Upload
domien
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HUBUNGAN TUNDAAN DAN PANJANG ANTRIAN
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR AKIBAT
PENUTUPAN PINTU PERLINTASAN KERETA API
(STUDI KASUS PERLINTASAN KERETA API DI SURAKARTA)
RELATIONSHIP BETWEEN LONG DELAYS AND LONG OF QUEUE AGAINST FUEL
CONSUMPTION CAUSED BY CLOSING OF RAILWAY CROSSINGS
(STUDY CASE OF RAILWAY CROSSINGS IN SURAKARTA)
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun oleh :
CHRISTMAS SAMODRA HADIS
I 0108079
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
RELATIONSHIP BETWEEN LONG DELAYS AND LONG OF QUEUE
AGAINST FUEL CONSUMPTION CAUSED BY CLOSING OF
RAILROAD CROSSINGS
(STUDY CASE OF RAILROAD CROSSINGS IN SURAKARTA)
Relationship Analysis of The long delays and long of queue against fuel consumption
caused by closing of railroad crossing in Surakarta City
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun oleh :
CHRISTMAS SAMODRA HADIS
I 0108079
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN TUNDAAN DAN PANJANG ANTRIAN TERHADAP
KONSUMSI BAHAN BAKAR AKIBAT PENUTUPAN PINTU
PERLINTASAN KERETA API
(STUDI KASUS PERLINTASAN KERETA API DI SURAKARTA)
RELATIONSHIP BETWEEN LONG DELAYS AND LONG OF QUEUE AGAINST FUEL
CONSUMPTION CAUSED BY CLOSING OF RAILWAY CROSSINGS
(STUDY CASE OF RAILWAY CROSSINGS IN SURAKARTA)
Disusun oleh :
CHRISTMAS SAMODRA HADIS
I 0108079
Telah disetujui dan diujikan di hadapan Tim Penguji Pendadaran
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Persetujuan Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Ir Agus Sumarsono, MT Budi Yulianto, ST, MSc, PhD
NIP. 19570814 198601 1 001 NIP. 19700719 199702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN TUNDAAN DAN PANJANG ANTRIAN TERHADAP
KONSUMSI BAHAN BAKAR AKIBAT PENUTUPAN PINTU
PERLINTASAN KERETA API
(STUDI KASUS PERLINTASAN KERETA API DI SURAKARTA)
RELATIONSHIP BETWEEN LONG DELAYS AND LONG OF QUEUE AGAINST FUEL CONSUMPTION
CAUSED BY CLOSING OF RAILWAY CROSSINGS
(STUDY CASE OF RAILWAY CROSSINGS IN SURAKARTA)
SKRIPSI
Disusun Oleh :
CHRISTMAS SAMODRA HADIS
I 0108079
Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta dan diterima guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Teknik
Pada Hari : Jumat
Tanggal : 22 Maret 2013
Tim Penguji :
1. Ir. Agus Sumarsono, MT
NIP. 19570814 198601 1 001 ----------------------------------------------
2. Budi Yulianto, ST, MSc, PhD
NIP. 19700719 199702 1 001 ----------------------------------------------
3. Ir. Djumari, MT
NIP. 19571020 198702 1 001 ----------------------------------------------
4. Amirotul MHM, ST, MSc
NIP. 19700504 199512 2 001 ----------------------------------------------
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik,
Ir. Bambang Santosa, MT
NIP. 19590823 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Semua mimpi kita dapat menjadi kenyataan, jika kita punya
keberanian untuk mewujudkannya”
-Walt Disney -
“hidup itu amalan untuk mengisi waktu luang menunggu datangnya waktu
sholat” (seorang kakek)
“we gonna make tblue day” (Chelsea FC)
PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia, dan rezeki
yang berlimpah untuk anak-Nya.
2. Orang tua saya, Rb Ari Gunanto dan Brigita Maryati, yang senantiasa
menyayangi, mendidik, mendo’akan, berkorban, dan memberikan yang
terbaik untuk anak-anaknya.
3. Adek dan Kakak saya Cerren Guniar Hadis dan One Marlian Hadis bersama
suami Bayu N, terima kasih atas semangat dan motivasinya.
4. Gita Endar Wanodya, “you are the only reason i do what i do.” Terima kasih
atas genggaman erat untuk berjalan bersama menjadi manusia yang lebih
baik.
5. Seluruh keluarga saya di manapun mereka berada.
6. Alm. Awal, Nima, Arif Permana Pehok, Julian juple, Egga, Pras, Sabuaji
Gembus, Yusuf ucup, Indarto saja ya, Fata gendut, Alfi bemo, Feby tojib,
Wahyu tegal, Rizki ekok, Adi jekicen, Ghea, dll. Kalian semua sahabat dan
saudaraku anak-anak penghuni KOGA 2008.
7. Almarhum Awal Zaenal, seorang jenius, akan selalu saya ingat kita pernah
berjuang bersama di kampus ini. Semoga kelak kita dipertemukan di tempat
terindah.
8. Keluarga Besar Futsal d’Lipis, terima kasih atas keceriaan dan kebersamaan,
maaf sering memarahi kalian.
9. Keluarga Besar Teknik Sipil 2008. Semoga suatu saat kita dipertemukan
kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Christmas Samodra Hadis. 2013. Hubungan Tundaan Dan Panjang Antrian
Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Akibat Penutupan Pintu Perlintasan
Kereta Api (Studi Kasus Pada Perlintasan Kereta Api di Surakarta) . Skripsi.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tundaan dan Panjang Antrian kendaraan cukup panjang terlihat jelas pada saat
penutupan pintu perlintasan kereta api di Kota Surakarta, seperti perlintasan
Jebres di Jalan Urip Sumoharjo ataupun perlintasan Sekarpace di Jalan HOS
Cokroaminoto, sehingga menyebabkan waktu yang diperlukan untuk melintasi
ruas jalan tersebut semakin lama. BBM merupakan salah satu sumber daya alam
yang jumlahnya sangat terbatas, sehingga ketersediaan BBM akan semakin langka
seiring meningkatnya kebutuhan energi terutama di bidang transportasi.
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor menyebabkan semakin meningkatnya
konsumsi BBM untuk energi kendaraan bermotor. Konsumsi BBM yang terbuang
pada saat kendaraan berhenti (idle) akibat penutupan pintu perlintasan kereta api
dipengaruhi oleh lama tundaan dan panjang antrian.
Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan tundaan dan panjang antrian
terhadap konsumsi bahan bakar akibat penutupan pintu perlintasan kereta api di
Kota Surakarta. Analisis tundaan dan panjang antrian didasarkan pada hasil survai
pada masing-masing perlintasan. Analisis konsumsi BBM berdasarkan lama
tundaan dengan menggunakan persamaan dari LAPI-ITB yang telah
dikonversikan ke dalam satuan mobil penumpang. Hubungan penutupan
perlintasan berupa tundaan dan panjang antrian dengan konsumsi BBM
menggunakan analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan analisis dan pembahasan, hasil model regresi linier berganda dengan
variabel bebas berupa panjang antrian (X1) dan tundaan (X2) terhadap variabel
tidak bebas konsumsi bahan bakar (Y) adalah Y = 0.012 + 0.00004778 X1 +
0.389 X2 untuk perlintasan Jebres dan Y = 0.009 + 0.000002425 X1 + 0.389 X2
untuk perlintasan Sekapace. Hasil analisis menunjukkan tundaan dan panjang
antrian memiliki pengaruh terhadap konsumsi bahan bakar pada penutupan
perlintasan kereta api, artinya semakin tinggi nilai tundaan dan panjang antrian
semakin besar pula konsumsi bahan bakar yang terbuang. Hasil ini sesuai dengan
hipotesa awal bahwa konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor pada saat idle
(diam) di penutupan perlintasan kereta api dipengaruhi oleh lama tundaan dan
panjang antrian.
Kata kunci : tundaan, panjang antrian, penutupan perlintasan kereta api, konsumsi
BBM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Christmas Samodra Hadis. 2013. Relationship Between Long Delays and Long
of Queue Againts Fuel Comsumption Caused by Closing of Railway Crossings.
(Studi Case of Railway Crossing in Surakarta). Thesis. Civil Engineering
Department of Engineering Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta.
Long delays and long queues of vehicles is evident when the closing of railway
crossings in Surakarta, such as at railway crossings in Urip Sumoharjo street,
Jebres or at railway crossings in HOS Cokroaminoto street, Sekarpace, so this
causing the time required to cross the street is getting longer. Fuel is one of
natural resources which is very limited, so the availability of fuel will become
scarce along with the increasing of energy demand, especially in transportation.
Increase of the number of vehicles has caused the increasing of fuel consumption
for the energy of motor vehicles. Fuel consumption which is wasted when idle
time caused by closing of railway crossing is affected by delay and long queues.
This study aims to analyze the relationship between delay and long queues against
fuel consumption caused by closing og railway crossing in Surakarta City.
Analysis of delays and long queues based on the result of the survey at each
crossing. Analysis of fuel consumption based on delay time using the formula of
LAPI-ITB which has been converted into passenger car units. The relationship of
intersection’s performance such delay against fuel consumption using multiple
linear regression analysis.
Based on the analysis and discussion, result of multiple linear regression model
with independent variable such as long queues (X1) and delay (X2)against
dependent variable fuel consumption (Y) is Y = 0.012 + 0.00004778 X1 + 0.389
X2 for Jebres railway crossing dan Y = 0.009 + 0.000002425 X1 + 0.389 X2 for
Sekapace railway crossing. Analysis result shows delay dan long queues has
effect to fuel consumption on the closing of railway crossing, it means that the
higher value of delay and long queues, indicates the greater value of fuel
consumption which is wasted there. It’s suitable according to early hypotesis that
fuel consumption of motorized vehicles in idle condition on closing of railway
crossing was depended by delay and long queues.
Keywords: delay, long queues, closing of railway crossing, fuel consumption
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuha Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “Hubungan Tundaan dan Panjang Antrian
Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Akibat Penutupan Pintu Perlintasan
Kereta Api”.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis
sulit untuk mewujudkan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Ir. Agus Sumarsono, MT, selaku dosen pembimbing I.
4. Budi Yulianto, ST, MSc, PhD, selaku dosen pembimbing II.
5. Setiono, ST, MSc. selaku Dosen Pembimbing Akademis.
6. Segenap dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
7. Keluarga tercinta.
8. Seluruh sahabat dan teman seperjuangan skripsi, Arief dan alm. Awal Zaenal.
9. Teknik Sipil Angkatan 2008.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Surakarta, Maret 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................... v
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
1.3. Batasan Masalah ............................................................................................. 5
1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
1.5. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 8
2.2. Dasar Teori.. ................................................................................................. 10
2.2.1. Tundaan ............................................................................................ 10
2.2.2. Panjang Antrian ................................................................................ 12
2.2.3. Perlintasan ........................................................................................ 13
2.2.4. Arus Lalu Lintas (Traffict Flow) ...................................................... 13
2.2.5. Satuan Mobil Penumpang ................................................................. 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
2.2.6. Sistem Kontrol Perlintasan ............................................................... 15
2.2.7. Konsumsi Bahan Bakar .................................................................... 15
2.3. Analisis Data
2.3.1. Analisis Regresi.......... ...................................................................... 18
2.3.1.1. Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 18
2.3.2. Analisis Korelasi ............................................................................... 21
2.3.2.1. Koefisien Determinasi (Coefficient of Determination) ........ 21
2.3.2.2. Koeficsien Korelasi .............................................................. 23
2.3.3. Uji Simultan (Uji F) .......................................................................... 24
2.3.4. Statistical Product and Service Solutions (SPSS) ver. 17.00 .......... 26
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 29
3.2. Metode Penelitian. …………… ................................................................... 31
3.3. Tahap Penelitian .......................................................................................... 31
3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 35
3.4.1. Data yang Digunakan ....................................................................... 35
3.4.2. Peralatan yang Digunakan ................................................................ 35
3.4.3. Sumber Data ...................................................................................... 35
3.5. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 36
3.7. Pembahasan Hasil Penelitian ................ ....................................................... 37
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data ….. ................................................................................. 38
4.2. Analisis Durasi Penutupan ............................................................................ 38
4.3. Analisis Arus Lalu Lintas ........................................................................... 46
4.4. Analisis Tundaan dan Panjang Antrian Kendaraan ..................................... 55
4.5. Analisis Konsumsi Bahan Bakar ................................................................. 68
4.6. Analisis Pengaruh Panjang Antrian dan Lama Tundaan (stopped delay)
Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Minyak Dengan Rumus LAPI-ITB ...... 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan....................... ............................................................................ 87
5.2. Saran ............................................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 89
LAMPIRAN ........................................................................................................... 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Faktor Koreksi Konsumsi Bahan Bakar Dasar Kendaraan ............ 17
Tabel 4.1. Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan)................................ 39
Tabel 4.2. Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)................................ 39
Tabel 4.3. Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)................................ 40
Tabel 4.4. Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)................................ 40
Tabel 4.5. Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan) .......................... 42
Tabel 4.6. Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara). ......................... 43
Tabel 4.7. Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan
HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan) ................. 43
Tabel 4.8. Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan
HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara). ................ 44
Tabel 4.9. Data Arus Lalu Lintas Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1
(Arah Utara ke Selatan) .................................................................. 46
Tabel 4.10. Data Arus Lalu Lintas Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1
(Arah Selatan ke Utara) .................................................................. 47
Tabel 4.11. Data Arus Lalu Lintas Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2
(Arah Utara ke Selatan) .................................................................. 48
Tabel 4.12. Data Arus Lalu Lintas Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2
(Arah Selatan ke Utara) .................................................................. 49
Tabel 4.13. Data Arus Lalu Lintas Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1
(Arah Utara ke Selatan) .................................................................. 51
Tabel 4.14. Data Arus Lalu Lintas Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1
(Arah Selatan ke Utara) .................................................................. 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Tabel 4.15. Data Arus Lalu Lintas Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2
(Arah Utara ke Selatan) .................................................................. 52
Tabel 4.16. Data Arus Lalu Lintas Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2
(Arah Selatan ke Utara) .................................................................. 53
Tabel 4.17. Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan
Urip Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan) ...................... 56
Tabel 4.18. Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan
Urip Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara) ....................... 57
Tabel 4.19. Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan
Urip Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan). ...................... 58
Tabel 4.20. Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan
Urip Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara). ...................... 59
Tabel 4.21. Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan
HOS Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan). ................ 62
Tabel 4.22. Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan
HOS Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara). ................ 63
Tabel 4.23. Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan
HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan). ................ 64
Tabel 4.24. Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan
HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara) ................. 65
Tabel 4.25. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped
Delay Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Utara ke
Selatan) ........................................................................................... 69
Tabel 4.26. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay
Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara) .............. 70
Tabel 4.27. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay
Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan) .............. 71
Tabel 4.28. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay
Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara) .............. 72
Tabel 4.29. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay
Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan) ........ 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Tabel 4.30. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay
Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara). ....... 74
Tabel 4.31. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay
Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan). ....... 75
Tabel 4.32. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay
Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara). ....... 76
Tabel 4.33. Input Data Pada Perlintasan Kereta Api Jalan Urip Sumoharjo ..... 80
Tabel 4.34. Hasil Coefficients SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo....................................................................................... 80
Tabel 4.35. Hasil Model Summary SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan
Urip Sumoharjo .............................................................................. 81
Tabel 4.36. Hasil Perhitungan ANOVA SPSS 17 Perlintasan Kereta Api
Jalan Urip Sumoharjo ..................................................................... 82
Tabel 4.37. Input Data Pada Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto ................................................................................. 83
Tabel 4.38. Hasil Coefficients SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto ................................................................................. 83
Tabel 4.39 Hasil Model Summary SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan
HOS Cokroaminoto ........................................................................ 84
Tabel 4.40. Hasil Perhitungan ANOVA SPSS 17 Perlintasan Kereta Api
Jalan HOS Cokroaminoto ............................................................... 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
................................................................................. Halaman
Gambar 1.1. Tundaan dan Panjang Antrian Pada Perlintasan Jalan Urip
Sumoharjo ...................................................................................... 3
Gambar 1.2. Tundaan dan Panjang Antrian Pada Perlintasan Jalan HOS
Cokroaminoto ................................................................................. 4
Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian Jalan Urip Sumoharjo .............................. 29
Gambar 3.2. Peta Lokasi Penelitian Jalan HOS Cokroaminoto ........................ 30
Gambar 3.3. Penempatan Surveyor pada Lokasi Penelitian ............................. 33
Gambar 3.4. Diagram Alir Penelitian ............................................................... 34
Gambar 4.1. Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 1 ..................................................................... 41
Gambar 4.2. Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 2 ..................................................................... 42
Gambar 4.3. Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 ................................................................ 45
Gambar 4.4. Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 ................................................................ 45
Gambar 4.5. Arus Lalu Lintas Pada Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1 ............... 50
Gambar 4.6. Arus Lalu Lintas Pada Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2 ............... 50
Gambar 4.7. Arus Lalu Lintas Pada Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1 ......... 54
Gambar 4.8. Arus Lalu Lintas Pada Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2 ......... 54
Gambar 4.9. Stopped Delay Kendaraan Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1 ......... 60
Gambar 4.10. Panjang Antrian Kendaraan Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1 ...... 60
Gambar 4.11. Stopped Delay Kendaraan Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2 ......... 61
Gambar 4.12. Panjang Antrian Kendaraan Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2 ...... 61
Gambar 4.13. Stopped Delay Kendaraan Jalan HOS Cokroaminoto Hari
ke 1 ................................................................................................ 66
Gambar 4.14. Panjang Antrian Kendaraan Jalan HOS Cokroaminoto Hari
ke 1 ................................................................................................ 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Gambar 4.15. Stopped Delay Kendaraan Jalan HOS Cokroaminoto Hari
ke 2 ................................................................................................ 67
Gambar 4.16. Panjang Antrian Kendaraan Jalan HOS Cokroaminoto Hari
ke 2 ................................................................................................ 67
Gambar 4.17. Diagram batang Konsumsi BBM dalam cc/smp tiap segmen
penutupan pintu perlintasan kereta api Jalan Urip Sumoharjo
dan Jalan HOS Cokroaminoto Kota Surakarta Hari ke 1 .............. 78
Gambar 4.18. Diagram batang Konsumsi BBM dalam cc/smp tiap segmen
penutupan pintu perlintasan kereta api Jalan Urip Sumoharjo
dan Jalan HOS Cokroaminoto Kota Surakarta Hari ke 2 .............. 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
...............................................................................................
