Upload
cattleya-tanosselo
View
233
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
FRAKTUR MANDIBULA
Ilmu Bedah Mulut
Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Kelompok 3 Kelas A
Kelas AKelompok 3
1. Bayu Triananda Putra 2010-11-0292. Cattleya Nova Tanos 2010-11-0313. Cempaka Mutia Rachmawati 2010-11-0324. Christina Desty Elfira Santi 2010-11-
0335. Chairunnisa Kinanti 2010-11-0346. Darari Ersa Herbratania 2010-11-0357. Dean Faisal Surya Rachman 2010-11-0368. Renny Andalia 2010-11-0379. Deni Amalia Ningrum 2010-11-038
Fraktur mandibula adalah terputusnya kontinuitas struktur
tulang pada mandibula. Hilangnya kontinuitas pada rahang bawah
(mandibula), dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan benar.
Fraktur mandibula
dapat dibagi :
Fraktur dengan terbukanya
tulang disertai dengan
kerusakan yang hebat dari
jaringan lunak
Fraktur tanpa terbukanya
tulang dan tanpa kerusakan
jaringan lunak
LOKASI DAN INSIDENSI FRAKTUR MANDIBULA
Parasimfisis Simfisis Korpus mandibula
Sudut mandibula Ramus Koronoideu
s
Kondilus Dentoalveolar
LOKASI DAN INSIDENSI FRAKTUR MANDIBULA
KLASIFIKASI FRAKTUR MANDIBULAFraktur
patologis: Fraktur yang terjadi dari
cedera ringan karena sudah
ada risiko terjadinya penyakit tulang.
Greenstick fracture :
Fraktur dimana salah satu tulang
cortex patah dan lainnya
menekuk/melengkung
Comminuted: Fraktur dimana tulang
membelat atau hancur
Compound atau terbuka:
Fraktur dimana luka
luar yang melibatkan
kulit, mukosa atau
membran periodontal
berhubungan dengan
patahnya tulang
Sederhana atau tertutup:
Fraktur yang tidak
menghasilkan luka terbuka
terhadap lingkungan luar,
apakah itu melalui kulit, mukosa atau
membran periodontal.
Multiple: Variasi adanya dua lebih garis fraktur pada tulang yang sama, tidak
berhubungan dengan yang
lain.
Impacted: Fraktur dimana satu fragmen
terdorong kuat ke yang lain.
Atrofi: Sebuah fraktur spontan yang dihasilkan
dari tulang yang atrofi
seperti pada atrofi tulang edentulous.
Tidak langsung: Fraktur pada titik
yang jauh dari lokasi cedera.
Complex: fraktur dimana ada cedera yang cukup pada
jaringan lunak yang berdekatan atau
bagian yang berdekatan, mungkin
sederhana atau compound.
• Class I : Gigi berada di kedua sisi garis fraktur.
• Class II : Gigi berada hanya pada satu sisi garis fraktur.
• Class III : Pasien edentulous
Berdasarkan
keberadaan gigi pada
garis fraktur
Berdasarkan garis dan
daerah fraktur dengan tindakan
otot
fraktur pada angle mandibula
faktor pada symphisis dan parasymphisis
fraktor condylus
faktor prosesus coronoideus
GAMBARAN KLINIS FRAKTUR MANDIBULA
cedera jaringan lunakkerusakan gigi fraktur alveolarfraktur sudut
fraktur dalam prosesus coronoid
fraktur ramusfraktur parasymphisis
dam symphisisfraktur corpus mandibula
fraktur kondilus
Penatalaksanaan Fraktur Mandibula
Reduksi Tertutup
Reduksi fraktur dan imobilisasi mandibula dicapai dengan jalan menempatkan peralatan fiksasi maksilomandibular
Sangat sesuai untuk penatalaksanaan kebanyakan fraktur mandibular
Secara spesifik diindikasikan untuk kasus di mana gigi terdapat pada semua segmen edentulus di sebelah proksimal dengan pergeseran yang hanya sedikit
Reduksi Terbuka
Bagian yang fraktur dibuka dan difiksasi secara langsung dengan menggunakan kawat atau plat
Reduksi Terbuka
1. Arch Bar
2. Fiksasi Maksilomandibular
• Apabila suatu segmen mengalami pergeseran yang cukup banyak, dianjurkanmelakukan imobilisasi segmen yang pergeserannya sedikit dahulu, kemudian melakukan reduksi dan imobilisasi segmen yang lain secara digital atau manual.
