Upload
fighter2001
View
3.184
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
This journal is about the project recent development of documentation of historical datas and informations about Indonesian Kingdoms after collapsing of Majapahit Empire.Jurnal ini mengenai perkembangan proyek penulisan dan dokumentasi sejarah kerajaan-kerajaan Nusantara Pasca Keruntuhan Majapahit
Citation preview
August 2009 EditionEdisi Agustus 2009
The History of Indonesian Kingdoms after Collapsing of Majapahit Empire Journal
Jurnal Penulisan Sejarah Kerajaan-kerajaan di Indonesia Pasca Keruntuhan Majapahit
Bilingual Edition
(English – Indonesian)
Ivan Taniputera
Visit also my blog:
sejarahastrologimetafisika.blogspot.com
sejarah-astrologi-metafisika.co.cc
AcknowledgmentUcapan Terima kasih
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pribadi di bawah ini, yang tanpa dukungan mereka buku ini sulit terwujud dengan baik:
Bapak Yang Mulia Don Leopold Nisnoni, selaku Raja Kupang.
Bapak Yang Mulia Don Yesriel Yohan Kusa Banunaek yang telah memberikan buku Raja-raja Amanatun yang berkuasa.
Bapak Arif Hidayat, yang telah memberikan literatur-literatur berharga mengenai Sejarah Sumbawa.
Mr. Donald Pietro Tick,
Bapak Jon Kenedi Kasdun, yang telah memberikan foto-foto mengenai Kerajaan Indrapura
Bapak Priambodo Prayitno
Bapak Subada (King Hian)
Bapak Sugiri
Bapak Suryadin Laoddang yang telah menyediakan literatur mengenai sejarah Wajo dan Sulawesi Selatan
Bapak Narpati Wisnu Ari Pradana, yang telah meminjamkan beberapa literatur mengenai sejarah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, dan Sulawesi Utara.
PREFACEPENGANTAR
Indonesia is a rich country with its history and culture diversivity. But until this present time Indonesian history is not yet discovered in fully, especially the history of kingdoms after collapsing Majapahit Empire (ca 15th century). Afterwards, existed about 300 kingdoms/ sultanates/ swaprajas which are spreaded from Sabang until Merauke. The history of some of these kingdoms, especially petty principalities, such as Serdang, Deli, Bedagai, Tayan, Matan, etc is still hard to access. Not many literatures are accessible. We are afraid that people will forget these kingdoms, if there are no comprehensive documentantion. Base of this opinion, the author eagered himself to take the responsibility to documentate all kingdoms which are available.
Of course this task is not the easy one. Many problems should be solved, such as lack of literatures and historical source. It is not seldom, that the author goes hunting old books and ancient manuscripts that has relation with topic covered. Finding such literatures are a hard task and take much times and money. So the author will be very happy, if there are people who can donate any literatures and historical informations about those kingdoms. The author will present this historical work proudly to our beloved country, Indonesia to preserve its historical richness.
Ivan Taniputera
Author
Indonesia adalah negeri yang kaya akan keragaman sejarah dan budayanya. Namun hingga saat ini, sejarah Indonesia belumlah digali sepenuhnya, terutama yang berkaitan dengan sejarah kerajaan-kerajaan pasca keruntungan Imperium Majapahit (sekitar abad ke-15). Setelah itu, timbul kurang lebih 300 kerajaan/ kesultanan/ daerah swapraja, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Sejarah beberapa kerajaan ini, terutama kerajaan-kerajaan kecil, seperti Serdang, Deli, Bedagai, Tayan, Matan, dan lain sebagainya, masih susah diperoleh. Tidak banyak literatur yang tersedia. Kita patut mengkhawatirkan bahwa orang kelak akan melupakan kerajaan-kerajaan ini, bila tak ada dokumentasi yang komprehensif. Dengan dilandasi oleh kekhawatiran ini, penulis memberanikan diri untuk mengemban tanggung jawab dalam mendokumentasi seluruh kerajaan yang masih ada.
Tentunya tugas ini tidaklah ringan. Banyak rintangan yang perlu dipecahkan, seperti langkanya literatur dan sumber sejarah. Tidak jarang pula, penulis harus berburu buku-buku dan manuskrip kuno, yang ada kaitannya dengan topik pembahasan. Menemukan literatur-literatur semacam ini adalah tugas yang berat serta menguras banyak waktu dan biaya. Dengan demikian, penulis akan sangat bergembira jika ada pihak-pihak yang dapat menyumbangkan literatur dan informasi sejarah mengenai kerajaan-kerajaan ini. Penulis akan menyumbangkan karya sejarah ini dengan bangga sebagai sumbangsih pada negeri tercinta, Indonsia, guna melestarikan kekayaan sejarahnya.
