Upload
darafelisiaardhityasari
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
1/38
ANALISA DAERAH PROSPEK PANAS BUMI BERDASARKAN KELURUSAN CITRA
LANDSAT DAN DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM) DAERAH GUNUNG LAWU
DENGAN SOFTWARE BEAM VISAT DAN ARCGIS
Dosen Pengampu :
Dr. Widya Utama, DEA
Disusun Oleh :
M. Afif Afianto (3712 100 017)
Rizal Taufiqurrahman (3713 100 010)
Anindya Putri R (3713 100 021)
Farid Hendra P (3713 100 033)
Paul Chemistra (3713 100 053)
Dara Felisia A (3713 100 054)
TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
2/38
I. PENDAHULUAN
Salah satu wilayah di Indonesia yang menunjukkan indikasi adanya sumber energi panas
bumi adalah wilayah Gunung Lawu. Sistem rekahan yang merupakan media bagi fluida panas
bumi seperti fumarol dan mata air panas yang muncul ke permukaan dapat didelineasi dengankelurusan pada citra. Metode penelitian yang dilakukan meliputi analisis citra Landsat ETM dan
Digital Elevation Model (DEM). Kelurusan-kelurusan yang diperoleh dari hasil analisis citra akan
sangat membantu dalam melakukan analisis struktur geologi daerah Gunung Lawu. Daerah yang
memiliki struktur geologi paling intensif dan pola umum dari struktur geologi berkaitan dengan
sistem pembentukan panas bumi daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam pengolahan data
pada data dari penelitian ini yaitu dengan cara menganalisis kelurusan daerah Gunung Lawu
dengan menggunakan citra Landsat ETM dan Digital Elevation Model (DEM). Citra Landsat yang
digunakan dalam untuk analisis kelurusan bersumber dari USGS (United State Geological Survey)
yang nantinya akan diolah dengan menggunakan software BEAM VISAT dan data DEM yang ada
akan diolah menggunakan ArcGis.
Jika dilihat berdasarkan geologi regionalnya Gunung Lawu yang terletak Pulau Jawa
merupakan salah satu daerah jalur subduksi dua lempeng besar dunia, yaitu lempeng Indo-
Australia di bagian selatan dan lempeng Eurasia di bagian Utara. Tumbukan kedua lempeng ini
menyebabkan pembentukan jalur gunung api yang memanjang dari bagian barat sampai bagian
timur. Salah satu gunung api ang terbentuk akibat tumbukan ini adalah Gunung Lawu di perbatasan
Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur. Gunung Lawu memiliki tipe gunung api strato
yang diklasifikasikan ke dalam gunung api tipe B.
Menurut Van Bemmelen (1949), Gunung Lawu berada di Zona Solo Sensu Stricto,
bersama gunung lain yang berderet ke bagian timur Pulau Jawa sampai Gunung Ijen di
Banyuwangi. Geomorfologi Gunung Lawu dapat dikelompokkan menjadi empat satuan, yaitu
satuan geomorfologi kubah intrusi, satuan geomorfologi vulkanik Gunung Jobolarangan, satuan
geomorfologi vulkanik Gunung Lawu, dan satuan geomorfologi dataran alluvial. Berdasarkan Peta
Geologi Lembar Ponorogo, Jawa Tengah oleh Sampurno dan H. Samodra, 1997 (Gambar 1),
batuan yang ada di sekitar Gunung Lawu dari tua ke muda terdiri dari:
1. Tma, merupakan satuan batuan terobosan berupa andesit yang menunjukkan tektur
porfiritik, subhedral, berukuran kristal 0,5 – 1 m. batuan ini terdiri dari andesine, ortoklas,
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
3/38
kuarsa, mineral bijih di dalam massa dasar mikrolit plagioklas dan gelas gunung api.
Sebagian feldspar pada batuan ini terubah menjadi klorit dan lempung.
2. Tmn, Formasi Nglanggran berupa runtuhan batuan gunung api bersusunan andesitbasal
yang tersusun oleh breksi gunung api dan batupasir. Runtutan batuan gunung api ini diduga
berumur Miosen Awal yang terbentuk di lingkungan darat hingga peralihan atau laut
dangkal. Tebal formasi ini sekitar 500 m.
3. Tmwl, Formasi Wonosari, terdiri dari batugamping terumbu dan kalkarenit, bersisipan
dengan batugamping konglomeratan dan napal. Kumpulan foraminifera kecil planktonic
dari formasi ini menujukkan umur akhir Miosen Tengah – Pliosen. Sedangkan foraminifera
kecil bentoniknya menunjukkan lingkungan laut dangkal, yaitu neritik pinggir hingga
neritik luar atau pada kedalaman 100 – 200 m. tebal formasi di daerah ini sekitar 75 m.
4.
Qvjt, Tuf Jobolarangan, terdiri dari tuf lapilli dan breksi batuapung, masing-masing
memiliki tebal rata-rata 4 – 5 m. satuan ini tersebar di bagian lereng selatan dan tenggara
G. Jobolarangan. Batuan gunung api ini dihasilkan oleh G. Jobolarangan atau Lawu Tua.
5. Qvbt, Tuf Butak, terdiri dari tuf bersusunan andesit, berwarna coklat merah, lapuk, sebagai
hasil letusan kerucut parasite G.Butak di tenggara G. Jobolarangan.
6. Qvbl, Lava Butak, tediri dari lava andesit berwarna hitam kelabu dan bersifat porfirit ik.
Aliran lava ini diduga berasal dari kerucut parasitik G.Butak dengan ketebalan lebih dari 2
m.
7. Qvjb, Breksi Jobolarangan, teriri dari breksi gunung api setempat bersisipan dengan lava
yang keduanya tersusun oleh andesit. Sebaran satuan ini terdapat di bagian puncak
kompleks Lawu tua. Tebal satuan ini mencapai puluhan meter.
8. Qvsl, Lava Sidoramping, terdiri dari lava bersusunan andesit berwarna abu-abu tua,
porfiritik. Lava berstrukur alir ini berasal dari kompleks G. Sidoramping, G. Puncakdalang,
G. Kukusan dan G. Ngampiyungan. Aliran lava ini umumnya ke barat.
9. Qvjl, Lava Jobolarangan, merupakan lava andesit yang mengandung andesin, kuarsa,
feldspar dan sedikit hornblenda. Aliran lava ke barat daya berasal dari G. Jobolarangan
yang merupakan puncak tertinggi di kompleks Lawu Tua
10. Qvl, Batuan Gunung Api Lawu, terdiri dari tuf dan breksi gunung api, bersisipan lava;
umumnya bersusunan andesit. Tebal lapisan sekitar 1 – 5 m.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
4/38
11. Qval, Lava Anak, merupakan lava andsit yang mengalir dari pusat G. Anak. Aliran lava
mengarah ke timur laut membentuk pematang rendah hingga kerucut parasitik
12. G.Mijil. Tebal satuan ini tidak kurang dari 10 m.
13. Qvcl, Lava Condrodimuko, merupakan lava andesit yang dilelerkan dari kawah
Condrodimuko ke arah barat daya. Pelamparannya ke barat laut dibatasi oleh sesar turun
yang memotong puncak G.Lawu. Ke selatan oleh Sesar Cemorosewu.
14. Qlla, Lahar Lawu, komponen andesit, basalt dan sedikit batuapung beragam ukura yang
bercampur dengan pasir gunung api. Sebarannya terutama mengisi wilayah dataran di kaki
gunung api atau membentuk beberapa perbukitan rendah. Pada satuan ini ditemukan
banyak mata air.
Secara umum, struktur geologi di daerah Gunung Lawu didominasi oleh sesar-sesar dan kelurusan
berarah barat – timur dan barat laut – tenggara yang dipengaruhi gaya tektonik regional Pulau
Jawa.
