25
A. Krisis identitas 1. Pengertian identitas Definisi identitas menurut para ahli : a. Menurut Adams dan Gullota (1983) Identity is a complex psychologycal phenomenon it might be thought of as the person in personality. It includes our own interpretation of early childhood identification with important individual in our lives.It includes a sense of direction, commitment, and trust in a personal ideal. A sense of identity integrates sex-role identfication, individual ideology, accepted group norms and standards, and much more. b. Menurut Erikson (teori psikososial) “ Selama masa-masa sulit yang dialami remaja, ternyata ia berusaha merumuskan dan mengambangkan nilai kesetiaan (komitmen), yaitu kemampuan untuk mempertahankan loyalitas yang diikrarkan dengan bebas meskipun terdapat kontradiksi-kontradiksi yang terelakkan diantara sistem-sistem nilai. Jadi, krisis identitas adalah suatu masa dimana seorang individu yang berada pada tahap perkembangan remaja. Ketika itu, remaja memiliki sikap untuk mencari identitas dirinya. Siapa dirinya saat sekarang dan di masa depan.

Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

  • Upload
    tranthu

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

A. Krisis identitas

1. Pengertian identitas

Definisi identitas menurut para ahli :

a. Menurut Adams dan Gullota (1983)

Identity is a complex psychologycal phenomenon it might be thought of as

the person in personality. It includes our own interpretation of early

childhood identification with important individual in our lives.It includes a

sense of direction, commitment, and trust in a personal ideal. A sense of

identity integrates sex-role identfication, individual ideology, accepted

group norms and standards, and much more.

b. Menurut Erikson (teori psikososial)

“ Selama masa-masa sulit yang dialami remaja, ternyata ia berusaha

merumuskan dan mengambangkan nilai kesetiaan (komitmen), yaitu

kemampuan untuk mempertahankan loyalitas yang diikrarkan dengan

bebas meskipun terdapat kontradiksi-kontradiksi yang terelakkan diantara

sistem-sistem nilai.

Jadi, krisis identitas adalah suatu masa dimana seorang individu

yang berada pada tahap perkembangan remaja. Ketika itu, remaja memiliki

sikap untuk mencari identitas dirinya. Siapa dirinya saat sekarang dan di

masa depan.

2. Pembentukan Identitas

Proses pencarian identitas adalah proses dimana seorang remaja

mengembangan suatu identitas personal atau sense of self yang unik yang

berbeda dari orang lain (individuation).

Dalam psikologi perkembangan pembentukan identitas merupakan

tugas utama dalam perkembangan kepribadian yang diharapkan tercapai

pada akhir masa remaja. Pembentukan identitas sebenarnya sudah dimulai

dari masa anak-anak, tetapi pada masa remaja ia menerima dimensi-

Page 2: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

dimensi baru karena berhadapan dengan perubahan-perubahan fisik,

kognitif, dan relasional (Grotevant dan Cooper, 1998)

Pada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang

kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka mulai

melakukan eksplorasi terhadap kepribadian dirinya. Pencarian identitas

pada masa remaja menjadi lebih kuat sehingga ia berusaha untuk mencari

identitas dan mendefinisikan kembali siapakah ia saat ini dan akan

menjadi siapakah ia di masa depan. Perkembangan identitas selama masa

remaja ini dianggap sangat penting karena identitas tersebut dapat

memberikan suatu dasar unuk perkembangan psikososial dan relasi

interpersoanal pada masa dewasa (Jones dan Hartmann, 1988).

Tahapan Perkembangan Identitas

Tahap Usia Karakteristik

Diferentiation

Practice

Rapprochment

12-14

14-15

15-18

Remaja menyadari bahwa ia berbeda secara

sikologis dari orang tuanya. Kesadaran ini sering

membuatnya mempertanyakan dan menolak

nilai-nilai dan nasihat-nasihat orang tuanya,

sekalipun nilai-nilai dan nasihat tersebut masuk

akal.