LAMPIRAN A
Data Tundaan dan Panjang Antrian Hasil Survei .......................................... A-1
LAMPIRAN B
Surat-Surat ...................................................................................................... B-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang semakin maju maka
kebutuhan akan transportasi semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan
transportasi tersebut disebabkan meningkatnya kegiatan dibidang produksi
maupun jasa, yang membutuhkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai
dan disesuaikan dengan kebutuhan. Kegiatan produksi dan jasa yang meningkat
akan mengakibatkan bertambahnya jumlah kendaraan. Kendaraan-kendaraan
tersebut menggunakan jalan sebagai prasarananya sehingga semakin lama jalan
akan semakin padat dengan kendaraan. Jumlah kendaraan yang bertambah perlu
diwaspadai agar tidak menimbulkan permasalahan lalu lintas.
Salah satu permasalahan lalu lintas adalah pertemuan sebidang antara dua jenis
prasarana transportasi seperti jalan raya dengan jalan rel. Sistem kontrol pada
pertemuan dua jalur prasarana tersebut yang telah dioperasikan dengan benar tetap
akan menimbulkan masalah bila volume kendaraan pada pendekatan lintasan
besar. Volume kendaraan pada pendekat lintasan yang besar akan menimbulkan
tundaan (delay), kemacetan, dan antrian kendaraan yang panjang.
Pertemuan sebidang menyebabkan gangguan pada arus lalu lintas yang sedang
berjalan. Gangguan ini bersifat tetap (secara periodik) dan menyebabkan
timbulnya tundaan. Tundaan mengakibatkan adanya tambahan waktu pada suatu
perjalanan serta bertambahnya konsumsi bahan bakar
Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang memiliki posisi
sangat strategis yang menghubungkan kota-kota lain di Jawa Timur dan Jawa
Tengah. Posisi yang strategis ini akan berpengaruh pada lalu lintas di Surakarta
baik yang menuju maupun yang hanya melewati. Beberapa ruas jalan di Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
juga tidak terlepas dari permasalahan lalu lintas, antara lain adanya pertemuan
sebidang antara jalan raya dengan jalan rel.
Jalan Jenderal Urip Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto merupakan salah
satu contoh dari ruas jalan yang memiliki pertemuan sebidang antara jalan raya
dan jalan rel. Kedua jalan tersebut merupakan ruas jalan yang berada di pusat kota
sehingga merupakan ruas jalan yang mempunyai peranan penting di Surakarta.
Jalan Jenderal Urip Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto merupakan jalan
yang menghubungkan berbagai wilayah di kota Surakarta dan merupakan daerah
tarikan karena adanya beberapa perkantoran, pasar, tempat hunian, stasiun kereta
api, universitas, dan sekolah di sekitar ruas jalan tersebut. Ruas jalan tersebut
mengalami kepadatan lalu lintas terutama pada jam puncak arus kendaraan di
jalan raya dengan jam kerja lintasan kereta api menimbulkan tundaan dan panjang
antrian yang cukup berarti.
Tundaan, panjang antrian, dan konsumsi bahan bakar kendaraan akibat penutupan
pintu perlintasan kereta api menarik untuk diteliti. Karena tundaan yang cukup
tinggi dan antrian yang cukup panjang dapat mengganggu lalu lintas pada ruas
jalan di sekitarnya sehingga dapat menimbulkan kemacetan. Letak simpang empat
lengan yang berada sangat dekat dengan perlintasan Jebres Jalan Urip Sumoharjo
juga menimbulkan semakin besarnya tundaan dan panjang antrian kendaraan,
sebagai contoh antrian kendaraan yang belum sempat berkurang langsung
ditambah akibat pembukaan arus lalu lintas dari salah satu lengan pada simpang
tersebut secara bergantian. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya panjang
antrian yang terjadi dan semakin besar pula tundaan yang dialami pengguna
kendaraan sehingga konsumsi bahan bakar akan semakin tidak optimal. Berikut
contoh visualisasi terjadinya panjang antrian yang mendekati dan sampai
melewati simpang. Dari survay pendahuluan yang telah dilakukan pada
perlintasan Jalan Urip Sumoharjo Surakarta panjang antrian terjadi sampai
melebihi ataupun mengenai bagian dari simpang, dengan panjang antrian sekitar
124 meter dan komposisi kendaraan yaitu 18 kendaraan ringan dan 9 kendaraan
berat. Sedangkan kondisi geometri ruas jalan HOS Cokroaminoto yang terbilang
sempit dan banyaknya jenis kendaraan dan banyaknya pemukiman padat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
penduduk di sekitar Jalan HOS Cokroaminoto semakin memperbesar tundaan dan
panjang antrian yang terjadi akibat penutupan pintu perlintasan kereta api. Dari
hasil survay pendahuluan didapat panjang antrian sebesar 120 meter dan
komposisi kendaraan yaitu 16 kendaraan ringan dan 8 kendaraan berat.
Sebagai visualisasi tundaan dan panjangnya antrian yang terjadi pada perlintasan
kereta api dapat dilihat di Gambar 1.1 dan Gambar 2.2 :
Gambar 1.1. Tundaan dan Panjang Antrian Pada Perlintasan Jalan Urip
Sumoharjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Gambar 1.2. Tundaan dan Panjang Antrian Pada Perlintasan Jalan HOS
Cokroaminoto
Lokasi penelitian adalah perlintasan kereta api di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo
dan Jalan HOS Cokroaminoto di Surakarta. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan
pada pertimbangan sebagai berikut:
a. Pada pertemuan jam puncak arus kendaraan di jalan raya dengan jam kerja
lintasan jalan kereta api menimbulkan kemacetan karena adanya tundaan
yang tinggi dan antrian kendaraan yang panjang.
b. Perlintasan kereta api tersebut mempunyai jadwal lintasan kereta yang sangat
padat dan satu-satunya jalur akses kereta api yang dimiliki kota Surakarta.
c. Jenis kendaraan yang melewati perlintasan tersebut sangat beragam, seperti
pejalan kaki, kendaraan tak bermotor, kendaraan bermotor baik dari yang
kendaraan bermotor ringan sampai kendaraan bermotor berat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Penelitian ini akan menghasilkan suatu aplikasi model yang sesuai untuk
menggambarkan hubungan antara penutupan pintu perlintasan kereta api dengan
tundaan, panjang antrian, dan konsumsi bahan bakar.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil rumsan
masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana tundaan dan panjang antrian kendaraan yang terjadi akibat
penutupan pintu perlintasan kereta api pada Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan
HOS Cokroaminoto?
b. Bagaimana pengaruh tundaan terhadap konsumsi bahan bakar akibat penutupan
pintu perlintasan kereta api pada Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS
Cokroaminoto?
c. Bagaimana aplikasi model yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara
tundaan dan panjang antrian akibat penutupan pintu perlintasan terhadap
konsumsi bahan bakar pada Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS
Cokroaminoto?
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dan lebih berfokus dari rumusan masalah
yang ditinjau, maka dibuat batasan – batasan masalah sebagai berikut :
a. Penelitian dilakukan pada perlintasan kereta api di Jalan Jenderal Urip
Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto di Surakarta karena lokasi ini
mempunyai kriteria yang hampir sama.
b. Variabel yang diambil adalah tundaan waktu berhenti (stopped time delay) dan
panjang antrian sebagai variabel bebas, sedangkan konsumsi bahan bakar
sebagai variabel terikat.
c. Model dibangun dengan analisis regresi linier berganda.
d. Analisis statistik yang digunakan adalah uji F.
e. Tundaan dan panjang antrian kendaraan dihitung per jalur atau ruas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
f. Arus lalu lintas yang diperhitungkan hanya yang berada pada jalurnya
(kendaraan yang menggunakan jalur lawan tidak diperhitungkan).
g. Persamaan yang dihasilkan hanya bisa digunakan untuk studi kasus Perlintasan
Kereta Api Jebres Jalan Urip Sumoharjo dan Perlintasan Kereta Api Sekarpace
Jalan HOS Cokroaminoto, Surakarta. Hal ini disebabkan karena dalam
perhitungan panjang antrian tidak bisa digeneralisasikan terhadap semua jenis
perlintasan.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Mengetahui besarnya tundaan, panjang antrian akibat penutupan pintu pada
masing-masing jalur pendekat perlintasan kereta api Jalan Urip Sumoharjo
dan Jalan HOS Cokroaminoto, Surakarta.
b. Mengetahui pengaruh tundaan terhadap besarnya konsumsi bahan bakar
kendaraan pada masing-masing jalur pendekat perlintasan akibat penutupan
pintu perlintasan kereta api Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS
Cokroaminoto, Surakarta
c. Membuat aplikasi model yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara
lama penutupan pintu perlintasan dengan tundaan, panjang antrian, dan
konsumsi bahan bakar kendaraan akibat penutupan pintu perlintasan kereta
api Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto, Surakarta.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat teoritis
Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang cara menghitung tundaan,
panjang antrian, dan konsumsi bahan bakar berdasarkan data-data yang
diperoleh di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. Manfaat praktis
1. Mengetahui besarnya tundaan, panjang antrian, dan konsumsi bahan bakar
yang terjadi akibat penutupan pintu perlintasan kereta api.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan dan perencanaan sistem
manajemen lalu lintas di Kota Surakarta, khususnya untuk pertemuan
sebidang antara jalan raya dengan jalan kereta rel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Pignataro (1973) menyatakan bahwa pertemuan jalan adalah seluruh daerah
dimana dua atau lebih jalan raya bertemu atau bersilangan. Jadi dalam pengertian
ini selain ujung-ujung jalan, juga termasuk semua fasilitas yang dibutuhkan untuk
pergerakan lalu lintas di daerah tersebut.
Pertemuan jalan atau simpang (junctions) menurut Hobbs (1995) dibedakan
menjadi tiga tipe, yaitu :
a. Pertemuan jalan sebidang (at grade junctions), yaitu jalan berpotongan pada
satu bidang datar.
b. Pertemuan jalan tak sebidang (grade separated junction), dengan atau tanpa
fasilitas persilangan jalan tidak sebidang (interchange).
c. Kombinasi dari tipe 1 dan 2.
Pertemuan antara dua jenis prasarana transportasi seperti jalan raya dengan rel
merupakan salah satu bentuk pertemuan sebidang. Pertemuan antara dua jenis
prasarana transportasi tersebut dapat menimbulkan tundaan, antrian, derajat
kejenuhan, maupun konsumsi bahan bakar yang berlebih. Penelitian yang
dilakukan oleh Desutama (1999) menunjukkan bahwa penutupan perlintasan
kereta api akan mengakibatkan tundaan rata-rata pada kendaraan sebesar kurang
lebih 143% dari waktu penutupan perlintasan itu sendiri.
Hubungan antara lama penutupan pintu perlintasan kereta api dengan tundaan dan
panjang antrian didapat dengan analisis regresi. Sudjana (2001) menyebutkan
bahwa persoalan yang melibatkan dua atau lebih peubah/variabel yang ada/diduga
ada dalam suatu hubungan tertentu, perlu dibahas mengenai bentuk hubungan ini
dikenal dengan nama regresi. Hubungan ini biasanya dinyatakan dalam persamaan
matematis yang bentuknya bisa linier atau non linier.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Emiliani Sri (2003) melakukan analisa tentang Hubungan Lama Penutupan Pintu
Perlintasan Kereta Api Terhadap Tundaan dan Panjang Antrian Ditinjau Dari
Analisis Statistik. Berdasarkan hasil analisis menyebutkan bahwa lama penutupan
pintu perlintasan kereta api memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
besarnya tundaan dan panjang antrian kendaraan untuk masing-masing lajur
pendekatnya.
Eko Nugroho Julianto (2007) melakukan penelitian dengan hasil bahwa
kebutuhan bahan bakar minyak untuk menempuh ruas jalan Brigjen Katamso
yang terletak diantara Simpang Milo dan Simpang Bangkong dari arah timur ke
barat maupun dari barat ke timur pada kondisi awal memerlukan bahan bakar
minyak sebesar yaitu 0,533 liter/smp pada tundaan total sebesar 1298,92
detik/smp. Sedangkan untuk waktu puncak pagi pada kondisi terbangun dengan
memerlukan bahan bakar minyak sebanyak 0,078 liter/smp pada tundaan total
sebesar 128,28 detik/smp untuk arah timur ke barat. Kebutuhan bahan bakar
minyak pada waktu puncak siang untuk arah gerakan dari timur ke barat maupun
dari arah barat ke timur dengan total tundaan yang terjadi sebesar 194,35
detik/smp adalah sebesar 0,104 liter/smp untuk waktu puncak siang dan total
tundaan 186,49 detik/smp adalah sebesar 0,101 liter/smp untuk waktu puncak
sore.
Yudha Wijayanto ( 2009 ) melakukan penelitian tentang hubungan kecepatan dan
konsumsi bahan bakar pada ruas Jalan Brigjen Sudiarto Kota Semarang. Hasilnya
konsumsi BBM dengan menggunakan persamaan konsumsi BBM yang telah
dikalibrasi didapat tingkat konsumsi BBM rata-rata berbanding terbalik dengan
kecepatan kendaraan, artinya konsumsi BBM-nya turun dengan naiknya
kecepatan kendaraan, kecuali pada penggal III hari rabu arah menuju kota pada
jam 11.00-12.00 WIB tingkat konsumsi BBM-nya berbanding lurus dengan
kecepatannya, yaitu pada titik : (56,73;0,263) dan (57,362;0,264), karena pada
jam analisis tersebut tingkat kecepatan sudah melebihi titik puncak/balik
(56,665;0,248). Hal ini juga terjadi pada hari minggu penggal I arah menuju kota,
tingkat konsumsi BBM-nya sudah berbanding lurus dengan tingkat kecepatan
kendaraan, yaitu pada jam 07.00-08.00 WIB, yaitu pada titik : (57,915;0,2245)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dan pada jam 16.00-17.00 Wib pada titik : (54,915;0,223), (57,176;0,2242),
dimana penggal I hari minggu arah menuju kota mempunyai titik puncak/balik
(54,175;0,213), sehingga kecepatan kendaraan yang sudah melebihi titik puncak
(balik) pada masing-masing penggalnya dapat dikatakan tingkat konsumsi BBM-
nya boros karena sudah melebihi batas konsumsi BBM dan batas kecepatan
kendaraan.
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis hubungan tundaan dan panjang antrian
terhadap konsumsi bahan bakar akibat penutupan pintu perlintasan kereta api.
Pintu perlintasan kereta api yang akan dianalisis adalah pintu perlintasan Jebres
yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo Surakarta dan pintu perlintasan Sekarpace
yang terletak di Jalan HOS Cokroaminoto Surakarta.
2.2. Dasar Teori
2.2.1 Tundaan
Menurut Robertson (1994) tundaan adalah waktu yang hilang dari suatu
perjalanan kendaraan akibat adanya gangguan oleh satu atau beberapa elemen
dalam suatu aliran lalu lintas. Tundaan yang disebabkan oleh adanya gangguan
pada arus lalu lintas akan mengakibatkan kinerja dari sistem lalu lintas terganggu.
