20
ABSTRACT THE EFFECTS OF GIVING NIGELLA SATIVA OIL (Black Cumin Oil) TO THE PREVENTION OF PRESSURE ULCERS OF TOTAL BED REST PATIENTS IN THE ICU ROOM OF SITI KHODIJAH HOSPITAL IN SEPANJANG By Arlita Berfriana Riadewi S.Kep*,Retno Sumara S.Kep.Ns.Mkep** Gita Marini S.Kep.Ns.M.Kes*** Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Program Studi S1 Keperawatan [email protected] Pressure ulcers are damage on the skin of a long sleeping position caused by stress, injury and friction or from a combination of these causes. The effects of Pressure Ulcers itself if it is no attention to the precautions, it may cause problems on which prolong the duration of the treatment, resulting in higher costs of precautions, and the most harmful effect is the death due to infection of the skin. This research aims therefore to find out the effect of Nigella Sativa Oil to prevent the Pressure Ulcers in patients with total bed rest. The research design uses one group pretest-posttest. Of which the total of samples of 23 patients, and the independent variable is Nigella Sativa Oil, and the dependent variable is total bed rest patients who are at risk of Pressure Ulcers. The assessments was conducted in total bed rest patients with conscious problems and have not yet experienced the wound of pressure ulcers in the ICU room of Siti Khodijah Hospital in Sepanjang. This research uses purposive sampling technique. Thus, the measuring instruments are in the forms of pressure ulcers assessment sheet based on Branded scale. At every sample, the respondent is given an intervention in the form of smear of about 20 ml of Nigela Sativa Oil on the bone protrusion, once a day in the morning, after a

JURNAL.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL.docx

ABSTRACT

THE EFFECTS OF GIVING NIGELLA SATIVA OIL (Black Cumin Oil) TO THE PREVENTION OF PRESSURE ULCERS OF TOTAL BED REST PATIENTS IN THE ICU ROOM OF SITI KHODIJAH HOSPITAL IN

SEPANJANG

By Arlita Berfriana Riadewi S.Kep*,Retno Sumara S.Kep.Ns.Mkep**Gita Marini S.Kep.Ns.M.Kes***

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Program Studi S1 Keperawatan

[email protected]

Pressure ulcers are damage on the skin of a long sleeping position caused by stress, injury and friction or from a combination of these causes. The effects of Pressure Ulcers itself if it is no attention to the precautions, it may cause problems on which prolong the duration of the treatment, resulting in higher costs of precautions, and the most harmful effect is the death due to infection of the skin. This research aims therefore to find out the effect of Nigella Sativa Oil to prevent the Pressure Ulcers in patients with total bed rest.

The research design uses one group pretest-posttest. Of which the total of samples of 23 patients, and the independent variable is Nigella Sativa Oil, and the dependent variable is total bed rest patients who are at risk of Pressure Ulcers. The assessments was conducted in total bed rest patients with conscious problems and have not yet experienced the wound of pressure ulcers in the ICU room of Siti Khodijah Hospital in Sepanjang. This research uses purposive sampling technique. Thus, the measuring instruments are in the forms of pressure ulcers assessment sheet based on Branded scale. At every sample, the respondent is given an intervention in the form of smear of about 20 ml of Nigela Sativa Oil on the bone protrusion, once a day in the morning, after a shower for four days, including pre-test. The analysis of data therefore uses wilcogxon signt rank test.

The results shows the effect on the prevention of pressure ulcers on the results of assessment scores of pre-test and post-test Pvalue = 0.000 (ρ <0.05). Therefore, it is concluded that Nigella Sativa Oil can be applied in patients with total bed rest in the hospital.

Keywords: Nigella Sativa Oil, Pressure Ulcers, Total Bed Rest

Page 2: JURNAL.docx

ABSTRACK

PENGARUH PEMBERIAN OLESAN NIGELLA SATIVA OIL (Minyak Jintan Hitam) TERHADAP PENCEGAHAN PRESSURE ULCERS PADA

PASIEN BED REST TOTAL DI RUANG ICU RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG

Arlita Berfriana Riadewi S.Kep*,Retno Sumara S.Kep.Ns.Mkep**Gita Marini S.Kep.Ns.M.Kes***

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Program Studi S1 Keperawatan

[email protected]

Pressure Ulcers merupakan kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh suatu tekanan pada kulit yang lama. Pada pasien dengan bedrest dapat mengalami suatu tekanan, perlukaan dan gesekan yang dapat berdampak pada terjadinya pressure ulcers. Intervensi keperawatan sangat diperlukan dalam tindakan pencegahan sehingga dapat mengurangi lama masa perawatan, biaya rumah sakit, dan kejadian infeksi pada kulit akibat pressure ulcers yang dapat menimbulkan kecacatan dan bahkan kematian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh olesan Nigella Sativa Oil untuk pencegahan terjadinya pressure ulcers pada pasien bed rest total.

