22
Nama : Mitscheel Nadia NPM : 240210120027 BAB V HASIL PENGAMATAN Tabel 1 No Medium Massa ( gram ) 1. Nutrient Agar ( NA ) 2.2965 2. Nutrient Broth ( NB ) 0.8068 3. Plate Count Agar ( PCA ) 0.175 4. Potato Dextrose Agar ( PDA ) 3.945 5. Lactose Broth ( LB ) 1.3080 6. Salmonela Shigella Agar ( SS-A) 6.003 7. NaCl-Fis 2.1255 Tabel 2. Medium Sebelum Sterilisasi No . Medium Keadaan awal Pengenceran Pemanasan 1. NA serbuk berwarna kuning larutan berwarna kuning, keruh larutan berwarna kuning, jernih 2. NB bubuk larutan, _

Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan MikroBiologi Pangan

Citation preview

Page 1: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

BAB V

HASIL PENGAMATAN

Tabel 1

No Medium Massa ( gram )

1. Nutrient Agar ( NA ) 2.2965

2. Nutrient Broth ( NB ) 0.8068

3. Plate Count Agar ( PCA ) 0.175

4. Potato Dextrose Agar ( PDA ) 3.945

5. Lactose Broth ( LB ) 1.3080

6. Salmonela Shigella Agar ( SS-A) 6.003

7. NaCl-Fis 2.1255

Tabel 2. Medium Sebelum Sterilisasi

No

.

Medium Keadaan awal Pengenceran Pemanasan

1. NA serbuk berwarna

kuning

larutan berwarna

kuning, keruh

larutan berwarna

kuning, jernih

2. NB bubuk berwarna

kuning dan

berbau

larutan, berwarna

kuning, bening

_

3. PCA granula atau

butiran dan

berwarna kuning

muda

menjadi larutan,

berwarna kuning,

sangat keruh

larutan menjadi

jernih

4. PDA serbuk, berwarna

kuning, dan

berbau

larutan, berwarna

kuning, keruh

larutan menjadi

jernih

5. LB serbuk berwarna

kuning

larutan, berwarna

kuning, bening

_

6. SS-A serbuk, berwarna larutan, berwarna larutan menjadi

Page 2: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

kuning kecoklatan merah marun jernih

7. NaCl-Fis kristal padatan

dan berwarna

putih

larutan tidak

berwarna atau

bening

_

Tabel 3. Medium Setelah Sterilisasi

No

.

Medium Gambar Keterangan

1. NA Berwarna kuning pucat dan menjadi berbentuk padatan

( agar-agar )

2. NB Berwarna kuning dan berbentuk cairan atau kaldu

3. PCA Berwarna kuning pucat dan terbentuk padatan ( agar-agar )

4. PDA Berwarna kuning pucat ( nyaris berwarna putih ) berbentuk

padatan ( agar-agar )

Page 3: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

5. LB Berwarna kuning dan berbentuk cairan atau kaldu

6. SS-A Berwarna merah marun dan berbentuk padatan ( agar-agar )

Page 4: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

BAB VI

PEMBAHASAN

Ada beberapa jenis medium yang dapat digunakan sebagai tempat tumbuh

mikroorganisme. Di antaranya adalah Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB) ,

Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA), Lactose Broth ( LB ),

Salmonela Sigela Agar ( SS-A ), dan Natrium Klorida Fisiologi (NaCl-Fis).

Medium-medium ini harus disterilisasi dengan menggunakan autoclave.

Cara penggunaan autoclave adalah sebagai berikut. Isi autoclave dengan

aquades, jangan sampai melebihi penyangga tempat penyimpanan alat atau

medium. Simpan tempat penyimpanan alat atau medium di atas penyangga.

Masukkan alat atau medium yang akan disterilkan. Tutup autoclave rapat-rapat

dan kencangkan kunci tutup. Nyalakan tombol on yang menempel di dinding,

kemudian nyalakan tombol on pada autoclave. Atur suhu pemanasan dengan cara

memutar tombol. Semakin tinggi angka yang diputar pada tombol, semakin tinggi

pula suhu yang akan diberikan. Pada autoclave terdapat klep pengaman, yaitu

tempat uap air keluar untuk menjaga stabilitas tekanan tetap dibuka. Setelah air

menetes dari klep tersebut, tutup klep. Setelah klep ditutup, jarum penunjuk suhu

dan tekanan akan bergerak menunjuk ke angka yang lebih besar karena suhu dan

tekanan autoclave naik. Bila jarum sudah menunjukkan angka 121o C / 15 lbs,

biarkan kedudukan selama waktu sterilisasi yang diperlukan dengan cara

mengukur besar kecilnya pemanasan. Setelah sterilisasi selesai, listrik dimatikan.

Biarkan jarum penunjuk kembali ke nol dengan sendirinya, jangan dipaksakan.

Setelah jarum penunjuk kembali ke nol, klep dibuka dan tutup digeser, lalu isi

autoclave dapat dikeluarkan.

Komposisi Nutrient Agar adalah 3 gram beef extract, 5 gram pepton, 15

gram bacto agar, dan 1 liter aquades. Kondisi medium Nutrient Agar pada saat

sebelum percobaan adalah berbentuk bubuk halus dan berwarna kuning. Merk

yang digunakan adalah Acumedia. Aturan pemakaiannya adalah 23 gram / 1 liter.

Pada percobaan kali ini, membuat medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil

perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100

1000× 23 , didapat bahwa massa

Page 5: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

Nutrient Agar yang diperlukan adalah 2.3 gram. Proses pembuatan medium

adalah sebagai berikut. Pertama, timbang bubuk Nutrient Agar dengan

menggunakan beaker glass dan neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram.

Letakkan beaker glass kosong di atas neraca analitik, tekan tombol untuk

membuat angka timbangannya menjadi nol. Kemudian dengan menggunakan

spatula, ambil bubuk Nutrient Agar sedikit demi sedikit hingga hasil timbangan

menunjukkan angka ± 2.3 gram. Hasil timbangannya adalah 2.2965 gram. Beaker

glass yang berisi Nutrient Agar harus segera ditutup dengan tissue misalnya,

karena Nutrient Agar bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap air. Setelah itu

tuangkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan

sampai habis, sambil terus diaduk dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan

larutan Nutrient Agar ke dalam erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan Nutrient Agar

yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades tadi sampai bersih

seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi setelah pengadukan atau

sebelum pemanasan adalah bentuknya berubah menjadi larutan, berwarna kuning,

keruh, dan tidak ada endapan. Setelah itu dilakukan pemanasan, erlenmeyer

diletakkan di panci yang berisi air mendidih sambil terus diaduk dengan

menggunakan spatula sampai larutan menjadi jernih. Setelah jernih, keluarkan

erlenmeyer dari panci, lalu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus

dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu lapisi lagi

sumbat tadi dengan aluminium foil. Kondisi setelah pemanasan adalah berbentuk

larutan, berwarna kuning, tidak lagi keruh tetapi menjadi jernih, dan tidak didapati

adanya endapan. Setelah itu, medium harus disterilisasi dengan menggunakan

autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Hasil akhirnya adalah

bentuknya berubah menjadi padatan ( agar-agar ), berwarna kuning pucat.

Medium Nutrient Agar berfungsi untuk pengembangbiakan seluruh jenis

mikroorganisme.

Komposisi Nutrient Broth adalah 3 gram beef extract dan 5 gram pepton

dan 1 liter aquades. Medium Natrium Broth mirip dengan Natrium Agar, hanya

saja perbedaannya adalah pada Natrium Broth tidak ditambahkan Bacto Agar. Hal

ini yang menyebabkan medium Natrium Broth berupa cairan bukan agar. Kondisi

Page 6: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

awal medium Natrium Broth adalah berupa bubuk berwarna kuning dan berbau..

