8

Click here to load reader

GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

  • Upload
    dangnhi

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN

INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN

KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2014

Putri Ilma Agnia

Program Studi Kesehatan Masyarakat (S-1), STIKES Achmad Yani Cimahi

Email: [email protected]

Abstract

The incidence of caesarean section deliveries acording to WHO (World Health

Organization) estimates that deliveries by caesarean section rate of about 10-15% of all

caesarean section childbirth in developing countries. Caesarean section case at hospital

Cililin at 2013 214 people have an increase in 2014 to 261 people.

The purpose of this studie is to discribe the incidence of caesarean section based on

maternal and fetal indication in hospital Cililin regency of west bandung 2014.

This research method using descriptive methods. Samples were taken from all mothers

with caesarean section at hospital cililin at 2014 as many as 261 people. Data collection

is done by luoking at the book report births in hospital Cililin. Instrument used was a list

of check list. The analysis used univariate analysis to look at the frequency distribution.

The results showed mothers who act saesarean section as 261 people. Maternal

indications obtained by caesarean section occurred at the head of fetal membrane early

smashed as many 53 people (27.7%) and while the fetus for upnormalities indicative

layout as many as 38 people (54.3%).

Expected to provide information and data to the hospital and can be used as input in

policy making, as specially in the handling of the case by caesarean section and the

action can be reduce the incidence of complication that cesarean section decreased.

Keyword : descriptive, SC events, indications.

1. PENDAHULUAN

Setiap usia wanita hamil yang

akan melahirkan sangat

mendambakan kesalamatan bagi

dirinya maupun bayinya dan

menginginkan proses persalinannya

berjalan dengan lancar. Tidak

semua wanita hamil dapat

melahirkan dengan lancar melalui

pervaginam atau disebut persalinan

normal karena faktor yang dapat

mengancam keadaan ibu dan

janinnya, hal ini terjadi karena

kelainan yang terjadi pada saat

kehamilan dan persalian. Dengan

keadaan ibu yang terancam saat

akan melahirkan maka dilakukan

persalian per abdominal dengan

bantuan orang lain dan alat khusus

yang disebut persalinan caesar atau

sectio caesarea yaitu suatu cara

melahirkan janin dengan membuat

Page 2: GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

sayatan pada dinding uterus mela

lui dinding depan perut (Mochtar,

2012).

World Health Organization

(WHO) merekomendasikan bahwa

angka kejadian sectio caesarea

tidak boleh lebih dari 10-15 %. Di

Indonesia, meskipun survei

demografi dan kesehatan Tahun

1997 dan Tahun 2002 – 2003

mencatat angka persalinan bedah

sectio cesarea secara nasional ≤ 4%

dari total jumlah persalinan,

berbagai survei dan penelitian

menemukan bahwa persentase

persalinan sectio cesarea pada

rumah sakit di kota besar jauh dari

angka tersebut.

Dari hasil penelitian Veibymiaty

dkk (2014) yang telah dilakukan di

RSUD Liun Kendage Tahuna pada

tahun 2014 didapatkan 4 faktor

yang paling berperan dalam

peningkatan angka kejadian sectio

caesarea yaitu gawat janin 31,14

%, persalinan tidak maju 27,55 %,

preeklampsia 25,55 % dan panggul

sempit 16,76 %.

Penelitian yang dilakukan oleh

Susilowati (2012) di RSUD

Soreang pada tahun 2012

didapatkan angka kejadian sectio

cesarea 29,2 % terjadi pada ibu

dengan disproporsi kepala panggul

(CPD) dan 48,3 % terjadi karena

kelainan letak janin.

Di RSUD Cililin banyak kasus

persalinan yang harus ditangani

secara cepat hingga harus

diselesaikan dengan tindakan

operasi caesarea untuk

menyelamatkan ibu dan janin.

Berdasarkan data awal yang

diambil peneliti pada bulan

Februari tahun 2015 didapatkan

pada tahun 2013 dari 817

persalinan terdapat 214 (30,1%)

kejadian Sectio Cesarea. Dari 214

persalinan dengan sectio cesarea

berdasarkan kasus ibu sebesar 75,5

%, sebagian besar terjadi karena

indikasi ibu yaitu Ketuban Pecah

Dini sebanyak 36 kasus (22,6%).