Ivan Taniputera
Penulis
About the Book
Tentang Buku Ini
The book will be written in Indonesian language and covered the following matters (if the datas available):
The founding of each kingdoms
The development of each kingdoms
Maps
Chronology of the rulers
Flags
Government system
Social economy
Literature
Culture
etc.
Target: 200 – 300 kingdoms/ principalities/ sultanates/ swapraja.
Buku ini akan ditulis dalam bahasa Indonesia dan mencakup hal-hal sebagai berikut (sejauh datanya tersedia):
Pendirian masing-masing kerajaan
Perkembangan masing-masing kerajaan
Peta
Kronologi para penguasanya
Bendera
Sistim pemerintahan
Sosial ekonomi
Literatur
Kebudayaan
dan lain sebagainya.
Target: 200 – 300 kerajaan/ kepangeranan/ kesultanan/ swapraja.
Recent Development of Project “History of Indonesian Kingdoms and Princely States, August 1st 2009
Perkembangan Terakhir Proyek Penulisan Buku Sejarah Kerajaan Nusantara
1 Agustus 2009
Until August 1st 2009, the historical datas of 150 kingdoms and princely states in Indonesia are able to be collected. The list of already available kingdoms is as following:
Hingga tanggal 1 Agustus 2009, telah yang berhasil dikumpulkan data sejarah 150 kerajaan dan kepangeranan yang ada di Kepulauan Nusantara. Adapun daftar kerajaan yang telah tersedia hingga tanggal tersebut di atas adalah:
Kerajaan-kerajaan di Jawa Barat (West Java)1. Banten2. Priangan
Kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Timur (Middle and East Java)Demak, Pajang, Mataram
3. Surakarta4. Yogyakarta5. Kalibawang6. Mangkunegaran7. Nangulan8. Pakualaman9. Madura
Kerajaan-kerajaan di Aceh10. Aceh
Kerajaan-kerajaan di Gayo (kejuron)11. Cek12. Buket13. Karang14. Linggo15. Petiambang16. Serbojadi Abok17. Siah Utama
Kerajaan-kerajaan di Sumatera Utara, Barat, dan Timur (North, West, and East Sumatra)
18. Asahan19. Batak20. Deli
21. Langkat22. Minangkabau23. Indrapura24. Inderagiri dan Keritang25. Kampar26. Kepenuhan27. Kuantan dan Kandis 28. Kuntur Daressalam29. Pelalawan30. Riau Lingga31. Rokan32. Segati33. Siak Sri Inderapura34. Tambusai
Kerajaan-kerajaan di Sumatera Selatan (South Sumatra)35. Jambi36. Palembang
Kerajaan-kerajaan di Bengkulu37. Sungai Serut38. Selebar39. Depati Tiang Empat40. Sungai Lemau41. Sungai Itam42. Anak Sungai
Kerajaan-kerajaan di Bali43. Badung44. Bangli45. Buleleng46. Gianyar47. Jembrana48. Karangasem49. Klungkung50. Mengwi51. Tabanan
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat (West Borneo)52. Kubu53. Landak54. Meliau55. Mempawah56. Pontianak57. Sambas58. Sanggau59. Selimbau60. Simpang61. Sintang62. Sukadana
63. Matan64. Tayan65. Bunut66. Jongkong67. Piasa68. Suhaid69. Silat
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Tengah dan Selatan (Middle and South Borneo)
70. Banjar71. Kotawaringin
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Timur (East Borneo)72. Berau73. Bulungan74. Gunung Tabur75. Kutai Kartanegara76. Pasir77. Sambaliung78. Tanah Tidung
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Utara (North Celebes)79. Bolaang80. Kendahe81. Kolongan82. Manganitu83. Siau84. Tabukan85. Tagulandang86. Tahuna
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah (Middle Celebes)87. Banawa88. Bangga89. Banggai90. Bungku91. Buol92. Dolo93. Kulawi94. Mori95. Moutong96. Palu97. Parigi98. Poso99. Sigi100. Tawaili101. Tojo102. Toli-Toli
103. Una-Una
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan (South Celebes)104. Bone105. Gowa106. Tallo107. Wajo
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tenggara (South East Celebes)108. Laiwui109. Buton
Kerajaan-kerajaan di Maluku (Molluccas)110. Ternate
Kerajaan-kerajaan di Nusa Tenggara Baratkerajaan-kerajaan di Pulau Sumbawa
