12
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] Bersambung ke halaman 8, ata orang, ayat di atas adalah ayat yang paling dikenal dan dikutip dari seluruh Kitab Suci. Barangkali benar, karena ayat tersebut adalah dasar iman kita dan umat Kristen seluruh dunia. Dan ayat tersebut juga sekaligus menjelaskan apa kehendak Allah bagi kita semua. Apakah ‘iman’ itu? Menurut Katekismus Gereja Katolik (KGK), iman adalah jawaban manusia kepada Allah. Apakah yang sudah Allah perbuat sampai kita harus memberi jawaban kepadaNya? Sebagai pengikut Kristus, kita mengakui bahwa Allah adalah pencipta kita. Karena kasihNya kita diciptakan olehNya. Oleh karenanya kita harus kembali pada pertanyaan yang paling dasar: “Untuk apa kita diciptakan?” Kita diciptakan agar kemuliaan Tuhan dinyatakan. Seringkali kita bertanya kepada anak-anak, “Ingin menjadi apa kalau engkau besar?” Jawabannya mungkin: mau menjadi polisi, atau anggota pemadam kebakaran, atau pilot, atau dokter, atau akhli hukum, atau insinyur, atau penyanyi terkenal, dsb. Ini adalah jawaban anak-anak menurut pikirannya. Tetapi kalau kita lihat lebih mendalam, ini adalah jawaban yang keliru atas pertanyaan dasar, “Untuk apa kita di- ciptakan?” Mengapa keliru? Karena titik tolaknya adalah ‘AKU’. Aku ingin menjadi ini, aku ingin menjadi itu, … dsb. Ke- nyataannya, aku adalah ciptaan, Allah adalah pencipta kita. Maka sang pencipta- lah yang paling tahu, untuk apa kita diciptakanNya. “God is the Potter, we are the clay.” Kita tidak bisa berkata kepada Tuhan, aku mau menjadi gentong, atau aku mau menjadi pot bunga, atau aku mau menjadi cawan, atau menjadi piring. Untuk | Deacon Val Danukarjanto | KEGIATAN DI BULAN AUGUST Misa Minggu II, 10 Agustus 2014 Misa Minggu IV, 24 Agustus 2014 K Iman dan Kehendak Allah Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak- Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3.16) WWW.UKI.CA WWW.UKI.CA JULY 2014/NO.266 JULY 2014/NO.266 BERITA U.K.I BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n M e w a r t a k a n I m a n d a n d a n K a s i h K a s i h

J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 [email protected] Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

GEREJA

St. Anselm’s Church

1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)

Toronto

ON M4G 3H3

Ph: (416) 485-1792

Subway Stn:

Davisville

Redaksi:

Angelina Hanapie

Julian Wibowo

Novius Handy

Randy Danurahardja

Yusup Yusup

Penasehat:

Rm. A. Purwono SCJ

Alamat Redaksi:

c/o Priests of the

Sacred Heart

58 High Park Blvd.

Toronto

ON M6R 1M8

Email:

[email protected]

Bersambung ke halaman 8,

ata orang, ayat di atas adalah ayat

yang paling dikenal dan dikutip dari

seluruh Kitab Suci. Barangkali benar,

karena ayat tersebut adalah dasar iman kita

dan umat Kristen seluruh dunia. Dan ayat

tersebut juga sekaligus menjelaskan apa

kehendak Allah bagi kita semua.

Apakah ‘iman’ itu? Menurut

Katekismus Gereja Katolik (KGK), iman

adalah jawaban manusia kepada Allah.

Apakah yang sudah Allah perbuat sampai

kita harus memberi jawaban kepadaNya?

Sebagai pengikut Kristus, kita mengakui

bahwa Allah adalah pencipta kita. Karena

kasihNya kita diciptakan olehNya. Oleh

karenanya kita harus kembali pada

pertanyaan yang paling dasar: “Untuk apa

kita diciptakan?” Kita diciptakan agar

kemuliaan Tuhan dinyatakan.

Seringkali kita bertanya kepada

anak-anak, “Ingin menjadi apa kalau engkau

besar?” Jawabannya mungkin: mau menjadi

polisi, atau anggota pemadam kebakaran,

atau pilot, atau dokter, atau akhli hukum,

atau insinyur, atau penyanyi terkenal, dsb.