Aturan pemakaiannya adalah gram/ 1 liter. Pada percobaan kali ini, membuat

medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil perhitungan berdasarkan aturan

pemakaiannya, 100

1000× 8.06 , didapat bahwa massa Nutrient Broth yang

diperlukan adalah 0.806 gram. Proses pembuatan medium adalah sebagai berikut.

Pertama, timbang bubuk Nutrient Broth dengan menggunakan beaker glass dan

neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram. Letakkan beaker glass kosong di

atas neraca analitik, tekan tombol untuk membuat angka timbangannya menjadi

nol. Kemudian dengan menggunakan spatula, ambil bubuk Nutrient Broth sedikit

demi sedikit hingga hasil timbangan menunjukkan angka ± 0.806 gram. Hasil

timbangannya adalah 0.8068 gram. Setelah itu tuangkan aquades sedikit demi

sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan sampai habis, sambil terus diaduk

dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan larutan Nutrient Broth ke dalam

erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan Nutrient Broth yang ada di dalam beaker glass

dengan sisa aquades tadi sampai bersih seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam

erlenmeyer. Kondisi setelah pengadukan adalah bentuknya berubah menjadi

larutan, berwarna kuning, bening, dan tidak ada endapan. Natrium Broth tidak

perlu dipanaskan di atas air mendidih karena Natrium Broth bukan berbentuk

agar. Setelah itu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus dengan kasa

hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu lapisi lagi sumbat tadi

dengan aluminium foil. Setelah itu, medium harus disterilisasi dengan

menggunakan autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Hasil akhirnya

adalah bentuknya tetap berupa cairan berwarna kuning. Medium Nutrient Broth

berfungsi untuk pengembangbiakkan seluruh jenis mikroorganisme.

Komposisi PCA ( Plate Count Agar ) adalah pepton dari casein yeast

extract, agar-agar dan glukosa. Kondisi medium PCA pada saat sebelum

percobaan adalah berbentuk granula atau butiran dan berwarna kuning muda.

Merk yang digunakan adalah Merck. Aturan pemakaiannya adalah 2.25 gram / 1

liter. Pada percobaan kali ini, membuat medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil

perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100

1000× 2.25 , didapat bahwa

Page 7: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

massa PCA yang diperlukan adalah 0.225 gram. Proses pembuatan medium

adalah sebagai berikut. Pertama, timbang butiran PCA dengan menggunakan

beaker glass dan neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram. Letakkan beaker

glass kosong di atas neraca analitik, tekan tombol untuk membuat angka

timbangannya menjadi nol. Kemudian dengan menggunakan spatula, ambil

butiran PCA sedikit demi sedikit hingga hasil timbangan menunjukkan angka ±

0,225 gram. Hasil timbangannya adalah 0,175 gram. Beaker glass yang berisi

PCA harus segera ditutup dengan tissue misalnya, karena PCA bersifat

higroskopis, yaitu mudah menyerap air. Setelah itu tuangkan aquades sedikit demi

sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan sampai habis, sambil terus diaduk

dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan larutan PCA ke dalam erlenmeyer.

Bilas sisa-sisa larutan PCA yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades

tadi sampai bersih seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi

setelah pengadukan atau sebelum pemanasan adalah bentuknya berubah menjadi

larutan, berwarna kuning, sangat keruh. Setelah itu dilakukan pemanasan,

erlenmeyer diletakkan di panci yang berisi air mendidih sambil terus diaduk

dengan menggunakan spatula sampai larutan menjadi jernih. Setelah jernih,

keluarkan erlenmeyer dari panci, lalu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang

dibungkus dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu

lapisi lagi sumbat tadi dengan aluminium foil. Kondisi setelah pemanasan adalah

berbentuk larutan, berwarna kuning muda, kekeruhannya berkurang sedikit, dan

tidak didapati adanya endapan. Setelah itu, medium harus disterilisasi dengan

menggunakan autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Hasil akhirnya

berwarna kuning pucat dan terbentuk padatan ( agar-agar ). Medium Plate Count

Agar berfungsi untuk pengembangbiakkan semua jenis mikroorganisme.

