Upload
robby-guntara
View
20
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
slide ini menjelaskan tentan survey akan laut . yang berisi tentang fungsi marine survey itu sendiri, tahap tahap apa saja yang perlu dilakukan di marine survey dan hal hal apa saja yang perlu anda perhatikan dalam marine survey
Citation preview
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN, FTK-ITS
OSEANOGRAFIOSEANOGRAFI
Dr. WahyudiJ T k ik K l t FTK ITSJurusan Teknik Kelautan, FTK-ITS
1. Marine Survey1. Marine Survey
Kebutuhan dan Kegunaan Survei Laut
1. Marine Survey1. Marine Survey
Kebutuhan dan Kegunaan Survei LautPerancangan konstruksi dan pemeliharaan bangunan laut:
S k P i Struktur Pantai Pipa Bawah Laut (seleksi rute-desain-instalasi-pemeliaharaan)
Kabel Bawah Laut Kabel Bawah Laut Survei Eksplorasi Site Surveys untuk RigSite Surveys untuk Rig Site Surveys untuk Instalasi Platform Field Development Clearance, Abandonment and Inspection Wind Farm (energi angin lepas pantai)
Data yang Dibutuhkan Data Oseanografi:
- angin
Data yang Dibutuhkan
g- gelombang- arus
pasang surut- pasang surut Kedalaman Air Laut, Relief Dasar Laut & kemiringan Dasar Laut Tipe Sedimen Dasar Lautp Properti Tanah Dasar Laut Obstructions, debris/fragmen, benda karam di dasar laut Instalasi Existing Kondisi Geologi Dasar Laut untuk Fondasi, Trenching Potensi Geohazards
Seleksi Rute PipaJarak terpendek antara ujung ke ujung pipa mungking akan menghasilkan kebutuhan beaya material paling rendah Tetapi mungkin tidak akan material paling rendah. Tetapi, mungkin tidak akan memberikan rute pipa yang optimum
F k l i b hk i b Faktor lain yang membutuhkan pertimbangan termasuk:
Kedalaman AirKedalaman Air
Adanya kondisi seperti batuan yg tersingkap, pipa lain,daerah terlarang, penggalian/trenching, dll.
Adanya kondisi lingkungan yg mengancam: breaking waves, arus yg kencang
Daerah pelayaran atau fishing zonesp y g
Suitabilitas untuk shore crossing
PEMILIHAN RUTEPEMILIHAN RUTE
Kriteria dasar pemilihan rute pipeline terutama pada sea-bottom yang unstable
Hindari bottom obstructionHindari bottom obstructionHindari kemungkinan adanya crossingHindari anchoring areagMinimalkan panjang pipa pada unstable seafloors, bila teridentifikasi pilih rute yg relatif stableHindari depressionHindari depressionDalam area mudflow, minimalkan resiko kerusakan pipa oleh gerakan tanah dg memilih rute sejajar dg arah mudflow
Optimisasi RuteUntuk topografi dasar laut yg berat, saving terhadap beaya konstruksi & instalasi mungkin dapat dicapai d ti i i tdengan optimisasi rute
Dibutuhkan data beaya yang akurat untuk:y y g
Suplai pipeline
Beaya Fabrikasi
Koreksi Freespan
Trenching, rock dump, weight-coat, anchoring
Design pipeline harus selesai terlebih dahulu sebelum optimisasi rute dapat dikerjakan
MARINE SURVEYMARINE SURVEYMARINE SURVEYMARINE SURVEY Survei Perancangan Struktur Pantai Survei Rute Pipa Bawah Laut Survei Eksplorasi
RENCANA DASAR
TUJUAN SURVEITUJUAN SURVEISurvei Eksplorasi