Penelitian merupakan One group pre-test-post test design dengan variable independent Nigella Sativa Oil, dan variable dependent pasien bed rest total. Jumlah sampel penelitian 23 orang dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan Branden Scale. Penilaian dilakukan pada pasien bed rest total dengan gangguan kesadaran dan belum mengalami luka pressure ulcers di ruang ICU Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang. Responden diberikan intervensi pemberian olesan 20 ml Nigella sativa oil pada area tonjolan tulang 1 kali sehari pada pagi hari setelah mandi selama 4 hari kemudian dievaluasi. Analisa data menggunakan uji wilcogxon signt rank test.

Hasil menunjukkan ρ-value= 0,000 (ρ<0,05) sehingga H1 diterima yang artinya ada pengaruh olesan Nigella Sativa oil (minyak jintan hitam) terhadap pencegahan pressure ulcers pada pasien bed rest terhadap pencegahan pressure ulcers pada pasien bed rest total di rumah sakit.

Kata kunci : Nigella Sativa Oil, Pressure Ulcers, Bed Rest Total

Page 3: JURNAL.docx

PENDAHULUANPerawat sebagai tenaga

professional bertanggung jawab dan berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya, terutama terkait dengan lingkup praktik dan wewenang perawat. Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerja sama bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Lingkup perawat adalah praktik keperawatan professional meliputi sistem klien (individu, keluarga, kelompok, khusus dan masyarakat) dalam rentang sehat – sakit sepanjang daur kehidupan (Asmadi,2008). Salah satu aspek penting dalam pelayanan keperawatan adalah menjaga dan mempertahankan integritas kulit klien agar senantiasa terjaga dan utuh. Intervensi dalam perawatan kulit klien akan menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. Kerusakan integritas kulit dapat berasal dari terkenanya kulit dalam waktu lama yang menyebabkan iritasi dan akan berkembang menjadikan luka tekan atau Pressure Ulcers (sumardiono, lestari, widodo,2007).

Perawat perlu memiliki sikap yang positif yang akan mempengaruhi perilakunya dalam mencegah Pressure Ulcers (Moore dan Patricia, 2004). Sikap positif yang perlu dimiliki perawat dalam mencegah Pressure Ulcers dimanifestasikan dalam bentuk tanggapan atau respon perasaan positif perawat terhadap tindakan-tindakan pencegahan Pressure Ulcers. Perilaku perawat dalam mencegah Pressure Ulcers akan terwujud dengan tindakan-tindakan perawat dalam mencegah

Pressure Ulcers (Moore dan Patricia, 2004).

Intervensi keperawatan yang digunakan untuk mencegah terjadinya Pressure Ulcers terdiri dari tiga kategori yaitu perawatan kulit dan penanganan dini meliputi mengkaji risiko klien terkena Pressure Ulcers, perbaikan keadaan umum penderita, pemeliharaan, perawatan kulit yang baik, pencegahan terjadinya luka dengan berbaring yang berubah- ubah dan massase tubuh. Intervensi kedua yaitu penggunaan berbagai papan, matras atau alas tempat tidur yang baik. Intervensi yang ketiga yaitu edukasi pada klien dan support system (Sumardino et al., 2007).

Luka tekan ( pressure ulcers) adalah kerusakan pada kulit pada posisi tidur yang lama yang disebabkan oleh tekanan, perlukaan dan gesekan atau dari gabungan penyebab tersebut (European pressure ulcers advisiory panel,1998) dalam kottner, 2009). Langkah utama pencegahan terjadinya luka tekan adalah keakuratan pengkajian resiko terjadinya luka tekan sehingga perawat dapat menetapkan dan melaksanakan intervensi untuk pencegahan ( Bergsstrom , et all, 1987 dalam kottner 2009). Luka tekan merupakan masalah yang sering terjadi di rumah sakit di amerika serikat yaitu berkisar 3 – 11 % pada unit perawatan akut dan 24 % pada unit perawatan jangka panjang (Ayello, 2003) menurut port (2005, dalam Le mone 2008) insiden luka tekan di rumah sakit mencapai 8 % dan insiden luka tekan di unit perawatan jangka panjang berkisar 2,4 – 23 % . Kejadian luka tekan pada pasien yang dirawat di ruang ICU rumah sakit di pontianak mencapai 33 % (suriadi,2007) .Di provinsi jawa timur terutama di Surabaya angka kejadian tidak di ketahui dengan pasti karena

Page 4: JURNAL.docx

kejadian pressure ulcers tidak termasuk dalam catatan rekam medis teruma di rumah sakit.

