Upload
harbowo
View
220
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas
Citation preview
Gas Chromatography
HELLO! Nur Ramadhani260110120061Een Herliani260110120062Achmad Junaidi260110120063Suci Dewi A260110120064Chintami Nurkholbiah260110120065Litha Mega P260110120066Mega Dwi T260110120067Nabila M S260110120069Naeli Farhaty260110120070
What is meant by gas
chromatography? 1
“Kromatogarfi gas adalah teknik pemisahan yang didasarkan atas sampel di antara suatu fase gerak
yang bisa berupa gas dan fase diam yang juga bisa berupa cairan
ataupun suatu padatan
Tujuan Kromatografi Gas ? 2
Tujuan Kuantitaif
Dengan asumsi bahwa luas puncak
berbanding lurus dengan kadar senyawa
pada kondisi elusi yang sama, maka kadar
sample dapat dihitung sama dengan luas
puncak sample dibagi luas puncak
senyawa pembanding kali kadar senyawa
pembanding
Pemakaian untuk tujuan kuantitatif
menunjukkan banyaknya masing-
masing komponen campuran atau
jumlah suatu unsur atau senyawa dalam
suatu cuplikan.
(Underwood, 2004)
Tujuan KualitatifBertujuan untuk
mengetahui ada atau
tidaknya senyawa
tertentu dalam suatu
sampleDengan membandingkan waktu retensi (tR) komponen
dengan waktu retensi (tR) senyawa murni pembanding
apabila tR sama maka senyawa tersebut identik dengan
senyawa pembanding
(Sastrohamodjojo, 1985)
Prinsip kerja kromatografi gas 3
Gas pembawa lewat melalui satu sisi detektor kemudian memasuki kolom. Di dekat kolom ada suatu alat dimana sampel – sampel bisa dimasukkan ke dalam gas pembawa (tempat injeksi).
Sampel-sampel tersebut dapat berupa gas atau cairan yang volatil (mudah menguap). Lubang injeksi dipanaskan agar sampe teruapkan dengan cepat (T Yoshito, 2009).
Instrumen Kromatografi Gas 4
GAS PEMBAWA
Contoh : He, Ar, H2, N2
Gas Pembawa TCD FID ECD
Helium + + -
Hidrogen + - -
Nitrogen + + +
Argon - - +
Harus bersifat stabil
Pemilihan bergantung pada jenis fasa diam dan jenis detektor
Tekanan berkisar antara 10 – 50 psi
& Laju alir berkisar antara 25
-50 mL/menit
Zat padat (fasa diam) yang ideal adalah;1. Bulat, merata, kecil (20-40m) dengan kekuatan mekanis yang baik2. Inert pada suhu tinggi, mudah dibasahi oleh fasa cair dan membentuk lapisan merata.4. Tidak mudah menguap (td. > 200oC) atau lebih tinggi dari suhu operasi kolom,5. Mempunyai kestabilan termik yang tinggiKolom
Tempat terjadinya pemisahan sampel.
TermostatTempat menyimpan
kolom dgn suhu terprogram. Suhunya sama atau lebih besar
dari cuplikan.
Detektor Untuk mendeteksi
komponen-komponen dari sampel yang telah terpisah dalam kolom.
Macam-Macam Detektor:
TCDFIDECDFPDFTDMS
Detektor paling general sebab hampir semua komponen memiliki daya hantar panas.TCD bekerja dengan prinsip mengukur daya hantar panas dari masing-masing komponen.
THERMAL CONDUCTIVITY
DETECTOR (TCD)
Detektor ini didasarkan bahwa panas dihantarkan dari benda yang suhunya tinggi ke benda lain yang suhunya lebih rendah. Pada detektor ini filamen harus dilindungi dari udara ketika filamen itu panas dan tidak boleh dipanaskan tanpa dialiri gas pembawa.Keuntungannya tidak merusak komponen yang dideteksi.
Mekanisme
Image of TCDs
FLAME IONIZATION DETECTOR
Detektor general untuk mengukur komponen-komponen sampel yang memiliki gugus alkil (C-H).
◉ Detektor ini mengukur jumlah atom karbon dan bersifat umum untuk semua senyawa organik (Senyawa Flour tinggi dan karbondisulfida tidak terdeteksi).
Komponen sampel masuk ke FID,kemudian akan dibakar dalam nyala (campuran gas H2 dan udara), komponen akan terionisasi,ion-ion yang dihasilkan akan dikumpulkan oleh ion collector,arus yang dihasilkan akan diperkuat,kemudian akan dikonversi menjadi satuan tegangan.Semakin tinggi konsentrasi komponen, makin banyak pula ion yang dihasilkan sehingga responnya juga makin besar.
