36
 Acepromax ine maleat Jenis : antiemetik Anjing: a) Premedication: 0.03 - 0.05 mg/kg IM or 1 - 3 mg/kg PO at least one hour prior to surgery (not as reliable). (Hall and Clarke 1983)  b) Restraint/seda tion: 0.025 - 0.2 mg/kg IV; maximum of 3 mg or 0.1 - 0.25 mg/kg IM. Preanesthetic: 0.1 - 0.2mg/kg IV or IM; max. of 3 mg; 0.05 - 1 mg/kg IV, IM or SQ. (Morgan 1988) c) 0.1 mg/kg IM or IV q8h (Davis 1985b) d) 0.55 - 2.2 mg/kg PO or 0.55 - 1.1 mg/kg IV, IM or SQ (Package Insert, PromAce¨ - Fort Dodge) e) 0.55 - 2.2 mg/kg PO or 0.055 - 0.11 mg/kg IV, IM or SQ (Kirk 1986) Kucing: a) Restraint/sedation: 0.05 - 0.1 mg/kg IV, maximum of 1 mg (Morgan 1988)  b) 0.1 mg/kg IM or IV once daily (Davis 1985b) c) 1.1 - 2.2 mg/kg PO, IV, IM or SQ (Package Insert, PromAce¨ - Fort Dodge) d) 0.055 - 0.11 mg/kg IM or SQ or 1.1 - 2.2 mg/kg PO (Kirk 1986) e) 0.11 mg/kg with atropine (0.045 - 0.067 mg/kg) 15-20 minutes prior to ketamine (22 mg/kg IM). (Booth 1988a) Kelinci: a) As a tranquilizer: 1 mg/kg IM, effect should begin in 10 minutes and last for 1-2 hours (Booth 1988a) Sapi: a) Sedation: 0.01 - 0.02 mg/kg IV or 0.03 - 0.1 mg/kg IM (Booth 1988a)  b) 0.05 - 0.1 mg/kg IV, IM or SQ (Howard 1986) c) Sedative one hour prior to local anesthesia: 0.1 mg/kg IM (Hall and Clarke 1983) Kuda: a) 0.04 - 0.1 mg/kg IV or IM (Robinson 1987)  b) 0.044 - 0.088 mg/kg (2 - 4 mg/100 lbs.  body weight) IV, IM or SQ (Package Insert, PromAce¨ - Fort Dodge) c) 0.02 - 0.05 mg/kg IM or IV as a  preanes thetic (Booth 1988a ) d) Neuroleptanalgesia:0.02 mg/kg given with buprenorphine (0.004 mg/kg IV) or xylazine (0.6 mg/kg IV) (Thurmon and Benson 1987) Angsa: a) 0.1 - 0.2 mg/kg IV, IM, or SQ (Howard 1986)  b) 0.03 - 0 .1 mg/kg (Hall and Clarke 1983 ) c) For brief periods of immobilization: acepromazine 0.5 mg/kg IM followed in 30 minutes  by ketamine 15 mg/kg IM. Atropine (0.044 mg/kg IM) will reduce salivation and  bronchial secretions. (Lumb and Jones 1984) Acepromazine Maleate for Injection 10 mg/ml for injection in 50 ml vials;PromAce¨ (Fort Dodge); generic; (Rx). Approved for use in dogs, cats and horses not intended for food. Acepromazine Maleate Tablets  5, 10, & 25 mg in bottles of 100 and 500 tablets; PromAce¨ (Fort Dodge); generic; (Rx). Approved for use in dogs, cats and horses not intended for food. Kontra indikasi : jika diberikan terlalu  banyak dapat menyebabkan disfungsi hati,  penyakit jantun g dan lemah.

Indeks obat hewan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

panduan untuk mempermudah penggunaan obat ada hewan

Citation preview

Acepromaxine maleatJenis : antiemetikAnjing:a) Premedication: 0.03 - 0.05 mg/kg IM or 1 - 3 mg/kg PO at least one hour prior tosurgery (not as reliable). (Hall and Clarke 1983)b) Restraint/sedation: 0.025 - 0.2 mg/kg IV; maximum of 3 mg or 0.1 - 0.25 mg/kg IM.Preanesthetic: 0.1 - 0.2mg/kg IV or IM; max. of 3 mg; 0.05 - 1 mg/kg IV, IM or SQ.(Morgan 1988)c) 0.1 mg/kg IM or IV q8h (Davis 1985b)d) 0.55 - 2.2 mg/kg PO or 0.55 - 1.1 mg/kg IV, IM or SQ (Package Insert, PromAce -Fort Dodge)e) 0.55 - 2.2 mg/kg PO or 0.055 - 0.11 mg/kg IV, IM or SQ (Kirk 1986)Kucing:a) Restraint/sedation: 0.05 - 0.1 mg/kg IV, maximum of 1 mg (Morgan 1988)b) 0.1 mg/kg IM or IV once daily (Davis 1985b)c) 1.1 - 2.2 mg/kg PO, IV, IM or SQ (Package Insert, PromAce - Fort Dodge)d) 0.055 - 0.11 mg/kg IM or SQ or 1.1 - 2.2 mg/kg PO (Kirk 1986)e) 0.11 mg/kg with atropine (0.045 - 0.067 mg/kg) 15-20 minutes prior to ketamine (22mg/kg IM). (Booth 1988a)Kelinci:a) As a tranquilizer: 1 mg/kg IM, effect should begin in 10 minutes and last for 1-2 hours(Booth 1988a)Sapi:a) Sedation: 0.01 - 0.02 mg/kg IV or 0.03 - 0.1 mg/kg IM (Booth 1988a)b) 0.05 - 0.1 mg/kg IV, IM or SQ (Howard 1986)c) Sedative one hour prior to local anesthesia: 0.1 mg/kg IM (Hall and Clarke 1983)Kuda:a) 0.04 - 0.1 mg/kg IV or IM (Robinson 1987)b) 0.044 - 0.088 mg/kg (2 - 4 mg/100 lbs. body weight) IV, IM or SQ (Package Insert,PromAce - Fort Dodge)c) 0.02 - 0.05 mg/kg IM or IV as a preanesthetic (Booth 1988a)d) Neuroleptanalgesia:0.02 mg/kg given with buprenorphine (0.004 mg/kg IV) or xylazine(0.6 mg/kg IV) (Thurmon and Benson 1987)Angsa:a) 0.1 - 0.2 mg/kg IV, IM, or SQ (Howard 1986)b) 0.03 - 0.1 mg/kg (Hall and Clarke 1983)c) For brief periods of immobilization: acepromazine 0.5 mg/kg IM followed in 30 minutesby ketamine 15 mg/kg IM. Atropine (0.044 mg/kg IM) will reduce salivation andbronchial secretions. (Lumb and Jones 1984)Acepromazine Maleate for Injection 10 mg/ml for injection in 50 ml vials;PromAce (FortDodge); generic; (Rx). Approved for use in dogs, cats and horses not intended for food.Acepromazine Maleate Tablets 5, 10, & 25 mg in bottles of 100 and 500 tablets; PromAce(Fort Dodge); generic; (Rx). Approved for use in dogs, cats and horses not intended for food.Kontra indikasi : jika diberikan terlalu banyak dapat menyebabkan disfungsi hati, penyakit jantung dan lemah.ACYCLOVIRindikasi: antiviral yang digunakan untuk menangani infeksi virus herpes. kontraindikasi: alergi, gagal ginjal, bunting. efek samping: nekrosis otot, leukopenia dapat terjadi pada kucing, kerusakan ginjal, luka saluran gastrointestinal, vomit, diare, anoreksia, dan letargi.interkasi obat: -probenecid : waktu clearance acyclovir menjadi turun. -theofiline : kadar theofiline dalam plasma semakin tinggi jika diberikan bersamaan dengan acyclovir. -hydantoins dan asam valproic : kadar hydantoins dan asam valproic semakin rendah jika diberikan bersamaan dengan acyclovir. -amfotericin B : meningkatkan efek antiviral acyclovir tapi mengakibatkan efek keracunan ginjal meningkat. Sediaan: tablet: 400 dan 800 mg , kapsul: 200 mg dosis: 5-10 mg/kg BB

AMOXYCILINFarmakokinetikAmoxicillin diserap secara baik sekali oleh saluran pencernaan.Kadar bermakna didalam serum darah dicapai 1 jam setelah pemberian per-oral. Kadar puncak didalam serum darah 5,3 mg/ml dicapai 1,5-2 jam setelah pemberian per-oral. Kurang lebih 60% pemberian per-oral akan diekskresikan melalui urin dalam 6 jam.FarmakodinamikAmoxicillin (alpha-amino-p-hydoxy-benzyl-penicillin) adalah derivat dari 6 aminopenicillonic acid, merupakan antibiotika berspektrum luas yang mempunyai daya kerja bakterisida. Amoxicillin, aktif terhadap bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif.Bakteri gram positif: Streptococcus pyogenes, Streptococcus viridan, Streptococcus faecalis, Diplococcus pnemoniae, Corynebacterium sp, Staphylococcus aureus, Clostridium sp, Bacillus anthracis. Bakteri gram negatif: Neisseira gonorrhoeae, Neisseriameningitidis, Haemophillus influenzae, Bordetella pertussis, Escherichia coli, Salmonella sp, Proteus mirabillis, Brucella sp.Efek samping diare, gangguan tidur, rasa terbakar di dada, mual, gatal, muntah, gelisah, nyeri perut, perdarahan dan reaksi alergi lainnya.Interaksi ObatProbenesid memperpanjang waktu paruh Amoksisilin dalam plasma. Allopurinol memicu timbulnya kemerahan pada kulit.Mengurangi efektifitas kontrasepsi per oral.Indikasi1.Infeksi saluran pernafasan atas: Tonsillitis, , pharyngitis (kecuali pharyngitis gonorrhoae), Sinusitis, laryngitis, otitis media.2.Infeksi saluran pernafasan bawah: Acute dan chronic bronchitis, bronchiectasis, pneumonia.3.Infeksi saluran kemih dan kelamin: gonorrhoeae yang tidak terkomplikasi, cystitis, pyelonephritis.4.Infeksi kulit dan selapu lendir: Cellulitis, wounds, carbuncles, furunculosis.KontraindikasiKeadaan peka terhadap penicillin.CostRp 15.000dari Rp370 menjadi Rp400 per butir.

