Upload
nguyenhuong
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HIGH DATA AVAILABILITY SYSTEM DENGAN DISTRIBUTED REPLICATED DATABASE SYSTEM
HIGH DATA AVAILABILITY SYSTEM WITH DISTRIBUTED REPLICATED DATABASE SYSTEM
Muhammad Rais 1, Muhammad Tola 2, Armin Lawi 3
1Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Handayani Makassar
2 Jurusan Elektro, Prodi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin,
3Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi: Muhammad Rais, S.Kom Fakultas Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Handayani Makassar Makassar. Sulawesi Selatan. HP: 082191004004 Email: [email protected]
ABSTRAK
Pembagian kerja dari beberapa server telah dapat dilakukan dengan baik namun terdapat masalah dimana terjadinya error pada saat client melakukan pengubahan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan replikasi databse yang beragam yang terintegrasi dengan semua server dan data center. Metode penelitian ini memanfaatkan infrastruktur jaringan internet melalui HTTP dan HTTPS di port 80. Replikasi database dapat menghubungkan beberapa database yang berbeda dengan memanfaatkan fungsi trigger sebagai pemicu yang akan menginformasikan setiap terjadi perubahan di client. Replikasi melakukan singkronisasi data antara client dan server berdasarkan informasi dari trigger. Pengiriman data antara server replikasi dengan server replikasi yang lain berbasis XML disebabkan XML kompatibel dengan sebagian besar database server. Hasil menunjukan kinerja sistem yang baik dengan indikator waktu respon replikasi pada saat singkronisasi dan pengiriman data. Waktu rata-rata 1 detik per 40 record rata-rata 2 detik per 80 record dan rata-rata 4 detik per 160 record. kecepatan jaringan sangat mempengaruhi waktu rata-rata replikasi melakukan singkronisasi dan pengiriman data. Sistem dapat berjalan dibeberapa database server dengan tingkat error 0% dari setiap replikasi database. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ketersediaan data yang tinggi dan kompleks dapat diimplementasikan relatif mudah dan cepat dengan memanfaatkan sistem replikasi terdistribusi sehingga kehilangan data, bukan merupakan masalah lagi
Kata Kunci: High Data, Database server, Replikasi, Disrtribusi, Trigger..
ABSTRACT
The division of labor of some servers have to do well but there is a problem where the problem occurs when a client performs the conversion. This study aimed to replicate the database that is integrated with all the various servers and data center. Mothode this a Connectivity infrastructure systems utilizing the Internet via HTTP and HTTPS on port 80. Database replication can connect multiple different databases using trigger functions as a trigger that will inform any change in client. Replication perform synchronization of data between client and server is based on information from the trigger. Any changes will be stored in the table and will help replication accessed again by each server if needed such as network congestion or server disconnected. Data transmission between the server with another server based XML, because XML is compatible with most any server database. Tests showed good system performance with a response time indicators Replication during synchronization and data transmission. The average time of 1 second in 40 record, an average of 2 seconds in 80 record and an average of 4 seconds in 160 records. network speed affects the average time to perform asynchronous replication and data transmission. The system can run in some database server with 0% error rate of any database replication. This study concluded that the high availability of data and the complex can be implemented relatively easily and quickly by utilizing a distributed replication system so data loss is not a problem anymore
Key Words: High Data, Database server, Replicated, Disrtributed, Trigger.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah pola kehidupan manusia
menuju masyarakat Informasi. Sehingga informasi tersebut harus akurat dan aktual serta
disajikan dalam waktu yang cukup singkat. Hal ini didukung oleh banyaknya sarana
informasi. Seining dengan hal tersebut, maka hampir di semua institusi baik swasta maupun
pemerintah, komputer merupakan alat bantu yang mutlak diperlukan, khususnya dalam
berkomunikasi secara global dan pengolahan data yang memerlukan perhitungan yang rumit
dengan ketelitian yang tinggi dengan waktu yang sesingkat mungkin. Pemanfaatan komputer
sebagai alat bantu pengolahan data cenderung meningkat, dalam hal ini perlu adanya
keseimbangan antara fasilitas / peralatan dengan sumber daya manusia yang mahir/terampil,
sehingga tujuan pemanfaatan komputer dalam bidang pengolahan data dapat tercapai (Whei-
Jen,2011). Salah satu usaha untuk memaksimalkan penggunaan komputer khususnya dalam
pengiriman data hasil olahan dari satu tempat ketempat lain adalah dengan menggunakan
sistem jaringan Client Server, tujuannya untuk pengiriman data dari suatu tempat ke tempat
lain (Wahana Komputer, 2000).