Site Surveys untuk Rig Site Surveys untuk Instalasi Platform Survei untuk Field Development Survei untuk Clearance, Abandonment and Inspection Survei Wind Farm (energi angin lepas pantai)
RENCANA DASAR(item, lokasi, waktu) Hasil Survei Sebelumnya
Survei Lokasi Akses lokasiTingkat kesulitanPendahuluan
RENCANA EKSEKUSI LAPANGANTanggal, periode, Areal Survei
M t d S i P l tPelaksanaan
Tingkat kesulitanKetersediaan bahan logistik, dll
Metode Survei, PeralatanSkedul, Pengalokasiamn Staf
Safety MeasuresBeaya/RAB
Survei
Removal/D bili i
PERSIAPAN EKSEKUSI(Prosedur Birokrasi,
Suplai Bahan Kebutuhan)
Demobilisasi
Pengolahan & PELAPORANPELAPORANMobilisasi/Pemasangan
Alat Ukur di Lokasi
Pengolahan &Analisis of Data PELAPORANPELAPORAN
oseanografiKEGUNAAN
side scan sonar
strukturpantai
rvey
side scan sonar
sub bottom profiler pipasar L
aut
ne S
ur sub bottom profiler bawah laut
olog
i Das
Mar
in magnetometer strukturlepas pantaiM
orf
batimetri
IntegratedCoastal ZoneSurvei tanah Coastal ZoneManagement
MARINEPIPELINESURVEY
OSEANOGRAFIGELOMBANG-ARUS-ANGIN SIDE SCAN SONAR
SUB-BOTTOMPROFILER MAGNETOMETER SOIL SAMPLES
Tentukan kondisipaling berat selama
konstruksi untukmetoda instalasi
tertentu
Tentukan kondisipaling berat selamawaktu operasionalpipa (100 yr, storm)
Identifikasi Potensi Bencana, crossings & obstuction
Identifikasi Rencana Rute Pipa, jika dalam area mudslide pilih rute pararel dengan arah slidep p g
Tentukan kondisi tanah dan stratigrafi secara umumsepanjang rute pipa
Analisa stabilitas tanah: strength deterioration sewaktukondisi badai. Potensi gerakan tanah dan gaya yang
ditimbulkannyaditimbulkannya
Tentukan koefisiean gesek lateral yangmengenai pipa sepanjang rute
Pilih rute yang paling aman, & tentukan kedalamantanah yang terpengaruh oleh beban badai
Tentukan spacific gravity ygdisaratkan berdasar stabilitas
hidrodinamis selamakonstruksi, SGc
Tentukan spacific gravity ygdisaratkan berdasar
stabilitas hidrodinamisselama operasi, SGo
Tentukan kisaran spacific gravityyg aman dalam liquefied soil
SGfloat < SG < SGsink
Gerakan tanahMungkin pipa berpotensi
bencana sepanjangrute pipa ?
Mungkin pipadipendam
Pemendamandisaratkan oleh karena
bencana lain?Pilih specific gravity untuk
pipa tetap pada/dekat mudline
Yes
No
Yes
Persyaratan specific gravity:SG(slm konstruksi) > SGc
SGo < SG(pipa+isi) < SGsink
Persyaratan specific gravity:SG(slm konstruksi) > SGc
SGfloat < SG < SGsink
pipa tetap pada/dekat mudlineSG(slm konstruksi) > SGc
SGo < SG(pipa+isi) < SGsink
exitexitexit
No
Oceanography:Wind-WavesTides-
Tentukan specific gravity yg disyaratkanberdasarstabilitas hidrodinamisselama konstruksi, SGc
TentukanKondisi terberat selama konstruksiuntuk metoda instalasi tertentu
Tentukan kondisi terberat selama
Side scan
Tides-Current
Identifikasi potensi bencana
selama operasi, SGodalam liquefied soil
Tentukan kondisi terberat selama Selama waktu operasional pipa(100 yrs storm)
rvey
sonar
Sub-bottomfil
Identifikasi potensi bencana,Crossing & obstruction
Identifikasi rencana rute pipa, jika melalui area mud slide pilih rute pararel arah slide
Gerakan tanahBerpotensi bencana di
SepanjangRute pipa?
