77

LEADERSHIP SUCCESS - 3in1successfactor.com · menginspirasi kita agar meningkatkan kompetensi sesuai apa yang kami terangkan pada ebook ini. Ya. Jadi itu adalah dua tujuan utama kami,

  • Upload
    ledieu

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

L E A D E R S H I P S U C C E S SFAC T O R S

A CONCISE INTRODUCTORY TO YOUR LEADERSHIP SUCCESS

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 1

PARTONE

DAFTAR ISIPENDAHULUAN............................................................................5

APA ITU LEADERSHIP SUCCESS FACTORS.....................9APA SAJA LEADERSHIP SUCCESS FACTORS ITU?......15

SELF COMPETENCE..................................................................19SPIRITUAL MATURITY.........................................................25ALIGNED ACTIONS................................................................31

GREAT FAMILY LIFE.........................................................32

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 2

MANAGED ACTIONS AND WORDS............................36EMOTIONAL INTELLIGENCE..............................................40KESIMPULAN PILAR SELF COMPETENCE......................47

VISIONARY COMPETENCE.....................................................49ALIGNMENT TO ORGANIZATION VISION.......................51ORIENTATION TO INNOVATION.......................................54STRATEGY AND PLANNING..............................................59ENTREPRENEURIAL THINKING.........................................62KESIMPULAN VISIONARY COMPETENCE.....................65

THE COMPLETE LIST................................................................69

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 3

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 4

PENDAHULUAN

Ribuan atau, bahkan, ratusan ribu buku telah ditulis untuk menjelaskan hal-hal tentang kepemimpinan ini. Bisa jadi kita telah memiliki beberapa buku tentang kepemimpinan dan, ketika melihat ebook ini, Andapun masih berkeinginan untuk membacanya.

Sebenarnya apa yang ada di dalam ebook ringkas ini?Hal baru apa yang dipaparkan tentang kepemimpinan?

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 5

Ebook ringkas ini tak hendak memberi kita harapan bahwa setelah membaca kita akan bisa menjadi seorang pemimpin yang mumpuni, yang kompeten. Tentu saja tidak.

Selain terlalu ringkas untuk muatan lengkap tentang kepemimpinan, maksud kami menyusun ebook ini memang hanya untuk:

Memperkenalkan kompetensi-kompetensi yang selayaknyadimiliki seorang pemimpin pada level apapun dan

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 6

menginspirasi kita agar meningkatkan kompetensi sesuaiapa yang kami terangkan pada ebook ini.

Ya. Jadi itu adalah dua tujuan utama kami, yaitu memperkenalkan Leadership Success Factors dan mengispirasi kita untuk mengambil tindakan yang tepat terkaitfaktor-faktor tersebut.

Di dalam buka The Fundamentals ini, kami akan memaparkan secara global dua pilar fundamental dari enam Leadership Success Factors yang ada. Dua pilar fundamental itu adalah:

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 7

Self competence Visionary Competence

Untuk empat pilar lainnya, Insyaa Allaah , akan kami paparkandalam ebook atau artikel-artikel kami selanjutnya.

Baik. Mari kita mulai pemaparannya agar tak lebih banyak lagi waktu berharga kita yang terbuang.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 8

APA ITU LEADERSHIP SUCCESS FACTORS

Kita coba pahami frasa tersebut dengan membedah arti dari masing-masing kata penyusunnya.

Salah satu definisi Leadership, menurut learnersdictionary.comadalah “the power or ability to lead other people”alias kekuasaan atau kemampuan untuk memimpin orang lain. Sementara kata lead sendiri memiliki arti “to guide the actions of a person or group” atau, dalam Bahasa Indonesia,

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 9

membimbing tindakan-tindakan seseorang atau kelompok. Menyatukan dua definisi tersebut kita bisa memahami bahwa leadership alias kepemimpinan itu adalah:

Kekuasaan atau kemampuan untuk membimbing tindakan-tindakan seseorang atau suatu kelompok.

Apa itu sukses?

Success itu adalah the correct or desired result of an attempt. Dalam bahasa kita:

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 10

Sukses adalah hasil yang tepat atau sesuai yangdidambakan dari satu upaya.

Kemudian mari kita pahami apa itu faktor.