Ini adalah jawaban anak-anak menurut

pikirannya. Tetapi kalau kita lihat lebih

mendalam, ini adalah jawaban yang keliru

atas pertanyaan dasar, “Untuk apa kita di-

ciptakan?” Mengapa keliru? Karena titik

tolaknya adalah ‘AKU’. Aku ingin menjadi

ini, aku ingin menjadi itu, … dsb. Ke-

nyataannya, aku adalah ciptaan, Allah

adalah pencipta kita. Maka sang pencipta-

lah yang paling tahu, untuk apa kita

diciptakanNya. “God is the Potter, we are

the clay.” Kita tidak bisa berkata kepada

Tuhan, aku mau menjadi gentong, atau aku

mau menjadi pot bunga, atau aku mau

menjadi cawan, atau menjadi piring. Untuk

| Deacon Val Danukarjanto |

K E G I A T A N

D I B U L A N

A U G U S T

Misa Minggu II,

10 Agustus 2014

Misa Minggu IV,

24 Agustus 2014

K

Iman dan Kehendak Allah

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia

ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-

Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang

percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan

beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3.16)

W W W . U K I . C AW W W . U K I . C A J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6

BERITA U.K.IBERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n M e w a r t a k a n I m a n d a n d a n K a s i hK a s i h

Page 2: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

Pastor Pamong

Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 896.5945

[email protected]

Deacon

Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274

[email protected]

DEWAN PENGURUS

UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator

Christine Budihardjo, (647) 895.7089 [email protected]

Wakil Koordinator

Albert Tee, (905) 824.1168 [email protected]

Sekretaris

Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801 [email protected]

Bendahara

Janto Solichin, (416) 587.2362 [email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah [email protected]

Seksi Liturgi

Jeffrey Susilo, (416) 388.6169

[email protected]

Seksi Bina Iman

Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030

[email protected]

Seksi Sosial

Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900

[email protected]

Seksi Rumah Tangga

Selvie Widjaja, (647) 896.6121

[email protected]

Usher

Harty Doyle, (647) 533.6246

[email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah

Ben Dijong, (905) 997.5765

[email protected]

Seksi Liturgi

Raymond Wirahardja, (905) 812.9491

[email protected]

Seksi Bina Iman

Maya Adisuria, (905) 814.8475

[email protected]

Seksi Sosial

Lucas Noegroho, (416) 859.0222

[email protected]

Seksi Rumah Tangga

Ribkah Mesach, (905) 286.9081

[email protected]

Usher

Joyo Sudardi, (905) 785.6379

[email protected]

BIDANG KHUSUS

Mudika, Yoanitha

[email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor

Lilian Tjokro, (905) 887.9546 [email protected]

Ketua Sakristi

Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected]

Page 3: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

H A L A M A N 3 J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6

apal Louis Olympia Cruise

merapat kembali ke Athena

pada tgl 14 Oktober 2014 jam

6 pagi (setelah mengarungi pulau-

pulau kecil milik Yunani dan Turkey

selama 3 hari), akan tetapi dibutuhkan

hampir 2 jam lamanya untuk bisa

keluar dari kapal karena semua

penumpang turun di Athena. Di

pelabuhan ini kami sudah ditunggu

oleh tour guide yang akan membawa

rombongan UKI mengunjungi

reruntuhan kota Corinthus dan kuil

Aeropolis.

Corinthus adalah sebuah kota

tua yang ada di wilayah Yunani. Kota

ini memiliki geografis yang unik,

karena kota ini menghubungkan dua

daratan, yakni daratan Yunani di

sebelah utara dan Peloponesia di

sebelah selatan. Selain itu, Corinthus

juga menjadi persimpangan

perjalanan laut dari timur dan barat,

sehingga tidak heran kalau

mempunyai dua pelabuhan laut, yakni

pelabuhan Kenkrea di sisi timur yang

berhadapan dengan laut Aegea dan

teluk Saronic, dan pelabuhan

Lecahion di sisi barat yang

berhadapan dengan teluk Corinthus.

Kota ini didirikan di zaman

Neolitikum sekitar tahun 6000 SM.

Pada th. 146 SM kota

ini dihancurkan oleh

Lucio Mummio dari

Romawi, akan tetapi

dibangun kembali

pada th. 44 SM oleh

Gaius Julius Cesar.

Penduduknya sendiri

berasal dari Yunani,

Romawi, dan

Yahudi. Menurut

statistic 2001 jumlah

penduduknya ada

36.555 jiwa dengan

luas wilayah 102,2

km2 dan dengan

jumlah kepadatan

penduduk 358/km2.

Pada th.

1896, The American

School of Classical

Studies telah

melakukan

penggalian di lahan

yang diyakini sebagai

reruntuhan kota Corinthus, dan dari

penggalian ini ditemukan 5 situs kota

Corinthus, yakni: jalan Lecahion, air

mancur Peirene, theatre, Bema

(podium untuk pidato), Agora (pasar).

Agora adalah istilah Yunani

untuk menyebut “ruang pertemuan

yang terbuka”. Dalam sajarah Yunani

kuno, Agora dipakai sebagai tempat

di mana para pemuda Corinthus

berkumpul sebelum menunaikan

tugas militer, juga menjadi tempat

para penduduk berkumpul untuk

mendengarkan pidato/arahan dari

Corinthus:

Christianity, dan Paulus

Agora,

Di reruntuhan Agora - Corinthus

Salah satu basilica di Agora - Corinthus

K

Page 4: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

H A L A M A N 4 J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6

Raja/dewan kota. Agora di

Corinthus merupakan tempat yang

sangat luas, dengan panjang 2015

meter dan lebar 117 meter. Di

dalam perkembangannya, Agora

difungsikan sebagai pasar. Para

pedagang memajang dan menjual

barang dagangannya di bawah

tenda-tenda (seperti pedagang kaki

lima). Pada masa kekaisaran

Yunani, Agora kemudian tumbuh

menjadi pusat perekonomian dan

kehidupan politik di Corinthus.

