Upload
amadea-novanka
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 1/35
Tugas Mata Kuliah Psikologi SosialNama Dosen: Dra. Dyah Kusumarini, Psych.
Jusmiati, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Triani Arfah, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
“THEORIES OF SOCIAL COMPARISON,
JUDEMENT, AND PERCEPTION!
KELOMPOK " # PSIKOLOI $
MUSTKA PU!NAMASA!
NAD"A# A$$A# N%ATA !.
AS#$"ATUN NSA
&'STA!NN%!UM
MA%DA T#'!'SA (. P.
!')K" AU&"A P!AT*
+----/-/0
+----/120
+----/130
+-----30
+----4-10
PRODI PSIKOLOI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI%ERSITAS HASANUDDIN
&'"(
A) SOCIAL COMPARISON THEORY *TEORI PER$ANDINAN
SOSIAL+
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 2/35
5agaimana laki6laki mem7e8akan mana 9erem9uan yang cantik
8an mana yang ti8ak 5agaimana kita mem7an8ingkan mana orang
yang kaya 8an mana orang yang miskin 5agaimana kita mengetahui
a9akah kita orang yang 7er7a8an 9en8ek atau 7er7a8an tinggi
A9akah kita orang yang cemerlang 5agaimana kita mengetahuinya
Salah satu caranya a8alah 8engan teori 9er7an8ingan sosial
+$estinger, -;4/0.Per7an8ingan sosial telah 8ico7a untuk 8ikonse9tualisasikan 8alam
7er7agai macam 9en<elasan. Pa8a a=al a7a8 ke61/, teoritis mulai
untuk mengenali 9entingnya kelom9ok referensi untuk men<elaskan
tentang 8iri. Sherif +-;20 9a8a 9a9er klasiknya tentang 9engaruh
sosial 8alam situasi am7igu menye8iakan 8emonstrasi menarik
tentang 7agaimana 9erse9si seseorang terha8a9 realita 8a9at
terkonstruksi secara sosial. 5erhu7ungan 8engan itu, #yman +-;>10
menye7utkan 7ah=a status seseorang 8alam 8imensi 7er7e8a
mungkin 8a9at 8i<elaskan 8engan memahami orang terse7ut
7er8asarkan konteks kelom9ok referensi yang ia miliki. Peneliti <uga
telah mengkonse9tualisasikan 9er7an8ingan sosial se7agai a?liasi,
8engan mem9er8e7atkan 7agaimana a?liasi rasa takut yang
8i9ro8uksi a8alah hasil 8ari se7uah hasrat untuk mem7an8ingkan
reaksi emosional seseorang 8engan orang6orang lainnya +%erar8,
-;20. Tan9a mem7antah 7agaimana signi?kannya 9engaruh 9en<elasan6
9en<elasan terse7ut se7agai kontri7usi a=al, &eon $estinger +-;4/,
-;4>0 mengem7angkan teori 9er7an8ingan sosial yang telah
merangsang 7er7agai 9enelitian lainnya mengenai 9er7an8ingan sosial
selama 7e7era9a 8eka8e terakhir. Teori ini 7erkem7ang 8ari
9ertim7angan atas a8anya efek 8ari komunikasi sosial terha8a9
9eru7ahan o9ini 8alam kelom9ok sosial +-;4/0 8an kemu8ian 8i9erluas
8engan memasukkan 9enilaian kemam9uan se<a<ar 8engan 9enilaian
o9ini. Pa8a 8asarnya, teori ini mengusulkan 7ah=a 9roses69roses
9engaruh sosial 8an 7er7agai <enis 9erilaku kom9etitif 7erakar secara
langsung 8ari ke7utuhan akan e@aluasi 8iri 8an ke7utuhan untuk
e@aluasi inilah yang men<a8i 8asar 9er7an8ingan 8engan orang lain
+Sha= (onstanBo, -;310.
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 3/35
Dengan 9er7an8ingan sosial, kita memiliki 9engetahuan atas 8iri
kita sen8iri +self-knowledge0 8imana kita mem7an8ingkan reaksi,
kemam9uan, 8an atri7ut yang kita miliki 8engan orang lain +$estinger,
-;4/0. Kita melakukan ini karena kita 7utuh informasi yang akurat
untuk mem7uat 8iri kita 7erhasil. Kita 7utuh untuk mengetahui a9akah
kita seorang 9ela<ar yang 7aik atau ti8ak untuk mem7antu kita
mem7uat 9ilihan yang rasional.K-utuha. Aka. E/aluasi O0i.i 1a. K2a20ua. Di3i
Asumsi 8asar 8ari teori 9er7an8ingan sosial a8alah adanya
dorongan untuk mengevaluasi opini dan kemampuan pada diri
seseorang. Crang ter8orong untuk mengetahui a9akah o9ini mereka
7aik atau ti8ak 8an a9akah 9enilaian terha8a9 kemam9uan mereka
akurat atau ti8ak. Ke7utuhan ini mungkin 8icerminkan 8engan
9ertanyaan 7enarkahE 9a8a saat kita mengeluarkan suatu o9ini atau
menilai kemam9uan kita sen8iri. Nam9aknya, e@aluasi 8ari 8iri
terha8a9 8iri sen8iri ti8ak 9ernah cuku9. 5iasanya, in8i@i8u
mengeluarkan o9ini tertentu akan melakukan sesuatu +mem7aca 7uku,
menonton t@, atau 7er8iskusi 9a8a orang lain0 untuk menge@aluasi
o9ininya terse7ut, 7egitu 9ula saat menilai kemam9uan mereka
sen8iri. Atas ke7utuhan ini 9ula, orang mencari fee8 7ack 8ari oranglain tentang karakteristik 8an kemam9uannya +(orcoran et al, 1/--0.
'@aluasi terha8a9 kemam9uan seseorang, <uga men<a8i
8eterminan 9enting 9a8a 9erilaku seseorang, sama se9erti
ke9ercayaan 8an o9ininya. Karena 7agaimana9un, in8i@i8u
mem7utuhkan e@aluasi o9ini 8an kemam9uannya untuk menentukan
tin8akan selan<utnya. Misalnya, ketika seseorang telah 8i7erikan fee8
7ack negatif terha8a9 keterlam7atannya masuk ke 8alam kelas
seminggu yang lalu, ia mungkin akan 7erkomitmen agar ti8akterlam7at lagi 9a8a minggu ini 8an 7erhasil melakukannya. Untuk
7erfungsi secara efektif, in8i@i8u memang 9erlu untuk mengetahui
ka9asitas 8an keter7atasannya, 8an mereka harus memiliki o9ini yang
akurat terha8a9 o7<ek 8an orang lain +Jones %eral8, -;2F0. Crang
yang mem9eroleh o9ini yang 7aik 8an 9enilaian yang te9at terha8a9
8irinya orang lain akan men<urus 9a8a 9erilaku yang memuaskan
+re=ar80, 8an orang yang mem9eroleh o9ini yang ti8ak 7aik 8an atau
9enilaian yang ti8ak te9at terha8a9 8irinya 8an orang lain akan
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 4/35
men<urus 9a8a konsekuensi negatif +9unishment0 +Sha= (onstanBo,
-;310.Su2-3 E/aluasi
$estinger mengusulkan 7ah=a, 9a8a umumnya, seseorang akan
menggunakan realita o7<ektif se7agai 8asar 8ari e@aluasinya, teta9i
ketika ti8ak a8a realita o7<ektif, in8i@i8u akan men8asarkan o9ininya
a8a orang lain +realita sosial0. $estinger menyatakan 7ah=a orang
akan mengevaluasi opini dan kemampuannya dengan
membandingkannya dengan opini dan kemampuan orang lain,
berturut-turut, untuk memperluas bahwa cara non-sosial sudah tidak
tersedia. Seringkali memang ke7enaran o9ini ti8ak 8a9at 8i8asarkan
atas 8unia ?sik. Demikian hal itu sering ti8ak mungkin untuk menilai
secara akurat kemam9uan seseorang 8engan mengacu 9a8a 8unia
?sik sa<a. Misalnya, kita mungkin 8a9at mengu<i 7ah=a suhu 8alam
suatu ruangan a8alah -3C( karena 8a9at 8iukur 8engan termometer,
teta9i 7agaimana satu untuk mengu<i 9en8a9at 7ah=a tertentu
kan8i8at 9olitik le7ih 7aik 8ari yang lainnya. Untuk 9en8a9at 8an
kemam9uan, se<auh 7ah=a 8asar ?sik o7<ektif untuk e@aluasi ti8ak
terse8ia, 9enilaian su7<ektif 9en8a9at yang 7enar atau salah 8an
9enilaian su7yektif akurat kemam9uan seseorang tergantung 9a8a7agaimana seseorang mem7an8ingkan 8engan orang lain +$estinger,
-;4>0. Maka, <ika 9enilaian 8i8asarkan 9a8a 9enilaian sosial atau
mem7an8ingkan sesuatu 8engan ukuran orang lain, 9enilaian69enilaian
terse7ut 7ersifat relatif 8an su7<ektif. Misalnya orang 7ero9ini 7ah=a
8irinya memiliki 7a8an yang gemuk ketika 7ertemu 8engan orang6
orang yang le7ih kecil 8arinya, se8angkan ketika ia 7ertemu 8engan
orang6orang yang le7ih gemuk 8arinya, ia meman8ang 8irinya se7agai
seorang yang ti8ak gemuk.$estinger <uga mengusulkan 7ah=a evaluasi subjektif terhadap
opini dan kemampuan akan tidak stabil ketika dasar sik dan sosial
penilaian tidak ada. 5ukti terha8a9 corollary ini 8i7erikan 8ari hasil
stu8i mengenai le@el as9irasi. Dalam suatu 9erco7aa yang 8irancang
untuk mem9ela<ari Gtingkat as9irasiG, seseorang 8i7eri tugas untuk
melakukan yang rangkaian kegiatan 8i alam. ni mungkin serangkaian
u<i co7a melem9ar sesuatu ke target atau serangkaian tes informasi
atau serangkaian teka6teki atau se<enisnya. Setelah setia9 9erco7aan,
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 5/35
orang itu mengatakan a9a yang ia hasilkan +7era9a 7anyak 9oin yang
8i7uatnya atau 7era9a 7anyak <a=a7an yang 7enar atau lama =aktu0
8an 8iminta untuk menyatakan skor 7era9a yang ia untuk lolos 8i
7a7ak 7erikutnya. Perco7aan ini se7elumnya telah 8itafsirkan 8alam
hal tu<uan 9erilaku 8iarahkan. Jika kita memeriksa situasi 8engan
seksama, 7agaimana9un, a8alah <elas 7ah=a menyatakan Gtingkat
as9irasiG in8i@i8u se7enarnya a8alah 9ernyataan a9a yang 8ia angga9
kiner<a yang 7aik untuk men<a8i. Dengan kata lain, itu a8alah
e@aluasinya, 9a8a =aktu itu, 7era9a skor ia harus 8a9atkan, yaitu
e@aluasi tentang kemam9uannya. Data menun<ukkan 8engan <elas
7ah=a <ika skor orang sesuai 8engan skor yang ia hara9kan untuk
hasilkan, 8ia merasa telah melakukan 8engan 7aik +9engalaman
sukses0 8an <ika 8ia mencetak kurang 8ari Gas9irasiG ia merasa ia telah
melakukan 7uruk +#ilgar8 et al., -;>/0. Sta7ilitas e@aluasi terse7ut
8alam situasi 8i mana orang yang melakukan tugas ti8ak memiliki
kesem9atan untuk 9er7an8ingan 8engan orang lain. Data 8ari
9enelitian ini menun<ukkan 7ah=a Gtingkat as9irasiG 7erHuktuasi. Jika
orang terse7ut mem7uat skor yang le7ih 7aik 8ari satu se7elumnya,
maka a9a yang se7elumnya 8iangga9 se7agai kiner<a yang 7aik ti8ak
lagi 7aik 8an Gtingkat as9irasiG nya naik. Jika 9enam9ilannya menurun,
Gtingkat as9irasiG nya turun.$estinger <uga mengusulkan 7ah=a evaluasi opini-opini tidak akan
berdasar pada perbandingan dengan orang lain jika dasar objektif
tersedia. #och7aum +-;40 mela9orkan 9erco7aan tentang 9engaruh
9engetahuan 9en8a9at orang lain tentang 9en8a9at sen8iri seseorang
yang menguatkan (orollary ini. Setengah 8ari su7<ek 8alam 9enelitian
ini 8i7u<uk oleh eks9erimenter 7ah=a mereka sangat 7aik karena 7isa
mem7uat 9enilaian yang 7enar untuk mem7ahas hal6hal se9erti
masalah mereka. Sisi lain 8ari su7yek 8i7uat merasa 7ah=a mereka
sangat miskin 8alam mem7uat 9enilaian terse7ut. Mereka kemu8ian
8iminta untuk menuliskan o9ini mereka 8an 8iserahkan kem7ali 8alam
7entuk secarik kertas kemu8ian 8io9er untuk mem9erlihatkan ke9a8a
mereka 9en8a9at setia9 orang lain 8alam kelom9ok. Dengan cara ini
su7yek 8i7uat merasa 7ah=a se7agian 7esar orang lain 8alam
kelom9ok ti8ak setu<u 8engan mereka. Su7<ek yang 8i7erikan secara
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 6/35
o7yektif untuk merasa 7ah=a 9en8a9at mereka itu mungkin 7enar
ti8ak mengu7ah 9en8a9at mereka sangat sering terle9as 8ari
9erselisihan 8engan orang lain 8alam kelom9ok. Mereka yang memiliki
8asar o7yektif untuk merasa 9enilaian mereka kemungkinan 7esar
akan men<a8i ti8ak 7aik sangat sering mengu7ah 9en8a9at mereka
setelah menemukan 7ah=a orang lain ti8ak setu<u 8engan mereka.Piliha. O3a.g4O3a.g 0a1a P3-a.1i.ga.
Ketika ti8ak a8a 8asar o7<ektif 8alam 9er7an8ingan, orang akan
menge@aluasi o9ini 8an kemam9uan mereka 8engan mem7an8ingkan
8irinya 8engan orang lain. Teta9i, 7iasanya a8a 7anyak orang6orang
yang mungkin kita 9ilih untuk masuk 8alam 9er7an8ingan kita.
$estinger mengusulkan 7ah=a kecenderungan untuk membandingkan
diri dengan orang lain berkurang ketika perbedaan antara opini atau
kemampuan dengan orang itu bertambah. Artinya 7ah=a, orang le7ih
memilih untuk menge@aluasi o9ini 8an kemam9uan mereka 8engan
9er7an8ingan terha8a9 orang yang memiliki kesamaan 8an memiliki
9er7e8aan seminimal mungkin 8engannya, misalnya 8engan teman
se7ayanya +Sha= (onstanBo, -;310. Misalnya, orang 8e=asa akan
le7ih memilih untuk mem7an8ingkan 8irinya 8engan sesama orang
8e=asa, 7ukan 8engan anak6anak atau guru SD akan mem7an8ingkanefekti@itas meto8e 7ela<ar yang 8igunakan sesama guru SD, 7ukan
8engan 8osen 8i 9erguruan tinggi. Teta9i, a8a 9em7atasan 8ari hi9otesis 8i atas. $estinger
menye7utkan 7ah=a jika diberi pilihan, seseorang akan lebih memilih
orang yang lebih dekat pada opini dan kemampuan yang dimilikinya
untuk perbandingan +A0. A8a 7e7era9a 7ukti yang rele@an 8engan
konsekuensi ini 8ari 9erco7aan oleh *hittemore +-;140. Tu<uan 8ari
9enelitian ini a8alah untuk mengu<i hu7ungan antara kiner<a 8ankom9etisi. Su7yek 8u8uk 8i sekitar me<a 8an 8i7erikan tugas untuk
8iker<akan. A8a 7anyak kesem9atan untuk mengamati 7agaimana
orang lain mengalami kema<uan. Setelah sesi eks9erimental, 8alam
la9oran intros9ektif, su7<ek menyatakan 7ah=a mereka telah ham9ir
selalu s9ontan memilih seseorang yang kiner<anya 8ekat 8engan
mereka untuk 7ersaing. Dengan 8emikian, jika hanya ada
perbandingan yang berbeda, seseorang tidak akan bisa membuat
evaluasi yang tepat atas opini dan kemampuannya +50.
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 7/35
Dari hi9otesis -, 1, 8an yang 8iusulkan $estinger, a8a 7e7era9a
turunan yang 7isa 8ihasilkan se7agai 9re8iksi le7ih lan<ut. Turunan
terse7ut a8alah:
A. '@aluasi6e@aluasi akan sta7il ketika orang lain 8ekat 8engan
8engan o9ini 8an kemam9uan yang a8a untuk 9er7an8ingan.
+hi9otesis -,1, 05. '@aluasi6e@aluasi akan cen8erung 7erganti ketika kelom9ok
9er7an8ingan yang a8a memiliki o9ini 8an kemam9uan yang
mem7e8akan 8ari o9ini 8an kemam9uan seseorang. +hi9otesis
-,1, 0(. n8i@i8u akan kurang tertarik 8engan situasi 8imana orang lain
memiliki o9ini 8an kemam9uan 7er7e8a 8ari9a8a situasi yang
8imana orang lain memiliki o9ini 8an kemam9uan yang sama
8engan in8i@i8u itu. +hi9otesis - 0D. A8anya 9er7e8aan 8alam kelom9ok sehu7ungan 8engan
9en8a9at atau kemam9uan akan mengarah 9a8a tin8akan 8ari
9ihak anggota kelom9ok untuk mengurangi 9er7e8aan terse7ut.
+hi9otesis -,1, 0
Fakto34Fakto3 5a.g M20.ga3uhi P3u-aha.A8a 8ua faktor yang mem9engaruhi 9eru7ahan kemam9uan
8i7an8ingkan 8engan o9ini. "ang 9ertama a8alah ada sebuah
dorongan searah ke atas dalam hal kemampuan yang sebagian besar
tidak ada dalam opini. Sehu7ungan 8engan kemam9uan, 9enam9ilan
yang 7er7e8a memiliki nilai intrinsik yang 7er7e8a. Dalam 7u8aya
7arat, a8a nilai tam7ah yang 8i7erikan ke9a8a orang 8engan skor
9erformance yang le7ih tinggi, 8an selalu a8a 8orongan untuk selalu
meningkatkan 9erformance. Sehu7ungan 8engan o9ini, 8i sisi lain,
8engan ti8ak a8anya 9er7an8ingan yang melekat secara intrinsik
untuk memilih satu o9ini 8i atas yang lain. Jika kita memikirkan o9ini
9a8a 7e7era9a isu tertentu se9erti mulai se9an<ang kontinum, maka
ti8ak a8a 9en8a9at 8alam 8an 8ari 8irinya sen8iri mem9unyai nilai
yang le7ih 7esar 8ari9a8a 9en8a9at lain. Nilai 7erasal 8ari 9erasaan
su7<ektif 7ah=a 9en8a9at terse7ut 7enar 8an @ali8 +An8erson
5ran8t, -;;0.
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 8/35
"ang ke8ua a8alah ada hambatan non-sosial yang membuat sulit
atau bahkan tidak mungkin untuk mengubah kemampuan seseorang.
Ini hambatan non-sosial sebagian besar tidak ada di opini. A8a
ham7atan non6sosial yang umumnya kuat, namun, terha8a9
9eru7ahan kemam9uan seseorang, atau mengu7ah kiner<a seseorang
yang mencerminkan kemam9uan ini. 5ahkan <ika seseorang yakin
7ah=a ia harus mam9u 7er<alan le7ih ce9at atau harus le7ih cer8as,
8an 7ahkan <ika ia sangat termoti@asi untuk meningkatkan
kemam9uannya 8alam hal ini, a8a kesulitan untuk me=u<u8kannya
aki7at ham7atan non6sosial ini. 5er7e8a 8engan o9ini, in8i@i8u 7isa
8engan mu8ah memutuskan mengu7ah o9ininya atas informasi 7aru
yang ia terima.A8a tiga turunan yang 7isa 8ihasilkan se7agai 9re8iksi le7ih lan<ut.
Turunan terse7ut a8alah:D-. Ketika keti8aksesuaian a8a 7erkenaan 8engan o9ini atau
kemam9uan akan a8a kecen8erungan untuk mengu7ah 9osisi
sen8iri sehingga 8a9at 7ergerak le7ih 8ekat ke orang lain
8alam kelom9ok.D1. Ketika keti8aksesuaian a8a 7erkenaan 8engan o9ini atau
kemam9uan, kelom9ok akan mem7a=a mereka le7ih 8ekat
8engan 8iri sen8iri.D. Ketika keti8aksesuaian a8a 7erkenaan 8engan o9ini atau
kemam9uan akan a8a kecen8erungan untuk 7erhenti
mem7an8ingkan 8iri 8engan orang6orang 8alam kelom9ok
yang sangat 7er7e8a 8ari 8iri sen8iri.P2-3h.tia. P3-a.1i.ga.
Ka9an seseorang 7erhenti melakukan 9er7an8ingan Salah
satunya, $estinger mengusulkan D yang mengatakan 7ah=a orang
akan 7erhenti mem7an8ingkan 8iri 8engan orang 8alam kelom9ok <ikaa8a keti8ak sesuaian 7erkenaan 8engan o9ini 8an kemam9uannya.
n8i@i8u mungkin ti8ak lagi masuk karena 9er7an8ingan orang lain
karena kemam9uannya yang 7er7e8a +misalnya terlalu tinggi atau
terlalu ren8ah0 8i7an8ingkan anggota kelom9ok 9em7an8ing lainnya
+Sha= (onstanBo, -;310.$estinger 9ercaya 7ah=a konsekuensi 8ari 7erhenti
mem7an8ingkan akan 7er7e8a 9a8a o9ini 8an kemam9uan +Sha=
(onstanBo, -;310. Pan8angan umum mengenai ini a8a 9a8a hi9otesis
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 9/35
I 8ari $estinger yaitu penghentian perbandingan dengan orang lain
akan disertai dengan permusuhan atau pengurangan, kelanjutan
perbandingan dengan orang-orang akan menyiratkan konsekuensi
yang tidak menyenangkan. Pa8a corollary 2A 8ise7utkan 7ah=a
penghentian perbandingan dengan orang lain akan disertai dengan
permusuhan atau pengurangan dalam hal opini. Dalam kasus
kemampuan ini umumnya tidak akan benar. Stu8i 8ari $estinger,
Schachter, 8an 5ack +-;4/0 menemukan 7ah=a a8a kecen8erugan
8alam kelom9ok untuk menolak anggota kelom9ok yang memiliki
9en8a9at yang sangat 7er7e8a. Penolakan ini cen8erung 8isertai
8engan 9enghentian relatif komunikasi 7agi mereka yang 8itolak. ni
ti8ak 8iragukan lagi 7ukti lain 8ari 9enghentian 9er7an8ingan 8engan
orang6orang. 5er7e8a 8engan kemam9uan yang ketika misalnya orang
lain memiliki kemam9uan yang le7ih tinggi malah akan 8iterima 8alam
suatu kelom9ok.Tka.a. 0a1a Ks3aga2a.
$estinger menye7utkan 7ah=a ada faktor-faktor yang
meningkatkan pentingnya beberapa kelompok tertentu sebagai
kelompok pembanding untuk beberapa opini atau kemampuan
tertentu akan meningkatkan tekanan terhadap keseragamanmengenai kemampuan atau opini dalam kelompok itu. Kelom9ok yang
8a9at menyeragamkan 7e7era9a o9ini 8an kemam9uan tertentu tentu
akan le7ih 8i9ilih men<a8i kelom9ok 9em7an8ing.5e7era9a corollary telah 8irumuskan untuk mens9esi?kkan
7e7era9a faktor yang mem9erkuat tekanan terha8a9 keseragaman,
yaitu:FA. Semakin kuat daya tarik kepada kelompok, akan menjadi
semakin kuat tekanan terhadap keseragaman mengenai kemampuan
dan opini dalam kelompok itu. Semakin menarik kelom9ok itu menurut
in8i@i8u, maka semakin 9enting kelom9ok itu men<a8i kelom9ok
9em7an8ing. Dengan 8emikian, tekanan untuk mengurangi 9er7e8aan
antara anggota kelom9ok 8engan kelom9oknya akan semakin kuat.
Tekanan ini se7aiknya 8imanifestasikan se7agai kecen8erungan untuk
meru7ah 9osisi 8iri, usaha tam7ahan untuk meru7ah orang lain, 8an
kecen8erungan le7ih 7esar untuk mem7uat yang lain 7ukan lagi
9er7an8ingan.
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 10/35
F5. Semakin besar relevansi opini atau kemampuan untuk
kelompok, semakin kuat akan menjadi tekanan terhadap keseragaman
menyangkut pendapat atau kemampuan itu.
Pa8a hi9otesis 36nya, $estinger menye7utkan 7ah=a jika orang-orang yang sangat berbeda dari opininya atau kemampuan yang
dianggap berbeda dari diri pada atribut sesuai dengan perbedaan itu,
kecenderungan untuk mempersempit kisaran perbandingan menjadi
lebih kuat. Stu8i yang ia lakukan <uga telah menemukan 7ah=a
9erse9si heterogenitas mengham7at su7<ek untuk mem9ersem9it
kisaran 9er7an8ingannya.Se8angkan 9a8a hi9otesis ;6nya, $estinger menyatakan 7ah=a
ketika ada berbagai opini atau kemampuan dalam kelompok, kekuatan
relatif dari tiga manifestasi dari tekanan terhadap keseragaman akan
berbeda bagi mereka yang dekat dengan modus kelompok daripada
mereka yang jauh dari modus. Secara khusus, mereka yang dekat
dengan modus kelompok akan memiliki kecenderungan kuat untuk
mengubah posisi orang lain, kecenderungan yang relatif lemah untuk
mempersempit kisaran perbandingan dan kecenderungan yang lebih
lemah untuk mengubah posisi mereka sendiri dibandingkan dengan
mereka yang jauh dari modus dari kelompok .I20likasi t3ha1a0 P2-.tuka. Klo20ok 1a. St3uktu3 Sosial
Dorongan untuk menge@aluasi 8iri sen8iri <uga memiliki im9likasi
yang 9enting 9a8a 9em7entukan kelom9ok 8an 9eru7ahan
keanggotaan kelom9ok. Di tem9at 9ertama, se<ak 9er7an8ingan 7isa
8ilakukan hanya 8alam kelom9ok, 8orongan untuk menge@aluasi 8iri
sen8iri seyogyanya menye7a7kan orang merasa a8a 8alam kelom9ok
8an 7erasosiasi 8engan orang lainnya. Dengan 7erkelom9ok, kita 7isa
8engan mu8ah 7erga7ung 8engan orang6orang lain untuk memenuhi
tu<uan 7ersama 8an 8i 8alamnya kita 8a9at melakukan e@aluasi 8iri
kita, 7aik saat kita mem7eri kontri7usi, mau9un saat kita 7erinteraksi
8engan anggota kelom9ok kita. Kita akan mu8ah menemukan orang6
orang yang le7ih tinggi, le7ih ren8ah, atau sama 8engan kita sehingga
kita 7isa mengukur se<auh mana 8iri kita saat itu. Se7era9a kuat
8orongan 8an ke9uasan yang 7erasal 8ari sum7er6sum7er ini
8i7an8ingkan 8engan ke7utuhan lain, ta9i tam9ak <elas 7ah=a
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 11/35
8orongan untuk e@aluasi 8iri meru9akan faktor 9enting yang
7erkontri7usi terha8a9 mem7uat manusia G7erkelom9okG.Ke8ua, kelom9ok yang menye8iakan <an<i ter7esar 9a8a ke9uasan
a8alah kelom9ok yang memegang o9ini6o9ininya 8ekat 8engan o9inianggotanya 8an akan cen8erung 7er9in8ah 8ari kelom9ok <ika
kelom9ok memegang o9ini yang 7er7e8a. Crang, kemu8ian,
cen8erung 7ergerak 8alam kelom9ok6kelom9ok 8imana, menurut
9enilaian mereka, memiliki 9en8a9at yang 8ekat 8engan 8iri mereka
sen8iri. 5anyak in8i@i8u yang memilih untuk 7erga7ung 8engan
kelom9ok yang memiliki i8ealisme yang sama 8an minat yang sama
misalnya. Atau mungkin misalnya, ketika seorang mahasi=a
memutuskan ikut 7erorganisasi, ia akan le7ih senang 7erga7ung 9a8a
organisasi 8imana ia menemukan 7anyak mahasis=a lainnya yang
memiliki o9ini 8an kemam9uan yang sama 8engannya.Ko.sku.si 1a3i P.6gaha. Incomparability
$estinger mengi8enti?kasi 8ua <enis situasi 8imana in8i@i8u
cen8erung untuk men8e?nisikan kelom9ok untuk mem7uat mereka tak
8a9at 8i7an8ingkan karena o9ini 8an kemam9uan yang terlalu 7er7e8a
8ari 9en8a9at 8an kemam9uan mereka sen8iri. Situasi 9ertama a8alah
ketika 8aya tarik kelom9ok 7egitu kuat, karena alasan lain, 7ah=a
anggota terus ingin teta9 8alam kelom9ok terle9as 8ari fakta 7ah=a ia
nyatanya 7er7e8a 8ari kelom9ok 9a8a 7e7era9a o9ini atau
kemam9uan. n8i@i8u mungkin ingin teta9 7era8a 8i suatu kelom9ok
7ukan karena 8orongan untuk menge@aluasi 8iri teta9i 8orongan
untuk 7era?liasi yang sangat 7esar sehingga ia ti8ak mem9er8ulikan
masalah 9er7e8aan o9ini 8an kemam9uan yang ter<a8i. "ang ke8ua
8imana 9er7an8ingan 8i9aksakan seseorang a8alah satu 8i mana ia
8icegah meninggalkan gru9. Misalnya orang6orang 8i 8alam 9en<arayang ti8ak 7isa meninggalkan 9en<ara mem7uatnya ti8ak 7isa
meninggalkan kelom9ok 7ersama nara9i8ana lainnya +Sha=
(onstanBo, -;310.Su22a35
Teori Social (om9arison 8ari $estinger mengusulkan 7ah=a in8i@i8u
mem9ela<ari 8an menge@aluasi 8irinya 8engan 9er7an8ingan 8engan
orang lain +<ika 8asar ?sik ti8ak terse8ia0. #i9otesis 8an 7er7icara
menga9a orang terli7at 8alam 9er7an8ingan sosial. Ke7utuhan untuk
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 12/35
mengetahui 8iri 8ikom7inasikan 8engan kemustahilan untuk
menentukan 9en8a9at atau kemam9uan 8engan mengacu 9a8a 8unia
?sik 8alam 7anyak situasi memoti@asi orang untuk mem7an8ingkan
8iri 8engan orang lain. #i9otesis , I, 8an I meringkas 9emahaman
$estinger tentang 8engan sia9a akan mem7an8ingkan orang. ntinya,
ia men8alilkan 7ah=a orang akan mencari orang lain yang sama untuk
9er7an8ingan, atau, 8alam kasus kemam9uan, orang lain yang se8ikit
le7ih 7aik. Dia 7er9en8a9at 7ah=a 9er7an8ingan 8engan orang6orang
yang 9en8a9atnya atau kemam9uan terlalu 7er7e8a ti8ak mem7erikan
7anyak informasi yang 7erguna untuk menilai akurasi satu 9en8a9at
sen8iri atau kemam9uan 6terutama karena hasil 9er7an8ingan terse7ut
8iketahui se7elumnya. Akhirnya, #i9otesis I, I, I, 8an
menun<ukkan 7e7era9a konsekuensi 8ari 9er7an8ingan sosial untuk
8iri sen8iri. Per7an8ingan 8a9at menye7a7kan 9eru7ahan 8alam
9en8a9at seseorang atau kemam9uan, 8an kemungkinan 7esar
9eru7ahan ini 7er<alan ke arah keseragaman +yaitu, asimilasi0. Jumlah
9eru7ahan sangat tergantung 9a8a 9entingnya, rele@ansi, 8an 8aya
tarik untuk kelom9ok 9em7an8ing, 8an keti8akmam9uan untuk
menca9ai keseragaman 8iangga9 se7agai ti8ak menyenangkan.
$) SOCIAL JUDGEMENT THEORY Social judgment theory +SJT0 a8alah a self-persuasion theory yang
8iusulkan oleh (arolyn Sherif, MuBafer Sherif, 8an (arl #o@lan8
+#o@lan8 8kk, -;3/0, 8i8e?nisikan oleh Sherif 8an Sherif se7agai
9erse9si 8an e@aluasi i8e 8engan mem7an8ingkannya 8engan sika9
saat ini. Pen8ekatan Sherif me=u<u8kan kerangka ker<a konse9tual
yang ia telah 8itera9kan 9a8a situasi yang 7eragam se9erti
9em7entukan norma, 9eru7ahan sika9, 8an konHik antar kelom9ok+Sherif, -;2F0.
Social udgment !heory a8alah suatu kerangka ker<a yang
mem9ela<ari 9enilaian manusia. ni a8alah meta6teori yang
mengarahkan 9enelitian 9a8a 9ers9ektif kognitif, yaitu 7agaimana
An8a melihat situasi. Karya 5runs=ik 8engan fungsionalis 9sikologi
9ro7a7ilistik menemukan 7ah=a 9roses 9sikologis seseorang yang
8isesuaikan 8engan faktor6faktor lingkungan mereka +Dhami 8kk,
1//>0. Moti@asi 8an ka9asitas kognitif a8alah @aria7el utama 8alam
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 13/35
mo8el utama 9enilaian sosial 8an 9ersuasi, namun, sifat yang te9at
8ari interaksi mereka 8alam 9roses 9enghakiman teta9 am7igu +!oets
8kk, 1/-10.
Social judgment theory terutama 9rihatin 8engan 9roses 9sikologisyang men8asari eks9resi sika9 8an 9eru7ahan sika9 melalui
komunikasi. Asumsi 8asar yang men8asari teori ini a8alah 7ah=a
9rinsi969rinsi9 yang mengatur 9roses 8asar judgment secara umum
<uga 7erlaku untuk eks9resi sika9 8an 9eru7ahan. Cleh karena itu,
Sherif et al. memulai 8engan 9ertim7angan 9rinsi969rinsi9 yang
7erasal 8ari 9enelitian 9siko?sik 9enilaian. Prinsi969rinsi9 ini kemu8ian
terkait 8engan 9roses sika9 8an 9rinsi969rinsi9 tam7ahan yang 7erasal
8ari stu8i yang 8irancang khusus untuk mem9ela<ari sika9.
"ttitude change a8alah tu<uan men8asar 8ari komunikasi 9ersuasif.
SJT 7erusaha untuk menentukan kon8isi 8i mana 9eru7ahan ini
7erlangsung 8an mem9re8iksi arah 8an tingkat 9eru7ahan sika9,
ketika menco7a untuk men<elaskan 7agaimana mungkin seseorang
mungkin untuk mengu7ah 9en8a9atnya, arah kemungkinan 9eru7ahan
itu, toleransi mereka terha8a9 9en8a9at orang lain, 8an tingkat
komitmen untuk 9osisi mereka +Mallar8, 1/-/0. Para 9eneliti SJT
mengklaim hara9an mengenai 9eru7ahan sika9 8a9at 8i8asarkan 9a8a
tingkat 9enerima 9esan tentang keterli7atan, struktur stimulus +8an
7era9a 7anyak alternatif memungkinkan0, 8an nilai +kre8i7ilitas0 8ari
sum7er. J!"m#nt $cal#$ an! attit!#$
5erakar 9a8a judgment theory , 8imana 7erkaitan 8engan
8iskriminasi 8an kategorisasi rangsangan, ini menco7a untuk
men<elaskan 7agaimana attitude 8isa<ikan, 8inilai, 8an 8imo8i?kasi.
udgment ter<a8i ketika seseorang mem7an8ingkan seti8aknya 8ua
stimuli 8an mem7uat 9ilihan tentang mereka. 5erkenaan 8engan social
stimuli secara khusus, judgment processes mengga7ungkan ke8ua
9engalaman masa lalu 8an kea8aan sekarang. Sherif et al. +-;240
men8e?nisikan sika9 se7agai G9ertahanan9en8irian yang men<un<ung
tinggi in8i@i8u 8an menghargai tentang o7yek, masalah, orang,
kelom9ok, atau lem7agaG +hal. >0. Peneliti harus menyim9ulkan sika9
8ari 9erilaku. Perilaku 8a9at 8alam menangga9i 8iatur atau alami
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 14/35
rangsangan yang ter<a8i. Sika9 yang 7enar sangat 9enting untuk
i8entitas 8iri 8an kom9leks, sehingga 7isa sulit untuk 7eru7ah.
Sherif 8an #o@lan8 +-;2-0 mengemukakan 7ah=a 9enilaian 8a9at8i9ela<ari 7aik untuk menentukan ka9asitas 8iskriminatif rasa
mo8alitas tertentu atau untuk menganalisis 9enem9atan atau
kategorisasi rangsangan tertentu 8alam seri. Analisis Sherif 8an
#o@lan8 9rihatin terutama 8engan 9roses 9enem9atan. Karena mereka
tertarik 9a8a 9em7entukan sika9 8an 9eru7ahan, analisis mereka
8itangani 8engan 9enem9atan item sika9 seseorang se9erti yang
8igunakan 8alam 9engukuran sika9.Prinsi969rinsi9 utama tentang 9erkem7angan judgment scales
7erasal 8ari stu8i eks9erimental menggunakan rangsangan netral,
se9erti weights, tones, 8an lines. Kesim9ulan umum yang 8iam7il 8ari
9enelitian terse7ut a8alah 7ah=a seorang in8i@i8u yang 8iha8a9kan
8engan serangkaian rangsangan 8ari alam semesta yang 8i7erikan
rangsangan cen8erung untuk mem7entuk a psychological scale of
judgment . Se7agai contoh, <ika o7<ek yang sangat 7erat 8igunakan
se7agai stan8ar 8alam menilai 7erat 7a8an, maka o7<ek lain akan
8inilai relatif le7ih ringan 8i7an8ingkan <ika o7<ek yang sangat ringan
8igunakan se7agai stan8ar. Stan8ar ini 8ise7ut se7agai anchorE.
Peker<aan ini meli7atkan physical objects yang 8itera9kan untuk
9eker<aan 9sikososial, 8i mana 7atas67atas suatu 9eserta 8ari
9enerimaan 9a8a isu6isu sosial yang 8i9ela<ari +#o@lan8 8kk, -;3/0.
su6isu sosial termasuk 7i8ang67i8ang se9erti agama 8an 9olitik.Salah satu cara 8i mana 9ara 9engem7ang SJT mengamati sika9
a8alah melalui G#wn $ategories %uestionnaireG. Meto8e ini
mengharuskan 9eserta 9enelitian untuk menem9atkan 9ernyataan ketum9ukan 9aling 8a9at 8iterima, 9aling ofensif, netral, 8an se7againya,
agar 9ara 9eneliti untuk menyim9ulkan sika9 mereka. Kategorisasi ini,
se7uah 9roses 9enilaian yang 8iamati, 8ilihat oleh Sherif 8an #o@lan8
+-;2-0 se7agai kom9onen utama 9em7entukan sika9. Se7agai 9roses
9enilaian, kategorisasi 8an 9em7entukan sika9 a8alah 9ro8uk 8ari
kasus 7erulang, sehingga 9engalaman masa lalu mem9engaruhi
ke9utusan mengenai as9ek situasi saat ini. Cleh karena itu, attitude
8i9eroleh.
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 15/35
Latit!#$ o% Acc#ptanc#& R#'#ction& an! Noncommitm#nt Menurut Sherif 8an #o@lan8, judgmental processes 7ero9erasi
ketika in8i@i8u 8i9erlukan untuk menun<ukkan a9akah 8ia setu<u atau
ti8ak setu<u 8engan 9ernyataan, se9erti 8alam kasus 9engukuransika9. Namun 8emikian, 8ua ?tur tam7ahan yang 7ero9erasi 8alam
9enilaian 9siko?sik. Pertama, <ika orang memiliki sika9 terha8a9 suatu
o7<ek atau kelas o7<ek, ia mem7a=a ke situasi tertentu se9erangkat
8i8irikan kategori e@aluatif. Cleh karena itu, 9ertanyaan tentang
acceptability atau unacceptability 8ari o7<ek sika9 men<a8i faktor
8alam 9enilaian + judgment 0. Ke8ua, social judgment 7er@ariasi 8ari
in8i@i8u ke in8i@i8u, se8angkan 8alam kasus psychophysical
judgments a8a little interindividual variability .n8i@i8u <uga 7er7e8a 8alam 9osisi lain acceptance atau tolerance
mereka. Pengamatan 9er7e8aan ini menye7a7kan konse9 latitudes of
acceptance, rejection, 8an noncommitment . Sherif melihat attitude
se7agai cam9uran 8ari tiga latitu8es terse7ut. &atitude of acceptance
mengacu 9a8a 7er7agai 9osisi 7ah=a seseorang 7erse8ia untuk
menerima atau, seti8aknya, untuk mentolerir. ni ti8ak hanya meli9uti
9osisi yang 9aling 8iterima orang, teta9i <uga 9osisi yang 8itoleransi
lainnya. &atitude of rejection mengacu 9a8a semua 9osisi yang ti8ak8a9at 8iterima atau ti8ak menyenangkan ke9a8a in8i@i8u. ni termasuk
9osisi yang ti8ak 8sukai 8an semua 9osisi yang ti8ak 8a9at 8iterima
lainnya. &attitude of noncommitment mencaku9 semua 9osisi yang
ti8ak termasuk 8alam salah satu latitude of acceptance atau latitude
of rejectionL yaitu, semua 9osisi yang ti8ak seorang9un menerima
mau9un ti8ak 8iterima. Dengan 8emikian 9enilaian seseorang 8ari
9ernyataan tertentu akan tergantung 9a8a hu7ungannya 8engan
latitudes terse7ut.Dalam usaha untuk mengukur latitudes of acceptance, rejection,
8an noncommitment , Sherif, Sherif, 8an Ne7ergall +-;240 mem7uat
7e7era9a asumsi: +-0 Seti8aknya a8a 8ua 9osisi yang 8a9at 8iam7il
terha8a9 o7<ek sika9, 8an ini 8ikenal 9a8a su7<ek6su7<ek. Posisi ini
9erlu 8i8e?nisikan se<elas mungkin. +10 Alternatif 8alam 8omain a8alah
9eringkat 8alam urutan yang sama oleh semua su7<ek ketika 8imensi
untuk semua 9eringkat a8alah 8era<at yang menguntungkan. #al ini
hanya 7erlaku untuk la9oran tegasL ti8ak a8a asumsi yang 8i7uat
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 16/35
mengenai kesetaraan inter@al. +0 Crang 7e7as untuk menentukan
nomor 9osisi mereka sen8iri yang akan mereka terima, tolak, atau
teta9 netral.
A$$imilation an! Contra$t E(#ct$
Terka8ang orang melihat 9esan yang masuk 8alam latitude of
rejection mereka se7agaimana <auh 8ari anchor mereka 8ari9a8a yang
se7enarnyaL se7uah fenomena yang 8ikenal se7agai kontras. Ke7alikan
8ari kontras a8alah asimilasi, kesalahan 9erse9si 8i mana orang
menilai 9esan yang masuk 8alam latitude of acceptance mereka
se8ikit 7er7e8a 8ari anchor mereka 8ari9a8a mereka yang se7enarnya.&atitudes menentukan kemungkinan asimilasi 8an kontras. Ketika
su8ut 9an8ang 7er7e8a67e8a 8inyatakan 8alam 9esan komunikasi
8alam latitude of acceptance, 9esan terse7ut le7ih mungkin
7erasimilasi atau 8ilihat se7agai le7ih 8ekat 8engan anchor seseorang,
atau su8ut 9an8angnya sen8iri, 8ari9a8a yang se7enarnya. Ketika
9esan 8iangga9 sangat 7er7e8a 8ari anchor seseorang 8an, 8engan
8emikian, <atuh 8alam latitude of rejection, 9ersuasi ti8ak mungkin,
karena efek kontras. 'fek kontras yang ter<a8i ketika 9esan 8i9an8ang
se7agai le7ih <auh 8ari9a8a yang se7enarnya 8ari anchor.
Pesan yang 7era8a 8alam latitude of noncommitment ,
7agaimana9un, a8alah yang 9aling mungkin untuk menca9ai
9eru7ahan sika9 yang 8iinginkan. Cleh karena itu, le7ih ekstrim
9ertahanan in8i@i8u, semakin 7esar latitude of noncommitment 6nya
8an, 8engan 8emikian, semakin sulit ia a8alah untuk meyakinkan.E"o in)ol)#m#nt
Menurut Sherif 8an #o@lan8 +-;3/0, tingkat ego involvement
tergantung 9a8a a9akah masalah mem7angkitkan sika9 intens atau,
le7ih te9atnya, a9akah in8i@i8u 8a9at mengangga9 masalah ini
8engan 7e7era9a 8etasemen se7agai soal faktual utamaE +hal. -;- 0.
Agama, 9olitik, 8an keluarga a8alah contoh masalah yang 7iasanya
menghasilkan sika9 yang sangat terli7at. Mereka 7erkontri7usi
terha8a9 i8entitas 8iri seseorang.Konse9 involved a8alah inti 8ari SJT. Singkatnya, Sherif et al. +-;20
7ers9ekulasi 7ah=a orang yang sangat terli7at 8alam masalah le7ih
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 17/35
mungkin untuk menge@aluasi semua 9osisi mungkin, karena itu
mengaki7atkan latitude of noncommitment sangat ter7atas atau ti8ak
a8a. Crang6orang yang memiliki ke9rihatinan yang men8alam atau
memiliki 9en8a9at yang ekstrim 8i ke8ua sisi argumen selalu sangat
9e8uli 8an memiliki latitude of rejection yang 7esar karena mereka
su8ah memiliki 9en8a9at yang kuat ter7entuk 8an 7iasanya ti8ak
7erse8ia untuk mengu7ah itu. Keterli7atan tinggi <uga 7erarti 7ah=a
in8i@i8u akan memiliki latitude of acceptance yang le7ih. Menurut SJT,
9esan yang 7era8a 8alam latitude of rejection ti8ak mungkin 7erhasil
meyakinkan. Cleh karena itu, highly involved in8i@i8u akan le7ih sulit
untuk meyakinkan, menurut SJT.
Dalam o9osisi, in8i@i8u yang memiliki ke9e8ulian yang kurang
8alam masalah, atau memiliki keterli7atan ego yang le7ih kecil,
cen8erung memiliki latitude of acceptance yang 7esar karena mereka
kurang 7er9en8i8ikan 8an ti8ak 7anyak 9e8uli tentang masalah,
mereka le7ih cen8erung le7ih mu8ah menerima i8e6i8e atau 9en8a9at
tentang suatu masalah. n8i@i8u ini <uga akan memiliki latitude of
noncommitment yang 7esar karena, sekali lagi, <ika mereka ti8ak
9e8uli 7anyak tentang to9ik, mereka ti8ak akan 7erkomitmen untuk
i8e6i8e tertentu, a9akah mereka 7era8a 8i latitude of rejection atau
acceptance. Seorang in8i@i8u yang ti8ak memiliki 7anyak keterli7atan
ego 8alam masalah akan memiliki latitude of rejection yang kecil
karena mereka sangat ter7uka untuk masalah 7aru +#o@lan8 8kk,
-;3/0.Social J!"m#nt an! Attit!# C*an"#
Sherif 8an #o@lan8 +-;3/0 menun<ukkan 7ah=a stu8i tentang efek
komunikasi tentang 9eru7ahan sika9 telah menghasilkan hasil yangkurang <elas 8an ka8ang6ka8ang 7ertentangan. Se7agai contoh,
Manske +-;F0 8an !ussell 8an !o7ertson +-;>F0 menemukan
9ergeseran 8alam arah yang 7erla=anan 8engan yang 8ian<urkan oleh
komunikasi. Ke8ua 9eru7ahan 9ositif 8an negatif telah 8ila9orkan
se7agai fungsi 8ari 9osisi a=al su7<ek +*ilke, -;>0. Ketika 9er7e8aan
kecil, komunikasi yang 7erasimilasi 8an karenanya menghasilkan
9eru7ahan sika9 9ositifL ketika itu sangat 7esar, kontras efek ter<a8i
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 18/35
8an sika9 7eru7ah <auh 8ari 9osisi yang 8ian<urkan oleh komunikasi
terse7ut.nter9retasi umum ini 8iuraikan oleh Sherif et al +-;240, yang
menyarankan 7ah=a 9enem9atan atau e@aluasi komunikasi a8alahrelatif terha8a9 skala referensi in8i@i8u, yang meli9uti latitudes of
acceptance, rejection, 8an noncommitment . A8a atau ti8ak orang
mengalami 9er7e8aan antara 9osisi mereka sen8iri 8an komunikasi
tergantung 9a8a 9osisi komunikasi relatif terha8a9 latitudes of
acceptance, rejection, 8an noncommitment . Se<auh mana latitudes ini
7erfungsi se7agai <enis anchor tergantung 9a8a se<auh mana in8i@i8u
secara 9ri7a8i terli7at 8engan masalah ini. Tingkat keterli7atan 8a9at
8itentukan 8engan mem7an8ingkan <umlah 9osisi 8i masing6masing
tiga latitude. Semakin 7esar keterli7atan 9ri7a8i 8engan masalah ini,
semakin 7esar akan men<a8i latitude of rejection 8alam kaitannya
8engan latitude of acceptance 8an semakin ham9ir latitude of
noncommitment akan men8ekati nol.Cleh karena itu 7erikut 7ah=a, ketika seseorang terli7at 8engan
masalah, latitudes of acceptance nya sen8iri men<a8i titik <angkar atau
anchor untuk e@aluasi komunikasi tentang masalah ini. Ketika
komunikasi ti8ak menyim9ang <auh 8ari latitudes of acceptance, ituakan 7erasimilasi 8an akan 8inilai se7agai Ga8il,G G7erisi,G 8an mungkin
G7enar.G Posisi orang itu sen8iri 7ergeser ke arah komunikasi. Di sisi
lain, <ika komunikasi 9en8ukung 9osisi yang terlalu <auh 8ari latitudes
of acceptance seseorang 8a9at <atuh 8alam latitude of rejection nya,
efek kontras ter<a8i 8an komunikasi yang 8inilai se7agai Gti8ak a8il,G
G7ias, G8an mungkinG 9alsu.
C) A THEOR7 OF CHOICE
Steiner menyatakan a8anya teori 9ilihan +theory of choice' yaitu
teori yang mem7ahas @aria7el yang menentukan 9erse9si 9ilihan 8an
konsekuensi 8ari 9erse9si terse7ut untuk 7er7agai 9roses 8an 9erilaku
9sikologisD#+nition$ o% c*oic#
Se7elum men8e?nisikan mengenai 9ilihanE, Steiner mem7e8akan
antara ken8ali 9ilihan +decision control' 8an ken8ali hasil +outcome
contro'l. Decision control mengacu 9a8a 9roses yang ter<a8i atas
9emilihan tin8akan atau 9emilihan antara 7e7era9a o9si +Sha=
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 19/35
(ostanBo, -;310. Se8angkan outcome control a8alah ken8ali atas hasil
akhir atas o9si yang 8i9ilih +Sha= (ostanBo, -;310. Su8ah <elas,
seseorang 7isa sa<a memilih sesuatu tan9a mam9u mengen8alikan
konsekuensi 8ari 9ilihannya. Ken8ali 9ilihan inilah yang mem7erikan
ke=enanganE untuk memilih sesuatu. Sehingga 9ilihan 9a8a 8asarnya
sama 8engan ke7e7asan untuk menentukan sesuatu.!heory of choice 7erkaitan 8engan ken8ali 9ilihan. "aitu 8engan
9enilaian orang lain atas ken8ali mereka atau ken8ali orang lain atas
9emilihan o9si. Namun 7agaimana9un, ken8ali hasil +outcome control'
ti8ak 8a9at 8ia7aikan 7egitu sa<a, karena ken8ali yang 8iterima atas
hasil 9ilihan mungkin mem7uat o9si men<a8i le7ih menarik.#ara9an utilitas atas 9ilihan69ilihan +()pected utilities of #ptions0Ketertarikan atau9un keinginan atas se7uah 9ilihan a8alah fungsi 8ari
utilitasnya, yaitu se<auh mana manfaat 9ositif le7ih 7esar 8ari9a8a
as9ek negatif. Steiner 7er9ikir hasil yang 8iinginkan se7agai ha8iah
8an yang ti8ak 8iinginkan se7agai 7iaya. Pemanfaatan hasil yang
8inyatakan 8engan rumus 7erikut +Steiner, -;4/, hal F.0:
Dimana n <umlah 9ayoOs atau costs 9a8a in8i@i8uIalence #asil yang 8iinginkanPro7a7ility kemungkinan 8irasakannya hasil terse7ut5er8asarkan formula ini, keuntungan 7ersih +9ositif atau negatif0
yang akan 8ihasilkan 8ari 9emilihan o9si a8alah hara9an utilitas 8ari
o9tion terse7ut. Cleh karena itu, 9ilihan yang 8iinginkan a8alah ha8iah
+ payo*s' yang mele7ihi 7iaya +cost' yang 8ihara9kan. Akan teta9i,
teori ti8ak 7erasumsi 7ah=a orang akan selalu 7er9erilaku rasional
8alam menge@aluasi ha8iah +payo*s' 8an 7iaya +cost'. Se7aliknya,
orang sering memiliki 7e7era9a tu<uan 8alam 9ikiran 8an
menghentikan analisis payo*s 8an costs ketika menemukan alternatif
lain yang 8a9at 8iterima.Compari$on an! C*oic#
Steiner mem7e8akan antara keinginan +desirability 0 8an 8aya tarik
+attractiveness' atas se7uah 9ilihan. Dia 7er9en8a9at 7ah=a 9otensi
9ilihan yang memuaskan +desirability' tergantung 9a8a utilitas yang
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 20/35
8ihara9kan namun 8aya tariknya 7ergantung 9a8a utilitas yang
8ihara9kan 8ari alternatif lain yang 8i7an8ingkan.#al yang menarik 8ari suatu 9ilihan 8ihi9otesiskan 7ah=a ia
7ergantung ke9a8a a9a yang 8ihara9kan 8i8a9at 8i7an8ing 9ilihan lainyang a8a. Menurut teori, 9er7an8ingan 8engan 9ilihan lain yang
9antas akan 8ilihat le7ih 8ulu 8ari9a8a 9er7an8ingan 8engan 9ilihan
selain itu, =alau9un 7iasanya 9er7n8ingan 8engan 9ilihan selain yang
9antas akan memiliki 9engaruh yang le7ih 7esar kemungkinannya
8i9ilih. Ketertarikan atas a8anya o9si tergantung 9a8a hara9an atas
kegunaan secara relatif atas o9si yang sesuai 8an hara9an kegunaan
yang relatif atas o9si yang terse8ia +Sha= (ostanBo, -;310.A8a tiga alasan menga9a in8i@i8u merasa mem9unyai 9ilihan, 9ertama
yaitu in8i@i8u merasa mereka mem9unyai 9ilihan e@aluatif <ika
kegunaan atas satu atau le7ih atas o9si seti8aknya sama tinggi
nilainya 8ari alternati@e yang 8ise8iakan se7agai 9em7an8ing. n8i@i8u
akan merasa a8anya 9ilihan 8iskriminatif ketika 9ilihan ter7aik
9ertama 7ernilai le7ih 8ari 9ilihan ter7aik ke8ua yang terse8ia. n8i@i8u
akan mengalami 9ilihan otonom ketika 8iha8a9kan 9a8a o9si yang
setara kegunaannya, mereka merasa ke9utusan yang 8iam7il
mencerminkan 9ertim7angan 8an 9referensi 9ri7a8i +Sha= (ostanBo,-;310. Disini Steiner men<elaskan mengenai 9roses yang ter<a8i 8alam
kognisi atas 9erse9si a8anya 9ilihan 8an 7agaimana in8i@i8u
mengam7il se7uah ke9utusan 7er8asarkan 9erse9sinya.Singkatnya, 9ilihan e@aluatif meru9akan fungsi 8ari 9er7e8aan
antara utilitas yang 8ihara9kan 8ari satu atau le7ih 7anyak 9ilihan
yang terse8ia 8an stan8ar +9er7an8ingan set yang sesuai0, se8angkan
9ilihan 8iskriminatif 8an otonom a8alah fungsi 8ari 9er7e8aan antara
utilitas yang 8ihara9kan 8ari 9ilihan yang terse8ia. Pilihan 8iskriminatif mungkin hasil 8ari 9er7e8aan 7esar, se8angkan 9ilihan otonom
mungkin hasil 8ari 9er7e8aan kecil.Mltipl# option$ an! $#l#ction$
A9akah orang merasa mereka memiliki atau ti8ak memiliki 9ilihan
mungkin tergantung 9a8a <umlah 9ilihan yang terse8ia 8an <umlah
9ilihan yang 8i9er7olehkan. Secara umum, semakin 7anyak alternatif
yang terse8ia, semakin 7esar 7e7an ker<a kognitif6e@aluatif yang
8i9erlukan untuk mengi8enti?kasi 9ilihan yang ter7aik 8an 9ilihan
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 21/35
ter7aik 7erikutnya. &e7ih <auh, <ika utilitas 9ilihan yang 8ihara9kan
ham9ir sama 8an atau kom9leks, in8i@i8u mungkin 9uas 8engan
alternatif yang hanya Gcuku9 7aikG 8an mem7uat ke9utusan 8engan
ce9at +#en8n8, Mills, Kiesler -;23LKiesler -;22L Pollay, -;F/ 0.Dalam 7e7era9a situasi seseorang 8a9at memilih hanya salah satu
alternatif 8ari yang terse8ia +misalnya memilih istri0, se8angkan 8alam
kasus lain le7ih 8ari satu alternatif 8a9at 8i9ilih +misalnya memilih
7uku 7acaan0. Kasus 9ertama 8ikatakan 8is<ungtif karena
menggunakan salah satu 9ilihan menghalangi 9enggunaan 9ilihan lain:
kasus ke8ua a8alah tam7ahan karena utilitas 9ilihan yang 8i9ilih
7ersifat kumulatif. Teori ini menyatakan 7ah=a hak istime=a memilih
le7ih 8ari satu 9ilihan 8is<ungtif harus meningkatkan rasa 9ilihan
otonom: hak memilih le7ih 8ari satu 9ilihan tam7ahan harus
mengurangi 9entingnya memaksimalkan ke9utusan. Ja8i 9ilihan
e@aluatif harus 7erkorelasi secara 9ositif 8an 9ilihan 8iskriminatif
7erkorelasi negatif 8engan <umlah 9ilihan tam7ahan yang 8iiBinkan.E(#ct$ O% Commitm#nt
Selain 9er7an8ingan utilitas yang 8ihara9kan, 9roses 9engam7ilan
ke9utusan meli7atkan sur@ei terha8a9 kemungkinan konsekuensi
alternatif 8an 9erkiraan 9ro7a7ilitas ke<a8ian. Dalam Gkehi8u9an
nyata,G 8ua 9roses ter<a8i secara 7ersamaan 8an 8a9at mem9engaruhi
satu sama lain. Ja8i 9er7an8ingan yang 8i7uat le7ih a=al cen8erung
men8ukung 9enilaian yang mem9engaruhi 9encarian 8an 9enilaian
informasi selan<utnya.Pertim7angan ini menun<ukkan 7ah=a komitmen
mungkin memiliki efek 9enting 9a8a 9erasaan 7ah=a seseorang
memiliki 9ilihan. Komitmen 7erarti 7ah=a, untuk 7e7era9a tingkat
tertentu, seseorang 8icegah untuk mem7alikkan ke9utusan. Perasaan
komitmen 8ihasilkan oleh ke9utusan yang 8i=u<u8kan 9u7lik,kekha=atiran 7ah=a seseorang akan tam9ak ti8ak konsisten 8engan
8iri seseorang +Te8eschi. Schlenker. 5onomi, -;F-0, atau 7ahkan
in@estasi =a<i7 atas =aktu 8an sum7er 8aya +Steiner Doyea. Tala7er,
-;F40.Menurut teori, 9er7an8ingan a=al 9ilihan 8engan utilitas yang
sangat ti8ak sesuai akan mengarah 9a8a komitmen 8ini, namun,
ketika keti8aksesuaian se8ang, komitmen akan 8itun8a sam9ai
alternatif 8ie@aluasi le7ih hati6hati. keti8aksesuaian a=al yang mo8erat
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 22/35
8alam utilitas yang 8ihara9kan 8i8uga men<a8i le7ih kecil seiring =aktu
untuk 9en8ekatan komitmen. Penurunan terse7ut 8alam
keti8aksesuaian menyiratkan 9eningkatan 9ilihan otonom 8an
9enurunan 9ilihan 8iskriminatif. Pilihan e@aluatif ti8ak ter9engaruh.
5egitu seseorang 7erkomitmen, 9roses 9emilihan o9si yang tertun8a
mem7angkitkan kekha=atiran tentang ke7i<aksanaan seleksi. Ancaman
ini 8a9at 8iminimalkan 8engan 7er9erilaku 8engan cara yang
mengham7at 9er7an8ingan le7ih lan<ut, menam7ah utilitas yang
8ihara9kan 8ari alternatif yang 8i9ilih, 8an atau mengurangi utilitas
yang 8ihara9kan 8aru o9si 8itolak. Teori ini mengusulkan 7ah=a
menam7ah alternatif yang 8i9ilih akan men<a8i yang 9aling efektif
karena meningkatkan 7aik 9ilihan e@aluatif mau9un 8iskriminatif. Attribtion O% C*oic#
Crang sering menghu7ungkan 9ilihan mereka ke9a8a orang lain
meski9un 7iasanya mereka ti8ak 8a9at mengetahui utilitas yang
8ihara9kan orang lain. Steiner mengusulkan 7ah=a atri7usi terse7ut
8i8asarkan 9a8a utilitas yang 8ihara9kan 8ari orang lain. Ketika orang
tahu tentang 9erilaku 9engam7ilan ke9utusan orang lain 8an atau
telah 7ela<ar 9ilihan mana yang 8i9ilih, atri7usi le7ih cen8erung
8i8asarkan 9a8a 9ro7a7ilitas Gnformasi 8asarG yang 8i7erikan olehstereoti9 atau generalisasi sementara 7er8asarkan kesamaan asumsi.