Komposisi PDA ( Potato Dextrose Agar ) adalah 200 gram kentang, 15

gram dextrose, dan 1 liter aquades. Kondisi medium PDA pada saat sebelum

percobaan adalah berbentuk serbuk, berwarna kuning, dan berbau. Merk yang

digunakan adalah Conda Pronadisa. Aturan pemakaiannya adalah 39 gram / 1

liter. Pada percobaan kali ini, membuat medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil

perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100

1000× 39 , didapat bahwa massa

Page 8: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

PDA yang diperlukan adalah 3.9 gram. Proses pembuatan medium adalah sebagai

berikut. Pertama, timbang serbuk PDA dengan menggunakan beaker glass dan

neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram. Letakkan beaker glass kosong di

atas neraca analitik, tekan tombol untuk membuat angka timbangannya menjadi

nol. Kemudian dengan menggunakan spatula, ambil serbuk PDA sedikit demi

sedikit hingga hasil timbangan menunjukkan angka ± 3.9 gram. Hasil

timbangannya adalah 3.945 gram. Beaker glass yang berisi PDA harus segera

ditutup dengan tissue misalnya, karena PDA bersifat higroskopis, yaitu mudah

menyerap air. Setelah itu tuangkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam beaker

glass, namun jangan sampai habis, sambil terus diaduk dengan menggunakan

spatula. Lalu tuangkan larutan PDA ke dalam erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan

PDA yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades tadi sampai bersih

seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi setelah pengadukan atau

sebelum pemanasan adalah bentuknya berubah menjadi larutan, berwarna kuning,

keruh, dan terdapat endapan. Setelah itu dilakukan pemanasan, erlenmeyer

diletakkan di panci yang berisi air mendidih sambil terus diaduk dengan

menggunakan spatula sampai larutan menjadi jernih. Setelah jernih, keluarkan

erlenmeyer dari panci, lalu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus

dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu lapisi lagi

sumbat tadi dengan aluminium foil. Kondisi setelah pemanasan adalah berbentuk

larutan, berwarna kuning, agak keruh, dan tidak didapati adanya endapan. Setelah

itu, medium harus disterilisasi dengan menggunakan autoclave pada temperatur

121o C selama 15 menit. Hasil akhirnya adalah bentuknya padatan ( agar-agar ),

berwarna kuning pucat ( hampir berwarna putih ). Medium Potato Dextrose Agar

berfungsi untuk pengembangbiakkan kapang dan khamir.

Komposisi Lactose Broth adalah 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan

0,5% laktosa, dan 1 liter aquades. Kondisi awal Lactose Broth adalah berupa

serbuk berwarna kuning. Aturan pemakaiannya adalah 13 gram/ 1 liter. Pada

percobaan kali ini, membuat medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil

perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100

1000× 13 gram , didapat bahwa

massa Lactose Broth yang diperlukan adalah 1.3 gram. Proses pembuatan medium

Page 9: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

adalah sebagai berikut. Pertama, timbang bubuk Lactose Broth dengan

menggunakan beaker glass dan neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram.

Letakkan beaker glass kosong di atas neraca analitik, tekan tombol untuk

membuat angka timbangannya menjadi nol. Kemudian dengan menggunakan

spatula, ambil bubuk Lactose Broth sedikit demi sedikit hingga hasil timbangan

menunjukkan angka ± 1.3 gram. Hasil timbangannya adalah 1.3080 gram. Setelah

itu tuangkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan

sampai habis, sambil terus diaduk dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan

larutan Lactose Broth ke dalam erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan Lactose Broth

yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades tadi sampai bersih

seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi setelah pengadukan

adalah berubah menjadi larutan, berwarna kuning, bening, dan tidak ada endapan.

Lactose Broth tidak perlu dipanaskan di atas air mendidih karena Lactose Broth

bukan berbentuk agar. Setelah itu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang

dibungkus dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu

lapisi lagi sumbat tadi dengan aluminium foil. Setelah itu, medium harus

disterilisasi dengan menggunakan autoclave pada temperatur 121o C selama 15

menit. Hasil akhirnya adalah bentuknya tetap berupa cairan berwarna kuning.

Medium Lactose Broth berfungsi untuk pengembangbiakkan bakteri laktosa atau

pembuatan asam laktat.

Salmonela Shigella Agar ( SS-A) merupakan media agar diferensial yang

digunakan untuk mengisolasi Enterobacteriaceae patogen, khususnya Salmonella

spp. dan Shigella spp. dari makanan, alat-alat kesehatan lain, dan bahan percobaan

klinik. Kondisi medium SS-A pada saat sebelum percobaan adalah berbentuk

serbuk, berwarna kuning. Pada percobaan kali ini, membuat medium untuk 100

mL aquades. Dari hasil perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100

1000×

60 , didapat bahwa massa SS-A yang diperlukan adalah gram. Proses pembuatan

medium adalah sebagai berikut. Pertama, timbang serbuk SS-A dengan

menggunakan beaker glass dan neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram.

Letakkan beaker glass kosong di atas neraca analitik, tekan tombol untuk

membuat angka timbangannya menjadi nol. Kemudian dengan menggunakan

Page 10: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

spatula, ambil serbuk SS-A sedikit demi sedikit hingga hasil timbangan

menunjukkan angka ± 6 gram. Hasil timbangannya adalah 6.003 gram. Beaker

glass yang berisi SS-A harus segera ditutup dengan tissue misalnya, karena SS-A

bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap air. Setelah itu tuangkan aquades

sedikit demi sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan sampai habis, sambil

terus diaduk dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan larutan SS-A ke dalam

erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan SS-A yang ada di dalam beaker glass dengan

sisa aquades tadi sampai bersih seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer.

Kondisi setelah pengadukan atau sebelum pemanasan adalah bentuknya berubah

menjadi larutan, berwarna merah marun. Setelah itu dilakukan pemanasan,

erlenmeyer diletakkan di panci yang berisi air mendidih sambil terus diaduk

dengan menggunakan spatula sampai larutan menjadi jernih. Setelah jernih,

keluarkan erlenmeyer dari panci, lalu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang

dibungkus dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu

lapisi lagi sumbat tadi dengan aluminium foil. Kondisi setelah pemanasan adalah

berbentuk larutan, nerwarna merah marun. Setelah itu, medium harus disterilisasi

dengan menggunakan autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Hasil

akhirnya adalah berwarna merah marun dan berbentuk padatan ( agar-agar ).

Medium Salmonela Shigella Agar berfungsi untuk pengembangbiakkan bakteri

salmonela dan shigella.

Untuk larutan pengencer dipilih NaCl-Fis daripada Larutan Buffer Fosfat

karena hasil yang akan diperoleh sama kualitasnya dengan Larutan Buffer Fosfat.

Selain kualitasnya yang sama, harga NaCl-Fis pun lebih murah dibandingkan

dengan Larutan Buffer Fosfat. Kondisi medium NaCl-Fis pada saat sebelum

percobaan adalah berbentuk kristal padatan dan berwarna putih. Pada percobaan

kali ini, membuat medium untuk 250 mL aquades. Dari hasil perhitungan

berdasarkan aturan pemakaiannya, didapat bahwa massa NaCl-Fis yang

diperlukan adalah 0.85 gram. Proses pembuatan medium adalah sebagai berikut.

Pertama, timbang kristal NaCl-Fis dengan menggunakan beaker glass dan neraca

analitik dengan ketelitian 0.0001 gram. Letakkan beaker glass kosong di atas

neraca analitik, tekan tombol untuk membuat angka timbangannya menjadi nol.