Gambar 1. Peta geologi daerah penelitian (Sampurno dan H. Samodra, 1997)
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
5/38
II. PENGOLAHAN DATA
Gambar 2. Flowchart Pengolahan Data dengan BEAM VISAT dan ArcGIS
Download File
Landsat dari USGS
Open Product
(Import file GEOTIFF)
Image Clipping
Koreksi Radiometrik
Komposit Band
Delineasi
Analisa Hasil
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
6/38
II.2 Skema Kerja Pengolahan Data DEM dengan ArcGIS
II.2 CARA KERJA
II.2.1 PENGUNDUHAN DATA LANDSAT DARI USGS
Untuk mendownload data dari situs USGS, kita perlu melengkapi pendaftaran
untuk akun gratis. Bila kita telah memiliki sebuah akun maka akun tersebut dapat
digunakan. Disini kami melakukan pendaftaran akun dengan cara berikut ini :
1.
Buka web https://ers.cr.usgs.gov/login lalu pilih register pada tool bar atas,
maka akan muncul gambar seperti berikut ini
Download File dari USGS
Open File dalam ArcGIS)
Pembuatan Peta Kontur
Koreksi Radiometrik
Komposit Band
Delineasi
Analisa Hasil
https://ers.cr.usgs.gov/loginhttps://ers.cr.usgs.gov/loginhttps://ers.cr.usgs.gov/login
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
7/38
2. Selanjutnya akan muncul perintah untuk melakukan register seperti gambar
dibawah ini, karena kita belum memiliki akun USGS maka kita harus
mendaftarkannya terlebih dahulu dengan cara
Klik create new account
3. Sehingga nanti akan muncul pilihan untuk registras i user, tata cara mengis i
registrasi dapat dilihat dari gambar dibawah ini, dapat dilihat kami
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
8/38
menggunakan nama salah satu anggota untuk melakukan registrasi user baru,
lalu kita harus melengkapi semua inputan yang diminta oleh system pada
langkah pertama yaitu user credentials
4.
Langkah berikutnya adalah mengenai contact demographic, pada pilihan inwhat sector do you work maka pilih Other + student
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
9/38
5. Lalu untuk langkah berikutnya yaitu Contact information, maka kita harus
mengisi mengenai seperti nama dan alamat sebagai pengguna, dapat dilihat
dari gambar berikut
6. Selanjutnya step terakhir maka akan muncul seperti tampilan gambar dibawah
ini, bila sudah mencapai tahap ini maka registrasi akun dengan nama anda
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
10/38
telah selesai. Selanjutnya untuk mendownload data lansat 8 dari USGS ini
maka kita harus login terlebih dahulu menggunakan akun yang telah
didaftarkan tadi.
Mendownload data landsat dengan menggunakan USGS Global Visualiation Viewer
(GloVis).
7.
Glovis ini merupakan tool untuk menampilkan, menyeleksi dan memesan datadari berbagai koleksi citra satelit yang tersedia di USGS. Glovis memungkinkan
kita untuk melakukan peninjauan terhadap scene yang kita inginkan dengan
memasukkan nomor path/row yang inin kita download. Scene information
menunjukkan Scene-ID, presentase tutupan awan dan identifikasi lebih lanjut
berdasarkan tanggal pengambilan. Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan
proses sebagai berikut
8. Sebelumnya lakukan register terlebih dahulu pada situs
https://earthexplorer.usgs.gov/register/ maka akan mucul tampilan seperti
berikut: Pada pilihan path/row kami memilih point Type, path, dan Row seperti
gambar berikut :
https://earthexplorer.usgs.gov/register/https://earthexplorer.usgs.gov/register/https://earthexplorer.usgs.gov/register/
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
11/38
9. Selanjutnya pada pilihan input address/place, pada pilihan coordinates kita
meilih degree/minute/second serta pilihan data range lalu pilih Use map + data
sets seperti gambar berikut:
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
12/38
10. Lalu pada map akan muncul seperti gambar location dengan warna merah
dibagian wilayah yang kita pilih
11. Kemudian pilih jenis data citra yang akan didownload dengan cara klik
additional criteria lalu lakukan pemilihan kriteria seperti landsat Archive lalu
klik Result
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
13/38
12. Selanjutnya akan ditampilkan pilihan kriteria download yang kita inginkan.
Klik download lalu tunggu hingga proses download selesai. Kelompok kami
mendownload data pada daerah Gunung Lawu dengan input Path 119 row 65
di tanggal 23 Juni 2015.