Factor adalah something that helps produce or influence a result alias:

sesuatu yang membantu mendapatkan atau mempengaruhisuatu hasil.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 11

Menggabungkan kesemua definisi tadi maka, dengan mudah, bisa kita pahami bahwa Leadership Success Factors adalah:

Hal-hal yang membantu untuk mendapatkan atau bisamempengaruhi kemampuan membimbing seseorang atau

suatu kelompok untuk mendapatkan hasil yang tepat.

Tentu kata “tepat” di atas diukur dengan target yang telah ditetapkan bagi seseorang atau kelompok tersebut.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 12

Selagi masih di awal pembahasan, mari kita diskusikan sedikit lebih jauh tentang hasil atau target ini.

Bolehkah anak buah kita mengeluhkan tingginya target? Jawabannya adalah, “Boleh.”

Sangat wajar para anak buah mengeluhkan target yang sangat optimis penyusunannya. Lumrah saja bila mereka gamang untuk mencapainya. Di sinilah peran kita sebagai seorang pemimpin berfungsi. Di sini jugalah kita perlu memahami faktor-faktor kesuksesan kepemimpinan agar bisa

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 13

membimbing anak buah untuk mencapai hasil yang tepat pada akhirnya.

Sederhananya adalah:

Tugas anak buah adalah bekerja dan tugas Pemimpinadalah membimbing mereka untuk mencapai dan atau

melampaui target yang sudah ditetapkan.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 14

APA SAJA LEADERSHIP SUCCESS FACTORS ITU?

Apa yang kami rangkum dalam istilah Leadership Success Factors di sini sama sekali bukan hal yang baru. Sejak lama para ahli sudah berusaha mencari faktor-faktor kunci untuk memperbesar potensi keberhasilan suatu kepemimpinan. Tak terhitung banyaknya faktor-faktor tersebut dan yang kami lakukan adalah meneliti beberapa temuan populer yang ada. Kami menarik benang merah yang menghubungkan masing-

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 15

masing temuan tersebut untuk kemudian kami rangkai ulang ke dalam Leadership Success Factors.

Faktor-faktor yang ada kami pilah ke dalam enam pilar utama,yaitu:

1. Technical Competence2. Communicational Competence3. Relational Competence4. Achievement Competence

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 16

5. Visionary Competence6. Self competence

Urutan tersebut bukan suatu ranking atau prioritas. Faktanya semakin tinggi kepemimpinan maka semakin pentinglah kompetensi-kompetensi yang ada setelah nomor satu. Ibarat satu pohon, semakin tinggi ia maka semakin perlu ia akan batang bawah yang kokoh dan akar yang menghujam jauh kebumi.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 17

Mengingat hal di atas, maka penjelasan kami mulai dari pilar ke enam.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 18

SELF COMPETENCE

Jikalau kita meneliti buku-buku serta rujukan-rujukan kepemimpinan untuk mencari karakter-karakter pokok seorang pemimpin, maka hampir pasti kita akan menemukan hal-hal ini pada urutan teratas:

Honesty (kejujuran)

Integrity (Integritas)

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 19

Accountability (Akuntabilitas)

Courage (keberanian)

Confidence (kepercayaan diri)

Itu semua adalah produk dari self competence atau pengelolaan diri yang efektif oleh seorang pemimpin. Bisa jadikita menemukan karakter-karakter lain di luar ke lima yang sudah kami tulis di atas. Kami sangat yakin bahwa karakter selain yang di atas itupun masih kuat terhubung pada pilar self competence.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 20

Apa sebenarnya self competence atau pengelolaan diri itu?

Pengelolaan diri adalah kerangka sikap dalam diri yangtepat untuk menghadapi segala sesuatu yang terjadi di luar

diri sehingga menghasilkan tindakan maupun keputusanyang produktif.

Pengelolaan diri yang baik membuat seorang pemimpin bersikap aktif, bukan reaktif, dalam menyikapi semua keadaan.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 21

Pengelolaan diri yang baik menyebabkan seorang pemimpin memiliki sandaran yang kuat dan benar dalam setiap keputusan yang ia ambil (walaupun keputusannya tetap bisa salah).

Yang paling penting adalah, pengelolaan diri yang baik menjadikan anak buah merasa nyaman dengan keberadaan sang pemimpin.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 22

Kepemimpinan saat ini, pada level terendah sampai yang tertinggi, menghadapi kompleksitas yang menantang. Generasi karyawan yang beragam, iklim bisnis yang tak menentu, dan lain sebagainya yang menambah tingkat kesulitan bahkan untuk tugas yang dulunya sederhana. Tanpaself competence yang baik seorang pemimpin akan terjebak dalam tekanan yang konstan dan akan mengalami kelelahan mental dalam waktu yang relatif cepat.

