30
Anggota Kelompok : Rio Huda Saputra 5210100043 Abel Qodri S.W. 5210100044 Helmi Setiawan 5210100159 Tugas Audit Penyusunan Tata Kelola Pemeliharaan Server di IS- Net

Groupass Midterm 03c 09

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas tata kelola dan audit dengan studi kasus pemeliharaan server jurusan sistem informasi its surabaya untuk mengetahui masalah serta pemberian rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan server jurusan

Citation preview

Pemeliharaan Server di IS-
Metodologi ........................................................................................................................................................... 10 
Identifikasi Proses dan Tujuan Bisnis IS Net ..................................................................................................... 11 
Tujuan Bisnis (Divisi IT Jurusan Sistem Informasi) ........................................................................................ 11 
Proses Bisnis IS-NET (Divisi IT Jurusan Sistem Informasi) ........................................................................... .. 11 
Domain IT Process ............................................................................................................................................ 12 
Identifikasi Proses IT ............................................................................................................................................. 14 
Kondisi eksisting proses bisnis pada divisi IT jurusan sistem informasi ............................................................ 14 
Penanggung jawab pada IS-Net ............................................................... ..................................................... 14 
Macam-macam Server IS-Net .................................................................................................. ..................... 15 
1.  Keamanan Fisik ................................................................................................................... ..................... 17 
Pemeliharaan Server IS-Net .......................................................... ................................................................ 18 
2.  Prosedur penggunaan dan pemeliharaan IS-Net. ..................................................................................... 2 
3.  Kebijakan Hak Akses Ruangan Server IS-Net. ............................................................................................ 3 
4.  Kebijakan kelayakan kondisi tata ruang .................................................................................................... 3 
Kesimpulan ............................................................................................................................................................. 4 
Gambar 2. Aktivitas server IS-Net ......................................................... ................................................................ 11
Gambar 3. Proses IT server IS-Net ........................................................................................................................ 14
 
Tabel 1. Kondisi ruangan server rekomendasi dan saat ini .................................................................................... 8 
Tabel 2. Rincian Jobdesk Penanggung Jawab IS-Net ............................................................................................ 15 
Tabel 3. Jenis server IS-Net di jurusan ............................................................. ..................................................... 15 
Tabel 4. Definisi dari Server IS-Net ....................................................................................................................... 16 
Tabel 5. Wifi yang terpasang ................................................................................................................................ 17 
Tabel 6. Daftar Resiko dari IS-Net ......................................................................................................................... 19 
Tabel 7. Daftar Risk Register (Operasional) ............................................................................................................ 0 
Tabel 8. Keterangan penilaian risk register ............................................................................................................ 1 
Tabel 9. Kebutuhan Kontrol dari penentuan resiko ............................................................................................... 0 
Tabel 10. Pemeliharaan pada server IS-Net dan Aktor ......................................................... .................................. 2 
 