Tundaan akibat hentian (stopped delay) adalah tundaan yang terjadi pada
kendaraan dengan kendaraan tersebut berada dalam kondisi benar-benar berhenti
pada kondisi mesin masih hidup (stationer). Kondisi ini bila berlangsung lama
maka pada akhirnya akan mengakibatkan suatu kemacetan. Tundaan
menggambarkan suatu kondisi yang tidak produktif, terutama dinilai dalam
bentuk uang dalan hal ini dalam konsumsi bahan bakar.
Tundaan akan mengakibatkan selisih waktu antara kecepatan perjalanan dan
kecepatan bergerak. Pada sebagian besar pertemuan jalan, waktu operasi akan
hilang terutama sekali pada pertemuan jalan sebidang, baik yang tidak diatur oleh
lampu sinyal maupum yang diatur oleh lampu sinyal. Dalam kondisi kemacetan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
waktu yang hilang akibat tundaan dan panjang antrian merupakan parameter yang
sangat esensial dan merupakan hal yang sangat penting untuk ditangani.
Tundaan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997, disebutkan merupakan
waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui simpang apabila
dibandingkan lintasan tanpa melalui suatu simpang. Tundaan terdiri dari tundaan
lalu lintas dan tundaan geometri. Tundaan Lalu Lintas (Vehicles Interaction
Delay) adalah waktu menunggu yang disebabkan oleh interaksi lalu lintas dengan
gerakan lalu lintas yang bertentangan. Tundaan Geometri (Geometric Delay)
adalah disebabkan oleh perlambatan dan percepatan kendaraan yang membelok
simpang dan atau yang terhenti oleh lampu merah
Menurut sifatnya tundaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Tundaan operasional (Operational Delay)
Adalah tundaan yang terjadi karena gangguan sebagai akibat terjadinya
interaksi antara komponen lalu lintas yang meliputi:
1) Gangguan samping seperti parkir kendaraan, pejalan kaki,
perlambatan kendaraan lain, dan simpang tanpa lampu pengatur.
2) Gangguan internal sebagai akibat interaksi internal dalam aliran lalu
lintas seperti kemacetan akibat volume kendaraan yang tinggi dan
akibat manuer antar kendaraan.
b. Tundaan tetap (Fixed delay)
Merupakan suatu tundaan akibat adanya gangguan yang bersifat tetap
seperti simpang bersinyal, rambu stop (stop sign), rambu yield (yield sign),
dan persimpangan sebidang jalan raya dengan jalan kereta api.
Kedua jenis tundaan tersebut menyebabkan adanya tambahan waktu pada suatu
perjalanan atau ada waktu yang hilang. Beberapa definisi tentang tundaan yang
digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a. Stopped Delay adalah waktu saat kendaraan berada dalam kondisi stationer
akibat adanya aktifitas di persimpangan. Stopped delay disini sama
pengertiannya dengan stopped time.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Time in queue delay adalah waktu sejak kendaraan pertama berhenti sampai
kendaraan tersebut keluar dari antrian. Pada persimpangan, waktu kendaraan
tersebut dari antrian dihitung saat kendaraan melewati stop line.
Tundaan karena berhenti dapat dihitung dengan rumus:
Ts = ∑ .......................................................................................... (2.1)
dimana:
n = jumlah kendaraan berhenti
Ai = waktu ketika kendaraan terakhir dalam antrian mulai bergerak
Di = waktu ketika kendaraan pertama dalam antrian mulai berhenti
Ts = interval waktu (detik)
2.2.2 Panjang Antrian
Antrian kendaraan adalah fenomena transportasi yang tampak sehari-hari. Antrian
dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997, didefinisikan sebagai jumlah
kendaraan yang antri dalam suatu pendekat simpang dan dinyatakan dalam
kendaraan atau satuan mobil penumpang. Sedangkan panjang antrian
didefinisikan sebagai panjang antrian kendaraan dalam suatu pendekat dan
dinyatakan dalam satuan meter. Gerakan kendaraan yang berada dalam antrian
akan dikontrol oleh gerakan di depannya atau kendaraan tersebut dihentikan oleh
komponen lain dari sistem lalu lintas.
Terdapat dua aturan dalam antrian, yaitu fist in, first out (FIFO) dan last in, first
out (LIFO). Dalam analisa pengaruh penutupan pintu perlintasan kereta api ini
digunakan aturan antrian yang pertama yaitu first in, first out hal ini disebabkan
penyesuaian dengan kenyataan di lapangan dan kondisi pendekat lintasan. Dalam
melakukan pengukuran panjang antrian, didalamnya harus harus meliputi jumlah
pencacahan dari jumlah kendaraan yang berada dalam sistem antrian pada suatu
waktu tertentu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan perhitungan fisik kendaraan
atau dengan memberi tanda (placing mark along the road lenght) pada jalan,
sehingga mengindikasikan bahwa jumlah kendaraan yang berada dalam antrian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
akan dinyatakan dalam satuan panjang. Alternatif lain adalah dengan
menggunakan video camera untuk merekam kondisi antrian yang terjadi untuk
digunakan dalam analisis selanjutnya.
2.2.3 Perlintasan
Kapasitas dari jalan di perkotaan di bawah kondisi puncak, dipengaruhi oleh
persimpangan itu sendiri. Bila jalan utama melayani volume lalu lintas yang
rendah dan jalan samping (jalan kecil sejajar jalan utama) hanya melayani
kendaraan ringan, maka pertemuan jalan sebidang sederhana biasanya sudah
memadai. Lain halnya jika pertemuan sebidang tersebut adalah perpotongan
antara arus lalu lintas dua jenis transportasi yang berbeda, dalam hal ini jalan raya
dengan jalan rel atau jalan kendaraan (mobil) dengan kereta api. Masing-masing
jalur memiliki karakter transportasi yang berbeda dan tingkat pelayanan yang
berbeda pula.
Di Indonesia pertemuan jalan sebidang antara jalan rel kereta api dengan jalan
raya dikenal dengan perlintasan. Pada perlintasan yang memiliki frekuensi yang
rendah biasanya untuk alasan keamanan bagi masing-masing lalu lintas, maka
lintasan dilengkapi dengan rambu “stop” ataupun “cross bugs”. Tetapi pada saat
volume arus menjadi besar antara lalu lintas yang masuk dan yang keluar dari
lintasan tersebut, maka pemasangan sistem kontrol menjadi sangat diperlukan.
2.2.4 Arus Lalu Lintas (Traffic Flow)
Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997), perhitungan arus lalu
lintas dilakukan per satuan jam untuk satu arah atau lebih periode, misalnya
didasarkan pada kondisi arus lalu lintas rencana jam puncak pagi, siang, dan sore.
Pada kenyataannya, arus lalu lintas tidak selalu sama setiap saat. Variasi yang
terjadi selama satu jam dinyatakan dalam faktor jam puncak (Peak Hour
Factor/PHF), yaitu perbandingan antar lalu lintas jam puncak dengan 4 kali 15
menitan arus lalu lintas tertinggi pada jam yang sama.
PHF =
................................................................................ (2.2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Keterangan :
PHF = faktor jam puncak (peak hour factor)
V = volume selama 1 jam (kendaraan/jam)
V15 = volume selama 15 menit tersibuk pada jam tersebut
(kendaraan/15menit)
2.2.5 Satuan Mobil Penumpang
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 mendefinisikan satuan mobil
penumpang (smp) adalah satuan untuk arus lalu lintas dimana berbagai tipe
kendaraan diubah menjadi arus kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang)
dengan menggunakan emp. Ekivalen mobil penumpang (emp) adalah faktor yang
menunjukkan pengaruh berbagai tipe kendaraan dibandingkan kendaraan ringan
terhadap kecepatan kendaraan ringan dalam arus lalu lintas (untuk mobil
penumpang dan kendaraan ringan yang mirip emp=1). Pembagian tipe kendaraan
bermotor untuk masing-masing kendaraan berdasarkan MKJI 1997 adalah sebagai
berikut:
1. Sepeda Motor, Motor Cycle (MC), terdiri dari kendaraan bermotor beroda dua
atau tiga.
2. Kendaraan Ringan, Light Vehicle (LV), yaitu kendaraan bermotor dua as
beroda empat dengan jarak as 2-3 meter, termasuk diantaranya mobil
penumpang, oplet, mikrobis, pick-up dan truk kecil.
3. Kendaraan berat, Heavy Vehicle (HV), yaitu kendaraan bermotor lebih dari 4
roda, termasuk diantaranya bis, truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi.
Dalam penelitian ini nilai faktor konversi masing-masing moda untuk kondisi
yang terlindung, yaitu kondisi tanpa konflik antara gerakan lalu lintas belok kanan
dan lurus, menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia nilai faktor konversi adalah
sebagai berikut :
a. Sepeda motor, dengan nilai smp = 0,2
b. Kendaraan ringan, dengan nilai smp = 1,0
c. Kendaraan berat, dengan nilai smp = 1,3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2.2.6 Sistem Kontrol Perlintasan
Lampu Kontrol dalam bentuk sinyal akan memberikan kinerja yang efektif untuk
jaringan jalan raya bila dioperasikan dengan benar dan tepat. Akan tetapi peranan
sistem kontrol atau sistem lalu lintas bukanlah sebagai penangkal terjadinya
masalah lalu lintas seperti tundaan, kemacetan, kecelakaan, dan lain lain. Fungsi
utama dari sistem kontrol adalah memberikan hak berjalan (right of way) secara
bergantian kepada beberapa pergerakan kendaraan dan orang di persimpangan
maupun di perlintasan kereta api.
Sistem lalu lintas yang didesain dan dioperasikan dengan benar dan tepat, pada
umumnya mempunyai keuntungan bagi arus lalu lintas, antara lain :
1. Menciptakan pergerakan dan hak berjalan secara bergantian dan teratur
sehingga dapat meningkatkan daya dukug simpang dalam melayani arus
kendaraan.
2. Mengurangi terjadinya kecelakaan, khususnya tabrakan right angle dan
kendaraan pejalan kaki.
3. Menciptakan gap dari arus kendaraan yang padat untuk memberikan hak
berjalan bagi arus kendaraan lain atau pejalan kaki memasuki simpang
juga menciptakan platoon dari arus yang padat.
4. Memberikan mekanisme kontrol lalu lintas yang lebih murah dan efektif
dibandingkan dengan cara-cara manual.
5. Memberikan rasa percaya kepada pengendara bahwa hak berjalannya
terjamin dan sikap disiplin.
2.2.7 Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar untuk setiap jenis moda transportasi secara umum sangat
dipengaruhi oleh atribut kendaraan, atribut jalan, dan faktor regional
pengoperasiannya (Watanadata et al, 1987). Model konsumsi bahan bakar
dikelompokkan ke dalam 4 kategori berdasarkan proses pengumpulan data dan
analisisnya (Taylor and Young, 1996), yakni: instantaneous model, elemental
model, running speed model, dan average travel speed model. Model paling
sederhana dan aplikatif untuk perencanaan adalah average travel speed model, di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
mana variabel model dapat diramalkan secara konsisten di sepanjang tahun
tinjauan.
Secara agregat persamaan yang menggambarkan tingkat konsumsi bahan bakar
(F) per satuan jarak tertentu untuk suatu tipe kendaraan atau moda transportasi
tertentu dengan pendekatan average travel speed model adalah sebagai berikut
(Khristy and Lall, 1990):
F = ( k1 + k2 ) ×T ........................................................................................... (2.3)
Dimana k1 dan k2 adalah koefisien yang berkaitan dengan tipe kendaraan dan
koefisien parameter jarak atau waktu perjalanan. Terdapat beberapa penelitian
pernah dilakukan untuk membentuk model konsumsi bahan bakar di Indonesia,
antara lain: Pacific Consultant International / PCI (1979), HDM-World Bank
(1987), RUCM-Bina Marga dan Hoff & Overgaard (1992), LAPI ITB (1996).
LAPI-ITB mengajukan formulasi konsumsi bahan bakar yang dikembangkan dari
PCI sebagai berikut:
Konsumsi Bahan Bakar = basic fuel (1 ± (kk + kl + kr)) .............................. (2.4)
di mana :
basic fuel = konsumsi bahan bakar dasar dalam (liter/1000 km),
kk = koreksi akibat kelandaian,
kl = koreksi akibat kondisi lalu lintas,
kr = koreksi akibat kekasaran jalan (roughness).
Basic fuel untuk setiap golongan kendaraan sebagai berikut:
basic fuel Kendaraan Gol. I = 0,0284 V2 - 3,0644 V + 141,68 ..................... (2.5)
basic fuel Kendaraan Gol. IIA = 2.26533 * Basic fuel Gol. I ....................... (2.6)
basic fuel Kendaraan Gol. IIB = 2.90805 * Basic fuel Gol. I ....................... (2.7)
dimana:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
V = kecepatan kendaraan ( km/jam )
Kendaraan golongan I = sedan, jeep, pick up, bus kecil, truk (3/4), dan bus
sedang,
kendaraan golongan IIA = truk besar dan bus besar, dengan 2 gandar,
sedangkan
kendaraan golongan IIB = truk besar dan bus besar dengan 3 gandar atau
lebih.
Tabel 2.1. Faktor Koreksi Konsumsi Bahan Bakar Dasar Kendaraan
Faktor Koreksi Keterangan Batasan Kondisi Koreksi
Koreksi Kelandaian
Negatif (kk)
g = kelandaian
(gradient)
g<-5% - 0,337
-5%< g < 0% - 0,158
Koreksi Kelandaian
Positif (kk)
g = kelandaian
(gradient)
0% < g < 5% 0,400
g > 5% 0,820
Koreksi Lalu Lintas
(kl)
v/c = volume
per
capacity ratio
0 < v/c < 0,6 0,050
0,6 < v/c < 0,8 0,185
v/c > 0,8 0,253
Koreksi Kekasaran
(kr)
r = roughness
r< 3 m/km 0,035
r> 3 m/km 0,085
Sumber: LAPI-ITB (1996)
Muhamad Isnaeni (2003) meneliti indikator lalu lintas dari sisi lingkungan yaitu
konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang didalam penelitian tersebut
menghitung konsumsi bahan bakar dengan menggunakan formulasi konsumsi
bahan bakar yang diajukan oleh LAPI-ITB yang telah dikonversikan ke dalam
satuan mobil penumpang, sehingga konsumsi bahan bakar dapat diestimasi
dengan persamaan berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
F1 = A + BV + CV2
F2 = EV2
F3 = D ............................................................................................................. (2.8)
dengan :
F1 = Konsumsi BBM pada kecepatan konstan (liter/100 smp-km)
F2 = Konsumsi BBM pada saat akselerasi/deselerasi (liter/smp)
F3 = Konsumsi BBM pada saat idle (liter/smp-jam)
V = Kecepatan kendaraan (km/jam)
A = 170.10-1
B = -455.10-3
C = 490.10-5
D = 140. 10-2
E = 770. 10-8
Total konsumsi BBM pada simpang bersinyal menggunakan persamaan F3 =
konsumsi BBM pada saat idle (diam), berdasarkan lama tundaan pada penutupan
pintu perlintasan kereta api.
2.3. Analisis Data
2.3.1 Analisis regresi
Analisis regresi digunakan untuk menganalisis bentuk hubungan antara dua
variabel atau lebih yang mempengaruhi dengan variabel yang dipengaruhi.
Variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent variabel) dan
variabel yang dipengaruhi disebut variabel tak bebas (dependent variabel).
Menurut Sudjana (2001), analisis regresi akan memberikan dasar untuk
mengadakan prediksi suatu variabel dari informasi-informasi yang diperoleh dari
variabel lainnya. Suatu variabel dapat diramalkan variabel lainnya apabila antara
variabel yang diramalkan (kriterium) dan variabel yang digunakan untuk
meramalkan (prediktor) terdapat korelasi yang signifikan.
2.3.1.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linear berganda merupakan pengembangan lanjutan dari uraian di atas,
khususnya pada kasus yang mempunyai lebih banyak peubah bebas (Xk) dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
parameter (bk). Hal ini sangat diperlukan dalam melihat realita yang menunjukan
beberapa peubah bebas secara simultan ternyata mempengaruhi peubah tidak
bebas. Persamaan analisis regresi berganda dapat dilihat sebagai berikut :
Y = a + b X1 + bX2 .......................................................................... (2.9)
dimana :
X1 : panjang antrian (variabel bebas)
X2 : tundaan (variabel bebas)
Y : Konsumsi bahan bakar (variabel tak bebas)
a : Konstanta (nilai intersep)
b1,b2 : slope (variabel tak bebas)
Untuk menghitung nilai a, b1, b2,….., bk digunakan persamaan normal sebagai
berikut :
∑ ∑ ∑ ∑ ……….(2.10)
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ……….(2.11)
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ……….(2.12)
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ……….(2.13)
(Djarwanto Ps,1994)
Dalam penggunaan analisis regresi berganda, terdapat beberapa asumsi yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Nilai peubah, khususnya peubah bebas, mempunyai nilai tertentu atau
merupakan nilai yang didapat dari hasil survey tanpa kesalahan berarti.