II.2.2 PENGOLAHAN DATA LANDSAT DENGAN BEAM VISAT
1.
Hal pertama yang dilakukan setelah mengunduh data Landsat dari USGS adalah
open data file GEOTIFF tersebut ke dalam software BEAM VISAT. Dalam
proses ini kami membuka semua file Landsat yang ada dimana data yang diolah
merupakan data pada band 5, 6 dan 7 untuk mengetahui geomorfologi daerah
penelitian.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
14/38
Import Raster Data format GEOTIFF : Klik Icon Open Product → Pilih File
→ Klik Open Product
2. Selanjutnya akan muncul Data Product View di sebelah kiri Window pada
aplikasi BEAM VISAT.
3. Lalu dilakukan koreksi band dengan cara menginputkan persamaan matematika
dari koreksi radiometric yang ada. Tujuan utama dari koreksi radiometrik ini
adalah untuk mengubah data pada citra yang pada umumnya disimpan dalam
bentuk Digital Number (DN) menjadi radiance atau reflectance, dan bisa juga
ke brightness temperature (untuk kanal Termal Infra Red). Persamaan yang
digunakan yaitu
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
15/38
= +
Dimana :
Lλ = TOA spectral radiance (Watts/( m2 * srad * μm))
ML = Band-specific multiplicative rescaling fact or from the
metadata (RADIANCE_MULT_BAND_x, where x is the band number)
AL = Band-specific additive rescaling fact or from the met adata
(RADIANCE_ADD_BAND_x , where x is the band number)
Qcal = Quantized and calibrated standard product pixel va lues
(DN)
Klik kanan pada band yang dikoreksi → pilih Create Band Math Expression
Lalu akan muncul Dialog Box seperti di bawah ini dimana pada dialog box
diinputkan nama Band sesuai dengan Target → klik option virtual (save expression
only, don’t store data) → Lalu klik Edit Expression
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
16/38
4. Pada option Edit expression kita memasukkan nilai Radiometric Rescalling
untuk koreksi data sesuai dengan file MTL yang ada. Data tersebut disesuaikan
dengan jenis band yang akan dikoreksi.
Pada langkah di atas, pastikan “prod uct ” yang kita edit adalah b5 → klik
“band_1”→ Input Nilai radiometric scalling dan Radiance sesuai dengan
persamaan koreksi radiometric → klik OK
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
17/38
5. Cara kerja sebelumnya diulang kembali untuk band 5, 6 dan 7. Berikut
merupakan hasil koreksi radiometric untuk band 5, 6 dan 7.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
18/38
Selanjutnya dilakukan komposit band. Dimana pada proses ini semua band yang
ada 5, 6 dan 7 akan digabungkan menjadi satu band atau dijadikan satu class.
Komposit band dilakukan dengan menjadikan target product menjadi band 5, sama
dengan cara sebelumnya yaitu dialog box diinputkan nama Band sesuai dengan
Target → klik option virtual (save expression only, don’t store data) → Lalu klik
Edit Expression. Yang berbeda adalah target menjadi B5
Pada dialog box di ata masukkan semua parameternya seperti di atas →
K emudian klik “edit expression”→ Product [B6]→ di bagian “Data Sources”
klik ” $2.b6″ → selanjutnya klik “OK” . Step ini dilakukan juga untuk band 5 dan
7
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
19/38
6.
Pada product view akan muncul data yang tela dikomposit sebagai berikut
7. Untuk menampilkan hasil komposit bisa dilihat dari klik kanan pada band 5 lalu
klik Open RGB Image View dan mengatur nilai channel nya yaitu b5, b6 dan
b7.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
20/38
8. Setelah itu kita melakukan proses cropping dimana akan dirubah setting pada
spatial subset nya pada data hasil komposit dengan cara klik kanan pada gambar
→ pilih Spatial Subset from View → klik OK . Yang nantinya akan muncul
product data baru yang memuat hasil cropping
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
21/38
9. Hasil product yang telah dicropping akan diexport ke dalam ArcGIS dengan
format file GEOTIFF untuk didigitasi kemenerusan berdasarkan peta geologi
dan diinterpretasi.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
22/38
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
23/38
II.2.3 PENGOLAHAN DATA DEM DENGAN ARCGIS
Pemrosesan dilakukan dengan output potongan/ cropping dari daerah yang
menjadi ketertarikan untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut. Berikut adalah
langkah-langkah yang dilakukan dengan menggunakan ArcMap v10.3 :
1. Menyambungkan folder tempat data berada dan membukanya dengan klik and
drag pada file DEM
2. Hasil input citra DEM yang dibaca
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
24/38
3.