Remaja percaya bahwa ia mengetahui segala-

galanya dan dapat melakukan sesuatu tanpa

salah. Ia menyangkal kebutuhan akan peringatan

atau nasihat dan menantang orang tuanya pada

setiap kesempatan. Komitmennya terhadap

teman-teman juga bertambah.

Karena kesedihan dan kekhawatiran yang

dialaminya, telah mendorong remaja untuk

menerima kembali sebagian otoritas orang

Page 3: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

Consolidation 18-21

tuanya, tetapi dengan bersyarat. Tingkah

lakunya sering silih berganti antara

eksperimentasi dan penyesuaian, kadang mereka

menantang dan kadang berdamai dan

bekerjasama dengan orang tua mereka. Di satu

sisi ia menerima tanggung jawab di sekitar

rumah, namun di sisi lain ia akan mendongkol

ketika orang tuanya selalu mengontrol

membatasi gerak-gerik dan akitvitasnya diluar

rumah.

Remaja mengembangkan kesadaran akan

identitas personal, yang menjadi dasar bagi

pemahaman dirinya dan diri orang lain, serta

untuk mempertahankan perasaan otonomi,

independen dan individualitas.

Dalam teori psikososial (Erikson) ada beberapa tahap yang harus ditempuh

untuk memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Akan dipaparkan sebagai berikut

:

Tahap psikososial Perkiraan usia

Kepercayaan vs ketidakpercayaan

(trust vs mistrust)

Otonomi vs rasa malu dan ragu

(autonomy vs same and doubt)

Inisiatif vs rasa bersalah

(Intiative vs guilt)

Ketekunan vs rasa rendah diri

Lahir- 1 tahun (masa bayi)

1-3 tahun (masa kanak-kanak)

4-5 tahun (masa prasekolah)

6-11 tahun (masa sekolah dasar)

Page 4: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

(industry vs inferiority)

Identitas vs kebingungan peran

(ego identity vs role-confution)

keintiman vs isolasi

(intimacy vs isolation)

generatifitas vs stagnasi

(generativity vs stagnation)

integritas ego vs keputuasan

(ego integrity vs despair)

12-20 tahun (masa remaja)

20-24 tahun (masa awal dewasa)

25-65 tahun (masa pertengahan

dewasa)

65-mati (masa akhir dewasa)

Dalam teori psikososial terdapat salah satu tahapan yang akan

dialami oleh semua individu yaitu identitas vs kebingungan peran (ego

identity vs role-confution) dan berlangsung sekitar 12-20 tahun dimana

pada masa itu sedang berlangsung masa remaja yang berarti mereka

sedang mencari identitas dirinya, yang kelak akan menjadi identitas

dirinya dimasa itu dan masa yang akan datang.

Berdasarkan paparan di atas, dapat dikemukakan bahwa remaja

dapat dipandang telah memiliki identitas yang matang (sehat), apabila

sudah memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menyesuaikan diri

dengan diri sendiri, peran-perannya dalam kehidupan sosial (di lingkungan

keluarga, sekolah, atau masyarakat), dunia kerja, dan nilai-nilai agama.

Perkembangan identitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Iklim keluarga

Keluarga merupakan awal pembentukan identitas seorang individu,

terutama orangtua. Artinya gaya pengasuhan dari orangtua merupakan

Page 5: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

dasar pembentukan identitas individu. Beberapa dibawah ini contoh gaya

pengasuhan orangtua, seperti :

a. Pengasuhan demokratis

Gaya pengasuhan ini mendorong remaja untuk berpartisipasi dalam

pengambilan keputusan keluarga akan mempercepat “pencapaian

identitas”.

b. Pengasuhan otokratis

Mengendalikan perilaku remaja tanpa memberi remaja suatu peluang

unutk mengemukakan pendapat akan “menghambat pencapaian

identitas”.

c. Pengasuhan permisif

Memberi bimbingan terbatas kepada remaja dan mengizinkan mereka

mengambil keputusan-keputusan sendiri akan meningkatkan

“kebingungan identitas”.

