16
INFO TEKNIK Volume 17 No. 1 Juli 2016 (37-52) KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN CEMENT TREATED RECYCLING BASE PADA PAKET PENINGKATAN JALAN LINGKAR LUAR MUARA TEWEH Bambang Raharmadi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Email : [email protected] ABSTRACT Quality control is one factor supporting the success of the implementation of the results of the work in the field, especially the implementation of road construction. To get the quality of materials and execution of technical specifications which meet the requirements of many things that must be considered, especially human resource capabilities truly professional in managing the quality management and adequate laboratory equipment. Ability, skill and adequate equipment in the testing and reporting right is the key to success in quality control. This study aims to determine the performance of service providers in quality control work Recycling Cement Treated Base (CTRB) in the implementation in the field. The procedures performed in the implementation of quality control is to make the mixture work plan (JMF) and testing during implementation of the work. Quality control consisted of testing material old road / existing with cement content of 7% of the dry weight to determine the physical properties and mechanical by examiners grading grain, the limits of Atterberg, compaction modified and robust press is free (UCS) in laboratory and experimental field compaction and density testing field with Sand Cone of sta 0 + 000 s / d 1 + 900. The test results of material CTRB to test grain size distribution of recycled materials JMF and during the implementation of all eligible permitted, including the CL-ML ie silt is not organic, clay kepasiran with plasticity low based on land classification system USCS while according to the soil classification system AASHTO included in group A-4 ie silt loam soil with low plasticity. JMF in the laboratory obtained dmax 2.135 t / m3 optimum moisture content of 7.80% and for the implementation of dmax obtained 2.130 t / m3 optimum moisture content of 7.90%. JMF UCS7hr 30.371 kg / cm2 and during the execution of all the test results showed ≥ 30 kg / cm2 eligible. Compaction experiments for the results of Test pit and density CTRB in the field using sand cone method with the results of the solid thick 30.30 cm ≥ 30 cm of thick design with a degree of field density 100.35%> 95% meet the requirements. CTRB density in the field using sand cone test compaction method for the implementation of all the results obtained degrees density of> 95% qualified Keywords: Performance, Service Provider, Quality Control, CTRB

KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

INFO TEKNIK

Volume 17 No. 1 Juli 2016 (37-52)

KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU

PEKERJAAN CEMENT TREATED RECYCLING BASE PADA

PAKET PENINGKATAN JALAN LINGKAR LUAR MUARA

TEWEH

Bambang Raharmadi

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII

Email : [email protected]

ABSTRACT

Quality control is one factor supporting the success of the implementation of the

results of the work in the field, especially the implementation of road construction. To

get the quality of materials and execution of technical specifications which meet the

requirements of many things that must be considered, especially human resource

capabilities truly professional in managing the quality management and adequate

laboratory equipment. Ability, skill and adequate equipment in the testing and reporting

right is the key to success in quality control. This study aims to determine the

performance of service providers in quality control work Recycling Cement Treated

Base (CTRB) in the implementation in the field.

The procedures performed in the implementation of quality control is to make the

mixture work plan (JMF) and testing during implementation of the work. Quality

control consisted of testing material old road / existing with cement content of 7% of the

dry weight to determine the physical properties and mechanical by examiners grading

grain, the limits of Atterberg, compaction modified and robust press is free (UCS) in

laboratory and experimental field compaction and density testing field with Sand Cone

of sta 0 + 000 s / d 1 + 900.

The test results of material CTRB to test grain size distribution of recycled

materials JMF and during the implementation of all eligible permitted, including the

CL-ML ie silt is not organic, clay kepasiran with plasticity low based on land

classification system USCS while according to the soil classification system AASHTO

included in group A-4 ie silt loam soil with low plasticity. JMF in the laboratory

obtained dmax 2.135 t / m3 optimum moisture content of 7.80% and for the

implementation of dmax obtained 2.130 t / m3 optimum moisture content of 7.90%.

JMF UCS7hr 30.371 kg / cm2 and during the execution of all the test results showed ≥

30 kg / cm2 eligible. Compaction experiments for the results of Test pit and density

CTRB in the field using sand cone method with the results of the solid thick 30.30 cm ≥

30 cm of thick design with a degree of field density 100.35%> 95% meet the

requirements. CTRB density in the field using sand cone test compaction method for the

implementation of all the results obtained degrees density of> 95% qualified

Keywords: Performance, Service Provider, Quality Control, CTRB

Page 2: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

38 INFO TEKNIK,Volume 17 No.1 Juli 2016

1. Pendahuluan

Pada tahun anggaran 2015 di program Paket Peningkatan Jalan Lingkar Luar

Muara Teweh dilaksanakan berdasarkan kontrak nomor 620/BM-KTRK/II/2015/063

tanggal 10 Pebruari 2015 yang dilaksanakan oleh PT. Perkasa Pembangunan Jaya dan

konsultan supervisi PT. Ciptajasa Gita Pratama dengan sumber dana APBD Provinsi

Kalimantan Tengah. Panjang efektif penanganan adalah 1,900 Km (HRS-Base). Waktu

pelaksanaan adalah 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender dan waktu pemeliharaan

adalah 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.

Kondisi existing struktur permukaan perkerasan jalan Lingkar Luar Muara Teweh

bervariasi adalah HRS-Base (rusak spot-spot), lapen (rusak spot-spot) dan tanah

(agregatnya tergerus) yang sudah mengalami kerusakan dimana dapat dikategorikan

sebagai kerusakan tingkat sedang sampai rusak parah.

Untuk penanganan memperbaiki kerusakan perkerasan jalan lama dengan metode

recycling atau daur ulang yang akan mengurangi pemakaian material baru, perlindungan

sumber daya alam, penghematan sumber daya dan penghematan biaya konstruksi.

Untuk mencapai hasil pelaksanaan yang optimal sesuai dengan spesifikasi teknik dan

syarat-syarat teknis dituntut kinerja penyedia jasa yang profisional dalam pengendalian

mutu.

Dengan pengendalian mutu yang baik dan dapat memberikan pelayanan sesuai

dengan umur rencana. Untuk mendapatkan mutu bahan dan pelaksanaan yang

memenuhi persyaratan spesifikasi teknik banyak hal yang harus diperhatikan, terutama

kemampuan sumber daya manusia yang benar-benar profisional dalam mengelola

manajemen mutu. Kemampuan atau keterampilan melakukan pengujian dan pelaporan

yang benar merupakan kunci kesuksesan dalam pengendalian mutu.

Dalam pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan Cement CTRB ada beberapa

hal yang harus diperhatikan.Karena itu, jika kepadatan lapis pondasi tidak mencapai

tingkat kepadatan yang dipersyaratan akan berpotensi lebih cepat mengalami kerusakan.

Bahkan akibat kerusakan dapat mempengaruhi Lapis Permukaan. Oleh karena itu

selama pelaksanaan penyedia jasa harus benar-benar menjaga mutu pelaksanaan dengan

di awasi oleh konsultan supervisi, agar dicapai kualitas yang memenuhi persyaratan

spesifikasi teknik sehingga tercapai umur rencana yang diinginkan.

Page 3: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

Bambang … Kinerja penyedia 39

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja penyedia jasa dalam

pengendalian mutu pekerjaan CTRB dalam pelaksanaan di lapangan yang memenuhi

pesyaratan spesifikasi teknik agar dicapai hasil yang optimal.

2. Kajian Pustaka

Semen merupakan bubuk halus yang bila dicampur dengan air akan menjadi

ikatan yang akan mengeras, karena terjadi reaksi kimia sehingga membentuk suatu

massa yang kuat dan keras, yang disebut hidroulic cement. Menurut Spesifikasi Khusus

CTRB dan CTRSB (2010), semen yang digunakan untuk CTRB dan CTRSB adalah

semen portland biasa yang memenuhi ketentuan Standar Industri Indonesia (SII-13-

1977) semen tipe I. Menurut Hardiyatmo, H.C, (2010), SNI 03-3438-1994

mensyaratkan semen yang digunakan untuk stablisasi semen adalah semen tipe I, sesuai

SII-13-1977.

Air yang digunakan dalam stabilisasi tanah-semen mempunyai dua fungsi, yaitu

untuk memungkinkan terjadinya reaksi kimia dengan semen selama proses pengerasan

dan sebagai bahan pelumas antara campuran tanah-semen, sehingga memudahkan

pelaksanaan.

Pada umumnya, semua jenis air dapat digunakan untuk stabilisasi semen dan air

minum termasuk yang paling baik. Akan tetapi, air dengan kandungan organik yang

tinggi dapat menyebabkan masalah, sehingga penggunaannya harus dihindari. Hal yang

lebih penting, adalah banyaknya air yang diperlukan dalam proses pemadatan, bukan air

yang dibutuhkan untuk hidrasi semen (Ingles-Metcalf, 1972). Air yang digunakan dalam

pekerjaan haruslah air tawar dan bebas dari endapan maupun larutan atau bahan

suspensi yang mungkin dapat merusak pembuatan CTRB seperti yang ditentukan

(Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB ,2010).

Material Perkerasan Lama adalah material yang didaur ulang dengan stablisasi

semen umumnya dimanfaatkan dari material yang sudah ada (perkerasan lama/existing)

yang digaruk dan dihancurkan hingga lolos saringan 11/2 inci (37,50 mm) untuk lapis

pondasi. Material pekerasan lama harus bebas dari benda/zat organik yang mengganggu

hidrasi dari semen porland dan mempunyai nilai plastisitas indeks (IP) maksimum

adalah sebesar 10% (Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB ,2010).

Material Tambahan menurut Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pelaksanaan

Daur Ulang Perkerasan Jalan dengan Semen Dicampur Di tempat (2010), agregat

Page 4: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

40 INFO TEKNIK,Volume 17 No.1 Juli 2016

tambahan dapat berupa batu pecah, kerikil pecah atau kombinasi dari beberapa bahan

ini yang memenuhi persyaratan yang terdiri dari agregat kasar dan halus. Material

tambahan ini dimaksudkan apabila gradasi material perkerasan jalan lama tidak

memenuhi persyaratan atau kebutuhan material untuk pekerjaan CTRB kurang.

Agregat kasar yang tertahan pada saringan no. 8 (2,36 mm) dapat terdiri atas

batu pecah, kerikil pecah yang keras, awet dan bersih dan harus disiapkan dalam ukuran

nominal. Ukuran nominal maksimum adalah satu saringan yang lebih kecil dari saringan

pertama dengan bahan tertahan kurang dari 10%. Agregat kasar harus mempunyai nilai

angularitas dan abrasi seperi yang disyaratkan dalam spesifikasi agrgat kasar.

Agregat halus dari sumber manapun, harus terdiri atas penyaringan batu pecah

dan lolos saringan No. 8 (2,36 mm) yang bersih, keras, bebas dari lempung atau bahan

yang tidak dikehendaki lainnya atau nilainya setara dengan pasir, agregat halus minimal

memiliki niai 50% dan Indeks Plastisitas 6%.

Material gabungan adalah material dari perkerasan lama di gabung dengan

material tambahan dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Pengujian Distribusi Ukuran Butir

Distribusi ukuran butir adalah pengelompokan besar butir analisa agregat kasar dan

agregat halus menjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan dan

menurut Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pelaksanaan Daur Ulang Perkerasan

Jalan dengan Semen Dicampur Di tempat (2010).

- Sistem Klasifikasi Tanah Berdasarkan Unified Soil Classification System (USCS).

Sistem ini diperkenalkan oleh Cassagrande tahun 1942 yang selanjutnya

disempurnakan oleh Unites States Bureau Of Reclamation (USBR) tahun 1952.

Sistem ini mengelompokkan tanah dalam dua kelompok besar, yaitu tanah berbutir

kasar ( coarse-grained-soil ) dan tanah berbutir halus ( fine-grained-soil ).

Sistem Klasifikasi Tanah American Association of State Highway and

Transportation Official (AASHTO) membagi tanah kedalam 8 kelompok, A-1 sampai

A-8 termaksud sub-subkelompok.

Cement Treated Recycling Base (CTRB) adalah teknologi stabilisasi pondasi jalan

dengan sistem daur ulang pada perkerasan jalan lama yang telah rusak ditambah bahan

semen sehingga dapat dipergunakan kembali sebagai pondasi perkerasan jalan dengan

nilai struktur yang lebih tinggi. Menurut Hardiyatmo (2010), Stabilisasi dengan

Page 5: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

Bambang … Kinerja penyedia 41

menggunakan bahan tambah atau sering juga disebut stabilisasi kimiawi bertujuan untuk

memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, dengan cara mencampur tanah dengan

menggunakan bahan tambah dengan perbandingan tertentu.

- Pengujian Pemadatan Berat Laboratorium

Pemadatan adalah suatu proses memadatnya partikel tanah sehingga terjadi

pengurangan volume udara dan volume air dengan memakai cara mekanis.

Dilaboratorium menggunakan pengujian berat yang disebut dengan uji Proctor.

- Uji Kuat Tekan Bebas (UCS)

Pengujian ini dilakukan di laboratorium untuk menghitung kekuatan geser tanah. Uji

ini mengukur seberapa kuat tanah menerima kuat tekan yang diberikan sampai

sampel tanah berbentuk silinder yang bebas bagian sampingnya tersebut terpisah dari

butiran-butirannya (pecah) juga mengukur regangan tanah akibat tekanan.

- Pengujian Pemadatan di Lapangan

Uji sandcone dilakukan untuk menentukan kepadatan tanah di lapangan (γd) dan

derajat kepadatan tanah dari tanah yang telah dipadatkan sebagai evaluasi hasil

pekerjaan pemadatan.

Penelitian-penelitian tentang Cement Treated Recycling Base (CTRB) telah

banyak dilakukan sebelumnya lainya, seperti yang dilakukan oleh :

a. Bambang R (2015) judul “Meningkatkan Struktur Lapis Pondasi Perkerasan

Lama Dengan Metode Cement Treated Recycling Base”. Dari hasil penelitian untuk

perbaikan material existing dicampur dengan semen sangat berpengaruh dengan

meningkatnya nilai Kuat tekan bebas (UCS) semula 4,52 kg/cm2 setelah

distabilisasi dengan kadar semen 9,5% meningkat sangat signifikan menjadi UCS7hr

maksimum 37,55 kg/cm2, dan kadar semen optimum (PCopt) 7,5% dengan nilai

UCS7hr optimum 31,00 kg/cm2 ≥ 30 kg/cm

2.

b. Anastasia H. Muda (2009) judul “Tinjauan Kuat Tekan Bebas dan Drying Shrinkage

Cement Treated Recycling Base (CTRB) pada Rehabilitasi Jalan Boyolali –

Kartosuro. Dari hasil pengujian didapat peningkatan nilai Kuat tekan bebas (UCS)

setelah distabilisasi dengan kadar semen 5% UCS7hr menjadi 3,563 Mpa dan

UCS28hr menjadi 3,849Mpa sedangkan untuk kadar semen 6% UCS7hr menjadi 3,816

Mpa UCS28hr menjadi 4,125 Mpa, maka dapat disimpulkan semakin tinggi kadar

semen, nilai kuat tekan bebas (UCS) semakin besar.

Page 6: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

42 INFO TEKNIK,Volume 17 No.1 Juli 2016

3. Metode Pengujian

Pengujian dilakukan terhadap material jalan lama (existing) dalam kondisi

terganggu (disturbed).

Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Pengujian

Mulai

Menyiapkan material :

Material Jalan Lama + Tambahan, semen

dan Air

Hasil Penelitian

Selesai

Materaial Jalan Lama +

Tambahan :

Pengujian Sifat Fisik

- Gradasi Butiran

- Batas Atterberg

Pengujian Material

Semen PC I :

- Ikatan Awal

- Berat Jenis

Air :

- PH

Rencana Kerja Campuran

Cement Treated Recycling Base :

Pengujian Sifat Mekanik

- Pemadatan

- Kuat Tekan Bebas

Pengendalian Mutu Lapangan

Cement Treated Recycling Base:

Pengujian Sifat Fisik

- Gradasi Butiran

- Batas Atterberg

Pengujian Sifat Mekanik

- Pemadatan

- Kuat Tekan Bebas

Pengujian Test Kepadatan Lapangan

- Test Kepadatan (Sand Cone)

Page 7: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

Bambang … Kinerja penyedia 43

57,84 % 11,93 %Keterangan : * Agregat Kasar * Tertahan # 200

010

2030

4050

6070

8090

100010

2030

4050

6070

8090

100

Jumlah Persen L

olos (%)

Jumlah tertahan (%

)

83,91

76,20

63,50

50,20

38,10

25,40

19,10

12,70

9,52

8,35

4,76

2,382,001,80

1,190

0,840

0,590

0,420

0,297

0,177

0,149

0,074

3'

2 1/2'

2'

1 1/2'

1'3/4'

1/2'

3/8'

No. 30

No. 4

No. 8

No. 10

No. 12

No. 16

No. 20

No. 40

No. 50

No. 80

No. 100

No. 200

GR

AF

IK P

EM

BA

GIA

N B

UIR

Material

Pekerjaan

: Tanah Kuning (Ex. STA

. 1+450 Desa B

ukit Batu)

: Percobaan II

LEMPUNG (CLAY)

LANAU (SILT)PASIR (SAND)

KERIKIL (GRAVEL)HALUS SEDANG KASAR

0,002

0,006

0,01

0,02

0,06

0,1

0,2

0,6

1 2 6 10 6020 100

HYDROMETERNo. Saringan Ukuran (in)

0,250N

o. 60

US. STANDARD SIEVE

mm

57,84

83,91

95,84

GRADASI CTRB

4. Hasil Dan Pembahasan

Dalam penelitian ini mengulas tentang pengendalian mutu pekerjaan CTRB

terhadap material jalan lama (existing) dalam kondisi terganggu (disturbed) dan yang

sudah distabilisasi dengan semen 7% dengan pengujian di laboratorium maupun

pengujian derajat kepadatan di lapangan dengan dengan Sand Cone.

4.1 Rencana Kerja Campuran CTRB

4.1.1 Pengujian Sifat Fisik Material CTRB

a. Semen

Semen yang digunakan tipe I merk Holcim dengan hasil uji berat jenis diperoleh

3,12 gr/cc dan menurut Chaidir Setiawan dkk (2013), ikatan awal 60 menit dan ikatan

akhir 270 menit dari hasil pengujian Vicat.

b. Air

Air yang digunakan adalah air dari PDAM dengan hasil uji PH 5,10,

berdasarkan SNI 03-3438-1994 (PH 4,5 – 8,5) memenuhi syarat untuk digunakan dalam

CTRB.

c. Materaial Daur Ulang

- Analisa Saringan

Gradasi ukuran butir material CTRB sangat penting dan salah satu faktor yang

mempengaruhi terhadapat kekuatan. Berdasarkan hasil analisis uji distribusi ukuran

butir dapat plot dalam satu grafik logaritmik terlihat tren persentasi dari ukuran butir

material yang seperti pada Gambar 2 berikut :

Gambar 2. Hasil Uji Distribusi Ukuran Butir Material CTRB

Page 8: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

44 INFO TEKNIK,Volume 17 No.1 Juli 2016

Dari hasil pengujian distribusi ukuran butir yang dapat dilihat pada Gambar 4

menunjukan material untuk pekerjaan CTRB memenuhi persyaratan yang di ijinkan,

dengan komposisi ukuran butiran adalah sebagai berikut agregat kasar sebesar 57,84%,

agregat sedang sebesar 26,08%, agregat halus sebesar 16,09 %, tertahan # 200 sebesar

11,93%, lolos # 200 sebesar 4,16 %.

Dari analisis pengujian batas-batas Atterberg material CTRB dapat diplot dalam

grafik didapat hasil seperti Gambar 3 sebagai berikut :

]

CL - ML

CL

CH

LINC

OH - MH

UPPER LIMIT

20

Sub Group

A - 7 - 6

A - 7 - 5

Sub Group

-

5

10

15

20

25

30

0 10 20 30 40 50

MO

IST

UR

E C

ON

TE

NT

( %

)

NUMBER OF BLOWS

OMC = 18,90 %

25

Gambar 3. Hasil Pengujian Batas Cair Material CTRB

Menurut batas-batas Atterberg CTRB ini termasuk golongan plastisitas rendah

karena Plasticity Index (PI) 5,94% ≤ 10% syarat yang ditentukan (Hicks 2002 dan

Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB).

Klasifikasi Tanah Sistem USCS berdasarkan hasil batas cair (LL) dan indeks

plastisitas (PI), yang diplotkan dengan diagram plastisitas, termasuk pada kelompok

CL-ML yaitu lanau tak organik, lempung kepasiran dengan plastisitas rendah dapat

dilihat pada Gambar 4 berikut :

8

20

0

0

X

Y

X

Y

X

Y

1 0 0

1 0

0

1 0

2 0

3 0

4 0

5 0

6 0

7 0

8 0

0 2 0 4 0 6 0 8 0 1 0 0 1 2 0

Inde

k Plas

tisita

s (PI

) %

B a t a s C a i r ( L L ) %

C H

C L

O H - M H

M L - O L

C L - M L

-

10

20

30

40

50

60

70

80

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120

Ind

ek P

lasti

sit

as (

PI)

%

Batas Cair (LL) %

CL-ML

CL

ML-OL

OH-MH

CH

0

BATAS ATAS

0A - 4

A - 6

A - 5

A - 7 -6

A - 7 - 5

Gambar 4. Diagram Plastisitas Tanah Berbutir Halus Sistem USCS

Sumber : Hendarsin (2000)

Page 9: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

Bambang … Kinerja penyedia 45

Berdasarkan Klasifikasi Tanah Sistem AASHTO dan hasil pengujian batas cair

(LL) serta indek plastisitas (PI), yang diplotkan dengan diagram plastisitas, termasuk

pada kelompok A-4 yaitu lempung lanau dengan plastisitas rendah dapat dilihat pada

Gambar 5 berikut :

-

10

20

30

40

50

60

70

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Ind

ek P

lasti

sit

as (

PI)

%

Batas Cair (LL) %

0A - 4

A - 6

A - 5

A - 7 -6

A - 7 - 5

Gambar 5. Nilai-nilai Batas Atterberg untuk Subkelompok A-4, A-5,A-6 dan A-7

Sumber : Hardiyatmo (1996)

4.1.2 Pengujian Sifat Mekanik Campuran CTRB

a. Uji Pemadatan Berat

Hasil uji pemadatan berat (modefier) CTRB kadar semen 7% diperoleh data dapat

diplotkan dalam satu grafik hubungan antara kadar air dengan berat isi kering didapat

seperti pada Gambar 6 berikut:

Penyelia, Teknisi,

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

2,200

2,300

2 4 6 8 10 12 14 16

Berat

isi

kerin

g (

t/m

3)

Kadar air (%)

MDD = 2,135 t/m3

ZAV

OM

C =

7,8

%

Gambar 6. Hubungan Kadar Air dengan Berat Isi Kering

b. Uji Kuat Tekan Bebas (UCS)

Hasil uji kuat tekan bebas CTRB diperoleh data UCS7hr 30,371 ≥ 30 kg/cm2

memenuhi syarat (Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB, 2010). Hasil tersebut

diplotkan dalam grafik hubungan antara regangan dan tegangan sehingga didapat nilai

qu maksimum (UCS) seperti pada Gambar 7 sebagai berikut :

Page 10: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

46 INFO TEKNIK,Volume 17 No.1 Juli 2016

57,84 % 11,93 %

26,08 % 4,16 %

Keterangan : * Agregat Kasar * Tertahan # 200

* Agregat Sedang * Lolos # 200

010

20

30

40

50

60

70

80

90

100

010

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Ju

mla

h P

ersen L

olo

s (%)

Ju

mla

h terta

ha

n (%

)

83,91

76,2

0

63,5

0

50,2

0

38,1

0

25,4

0

19,1

0

12,7

0

9,5

2

8,3

5

4,7

6

2,3

82,0

01,8

0

1,1

90

0,8

40

0,5

90

0,4

20

0,2

97

0,1

77

0,1

49

0,0

74

3'

2 1

/2'

2'

1 1

/2'

1'

3/4

'

1/2

'

3/8

'

No. 3

0

No. 4

No. 8

No. 1

0N

o. 1

2

No. 1

6

No. 2

0

No. 4

0

No. 5

0

No. 8

0

No. 1

00

No. 2

00

GR

AF

IK P

EM

BA

GIA

N B

UIR

Material

Pek

erjaan

: Tan

ah K

unin

g (E

x. S

TA

. 1+

45

0 D

esa Buk

it Batu

)

: Perco

baan

II

LEMPUNG (CLAY)

LANAU (SILT)PASIR (SAND)

KERIKIL (GRAVEL)HALUS SEDANG KASAR

0,0

02

0,0

06

0,0

1

0,0

2

0,0

6

0,1

0,2

0,6

1 2 6 10

60

20

10

0

HYDROMETERNo. Saringan Ukuran (in)

0,2

50

No. 6

0

US. STANDARD SIEVE

mm

GRADASI CTRB

JMF

3 Maret 2015

4 Maret 2015

5 Maret 2015

6 Maret 2015

Regangan

Catatan : qu max = 30,371

e = 4,10

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

0 1 2 3 4 5 6 7Te

gang

an (k

g/cm

2 )

kg/cm2

%

Gambar 7. Hasil uji Kuat Tekan Bebas CTRB

4.2 Pengendalian Mutu CTRB di lapangan

4.2.1 Pengujian Sifat Fisik Material CTRB

a. Analisa Saringan

Dalam pengendalian mutu untuk pengujian analisa saringan terhadap material

CTRB sangat penting agar tetap terjaga hasil pelaksanaan yang memenuhi syarat yang

ditentukan. Hasil - hasil pengujian analisa saringan selama pelaksanaan dapat plot

dalam satu grafik logaritmik terlihat tren persentasi dari ukuran butir material yang

seperti pada Gambar 8 berikut :

Gambar 8. Hasil Uji Distribusi Ukuran Butir Material CTRB

Page 11: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

Bambang … Kinerja penyedia 47

Dari hasil pengujian distribusi ukuran butir selama pelaksanaan pekerjaan CTRB

dapat disimpulkan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 8 yaitu menunjukan gradasi

material untuk pekerjaan CTRB memenuhi persyaratan yang di ijinkan (Pelaksanaan

Daur Ulang Perkerasan Jalan dengan Semen Dicampur Di tempat, 2010)

b. Batas-batas Atterberg

Hasil - hasil pengujian batas-batas Atterberg selama pelaksanaan dapat plot

dalam diagram batang terlihat seperti pada Gambar 9 berikut :

03-Mar-15

04-Mar-15

05-Mar-15

06-Mar-15

19,5

0

12,9

6

17,5

0

10,6

4

6,86

18,9

0

12,9

6

5,94

14,9

0

10,3

6

4,54

15,0

0

10,4

2

4,58

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

1 2 3

JMF

03-Mar-15

04-Mar-15

05-Mar-15

06-Mar-15

Batas Cair Batas Plastis Indeks Plastisitas

Kuat

Tek

an B

ebas

(K

g/c

m2)

Nomor Sample

Gambar 9. Hasil Uji Distribusi Ukuran Butir Material CTRB

Dari hasil pengujian batas-batas Atterberg selama pelaksanaan pekerjaan CTRB

dapat disimpulkan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9 yaitu menunjukan indeks

plastisitas (PI) 6,54%, 4,54%, 4,58, 6,86 ≤ 10% syarat yang ditentukan (Hicks 2002

dan Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB).

4.2.2 Pengujian Sifat Mekanik Campuran CTRB

a. Uji Pemadatan Berat

Hasil - hasil pengujian pemadatan berat selama pelaksanaan didapat hasil uji

pemadatan berat CTRB dengan kadar semen 7% dapat diplotkan dalam satu grafik

hubungan antara kadar air dengan berat isi kering didapat seperti pada Gambar 10

berikut:

Page 12: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

48 INFO TEKNIK,Volume 17 No.1 Juli 2016

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

2,200

2,300

2 4 6 8 10 12 14 16B

era

t is

i k

eri

ng (

t/m

3)

Kadar air (%)

MDD = 2,130 t/m3

ZAV

OM

C =

7,9

%

Gambar 10. Hubungan Kadar Air dengan Berat Isi Kering

b. Uji Kuat Tekan Bebas (UCS)

Hasil - hasil pengujian kuat tekan bebas selama pelaksanaan dapat

plot dalam diagram batang terlihat seperti pada Gambar 11 berikut :

JMF

10-Mar-15

10-Mar-15

10-Mar-15

11-Mar-15

11-Mar-15

11-Mar-15

12-Mar-15

12-Mar-15

12-Mar-15

13-Mar-15

13-Mar-15

13-Mar-15

11-Mei-15

11-Mei-15

11-Mei-15

10-Jun-15

10-Jun-15

10-Jun-15

33,6

5

30,5

3

30,5

3

31,5

7

32,6

1

33,3

0

31,5

7

33,2

9

30,8

6

32,6

1

33,6

5

30,8

7

31,5

7

30,5

3

33,3

0

32,9

6

32,6

1

32,2

6

28,5

29,5

30,5

31,5

32,5

33,5

34,5

1 2 3

10-Mar-15

11-Mar-15

12-Mar-15

13-Mar-15

11-Mei-15

10-Jun-15

Kuat

Tek

an B

ebas

(K

g/c

m2)

Nomor Sample

Gambar 11. Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Campuran CTRB

Dari hasil pengujian kuat tekan bebas dari beberapa sampel selama pelaksanaan

pekerjaan CTRB dapat disimpulkan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 11 yaitu

menunjukan nilai ≥ 30 kg/cm2

memenuhi syarat (Spesifikasi Khusus CTRB dan

CTRSB, 2010).

4.2.3 Pengujian Test Kepadatan Lapangan

a. Percobaan Pemadatan di lapangan

Pemadatan di lapangan adalah usaha berapa jumlah lintasan yang dibutuhkan

untuk memadatkan suatu material dengan alat pemadat tertentu agar dapat diperoleh

derajat kepadatan yang disyaratkan spesifikasi teknis.

Page 13: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

Bambang … Kinerja penyedia 49

Pemadatan CTRB dan CTRSB harus telah dimulai dilaksanakan paling lambat

60 menit semenjak pencampuran material dengan air atau harus telah selesai dalam

waktu 120 menit semenjak semen di campur air dan campuran yang telah dihampar

tidak boleh dibiarkan tanpa dipadatkan dari 30 menit (Spesifikasi Khusus CTRB dan

CTRSB).

Pada percobaan pemadatan (Trial Compaction) ini dibagi 3 (tiga) segmen

jumlah variasi lintasan dapat di lihat seperti Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Segmen I dan Jumlah Lintasan

No. Alat Pemadat Jumlah Lintasan

Segmen I Segmen II Segmen III

1.

2.

Padfoot Compaction (Pemadatan Awal)

Smoothing Drum (Pemadatan Akhir)

7

4

8

4

9

4

Dari hasil percobaan pemadatan di lapangan di tiga segmen dengan jumlah

lintasan yang berbeda dan hasil test pit untuk mengetahui tebal sebelum pemadatan

maupun sesudah pemadatan serta hasil test derajat kepadatan memakai alat Sand Cone

dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2 Hasil Test Pit dan Derajat Kepadatan CTRB

No. Segmen Tebal Gembur

(cm)

Tebal Padat

(cm)

Derajat

Kepadatan (%)

Spesifikasi

(%)

1.

2.

3.

I

II

III

35

35

35

30,7

30,3

29,2

98,38

100, 35

102,65

≥ 95

Dari Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian derajat kepadatan

lapangan untuk ketiga segmen percobaan yaitu 98,38%, 100,35% dan 102,65% > 95%

memenuhi yang disyaratkan (Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB), dan untuk

rencana kerja dilapangan yang memenuhi syarat yaitu segmen II dengan ketebalan

padat 30,30 cm ≥ 30 cm tebal pada desain yang disyaratkan.

b. Pengujian Derajat Kepadatan

Hasil - hasil pengujian derajat kepadatan dengan alat Sand Cone selama

pelaksanaan dapat diplotkan dalam satu grafik hubungan antara titik stasiun dengan derajat

kepadatan dan kadar air didapat seperti pada Gambar 12 dan Gambar 13 sebagai berikut :

Page 14: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

50 INFO TEKNIK,Volume 17 No.1 Juli 2016

94,00

95,00

96,00

97,00

98,00

99,00

100,00

101,00

102,00

103,00

0 2 4 6 8 10 12

Der

ajat

Kep

adat

an (%

)

Stasiun

0+000 0+400 0+800 1+6001+200 2+000 2+400

Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB

Batas Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB > 95 %

Gambar 12. Hubungan Stasiun titik Pengujian dengan Derajat Kepadatan CTRB 10-Jun-15

0+200

0+400

0+600

0+800

1+000

1+200

1+800

1+825

1+850

1+900

6,00

6,50

7,00

7,50

8,00

8,50

9,00

9,50

10,00

10,50

11,00

0 2 4 6 8 10 12

Kad

ar A

ir (

%)

Stasiun

Batas Kadar Air Optimum = 7,8 %

0+000 0+400 0+800 1+6001+200 2+4002+000

Gambar 13. Hubungan Stasiun titik Pengujian dengan Kadar Air CTRB

Dari hasil pengujian derajat kepadatan dari beberapa sampel selama

pelaksanaan pekerjaan CTRB dapat disimpulkan seperti yang dapat dilihat pada

Gambar 13 dan Gambar 14 yaitu menunjukan nilai derajat kepadatan > 95% memenuhi

syarat (Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB, 2010) dan kadar air lapangan cenderung

> 7,8% (OMC).

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dalam penyusunan hasil penelitian ini, maka dapat

simpulkan antara lain :

1. Uji distribusi ukuran butir material daur ulang untuk rencana kerja campuran (JMF)

dan selama pelaksanaan semuanya memenuhi syarat yang diijinkan.

2. Pengujian Batas-batas Atterberg material daur ulang untuk JMF dan selama

pelaksanaan semuanya memenuhi syarat yang diijinkan dengan indek plastisitas ≤

10% syarat yang ditentukan (Hicks 2002 dan Spesifikasi Khusus CTRB dan

CTRSB).

Page 15: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

Bambang … Kinerja penyedia 51

3. Berdasarkan klasifikasi tanah sistem USCS termasuk pada kelompok CL-ML yaitu

lanau tak organik, lempung kepasiran dengan plastisitas rendah dan AASHTO

termasuk pada kelompok A-4 yaitu lempung lanau dengan plastisitas rendah.

4. Kepadatan JMF di laboratorium, dengan semen 7% didapat dmax 2,135 t/m3 kadar

air optimum 7,80 % dan selama pelaksanaan didapat dmax 2,130 t/m3, dengan kadar

air optimum 7,90 %.

5. Kuat tekan bebas JMF UCS7hr 30,371 kg/cm2

dan selama pelaksanaan semuanya

pengujian menunjukan hasil ≥ 30 kg/cm2

memenuhi syarat

6. Dari Percobaan pemadatan untuk hasil Test pit dan kepadatan CTRB di lapangan

menggunakan pengujian pemadatan metode sand cone yaitu segmen II sebagai

acuan pemadatan lapangan dengan hasil tebal padat 30,30 cm ≥ 30 cm dari tebal

desain dengan derajat kepadatan lapangan 100,35% > 95% memenuhi yang

disyaratkan

7. Kepadatan CTRB di lapangan menggunakan pengujian pemadatan metode sand cone

selama pelaksanaan semuanya didapat hasil derajat kepadatan > 95%

memenuhi

syarat dan kadar air lapangan cenderung > 7,8% (OMC).

DAFTAR PUSTAKA

Muda, Anastasia (2009) Tinjauan Kuat Tekan Bebas dan Drying Shrinkage Cement

Treated Recycling Base (CTRB) pada Rehabilitasi Jalan Boyolali – Kartosuro,

Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

R, Bambang (2015) Meningkatkan Struktur Lapis Pondasi Perkerasan Lama Dengan

Metode Cement Treated Recycling Base, Media Ilmiah Jurnal Teknik Sipil UM

Palangkaraya. Nomor 2 vol. 03 Juni 2015. Hal. 7-14

Hardiyatmo, H.C, (2010), Stabilisasi Tanah Untuk Perkerasan Jalan, Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.

Hardiyatmo, HC, (2006), Mekanika Tanah 1, Edisi Keempat, Gajah Mada University

Press, Yogyakarta.

Arizal, (2011). Teknologi Bahan Konstruksi. Universitas Mercu Buana

Saodang H, (2005), Konstruksi Jalan Raya, Nova, Bandung

SNI 03-1743-1989, Metode Pengujian Kepadatan Berat, Jakarta

SNI 03-1965.1-2000 (PDM 08-2000-03), Air Tanah Dengan Alat Speedy

Page 16: KINERJA PENYEDIA JASA DALAM PENGENDALIAN MUTU …

52 INFO TEKNIK,Volume 17 No.1 Juli 2016

SNI 03-2828-1992 Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand Cone (Cara

Pengujian dan Permasalahannya)

SNI 03-2828-1992, Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Konus Pasir

SNI 1965:2008, Cara Uji Penentuan Kadar Air Untuk Tanah dan Batuan di

Laboratorium

Badan Standar Nasional, (2008). Cara Uji Penentuan Batas Cair Tanah (SNI 1967-

2008). Jakarta

Badan Standar Nasional, (2008). Cara Uji Penentuan Batas Plastisitas dan Indeks

Plastisitas Tanah (SNI 1966-2008). Jakarta

Badan Standar Nasional, (2008). Cara Uji Analisis Butir Tanah (SNI 3423-2008).

Jakarta

Hendarsin, (2000). Perencanaan Teknik Jalan Raya. Penerbit Politeknik Negeri

Bandung

Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian

Pekerjaan Umum, (2010). Spesifikasi Khusus CTRB dan CTRSB. Jakarta

Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian

Pekerjaan Umum, (2010). Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pelaksanaan

Daur Ulang Perkerasan Jalan dengan Semen Dicampur Di tempat. Jakarta

Dinas PekerjaanUmum Provinsi Kalteng, (2015). Back Up Data Quality Bulan Maret,

Mei dan Juni 2015 Paket Peningkatan Jalan Lingkar Luar Muara Teweh.

Palangkaraya

Dinas PekerjaanUmum Provinsi Kalteng, (2015). Job Mix Formula Maret Cement

Treated Recycling Base (CTRB) Paket Peningkatan Jalan Lingkar Luar Muara

Teweh. Palangkaraya