjid Al-Wasii

UNILA menjelang bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini bertujuan untuk

mensyiarkan Al-Qur‟an dan membangun suasana Ramadhan yang akan

segera dijalankan oleh masyarakat. Pengajian menyongsong ramadhan

telah menjadi tradisi lembaga-lembaga keislaman di Bandar Lampung dan

komunitas ODOJ pun tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Dengan

39

tema “Menjadi Pribadi yang Mencintai dan dicintai Al-Qur‟an”. Acara ini

diisi oleh Ustadz Khumaidi, Lc.

i. Kuliah via WhtsApp (KULSAPP)

Kegiatan ini merupakan kuliah yang diselenggarakan secara online melalui

media sosial WhatsApp pada Sabtu malam Minggu, 1 April 2017 pukul

20.00 oleh Ustadz Satria. Materi kuliah berisi Tafsir Al-Qur‟an surat Ad-

Duha‟. Acara ini diselenggarakan lagi pada 13 Mei 2017 dengan materi

Surat Al-Muzammil ayat 1-9. Beberapa program online yang

diselenggarakan ODOJ DPA Bandar Lampung yang tidak dapat atau tidak

sempat dijalankan sesuai prosedur publikasi melalui komunitas ODOJ

Pusat tetap bisa dijalankan dengan cara mempublikasikannya pada grup

ODOJ Bandar Lampung, grup ODOJ Lampung, dan ODOJ DPA seluruh

Lampung seperti program yang satu ini.

j. ODOJ Peduli Banjir

Tidak hanya kegiatan keislaman saja, namun Komunitas ODOJ Bandar

Lampung juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemanusiaan.

Pada saat bencana alam banjir menimpa kota Pringsewu, komunitas ODOJ

ikut berkontribusi menggalang donasi untuk didistribusikan ke Pringsewu.

Kegiatan galang donasi ini diselenggarakan pada tanggal 22 sampai 27

Agustus 2017.

Selain kegiatan tersebut, komunitas ODOJ Bandar Lampung aktif mendukung

dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan islam yang diselenggarakan

40

organisasi Islam lainnya, baik kegiatan aksi solidaritas, pengajian, seminar, dan

lainnya

76

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

Keputusan ODOJer Bandar Lampung untuk bergabung dengan komunitas

ODOJ adalah sebuah tindakan sosial. Untuk mengungkapkan fenomenologi

tindakan sosial komunitas ODOJ, perlu melewati dua fase, yakni menguak in

order ti motive (motif tujuan) dan because of motive (motif sebab) ODOer

Bandar Lampung. Selain itu, pemaknaan tilawah sebagai orientasi utama

kegiatan komunitas juga sangat penting, dari hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa:

1. ODOJer Bandar Lampung memiliki dua jenis motif sebab yang

melatarbelakangi mereka memutuskan untuk bergabung dengan komunitas

ODOJ. Motif sebab tersebut adalah motif sebab intrinsik yang meliputi

kesadaran diri atas ketidakmampuan komitmen atau istikamah, telah

memiliki kebiasaan mengikuti kegiatan komunitas Islam, dan telah

memiliki kebiasaan tilawah Al-Qur‟an rutin, sedangkan motif sebab

ekstrinsik meliputi: pengaruh lingkungan berupa ajakan teman atau kolega.

ODOJer dalam mengambil keputusan bergabung dilandasi oleh motif

tujuan yang terbagi menjadi motif teogenetis dan motif sosiogenetis . Motif

teogenetis meliputi meningkatkan interaksi degan Al-Qur‟an, mempelajari

Al-Qur‟an, meningkatkan komitmen (istikamah), sedangkan motif

77

sosiogenetis meliputi mendapatkan teman dan merapatkan ukhuwah, serta

menggiatkan syi‟ar Al-Qur‟an, adapun motif materialistik meliputi

optimalisasi penggunaan handphone android

2. Pemaknaan yang ada dalam ODOJer Bandar Lampung pada hakikatnya

terdiri dari dua makna, yaitu makna lahir yang bersifat tampak dan makna

batin. Makna lahir meliputi membaca dan upaya mempelajari isi dan

kandungan Al-Qur‟an, sedangkan makna batin meliputi pedoman hidup,

upaya memperbaiki diri, interaksi dengan Al-Qur‟an, penenang, kebutuhan,

bentuk interaksi dengan Allah SWT, pemenuhan kebutuhan rohani.

B. Saran

Melihat hasil penelitian fenomenologi untuk menggali fenomena tingginya

animo masyarakat pada komunitas ODOJ pada saat kemunculannya, motif

sebab (Bacause of Motive) yang melatarbelakangi tindakan ODOJer Bandar

Lampung bergabung dengan komunitas ODOJ sebagian besar adalah faktor

lingkungan. Faktor lingkungan berupa ajakan teman atau kolega, maka

komunitas ODOJ perlu mendorong para ODOJer konsep mengajak secara

langsung kepada para teman dan atau kolega di sekitar lingkungannya untuk

memperkenalkan dan mengajak bergabung dengan komunitas ODOJ.