111. Bima112. Dompu113. Pekat (Papekat)114. Sanggar115. Sumbawa116. Tambora
Kerajaan-kerajaan di Nusa Tenggara TimurKerajaan-kerajaan di Pulau Flores
117. Ende 118. Larantuka119. Lise120. Manggarai121. Ndona122. Sikka123. Tanarea
Kerajaan-kerajaan di Sumba124. Anakalangu125. Kanatang126. Kodi127. Lamboya128. Laura129. Lauli130. Lewa Kambera131. Mahu Karera132. Momboro133. Rendi Mangili134. Tabundung135. Umalulu136. Waijelu137. Wanokaka
138. Wawewa
Kerajaan-kerajaan di Pulau Timor139. Amabi140. Amanatun141. Amanuban142. Amarasi143. Amfoan144. Foenay145. Helong146. Insana147. Kupang148. Lamakmen149. Miomaffo150. Molo
Mempertanyakan Informasi mengenai Kerajaan Tidung dari
buku sejarah
Questioning the Information about Tidung from History Book
The historical sources of our country are still contradicting each other. This is one of the
exampe:
Sumber-sumber sejarah kita masih kontradiksi satu sama lain. Berikut ini adalah contohnya:
Beberapa informasi mengenai Kerajaan Tidung dapat diperoleh dari buku Sejarah Perlawanan
Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Timur, halaman 68:
Some information about Kingdom of Tidung can be obtained from book entitled “Sejarah
Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Timur” (The History of
Struggle against Colonialism in East Borneo), page 68:
Petta Torawe tidak menetap di suatu tempat, ia selalu mengembara disertai
pengiringnya yang 250 orang jumlahnya...... Dalam pengembaraan perampokan ini ia
pernah menyerang daerah Malinau dan mpmawan (sic!) raja Tidung yang bergelar
Panglima Muda.
Mpnawan di sini tentu yang dimaksud adalah “menawan.”
Translation:
Petta Torawe didn’t dwell in a certain place. He usually went around with his followers
of 250 people. .........In his robery wandering, he attacked Malinau and captured the king
of Tidung whose title Panglima Muda was.
Buku yang sama halaman 82 juga menyitir mengenai Kerajaan Tidung.
The same book page 82 also cited about Kingdom of Tidung.
Tetapi anehnya, website http://www.tarakankota.go.id/in/Berita_Kota.php?
op=tarakan&mid=459, pada artikel berjudul “Arkeologi Pusat Juga Meneliti Keberadaan
Kerajaan Tidung,” (tertanggal 26 April 2006 ) disebutkan bahwa:
Selain melakukan penelitian situs yang ada di Kota tarakan kami juga berusaha
menemukan jejak kerajaan tidung ,kata Ketua Tim Arkeology dari pusat arkeology
Nasional( PAN) Drs Gunady Mhum pada Media.
Pada mulanya ia tidak mengetahui bahwa di Tarakan ada kerajaan yang bernama
Kerajaan tidung .Tapi setelah mendengar ada informasi tentang keberadaan kerajaan
dari dinasty tengara itu ia dan Timnya berusaha mencari jejak itu. Walau sudah
beberapa kali melakukan risearch di Kaltim ,ia mendengar hanya ada kerjaan bulungan
dan kerajaan sembeliung ( Berau : Red) dan tidak ada kerajaan Tidung.
Pada artikel di atas disebutkan bahwa tidak pernah terdengar adanya kerajaan bernama Tidung,
padahal buku di atas ditulis pada tahun 1983/ 1984 dan sudah menyebutkan mengenai Tidung.
Mengapa terjadi kesimpang siuran ini? Ini menandakan bahwa penelitian sejarah kita masih
perlu dibenahi.
But strange enough, website http://www.tarakankota.go.id/in/Berita_Kota.php?
op=tarakan&mid=459 in an article entitled “Arkeologi Pusat Juga Meneliti Keberadaan Kerajaan
Tidung,” it is mentioned:
At the beginning, he didn’t know about the existence of Tidung Kingdom in Tarakan. But
after getting information about existence of kingdom from Tengara Dynasty, he and his
team tried to look for its historical proofs. Although he has done some research in East
Borneo, he heard only about Kingdom of Bulungan an Sambaliung (Berau red.) and not
of Tidung.
