23
KATA PENGANTAR Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami memanjatkan puji dan syukur atas selesainya makalah Ilmu Satbilitas Dan Bangunan Kapal untuk diklat Ahli Nautika Tingkat IV (ANT – IV). Materi ini disusun mengacu kepada Standard Training Certification Of Watchkeeping For Seafares (STCW) amandemen 1995 regulation II/1, II/2, II/3. Dan IMO model course 7.03 (Officer In Charge Of A Navigational Watch). Di harapkan dengan adanya makalah ini akan membantu para pembaca agar lebih memahami pengetahuan tentang stabilitas kapal. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari keterbatasan pengetahuan tentang peraturan-peraturan yang sedikit banyak mendasari tentang Curikulum Silabus Serta Quality Standard System yang di berlakukan di Indonesia. Sehingga memungkinkan masih banyak terdapat kekurangan baik di dalam penyajian maupun istilah-istilah yang sebenarnya, untuk itu saran dan pendapat sangat penting untuk kami. Semoga tujuan dan upaya peningkatan keterampilan bagi pelaut Indonesia dapat tercapai sesuai yang di harapkan. “Khususnya Untuk Calon-Calon PERWIRA SPM Maritime Nasional Batam Angkatan Ke - VIII 1

KATA PENGANTAR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami memanjatkan puji dan syukur atas selesainya

makalah Ilmu Satbilitas Dan Bangunan Kapal untuk diklat Ahli Nautika Tingkat IV (ANT – IV).

Materi ini disusun mengacu kepada Standard Training Certification Of Watchkeeping For

Seafares (STCW) amandemen 1995 regulation II/1, II/2, II/3. Dan IMO model course 7.03

(Officer In Charge Of A Navigational Watch).

Di harapkan dengan adanya makalah ini akan membantu para pembaca agar lebih

memahami pengetahuan tentang stabilitas kapal.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari keterbatasan pengetahuan tentang

peraturan-peraturan yang sedikit banyak mendasari tentang Curikulum Silabus Serta Quality

Standard System yang di berlakukan di Indonesia.

Sehingga memungkinkan masih banyak terdapat kekurangan baik di dalam penyajian

maupun istilah-istilah yang sebenarnya, untuk itu saran dan pendapat sangat penting untuk kami.

Semoga tujuan dan upaya peningkatan keterampilan bagi pelaut Indonesia dapat tercapai

sesuai yang di harapkan.

“Khususnya Untuk Calon-Calon PERWIRA SPM Maritime Nasional Batam

Angkatan Ke - VIII”

Tim penyusun

1

Page 2: KATA PENGANTAR

KATA PENDAHULUAN

Sebagai taruna dan calon perwira di atas kapal makalah ini sangat berguna untuk di pelajari

dan di mengerti, karna ilmu bangunan kapal ini sangatlah penting dan di perlukan dalam

berlayar.Maka dari itu diharapkan kepada semua pembaca agar bisa mengerti dalm pelajaran

tersebut,

Mengingat waktu yang tidak lama lagi kami taruna tingkat III akan meninggalkan sekolah

kita yang tercinta ini, maka di buatlah suatu bahan yang dapat di pelajari untuk para pembeca yang

ingin memmbuthkan wawasan yang lebih luas.

Agar lebih jelasnya langsung saja pembaca dapat membaca dan memahami pelajaran ini

“ILMU BANGUNAN DAN STABILITAS KAPAL”

2

Page 3: KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Cover

Kata pengantar 1

Kata pendahuluan 2

Daftar isi 3

Bab I

1.1 Pengertian Stabilitas 4

1.2 Pengertian Kontruksi Haluan Dan Buritan 5

1.3 Gambar Penampang Samping Depan 6

1.4 Macam-Macam Bentuk Haluan 6

1.5 Gambar Penampang Membujur 7

Bab II

1.1 Penjelasan Tentang Kontruksi Buritan 8

1.2 Titik Penting Dalam Stabilitas Kapal 8

1.3 Perangkat Stabilitas Kapal 9

1.4 Center Of gravity 9

1.5 Tpc Dan Fwa 10

Bab III

1.1 Ukuran Membujur/Memanjang (Longitudinal) 11

1.2 Ukuran Melintang / Melebar (Transverzal) 11

1.3 Pengertian tonase 12

1.4 Biro klasifikasi Indonesia 14

1.5 Merkah kembangan 16

1.6 Penampang menlintang dan membujur 16

3

Page 4: KATA PENGANTAR

Bab I

1.1 Pengertian Stabilitas

Stabilitas Kapal adalah kesetimbangan kapal pada saat diapungkan, tidak miring kekiri

atau kekanan, demikian pula pada saatberlayar, pada saat kapal diolengkan

oleh ombak atauangin, kapal dapat tegak kembali.1

Salah satu penyebab kecelakaan kapal di laut ,baik yang terjadi di laut lepas maupun ketika di

pelabuhan,

Adalah peranan dari para awak kapal yang tidak memperhatikan perhitungan stabilitas

kapalnya sehingga dapat mengganggu kesetimbangan secara umum yang akibatnya dapat

menbyebabkan kecelakaan fatal seperti kapal tidak dapat dikendalaikan, kehilangan

kesetimbangan dan bahkan tenggelam yang pada akhirnya dapat merugikan harta benda, kapal,

nyawa manusia bahkan dirinya sendiri. Sedemikian pentingnya pengetahuan menghitung stabilitas

kapal untuk keselamatan pelayaran, maka setiap awak kapal yang bersangkutan bahkan calon

awak kapal harus dibekali dengan seperangkat pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga

kondisi stabilitas kapalnya sehingga keselamatan dan kenyamanan pelayaran dapat dicapai.

1 Armad ferdinan, teknologi pelayaran, (jakarta : kontruksi kapal, 2006), hlm 124

Page 5: KATA PENGANTAR

1.2 Definisi Pengertian Konstruksi Haluan Dan Buritan Kapal

Konstruksi Haluan

Haluan sebuah kapal merupakan bagian yang paling besar mendapat tekanan dan

tegangan-tegangan, sebagai akibat terjangan kapal terhadap air dan pukulan-pukulan ombak.2

Untuk mengatasi tegangan-tegangan tersebut, konstruksi haluan sebuah kapal harus dibangun

cukup kuat dengan jalan :

1. Di depan sekat pelanggaran bagian bawah, dipasang wrangwrang terbuka yang cukup

tinggi yang diperkuat dengan perkuatan-perkuatan melintang dan balok-balok geladak

2. Wrang-wrang dipasang membentang dari sisi yang satu ke sisi lainnya, dimana bagian

atasnya diperkuat lagi dengan sebuah flens. Pada bagian tengah-tengah wrang secara

membujur dipasang penguat tengah (center girder) yang berhenti pada jarak beberapa

gading linggi depan.

3. Pada bagian di depannya, kulit kapal menjadi sedemikian sempitnya hingga tidak perlu

dipasang penguat tengah lagi.

4. Gading-gading pada haluan, biasanya jaraknya lebih rapat satu sama lain. Pada jarak

lebih 15 % panjang kapal terhitung dari linggi depan, gading-gading pada bagian bawah

(deep framing) diperkuat, ( 20 % lebih kua) kelingannya lebih rapat, jugat pelat lutut antara

gadinggading dengan kulit kapal dipertebal. Lajur-lajur di dekat lunas, pelatnya dipertebal.