Pembagian kerja dari beberapa server telah dapat dilakukan dengan baik namun
terdapat masalah dimana terjadinya error pada saat client melakukan pengubahan,
penghapusan atau penambahan data secara bersamaan pada server yang berbeda yang
dilakukan oleh client dari masing-masing server.
Dengan adanya permasalahan tersebut diatas, kami menganggap perlu untuk
melakukan penelitian berjudul "High Data Availability System dengan Distributed Replicated
Database System". Dimana dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu mengatasi
masalah-masalah dalam memelihara salinan data di setiap terjadi perubahan pada server
master, mengsingkronisasi data di saat terjadi pengimputan data yang bersamaan dari Client
pada server yang berbeda dan Penanganan keamanan dan penyediaan data di saat terjadi
kemacetan dari salah satu server
On the Consistency, Characterization, Adaptability and Integrity of Database
Replication Systems, Mengenai kriteria kebenaran, satu-salinan serializability secara luas
diterima sebagai tingkat tertinggi kebenaran. Namun, definisi yang memungkinkan
interpretasi yang berbeda mengenai konsistensi replikasi (Ml Ruiz-Fuertes, 2011). Optimistic
Approaches, Algoritma replikasi optimis menggunakan teknik yang jauh berbeda untuk
algoritma pesimis tradisional. Sedangkan algoritma pesimis mengandalkan sinkron koordinasi
replika, algoritm a optimis merambat updatenya di latar belakang (Yasushi Saito dkk,2004).
Database Replication Techniques a Three Parameter Classification, Penelitian ini menitik
beratkan bagaimana teknik mengklasifikasikan tiga parameter dari delapan kelas protokol
replikasi dan untuk setiap kategori (MatthiasWiesmann dkk, 2006). A Work load Driven
Approach to Database Replication and Partitioning, Penelitian ini juga membahas tentang
bagaimana memanfaatkan teknik kecerdasan mesin untuk menemukan penjelasan predikat
berbasis strategi (CarloCurino dkk, 2010). Dealing with Write set Conflicts in Database
Replication Middle wares, Banyak Protokol database replikasi harus berurusan dengan
mencari tahu apakah menulis set-set dari beberapa transaksi konkuren memiliki persimpangan
yang tidak kosong (JE Armendariz dkk, 2005). Virtual Full Replication for Scalable
Distributed Real-Time Databases, Ini berlangsung dari alokasi data tetap (diperlukan untuk
hard real-time persyaratan) untuk alokasi adaptif dimana data bermigrasi sesuai kebutuhan,
dan berakhir dengan arsitektur sensor-jaringan adaptif yang multi-tier - satu (lebih rendah) tier
untuk node sensor, yang melekat pada node database atau tahap dalam satu atau lebih
tingkatan (Gunnar Mathiason, 2011).
Dengan memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah, Dapat menyalin dan memelihara salinan data
di setiap terjadi perubahan pada server master.
BAHAN DAN METODE
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Maros Propinsi
Sulawesi Selatan, Satuan Kerja perangkat daerah dan kecamatan-kecamatan yang memiliki
sistem informasi dengan rancangan topolagi jaringan yang diharapkan, seperti pada gambar 1
Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan pendekatan metode studi literature (library research) dan
studi lapangan (field research) untuk perancangan sistem. Adapun tahapan penelitian
meliputi:
Analisis Model infrastruktur
Tahap ini adalah tahap menganalisa secara mendalam permasalahan yang ingin
dipecahkan melalui implementasi sistem replikasi database terdistribusi. Pada tahap ini,
penelitian fokus pada upaya mengindentifikasi setiap masalah dan kompleksitasnya
berdasarkan gambaran model nyata sistem. Kompleksitas sistem digambarkan pemecahannya
secara asumtif hingga didapatkan model sesungguhnya yang sesuai harapan pada tahapan
berikutnya.