Ketika kekaisaran Romawi berkuasa,

fungsi dan peran Agora tetap sama

(pasar) dan pada abad ke 1 Agora di

Corinthus menjadi pasar yang paling

besar di antara pasar-pasar lain di

Roma. Paulus pernah berdebat dan

berkotbah dalam misinya mewartakan

Christianity di tempat ini, dan

rombongan UKI mendapatkan

kesempatan untuk mengadakan Misa

di rerutuhan Agora - Corinthus.

Agora di Corinthus terletak

di tengah-

tengah

keramain kota.

Di sebelah barat

laut terdapat

bangunan Stoa

yang diapit oleh

satu basilica

dan satu kuil

Apollo (dewa

matahari, dewa

favorit kaisar Agustus).

Di sebelah barat

terdapat kuil Octavia

(kuil yang

dipersembahkan kaisar

Agustus untuk Octavia-

putrinya). Di sebelah

selatan ada satu Stoa

yang diapit oleh dua

basilica. Di sebelah

tenggara terdapat jalan

Lecahion yang ramai. Dari sinilah

kita bisa membayangkan bahwa

Agora merupakan pusat kota

Corinthus. Di tempat inilah semua

aktivitas ekonomi, politik, keagamaan

dan social. Di tempat ini di jual

daging persembahan berhala, yang

kemudian menjadi suatu masalah

bagi jemaat Kristen pada jaman

Paulus.

Paulus singgah di Corinthus pada

perjalanan misinya yang kedua,

selepas dari Athena, sekitar tahun 51

M. Kisah hidup Paulus di Corinthus

ditulis oleh

Lukas dalam

Kisah Para Rasul

18:1-23. Waktu

itu Corinthus

telah menjadi

sebuah kota

besar

(kosmopolitan)

di kekaisaran

Romawi. Di kota ini, Paulus pertama-

tama singgah di rumah pasangan

suami-istri Akwila dan Priskila, saat

diusir dari Roma atas perintah Kaisar

Klaudius. Ia kemudian tinggal

bersama dengan mereka, sebab

mereka memiliki pekerjaan yang

sama, yakni sebagai tukang tenda.

Paulus tinggal selama 18 bulan di

Corinthus. Selama waktu itu, ia

giat memberitakan

Injil, khususnya kepada

orang-orang Yahudi

yang tinggal di

Corinthus. Setiap hari

Sabat, Paulus

berkotbah di dalam

sinagoga. Namun,

ketika ia memberitakan

tentang Yesus yang

adalah Mesias, orang-

orang Yahudi segera

menolak dia. Maka, ia pun

mengubah arah misinya kepada

Foto bersama di kompleks Agora - Corinthus

Di depan Bema (tempat Paulus berpidato, berdebat, dan diadili)

Jalan Lecahion di komplek Agora-Corinthus.

Misa di Agora – Corinthus

Page 5: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

H A L A M A N 5 J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6

orang-orang Yunani, sekalipun,

ada juga orang-orang Yahudi yang

kemudian menjadi percaya dan

meminta diri dibaptis oleh Paulus

(misalnya:Krispus, kepala rumah

ibadat Yahudi, beserta dengan

keluarganya dan tentu saja Awkila

dan Priskila). Di tempat ini juga

Paulus menulis surat I dan II

Corenthus dan juga surat kepada

jemaat di Roma.

Paulus meninggalkan Corinthus

ketika pada masa pemerintahan

Gubernur Galio. Orang-orang Yahudi

yang tidak senang kepadanya sepakat

untuk membawa Paulus ke

pengadilan, dan ia di bawa ke

hadapan Galio (Paulus disidang dan

berdiri di Bema yang ada di Agora).

Paulus kemudian meninggalkan

Corinthus dan berlayar menuju

Efesus.

Jemaat Kristen di Corinthus sendiri

terdiri dari campuran orang-orang

Yahudi dan (terutama) orang-orang

Yunani. Sebagian besar dari mereka

berasal dari golongan rendahan atau

budak(1Kor 2:26-28; 7:21-24). Akan

tetapi ada juga sejumlah orang yang

berasal dari kalangan atas(1Kor 11:21

-22), yang memiliki rumah cukup

besar (bdk. Kis 18:7) dan dapat

menampung seluruh jemaat sekota

untuk mengadakan perjamuan besar

(1Kor 11:18).