Gambar Penampang Samping Depan2 Capt, George, maritime of stabilitet, (inggris : stabilitet, 1976), hlm 23

5

Page 7: KATA PENGANTAR

Keterangan :

b.1. Bentuk Eliptik.

b.2. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi imbang.

b.3. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi gantung.

b.4. Bentuk Balok Lintang (Transom)

Sebagai modifikasi dari bentuk-bentuk buritan yang ada maka terdapat 2 (dua) bentuk

buritan lain masing-masing :

- buritan eliptika (eleptical stern)

- buritan rata (flat stern)

Bab II

7

Page 8: KATA PENGANTAR

1.1 Penjelasan Tentang Konstruksi Buritan

Bingkai baling-baling kapal modern umumnya terbuat dari bajabaja tuang yang dibentuk

streamline atau kadang-kadang terbuat dari pelat baja berat yang dialas secara terpadu. Bentuk dan

tipenya sangat bergantung sebagian besar dari jenis kemudi yang dipasang. Bagian buritan sebuah

kapal konstruksinya hampir sama dengan dengan konstruksi di bagian haluan, dengan perbedaan

bahwa tinggi susunan balok-balok geladak tambahan 2,5 meter, pelat-pelat yang menghubungkan

ujung-ujung senta disebut “crutches“.

Bagian buritan diatas linggi kemudi, makin membesar untuk mana perlu diberi perkuatan

khusus berupa sebuah tatanan yang disebut “ transom “ yang terdiri dari wrang yang kuat dan

berat (wrang penuh) yang mengikat secara kuat linggi kemudi, dan gading-gading melintang serta

blok-blok geladak yang saling dihubungkan satu sama lain secara terpadu. Wrang ini disebut

transom floor, gading-gading yang memperkuat daerah ini disebut transom frame dan balok-balok

geladaknya disebut transom beam.

1 . 2 T i t i k P e n t i n g D a l a m S t a b i l i t a s

Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat daya apung (B), dan Metacenter (M)

pada posisi kapal tegak dan miring. Sebagai catatan G pada posisi tetap sementara B dan M

berpindah kalau kapal miring.

Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas kapal yaitu

1. G adalah titik pusat gravitasi kapal

2. B adalah titik pusat apung kapal

3. M adalah metacenter kapal

8

Page 9: KATA PENGANTAR

1 . 3 P e r a n g k a t S t a b i l i t a s K a p a l

Ada beberapa perangkat yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas kapal yaitu:

1 : Sirip lambung

Sirip lunas atau disebut juga sebagai Bilge keel berfungsi untuk meningkatkan friksi

melintang kapal sehingga lebih sulit untuk terbalik. Biasanya digunakan pada kapal dengan

bentuk lambung V.

2 : Tangki penyeimbang

Merupakan tangki yang berfungsi menstabilkan posisi kapal dengan mengalirkan air balast

dari kiri ke kanan kalau kapal miring kekiri dan sebalikanya kalau miring kekanan.

3 : Sirip stabiliser

Sirip stabiliser merupakan sirip di lunas kapal yang dapat menyesuaikan posisinya pada saat

kapal oleng

1.4 Center Of Gravity

adalah titik dimana semua beban yang ada pada kapal disatukan.

Titik G adalah titik tangkap atau resultan dari semua gaya tekanan zat cair diman kapal

berada.

Pergerakan G

G bergerak kearah beban yang ditambah pada kapal.

jika kita membonghkar maka G akan menjauhi tempat yang kita bongkar.

G akan bergerak searah dengan gerakannya.

G akan bergerak searah beban digeser

Kesimpulan :

1. jika kapal mendapatkan beban maka titik G akan Bergerak menuju tempat yang dimuat.

9

Page 10: KATA PENGANTAR

2. Jika dibongkar akan menjauh.

3. Jika digeser maka akan bergerak searah benda digeser.

Jadi titik G akan berubah ketika kapal menambah, mengurangi serta menggeser mauatannya.