Page 11: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

Kemudian dengan menggunakan spatula, ambil kristal NaCl-Fis sedikit demi

sedikit hingga hasil timbangan menunjukkan angka ± 2.154 gram. Hasil

timbangannya adalah 2.1255 gram. Beaker glass yang berisi NaCl-Fis harus

segera ditutup dengan tissue misalnya, karena NaCl-Fis bersifat higroskopis, yaitu

mudah menyerap air. Setelah itu tuangkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam

beaker glass, namun jangan sampai habis, sambil terus diaduk dengan

menggunakan spatula. Lalu tuangkan larutan NaCl-Fis ke dalam erlenmeyer. Bilas

sisa-sisa larutan NaCl-Fis yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades

tadi sampai bersih seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi

setelah pengadukan adalah bentuknya berubah menjadi larutan tidak berwarna

atau bening. NaCl-Fis tidak memerlukan proses pemanasan karena larutan NaCl-

Fis sudah homogen, namun tetap perlu disterilisasi dengan menggunakan

autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Sebelum disterilisasi, sumbat

erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus dengan kasa hingga menimbulkan

bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu lapisi lagi sumbat tadi dengan aluminium foil.

Hasil akhirnya adalah berbentuk larutan, tidak berwarna atau bening, jernih, dan

tidak didapati adanya endapan.

Page 12: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

DAFTAR PUSTAKA

Anoname, Media Uji Pemecahan Komponen Makanan oleh Mikroorganisme, 27

Juli 2010, terdapat pada

http://lordbroken.wordpress.com/2010/07/27/media-uji-pemecahan-

komponen-makanan-oleh-mikroorganisme/, diakses pada tanggal 8 Maret

2013 pada pukul 20.09

Ruli, Dunia Mikro: Media Pertumbuhan Mikroorganisme, 4 Agustus 2008,

terdapat pada http://dunia-mikro.blogspot.com/2008/08/media-

pertumbuhan-mikroorganisme.html, diakses pada tanggal 8 Maret 2013

pada pukul 19.44

Sumanti, Debby M. , Een Sukarmina, dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Pangan. Jatinangor : Universitas Padjadjaran.

Winarno, F.G. 1994. Sterilisasi Komersial Produk Pangan. Jakarta : Gramedia.

Page 13: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027

JAWABAN PERTANYAAN

1. Setelah saudara pelajari dan dipraktekkan, jelaskan fungsi penambahan beef

extract pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan kentang pada

pembuatan media PDA! Mengapa berbeda?

Fungsi penambahan beef extract pada pembuatan media NA adalah sebagai

sumber protein hewani dan untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi penambahan

kentang pada pembuatan medium PDA adalah sebagai sumber protein nabati

dan sumber karbohidrat dalam jumlah yang cukup, yaitu terdiri dari 20%

ekstrak kentang dan 2% glukosa, sehingga baik untuk pertumbuhan kapang

dan khamir. Berbeda karena NA lebih dominan untuk pertumbuhan bakteri

sehingga membutuhkan banyak protein hewani, sedangkan PDA lebih

dominan untuk pertumbuhan kapang dan khamir sehingga membutuhkan

banyak protein nabati.

2. Jelaskan fungsi dari larutan pengencer? Mengapa harus menggunakan

KH2PO4? Dapatkah digantikan dengan senyawa kimia lain?

Fungsi dari larutan pengencer adalah untuk mengencerkan sampel agar tidak

terlalu pekat dan memudahkan tumbuhnya mikroorganisme, contoh pada

analisis mikrobiologi. Pengenceran dilakukan untuk memperoleh contoh

dengan jumlah mikroorganisme terbaik untuk dapat dihitung, yaitu antara 30-

300 sel mikroorganisme per mL. Larutan pengencer harus menggunakan

KH2PO4 karena kalium dan fosfatnya berguna untuk memberi nutrisi sel

mikroorganisme, juga pHnya cenderung rendah atau asam1234. Larutan

pengencer dapat diganti dengan air sadah yang umumnya mengandung ion

kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton

dan ekstrak daging, air sadah dapat menyebabkan terbentuknya endapan

fosfat dan magnesium fosfat.

Page 14: Laporan II Pembuatan Medium Dan Sterilisasi

Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027