Secara keseluruhan tahapan analisis akan memodelkan garis besar kerja sistem
replikasi database terdistribusi yang ideal dan membuat asumsi-asumsi solusi yang menjadi
pengangan pada tahapan selanjutnya. Proses ini akan dilakukan secara fleksibel mengingat
model asumtif yang telah dikerjakan kadangkala membutuhkan penyesuaian bentuk jika
terdapat informasi tambahan lainnya.
Pengumpulan Data dan Studi Literatur
Merupakan tahap mengumpulkan informasi dan data-data arsitektur replikasi. Proses
ini lebih banyak merupakan studi literatur yang mengacu pada referensi-referensi dalam
negeri dan luar negeri. Pengkajian mengarah pada pengumpulan informasi tentang
karakteristik replikasi dan terdistribusi yang selanjutnya berupaya mengaitkannya dengan
studi data tentang teknologi yang tepat untuk implementasi sistemnya. Tahap ini melakukan
evaluasi terhadap kemungkinan penerapan suatu teknologi dibanding teknologi lainnya.
Tahapan ini juga akan saling berkaitan dengan tahapan pertama dan akan dijalankan secara
paralel untuk menciptakan kecocokan antara masalah pada tahap pertama dan solusinya pada
tahap ini.
Desain dan Perancangan Sistem
Merupakan tahap desain, merancang dan dokumentasi model berdasarkan studi
literatur dan teknologi yang dipilih sebagai implementasi sistem. Tahap ini menyediakan
panduan dalam melakukan coding dan implementasi sistem dalam bentuk perangkat lunak
server atau aplikasi server.
Tahap ini berbeda dengan tahap pertama. Pada tahap pertama, model asumtif yang
digunakan belum melibatkan pilihan teknologi implementasi sistem. Sementara bagian ini
ditempuh setelah pada tahap dua telah diputuskan teknologi terbaik dari sisi bahasa
pemrograman, arsitektur sistem, serta kehandalan, yang menjadi pilihan dalam membangun
arsitektur sistem.
Coding dan Implementasi
Tahapan pemrograman sistem kedalam modul-modul aplikasi server berdasarkan
bahasa pemrograman dan teknologi yang dipilih. Karena orientasi penelitian adalah untuk
membangun arsitektur yang mendukung kinerja yang berbasis jaringan yang multiplatform
dan multi programming language, maka asumsi sementara bahasa pemrograman yang paling
baik mendukung multi platform dan multi programming language adalah bahasa JAVA
Pengujian Sistem
Menguji sistem secara keseluruhan namun bertahap sesuai dengan modul-modul
program yang membentuk arsitektur sistem. Fokus utama pengujian adalah pada tujuan
penelitian yaitu model dan struktur database yang dinamis serta antarmuka pengguna yang
fleksibel. Beberapa hal yang akan diuji dari sistem adalah kinerja, security, reliability, dan
usability.
Penilaian kinerja sistem secara keseluruhan adalah pada parameter response time
(waktu tanggap) sistem terhapa permintaan pengguna. Waktu tanggap dihitung dari saat sisi
pengguna meminta data sensor hingga sistem mengirim data yang dimaksud. Kinerja juga
hams stabil atas pertambahan pengguna atas layanan sistem. Menguji kemampuan sistem
dalam mengorganisasikan pengguna dan hak askesnya serta mengamankan layanan dan data
dari serangan- serangan luar. Kemampuan sistem dalam beradaptasi terhadap kegagalan satu
atau sebagian peralatan dalam sistem. Pengujian ini dapat dilakukan dengan melakukan
simulasi kegagalan salah satu perangkat sistem.
Pengujian ini akan menguji tingkat kemudahan sistem dioperasikan. Untuk menguji
sistem secara keseluruhan akan diadakan pengujian data dengan melakukan pengiriman,
pengubahan dan penghapusan data pada server yang tereplikasi terdistribusi
HASIL
Setelah melakukan penelitian maka ditemukan sistem yang dapat mereplikasi datavase
secara otomatis. Replikasi ini membutuhkan tabel-tabel bantu kedalam database penduduk
berdampingan dengan tabel kk dan art yang akan direplikasi, sebelumnya harus diketahuai
tempat dimana folder replikasi berada dalam hal ini diasumsikan folder replikasi berada pad
drive “D:\RaisSetting\Replikasi”
Setelah semuanya selesai disetting maka jalankan replikasi server root dengan
mengetik:D:\RaisSetting\Replikasi\bin\sym --port 8080 –server dan replikasi akan
dilaksanakan, dimana akan ditampilkan interface server yang menampilkan data setiap saat
perubahan-perubahan yang terjadi pada database di server root dan server client. Program ini
mengacu pada topologi jaringan yang ada pada pemerintah kabupaten maros, seperti pada
gambar 1
Pada gambar 1 menunjukkan topologi jaringan dari pembangunan data center secara
keseluruhan. Pada penelitian ini hanya dibahas pada bagian SKPD Kependudukan dan catatan
sipil dan Kecamatan sebagai contoh. Ini dapat dilihat pada gambar 2
Setelah Replikasi dijalankan, dan akan ditampilkan interface server yang menampilkan
data setiap saat perubahan-perubahan yang terjadi pada database di server root dan server
client, dapat dilihat pada gambar gambar 3
Pengujian
Pengujian Sistem merupakan aktifitas-aktifitas yang dilakukan pada sebuah perangkat
lunak untuk memastikan penerapan perangkat lunak telah sesuai dengan fungsinya atau
belum, ada beberapa pengujian yang digunakan .dalam penulisan ini adalah
Pengujian Blackbox
Metode ujicoba blackbox fokus pada keperluan fungsional dari software, Karena itu
ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi
input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Detail pengujian dari
sistem ini dapat dilihat pada tabel 1
Pengujian waktu proses Replikasi
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur bandwith, yaitu bandwith
monitor yang memonitoring lalu lintas jaringan termasuk besar transfer data dan waktu yang
dibutuhkan selama proses transfer data selesai, dengan menghitung jumlah selisih waktu
antara waktu mulai dan waktu selesai dan didapatkan hasil pengukuran seperti tabel 2
PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan suatu rancangan program replikasi secara otomatis dan
multi database, ini dapat dilihat dengan mengetik:D:\RaisSetting\Replikasi\bin\sym --port
8080 –server. Replikasi akan dilaksanakan, dan akan ditampilkan interface server yang
menampilkan data setiap saat perubahan-perubahan yang terjadi pada database di server root
dan server client. Replikasi database ini memiliki beberapa rancangan yaitu Rancangan
sistem, Arsitektur replikasi, Detai Arsitektur Replikasi dan pemodelan System.
Rancangan Sistem penelitian ini fokus pada bagaimana database bisa direplikasi,
dimana database yang ada pada server kecamatan bisa direplikasi di Server SKPD
Kependudukan dan selanjutnya direflikasi ke Server Data Senter. Dengan kata lain bahwa
data yang berada pada database di masing – masing server kecamatan setara dengan data yang
ada pada database di server SKPD Kependudukan. Sebagaimana kita bisa melihat rancangan
topologi jaringan dari pembangunan data center ini secara keseluruhan. Dari penjelasan
diatas dimana masing–masing Kecamatan memiliki server database yang akan di replikasi
dengan server database yang ada di SKPD Kependudukan dan Catatan Sipil kemudian
diteruskan ke server database Data Center yang berada di kantor Sekretariat Daerah tepatnya
di Ruang Server Pengelola Data Elektronik. Masing – masing Server Kecamatan, Server
SKPD dan Data Senter dihubungkan dengan sistem jaringan komputer. Sistem jaringan ini
nantinya antara masing – masing Kecamatan, SKPD dan Sekretariat Daerah dihubungkan
dengan teknologi wireless dikarenakan jarak yang lumayan jauh sehingga jika menggunakan
kabel akan kurang efektif.
Arsitektur Replikasi merupakan rancangan arsitektur replikasi secara umum, dimana
setiap server yang ada di kecamatan akan terhubung dengan sistem replikasi sehingga
ketersediaan data pada setiap server akan terpenuhi. Dari gambar tersebut dapat di gambarkan
secara garis besar.
Detail Arsitektur Replikasi fungsi Trigger yang ada pada setiap server menjadi pemicu
yang akan menginformasikan setiap perubahan pada suatu server berupa insert, update dan
delete secara real time, sehingga data perubahan tersebut akan didistribusikan ke seluruh
server yang ada. Pada jaringan internet akan dilindungi dengan Firewall sehingga data yang
didistribusikan ke setiap server terjamin keabsahannya (Inge Martina, 2008)
Server root sebagai server utama akan mengatur setiap server yang ada sesuai dengan
pengaturan yang telah ditentukan didalam tabel router, tabel trigger dan lainnya, tabel ini akan
ditambahkan kedalam tabel MySQL yang ada pada server SKPD Kependudukan dan catatan
sipil dan akan dikoneksikan dengan program java dengan menggunakan Java Database
Connectivity (JDBC), dengan JDBC ini dapat menghubungkan program java dengan
beberapa database yang berbeda. Protocol HTTP berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana
suatu pesan dapat diformat dan dikirimkan dari client ke server atau sebaliknya. HTTP
mengatur aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan web browser sebagai respon
atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini. Metodenya yaitu apabila database di
sisi Server Root mengalami perubahan maka trigger akan memicu aplikasi java melalui
Protocol HTTP Request Data ke server client , Kemudian Request tersebut akan diterima oleh
di sisi Server client dan melakukan perubahan pada database sesuai dengan request yang
diberikan dan begitu juga sebaliknya sehingga data dari server selalu sama antara yang server
dengan client. Menurut (Walsh, 2008) XML merupakan sebuah Markup Language untuk
dokumentasi terstruktur. Dokumen-dokumen terstruktur adalah dokumen-dokumen yang
mempunyai isi/content (kata, gambar) serta indikasi yang menyatakan makna dari content
tersebut. XML mempunyai kelebihan sebagai berikut (Tidwell, 2009).
Use case Diagram pada Pemodelan sistem, Perubahan disisi server kecamatan adalah
perubahan dimana server yang terdapat di kecamatan mengalami perubahan data seperti
menambah data, mengubah data dan menghapus data. Pada use case disisi server kecamatan,
terdapat 5 aktor yang saling terkait dan memiliki fungsi masing – masing. Ini dapat dijelaskan
secara berurut, pertama dimulai dari aktor aplikasi yang berhubungan dengan modify database
yang memiliki include tiga buah yaitu add, update dan delete. Setiap aktor aplikasi melakukan
aksi kepada modify database maka secara otomatis modify database akan melakukan
eksekusi kepada fungsi-fungsi include sesuai dengan aksi yang direquis oleh aktor aplikasi,
setelah itu Modify database akan melanjutkan hasil permintaan aktor aplikasi ke postgreSQL
server untuk dilakukan perubahan. Fungsi trigger sebagai pemicu dari setiap perubahan yang
terjadi pada postgreSQL akan memberikan respon kepada aktor Server client setiap
perubahan yang terjadi pada aktor postgreSQL. Server client akan mengeksekusi setiap
respon yang diberikan oleh trigger dan mengsingkronisasikannya ke aktor Server root yang
terdapat pada sisi server SKPD Kependudukan kemudian Server root kembali
mengsingkoronisasikan kedalam aktor MySQL.
Pada Activity diagram terdapat tiga kolom yaitu Application, server client, dan Server
root, application adalah sistem yang sedang berjalan yang digunakan untuk melakukan
aktivitas yang berhubungan langsung dengan sistem server database baik menambah, edit dan
menghapus (Gita, 2010). Pada saat application melakukan request modifikasi, secara
bersamaan akan memanggil fungsi –fungsi sesuai request yang dilakukan, kemudian direspon
oleh trigger yang terdapat pada Server client, trigger merupakan alat memicu Server client
untuk mengetahui terjadinya perubahan pada database dan kemudian melakukan
singkronisasi dengan Server root yang kemudian Server root mensingkronisasi database
sesuai dengan Respon modifikasi yang diterimanya dan setelah server root mensingkronisasi
database maka database client dan server akan sama kembali. Model data yang baik harus
fleksibel dan dapat beradaptasi untuk kebutuhan mendatang. Model data dirancang
seindependent mungkin terhadap aplikasi yang menggunakannya. Menurut data (Munir,
2009)
Setelah Replikasi dijalankan, dan akan ditampilkan interface server yang menampilkan
data setiap saat perubahan-perubahan yang terjadi pada database di server root dan server
client.