Persalina sectio cesarea karena

indikasi janin sebanyak 24,5 %,

indikasi yang sering terjadi adalah

kelainan letak janin sebanyak 39

kasus (18,9). Meskipun persalinan

dengan sectio cesarea adalah

pilihan terakhir dalam melakukan

pertolongan persalinan untuk

menyelamatkan ibu dan janinnya,

namun angka kejadian persalinan

sectio cesarea ini sudah melebihi

target WHO yaitu sekitar 10-15 %

dari jumlah total persalinan. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk

melihat Gambaran Kejadian Sectio

Page 3: GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

Cesarea berdasarkan Indikasi Ibu

dan Janin di RSUD Cililin Tahun

2014.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

metode penelitian deskriptif dengan

menganalisis dokumen yang berasal

dari buku laporan ruangan operasi

pasien dan buku laporan ruangan

kebidanan. Populasi dan sampel

dalam penelitian ini adalah seluruh

ibu bersalin dengan tindakan sectio

cesarea di Rumah Sakit Umum

Daerah Cililin Kabupaten Bandung

Barat Tahun 2014 sebayak 261 Ibu

bersalin. Teknik pengumpulan data

yang akan diambil adalah data

sekunder dan instrumen yang

digunakan dalam pengambilan data

adalah lembar check list. Hasil

pengumpulan data diolah dan

dianalisis melalui proses

pengolahan Editing, Coding, Data

Entry, Cleaning dan Tabulating

menggunakan Microsoft Word

2010 dan SPSS 16. Analisis data

yang digunakan adalah analisis

univariat. Analisis ini bertujuan

untuk melihat gambaran kejadian

sectio cesarea di RSUD Cililin

Tahun 2015. Penelitian ini

dilakukan di RSUD Cililin

Kabupaten Bandung Barat dan

dilaksanakan pada bulan Juni

Tahun 2015

3. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan

mengenai hasil analisis data yang

telah dilakukan oleh peneliti.

Penelitian ini dilakukan di ruang

kebidanan dan ruang operasi RSUD

Cililin Tahun 2014 terhadap 261

ibu bersalin dengan tindakan sectio

cesarea. Ibu bersalin yang

dilakukan sectio cesarea karena

indikasi ibu sebanyak 191 orang

dan ibu yang bersalin karena

indikasi janin sebanyak 70 orang.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi kejadian persalinan sectio cesarea berdasarkan

faktor indikasi ibu di RSUD Cililin Tahun 2014.

Indikasi Ibu Jumlah Presentase (%)

Kehamilan Ektopik

Terganggu

13 6.8

Ketuban Pecah Dini 53 27.7

Partus Lama 18 9.4

CPD / Panggul Sempit 15 7.9

Page 4: GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

Riwayat SC 11 5.8

Plasenta Previa 18 9.4

Serotinus 24 12.6

Preeklampsia 33 17.3

Eklampsia 6 3.1

Total 191 100

Berdasarkan Tabel 1 diatas

didapatkan bahwa dari 191 Ibu

yang melakukan persalinan dengan

tindakan sectio cesarea karena

indikasi ibu, sebagian besar

disebabkan oleh ketuban pecah dini

sebanyak 53 orang (27.7%) dan

sangat sedikit ibu bersalin karena

indikasi preeklampsia berat

sebanyak 33 orang (17.3%) dan

serotinus sebanyak 24 orang

(12.6%).

Berdasarkan studi lapangan

yang telah saya lakukan indikasi

ibu tersebut terjadi karena telah

dilakukan upaya perawatan untuk

penanganan ketuban pecah dini

pada ibu yang sudah inpartu

ataupun ibu yang belum adanya

inpartu dan tidak ada keberhasilan

untuk persalinan pervaginam.

Tindakan sectio cesarea juga

merupakan salah satu tindakan

terakhir yang dilakukan pada ibu

yang mengalami indikasi

preeklampsia berat agar ibu dan

bayi selamat setelah semua upaya

perawatan telah dilakukan.

Pada ibu yang mengalami

indikasi serotinus atau kehamilan

lebih bulan dengan penurunan

fungsi plasenta dan keadaan serviks

belum matang atau keadaan janin

memburuk, maka tidak dapat

dilakukan persalinan pervaginam

sehingga bayi hanya dapat

dilahirkan dengan tidakan sectio

cesarea.

