9
90 Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018 MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI TRADISIONAL “MANYAKOKKEMBALI KE KUANSING KABUPATEN SINGINGI RIAU Idun Ariastuti, S.Sn, M.Sn Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Risnawati, S.Sen., M.Hum Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Dra. Yarlis, M.Sn Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang ABSTRACT Research and discussion that has been carried out in the first year said that the researchers and artists or the community supporting the dance Manyakokhave agreed to modernize it by developing the traditional danceManyakok, without losing the values contained in it in accordance to its aimto be a tourist performing art. In the second stage, the development produces a new dance compositionManyakok and returned to the supporting community through aPacuJalur tourism program. To achieve the objectives of this study, the method used is qualitative and R & D; it is also possible to use quantitative methods using a scientific approach, namely observation, literary study, field studies, modernization / development and marketing (case studies). Besides, to find out the effectiveness of the new model / form of dance composition, it needs to be tested. The test was conducted in the form of a pre-performance held on Friday, August 3, 2018 at 20.30 WIB, at the Adam ISI Huriah Building, Padangpanjang. After the pre-performance, it is followed by an open discussion. The result can be concluded that the new form of Manyakok dance composition was agreed to be entitled” Manyakok Ceria” dance. Alhamdulillah the results were very satisfying, even previously, it is planned to appear on the nightly arts event.After being shown at the pre-show, the observers from Pangean including the Regent plan to perform it at the PacuJalur. On Wednesday 29 August 2018, a new form of Manyakok dance compositions (Manyakok Ceria dance) is returned to the supporting community through performances at opening events and arts night events on the cultural program Pacu Jalur. The activity is in accordance to the objectives of the second phase of the research, namely to restore the new product of traditional dance composition of Manyakok to the community as well as an effort to preserve the traditional dance and improve the economy of the community. Keywords: Manyakok Ceria, modernization, preservation. PENDAHULUAN Penelitian dengan judul “Pemodernan Tari Tradisi Manyakok Sebagai Upaya Pelestariannya Dalam Budaya Pacu Jalur Pada Masyarakat Pangean Kabupaten Singingi Riau”dilaksanakan selama dua tahap.Tahap pertama tahun 2017 telah dilakukan observasi dan penelusuran pustaka, serta didapatkannya rancangan pola dan langkah-langkah pemodernan dalam bentuk pengembangan terhadap tari Manyakok, sesuai dengan tujuannya sebagai seni pertunjukan wisata. Pada tahap kedua tahun 2018 langkah-langkah pengembangan yang telah dirumuskan pada tahap awal diaplikasikan kedalam tari tradisi Manyakok, sehingga melahirkan produk baru karya komposisi tari Manyakok. Selanjutnya produk baru karya komposisi tari Manyakok tersebut dikembalikan kepada masyarakat sekaligus dapat dilestarikan melalui program pariwisata Budaya Pacu Jalur, sehingga tari tersebut tetap hidup dan berkembang sesuai dengan tujuannya sebagai seni pertunjukan wisata tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi yang terkandung di dalamnya. Langkah awal untuk melakukan pemodernan tari Manyakok, terlebih dahulu dilakukan musyawarah dengan aparat pemerintah, seniman dan masyarakat Pangean, untuk melakukan penelitian, dengan cara menggali, membina dan mengembangkan tari tradisi Manyakok secara terstruktur dari bentuk tari yang asli, kemudian dilakukan pemodernan dengan cara mengembangkan sesuai dengan pola dan teknik ilmu komposisi tari. Tujuannya untuk melahirkan produk baru karya komposisi tari Manyakok yang lebih estetis.Program tersebut oleh masyarakat Pangean Kabupaten Singingi Riau menerima secara terbuka.

MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

90

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNANTARI TRADISIONAL “MANYAKOK”

KEMBALI KE KUANSING KABUPATEN SINGINGI RIAU

Idun Ariastuti, S.Sn, M.SnInstitut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang

Risnawati, S.Sen., M.HumInstitut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang

Dra. Yarlis, M.SnInstitut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang

ABSTRACT

Research and discussion that has been carried out in the first year said that the researchers and artists or thecommunity supporting the dance Manyakokhave agreed to modernize it by developing the traditionaldanceManyakok, without losing the values contained in it in accordance to its aimto be a tourist performingart. In the second stage, the development produces a new dance compositionManyakok and returned to thesupporting community through aPacuJalur tourism program. To achieve the objectives of this study, the methodused is qualitative and R & D; it is also possible to use quantitative methods using a scientific approach,namely observation, literary study, field studies, modernization / development and marketing (case studies).Besides, to find out the effectiveness of the new model / form of dance composition, it needs to be tested. Thetest was conducted in the form of a pre-performance held on Friday, August 3, 2018 at 20.30 WIB, at the AdamISI Huriah Building, Padangpanjang. After the pre-performance, it is followed by an open discussion. Theresult can be concluded that the new form of Manyakok dance composition was agreed to be entitled” ManyakokCeria” dance. Alhamdulillah the results were very satisfying, even previously, it is planned to appear on thenightly arts event.After being shown at the pre-show, the observers from Pangean including the Regent plan toperform it at the PacuJalur. On Wednesday 29 August 2018, a new form of Manyakok dance compositions(Manyakok Ceria dance) is returned to the supporting community through performances at opening events andarts night events on the cultural program Pacu Jalur. The activity is in accordance to the objectives of thesecond phase of the research, namely to restore the new product of traditional dance composition of Manyakokto the community as well as an effort to preserve the traditional dance and improve the economy of thecommunity.

Keywords: Manyakok Ceria, modernization, preservation.

PENDAHULUAN

Penelitian dengan judul “Pemodernan TariTradisi Manyakok Sebagai Upaya PelestariannyaDalam Budaya Pacu Jalur Pada Masyarakat PangeanKabupaten Singingi Riau”dilaksanakan selama duatahap.Tahap pertama tahun 2017 telah dilakukanobservasi dan penelusuran pustaka, sertadidapatkannya rancangan pola dan langkah-langkahpemodernan dalam bentuk pengembangan terhadaptari Manyakok, sesuai dengan tujuannya sebagai senipertunjukan wisata. Pada tahap kedua tahun 2018langkah-langkah pengembangan yang telahdirumuskan pada tahap awal diaplikasikan kedalamtari tradisi Manyakok, sehingga melahirkan produkbaru karya komposisi tari Manyakok. Selanjutnyaproduk baru karya komposisi tari Manyakok tersebutdikembalikan kepada masyarakat sekaligus dapat

dilestarikan melalui program pariwisata Budaya PacuJalur, sehingga tari tersebut tetap hidup danberkembang sesuai dengan tujuannya sebagai senipertunjukan wisata tanpa menghilangkan nilai-nilaitradisi yang terkandung di dalamnya.

Langkah awal untuk melakukan pemodernantari Manyakok, terlebih dahulu dilakukan musyawarahdengan aparat pemerintah, seniman dan masyarakatPangean, untuk melakukan penelitian, dengan caramenggali, membina dan mengembangkan tari tradisiManyakok secara terstruktur dari bentuk tari yangasli, kemudian dilakukan pemodernan dengan caramengembangkan sesuai dengan pola dan teknik ilmukomposisi tari. Tujuannya untuk melahirkan produkbaru karya komposisi tari Manyakok yang lebihestetis.Program tersebut oleh masyarakat PangeanKabupaten Singingi Riau menerima secara terbuka.

Page 2: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

91Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Manyakok Ceria... - Idun Ariastuti, Risnawati, dan Yarlis

Pengertian “terbuka” adalah kemampuan dankemauan menerima berbagai implus dari luar danmengolahnya menjadi ide ide yang mendorong kearahperwujudan yang inovatif yang mampu mendorongprogresivitas diri dan lingkungannya (Hidayat, 2011:28). Sehubungan dengan itu, karena kesenian adalahproduk budaya masyarakat yang tidak pernah lepasdari masyarakatnya, dengan segala aktifitas budayayang mencakup: mencipta, memberi peluang untukbergerak, memelihara, menularkan danmengembangkan untuk kemudian usaha menciptakankebudayaan baru lagi (Kayam, 2000:21). Sejalandengan itu, Sal Murgiyanto juga menjelaskan bahwakelangsungan sebuah seni tradisi sangat bergantungdari adanya penyegaran atau inovasi yang terusmenerus dari pendukungnya (Murgiyanto, 2004: 3).

Bentuk tanggung jawab tim peneliti yangberkecimpung di dunia seni, berkeinginan untukmeningkatkan kualitas tari ini dengan melakukanpemodernan/pembaharuan dengan carapengembangan dari segi kualitas dan kuantitas.Selanjutnya dikembalikan kepada masyarakatpendukungnya melalui program budaya Pacu Jalur,agar dapat tetap eksis di tengah-tengah masyarakatsesuai dengan perkembangan saat ini. Secara umummodern/modernisasi adalah suatu perubahanmasyarakat dalam seluruh aspeknya dari masyarakattradisional menuju masyarakat modern.Hasil akhir daripenelitian ini, untuk membuktikan bahwa selainkehadiran industri pariwisata Budaya Pacu Jalur akanmemperkaya khasanah seni pertunjukan, juga sebagaiupaya melestarikan seni tradisi serta meningkatkanekonomi masyarakat Pangean Kabupaten KuantanSingingi Riau. Selain dari itu, hasil penelitian ini akanmenjadi pedoman bagi daerah-daerah wisata lain yangingin mengembangkan kemasan seni pertunjukanwisatanya. Bagi pengembangan ilmu, hasil penelitianini akan menambah bacaan serta wawasan dalambidang seni pertunjukan sertadapat menambahsumbangan ilmiah dalam bidang pengembangankesenian tradisional untuk penelitian lebih lanjut. Tidakkalah pentingnya hasil peneli t ian ini dapatdisebarluaskan kepada masyarakat melaluipertunjukan, pendidikan, pengajaran, pelatihan danseminar yang diselenggarakan oleh instansi-instansiterkait.

PEMBAHASAN

1.Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan sesuai dengan tujuanpenelitian tahap dua yaitu menghasilkanbentuk/produk

baru karya komposisi tari Manyakok, kemudian produkbaru tersebut dikembalikan kepada masyarakatpendukungnya melalui program budaya Pacu Jalur.Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu timpeneliti melakukan pertemuan dengan Ketua DewanKesenian Kab. Kuantan Singingi/DKKS: Dra Hj. EmiSafitri, Kabid Kesenian Kab. Kuantan Singingi:Syaifuddin, S.Sn., Seniman tari Manyakok bapakAliyusmi dan Epi Martison untuk membicarakantujuan penelitian STRANAS tahap dua yaituPemodernan Tari Tradisi Manyakok Sebagai UpayaPelestariannya Dalam Budaya Pacu Jalur PadaMasyarakat Pangean Kabupaten Singingi Riau.Penelitian ini menghasilkan Pruduk baru karyakomposisi tari, hasil pemodernan /pengembangan daritari tradisi Manyakok. Produk baru tersebut akanditampilkan melalui program wisata Budaya PacuJalur. Alhamdulillah hal tersebut disambut dengan baik.

Program Budaya Pacu Jalur, merupakan pro-gram sebelum hasil produk baru karya komposisi tariManyakok dikembal ikan kepada masyarakatpendukungnya, terlebih dahulu dilakukan prapertunjukan produk baru tersebut sebagai uji cobauntuk keberhasilan pengembangan taritradisiManyakok. Hal demikian dilakukan sebagaiantisipasi agar tidak terjadi kesalahan terhadapbudaya masyarakat Pangean Kabupaten Singingi Riaudari sudut manapun. Pra pertunjukan produk barukarya komposisi tari Manyakok dilaksanakan padahari Jumat tanggal 3 Agustus 2018 jam 20.30 WIB diGedung Boestanul Arifin Adam ISI Padangpanjang. Prapertunjukan tersebut dihadiri oleh selain dari RektorISI Padang Panjang beserta jajarannya jugadidatangkan seniman tari Manyakok dan para aparatpemerintah daerah yang terkait di dalamnya termasukBupati Kuantan Singingi Riau.

2. Pertemuan dengan Seniman tari Manyakokdan Sektor Pariwisata

Pada tanggal23 April 2018Tim penelitimelakukan pertemuan di rumah dinas BupatiKuantanSingingiRiau dengan Ketua Dewan Kesenian Kab.Kuantan Singingi/DKKS: Dra Hj. Emi Safitri dan DinasPariwisata dan Kebudayaan Kab. Kuantan Singingi,dengan agenda pembicaraan mengenai pertunjukanproduk barukarya komposisi tari Manyakok dalambentuk pengembangan atau pemodernan tari tersebutmelalui program pariwisata Budaya Pacu Jalur. Haltersebut merupakan tujuan dari penelitian tahap II yaitu,mengembalikan kepada masyarakat pendukung hasilpengembangan dari tari Manyakok sebagai upaya

Page 3: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

92

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

melestarikan tari tradisi serta meningkatkan ekonomimasyarakat. Pembicaraan tersebut disambut baik dansangat mendukung sekali terhadap rencana tersebut,karena tari Manyakok termasuk salah satu keseniantradisi yang menjadi Ikon masyarakat KuantanSingingi Riau. Akan tetapi, sekarang tari tersebutsudah tidak terdengar lagi dengungannya. Adabeberapa saran yang disampaikan pada saat itu diantaranya; tidak mengurangi akan makna yang adadalam tari tradisiManyakok, sesuai dengan budayamasyarakat Kuantan Singingi. Moment tersebut dapatdiaplikasikan sesuai dengan agenda Budaya PacuJalur yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2018.Dengan demikian, tari Manyakok dalam bentuk produkbaru karya komposisi tari direncanakan untuk dapattampil pada acara malam apresiasi seni di Taman Jalur.