2. tokoh idola

3. peluang pengembangan diri

Dalam upaya membantu remaja atau siswa (SLTP/SLTA)

menemukan identitas dirinya, WOOLFOLK (1995 : 73) menyarankan

sebagai berikut :

1. berilah para siswa informasi tentang pilihan-pilihan karier dan peran-peran

orang dewasa.

2. membantu siswa untuk menemukan sumber-sumber untuk memecahkan

masalah pribadinya.

3. bersikap toleran terhadap tingkah laku remaja yang dipandang aneh,

seperti dalam berpakaian.

4. memberi umpan balik yang realistik terhadap siswa tentang dirinya.

4. Ciri-ciri Kepribadian Remaja

Page 6: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

Ketika remaja tersebut sudah memperoleh identitas dirinya maka ia

akan menyadari ciri-ciri kepribadian dirinya, diantaranya :

a. Kesukaan atau ketidaksukaan

b. Aspirasi

c. Tujuan masa depan yang diantisipasi

d. Perasaan bahwa ia dapat dan harus mengatur orientasi hidupnya

B. Juvenile Deliquency

1. Pengertian Juvenile Deliquency

a. Berdasarkan etismologi (bahasa)

Juvenile Deliquency berasal dari dua kata yaitu javenile = remaja,

deliquency = Pelanggaran, penyimpangan,atau kenakalan. Sehingga

juvenile deliquency dapat diartikan sebagai “Tingkah Laku yang

melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang yang berusia remaja

(di bawah 17 tahun).”

b. Menurut Fuad Hasan (B.Simanjuntak,1975:71)

Beliau mengartikannya sebagai “Perbuatan anti sosial yang dilakukan

oleh anak remaja yang bilamana dilakukan oleh orang dewasa

diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan “.

c. Sehingga dapat disimpulkan bahwa juvenile deliquency yaitu

kenakalan remaja menurut bahasa, dimana perilaku remaja tersebut

tidak sesuai dengan norma agama, adat istiadat dari lingkungan

tersebut, dan hukum-hukum yang berlaku di lingkungan tersebut.

2. Macam-macam kenakalan remaja

Kenakalan remaja identik dengan perbuatan yang merugikan entah

itu untuk diri sendiri maupun orang lain. Selain itu kenakalan remaja juga

sering diartikan sebagai pelanggaran. Sehingga kenakalan remaja tersebut

sangat dekat pengertiannya dengan kriminalitas. Untuk tujuan-tujuan

hukum, maka dibuatlah suatu perbedaan antara pelanggaran-pelanggaran

indeks (index offenses) dengan status (status offenses). Index offenses

Page 7: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

adalah tindakan kriminal, baik yang dilakukan oleh remaja maupun orang

dewasa. Contoh tindakannya seperti perampokan, penyerangan dengan

kekerasan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Status offenses adalah

Tindakan yang tidak terlalu serius, tindakan seperti ini banyak dilakukan

oleh anak-anak muda dibawah usia tertentu sehingga pelanggaran tersebut

dikatakn sebagai pelanggaran remaja. Contohnya seperti lari dari rumah

(kabur), bolos drao sekolah, meminum-minuman keras, pelacuran dan

ketidak mampuan mengendalikan diri.

Dibawah ini adalah beberapa macam kenakalan remaja, seperti :

a. Kehamilan pada remaja

Di Indonesia hal ini sudah mulai merajalela, dibuktikan dengan

banyaknya kasus pembuangan bayi yang sebagian besar alasannya adalah

karena kehamilan yang tidak diinginkan dan para pelakunya adalah

sebagian besar adalah para remaja yang belum siap secara mental untuk

menghadapi respon lingkungannya akibat dari apa yang dia perbuat,

namun nilai-nilai agama masih sangat melekat erat di Indonesia. Berbeda

dengan Amerika yang memiliki angka kehamilan remaja terbesar pertama

di bandingkan dengan negara-negara barat. Faktanya yaitu setiap tahun

lebih dari satu juta remaja Amerika hamil, 4 dari 5 orang diantaranya tidak

menikah (Santrock:).