At the quotion from article mentioned above, the existence of Tidung Kingdom is never known, although the book entitled Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Timur is writt3en in 1983/ 1984. Why did this disinformation occur? It means that our historical research needs to be improved.
Recent BibliograhpyDaftar Pustaka Sementara
Abdullah, Taufik (ed.). Sejarah Lokal di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005.
Alwi, Des. Sejarah Maluku: Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, Dian Rakyat, Jakarta, 2005.
Anak Agung Gde Agung, Ide. Bali in the 19th Century, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1991.
-------------------------------------. From The Formation of The State of East Indonesia Towards The Establishment of the United States of Indonesia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1996.
---------------------------------------. Kenangan Masa Lampau: Zaman Kolonial Hindia Belanda dan Zaman Pendudukan Jepang di Bali, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1993.
Arsip Nasional. Surat-surat Perdjanjian Antara Keradjaan-keradjaan Bali/ Lombok dengan Pemerintah Hindia Belanda, Arsip Nasional, Jakarta, 1964.
Banunaek, Don Yesriel Yohan Kusa Banunaek. Raja-raja Amanatun yang Berkuasa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007.
Budhisantoso, S.; Gani, Ambo; G.S., Husnah; B. Baco; Yunus, Ahmad. Wasiat-wasiat Dalam Lontarak Bugis, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990.
Chalik, Husein A (ketua); Bhurhanuddin, B.; Gonggong, Dr. Anhar. Sejarah Sosial Daerah Sulawesi Tenggara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984/ 1985.
Chambert-Loir, Henri. Kerajaan Bima dalam Sastra dan Sejarah, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2004 (terjemahan dari bahasa Perancis).
Creese, Helen; Putra, Dharma; & Nordholt, Henk Schulte (ed.). Seabad Puputan Badung: Perspektif Belanda dan Bali, Pustaka Larasan, Denpasar, 2006.
Cribb, Robert. Historical Atlas of Indonesia, Curzon Press, 2000.
Damayanti, Desi & Atmoko, Rudi. Mengenal Pahlawan Bangsa: Sejarah Perjuangan & Kisah-kisah Kehidupan Mereka, Pustaka Phoenix, Jakarta, 2007.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tanpa tahun terbit.
-----------------. Lontarak TellumpoccoE, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tanpa tahun terbit.
------------------. Sejarah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tanpa tahun terbit.
------------------. Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1997.
------------------. Sejarah Daerah Kalimantan Tengah, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977/ 1978.
-------------------. Sejarah Daerah Riau, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1982.
-------------------. Sejarah Daerah Sulawesi Tengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tahun anggaran 1996/ 1997.
-------------------. Sejarah Daerah Sulawesi Utara, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977/ 1978.
------------------. Syair Sultan Mahmud, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1990
Doko, I.H. Timor Pulau Gunung Fatuleu “Batu Keramat,” Balai Pustaka, Jakarta, 1982.
Groeneveldt, W.P. Nusantara Dalam Catatan Tionghua, Komunitas Bambu, Jakarta, 2009.
Guillot, Claude. Banten Sejarah dan Peradaban (Abad X- XVII), Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2008 (terjemahan dari bahasa Perancis).
Hanna, Willard A. & Alwi, Des. Turbulent Times Past in Ternate and Tidore, Yayasan Warisan dan Budaya Banda Naira, 1990.
Hardjasaputra, Sobana A. Bupati di Priangan: Kedudukan dan Peranannya pada abad ke-17 – 19 dalam Seri Sundalana, Pusat Studi Sunda, Bandung, 2004.
Hasan; Darwis; Mahdi, Syakir; Haliadi. Sejarah Poso, Tiara Wacana, Yogya, 2004.
Hugronje, Snouck C. Tanah Gayo dan Penduduknya, INIS, Jakarta, 1996.
Juniarti. Raja Banawa Dari Belanda: Elite dan Konflik Politik Kerajaan Banawa 1888 - 1942, Intra Pustaka Utama, Semarang, 2004.
Kalimati, Wahyu Sunan. Pilar-pilar Budaya Sumbaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat, 2005.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Laporan Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional Makassar Tentang Kerajaan Gowa Pascaperjanjian Bungaya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Makassar, 2004.
Kertawibawa, Besta Besuki. Pangeran Cakrabuana: Sang Perintis Kerajaan Cirebon, Kiblat Buku Utama, Bandung, 2007
Koentjaraningrat (red.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Penerbit Djambatan, Jakarta, 2002.