AMPICILLINFarmakokinetik Untuk pemakaian oral dianjurkan diberikan jam sampai 1 jam sebelum makan. Cara pembuatan suspensi, dengan menambahkan air matang sebanyak 50 ml, kocok sampai serbuk homogen. Setelah rekonstitusi, suspensi tersebut harus digunakan dalam jangka waktu 7 hari. Pemakaian parental baik secara i.m ataupun i.v dianjurkan bagi penderita yang tidak memungkinkan untuk pemakaian secara oral.FarmakodinamikAmpisilina termasuk golongan penisilina semisintetik yang berasal dari inti penisilina yaitu asam 6-amino penisilinat (6-APA) dan merupakan antibiotik luas yang bersifat bakterial.Secara klinis efektif terhadap kuman-kuman gram-positif yang peka terhadap penisilina 6 dan terhadap bermacam-macam kuman gram-negatif, diantaranya :1.Kuman gram-positif seperti S. pneumoniae, enterokokus, dan stafilokolus yang tidak menghasilkan penisilinase.2.Kuman gram-negatif seperti gonokokus, H. Influenzae, jenis E. coli. Shigella, Salmonella dan P. mirabilis.Efek samping/ Toksisitas nausea, , vomiting, kehilangan selera makan, diarrhea, ruam, rasa gatal, sakit kepala, kebingungan dan pusing. Pasien yang mempunyai sejarah alergi dengan penicillin tak boleh menerima obat ini.Interaksi obat Allupurinol = Meningkatkan risiko ruam saat amoxicillin atau ampicillin diberikan bersama allupurinol Antikoagulan = INR dapat terganggu dengan pemberian penisilin spectrum luas seperti ampicillin, meskipun studi gagal menunjukkan interaksi dengan coumarin atau phenindione Probensid mengganggu ekskresi obat. Allopurinol meningkatkan resiko ruam kulit.IndikasiAmpisilina digunakan untuk pengobatan:1.Infeksi saluran pernapasan, seperti pneunomia faringitis, bronkitis, laringitis.2.Infeksi saluran pencernaan, seperti shigellosis, salmonellosis.3.Infeksi saluran kemih dan kelamin, seperti gonore (tanpa komplikasi), uretritis, sistitis, pielonefritis.4.Infeksi kulit dan jaringan kulit.5.Septikemia, meningitisKontraindikasiHipersensitif terhadap penisilinaCost Rp. 4.000,-

ATROPINI SULFASGOLONGAN : KKANDUNGAN : Atropine sulfatINDIKASI :Spasme/kejang pada kandung empedu, kandung kemih dan usus, keracunan fosfor organik. Antimuskarinik, antispasmodik, keracunan antikolinesterase, bronkodilator, diare & disenteri, iridosiblitis.KONTRA INDIKASI :Glaukoma sudut tertutup, obstruksi/sumbatan saluran pencernaan dan saluran kemih, atoni (tidak adanya ketegangan atau kekuatan otot) saluran pencernaan, ileus paralitikum, asma, miastenia gravis, kolitis ulserativa, hernia hiatal, penyakit hati dan ginjal yang serius.PERHATIAN :Beresiko menyebabkan panas tinggi, gunakan dengan hati-hati pada pasien terutama anak-anak, saat temperatur sekitarnya tinggi.Usia lanjut dan pada kondisi pasien dengan penyakit sumbatan paru kronis yang terkarakterisa oleh takhikardia.INTERAKSI OBAT :- Aktifitas antikolinergik bisa meningkat oleh parasimpatolitikum lain.- Guanetidin, histamin, dan Reserpin dapat mengantagonis efek penghambatan antikolinergik pada sekresi asam lambung.- antasida bisa mengganggu penyerapan Atropin.EFEK SAMPING :Peningkatan tekanan intraokular, sikloplegia (kelumpuhan iris mata), midriasis, mulut kering, pandangan kabur, kemerahan pada wajah dan leher, hesitensi dan retensi urin, takikardi, dada berdebar, konstipasi/sukar buang air besar, peningkatan suhu tubuh, peningkatan rangsang susunan saraf pusat, ruam kulit, muntah, fotofobia (kepekaan abnormal terhadap cahaya).INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.Atropin sulfat menyebabkan midrasis dan termasuk kedalam golongan obat antikolinergik yang bekerja pada reseptor muskarinik. Antimuskarinik ini memperlihatkan efek sentral terhadap susunan syaraf pusat yaitu merangsang pada dosis kecil dan mendepresi pada dosis toksik.MERK DAGANG;Atropin Sulfat, Proflugon, Spasminal, YekaspasmoginSEDIAAN: Ampul (1 ml, 0,25 mg/ml)DOSIS : 0,25 1 mg; 2 4 mg (keracunan antikolinesterase spt baygon); 1 ampul 0,25 mg DOSIS hewan Atropin sulfat 0,04 mg/kg BB

B KOMPLEKSGolongan obat anti defisiensi vitamin, mineral, dan asam aminokeluarga vitamin yang larut dalam air, saling terkait dalam fungsi dan sering hadir bersama dalam makanan. Mereka termasuk vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B5 (asam pantotenat), vitamin B6 (piridoksin), vitamin B12 (kobalamin), folasin (asam folat, juga disebut asam pteroilglutamik atau PGA), dan biotin.Kandungan B kompleks tablet :Vitamin B1 2mg, vitamin B2 2mg, vitamin B6 2mg, Nikotinamida 20mg, kalsium pantotenat 10mgVit b kompleks injeksi :Sediaan cair injeksiKomposisi vit B1, vit b6, vit b2, nicotinamide, panthotenol, procain HCl Indikasi antidefisiensi vit b komplek pd hewanDosis lihat kemasan botol 20ml,100ml,500mlVit b komplek pantho :Sediaan cair injeksiKomposisi vit B1, vit b2, nicotinamide, methionin, procain HCl Indikasi antidefsiensi vit b komplek pd hewanDosis lihat kemasan botol 20ml,100mlKontrainidikasi :Induk bunting + nyusui, sakit ulkus lambung, gangguan hati, pernah alergi terhadap obat-obatanEfek samping :Overdosis tinja hitam, sakit perut, sembelit, mual, muntah, pusing, perubahan warna urin, sering pipis, diare, sulit bernafas, otot dan nyeri sendi, detak jantung tdk teratur, pembengkakan wajah, bibir, lidah, tenggorokan, kemerahan pd kulit, gatal-gatal, ruam, batu ginjal

BIOSALAMINETermasuk golongan obat pencernaanHematinik, Ruboransia dan TonikaBentuk sediaan Cairan injeksi Komposisi tiap ml mengandung Magnesium aspartat 1,5 mg, Cyanokobalamin 500 mg, Natrium selenit 1 mg, Adenosin trifosfat 1 mg, Asam deoksiribonukleat 100 mg, Kalium aspartat 10 mg.Indikasi gangguan otot atau muskulus pada anak sapi, sebelum dan sesudah transport.Dosis dan cara pemakaian IV atau IM pada kuda dan sapi dewasa 20 ml, anak sapi atau anak kuda 10 ml, kambing, domba, babi, anjing 2-5 ml, kucing 1 ml, pemberian suntikan tidak boleh lebih dari 3-4 kali berturut-turut dengan interval 24-48 jam, pada kuda pacu dapat diberikan sampai dengan 5 kali dengan interval 4-5 hari.Kemasan Vial 50 ml. Deptan RI No. I 0506023 PKC.2. Obat keras.