Mar
ine
Sur profiler
Magnetometer Jika pipa tetap dekat/padadli
pilih rute pararel arah slide
Tentukankondisi tanah dan stratigrafi secaraumum di sepanjang rute pipa
yes
nog
Bathymetry &T h
mudlinepilih specifi gravity yg amanAnalisa stabilitas tanah: strength
deterioration saat badai, potensigerakan tanah & gaya yg timbul
Pilih t li t t kMungkin pipa harus dipendam
Soili ti ti
Topography
Tentukan koefisien gesek lateralyg bekerja pd pipa sepanjang rute
Pilih rute paling aman, tentukanKedalaman tanah yg terpengaruhBeban badai jika ada
Pemendamandisyaratkan oleh
bencana lain? noinvestigation yg bekerja pd pipa sepanjang rute
yes
Syarat specific gravity
no
SyaratSpecificgravity
2 S i O fi2 S i O fi2 S i O fi2 S i O fi2. Survei Oseanografi2. Survei Oseanografi2. Survei Oseanografi2. Survei OseanografiDatayangdikumpulkanKondisiyangdiperhitungkany g p gDurasiperiodekonstruksiyangberpengaruh
Data yang dikumpulkany g pData lingkungan yang bekerja di lokasi struktur yang direncanakan dan di sekitarnya, yang mewakili kondisi lingkungan selama konstruksi dan operasional, meliputi:
Kondisi angin,G l bGelombangArusPasang surutPasang surut
Kondisi yang diperhitungkan Kondisi paling berat dengan periode ulang 100 tahun Dihitung dari arah, periode, tinggi gelombang signifikan
Diperoleh dari published data (umumnya) Diperoleh dari published data (umumnya) Data digunakan dalam analisa stabilitas hidrodinamis
Sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi disebabkan oleh perubahan temperatur atmosferAngin berperan penting dlm pembentukan gelombang salah satu aspek yg hrs dipertimbangkan dlm coastal/offshore design & planning: aspek yg hrs dipertimbangkan dlm coastal/offshore design & planning: terutama pipa bawah lautSebagai aspek lingkungn yg penting, sbg gaya yg mengenai struktur langsung, sirkulasi polusi di atmosfer, pembentukan arus di lautDriving mechanism utama gerakan atmosfer adalah pemanasan Driving mechanism utama gerakan atmosfer adalah pemanasan matahari terhadap bumi dan rotasi bumi
Gerakan vertikal disebabkan oleh direct surface heating (land-sea breeze circulation), pengaruh topografi advection udara kedalam suatu masa udara yg berbeda densitasnyatopografi, advection udara kedalam suatu masa udara yg berbeda densitasnyaGerakan horisontal disebabkan oleh gradien densitas udara dekat permukaan yg terjadi karena differential heating (variasi utara-selatan radiasi matahari, perbedaan thermal response laut & darat)
Angin di atas permukaan air menimbulkan riak kecil, kecepatan angin bertambah riak semakin besar, jika berhembus terus riak menjadi gelombang, semakin lama berhembus semakin besar gelombang yang terbentukterbentukKecepatan angin diukur dg menggunakan anemometer.Besaran angin diukur berdasarkan kecepatan dan jumlahnya pada
i d t t t (f k i)periode tertentu (frekuensi)Kecepatan angin diukur dg dimensi:
m/dt, km/jam, mil/jam atau knotm/dt, km/jam, mil/jam atau knot1 knot = panjang satu menit garis bujur melalui katulistiwa yang ditempuh dlm satu jam
Informasi navigasi yang penting pada saatSurveiInstalasi/konstruksiInspeksi
Jika tdk ada pengukuran gelombang secara langsung data angin Jika tdk ada pengukuran gelombang secara langsung, data angin sangat diperlukan untuk menentukan karakteristik gelombang
Konversi Data Konversi Data AnginAngin Menjadi Karakteristik Gelombang:Menjadi Karakteristik Gelombang:
Data Angin
Tabel Arah & Arah &
FetchKarakteristik GelombangHs Ts L Tabel
Frekuensi Kejadian
Diagram Diagram Mawar AnginMawar Angin
Arah & Arah & Kecepatan Kecepatan DominanDominan
Hs, Ts, L, Gelombang Badai
2.2 Data Gelombang2.2 Data Gelombang Waves are the undulatory motion of a water surface:
Parts of a wave are, Wave crest, Wave trough, Wave height (H), Wave Amplitude, Wave length (L), and Wave period (T).
Wave period provides a basis for the wave classifications: Capillary waves, Chop, Swell, Tsunamis, Seiches.
Most of the waves present on the oceans surface are wind-generated waves
Size and type of wind-generated waves are controlled by: Wind velocity Wind Size and type of wind-generated waves are controlled by: Wind velocity, Wind duration, Fetch, and Original state of sea surface.
As wind velocity increases wave length, period and height increase, but only if wind duration and fetch are sufficient.
Fully developed sea is when the waves generated by the wind are as large as they can be under current conditions of wind velocity and fetch.
Significant wave height is the average wave height of the highest 1/3 of the waves present and is a good indicator of potential for wave damage.