Berdasarkan hasil survey pendahuluanan yang diambil di ruang ICU RS Siti Khodijah Sepanjang pada tanggal 15 desember 2014 di dapatkan data pada bulan oktober – desember 2014 terdapat 144 pasien, dengan katagori pasien dengan bed rest total sebanyak 83 orang (57,6%), pasien dengan katagori tirah baring lama sebanyak 39 orang (27%), pasien dengan perawatan dan pemantauan dalam waktu singkat satu kali per dua puluh empat jam sebanyak 22 orang (15.3%). Dari 83 orang (57,6%) bedrest total pasien yang beresiko tinggi mengalami pressure ulcers sebanyak 64 orang (77,1%) dan yang tidak beresiko mengalami pressure ulcers sebanyak 19 orang (22,9%), dengan rata-rata lama masa perawatan 4 hari sampai 2 minggu. Berdasarkan studi pendahuluan pula diperoleh data dari hasi wawancara bahwa di ruaang ICU RS Siti Khodijah sepanjang memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 6 kasur matras standart dan 1 kasur angin dengan rata-rata kunjungan pasien yang di rawat di ruang ICU sebanyak 3-4 orang per hari, sedangkan intervensi yang sering diberikan oleh perawat untuk mencegah terjadinya Pressure ulcers adalah tindakan miring kanan – kiri di pagi hari dengan durasi 4 jam sekali atau dilakukan dengan pemberian lotion , masase namun dari beberapa tindakan tersebut perawat biasanya hanya memilih salah satu tindakan tersebut karena keterbatasan tenaga perawat

Faktor yang berperan penting dalam meningkatkan angka kejadian dari tahun ke tahun menurut (Smelzer,et all, 2009). Ada beberapa faktor resiko untuk terjadinya luka

tekan yaitu tekanan yang berkepanjangn pada jaringan lunak, imobilisasi, kehilangan reflex perlindungan, defisit sensorik, perfusi kulit, yang jelek, edema, malnutrisi, hypoproteinemia, anemia, kekurangan vitamin, shear, gesekan dan trauma inkontenensia urin dan feses, perubahan kulit kelembapan kulit (terlalu lembab, terlalu kering) serta usia lanjut dan kekurangan energy. Menurut penelitian Sabada (2008) dalam suheri (2010) menunjukkan tanda luka tekan tampak dalam jangka waktu lebih dari 6 jam pada pasien imobilisasi selama masa perawatan berlangsung, dengan demikian pasien harus di ubah sesuai tingkat aktivitas, kemampuan persepsi, dan rutinitas sehari – hari dengan di lakukan alih baring setiap 2 jam dan 4 jam yang dapat memberikan rasa nyaman pada pasien untuk mempertahankan postur tubuh dengan baik.

Dampak yang muncul bila masalah ini di biarkan tanpa adanya tindak lanjut secara serius maka akan membuat tingkat kenyaman pasien terganggu karena lamanya masa perawatan serta adanya komplikasi dari luka tekan atau pressure ulcers akibat lama waktu perawatan yang dibutuhkan dari beberapa masalah yang telah muncul yang nantinya akan membuat beban besar bagi pasien adalah masalah biaya yang harus di keluarkan untuk perawatan kulit akibat luka tekan atau Pressure ulcers.

Biaya yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka tekan sangat tinggi di karenakan perawatan di rumah sakit yang lama yang tentunya memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi bagi seluruh keluarga pasien kemungkinan terburuk adalah pasien dapat meninggal karena sesptikemia (Morison, 2004). Berdasarkan hasil survey di amerika serikat biaya

Page 5: JURNAL.docx

dibutuhkan untuk perawatan pasien yang menderita luka tekan berkisar jutaan hingga ratusan juta. Berbeda sekali biaya pencegahan yang dibutuhkan untuk tindakan pencegahan luka tekan tidak mencapai setengah dari biaya yang dipakai untuk mengobati luka tekan tersebut, (Silver (1987) dalam Morison, 2007).

Menurut penelitian yang telah di lakukam (Thomas, 2001) yaitu melakukan penelitian perbandingan asam lemak piroksigenasi pada aplikasi topikal dengan pengobatan placebo. Penelitian ini menunjukkan bahwa asam lemak dapat melindungi kulit terhadap shear atau geseran dan frictionatau pergeseran serta dapat menurunkan hiperpoliferasi yaitu pertumbuhan kilit yang mengarah pada terbentuknya ulkus decubitus. Asam lemak essensial dapat juga diperoleh dari biji Nigella sativa( NS ) atau biji jintan hitam yaitu tumbuhan yang berasal dari family Ranunculacea, biji jintan hitam mengandung juga memiliki unsur aktif secara farmakologi yaitu thymoquinone, dithimoquinone, thimohydroquinone, thymol dan p-cymene yang berguna untuk memberantas berbagai penyakit kondisi akut dan kronis. Zat aktif seperti thymoquinone ,p-cymene dan Tymol yang di kandung NS mempunyai efek anti inflamasi dan menghambat edema serta berfungsi sebagai anti oksidan dan mempertahankan imunitas ( Gilani , Jibben , & khan , 2004 )

Dengan memiliki manfaat efek anti inflasi dan menghambat edema dapat membantu menurunkan pecetus terjadinya luka tekan sehingga integritas kulit tetap terlindungi dan terjaga. Atas pertimbangan inilah peneliti tertarik menelitii dengan judul Pengaruh Pemberian Olessan Nigella sativa oil (Minyak Jintan Hitam ) terhadap pencegah terjadinya pressure

ulcers pada pasien Bed Rest Total di ruang ICU RS Siti Khadijah Sepanjang..

METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan Pre

Experimental Design dengan salah satu jenis dari penelitian ini yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan Pretest terlebih dahulu sebelum melakukan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian dilakukan Post-test (pengamatan akhir). Populasi dalam penelitian ini adalah Semua pasien yang dirawat di ruang ICU RS Siti Khodijah Sepanjang dengan jumlah sampel Pasien yang dirawat di ruang ICU RS Siti Khodijah sepanjang yang memenuhi kriteriadengan teknik Purposive sampling.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar observasi pengkajian bedasarkan Skala indicator Branden untuk menilai pasien dengan resiko tinggi mengalami luka tekan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Resiko Terjadinya Pressure ulcers Terhadap Pasien Bed Rest Total di Ruang ICU Sebelum Dilakukan Pemberian Olesan Nigella Sativa Oil (Minyak Jintan Hitam )

Tingkat Resiko

Frekuensi Presentase

Sangat Beresiko

21 91%

Cukup Beresiko

2 9%

Tidak Beresiko

0 0

Total 23 100%

Berdasarkan hasil penelitian dalam kategori sangat beresiko sebagian besar yaitu berjenis kelamin

Page 6: JURNAL.docx

laki-laki pasien yang dirawat di ruang ICU sebanyak 14 orang (61%) dan 9 orang (39%) yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini serupa dengan penelitian, yang dilakukan oleh Suriadi (2004), di salah satu rumah sakit di Pontianak menunjukkan bahwa gaangguan mobilitas merupakan faktor resiko yang signifikan untuk perkembangan pressure ulcer dengan pasien perawatan tirah baring lama. Suriadi (2004), dalam Widodo (2007) Adapun beberapa faktor hormonal penting yang kemungkinan berperan dalam menerangkan adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan yaitu kaum perempuan dilindungi oleh hormon esterogen sebelum masa menepouse. Avello dan Branden (2002) dalam Widodo (2007) juga mengungkapkan bahwa resiko terjadinya pressure ulcers akan semakin besar ketika usia diatas 80 tahun. Perbedaan ini disebabkan oleh responden tidak hanya dilakukan pada pasien lanjut usia saja melainkan pada pasien yang mengalami bed rest total.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di ruang ICU RS Siti khodijah sepanjang jika dilihat dari tingkat resiko pasien bed rest total sebelum diberikan intervensi pemberian olesan Nigella Sativa Oil (minyak jintan hitam) sebagian besar sebanyak 21 responden (91%) termasuk kedalam katagori sangat beresiko untuk mengalami Pressure Ulcers atau luka tekan salama menjalani perawatan di ruang ICU. Kriteria yang menjadi penilaian penting termasuk dalam penilaian tingkat kelembaban kulit. Kulit yang sangat

beresiko adalah kondisi dimana produksi keringat yang berlebih membuat kulit pasien sering kali berada dalam kondisi kulit yang sangat lembab serta dengan fasilitas tembat tidur matras yang di ruang ICU menggunakan matras standart dengan kain linen yang dilapisi perlak dengan bahan yang kurang bisa menyerap cairan atau keringat bukan menggunakan matras angin atau air dan membuat kondisi kulit tidak dalam kondisi cukup kering melainkan masih dalam kondisi lembab kemudian matras standart yang cukup keras bila di gunakan dalam waktu lama dan akan menambah tekanan pada kulit sehingga dapat memperburuk kondisi kulit menjadi sangat beresiko tinggi untuk mengalami pressure ulcers. (Romanelli,2006) manejemen perawatan pendukung terbaik dalam pengendalian mengatasi masalah luka tekan adalah dengan penggunaan matras yang baikyang dapat memperkecil tekanan tubuh yang dapat memicu terjadinya luka tekan salah satu matras yang sering menjadi pilihan adalah matras angin dan airwalau dinilai perlu perawatan kusus dibanding matras standart namun bila di nilai daru segi manfaat matras jenis angin atau air yang memiliki hasil terbaik dalam pencegahan luka tekan. Pihak dari rumah sakit sendiri telah menjalankan program memindah posisi tubuh seperti miring kanan dan miring kiri dengan durasi setiap 2 jam sekali namun kegiatan ini masih di nilai kurang dikarenakan hanya berjalan di pagi hari sampai sore hari dimana pada malam harinya cederung tidak

