Upload
tikuqnyukunyukunyuk
View
18
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
AIRWAY & BREATHING MANAGEMENT
DAN GAGAL NAPAS
Materi 2
Disampaikan pada :
Pelatihan Emergency Nursing – Basic LevelHIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA
INDONESIA
Trakea
Bronkus primer
Bronkus sekunder
Bronkiolus terminalis
Saccus alveolii
Zon
a k
on
du
ksi
Zon
a
resp
irasi
Bronkus tersier
Bronkiolus
Bronkiolus respiratori
Dari lubang hidung sampai bronkiolus terminalis disebut area konduksi (penghantar), sedangkan dari bronkiolus sampai alveoli disebut area respirasi (tempat pertukaran gas)
Dari bronkiolus sampai br. Terminalis lebih banyak mengandung otot polos u/ regulasi aliran udara
Dari trakea sampai bronkiolus banyak mengandung supporting cartilage (tlg rawan) yg berfungsi menjaga agar jalan nafas tetap terbuka
CABANG BRONKUSCABANG BRONKUS
PERNAFASAN
AIRWAY 1. VENTILASI JLN NAFAS
2. DIFUSIPERTUKARAN GAS
BREATHING 3. PERFUSI OKSIGENISASI JARINGAN
PENTING!!METABOLISME AEROB : 36 ATPMETABOLISME UNAEROB : 4 ATP
PENGKAJIAN AIRWAY (JALAN NAPAS):
Ada tidaknya sumbatan jalan napasDistress pernapasan Kemungkinan fraktur servikal
Look, Listen & Feel
SUMBATAN JALAN NAPAS
Stridor sumbatan oleh benda padat
Gurgling sumbatan oleh benda cair
PROSES KEPERAWATAN
MASALAH KEPERAWATAN:Bersihan jalan napas tidak efektif
PENATALAKSANAAN:
I. Tanpa alat (manual)
II. Dengan menggunakan alat
Tanpa Alat (Manual)
1. Membersihkan jalan napas Sapuan jari (finger sweep)
2. Membuka jalan napas Head tilt, chin lift & jaw thrust
3. Mengatasi sumbatan jalan napas pada tersedak (Chocking)
Manual thrust
Membersihkan Jalan Napas
Sapuan Jari (Finger sweep):
Jalan napas yang tersumbat karena benda asing dalam rongga mulut bagian belakang (hipofaring)
Membuka Jalan Napas Head-titl;
dorong kepala kebelakang
Chin-lift;mengangkat dagu
Head-titl - Chin-lift Jaw-thrust
manouver;tindakan mengangkat sudut rahang bawah
Membuka jalan napas
Mengatasi Sumbatan Jalan Napas pada Tersedak (Chocking)
Manual thrust;Back blowAbdominal thrustChest thrust
Back blow
MANOUVER HEIMLICH PADA KORBAN SADAR DENGAN POSISI BERDIRI ATAU DUDUK
Heimlich manuveur – Abdominal Thrust Rangkul korban dari belakang Dengan mempergunakan kepalan kedua
tangan, hentakkan mendadak pada ulu hati (abdominal thrust).
Ulangi hingga jalan napas bebas atau hentikan bila korban jatuh tidak sadar, ulangi tindakan tersebut dengan posisi korban terlentang.
Segera panggil bantuan
MANUVER HEIMLICH PADA KORBAN SADAR DENGAN POSISI BERDIRI ATAU DUDUK
MANUVER HEIMLICH PADA KORBAN YANG TERGELETAK (TIDAK SADAR)
Tidurkan penderita terlentangLakukan back blow / chest thrust atau
heimlich manouver – abdominal thrust
II. Dengan Menggunakan Alat
1. Pengisapan benda cair (suctioning)
2. Membersihkan benda asing padat dalam jalan napas
3. Mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka dengan memasang pipa (Oro/Naso Pharingeal Airway).
4. Membuka jalan napas dengan Krikotiroidotomi
1. Pengisapan benda cair (suctioning)
Sumbatan jalan napas karena benda cair, pada saat pengkajian akan didapatkan suara nafas Gurgling suctioningPenghisapan bucal dan atau
penghisapan trakhealPenghisapan tidak boleh lebih dari 15
detik.Perhatian: utk cedera kepala hati-hati
PTIK
Mempertahankan jalan napas: oro/naso pharingel tube
Tujuan
Mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka dengan menahan palatum tidak menempel ke epiglotis yang dapat menutup jalan napas akibat pasien tidak sadar
2. Mengukur OPA/NPA
Indikasi OPA: kesadaran koma
Pengukuran
(lihat gambar) Komplikasi:
over sekresi aspirasi, pneumonia
Mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka dengan memasang pipa (Oro/Naso Pharingeal Airway)
Membersihkan benda asing padat dalam jalan napas
Dilakukan pada pasien tidak sadar dengan sumbatan benda padat di daerah hipofaring yang tidak mungkin dilakukan dengan sapuan jari atau secara Heimlich Laringoscope, forcep
Membuka jalan napas dengan Krikotiroidotomi
Krikotiroidotomi menggunakan jarum besar No. 14-16
Krikotiroidotomi dengan pembedahan menggunakan pisau
PENGKAJIAN BREATHING (PERNAPASAN)
Look / Lihat1. Perubahan status mental :
• Gelisah (tanda hipoksemia)• Mengantuk (tanda hiperkarbia)
2. Gerakan napas : • Apakah teratur, cheyne stokes, kusmaul• Apakah pengembangan dada maksimal• Ada tidaknya retraksi dinding dada• Digunakan otot asesori pernapasan• Apa ada tanda sianotik
Listen / Dengar• Adakah aliran udara• Apa bicaranya normal• Adakah suara tambahan :
• Snoring (tanda ada sumbatan)• Gurgling (karena cairan)• Stridor (penyempitan jalan napas)
• Apakah suara parau• Adakah suara napas abnormal
PENGKAJIAN BREATHING (Lanjutan)
Feel / raba dan rasakan:• Adanya aliran udara• Adakah krepitasi• Adakah pergeseran/ deviasi
trakea• Adakah pembengkakan di leher
PENGKAJIAN BREATHING (Lanjutan)
GANGGUAN PERNAPASAN
• Oksigen yang diinspirasi untuk sampai ke jaringan tergantung pada ventilasi dan difusi yang adekuat antara alveoli dan darah.
• Gangguan pada parameter ini dapat menyebabkan kedaruratan pernapasan seperti gagal napas
Jenis Gagal Napas
- GAGAL NAPAS HIPOKSEMIA TANPA HIPERKAPNIA• PaO2 rendah, dengan PaCO2 normal atau rendah• Penyebab: sebagian krn kelainan difusi
- GAGAL NAPAS HIPOKSEMIA DENGAN HIPERKAPNIA• PaO2 rendah, dengan PaCO2 meningkat• Penyebab: hipoventilasi alveolar krn obstruksi atau
restriksi saluran napas kronik
• Mengobati penyebab kegagalan pernapasan
• Menjamin ventilasi yang memadai
• Mempertahankan saluran udara bersih
Prinsip Penatalaksanaan
Tanda-tanda Gangguan Pernapasan
• Keluhan sesak• Frekuensi napas meningkat, atau
menurun (tachipnea atau bradipnea)• Penggunaan otot asesori pernapasan• Gelisah• Penurunan tingkat kesadaran • Napas dangkal, mengantuk• Pemeriksaan penunjang: AGD, oksmetri
memperlihatkan kelainan
DIAGNOSA KEPERAWATAN GANGGUAN PERNAPASAN
Pola napas tidak efektifKerusakan pertukaran gasGangguan perfusi jaringan
Penatalaksanaan
• Pengaturan posisi baring; semifowler/fowler
• Menjaga kepatenan jalan napas• Oksigen terapi; PPOK (konsentrasi
rendah); edema paru (konsentasi tinggi)• Pemeriksaan AGD
• Hiperventilasi bila PCO2 tinggi• Atur kadar O2 sesuai AGD• Cek pH efek CO2 tinggi
Metode Pemberian Oksigen
1. Aliran rendah dengan konsentrasi rendah (Low Flow Low Concentration):• Kanul binasal
2. Aliran rendah dengan konsentrasi tinggi (Low Flow Hight Concentration)1. Sungkup muka sederhana
2. Sungkup muka dengan kantong rebreathing
3. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing
Kanul Nasal atau Binasal
Memberikan oksigen dengan konsentrasi rendah (24-45%) dengan kecepatan aliran 1-6 liter/menit.
Nasal kanul mengalirkan oksigen sistem aliran rendah, dengan konsentrasi < 40%
Konsentrasi oksigen akan naik 4% pada tiap kenaikan aliran 1 liter/mnt
Low flow high concentration Simple face mask (sungkup muka sederhana) :
Memberikan oksigen dengan konsentrasi mencapai 60 %, dengan kecepatan aliran 6-10 liter/menit.
Rebreathing mask (sungkup muka dengan kantong rebreathing)Memberikan oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai 80%, dengan aliran 6-10 liter/menit.
Non rebreathing mask (sungkup muka dengan kantong non rebreathing)Memberikan oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai 100%, dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit.
MONITORING
1. TANDA-TANDA VITAL
2. TANDA DISTRES PERNAPASAN:1. PENGGUNAAN OTOT PERNAPASAN
2. SUARA NAPAS
3. SIANOSIS
3. PENURUNAN KESADARAN
CATAT DAN LAPORKAN