Data Gelombang
Gerakan GelombangGerakan GelombangggProgressive waves are waves that move forward across the surface
Pada penjalaran gelombang, bentuk dan energi gelombang b k t b k i b kbergerak cepat, bukan air yang bergerak
Partikel air bergerak dalam gerakan orbital saat gelombang menjalarmenjalar
Diameter orbit semakin besar dengan meningkatnya ukuran gelombang, dan mengecil kearah dasar laut.
Dasar gelombang (wave base) adalah batas kedalaman air gelombang dapat menggerakkan air.
Jika kedalaman air lebih besar dari pada wave base bentuk Jika kedalaman air lebih besar dari pada wave base, bentuk orbit bulat dan tak ada interaksi antara dasar laut dengan gelombang, tetapi jika kedalaman air lebih dangkal dari pada wave base, orbit berbentuk elip dan menjadi pipih kearah dasar laut.
Displasmen partikel airuntuk gelombang perairan dangkal dan dalamuntuk gelombang perairan dangkal dan dalam
Kegunaan Data GelombangKegunaan Data GelombangKegunaan Data GelombangKegunaan Data Gelombang Informasi navigasi yang penting saat survei,
i t l i/k t k i d i linstalasi/konstruksi, dan operasional Input lingkungan dalam analisa beban gelombang, scouring,
wave setup, & run upwave setup, & run up Gelombang yang mendekati pantai akan mengalami
shoaling, refraksi, difraksi, dan akhirnya pecah yang dapat i b lk d b bkmenimbulkan arus dan menyebabkan
Erosi & sedimentasi, yang mengakibatkan perubahan garis pantai, Memicu longsor di depan/kaki struktur, sekitar delta, & di daerah g p , ,
lereng tak stabil
Analisa soil liquefaction
2 3 Data Pasang surut2 3 Data Pasang surut2.3 Data Pasang surut2.3 Data Pasang surut Fluktuasi muka air laut harus diketahui saat survei batimetri Informasi posisi muka air laut, yang sangat dibutuhkan bagi
penentuan posisi bagian atas struktur yang peka terhadap fluktuasi muka air laut:fluktuasi muka air laut: Dermaga Jetty
B f ilit t i Bangunan fasilitas pantai
Di daerah dengan tidal range yang besar, pada saat surut dapat menghasilkan arus (ebb current) yang mampup g ( ) y g p Erosi dasar laut di garis pantai, Erosi dinding pantai
Memicu longsor di sekitar delta di pinggiran endapan delta Memicu longsor di sekitar delta di pinggiran endapan delta
PPengukuran Pasang Surutengukuran Pasang SurutPPengukuran Pasang Surutengukuran Pasang Surut Pengukuran pasut sangat penting untuk kebutuhan rekayasa, begitu
pula untuk prediksi pasut.p p p Kebutuhan paling penting untuk konstruksi navigational chart, dimana
survei batimetri harus didasarkan pada suatu datum. Biasanya sounding datum didasarkan pada muka air terendah terprediksidatum didasarkan pada muka air terendah terprediksi.
Referensi sounding bersifat arbitrary, tetapi selalu diambil pada jarak tertentu di bawah tanda permanen seperti benchmark yg berada di darat darat.
Untuk menyediakan prediksi bagi kebutuhan navigasi dibutuhkan record yg kontinyu, dan bahkan navigasi butuh level aktual dibanding hasil
dik iprediksi. Untuk kebutuhan prediksi diperlukan record pasut selama periode satu tahun, walaupun
idealnya hasil pencatatan selama 19 tahun. Bench-mark: suatu titik di darat yang telah diketahui secara pasti koordinat dan
elevasinya, dipakai sebagai titik referensi dalam pengukuran topografi, pasut dan batimetri.
Tahap Pengukuran Lama Pengukuran
Dalam prakteknya untuk kebutuhan rekayasa pengukuran selama 1 th atau bahkan 19 th sulit dilaksanakan. Untuk keperluan ini pengukuran dilakukan 30 hari atau 15 hari, kemudian dilakukan peramalan untuk memprediksi level muka air laut.
Penentuan lokasiLokasi harus bebas dari pengaruh angin, gelombang dan turbulensiAlat ukur harus dapat meng-cover seluruh fluktuasi muka air.Zero level dari alat harus diikat kepada referensi
Alat Alat Staff gaugefloat gaugeg gpneumatic gaugerambu ukur (peel schaal)
Survei Pasang surutSurvei Pasang surutSurvei Pasang surutSurvei Pasang surut
BT. 1BT. 2
Patok
PeilschaalPeilschaal
Berbagai posisi permukaan air lautBerbagai posisi permukaan air lautBerbagai posisi permukaan air lautBerbagai posisi permukaan air lautMSL : mean sea level, rata-rata seluruh muka air yang terjadiMHWS hi h t i t t k i ti i tMHWS : mean high water spring, rata-rata muka air tinggi saat
purnamaMLWS : mean low water spring, rata-rata muka air rendah saat
purnamaHHWS : highest hight water spring, muka air tertinggi saat
purnamapurnamaLLWS : lowest low water spring, muka air terendah saat
purnamaHAT hi h t i l TidHAT : high astronomical TideLAT : low astronomical Tide
2.4 Data Arus2.4 Data ArusArus: Arus: gerakan air laut dalam skala yang besar Terjadi di mana saja di lautTerjadi di mana saja di laut Dapat di permukaan atau di bawah permukaan
2 tipe utama2 tipe utama2 tipe utama2 tipe utama arus permukaan (10%) arus bawah permukaan (90%)p ( )
Arus permukaan, terutama wind driven Arus bawah permukaan karena perbedaan densitas air laut Gaya-gaya lain yang mempengaruhi arus:
Coriolis effect gesekan gravitasi expansi thermal expansi thermal bentuk geologi cekungan laut
Survei Pengukuran Arus
3. 3. MORFOLOGI DASAR LAUTMORFOLOGI DASAR LAUT
millennia Inner continental shelf
ENGINEERING
GEOLOGICAL
decades
centuries
trangressive dune
Tid l b i
Lower shore face
ENGINEERING
years
decades
ime
Scal
e
upper shore faceinlet river mouth
Tidal basin
EVENT
Bentuk permukaan seasons
Ti
Surf zone bars
frontal dune
Bentuk permukaan dasar laut dan perkembangannyahours
days
beach face
Surf zone bars
INSTANTANEOUS
seconds0,1 1 1,0 100
Length Scale (km)
ripple
PerbandinganPerbandingan daratandaratan dandan lautanlautangg
PhysiografiPhysiografi dasardasar lautlaut AtlantikAtlantik
continental marginsg
deep oceanbasins midoceanic
ridges
Pembagian Morfologi Dasar LautPembagian Morfologi Dasar Laut
Continental margins are the submerged edges of the continents and consist of massive g g gwedges of sediment eroded from the land and deposited along the continental edge. The continental margin can be divided into three parts: the Continental shelf, the Continental slope, and the Continental rise.
Deep Ocean Province is between the continental margins and the midoceanic ridge and includes a variety of features from mountainous to flat plains: Abyssal plains and includes a variety of features from mountainous to flat plains: Abyssal plains, Abyssal hills, Seamounts, and Deep sea trenches.
Deep Ocean Basin
Midoceanic Ridge Province consists of a continuous submarine mountain range that covers about one third of the ocean floor and extends for about 60 000 km around the covers about one third of the ocean floor and extends for about 60,000 km around the Earth.
Morfologi Dasar Laut
Daerah Studi
Morfologi Dasar LautMorfologi Dasar Laut
3.1 SURVEI BATIMETRI3.1 SURVEI BATIMETRI3.1 SURVEI BATIMETRI3.1 SURVEI BATIMETRIo Batimetri adalah kedalaman air relatif terhadap permukaan air laut.
Sehingga pengukuran batimetri dapat memberikan gambaran topografi Sehingga pengukuran batimetri dapat memberikan gambaran topografi dasar laut. Seperti telah diketahui bahwa dasar laut bervariasi, kompleks, dan bahkan berubah, terdapat bagian yang rata, curam, j l ktif t l h ti k i d h tjurang, volcano aktif maupun telah mati, rangkaian pegunungan, dan hot-spring
P t b ti t i t k d k i t d l t d t l t o Pemetaan batimetri termasuk memproduksi peta dasar laut dan peta laut berdasarkan data batimetri. Peta batimetri merepresentasikan kedalaman laut sebagai fungsi dari koordinat geografis seperti peta g g g g p ptopografi yang menyajikan ketinggian permukaan bumi pada titik geografis bumi yang berbeda. Peta batimetri yang paling terkenal adalah yang direpresentasikan dengan garis-garis dengan nilai kedalaman yang yang direpresentasikan dengan garis garis dengan nilai kedalaman yang sama (isobath).
SurveiSurvei BatimetriBatimetri Map grids: coordinates of latitude and longitude for each location
are unique. No two locations on the earths surface have the same qpair of coordinates.
Latitude: Latitude: Imaginary lines running E-W, measured N and S from the Equator. Equator at
0o latitude, divides the earth into two hemispheres. Range from 0o to 90o N-Northern Hemisphere 0o to 90o S Southern HemisphereNorthern Hemisphere. 0o to 90o S Southern Hemisphere.
Longitude:g Imaginary lines running N-S. Prime meridian at 0o longitude, passes through
Greenwich, UK. Range from 0o to 180oW, going west- Western Hemisphere. Range from 0o to 180oE, Eastern Hemisphere. International date line at 180o
th h th iddl f th P ifi O ( t t i ht li )passes through the middle of the Pacific Ocean (not a straight line).
FaktaFakta dalamdalam PetaPetaFaktaFakta dalamdalam PetaPeta
Latitude and longitude are expressed in degrees, Latitude and longitude are expressed in degrees, minutes and seconds: 60 (seconds) = 1 (minute)( ) ( ) 60 (minutes) = 1o (degree)
Mean Sea Level is a reference for elevation Different types of map projections highlight different
areas of the earth. Globe is only true (to scale) map.y ( ) p
GarisGaris konturkonturGarisGaris konturkontur Contour line: Imaginary line that connects all points of equal
elevation/depth on the earth surfaceelevation/depth on the earth surface Contour interval: the difference in elevation between adjacent
contour linescontour lines. Rules generally obeyed by contour lines:
Contour lines usually do not intersect Contour lines are closed loops, though not necessarily within a
given map Contour lines cannot intersect a standing body of waterg y Contour lines V up a stream valley A contour line generally runs parallel to adjacent contour lines.
Wide spaced lines = gentle slopes; closely spaced = steep slopes Wide spaced lines = gentle slopes; closely spaced = steep slopes
SkalaSkala PetaPetaSkalaSkala PetaPeta Verbal scale (example): 1inch = 2000 feetVerbal scale (example): 1inch = 2000 feet Ratio scale; 1:24,000
B l hi l t ti i Bar scale: graphical representation using bar lengths with number labels. (Scale is valid
ft h t hi l t)even after photographic enlargement).
Different ratios show different amounts of Different ratios show different amounts of detail and area in maps.
LangkahLangkah PemetaanPemetaan BathymetryBathymetryLuas area
TETAPKANTUJUAN
Luas areaSkala PetaInterval konturDatum
SURVEIPENDAHULUAN
Titik Pengukuran PasutTransport & akomodasi lokalPenentuan BMPenentuan Grid/alur kapal
SURVEIPASUT
MSLDatum/Referensi
Kedalaman dasar lautSURVEIBATIMETRI
KOREKSI FLUKTUASI MUKA AIR
LAPORANPETA
BATIMETRI
Contoh Grid dan Lintasan Pengukuran BatimetriKapal Survey + GPS
Lintasan pengukuran
BM
Lintasan pengukuran
BM
Kapal Survey + GPS
BM
Pengukuran
Contoh Hasil Pemetaan Batimetri
3.2 SURVEI SIDE SCAN SONAR3.2 SURVEI SIDE SCAN SONARSurvei side scan sonar, sering disebut 4S, atau side imaging sonar atau side looking sonarTermasuk dalam kategori sistem sonar, digunakan secara efisien untuk menghasilkan image dasar laut dalam area yang besarMampu memberikan pemahaman tentang perbedaan material dan tekstur dari dasar lautp p g pDigunakan sebagai dasar survei lanjutan, seperti survei arkeologi, sampling sedimen/tanah permukaan, dll.Sangat umum digunakan untuk deteksi fragmen bongkahan obstruction lain di dasar Sangat umum digunakan untuk deteksi fragmen, bongkahan, obstruction lain di dasar laut yang mungkin berbahaya bagi pelayaran, atau terhadap instalasi dasar laut.Untuk investigasi keberadaan, status/kondisi pipa atau kabel bawah laut4 S juga digunakan dalam militer untuk deteksi ranjau4-S juga digunakan dalam militer untuk deteksi ranjauDalam riset bidang perikanan, kajian lingkungan, dan dalam operasi pengerukan4-S sering dilakukan bersamaan dengan survei batimetri dan pengambilan data sub-b tt fil hi d t b ik b kil t t t kt d k l bottom profiler, sehingga dapat memberikan gambaran sekilas tentang struktur dangkal lapisan dasar laut.
