IOFB jurnal presentation.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • RISK FACTOR FOR ENDHOPTALMITIS AND RETINAL DETACHMENT WITH RETAINED INTRAOCULAR FOREIGN BODIESD. Wilkin Parke III, Avinash Pathengay, Harry W. Flynn Jr., Thomas Albini, and Stephen G. SchwartzDepartment of Ophthalmology, Bascom Palmer Eye Institute, Miller School of Medicine, University of Miami, Miami, FL 33136, USAYandri Apriansyah 112014322Jimmy 112014275dr. Pembimbing :dr. Rinanto Prabowo SpM

    Universitas Kristen Krida WacanaKepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata periode 31 agustus - 3 oktober

  • INTRODUCTIONBenda asing intraocular/Intraocular Foreign Bodies (IOFBs) merupakan sumber potensial kehilangan penglihatan.Kejadian IOFBs tercatat berkisar 10 - 41% trauma terbuka bola mata.Hilangnya penglihatan ini disebabkan -> Original injury, secondary endhoptalmitis, Retinal Detachmen rhegmatogen (RD). komplikasi jangka panjang -> Glaukoma, cataract, toxisitas benda asing, inflamasi.

  • Endophtalmitis traumatic dan RD traumatic memiliki kecenderungan untuk terjadinya severe visual loss.

    Kejadian endophtalmitis dilaporkan 2 - 30 % pada trauma bola mata terbuka dengan tertahannya IOFBs.

    Kejadian Retinal Detachment tercatat 2 - 30% pada kasus adanya IOFBsTujuan : menginvestigasi pasien RD dan endhoptalmitis dengan IOFB. -> retrospective cohort dengan riwayat IOFB sampai periode 10 tahun

  • PATIENT AND METHODPenilitian dilakukan di University of Miami Institutional Database diambil lewat diagnostic dan kode procedural dari semua pasien dengan trauma terbuka bola mata dan berhubungan dengan trauma IOFB. di Bascom Palmar Eye institute antara january 1st, 1999 sampai december 31 st, 2008.

  • Kriteria eksklusi :Benda asing pasca operasi. Seperti pemasangan lensa misalnyaIntra orbital, extraocularIOFBs didefinisikan sebagai intraocular-> jika semua atau bagian dari material asing dalam ruang intraocular pada waktu kejadian.Rekaman medis digunakan sebagai review, untuk mengetahui :Demographic patientMekanisme dan detail injuryKetajaman visus, Hasil pemeriksaan diagnostik dan surgery serta post operative.

  • Interval antara terjadinya trauma, gejala klinis, dan pengobatan dicatat.Factor langsung yang menurunkan ketajaman penglihatan juga dicatat apabila memungkinkan dari data retrospectic review dari rekam medisKlasifikasi trauma okuler dibagi menjadi zone :Zone satu -> kornea entryZone two -> 5mm posterior dari limbusZone three -> dimanapun posterior dari zone twoDalam kasus luka yang besar/menyilang -> klasifikasi ditegakkan sampai batas lesi posterior.

  • RESULTTotal 108 mata. 107 mata menjalani pengobatan, satu pasien memiliki bilateral IOFBs. Analysis dari IOFBs yang dapat dilakukan sekitar 67 dari 108 mata. Mayoritas dari benda asing bersifat magnetic.Lokasi benda asing dibagi menjadi :Segment anterior ( termasuk intralenticular)Segment posteriortraversing ( memanjang dari anterior sampai posterior segment)

  • RESULT....Next>

  • 68 dari 108 mataIOFB terlihat padapemeriksaan fisikPemeriksaan IOFBSifat IOFB9 dari 67 materialbersifat non metalik2 dari 67 material bersifatnon magnetik metal56 dari 67 materialbersifatmagnetikMaterial IOFB
  • Terdapat 18 mata Retinal Detachment > pembagian RD dijelaskan secara terpisah baik preoperative maupun post operative.

  • DISCUSSIONPenelitian mengenai visual acuity pada saat menifestasi dan lokasi IOFBs sangat berkorelasi dengan final Best Corrected Visual Acuisity.Trauma penetrasi meninggalkan IOFB pada segmen posterior -> prognosis buruk -> endhoptalmitis dan Retinal Detachment ->kerusakan mekanik retina dan saraf optik IOFBs di segment anterior dan intralenticular memiliki ketajaman penglihatan lebih baik pada saat kejadian dan pasca pengobatan dibandingkan IOFBs pada posterior.

  • traversing IOFB pada object agak besar -> Kail, kawat, mata pancing -> meningkatkan kejadian Endhoptalmitis.

    Ketajaman penglihatan dipengaruhi adanya endhoptalmitis dan retinal detachment -> dapat menurunkan ketajaman penglihatan

    Ukuran IOFBs dengan waktu pengambilan IOFB tidak mempengaruhi hasil ketajamn penglihatan.

  • Kejadian endhoptalmitis terjadi 3- 11% pada trauma terbuka bola mata, dan 3 - 17 % trauma yang meninggalkan benda asing.Pada penelitian sebelumnya ada hubungan keterlambatan removal IOFB dengan peningkatan resiko endhoptalmitis.Colyer et.al melaporkan 79 kasus endhoptalmitis pada kasus combat related IOFBs > semuanya dilakukan penutupan luka dan pemberian antibiotik systemik dan memperlambat pengambilan IOFBs. Hasilnya pemberian antibiotik lebih penting dibandingkan pengambilan IOFB.

  • Segment posterior IOFBs trauma/terjatuh pada material vegetatif meningkatkan resiko endhoptalmitis (tidak semua pasien mengalami endhoptalmitis setelah pajanan atau operasi)Kejadian endhoptalmitis postoperative berkisar 3%. pada kasus resiko terjadinya endhoptalmitis -> diberikan antibiotik broad-spectrum intravitreal intraoperasi -> menurunkan kejadian infeksi postoperasi. Profilaksis antibiotik preoperasi masih kontroversial.

  • Retinal Detachment terjadi sampai 36% trauma terbuka mata -> 6-36% posterior IOFB.Hyphema, vitreous hemmhorage, katarak, mempersulit pemeriksaan retina.Echograpy, sebagian pada mata dengan retina yang telihat, dan pada saat primary repair trauma terbuka mata -> dapat mendeteksi kejadian preoperative RD 6 mata (6%) berhubungan dengan IOFB posterior, endhoptalmitis, posterior entry wound.Postoperative RD dihubungkan dengan IOFB posterior dan endhoptalmitis -> akibat dampak terkenanya retina.

  • CTscan sangat akurat dalam screening trauma mata terbuka dan mendeteksi IOFB.(Pada penelitian ini 43% CT dan 45 % echograpy > Karena institusi ini dibidang ahli echography.)37% pasien IOFB tidak terdeteksi dengan pemeriksaan fisik awal.

  • KESIMPULANtrauma yang berkorelasi dengan tanah material dan material sayuran, nonmetallic iofb, memiliki gejala klinis yang lama dan merupakan resiko terjadinya endhoptalmitis.Profilaksis antibiotik intravitreal pada saat pembuangan IOFB dapat memperbaiki prognosis.Retinal Detachment berhubungan dengan IOFB segment posterior, posterior entry wound, endhoptalmitis, dan retinal impact site.