Koestarta, Drs. Tarib (koordinator); Finandar, Drs. Fidy; ARS, M. Noor; Ahmad, Hasjim; Hanan, Drs. Sjahrial. Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Kalimantan Timur, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983/ 1984.
Kozok, Uli. Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII, Kepustakaan Populer Gramedia, 2009.
Kutoyo, Sutrisno, dkk. (penyunting). Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta, Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya – Pusat Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisinoal Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta, 1977.
Lapian, Adrian B. Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17, Komunitas Bambu, 2008.
Locher-Scholten, Elsbeth. Kesultanan Sumatra dan Negara Kolonial: Hubungan Jambi-Batavia (1830-1907) dan Bangkitnya Imperialisme Belanda, Banana, Jakarta, 2008 (terjemahan dari bahasa Inggris, berjudul: Sumatran Sultanate and Colonial State: Jambi and the Rise of Dutch Imperialism, 1830 - 1907).
Lontaan, J.U. Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat, Pemda Tingkat I Kalbar, 1975.
Manca, Lalu. Sumbawa pada Masa Lalu: Suatu Tinjauan Sejarah, Penerbit Rinta, Surabaya, 1984.
Mappangara, Suriadi. Ensiklopedia Sejarah Sulawesi Selatan Sampai Tahun 1905, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, 2004.
Marsden, William. Sejarah Sumatra, Komunitas Bambu, Jakarta, 2008 (terjemahan dari bahasa Inggris).
Matulada. dkk. (ed.). Sawerigading, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1990.
Munandar, Agus Aris. Istana Dewa Pulau Dewata: Makna Puri Bali Abad ke-14 – 19, Komunitas Bambu, 2005.
P. Mukhlis; Poelinggomang, Edward; Kallo, Abdul Majid; Sulistio, Bambang; Thosibo, Anwar; Maryam, Andi. Sejarah Kebudayaan Sulawesi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta, 1995.
Poelinggomang, Edward L. Kerajaan Mori, Sejarah dari Sulawesi Tengah, Komunitas Bambu, Jakarta, 2008.
Raba, Manggaukang. Fakta-fakta Tentang Samawa, Yayasan Pemuda Kreatif Sumbawa – KASA Indoneisa dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Besar, 2002.
Resink G.J. Raja dan Kerajaan yang Merdeka di Indonesia 1850 – 1910: Enam Tulisan Terpilih, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1987.
Rifai, Mien A. Lintasan Sejarah Madura, Yayasan Lebbur Legga, Surabaya 1993.
Robinson, Geoffrey. Sisi Gelap Pulau Dewata: Sejarah Kekerasan Politik, LKiS, Yogyakarta, 2006 (judul asli: The Dark Side of Paradise: Political Violence in Bali, Cornell University Press, 1995).
Sagimun, M.D. Sultan Hasanudin Menentang V.O.C., Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1985.
Saleh. Idwar M. Pangeran Antasari, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 1993.
Sedyawati, Edi & Zuhdi Susanto (penyunting). Arung Samudera: Persembahan Memperingati Sembilan Windu A.B. Lapian, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, Depok, 2001.
Siddik, Prof. Dr. H. Abdullah. Sejarah Bengkulu: 1500 – 1990, Balai Pustaka, 1996.
Supit, Bert. Minahasa, Sinar Harapan, 1986.
Untoro, Heriyanti Ongkodharma, Kapitalisme Pribumi Awal: Kesultanan Banten 1522 - 1684, Komunitas Bambu, 2007.
Usman, Syafaruddin & Din, Isnawita. Peristiwa Mandor Berdarah: Eksekusi Massal 28 Juni 1944 oleh Jepang, Media Pressindo, 2009.
Utrecht, Dr. E. Sedjarah Hukum Internasional di Bali dan Lombok, Penerbitan Sumur Bandung, 1962.
Wolf, Charles Jr. The Indonesian Story: The Birth, Growth, and Structure of Indonesian Republic, John Day Company, New York, 1948.
Yamin, Muhammad. Atlas Sedjarah, Djambatan, 1956.
Zuhdi, Susanto (penyunting). Pasai Kota Pelabuhan Jalan Sutra: Kumpulan Makalah Diskusi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1993.
How to Contact The AuthorBagaimana Menghubungi Penulis
The author can be contacted through e-mail addres: [email protected]
blog:sejarahastrologimetafisika.blogspot.comsejarah-astrologi-metafisika.co.cc
friendster and facebook: [email protected]