Side Scan Sonar
3.3 Sub-Bottom Profiling Memberikan informasi lapisan sedimen di bawah dasar laut Sub-bottom profiling mengidentifikasi dan mengukur berbagai p g g g g
layer/lapisan yang ada di bawah air. Merupakan sistem akustik yang menggunakan taknik single beam.
S mber s ara memancarkan sin al secara ertikal ke ba ah melal i Sumber suara memancarkan sinyal secara vertikal ke bawah melalui kolom air, dan receiver menangkap gelombang yang dipantulkan kembali oleh dasar laut. Sebagian gelombang menembus dasar laut dan dipantulkan lagi ketika mengenai bidang antar lapisan dari dua lapisan yang berbeda densitasnya
Peningkatan power memberikan penetrasi yang lebih baik kedalam Peningkatan power memberikan penetrasi yang lebih baik kedalam sedimen, tetapi jika dasar laut sangat keras atau tidak terlalu dalam, naiknya power akan menyebabkan lebih banyak sinyal yang dipantulkan sehingga akan memberikan lebih banyak noise.
Sub-Bottom ProfilingSub Bottom Profiling Frekuensi sinyal juga mempengaruhi sistem performance,
frekuensi yang ditransmisikan sebanding denganfrekuensi yang ditransmisikan sebanding dengan hilangnya sinyal karena absorsi oleh sedimen. Semakin tinggi frekuensi semakin banyak kehilangan sinyal yang masuk kedlam sedimen.
Semakin panjang gelombang semakin banyak energi yang ditransmisikan dan menghasilkan penetrasi sedimenditransmisikan dan menghasilkan penetrasi sedimen semakin dalam, tetapi menurunkan kemampuan membedakan antar reflektor yang berdekatan, sehingga
k l i d i i tmenurunkan resolusi dari sistem.
Sub-Bottom ProfilinggKemampuan SBP Sistem sub-bottom profiling sangat berguna dalam mencirikan kondisi Sistem sub bottom profiling sangat berguna dalam mencirikan kondisi
dasar laut, karena memberikan informasi tentang struktur bawah permukaan. Tak ada cara lain yang mampu memberikan informasi struktur bawah permukaan kecuali dengan pengambilan sampel struktur bawah permukaan, kecuali dengan pengambilan sampel secara fisik melalui pemboran ini (dalam survei tanah).
Sub-bottom profiling mampu penetrasi kedalam sedimen dasar laut p g p psedalam 300 m, tergantung tipe sedimen dan karakteristik sonar.
Kemampuan penetrasi sub-bottom profiling jauh lebih dalam dari b t h t t i t i i i t t k k l i pemboran tanah, tetapi penetrasi ini tergantung kekerasan lapisan
sedimen dan keberadaan deposit gas, seperti metan.