CALSIUM GLUCONATEJENIS OBAT : AntidotEfek samping / Peringatan - Hiperkalsemia dapat dikaitkan dengan terapi kalsium, terutama pada pasien dengan penyakit jantung atau ginjal, hewan harus dipantau secara ketat. Efek lain yang dapat dilihat termasuk iritasi GI dan atau sembelit setelah pemberian oral , ringan sampai jaringan yang parah reaksi setelah administrasi IM atau SQ garam kalsium dan iritasi vena setelah administrasi IV. Kalsium klorida mungkin lebih menjengkelkan daripada garam parenteral lain dan lebih cenderung menyebabkan hipotensi . Injeksi intravena terlalu cepat kalsium dapat menyebabkan hipotensi , aritmia jantung dan serangan jantung .Penggunaan / Indikasi - garam kalsium yang digunakan untuk pencegahan atau pengobatan kondisi hypocalcemic .Kontraindikasi / Tindakan / Keamanan Reproduksi tidak boleh digunakan pada pasien dengan fibrilasi ventrikel atau dengan hiperkalsemia . Kalsium parenteral tidak boleh diberikan ke pasien dengan kadar kalsium serum di atas normal . Kalsium harus digunakan sangat hati-hati dalam pasien yang menderita digitalis glikosida , atau dengan penyakit jantung atau ginjal . Kalsium klorida , karena dapat menyebabkan acidifying , harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang mengalami gagal pernafasan , pernafasan asidosis , atau penyakit ginjal .Meskipun produk kalsium parenteral belum terbukti aman untuk digunakan selama kehamilan , mereka sering digunakan sebelum, selama , dan setelah partus pada sapi , domba , pelacur , dan ratu untuk mengobati paresis nifas sekunder untuk hipokalsemia .Untuk pengobatan darurat tetani dan kejang sekunder untuk hipoparatiroidisme Anjinga. Kalsium glukonat injeksi : 94-140 mg / kg IV perlahan untuk efek ( intraperitoneal rutejuga dapat digunakan ) . Memantau respirasi dan laju jantung dan ritme selama administrasi.(USPC 1990)b. Untuk hipokalsemia akut : Kalsium glukonat injeksi 10 % : Hangat dengan suhu tubuhdan memberikan IV pada tingkat antara 50 - 150 mg / kg ( 0,5-1,5 ml / kg ) selama 20-30 menit . jika bradikardia berkembang, infus berhenti. Menyusul krisis yang akut infus 10-15 ml ( dari 10 % solusi ) per kg selama periode 24 jam. Terapi jangka panjang dapat dicapai denganmeningkatkan kalsium dan vitamin D. Kalsium menggunakan laktat dapat diberikan secara oral padatingkat 0,5-2 g / hari . ( Seeler dan Thurmon 1985 )c. glukonat Kalsium 10 % 0,5-1,5 ml / kg atau kalsium klorida 10 % 1.5 - 3.5 ml ( total) IVperlahan-lahan selama 15 menit , monitor denyut jantung atau EKG selama infus . Jika segmen ST elevasi atau memperpendek interval QT terjadi , sementara menghentikan infus dan mengembalikan pada tingkat lebih lambat ketika diselesaikan .Terapi pemeliharaan tergantung pada penyebab hipokalsemia . hipoparatiroidisme adalahdiobati dengan analog vitamin D (lihat monografi DHT ) dengan atau tanpa kalsium lisansuplementasi . ( Russo dan Lees 1986):Kalsium glukonat 10 % : 0,5-1,5 ml / kg ( hingga 20 ml ) selama 15-30 menit . dapat mengulangpada interval 6-8 jam atau memberikan sebagai infus kontinu pada 10-15 mg / kg / jam. mengamatiEKG dan menghentikan infus jika segmen ST mengangkat , Interval QT memendek , atau aritmiaterjadi.Untuk terapi jangka panjang ( dengan DHTrefer untuk monografi itu) , suplemen kalsium terkadang berguna . Kalsium glukonat pada 500-750 mg / kg / hari dibagi tid , ataukalsium laktat sekitar 400 - 600 mg / kg / hari dibagi tid , atau kalsium karbonat 100-150mg / kg / hari dibagi tawaran. Memantau kalsium serum dan menyesuaikan seperlunya . ( Kay dan Richter 1988d. Untuk cardiotoxicity hyperkalemic:a. Sekunder krisis uremik:asidosis metabolik Benar, jika ada, dengan natrium bikarbonat(bikarbonat juga dapat bermanfaat bahkan jika asidosis tidak hadir). kalsium glukonat(10%) diindikasikan jika serum K + adalah> 8 mEq / L. Berikan pada dosis perkiraan 0,5 -1 ml / kg selama 10-20 menit, memantau EKG. Cepat mengoreksi aritmia tetapi efek yang sangat pendek (10-15 menit). IV glukosa (0,5-1 g / kg berat badan dengan atau tanpainsulin) juga bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi K + intraseluler. (Polzin danOsborne 1985)Kucing: Untuk hipokalsemia: a) Kalsium glukonat injeksi: 94-140 mg / kg IV perlahan untuk efek (intraperitoneal rute juga dapat digunakan. Memantau respirasi dan laju jantung dan ritme selama administrasi. (USPC 1990).b) Untuk hipokalsemia akut sekunder untuk hipoparatiroidisme: Menggunakan 10% kalsium glukonat injeksi, memberikan 1-1,5 ml / kg IV perlahan selama 10-20 menit. Monitor EKG jika mungkin. Jika bradycardia, atau memperpendek interval QT terjadi, memperlambat laju atau sementara menghentikan. Setelah tanda-tanda yang mengancam jiwa dikendalikan, menambahkan kalsium untuk cairan infus dan mengelola sebagai infus lambat pada 60-90 mg / kg / hari (elemental kalsium). Ini mengubah menjadi 2,5 ml / kg setiap 6-8 jam 10% kalsium glukonat. Hati-hati memantau serum kalsium (sekali untuk dua kali sehari) selama periode ini dan menyesuaikan dosis yang diperlukan. Mulailah kalsium lisan awalnya antara 50 - 100 mg / kg / hari dibagi 3-4 kali sehari elemental kalsium dan dihydrotachysterol sekali hewan dapat mentoleransi terapi oral. Berikan DHT awalnya di 0,125-0,25 mg PO setiap hari selama 2-3 hari, kemudian 0,08-0,125 mg per hari untuk 2-3 hari dan akhirnya 0,05 mg PO perhari sampai penyesuaian dosis lebih lanjut diperlukan. Sebagai CatOS kalsium serum stabil, kalsium intravena dapat dikurangi dan dihentikan jika ditoleransi. Kadar kalsium serum yang stabil (8,5-9,5 mg / dl) biasanya dicapai dalam waktu sekitar seminggu. Terus memantau dan menyesuaikan dosis DHT dan kalsium ke tingkat terendah untuk mempertahankan normocalcemia. (Peterson dan Randolph 1989) (Catatan: merujuk ke monografi DHT untuk informasi lebih lanjut.) c) Untuk hipokalsemia sekunder untuk fosfat enema racun atau tetani nifas: ikuti pedoman penggunaan kalsium intravena di Obo atas. (Peterson dan Randolph 1989)Sapi :Untuk hipokalsemia :a) Kalsium glukonat injeksi : 150-250 mg / kg IV perlahan untuk efek ( intraperitoneal rute juga dapat digunakan ) . Memantau respirasi dan laju jantung dan ritme selamaadministrasi. (USPC 1990)b ) Kalsium glukonat injeksi 23 % : 250-500 ml IV perlahan , atau IM atau SQ ( dibagi dan diberikan di beberapa lokasi , dengan pijat di situs injeksi ) . ( Arah Label ; Kalsium Gluc . Injeksi 23 % TechAmerica )c ) 8-12 gram kalsium IV infus selama 5-10 menit , gunakan produk yang mengandung magnesium selama bulan terakhir kehamilan jika subklinis hypomagnesemia adalah terdeteksi . ( Allen dan Sansom 1986)kuda :Untuk hipokalsemia :a) Kalsium glukonat injeksi : 150-250 mg / kg IV perlahan untuk efek ( intraperitoneal rutejuga dapat digunakan ) . Memantau respirasi dan laju jantung dan ritme selamaadministrasi. (USPC 1990)b ) Kalsium glukonat injeksi 23 % : 250-500 ml IV perlahan , atau IM atau SQ ( dibagi dan diberikan di beberapa lokasi , dengan pijat di situs injeksi ) . ( Arah Label ; Kalsium Injeksi glukonat 23 % TechAmerica )c ) Untuk laktasi tetani : 250 ml per 450 kg berat badan standar komersial solusi yang tersedia yang juga mengandung magnesium dan fosfor IV perlahan-lahan sambil ascultating jantung. Jika tidak ada perbaikan setelah 10 menit , ulangi . Intensitas bunyi jantungPerlu dicatat , dengan hanya extrasystole jarang. Hentikan infus segera jikaperubahan jelas dalam menilai atau ritme terdeteksi . ( Brewer 1987)Domba & Kambing :Untuk hipokalsemia :a) Domba : Kalsium glukonat injeksi : 150-250 mg / kg IV perlahan untuk efek ( intraperitoneal rute juga dapat digunakan ) . Memantau respirasi dan laju jantung dan ritme selama administrasi. (USPC 1990)b ) Domba : Kalsium glukonat injeksi 23 % : 25 - 50 ml IV perlahan , atau IM atau SQ ( dibagi dan diberikan di beberapa lokasi , dengan pijat di situs injeksi ) . ( Arah Label ; Kalsium glukonat Injeksi 23 % TechAmerica )Babi :Untuk hipokalsemia :a) Kalsium glukonat injeksi : 150-250 mg / kg IV perlahan untuk efek ( intraperitoneal rute juga dapat digunakan ) . Memantau respirasi dan laju jantung dan ritme selamaadministrasi. (USPC 1990)b ) Kalsium glukonat injeksi 23 % : 25 - 50 ml IV perlahan , atau IM atau SQ ( dibagi dan diberikan di beberapa lokasi , dengan pijat di situs injeksi ) . ( Arah Label ; Kalsium Injeksi glukonat 23 % TechAmerica )burung :Untuk tetani hypocalcemic :a) Kalsium glukonat : 50 - 100 mg / kg IV perlahan untuk efek , dapat diencerkan dan diberikan IM bila vena tidak dapat ditemukan . ( Clubb 1986)Untuk burung telur - terikat :a) Pada awalnya , kalsium glukonat solusi 1 % 0.01 - 0.02 ml / g IM . Menyediakan panas lembab ( 80 - 85 F ) dan 24 jam untuk memungkinkan burung untuk lulus telur . ( Nye 1986)reptil :a) Untuk telur mengikat dalam kombinasi dengan oksitosin ( oksitosin : 1 - 10 IU / kg IM ) : . Kalsium glubionate : 10 -50 mg / kg IM yang diperlukan sampai kadar kalsium kembali normal atau telurmengikat teratasi . Berhati-hatilah saat memberikan beberapa suntikan . Kalsium / oksitosin tidak efektif dalam kadal seperti pada spesies lain . ( Gauvin 1993)