Latar belakang ODOJer Bandar Lampung memutuskan untuk bergabung

dengan komunitas ODOJ beragam, sehingga perlu ada upaya meluruskan

orientasi teologis pada semua ODOJer sebagai upaya pemurnian niat sebagai

tindakan dan atau kegiatan yang sakral berorientasi ketuhanan. misalnya

melalui kajian-kajian atau pesan-pesan yang memuat tentang pemurnian niat.

78

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ash-Shabuni, M. A. & Muhammad Qadirun Nur (Trj). (2001). Ikhtisar Ulumul

Quran Praktis. Jakarta: Pustaka Amani

Atkinson, R. (2011). Pengantar Psikologi. Tangerang: Interaksara.

Bagong, S. (2011).Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan.Jakarta: Kencana.

Basrowi, & Sadikin. (2002). Metode Penelitian Kualitatif: PerspektifMikro.

Surabaya: Insan Cendikia.

Basrowi, Muhammad & Soenyono. (2004). Teori Sosial dalam Tiga Paradigma.

Surabaya:Yayasan Kampusima.

Chadwick, Bruce A.(1991). Metode Penelitian Ilmu PengetahuanSosial.

Semarang: IKIP Semarang Press.

Djaali, H. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Jasmandi. (2008). Membangun komunitas Online Secara Gratis dan

Praktis.Jakarta: Elexmedia Komputindo

Khaldun, M. I. (2001). Mukaddimah. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsa

Kuswarno. (2009). Metodologi Penelitian Komunikasi; Fenomenologi; Konsepsi,

Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjajaran

Martameh, &Mulyani, S. (1982). Motivasi Sosial. Universitas. Yogyakarta: Gajah

Mada

Sardar. (1991).Tantangan Dunia Islam Abad 21 Menjangkau Informasi.Bandung:

Mizan

Schutz. A. (1932).Phenomenology of Social Word. Jerman: Prendergast.

79

Sucipto, U. (2014). Sosiologi. Yogyakarta: Deepublish

.

Jurnal Ilmiah

Ahmadi, D., & Yohana, N. (2007, December). Konstruksi Jilbab Sebagai Symbol

Keislaman. MediaTor (Jurnal Komunikasi), 8 (2), 235-248. January 1,

2018. ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1155.

Alpian, R. (2016, February). Kontruksi Makna Perkawinan Sasuku di Kecamatan

Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Jurnal Online

Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 4(1), 1-15.

February 20, 2018.

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/11700.

Alpian, Y., & Anwar, A.S. (2017, Nophember 1). Penerapan Metode Cooperative

Learning Tipe Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa

PadaPokok Bahasan Fpb Dan Kpk Di Sekolah Dasar Negeri Cibarusah

Kota 01 Cibarusah-Bekasi. Prosiding Inovasi PGSD, 1(01). December 27,

2017.

http://www.universitastrilogi.ac.id/journal/ks/index.php/Prosiding/article/

view/42

Bachmid, G. (2012). Perilaku Muzakki dalam Membayar Zakat Mal

(StudiFenomenologi Pengalaman Muzakki di Kota Kendari). Jurnal

Aplikasi Manajemen, 10 (2), 425-436. January 3, 2018.

jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/download/435/474

Bachri, B. S. (2010, April 1). Meyakinkan validitas data melalui triangulasi

padapenelitian kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10 (1), 46-62.

February 20, 2018. ejournal.unesa.ac.id/article/7336/73/article.pdf

Fatimah, S. (2016). Motif „Agar‟dan Motif „Karena‟ dalam Keputusan Orang Tua

Memilih Lembaga Bimbingan Belajar (Studi Fenomenologi Alfred Schutz

dalam Konteks Lembaga Bimbingan Belajar di Kabupaten Sukoharjo).

SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant,

5(2).http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/article/view/8819

Frinaldi, A., & Embi, M.A. (2011, March). Pengaruh Budaya Kerja

EtnikTerhadap Budaya Kerja Keadilan dan Keterbukaan Pns dalam

Membangun Masyarakat Madani dan Demokrasi (Studi pada Pemerintah

Kabupaten Pasaman Barat). Humanus, 10(1), 52-61. Februari 27, 2017.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/humanus/article/view/486.

.

Handoyo, P. (2015). Punk dan Keluarga: Studi Fenomenologi Motif Menjadi

Punkers dalam Lingkup Keluarga Januar Putra Nugraha. Paradigma,

3(02). Desember 25, 2017. http://www.e-jurnal.com/2016/04/punk-dan-

keluarga-studi-fenomenologi.html

80

Hapsari, D. (2015, December 1). Tantangan dan Kompetensi Pustakawan di Era

Digital.. Jurnal Pustaka Ilmiah, (1) 1, 55-60. January 10, 2017.

http://journal.library.uns.ac.id/index.php/jpi/article/view/15

.

Hapsari, D. (2017, January 9). Tantangan Dan Kompetensipustakawan Di Era

Digital. Jurnal Pustaka Ilmiah, 1(1), 55-60. March 5, 2017.

http://journal.library.uns.ac.id/index.php/jpi/article/view/15’.

Hasbiansyah, O. (2008, Juny 10). Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik

Penelitiandalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. MediaTor (Jurnal

Komunikasi), 9 (1), 163-180. December 21, 2017. http://www.e-

jurnal.com/2016/04/punk-dan-keluarga-studi-fenomenologi.html.

Marta, S. (2014, Juny). Konstruksi Makna Budaya Merantau di Kalangan

MahasiswaPerantau. Jurnal Kajian Komunikasi, 2(1), 27-43. December

21, 2017. http://jurnal.unpad.ac.id/jkk/article/view/6048

Nindito, S. (2005, Juny 1). Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang

KonstruksiMakna dan Realitas dalam Ilmu Sosial. Jurnal Ilmu

Komunikasi, 2(1). December 27, 2017.

http://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/254/343

Nurhayani, U. (2012, Juni 1). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)(Studi

Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Medan). Jurnal Mediasi, 4(01),

59-67. December 21, 2017. digilib.unimed.ac.id/417/1/Fulltext.pdf

Nurhayani, U. (2012, Juni 1). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat

MahasiswaAkuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

(Ppak)(Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Medan). Jurnal

Mediasai, 04 (01), 59-67. February 2, 2017.

http://digilib.unimed.ac.id/417/

Nursanti, S. (2015, December 4). Perempuan Pegawai Negeri Sipil Dalam

Pernikahan Poligini (Studi Fenomenologi Mengenai Perempuan PNS yang

Terikat dalam Pernikahan Poligini di Kabupaten Karawang). Majalah

Ilmiah SOLUSI, 1 (04). Januari 3, 2018.

https://journal.unsika.ac.id/index.php/solusi/article/view/68

Roihan, Muhammad. (2014). Studi Pendekatan Al-Qur’an. Jurnal Thariqah

Ilmiahjurnal.iain.(01) January 1, 2017.

padangsidimpuan.ac.id/index.php/TI/article/download/254/235

81

Rusliwa, G. Sumantri. (2005, December). Memahami Metode Kualitatif. Makara,

Sosial Humaniora, 9 (2), 57-65. December 21, 2017.

https://media.neliti.com/media/publications/4388-ID-memahami-metode-

kualitatif.pdf.

Saoki, S. (2014). Islam dan Negara Menurut M. Natsir dan Abdurrahman Wahid.

al-Daulah : Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 4(02), 344-367.

December 22, 2017.

jurnalfsh.uinsby.ac.id/index.php/aldaulah/article/download/61/46/

Wulandari, S., & Wirman, W. (2015). Motif dan Makna Diri Pria Penata Rias di

Kota Pekanbaru Dalam Perspektif Fenomenologi. Jurnal Online

Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2), 1-15.

December 11, 2017. https://www.neliti.com/id/publications/117170/motif-

dan-makna-diri-pria-penata-rias-di-kota-pekanbaru-dalam-perspektif-

fenomen

Wulandari, T., & Yohana, N. (2014). Pola Komunikasi Komunitas

KaskusRegional Riau Raya dalam Membentuk Kohesivitas Kelompok.

Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

1(1), 13. December 21, 2017

Yoasta, M. E., & Yohana, N. (2017, April). KONSTRUKSI MAKNA BIGOLIVE

BAGI PENGGUNA DI KALANGAN UNIVERSITAS RIAU. Jurnal

Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 5(1), 1-15.

February 20, 2018.

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/17447/16851

Lain-lain

Administrator. (2014, April 18). Dari Lampung Menebar SALAM. Website.

March 10, 2017. http://onedayonejuz.org/post/detail/dari-lampung-

menebar-salam

Aji, N. (2017, April 23). Personal Interview.

Bahri,Saiful. (2014, May 24). KomunitasODOJ Helat NGAOS. Dakwatunna.

Ocober 10, 2017.

https://www.dakwatuna.com/2014/05/24/51824/komunitas-odoj-helat-

ngaos-di-16-kota/

Program ODOJ. (2013). Program ODOJ. Website. October 1,.2016.

http://www.onedayonejuz.org/page/content/13/program.html.

Penggagas ODOJ. (2015, April 15). Bhayu Subrata dan Pratama Widodo

82

(Penggagas Gerkan One Day One Juz): Menjadikan Baca Alquran Sebagai

Gerakan. Republika February 20, 2017.

http://republika.co.id/berita/koran/tokoh-perubahan-republika-

2014/15/04/30/nnly468-bhayu-subrata-dan-pratama-widodo-penggagas-

gerakan-one-day-one-juz-menjadikan-baca-alquran-sebagai-gerakan.

Sejarah Odoj. (n.d.). Website. January 2, 2017.

http://onedayonejuz.org/page/detail/sejarah.

Nursaikah, A. (2014, March 16). One Day One Juz Segera Diresmikan.

Republika. January 25, 2017. http://www.republika.co.id/berita/dunia-

islam/islam-nusantara/14/03/16/n2ilr2-one-day-one-juz-segera-

diresmikan