Gambar 1.Foto; Pertemuan Dengan Ketua Dewan Kesenian

Kab. Kuantan Singingi/DKKS dan Dinas Pariwisatadan Kebudayaan Kab. Kuantan Singingi Riau

(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Pada tanggal 24 April 2018 Peneliti melakukanwawancara sekaligus mencari data tentang musiktradisi Kuansing dengan arif salah seorang yang aktifdalam berkesenian khususnya musik tradisi.

Gambar 2.Foto; Berdialog dengan Arif dan Syaifuddin, S.Sn

(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

3. Pertemuan Dengan Pendukung Produk BaruTari Manyakok

Pada tanggal 26 Juni-2018, semua pendukungyang terlibat dalam produk baru karya tari Manyakokberkumpul, sekaligus membicarakan tentang rapatjadwal latihan, dan penampilan tari Manyakok dalambentuk produk baru karya komposisi tari Manyakokpada acara Malam Apresiasi Seni program budayaPacu Jalur pada tanggal 29 Agustus 2018. Sekaligusmembicarakan segala sesuatunya yang berhubungandengan persiapan-persiapan untuk penampilan. Makapada hari itu didapat kesepakatan dengan pendukungtari Manyakok produk baru karya komposisi tari bahwa,latihan direncanakan dilaksanakan pada hari Kamisdan Minggu. Apabila ada perubahan akan didiskusikansebelumnya dan juga diusahakan agar t idakmengganggu perkuliahan.

Gambar 3.Foto; Berdialoh Dengan Penari Tari Manyakok

(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Page 4: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

93Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Manyakok Ceria... - Idun Ariastuti, Risnawati, dan Yarlis

Gambar 4.Foto; Berdialog dengan pendukung Musik TariManyakok. (Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

4. Latihan

Pertemuan di Kuantan Singingi pada tanggal23 April 2018, mendapatkan saran yang perludiperhatikan kembali untuk lebih sempurnanya bentukbaru karya komposisi tari Manyakok. Prinsip bentukadalah sebuah standar yang edial sehingga melahirkanatau menampakan koreografi yang secara teknis dapatdinikmati tata bentuknya (Hidayat, 2011:33). Dengandemikian, selain gerak ada beberapa elemen-elemenyang terdapat dalam tari Manyakok perlu dibenahi,diantaranya musik, desain lantai, properti dan Kostum.Untuk itu tentunya perlu lagi melalui proses pemikiranmaupun proses pembuatan tari tersebut dalam tahapanpenciptaannya sejalan dengan pemberian materiterhadap anggota yang ikut dalam kegiatan ini.

Pada tanggal 29 Juni 2018 Idun Ariastutibeserta tim mulai kembali melakukan latihan yanglebih divokuskan kepada gerak. Ada beberapa gerakandalam tari Manyakok perlu dibenahi agar tariantersebut mencapai sasaran. Maka dari itu perlu lagimelakukan Eksplorasi. Eksplorasi dalam aktivitas senimerupakan penggalian potensi nurani manusiawi danpotensi murni lingkungan serta sarana dengansentuhan estetika (Lathief, 2006:2). Aktifitas dalamtahap eksplorasi ini meliputi berfikir, berimajinasi,merasakan dan merespon. Dengan demikian, dalamperbaikan pengembangan tari tradisi Manyakok,proses penyusunan bentuk baru karya komposisi tariini melakukan eksplorasi secara bebas untukmerespon dan mengenali tari Manyakok. Selanjutnyamemikirkan tentang struktur garapan, melakukanpenjelajahan terhadap gerak-gerak tari tersebutsehingga dapat mendukung garapan ini. Gerak-gerakyang dirasa kurang cocok untuk dikembangkan sertadikolaborasikan kedalam bentuk karya baru, makapenata berimajinasi serta memikirkan variasi agarsebuah struktur tari yang di dalamnya terdiri darirangkaian motif-motif gerak tidak terjadi keseragaman

(monoton) (Hidayat, 2011:33), sehingga cocok dansesuai dengan tujuannya sebagai seni pertunjukanwisata. Gerakan-gerakan tersebut diolah sesuaidengan unsur-unsur gerak dalam tari seperti tenaga,Ruang , dan waktu.