CHLORPHENAMINE Chlorphenamine maleat adalah antihistamin (anti alergi) yang digunakan dalam pencegahan gejala kondisi Pengobatan pada gejala-gejala alergis, seperti: bersin, rinorrhea, urticaria, pruritis, dll. Di negara Indonesia lebih dikenal dengan singkatan CTM. Efek Samping yang ditimbulkan seperti mengantuk, pusing, sakit kepala, sembelit, sakit perut, penglihatan kabur, penurunan koordinasi, atau mulut kering / hidung / tenggorokan dapat terjadi. Efek ini dapat menurun karena tubuh Anda menyesuaikan obat. Interkasi obat antihistamin ini tidak boleh dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit. Komposisi setiap tablet mengandung Chlorpheniramini maleas 4 mg. Dosis untuk Dogs/Puppies sebanyak 1/2 2 tablets setiap 8-12 jam dan untuk Cats/Kittens sebanyak 1/4 1/2 tablet setiap 8-12 jam.

CYPROFLOXACINIndikasiUntuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap Ciprofloxacin seperti : Infeksi saluran kemih termasuk prostatitis Uretritis dan servisitis gonorrhea Infeksi saluran cerna, termasuk demam tifoid yang disebabkan oleh S. thypi Infeksi saluran nafas, kecuali pneumonia akibat Streptococcus Infeksi kulit dan jaringan lunak Infeksi tulang dan sendi. KontraindikasiRiwayat gangguan tendon yang berhubungan dengan penggunaan kuinolonDosis : 1.Untuk infeksi saluran kemih: Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari Berat : 2 x 500 mg sehari Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari 2.Untuk infeksi saluran cerna: Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari 3.Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan sendi kulit dan jaringan lunak : Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg sehari Berat : 2 x 750 mg sehari Untuk mendapatkan kadar yang adekuat pada osteomielitis maka pemberian tidak boleh kurang dari2 x 750 mg sehari Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit maka dosis normal yang dianjurkan harus diberikan sehari sekali atau dikurangi separuh bila diberikan 2 x sehari Lamanya pengobatan tergantung dari beratnya penyakit. Untuk infeksi akut selama 5-10 hari biasanya pengobatan selanjutnya paling sedikit 3 hari sesudah gejala klinik hilang.Efek sampingEfek samping siprofloksasin biasanya ringan dan jarang timbul antara lain: Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomnia dan euphoria Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria Peningkatan sementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yang pernah mengalami kerusakan hati Bila terjadi efek samping konsultasi ke Dokter HewanCost :Ciprofloxacin 500 mg, Rp. 413

DEXAMETHASONEa. Pengertian : Merupakan obat golongan hormon kortikosteroid , analog dengan prednisolon tapi punya kemampuan lebih kuat dalam hal anti inflamasi, dan efek metabolisme hormonal, serta telah diverifikasi.b. Golongan obat : Anti inflamasi, Anti alergi, anti shock dan bersifat glukoneogik pada sapi, kuda, anjing, kucing, kambing dan dombac. Bentuk sediaan : Cair (Injeksi IV dan IM) d. Dosis : Terapi harus didasarkan pada tingkat keparahan hewan, antisipasi terapi steroid serta toleransi untuk kelebihan steroid. Dosis yang diberikan harus tepat dan sesuai. Bovine : 5-20 mg/kg BB IV atau IM. Dexamethasone powder dapat diberikan dengan dosis parenteral sesuai kebutuhan Equine: 2,5-5 mg/kg BB IV atau IM. Dexamethasone powder dapat diberikan dengan dosis parenteral sesuai kebutuhane. Indikasi : - Dexamethason diindikasikan untuk mengobati ketosis primer pada sapi serta sebagai agen anti inflam pada sapi serta kuda Sebagai terapi suportif, responsif thd kortikosteroid anti inflam, digunakan secara IV ketika respon hormonal segera dibutuhkan Bovine ketosis (efek glukogenik), diberikan IM, dicatat 6-12 jam. Kadar gula darah naik diatas normal dalam 12-24 jam. Setelah diberi dexamethasone, nafsu makan membaik dalam 12 jam, produksi susu yang ditekan sebagai reaksi kompensasi dalam kondisi ini mulai meningkat. Proses pemulihan 3-7 hari Terapi suportif, dalam mastitis, gastritis traumatis, dan pielonefritis. Serta dalam kondisi peradangan seperti kondisi rematik, gigitan ular, pneumonia, laminitis dll. Equine, diindikasikan untuk pengobatan radang akut muskuloskeletal , seperti bursitis , carpitis , osselets , tendonitis , myositis , dan keseleo. Selain itu untuk terapi suportif kelelahan, laminitis dll.f. Kontraindikasi : Kecuali untuk terapi darurat, jangan gunakan pada hewan dengan nefritis kronis dan hypercorticalism. Adanya kongesti gagal jantung, diabetes, dan osteoporosis merupakan kontraindikasi relatif. Jangan gunakan dalam infeksi virus selama tahap viremic.g. Efek samping SAP dan SGPT enzyme elevations BB turun Anoreksia Polidipsiadan poliuria Vomit dan diare (kadang berdarah) telah diamati pada anjing kucing Dapat menyebabkan sindrom cushing pada anjing (kaitan dgn terapi steroid berkepanjangan) Kortikosteroid dilaporkan menyebabkan laminitis pada kuda

DIAZEPAMFarmakokinetikBioavaibilitas 93-100%, half-life 20-100 jam, dieksresi melalui urin. Farmakodinamik: Mekanisme kerja obat Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan memperkuat fungsi hambatan neuron GABA. Reseptor Benzodiazepin dalam seluruh sistem saraf pusat, terdapat dengan kerapatan yang tinggi terutama dalam korteks otak frontal dan oksipital, di hipokampus dan dalam otak kecil. Pada reseptor ini, benzodiazepin akan bekerja sebagai agonis. Terdapat korelasi tinggi antara aktivitas farmakologi berbagai benzodiazepin dengan afinitasnya pada tempat ikatan. Dengan adanya interaksi benzodiazepin, afinitas GABA terhadap reseptornya akan meningkat, dan dengan ini kerja GABA akan meningkat. Dengan aktifnya reseptor GABA, saluran ion klorida akan terbuka sehingga ion klorida akan lebih banyak yang mengalir masuk ke dalam sel. Meningkatnya jumlah ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi sel bersangkutan dan sebagai akibatnya, kemampuan sel untuk dirangsang berkurang. Efek obatSedatif, anti-epileptik/antikonvulsan Efek samping/toksisitas Ataksia, hipersalivasi Interaksi ObatAntidepresan, antihistamin dan analgesik opioid pemberian bersama mengakibatkan depresi SSP tambahan.Simetidin, disulfiram, fluoksetin, isoniazid, ketokonazol, metoprolol, propoksifen, propranolol, atau asam valproat dapat menurunkan metabolisme diazepam.Rifampicin atau barbiturat dapat meningkatkan metabolisme dan mengurangi efektifitas diazepam.IndikasiSedasi, medikasi pra anastesi, epilepsi/ kejang berkelanjutan, KontraindikasiPasien dengan penyakit hepar, hepatic impairment/ failure, hipersensitivitas terhadap diazepam, sensitivitas silang terhadap benzodiazepine lain Bentuk obatLarutan injeksi (cairan)CostDiazepam 10mg/2ml , 1 ampul Rp. 13000DoseSedasiKuda: IV 0.052.0 mg/kgAnjing: IV 100500 micrograms/kgIM 300500 micrograms/kgKucing: IV 100500 micrograms/kgIM 0.31.0 mg/kg EpileptikKuda, sapi: IV lambat 25-100mgdosis berdasaran respon, dilanjutkan dengan phenobarbital IV5 mg/kgAnak kuda: IV lambat 510 mg dosis tergantung respon, dilanjutkan dengan phenobarbital IV 9 mg/kgAnjing, kucing: IV 550 mg diberikan bertahap dengan dosis 510 mg, dilanjutkan dengan infuse intra vena lambat glukosa 5%, 25mg/jam