2. Peubah tidak bebas (Y) harus mempunyai hubungan korelasi linier dengan
peubah bebas (X). Jika hubungan tersebut tidak linier, transformasi linier
harus dilakukan, meskipun batasan ini akan mempunyai implikasi lain dalam
analisis residual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3. Efek peubah bebas pada peubah tidak bebas merupakan penjumlahan dan
harus tidak ada korelasi yang kuat antara sesama peubah bebas.
4. Variansi peubah tidak bebas terhadap garis regresi harus sama untuk semua
nilai peubah bebas.
5. Nilai peubah tidak bebas harus tersebar normal atau minimal mendekati
normal.
6. Nilai peubah bebas sebaiknya merupakan besaran yang relatif mudah
diproyeksikan.
Multikolonearitas merupakan suatu keadaan dimana satu fungsi atau lebih
variabel independen merupakan fungsi linear dari variabel dependen lain. Masalah
multikolinearitas baru menjadi masalah apabila derajatnya lebih tinggi
dibandingkan dengan koreksi diantara seluruh variabel secara serentak (Gujarati,
1997:168). Metode Klein membandingkan nilai r2 dengan nilai R
2 . Apabila R
2 <
r2 berarti ada gejala multikolinearitas. R
2 adalah koefisien determinasi antara
seluruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas. r2
adalah koefisien determinasi
antara satu variabel bebas terhadap dengan sisa variabel bebas lainnya.
Cara mendeteksi adanya multikolonearitas antara lain :
1. Sebagian besar tanda arah dari koefisien regresi berlawanan dengan teori atau
hipotesis.
2. Sebagian besar variabel bebasnya tidak signifikan secara statistik.
3. Nilai standar errornya memiliki nilai yang tak terhingga atau cukup besar.
4. Nilai koefisien determinasinya ( R² ) tinggi tetapi tidak banyak variabel
bebasnya yang signifikan.
5. Nilai koefisien korelasi antar variabel bebas cukup tinggi atau lebih besar dari
0,8 ( r > 0,8 )
Dampak adanya multikonlinearitas adalah:
1. Nilai koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir atau tidak sesuai
dengan substansi sehingga dapat menyesatkan interpretasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga sehingga
tingkat signifikansi variabel bebasnya buruk.
3. Tanda koefisien regresi mengandung tanda yang berlawanan atau tidak sesuai
dengan teori.
4. Banyaknya variabel bebas yang tidak signifikan tetapi nilai koefisien
determinasi tetap tinggi dan uji F secara statistik signifikan.
Ada beberapa cara agar masalah multikolinearitas dapat diatasi antara lain :
1. Mengeluarkan variabel bebas yang mengandung multikolinieritas dari model.
2. Mentransformasikan variabel dengan cara :
a. Melogaritmakan (log) atau Log Natura.
b. Mendiffrensiasikan (turunan).
c. Membuat rasio.
3. Penambahan data baru atau ukuran observasi.
4. Kombinasikan data cross section dengan data time series.
2.3.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kuatnya tingkat hubungan antara dua
variabel. Suatu variabel dapat diramalkan dari variabel lainnya apabila antara
variabel yang diramalkan (variabel tak bebas) dengan variabel yang digunakan
umtuk meramalkan (variabel bebas) terdapat korelasi yang signifikan.
2.3.2.1 Koefisien determinasi (Coefficient of determination)
Koefisien determinasi merupakan salah satu teknik statistic yang dapat digunakan
untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara variabel tidak bebas (Y)
dengan satu atau beberapa variabel bebas (X). nilai koefisien determinasi
menunjukkan prosentase variasi nilai variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan
oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Misal, nilai R2 pada suatu persamaan
regresi yang menunjukkan hubungan pengaruh variabel Y (sebagai variabel tidak
bebas) dan variabel X (sebagai variabel bebas) dari hasil perhitungan tertentu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
adalah 0,85. Ini berarti bahwa variasi nilai Y yang dapat dijelaskan oleh
persamaan regresi tersebut adalah 85%. Sisanya 15% menjelaskan bahwa variasi
variabel Y dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar persamaan (model)
yang diperoleh.
Besaran R2 berkisar antara 0 dan 1, secara umum berlaku 0 ≤ R
2 ≤ 1. Makin dekat
dengan R2
dengan 1 makin baik kecocokan data dengan model, sebaliknya makin
dekat dengan 0 makin jelek kecocokan data dengan model.
Rumus umum koefisien determinasi (R2) untuk persamaan regresi linear
sederhana adalah :
R2
= ∑ -
-∑ -
∑ - ............................................................................ (2.14)
(Djarwanto Ps,1994)
Dimana :
R2 = nilai koefisien determinasi
Y = Konsumsi Bahan Bakar
= Nilai Konsumsi Bahan Bakar (variabel teriakat sesungguhnya)
i = nilai estimasi Konsumsi Bahan Bakar ( variabel tidak bebas )
= nilai rata-rata Konsumsi Bahan Bakar
Koefisien determinasi (R2) utnuk persamaan regresi linear berganda adalah :
R2
= ∑ ∑
∑ ............................................................................. (2.15)
(Djarwanto Ps,1994)
dimana :
R2 = koefisien determinasi linear berganda
X1 = Tundaan (variabel bebas)
X2 = Panjang Antrian (variabel bebas)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
-
-
-
-
2.3.2.2 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi merupakan ukuran kedua yang dapat digunakan untuk
mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara suatu variabel dengan variabel
lain, baik antara variabel tidak bebas (Y) dengan masing-masing variabel bebas
(X1, X2, X3, …) maupun antara varibel bebas (X1 dengan X2, X1 dengan X3, dan
seterusnya).
Besarnya koefisien korelasi (r) antara dua macam variabel adalah nol sampai
dengan 1. Apabila dua buah variabel memiliki nilai r = 0, berarti antara dua
variabel tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila dua buah variabel
memiliki nilai r = 1, maka dua buah variabel tersebut mempunyai hubungan yang
sempurna.
Koefisien korelasi dapat juga digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara
dua buah variabel. Tanda ( + dan -) yang terdapat pada koefisien korelasi
menunjukan arah hubungan antara dua variabel. Tanda minus (-) pada nilai
koefisien korelasi (r) menunjukkan hubungan yang berlawanan arah. Artinya,
apabila nilai variabel yang satu naik, maka nilai variabel lain turun. Sedangkan
untuk tanda plus (+) pada nilai koefisien korelasi (r) menunjukkan hubungan yang
searah. Artinya, apabila nilai variabel yang satu naik, maka nilai variabel lain
juga.
Rumus umum koefisien korelasi (r) untuk persamaan regresi linear sederhana
adalah :
r = ∑ ∑ ∑
√(( ∑ - ∑ )( ∑ - ∑ ))
....................................................... (2.16)
(Djarwanto Ps,1994)
Dimana : r = nilai koefisien antara X dan Y
n = jumlah data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Rumus umum koefisien korelasi (r) untuk persamaan regresi linear berganda
adalah :
r1,2,…,k =√ ∑ ∑
∑ ......................................................................... (2.17)
(Djarwanto Ps,1994)
Dimana : r1,2,…,k = koefisien determinasi linear berganda
X1 = Tundaan (variabel bebas)
X2 = Panjang Antrian (variabel bebas)
∑ x1y = ∑ - ∑ ∑
∑ x2y = ∑ - ∑ ∑
∑ x3y = ∑ - ∑ ∑
∑ y2 = ∑ 2 - ∑
Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi signifikan secara statistik atau tidak
dapat di uji melalui Tabel r-teoritik dengan jumlah data (N) dan tingkat signifikan
1% atau 5% (rteoritik = r(α;N)).
Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : r = 0, hal ini berarti bahwa koefisien korelasi tidak signifikan.
HA : r ≠ 0, hali ini berarti bahwa koefisien korelasi signifikan.
2.3.3 Uji Simultan (Uji-F)
Uji simultan (uji-F) merupakan pengujian terhadap pengaruh variabel bebas yang
dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (X) secara bersama-
sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel tidak bebas (Y).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian ini adalah :
Perumusan hipotesis
H0 : variasi perubahan nilai variabel bebas (X) tidak dapat menjelaskan
variasi perubahan nilai variabel tidak bebas (Y) atau variabe bebas (X)
secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel tidak bebas (Y).
HA : variasi perubahan nilai variabel bebas (X) dapat menjelaskan variasi
perubahan nilai variabel tidak bebas (Y) atau variabe bebas (X) secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas
(Y).
Penetuan nilai Fhitung
Uji simultan (uji-F) pada regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai
berikut :
F = ⁄
( - ) ( - - )⁄ ................................................................................ (2.18)
(Sudjana, 1996)
Dimana : F = nilai Fhitung
R2 = nilai koefisien determinasi ganda
N = jumlah data
k = jumlah variabel bebas
Selanjutnya mencari Ftabel(α;k;dk) menggunakan tabel distribusi F dengan jumlah
variabel bebas (k) dan derajat kebebasan (dk) = (N-k-1) untuk regresi linear
berganda.
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam uji simultan (uji-F) dilakukan dengan :
Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada tingkat signifikansi 1%
atau 5% dengan jumlah variabel bebas (k) dan derajat kebebasan (dk) =
(N-k-1).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Jika nilai Fhitung < Ftabel maka keputusannya adalah menerima hipotesis
nol (H0), dalam arti secara statistik semua variabel bebas (X) tidak
berpengaruh terhadap nilai variabel tidak bebas (Y) (persamaan regresi
tidak signifikan).
Jika nilai Fhitung > Ftabel maka keputusannya adalah menolak hipotesis
nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (HA), dalam arti secara
statistik semua variabel bebas (X) berpengaruh terhadap nilai variabel
tidak bebas (Y) (persamaan regresi signifikan).
2.3.4 Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 17.00
SPSS merupakan suatu program komputer statistik yang relatif fleksibel dan dapat
digunakan untuk hampir semua bentuk dan tingkatan penelitian, karena mampu
menganalisis data besar dan mampu semua alat uji statistik tersedia pada program
ini.
Hubungan antara proses pengolahan data dalam komputer dengan SPSS adalah
sebagai berikut :
Komputer
Komputer pada dasarnya digunakan untuk mengolah data menjadi informasi
yang berarti. Data yang akan diolah dimasukkan sebagai input data, kemudian
dengan proses pengolahan data oleh komputer dihasilkan output berupa
informasi untuk kegunaan lebih lanjut.
Pengolahan data menjadi informasi dengan komputer :
INPUT DATA PROSES KOMPUTER OUTPUT DATA
Statistik
Statistik juga merupakan fungsi yang mirip dengan komputer, yaitu mengolah
data dengan perhitungan statistik tertentu yang kemudian menjadi informasi
berarti.
Cara kerja proses perhitungan dengan statistik :
INPUT DATA PROSES STATISTIK OUTPUT DATA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
SPSS
SPSS dalam proses pengolahan data nya pun memiliki kemiripan dengan
kedua proses di atas, tetapi di sini ada beberapa variasi dalam penyajian input
data dan output data yang dihasilkan.
INPUT DATA PROSES OUTPUT DATA
dengan dengan dengan
DATA EDITOR DATA EDITOR OUTPUT VIEWER
o PIVOT TABLE EDITOR
o TEXT OUTPUT EDITOR
o CHART EDITOR
Penjelasan proses statistik dengan SPSS :
1. Data yang akan diproses dimasukkan lewat menu DATA EDITOR yang secara
otomatis muncul di layar SPSS saat diaktifkan.
2. Data yang telah dimasukkan kemudian diproses, juga melalui menu DATA
EDITOR.
3. Hasil pengolahan data akan muncul di layar yang lain dari SPSS, yaitu
OUTPUT VIEWER.
Pada menu OUTPUT VIEWER, informasi atau output statistik bisa
ditampilakan secara :
a. Teks atau tulisan
Pengerjaan (perubahan bentuk huruf, penambahan, pengurangan, dan
lainnya) yang berhubungan dengan output berbentuk tabel bisa dilakukan
lewat menu Text Output Editor.
b. Tabel
Pengerjaan (pivoting tabel, penambahan, pengurangan tabel, dan lainnya)
yang berhubungan dengan output berbentuk tabel dilakukan lewat menu
Pivot Table Editor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
c. Grafik atau chart
Pengerjaan (perubahan tipe grafik dan lainnya) yang berhubungan dengan
output yang berbentuk grafik dapat dilakukan lewat menu Chart Editor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengambil lokasi perlintasan kereta api di Jalan Jendral Urip
Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto, Surakarta. Peta lokasi penelitian dapat
dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 :
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Jalan Urip Sumoharjo
LOKASI PENELITIAN
Jl Jenderal Urip Sumoharjo
U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian Jalan HOS Cokroaminoto
Penelitian dilakukan pada hari Rabu, 18 Juli 2012 dan hari Senin, 22 Oktober
2012 pada pukul 07.00-18.00 WIB. Penetapan hari pelaksanaan survey
berdasarkan pertimbangan bahwa survey tersebut dilakukan pada hari
biasa/normal sehingga dapat diperoleh perkiraan volume lalu-lintas kendaraan
yang dapat mewakili hari-hari dalam seminggu.
Waktu pelaksanaan survey dilakukan pada saat saat jam-jam puncak baik pagi,
siang, maupun sore hari. Pertimbangan pemilihan waktu adalah bahwa selama
jam-jam puncak penutupan pintu perlintasan kereta api sangat berpengaruh
terhadap arus lalu lintas pada ruas jalan yang akan ditinjau.
LOKASI PENELITIAN Jl HOS Cokroaminoto
U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan langsung di
lapangan untuk mengumpulkan data. Sedangkan data yang diambil meliputi:
a. Waktu pada saat kendaraan pertama berhenti (dalam keadaan stationer) sampai
kendaraan dalam antrian terakhir mulai bergerak.
b. Lama penutupan pintu perlintasan kereta api
c. Panjang antrian kendaraan dalam satuan meter
d. Komposisi kendaraan dalam antrian
Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lama penutupan pintu
perlintasan kereta api dengan tundaan dan panjang antrian serta pengaruhnya
terhadap konsumsi bahan bakar, dengan analisis regresi linier berganda.
3.3. Tahap Penelitian
Dalam penelitian ini dibuat suatu tahapan-tahapan atau langkah-langkah untuk
mempermudah penyelesaian masalah. Tahapan-tahapan ini dibuat secara teratur
dan sistematis, baik dalam bentuk gagasan dan perencanaan, maupun dalam
pelaksanaan dan pembuatan keputusan. Secara garis besar langkah-langkah dalam
penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:
a. Mencari ide/gagasan dan selanjutnya menuangkan ke dalam bentuk latar
belakang masalah, rumusan masalah, dan batasan masalah.
b. Mempelajari literatur yang berhubungan dengan ide yang dibuat.
c. Survey pendahuluan :
Menentukan dan mengenali lokasi penelitian, termasuk mengetahui kondisi
lalu lintas untuk menetapkan hari, jam, dan teknik pelaksanaan yang tepat.
Menentukan jumlah surveyor dan peralatan yang dibutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
d. Pengumpulan data :
1. Data sekundera prime
Lama penutupan pintu perlintasan kereta api
Pencatatan waktu penutupan pintu perlintasan kereta api dilakukan pada
saat pintu perlintasan kereta api mulai diturunkan sampai dibuka
kembali.
Tundaan waktu berhenti (stopped time delay)
Lama kendaraan mulai menempati posisi dalam antrian pada saat pintu
lintasan diturunkan (dalam keadaan stationer) sampai dengan kendaraan
terakhir dalam antrian mulai bergerak kembali. Tundaan yang terjadi
diamati pada kendaraan terdepan dan paling belakang dalam antrian yang
dihitung pada masing-masing jalur.
Panjang antrian
Panjang antrian diukur dari stop line kendaraan terdepan sampai
kendaraan terakhir dalam antrian pada masing-masing jalur. Kendaraan
terakhir dalam antrian diartikan sebagai kendaraan terakhir yang berhenti
dalam kendaraan stationer. Panjang antrian dihitung berdasarkan tanda
yang ditempatkan tiap interval 5 meter pada badan jalan.