Mereka hidup di lingkungan agama

pagan yang banyak dianut oleh

penduduk Corinthus. Kuil-kuil agama

pagan berdiri kokoh di pusat kota/

Agora. Di Agora, terdapat kuil yang

menyembah dewa Apollo dan dewi

Venus. Kepada para dewa itu, para

imam agama pagan mem-

persembahkan binatang sebagai

kurban bakaran. Tidak semua bagian

dari binatang tersebut yang menjadi

kurban bakaran bagi para dewa pa-

gan. Biasanya, sisanya dijual kepada

para tukang jagal yang menjualnya

kembali di lapak-lapak dagangan di

Agora. Sementara itu, ada kebiasaan

di antara orang-orang Corinthus untuk

menggelar sebuah perjamuan makan

bersama. Daging-daging sisa

persembahan kepada para dewa yang

dijual di Agora pun mereka beli se-

bagai daging sajian perjamuan makan

bersama. Dan sudah menjadi tradisi

bagi masyarakat Corinthus untuk

mengundang rekan-rekan mereka da-

lam perjamuan tersebut. Masalah ter-

jadi ketika orang-orang Kristen diun-

dang oleh rekan mereka yang beraga-

ma pagan ke dalam perjamuan terse-

but. Apakah orang-orang Kristen ha-

rus juga makan daging persembahan

berhala itu? Ditambah lagi, pesta per-

jamuan makan itu kerap diadakan

dengan intensi religiositas agama pa-

gan seseorang. Pendapat jemaat

Corinthus berbeda-beda soal hal ini.

Ada yang setuju dan ada yang tidak.

Bagi mereka yang pengetahuan dan

imannya kuat, memakan daging

persembahan berhala tersebut tidaklah

berdosa. Sementara bagi yang lain,

memakan daging persembahan

berhala itu adalah dosa. Perseteruan

internal pun tak terhindarkan di antara

jemaat pada saat itu.

Paulus mencoba untuk meredam

perseteruan itu dengan surat yang ia

tulis untuk jemaat Corinthus. Dalam

1Kor 8:1-13, Paulus memberikan ura-

ian jawabannya. Ia menandaskan bah-

wa mereka yang pengetahuan dan

imannya kuat janganlah memberi batu

sandungan kepada yang pengetahuan

dan imannya lemah. Berkaitan dengan

itu, Paulus berkata: “Makanan tidak

membawa kita lebih dekat kepada

Allah. Kita tidak rugi apa-apa kalau

kita makan dan kita tidak untung apa-

apa kalau kita tidak makan. Tetapi

jagalah, supaya kebebasanmu, supaya

kebebasanmu ini jangan menjadi batu

sandungan bagi mereka yang

lemah” (1Kor 8:8-9).

Lebih jauh, dalam 1Kor 10:25-32,

Paulus menjelaskan lagi pandangann-

ya tentang persoalan boleh tidaknya

memakan daging persembahan

berhala. Kepada jemaat Corinthus

yang baru bertumbuh dan menghayati

imannya, Paulus menegaskan bahwa

mereka boleh memakan segala sesua-

tu yang dijual di pasar daging (di Ag-

ora), tanpa harus dibayang-bayangi

oleh penilaian hati nurani. Sebab,

bumi dan segala isinya adalah milik

Allah(1 Kor 10:25). Ia juga menam-

bahkan: “Kalau kamu diundang

makan oleh seseorang yang tidak

percaya, dan undangan itu kamu

terima, makanlah apa saja yang

dihidangkan kepadamu, tanpa menga-

dakan pemeriksaan karena keberatan-

keberatan hati nurani. Tetapi kalau

seseorang berkata kepadamu: ‘Itu

persembahan berhala!’. Janganlah

engkau memakannya..oleh karena

keberatan hati nurani orang lain itu.

Janganlah kamu menimbulkan syak di

hati orang, baik itu orang Yahudi atau

orang Yunani, maupun jemaat Al-

lah” (1Kor 10:27-32).

Saya pribadi sangat terkesan saat

memimpin Misa di kompleks Agora,

walau dilakukan di alam terbuka/

reruntuhan kota bersejarah ini. Saya

merasakan adanya semangat Paulus

yang berjuang gigih memperkenalkan

Christianity di tengah-tengah pe-

nolakan dari sebagian penduduk kota

ini. Semangat Paulus yang tidak

mengenal lelah inilah yang saat itu

membakar dan menyemangati saya

untuk terus berkarya di ladang Tuhan.

Dari tempat ini kami melanjutkan

perjalanan ke Aeropolis. □

Page 6: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

H A L A M A N 6

very year, Mudika hosts a retreat

during the Victoria Day long

weekend. It lasts for 3 days and

two nights. We have activities, shar-

ing groups, sessions with a priest or a

nun, praise and worship, adoration,

and we end with mass. Events such as

this gives us a chance to make new

friends and bond more with our old

ones. With less than 50 people attend-

ing, it is more intimate than an ordi-

nary retreat or camp that other youth

groups organize.

Throughout the weekend, we listen to

inspiring talks by priests or nuns who

help us towards the right path, the

way to God. We then reflect over it

alone or in small groups. Through

these sharing groups, we get more

insight and different points of view of

how the others around us communi-

cate with God. Everyone is different

and has their own relationship with

God. Sometimes, people don't know

how to build that relationship with

Him and hearing what others do can

spark something deep inside that will

be able to guide us.

