11

Jurnal Papua 2018

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

JURNAL PAPUAISSN 2085 - 9767

Vol. 9 Edisi No. 2 November - 2017Terakreditasi Nomor 7l6/Akred/P2MI-LIPI/04/20l6

( \ PENGEL OL A JURNAL ARKEOLOGI PAPUA

Mitra Bestari : Dr. Widya Nayati, M.A.(Arkeologi Sejarah, Jurusan Arkeologi, FIB UGM, Yogyakarta)Dr. Toetik Koesbardiati (Antropologi, FISIP UNAIR)Vida Kusmartono, M.A.(Arkeologi Prasejarah, Balai Arkeologi Kalimantan Selatan) Hsiao-chun Hung, Phd(Department of Archaeology and Natural History, Australian National University)

Pemimpin Redaksi : Hari Suroto, S.S.(Arkeologi Prasejarah)

Sidang Redaksi : Zubair Mas'ud, M. Hum(Arkeologi Prasejarah)Sri Chiirullia Sukandar, S.S. (Arkeologi Sejarah)Klementin Fairyo, M.Si (Etnoarkeologi)Sonya M. Kawer, S.Sos (Arkeologi Sejarah)

Alamat Redaksi : BALAI ARKEOLOGI PAPUAJl. Isele, Kampung Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura 99358

Telp. / Faks : (0967) 572467, 573542

E-mail : [email protected] OJS : https://jurnalarkeologipapua.kemdikbud.go.ide - ISSN : 2580 - 9237

Jurnal Papua diterbitkan dua kali dalam satu tahun pada bulan Juni dan November oleh Balai Arkeologi Papua. Jurnal Papua memuat hasil-hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori yang berkaitan dengan arkeologi. Persyaratan naskah untuk jurnal Papua tercantum pada halaman belakang.

V.

JURNAL PAPUAISSN 2085 - 9767

Vol. 9 Edisi No. 2 November - 2017Terakreditasi Nomor 7l6/Akred/P2MI-LIPI/04/20l6

f \

KATA PENGANTARPada Jurnal Papua Vol. 9 Edisi No. 2 November - 2017 ini, redaksi

menerbitkan delapan tulisan dengan subtansi hasil penelitian dan etnoarkeologi. Pada edisi ini prosentase penulis dari luar 80 % sedangkan penulis dari dalam 20%.

Masing-masing artikel dari luar yaitu artikel pertama ditulis oleh Toetik Koesbardiati, akademisi dari Jurusan Antropologi UNAIR dengan judul Profil Prognasi Wajah Beberapa Populasi Dunia. Artikel kedua ditulis oleh dua akademisi dari Prancis, Wulf Schiefenhovel dan Marian Vanhaeren dengan judul A Window Into Papua’s Past: Archaeological and Anthropological Status Quo in The Star Mountains Variation of Burial System in Papua. Muh. Subair peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar menulis Tinjauan Arkeologi Religi pada Makam Raja Saosao dan Raja Lakidende di Kendari Sulawesi Tenggara. Lucas Wattimena peneliti dari Balai Arkeologi Maluku menulis Tata Ruang Pemukiman di Pulau Selu Tanimbar Barat. Peneliti dari BPNB Papua, Saberia menulis Peninggalan Jepang di Sarmi Papua. Lilyk Eka Suranny peneliti Bappeda Litbang Kabupaten Wonogiri menulis Seni Tatah Sungging Desa Kepuhsari Sebagai Warisan Budaya di Kabupaten Wonogiri.

Dua artikel etnoarkeologi masing-masing ditulis oleh peneliti Balai Arkeologi Papua. Artikel Rini Maryone berjudul Peran Perempuan dalam Budaya Maritim Waropen. Hari Suroto menulis Tradisi Pembuatan Gerabah di Desa Ngrencak Kabupaten Trenggalek.

Redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama penulis, mitra bestari, yang telah mendukung penerbitan Jurnal Papua Vol. 9 Edisi No. 2 November - 2017. Redaksi berharap kontribusi artikel dari penulis lainnya.