LATAR BELAKANG
Pada jurusan Sistem Informasi ITS, IS Net merupakan penyedia layanan teknologi IT agar semua IT
dapat digunakan dengan baik dalam lingkungan kampus Sistem Informasi ITS. Di jurusan Sistem Informasi
sendiri letak dari IS-Net berada di ruang dosen pojok lantai 2. IS-Net dikelola oleh 3 dosen dengan jobdesk
yang berbeda-beda seperti manajemen data, akses jaringan, pengendali akses point dan sebagainya. Pada
 jurusan Sistem Informasi, IS-Net memiliki 1 switch dan 10 Subnet. IS-Net juga memiliki 5 server yaitu E-
learning, File Server, DHCP, 2 IP Publik, dan Database.
Seperti kebanyakan server pada umumnya IS-Net juga memiliki beberapa permasalahan dan resiko
yang sewaktu-waktu menyerang. Beberapa resiko tersebut diantaranya adalah listrik dari jurusan sistem
informasi yang sering sekali terjadi kerusakan sehingga menggannggu aktivitas operasional dari server, selain
itu server downtime karena overload request dan ruangan dari server IS-Net yang tidak sesuai dengan standart
atau gedung Jurusan Sistem Informasi yang sudah tua tidak cocok dengan kebutuhan untuk mendukung
performa dari server IS-Net. Pemeliharaan server IS-Net yang masih menganut metode pemeliharaan regular,
dimana pemeliharaan server hanya dilakukan pada saat adanya dosen atau elemen jurusan yang komplain
saja.
Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu diadakannya tata kelola tentang pemeliharaan server
IS-Net agar proses bisnis yang terjadi dapat berjalan dengan baik. Tata kelola tersebut akan meninjau ulang
apakah pemeliharaan yang telah dilakukan selama ini sudah baik atau mungkin ada kekurangan dalam
pengimplementasiannya. Serta apakah ada sistem pemeliharaan baru dengan mengurangi resiko yang sudah
ada sehingga proses bisnis dari IS-Net sendiri akan berjalan lebih baik lagi. Tata kelola ini akan berfokus pada
pemeliharaan server dalam pemenuhan kebutuhan operasional pada jurusan saja dikarenakan server IS-Net
sangat sering di akses untuk kebutuhan mata kuliah dan akses internet mahasiswa, dosen dan karyawan
 jurusan sistem informasi.
1.  Belum adanya penetapan kebijakan, prosedur dan peraturan dalam pemeliharaan sever IS-Net.
2.  Standarisasi tata kelola pada pemeliharaan server yang belum ada.
BATASAN MASALAH
1.  Studi kasus yang dipakai adalah pemeliharaan dari IS-Net pada jurusan Sistem Informasi ITS.
2.  Menggunakan framework COBIT 4.1 dalam standarisasi tata kelola yang akan digunakan.
TUJUAN
1.  Untuk mengetahui langkah dalam membuat tata kelola pemeliharaan server IS-Net dari Jurusan
Sistem Informasi berdasarkan framwork COBIT 4.1 .
2.  Untuk memberikan pengetahuan cara yang benar dalam menetapkan tata kelola dengan studi kasus
yang diberikan.
Bagi Penulis :
1.  Memberikan pengalaman tentang tata cara membuat tata kelola SI/TI yang benar.
2.  Mengetahui dan dapat menerapkan cara membuat tata kelola SI/TI berdasarkan framework COBIT
4.1.
1.  Membantu pengelola server IS-Net dalam membuat tata kelola pemeliharaan server IS-Net.
2.  Dapat memberikan solusi kepada pengelola server dalam mengontrol pemeliharaan server IS-Net.
 