Mekanisme
ELECTRON CAPTURE DETECTOR (ECD)
Detektor khusus untuk
mendeteksi senyawa halogen
organik. Banyak diaplikasikan
untuk analisis senyawaan
pestisida. Dasar kerja detektor
ini adalah penangkapan
elektron oleh senyawa yang
mempunyai afinitas terhadap
elektron bebas, yaitu senyawa
yang mempunyai unsur-unsur
negatif.
Prinsip Kerja Secara prinsip, komponen sampel akan ditembak dengan sumber radioaktif Nikel,dan jumlah elektron yang hilang dari proses itu dianggap linear dengan konsentrasi senyawaan tersebut. Detektor ini dilengkapi dengan radioaktif yaitu 3H atau 63Ni.
FLAME PHOTOMETRIC DETECTOR (FPD)
Detektor khusus untuk mendeteksi senyawaan sulfur, posfor dan atau timah organik. Untuk yang mengandung S diukur pada λ 393 nm, sementara yang mengandung fosfor diukur pada λ 526 nm. Banyak digunakan untuk analisis senyawaan pestisida.
Prinsip detektor ini yaitu senyawa yang mengandung sulfur atau fosfor dibakar dalam nyala hydrogen/oksigen maka akan terbentuk spesies yang tereksitasi dan menghasilkan suatu emisi yang spesifik yang dapat diukur pada panjang gelombang tertentu.
FLAME THERMIONIC DETECTOR (FTD)
Detektor khusus untuk mendeteksi senyawaan sulfur, posfor dan atau timah organik. Untuk yang mengandung S diukur pada λ 393 nm, sementara yang mengandung fosfor diukur pada λ 526 nm.Banyak digunakan untuk analisis senyawaan pestisida.
Prinsipnya adalah pembakaran senyawa komponen kemudian direaksikan dengan garam Rubidium dan respon listrik yang dihasilkan akan diperkuat dan dikonversi menjadi satuan tegangan. Banyak digunakan untuk analisis senyawaan pestisida.
MASS SPECTROMETERDetektor khusus yang dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif.
Prinsip Kerja Komponen sampel dipecah menjadi bentuk ion fragmennya (baik secara elektronik maupun kimiawi) lalu ion fragmen tersebut dilewatkan ke Mass Analyzer untuk memisahkan ion berdasarkan perbedaan massa/muatan dan selanjutnya diteruskan ke ion detector untuk mendeteksi jumlah ion yang dihasilkan. Spektrum fragmen yang dihasilkan oleh masing-masing komponen akan menunjukkan karakteristik yang khas,dan ini digunakan untuk tujuan identifikasi kualitatif dengan membandingkan dengan database atau library spektrum yang telah ada
KOMPUTER GC modern menggunakan komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunaknya (software) untuk digitalisasi signal detektor dan mempunyai beberapa fungsi antara lain:
MENYIMPAM DATA
PARAMETER ANALISIS
MEREKAN DATA KALIBRASI,
RETENSI SERTA
PERHITUNGAN
MENAMPILKAN
KROMATOGRAM
MEMFASILITASI SETING
PARAMAETR
PARAMETER GC
Suhu injektor = 250°C Suhu detektor = 250°C Suhu kolom = 100°C ke 250°C Jenis detector Jenis kolom = stabil wax Kecepatan gas pembawa = 14
ml/menit Jenis injeksi = split Fase gerak = hidrogen
PARAMETER LAIN
Waktu retensi : Waktu yang dibutuhkan untuk 50% komponen terelusi dari kolom
Volume retensi : Volume fase gerak yang diperlukan untuk mengelusi 50% komponen dari kolom
Faktor pemisahan : Rasio koefisien partisi dari 2 komponen yang akan dipisahkan
Faktor resolusi : Keterpisahan antara dua puncak kromatogram
Height Equivalent to a Theoretical Plate (HETP)
Theoretical plate
Faktor asimetri atau faktor terikutan
THANKS!
Any questions?
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, M., dan Suherman 1995. Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press.
Grob, R.L.. 1995. Modern Practice of Gas Chromatography, 3th Ed.New York : John Wiley and Sons
Sastrohamodjojo Harddjono. 1985. Kromatografi. Bogor : IPB Press
Takeuchi, Yoshito. 2009. Kromatografi. Tersedia di :http://www.chem-is-try.org.Di akses pada tanggal 10Desember 2015Underwood. 2004. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga