Hla Revisi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    1/29

    PENDAHULUAN

    Sistem imun mempunyai fungsi dalam pertahanan tubuh. Untuk

    menjalankan fungsi tersebut, sistem imun harus dapat mengenal molekul-

    molekul asing (non-self) agar dapat dibedakan dari self. Instrumen yang dapat

    membedakan itu adalah reseptor yang ada pada sel sistem imun. Sel-sel imun

    spesifik dan non spesifik memiliki reseptor yang dikhususkan untuk mengenal

    spesifisitas. Hanya molekul yang memiliki epitop akan dikenal sel sistem imun.

    Sel B mengenal epitop pada molekul utuh, sedangkan sel mengenal epitop

    pada fragmen antigen (peptida) yang diikat oleh molekul pada permukaan

    Antigen Presenting Cell (!"#), molekul inilah yang disebut sebagai Major

    Histocompability Complex($H#).%

    Major Histocompability Complex($H#) merupakan suatu &ilayah di '!

    yang menyandi suatu grup molekul sebagai pengenal antigen. $olekul yang

    terdapat pada &ilayah tersebut dikenal sebagai $H# molekul dan kadang

    disebut sebagai antigen transplantasi. $H# pada organisme yang berbeda

    memiliki nama yang spesifik, pada manusia dikenal sebagai Human Leucocyte

    Antigen(H!).

    Human Leucocyte Antigen (H!) merupakan suatu grup dari antigenjaringan yang memegang peranan penting dalam spesifisitas imunologis,

    tranplantasi histokompabilitas dan berperan dalam meningkatkan suseptibilitas

    terhadap sejumlah penyakit autoimun.

    !ntigen H! pertama kali dideteksi se*ara serologik pada akhir dasa&arsa tahun

    %+-an oleh para dokter yang sedang menyelidiki serum pada pasien yang

    mendapat transfusi multipel. $ereka memperhatikan bah&a serum tersebut

    menggumpalkan leukosit donor yang bukan keluarga, dan pada pola

    leukoaglutinasi seperti itu tampaknya menunjukkan kehadiran antigen-antigen

    tertentu pada populasi manusia.

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    2/29

    Definisi

    Human leu*o*yte antigen (H!) merupakan suatu glikoprotein pada

    permukaan sel yang diproduksi melalui gen-gen spesifik di dalam major

    histocompatibility complexmanusia, yang bertindak sebagai antigen bila sel-sel

    tersebut ditransplantasikan ke orang yang berbeda.%

    Sistem human leucocyte antigens (H!) adalah nama dari major

    histocompatibility complex ($H#) manusia. rup gen ini terdapat pada

    kromosom / dan mengkode antigen presenting protein permukaan sel dan

    banyak gen lainnya.0,1

    ambar %. okus H! pada kromosom /

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    3/29

    Selain dari gen-gen yang mengkode antigen mayor /, terdapat sejumlah

    besar gen, banyak yang terlibat dalam fungsi imun dalam kompleks H!.

    2eragaman H! manusia merupakan satu aspek dalam pertahanan terhadap

    penyakit, dan hasilnya, kemungkinan dua indi3idu yang tidak berkaitan genetik

    mempunyai molekul H! yang sama pada semua loki adalah sangat rendah.0

    "rotein yang dikode H! merupakan protein-protein pada permukaan luar

    sel-sel tubuh yang unik terhadap indi3idu tersebut. Sistem imun menggunakan

    H! untuk membedakan sel tubuh sendiri dan sel asing. Setiap sel memiliki H!

    yang dimiliki indi3idu tersebut (oleh karenanya bukan sebagai sel asing4

    patogen). 0,1

    Pembagian HLA

    Se*ara struktural, $H# mayor terbagi atas 1 kelas5

    %. !ntigen kelas I (!B, B#, 6 #7) 8 mempresentasi antigen yang menyerang

    sel, karenanya membantu dalam menghan*urkan sel yang terinfeksi.

    $H# kelas I membentuk reseptor fungsional pada sel-sel nukleus tubuh.

    a. H!-!

    b. H!-B

    *. H!-#

    d. en-gen minor, antara lain H!-9, H!-:, dan H!-

    e. $ikroglobulin ;0 berikatan dengan subunit gen mayor dan minor

    membentuk sebuah heterodimer.

    Setiap molekul H! kelas I terdiri dari merupakan protein transmembran yang terdiri dari

    1 domain (>%, >0, dan >1 dengan + asam amino pada setiap rantai),

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    4/29

    bagian ekstrasel yang bersifat hidrofilik ditambah dengan fragmen

    transmembran (0 !!) yang bersifat hidrofobik dan fragmen intraseluler

    (1 !!) yang bersifat hidrofilik. =antai > membentuk ikatan non-ko3alen

    dengan ;0-mikroglobulin ekstraseluler. "eptida antigen berikatan se*ara

    non-ko3alen pada *elah pengikat seperti yang tampak pada gambar 0.%

    ambar 0. 2ompleks H! kelas I

    Biosintesis H! kelas I men*erminkan peranannya dalam

    mempresentasikan peptida endogen. "roses ini dia&ali dengan masuknya

    rantai berat se*ara kotranslasi kedalam membran retikulum endoplasma,

    dimana ia mengalami glikosilasi dan berhubungan dengan chaperone

    protein calnexindan 9rp?. 2emudian berikatan antara ;0-mikroglobulin,

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    5/29

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    6/29

    $olekul H! kelas I ini didapatkan pada semua sel berinti. !gar satu

    antigen dikenal oleh limfosit #' maka antigen tersebut harus

    berkombinasi dengan H! molekul kelas I, fenomena ini disebut =ertiksi

    H!. :ungsi H! kelas I adalah mempresentasikan peptida endogen baik

    self maupun non-self (asing).

    ambar

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    7/29

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    8/29

    0. !ntigen kelas II ('=, '", 6 'C) 8 mempresentasi antigen sehingga

    limfosit (sel ) dapat membantu sel B spesifik dalam menambah

    produksi antibodi terhadap antigen tersebut. erdapat 1 protein mayor dan

    0 protein minor $H# kelas II yang dikode H!. en-gen H! kelas II

    bergabung membentuk reseptor protein heterodimer (>;) yang

    diekspresikan spesifik pada permukaan !"#.

    a. H!-'"

    i. =antai > dikode oleh lokus H!-'"!%

    ii. =antai ; dikode oleh lokus H!-'"B%

    b. H!-'C

    i. =antai > dikode oleh lokus H!-'C!%

    ii. =antai ; dikode oleh lokus H!-'CB%

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    9/29

    *. H!-'=

    i. =antai > dikode oleh lokus H!-'=!

    ii. < rantai ; (hanya 1 yang mungkin pada tiap indi3idu), dikode

    oleh lokus H!-'=B%, '=B1, '=B%, >0 dan ;%, ;0) yang bersifat hidrofilik. Setiap unit memiliki fragmen

    transmembran (0-0 !!) yang bersifat hidrofobik dan fragmen

    intraseluler (-% !!) yang bersifat hidrofilik. 'omain >0 dan ;0 memiliki

    bentuk tetap sementara >% dan ;% sangat polimorfik.

    ambar . 2ompleks H! kelas II

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    10/29

    "roses yang terjadi pada H! kelas II yaitu antigen eksogen termasukmolekul asing atau mikroorganisme harus melalui proses internalisasi,

    dimana ia dipe*ah menjadi fragmen peptida dan terikat pada *elah

    pengikat dari molekul H! sebelum sel mengenalinya. $elalui

    endositosis yang dimediasi reseptor atau fagositosis, antigen eksogen

    masuk kedalam 3esikel endosomal. Eesikel endosomal ini terbentuk dari

    proses internalisasi sel membran dan memiliki pH yang netral. 'alam

    beberapa jam, pH di endosom menurun yang mengakibatkan di*ernanya

    protein internalisasi oleh cystein proteaseyang juga disebut *athepsins.

    9ndosom kemudian mengalami fusi dengan 3esikel yang mengandung

    molekul H! kelas II. Sementara sebelumnya H! molekul mengalami

    translokasi dari *ytosol ke retikulum endoplasma dimana molekul ini

    dibentuk. !&alnya molekul ini mun*ul sebagai rantai > dan ;. =antai ke

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    11/29

    tiga, suatu gamma atau rantai Fin3ariantG (li-*hain) yang dikenal dengan

    nama #I" (Class !! Associated !n"ariant chain Peptide), berikatan se*ara

    non-ko3alen terhadap rantai > - ; heterodimer untuk memblok lokasi

    ikatan dengan tujuan men*egah ikatan dengan peptida endogen yang

    sangat banyak terdapat di =9. "rotein *alne@in menahan molekul H!

    tesebut sampai tersusun dengan benar sebelum meninggalkan =9

    melalui 3esikel coatomer-coated. Eesikel ini kemudian mengalami fusi

    dengan aparatur golgi untuk dissosiasi protein coatomer-coated.