DIGOXINdiperoleh dari daun tumbuhan digitalis (daun-daunan yang dipakai sebagai obat memperkuat jantung). Digoxin membantu membuat detak jantung lebih kuat dan dengan irama yang lebih teratur.FARMAKODINAMIK : Sifat farmakodinamik utama digitalis adalah inotropik positif,yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi miokardiaum. Pada penderita yang mengalami gangguan fungsi sistolik, efek inotropik positif ini akan menyebabkan peningkatan curah kerja jantung sehingga tekanan vena berkurang, ukuran jantung mengecil, dan refleks takikardia yang merupakan kompensasi jantung, diperlambat. Tekanan vena yang berkurang akan mengalami gejala bendungan, sedangkan sirkulasi yang membaik, termasuk ke ginjal, akan meningkatkan diuresis dan hilangnya udem.* Efek langsung : Kontraklitas miokardium. Mekanisme meningkatnya kontraktilitas otot jantung oleh digitalis sangat kompleks. Efek ini berlaku untuk otot atrium dan ventrikel, dan secara kualitatif sama untuk otot jantung yang normal maupun yang gagal. Efek terhadap aktivitas mekanik ini terlihat pada kontraksi isometrik maupun isotonik. Digitalis yang diberikan pada sendian otot jantung dalam kondisi isometrik akan meningkatkan tegangan (tension) otot.* Efek tak langsung : Efek tak langsung pada sistem saraf autonom terjadi pada kadar terapi dan kadar toksik. Pada kadar rendah efek parasimpatomimetik lebih menonjol. Peningkatan aktivitas vagus ini kelihatannya merupakan gabungan efek pada berbagai tempat di arteri, nukleus vagus sentral, ganglion nodosum dan ganglion autonom.FARMAKOKINETIK : Absorbsi. Penyerapan digoksin pada pemberian per oral agak bervariasi dan sangat ditentukan oleh jenis sediaan yang digunakan, adanya makanan, serta waktu pengosongan lambung. Absorbsi dari sediaan tertentu dapat rendah sekali, yaitu 40%, sementara yang lain mencapai 75%. Perbedaan bioavabilitas terjadi karena perbedaan kecepatan dan derajat disolusi.Distribusi. Digoksin glikosida dalam tubuh berlangsung lambat, sebagian krena volume distribusinya yang besar (kira-kira 6L/kg). Seperti halnya dengan obat lain, gagal jantung memperlambat tercapainya kadar mantap. Kira-kira 25% digoksin terikat pada protein plasma, sedangkan digitoksin lebih dari 95%.Eliminasi. Digoksin dieliminasi terutama melalui ginjal. Obat ii mengalami filtrasi di gomelurus dan disekresi melalui tubulus. Ada sedikit reabsorbsi di lumen tubulus, dan ini menjadi nyata bila kecepatan aliran cairan tubulus sangat berkurang.POSOLOGI : Dewasa: Dosis digitalisasi rata-rata 3-6 tablet sehari dalam dosis terbagi. Untuk digitalisasi cepat dimulai2 - 3 tablet, diikuti 1 -2 tablet tiap 6-8 jam sampai tercapai digitalisasi penuh. Untuk digitalisasi lambat dan dosis penunjang 1/2-2 tablet sehari (1/2 - 1 tablet pada usia lanjut), tergantung pada berat badan dan kecepatan bersihan kreatinin.Dosis harusdikurangi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Anak-anak dibawah 10 tahun : 0.025 mg/kg BB sehari dalam dosis tunggalatau terbagi.PERINGATAN DAN PERHATIAN : Dosis lebih rendah pada pasien dengan berat badan rendah.usia lanjut, hipokalemia dan hipotiroid. Setelah pemberian selama 14 hari, dosis hams diturunkan dan disesuaikan dengan respon pasien. Hati-hati pemberian pada ibu hamil dan menyusui. Hati-hati pemberian pada penderita gagal jantung yang menyertai glomerulonefritis akut, karditis berat, gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat, hipokalsemia, hipomagnesemia, aritmia atrium yang disebabkan keadaan hipermetabolik, penyakit nodus SA, Sindroma Wolff - Parkinson - White, perikarditis konstriktif kronik, bayi neonatus dan bayi prematur. Blok AV tidak lengkap pada pasien dengan serangan Stokes - Adams dapat berianjut menjadi Blok AV lengkap. Jangan digunakan untuk terapi obesitas atau takikardia sinus, kecuali jika disertai gagal jantung.Digoksin dapat menimbulkan perubahan ST-T yang pgsitjf semu pada EKG selama testlatihan. Anoreksia, mual, muntan dan aritmia dapat merupakan gejala penyerta gagal jantung atau gejala-gejala keracunan digitalis. Bila timbul keracunan digitalis maka pemberian obat digitalis dandiuretik dihentikan.EFEK SAMPING Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala. Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel prematur multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV. Gejala neurologik : depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingung dan halusinasi visual. Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai gangguan visus. Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksikulit yang lain.INTERAKSI OBAT : Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia, sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu menginaktivasi digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin. Antasida, kaolin-peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik, meningkatkan resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam penghambatan konduksiAV.INTOKSIKASI : Rasio terapi digitalis sangat sehingga 5-20% penderita umumnya memperlihatkan gejala toksik dengan manifestasi yang sukar dibedakan dengan tanda tanda gagal jantung.Keracunan ini biasanya terjadi karena 1.pemberian dosis beban yang terlalu cepat 2. Akumulasi akibat dosis penunjang yang terlalu besar 3.adanya presdiposisi untuk keracunan atau 4 takar lajak.Efek toksik digitalis sering dijumpai dan dapat sedemikian berat sehingga menyebabkan kematian gejalanya berbeda-beda dapat mengenai hamper semua system organ dalam tubh,dan umumnya merupakan kelanjutan dari efek farmakodinamik-nya efek toksik utama ialah terhadap jantung yang bila luput dari perhatian atau tidak ditangani dengan kematian.EFEK TOKSIK TERHADAP JANTUNG : Gejala umum intoksikasi digitalis tampak pada saluran cerna dan susunan saraf pusat tetapi gejala yang paling berbahaya adlah gannguan irama denyut dan konduksi jantung (perlambatan dari blok AV total).

DOXYCYCLINEFarmakokinetik: Doxycycline diabsorbsi dengan baik setelah pemberian secara oral. Bioavailability 90-100% pada hewan Tidak ada data bioavailability pada hewan, tetapi obat ini diabsorbsi pada lambung hewan. Tidak seperti tetracycline HCl atau oxytetracycline, doxycycline hanya diabsorbsi 20% di dalam usus. Absorbsi golongan tetracycline sebagian besar terjadi di lambung dan usus halus. Golongan tetracycline secara luas didistribusikan ke jantung, ginjal, paru-paru, otot,cairan pleura,secresi bronchial, sputum, empedu, saliva, cairan synovial, cairan ascetic dan vitreous humor. Ekskresi melalui urin dan empedu. Golongan Tetracycline tidak stabil dengan calsium, magnesium, riboflavin, heparin dan bismuth.Farmakodinamik: Doxycycline termasuk golongan Tetracycline yang bersifat bakteriostatik dengan cara menghambat sintesa protein dari bakteri. Mempunyai spektrum bakteri yang lebar, efektif terhadap kuman gram positif dan negatif, mencakup spektrum penicillin dan streptomycin.Indikasi: Antibiotik yang efektif Untuk mengobati penyakit Mycoplasmosis, Salmonellosis, Colibacillosis, Pasteurellosis pada unggas dan babi.Kontarindikasi: -Riwayat hipersensitifitas, fotodermatosis, kerusakan hati, -Hewan Bunting.-Golongan Tetracycline tidak stabil dengan calsium, magnesium, riboflavin, heparin dan bismuth.Interaksi Obat:- absorpsi Doksisiklin agak berkurang oleh produk-produk susu, antasida, Kolestiramin, atau preparat/sediaan Kalsium dan Magnesium.- mengurangi aktifitas lipase pankreatik, peptidase, amilase, pepsin, dan kolin oksidase.Efek Samping: Gangguan saluran pencernaan, kerusakan hati, diskrasia darah, fotositisasi & pertumbuhan berlebihan organisme yang resisten terhadap Doksisiklin, peningkatan tekanan intrakranial yang berisfat reversibel (akan berhenti bila obat tidak lagi diberikan)Dosis:-Doxycycline : 0,1 0,3 gram / liter air minum.-Doxycycline : 2,5 10 mg / kg bb, untuk ayam periode layer.