Redaksi

\ __________________________________________________________________ J

Jurnal Papua, Volume 9, No. 2 November 2017

f -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- \JURNAL PAPUA

ISSN 2085 - 9767 Vol. 9 Edisi No. 2 November - 2017Terakreditasi Nomor 7l6/Akred/P2MI-LIPI/04/20l6

\ ___________________________________________________________________

DAFTAR ISIKata Pengantar............................................................................................. iDaftar Is i........................................................................................................ iiAbstrak.......................................................................................................... iiiAbstract......................................................................................................... vi

Toetik KoesbardiatiProfil Prognasi Wajah Beberapa Populasi DuniaProg nation Profile of World Population Faces................................................ 109-118

Wulf Schiefenhovel, Marian VanhaerenA Window Into Papua’s Past: Archaeological and Anthropological Status Quo in The Star MountainsMelihat Masa Lalu Papua: Penelitian Arkeologi dan Antropologi diPegunungan Bintang........................................................................................ 119-160

Muh. SubairTinjauan Arkeologi Religi pada Makam Raja Saosao dan Raja Lakidende di Kendari Sulawesi TenggaraReview of Archaeology Religy in Saosao Tomb and Lakidende Tomb in South East Sulawesi...................................................................................................161-182

Lucas WattimenaTata Ruang Pemukiman di Pulau Selu Tanimbar BaratSettlement Layout in Selu Island West Tanimbar................................................183-191

Rini MaryonePeran Perempuan dalam Budaya Maritim WaropenThe Role of Women in the Culture of Maritime in Waropen................................193-204

SaberiaPeninggalan Jepang di Sarmi PapuaJapanese Remains in Sarmi Papua.................................................................. 205-214

Lilyk Eka SurannySeni Tatah Sungging Desa Kepuhsari Sebagai Warisan Budaya di Kabupaten WonogiriThe Arts of Tatah Sungging Kepuhsari Village as a Cultural Heritage inWonogiri Regency............................................................................................ 215-228

Hari SurotoTradisi Pembuatan Gerabah di Desa Ngrencak Kabupaten TrenggalekTraditional Pottery of Ngrencak, Trenggalek Regency....................................... 229-236

\_________________________________________________________________________________________J

Jurnal Papua, Volume 9, No. 2 November 2017

rJURNAL PAPUA

ISSN 2085 - 9767 Vol. 9 Edisi No. 2 November - 2017Terakreditasi Nomor 7l6/Akred/P2MI-LIPI/04/20l6

Kata kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh digandakantanpa izin dan biaya

/ DDC. 930.1 Toetik Koesbardiati (Antropologi FISIP Universitas AMangga)Profil Prognasi Wajah Beberapa Populasi Dunia Jurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, him. 109-118Wajah adalah salah satu variabel utama dalam menentukan ciri biologis suatu populasi pada usaha identifikasi sisa rangka manusia. Hal ini tidak hanya penting dalam bidang antropologi forensik tetapi juga bidang bioarkeologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan variasi sudut wajah pada beberapa populasi dunia. Metode yang diterapkan adalah antropometri. Bahan penelitian adalah tengkorak dari sembilan populasi dunia yaitu populasi Eropa, Afrika Utara, Afrika Subsahara, Amerika Selatan, Inuit, Australomelanesia, Indonesia, Polinesia dan China. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara populasi yang diuji, populasi Australomelanesoid, Polinesia, Indonesia dan Afrika Subsahara memiliki wajah yang prognath baik pada bagian wajah genap, maupun bagian alveolar serta proyeksi wajah. Sebaliknya kelompok populasi China, Eropa, Inuit dan Afrika Utara adalah kelompok populasi yang memiliki wajah orthognath.

Kata kunci: antropometri, prognasi wajah, antropologi forensik, bioarkeologi

^ DDC. 930.1 NWulf Schiefenhovel, Marian Vanhaeren (UMR 5199 PACEA, CNRS, University of Bordeaux, France)Melihat Masa Lalu Papua: Penelitian Arkeologi dan Antropologi di Pegunungan Bintang Jurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, him. 119-160Papua memiliki tradisi yang beragam termasuk sistem penguburan. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui keragaman sistem penguburan di Papua dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pendekatan etnoarkeologi digunakan dalam penulisan ini. Hasil penelitian terdapat sistem penguburan di Supiori, Sorong, Merauke, Yalimo dan Pegunungan Bintang. Nilai-nilai yang terdapat pada sistem penguburan di Papua yaitu: nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, keija keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli sosial, dan peduli lingkungan.

Kata kunci: ragam, sistem penguburan, nilai-nilai budaya, Papua

^DDC. 930.1Muh. Subair (Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar)Tinjauan Arkeologi Religi pada Makam Raja Saosao dan Raja Lakidende di Kendari Sulawesi Tenggara Jumal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, him.161 -182Peradaban suatu kota dapat dilihat dari tinggalan-tinggalan arkeologi. Kota Kendari dikenal sebagai kota yang masyarakatnya religius. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejarah masuknya Islam di Kendari dan tinggalan-tinggalan arkeologi yang menjadi bukti masuknya Islam di Kendari. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, wawancara dan survei. Islam di Kendari dibawa oleh guru agama Islam, pedagang muslim dan ulama, hal ini diketahui dari keberadaan makam tokoh-tokoh agama Islam Kendari pada masa lalu.

^K ata kunci: arkeologi religi, Kendari, Islam

Jurnal Papua, Volume 9, No. 2 November 2017

'DDC. 930.1 Lucas Wattimena (Balai Arkeologi Maluku)Tata Ruang Pemukiman di Pulau Selu Tanimbar BaratJurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, him. 183-191Pulau Selu adalah salah satu pulau kecil dalam gugusan Kepulauan Tanimbar. Secara geografis letak Pulau Selu cukup strategis menghubungkan antara daratan besar Pulau Yamdena dan pulau- pulau sekitamya. Tulisan ini memberikan gambaran tentang bagaimana karakteristik tata ruang pemukiman kuno berdasarkan folklore masyarakat setempat. Tujuan penelitian kiranya dapat memberikan 1) informasi tentang bentuk- bentuk pemukiman kuno berdasarkan folklore masyarakat. 2) sebagai bahan informasi bagi penelitian arkeologi di Maluku khususnya dan Indonesia umumnya. Kenapa Pulau Selu begitu menarik untuk diteliti, karena folklore tata ruang pemukiman masyarakat setempat berkaitan erat dengan tradisi megalitik. Metode penelitian menggunakan pendekatan etnoarkeologi. Teknik pengumpulan data menggunakan survei, studi pustaka dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik bentuk-bentuk tataruang pemukiman kuno di Pulau Selu, Tanimbar Barat berdasarkan tingkat pengetahuan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dalam pembagian tataruang pemukiman berdasarkan folklore dan bukti arkeologi yang berorientasi pada unsur religi dan sistem penguburan kuno.

Kata kunci: tata ruang pemukiman, Pulau Selu Tanimbar Barat, pengetahuan, Religi dan sistem penguburan kuno

DDC. 930.1Rini Maryone (Balai Arkeologi Papua)Peran Perempuan dalam Budaya Maritim WaropenJurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, him. 193 - 204Peran serta perempuan Waropen dalam sistem mata pencaharian hidup berkaitan dengan tradisi maritim, perempuan bertanggung jawab penuh untuk menyiapkan makanan bagi keluarganya. Berkaitan denganjudul, ada beberapa permasalahan yang muncul berkaitan dengan peran perempuan dalam budaya maritim Waropen, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimana peran perempuan dalam budaya maritim di Waropen?, nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam budaya maritim tersebut?. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnoarkeologi dengan menggunakan beberapa teknik yaitu: studi pustaka, observasi, wawancara. Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul kemudian dideskripsikan, dianalisis dan diinterpretasikan, dan ditarik suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga macam mata pencaharian utamanya yaitu meramu sagu, menangkap ikan (dilakukan oleh laki-laki), menangkap kepiting dan mengumpulkan atau kerang, berburu (dilakukan oleh perempuan). Sementara itu, perempuan Waropen mengikuti sistem pengetahuan budaya maritim seperti sistem pengetahuan mengenai waktu, musim, angin dan bintang. Untuk ke lokasi tempat mencari seperti menokok sagu, mencari keping, udang dan bia, perempuan Waropen menggunakan perahu tak bercadik yang disebut dengan sewado. Melalui peran perempuan Waropen dalam budaya maritim, termuat nilai-nilai sosial-budaya yang berguna dalam kehidupan, yaitu nilai religius, gotong royong atau keijasama, kemandirian, disiplin, keija keras, kreatif, dan peduli lingkungan.