Tiga Kedudukan Stabilitas Kapal.

kedudukan Stabilitas Positif ( The stability of ship is stable).

kedudukan stabilitas Negatif ( The stability of ship is unstable)

kedudukan Stabilitas Netral ( The stability of ship is netral)

Periode Oleng Adalah waktu yang diperlukan oleh kapal untuk miring kekanan atau kekiri

ataupun Tegak

GM besar = stiff GM kecil = lengser

1.5 Tpc Dan Fwa

TPC adalah angka yang menunjukkan berapa ton beban yang diperlukan untuk merubah

draft rata – rata kapal 1 cm.

TPC dapat kita temukan di Hidrostatic Curve dan Dead Weight Scale.

TPC dapat digunakan untuk mengetahui draft rata – rata kapal pada akhir pemuatan/

pembongkaran dan untuk mengetahui berapa muatan yang harus ditambah agar mencapai draft

akhir.

FRESH WATER ALLOWANCE adalah penambahan draft kapal dari air laut BJ 1025 kg ke

air tawar BJ 1000 kg atau sebaliknya. Salinometer adalah alat untuk mengukur BJ air setempat.

 

10

Page 11: KATA PENGANTAR

Bab III

1.1 Ukuran Membujur / Memanjang (Longitudinal)

BEBERAPA PENGERTIAN ISTILAH UNTUK KAPAL :

1. PANJANG : Jarak membujur sebuah kapal dalam meter pada sarat muat musim panas

Yang dihitung dari bagian depan linggi haluan sampai sisi belakang poros kemudi atau

tengah- tengah cagak kemudi pada kapal yang tidak memiliki poros kemudi .Panjang ini

tidak kurang dari 96 % dan tak lebih dari 97 % panjang pada sarat musim panas maksimum

dan merupakan panjang yang ditentukan oleh biro klasifikasi dimana kapal tersebut

dikeluarkan.

1.2 Ukuran Melintang / Melebar (Transverzal)

2. LEBAR : Ialah lebar kulit kapal bagian dalam terbesar yang diukur dari bagian sebelah

dalam kulit kapal. Lebar ini juga merupakan lebar menurut ketentuan biro klasifikasi di

mana kapal tersebut dikelaskan.

3. DALAM : Ialah jarak tegak yang dinyatakan dalam meter pada pertengahan panjang

kapal diukur dari bagian atas lumas sampai bagian atas balok geladak dari geladak jalan

terus teratas

4. TENGAH-TENGAH KAPAL : Ialah Pertengahan panjang Yang diukur dari bagian depan

linggi haluan

5. Lebar terdaftar ( Registered Breadth )Ialah Lebar seperti yang tertera di dalam sertifikat

kapal itu. Panjangnya sama dengan lebar dalam ( Moulded Breadth )

6. Lebar Tonase ( Tonnage Breadth )Ialah Lebar sebuah kapal dari bagian dalam wilah

keringat lambung yang satu sampai ke bagian dalam wilah keringat lambung lainnya, diukur

pada lebar terbesar dan sejajar lunas

11

Page 12: KATA PENGANTAR

7. Dalam(Depth):

Ialah jarak tegak diukur dari titik terendah badan kapal sampai ke titik di geladak lambung

bebas tersebut . Jarak ini merupakan dalam menurut Biro Klasifikasi dimana kapal tersebut

dikelaskan .

8. Dalam tonnase Ialah Dalam yang di hitung mulai dari alas dasar dalam sampai geladak

lambung.

UKURAN TEGAK ( VERTIKAL :

1. Sarat Kapal Ialah Jarak tegak yang diukur dari titik terendah badan kapal sampai garis air.

Jarak ini sering di istilahkan dengan sarat moulded.

2. Lambung bebas (Free Board ) : Ialah jarak tegak dari garis air sampai geladak lambung

bebas atau garis deck ( Deck Line )

1.3 Pengertian Tonase

Kapal ialah sebuah benda terapung yang digunakan untuk sarana pengangkutan di atas

air. Besar kecilnya kapal dinyatakan dalam ukuran memanjang, membujur, melebar, melintang,

tegak, dalam dan ukuran isi maupun berat.3

Guna dari ukuran – ukuran ini untuk mengetahui besar kecilnya sebuah kapal, besar kecilnya daya

angkut kapal tersebut dan besarnya bea yang akan dikeluarkan.