ENROFLOXACINFarmakokinetikDiserap dengan baik setelah pemberian per oral pada berbagai spesies. Tapi pada anjing bioavailabilitas sektar 80%. Tingkat dosis max terjadi 15 menirt setelah pemberian oral. Didistribusikan keseluruh tubuh. Vol distribusi pada anjing 2,8L/Kg dan hanya 27% yang terikat protein plasma. Konsentrasi tertinggi pada empedu, paru, ginjal, hati, dan system reproduksi. Tingkat terapeutik terendah ditemukan dalam CSF yang hanya 6-10% diserum. Mekanisme sekresi melalui ginjal dan non-ginjal. 15-50% obat dieliminasi dalam bentuk urin. Dimetabolisme keberbagai metabolit yang kurang aktif. Half-live di anjing 4-5 jam sedangkan pada kucing 6 jam. FarmakodinamikMekanisme kerjanya dengan menghambat bakteri DNA-gyrase (Topoisomerase type II) sehingga mencegah supercoiling DNA dan sintesis DNA.Efek samping /toksisitasKemungkinan terjadi overdosis akut dengan gejala serius sangat kecil kemungkinannya. Hanya saja perlu diwaspadai terjadinya anoreksia dan muntah. Kematian dapat terjadi ketika anjing menerima 25 kali dosis selama 11 hari.Interaksi obatJangan diberikan bersamaan dengan antasida karena dapat mengikat enrofloxacin dan mencegah penyerapannya.IndikasiObat ini digunakan untuk mengobati penyakit assicaited yang disebabkan oleh bakteri pada anjing, kucing, sapi (Bukan sapi perah) ayam, dan kalkun.KontraindikasiJangan diberikan pada anjing muda kurang dari 8 minggu.

EPINEPHRINAdrenergikEfek sampingKardiovaskuler : Angina, aritmia jantung, nyeri dada, flushing, hipertensi, peningkatan kebutuhan oksigen, pallor, palpitasi, kematian mendadak, takikardi (parenteral), vasokonstriksi, ektopi ventrikuler. SSP : Ansietas, pusing, sakit kepala, insomnia.Gastrointestinal : tenggorokan kering, mual, muntah, xerostomia.Genitourinari : Retensi urin akut pada pasien dengan gangguan aliran kandung kemih.Penggunaan / Indikasi - Epinefrin digunakan terutama dalam kedokteran hewan sebagai pengobatan untukanafilaksis dan resusitasi jantung . Karena sifat vasocontrictive nya , epinefrin adalahjuga ditambahkan ke anestesi lokal untuk menghambat penyerapan sistemik dan memperpanjang efek .oxidase ( MAO ) dan katekol - O - methyltransferase ( COMT ) ke metabolit aktif .Kontraindikasi / Tindakan - Epinefrin merupakan kontraindikasi pada pasien dengan sudut sempit glaukoma , hipersensitivitas terhadap epinefrin , syok akibat penyebab non - anaphylactoid , selama umum pembiusan dengan hidrokarbon terhalogenasi atau siklopropana , selama persalinan ( dapat menunda kedua panggung ) dan dilatasi jantung atau insufisiensi koroner . Epinefrin juga tidak boleh digunakan dalam kasus di mana obat vasopresor adalah kontraindikasi ( misalnya , tirotoksikosis , diabetes, hipertensi ,toksemia kehamilan ) . Seharusnya tidak disuntik dengan anestesi lokal menjadi pelengkap kecil dari tubuh ( misalnya , kaki , telinga, dll ) karena kemungkinan nekrosis dan pengelupasan .Gunakan epinefrin dengan hati-hati dalam kasus hipovolemia , itu bukan pengganti cairan yang cukup terapi penggantian . Ini harus digunakan dengan sangat hati-hati pada pasien dengan jantung prefibrillatoryritme , karena efek rangsang pada jantung . Sementara epinephrines kegunaan dalam detak jantung adalah didokumentasikan dengan baik, juga dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel , gunakan hati-hati dalam kasus ventrikel fibrilasi .

Interaksi Obat - Jangan gunakan dengan amina simpatomimetik lain (misalnya, isoproterenol) karena efek aditif dan toksisitas. Antihistamin tertentu (diphenhydramine, chlorpheniramine, dll) dan l-tiroksin mungkin mempotensiasi efek dari epinefrin. Propranolol (atau beta-blocker) dapat mempotensiasi hipertensi, dan memusuhi epinephrines efek jantung dan bronkodilatasi dengan menghalangi efek beta epinefrin. Nitrat, alpha-blocking agen, atau diuretik dapat meniadakan atau mengurangi efek pressor dari epinefrin. Ketika epinefrin digunakan dengan obat yang peka miokardium (halotan, dosis tinggi digoxin) Monitor tanda-tanda aritmia. Hipertensi dapat terjadi jika epinefrin digunakan dengan agen oxytocic. Dosis - Catatan: Pastikan ketika mempersiapkan injeksi bahwa Anda tidak bingung 1:1000 (1 mg / ml) dengan 1:10.000 (0,1 mg / ml) konsentrasi. Untuk mengkonversi solusi 1:1000 untuk solusi 1:10.000 untuk IV atau penggunaan intratracheal, encerkan setiap ml dengan 9 ml normal saline untuk injeksi. Epinefrin hanya satu aspek mengobati serangan jantung, lihat referensi khusus atau protokol untuk informasi lebih lanjut. Parenteral :Cattle, kuda, domba, babi : I ml dari 1:1000 solution/100 pound BB SC/IM.Anjing dan kucing : 0,1- 0,5 ml dari 1:1000 solution SC/IMIV : tidak direkomendasikan tapi di perbolehkan pada kondisi emergensi. Dosisnya atau dari dosis IMInjeksi, Ampul 1mg/ml

GENTAMICIN (Gentipra, genta)

Farmakodinamik : menghambat sintesis protein yang ireversibel. Mekanisme kerja aminoglikosida berdifusi lewat kanal air yang dibentuk oleh porin protein pada membran luar dari bakteri. sel, aminoglikosid terikat pada ribosom 30S dan menghambat sintesis protein. Terikatnya aminoglikosid pada ribosom ini mempercepat transpor aminoglikosid ke dalam sel, diikuti dengan kerusakan membran sitoplasma, dan disusul kematian sel. terjadinya miss reading kode genetik yang mengakibatkan terganggunya sintesis protein. Aminoglikosida bersifat bakterisidal cepat. Pengaruh aminoglikosida menghambat sintesis protein dan menyebabkan miss reading dalam penerjemahan mRNA.Farmakokinetik : Gentamisin sebagai polikation bersifat sangat polar, sehingga sangat sukar diabsorpsi melalui saluran cerna Kadar puncak dicapai dalam waktu sampai 2 jam. Sifat polarnya menyebabkan aminoglikosid sukar masuk sel. Kadar dalam sekret dan jaringan rendah, kadar tinggi dalam korteks ginjal, endolimf dan perilimf telinga. Ekskresi gentamisin berlangsung melalui ginjal terutama dengan filtrasi glomerulus sebagian besar ekskresi terjadi dalam 12 jam setelah obat diberikanEfek samping : sakit kepala, kulit ruam, paresthesia, demam, superinfeksi, pusing, vertigo.Interaksi obat: Aminoglikosida terutama Gentamisin dan tobramisin diinaktivasi oleh penicillin. Mekanisme: gugusamino dari amino glikosida akan bereaksi dengan cincin beta laktam, kedua antibiotik tidak aktif.Indikasi : Untuk infeksi bakteri gram negatif (Pseudomonas, Proteus, Serratia) dan Gram positif (Staphylococcus), coryza Colibacillosis, Salmonellosis. infeksi tulang, infeksi saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran urin, abdomen, endokarditis dan septikemia , penggunaan topical, dan profilaksis untuk bakteri endokarditis dan tindakan bedah.Kontra indikasi : jangan diberikan pada hewan yang Hipersensitif terhadap Gentamisin dan Aminoglikosida lain

Dosis dan cara pemakaian : 0,1 0,2 ml/Kg BB selama 3 hariSediaan : cairan botol 100 ml