Page 7: JURNAL.docx

dilakukan,sehingga tinggat resiko masih saja tinggi,

Tingkat Resiko Terjadinya Pressure Ulcers Terhadap Pasien Bed Rest Total di Ruang ICU Sesudah Dilakukan Pemberian Olesan Nigella Sativa Oil (Minyak Jintan Hitam )

Tingkat Resiko

Frekuensi Presentase

Sangat Beresiko 0 0

Cukup Beresiko 23 100%

Tidak Beresiko 0 0

Total 23 100%

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat tingkat resiko pasien bed rest total yang di rawat di ruang ICU sebanyak 23 responden (100%) termasuk kedalam katagori cukup walaupun dari 23 responden 2 orang diantaranya masih tetap berada dalam kategori cukup beresiko, sebenarnya ke 2 orang tersebut sudah mengalami peningkatan penilaian scoring, namun peningkatan tersebut masih dinilai termasuk dalam katagori cukup beresiko yang mendasari hal tersebut terjadi adalah tingkat kelembaban yang awalnya sangat lembab telah berubah menjadi lembab saja menurut lembar penilaian scala brandan. Setiap responden diberikan intervensi pemberian olesan Nigella Sativa Oil (minyak jintan hitam) selama 4kali pertemuan untuk setiap responden yang memenuhi kriteria untuk dilakukan sampel penelitian dinilai 1 kali setiap hari pada pagi hari selama 4 hari termasuk penilaian kondisi kulit pre-test semua responden mengalami

peningkatan dalam skoring penilaian berdasarkan standart penilaian skala branden cukup beresiko.Beresiko untuk mengalami Pressure Ulcers atau luka tekan salama menjalani perawatan di ruang ICU

Hal ini serupa dengan penelitian Lier (2010) kandungan minyak essensial memiliki manfaat dalam melindungi kulit terhadap penekanan dan gesekan ,memberikan hidrasi yang optimal dan mencegah anoksial sel. Asam lemak yang terkandung didalam minyak meningkatkan daya kohesi statum korneum dan mencegah terjadinya transcunaneus water loss dan poliferasi sel yang berlebih. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa aplikasi topical asam lemak essensial efektif dalam peningkatan hidrasi dan kealastisan kulit serta membantu mencegah terjadinya pressure ulcers pada pasien dengan status gizi buruk.

Nigella Sativa oil atau minyak jintan hitam yang digunakan oleh peneliti adalah jenis dari varietas tanaman yang sama dengan jenis varietas tanaman yang dipakai dan pernah diteliti sebelumnya. Peneliti menggunakan kandungan murni dari minyak jintan hitam atau Nigella sativa oil tanpa campuran bahan lain atau bahan kimia sehingga aman digunakan dan telah teruji manfaat dan kasiatnya untuk menjaga integritas kulit dalam pencegahan Pressure Ulcers pada penelelitian yang telah di buktikan lewat berbagai penelitian–penelitian terdahulu yaitu Lier (2010) dan Thomas (2001)

Dari data diatas menyatakan bahwa Nigella Sativa Oil atau Minyak

Page 8: JURNAL.docx

Jintan Hitam dapat dijadikan sebuah intervensi dalam perawatan kulit agar tetap sehat dan dalam proses pencegahan terjadinya pressure ulcers terhadap pasien bed rest total selama menjalani perawatan di runah sakit khususnya di ruang ICU karena Nigella sativa Oil memiliki manfaat dalam menjaga kelembapan dan mempertahankan ke elasitasan kulit serta dapat pula di manfaatkan sebagai anti inflamasi, anti edema, dapat menghambat kerusakan sel akibat referfusi iskemi.