Komposisi kendaraan
Pengamatan jumlah dan susunan kendaraan dalam antrian dilakukan pada
masing-masing jalur pendekat perlintasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Penempatan surveyor pada lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 3.3 Penempatan Surveyor pada Lokasi Penelitian
e. Mengolah data
1. Menghitung tundaan karena berhenti dengan rumus (2.1)
2. Menghitung jumlah tiap-tiap jenis kendaraan dalam antrian pada masing-
masing jalur pendekat perlintasan baik dalam kendaraan maupun dalam smp
3. Menghitung panjang antrian dalam satuan meter.
4. Menghitung konsumsi BBM berdasarkan lamanya tundaan.
f. Analisis data dengan analisis regresi linier berganda.
g. Pembahasan
h. Membuat kesimpulan dan saran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tahapan-tahapan tersebut dapat dibuat diagram alir sebagai berikut:
Mulai
Latar belakang masalah, rumusan masalah, dan batasan
masalah
Studi Pustaka
Survai Pendahuluan
Data masukan :
1. Lama penutupan pintu perlintasan
kereta api
2. Lama tundaan
3. Panjang antrian
4. Komposisi kendaraan
5. Konsumsi bahan bakar
Pengolahan Data
Analisis regresi linier
Analisis data
dengan uji-F
Pembahasan
Kesimpulan dan saran
Selesai
Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Data yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Sekunder
Peta Kota Surakarta
Jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta api dari Stasiun Solo-
Balapan atau Stasiun Jebres.
b. Data Primer
Lama penutupan pintu perlintasan kereta api
Lama tundaan
Panjang antrian
Komposisi kendaraan
3.4.2 Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah
a. Formulir untuk pencatat data yang diamati
b. Stopwatch untuk menghitung lama waktu penutupan pintu perlintasan dan
lama tundaan
c. Kapur untuk menandai kendaraan terakhir dalam antrian
d. Meteran untuk mengukur panjang antrian kendaraan.
e. Alat tulis untuk mencatat.
3.4.3 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari:
a. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan dari Stasiun
Solo-Balapan.
b. Pengamatan langsung di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
4.5 . Teknik Pengolahan Data
Data-data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan proses pengolahan data
sebagai berikut :
1. Menghitung arus lalu lintas dalam smp/jam.
Arus lalu lintas didapat dari data arus lalu lintas hasil survay lapangan lengkap
dengan arah pergerakan. Nilai total yang didapat masih dalam kendaraan per
jam (kend./jam) maka harus dikalikan terlebih dahulu dengan nilai ekivalen
mobil penumpang (emp) untuk kondisi terlindung maupun terlawan agar
menjadi satuan mobil penumpang (smp/jam).
2. Menghitung Tundaan.
Data lama tundaan didapat dari hasil survay lapangan. Lama tundaan dihitung
pada saat kendaraan mulai menempati posisi dalam antrian pada saat pintu
lintasan diturunkan (dalam keadaan stationer) sampai dengan kendaraan
terakhir dalam antrian mulai bergerak kembali. Tundaan yang terjadi diamati
pada kendaraan terdepan dan paling belakang dalam antrian yang dihitung
pada masing-masing jalur.
3. Menghitung Panjang Antrian.
Panjang antrian didapat dari hasil survay lapangan. Panjang antrian diukur dari
stop line kendaraan terdepan sampai kendaraan terakhir dalam antrian pada
masing-masing jalur.
4. Menghitung konsumsi bahan bakar
Konsumsi bahan bakar dihitung berdasarkan formulasi konsumsi bahan bakar
yang diajukan oleh LAPI-ITB yang telah dikonversikan ke dalam satuan
mobil penumpang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
4.6 . Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian menitik beratkan pada :
1. Bagaimana tundaan dan panjang antrian akibat penutupan pintu perlintasan.
2. Pengaruh tundaan dan panjang antrian terhadap konsumsi bahan bakar.
3. Pemecahan masalah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar pada saat
penutupan pintu perlintasan kereta api.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan cukup memadai, maka pengambilan data
primer untuk pintu perlintasan dilakukan pada lokasi pintu perlintasan kereta api
yang dipilih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Termasuk kondisi arus lalu
lintasnya yang merupakan arus lalu lintas yang ramai dan padat. Survai dilakukan
pada pintu lintasan Jalan Urip Sumoharjo Jebres dan pintu lintasan Jalan HOS
Cokroaminoto Pucang Sawit dengan waktu yang bersamaan. Survai dilakukan
pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 dan Senin tanggal 22 Oktober 2012, waktu
pengamatan dilakukan dari jam 07.00 sampai dengan jam 18.00 WIB. Data
tersebut adalah data durasi penutupan pintu perlintasan, data tundaan, dan data
panjang antrian kendaraan dan data arus lalu lintas selama penutupan.
Guna kelengkapan data primer dikumpulkan pula data sekunder mengenai jadwal
keberangkatan dan kedatangan kereta api, serta nama kereta api yang melintasi
perlintasan Jalan Urip Sumoharjo Jebres dan pintu lintasan Jalan HOS
Cokroaminoto Pucang Sawit, Surakarta.
4.2. Analisis Durasi Penutupan
Survay durasi penutupan pintu perlintasan kereta api dilakukan untuk mencari
variasi dari durasi penutupan pintu perlintasan kereta api yang diakibatkan karena
melintasnya kereta api. Informasi tentang durasi penutupan pintu perlintasan
diperoleh dari survai durasi yang dikumpulkan selama dalam pengamatan di
lapangan. Data durasi penutupan pintu perlintasan kereta api tersebut ditampilkan
pada tabel sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 4.1 Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Utara Ke Selatan)
No Sampel Jam penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
1 07.06 230 11 11.53 257
2 07.17 403 12 12.21 324
3 07.26 395 13 16.04 284
4 07.47 460 14 16.22 321
5 08.11 325 15 16.42 419
6 08.31 266 16 16.54 271
7 08.44 409 17 17.03 306
8 08.56 331 18 17.12 462
9 11.32 435 19 17.21 171
10 11.44 223 20 17.28 447
Sumber : Hasil survai di lapangan
Tabel 4.2 Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
1 07.06 230 11 11.53 257
2 07.17 403 12 12.21 324
3 07.26 395 13 16.04 284
4 07.47 460 14 16.22 321
5 08.11 325 15 16.42 419
6 08.31 266 16 16.54 271
7 08.44 409 17 17.03 306
8 08.56 331 18 17.12 462
9 11.32 435 19 17.21 171
10 11.44 223 20 17.28 447
Sumber : Hasil survai di lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 4.3 Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)
No Sampel Jam penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
1 07.03 222 12 12.26 312
2 07.18 382 13 12.57 254
3 07.37 357 14 16.02 274
4 07.46 441 15 16.18 319
5 08.14 318 16 16.38 157
6 08.31 235 17 16.51 227
7 08.43 313 18 17.06 289
8 08.58 402 19 17.17 184
9 11.18 363 20 17.28 257
10 11.35 238 21 17.57 238
11 11.57 267
Sumber : Hasil survai di lapangan
Tabel 4.4 Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
1 07.03 222 12 12.26 312
2 07.18 382 13 12.57 254
3 07.37 357 14 16.02 274
4 07.46 441 15 16.18 319
5 08.14 318 16 16.38 157
6 08.31 235 17 16.51 227
7 08.43 313 18 17.06 289
8 08.58 402 19 17.17 184
9 11.18 363 20 17.28 257
10 11.35 238 21 17.57 238
11 11.57 267
Sumber : Hasil survai di lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Dari hasil tabel di atas diperoleh informasi bahwa durasi penutupan pintu
perlintasan kereta api di Jalan Urip Sumoharjo hari ke 1 yang terlama terjadi pada
jam 17.12 dengan waktu penutupan selama 462 detik dan yang tercepat terjadi
pada jam 17.21 dengan waktu penutupan selama 171 detik. Sedangkan durasi
penutupam pintu perlintasan kereta api di Jalan Urip Sumoharjo hari ke 2 yang
terlama terjadi pada jam 07.46 dengan waktu penutupan selama 441 detik dan
yang tercepat terjadi pada jam 16.38 dengan waktu penutupan selama 157 detik.
Gambar 4.1 Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip Sumoharjo
Hari ke 1
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500Data Durasi Penutupan (detik)
Data Durasi Penutupan (detik)
Jam Penutupan
Du
rasi
Pen
utu
pan
(d
etik
)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar 4.2 Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan Urip Sumoharjo
Hari ke 2
Tabel 4.5 Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan)
No Sampel Jam penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
1 07.17 105 8 16.05 103
2 08.13 195 9 16.32 117
3 08.21 172 10 16.51 208
4 08.53 132 11 17.13 120
5 11.12 208 12 17.25 121
6 11.33 332 13 17.42 80
7 11.51 133
Sumber : Hasil survai di lapangan
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500 Data Durasi Penutupan (detik)
Data Durasi Penutupan (detik)
Jam Penutupan
Du
rasi
Pen
utu
pan
(d
etik
)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel 4.6 Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
1 07.17 105 8 16.05 103
2 08.13 195 9 16.32 117
3 08.21 172 10 16.51 208
4 08.53 132 11 17.13 120
5 11.12 208 12 17.25 121
6 11.33 332 13 17.42 80
7 11.51 133
Sumber : Hasil survai di lapangan
Tabel 4.7 Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)
No Sampel Jam penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
1 07.04 125 9 11.58 175
2 07.26 95 10 12.41 195
3 07.48 200 11 16.06 123
4 08.21 235 12 16.42 113
5 08.42 182 13 16.51 196
6 08.54 164 14 17.08 127
7 11.12 260 15 17.23 117
8 11.34 287 16 17.37 94
Sumber : Hasil survai di lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 4.8 Data Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
No Sampel Jam
penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
1 07.04 125 9 11.58 175
2 07.26 95 10 12.41 195
3 07.48 200 11 16.06 123
4 08.21 235 12 16.42 113
5 08.42 182 13 16.51 196
6 08.54 164 14 17.08 127
7 11.12 260 15 17.23 117
8 11.34 287 16 17.37 94
Sumber : Hasil survai di lapangan
Dari hasil tabel di atas diperoleh informasi bahwa durasi penutupan pintu
perlintasan kereta api di Jalan HOS Cokroaminoto hari ke 1 yang terlama terjadi
pada jam 11.33 dengan waktu penutupan selama 332 detik dan yang tercepat
terjadi pada jam 17.42 dengan waktu penutupan selama 80 detik. Sedangkan
durasi penutupan pintu perlintasan kereta api di Jalan HOS Cokroaminoto hari ke
2 yang terlama terjadi pada jam 11.34 dengan waktu penutupan selama 287 detik
dan yang tercepat terjadi pada jam 17.37 dengan waktu penutupan selama 94
detik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 4.3 Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1
Gambar 4.4 Durasi Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 2
0
50
100
150
200
250
300
350
07.17 08.13 08.21 08.53 11.12 11.33 11.51 16.05 16.32 16.51 17.13 17.25 17.42
Data Durasi Penutupan (detik)
Data Durasi Penutupan (detik)
Jam Penutupan
Du
rasi
Pen
utu
pan
(d
etik
)
0
50
100
150
200
250
300
350Data Durasi Penutupan (detik)
Data Durasi Penutupan (detik)
Jam Penutupan
Du
rasi
Pen
utu
pan
(d
etik
)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
4.3. Analisis Arus Lalu Lintas
Jenis kendaraan yang diamati pada penelitian ini dibedakan atas 4 jenis
kendaraan, yaitu : kendaraan tak bermotor, sepeda motor, kendaraan ringan, dan
kendaraan berat. Tetapi karena faktor ekuivalensi mobil penumpang (emp) untuk
kendaraan tak bermotor terlalu kecil maka dalam perhitungan untuk kendaraan tak
bermotor diabaikan. Untuk nilai satuan mobil penumpang (smp) yang akan
dipakai berdasarkan nilai smp untuk jalan perkotaan dengan tipe pendekat
terlindung, sebagai berikut : (MKJI, 1997)
a. Sepeda motor (MC), dengan nilai smp = 0,2
b. Kendaraan ringan (LV), dengan nilai smp = 1,0
c. Kendaraan berat (HV), dengan nilai smp = 1,3
Tabel 4.9 Data Arus Lalu Lintas Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan)
No
Sampel
Jam
Penutupan
Data
Durasi
Penutupan
(detik)
Sepeda Motor Kend. Ringan Kend. Berat Jumlah
(kend) (smp) (kend) (smp) (kend) (smp) kend. smp
1 07.06 230 80 16.0 7 7 2 2.6 89 25.6
2 07.17 403 161 32.2 16 16 8 10.4 185 58.6
3 07.26 395 136 27.2 14 14 2 2.6 152 43.8
4 07.47 460 148 29.6 10 10 9 11.7 167 51.3
5 08.11 325 61 12.2 12 12 4 5.2 77 29.4
6 08.31 266 65 13.0 7 7 4 5.2 76 25.2
7 08.44 409 107 21.4 13 13 2 2.6 122 37.0
8 08.56 331 87 17.4 12 12 5 6.5 104 35.9
9 11.32 435 58 11.6 22 22 4 5.2 84 38.8
10 11.44 223 43 8.6 10 10 2 2.6 55 21.2
11 11.53 257 55 11.0 15 15 1 1.3 71 27.3
12 12.21 324 56 11.2 11 11 2 2.6 69 24.8
13 16.04 284 40 8.0 12 12 2 2.6 54 22.6
14 16.22 321 69 13.8 12 12 2 2.6 83 28.4
15 16.42 419 116 23.2 29 29 2 2.6 147 54.8
16 16.54 271 57 11.4 16 16 2 2.6 75 30.0
17 17.03 306 71 14.2 20 20 1 1.3 92 35.5
18 17.12 462 90 18.0 27 27 2 2.6 119 47.6
19 17.21 171 33 6.6 9 9 1 1.3 43 16.9
20 17.28 447 70 14.0 31 31 1 1.3 102 46.3
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 4.10 Data Arus Lalu Lintas Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)
No
Sampel
Jam
Penutupan
Data
Durasi
Penutupan
(detik)
Sepeda Motor Kend. Ringan Kend. Berat Jumlah
(kend) (smp) (kend) (smp) (kend) (smp) kend. smp
1 07.06 230 120 24.0 11 11 4 5.2 135 40.2
2 07.17 403 140 28.0 31 31 5 6.5 176 65.5
3 07.26 395 112 22.4 12 12 1 1.3 125 35.7
4 07.47 460 123 24.6 16 16 0 0.0 139 40.6
5 08.11 325 90 18.0 17 17 4 5.2 111 40.2
6 08.31 266 56 11.2 16 16 1 1.3 73 28.5
7 08.44 409 72 14.4 18 18 1 1.3 91 33.7
8 08.56 331 94 18.8 21 21 1 1.3 116 41.1
9 11.32 435 88 17.6 19 19 4 5.2 111 41.8
10 11.44 223 55 11.0 13 13 5 6.5 73 30.5
11 11.53 257 69 13.8 15 15 3 3.9 87 32.7
12 12.21 324 66 13.2 11 11 7 9.1 84 33.3
13 16.04 284 131 26.2 19 19 1 1.3 151 46.5
14 16.22 321 126 25.2 18 18 2 2.6 146 45.8
15 16.42 419 112 22.4 24 24 3 3.9 139 50.3
16 16.54 271 83 16.6 19 19 2 2.6 104 38.2
17 17.03 306 108 21.6 13 13 4 5.2 125 39.8
18 17.12 462 151 30.2 18 18 1 1.3 170 49.5
19 17.21 171 64 12.8 15 15 2 2.6 81 30.4
20 17.28 447 145 29.0 27 27 3 3.9 175 59.9
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 4.11 Data Arus Lalu Lintas Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)
No
Sampel
Jam
Penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
Sepeda Motor Kend. Ringan Kend. Berat Jumlah
(kend
) (smp) (kend) (smp) (kend) (smp) kend. smp
1 07.03 222 86 17.2 9 9 3 3.9 98 30.1
2 07.18 382 167 33.4 18 18 7 9.1 192 60.5
3 07.37 357 131 26.2 16 16 3 3.9 150 46.1
4 07.46 441 142 28.4 11 11 8 10.4 161 49.8
5 08.14 318 73 14.6 6 6 5 6.5 84 27.1
6 08.31 235 68 13.6 6 6 3 3.9 77 23.5
7 08.43 313 53 10.6 5 5 2 2.6 60 18.2
8 08.58 402 96 19.2 4 4 2 2.6 102 25.8
9 11.18 363 62 12.4 19 19 3 3.9 84 35.3
10 11.35 238 48 9.6 15 15 2 2.6 65 27.2
11 11.57 267 55 11.0 16 16 2 2.6 73 29.6
12 12.26 312 59 11.8 14 14 2 2.6 75 28.4
13 12.57 254 53 10.6 12 12 1 1.3 66 23.9
14 16.02 274 34 6.8 14 14 2 2.6 50 23.4
15 16.18 319 52 10.4 17 17 2 2.6 71 30.0
16 16.38 157 67 13.4 20 20 1 1.3 88 34.7
17 16.51 227 85 17.0 26 26 1 1.3 112 44.3
18 17.06 289 53 10.6 17 17 2 2.6 72 30.2
19 17.17 184 41 8.2 7 7 1 1.3 49 16.5
20 17.28 257 86 17.2 29 29 3 3.9 118 50.1
21 17.57 238 72 14.4 21 21 1 1.3 94 36.7
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 4.12 Data Arus Lalu Lintas Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)
No
Sampel
Jam
Penutupan
Data
Durasi
Penutupan
(detik)
Sepeda Motor Kend. Ringan Kend. Berat Jumlah
(kend) (smp) (kend) (smp) (kend) (smp) kend. smp
1 07.03 222 127 25.4 8 8 3 3.9 138 37.3
2 07.18 382 152 30.4 26 26 6 7.8 184 64.2
3 07.37 357 98 19.6 16 16 5 6.5 119 42.1
4 07.46 441 106 21.2 9 9 3 3.9 118 34.1
5 08.14 318 88 17.6 17 17 6 7.8 111 42.4
6 08.31 235 95 19.0 14 14 8 10.4 117 43.4
7 08.43 313 78 15.6 13 13 6 7.8 97 36.4
8 08.58 402 91 18.2 12 12 7 9.1 110 39.3
9 11.18 363 76 15.2 12 12 6 7.8 94 35.0
10 11.35 238 63 12.6 13 13 5 6.5 81 32.1
11 11.57 267 61 12.2 11 11 4 5.2 76 28.4
12 12.26 312 82 16.4 8 8 3 3.9 93 28.3
13 12.57 254 71 14.2 9 9 3 3.9 83 27.1
14 16.02 274 132 26.4 17 17 2 2.6 151 46.0
15 16.18 319 87 17.4 21 21 2 2.6 110 41.0
16 16.38 157 111 22.2 14 14 3 3.9 128 40.1
17 16.51 227 142 28.4 24 24 3 3.9 169 56.3
18 17.06 289 88 17.6 17 17 2 2.6 107 37.2
19 17.17 184 79 15.8 14 14 2 2.6 95 32.4
20 17.28 257 109 21.8 22 22 3 3.9 134 47.7
21 17.57 238 138 27.6 26 26 3 3.9 167 57.5
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
Dari hasil survei arus lalu lintas diperoleh informasi bahwa arus lalu lintas yang
terbesar pada Jalan Urip Sumoharjo hari ke 1 dari arah Arah Utara ke Selatan
terjadi pada jam 07.17 sebesar 185 kendaraan atau 58,6 smp sedangkan dari arah
Arah Selatan ke Utara terjadi pada jam 07.17 sebesar 176 kendaraan atau 65,5
smp. Untuk arus lalu lintas yang terbesar pada hari ke 2 dari arah Arah Utara ke
Selatan terjadi pada jam 07.18 sebesar 192 kendaran atau 60,5 smp sedangkan
dari arah Arah Selatan ke Utara terjadi pada jam 07.18 sebesar 184 kendaraan atau
64,2 smp.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar 4.5 Arus Lalu Lintas Pada Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1
Gambar 4.6 Arus Lalu Lintas Pada Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
07
.06
07
.17
07
.26
07
.47
08
.11
08
.31
08
.44
08
.56
11
.32
11
.44
11
.53
12
.21
16
.04
16
.22
16
.42
16
.54
17
.03
17
.12
17
.21
17
.28
Arus Utara-Selatan, smp
Arus Selatan-Utara, smp
Jam Penutupan
Aru
s L
alu
Lin
tas
,sm
p
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
07
.03
07
.18
07
.37
07
.46
08
.14
08
.31
08
.43
08
.58
11
.18
11
.35
11
.57
12
.26
12
.57
16
.02
16
.18
16
.38
16
.51
17
.06
17
.17
17
.28
17
.57
Arus Utara-Selatan, smp
Arus Selatan-Utara, smp
Jam Penutupan
Aru
s La
lu L
inta
s, s
mp
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel 4.13 Data Arus Lalu Lintas Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan)
No
Sampel
Jam
Penutupan
Data
Durasi
Penutupan
(detik)
Sepeda Motor Kend. Ringan Kend. Berat Jumlah
(kend) (smp) (kend) (smp) (kend) (smp) kend. smp
1 07.17 105 59 11.8 5 5 0 0.0 64 16.8
2 08.13 195 85 17.0 7 7 1 1.3 93 25.3
3 08.21 172 53 10.6 7 7 2 2.6 62 20.2
4 08.53 132 37 7.4 9 9 1 1.3 47 17.7
5 11.12 208 98 19.6 12 12 3 3.9 113 35.5
6 11.33 332 137 27.4 15 15 3 3.9 155 46.3
7 11.51 133 74 14.8 15 15 5 6.5 94 36.3
8 16.05 103 74 14.8 16 16 1 1.3 91 32.1
9 16.32 117 53 10.6 3 3 0 0.0 56 13.6
10 16.51 208 96 19.2 4 4 0 0.0 100 23.2
11 17.13 120 49 9.8 4 4 0 0.0 53 13.8
12 17.25 121 96 19.2 2 2 0 0.0 98 21.2
13 17.42 80 22 4.4 2 2 0 0.0 24 6.4
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
Tabel 4.14 Data Arus Lalu Lintas Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)
No
Sampel
Jam
Penutupan
Data
Durasi
Penutupan
(detik)
Sepeda Motor Kend. Ringan Kend. Berat Jumlah
(kend) (smp) (kend) (smp) (kend) (smp) kend. smp
1 07.17 105 81 16.2 5 5 0 0.0 86 21.2
2 08.13 195 77 15.4 17 17 0 0.0 94 32.4
3 08.21 172 73 14.6 9 9 1 1.3 83 24.9
4 08.53 132 62 12.4 5 5 0 0.0 67 17.4
5 11.12 208 102 20.4 22 22 2 2.6 126 45.0
6 11.33 332 129 25.8 24 24 2 2.6 155 52.4
7 11.51 133 55 11.0 10 10 1 1.3 66 22.3
8 16.05 103 74 14.8 16 16 2 2.6 92 33.4
9 16.32 117 88 17.6 18 18 5 6.5 111 42.1
10 16.51 208 101 20.2 12 12 0 0.0 113 32.2
11 17.13 120 55 11.0 3 3 0 0.0 58 14.0
12 17.25 121 54 10.8 7 7 0 0.0 61 17.8
13 17.42 80 51 10.2 2 2 1 1.3 54 13.5
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tabel 4.15 Data Arus Lalu Lintas Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)
No
Sampel
Jam
Penutupan
Data
Durasi
Penutupan
(detik)
Sepeda Motor Kend. Ringan Kend. Berat Jumlah
(kend) (smp) (kend) (smp) (kend) (smp) kend. smp
1 07.04 125 62 12.4 6 6 0 0.0 68 18.4
2 07.26 95 58 11.6 7 7 0 0.0 65 18.6
3 07.48 200 83 16.6 6 6 1 1.3 90 23.9
4 08.21 235 57 11.4 7 7 0 0.0 64 18.4
5 08.42 182 64 12.8 7 7 1 1.3 72 21.1
6 08.54 164 42 8.4 8 8 2 2.6 52 19.0
7 11.12 260 93 18.6 9 9 2 2.6 104 30.2
8 11.34 287 87 17.4 12 12 3 3.9 102 33.3
9 11.58 175 95 19.0 8 8 3 3.9 106 30.9
10 12.41 195 84 16.8 7 7 2 2.6 93 26.4
11 16.06 123 79 15.8 18 18 1 1.3 98 35.1
12 16.42 113 62 12.4 4 4 1 1.3 67 17.7
13 16.51 196 89 17.8 5 5 0 0.0 94 22.8
14 17.08 127 57 11.4 4 4 0 0.0 61 15.4
15 17.23 117 76 15.2 2 2 0 0.0 78 17.2
16 17.37 94 25 5.0 2 2 0 0.0 27 7.0
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 4.16 Data Arus Lalu Lintas Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)
No
Sampel
Jam
Penutupan
Data
Durasi
Penutupan
(detik)
Sepeda Motor Kend. Ringan Kend. Berat Jumlah
(kend) (smp) (kend) (smp) (kend) (smp) kend. smp
1 07.04 125 83 16.6 4 4 0 0.0 87 20.6
2 07.26 95 78 15.6 7 7 0 0.0 85 22.6
3 07.48 200 72 14.4 6 6 1 1.3 79 21.7
4 08.21 235 89 17.8 5 5 2 2.6 96 25.4
5 08.42 182 69 13.8 6 6 1 1.3 76 21.1
6 08.54 164 74 14.8 7 7 0 0.0 81 21.8
7 11.12 260 112 22.4 15 15 2 2.6 129 40.0
8 11.34 287 129 25.8 21 21 3 3.9 153 50.7
9 11.58 175 121 24.2 17 17 2 2.6 140 43.8
10 12.41 195 107 21.4 12 12 2 2.6 121 36.0
11 16.06 123 79 15.8 14 14 2 2.6 95 32.4
12 16.42 113 86 17.2 12 12 4 5.2 102 34.4
13 16.51 196 107 21.4 14 14 0 0.0 121 35.4
14 17.08 127 62 12.4 3 1 0 0.0 65 13.4
15 17.23 117 56 11.2 5 5 1 1.3 62 17.5
16 17.37 94 46 9.2 2 2 0 0.0 48 11.2
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
Dari hasil survai arus lalu lintas diperoleh informasi bahwa arus lalu lintas yang
terbesar pada Jalan HOS Cokroaminoto hari ke 1 Arah Utara ke Selatan terjadi
pada jam 11.33 sebesar 155 kendaraan atau 46,3 smp sedangkan Arah Selatan ke
Utara terjadi pada jam 11.33 sebesar 155 kendaraan atau 52,4 smp. Untuk arus
lalu lintas yang terbesar pada Jalan HOS Cokroaminoto hari ke 2 Arah Utara ke
Selatan terjadi pada jam 16.06 sebesar 98 kendaran atau 35,1 smp sedangkan Arah
Selatan ke Utara terjadi pada jam 11.34 sebesar 153 kendaraan atau 50,7smp.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Gambar 4.7 Arus Lalu Lintas Pada Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1
Gambar 4.8 Arus Lalu Lintas Pada Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
07.17 08.13 08.21 08.53 11.12 11.33 11.51 16.05 16.32 16.51 17.13 17.25 17.42
Arus Utara-Selatan, smp
Arus Selatan-Utara, smp
Jam Penutupan
Aru
s La
lu L
inta
s, s
mp
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
Arus Utara-Selatan, smp
Arus Selatan-Utara, smp
Jam Penutupan
Aru
s L
alu
Lin
tas,
sm
p
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
4.4. Analisis Tundaan dan Panjang Antrian Kendaraan
Survay tundaan (delay) dilakukan untuk mencari berapa lama waktu yang
dibutuhkan oleh kendaraan untuk melewati perlintasan kereta api. Dalam artian
kendaraan tersebut mengalami gangguan akibat melintasnya kereta api. Jenis
tundaan (delay) yang diambil datanya adalah stopped delay kendaraan, yaitu
selisih waktu antara kendaran paling depan dengan kendaraan paling belakang
dalam satu jalur antrian dalam satu kali waktu penutupan pintu perlintasan kereta
api. Sedangkan survay panjang antrian dilakukan untuk mencari variasi panjang
antrian (diukur dalam satuan meter) yang terbentuk di Jalan Urip Sumoharjo dan
Jalan HOS Cokroaminoto, Surakarta akibat aktivitas di perlintasan kereta api.
Panjang antrian akan bervariasi pada tiap jalur pendekat lintasan dan untuk
masing-masing waktu penutupan pintu perlintasan kereta api. Pengamatan
panjang antrian kendaraan dilakukan dengan mencatat panjang antrian kendaraan
yang terbentuk dalam satuan meter. Data stopped delay dan panjang antrian untuk
masing-masing jalur dapat dilihat dalam tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel 4.17 Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan)
No. Sampel Jam
Penutupan
Data Durasi
Penutupan (detik)
Stopped Delay Panjang
Antrian
Jalur 1 (detik) Jalur 1 (meter)
1 07.06 230 311 43
2 07.17 403 492 106.5
3 07.26 395 473 65
4 07.47 460 555 78
5 08.11 325 434 55
6 08.31 266 377 63
7 08.44 409 501 49
8 08.56 331 458 60
9 11.32 435 553 85
10 11.44 223 255 37
11 11.53 257 349 62
12 12.21 324 397 41
13 16.04 284 310 50
14 16.22 321 369 50
15 16.42 419 517 97
16 16.54 271 376 60
17 17.03 306 434 68
18 17.12 462 588 94
19 17.21 171 202 38
20 17.28 447 555 87
Minimal 202 37
Maksimal 588 106.5
Rata-rata 425.3 64.425
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Tabel 4.18 Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)
No. Sampel Jam
Penutupan
Data Durasi
Penutupan (detik)
Stopped Delay Panjang
Antrian
Jalur 2 (detik) Jalur 2 (meter)
1 07.06 230 380 95
2 07.17 403 505 125
3 07.26 395 440 40
4 07.47 460 561 54
5 08.11 325 476 70
6 08.31 266 378 52
7 08.44 409 508 68
8 08.56 331 470 65
9 11.32 435 539 60
10 11.44 223 283 75
11 11.53 257 354 77
12 12.21 324 457 92
13 16.04 284 266 90
14 16.22 321 506 107
15 16.42 419 527 130
16 16.54 271 389 73
17 17.03 306 466 84
18 17.12 462 598 85
19 17.21 171 213 87
20 17.28 447 585 120
Minimal 213 40
Maksimal 598 130
Rata-rata 445.050 82.450
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 4.19 Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi Penutupan
(detik)
Stopped Delay Panjang Antrian
Jalur 1 (detik) Jalur 1 (meter)
1 07.03 222 313 54
2 07.18 382 511 101
3 07.37 357 472 68
4 07.46 441 548 83
5 08.14 318 443 62
6 08.31 235 303 59
7 08.43 313 448 54
8 08.58 402 491 49
9 11.18 363 511 78
10 11.35 238 305 52
11 11.57 267 359 63
12 12.26 312 429 49
13 12.57 254 367 43
14 16.02 274 325 54
15 16.18 319 381 60
16 16.38 157 443 71
17 16.51 227 509 89
18 17.06 289 372 62
19 17.17 184 251 48
20 17.28 257 519 97
21 17.57 238 484 78
Minimal 251 43
Maksimal 548 101
Rata-rata 418.286 65.429
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 4.20 Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan Urip
Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi Penutupan
(detik)
Stopped Delay Panjang Antrian
Jalur 2 (detik) Jalur 2 (meter)
1 07.03 222 363 88
2 07.18 382 505 121
3 07.37 357 464 73
4 07.46 441 580 84
5 08.14 318 478 79
6 08.31 235 387 71
7 08.43 313 472 64
8 08.58 402 519 68
9 11.18 363 499 93
10 11.35 238 327 87
11 11.57 267 336 72
12 12.26 312 441 65
13 12.57 254 370 55
14 16.02 274 303 102
15 16.18 319 389 75
16 16.38 157 424 84
17 16.51 227 512 124
18 17.06 289 388 67
19 17.17 184 272 56
20 17.28 257 506 127
21 17.57 238 494 117
Minimal 272 55
Maksimal 580 127
Rata-rata 429.952 84.381
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar 4.9 Stopped Delay Kendaraan Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1
Gambar 4.10 Panjang Antrian Kendaraan Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 1
0
100
200
300
400
500
600
700
07
.06
07
.17
07
.26
07
.47
08
.11
08
.31
08
.44
08
.56
11
.32
11
.44
11
.53
12
.21
16
.04
16
.22
16
.42
16
.54
17
.03
17
.12
17
.21
17
.28
Stopped Delay Utara-Selatan, detik
Stopped Delay Selatan-Utara, detik
Jam Penutupan
Sto
pp
ed D
elay
, det
ik
0
20
40
60
80
100
120
140
07
.06
07
.17
07
.26
07
.47
08
.11
08
.31
08
.44
08
.56
11
.32
11
.44
11
.53
12
.21
16
.04
16
.22
16
.42
16
.54
17
.03
17
.12
17
.21
17
.28
Panjang Antrian Utara-Selatan, meter
Panjang Antrian Selatan-Utara, meter
Jam Penutupan
Pan
jan
g A
ntr
ian
, met
er
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Gambar 4.11 Stopped Delay Kendaraan Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2
Gambar 4.12 Panjang Antrian Kendaraan Jalan Urip Sumoharjo Hari ke 2
0
100
200
300
400
500
600
700
07
.03
07
.18
07
.37
07
.46
08
.14
08
.31
08
.43
08
.58
11
.18
11
.35
11
.57
12
.26
12
.57
16
.02
16
.18
16
.38
16
.51
17
.06
17
.17
17
.28
17
.57
Stopped Delay Utara-Selatan, detik
Stopped Delay Selatan-Utara, detik
Jam Penutupan
Sto
pp
ed D
elay
, det
ik
0
20
40
60
80
100
120
140
07
.03
07
.18
07
.37
07
.46
08
.14
08
.31
08
.43
08
.58
11
.18
11
.35
11
.57
12
.26
12
.57
16
.02
16
.18
16
.38
16
.51
17
.06
17
.17
17
.28
17
.57
Panjang Antrian Utara-Selatan, meter
Panjang Antrian Selatan-Utara, meter
Jam Penutupan
Pan
jan
g A
ntr
ian
, met
er
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Dari hasil perhitungan didapat bahwa besarnya stopped delay rata-rata pada Jalan
Urip Sumoharjo hari ke 1 Arah Utara ke Selatan sebesar 425,300 detik dan
Panjang Antrian 64,425 meter sedangkan untuk Arah Selatan ke Utara sebesar
445,050 detik dan Panjang Antrian 82,450 meter. Besar stopped delay rata-rata
pada Jalan Urip Sumoharjo hari ke 2 Arah Utara ke Selatan sebesar 418,286 detik
dan Panjang Antrian 65,429 meter sedangkan untuk Arah Selatan ke Utara sebesar
429,952 detik dan Panjang Antrian 84,381 meter.