IBUPROFENMerupakan pengganti asam fenilalkanoit dengan aktivitas analgesik, antiinflamasi dan antipiretik yang ampuh. Ibuprofen menghambat sintesis prostaglandin dengan memblokir konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin. Ibuprofen tergolong dalam non-steroidal antiinflamatory drugs, golongan yang bekerja dengan menghambat pembentukan bahan kimia tertentu dalam tubuh (prostaglandin). NSAID efektif untuk mengurangi rasa sakit, inflamasi dan fever, namun beresiko untuk menimbulkan gastric ulcer, liver injury, dan kerusakan ginjal pada hewan. Secara klinis, ibuprofen sering digunakan untuk mengobati arthritis dan nyeri muskuloskeletal. Administrasi secara peroral diabsorbsi dengan cepat. Bioavailabilitasnya pada anjing 60-86% dan konsentrasi serum mencapai puncak dalam waktu 2 jam. Ibuprofen ditransportasikan 96% ke protein plasma dan memiliki waktu paruh 5 jam pada anjing.Ibuprofen dapat diperoleh tanpa resep tapi penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter hewan. Penggunaannya yang tidak benar dapat menjadi sangat toksik. Bila pengobatan dapat menggunakan obat lain, dokter hewan tidak disarankan menggunakan ibuprofen. Obat ini tidak direkomendasikan untuk kucing. Ibuprofen memiliki index terapi kecil pada hewan domestik kecil dan sedikit saja perubahan pada level dosis dapat mengarah ke toksisitas. Tidak boleh digunakan pada hewan yang memiliki hipersensitivitas atau alergi pada obat, komponen obat maupun NSAID lain. Tanda keracunan antara lain nafsu makan menurun, vomiting (dengan atau tanpa darah), black tarry stools, abdominal pain, dehidrasi, lemah, letargi. Kehilangan dari dari GI ulcer dapat menyebabkan anemia. Penggunaan tidak boleh tanpa konsultasi dokter hewan. Dosis umum untuk anjing 2.5-4 mg/pound (5-8 mg/kg) setiap 12 jam. Tidak direkomendasikan untuk kucing.Interaksi obat antara lain:1. Cholestyramine dapat menurunkan efek NSAID.2. Phenobarbital dapat mengurangi waktu paruh ibuprofen dengan menginduksi enzim hati. Bila perlu dosis dapat disesuaikan.3. Probenic dapat meningkatkan konsentrasi plasma dan toksisitas ibuprofen.4. Konsentrasi plasma NSAID dapat berkurang oleh salisilat.5. NSAID dapat menurunkan efek antihipersensitif ACE inhibitor dan beat blockers.6. Koadministrasi NSAID dan antikoagulan dapat memperpanjang waktu protrombin.7. Nephrotoxicity NSAID dan cyclosporine dapat meningkat bila diberikan bersamaan.8. Efek diuretik dapat berkurang dengan administrasi ibuprofen.9. NSAID dapat meningkatkan level phenytoin plasma, meningkatkan efek farmakologik dan toksisitasnya.10. NSAID meningkatkan resiko toksisitas methotrexate.11. NSAID dapat meningkatkan level theophylline plasma.Sediaan ibuprofen1. Tablet: 100 mg, 400 mg, 600 mg, 800 mg2. Tablet kunyah: 50 mg, 100 mg3. Kapsul: 200 mg4. Suspensi: 100 mg/5 ml5. Oral drop: 40 mg/ml

KETAMINE HCLFarmakokinetikSetelah injeksi IM pada kucing puncak reaksi terjadi 10 menit setelah injeksi. Obat ini didistribusikan keseluruh jaringan tubuh cepat dengan kadar tertinggi ditemukan di otak, hati, paru, dan lemak. Obat yang terikat dengan plasma protein 50% pada kuda, 53% pada anjing, dan 37-53% pada kucing. Obat ini dimetabolisme dihati oleh demethylation dan hydoksilasi. Eliminasi dalam urin.FarmakokinetikKetamin menghambat GABA , dan mungkin juga memblok serotonin, norepinefrin , dan dopamin di SSP . Sistem thalamoneocortical tertekan sedangkan sistem limbik diaktifkan. Menginduksi tahap anestesi I & II , tetapi tidak tahap III . Pada kucing , menyebabkan hipotermia sedikit efek karena suhu tubuh menurun rata-rata sebesar 16o C setelah dosis terapi . Efek pada otot digambarkan sebagai variabel , tetapi ketamin umumnya baik tidak menyebabkan perubahan dalam otot. Ketamine tidak membatalkan refleks pinnal dan pedal , maupun photic , kornea , refleks laring atau faring . Efek Ketamine pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan curah jantung , denyut jantung , berarti tekanan nadi , tekanan arteri paru , dan tekanan vena sentral . Efeknya terhadap total resistensi perifer digambarkan sebagai variabel. Efek kardiovaskular yang sekunder untuk meningkatkan nada simpatik , ketamin memiliki efek inotropik negatif jika sistem simpatik adalah diblokir . Ketamine tidak menyebabkan depresi pernafasan signifikan pada dosis yang biasa , tetapi pada dosis tinggi itu dapat menyebabkan tingkat pernafasan menurun.Efek samping /toksisitasDapat menyebabkan emesis, pemulihan tidak menentu, dyspnea, kejang, tremor otot, hipertonisitas, opistotonus dan serangan jantung. Pada kucing dapat menyebabkan mioklonik dan kejang yang dapat dikontrol dengan barbiturate atau acepromazine. Pemberian obat harus intravena, hati-hati dan secara perlahan.Interaksi obatPemberian bersamaan dengan narkotika, barbiturate atau diazepam dapat memperpanjang waktu pemulihan. Bila diberikan bersamaan dengan halotan, tingkat pemulihanna lama dan efek stimulasi jantung dari ketamin terhambat. Pemberian dengan klorampenikol dapat memperpanjang waktu anestesi ketamin. Pemberian bersamaan dengan hormone tiroid menginduksi hipertensi dan takikardi.IndikasiKetamin biasa digunakan pada manusia, primate, kucing, dan spesies lain. Pada kucing obat ini digunakan untuk restraint, sebagai agent anastesi tunggal, bedah minor, ataupun tindakan bedah yang tidak memerlukan relaksasi otot rangka.KontraindikasiJangan diberikan pada pasien yang hypersensitive, serta jangan diberikan pada hewan konsumsi. Penggunaan pada pasien hipertensi menyebabkan gagal jantung dan aneurisma arterial.

KETOCONAZOLEGOLONGAN ANTIJAMURINDIKASI : Pengobatan infeksi karena jamur pada kulit, limponodus, saluran pernafasan, dan jaringan lain. Pengobatan pada blastomycosis, histoplasmosis, infeksi oleh yeast (Malassezia) dan infeksi dermatophyte (anjing dan kucing).KONTRAINDIKASI : Tidak efektif trehadap infeksi bakteri, parasit (intestinal worm), virus dan tungau. Hipersensitivitas atau alergi pada obat golongan azole. Tidak dapat diberikan untuk hewan bunting.EFEK SAMPING : Vomit, diare, perubahan pada rambut, menghambat sintetis hormon pada hewan, dan hilang nafsu makan.BENTUK SEDIAAN : Tablet, krim, shampoDOSIS :ANJING 10-15 mg/kg BB P.O setiap 12 jam KUCING 5-10 mg/kg BB P.O setiap 12 jam. Untuk infeksi yeast (Malassezia) 5 mg/kg BB P.O sehari sekaliPERINGATAN DAN PERHATIAN: Penting memberikan penjelasan kepada pasien yang diterapi untuk jangka panjang mengenai gejala penyakit hati seperti letih tidak normal yang disertai dengan demam, urine berwarna gelap. Fungsi adrenal harus dimonitor pada pasien yang menderita insufisiensi adrenal atau fungsi adrenal yang "border line" dan pada pasien dengan keadan stres yang panjang (bedah dasar, intensive care, dll). Tidak boleh digunakan untuk hewan dibawah umur 2 tahun. Jangan diberikan pada hewan bunting, kecuali kemungkinan manfaatnya lebih besar dari risiko pada janin. Kemungkinan diekskresikan pada air susu induk, maka induk yang diobati dengan ketoconazole dianjurkan untuk tidak menyusui.INTERAKSI OBAT: diberikan bersamaan dengan terapi Amphotericine B namun ketoconazole diberikan tersendiri setelah kesehatan mulai meningkat. Pemberian bersama-sama dengan terfenadin dan astemizol. Absorpsi ketoconazole maksimal bila diberikan pada waktu makan. Absorpsinya terganggu kalau sekresi asam lambung berkurang, pada pasien yang diberi obat-obat penetral asam (antasida) harus diberikan 2 jam atau lebih setelahketoconazole. Pemberian bersama dengan rifampicin dapat menurunkan konsentrasi plasma kedua obat. Pemberian bersama dengan INH dapat menurunkan konsentrasi plasma ketoconazole, bila kombinasi ini digunakan konsentrasi plasma harus dimonitor.