b. Bunuh diri

Di Amerika hal ini sudah sering atatu biasa terjadi. Setiap tahun,

sekitar 25.000 orang menghilangkan nyawa mereka sendiri. Pada saat

memasuki usia 15 tahun, kemungkinan untu mengambil keputusan untuk

bunh diri mulai bertambah. Dan ternyata kematian akibat bunuh diri

dikalangan remaja merupakan 12% penyebab kematian pada kelompok

usia remaja dan dewasa muda (Brent, 1989). Fakta paling mengejutkan

yaitu ternyata besar hasrat untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri

pada laki-laki tiga kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Tetapi pada faktanya perempuan lebih sering melakukan percobaan bunuh

diri dibandingkan dnegan laki-laki.

Page 8: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

c. Gangguan-gangguan makan

Memasuki masa remaja, terutama remaja perempuan mulai

menyadari pentingnya kesempurnaan fisik. Banyak remaja perempuan

yang melakukan berbagai cara agar terlihat menarik di depan umum.

Tetapi akibat yang ditimbulkan dari usaha-usaha tersebut juga tidak hanya

hal-hal yang positifnya saja bahaya dari usaha tersebut juga bisa terjadi

jika tanpa pengetahuan yang luas mengenai usaha “mempercantik diri

tersebut.

Dibawah ini contoh bahaya yang akan ditimbulkan, yaitu :

c.1. Anoreksia Nervosa

Gangguan makan yang meliputi upaya yang keras untuk kurus

melalui cara melaparkan diri. Anoreksia banyak diidap oleh perempuan

dan hanya lima persen saja penederita anoreksia laki-laki. Penderita

anoreksia memenag menghindari makan namun mereka sangat menyukai

jika memasak untuk orang lain, membicarakan soal makanan, dan mereka

berkeras untuk hanya melihat orang lain makan.

Penyebabnya terjadinya anoreksia (Brooks-Gunn, 1993;Hepworth,

1994; Striegel-Moore,dkk,1993), yaitu:

a. Sosial → yang paling sering menjadi alasan adalah tren

tubuh yamg kurus yang sangat disukai saat ini.

b. Psikologis → motivasi untuk menarik perhatian, keinginan

akan individualitas, penolakan seksualitas, dan cara mengatasi

kekangan orang tua (Ketika orang tua menuntut prestasi yang

baik dari anaknya dan anaknya tidak mampu memenuhi

tuntutan tersebut, sehingga dia merasa tidak memiliki kendali

diri. Dengan mengurangi asupan makanan dia akan merasa

memiliki kendali diri).

c. Fisiologis → berpusat pada hipotalamus, yang menjadi hal

yang tidak normal (abnormal) ketika seseorang menderita

anoreksia.

“Namun penyebab anoreksia belum diketahui secara pasti.”

Page 9: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

c.2. Bulimia

Gangguan makan yang meliputi makan dan minum berlebihan dan

memuntahkannya kembali secara teratur. Memuntahkan dengan cara

meminum obat pencahar atau pencucui perut.

Faktor penyebab bulimia hampir sama dengan anoreksia nervosa.

Penderita bulimia tidak dapat mengendalikan perilaku makan mereka

berebda dengan penderita anoreksia yang masih bisa mengendalikan

perilaku makannya.

3. Faktor-faktor penyebab munculnya juvenile Deliquency

Menurut Donald Taft (B.Simanjuntak,1975:177-178) faktor –

faktor yang menyebabkan juvenile delinquency itu adalah subjective

approach dan objective approach.Rincian dari masing-masing faktor

tersebut adalah:

FAKTOR ASPEK KETERANGAN

A.Subjective Approach 1. The

Antropological

Approach

2. The Medical

Approach

Pendekatan ini

membandingkan ciri

tubuh seorang penjahat

dengan bukan

penjahat.Hasil penelitian

menunjukan bahwa

seseorang berbuat jahat

karena memang telah

dibawa sejak lahir.

Pendekatan ini

berpendapat bahwa ada

relasi antara penyakit

dengan kejahatan.