We also like to be active and have fun

by doing some activities and games

that are meant to get to know each

other better, whether it's a name game

or a trust exercise.

On Saturday nights, we have adora-

tion and that is the time when every-

one is calm and quiet while praying

and/or being prayed over. Adoration

also gives us a chance to comfort

those who may be troubled and it

shows them that there are people

around them who care.

By the end of the retreat, everyone

knows each other and are a lot more

comfortable with one another. Many

friendships and memories are made

through the Mudika retreat every

year. Here are some of the pictures/

selfies we took during the 2014 Mudi-

ka Retreat.

MUDIKA ANNUAL MAY

RETREAT 2014

(May 16 - 18) By: Clara Nadine Wirahardja

Mudika’s annual retreat 2014 took

place at Crief Hills Conference Centre

in Punslinch, Ontario. There are 42

mudikans who participated and also a

few Mudika retreat new-comers. We

spent the wonderful three days and

two nights to get closer to God; to

hear His words and to open our hearts

for Him, and to be reminded of how

amazing His unconditional love is for

us. We also have the chance to build

our relationship with fellow mudikans

in our journey to grow together in

Christ.

This year’s theme is Vocation; which

means God’s calling. We talked, dis-

cussed and reflected on how to re-

spond to God’s calling, how to decid-

ed whether it is what God has planned

for you, how to deal with hesitations,

doubt and fear throughout God’s call,

and how to trust and act upon His

calling. We tackled these topics with

the help of our speakers; the Sisters of

Our Lady Immaculate and Father Pe-

ter McKenna. They enlightened us on

Notes From Mudika

E

Bersambung ke halaman 7,

Page 7: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

H A L A M A N 7

B E R I T A U . K . I

irst of all, we would like to thank

all of the mudikans who have

been so generous with their donation

and commitment to fulfil our monthly

sponsor for Nyoman. Your contribu-

tions are very much appreciated and

will be a tremendous blessing for

Nyoman and his family. For those

who are not familiar with Nyoman,

Nyoman is our little Mudika brother

who lives in Bali, Indonesia, in which

40 mudikans agreed to support finan-

cially by donating $1 every month.

Mudika was introduced to Nyoman

through the Compassion project dur-

ing the Mudika youth Rally at the Lift

Jesus Higher Rally on Saturday,

March 1, 2013 at the Metro Toronto

Convention Centre last year. The

Compassion project allows us to

sponsor children in poverty from all

over the world. Their mission is to

develop children in all aspects of their

lives - their minds, bodies and rela-

tionships. In order to do this, they've

developed four programs that work

together to care for the specific devel-

opmental and spiritual needs of chil-

dren, from birth all the way to the

workforce.

Nyoman lives with his parents and

has two other siblings. His father is

unemployed and his mother is some-

times employed. He loves to play

with toy cars and go bicycling.

Nyoman often sends us letters, filled

with his drawings and doodles, to up-

date us on what he has been doing

and what the program has helped him

achieved. During this first year of

support, Nyoman has accomplished

many things. One of which is going to

the dentist for the first time in his life.

We are currently calling any mudi-

kans that would like to contribute to

help Nyoman and his family. We ask

that you commit to this program for

12 months at a time if you decide to

sign up. We hope that we will have

your support in making Nyoman's life

a better one and help us share the

blessings that the Lord have given to

us for others. Please contact Nadine

Wirahardja at mudikatoron-

[email protected] to sign up!□

A year of support for our

little MUDIKA brother By: Megan Dijong & Nadine Wirahardja

what it means to sacrifice your life to serve our God and

follow Him. They also taught and encouraged us to be-

lieve in Him, because our God already have a plan for

each of us.

Overall, it was a successful annual retreat surrounded with

awesome friends and memorable experiences. We are

hopeful to see more Mudikans to join our next year’s May

Retreat.□

F

Sambungan dari halaman 7,

Page 8: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

H A L A M A N 8

menjawab pertanyaan: “Untuk apa kita diciptakan,” kita

harus kembalikan kepada Tuhan sendiri, “Tuhan, apa yang

Kau kehendaki aku lakukan dalam hidupku?”

Allah adalah kasih. Oleh karenanya segala-

galanya yang mengenai Allah selalu berhubungan dengan

kasih. Tetapi manusia selalu jatuh dalam dosa dan tidak

mentaati perintah Allah untuk saling mengasihi. Sejak dari

jaman Perjanjian Lama, mulai dari Adam yang melanggar

perintah Tuhan, Kain yang karena iri membunuh Abel

saudaranya, orang-orang pada jaman Nabi Nuh yang hidup

secara maksiat, sampai Allah menyesal menciptakan

manusia dan mau memusnahkan seluruh umat manusia

dari muka bumi dengan banjir besar.