Pengaruh Pemberian olesan Nigella Sativa Oil atau Minyak Jintan Hitam Terhadap Pencegahan Pressure Ulcers pada Pasien Bed Rest Total di Ruang ICU

Tingkat Resiko Sebelum Sesudah

Jumlah % Jumlah

Sangat Beresiko 21 91% 0Cukup Beresiko

2 9% 23

Tidak Beresiko 0 0 0Wilcoxon Sign Rank testρ=0,00 α=< 0,05

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien sebelum di lakukan perlakuan keadaan pasien menunjukkan total skoring sesuai standart lembar penkajian menurut skala Branden termasuk kedalam katagori sangat beresiko terjadinya pressure Ulcers dan setelah 3 kali diberikan intervensi (setiap hari pada pagi setelah mandi) semua responden yang pada penilaian post-tes mengalami peningkatan kesehatan kulitnya sebanyak 23 responden.

Penentuan tidakan dalam rangka pencegahan pressure ulcers adalah mengidentifikasi pasien yang beresiko mengalami pressure ulcers dengan menggunakan skala pengukura branden adalah tindakan pencegahan terhadap terjadinya Pressure Ulcers. Hal ini serupa dengan teori Maklebust dan Sieggreen (2001) tahap awal dalam melakukan pencegahan pressure ulcers adalah identifikasi pasien yang beresiko terjadi pressure ulcers dengan menggunakan skala pengukuran Norton, Branden atau Gosnell, cara pencegahan pressure ulcers adalah manajemen tekanan termasuk shear dan fruction dengan cara merubah posisi minimal setiap 2 jam, permukaan yang mendukung (support surfaces), perawatan kulit dan manajemen status nutrisi pasien. Hal ini sesuai dengan teori Iffat (2012) yang menyatakan bahwa di dalam Nigella Sativa Oil mengandung asam linolead (omega 6), berupa senyawa yang tidak dapat di produksi oleh tubuh manusia dan dapat mencegah penguapan dari dalam tubuh manusia dan mempertahankan kelembaban kulit serta kandungan oleic acid yang terkandung dalam Nigella sativa Oil dapat membantu mengenyalkan kulit dan melindungi elastisitas kulit dari kerusakan. Mekanisme cara kerja minyak jintan hitam untuk melindungi kulit adalah menghasilkan efek local karena kandungan dari minyak jinten tersebut tidak diserap sampai ke seluruh tubuh melainkan hanya melapisi dan melindungi permukaan tubuh. Hal ini diperkuat dengan hasil uji statistic Wilcoxon Signed Rank Test untuk

Page 9: JURNAL.docx

mengetahui perbanndingan tingkat resiko terjadinya pressure ulcers sebelum dan sesudah diberi perlakuan melalui intervensi pemberian olesan Nigella Sativa Oil atau minyak jintan hitam pada pasien bed rest total di ruang ICU di dapatkan hasil signifikan menunjukkan ρ = 0,00 < α = 0,05, sehinngga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh pemberian olesan Nigella Sativa Oil perbedaan dalam rangka tindakan pencegahan terjadinya pressure ulcers pada pasien bed rest total yang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang.

Intervensi yang dilakukan oleh peneliti tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Wasito Utomo,Yulia Irvani.D dan T.Abdurrasyid (2012) yang menyatakan bahwa Nigella Sativa Oil atau Minyak Jinten Hitam efektif dalam pencegahan terjadinya pressure Ulcers pada pasien tirah baring lama yang menjalani perawatan di ruang ICU dapat meningkatkan perlindungan kulit dan menjaga kelembapan kulit, intervensi dilakukan 7kali pemberian dengan frekuensi 1kali sehari pada pagi hari atau sore hari setelah mandi.

Perubahan dari kesehatan kulit yang semakin membaik sehingga tingkat resiko kulit mengalami pressure ulcers ikut menurun dan mengarah ke hasil penilaian yang lebih baik dapat dilihat dari hasil pemberian olesan minyak jintan hitam pada hari ke 2 dapat terlihat dari perubahan warna kulit dan kelebaban kulit yang sudah mulai kelihatan normal dan bagus serta dapat dilihat dan dirasakan elasitasan kulit menghadapi gesekan dan geseran

sehingga kulit tamapak tidak begitu sensitif akan terjadinya perlukaan yang kemungkinan bisa saja terjadi saat melakukan perubahan posisi dikarenakan kondisi kulit yang jelek atau kurang bagus.

Perbedaan dapat dilihat untuk resiko mengalami Terjadinya Pressure Ulcers pada pasien bed rest total di ruang ICU sebelum dan sesudah diberi intervensi pemberian olesan Nigella Sativa Oil (minyak Jintan Hitam) dari total keseluruhan 23 responden menenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai sampel penelitian yang sebagian besar termasuk kedalam katori sangat beresiko yaitu 21 orang dan 2 orang termasuk ke dalam katagori cukup beresiko kemudian setelah diberikan intervensi pemberian olesan Nigella Sativa Oil mengalami peningkatan dan perubahan dan semua responden masuk kedalam katagori cukup beresiko sebanyak 23 orang.