• Apabila suatu fraktur belum lama terjadi yakni kurang dari 72-96 jam, reduksi biasanya dilakukan dengan memanipulasi.
3. Sistem Eyelet
• Sistem eyelet tidak rumit dan mudah dilakukan. Ini ideal dengan penanganan kasus dengan cepat apabila durasi anestesi umum harus dikurangi.
4. Splint
• Merupakan alat individual yang ditujukan untuk imobilisasi atau membantu imobilisasi segmen-segmen fraktur.
• Diindikasikan apabila terjadi kehilangan substansi tulang (misalnya luka kena tembak) untuk mencegah kolaps atau untuk mendapatkan kembali panjang lengkung rahang.
5. Gunning Splint
6. Pengawatan sirkummandibular
7. Stabilisasi Pada Gigi Tiruan Atas
8. Fiksasi Tulang Eksternal
• Yang sering dipakai adalah alat fiksasi Bi-phase.
Penatalaksanaan fraktur mandibula dengan fiksasi
Terdiri dari :•Wiring•Multiple-loop wiring•Hanya dilakukan pada gigi gigi posterior.•Dilakukan dibawah anestesi lokal, biasanya Pterygomandibular blok.
•Ivy loop wiring•Dilakukan pada dua gigi posterior saja dan mempunyai hook untuk kaitan elastik.•Pengerjaannya lebih cepat dibandingkan multiple-loop wiring. •Kelebihan dari teknik ialah jika simpul kawat lepas akan lebih mudah untuk memperbaikinya terkait dengan banyaknya gigi yang di fiksasi.
Ivy loop wiring
1. Risdon Wiring
Kawat diikatkan
pada gigi-gigi anterior dan
beberapa gigi posterior.
Teknik fiksasi ini
diindikasikan untuk fraktur
mandibula bagian
simphisis mandibula.
Keuntungan :
• menghindari trauma selama penyembuhan karena kawat yang digunakan diamaternya lebih kecil
• mempunyai stabilitas yang baik karena sifatnya yang rigid (untuk tipe rigid)
• jika satu simpul kawat lepas selama penyembuhan tidak akan mengganggu fiksasinya, fiksasi semakin baik karena pada teknik ini dapat ditambahkan elastik.
2. Arch Bar• Tipe Rigid
• Tipe SoftBerdasarkan sifatnya
terbagi atas :
3. Splints
• Digunakan jika fiksasi dengan wire tidak adekuat untuk memfiksasi fraktur.
Akrilik splin pada fraktur condilus pada
anak-anakJenis Splints :
Akrilik splintCast cap
silver splintJenis splint lain
4. Skeletal
Pin Fiksasi
Digunakan jika fiksasi
intemaksilari tidak adekuat
untuk mengatasi segmen-segmen
fraktur.
Dilakukan dibawah anestesi umum
atau anestesi lokal karena akan
dilakukan infiltrasi pin ke kulit.
5. Sirkumferensial Wiring
Teknik dengan melakukan wiring di daerah patahan dimana daerah tersebut dipakaikan gigi tiruan,sehingga wire melingkari dan memegang
gigi tiruan tersebut.
Prosedur ini dilakukan dibawah anestesi umum atau lokal karena wire ini akan menembus jaringan lunak.
Reduksi Terbuka
1. Reduksi Tulang Peroral
•Sering dilakukan untuk mengendalikan frakmen edentulous proksimal yang bergeser.•Tindakan dilakukan pada pasien diberi anestesi local atau sedasi atau anestesi umum. •Reduksi dikatakan berhasil apabila segmen edentulous proksimal yang dapat bergerak tadinya bergeser dicekatkan kefragmen distal/anterior yang sudah diimbolisasi (fiksasi maksilomandibular).
2. Reduksi Terbuka Pada
Simfisis•Fraktur para simfisis ini dirawat dengan pengawatan transalveolar pada tepi atas, apabila gigi didekat garis fraktur tidak ada. •Keuntungan dari teknik bentuk angka 8 ini karena tidak diperlukannya insersi kawat lingual.
3. Tindak Lanjut
•Perawatan pendukung pasca bedah terdiri atas analgesik, dan bila diindikasikan ditambah antibiotik, aplikasi dingin dan petunjuk diet.