Crang6orang akan mengam7il kesim9ulan utilitas yang 8ihara9kan
yang mema8ai untuk men<elaskan 9erilaku orang lain.*aktu yang 8i7utuhkan untuk menca9ai ke9utusan <uga 8a9at
mem9engaruhi atri7usi ke9a8a orang lain. Misalnya, 9engamat
mengaitkan 9ilihan yang le7ih otonom untuk orang6orang yang
mengam7il le7ih lama 8ari rata6rata =aktu untuk menca9ai ke9utusan
8ari9a8a mereka yang menca9ai ke9utusan 8engan ce9at +#ar@ey A Johnson, -;0. Se7aliknya, 9ilihan yang le7ih 8iskriminatif terse7ut
8i7erikan ketika =aktu ke9utusan singkat. teta9i lama atau singkatnya
=aktu 9engam7ilan ke9utusan 8a9at menye7a7kan 9erse9si
keengganan atau keti8akmam9uan untuk mem7uat 9ilihan, 8alam hal
ini ti8ak a8a atri7usi 9ilihan akan 8i7uat. Ja8i Steiner menyim9ulkan
7ah=a, 8alam kisaran mo8erat, orang menafsirkan =aktu ke9utusan
se7agai in8ikator ke7alikan 8ari 9referensi untuk o9si yang 8i9ilih.
Ko2.ta3 1a. E/aluasi
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 23/35
Theory of choice a8alah kum9ulan hi9otesis yang menarik tentang
9roses 9sikologis yang 9enting. teori ini secara internal konsisten, ti8ak
7ertentangan 8engan 9rinsi969rinsi9 yang 8iteta9kan 8ari teori lain 8an
memiliki 8ata 9enelitian yang 7aik. Namun, a8a 7e7era9a masalah
8engan teori ini. 5anyak hi9otesis 8inyatakan agak longgar 8an ti8ak
mengiBinkan 9re8iksi yang te9at. 5ahkan, ka8ang6ka8ang sulit untuk
menentukan a9akah steiner mengusulkan 9ro9osisi teoritis atau hanya
merangkum 8ata 8ari 9enelitian ter8ahulu. A8a <uga 7e7era9a
kerancuan 8alam terminologi. Misalnya, ti8ak <elas a9akah desirability
8an attractiveness a8alah hal yang sama atau konse9tual 7er7e8a.
<uga ti8ak <elas a9akah menerima ke7e7asan +Steiner -;F/0 sama
8engan se7agai 9ilihan +steiner, -;F;0. theory of choice 8isa<ikan
sangat 7aru67aru ini sehingga nam9aknya ti8ak a8a 9enelitian yang
7erasal langsung 8ari itu. Namun, meski9un 9ertanyaan tentang
hu7ungan antara ke7e7asan yang 8irasakan 8an 9ilihan, 9enelitian
7er8asarkan 9eker<aan steiner se7elumnya rele@an 8engan teori
9ilihan. Artinya, 7anyak hi9otesis 8alam 8ua analisis 9a8a 8asarnya
sama. Penelitian ini mem9ermasalahkan ham9ir semuanya mengenai
9erse9si atau atri7usi 9ilihan atau ke7e7asan.
D) INTERATION THEOR7 Kita semua men8a9atkan informasi 8ari 7er7agai as9ek 8ari 8unia
kita. nformasi ini se7aiknya 8iolah 8engan sistematis agar 7erguna
8alam kehi8u9an kita sehari6hari. ter8a9at 7anyak informasi yang
harus 8iintegrasikan untuk mem7entuk res9on yang 9a8u 9a8a o7<ek
mau9un ke<a8ian yang a8a. Misalnya, 8alam menilai orang lain, kita
harus mem9erhitungkan informasi yang kita terima 8ari orang lain,
catatan tertulis, hasil interaksi, 8an o7ser@asi langsung karakteristik?sik orang terse7ut. Integration !heory 7erkaitan 8engan 9roses
8imana informasi 8i9a8ukan atau 8ikom7inasikan 8alam 9engam7ilan
ke9utusan yang ter9a8u atau res9on +An8erson, -;23, -;F/, -;F,
-;F>0. *alau9un se7agian 7esar hasil eks9erimental telah 8iu<i
co7akan 9a8a 9erse9si sosial, namun teori ini 8iangga9 se7agai
se7uah teori umum ter9a8u untuk integrasi informasi.,a$ic Op#ration$
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 24/35
Ter8a9at 1 asumsi 8asar 8alam integration theory , yaitu valuation
8an integration. aluation mengacu ke9a8a 9roses yang menentukan
9aramater stimulus, se8angkan integration mengacu 9a8a 9roses
8imana rangsangan informasi 8ikom7inasikan, menentukan res9on
secara keseluruhan. Ke8ua hal ini men<a8i masalah 8asar 8alam
integration theory. Teori ini mengasumsikan 7ah=a setia9 7agian informasi 8a9at 8i=akili
oleh 1 9arameter, yaitu la7el s 8an w. Paramater s, meru9akan nilai
8ari item se9an<ang 8imensi valuation. Dan 9arameter w, meru9akan
7erat atau 9entingnya item sehu7ungan 8engan 9enilaian keseluruhan.
Untuk menentukan ke8ua 9arameter ini, meru9akan masalah 7esar
7agi teori. Nilai skala 8i8uga 7er@ariasi 8engan ke8ua 8imensi
9enilaian. Misalnya nilai s 9elu9aE, mungkin men8ekati nol untuk
8osen, teta9i sangat negatif untuk seorang 9engacara +An8erson,
-;230. Nilai6w 9a8a se7uah item 7ergantung kuat 9a8a @aria7el tugas,
se9erti kean8alan informasi. Salah satu untuk mengukur 7erat ialah
8engan <umlah informasi 9a8a stimulus, =alau9un faktor lain <uga
mem9engaruhi 7erat 8alam 7e7era9a situasi. Misalnya, se7uah
stimulus yang le7ih 7erat atau ekstrem akan le7ih men8iagnosa
8ari9a8a yang kurang ekstrem.#al 8iatas men<elaskan 7ah=a An8erson 7erurusan 8engan metrik
su7<ektif yang memerlukan teori measurement . Dia menegaskan
7ah=a integration theory <uga mencaku9 teori measurement . Dalam
9en8ekatan fungsional measurement , mo8el al<a7ar integrasi
menye8iakan frame scaling. #al ini mengasumsikan 7ah=a
kese9akatan secara 7ersamaan mem@ali8asi 9rose8ur measurement
8an @eri?kasi teori.
A)#ra"in" Mo!#l 5e7era9a mo8el al<a7ar integrasi yang 7er7e8a telah 8iusulkan
+misalnya, a88iti@e, 8istance69ro9ortional a@eraging, constant6=eight
a@eraging0, ta9i An8erson mem7erikan 9erhatian yang 7esar 8engan
mo8el rata6rata 7erikut +8icetak ulang 8engan iBin 8ari An8erson,
-;23, hal 1;0:
the o@erall res9onse
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 25/35
$ an a88iti@e constant =hich allo=s for an ar7itrary Bero in the
res9onse scale the num7er of stimuli in the sets/ the scale @alue of item i
w/ the =eight or im9ortance of item ie an a88iti@e ran8om @aria7le =ith Bero mean that re9resents
res9onse @aria7ility +error05erat 8alam rumus 8i atas a8alah 7o7ot efektif atau relatif sama
satu sama lain. 5o7ot relatif 7er@ariasi 8engan konteks, 8an
menam7ahkan stimulus 7aru yang rele@an untuk mengatur 9enurunan
7erat relatif stimulus 8i 7agian asli.!umus 8i atas 7erlaku untuk satu 7agian stimulus yang terse8ia
9a8a =aktu tertentu, teta9i 8a9at 8engan mu8ah 8i9erluas untuk
menya<ikan stimulus secara 7erurutan 8engan memungkinkan
9arameter 7erat 7ergantung 9a8a seri 9osisi +An8erson -;F>0. Dalam
mem9erluas mo8el, An8erson mengasumsikan 7ah=a semua stimulus
9a8a 9osisi tertentu akan memiliki 7erat alami yang sama 8an 7o7ot
akan mengikuti 9osisi kur@a seri 7iasa. Artinya, 7aik stimulus a=al 8an
akhir harus memiliki efek le7ih 7esar 9a8a res9on 8ari stimulus
menengah. Stimulus a=al mungkin le7ih 9enting 8alam kristalisasi
kesan, agar kemu8ian mungkin men<a8i le7ih segar 8alam memori.Comm#nt an! E)alation
Integration !heory utamanya 8eskri9tif 8i alam. a menco7a untuk
menun<ukkan 7agaimana informasi 8a9at 8iintegrasikan untuk
memungkinkan kesatuan res9on, teta9i ti8ak menyatakan 7ah=a hal
itu men<elaskan 7ah=a integrasi se7enarnya ti8ak ter<a8i.Se9erti yang telah 8ikatakan oleh An8erson, 7anyak orang yang
telah mengusulkan mo8el yang sama 8alam situasi lain +misalnya,
%arner, -;21, 8engan menggunakan teori informasi statistik. '8=ar8s,
-;23, 8engan menggunakan teori 5ayesian. 5runs=ik -;42, 8enganmenggunakan analisis regresi 7ergan8a0. Mo8el yang 8iusulkan
umumnya konsisten 8engan 9en8ekatan yang terkait.U<i eks9erimental yang 7iasa 9a8a integration theory a8alah
9er7an8ingan res9on keseluruhan 8engan yang 8i9re8iksi oleh mo8el.
5ukti yang men8ukung teori 7erasal 8ari 7er7agai 9enelitian 8i
7er7agai 7i8ang se9erti 9em7entukan im9resi +Ka9lan, -;F-L
#immelfar7, -;FL An8erson, -;21, -;24: 8an masih 7anyak lagi0L
Kelom9ok atraktif +An8erson, &in8ner, &o9es, -;F0L 9erformance,
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 26/35
moti@asi, 8an a7ility +An8erson, %raesser, -;F20L 8an <ury 8ecision
+Ka9lan, -;FF0. Ka9lan +-;F-0 <uga menemukan efek yang
mem9re8iksi ukuran 7agian 8an konteks tangga9an.
Secara umum, integration theory memiliki 8ukungan yang 7aik 8anmuncul untuk melayani fungsi itu 8an men8eskri9sikannya 8engan
7aik. Masalah tentang ukuran 7agian 8an efek konteks, masih
memerlukan analisis le7ih lan<ut.
E) A THEORY O- ATTITUDES AND ,EHA.IORAL INTENTIONS "ttitude telah men<a8i konse9 sentral 8alam 9sikologi sosial
se9an<ang se<arahnya +All9ort, -;4L Ne=com7, -;4/0. "ttitude a8alah
salah satu 8ari 7anyak konstruksi 9sikolog, untuk mem7antu
men<elaskan konsistensi yang 8iamati 8alam 9erilaku 8an mungkin
le7ih 9enting, @ariasi 8alam 9erilaku, 7era8a 8i 7a=ah kon8isi
situasional yang sama. Misalnya, <ika orang A meres9on 9ositif
terha8a9 kelom9ok tertentu 8an orang 5 meres9on ti8ak 7aik terha8a9
kelom9ok yang sama, 9er7e8aan 9erilaku terlihat G<elasG 8engan
menghu7ungkan attitude yang 7er7e8a 9a8a 8ua orang. Terle9as 8ari
kontro@ersi tentang hu7ungan yang se7enarnya antara attitude 8an
9erilaku +misalnya, *icker, -;2;L (al8er !oss, -;2L A<Ben
$ish7ein, -;F/, -;F1, -;F0. Kami telah mengam7il 7e7era9a
ke7e7asan 8alam menya<ikan formulasi mereka se7agai teori tunggal,
karena se9ertinya 7elum 8iga7ungkan 8engan 7er7agai usulan mereka
ke 8alam se7uah 9ernyataan teoritis yang 7ersatu. Namun, mereka
tam9aknya melihat mo8el attitude 8an behavioral intentions hanya
se7agai 7agian 8ari kerangka teoritis yang le7ih 7esar +$ish7ein
A<Ben, -;F20. Teori ini ter8iri 8ari 8ua 7agian, yang satu 7erkaitan 8engan sifat
8an 9em7entukan attitude 8an yang lainnya 8engan mo8el
mem9re8iksi behavioral intentions.T*# Natr# o% Attit!#$
"ttitude 8itan8ai se7agai res9on im9lisit yang 7er@ariasi 8alam
intensitas 8an cen8erung untuk menengahi res9on in8i@i8u untuk
suatu o7<ek +$ish7ein, -;2F0. "ttitude hanya mengacu 9a8a res9on
e@aluasi untuk setia9 stimulus. Aki7atnya, menurut $ish7ein, orang
memiliki attitude terha8a9 semua o7<ek, yang mungkin 9ositif, negatif,
atau netral.
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 27/35
0elief 8i8e?nisikan se7agai 9ro7a7ilitas 7ah=a a8a hu7ungan
tertentu antara o7<ek belief 8an 7e7era9a o7<ek lainnya. 0elief 8a9at
7er7entuk se9erti, Gorang o7esitas 9eriangG. "ang 7erarti hanya a8a
kemungkinan yang le7ih 7esar 8ari nol 7ah=a a8a hu7ungan antara
o7esitas 8an kegem7iraan. 0elief yang 8iangga9 8i9esan hirarki 8alam
hal 9ro7a7ilitas hu7unganL mereka yang memiliki 9ro7a7ilitas yang
le7ih tinggi le7ih mungkin untuk 8itim7ulkan oleh o7yek belief . "ttitude 8i9ela<ari se7agai 7agian 8ari 9roses 9em7entukan
konse9, menurut 9rinsi9 generalisasi sekun8er. Semua stimulus yang
8ikatakan memiliki e@aluatif res9on yang terkait 8engan mereka
sehingga setia9 saat se7uah konse9 7aru 8i9ela<ari, sika9 secara
otomatis 8i9eroleh. Dengan 8emikian, akuisisi attitude a8alah 9roses
otomatis yang ter<a8i 8alam hu7ungannya 8engan 9em7entukan
konse9.Menurut teori, attitude in8i@i8u terha8a9 setia9 o7<ek tertentu
a8alah fungsi 8ari kekuatan belief tentang o7<ek 8an e@aluasi res9on
terha8a9 o7<ek +as9ek e@aluatif belief 0. #al ini 8itun<ukkan oleh rumus
+$ish7ein, -;2F0:
Dimana "o the attitu8e to=ar8 o7<ect o 0i the strength of 7elief i a7out o
"i the e@aluati@e as9ect of 0i the num7er of 7eliefs a7out o
$ish7ein mengatakan 7ah=a mo8el 9re8iktif ini sangat miri9
8engan formula yang 7erasal 8ari teori6teori kognitif +misalnya,
!osen7erg, -;4L )a<onc, -;2/0 8an 7ah=a hi9otesis attitude
meru9akan fungsi 8ari belief tentang o7<ek 8an as9ek e@aluatif belief
yang secara konsisten, se7agian 7esar instrumen attitude-
measurement stan8ar.Meski9un semua belief tentang o7yek 7erfungsi se7agai in8ikasi
attitude in8i@i8u terha8a9 o7<ek itu, belief hanya menon<ol 7erfungsi
se7agai 9enentu attitude +$ish7ein, -;2F0. Se7uah belief yang
menon<ol a8alah salah satu yang muncul 8alam hirarki seseorang,
yaitu, 7era8a 8i atas am7ang 7atas res9on. Teori ini menyatakan
7ah=a mungkin hanya a8a 2 sam9ai -- belief yang 8a9at menon<ol
9a8a satu =aktu 8an 8engan 8emikian men<a8i 9enentu attitude.
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 28/35
Pro9osisi ini 8i8asarkan 9a8a 9engamatan 7ah=a ke7anyakan orang
hanya 7isa melihat 8an mengikuti 2 sam9ai -- o7<ek 9a8a saat yang
sama +*oo8=orth Schloss7erg, -;4>L Miller, -;420.
T*# Pr#!iction at ,#*a)ioral Int#ntion$Mo8el attitude yang asli kemu8ian 8i9erluas +A<Ben $ish7ein,
-;F/0 untuk mem9re8iksi behavioral intentions, yang 9a8a gilirannya,
8iangga9 meme8iasi 9erilaku ter7uka. Menurut mo8el yang 8i9erluas,
8ua kom9onen utama 8alam mem9re8iksi behavioral intentions
attitude seseorang terha8a9 melakukan tin8akan 8an belief tentang
a9a yang 8ihara9kan 8alam situasi terse7ut, yaitu normative belief
seseorang. ormative belief 8ikalikan 8engan moti@asi seseorang
untuk mematuhi norma6norma, 8an ke8ua kom9onen utama yang
7er7o7ot untuk ke9entingan. 8e6i8e ini 8a9at 8inyatakan secara
al<a7ar se7agai 7erikut +A<Ben $ish7ein, -;F/. 9 >2F, 8icetak ulang
8engan iBin.0:
0 o@ert 7eha@ior0I 7eha@ioral intention
"-act attitu8e to=ar8 9erforming the act in a gi@en situation0 normati@e 7eliefs1c moti@ation to com9ly =ith norms
2o an8 w/ em9irically 8etermine8 =eights$ish7ein mengemukakan 7ah=a masuknya kom9onen 1c ti8ak
selalu 9entingL sering 8ia7aikan saat 9engu<ian mo8el. 5ila ini
8ilakukan, behavioral intentions yang 8iangga9 se7agai fungsi 8ari
attitude terha8a9 kiner<a 9erilaku, normative belief , 8an 7o7ot
9re8iktor terse7ut. Kom9onen "-act 8a9at 8i9re8iksikan 8ari mo8el
attitude yang 8i<elaskan 9a8a 7agian se7elumnya.Meski9un behavioral intentions 8i9an8ang se7agai 9enentu
langsung 8ari 9erilaku ter7uka, formula hanya mem9re8iksi intentions.
A<Ben 8an $ish7ein sangat 7erhati6hati 8alam men<elaskan 7ah=a
7anyak faktor yang 8a9at mem9engaruhi hu7ungan antara behavioral
intentions 8an 9erilaku itu sen8iri +misalnya, A<Ben $ish7ein, -;F/,
-;F, -;F>L $ish7ein A<Ben, -;F4, -;F20. Se7agai contoh, hu7ungan
terse7ut 8i9engaruhi oleh kekhususan 8i mana intentions 8an 9erilaku
8iukur, sta7ilitas intentions, 8an tingkat kontrol kehen8ak 9erilaku.
Comm#nt an! E)alation
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 29/35
Kerangka teoretical mengenai attitude, belief, 8an behavioral
intentions secara internal konsisten 8an sesuai 8engan 9rinsi9 teori
lain. Ter8a9at kesamaan 9erumusan attitude 8alam teori lain. #al ini
<uga menun<ukan 7ah=a mo8el behavioral intentions memiliki
hu7ungan yang cuku9 erat 8engan teori6teori lain, se9erti !otter
+-;4>0 teori sosial6learning 8an '8=ar8s +-;4>, -;2-0 teori 7eha@ioral
8ecision.Salah satu as9ek yang mengganggu 8ari teori ini a8alah 7o7ot
yang 8i9eroleh secara em9iris 8an 7er@ariasi 8ari situasi ke situasi.
5e7era9a intentions 8itentukan terutama oleh kom9onen attitude,
7e7era9a oleh kom9onen normatif, 8an 7e7era9a oleh ke8uanya.
Menurut teori, 7o7ot 8ihara9kan 7er7e8a 8engan 9erilaku yang
8i9re8iksi, kon8isi 8i mana seseorang harus 7ertin8ak, 8an
karakteristik 9ri7a8i 8ari in8i@i8u, teta9i efek tertentu faktor ini ti8ak
8itentukan. Seti8aknya se7uah stu8i telah menun<ukkan 7ah=a su7<ek
7erkomitmen 8item9atkan 9aling 7erat 9a8a kom9onen attitude,
se8angkan mata 9ela<aran yang netral 8item9atkan 9aling 7erat 9a8a
9ertim7angan norma ketika mem7uat ke9utusan 9erilaku +%a7renya
Arkin, -;F;0. ni a8alah <enis s9esi?kasi teori ke7utuhan.
Secara umum, hasil 9enelitian men8ukung teori. Untuk contoh,$ish7ein 8kk telah mela9orkan korelasi yang sangat tinggi antara
8i9re8iksi 8an 8iukur sika9 +r .3/, $ish7ein, -;2FL r mulai 8ari /,>F
to.2F, Jaccar8 $ish7ein, -;F40. Pre8iksi 7er8asarkan mo8el
behavioral intentions <uga telah 8i@eri?kasi oleh se<umlah 9enelitian
+misalnya, A<Ben $ish7ein, -;F1, -;FL A<Ben, -;F-L #ornik, -;F/L
Jaccar8, Kno, 8an 5rin7erg, -;F;0. Namun, seti8aknya se7uah stu8i
telah menemukan hasil yang 8itafsirkan se7agai 9ertanyaan umum
8ari mo8el +Songer6nocks, -;F20. Dia mengukur hu7ungan antara
aktual 8an 9re8iksi 9erilaku 8an menemukan 7ah=a faktor6faktor
situasional tertentu mam9u mengu7ah mo8el signi?kan. Dia
menyim9ulkan 7ah=a hu7ungan antara attitu8e 8an 7eha@ior
tergantung 9a8a 9engalaman se7elumnya kecer8asan 9erilaku.
$ish7ein A<Ben +-;F20 7er9en8a9at 9ersuasif 7ah=a mo8el ini ti8ak
8imaksu8kan untuk men<a8i 9re8iktor langsung 9erilaku ter7uka 8an
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 30/35
7o7ot relatif kom9onen 8alam mo8el 8ihara9kan 7er@ariasi 8engan
kon8isi.Dalam ringkasan singkat, teori secara internal konsisten, konsisten
8engan teori6teori yang 8iterima lainnya, 8an memiliki 8ukungan yang=a<ar 8ari 8ata em9iris. A8a 7e7era9a am7iguitas 8an 9ertanyaan
yang masih harus 8iklari?kasi, namun teori menun<ukkan <an<i se7agai
9an8uan untuk 9enelitian 8an 9engem7angan teori le7ih lan<ut.
F/ INNOCULATION THEORY
Mc%uire mengem7angkan teori inokulasi +theory of inoculation0
8engan menganalogikan 9roses 9enggunaan imunisasi untuk <enis
9enyakit tertentu. Melalui 9en8ekatan inokulasi, seseorang akan
menolak 9ersuasi 8engan cara mem9ertahankan 9osisinya, sehingga
ia men<a8i ti8ak 9eka terha8a9 9esan69esan 9ersuasi yang 8atang 8ari
orang lain. Persuasi 8a9at 8i9an8ang se7agai suatu cara 7ela<ar.
Manusia 8a9at 7ela<ar tentang fenomena6fenomena yang a8a 8i
ha8a9annya. Manusia 8a9at mengu7ah res9on yang 7erkaitan 8engan
sika9nya. 5ela<ar 9ersuasi meru9akan suatu ga7ungan 9ro8uk 9esan
yang 8iterima in8i@i8u 8an mengantarai 7er7agai kekuatan 8i 8alam
in8i@i8u yang 7ertin8ak 7er8asarkan 9esan69esan terse7ut agar
menghasilkan 9esan69esan 9ersuasif.Crang 8i masyarakat Amerika setia9 hari mem7or7ar8ir u9ayanya
untuk mengu7ah o9ini mereka, ke9ercayaan, 8an sika9 mereka
tentang ham9ir semua as9ek yang 8i hi8u9nya. Politisi menco7a
meyakinkan masyarakatnya 7ah=a mereka a8alah kan8i8at ter7aik,
mana<er marketing 8alam in8ustri menco7a meyakinkan customersnya
7ah=a mereka mem9unyai 9ro8uk ter7aik, 9en8eta menco7a
meyakinkan setia9 orang 7ah=a i8e mereka a8alah 7enar 7er8asarkan
9rinsi9 moral, 8an 9enga<ar menanamkan 9engetahuan ke9a8a
sis=anya. Teori ini men<elaskan atas sifat keke7alan atau ketahanan
yang le7ih 7esar terha8a9 8iri seseorang. Atau, 8alam konteks ini
a8alah su9lai informasi ke9a8a 9enerima 8ilakukan se7elum
komunikasi ter<a8i, 8engan hara9an informasi yang 8ikirimkan nya
mam9u mem7uat 9enerima le7ih resisten. Mc%uire +-;2>0
mem9erhatikan 7agaimana menam7ah 9ertahanan terha8a9 7anyak
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 31/35
9roses untuk mem9engaruhi orang lain. Dia mencatat 7ah=a 9a8a
masyarakat kita, orang yang otonom mem7uat ke9utusannya sen8iri,
8an tahan terha8a9 9engaruh sosial yang 8ikagumi, se7aliknya orang
yang kalah terha8a9 9engaruh sosial <ustru 8iren8ahkan. Se7agai
aki7at, 8ia 9ercaya 7ah=a seseorang harus mencari cara untuk
mem9engaruhi 9roses sehat <ika ingin meningkatkan resistensi untuk
7eru7ah.
Asu2si 5a.g 2.1asa3iMc%uire +-;2>0 menye7utnya se7agai teori inokulasi, analogi
9eristi=a me8is. Crang 8a9at 8i inokulasi untuk mela=an 9ersuasi.
Analogi 7iologis menyarankan 7ah=a untuk menghasilkan 9ro8uk
resistensi yang sehat mungkin 9erlu mekalukan hal6hal yang ti8ak
sehat, se9erti suntikan mela=an cacar 8a9at mem7uat orang
merasakan sakit sementara. Secara ?sik tu7uh ti8ak sia9 menahan
9enyakit infeksi, cacar, 9olio, sehingga memerlukan inokulasi
+suntikan0 @aksin untuk merangsang mekanisme 8aya tahan
tu7uh.Crang yang ti8ak memiliki informasi yang cuku9 mengenai
sesuatu hal ti8ak menya8ari 9osisinya, sehingga le7ih mu8ah
8i9ersuasi atau 8i7u<uk 8an ia ti8ak sia9 untuk menolak argumentasi.
Teori inokulasi mengasumsikan 7ah=a orang men<a8i rentan terha8a9
a<akan atau 9engaruh 8ari orang lain karena 8ua alasan +-0 orang
terse7ut ti8ak ter7iasa untuk mem9ertahankan ke9ercayaannya, +10
orang terse7ut ti8ak termoti@asi untuk men<alankan latihan karena
mengangga9 hal terse7ut ti8ak 9enting. Alasan6alasan ini sangat
9enting untuk ke7enaran yang ti8ak 7isa 8isangkal lagi. Crang terse7ut
ti8ak ter7iasa karena keyakinan ti8ak 9ernah 8i9ertanyakan 8an ti8ak
termoti@asi untuk latihan 9ertahanan karena keyakinan ti8ak
tergoyahkan. Ja8i 7ila suatu o9ini tertentu ti8ak 9ernah 8iserang, o9ini itu akan
men<a8i sangat rentan karena ti8ak a8a 9ertahanan yang 8i7angun 8i
sekitarnya. A9a7ila suatu o9ini men<a8i sasaran tekanan 9ersuasi
in8i@i8u ti8ak memiliki ketahanan, 8an o9ini itu cen8erung relatif
mu8ah 7eru7ah. Namun 7ila suatu o9ini 8iserang 8an in8i@i8u 7erhasil
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 32/35
mem9ertahankan 8irinya, 8ia akan mam9u mela=an serangan
7erikutnya karena 8ia telah mem7angun sistem 9ertahanan yang
relatif kuat. Dengan kata lain a8anya kemuingkinan untuk
menge7alkan in8i@i8u terha8a9 serangan 9ersuasif se9erti kita 8a9at
menge7alkan in8i@i8u terha8a9 9enyakit. ni 8ilakukan melalui
serangan lemah terha8a9 sika9 in8i@i8u.%a3ia-l 03taha.a.
Teori inokulasi men8alilkan tiga @aria7el yang mem9engaruhi
efekti?tas imunisasi. Iaria7el 9ertama a8alah <umlah ancaman yang
terkan8ung 8alam 9ertahanan. Dua ti9e 8asar 9ertahanan 8alam
<umlah ancaman yaitu supportive 8an reputational. Pertahanan
supportive a8alah ti8ak mengancam 8an mem7erikan ke9ercayaan
8engan argumen yang men8ukung 8an ke7enaran yang ti8ak 8a9at
8isangkal lagi. Pertahanan refutational a8alah le7ih mengancam 8an
mengan8ung argumen ancaman yang ti8ak 8a9at 8isangkal, serta
8iikuti oleh sanggahan tentang argumen6argumen terse7ut. Argumen
refutational 8a9at men<elaskan 8an 8a9at <uga menolak argumen yang
sama mela=an ke7enaran yang ti8ak 7isa 8isangkal +refutational6
same0 atau men<elaskan 8an menolak argumen 7er7e8a mela=an
ke7enaran yang ti8ak 7isa 8isangkal +refutational68iOerent0. Menurutteori inokulasi, argumen yang mengancam harus mem7angkitkan
moti@asi yang 7esar untuk mengem7angkan 9ertahanan 8ari 9a8a
argumen yang ti8ak mengancam. Cleh karena itu, 9ertahanan
refutational harus menstimulasi resistensi yang le7ih 7esar untuk
argumen 9ersuasif 8ari 9a8a 9ertahanan [email protected] yang ke8ua 8iangga9 mem9engaruhi tingkat resistensi
terha8a9 9ersuasi 8alam <umlah yang ti8ak terarah, 9artisi9asi aktif
8alam 9ertahanan yang 8i9erlukan oleh orang 9ercaya. Iaria7el initentu sa<a 8a9at mulai 8ari 7ersaing 9asif +misalnya, mem7aca atau
men8engarkan materi 8efensif0 untuk 7er9artisi9asi sangat aktif
+misalnya, menghasilkan argumen 8an 7antahan67antahan tan9a
7antuan0. Iaria7el ini 8iangga9 rele@an untuk kurangnya latihan 8an
moti@asi, teta9i 8alam cara yang sangat kom9leks. Karena orang yang
9ercaya memiliki se8ikit latihan se7elumnyaL 9ertahanan aktif
8ihi9otesiskan men<a8i kurang efektif 8ari9a8a 9ertahanan 9asif. Di sisi
lain, 9ertahanan aktif harus memiliki efek le7ih 7esar 9a8a moti@asi
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 33/35
8ari 9ertahanan 9asif: kiner<a yang 7uruk 8ari orang 9ercaya 8alam
situasi yang aktif harus cuku9 untuk menggoyahkan ke9ercayaannya
yang ti8ak 8a9at 8isangkal.
Se7uah @aria7el 9enting yang ketiga a8alah inter@al antara9ertahanan 8an serangan 9ersuasif yang ti8ak 8a9at 8isangkal.
Mem7angun keke7alan mungkin memerlukan =aktu 8an keke7alan
yang 8i9eroleh 8a9at menyusut 8ari =aktu ke =aktu. Mc%uire
mengasumsikan 7ah=a mengancam as9ek 9ertahanan, yang
menye8iakan moti@asi untuk mengem7angkan 9ertahanan, akan
7ertahan selama 7e7era9a =aktu 8an orang yang 9ercaya akan terus
melan<utkan untuk mem9erkuat 7ahan 9ertahanan. Setelah 7e7era9a
=aktu, moti@asi mulai menurun 8an orang 7erhenti untuk
mengum9ulkan 7ahan 9enguatan ke9ercayaan. Cleh karena itu,
in8uksi resistensi yang 7erasal 8ari mekanisme moti@asi 9ertama
harus meningkat, kemu8ian menurun menyusul serangan yang ti8ak
8a9at 8isangkal.Ko2.ta3 1a. E/aluasi
Se9erti 7anyak teori lain yang kita telah 8isa<ikan, teori inokulasi
secara internal konsisten 8an ti8ak 7ertentangan 8engan 9rinsi96
9rinsi9 yang 8iterima 9erilaku. tu menggunakan 9rinsi969rinsi9
moti@asi 8an 9em7ela<aran tertentu yang ma9an 8alam 9sikologi
umum. Dasar utama untuk e@aluasi, oleh karena itu, se<auh mana itu
telah menghasilkan 9enelitian 8an se<auh mana temuan 9enelitian
men8ukung teori. "ang 9ertama a8alah cuku9 menguntungkan 7agi
teoriL itu telah menghasilkan <umlah yang se8erhana 7agi kegiatan
9enelitian.Penelitian relatif terha8a9 teori 7erkaitan terutama 9a8a
9ertahanan su99orti@e 8i7an8ingkan 9ertahanan refutational,
9ertahanan aktif 8i7an8ingkan 9ertahanan 9asif, efek 9eringatan, 8an
efek 7erurutan. Perlu 8iingat 7ah=a teori inokulasi mem9re8iksi 7ah=a
9ertahanan refutational akan men8orong resistensi le7ih kuat terha8a9
9ersuasi 8ari9a8a 9ertahanan su99orti@e, 8an 9ertahanan
+refutational6same0 8an +refutational68iOerent0 harus sama6sama
efektif. 'fekti@itas le7ih 7esar 8ari 9ertahanan refutational telah
8i7uktikan 8alam se<umlah stu8i oleh Mc%uire 8an rekan6rekannya
+Mc%uire Pa9ageorgis -;2-, -;21L An8erson Mc%uire, -;240. Teori
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 34/35
nokulasi mem9re8iksi 7ah=a 9ertahanan 9asif akan le7ih efektif
8ari9a8a 9ertahanan aktifL Namun, keunggulan yang le7ih 7esar 8ari
9asif atas 9ertahanan aktif akan le7ih 7esar 8engan refutational6same
7ah=a 8engan 9ertahanan yang su99orti@e, akan men<a8i le7ih 7esar
8i7an8ingkan 8engan 9ertahanan refutational68iOerent.Singkatnya, 7ukti menye8iakan 8ukungan yang menge<utkan 8an
8ukungan yang 7aik untuk teori inokulasi, meski9un 7e7era9a temuan
negatif. Utamanya kurangnya 8ukungan 7erkaitan 8engan efek
sekuensial, teori telah 8ikritik karena ka8ang6ka8ang telah gagal untuk
mematuhi analogi 7iologis 9a8a yang 8i8asarkan +nsko, -;2F0, ta9i ini
tam9aknya ti8ak men<a8i masalah yang serius. &e7ih 9enting lagi, ,
a8alah kemungkinan 7ah=a teori ti8ak lengka9 8alam hal itu gagal
untuk mem9ertim7angkan 9ertahanan lain yang mungkin efektif 8alam
resistansi 9a8a 9ersuasi.
DAFTAR PUSTAKA
An8erson, #.#., an8 5ran8t, #.$. +-;;0. Stu8y of Moti@ation n@ol@ing
Self6Announce8 %oals of $ifth %ra8e (hil8ren an8 the (once9t of
&e@el of As9irationE, ournal of Social 3sychology , /4, 1/;Q11.(orcoran, K. et al. +1/--0. Social com9arison: Moti@es, stan8ar8s, an8
mechanisms. n D. (ha8ee +'8.0, Theories in social 9sychology
+99. --;6-;0. Cfor8, UK: *iley65lack=ell.Dhami, Man8ee9 K.L #ert=ig, !al9hL #oOrage, Ulrich +1//>0. GThe !ole
of !e9resentati@e Design in an 'cological A99roach to
(ognitionG. 3sychological 0ulletin -/ +20.$estinger, &. +-;4/0. nformal Social (ommunication. 3sychological
eview. 4F, 1F-6131.
7/23/2019 Kelompok 1 Paper Chapter 10
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-1-paper-chapter-10 35/35
$estinger, &., Schachter, S., an8 5ack, K. +-;4/0. Social 3ressures in
Informal 5roups, Ne= "ork: #ar9er an8 5rothers.$estinger, &. +-;4>0. A Theory of Social (om9arison Processes. 6uman
elations. F, --F6->/.%erar8, #. 5. +-;20. 'motional uncertainty an8 social com9arison.
ournal of "bnormal and Social 3sychology, 77 +20, 423R4F.#ilgar8 '. !., et al. +-;>/0. &e@el of As9iration as AOecte8 7y !elati@e
Stan8ing in an '9erimental Social %rou9E, ournal of
()perimental 3sychology, , 89, >--Q>1-.#och7aum, %. M. +-;40. (ertain Personality As9ects an8 Pressures to
Uniformity in Social %rou9.E Ph.D. Thesis, Uni@ersity of Minnesota.
#o@lan8, (arl .L Sherif, MuBafer +-;3/0. Social judgment: "ssimilation
and contrast e*ects in communication and attitude change.*est9ort: %reen=oo8.
#yman, #. +-;>10. The 9sychology of su7<ecti@e status. 3sychological
0ulletin, ;<, >FR>F>. Jones, '. %erar8, #. 5. +-;2F0. =oundations of Social 3sychology . Ne=
"ork: *iley.
!oets, ArneL Ian #iel, AlainL Kruglanski, Arie *. +1/-10. G*henmoti@ation 7ack?res: C9timal le@els of moti@ation as a function of
cogniti@e ca9acity in information rele@ance 9erce9tion an8 social <u8gmentG. 1otivation > (motion F +10: 12-
Sha=, M.'. (onstanBo, P.!. +-;310. !heories of Social 3sychology .
Amerika Serikat: Mc%ra=6#ill.Sherif, M. A. +-;20. !he psychology of social norms. Ne= "ork: #ar9er.