Perbedaan ini disebabkan karena sebelum diberi olesan minyak jintan hitam keluarga dari pihak pasien hanya mengandalkan perawatan yang di berikan oleh pihak rumah sakit saja tanpa memiliki inisiatif untuk melakukan perawatan mandiri untuk mencegah terjadinya pressure ulcers dikarenaka keterbatasan yang dialami serta dirasakan selama masa perawatan.

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil mengenai

pengaruh pemberian olesan Nigella Sativa Oil(Minyak Jintan Hitam)Terhada pencegahan Pressure Ulcers pada Pasien BedRest Total Di

Page 10: JURNAL.docx

Ruang ICU Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang saran sebagai berikut:Kesimpulan

1. Tingkat resiko terjadinya pressure ulcers sebelum diberikan olesan Nigella Sativa Oil atau minyak jintan hitam sebagian besar dalam katagori sangat beresiko 21 orang (91%) dan 2 (9%) orang termasuk kedalam katagori cukup beresiko

2. Tingkat resiko terjadinya pressure ulcers setelah diberikan olesan Nigella sativa Oil atau minyak jintan hitam menunjukkan peningkatan dengan kategori cukup beresiko (100%) walaupun dari 23 responden 2 diantaranya masih dalam katagori cukup beresiko namun sebenarnya 2 orang tersebut sudah mengalami peningkatan skoring namun masih dinilai termasuk dalam katagori cukup beresiko.

3. Ada pengaruh pemberian olesan Nigella Sativa Oil terhadap pencegahan Pressure Ulcers Pada Pasien Bed Rest Total di Ruang ICU Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang

Saran1. Keluarga pasien2. Terapi pengolesan Nigella Sativa

Oil (Minyak jintan hitam) dapat dimanfaatkan sebagai pencegahan alternatif dalam rangka untuk menjaga kesehatan kulit untuk pencegahan pressure ulcers.

3. Keluarga pasien diharapkan dapat berperan serta dalam

membantu menjaga kesehatan kulit untuk mencegah terjadinya pressure ulcers selama perawatan berlangsung.dengan cara berinisiatif mencari informasi hal apa saja yang dapat dilakukan menjaga kesehatan kulit seperti rajin melakukan pemberian olesan minyak yang bagus untuk menjaga kesehatan kulit dan kelembapannya, melakukan tindakan merubah posisi tubuh pasien setiap minimal 2 jam sekali untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar dan mengurangi tekanan yang yang berlebih saat pasien saat dalam posisi yang sama.

4. Pihak Rumah SakitPihak Rumah Sakit diharapkan Nigella Sativa Oil (minyak jintan hitam) dapat digunakan sebagai bahan untuk mencegah terjadinya pressure ulcers dan dimasukkan dalam SOP untuk pencegahan Pressure Ulcers dan dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi perawatan kulit terutama pada pasien bed rest total.

5. Penelitian selanjutnyaPeneliti lebih lanjut diharapkan dapat mengembangkan variable yang lain seperti faktor berat badan yang kemungkinan mempengaruhi tingginya tekanan yang berpotensi meningkatkan tingginya resiko terjadi Pressure Ulcers

Page 11: JURNAL.docx

DAFTAR PUSTAKAAbdullah U.B ,Yusuf A.A,

(2011).Sembuh & sehat dengan Habatus sauda’ obat segala penyakit.Solo.Aqwamedika

Asmadi, (2008).Konsep Dasar keperawatan Profesional.Jakarta.ECG

Ayello, E.A(2003).Predicting pressure ulcers risk .Diperoleh pada tanggal 14 oktober2014 dari http://www.mendscape.com /viewarticle/450041

Branden.BJ.(2001). Braden Scale for Preventing Pressure Sore Risk. Prevention Plus. 2001. Available Diperoleh pada tanggal 20 januari 2015 dari :http://www.bradenscale.com/bradenscale.

Chehl, N., Chipitsyna, G., Gong, Q., Yeo, C. J.,& Arafat, H. A. (2009). Anti inflammatory effects of the nigella sativa seed extract , thymoquinone, in pancreatic cancer cells. HPB(11), 373-378 Diperoleh pada tanggal 14 desember 2014 dari doi:10.1111/j..1477.2009.00059.x

European Pressure Ulcer Advisory Panel and National Pressure Ulcer Advisory Panel. Treatment of pressure ulcers: Quick Reference Guide. Washington DC: National Pressure Ulcer Advisory Panel(2009).Pressure Ulcers Treatment Quick reference Guide.Diperoleh pada tanggal 22 November 2014 dari http://www.epuap.org/guidelines/Final_Quick_Treatment.pdf

Gilani, A. , Jabeen , Q, & Khan , M. A. review of medicine uses and pharmacological activities of Nigella Sativa .Pakistan journal of biologi scences 7(4):441–451 Diperoleh pada tanggal 28 oktober 2014 dari www.docdrive.com/pdf/pdf/asinet/pjbs/2004/441-451.pdf.