Kata kunci: peran, perempuan, budaya, maritim, ^Waropen_________________________________ ^

'DDC. 930.1 ^Saberia (BPNB Papua)Peninggalan Jepang di Sarmi PapuaJurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, him.205 - 214Sarmi merupakan salah satu wilayah yang dijadikan Jepang sebagai basis pertahanannya pada Perang Dunia II. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui keberadaan Jepang di Sarmi dan sisa-sisa peninggalan Jepang yang terdapat di Kampung Tanjung Batu Distrik Sarmi Timur Kabupaten Sarmi. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah sejarah lisan dan menggunakan kajian pustaka. Sisa-sisa peninggalan Jepang pada Perang Dunia II ditemukan di Kampung Tanjung Batu, Sarmi yang membuktikan bahwa Jepang pemah berada di Sarmi.

Kata kunci: Jepang, Kampung Tanjung Batu, Sarmi, peninggalan Perang Dunia II

\_________________________________________________________________________________________J

Jurnal Papua, Volume 9, No. 2 November 2017

DDC. 930.1Lilyk Eka Suranny (Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri)Seni Tatah Sungging Desa Kepuhsari Sebagai Warisan Budaya di Kabupaten Wonogiri Jurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, him. 215 - 228Seni pembuatan wayang dikenal dimasyarakat dengan seni tatah sungging. Dalam masyarakat saat ini seni tatah sungging semakin terpinggirkan akibat perkembangan jaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai sejarah perkembangan seni tatah sungging di Desa Kepuhsari, teknologi pembuatan wayang kulit serta nilai-nilai yang terkandung dalam seni tatah sungging tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Awalnya seni tatah sungging di Desa Kepuhsari dibawa oleh seorang dalang bemama Ki Guno Wasito yang kemudian diturunkan ke anak cucunya dan selanjutnya berkembang di masyarakat Desa Kepuhsari. Seni tatah sungging dalam pembuatan wayang merupakan perpaduan dari tatah (pahat) dan sungging (mewamai). Nilai-nilai yang terkandung dalam seni tatah sungging yaitu nilai ekonomi, nilai moral/edukatif, nilai seni dan budaya serta nilai historis dan pelestarian budaya. Nilai-nilai tersebut melekat dalam kehidupan bermasyarakat.

Kata kunci: wayang, seni tatah sungging, Desa Kepuhsari

V__________________________ _

/■ ' DDC. 930.1Hari Suroto (Balai Arkeologi Papua)Tradisi Pembuatan Gerabah di Desa Ngrencak Kabupaten TrenggalekJurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, him. 229 - 236Tradisi pembuatan dan penggunaan gerabah sudah ada sejak zaman prasejarah, tradisi ini juga terdapat di Desa Ngrencak, Kabupaten Trenggalek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui teknologi gerabah tradisional Ngrencak dan dampak budaya modem terhadap tradisi gerabah Ngrencak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi etnoarkeologi yaitu komunikasi langsung atau kontak langsung dengan pemberi data atau sering disebut dengan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik pembuatan dengan tangan yang dipadukan dengan teknik tatap pelandas dan roda putar. Gerabah Ngrencak menghadapi saingan wadah plastik. Selain itu juga tergantung permintaan pasar.