Selanjutnya digunakan fitur pembuatan Hillshade dan Contour pada toolbox
ArcToolbox
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
25/38
4. Pada fitur Hillshade dan Contour digunakan input data DEM pada folder yang
sudah disambungkan dan pengaturan sebagai berikut (Interval kontur yang
digunakan adalah tiap 100 Meter)
5. Tampilan hasil pembuatan Hillshade dan Contour
6. Selanjutnya dilakukan pengubahan pengaturan pada kontur dengan melakukan
double-click ke layer counter_tif1
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
26/38
7. Selanjutnya dilakukan pengubahan pengaturan pada hillshade dengan
melakukan double-click ke layer Hillshade_tif1
8. Didapatkan tampilan setelah pengubahan pengaturan pada hillshade dan kontur
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
27/38
9. Selanjutnya akan dilakukan proses pemotongan pada daerah yang menjadi
ketertarikan dengan melakukan pembuatan shp/ Shapefile dengan langkah klik
kanan pada folder yang disambungkan, kemudian pilih New dan pilih Shapefile
(seperti gambar dibawah)
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
28/38
10. Kemudian akan muncul toolbox seperti gambar dibawah dan dilakukan
pengubahan pada Nama , featured Type (dengan memilih Polygon) dan
description dan diklik edit (memilih korrdinat daerah yang dipilih, Gunung
lawu pada contoh memiliki koordinat WGS1984 dan zona 49S)
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
29/38
11. Untuk melakukan pemilihan area pemotongan dilakukan langkah Start Editing
pada Shapefile yang dibuat sebelumnya “Potong”, kemudian dipilih area yang
menjadi ketertarikan untuk diolah selanjutnya dan apabila sudah selesai diklik
kanan dan pilih Finish Sketch.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
30/38
12. Selanjutnya akan dilakukan pemotongan pada area yang sudah dibuat dengan
memilih fitur Clip pada menu Geoprocessing dan memilih pengaturan seperti
gambar dibawah pada Toolbox Clip ( Input features data dari hasil pembuatan
kontur dan clip features hasil pembuatan shapefile hasil pemotongan)
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
31/38
13. Hasil pemotongan dari data kontur yang digunakan untuk pengolahan lebih
lanjut
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 ANALISIS KELURUSAN (PETA DELINEASI STRUKTUR)
Delineasi kelurusan struktur yang diperkirakan patahan maupun rekahan dilakukan
dengan menggunakan band 5,6,7. Hasil analisis data kelurusan dengan memerhatikan hasil
delineasi menunjukkan bahwa arah kelurusan struktur utama di daerah Gunung Lawu
terdiri dari 2 arah, yaitu timur-barat dan barat laut-tenggara. Arah kelurusan ini sesuai
dengan arah kelurusan yang ada di Jawa dimana arah barat-timur memiliki orientasi yang
sama dengan memanjangnya Pulau Jawa. Sedangkan arah kelurusan tenggara-barat laut
merupakan struktur regional. Namun keterdapatan kelurusan pola meratus di daerah
Gunung Lawu tidak begitu intensif. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan Gunung Lawu
yang cukup jauh dari zona Meratus sehingga arah kelurusan lebih didominasi oleh struktur
geologi regional.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
32/38
Kerapatan kelurusan dan perpotongan kelurusan memberikan informasi mengena i
anomali kerapatan patahan dan rekahan yang digunakan untuk memprediksi daerah
recharge area. Pada sistem panas bumi, fluida panas bumi akan mengalir ke atas melalu i
zona permeabel yang umumnya berasal dari struktur geologi sehingga semakin besar
tingkat kerapatan struktur maka semakin besar tingkat permeabilitasnya. Oleh karena itu,
daerah yang memiliki anomali kerapatan kelurusan paling tinggi diasumsikan sebagai
daerah recharge area yang memiliki permeabilitas paling baik. Anomali kerapatan
kelurusan yang besar terdapat di dua bagian. Pertama, di daerah Gunung Lawu Tua yang
letaknya berada di sebelah selatan Gunung Lawu yang sekarang. Kedua, di bagian lereng
barat daya dari puncak Gunung Lawu.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
33/38
Gambar 2. Perbandingan Peta Hasil Komposit dengan Peta geologi daerah penelitian
III.2 ANALISIS TEMPERATUR (PETA TEMPERATUR PERMUKAAN)
Berdasarkan peta ini dapat diprediksi lokasi manifestasi berada yang ditandai dengan
temperatur yang lebih tinggi dari sekitarnya dengan kisaran >31 derajat celcius.