Pilar self competence ini dibangun dari dua faktor, yaitu:

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 23

1. Spiritual Maturity2. Aligned Actions3. Emotional Intelligence

Faktor pertama adalah pondasi dan faktor kedua adalah ibarat besi-besi beton yang ditancapkan di atas pondasi tersebut. Faktor ketiga ibarat ban cadangan dari faktor pertama.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 24

SPIRITUAL MATURITY

Pada satu jurnal, Dr Chandrani Sen dan Lucky Yadav berpendapat bahwa organisasi-organisai modern memerlukanpara pemimpin yang bukan hanya cerdas atau cakap, tetapi juga memperhatikan sisi emosional dan spiritual. Mereka juga menjelaskan, berdasarkan riset mereka, bahwa seorang pemimpin yang mempunyai Kecerdasan Spiritual yang relatif tinggi atau mempunyai iman yang baik, menurut bahasa

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 25

penulis, akan mampu memahami rekan kerja, organisasi, dan anak buah mereka dengan lebih baik. Mereka mampu membangun rasa hormat dan rasa saling percaya di tempat mereka bekerja. Seorang pemimpin seperti itu akan mampu membangun tim yang solid yang bekerja untuk tujuan mulia, bukan sekedar uang dan promosi.

Spiritual Maturity ini dibangun dengan satu keyakinan akan tugas manusia atau tujuan Sang Khaliq menciptakan manusia. Keyakinan itu adalah:

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 26

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agarmereka beribadah kepada-Ku.”

(Al-Qur’an Surat 51:56)

Ini landasan yang pertama, bahwa sebagai pemimpin kita perlu sadar bahwa apa yang ada pada kita saat ini (kekuasaan, fasilitas, kemampuan, dan lain-lain) adalah amanah yang harus kita gunakan sesuai petunjuk Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk.

Landasan yang berikutnya, salah satunya, adalah:

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 27

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus dalam

kalangan tiap-tiap umat seorang Rasul (dengan

memerintahkannya menyeru mereka): "Hendaklah

kamu menyembah Allah dan jauhilah Taghut".

(Al-Qur’an Surat 16:36)

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 28

Memurnikan setiap apa yang kita lakukan hanya untuk Allah akan memberikan kita satu cetak biru yang sempurna untuk memimpin:

kita bekerja sepenuh hati karena Allah.

kita memberikan hasil paling optimal pada perusahaan sebagai bentuk sikap amanah kita karena Allah.

kita membimbing dan mengembangkan anak buah kita agar mereka juga mampu menjalankan amanah karena Allah.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 29

kita menjalankan peran kepemimpinan dengan efektif bukan untuk satu pujian atau prestasi melainkan untuk mempertanggung jawabkan semua di hadapan Allah kelak.

Ini bentuk penyandaran total kita pada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Kokoh, dan Maha Berdiri Sendiri.

Inilah kematangan spiritual yang akan menjadi pondasi bagi tindakan dan sikap berikutnya.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 30

ALIGNED ACTIONS

Menjadi pemimpin itu memang bukan hal yang mudah. Bila kita melakukannya dengan benar, akan ada tantangan-tantangan yang silih berganti hadir sebagai ujian kepemimpinan kita. Bila tidak ada tantangan tersebut atau hanya satu saja tantangan yang kita terus hadapi tanpa pernah terselesaikan, segera lihat apakah kita sudah melakukan fungsi kita dengan optimal.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 31

Kematangan spiritual tadi adalah hal pertama yang harus kita miliki. Di atasnya akan kita bangun aligned actions atau tindakan yang selaras. Selaras dengan apa? Tentu saja selaras dengan kematangan spiritual tadi. Aligned actions terdiri dari dua hal:

GREAT FAMILY LIFE

Kehidupan keluarga yang menyenangkan?

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 32

Survei yang dilakukan oleh Good Family Enterprises menunjukkan hasil bahwa:

4 dari 5 orang pemimpin memiliki keluarga yang hebat.

Hasil tersebut tidak mengejutkan sebenarnya. Sebagai pemimpin, terutama bila kita seorang pria, maka kita memerlukan satu rumah yang menawarkan berjuta kebaikan bagi kita setiap kali kita pulang dalam keadaan lelah, terutama secara mental. Dengan mengetahui ada seorang istriyang tulus menjaga dan merawat kita dengan baik serta

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 33

menyadari ada anak-anak yang mencintai kita dengan tulus, kelelahan kita menjadi impas. Itu akan memberi kita satu motivasi untuk kembali ke tempat kerja esok hari dan memperoleh kemenangan demi kemenangan kembali.

Saking pentingnya fungsi keluarga ini, Allah langsung mengajarkan satu doa pada kita:

“Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istrikami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami),

dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 34

(Al-Qur’an 25:74)

Keluarga, terutama pasangan kita, adalah sayap kita. Tak akan kita bisa terbang tinggi tanpa keluarga yang hebat. Caramemiliki keluarga hebat?

“Wahai orang yang beriman! Pelihara diri dan keluargamudari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu.”(Al-Qur’an 66:6)

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 35

Petunjuknya langsung dari Allah dan sudah sangat jelas.

Pimpin keluarga kita sesuai dengan ketentuan Sang Maha Pencipta dan potensi keberhasilan kepemimpinan kita di lingkungan profesional kita akan meningkat pesat. Inilah aligned actions kita yang pertama.

MANAGED ACTIONS AND WORDS

Selain pada keluarga kita, spiritual maturity atau kematangan spiritual harus terwujud pada perbuatan kita pada orang lain.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 36

Dalam konteks kepemimpinan organisasional maka orang-orang yang ada dalam organisasi kita, termasuk anak buah, harus terhindar dari perbuatan buruk kita.

“Muslim yang paling utama adalah orang yang orang lainselamat dari kejahatan tangan dan lisannya.”

(Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, diriwayatkanoleh Imam Muslim)

Sebaliknya mereka harus mendapat manfaat baik dari perbuatan mulia kita, sebagai seorang pemimpin.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 37

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagimanusia.”

(Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, diriwayatkanoleh Imam Ahmad)

Ini semua bisa kita lakukan apabila secara spiritual kita sudah matang sehingga selalu mampu melandasi semua perbuatan dan perkataan dengan pertanyaan, “Apakah ini akan disukai oleh Pemilik Hidupku?”

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 38

Sekedar untuk menunjukkan dukungan faktual pada apa yangtelah dipaparkan di atas, banyak survey menunjukkan bahwa faktor terbesar dalam kegagalan kepemimpinan adalah ketikapihak lain, terutama anak buah, sudah tidak bisa lagi mentolerir rasa “muak” pada pimpinannya dan sering kali itu adalah akibat komunikasi dan perlakuan-perlakuan buruk daripimpinan mereka.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 39

EMOTIONAL INTELLIGENCE

Hampir semua teori kontemporer kepemimpinan memuat emotional intelligence/quotient alias kecerdasan emosional sebagai salah satu pilarnya. Itu cukup tepat.

Sebelum berlalu lebih jauh lagi, mari kita pahami apa sebenarnya emotional intelligence ini. Di sini kami menghindari definisi-definisi yang teknis agar lebih mudah

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 40

dipahami ( juga karena mengingat batasan yang telah kami tetapkan bagi ebook ini).

Emotional intelligence adalah kemampuan kita untukmengenali apa yang kita dan orang lain rasakan untukkemudian meresponnya dengan cara yang tepat agar

menghasilkan tindakan yang paling optimal untuk situasitertentu.

Saat kita merasa leher dan kepala kita sedikit tegang/kaku, kemudian dada terasa agak penuh pada saat mendapati anak

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 41

buah kita menghabiskan waktunya untuk satu hal yang sama sekali tidak ada manfaatnya bagi pekerjaa, kita perlu tahu apa yang terjadi pada kita.

Apa sebenarnya yang kita rasakan?

Apa akibatnya bila kita ikuti sifat alami perasaan itu?

Hasil apa yang paling ideal yang bisa kita capai saat itu?

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 42

Apa saja pilihan sikap kita yang tepat, yang paling efektif untuk mencapai hasil yang paling ideal tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan selalu kita tanyakan sebelum mengambil satu tindakan atau merespon perasaan kita jika kita sudah mengenal emotional intelligence ini.

Sedikit tentang tokoh-tokoh di balik munculnya konsep EI/EQ ini, mungkin kita menganggap bahwa Dr. Daniel Goleman adalah penemu konsepnya. Bukan. Ia adalah yang

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 43

mempopulerkan EI/EQ. Pengonsep pertama adalah Prof. Peter Salovey (Yale University) dan Dr. John D. Mayer (University New Hampshire). Boleh dibilang, mereka bertiga adalah tokoh-tokoh utama konsep ini.