Page 10: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

3. The Biological

App

4. The

Physiological App

5. The

Pshysicological

App

6. The

Psychiatric App

7. The

Psychoanalytical

App

Pendekaatan ini mencoba

menghubungkan

kesarisan dengan

kejahatan.

Pendekatan ini

berpendapat bahwa

ketidakberfungsian

hormon atau kelenjar

dapat menimbulkan

kejahatan.

Ketegangan Psikologis

(seperti tidak

terpenuhinya kebutuhan

atau keinginan dapat

mendorong seseorang

berbuat jahat).

Gangguan atau penyakit

jiwa mendorong

seseorang berbuat jahat

Keinginan yang ditekan

karena bertentangan

dengan norma akan

mencari penyelesaiannya

dengan berbuat jahat

B.Objective Approach 1. The

Geographical App

Pendekatan ini

berpendapat bahwa ada

hubungan antara faktor

Page 11: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

2. The Ecological

App

3. The

Economical App

4. The Social and

Cultural App

geografis (lokasi tempat

tinggal atau iklim

cuaca)dengan kejahatan

Pendekatan ini

berpendapat bahwa ada

hubungan antara

kepadatan penduduk,

tipe-tipe keadaan sosial

dengan kejahatan

Pendekatan ini

berpendapat bahwa ada

hubungan antara kondisi

ekonomi dengan

kejahatan

Pendekatan ini

berpendapat bahwa ada

hubungan keadaan

lingkungan,mobilitas

sosial atau perkembangan

masyarakat dan

kebudayaan dengan

kejahatan

Page 12: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

Selain hal-hal diatas, beberapa hal dibawah ini juga memfaktori munculnya

juvenile Deliquency :

Perilaku yang mendahului Kaitan dengan

kenakalan

Deskripsi

Identitas

Pengendalian diri

Usia

Jenis kelamin

Identitas negatif

Rendahnya derajat

pengendalian diri

Awal mula

Laki-laki

Erikson yakin kenakalan

terjadi karena remaja gagal

mengatasi identitas peran.

Beberapa anak dan remaja

gagalmemperoleh

pengendalian yang esensial

yang umumnya dicapai

orang lain selama proses

pertumbuhan.

Penampakan awal perilaku

anti sosial berkaitan

denganpelanggarn-

pelanggarn serius

dikemudian hari pada masa

remaja. Akan tetapi tidak

semua anak yang bertindak

berlebihan menjadi anak

nakal.

Anak laki-laki lebih banyak

terlibat dalam perilaku

antisosial daripada anak

perempuan lebih cenderung

melaRikan diri dari rumah.

Anak laki-laki lebih banyak

terlibat dalam tindakan-

tindakan kejahatan.

Page 13: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

Harapan-harapan dalam

pendidikan dan nilai rapor

sekolah.

Pengaruh-pengaruh orang

tua.

Pengaruh-pengaruh teman

sebaya.

Satus sosioekonomi

Kualitas lingkungan

Rendahnya harapan-

harapan dan nilai rapor

sekolah.

Pemantauan (rendah),

dukungan (rendah),

disiplin (tidak efektif).

Pengaruhnya kuat,

penolakan lemah.

Rendah

Perkotaan, tingginya

kriminalitas, tingginya

mobilitas.

Remaja yang yang menjadi

nakal seringkali memiliki

harapan-harapan pendidikan

yang rendah dan nilai rapor

yang rendah. Kemampuan-

kemampuan verbal mereka

seringkali lemah.

Remaja yang nakal seringkali

berasal dari keluarga-keluarga

dimana orang tua jarang

memantau anak-anak

mereka,memberi sedikit

dukungan, dan

mendisiplinkan mereka secar

tidak efektif.

Bergaul dengan teman-teman

Teman-teman sebaya yang

nakal menambah besar resiko

menjadi nakal.

Pelangaran-pelanggaran yang

serius lebih sering dilakukan

oleh kaum laki-laki kelas

rendah.

Masyarakat seringkali

membiakkan kejahatan.

Tinggal disuatu daerah yang

tingkat kejahatananya tinggi,

yang juga dicirikan oleh

kondisi-kondisi kemiskinan

dan kehidupan yang padat,

menambah kemungkinan

Page 14: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

bahwa seorang anak akan

menjadi nakal. Masyarakat ini

sering kali memiliki sekolah-

sekolah yang sangat tidak

memadai.

Penyimpangan perilaku remaja ini contohnya,seperti :

mencuri,bolos dari sekolah,free sex, vandalisme/perusakan, serangan

yang agresif yang mengarah pada kematian, mengkonsumsi minuman

keras atau obat-obat terlarang,berpakaian tidak sesnonoh,dan tawuran

(kekerasan berkelompok atau genk).

Stephens (1973) melaporkan remaja yang berperilaku menyimpang

sekitar 3 % dari seluruh remaja di Amerika yang berusia antara 10-17

tahun. Pada awalnya Juvenile delinquency ini didominasi oleh remaja

pria,tetapi mulai tahun 1971,kasus remaja perempuan pun meningkat

11 %,sementara kasus remaja pria meningkat 6%.

Faktor yang mempengaruhi Juvenile Deliqency menuntut sebagian

ahli (para biologis) adalah hereditas atau faktor keturunan,namun

pendapat inidibantah oleh ahli lain,seperti Ashley Montague

(B.Simanjutak,1975:99) yang berpendapat bahwa “tak ada bukti

bahwa seseorang diwarisi tingkah laku jahat.Kejahatan adalah kondisi

sosial,bukan kondisi biologis”.

4. Pencegahan dan penanganan

Banyak upaya yang dapat di lakukan dalam mengatasi masalah kenakalan

remaja. Dibawah ini akan di paparkan beberapa cara untuk mengatasi

kenakalan remaja, yaitu :

a. Program harus lebih luas cakupannya daripada hanya sekedar berfokus

pada kenakalan. Misalnya, pada dasarnya mustahil meningkatkan

pencegahan kenakalan tanpa mempertimbangkan kualitas pendidikan

yang ada bagi anak-anak muda yang berisiko tinggi. Satu program

Page 15: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

yang berhasil, yang dirancang untuk menekan kenakalan remaja

terdapat dalam dunia sosiokultural.

b. Program harus meiliki komponen-komponen ganda, karena tidak ada

satu pun komponen yang berdiri sendiri sebagai “peluru ajaib” yang

dapat memerangi kenakalan.

c. Program-program harus sudah dimulai sejak awal masa perkembangan

anak untuk mencegah masalah belajar dan masalah perilaku.

d. Sekolah memainkan peran penting. Sekolah yang memiliki

kepemimpinan yang kuat, kebijakan disiplin yang adil, partisipasi

murid dalam pengambilan keputusan, dan investasi besar terhadap

hasil-hasil sekolah oleh murid-murid dan staf memiliki peluang yang

lebih baik dalm menekan kenakalan.

e. Upaya-upaya harus diarahkan pada perubahan institusional daripada

perubahan individual. Yang menjadi titik berat ialah meningkatkan

kualitas pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung.

f. Walaupun butir e benar adanya, namun para peneliti menemukan

bahwa memberi perhatian kepada masing-masing individu secara

intensif dan merancang program secara unik bagi tiap anak merupakan

faktor yang penting dalam menangani anak-anak yang berisiko tinggi

untuk menjadi nakal.

g. Manfaat yang didapatkan dari suatu program seringkali hilang saat

program tersebut dihentikan. Oleh karenanya, perlu dikembangkan

program yang sifatnya berkesinambungan.

Page 16: Masalah remaja : identitas remaja dan juvenile … · Web viewPada masa remaja mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka

DAFTAR PUSTAKA

Santrock, John W. 1995. Life-Span Development perkembangan Masa Hidup :

Erllangga

B. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan : Erlangga

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan : Rosda

Yusuf LN, Syamsu. 2009. Mental Hygiene terapi psikospiritual untuk hidup sehat

berkualitas : Maestro