LIDOCAINJenis Obat: Cardiovascular AgentGolongan Obat: Antiarrhythmic DrugsIndikasi : Selain dimanfaatkan sebagai obat anestesi lokal dan topikal, lidocain digunakan untuk mengobati aritmia ventrikel, terutama takikardia ventrikel dan ventrikel kompleks dini pada semua spesies. Kucing cenderung agak sensitif terhadap obat dan beberapa praktisi merasa bahwa itu tidak boleh digunakan dalam spesies ini sebagai anti arrhythmic.Kontra Indikasi : Kucing cenderung lebih sensitif terhadap efek lidocain; gunakan dengan hati-hati. Lidocaine kontraindikasi pada pasien dengan hipersensitivitas, blok jantung intraventrikular (jika tidak menjadi artifisial) atau sindrom Adams-Stokes, pasien dengan Wolff-Parkinson-White (WPW) sindrom, penyakit hati, gagal jantung kongestif, syok, hipovolemia, depresi pernafasan berat, atau hipoksia, pasien dengan bradikardia.Interaksi Obat: Propantheline Bromide: Jika diberikan secara bersamaan dengan lidocain dapat meningkatkan aktivitas propantheline dan derivatnya. Procainamide: Jika diberikan bersamaan dengan lidocain dapat menyebabkan efek antagonis pada jantung dan dapat meningkatkan toksisitas.Propanolol: Jika diberikan bersamaan dengan lidocain dapat meningkatkan efek lidocain.Fenitoin: Bila diberikan secara IV dengan lidocain dapat menyebabkan peningkatan depresi jantung.Efek samping/ Peringatan : Mengantuk, depresi, ataksia, tremor otot, mual dan muntah. Meningkatkan tingkat ventrikel jika digunakan pada pasien dengan atrial fibrilasi. Pastikan untuk tidak menggunakan produk yang mengandung epinefrin secara intravena. Meningkatkan kadar Creatin Kinase (CK). Pada anjing, jika kadar serum> 8 mikrogram / ml dapat mengakibatkan keracunan. Gejala yang timbul antara lain ataksia, nystagmus, depresi, kejang, bradikardia, hipotensi, dan, pada tingkat yang sangat tinggi terjadi kolaps. Karena lidocain dapat dengan cepat dimetabolisme, penghentian terapi atau pengurangan tarif infus dengan pemantauan mungkin diperlukan untuk gejala minor. Kejang dapat diobati dengan diazepam, atau barbiturate. Efek lidocain dapat ditingkatkan dengan pemberian cimetidine atau propranolol secara bersamaan. Antiaritmia lain seperti procainamide, quinidine, propranolol, fenitoin jika diberikan dengan lidocain dapat menyebabkan efek antagonis pada jantung dan dapat meningkatkan toksisitas. Fenitoin bila diberikan IV dengan lidocain dapat menyebabkan peningkatan depresi jantung. Dosis besar lidocain dapat memperpanjang succinylcholine yang disebabkan apnea.Dosis : Anjing: a) Pada awalnya, diberikan secara IV 2 - 4 mg / kg b) 50 mikrogram / kg / min infus konstan. Jika tidak ada efek ulangi 4 mg / kg atau jika efek hilang diberikan lagi 2 mg / kg bolus selama periode equilibrium infus. Sesuaikan laju infus 25-100 mikrogram / kg / menit untuk mengontrol aritmia dan meminimalkan toksisitas. Atau, diberikan 6 mg / kg IM pernah 1,5 jam, hasilnya mungkin lebih bervariasi dan manajemen lebih sulit. c) 2-3 mg / kg IV lambat, dapat diulang beberapa kali di 10-15 menit interval, maksimal 8 mg / kg selama 10 menit. Mulailah infus laju konstan (mungkin diperlukan selama 1-3 hari).Kucing: Perhatian: Kucing yang sangat sensitif terhadap efek lidocaina) Pada awalnya, 0,25-0,75 mg / kg diberikan perlahan-lahan melalui IV, kemudian mulai IV infus konstan 10-40 mikrogram / kg / menitb) 0,5 mg / kg IV lambatKuda:a) Awalnya IV bolus dari 1 - 1,5 mg / kg. Umumnya akan membedakan antara takiaritmia ventrikel (efektif) dan takiaritmia supraventricular (tidak berpengaruh). Untuk menjaga efek, infus IV konstan akan diperlukan.Sediaan : Lidocain HCl untuk injeksi: 1% (10 mg / ml) dalam 5 ml (50mg) dan 10 ml (100 mg) jarum suntik 2% (20 mg / ml) dalam 5 ml menggunakan botol tunggal dan jarum suntik (bebas pengawet) 2% (20 mg / ml) dalam 100 ml botol multi-digunakan (mengandung zat pengawet)

METOCLOPRAMIDEJenis : AntiemetikEfek farmakologis utama dari metoclopramide berhubungan dengan GI saluran dan SSP . digunanakan untuk gangguan stasis lambung, gastroesophageal.Metoclopramide diserap dengan baik setelah pemberian oral , tetapi signifikan. Efek pertama -pass pada beberapa pasien manusia dapat mengurangi bioavailabilitas sistemik sampai 30 %. Metoklopramid merupakan kontraindikasi pada pasien dengan perdarahan GI, obstruksi atau perforasi dan pada mereka peka terhadap zat itu. Hal ini relatif kontraindikasi pasien dengan gangguan kejang.Dogs:As an antiemetic:a) 0.2 - 0.4 mg/kg q6h PO, SubQ or IM; or 1-2 mg/kg/day as a continuous IV infusion(Washabau and Elie 1995)b) 0.2 - 0.4 mg/kg SQ tid or as a continuous IV infusion at 0.01 - 0.02 mg/kg/hour(Chiapella 1988)c) For bilious vomiting syndrome: 0.2 - 0.4 mg/kg PO once daily given late in the evening(Hall and Twedt 1988)d) 1 - 2 mg/kg every 24 hours as a slow IV for severe emesis (DeNovo 1986)e) To help prevent vomiting in patients with laryngeal paralysis and resultant tracheostomy:0.05 mg/kg SQ or slowly IV before small feedings (OBrien, 1986)For disorders of gastric motility:a) 0.2 - 0.4 mg/kg PO tid given 30 minutes before meals (Hall and Twedt 1988)b) 0.2 - 0.5 mg/kg PO or SQ q8h; give 30 minutes prior to meals and at bedtime for gastro-motility disorders and esophageal reflux (DeNovo 1986)c) 0.2 - 0.4 mg/kg PO q6-8h (Burrows 1983)For esophageal reflux:a) 0.5 mg/kg PO q8h (Jones 1985)b) 0.2 - 0.5 mg/kg PO or SQ q8h; give 30 minutes prior to meals and at bedtime for gastro-motility disorders and esophageal reflux (DeNovo 1986)c) 0.2 mg/kg PO tid (with cimetidine or ranitidine, weight restriction, and high protein -low fat diet) (Watrous 1988)Cats:a) 0.2 - 0.5 mg/kg PO, SQ q8h; give 30 minutes prior to meals and at bedtime for gastromotilitydisorders and esophageal reflux (DeNovo 1986)b) 0.2 - 0.4 mg/kg PO q6-8h (Burrows 1983)Horses:To stimulate the gastrointestinal tract in foals:a) 0.02 - 0.1 mg/kg IM or IV 3 - 4 times a day (Clark and Becht 1987)

NEOMICIN (Neoxin, Neumoviric, New Ox)Farmakodinamik: Bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri dengan berikatan dengan subunit ribosomal 30sFarmakokinetik : Secara oral, mencapai kadar puncak dalam darah 1-4 jam setelah dikonsumsi secara oral. Volume distribusi tubuh adalah 0,36l/kg. Dimetabolisme di hati. Ekskresi Melalui feses (97% dari yang dikonsumsi secara oral, diekskresi dalam bentuk utuh), melalui urine (30-50% dari yang diabsorpsi, diekskresi dalam bentuk utuh)Efek samping : mual, muntah, diare, sertakulit kering di area mulut dan anusIndikasi : Untuk infeksi bakteri gram negatif dan gram positif

Kontraindikasi : Nefrotoksitas, ototoksitas, CNS toksitas, hipersensitivitasDosis Neoxin: pemakaian oral: 2g/liter air minum selama 5 hari berturut-turut, bentuk sediaan : serbuk 100gram, 500gram.

NORITNorit atau arang aktif merupakan padatan berpori yang mengandung 85-95 % karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon yang mengalami pemanasan pada suhu tinggi. Norit atau arang aktif merupakan padatan berpori yang mengandung 85-95 % karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon yang mengalami pemanasan pada suhu tinggi.Norit dapat menyerap gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat dapat menyerap gas atau senyawa kimia tertentu atau sifat penyerapan selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap norit sangat besar, yaitu 25-100% terhadap berat norit. Komposisi :Karbon Aktivatus 125 mg; excipients Ad 325 mg.Simpanlah ditempat sejuk & kering.Indikasi & Aturan Pakai :Tablet Norit dipakai dengan cara ditelan sambil minum air pada gangguan - gangguan berikut : diare dengan atau tanpa kejang. perut kembung karena gas - gas yang menggumpal dalam usus ( flatulence ). gangguan lambung karena pencernaan terganggu ( indigestion ). Dosis Berikan 2 tablet norit ke kucing berumur lebih dari 6 bulan Berikan 1 tablet untuk kucing yang berumur kurang dari 6 bulan Berikan 8 tablet ke anjing dengan berat badan lebih dari 30 kilogram Berikan 5 tablet untuk anjing yang berberat badan antara 15 - 29 kilogram Berikan 3 tablet untuk anjing yang berberat badan antara 5-14 kilogram Berikan 1 satu tablet untuk anjing yang berberat badan