Kami adalah salah satu trainer dengan kualifikasi di bidang EQ/EI. Namun, kami tidak meletakkan EQ/EI ini sebagai pilar utama dalam Leadership Success Factors, bahkan kami meletakkannya sebagai salah satu elemen dari aligned actions. Kenapa?

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 44

Ada peribahasa, “Tak ada rotan, akarpun jadi.” EQ/EI adalah akar, sementara Spiritual Maturity adalah rotannya. Jadi EQ/EI ini sarat minimal dan yang ideal bila seorang leader mampu mengembangkan pilar Spiritual Maturity.

Bila seorang pemimpin memiliki Spiritual Maturity yang baik, maka ia akan memiliki kecerdasan emosional yang baik pula. Ini otomatis. Jika kita melihat seorang pemimpin memiliki Spiritual Maturity (SM) namun buruk dalam hal EQ/EI, bisa dipastikan sebenarnya pemimpin tersebut hanya menunjukkan ritual intensity namun belum sampai pada SM.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 45

Karena bila SM-nya sudah bagus maka ritual intensity-nya akan kelihatan dan EQ/EI-nya juga bagus. Jadi, sekali lagi, EQ/EI, pada Leadership Success Factors ini, merupakan hal yang sangat penting, namun adalah syarat minimal. Targetkanuntuk menguasai yang ideal, Spiritual Maturity (SM).

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 46

KESIMPULAN PILAR SELF COMPETENCE

Ketika kita sudah memiliki kematangan spiritual karena menyandarkan semuanya kepada dan karena Allah, kemudian dengan kematangan spiritual tersebut:

kita membangun keluarga yang hebat sebagai tempat berlabuh bagi rasa penat sekaligus sumber semangat kita

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 47

serta memastikan bahwa sikap, tindakan, dan terutamalisan kita terjaga sehingga tidak menimbulkan masalahbagi orang lain,

maka pada saat itu kita telah mempunyai satu pilar kokoh untuk menyangga kepemimpinan professional kita.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 48

VISIONARY COMPETENCE

Pilar terpenting kedua adalah kualitas yang umum disebut sebagai visionary. Apa artinya? Visionary memiliki makna:

“Memiliki atau menunjukkan kejelasan pemikiran/idetentang apa yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi

masa depan.”

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 49

Umumnya, seorang pemimpin disebut visioner apabila ia mampu “melihat” organisasinya pada posisi di atas enam tahun yang akan datang. Namun pada kondisi umum ini sulit sekali. kita bekerja pada satu organisasi dan kemungkinan, bila kita adalah pemimpin tertinggi di organisasi, kita hanya diperbolehkan mem-visi-kan dua sampai lima tahun ke depan. Inipun sudah bagus.

Mari kita mengacu pada realita. Pilar kedua ini lebih kami fokuskan pada apa yang ada dalam jangkauan rata-rata pemimpin yang ada pada organisasi.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 50

ALIGNMENT TO ORGANIZATION VISION

Setiap organisasi memiliki visi yang dirancang untuk menjadi peta sekaligus pagar pembatas menuju target jangka panjangperusahaan atau organisasi. Peta adalah petunjuk jalur-jalur yang harus ditempuh dan pagar pembatas adalah pengaman dari kemungkinan keluar jalur. Sayang seribu sayang, masih banyak organisasi yang gagal menempuh jalur yang telah mereka gambar.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 51

Agar perusahaan mampu mencapai visi yang sudah ditentukan, diperlukan pemimpin-pemimpin yang mampu memahami visi tersebut secara utuh. Setelah itu, mereka juga harus mampu menerjemahkan visi utama ke dalam visi yang lebih spesifik dan lebih praktis pada level-level yang lebih kecil.

Dengan visi-visi yang lebih spesifik dan praktis tersebut, pemimpin menyiapkan sumber daya yang ada pada wilayah otoritasnya. Ini termasuk menyiapkan pengembangan dan

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 52

pembelajaran bagi anak buahnya sesuai tuntutan visi yang telah dibuat.

Agar mampu melakukan semua hal tersebut di atas, maka seorang pemimpin perlu:

“Menemukan cara yang efektif untuk mengomunikasikanvisi-visi yang ada pada setiap kesempatan dan menjadikan

itu inspirasi bagi anggota tim yang ia pimpin.”

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 53

ORIENTATION TO INNOVATION

Inovasi itu bukan invention. Inovasi adalah terobosan-terobosan praktis yang relatif mudah dilakukan. Invention adalah satu penemuan hal besar. Touch-screen adalah penemuan dan aplikasi-aplikasi yang menghiasi touch-screen di smart-phone kita adalah inovasi.

Sebagai seorang pemimpin, kita bukan saja harus menggunakan inovasi tetapi mendorong agar tim kita saling

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 54

menabrakkan ide-ide mereka untuk memunculkan inovasi-inovasi praktis yang minimum bisa memudahkan pekerjaan mereka.

Inovasi sering lambat atau jarang mengemuka karena seluruh anggota tim sibuk menjalani rutinitas. Satu contoh praktis adalah di dunia salesmanship di mana sebagian besar sales cenderung mendekati aktifitas penjualan dengan cara-cara yang kurang lebih sama dengan cara-cara yang ada 20 tahunyang lalu. Ini hal yang jamak. Seperti yang sudah kami terangkan, ini adalah akibat kesibukan kita menjalani rutinitas.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 55

Bagaimana cara mendorong tim kita agar mereka bersedia berinovasi?

Ide dasarnya adalah dengan cara membiasakan menemukanalternatif-alternatif lain untuk melakukan proses-proses

dalam pekerjaan mereka.

Ini tampaknya mudah tapi, yakinlah, bahwa kita perlu berusaha keras sekedar untuk membuat tim kita mau berpikir lebih. kita perlu memberi keleluasaan kepada mereka untuk:

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 56

mencoba hal baru melakukan kesalahan mengambil keputusan secara mandiri mengambil kesimpulan-kesimpulan atas ‘eksperimen-

eksperimen’ mereka

dan kita juga perlu menantang mereka untuk:

terbiasa berbagi informasi dari beragam media tentanghal-hal baru di dalam lingkup pekerjaan mereka

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 57

sering berdialog dan berkomunikasi dengan tujuan berbagi pengalaman

selalu mencatat best practice yang dilakukan anggota tim ataupun dari perusahaan lain

membuat log dari masalah-masalah yang terjadi dan solusinya

Sulit bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan upaya yang perlu kita ambil. Kata yang paling tepat adalah konsistendan berkesinambungan. Bila anak buah melihat kita ‘on-off’

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 58

dalam hal inovasi, maka mereka akan kembali memilih rutinitas.

STRATEGY AND PLANNING

Apakah kita sering melihat tayangan pertandingan sepak bola? Bila ya, kita tentu sering memperhatikan beberapa manajer suatu tim sepak bola menulis dan mencoret-coret writing pad sepanjang timnya berlaga. Tentu saja ia sedang mengamati apa yang terjadi dan mengantisipasi apa yang

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 59

bisa terjadi setelah itu. Ia mendesain satu strategi dan membuat rencana implementasi dari strategi tersebut.

Seperti pada pertandingan sepak bola, sulit membayangkan sebuah organisasi, divisi, departemen, atau unit kerja menjalani kegiatan operasional mereka tanpa satu strategi. kita perlu satu rencana strategis sesuai dengan level tim yang kita pimpin. Ini akan membantu kita untuk melihat apa yang harus menjadi fokus kita dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk memperbesar potensi kesuksesan dari kegiatan kita. Strategic plan yang baik bisa membantu kita untuk mengatur

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 60

kegiatan operasional, bahkan sampai pada tingkat day-to-dayalias keseharian.

Rencana strategis itu tertulis. Jika suatu rencana tidak dirupakan dalam bentuk dokumen tertulis, maka itu bukan rencana. Itu hanya sebuah keinginan.. atau apapun namanya, yang pasti itu bukan satu rencana. Dari awal kami tidak bermaksud memaparkan cara menyusun dokumen rencana strategis karena memang ebook kami tulis untuk tujuan memperkenalkan (atau boleh juga “mengingatkan kembali”) serta menginspirasi kita. Ada banyak buku yang bisa kita

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 61

dapatkan dan juga pelatihan yang bisa kita ikuti agar mampu menyusun suatu rencana strategis yang efektif. Yang pasti, rencana strategis organisasi, yang mungkin telah diberikan kepada kita dan kepada pemimpin-pemimpin lain di organisasiini, belum tentu sesuai dengan tingkat tanggung jawab serta fungsi tim kita. Satu rencana strategis yang lebih praktis bagi tim perlu kita kembangkan dengan mengacu pada rencana strategis perusahaan.