Hal ini sesuai dengan teori

bahwa pada ibu dengan usia

kehamilan belum aterm maka

dilakukan perawatan dirumah sakit,

sedangkan pada ibu yang usia

kehamilannya belum aterm namun

sudah inpartu dan tidak infeksi

maupun ibu yang usia

kehamilannya sudah aterm maka

dilakukannya terminasi, persalinan

dapat dilakukan dengan induksi

oksitosin. Ketuban pecah dini dapat

diakhiri dengan tindakan sectio

cesarea jika induksi dengan

oksitosin gagal (Nugroho, 2012).

Page 5: GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

Preeklampsia berat dapat

diakhiri dengan tindakan sectio

cesarea apabila keadaan janin

buruk, 12 jam setelah dimulainya

tetesan oksitosin belum masuk fase

aktif dan bila 6 jam setelah

amniotomi belum terjadi

pembukaan lengkap (Sujiyatini,

2009).

Serotinus atau kehamilan lebih

bulan tindakan operasi Secsio

Cesarea dapat dipertimbangkan

pada insufisiensi plasenta dengan

keadaan serviks belum matang,

pembukaan belum lengkap,

persalinan lama, terjadi gawat

janin, primigravida tua, kematian

janin dalam kandungan, pre-

eklamsia, hipertensi menahun,

infertilisasi, kesalahan letak janin

(Mochtar, 2012).

Hal ini diperkuat oleh peneliti

sebelumnya, menurut vebymiaty

(2014) yang telah melakukan

penelitian di RSUD Liun Kandage

Tahuna didapatkan bahwa

preeklampsia merupakan salah satu

faktor yang berperan dalam

peningkatan angka kejadian sectio

cesarea sebesar 25.55%.

Dari uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa persalinan

sectio cesarea atas indikasi ibu

dapat terjadi karena KPD maupun

Preeklampsi. Hal ini sesuai dengan

teori (Nugroho, 2012) dan

(Sujiyatini, 2009) yaitu KPD dan

preeklampsia dapat diakhiri dengan

tidakan sectio cesarea melihat

dengan apakah sudah ada inpartu

atau belum, serta telah dilakukan

upaya induksi dengan oksitosin dan

tidak adanya kemajuan persalinan.

Sehingga indikasi ibu yang sering

terjadi menambah angka kejadia

sectio cesarea terutama di RSUD

Cililin Pada Tahun 2014.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi kejadian persalinan sectio cesarea berdasarkan faktor

indikasi janin di RSUD Cililin Tahun 2014.

Indikasi Janin Jumlah Presentase (%)

Kelainan Letak 38 54.3

Oligohidramnion 9 12.9

Gawat janin 14 20

Hidrosefalus 1 1.4

Bayi Besar 5 7.1

Gemeli 3 4.3

Jumlah 70 100

Page 6: GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

Berdasarkan Tabel 2 diatas

didapatkan bahwa dari 70 ibu yang

melakukan persalinan dengan

tindakan sectio cesarea karena

indikasi janin, sebagian besar

disebabkan oleh kelainan letak

sebanyak 38 orang (54.3%) dan

sangat sedikit responden yang

terjadi karena Gawat Janin

sebanyak 14 orang (20%).

Berdasarkan studi lapangan

yang telah saya lakukan bahwa

kelainan letak dilakukan persalinan

sectio cesarea karena predisposisi

letak bayi dan diproporsi panggul

sehingga tidak dapat dilahirkan

dengan persalinan pervaginam.

Pada kasus gawat janin hal yang

harus segera dilakukan adalah

dengan melahirkan bayi untuk

diselamatkan karena bayi distress

maka dilakukan persalinan dengan

tindakan sectio cesarea.

Hal ini sesuai dengan teori

bahwa pada kasus letak lintang

persalinan sectio cesarea dilakukan

bila ada keadaan yang tidak

memungkinkan persalinan

pervaginam dengan selamat. Pada

semua primigravida. Pada

multipara dengan riwayat obstetri

jelek seperti persalinan yang sukar,

trauma pada bayi, atau lahir mati.

Pada multipara dengan serviks yang

tebal dan masih tertutup. Pada

pasien dengan riwayat sterilitas

(oxorn, 2010).