Unsur-unsur gerak tersebut di atas dijadikansebagai pedoman bagi penata dalam mengembangkangerak tari tradisi Manyakok. Selain dari itu, Koreograferjuga harus mempertimbangkan masalah arah hadapdan postur tubuh penari dalam pengembangan taritersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Y.Sumandiyo Hadi (2003:37) bahwa, setidaknya arahgerak yang dihadirkan bertumpu pada ruang horizon-tal yaitu, kanan, kiri, depan, belakang. Arah gerak yangbertumpu pada ruang vertikal yaitu ke atas dan kebawah. Selanjutnya Hadjar Pamadhi, dkk menjelaskanbahwa, Salah satu hasil dalam berkreasi tari adalahmenyusun gerak tari. Proses ini disebut composingatau forming (membuat Komposisi) (Hadjar Pamadhi,dkk, 2009 : 7.13). Dengan demikian, dalam latihanpeñata juga mempertimbangkan hal-hal tersebut di atasdengan cara mengaplikasikan kepada penari, sepertiyang terlihat di antaranya pada gambar foto di bawahini ;

Gambar5.Foto; Perkembangan Gerak Manobang Tari

Manyakok. (Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Page 5: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

94

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Gambar 6.Foto; Perkembangan Gerak Manjalin Tari Manyakok

(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Latihan pembenahan terhadap tari Manyakokini sudah berlanjut secara rutin 2X dalam satu minggusampai pertengahan bulan Juli 2018.

5. Pra Pertunjukan Produk Baru Karya KomposisiTari Manyakok

Sebelum Produk baru karya komposisi tariManyakok dikembalikan kepada masyarakatpendukungnya melalui program Budaya Pacu Jalur,terlebih dahulu dilakukan uji coba agar tidak terjadikesalahan-kesalahan pada saat melakukanpemodernan tari tradisi Manyakok dalam bentukpengembangan. Hal tersebut dilakukan untukmengantisipasi dan menjaga supaya budayamasyarakat Kuantan Singingi tidak tercemar denganadanya produk baru karya komposisi tari Manyakokini.

Pra pertunjukan produk baru karya komposisitari Manyakok ini dilaksanakan pada hari Jumattanggal 3 Agustus 2018 jam 20.30 WIB,bertempat diGedung Boestanul Arifin Adam ISI Padangpanjangyang dihadiri oleh ;- Rektor ISI Padang Panjang beserta jajarannya- Bupati Kuantan Singingi Riau- Ketua Dewan Kesenian Kab. Kuantan Singingi/

DKKS- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.

Kuantan Singingi- Kabid Kesenian Kab. Kuantan Singingi- Kasi Kesenian Tradisional Kasi Sejarah dan Mu-

seum Kab. Kuantan Singingi- Seniman Tradisi tari Manyakok Kab. Kuantan

Singingi- Dosen dan Mahasiswa

Sebelum Pra Pertunjukan di lakukan, bapakBupati Pangean Kabupataen Singingi Riau besertajajarannya disambut baik oleh Rektor ISIPadangpanjang beserta jajarannya dan dijamu makanbersama di “Rumah Makan Pak Datuak” salah satuRestoran ternama di kota Padangpanjang,

Gambar 7.Foto; Pertemuan Rektor ISI dan Jajaran dengan

Bupati Kuantan Singingi Riau dan Jajaran sebelum Pra Pertunjukan Produk Baru

Karya Tari Manyakok ( Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Selanjutnya setelah selesai makan danberbincang-bincang, rombongan lansung menujuGedung Boestanul Arifin Adam ISI Padangpanjanguntuk menyaksikan pra pertunjukan produk barukarya komposisi tari Manyakok seperti yang terlihatpada gambar foto di bawah ini ;

Gambar 8Foto; Pra Pertunjukan Produk Baru Karya Tari

ManyakokDokumentasi Idun Ariastuti 2018

Page 6: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

95Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Manyakok Ceria... - Idun Ariastuti, Risnawati, dan Yarlis

Gambar 9.Foto; Pra Pertunjukan Produk Baru Karya Tari

Manyakok(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Gambar 10.Foto; Bupati beserta Jajarannya Menyaksikan Pra