Kata kunci: tradisi, gerabah, Ngrencak

Jurnal Papua, Volume 9, No. 2 November 2017 v

JURNAL PAPUAISSN 2085 - 9767

Vol. 9 Edisi No. 2 November - 2017Terakreditasi Nomor 7l6/Akred/P2MI-LIPI/04/20l6

Keywords are extracted from article. Abstract may be reproduced withoutpermission and cost

' d d c . 930.1 ^Toetik Koesbardiati (Antropologi FISIP Universitas Airlangga)Prognation Profile o f World Population Faces Jurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, p. 109 -118

The face is one o f the major variables in determining the biological characteristics o f a population in the identification effort o f human skeletal remains. This is not only important in the field o f forensic anthropology but also the field o f bioarchaeology. The purpose ofthis study is to describe the variation o f facial angle in some o f the world population. The method applied is anthropometry. The study material is the skull o f nine world populations o f Europe, North Africa, Subsahara Africa, South America, Inuit, Australomelanesia, Indonesia, Polynesia and China. The results showed that among the population tested, Australomelanesoid, Polynesian, Indonesian and African Subsahara populations had a prognathic face both on the even face, as well as the alveolar and facial projection.In contrast, the population groups o f China, Europe, Inuit and North Africa are population groups that have faces o f orthognath.

Keywords', anthropometry, face prognation, forensic anthropology, bioarchaeology

\ ________________________________________)

'DDC. 930.1 Wulf Schiefenhovel, Marian Vanhaeren (UMR 5199 PACEA, CNRS, University of Bordeaux, France)A Window Into Papua’s PaSt: Archaeological and Anthropological Status Quo in The Star MountainsJurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, p. 119 -160

In this paper, which is based on anthropological fieldwork (WSJ in the Province o f Papua, and literature research in archaeology and anthropology (MV, WSJ, we attempt to give an overview over the present flatus o f research in Tanah Papua, with special focus on the prehistory and anthropology o f groups in the interior, especially on the little known “Ok-Mek Minisphere” as well as on the potential routes o f prehistoric migration to New Guinea and into the Star Mountains.

Keywords-. Papua, archaeology, anthropology,Star Mountains

\ _______________________________ J

^DDC. 930.1 ^Muh. Subair (Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar)Review o f Archaeology Religy in Saosao Tomb and Lakidende Tomb in South EaSi Sulawesi Jurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, p. 161-182

Civilization o f a city can be seen from archaeological remains. Kendari city is known as a city whose society is religious. The purpose o f this paper is to know the history o f the entry o f Islam in Kendari and archaeological remains o f the evidence o f the entry o f Islam in Kendari. The method used is literature Study, interview and survey. Islam in Kendari was brought by Islamic religious teachers, Muslim traders and ulama, this is known from the existence o f tombs o f religious figures o f Islam in the paSi Kendari.

Keywords: archeology religy, Kendari, Islam

\ __________________________________________________________________ J

Jurnal Papua, Volume 9, No. 2 November 2017

DDC. 930.1Lucas Wattimena (Balai Arkeologi Maluku) Settlement Layout in Selu Island WeSt Tanimbar Jurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, p. 183 -191

Selu Island is one o f the small islands within the Tanimbar Archipelago. Geographically the location o f Selu Island is Strategic enough to connect between the great mainland o f Yamdena Island and the surrounding islands. This paper provides an overview o f how the characteristics o f ancient settlement layout based on the folklore o f the local community. The objectives o f the Study may be to provide 1) information about ancient settlement forms based on the folklore community.2) as an information material for archaeological research in Moluccas especially and Indonesia generally. Why Selu Island is so interesting to be Studied, because folklore spatial local community settlement is closely related to megalithic tradition. Research method using ethnoarchaeology approach. Technique o f collecting data using survey, literature Study and interview. The results showed that the characteristics o f ancient settlement layout forms on Selu Island, WeSt Tanimbar based on the level o f public knowledge. This can be seen in the distribution layout o f settlements based on folklore and archaeological evidence oriented to religious elements and ancient burial syStems.