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
34/38
Lingkaran kuning diduga sebagai manifestasi non-fumarol dan lingkaran merah diduga sebagai
manifestasi fumarol yang merupakan daerah upflow.
III.3 ANALISA DAERAH PROSPEK PANAS BUMI BERDASARKAN
KELURUSAN CITRA LANDSAT DANDIGITAL ELEVATION MODEL
(DEM) DAERAH GUNUNG LAWU DENGAN SOFTWARE ARCMAP 10.3
Berdasarkan data DEM yang telah diinput ke dalam software ArcMap 10.3 lalu
dilakukan pengolahan data dengan arc toolbox yaitu Hillshade dan Contour kemudian
dilakukan cropping atau didigit daerah interest yang ingin diinterpretasi sehingga
dihasilkan :
Gambar 3. Peta Kontur dan Hillshade daerah Gunung Lawu
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
35/38
Gambar 4. Daerah Interest dari Gunung Lawu
Setelah didapatkan daerah interest yang telah kita dapatkan hasil clippingnya
dengan ArcMap 10.3, kemudian kita bandingkan dengan peta data geologi/geosains daerah
tersebut. Dalam kasus ini daerahnya yaitu daerah Gunung Lawu. Selain itu kita bandingkan
dengan data yang didapatkan dari software Beam Visat. Berikut data geologi/geosains dan
data hasil software Beam Visat yang didapatkan :
Gambar 5. Peta kelurusan daerah Gunung Lawu berdasarkan analisis Citra Landsat (Beam
Visat)
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
36/38
Gambar 6. Peta kerapatan kelurusan daerah Gunung Lawu
Gambar 7. Peta kompilasi geosains daerah prospek panas bumi Gunung Lawu
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
37/38
Dari perbandingan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa data yang dihasilkan
(daerah interest yang dipilih dari ArcMap 10.3) terdapat manisfestasi panas bumi berupa
mata air panas dan fumarol. Hal ini ditunjukkan dari peta kompilasi geosains Gunung
Lawu yang sesuai dengan daerah yang di clipping (sekitar puncak Gunung Lawu
8/17/2019 Group Assignment-Pengolahan Data Landsat Dan DEM
38/38
REFERENSI
D. Hermawan, Y. Anna, D. Kusnadi, 2009. Penyelidikan Terpadu Geologi Dan Geokimia Daerah
Panas Bumi Gunung Lawu, Provinsi Jawa Tengah Dan Jawa Timur, Prosiding Hasil
Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi Bagian Kelompok Program Penyelidikan Panas Bumi,. Hlm 509-526
M.A. Mongillo, G.R. Cochrane, P.R.L. Browne, 1995. Application of Satellite Imagery to Explore
and Monitor Geothermal Systems, Proceedings of The World Geothermal Congress 1995.
Florence.
Pambudi, Dwi Yudaa dkk. 2014. DELINEASI DAERAH PROSPEK PANAS BUMI
BERDASARKAN KELURUSAN CITRA LANDSAT DAN DIGITAL ELEVATION
MODEL (DEM) DAERAH GUNUNG LAWU, PROVINSI JAWA TENGAH DAN
JAWA TIMUR. PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014