ENTREPRENEURIAL THINKING

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 62

Untuk mewujudkan sebuah visi, inovasi maupun perencanaan perlu didukung oleh kualitas lain yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Kualitas terebut meliputi kemampuan untuk beradaptasi, belajar, dan, yang terpenting, kemampuan untuk bertindak serta mengambil resiko. Itu semua adalah kualitas-kualitas yang bisa dirangkum dalam satu istilah, yaitu kemampuan untuk berpikir layaknya seorang entrepreneur.

Entrepreneur thinking itu mendorong seorang pemimpin untuk melihat kesulitan sebagai satu tantangan.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 63

Entrepreneur thinking mendorong seorang pemimpin untuk cepat belajar memahami tantangan-tantangan yang ada.

Entrepreneur thinking mendorong seorang pemimpin untuk tidak menjadi perfectionist. Ia memicu pemimpin untuk berani mencoba, bereksperimen, melakukan kesalahan, memperbaiki, dan terus mencoba sampai mendapat satu hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

Enterepreneur thinking mendorong seorang pemimpin untuk bukan hanya mem-visi-kan dan merencanakan, namun

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 64

BERANI mengambil tanggung jawab dan resiko untuk BERTINDAK menjalankan visi dan rencana yang ada, dalam kondisi apapun.

KESIMPULAN VISIONARY COMPETENCE

Sebagian organisasi yang mapan selalu memiliki visi (untuk kurang lebih 3-5 tahun ke depan) dan selalu memiliki strategi utama tahunan yang diharapkan bisa menjadi panduan pencapaian target-target tertentu.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 65

Menjadi seorang pemimpin yang visioner tidak mengharuskan kita menjadi seorang penemu layaknya Steve Chen ataupun Jeff Bezos. Bahkan kita tidak harus berpikir jauh sampai di atas 10 tahun yang akan datang karena, sangat mungkin, itu merupakan tugas mereka yang berposisi jauh di atas kita. Berpikir sesuai apa yang telah divisikan tempat kita bekerja dan menemukan cara yang tepat untuk menterjemahkan visi itu pada tingkat prkatis selevel bagian yang kita pimpin adalah wujud visioner kita.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 66

Anak buah yang kita pimpin juga merupakan cakupan visi kita.Mereka berada dalam wilayah tanggung jawab kita. Sudahkah kita memiliki rencana pengembangan yang solid dan sesuai visi perusahaan untuk mereka? Sudahkah mereka memahami cita-cita kita untuk mereka? Mereka bisa menjadi bukti kuat keberhasilan kita dalam memimpin bila mereka suatu saat berhasil menjadi pemimpin yang baik seperti kita.

Setelah mampu menerjemahkan visi perusahaan maka kita perlu mendorong keberhasilan visi tersebut dengan memfasilitasi tim kita agar berusaha berinovasi. Hal ini layak

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 67

kita masukkan menjadi poin penting perencanaan strategis timkita. Yang paling penting, agar semua itu benar-benar bisa terwujud, sebagai seorang pemimpin, kita perlu memiliki keberanian untuk bertindak layaknya seorang entrepreneur.

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 68

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS

THE COMPLETE LIST

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 69

Technical Competence

1. Financial and Business Acumen2. Administrative tasks

3. Work Unit/Department Tasks4. Code of Conducts

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 70

Communicational Competence

1. Effective Communication Skill2. Negotiation Skill3. Presentation Skill4. Facilitation Skill

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 71

Relational Competence

1. Collaboration and teamwork competence2. Conflict competence

3. Interpersonal Skill4. Motivating and inspiring others

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 72

Achievement Competence

1. Orientation to Results and Targets2. Attracting and retaining talents

3. Developing others4. Customer Focus

5. Initiatives and Adaptiveness6. Thoroughness

7. Problem Solving

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 73

Visionary Competence

1. Alignment to Organizational Vision2. Orientation to Innovation

3. Strategy and Planning4. Entrepreneurial Thinking

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 74

Self competence

1. Spiritual Maturity2. Aligned Actions

3. Emotional Intelligence

LEADERSHIP SUCCESS FACTORS | PART ONE | 75