Keywords'. Layout o f settlement, Selu Island WeSt Tanimbar, knowledge,Religion and ancient burial syStem

\ _________________________J

f \ DDC. 930.1Rini Maryone (Balai Arkeologi Papua)The Role o f Women in the Culture o f Maritime in WaropenJurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, p. 193 -204

In Waropen livelihood, women in connected maritime tradition play roles in providing food for their family. In related to the title, there are some problems deal with the women’s roles in Waropen maritime tradition that can be formulated as follows: how are the roles o f women in Waropen maritime tradition?, what values revealed in maritime tradition?. The research applies etnoarcheolgical approach by using some techniques: bibliographical Study, observation, and interview. Those collected data are then described, analyzed, interpreted, and concluded. The results show that there are three main livelihood, i.e., processing sagoo, cathing fish (by men), cathing crabs (by men), and gathering seashells (by men). While women s roles follow the knowledge syStem o f maritime tradition: time, season, wind, and Stars. To go to the location o f sagoo processing, shrimps and seashells gathering, Waropen women use canoes without leeboard. In local language it is called sewado. Through the roles o f Waropen women in maritime tradition, there are some beneficial socio-cultural values, i.e. being religious, corporation, independence, discipline, hard work, creativity, and care to nature.

Keywords', roles, women, tradition, maritime, Waropen

\ _______________________________ J

^DDC. 930.1 ^Saberia (BPNB Papua)Japanese Remains in Sarmi PapuaJurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, p. 205 - 214

Sarmi is one o f the areas Japan has made as its defense base in World War II. The purpose o f this paper is to know the existence o f Japan in Sarmi and the remnants o f Japanese heritage located in Tanjung Batu Village, EaSi Sarmi District Sarmi District. The method used in this paper is oral hiStory and uses literature review. Remains o f Japanese relics in World War II were found in Kampung Tanjung Batu, Sarmi proving that Japan was once in Sarmi.

Keywords: Japan, Tanjung Batu Village, Sarmi, World War II remains\_________________________________________________________________________________________ J

Jurnal Papua, Volume 9, No. 2 November 2017 vii

'DDC. 930.1 Lilyk Eka Suranny (Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri)The Arts o f Tatah Sungging Kepuhsari Village as a Cultural Heritage in Wonogiri Regency Jurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, p. 215 -228

The art o f puppet making known in the community with tatah sungging art. In current society the tatah sungging art increasingly marginalized by the development era. This Study used descriptive qualitative method. Initially tatah sungging art in the Kepuhsari village carried by a puppeteer named Ki Guno Wasito which was later revealed to posterity who subsequently developed in the community o f Kepuhsari village. Tatah sungging art in the making o f the puppet is a combination o f the tatah (chisel) and sungging (coloring). The values contained in the tatah sungging art that is the economic values, moral / educational values, cultural and artiStic value, historical value and cultural preservation. This values are deeply embedded in society.

Keywords', puppet, tatah sungging art, Kepuhsari Village

\ ________________________________________-

DDC. 930.1Hari Suroto (Balai Arkeologi Papua)Traditional Pottery o f Ngrencak, Trenggalek RegencyJurnal Papua Vol. 9, No. 2, November 2017, p. 229 -236

The tradition o f making and using pottery has exiSied since prehistoric times, this tradition is also found in Ngrencak Village, Trenggalek Regency. The purpose o f this research is to know Ngrencak traditional pottery technology and the impact o f modern culture on Ngrencak pottery tradition. Data collection techniques used in ethnoarkeologi Studies are direct communication or direct contact with the data provider or often referred to as interviews, observation, and literature Study. Ngrencak pottery-making technique is made by hand combined with Stitching technique and rotary wheel. Ngrencak pottery faces rival plaStic containers. It also depends on market demand.

Keywords', tradition, pottery, Ngrencak

\ _______________________________ J

viii Jurnal Papua, Volume 9, No. 2 November 2017