Pada kasus letak bokong

persalinan sectio cesarea dilakukan

apabila memperhatikan kompilkasi

jika dilakukannya persalinan

pervaginam, kehamilan sungsang

dengan perdarahan, kehamilan

sungsang dengan hipertensi,

kehamilan sungsang dengan resiko

tinggi, kehamilan sungsang dengan

penyakit sistemik ibu (jantung,

ginjal, paru-paru) (Manuaba, 1998).

Persalinan sectio cesarea

dilakukan pada kasus gawat janin

apabila denyut jantung janin tetap

abnormal atau jika terdapat tanda-

tanda lain gawat janin (mekonium

kental pada cairan amnion) dan

belum adanya pembukaan pada

serviks (Nugroho, 2012).

Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh vebymiaty

(2014) di RSUD Liun Kandage

Tahuna didapatkan bahwa gawat

janin merupakan salah satu indikasi

yang paling banyak terjadi yaitu

sebesar 31.14%. Menurut

Susilowati (2012) dari hasil

Page 7: GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

penelitian yang telah dilakukan di

RSUD Soreang pada Tahun 2012

indikasi janin yang paling banyak

terjadi yaitu kelainan letak sebesar

48.3%.

Dari uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa persalinan

sectio cesarea karena faktor

indikasi janin, yaitu kelainan letak

dan gawat janin. Hal ini sesuai

dengan teori (Oxorn, 2010) dan

(Manuaba, 1998), yaitu persalinan

sectio cesarea dapat dilakukan pada

kasus kelainan letak apabila

komplikasi yang dapat terjadi

apabila dilakukan persalinan

pervaginam dan serviks yang masih

tertutup. Menurut (Nugroho, 2012)

persalinan sectio cesarea dilakukan

apabila terdapat tanda - tanda gawat

janin dan serviks masih tertutup.

Sehingga indikasi janin yang sering

terjadi menambah angka kejadian

persalinan sectio cesarea terutama

di RSUD Cililin pada Tahun 2014.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penlitian dan

pembahasan yang berjudul

Gambaran Kejadian Sectio Cesarea

Berdasarkan Indikasi Ibu dan Janin

Di RSUD Cililin Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2014. Dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Gambaran kejadian sectio

cesarea berdasarkan indikasi ibu di

RSUD Cililin didapatkan bahwa,

hampir sebagian besar disebabkan

oleh Ketuban Pecah Dini sebesar 53

orang (27.7%) dan sangat sedikit

ibu bersalin disebabkan oleh

preeklampsia berat yaitu 33 orang

(17.3%) dan serotinus 24 orang

(12.6%).

Gambaran kejadian sectio

cesarea berdasarkan indikasi janin

di RSUD Cililin didapatkan bahwa,

hampir sebagian besar disebabkan

oleh kelainan letak sebesar 38

orang (54.3%) dan gawat janin

sebesar 14 orang (20%).

5. REFERENSI

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung: PT. Rafika Aditama.

Cuningham F, dkk. 2010. Obstetri Wiliams Panduan Ringkas. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan RI. (2013). Rofil Kesehatan Indonesia tahun 2013. Jakarta

Hani, Umi. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:

Salemba Medika

Page 8: GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU … · GAMBARAN KEJADIAN SECTIO CESAREA BERDASARKAN INDIKASI IBU DAN JANIN DI RSUD CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN

Kasdu, Dini. (2005). Operasi Caesar: Masalah dan Solusinya. Jakarta: Puspa

Swara

Manuaba, Ida Bagus. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana. Jakarta: EGC

Mochtar, Rustam. (2012 ). Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta: EGC

Mulyawati, Isti. (2011). Faktor Tindakan Persalinan Operasi Sectio Caesarea.

Jurnal Kesehatan Masyarakat. Tersedia

http://journal.unnes.ac.id/index.php/kemas, 20 April, 2015.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, Taufan. (2012). Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Mediaka

Oxorn, Harry. (2010). Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi Persalinan.

Yogyakarta : Yayasan Essentia Medika

RSUD Cililin. (2014). Buku Harian Rekam Medik Ruang Operasi. Kabupaten

Bandung Barat

RSUD CILILIN. (2014). Buku Harian Ruang Bersalin. Kabupaten Bandung Barat

Saifuddin, AB. (2007). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: YBPSP

Sujiyatini. (2009). Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Mediaka

Sumelung, Vebimiaty.(2014). Ejournal Keperawatan Volume.2 Nomor1. Tersedia

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewfile/4052/358, 23 Januari,

2015

Winkjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono