Kelompok III

Embed Size (px)

Citation preview

Solid Handling Study BenchKELOMPOK 3 Yuda Sisriani Yoga Listriyatna Abdiatul Husnah Krismitro

BULK DENSITY PNEUMATIC CONVEYING BALL MILL SIZE REDUCTION

BULK DENSITY

Tujuan :

Menghitung bulk density dari berbagai macam padatan dan menganalisis pengaruh kadar air dan derajat pemampatan.

Latar Belakang Di dalam industri properti ini (bulk density) juga dimaksudkan berapa banyak material yang muat pada silo, rail car dan gaylord. Sehingga bagaus untuk dipelajari

Dasar Teori Definisi densitas dan Bulk Density Faktor yang mempengaruhi bulk density

Tabel 1. Bulk density berbagai material Bulk density Nama material (gram/cc) Garam 1,38 Pasir kering 1,76 Gula (dektrose) 0,62 Sulfur 0,72 Pasir silika 1,30 Soda abu 0,86(www.powder and bulk.com)

Gambar 1. Rangkaian alat percobaan Bulk density

Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir dan garam

Prosedur PercobaanSampel

Mengisi kedalam beaker gelas kemudian menghitung massa nya

Memadatkan sampai 1000 cc dan mengukur tinggi sampel pada gelas beaker

Mengulang percobaan untuk sampel yang berbeda

Hasil

Sampel

Mengisi kedalam beaker gelas kemudian menghitung massanya

Menambahkan air sampai saturated

Mengulang percobaan untuk sampel yang berbeda

Hasil

Hasil PercobaanTabel 2. Hasil pengamatan dan bulk density dari pasir dan garam Massa Bulk Jenis sampel Tinggi sampel density dan kondisi sampel (cc) (gram) (gram/cc) Pasir kering 1877 1000 1,877 Pasir basah 2203 900 1000 950 2,448 1,479 1,791

Garam kering 1479 Garam basah 1701

Pembahasan Hasil Percobaan dan perbandingan keduanya Hasil percobaan dibandingkan dengan teori (tabel 1)

KesimpulanDari percobaan dapat disimpulkan : Bulk density garam dan pasir pada pecobaan adalah 1,479 gram/cc dan 1,877 gram/cc, dan bulk density garam basah dan pasir basah adalah 1,791 gram/cc dan 1,877 gram/cc Kandungan air pada material mempengaruhi nilai bulk density yaitu meningkatkan nilai bulk densitynya

PNEUMATIC CONVEYING

Tujuan: Mendemonstrasikan pepindahan padatan yang free flowing dengan mensuspensikannya dalam aliran udara berkecepatan tinggi dan menunjukkan pemisahan campuran padat-gas dengan siklon.

Latar Belakang Dalam suatu pabrik sistem pneumatic conveyor dikembangkan untuk memindahkan bahan-bahan berupa bubuk yang sangat ringan dan serbuk lain sejenis dari tangki pengiriman untuk disimpan dengan cara ke dalam penyimpanan silo, dari ini kemudian didistribusikan melalui melalui berbagai pipapipa ke berbagai tempat di bangsal atau pabrik tersebut.

Dasar Teori Penggunaan Pneumatic conveying Sistem pneumatic conveying Penggunaan siklon

Gambar 2. Rangkaian alat percobaan Pneumatic Conveying

Bahan yang digunakan adalah pasir

Prosedur PercobaanMerangkai alat

Mengisi hopper dengan sampel

Menyalakan kompresor

Mengalirkan udara ke siklon dengan variasi waktu dan mencatat tekanan aliran fluida

Hasil

Hasil PercobaanTabel 3. Laju Alir sample pasir dalam Pneumatic conveying Massa Waktu Laju alir sampel Jenis sampel (menit) (gram/detik) (gram) Pasir halus 5 279 55,81 Pasir halus 10 0 0

Pembahasan Hasil percobaan dan perbandingan kedua hasil yang didapat alasan

Kesimpulan Laju aliran material pada pneumatic conveyor dipengaruhi oleh tekanan udaranya dan juga kehalusan partikelpartikel materialnya. Laju aliran untuk data pertama adalah 55,81 gram/detik dan data kedua adalah 0 gram/detik

BALL MILL SIZE REDUCTION

Tujuan : Mengecilkan ukuran partikel dengan ball mill

Latar Belakang

Ada bebagai macam peralatan yang didesain untuk memperkecil ukuran bahan. Beberapa mesin telah menggabungkan cara rooling dengan tujuan untuk mengurangi dan mengeluarkan penyumbatan

Dasar Teori Fungsi ball mill Karakteristik Mesin Giling (ball mill)

Gambar 3. Rangkaian alat percobaan ball mill

Bahan yang digunakan adalah beras.

Prosedur PercobaanSampel

Memasukkan kedalam ball mill kemudian menyakan alat dari kecepatan rendah sampai kecepatan tinggi

Mengeluarkan dari dalam ball mill dan mengayak sampel dalam sieve shaker

Mengulang percobaan untuk penambahan bola keramik

Hasil

Hasil PercobaanTabel 4. Hasil penggilingan beras dengan ball mill menggunakan bola keramik besar 10 buah. Ukuran ayakan 2 mm 1mm 710 mic 500 mic 355 mic 250 mic Receiver Massa sampel (gram) 250 250 250 250 250 250 250 Massa yang tertinggal (gram) 98 147 0 1 2 2 0 Persentase % 39.2 58.8 0 0.4 0.8 0.8 0

Tabel 5. Persentase massa beras dengan ball mill menggunakan bola keramik besar 5 buah, sedang 10 buah dan kecil 5 buah Massa Massa yang Ukuran Persentase sampel tertinggal ayakan (%) (gram) (gram) 2 mm 250 96 38,4 1mm 250 147 58,8 710 mic 250 1 0,4 500 mic 250 0 0 355 mic 250 2 0,8 250 mic 250 4 1,6 Receiver 250 0 0

70% yang tertinggal

60 50 40 30 20 10 0 -10 0

0.5

1

1.5

2

2.5

ukuran ayakan (mm)

hasil ball mill dengan bola yang bervariasi hasill ball mill dengan bola yang besar

Gambar 4. Grafik hubungan % yang tertinggal dengan ukuran ayakan pada hasil ball mill dengan bola bervariasi dang dengan bola besar saja.

Kesimpulan Bola keramik yang digunakan dalam ball mill mempengaruhi hasil dari penghalusan material Hasil pengilingan beras dengan ball mill yang menggunakan bola keramik besar 10 buah dan yang menggunakan bola campuran besar 5 buah, sedang 10, kecil 5 buah dan hasilnya tidak terlampau jauh berbeda.

DAFTAR PUSTAKACoulson And Ricardson, 2002, Chemical Engineering.Vol 2.5th,Oxford http//www.bulkandpowder.com;diakses 2 November 2007. http//www.geologi.com ; diakses 2 November 2007. Mc. Cabe.L.W.,1985,Operasi Teknik Kimia,Erlangga, Jakarta. Perry.H.R.,1997, Chemical Engineering Handbook.7th, Erlangga, Jakarta. Tim Penyusun, 2007, Penuntun Praktikum Operasi Teknik KImia 1, Program Studi S-1 Teknik Kimia, UNLAM, Banjarbaru.