KESIMPULAN DAN SARAN
Ketersediaan data yang tinggi dan kompleks dapat diimplementasikan relatif mudah dan
cepat dengan memanfaatkan sistem replikasi terdistribusi sehingga kehilangan data, bukan
merupakan masalah lagi. Pada sistem ini disarankan masih kurang dalam hal keamanan
sistem jaringan pada saat terjadi pengiriman atau penerimaan melalui HTTP karena masih
menggunakan web standar dan masih banyak perintah-perintah yang dilakukan dengan
menggunakan perintah manual belum diautomatisasi. Diharapkan pihak pemerintah dapat
menyiapkan server yang memadai disetiap kecamatan sehingga dalam menyimpan data,
pemrosesan data, dan sistem transfer data, dapat lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Carlo Curino dan Evan Jones, (2010), “A Work load Driven Approach to Database
Replication and Partitioning”,Institute Tecnologico de Informatica, Valencia Gita Indah Marthasar, (2010), “Implementasi web service untuk mendukung interoperabilitas
pada aplikasi e-commerce”Universitas Muhammadiyah Malang. Gunnar Mathiason. (2011), “Virtual Full Replication for Scalable Distributed Real-Time
Databases", University of Skovde. Inge Martina(.2008), “36 Jam Belajar Komputer Microsoft SQL Server 2000”, Elex Media
Komputindo, Jakarta. JE Armendariz, FD Mufioz-Escoi, Ml Ruiz-Fuertes, JR Gonzalez de Mendivil, L. Irun-Briz.
(2005), "Dealing with Writeset Conflicts in Database Replication Middlewares", Institute Tecnologico de Informatica, Valencia.
Matthias Wiesmann dan FernandoPedone, (2006) Database Replication Techniques a Three
Parameter Classification, MI Ruiz Fuerte. (2011), "On the Consistency, Characterization, Adaptability and Integrity of
Database Replication Systems", Universitat Politecnica de Valencia, Valencia. Munir, Rinaldi (2009) “Strategi Algoritma. Program Studi Teknik Informatika”, Sekolah
Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung. Tidwell, D. (2009), “Tutorial: Introduction to XML”, Raleigh, NC. Wahana Komputer. (2000), “Panduan Aplikatif dan Solusi Membuat Aplikasi Client Server
dengan Visual Basic 2008”, Andi, Semarang. Walsh, N. (2008), “A Technical Introduction to XML”, ArborText, Inc. Whei-Jen Chen.Venkatesh Gopal.Holger Kirstein,Madison Pruet.Nilesh Ozarkar.Ammu Soni
dan Amit Vashishtha. (2011), "IBM Informix Flexible Grid Extending Data Availability".
Yasushi Saito dan Marc Shapiro,(2004), ” Optimistic Approaches”, Prentice-Hall.New Jersey
Gambar 1: Topologi Jaringan Data Center di Sekda Kabupaten Maros
Gambar 2: Perencanaan Topologi Jaringan SKPD dan Kecamatan
Gambar 3: Interface Sistem Server Replikasi
Tabel 1. Item Pengujian blackbox
No Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian
1 Penambahan tabel replikasi
Mengetik Perintah create-sym-tables Blackbox
2 Menjalankan server Replikasi
Mengetik Perintah sym --port 8080 –server Blackbox
3 Mendaftar ke Server Root
Mengetik Perintah open-registration Blackbox
4 Mensinkronkan data awal Server Client
Mengetik Perintah reload-node Blackbox
5 Menambah Data Tambah Data Blackbox 6 Mengubah Data Edit Data Blackbox 7 Menghapus Data Hapus Data Blackbox
Tabel 2: Waktu rata - rata query
No Jumlah record Waktu Mulai Waktu
Selesai Rata - rata
(detik) I II III
40 80 160
07:22:01 07:24:01 08:00:01
07:22:02 07:22:02 08:00:03
1 2 4