Melalui para Nabi, Allah telah memberikan pesan-

pesan mengenai apa yang harus kita lakukan dalam hidup

kita. Kepada Nabi Musa, yang menghantar bangsa Israel

keluar dari tanah Mesir, diberikan “Sepuluh Perintah

Allah”. Tetapi bangsa Israel tidak mempedulikannya dan

melanggarnya dengan hidup berpesta-pora, bahkan

menyembah berhala. Sampai Raja Salomo sendiri

menyembah dewa-dewa asing yang dibawa oleh isteri-

isterinya. Banyak Nabi dikirim oleh Allah agar bangsa

Israel bertobat, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Amos, dan

lain-lain. Melalui Nabi Amos Tuhan mengatakan tidak

mau menerima persembahan kurban bakaran. Yang Tuhan

mau adalah agar umat Israel bertobat dan hidup baik dan

saling meng-asihi.

Sesudah para Nabi gagal dan tidak didengar, Allah

tetap tidak berhenti mengasihi manusia. Kasih Allah

begitu besar hingga Dia mengirim Putera-nya sendiri ke

dunia. Yesus merangkum kehendak Allah dalam dua

perintah utama: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan

segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan

segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia

seperti dirimu sendiri.”

Kehendak Allah adalah agar kita saling mengasihi,

agar kita tidak binasa dan beroleh hidup yang kekal.

Syaratnya ialah bahwa kita harus mengimani Yesus

Kristus, PuteraNya. Pada waktu kita dibaptis setiap dari

kita sudah menerima iman akan Yesus tersebut. Iman

tersebut tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Setiap hari

dan setiap saat, kita harus berusaha untuk

mengembangkannya, dengan membaca Kitab Suci,

menekuni bacaan-bacaan rohani, berdoa, dan membangun

relasi pribadi dengan Yesus.

Bagaimana kita mengukur berapa kuatnya iman

kita? Iman tidak kelihatan dan tidak bisa diukur besarnya,

tingginya, dalamnya. Apakah orang yang menghadiri Misa

Kudus setiap hari lebih kuat imannya dari kita? Apakah

seorang yang berdoa rosario tiap hari lebih dalam imannya

dari kita? Mungkin ya, dan mungkin tidak. Santo Yakobus

mengatakan: “Iman tanpa perbuatan adalah mati.” Kita

bisa melihat dalamnya iman seseorang dari perbuatannya.

Kita bisa melihat contoh para Santo/Santa, misalnya St.

Petrus, St. Paulus, St. Fransiskus Xaverius yang pergi ke

India, Cina, Jepang untuk mewartakan Kabar Gembira, Ibu

Teresa yang merawat orang-orang miskin yang sakit dan

terlantar di jalan-jalan kota Calcutta. Mereka memberikan

seluruh hidup mereka untuk kemuliaan Tuhan. Apakah

kita bisa dan mau meluangkan sedikit waktu kita untuk

kemuliaan Tuhan?

Sebagai murid Yesus, kita harus belajar dan

mengikuti ajaranNya. Hanya belajar dan mengerti ajaran

Yesus saja tidak cukup. Kita harus menunjukkannya

dengan perbuatan kasih yang nyata. Kalau kita ragu-ragu,

tanyalah WWJD, ‘What Would Jesus Do?’ Kalau hu-

bungan kita dengan Yesus sudah dekat, maka setiap saat

kita tahu apa yang harus kita lakukan menurut Yesus.

Yesus hidup di dalam aku dan aku di dalam Dia, kata

Santo Paulus.

Yesus memberi perumpamaan tentang penabur

(yaitu Yesus sendiri) yang menabur benih (yaitu sabda-

Nya). Ada yang jatuh di pinggir jalan, ada yang jatuh di

tanah yang berbatu-batu, ada yang jatuh di antara semak

duri, dan ada yang jatuh di tanah yang subur. Semoga kita

menjadi tanah yang subur, yang selalu mengembangkan

iman kita akan Yesus, dan melaksanakan kehendak Allah

untuk saling mengasihi dalam hidup kita sehari-hari, agar

kemuliaan Tuhan dinyatakan melalui hidup kita.

Tuhan memberkati. □

Sambungan dari halaman 1,

Page 9: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

H A L A M A N 9 J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6

acaan di atas merupakan kata pembukaan dalam

menghantar topik yang sangat menarik

“PASRAH” di acara Retreat UKI tanggal 14 Juni

2014.

Kesempatan yang indah yang diberikan oleh

Tuhan dimana warga UKI bisa berjumpa kembali dengan

Sr. Pricilla dan Sr. Slaverina dari Putri Karmel, kami

sungguh disegarkan dengan siraman rohani selama dua

hari bertempat di Loretto Abbey, North York.

Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata pasrah

berarti menyerah(kan) sepenuhnya: marilah kita -- kepada

takdir dengan hati yang tabah. Atau ber·pas·rah v

berserah (diri): ~ diri kepada Tuhan sambil berdoa agar

terhindar dari malapetaka. Tuhan mengatur segala

sesuatunya. Namun Tuhan juga memberikan kebebasan

bagi kita yang menjalankannya. Pada saat Tuhan

mengatur, kita berada dalam pencobaan. Tujuan dari

pencobaan itu sendiri adalah untuk : (1) Pemurnian dan

pembentukan diri. Tuhan memakai orang lain untuk

membentuk kita. Ibarat balok kayu yang sedang dibentuk

oleh si peng-ukir. Bila kayu tersebut tidak pasrah,

seandainya memberontak terus maka hasil ukirannya pun

tidak akan sebagus yang diinginkan oleh sang peng-ukir

untuk menjadi patung yang indah dipandang. Demikian

pula dalam hidup kita, bila kita tidak pasrah untuk

dibentuk oleh Tuhan, dan terus memberontak dalam

proses pembentukannya, maka apa yang dikehendaki oleh

Tuhan akan sulit diterapkan. Tuhan sedang membentuk

kita untuk menjadi patung yang indah. (2) Untuk ambil

bagian dalam karya keselamatan. Segala sesuatu yang

terjadi dalam hidup kita mempunyai tujuan yang mulia

sekalipun dalam pende-ritaan yaitu untuk membawa jiwa-

jiwa ke keselamatan.

Yang perlu dilakukan pada saat berpasrah diri

adalah berterimakasih kepada Tuhan untuk segala rahmat

dan karunia yang tak henti-hentinya, berterimakasih

kepada Bunda Maria yang selalu membimbing kita.

Kita membawa kepasrahan dalam doa. Namun

terkadang kita terbawa dalam logika pikiran, kalau Tuhan

tidak bisa dirubah, apa guna-nya kita berdoa? Tujuan doa

bukan untuk membentuk dan mengubah arah, melainkan

untuk membantu orang supaya bisa sesuai dengan dan

mengikuti rencana Allah. Bacaan-bacaan Kitab Suci yang

mendukung diambil dari:

Yesaya 38 : 1,4-5: Pada hari-hari itu Hizkia jatuh

sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya

bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman

TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada

keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan

sembuh lagi." Hizkia kemudian berdoa dan

sembuhlah dia. Bagaimana mungkin?..ini terjadi

karena ia bertobat.

Lukas 11: 1; Pada suatu kali Yesus sedang berdoa

di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa,

berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-

Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti

yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."

Doa Bapa Kami, doa yang luar biasa. Hayati

sehingga kita bisa melihat penyelenggaraan Allah

dalam hidup kita. Dia mau kita berjalan dalam

kehendakNya, mau dan bisa meng-atasi godaan dan

pencobaan. Diberi rejeki pada hari ini, dibebaskan

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut

bekerja dalam segala sesuatu untuk

mendatangkan kebaikan bagi mereka

yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka

yang terpanggil sesuai dengan rencana

Allah. (Roma 8: 28)

Pasrah

Kiri: Sr. Slaverina Putri Karmel.

Atas: Sr. Pricilla Putri Karmel

B

Page 10: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

H A L A M A N 1 0

dari segala pencobaan. Dengan mengamini doa ini

akan mempermudah kita menghadapi pencobaan.

Matius 7:11; Jadi jika kamu yang jahat tahu

memberi pemberian yang baik kepada anak-

anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan

memberikan yang baik kepada mereka yang

meminta kepada-Nya." Tuhan akan memberikan

yang terbaik, namun apakah engkau meminta

perkara yang terbaik?

Yakobus 4:3; Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu

tidak menerima apa-apa, karena kamu salah

berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu

habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Bagaimana menyesuaikan secara total kehendak kita

pada kehendak Allah? Contoh ketika Yesus berada

di taman Getsemani, Yesus ketakutan sampai

bercucuran darah. Kata Yesus kepada Bapa: Ya

Bapa jikalah engkau mau, ambillah cawan ini dari

padaku, tetapi bukanlah menurut kehendakku

melainkan menurut kehendakmulah yang terjadi. Ini

adalah suatu contoh manusia (Yesus) yang

sempurna. Ada kepasrahan, kesatuan dengan Tuhan.

Kekuatan doa bukan dari yang diucapkan, namun

yang berisi kerahiman dengan sumber dari Allah

yang mendorong kita untuk berdoa. Tuhan yang

menciptakan doa itu, dan Roh Kudus yang

membimbing untuk berdoa.

Misteri berdoa adalah misteri penyelenggaraan

Allah, doa yang sejati akan menghasilkan buah buah doa.

Bila doa terkabulkan berarti kita sudah berada dalam

rencana Allah. Tidak ada pengetahuan tanpa usaha dan

belajar, harus ada kerjasama dari kita. Sama halnya tidak

ada hidup rohani tanpa doa. Dalam setiap tantangan sudah

diatur oleh Tuhan untuk mendapatkan buah buahnya.

Melalui Dia ada panenan rohani yaitu mendapatkan

keselamatan dari Allah dan menerima penyelenggaraan

Allah. Doa adalah sebagai penyembahan kepada Allah.

Pada saat kita berdoa, kita sadar dan mohon kepada Allah

untuk diberikan kesehatan, kekuatan pikiran, kekuatan

fisik, dan emosi supaya bisa mengetahui kehendak Allah.

Supaya bisa memupuk kepercayaan akan rencana Allah.

Carilah dahulu kerajaan Allah maka semuanya akan

dilimpahkan kepadamu.