Control Objective for Information and Related Technology yang disingkat COBIT merupakan suatu
panduan standar praktik dalam manajemen teknologi informasi. Standard COBIT dirilis oleh IT Governance
Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu:
  Align, Plan, and Organise
  Build, Aquire, and Implement
  Deliver Service and Support
  Monitor, Evaluate, and Assess
membantu stakeholder dalam memahami serta mengelola resiko-resiko yang berhubungan dengan IT. Cobit
menyediakan kerangka tata kelola IT dan petunjuk objective control yang detail, untuk seluruh stakeholder
yang terkait.
IS  – NET
Pada jurusan Sistem Informasi ITS, IS Net merupakan penyedia layanan teknologi IT agar semua IT
dapat digunakan dengan baik dalam lingkungan kampus Sistem Informasi ITS. Di jurusan Sistem Informasi
sendiri letak dari IS-Net berada di ruang dosen pojok lantai 2. IS-Net dikelola oleh 3 dosen dengan jobdesk
yang berbeda-beda seperti manajemen data, akses jaringan, pengendali akses point dan sebagainya. Pada
 jurusan Sistem Informasi, IS-Net memiliki 1 switch dan 10 Subnet. IS-Net juga memiliki 5 server yaitu E-
learning, File Server, DHCP, 2 IP Publik, dan Database.
STRUKTUR ORGANISASI
KONDISI RUANGAN SERVER IS-NET
No Keadaan Ruang Server secara umum Keadaan Ruang Server IS-net
Spesifikasi Ruangan
terhadap ruangan sekitar.
tertutup, namun tidak kedap suara terhadap ruangan
sekitar.
Log-Book untuk mencatat semua kegiatan
diruang server
seluruh kegiatan yang ada diruang server.
3 Tidak terdapat peraturan untuk membawa
makanan dan minuman
4 Ruang server tidak boleh difungsikan sebagai
gudang untuk menyimpan barang-barang yang
tidak dibutuhkan
digunakan seperti rak buku, mesin perbankan
5 Pintu sebaiknya memiliki lebar 1-1,2m dan tinggi
2.4m
Pintu pada IS-Net memiliki lebar 70 cm dan tinggi 2m
6 Menggunakan lantai anti static untuk raised floor Masih menggunaka lantai keramik biasa
7 Ruangan tidak boleh ada jendela (utk alasan
keamanan, suara, dan lingkungan sekitar)
Pada IS-Net masih terdapat jendela sehingga banyak
binatang-binatang kecil yang masuk keruang server.
8 Ruangan tidak boleh dilalui oleh jalur/pipa air Tidak terdapat atau tidak dilalui jalur/pipa air
Standart Peralatan
grounding yang baik
pada tahun 2004
telepon
Pencegahan Kebakaran 
api “Pre-Action” system sangat disarankan
Tidak dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran
2. Bahaya kebakaran dapat berkurang apabila
cabling dan cooling system berada ditempat yg
sama diatas atau dibawah lantai.
Penempatan cabling dan cooling telah berada di tempat
yang sama diatas atau dibawah lantai, sehingga bahaya
kebakaran dapat berkurang
Sistem Mekanikal (AC) 
berdiri sendiri (tidak menjadi satu dengan
pendingin gedung) dengan temperatur sekitar
20 C 
memiliki kapasitas masing-masing 2pk dengan derajat
antara 18 - 20 C. 
Sistem Listrik (Kapasitas dan Kualitas) 
1. Ruang server harus memiliki power panel
tersendiri dan terpisah antara peralatan
computer dan AC.
serta AC masih menjadi satu.
2. Membentuk power supply yang berkualitas harus
dipertimbangkan untuk digunakan oleh
lain.
penggantian UPS yang belum terrealisasi
Kapasitas Memory 
IS-Net lebih memonitoring file server bukan hardisknya,
dan memastikan bahwa freespace hardisk minimal 30%
dari database
METODOLOGI
Berikut adalah metodologi yang kami lakukan dalam menganalisis tata kelola yang akan di
implementasikan pada pemeiliharaan IS-Net:
Tahapan ini digunakan untuk mencari literatur yang mendukung dalam pengerjaan laporan ini seperti tata
kelola, COBIT, Proses IT, dan resiko.
2.  Analisis Kondisi Eksisting
Tahapan ini digunakan untuk menganalisis keadaan server IS-Net yang digunakan untuk proses bisnis dan
tujuan bisnis dari server IS-Net
3.  Identifikasi Tujuan Bisnis dan Proses Bisnis
Tahapan ini digunakan untuk melihat tujuan bisnis dan proses bisnis dari server IS-Net. Tujuan Bisnis dan
proses bisnis tersebut digunakan dalam menentukan proses IT
4.  Identifikasi Proses IT
Tahapan ini adalah melihat proses apa saja dalam server IS-Net yang didukung oleh penggunaan IT
5.  Identifikasi Server
Pada tahapan ini digunakan untuk melihat lingkup apa saja yang terdapat dalam Server IS-Net
6.  Identifikasi Resiko
Pada tahapan ini adalah untuk menganalisis resiko yang mungkin saja akan terjadi dalam pemeliharaan
server IS-Net
7.  Identifikasi Risk Register
Pada tahapan ini berisi tentang bagaimana cara mengontrol resiko yang telah diidentifikasi sebelumnyam
dan menentukan prioritas untuk keseluruhan resiko.
8.  Pembuatan Tata Kelola
9.  Pembuatan Laporan
Tahap paling akhir adalah pembuatan laporan yang berisi dokumentasi dari hasil pengerjaan dalam semua
langkah metodologi.
IDENTIFIKASI PROSES DAN TUJUAN BISNIS IS NET
TUJUAN BISNIS (DIVISI IT JURUSAN SISTEM INFORMASI)
Dari Studi Kasus yang kami ambil ini terdapat tujuan bisnis yang di jalankan oleh divisi IT dari Jurusan
Sistem informasi ini adalah :
Menyediakan dan memberikan pelayanan seputar fasilitas jaringan informasi, data, internet, dan
server untuk semua elemen Jurusan Sistem Informasi mulai dari dosen, karyawan dan mahasiswa.
Dari tujuan bisnis IS-Net di atas atau yang kami sebut adalah tujuan bisnis dari divisi IT jurusan
Sistem informasi kami simpulkan bahwa tujuan IT dari jurusan Sistem Informasi merupakan tujuan
bisnis dari IS-NET
Dengan tujuan bisnis tersebut IS-Net memiliki Proses Bisnis seperti berikut :
Gambar 2. Aktivitas server IS-Net
MEMASTIKAN KONEKSI INTERNET
Dalam hal ini IS Net bertugas sebagai penyedia layanan jaringan internet di Jurusan Sistem Informasi,
sehingga menjadi salah satu fasilitas utama dalam jalannya proses pembelajaran dan akademik di
 jurusan. Oleh karena itu performa dari IS Net sendiri harus tetap terjaga agar segala koneksi internet
Aktivitas IS-Net
 
terus berjalan dengan baik dan terus mendukung proses pengolahan data, jaringan dan belajar
mengajar di Sistem Informasi.
MAINTENANCE SERVER
Maintanance atau perawatan terhadap IS Net sendiri dilakukan guna menjaga agar server terhindar
dari serangan dan resiko yang kemungkinan akan terjadi sewaktu-waktu. IS Net adalah tumpuan
dasar dari beberapa web, peyimpanan data, dan aplikasi dari Jurusan Sistem Informasi.
MENYIAPKAN FASILITAS WIFI
Kebutuhan jaringan internet bagi karyawan, dosen dan mahasiswa Jurusan Sistem Informasi
diberikan oleh IS Net dengan menyediakan Wifi yang mempermudah pertukaran data melalui
 jaringan internet dapat dilakukan setiap saat di lingkungan Sistem Informasi. Wifi tersebut terus
monitoring pemakaiannya sehingga jaringan internet tetap terhubung dengan efektif dan efisien ke
penggunanya.
MELAKUKAN RISET-RISET JARINGAN
Jaringan yang digunakan oleh Jurusan mulai dari perangkat dan segala fasilitas pendukungnya terus
dikembangkan sehingga menjadi fasilitas yang semakin baik dengan adanya evaluasi yang berkala
untuk penggunaan jaringan tersebut.
  APO011 Manage Quality
Semakin besarnya keperluan dari server IS Net, penjagaan kualitas dari hardware ataupun
software pendukung menjadi penting sehingga server dapat memenuhi kebutuhan
penggunaan jaringan di Jurusan Sistem Informasi.
  APO012 Manage Risk
Server IS-Net yang merupakan tumpuan utama dari jaringan internet, data dan aplikasi yang
ada di Jurusan Sistem Informasi membuat rawan dengan resiko yang sewaktu-waktu bisa
terjadi. Sehingga dibutuhkan sebuah support untuk mencegah atau meminimalisir resiko
tersebut.
Pengelola dari IS Net dibutuhkan orang yang berpengalaman dan berpengetahuan tetang
server dan penanganannya. Apabila terpaksa pengelola di gantikan maka pengetahuan dari
pengelola baru harus menyamakan dengan pengelola server sebelumnya sehingga ada
standart dari pengelolaan server IS Net sendiri.
 
