16

Click here to load reader

Kfi 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kfi 1

KIMIA FISIK I 3 (3-0)

Tim Pengajar:

1. Komar Sutriah

2. Betty Marita Subrata

3. Mohammad Khotib

Materi:1. Sifat-sifat Gas

2. Hukum Pertama (Konsep)

3. Hukum Pertama (Permesinan)

4. Termokimia

5. Hukum Kedua (Konsep)

6. Hukum Kedua (Permesinan)

Rujukan:1. Atkins, Physical Chemistry

2. Gilbert W. Castellan, Physical Chemistry

3. Eisenberg&Crothers, Physical Chemistry with Apll. To the Life Sciences

4. Laidler, Physical Chemistry with Biologycal Application

Page 2: Kfi 1

SIFAT-SIFAT GAS

1. Wujud Benda : padat, cair, gas, dan plasma

2. Gas: sekumpulan molekul yang selalu bergerak acak, dengan laju yang bertambah bila suhu dinaikkan.

3. Parameter untuk mendefinisikan kedaan Gas : a. Volume (V) b. Suhu (T)c. Tekanan (P) d. Jumlah mol

(n)

4. Dihubungkan oleh pers. keadaan Gas: PV= n R TVolume gas diabaikanTidak ada interaksi antar molekulDipenuhi dengan baik oleh hampir semua gas pada suhu ruang (25OC, 1 atm, pada P<<<, T>>>)

5. Hukum-hukum Gas:a. Boyle (1661): P V = Const ; Isoterm Pada P 0, gas riil menjadi gas idealb. Charless (1787) : P = Const T ; Isokhorc. G. Lussac (1802) : V = Const T ; Isobard. Boyle - G. Lussac : P V / T = Conste. Avogadro :

Semua gas yang bervolume sama, jika diukur pada T dan P yang sama, akan berisi jumlah molekul yang sama.Na = 6.023 x 1023

Page 3: Kfi 1

e. Avogadro : V = const n (pada P,T const)

Vm, STP = 0OC, 1 atm = 22,4 L

Vm, SATP = 25OC, 1 bar = 24,79 L

f. Dalton : Pada V,T yang sama, tekanan total campuran gas adalah sama dengan jumlah tekanan masing-masing gas.

Ptot = PA + PB + PC + …(PA = nART/V)

PA = XA x Ptot

PB = XB x Ptot

Contoh soal:1. Komposisi udara kering berdasar berat di permukaan

laut adalah: N2 = 75,5%, O2 = 23,2%, dan Ar = 1,3%. Berapa tekanan parsial masing-masing gas,jika tekanan udara adalah 1 atm.

2. Suatu campuran gas terdiri dari 320 mgram metana, 175 mgram Ar, dan 225 mgram Ne. Tekanan parsial Ne pada 300 K adalah 66,5 torr. Tentukan volume total dan tekanan total campuran gas tersebut.

3. Gas ideal pada kondisi isotermal ditekan sehingga volumenya berkurang 2,2 dm3. Jika volume dan tekanan akhir gas adalah 4,65 dm3 dan 3,78 torr. Berapakah tekanan awal gas?

Page 4: Kfi 1

4. Tentukan P total sebuah tangki 5 L jika kedalamnya dimasukkan 46L O2(25OC,1 atm) dan 12L He(25OC,1 atm)

5. Komposisi udara kering berdasar persen mol di prmukaan laut adalah: N2 = 78,1%, O2 = 20,9%, dan Ar = 1,0%. Jika 1L udara (27OC,1 atm) dipanaskan dalam ruang 2L sampai 108OC, berapa tekanan parsial N2 yang baru?

6. Hitung tekanan yang diperlukan untuk mengkompresi 4,2 dm3 gas pada 412 torr menjadi 1,6 dm3 pada kondisi isotermal. Ubahlah tekanan dalam SI.

7. Pada tekanan tertentu, 22,4 L gas X pada 500C dibiarkan berekspansi menjadi 40,8 L. Hitung suhu akhir gas.

8. Sebuah selinder berisi 100Gram gas ideal (BM=40, 270C, 2 atm). Ketika dipindahkan selindernya jatuh dan menim bulkan sebuah lekukan sehingga terjdi penurunan volume, tetapi katup penutup selinder tidak mampu menahan tekanan lebih dari 2 atm sehingga 10Gr gas bocor keluar. a. Hitung volume selinder sebelum dan sesudah terjatuh. b. Bila katup dapat menahan perubahan tekanan, berapa

tekanan selinder setelah jatuh.

9. Suatu gas pada 340K dipanaskan pada P tetap sehingga volumenya naik 18%. Berapakah suhu akhir gas?

10. Harus didinginkan sampai suhu berapa agar 1L gas ideal pada suhu kamar berkurang volumenya menjadi 100 mL.

Page 5: Kfi 1

TEKANAN1. Tekanan adalah gaya yang bekerja persatuan luas. 2. Rumus : P = F/A F = m g = v d g = ¶ r2 h d g

A = ¶ r2

P = d g h + P udara

3. Satuan:SI = pascal, Pa = Nm-2 1 bar = 100 kPa1 atm = 1.01325 x 105 Pa 1 atm = 760 torr

1 atm = 760 mmHg

4. Penentuan: Manometer Barometer

Contoh soal:1. Hitung tekanan yang ditimbulkan oleh seseorang yang berat badannya 60Kg pada permukaan tanah saat:

a. menggunakan sepatu yang luasnya 250 cm2

b. menggunakan ice skates yang luasnya 2.0 cm2

2. Diving bell mempunyai ruang kosong 3m3 pada saat diatas deck. Berapa volume ruang kosongnya pada saat benda tersebut dibenamkan sedalam 50m. Densitas air laut 1.025 gram/mL, suhu pada kedua kondisi sama. Aplikasi: Tabung udara penyelam menggunakan campuran He-O2 sebagai pengganti N2-O2

Page 6: Kfi 1

3. Hitung perbedaan tekanan yang harus ditimbulkan, agar es jus dapat mengalir melalui sedotan yang tingginya 20cm

4. Sebuah tabung yang volumenya 22,4 L berisi 2,0 mol H2 dan 1,0 mol N2 pada 273,15K. Hitung tekanan parsial masing-masing gas, dan tekanan totalnya setelah terjadi reaksi.

5. Tekanan ban mobil pada keadaan winter (suhu -50C) adalah 24 lb/in2 (1 atm = 14,7 lb/in2). Berapakah tekanan ban pada saat pergantian musim summer (350C)

BOBOT MOLEKUL DAN KERAPATAN GAS

. PV = nRT n = m/BM

. BM = mRT/PV m/V = densitas

BM = dRT/P

Contoh Soal:

Densitas suatu gas pada 1.5 atm dan 270C adalah 3,9 gr/L

a. Berapakah BM gas tersebut

b. Bagaimana rumus molekulnya bila gas tersebut terdiri

dari masing-masing 50% berat S dan O

Page 7: Kfi 1

S U H U

1. Konsep suhu muncul dari pengamatan bahwa energi

dapat mengalir dari suatu bahan ke bahan lain bila

saling berhubungan.

Jika : A -------> B , maka TA > TB

2. Hukum keNOL Termodinamika:

Jika benda A setimbang termal dengan B, dan B setimb

termal dengan benda C, maka benda C juga setimbang

termal dengan benda A.

Konsep ini merupakan dasar ditemukannya Termometer

3. Termometer Gas V constant:

Digunakan utk menetapkan skala suhu termodinamika

Titik tripel air ditetapkan sbg standar = 273.16 K

4. Setiap termometer mempunyai skala yg berbeda-beda

bergantung pada indikator suhu yang digunakannya.

Misal:

skala 00C ditetapkan pada saat termometer

dicelupkan pada es yang sedang mencair

skala 1000C ditetapkan pada saat termometer

dicelupkan pada air yang sedang

mendidih.

Page 8: Kfi 1

1. Interaksi Antar Molekul (Molekul Netral) a. Gaya tolak : baru ada bila molekul

bersinggungan (P >>>)

b. Gaya tarik : efektif bekerja pada jarak beberapa diameter molekul (P sedang)

c. Pada P <<< : gaya tarik-tolak tidak efektif, tidak ada

interaksi antarmolekul gas(GAS IDEAL)

2. Kompresi Gas a. Pada P >>> : gas ideal lebih mudah dikompresi

karena tidak ada interaksi antarmolekul

b. Pd P sedang: gas riil lebih mudah dikompresi karena gaya atraktif yang bekerja.

3. Faktor Kompresibilitas (Z):

Z = Vm.P/RT Z = Vm/Videal

Z = 1 ; Gas idealz ≠1 ; Gas tidak ideal/gas riil

4. Kompresi gas : secara teoritis akan diperoleh V = 0,karena gas dianggap tidak memiliki volume, tetapi sebelum dicapai v =

0, gas akan mengalami kondensasi

(liquifaksi)

GAS RIIL (NYATA)

Page 9: Kfi 1

RESPON KOMPRESI GAS IDEAL-RIIL

P P

N2 H2

VmVm

P P

N2 H2

VmVm

RESPON KOMPRESI GAS IDEAL-RIIL

FAKTOR KOMPRESIBILITAS

GAS IDEAL - RIIL

RESPON KOMPRESI GAS IDEAL-RIILRESPON KOMPRESI GAS IDEAL-RIIL

Z

H2 N2

1

0 100 200 P (atm)

Page 10: Kfi 1

5. Persamaan Virial

Ekspansi dr persamaan Gas Ideal dengan memasukkan

pengaruh tekanan atau volume pada gas riil.

p Vm = RT ( 1 + B’ + C’ p2 + …) p Vm = RT ( 1 + B/Vm + C/V2

m + …)

B, B’ = koefisien virial keduaC, C’ = koefisien virial ketiga

6. Interpretasi Fisik Persamaan Virial

a. Walaupun pers. keadaan gas riil mungkin sesuai dg

pers gas ideal bila p…0, tetapi semua sifat gas riil tdk

perlu sama dengan sifat gas ideal.

Contoh :

nilai dZ/dp : untuk gas ideal =0

untuk gas riil = B’ + 2 pC’

untuk gas riil pada p…0, dz/dp = B’.

b. Karena koef virial bergantung pada suhu, mungkin

ada suatu suhu dimana z….1 dengan dz/dp=0,

terutama pada p<<< atau Vm besar.

Suhu pada saat dz/dp=0, z1, disebut suhu Boyle(TB)

Contoh:

Suhu Boyle(TB) He = 22,64 K

Suhu Boyle(TB) udara = 346,8 K = 73,60C.

Page 11: Kfi 1

7. Kompresi Gas CO2

a. Pada T >>>, p <<< kompresi mengikuti Isoterm Boyle.

b. Pada p.T tertentu, Isoterm Boyle mengalami infleksi

c. Pengulangan kurva isoterm pada suhu yang lebih

rendah, mengakibatkan gas berkondensasi, gas CO2

mengalami liquifaksi.

8. Persamaan van der Waals

a. Gaya tolak menolak antarmolekul, menyebabkan vol

molekul gas walaupun kecil tidak dapat diabaikan.

Molekul gas tidak lagi bergerak bebas dalam wadah

dengan volume V, tetapi dalam ruangan yang lebih

kecil (V – nb)

Sehingga : p V = nRT menjadi p (V – nb) = nRT

b. Gaya tarik menarik antarmolekul akan mengurangi

gaya tumbukan pada dinding wadah yaitu sebanding

dengan konsentrasi molar molekul gas (n/V). Karena

p tergntung pada frekuensi tumbukan dg dinding dan

gaya tiap tumbukan, maka tekanan gas riil berkurang

sebanding dengan (n/V)2.

Sehingga : p V = nRT menjadi (p + an2/v2) V = n R T

v.d.Waals : (p + an2/v2) (V – nb) = n R T

Page 12: Kfi 1

Sistem Kriogenik Suhu yang Diperoleh(OC)

es – air 0

es – NaCl -16

es kering - aseton -80

oksigen cair -183

udara cair -192

nitrogen cair -195

P(atm) VCO2(Lmol-1,320K)

Diamati v.d.WaalsIdeal

1 26.2 26.2 26.3

10 2.52 2.53 2.63

50 0.54 0.55 0.66

100 0.098 0.10 0.26

v.d.Waals : (p + a/v2m) (Vm – b) = R T

v.d.Waals : (p + an2/v2) (V – nb) = n R T

Page 13: Kfi 1

Contoh Soal:Perkirakan Vm CO2 pada 500K dan 100 atm jika mengikuti

persamaan v.d.Waals.

a = 3.592 L2atm mol-2b = 4.267 x 10-2 Lmol-1

Jawab:

V3m – (b + RT/p)V2m + (a/p)Vm - ab/p = 0

b + RT/p= 0.4350 Lmol-1

a/p = 3.592x10-2 (Lmol-1)2

ab/p = 1.533x10-3 (Lmol-1)3

V3m – 0.435V2m + 3.592x10-2Vm - 1.533x10-3 = 0

X3 – aX2 + bX + c = 0

X = 0.366 L

v.d.Waals : (p + an2/v2) (V – nb) = n R Tv.d.Waals : (p + an2/v2) (V – nb) = n R T

Page 14: Kfi 1

KEHANDALAN PERS.v.d.WAALS

Dievaluasi dengan membandingkan isoterm v.d.Waals

dengan eksperimen

P

V

Ada p dengan 3 harga Vm, ada bentuk loop yang tidak

realistik.

1. Isoterm gas ideal diperoleh pada T>>> dengan P<<<

(Vm besar)

P = RT/Vm-b - a/V2m

a/Vm dapat diabaikan, karena Vm >>>, dan Vm-b = Vm

sehingga : P = RT/Vm (GAS IDEAL)

2. Cairan dan uap(gas) dapat berada bersama bila gaya

kohesi dan efek disposisi sama besar, yaitu bila :

RT/Vm – b = a/V2m (bentuk loop pada isoterm)

Page 15: Kfi 1

3. Titik Kritik Gas dapat Ditentukan (Tc) Dibawah Tc, kurva isoterm berosilasi melalui suatu minimum dan diikuti oleh suatu maksimum. Pada Tc, kurva isoterm mempunyai titik infleksi dengan slope dan kelengkungannya sama dengan NOL

Pada Tc (Pc, Vc, dan Tc) : Slope = dP/dVm = -RT/(Vm-b)2 + 2a/V3m = 0 Kelengkungan = d2P/dV2m = 2RT/(Vm-b)3 – 6a/V4m = 0 Hasil Penyelesaian: Vm.c = 3b Pc = a/3V2m.c = a/27 b2

Tc = 8Pc.Vm.c/3R = 8a/27 R.b Zc = Pc.Vm.c/R.Tc = 3/8 = 0.375

4.Temperatur Boyle juga berkaitan dengan suhu kritik. Pers.v.d.Waals dapat diubah menjadi pers.Virial

P = RT/Vm {1/1-bVm-1 - a/RT.Vm } selama bVm-1 < 1, maka: (1-b/Vm)-1= 1 + b/Vm + b2/V2m + …… sehingga: P = RT/Vm { 1 + b/Vm + (b/Vm)2 + … - a/RTVm } P = RT/Vm { 1 + (b-a/RT) 1/Vm + …….. }

v.d.Waals : (p + an2/v2) (V – nb) = n R T

Page 16: Kfi 1

Koefisien virial kedua: B = b – a/RT.

Pada suhu Boyle, B=0, sehingga: TB = a/Rb

Sementara itu: Tc = 8a/27R.b, sehingga: TB = 27/8 Tc

ANALISIS dan PENANGANAN GAS POLUTAN

1. Gas yang bersifat polutan di Lingkungan seperti (H2S, SO2, NOX, HC, HCN), bisa dianalisis secara langsung dan tidak langsung.

2. Analisis langsung dilakukan dengan perangkat kit test, atau detektor gas yang dihubungkan dengan display sehingga real time concentration bisa langsung diketahui.

3. Analisis tidak langsung, dilakukan di Laboratorium dengan metode Spektroskopi atau Kromatografi. Gas disampling dengan adsorben padat, atau adsorben cair dalam sebuah impinger yang disedot dengan pompa vakum.

4. Gas polutan dihilangkan dengan teknik scrubber, atau bioscrubber.