PadaMu Tuhan kuserahkan masa depanku.

Melangkah dengan iman, berusaha keras namun jangan

sekali ragu, cemas dan kuatir. Pasrah merupakan suatu

kebajikan tingkat tinggi. Membiarkan tangan Tuhan

menyelenggarakan hidup kita. Menyerahkan seluruhnya

kepada Tuhan. Melakukan yang dikehendaki Tuhan.

Mencari Tuhan apa mauNya, dan percaya penuh kalau

Tuhan akan memberikan yang terbaik.

Pasrah tidak sama dengan nasib. Tidak ada kata

nasib di iman orang Katolik. Pasrah berarti bergantung

pada Allah, minta Allah agar bekerja dengan rahmatNya.

Mengapa kita perlu pasrah? Banyak permasalahan

di sekitar kita seperti: ketidakadilan, pengkhianatan, dosa-

dosa akibat yang kita lakukan, kecurangan, kehendak

jahat, fitnah, teguran. Kemudian permasalahan di luar

lingkup kita seperti: kecelakaan, bencana alam. Bila kita

bersikap berontak atau melawan dalam menghadapi

berbagai permasalahan yang ada, yang ada bukannya

menolong untuk memperbaiki keadaan malah

memperburuk. Sebaiknya pasrah, sabra dan suatu saat

akan dibangkitkan kembali. Kekuatiran timbul bila kita

bergantung pada kekuatan sendiri. Lari dan minta

pertolongan pada bunda Maria. Kalau akibat yang

ditimbulkan hanya menyangkut pada diri sendiri dan tidak

berkenaan dengan orang lain - sabar saja dan tidak perlu

Bersambung ke halaman 11,

Page 11: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

Lukas 2: 29-30 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,

sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu”

Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya,

TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:

Ibu Flora Limanhadi Tanudjaja

(Mrs. Tan Yong Beng, 93 thn)

Ibu / Ibu Mertua dari Gerda dan Paul Atman Andre dan Sally Tan

Judith dan Edhie Bedjo Kathy dan Winarto H. Subrata

Cucu & Cucu Mantu Cynthia Atman, Gwenda Atman dan Lee Warren, Audrey

Tan, Sandra Ong & David Cosway, Christopher & Heather Subrata

Beserta cicit dan seluruh keluarga besar

Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan

kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi

rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.

dilawan, di terima dengan lapang dada. Namun bila

bersangkutan dengan orang lain maka perlu adanya bela

diri.

Pada saat pasrah, kita memberikan kesempatan

pada diri kita sendiri untuk: menyilih-nyilih kesalahan

kita, mengobati egoisme, kesombongan, silih bagi jiwa-

jiwa di api pencucian, mengobati semangat yang kendor,

melepaskan diri dari keinginan-keinginan yang tidak

teratur. Pasrah merupakan suatu jalan untuk kekudusan,

karena pasrah merupakan kebajikan, gabungan antara

iman, harapan dan kasih. Tuhan akan membimbing kita,

Tuhan sayang kepada kita. Tuhan selalu dekat dengan

kita.

Kalau kita merasa jauh dengan Tuhan, berarti kita

sedang berada dalam kegelapan rohani. Apa yang akan

Allah perbuat bagi jiwa-jiwa yang pasrah? Allah akan (1)

Membimbing khusus bagi jiwa yang ada dalam kegelapan.

(2) Melindungi jiwa dari gangguan musuh dalam

perjuangan. Allah akan memberi karunia, tujuh karunia

Roh Kudus pada saat kita dibaptis: karunia takut akan Al-

lah, karunia kesalehan, karunia pengenalan, karunia

keperkasaan, karunia nasihat, karunia pengertian dan

karunia kebijaksanaan. Karunia yang paling dasar adalah

takut akan Allah. Asalkan jiwa kita tidak berontak, tetap

mencari kehendak Allah dan tetap setia dan tidak bergulat

dengan keinginan yang tidak teratur, namun berupaya

mengikuti inspirasi Allah maka kepasrahan yang kita alami

akan berbuah. Jika Allah di dalam kita siapa yang bisa

melawan kita? Jawabannya tidak ada yang dapat melawan

kita.

Terimakasih kepada Sr. Priscilla dan Sr. Slaverina

Putri Karmel. Siraman rohani yang padat dengan pesan dari

Sang Pencipta, disuguhkan selama dua hari. Retreat

dengan tema “Berjalanlah BersamaKu” sungguh

memberikan inspirasi dan pengertian yang mendalam akan

arti kata pasrah. Besar harapan kami kepada Sr. Priscilla

dan Sr. Slaverina Putri Karmel untuk dapat mengunjungi

kami kembali di waktu mendatang. Salam kasih dan berkat

Tuhan selalu melimpah dalam karya - karya Suster. □

[Angie Hanapie]

Sambungan dari halaman 10,

Page 12: J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6J U L Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 6 ... · Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 liturgyukiwest@yahoo.ca Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475

WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA

TELEPHONE # 905-695-1745