TONASE SEBUAH KAPAL DAPAT DIPERINCI Sbb :

1. Isi kotor ( Gross Tonnage) GT

2. Isi kotor besarnya tertera di sertifikat kapal itu, Isi kotor merupakan jumlah

3. Isi ruangan di bawah geladak ukur atau geladak tonase

4. Isi ruangan / tempat – tempat antara geladak kedua dan geladak atas

5. Isi ruangan – ruangan yang tertutup secara permanen pada geladak atas atau geladak di

atasnya

3 J dreys, ship contraction, (Italy : ship of the ship, 1950), hlm 24 Berlyn Syahfutra

12

Page 13: KATA PENGANTAR

6. Isi dari ambang palka (1/2 % dari BRT kapal )

7. Isi atau volume ruangan di bawah geladak ukur mengandung pengertian volume dari

ruangan - ruangan yang dibatasi oleh :

8. Disebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas

9. Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam.

10. Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading – gading.

DISPLACEMENT = Berat Benaman Jumlah berat kapal dan segalanya yang ada pada kapal

tersebut dan di nyatakan dalam Longton

LOADED DISPLACEMENT = Berat Benaman dimuati Penuh Jumlah berat kapal dan

semuanya yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal tersebut dimuati sampai mencapai sarat

maximum yang diijinkan .

LIGHT DISPLACEMENT = Berat Benaman Kapal Kosong Jumlah berat kapal dan semuanya

yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan

VOLUME OF DISPLACEMENT = Isi Benaman Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada

pada kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan

DEAD WEIGT TONNAGE = ( DWT = daya angkut / muat kapal )Selisih antara Loaded

Displacement – Light Displacement

CARGO DWT = Cargo Carrying Capasity Kemampuan kapal untuk mengangkut muatan

( Jumlah muatan yang bisa di bawa )

BALE CAPASITY = Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini

untuk muatan general cargo

GRAIN CAPASITY = Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini

untuk muatan curah ( Beras, Biji Besi , dll )

GRT ( GROSS TONNAGE = Brutto Register Ton =BRT )Volume atau isi sebuah kapal

dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu untuk keamanan kapal ( deducted spaces )

13

Page 14: KATA PENGANTAR

NRT ( NET TONNAGE = Netto Register Ton = Isi Bersih )Volume atau isi sebuah kapal

dikurangi dengan jumlah isi ruangan – ruangan yang tidak dapat di pakai untuki mengangkut

muatan .

TONNAGE PERLENGKAPAN = ( Equipment tonnage ) Tonase yang diperlukan oleh Biro

Klasifikasi untuk menentukan ukuran dan kekuatan alat – alat labuh, seperti jangkar, rantai

jangkar, derek jangkar dan lain – lain.

TONNAGE TENAGA = ( Power Tonnage )Berat kapal kotor di tambah PK mesin kapal itu

( BRT + PK Mesin )

MODIFIED TONNAGE = adalah Kapal yang mempunyai tonnase yang lebih kecil dari yang

seharusnya dimiliki. Untul menjamin keselamatan kapal tersebut terjadilah perubahan di dalam

perhitungan tonase kapal tersebut. Perhitungan tonasenya sama dengan kapal yang geladak

antaranya tertutup secara permanen.