 
  BAI09 Manage Assets
Dari permasalahan jurusan yang sering terjadi mati lampu membuat hardware dari server
yang menjadi imbasnya, sehingga penanganan lebih awal dari masalah tersebut harus segera
di kelola sehingga Server IS Net yang merupakan pusat dari segala pertukaran data dari
seluruh jaringan Jurusan Sistem Informasi tersebut data dan aset di dalamnya dapat terjaga
dan terawat dengan penambahan UPS (unpredictable power supply) sehingga saat listrik
tiba-tiba padam server tidak langsung mati.
DELIVER SERVICE AND SUPPORT
  DSS01 Manage Operation
Server harus menyala 24 jam 7 hari sehingga penggunaan jaringan internet dan aplikasinya
dapat berjalan maksimal. Dan pengecekan arus dari jaringan yang mendukung dari kinerja
server secara berkala. AC yang berfungsi untuk mendinginkan Server terus dipantau suhu
ruangannya agar server tidak overheat dan mati.
  DSS03 Manage Problem
Jika IS Net mengalami penurunan performa karena kapasitas memori penuh maka dilakukan
penghapusan data yang tidak perlu seperti cache yang berlebihan dan mengganggu jalannya
server. Serta kehilangan data karena padamnya listrik sehingga data tidak tersimpan harus
dilakukan backup rutin per harinya.
MONITOR, EVALUATE, AND ASSESS
 
KONDISI EKSISTING PROSES BISNIS PADA DIVISI IT JURUSAN SISTEM INFORMASI
Berikut adalah proses IT yang dilakukan oleh IS-Net :
Gambar 3. Proses IT server IS-Net 
Dapat dilihat pada topologi server IS-Net yang dtunjukkan oleh gambar 3 di atas bahwa IS-Net
menggunakan topologi star, dimana jaringan di Jurusan Sistem Informasi menggunakan Cisco
(Catalyst 4900M) sebagai firewall sebelum terhubung dengan internet. Dan Cisco (Catalyst 2600G)
sebagai hub yang akan membagai IP untuk mesing-masing router yang berada di lingkungan Jurusan
Sistem Informasi. Router D-link (DES-1024R) sebagai hub untuk jaringan IS-Net, router ini
mempunyai subnet 10.126.10.x jadi untuk masing-masing ip-addres mulai authentification hingga
DNS selalu mempunyai address 10.126.10.x. Cisco (Catalyst 2600G) juga membagi address untuk
setiap lab dan hotspot wifi yang berada di lingkungan Jurusan Sistem Informasi seperti LPSI, RBSI,
EBIS, SPK, PPSI, dan TU.
PENANGGUNG JAWAB PAD A IS-NET
 
 
No. Nama Jabatan Deskripsi Jobdesk  
1. Radityo Prasetyanto W Koordinator Server IS-Net Mengawasi dan melakukan
maintenance terhadap e-learning serta
dan kinerja yang dilakukan oleh teknisi.
Terutama dalam memantau apakah
yang dikerjakan telah benar dalam
menangani jaringan server di IS-Net
2. Nanok Adi Saputra Teknisi di IS-Net Melakukan perbaikan apabila terdapat
kerusakan dan melakukan maintenance
yang ada di IS-Net
MACAM-MACAM SERVER IS-NET
Server pada IS-Net terdiri dari 5 server, yang dijelaskan pada table 4.
Tabel 3. Jenis server IS-Net di jurusan
No. Nama Server Deskripsi
1. E-learning Sebagai akses website elearning  berupa interface yang digunakan untuk
proses pembelajaran.
2. File server   .Sebuah komputer terpasang ke jaringan yang memiliki tujuan utama
memberikan lokasi untuk akses disk bersama , yaitu penyimpanan
bersama file komputer (seperti dokumen, file suara, foto, film, gambar,
database, dll) yang dapat diakses oleh workstation yang melekat pada
 jaringan komputer. Layanan ini dikhususkan untuk dosen, karyawan
share umum disesuaikan dengan alamat file server.
  Digunakan untuk proses pembelajaran elearning.
3. DHCP Layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP pada komputer yang
memintanya.
4. 2 IP public IP address yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan
IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung di internet baik
secara langsung maupun tidak langsung.
 