PertunjukanProduk Baru Karya Tari Manyakok(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Gambar 11.Foto; Tanggapan Bupati dan Ketua Dewan Kesenian

Kab. Kuantan Singingi/DKKS Terhadap PraPertunjukan

(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Gambar 12.Foto; Tanggapan Kepala Dinas Pariwisata

dan KebudayaanKab. Kuantan Singingi dan Seniman terhadap Pra

Pertunjukan(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Keberhasilan pemodernan dalam bentukpengembangan yang dilakukan terhadap tari tradisiManyakok tersebut, dapat dilihat dari tanggapan yangdiberikan oleh pengamat-pengamat pada saat prapertunjukan produk baru tari Manyakok.Padaprinsipnya mereka mengatakan bahwa Pemodernanyang dilakukan dalam bentuk pengembangan terhadapkoreografi tari tradisi Manyakok, dianggap sudahmemenuhi syarat sesuai dengan perkembangan saatini dan kehidupan masyarakat Pangean KabupatenKuantan Singingi Riau. Lebih jauh lagi, berdasarkanhasil dari kesepakatan bersama bahwa, produk barukarya komposisi tari tradisi Manyakok tersebut diberijudul dengan “tari Manyakok Ceria”. Sehubungandengan itu, Bupati Kuantan Singingi memutuskanbahwa tari ini tidak hanya ditampilkan pada acaraMalam Apresiasi Seni program budaya Pacu Jalur,akan tetapi juga ditampilkan pada acara pembukaanBudaya Pacu. Sekaligus sesuai dengan tujuanpenelitian tahap dua (akhir), bahwa produk baru karyatari Manyakok (tari Manyakok Ceria) akandikembalikan kepada masyarakat pendukungnyasebagai upaya melestarikan tari tradisi sertameningkatkan ekonomi masyarakat melalui programBudaya Pacu Jalur di Pangean Kabupaten KuantanSingingi Riau .

Penampilan produk baru karya komposisi tariManyakok (Manyakok Ceria), agar tidakmengecewakan masyarakat pendukungnya, makaperlu dilakukan kembali pembenahan-pembenahanterhadap tari Manyakok Ceria secara matang.

Page 7: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

96

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

6. Pertunjukan Tari Manyakok Ceria Pada Pro-gram Acara Budaya Pacu Jalur di KuantanSingingi Riau

Pada hari Rabu tanggal 29 Agustus 2018dalam rangka pembukaan Festival Pacu Jalur (FPJ)yang dibuka oleh Gubernur Riau. Pembukaan tersebutdimeriahkan dengan penampilan kesenian, salahsatunya tari Manyakok Ceria produk baru hasil daripemodernan tari tradisi Manyakok di Lapangan LimunoTeluk Kuantan seperti terilihat pada gambar foto dibawah ini ;

Gambar 13.Foto; Pertunjukan Produk Baru Karya TariManyakok Pada Acara Pembukaan FPJ

(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Gambar 14.Foto; Pertunjukan Tari Manyakok Ceria Pada Acara

Pembukaan FPJ(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Malam harinya (tanggal 29 Agustus 2018)sekitar jam 21.00 WIB, tari Manyakok Ceria kembalidipertunjukan dalam rangka memeriahkan FPJ padaacara Malam Apresiasi Seni program budaya PacuJalur di Taman Jalur Teluk Kuantan seperti yang terlihatpada gambar foto di bawah ini ;

Gambar 15Foto; Pertunjukan Tari Manyakok Ceria Pada Malam

Apresiasi Seni FPJ(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

Gambar 16Foto; Pertunjukan Tari Manyakok Ceria Pada Malam

Apresiasi Seni FPJ(Dokumentasi Idun Ariastuti 2018)

PENUTUP

Simpulan

Garapan baru karya komposisi tari ManyakokCeria merupakan hasil pemodernan dalam bentukpengembangan dari tari tradisi Manyakok sebagaidasar garapan. Tarian ini menggambarkankebersamaan dan saling menghargai. Karyakomposisi tari Manyakok Ceria ini menafsirkan duahal prinsip garapan yang meliputi garapan bentuk(eksternal) dan garapan isi (internal)a. Garapan bentuk yang dimaksud terutama meliputi

aspek-aspek yang terdapat dalam tari yang didasarioleh pertimbangan estetika. Terutama pengolahanterhadap dinamika gerak, berdasarkan unsur-unsurgerak yaitu; ruang, waktu dan tenaga yangbervariatif.

b. Garapan isi ini lebih ditekankan pencapaiannyakepada kuali tas yang berorientasi padapengakomodasian pesan yang hendak

Page 8: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

97Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Manyakok Ceria... - Idun Ariastuti, Risnawati, dan Yarlis

disampaikan dalam tari ini. Berdasarkan itu,diharapkan bentuk baru karya komposisi tariManyakok Ceria ini dapat memancarkan pesansebagaimana yang diharapkan.

c. Bentuk baru karya komposisi tari Manyakok Ce-ria ditarikan oleh 8 (delapan) orang penari. Penarilaki-laki 4 (empat) orang dan penari wanita 4 (empat)orang.

DAFTAR PUSTAKA

Dedi Supriadi.1994. Kreativitas,Kebudayaan&Perkembangan IPTEK. Bandung:Alfabeta

Daryusti, 2010. Lingkaran Lokal Genius & PemikiranSeni Budaya. Yogyakarta: Multi Grafindo

Edi Sedyawati, 1984.Tari Tinjauan dari Berbagai Segi.Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Robby Hidayat.2011. Koreografi dan Kreativitas.Yogyakarta: Kendil Media Pustaka SeniIndonesia.

Soedarsono R.M, 1999.Seni Pertunjukan Indonesiadan Pariwisata. Bandung Masyarakat SeniPertunjukan Indonesia.

Sugiyono, 2007.Metode Penelitian Kuantitatif KualitatifDan R&D, Bandung: Alfabeta

Y. Sumandiyo Hadi.2003. Aspek-Aspek KoreografiKelompok. Yogyakarta:IKAPHI

Umar Kayam, 1981.Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta:Sinar Harapan

Mursal Esten, 1979 “Eksistensi Randai Sebagai TeaterRakyat : Suatu Proses Perkembangan”,makalah disampaikan pada SerasehanRandai ke II Payakumbuh:BKKNI SumateraBarat

Nooryan, 2008. Kritik Seni. Yogyakarta: PustakaPelajar

Sal Murgiyanto. 1992. Koreografi. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.

Sumaryono, 2003. Restorasi Seni Tari &TransformasiBudaya. Yokyakarta: LKPHI,

UU Hamidi, 1982. Sikap Orang Melayu TerhadapTradisinya di Riau. Pekan Baru: BumiPustaka

—————— 2000. Masyarakat Adat KuantanSingingi. Pekan Baru:UIR Press

________1985-1986, “Dukun MelayuRantau KuantanRiau Pekanbaru”Bagian Proyek Penelitiandan Pengkajian Budaya Melayu

Yulistia Indrawati, 2005. Skrepsi “Tari Manyakok DalamMasyarakat Pangean Kec. Pangean Kab.Kuantan Singingi Riau” STSIPadangpanjang

LAMPIRAN

Kemeriahan Pertunjukan tari Manyakok Ceria jugasudah ditulis di beberapa media yang ada di KuantanSingingi Riau salah satunya seperti yang tertera dibawah ini ;

MERIAHKAN FPJ 2018Manyakok Kembali Ke KuansingKamis, 30 Agustus 2018 - 14:16:50 WIB

Sekda Kuansing Dr. H. Dianto Mampanini, SE.,MTdidampingi Kadis Parbud Marwan, S.Pd.,MM danKadis Kominfo Ir. Syamsir Alam, M.Si menyerahkancindera mata kepada Himakusi Padang Panjang diTaman Jalur Teluk Kuantan

TERKAIT:TELUKKUANTAN, DetakRiau.Com -Perhelatan pacujalur pada tahun 2018 ada yang berbeda, dilihat daripembukaan Festival Pacu Jalur (FPJ) KabupatenKuantan Singingi Tahun 2018 yang di buka langsungoleh Gubernur Riau Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman, MBAdidampingi Staf Ahli Menteri Pariwisata RI Dra. EstyReko Astuti, Bupati Kuansing Drs. H. Mursini, M.Sidan Wabup H. Halim beserta Forkopimda di LapanganLimuno Teluk Kuantan. Salah satunya di hadiri dandimeriahkan oleh Institut Seni Indoneisia - PadangPanjang (ISI PADANG PANJANG) denganmenampilkan tari ”Manyakok” yang dibawakan olehHimakusi Padang Panjang, pada Rabu (29/08).Tari manyakok merupakan salah satu tari tradisionalmasyarakat Kecamatan Pangean Kabupaten KuantanSingingi (Kuansing), Provinsi Riau. Terciptanya Tari

Page 9: MANYAKOK CERIA SEBAGAI BENTUK PEMODERNAN TARI …

 

98

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

ini dilatar belakangi oleh kegiatan masyarakat padamasa lampau. Tari ini menggambarkan rutinitaskehidupan masyarakat pangean sehari hari dalammenangkap ikan.Awalnya Tari ini sangat berperan di dalam masyarakat.Sesuai dengan perkembangan tekhnologi, tariManyakok banyak mengalami pergeseran bahkannyaris akan punah. Selain dari itu, apabila ditinjau darisegi estetikanya, tari ini masih sangat sederhana danbelum memiliki pola yang tertata sesuai dengan ilmukomposisi tari.Sehubungan dengan kodisi demikian, sebagai dosendi bidang seni, merasa bertanggung jawab untukmelestarikan kembali tari tradisi manyakok melaluihibah penelitian strategis Ristek Dikti, tersebutdengan cara mengembangkan tari ini darikomposisinya, sehingga melahirkan bentuk baru karyakomposisi tari yang diberi judul tari Manyakok Ceria.Tim peneliti tersebut terdiri dari: Idun Ariastuti,S.Sn,.M.Sn. Risnawati, S.Sen,.M.Hum dan Dra.Yarlis, M.Sn. Penelitian tersebut diberi judul ”Pemodernan taritradisi Manyakok Sebagai Upaya PelestariannyaMelalui Program Wisata Pacu Jalur PadaMasyarakat Pangean Kabupaten KuantanSingingi Riau”. Penelitian ini bertujuan untukmelestarikan kembali tari tradisi Manyakok sehinggadapat meningkatkan Ekonomi masyarakat.Selain dariitu, tari ini sebagai budaya masyarakat dapat hidupdan berkembang kembali dalam masyarakatpendukungnya.Kita berharap bentuk baru karya komposisi tari tradisimanyakok yang diberi judul berdasarkan kesepakatandengan bapak Bupati dan ibu beserta jajarannyadengan judul ”Tari Manyakok Ceria”secara umumdapat di terima oleh masyarakat Kuantan Singingi.Karena pada dasarnya bisa menjadi karakteristikKabupaten Kuantan Singingi, bahwasanya Kuansing

memiliki tarian khas yang bisa menjadi ikon danpenambahan PAD Kabupaten Kuansing, khususnyadibidang Pariwisata,” sebut Dra. Idun Ariastuti, M.Sn.,didampingi Risnawati, S.Sen.,M.Hum dan Dra.Yarlis,M.Sn., saat berbincang dengan wartawan seusaipenampilan.Pada tanggal 03 Agustus 2018 lalu, sebelum produkbaru karya komposisi tari Manyakok dikembalikankepada masyarakat pendukungnya, Bupati KuansingDrs. H. Mursini, M.Si, didampingi Kepala DinasPariwisata dan Kebudayaan Marwan, S.Pd,.MM, KetuaDKKS Dra. Hj. Emi Safitri Mursini beserta jajaran danAli Yusmi selaku Nara Sumber Tari Manyakokberkunjung ke ISI Padang Panjang dalam rangka prapenampilan Tari Manyakok Ceria. Ketika itu, Bupatiberharap tarian ini bisa tampil pada saat pembukaanpacu jalur dan malam apresiasi seni di taman jalur.Karena pada saat itu bupati merasa puas dan banggaterhadap Himakusi Pekanbaru yang membawakan TariManyakok Ceria, Karena tarian manyakok ini ialahkarakteristik daerah yang harus dikembalikan danharus hidup di Kabupaten Kuantan Singingi sepertitarian yang lainnya,” sebutnya.Pada malam penampilan seni budaya di Taman JalurTeluk Kuantan, Sekda Kuansing Dr. H. DiantoMampanini, SE.,MT didampingi Kadis Pariwisata danKebudayaan, Marwan, S.Pd.,MM dan Kadis KominfoIr. Syamsir Alam, M.Si menyerahkan cindera matakepada Himakusi Padang Panjang.Ditempat berbeda, seniman Rahmadani, S.Sn, saatditemui wartawan menyebutkan bahwasanya tarianmanyakok memang tarian dari Kecamatan Pangean,yaitu digunakan pada saat menangkap ikan, dan tarianini memang sudah lama tidak dibawakan karena tradisimenangkap ikan dengan bambu yang berbentuk bulatsudah mulai bergeser, dan kita berharap tarian ini bisadilestarikan dan dikembangkan di Kuansing,”tutupnya.***(dra)