1.4 Biro Klasifikasi

BIRO KLASIFIKASI adalah sebuah Badan Hukum dalam bidang jasa yang berusaha dalam

pengelasan ( class ) kapal – kapal yang sedang dibangun, sudah dibangun atau yang sedang

beroperasi dalam hal yang berkaitan dengan konstruksi badan kapal, mesin kapal, termasuk

pesawat bantu ( auxileary engine )

Kegiatan Biro Klasifikasi :

1. Pengetesan peralatan maupun perlengkapan kapal yang ada sangkut pautnya dengan kelas

kapal, baik lambung maupun mesin

2. Pengadaan survey – survey pada waktu tertentu atau pada waktu yang diminta seperti

survey tahunan, survey kerusakan, dsb.

3. Pemberian sertifikat – sertifikat kelas maupun sertifikat statutory yang sangat berguna

untuk kepentingan charter kapal, jual beli dan asuransi kapal, dsb.

14

Page 15: KATA PENGANTAR

Biro Klasifikasi Indonesia

Suatu Badan Hukum yang dimodali oleh Pemerintah dengan bentuk Perum yang dikelola

oleh Manajemen tersendiri.

Sesuai dengan SK MenHubLa RI no. Th. 1/17/1 tertanggal 26 september 1964, tugas BKI

adalah :

1. Mengelaskan kapal – kapal yang dibangun di bawah pengawasan BKI baik selama

pembuatannya maupun setelah beroperasi.

2. Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda – tanda lambung timbul pada kapal

– kapal tersebut.

3. Mengeluarkan sertifikat garis muat pada kapal – kapal berbendera Nasional yang

dikeluarkan pada BKI

Tanda – tanda Kelas Pada BKI

Untuk Lambung - Kelas Tertinggi A 100 1 - Kelas Terendah A 90 II atau Maltese Cross atau

Tanda Manggis berarti kapal tersebut dibangun dibawah pengawasan BKI

Angka 1000 berarti pemeliharaan dan konstruksi lambung memenuhi persyaratan dan ketentuan

tertinggi BKI

I ; berarti mesin jangkar dan rantai jangkar dan tali muat memenuhi persyaratan BKI

II ; berarti kurang memenuhi persyaratan BKI

Untuk Mesin ,

SM artinya mesin Induk dan Bantu memenuhi pesyaratan BKI.

SM artinya Mesin Induk dan Bantu kurang memenuhi persyaratan

BKI ( kelas terendah )

SM artinya memenuhi persyaratan kelas tertinggi.

15

Page 16: KATA PENGANTAR

Untuk kapal – kapal bukan Samudra di belakang kelasnya di berikan catatan : P = Pelayaran

Pantai

L = Pelayaran Lokal

T = Pelayaran Terbatas

Di dalam pengawasan yang dilakukan Biro Klasifikasi hal – hal yang

Diutamakan ialah Hull ( lambung ) dan Machinery ( permesinan )

1.5 Merkah Kambangan( PLIMSOLL MARK )

Ialah Sebuah tanda pada kedua lambung kapal untuk membatasi sarat maksimum. Tanda ini

dibuat dengan maksud agar setiap kapal membatasi berat muatan yang diangkutnya sesuai

dengan jenis kapal dan musim yang berlaku di tempat dimana kapal tersebut berlayar

GARIS Dek ( Deck Line )

Garis dek merupakan sebuah garis datar yang sisi atasnya berimpit dengan sisi atas dari

geladak lambung bebas ( Free Board Deck ) di

Tengah panjang garis muat kapal.

1.6 Penampang Melintang & Membujur

Penampang sebuah kapal dibedakan atas Penampang Melintang dan Membujur Bentuk dari

penampang ini tergantung dari tipe kapal dan kegunaan dari kapal tersebut.

Penampang Melintang adalah Suatu gambaran yang jelas mengenai kaitan antara tipe kapal,

sistem kerangka yang digunakan serta perbedaan yang nyata mengenai perkuatan - perkuatan dan

jumlahnya pada konstruksi bagian kapal yang mendapat tekanan terbesar yaitu dasar berganda.

Penampang membujur adalah jarak yang di ukur dari satu titik terdepan kapal sampai dengan

titik belakang kapal sejajar dengan lunas.

16