  Data username dan password
  Recruitment
No. Server Penanggung
1. e-learning 1
Radityo
oleh dosen & mahasiswa Ubuntu
karyawan, RBSI, JSI net Mikrotik
80 G & 40
WIRELES SERVER IS-NET
Wireles yang tersebar pada Jurusan Sistem Informasi ITS yang ditangani oleh IS-Net
Tabel 5. Wifi yang terpasang
No. Letak Wireles Hak Akses
1. Wireles Plasa JSI
PERMASALAHAN DALAM PEMELIHARAAN IS-NET
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan keamanan server:
1.  
  Pengontrolan akses fisik
  Standar ruangan server
2.  
  Pengaturan terhadap sistem
  Pengaturan pengoperasian
Security : data-data mac
  Kebijakan terkait control akses fisik
Adapun permasalahan dan resiko yang dapat terjadi pada server adalah sebagai berikut:
a.  Permasalahan dari faktor manusia
-  Masuknya orang luar yang tidak sah ke ruang server
-  Eksploitasi keamanan ruang server yang dilakukan orang dalam
-  Kurangnya pengetahuan dan ketanggapan staf dalam menangani permasalahan yang terjadi pada
server
-  Listrik mati
-  Terjadinya kebakaran
-  Terjadinya bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan lain-lain
-  Lokasi server yang menjadi satu dengan gedung pusat, yakni gedung Jurusan Sistem Informasi
-  Lokasi server yang dekat dengan jalan raya utama
-  Kontruksi bangunan tidak tahan gempa
-  Bahan bangunan yang dipakai mudah terbakar
-  Terdapat jendela yang tidak sesuai dengan standar ruangan server
c.  Permasalahan dari faktor jaringan
Server sering mengalami downtime karena ada request  yang berlebihan terutama pada e-learning 
d.  Permasalahan dari faktor finansial
Keterbatasan dana untuk membangun ruang server yang memenuhi standar
e.  Permasalahan dari faktor hardware
-  Harddisk yang bad sector  
-  Motherboard yang rusak
Dari permasalahan-permasalahan yang telah kami sebutkan di atas, kami akan lebih fokus pada permasalahan
dari faktor lingkungan.
PEMELIHARAAN SERVER IS-NET
Apabila terjadi permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka dalam perbaikannya akan ditangani
sendiri oleh penanggung jawab IS-Net di Jurusan Sistm Informasi ITS. Namun apabila ada pemasalahan yang
tidak bisa ditangani sendiri maka akan dilaporkan dan ditangani oleh pihak Pusat komputer (Puskom) ITS.
Untuk pemeliharaan IS-Net dilakuan secara incidental   atau apabila ada keluhan dari dosen dan
keluhan dari pemakai layanan IS-Net maka akan langsung ditangani dan diperbaiki, pemeliharaan seperti ini
termasuk pemeliharan regular.
IDENTIFIKASI RESIKO
Pada identifikasi resiko ini kami akan menfokuskan pada resiko  – resiko apa saja yang dapat
 
resiko – resiko tersebut :
No Risk Cause Impact Response Response Detail
Hardware  
Pada Risk Register disini kami mengelompokkan berdasarkan pemeliharaan server pada saat operasional dari server IS-Net. Sehingga pemeliharaan yang kami
 jabarkan dibawah adalah resiko yang mungkin terjadi disaat server berjalan tiap harinya.
Tabel 7. Daftar Risk Register (Operasional)
 