Hidayat, A A A (2008). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah.Jakarta.Salemba Medika.

Hidayat, A A A (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan Paradigma kuantitatif.Surabaya.Health Books Publishing.

Iffat Ahmad , A. K., Hayatul Islam.(2012). Antioxidant potential of nigella sativa in germinayion stages Retrived from Diperoleh pada tanggal 17 desember 2014 dari http://books.googlr.co.id/books?id=_6VGLwEACAAJ&dq=nigella+sativa&hl=en&sa=X&ei=LC_aUdLhKojSrQfW&redir_esc=y

Internasional Review(2010).International Review pressure ulcer prevention.pressurre ,Shear , friction and microlimate in context. Diperoleh tanggal 23 November 2014 dari http://www.woundsinternational.com/pdf/content_8925.pdf .

Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Professional Jakarta. EGC

Page 12: JURNAL.docx

Kottner, J.,Dassent. T., (2009).Pressure ulcers risk assessment in critical care :Interrrater reliability and validity studies of the Branden and waterlow scales and subjective rating in two intensive care units Diperoleh pada tanggal 15 desember 2014 dari www.Elsevier.com

Leir,E.,D. (2010). Pressure ulcers for nursing assistans family caregiver.Stop pain.org.Diperoleh pada tanggal 17 januari 2015 dari www.stoppain.org/pressureulcers/common/pdf/BIMC_caregiver.pdf

Le Mo Ne , P ., & Burkie , K. (2008). Medical Surgical nursing : Critical thinking in client care. 4 th edition. USA : Pearson prentice hall

Meklebuts, J .& Sieggreen , M .(2001).Pressure Ulcers . USA: Springhouse

Morison. J., (2004). Manajemen Luka Edisi 1. Jakarta. Penerbit Buku Kedoktwran ECG

Moore Z.and Patricia P.(2004). Nurse Attitude Behaviour and Perceived Barriers Toward Pressure Ulcers Prevention. Avaible Diperoleh pada tanggal 19 januari 2015 dari www.Blackwellsvnergi.com/doi/abs/10.111/i.AS

Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan Pedoman Skripsi,Tesis ,Dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta.Salemba Medika.

Perry & Poter.(2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2 Edisi 4. Jakarta ECG

Ruhyanudin .F.(2011) Pemeriksaan Neurologis Diperoleh pada tanggal 20 januari 2015 dari http://faqudin.staff.umm.ac.id/files/2011/09/PEMERIKSAAN-NEUROLOGIS.pdf

Romanelli, Marco. (2006). Sience and practice of Pressure Ulcers Management.London.Spinger EPUAP.

Smeltzer ,S.C., Bare.B.G., Hinkkle ,J.L.,& Cheever, K.H.,(2008). Text book of medical surgical nursing.9:Burnner & Sudarth’s. I edition.Philadephia: Lippicon , Williams & Wikins

Suheri,(2010). Gambaran lama hari rawat dalamterjadinya luka decubitus pada pasien imobilisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan USU.Diperoleh pada tanggal 12 desember 2014 dari http://www.usu.ac.id/bitstream/123456789/17133/2/reference.pdf

Sumardiono,Lestari S , Widodo.(2007). Evaluation of effective : Brandenscale ,Norton scale and waterlow scale to identity The Risk of Pressure Ulcers in The Orthopedic Hospital of Prof. Dr Soeharso. Motorik Journal of Heath Sciences. ISSN 1907-128X

Suriadi,(2004),perawatan luka,Edisi I,Jakarta,CV.Sagung Setyo

Thomas,D.(2010). Prevention and treatment of pressure ulcers:What work? What doesn’t? Cleveland Clinic Journal of Medicine,68(8):705-720.

Page 13: JURNAL.docx

Diperoleh tanggal 13 desember2014 dari www.ulceras.net/publicaciones/Tho-mas801.pdf

Wasisto Utomo , Yulia Irvani Dewi , T.Abdurrasyid (2012). EfektifitasNigella Sativa Oil Untuk Mencegah Terjadinya Ulkus Dekubitus Pada Pasien Tirah Baring Lama.Jurnal Ners Indonesia vol.2,Maret 2012 .Diperoleh pada tanggal 7 oktober 2014 dari http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JNI/article/viewFile/2025/1990