Sub-Bottom ProfilinggKegunaan SBP
Si t b b tt fili l i ti i t l h b k Sistem sub-bottom profiling resolusi tinggi telah banyak digunakan untuk
deteksi dan pengukuran kedalaman endapan sedimen yang deteksi dan pengukuran kedalaman endapan sedimen yang dikeruk,
deteksi adanya substrat yang telah dilingkupi sedimen, y y g g p , identifikasi benda-benda yang telah terkubur, serta menentukan posisi bedrock identifikasi potensi longsoran dasar laut identifikasi keberadaan fault/patahan aktif
Contoh Hasil Survei sub-bottom profiling
Contoh Hasil Survei sub-bottom profiling
3 4 Survei Magnetik3 4 Survei Magnetik3.4 Survei Magnetik3.4 Survei Magnetik Investigasi yang didasarkan pada anomali g y g p
kemagnetan dalam medan magnet bumi karena sifat magnetik batuan di bawahnya
Aplikasi: Eksplorasi migas & Batubara Eksplorasi mineral ekonomi UXO (unexploded ordnance)/ranjau
Investigasi arkeologi Investigasi arkeologi Site investigation struktur laut/darat Benda-benda terkubur (existing pipelines)Benda benda terkubur (existing pipelines)
4. SURVEI TANAH/4. SURVEI TANAH/SOIL INVESTIGATIONSOIL INVESTIGATIONGeotechnical InvestigationGeotechnical Investigation
T jT j Tujuan: Tujuan: Mengetahui profil tanah secara menerus (stratigrafi) di
sepanjang rute pipap j g p p Mengetahui properti tanah yang dibutuhkan di sepanjang rute
pipa Properti tanah yang diperlukan:p y g p
Klasifikasi tanah umum Distribusi ukuran butir Specific gravity Specific gravity Soil moisture Permeability Attenberg limits Undisturbed & disturbed shear strength
Survei Tanah/Soil SurveySurvei Tanah/Soil Survey Kegunaan:
Kapasitas beban tanahP t t hi Persyaratan trenching
Resistensi tanah terhadap gerakan pipa, hilangnya kekuatan tanah oleh beban siklis gelombangg g
Identifikasi potensi erosi/scouring Identifikasi potensi soil liquefaction
Id tifik i t i l Identifikasi potensi longsoran Peralatan yang digunakan
Grab samplerGrab sampler Gravity corer Box corer Piston corerPiston corer Vibro corer Drilled core sampler
Teknik Sampling Tanah
Sediment grabber Vibro corer
Piston corerMulti corer
Sediment core yang diperoleh dipotong setiap 1 5 m R/V Marion Dufresne 2005setiap 1,5 m, R/V Marion Dufresne 2005
Since time limitation, sampling should be carried out at late of night, R/V Bosei Maru, 1994Multiple core, R/V Bosei Maru, 1994
Magnetic susceptibility, color & other analyses of coreon board R/V Marion Dufresne di Laut Arafura 2005
Sampling sediment core on board R/V Bosei Maru di
Sebelum analisa awal, core dibelah menjadi dua;on board R/V Marion Dufresne di Laut Arafura 2005
Sampling sediment core on board R/V Bosei Maru di Okinawa Trough Northwest Pacific 1994
Laboratory on board R/V Tansei Maru,Oceanographic Cruise di East China Sea 1993
R/V N ki M i i l t f P ifi
After meal.. on board R/V Bosei Maru in Okinawa Trough Northwest Pacific, 1994
R/V Nagasaki Maru is crossing calm water of Pacific Ocean in the Pacific Oceanographic Cruise, 1992
Colleague from Korea on board R/V Nagasaki Maru,Pacific Oceanographic Cruise, 1992Student room on board R/V Nagasaki Maru,
Pacific Oceanographic Cruise, 1992
Bersama pak Perry Burhan dan mahasiswa S2 Perancis, Malaysia & PNG, on board R/V Marion
Dufresne di Laut Arafura, 2005
Seluruh researcher dan student on board R/V Marion D fresne di La t Araf ra 2005Marion Dufresne di Laut Arafura, 2005
Menunggu keberangkatan R/V Tansei MaruMenunggu keberangkatan R/V Tansei Maru,ECS Oceanographic Cruise 1993; menyeberang
ke Sakurajima volcano Kagoshima
Menghindari badai tropis Jepang taifu R/V Bosei Maru harus melewati selat antara Shikoku & Honshu, menyebarang di bawah Jembatan OSeto
5. Survei dan Data Lain5. Survei dan Data Lain Tujuan:
Mengidentifikasi ada/tidaknya patahan di sepanjang rute pipag y p p j g p p Mengidentifikasi adanya potensi longsoran di dasar laut (submarine
land slide)Mengidentifikasi adanya potensi terjadinya soil liquefaction Mengidentifikasi adanya potensi terjadinya soil liquefaction
Kegunaan Informasi potensi geo-hazardsp g
Patahan/fault, submarine landslides Soil liquefaction
Data yang Dibutuhkan Data yang Dibutuhkan Peta Geologi Regional maupun Lokal Sepanjang Rute Pipa Peta Tektonik Peta Seismik Data Gempabumi (magnitudo dan ground acceleration)
Peta Tektonik Indonesia (Bock, et al., 2003)
Peta Seismicity Pulau Jawa 1990 sampai 2007
Peta Patahan di Jawa
Peta Percepatan Permukaan (PU., 2010)