Tabel 4.21 Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi
Penutupan (detik)
Stopped Delay Panjang Antrian
Jalur 1 (detik) Jalur 1 (meter)
1 07.17 105 170 35
2 08.13 195 305 95
3 08.21 172 264 63
4 08.53 132 190 44
5 11.12 208 293 97
6 11.33 332 506 125
7 11.51 133 213 127
8 16.05 103 204 73
9 16.32 117 195 32
10 16.51 208 304 48
11 17.13 120 239 34
12 17.25 121 190 23
13 17.42 80 145 21
Minimal 145 21
Maksimal 506 127
Rata-rata 247.538 62.846
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel 4.22 Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)
No.
Sampel Jam Penutupan
Data Durasi
Penutupan (detik)
Stopped Delay Panjang Antrian
Jalur 2 (detik) Jalur 2 (meter)
1 07.17 105 177 40
2 08.13 195 313 55
3 08.21 172 296 72
4 08.53 132 216 70
5 11.12 208 285 148
6 11.33 332 512 176
7 11.51 133 263 73
8 16.05 103 264 150
9 16.32 117 186 170
10 16.51 208 287 75
11 17.13 120 232 35
12 17.25 121 200 70
13 17.42 80 85 20
Minimal 85 20
Maksimal 512 176
Rata-rata 255.077 88.769
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 4.23 Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi Penutupan
(detik)
Stopped Delay Panjang Antrian
Jalur 1 (detik) Jalur 1 (meter)
1 07.04 125 225 45
2 07.26 95 150 42
3 07.48 200 335 65
4 08.21 235 350 57
5 08.42 182 296 70
6 08.54 164 245 76
7 11.12 260 335 113
8 11.34 287 444 135
9 11.58 175 243 122
10 12.41 195 313 102
11 16.06 123 254 83
12 16.42 113 182 41
13 16.51 196 287 46
14 17.08 127 252 39
15 17.23 117 193 28
16 17.37 94 167 23
Minimal 150 23
Maksimal 444 135
Rata-rata 266.938 67.938
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 4.24 Data Stopped Delay dan Panjang Antrian Kendaraan Jalan HOS
Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi Penutupan
(detik)
Stopped Delay Panjang Antrian
Jalur 2 (detik) Jalur 2 (meter)
1 07.04 125 214 55
2 07.26 95 145 63
3 07.48 200 322 82
4 08.21 235 315 74
5 08.42 182 272 57
6 08.54 164 255 68
7 11.12 260 322 137
8 11.34 287 433 146
9 11.58 175 237 122
10 12.41 195 317 104
11 16.06 123 264 147
12 16.42 113 200 124
13 16.51 196 287 83
14 17.08 127 225 32
15 17.23 117 201 72
16 17.37 94 175 27
Minimal 145 27
Maksimal 433 147
Rata-rata 261.500 87.063
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Gambar 4.13 Stopped Delay Kendaraan Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1
Gambar 4.14 Panjang Antrian Kendaraan Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 1
0
100
200
300
400
500
600
07.17 08.13 08.21 08.53 11.12 11.33 11.51 16.05 16.32 16.51 17.13 17.25 17.42
Stopped Delay Utara-Selatan, detik
Stopped Delay Selatan-Utara, detik
Jam Penutupan
Sto
pp
ed D
elay
, det
ik
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
07.17 08.13 08.21 08.53 11.12 11.33 11.51 16.05 16.32 16.51 17.13 17.25 17.42
Panjang Antrian Utara-Selatan, meter
Panjang Antrian Selatan-Utara, meter
Jam Penutupan
Pan
jan
g A
ntr
ian
, met
er
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Gambar 4.15 Stopped Delay Kendaraan Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2
Gambar 4.16 Panjang Antrian Kendaraan Jalan HOS Cokroaminoto Hari ke 2
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Stopped Delay Utara-Selatan, detik
Stopped Delay Selatan-Utara, detik
Jam Penutupan
Sto
pp
ed D
elay
, det
ik
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Panjang Antrian Utara-Selatan, meter
Panjang Antrian Selatan-Utara, meter
Jam Penutupan
Pan
jan
g A
ntr
ian
, met
er
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Dari hasil perhitungan didapat bahwa besarnya stopped delay rata-rata pada Jalan
HOS Cokroaminoto hari ke 1 Arah Utara ke Selatan sebesar 247,538 detik dan
Panjang Antrian 62,846 meter sedangkan untuk Arah Selatan ke Utara sebesar
255,077 detik dan Panjang Antrian 88,769 meter. Besar stopped delay rata-rata
pada Jalan HOS Cokroaminoto hari ke 2 Arah Utara ke Selatan sebesar 266.938
detik dan Panjang Antrian 67.938 meter sedangkan untuk Arah Selatan ke Utara
sebesar 261.500 detik dan Panjang Antrian 87.063 meter.
4.5. Analisis Konsumsi Bahan Bakar
Dalam analisis konsumsi bahan bakar ini didasarkan pada lama kedaraan
mengalami tundaan (stopped delay) yang dalam satuan detik yang nantinya akan
dihubungkan dengan rumus yang didapat dari LAPI-ITB yaitu khusunya pada saat
iddle sehingga didapat jumlah konsumsi bahan bakar yang diperlukan selama
kendaraan tersebut mengalami tundaan akibat penutupan pintu perlintasan kereta
api. Konsumsi bahan bakar didapat dari konstanta yang diperoleh dari LAPI-ITB
dikali lama tundaan yang dialami kendaraan dalam satuan detik. Semakin lama
kendaraan tersebut mengalami tundaan makan semakin banyak juga bahan bakar
yang terkonsumsi secara tidak optimal.
Berikut ini contoh perhitungan untuk memperoleh banyaknya konsumsi bahan
bakar untuk satu penutupan pintu perlintasan :
Konsumsi Bahan Bakar (F) = 140. 10-2
(liter/smp-jam)
= 140. 10-2
/ 3600 (liter/smp-detik)
= 3,8889. 10-4
(liter/smp-detik) x 311 detik
= 0,121 (liter/smp) = 120,944 (cc/smp)
Besarnya konsumsi bahan bakar untuk setiap penutupan pintu perlintasan dapat
dilihat pada tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Tabel 4.25 Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay Jalan
Urip Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan)
No. Sampel Jam Penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
Stopped Delay Konsumsi
BBM
Jalur 1 (detik) (cc/smp)
1 07.06 230 311 120.944
2 07.17 403 492 191.333
3 07.26 395 473 183.944
4 07.47 460 555 215.833
5 08.11 325 434 168.778
6 08.31 266 377 146.611
7 08.44 409 501 194.833
8 08.56 331 458 178.111
9 11.32 435 553 215.056
10 11.44 223 255 99.167
11 11.53 257 349 135.722
12 12.21 324 397 154.389
13 16.04 284 310 120.556
14 16.22 321 369 143.500
15 16.42 419 517 201.056
16 16.54 271 376 146.222
17 17.03 306 434 168.778
18 17.12 462 588 228.667
19 17.21 171 202 78.556
20 17.28 447 555 215.833
Minimal 78,556
Maksimal 228,667
Rata-rata 165,394
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Tabel 4.26 Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay Jalan
Urip Sumoharjo Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi
Penutupan (detik)
Stopped Delay Konsumsi
BBM
Jalur 2 (detik) (cc/smp)
1 07.06 230 380 147.778
2 07.17 403 505 196.389
3 07.26 395 440 171.111
4 07.47 460 561 218.167
5 08.11 325 476 185.111
6 08.31 266 378 147.000
7 08.44 409 508 197.556
8 08.56 331 470 182.778
9 11.32 435 539 209.611
10 11.44 223 283 110.056
11 11.53 257 354 137.667
12 12.21 324 457 177.722
13 16.04 284 266 103.444
14 16.22 321 506 196.778
15 16.42 419 527 204.944
16 16.54 271 389 151.278
17 17.03 306 466 181.222
18 17.12 462 598 232.556
19 17.21 171 213 82.833
20 17.28 447 585 227.500
Minimal 82.833
Maksimal 232.556
Rata-rata 173.075
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Tabel 4.27 Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay Jalan
Urip Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi
Penutupan (detik)
Stopped Delay Konsumsi
BBM
Jalur 1 (detik) (cc/smp)
1 07.03 222 313 121.722
2 07.18 382 511 198.722
3 07.37 357 472 183.556
4 07.46 441 548 213.111
5 08.14 318 443 172.278
6 08.31 235 303 117.833
7 08.43 313 448 174.222
8 08.58 402 491 190.944
9 11.18 363 511 198.722
10 11.35 238 305 118.611
11 11.57 267 359 139.611
12 12.26 312 429 166.833
13 12.57 254 367 142.722
14 16.02 274 325 126.389
15 16.18 319 381 148.167
16 16.38 157 443 172.278
17 16.51 227 509 197.944
18 17.06 289 372 144.667
19 17.17 184 251 97.611
20 17.28 257 519 201.833
21 17.57 238 484 188.222
Minimal 97.611
Maksimal 213.111
Rata-rata 162.667
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Tabel 4.28 Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay Jalan
Urip Sumoharjo Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)
No. Sampel Jam Penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
Stopped Delay Konsumsi BBM
Jalur 2 (detik) (cc/smp)
1 07.03 222 363 141.167
2 07.18 382 505 196.389
3 07.37 357 464 180.444
4 07.46 441 580 225.556
5 08.14 318 478 185.889
6 08.31 235 387 150.500
7 08.43 313 472 183.556
8 08.58 402 519 201.833
9 11.18 363 499 194.056
10 11.35 238 327 127.167
11 11.57 267 336 130.667
12 12.26 312 441 171.500
13 12.57 254 370 143.889
14 16.02 274 303 117.833
15 16.18 319 389 151.278
16 16.38 157 424 164.889
17 16.51 227 512 199.111
18 17.06 289 388 150.889
19 17.17 184 272 105.778
20 17.28 257 506 196.778
21 17.57 238 494 192.111
Minimal 105.778
Maksimal 225.556
Rata-rata 167.204
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Tabel 4.29 Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay HOS
Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Utara ke Selatan)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi
Penutupan (detik)
Stopped Delay Konsumsi
BBM
Jalur 1 (detik) (cc/smp)
1 07.17 105 170 66.111
2 08.13 195 305 118.611
3 08.21 172 264 102.667
4 08.53 132 190 73.889
5 11.12 208 293 113.944
6 11.33 332 506 196.778
7 11.51 133 213 82.833
8 16.05 103 204 79.333
9 16.32 117 195 75.833
10 16.51 208 304 118.222
11 17.13 120 239 92.944
12 17.25 121 190 73.889
13 17.42 80 145 56.389
Minimal 56.389
Maksimal 196.778
Rata-rata 96.265
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Tabel 4.30 Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay Jalan
HOS Cokroaminoto Hari ke 1 (Arah Selatan ke Utara)
No. Sampel Jam Penutupan Data Durasi
Penutupan (detik)
Stopped Delay Konsumsi
BBM
Jalur 2 (detik) (cc/smp)
1 07.17 105 177 68.833
2 08.13 195 313 121.722
3 08.21 172 296 115.111
4 08.53 132 216 84.000
5 11.12 208 285 110.833
6 11.33 332 512 199.111
7 11.51 133 263 102.278
8 16.05 103 264 102.667
9 16.32 117 186 72.333
10 16.51 208 287 111.611
11 17.13 120 232 90.222
12 17.25 121 200 77.778
13 17.42 80 85 33.056
Minimal 33.056
Maksimal 199.111
Rata-rata 99.197
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Tabel 4.31 Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay HOS
Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Utara ke Selatan)
No. Sampel Jam Penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
Stopped Delay Konsumsi BBM
Jalur 1 (detik) (cc/smp)
1 07.04 125 225 87.500
2 07.26 95 150 58.333
3 07.48 200 335 130.278
4 08.21 235 350 136.111
5 08.42 182 296 115.111
6 08.54 164 245 95.278
7 11.12 260 335 130.278
8 11.34 287 444 172.667
9 11.58 175 243 94.500
10 12.41 195 313 121.722
11 16.06 123 254 98.778
12 16.42 113 182 70.778
13 16.51 196 287 111.611
14 17.08 127 252 98.000
15 17.23 117 193 75.056
16 17.37 94 167 64.944
Minimal 58.333
Maksimal 172.667
Rata-rata 103.809
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Tabel 4.32 Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Lamanya Stopped Delay Jalan
HOS Cokroaminoto Hari ke 2 (Arah Selatan ke Utara)
No. Sampel Jam Penutupan
Data Durasi
Penutupan
(detik)
Stopped Delay Konsumsi BBM
Jalur 2 (detik) (cc/smp)
1 07.04 125 214 83.222
2 07.26 95 145 56.389
3 07.48 200 322 125.222
4 08.21 235 315 122.500
5 08.42 182 272 105.778
6 08.54 164 255 99.167
7 11.12 260 322 125.222
8 11.34 287 433 168.389
9 11.58 175 237 92.167
10 12.41 195 317 123.278
11 16.06 123 264 102.667
12 16.42 113 200 77.778
13 16.51 196 287 111.611
14 17.08 127 225 87.500
15 17.23 117 201 78.167
16 17.37 94 175 68.056
Minimal 56.389
Maksimal 168.389
Rata-rata 101.694
Sumber : Hasil Survai yang telah diolah
Berikut ini adalah diagram batang konsumsi BBM tiap segmen penutupan
perlintasan kereta api pada Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto
Kota Surakarta pada hari ke 1 dan ke 2 untuk menunjukan perbedaan antara
konsumsi BBM yang terjadi pada tiap segmen penutupan perlintasan kereta api.
Dari diagram batang dapat dilihat bahwa konsumsi BBM pada perlintasan kereta
api pada Jalan Urip Sumoharjo lebih besar dibandingkan dengan perlintasan
kereta api pada Jalan HOS Cokroaminoto baik pada hari ke 1 maupun hari ke 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Sumber : Analisis Data
Gambar 4.17 Diagram batang konsumsi BBM dalam cc/smp tiap segmen penutupan perlintasan kereta
api Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto Kota Surakarta Hari ke 1
0.000
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
Rata-Rata
Jalan Urip Sumoharjo Utara-Selatan 165.394
Jalan Urip Sumoharjo Selatan-Utara 173.075
Jalan HOS Cokroaminoto Utara-Selatan 96.265
Jalan HOS Cokroaminoto Selatan-Utara 99.197
cc / smp
DIAGRAM BATANG KONSUMSI BBM YANG DIPENGARUHI OLEH PANJANG ANTRIAN DAN TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PINTU
PERLINTASAN KERETA API
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Sumber : Analisis Data
Gambar 4.18 Diagram batang konsumsi BBM dalam cc/smp tiap segmen penutupan perlintasan
kereta api Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto Kota Surakrata
Hari ke 2
0.000
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
Rata-Rata
Jalan Urip Sumoharjo Utara-Selatan 162.667
Jalan Urip Sumoharjo Selatan-Utara 167.204
Jalan HOS Cokroaminoto Utara-Selatan 103.809
Jalan HOS Cokroaminoto Selatan-Utara 101.694
cc / smp
DIAGRAM BATANG KONSUMSI BBM YANG DIPENGARUHI OLEH PANJANG ANTRIAN DAN TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PINTU
PERLINTASAN KERETA API
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
4.6. Analisis Pengaruh Panjang Antrian dan Lama Tundaan
(stopped delay) Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Minyak
Dengan Rumus LAPI - ITB
Hubungan panjang antian dan lama tundaan sangat berpengaruh terhadap
konsumsi bahan bakar. Penelitian ini menganalisis bagaimana hubungan panjang
antrian dan lama tundaan terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata yang terjadi
pada penutupan pintu perlintasan kereta api yang pada hal ini penelitian dilakukan
di Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto. Hubungan ini berupa
regresi linier berganda.
Persamaan untuk hubungan ini yaitu :
Y = a + b1X1+ b2X2
Dimana : Y = Konsumsi Bahan Bakar ( variabel tidak bebas )
X1 = Panjang Antrian ( variabel bebas )
X2 = Lama Tundaan ( variabel bebas )
a = Konstanta ( nilai intercept )
b1, b2 = Slope ( koefisien kecondongan garis )
Data yang digunakan untuk perhitungan statistik pada penelitian ini adalah data
rata–rata. Data rata–rata dari panjang antrian, lama tundaan (stopped delay) dan
konsumsi bahan bakar untuk tiap–tiap jalur dari perlintasan kereta api sehingga
menghasilkan hubungan regresi linier.
Penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17 untuk perhitungan dan
analisis data. Hubungan atau persamaan yang diperoleh akan diuji secara statistik
untuk menunjukkan kevalidan data maupun hasil analisis dari survey di lapangan.
Uji yang dilakukan meliputi uji multikolinearitas, uji Signifikansi dan Uji
Simultan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
4.6.1 Hasil Perhitungan dan Analisis pada Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo
Data-data Perlintasan Kereta Api Jalan Urip Sumoharjo hari ke 1 dan ke 2 yang
akan di input ke dalam program SPSS 17 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.33 Input data pada Perlintasan Kereta Api Jalan Urip Sumoharjo
Lokasi Y X1 X2
Jalan Urip Sumoharjo Arah Utara ke Selatan Hari ke 1 165.394 64.425 425.300
Jalan Urip Sumoharjo Arah Selatan ke Utara Hari ke 1 173.075 82.450 445.050
Jalan Urip Sumoharjo Arah Utara ke Selatan Hari ke 2 162.667 65.429 418.286
Jalan Urip Sumoharjo Arah Selatan ke Utara Hari ke 2 167.204 84.381 429.952
Sumber : Analisis Data
Berikut ini adalah hasil perhitungan dan analisis pada Perlintasan Kereta Api Jalan
Urip Sumoharjo.
Tabel 4.34 Hasil Coefficients SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .012 .008 1.374 .400
panjangantrian 4.778E-5 .000 .000 2.017 .293 .441 2.268
lamatundaan .389 .000 1.000 17365.333 .000 .441 2.268
a. Dependent Variable: konsumsibbm
Sumber : Hasil Analisis SPSS
Pada tabel diatas kita memperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 0.012 + 0.00004778 X1+ 0.389 X2 ............................................................ (4.1)
Dimana : Y = Konsumsi Bahan Bakar ( cc/smp )
X1 = Panjang Antrian ( meter )
X2 = Lama Tundaan ( detik )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Pada tabel diatas dari kolom t dan Sig analisisnya adalah :
Koefisien β0 ( Constant ), diperoleh t = 1.374 dengan Sig. = 0.400 karena α
= 0.05 < Sig = 0.400 sehingga dapat dikatakan bahwa β0 tidak signifikan
dalam model ( 4.1 ). Hal ini menyebabkan pengaruh konstanta sangat kecil
terhadap konsumsi bahan bakar.
Koefisien β1 ( Panjang Antrian ), diperoleh t = 2.017 dengan Sig. = 0.293
karena α = 0.05 < Sig = 0.293 sehingga dapat dikatakan bahwa β1 tidak
signifikan dalam model ( 4.1 ). Hal ini menyebabkan pengaruh panjang
antrian sangat kecil terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata.
Koefisien β2 ( Lama Tundaan ), diperoleh t = 17365.333 dengan Sig. =
0.000 karena α = 0.05 > Sig = 0.000 sehingga dapat dikatakan bahwa β2
signifikan dalam model ( 4.1 ). Hal ini menyebabkan pengaruh lama
tundaan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata.
Uji Mulikolinearitas terdapat pada tabel VIF dimana nilai keduanya VIF = 2.268
dan toleransi 0.441 sehingga dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas pada
persamaan tersebut. Sehingga antara variable bebas tidak mempunyai hubungan
keterkaitan.
Tabel 4.35 Hasil Model Summary SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .935a .874 .854 .00029 1.887
a. Predictors: (Constant), lamatundaan, panjangantrian
b. Dependent Variable: konsumsibbm
Sumber : Hasil Analisis SPSS
Tabel diatas menunjukan hasil koefisien determinasi R2
= 0.874, menunjukkan
bahwa dalam model ini konsumsi bahan bakar ( Y ) dipengaruhi oleh panjang
antrian ( X1 ) dan lama tundaan ( X2 ). Untuk hasil koefisien korelasi r = 0.935
menunjukkan bahwa hubungan positif antara variable konsumsi bahan bakar ( Y )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
dipengaruhi oleh waktu panjang antrian ( X1 ) dan lama tundaan ( X2 ). Standart
error of the Estimate e adalah tingkat kesalahan estimasi dari model
persamaan tersebut, nilai tersebut cukup kecil sehingga dapat ditolerir.
Pada hasil uji signifikansi, hasil dari panjang antrian α = 0.05 < g = 0.293. Hal
tersebut mungkin dikarenakan kurang validnya data yang diperoleh dari
pengamatan di lapangan, sehingga pengaruh dari panjang antrian terlalu kecil
untuk konsumsi bahan bakar rata – rata kendaraan yang mengalami tundaan akibat
penutupan pintu perlintasan kereta api pada Jalan Urip Sumoharjo
Tabel 4.36. Hasil perhitungan ANOVA SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan Urip
Sumoharjo
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 58.272 2 29.136 3.421E8 .000a
Residual .000 1 .000
Total 58.272 3
a. Predictors: (Constant), lamatundaan, panjangantrian
b. Dependent Variable: konsumsibbm
Sumber : Hasil Analisis SPSS
Dari hasil Uji Simultan (Uji F) didapat hasil sebagai berikut dengan perumusan
hipotesis
H0 : variasi perubahan nilai variabel bebas (X) tidak dapat menjelaskan
variasi perubahan nilai variabel tidak bebas (Y) atau variabel bebas (X) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y).
HA : variasi perubahan nilai variabel bebas (X) dapat menjelaskan variasi
perubahan nilai variabel tidak bebas (Y) atau variabel bebas (X) berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y).
Untuk mencari nilai Ftabel diperlukan nilai k (jumlah variabel bebas) = 2 dan dk
(derajat kebebasan) = 1, sehingga Ftabel = F(0,05;2;1) = 199,500, maka:
Dari tabel 4.36 diperoleh Sig.=0.000 dan nilai F = 3,421E8. Karena α = 0.05 > g
= 0.000 maka H0 ditolak. Karena nilai Fhitung 3,421E8 > Ftabel = 199,500, maka Ho
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
ditolak. Dengan kata lain variabel X1 (panjang antrian) dan variabel X2 (lama
tundaan) signifikan berhubungan linier terhadap variabel Y( Konsumsi BBM ).
4.6.2 Hasil Perhitungan dan Analisis pada Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto
Data-data Perlintasan Kereta Api Jalan HOS Cokroaminoto hari ke 1 dan ke 2
yang akan di input ke dalam program SPSS 17 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.37 Input data pada Perlintasan Kereta Api Jalan HOS Cokroaminoto
Lokasi Y X1 X2
Jalan HOS Cokroaminoto Arah Utara ke Selatan Hari ke 1 96.265 62.846 247.538
Jalan HOS Cokroaminoto Arah Selatan ke Utara Hari ke 1 99.197 88.769 255.077
Jalan HOS Cokroaminoto Arah Utara ke Selatan Hari ke 2 103.809 67.938 266.938
Jalan HOS Cokroaminoto Arah Selatan ke Utara Hari ke 2 101.694 87.063 261.500
Sumber : Analisis Data
Berikut ini adalah hasil perhitungan dan analisis pada perlintasan Kereta Api Jalan
HOS Cokroaminoto.
Tabel 4.38 Hasil Coefficients SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .009 .008 1.058 .482
panjangantrian 2.425E-6 .000 .000 .119 .925 .958 1.044
lamatundaan .389 .000 1.000 12055.644 .000 .958 1.044
a. Dependent Variable: konsumsibbm
Sumber : Hasil Analisis SPSS
Pada tabel diatas kita memperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 0.009 + 0.000002425 X1 + 0.389 X2 ........................................................ (4.2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Dimana : Y = Konsumsi Bahan Bakar ( cc/smp )
X1 = Panjang Antrian ( meter )
X2 = Lama Tundaan ( detik )
Pada tabel diatas dari kolom t dan Sig analisisnya adalah :
Koefisien β0 ( Constant ), diperoleh t = 1.058 dengan Sig. = 0.482 karena α
= 0.05 < Sig = 0.482 sehingga dapat dikatakan bahwa β0 tidak signifikan
dalam model ( 4.2 ). Hal ini menyebabkan pengaruh konstanta sangat kecil
terhadap konsumsi bahan bakar.
Koefisien β1 ( Panjang Antrian ), diperoleh t = 0.119 dengan Sig. = 0.925
karena α = 0.05 < Sig = 0.925 sehingga dapat dikatakan bahwa β1 tidak
signifikan dalam model ( 4.2 ). Hal ini menyebabkan pengaruh panjang
antrian sangat kecil terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata.
Koefisien β2 ( Lama Tundaan ), diperoleh t = 12055.644 dengan Sig. =
0.000 karena α = 0.05 < g = 0.000 sehingga dapat dikatakan bahwa β2
tidak signifikan dalam model ( 4.2 ). Hal ini menyebabkan pengaruh lama
tundaan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata.
Uji Mulikolinearitas terdapat pada tabel VIF dimana nilai keduanya VIF = 1.044
dan toleransi 0.958 sehingga dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas pada
persamaan tersebut. Sehingga antara variabel bebas tidak mempunyai hubungan
keterkaitan.
Tabel 4.39 Hasil Model Summary SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan HOS
Cokroaminoto
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .915a .837 .817 .00046 1.727
a. Predictors: (Constant), lamatundaan, panjangantrian
b. Dependent Variable: konsumsibbm
Sumber : Hasil Analisis SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Tabel diatas menunjukan hasil koefisien determinasi R2
= 0.837, menunjukkan
bahwa dalam model ini konsumsi bahan bakar ( Y ) dipengaruhi oleh panjang
antrian ( X1 ) dan lama tundaan ( X2 ). Untuk hasil koefisien korelasi r = 0.915
menunjukkan bahwa hubungan positif antara variable konsumsi bahan bakar ( Y )
dipengaruhi oleh waktu panjang antrian ( X1 ) dan lama tundaan ( X2 ). Standart
error of the Estimate e adalah tingkat kesalahan estimasi dari model
persamaan tersebut, nilai tersebut cukup kecil sehingga dapat ditolerir.
Pada hasil uji signifikansi, hasil dari panjang antrian α = 0.05 < g = 0.925. Hal
tersebut mungkin dikarenakan kurang validnya data yang diperoleh dari
pengamatan di lapangan, sehingga pengaruh dari panjang antrian terlalu kecil
untuk konsumsi bahan bakar rata – rata kendaraan yang mengalami tundaan akibat
penutupan pintu perlintasan kereta api pada Jalan HOS Cokroaminoto Kota
Surakarta.
Tabel 4.40. Hasil perhitungan ANOVA SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Jalan
HOS Cokroaminoto
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 31.740 2 15.870 7.583E7 .000a
Residual .000 1 .000
Total 31.740 3
a. Predictors: (Constant), lamatundaan, panjangantrian
b. Dependent Variable: konsumsibbm
Sumber : Hasil Analisis SPSS
Dari hasil Uji Simultan (Uji F) didapat hasil sebagai berikut dengan perumusan
hipotesis
H0 : variasi perubahan nilai variabel bebas (X) tidak dapat menjelaskan
variasi perubahan nilai variabel tidak bebas (Y) atau variabel bebas (X) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y).
HA : variasi perubahan nilai variabel bebas (X) dapat menjelaskan variasi
perubahan nilai variabel tidak bebas (Y) atau variabel bebas (X) berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Untuk mencari nilai Ftabel diperlukan nilai k (jumlah variabel bebas) = 2 dan dk
(derajat kebebasan) = 1, sehingga Ftabel = F(0,05;2;1) = 199,500, maka:
Dari tabel 4.40 diperoleh Sig.=0.000 dan nilai F = 7,583E7. Karena α = 0.05 > g
= 0.000 maka H0 ditolak. Karena nilai Fhitung 7,583E7> Ftabel = 199,500, maka Ho
ditolak. Dengan kata lain variabel X1 (panjang antrian) dan variabel X2 (lama
tundaan) signifikan berhubungan linier terhadap variabel Y (Konsumsi BBM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan ini akan menjelaskan mengenai temuan studi dari hasil analisis yang
dilakukan. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian yang dilakukan
mengenai hubungan panjang antrian, lama tundaan (stopped delay) dan konsumsi
BBM akibat penutupan pintu perlintasan kereta api di Jalan Urip Sumoharjo dan
Jalan HOS Cokroaminoto Kota Surakarta. Adapun temuan studi dari hasil analisis
yaitu:
1. Lama tundaan dan panjang antrian rata-rata yang terjadi pada Jalan Urip
Sumoharjo sebesar 429.647 detik dan 74.171 meter. Dan besar lama tundaan
dan panjang antrian rata-rata yang terjadi pada Jalan HOS Cokroaminoto
sebesar 257.763 detik dan 76.654 meter.
2. Konsumsi BBM rata-rata akibat tundaan pada penutupan perlintasan kereta
api di Jalan Urip Sumoharjo sebesar 0,167 liter/smp atau sebesar 167,085
cc/smp dan konsumsi BBM rata-rata akibat tundaan pada penutupan
perlintasan kereta api di Jalan HOS Cokroaminoto sebesar 0,100 liter/smp
atau sebesar 100,241 cc/smp, hal ini disebabkan oleh lamanya tundaan yang
dialami oleh kendaraan yang melewati serta perilaku pengguna kendaraan
bermotor yang tidak beraturan pada saat pembukaan pintu perlintasan kereta
api.
3. Konsumsi BBM sangat dipengaruhi oleh lama tundaan dan panjang antrian.
Semakin lama tundaan dan semakin besar panjang antrian maka semakin
besar pula konsumsi BBM-nya. Hubungan ini berupa regresi linier berganda.
Aplikasi model untuk konsumsi bahan bakar pada Jalan Urip Sumoharjo
adalah :
Y = 0.012 + 0.00004778 X1 + 0.389 X2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Sedangkan aplikasi model untuk konsumsi bahan bakar pada Jalan HOS
Cokroaminoto adalah :
Y = 0.009 + 0.000002425 X1 + 0.389 X2
Dimana : Y = Konsumsi Bahan Bakar ( cc/smp )
X1 = Panjang Antrian ( meter )
X2 = Lama Tundaan ( detik )
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dihasilkan dan temuan di lapangan, ada beberapa
saran yang dapat diberikan untuk menanggulangi permasalahan tundaan dan
panjang antrian pada perlintasan di Kota Surakarta, khususnya yang terjadi pada
perlintasan Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto sehingga
pemborosan konsumsi BBM dapat diminimalkan, yaitu:
1. Pengendalian dan pengawasan pengembangan kota ke daerah pinggiran harus
diikuti dengan peningkatan pelayanan angkutan umum yang baik dan sarana
transportasi yang memadai sehingga penggunaan kendaran pribadi tidak terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang menyebabkan
permasalahan transportasi (kemacetan) pada jalur utama pinggiran pusat kota
dan pada akhirnya berdampak pada meningkatnya konsumsi BBM.
2. Membuat peraturan daerah bagi para pengembang kota agar mereka tidak
hanya mengembangkan suatu guna lahan pada lokasi tertentu tetapi perlu
dikembangkan juga aspek-aspek terkait misalnya peningkatan sarana dan
prasarana transportasi dan pelayanan angkutan umum yang baik sehingga tidak
menimbulkan permasalahan baru.
3. Merencanakan dan membuat underpass atau fly over pada beberapa pintu
perlintasan atau keseluruhan untuk proyek jangka panjang sehingga
permasalahan tersebut dapat diminimalisir.
4. Perilaku pengguna kendaraan yang mengantri pada jalur yang berlawanan
dapat juga berpengaruh terhadap konsumsi BBM. Hal ini memungkinkan untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa jurusan teknik sipil lainnya.