 
 
 
Risk
Rating
1 Mengajukan laporan kepada
tata ruang
atau penggunaan sistem
Preventive   Membuat dokumen kebijakan
pengamanan terhadap virus dan
profesional untuk mentraining
memori server tidak terpakai
Dalam menentukan prioritas resiko kami melakukan beberapa cara seperti :
1.  Memberikan tingkatan pada resiko mulai dari tingkat ancaman yang rendah, sedang dan tinggi (Low,
Medium, High & Very High)
2.  Dari tingkatan yang kami berikan pada resiko tersebut dibandingkan dengan prioritas resiko dengan
tingkat kerusakan yang ditimbulkan dan biaya yang dikeluarkan.
Dari identifikasi resiko yang kami lakukan maka dapat didapatkan bahwa dalam pemeliharaan server IS-Net
tersebut dibutuhkan pembuatan sebuah peraturan, kebijakan dan prosedur yang harus dilakukan, yaitu :
1.  Kebijakan pengamanan terhadap virus dan hacker
2.  Prosedur penggunaan dan pemeliharaan IS-Net.
3.  Kebijakan Hak Akses Ruangan Server IS-Net.
4.  Kebijakan kelayakan kondisi tata ruang
 
a.  Antivirus yang digunakan adalah Avast Internet Security 7
b.  Yang berhak mengupdate antivirus adalah penanggung jawab dari IS-Net
c.  Koneksi terhadap internet harus selalu menyala agar antivirus dapat melakukan update seara
otomatis
d.  Adanya dokumentasi yang dilakukan oleh penanggung jawab IS-Net terhadap virus-virus yang
menyerang server IS-Net
e.  Scan terhadap data dari virus harus dilakukan secara berkala
f.  Memberikan firewall pada server untuk memblokir serangan hacker
g.  Menggunakan sistem operasi berbasis linux/unix
2.  PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN IS-NET.
Cara mematikan server di IS Net, yaitu :
1.  Dengan menggunakan alat yang yang bernama KVM Switch. Di dalam ruang server terdapat dua buah
KVM Switch. KVM Switch disini adalah sebuah alat elektronik yang terdiri dari sebuah keyboard,
mouse, dan video yang mengontrol delapan komputer secara sekaligus.
2.  Komputer yang menggunakan OS windows server menggunakan remote dari jarak jauh (remote
desktop).
3.  Komputer yang menggunakan OS Ubuntu menggunakan Secure Shell (SSH). SSH menggunakan
kriptografi kunci publik untuk mengotentikasi komputer remote dan membiarkan komputer remote 
untuk mengontentikasi pengguna, jika perlu.
4.  Komputer yang menggunakan OS FreeNAS menggunakan web browser.
Tabel 10. Pemeliharaan pada server IS-Net dan Aktor
No. Server Pemeliharaan
1. e-learning (250 GB) Dilakukan secara manual oleh Radityo P. tanpa terjadwal. Tetapi untuk
menjaga stabilitas server, tetap dilakukan penghapusan file-file yang tidak
perlu. Jika space server sudah penuh (mencapai 80%), maka akan muncul
warning. Selama ini tidak pernah sampai muncul warning, file-file yang
tidak penting sudah dihapus.2. Database (250 GB)
3. File server (3 TB + 9 TB)
Dilakukan secara insidentil dan tidak ada prosedur untuk melakukan
pemeliharaan namun dengan menggunakan riset oleh Rio Indra M. dan
Nanok
4. IP Public (500 GB + 80 GB) Dilakukan secara insidentil dan tidak ada prosedur untuk melakukan
 