4. Reduksi Terbuka Perkutan
• Diindikasikan apabila reduksi tertutup atau peroraltidak berhasil, terjadi luka-luka terbuka, atau apabila akan dilakukan graft tulang seketika.
5. Pemasangan Pelat Tulang
•Jika pasien mengalami gangguan metal/inkompeten, gangguan konvulsif yang kurang terkontrol, atau seorang pemabuk atau pencandu obat bius; jika mobilisasi awal dari mandibula diinginkan agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya ankilosis (beberapa fraktur subkondilar); dan untuk fraktur edentukus mandibular tertentu, reduksi dan imobilisasi kaku dengan pelat tulang (Vitallium, titanium) akan sangat bermanfaat.•Tidak dipilih untuk kasus kontaminasi yang luas, atau fraktur kominusi yang lebar, dan jika penutupan primer baik mucosal atau dermal, tidak bisa dicapai.
6. Reduksi Terbuka Pada Fraktur Subkondilar
•Banyak fraktur subkondilar mandibular bilateral dan kebanyakan fraktur kondilar pada orang dewasa memerlukan reduksi terbuka.•Pada kasus fraktur subkondilar bilateral, baik segmen yang pergeserannya paling besar, maupun frakmen yang lebih besar bisa direduksi sendiri-sendiri atau bersama-sama.
7. Perawatan Yang Tertunda•Fraktur yang sudah berumur 14 hari menunjukkan tahap awal penyembuhan, yakni organisasi beku darah dan proliferasi jaringan, granulasi/jaringan ikat.•Beberapa fraktur yang sudah lama, menunjukkan adanya pseudartrosis, yang meliputi perkembangan kapsula fibrus dan tepi fraktur kortikal yang tidak tervaskularisasi dengan baik serta tereburnasi.•Fraktur yang sudah lama mungkin diperlukan graft tulang apabila terjadi kehilangan lengkung rahang yang nyata, atau gangguan oklusi.
Komplikasi Fraktur Mandibula
Ankylosis dari TMJ
Gangguan pada pertumbuhan
Pergeseran
elemen fraktur
Cedera pada saraf
Perdarahan
Penyembuhan FrakturPenyembuhan yang memuaskan
tergantung pada reduksi (pengaturan kembali fragmen-fragmen) yang adekuat, dan
imobilisasi.
Penyembuhan berlangsung lebih cepat pada anak-anak dibanding
orang dewasa dan lebih lambat pada orang tua dan orang yang
mengalami kelainan tertentu.
Ringkasan• Fraktur mandibula adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang pada
mandibula. Hilangnya kontinuitas pada rahang bawah (mandibula), dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan benar.
• Fraktur mandibula dapat dibagi menjadi dua kelompok utama : 1. Fraktur tanpa terbukanya tulang dan tanpa kerusakan jaringan lunak 2. Fraktur dengan terbukanya tulang disertai dengan kerusakan yang
hebat dari jaringan lunak
• Fraktur mandibula dapat disebabkan oleh :1. Fraktur traumatik :• Kecelakaan kendaraan bermotor (50%)• Terjatuh (22.3%)• Kekerasan atau perkelahian (18.8%)• Kecelakaan kerja (2.8%)• Kecelakaan berolahraga (3.7%)• Kecelakaan lainnya (1.6%)
2. Faktor PatologikFraktur patologik dapat disebabkan oleh kista, tymor tulang, osteogenesis imperfekta,
osteomieleitis, osteoporosis, atropi atau nekrosis tulang.Lokasi fraktur mandibula berdasarkan pada letak anatomi dari fraktur mandibula dapat
terjadi pada daerah-daerah sebagai berikut : a) Dentoalveolar e) Sudut mandibulab) Kondilus f) korpus mandibulac) Koronoideus g) simfisisd) Ramus h) parasimfisis
• Ada dua cara penatalaksanaan fraktur mandibula, yaitu cara tertutup/konservatif dan terbuka/pembedahan. Adapun beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur mandibula, antara lain:
1. Ankylosis dari TMJ2. Gangguan pada pertumbuhan 3. Pergeseran elemen fraktur4. Cedera pada saraf5. Perdarahan
• Penyembuhan fraktur ditentukan oleh penatalaksanaan terhadap fraktur itu sendiri.
Ringkasan
TERIMA KASIH