38
TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 1 METODE PERHITUNGAN CADANGAN (TE-3231) Aplikasi Statistik dan Hubungan Spasial Antar Data

Materi-MPC-06-Aplikasi Statistik Dan Hubungan Spasial Data

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gdfsggdfgd

Citation preview

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 1

    METODE PERHITUNGANCADANGAN (TE-3231)

    Aplikasi Statistik dan Hubungan Spasial Antar Data

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 2

    Aspek Utama Dalam Basis dan Evaluasi Data

    DATA

    File DesignData Input

    Edit Data

    OutlinersComposite Back Up Data

    BivariateUnivariate Multivariate

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 3

    Aspek Utama Dalam Basis dan Evaluasi Data

    ) File design dan data input,) Data editing,) Meng-kuantifikasi kualitas data,) Pengelompokan data sesuai domain

    geologi, sampel support, dll,) Analisis statistik univariate,) Analisis statistik bivariate,) Pola-pola spasial dan trend.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 4

    Analisis statistik univariate

    z Ukuran Tendensi Sentralz Dispersiz Skewness & Kurtosisz Covariance z Histogram

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 5

    Ukuran Tendensi Sentral

    z Merupakan ukuran yang paling umumdigunakan,

    z Ukuran yang sering digunakan adalah rata-rata ~ mean (m)

    nx

    m i=

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 6

    Mean (rata-rata)

    Penentuan kadar rata-rata dari populasi sampel kadar rata-rata dengan pembobotan.

    = iiw xwm =1iw

    Faktor bobot

    Kondisi non-bias

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 7

    Contoh sederhana :

    Dari 2 hasil analisis sampel (A dan B). z Sampel A = 1,5 % Cu dengan panjang sampel

    3 m. z Sampel B = 0,5 % Cu dengan panjang sampel

    1 m. Berapa kadar rata-rata jika SG kedua jenis sampel

    identik. Berapa kadar rata-rata jika densiti sampel A = 3,3

    gr/ml; dan densiti sampel B = 2,7 gr/ml. Definisikan faktor bobot-nya.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 8

    Median

    Median yaitu nilai pertengahan data yang telah disusun dari yang besar ke yang kecil atau sebaliknya.

    Dengan kata lain 50% data bernilai di bawah median dan 50% lagi bernilai di atas median.

    Untuk jumlah data yang kecil, median menjadi taksiran yang baik untuk tendensi sentral dibandingkan dengan mean.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 9

    Contoh sederhana

    Jajaran data :

    3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9, 10Median = 6.

    3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 8, 9, 10Median = (6+8)/2 = 7.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 10

    Modus

    z Nilai yang memiliki frekuensi terbesar.z Modus mungkin ada dan mungkin

    juga tidak ada.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 11

    Contoh sederhanaKumpulan data :

    3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 8, 9, 10Modus = 8

    3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9, 10Modus = 4 dan 8 Bimodal

    3, 4, 5, 6, 8, 9, 10Tidak memiliki modus.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 12

    Contoh sederhana

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 13

    UKURAN DISPERSI

    z Adalah ukuran penyebaran nilai data.z Ukuran yang sering digunakan adalah

    jangkauan (range = max - min) kurang cocok karena sangat sensitif terhadap nilai yang ekstrim.

    z Ukuran yang sering digunakan untuk mengukur penyebaran data adalah variansi.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 14

    Variansi (variance)

    ( )( )1

    22

    =

    nmx

    s i

    Dimana

    xi adalah nilai data,

    m adalah mean data,

    n adalah jumlah data.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 15

    Standar Deviasi (Simpangan baku)

    z Simpangan Baku (standard deviation) merupakan akar kuadrat dari variansi,

    z Merupakan ukuran dispersi yang lebih sering digunakan karena satuannya sama dengan variabel, dibandingkan dengan variansi yang satuannya kuadrat.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 16

    Standart Error

    Jika `m` adalah rata-rata (mean), deviasi standar dari sejumlah data (`n`) adalah `s` ; maka standart error dari rata-rata adalah :

    ( ) 21212 nsnsse ==

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 17

    Skewness & Kurtosis

    Ukuran kemencengan kurva (skewness) dinyatakan sebagai ukuran simetris atau tidaknya suatu kurva histogram (sebaran data).

    Kurtosis adalah ukuran yang menunjukkan kecenderungan keruncingan puncak data.

    Skewness dan kurtosis ini jarang digunakan dalam perhitungan cadangan. Ukuran ini digunakan untuk menunjukkan apakah data terdistribusi normal atau tidak.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 18

    Negative Skewness Distribusi Normal

    Positive Skewness

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 19

    Koefisien Variasi (Coefficient of Variation)

    z Perbandingan antara simpangan baku terhadap rata-rata hitung.

    z CV = s/mz Koefisien variasi yang relatif tinggi

    nilai data yang melebar.z Secara umum, CV < 0.5 distribusi

    normal.z CV > 0.5 positive skewness

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 20

    DESKRIPSI BIVARIAN Metoda deskripsi bivarian yang paling umum

    digunakan adalah diagram pencar (scatter plot), Kedua variabel dikatakan mempunyai hubungan

    positif jika kedua variabel mempunyai nilai berbanding lurus,

    Kedua variabel dikatakan hubungan negatif jika kedua variabel mempunyai nilai berbanding terbalik,

    Kedua variabel dikatakan tidak mempunyai hubungan jika kedua nilai variabel menunjukkan penyebaran acak.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 21

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 22

    Kovarians dan Koefisien Korelasi

    Rata-rata variabel x :

    Rata-rata variabel y :

    Varians variabel x :

    Varians variabel y :

    Kovarians :

    Koefisien korelasi :

    =

    =n

    iixx

    1n1

    =

    =n

    iiyy

    1n1

    =

    =n

    iix xxS

    1

    22 )(1-n

    1

    =

    =n

    iiy yyS

    1

    22 )(1-n

    1

    =

    =n

    iiixy yyxxS

    1))((

    1-n1

    ySr

    x

    xy

    SS

    =

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 23

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 24

    Koefisien penentuan (coefficient of determination = r2)

    Dapat digunakan untuk mengetahui besar kontribusi nilai suatu variabel terhadap perubahan nilai variabel lain.

    Sebagai ilustrasi : Jika koefisien korelasi antara dua variabel adalah 0,9 (r = 0,9), maka koefisien penentuannya adalah 0,81 (r2 = 0,81=81%) variabel x mempunyai kontribusi sebesar 81% terhadap perubahan nilai variabel y, dan 19% disebabkan oleh faktor lain.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 25

    Contoh sederhana

    1035231yixi

    Tentukan rata-rata dan varians masing-masing variabel. Tentukan kovarians untuk variabel x dan y. Tentukan koefisien korelasi. Gambarkan diagram korelasi variabel x dan y tersebut.

    R2 = 0.9423

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5

    xi

    y

    i

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 26

    HISTOGRAM

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 27

    HISTOGRAM

    1.4171.38

    1.2120.83

    1.0131.04

    1.1140.95

    1.0151.16

    1.2161.17

    1.5181.19

    1.6110.92

    1.2100.71

    Kadar Au(ppm)

    No Sampel

    Kadar Au(ppm)

    No Sampel

    Letak data ini walaupun diacak sedemikian rupa tetap akan memberikan bentuk histogram, nilai rata-rata hitung, modus dan nilai tengah (median) yang sama.

    n log 3.322 1range +=kelasInterval

    Sesuai dengan Sturges Rule

    Rata-rata = 1.1 ppm ; Median = 1.1 ppm ; Modus = 1.1Interval kelas = 0.0859 ~ 0.1 (pembulatan)

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 28

    Univariate Statistics:

    Population ........... 18Minimum Value ........ 0.7Maximum Value ........ 1.6Range ................ 0.9Mean ................. 1.116667Standard Deviation ... 0.233263Standard Error ....... 0.054981Median ............... 1.1Sum .................. 20.1Sum of Squares ....... 23.37Variance ............. 0.054412

    HISTOGRAM

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 29

    HISTOGRAM

    0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.70 0

    2 2

    4 4

    6 6

    (0.7)M- 2SD (0.9)M- 1SD (1.1)Mean (1.3)M+ 1SD (1.6)M+ 2SD

    Standard Deviation

    A

    n

    o

    m

    a

    l

    o

    u

    s

    Slightly Anomalous Background Slightly Anomalous

    A

    n

    o

    m

    a

    l

    o

    u

    s

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 30

    DISTRIBUSI SPASIAL DATA

    Isotropi

    Trend (bidang)

    Populasi yang berbeda

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 31

    DISTRIBUSI SPASIAL DATA

    Korelasi data secara spasial : memperlihatkan korelasi yang baik antara kadar Cu dan Au.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 32

    Mengapa perlu analisis secara spasial ??

    z Deskripsi statistik belum memperhatikan tata letak data,

    z Deskripsi statistik belum memperhatikan kerapatan data,

    z Deskripsi statistik akan menunjukkan hasil yang sama walaupun posisi data diacak sedemikian rupa,

    z Analisis spasial dapat dilakukan dengan plotting distribusi data ataupun dengan menggunakan peta-peta iso.

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 33

    Contoh sederhana

    Ukuran blok = 50 x 50 m

    Pola-1

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 34

    Contoh sederhana

    Ukuran blok = 50 x 50 m

    Pola-2

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 35

    Contoh sederhana

    Ukuran blok = 50 x 50 m

    Pola-3

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 36

    Contoh sederhanaHistogramPola-1

    1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.00 0

    10 10

    20 20

    30 30

    40 40

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 37

    Contoh sederhanaHistogramPola-2

    2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.00 0

    5 5

    10 10

    15 15

  • TE-3231 Materi-06 : Statistik-Spasial 38

    Contoh sederhanaHistogramPola-3

    2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.00 0

    5 5

    10 10

    15 15

    Populasi untuk kadar tinggi