Dilakukan secara insidentil dan tidak ada prosedur untuk melakukan
pemeliharaan namun dengan menggunakan riset oleh Rio Indra M. dan
Nanok
  Komputer TU
  Printer TU
Pemeliharaan yang ditangani oleh IS-Net (Outsource), yaitu :
  AC
3.  KEBIJAKAN HAK AKSES RUANGAN SERVER IS-NET.
a.  Yang memiliki hak penuh untuk mengakses ruangan IS-Net adalah penanggung jawab dari IS-Net.
b.  Jika terdapat pihak luar yang ingin mengakses ruangan IS-Net, maka diperlukan persetujuan serta
ijin dari penanggung jawab dan di dampingi oleh salah satu dari penanggung jawab IS-Net
tersebut.
c.  Untuk pihak luar yang ingin mengakses ruang IS-Net, maka harus memberikan penjelasan
mengenai kepentingan dan tujuan dalam penggunaan ruang IS-Net tersebut.
d.  Penanggung jawab IS-net yang memberikan ijin terhadap pihak luar bertanggung jawab penuh
terhadap kondisi IS-Net selama kunjungan berlangsung.
e. Adanya dokumentasi yang dilakukan oleh penanggung jawab IS-Net terhadap kunjungan-
kunjungan dari pihak luar dengan lengkap meliputi, identitas, waktu berkunjung, waktu
meninggalkan ruang IS-Net, dan alasan kepentingan untuk mengakses.
f.  Penanggung jawab IS-Net memastikan bahwa setiap pengunjung harus mematuhi peraturan yang
ada.
4.  
a.  Atap dari ruangan server dilapisi dengan bahan anti air
b.  Dalam ruangan server terdapat minimal 2 buah Air Conditioner untuk menjaga temperatur
ruangan pada server.
c.  Server diberikan sebuah lemari khusus yang kedap air dan tahan akan goncangan dan benturan
dari luar.
d.  Kabel server disusun dan ditata dengan pemberian kode pada masing – masing kabel.
e.  Rak atau lemari server di jaga oleh minimal 2 orang administrator
 
g.  Ruangan diberikan alat pengukur suhu agar dapat terus memantau suhu ruangan (standar 20
derajat celcius)
h.  Jarak antara rak dan tembok dari ruangan server diberikan luang antara 10 sampai 20 sentimeter.
KESIMPULAN
Dalam melakukan sebuah tata kelola yang benar dibutuhkan suatu analisa dan identifikasi yang
terperinci untuk mendapatkan sebuah informasi yang tepat dalam menentukan sebuah kontrol yang tepat
terhadap studi kasus atau permasalahan yang kami kerjakan. Dari pembelajaran mengenai studi kasus yang
kami analisis tanpa adanya tata kelola resiko – resiko yang kemungkinan terjadi akan lebih besar.
Namun disisi lain, pada server IS-Net belum ada suatu tata kelola tertentu dalam mengatur kebijakan
dan prosedur dalam menanggulangi resiko yang dapat sewaktu-waktu menyerang. Sehingga kami memberikan
sebuah solusi tata kelola yang berisikan tentang kebijakan dan prosedur sesuai dengan COBIT 4.1 yang
 
Pengambilan data dan informasi mengenai server IS-Net seperti informasi server, pemeliharaan server, resiko,
ancaman, struktur organisasi, dll kami dapatkan dengan cara melakukan wawancara langsung kepada
administrator dan teknisi dari Server IS – Net atau Mas Nanok Adi Saputra pada tanggal 15 November 2013.
Chenkajib. (2010, Juny 23). Chenkajib's. Dipetik November 19, 2013, dari Pengelolaan dan pemeliharaan ruang
server: http://chenkajib.wordpress.com/2010/06/23/pengelolaan-dan-pemeliharaan-ruang-server/
Institute, I. G. (2007). COBIT 4.1 Framework. Rolling Meadows: www.itgi.org.
webcourse. t.thn. http://webcourse.cs.technion.ac.il/234270/Winter2013-
2014/ho/WCFiles/RiskRegisterTemplateV1.0.xls (diakses 11 07, 2013).
Wikipedia. (2013, April 06). COBIT . Dipetik November 19, 2013, dari Wikipedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/COBIT