    2ompleks H! ini kemudian menuju 3esikel endosomal. =antai in3ariant

    yang menutupi *elah H! kemudian membelah dan meninggalkan

    fragmen #I" ke*il yang berikatan pada lokasi pengikat H! kelas II

    heterodimer. 2ompartemen dimana terjadi fusi antara 3esikel transport

    dengan endosom disebut MHC Class !! Compartment. 2emudian suatu

    molekul seperti $H# kelas II yang disebut sebagai H!-'$ menginduksi

    pelepasan peptida #I" *elah ikatan H! dan menstabilkan heterodimer

    H! yang kosong sampai berikatan dengan peptida eksogen yang sesuai.

    !khirnya H!-'$ mengalami disosiasi dan kompleks H! kelas II

    ditanspor ke membran sel. "eptida yang tidak dapat berikatan dengan

    kompleks H! mengalami degradasi di lisosom. idak seperti pada H!

    kelas I, dimana ikatan H! molekul dan peptida terjadi pada =9, namun

    pada H! kelas II terdapat rantai in3ariant yang men*egah penempatan

    peptida se*ara prematur. Setelah ditransport dalam 3esikel membranous

    menuju ke sitoplasma dimana 3esikel ini mengalami fusi dengan endosom

    yang disebut sebagai MHC Class !! Compartment.

    ambar /. Biosintesis H! kelas II

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    12/29

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    13/29

    :ungsi molekul kelas II mengekspresikan fragmen peptide antigen pada

    limfosit #'< yang menginisiasi respons imun. imfosit #'< mengenal

    fragmen peptide hanya dalam konteks molekul H! kelas II.

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    14/29

    ambar ?. Struktur H! kelas I dan II

    ambar . "resentasi !ntigen melalui H! kelas I dan H! kelas II

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    15/29

    Perbedaan MHC kelas I dan II tercantum dalam tabel di bawah ini3

    Unsur H! kelas I H! kelas II

    =antai polipeptida > (

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    16/29

    manusia '"

    1. H! kelas III. erdiri atas umor e*rosis :a*tor (:->), ymphoto@in (:-

    ;), komponen komplemen (#0, #

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    17/29

    ambar %. "e&arisan H!

    en-gen $H# di&ariskan, dan tiap alel yang di&ariskan tersebut

    diekspresikan. Semua antigen H! seorang anak me&akili yang terdapat pada

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    18/29

    orang tuanya. ipe H! indi3idu tertentu merupakan petunjuk kuat penentuan

    ke*o*okan paternitas, namun sebagian karena terdapat keragaman di antara

    indi3idu-indi3idu. "ada satu sisi, tidak mungkin seorang anak memiliki haplotip

    yang bukan berasal dari ayahnya, namun di sisi lain, ini mungkin.0

    HLA Meru!akan L"kus #ang $angat %er&ariasi

    okus $H# adalah beberapa dari lokus yang dikode sangat ber3ariasi

    se*ara genetik, dan lokus H! manusia demikian. alaupun kenyataan bah&a

    populasi manusia berjalan melalui konstriksi yang mampu memperbaiki banyak

    lokus, namun lokus H! manusia bertahan dalam konstriksi-konstriksi dengan

    3ariasi yang sangat besar. 'ari + lokus yang disebut di atas, terdapat selusin

    atau lebih grup alel dari tiap lokus, yang lebih lanjut menyebabkan 3ariasi yang

    sangat besar dari lokus manusia. Hal tersebut berkaitan dengan heteroAigot dan

    koefisien seleksi keseimbangan dari lokus-lokus ini. Sebagai tambahan,

    beberapa lokus H! merupakan di antara &ilayah codingyang sangat *epat

    berkembang dalam genom manusia. Suatu mekanisme di3ersifikasi ter*atat

    dalam studi suku !maAon di !merika Selatan yang menghasilkan perubahan

    gen yang hebat di antara alel dan lokus dalam kelas gen H!.0

    ima lokus memiliki lebih dari % alel yang terdeteksi dalam populasi

    manusia, di antara yang paling 3ariatif adalah H! B dan H! '=B%. "ada

    tahun 0< jumlah alel yang telah ditentukan ter*atat dalam tabel di ba&ah.

    Untuk menginterpretasi tabel *ukup mengingat bah&a sebuah alel merupakan

    3ariasi urutan nukleotida ('!) pada suatu lokus, sebagaimana tiap alel berbeda

    dari semua alel minimal dalam satu posisi (single nucleotide polymorphism,

    S"). 2ebanyakan perubahan ini menimbulkan perubahan dalam urutan asam

    amino yang menghasilkan perbedaan fungsional mayor terhadap protein.

    ambar . !lel-alel H!

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    19/29

    $truktur dan fungsi HLA

    H! sebagai glikoprotein permukaan mempunyai banyak fungsi, di antaranya5

    %. 'alam pertahanan terhadap infeksi

    0. 'alam kanker 8 dapat bersifat protektif atau gagal protektif

    1. !gen dalam penyakit manusia5

    a. 'alam autoimunitas 8 dikenal menjadi mediasi berbagai penyakit

    autoimun

    b. Sebagai antigen 8 bertanggung ja&ab terhadap penolakan

    transplantasi organ.

  • 8/13/2019 Hla Revisi

    20/29

    #alam penya$it infe$si

    Saat pathogen asing memasuki tubuh, sel spesifik yang disebut sebagai

    antigen-presenting cells (!"#s) melingkupi keseluruhan patogen tersebut

    melalui proses yang disebut fagositosis. "rotein patogen tersebut kemudian

    di*erna menjadi potongan ke*il (peptide-peptida) dan dimuat pada antigen H!

    (khususnya $H# kelas II). $ereka kemudian dipresentasi oleh !"# terhadap sel

    tertentu dalam sistem imun yang disebut sel , di mana kemudian memproduksi

    berbagai efek untuk mengeliminasi patogen.

    $elalui proses yang sama, protein (baik sel indi3idu sendiri dan asing,

    seperti protein 3irus) diproduksi di dalam hampir semua sel dipresentasi pada

    antigen H! (khususnya $H# kelas I) pada permukaan sel. Sel terinfeksi dapat

    dikenali dan dihan*urkan oleh komponen sistem imun (khususnya sel #'J).

    ambar %%. "eptida %tafilococcus &nterotoxin Liganddalam #elah $H# II

    ambar di atas menunjukkan potongan protein bakteri (peptida) diikat

    dalam *elah ikatan molekul H!-'=%. 'alam ilustrasi di ba&ah, dalam sudut

    pandang lain, dapat dilihat keseluruhan 'C dengan ikatan peptide dalam *elah

    ikatan yang sama. "eptida yang berkaitan dengan penyakit menempati tepat

    pada ruang ini seperti halnya tangan menempati tepat pada sarung tangan atau

    anak kun*i pada gembok. 'alam konfigurasi-konfigurasi ini, peptide dipresentasi

    pada sel . Sel dibatasi oleh molekul H! ketika peptida tertentu terletak

    dalam *elah ikatan. Sel-sel ini memiliki reseptor seperti halnya antibodi dan tiap

    sel hanya mengenali sedikit dari kombinasi peptida-$H# kelas II. Saat sel

    mengenali peptida dalam molekul $H# kelas II, sel kemudian menstimulasi sel

    http://en.wikipedia.org/wiki/Image:DR_beta_1_SEI_topdown.JPG
  • 8/13/2019 Hla Revisi

    21/29

    B yang juga mengenali molekul yang sama dalam antibodi sIg$-nya. 2emudian

    sel-sel membantu sel B memproduksi antibodi terhadap protein yang dikenali

    keduanya. erdapat jutaan sel yang berbeda pada setiap orang yang dibuat

    mengenali antigen-antigen, sebagian dibuang karena mereka mengenali antigen

    tubuh sendiri. Setiap H! dapat berikatan dengan peptida-peptida, dan tiap

    orang memiliki 1 tipe H! dan dapat memiliki < isoform '", < isoform 'C dan