31
FRAKTUR MANDIBULA Ilmu Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Kelompok 3 Kelas A

FRAKTUR MANDIBULA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FRAKTUR MANDIBULA

FRAKTUR MANDIBULA

Ilmu Bedah Mulut

Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Kelompok 3 Kelas A

Page 2: FRAKTUR MANDIBULA

Kelas AKelompok 3

1. Bayu Triananda Putra 2010-11-0292. Cattleya Nova Tanos 2010-11-0313. Cempaka Mutia Rachmawati 2010-11-0324. Christina Desty Elfira Santi 2010-11-

0335. Chairunnisa Kinanti 2010-11-0346. Darari Ersa Herbratania 2010-11-0357. Dean Faisal Surya Rachman 2010-11-0368. Renny Andalia 2010-11-0379. Deni Amalia Ningrum 2010-11-038

Page 3: FRAKTUR MANDIBULA
Page 4: FRAKTUR MANDIBULA

Fraktur mandibula adalah terputusnya kontinuitas struktur

tulang pada mandibula. Hilangnya kontinuitas pada rahang bawah

(mandibula), dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan benar.

Page 5: FRAKTUR MANDIBULA

Fraktur mandibula

dapat dibagi :

Fraktur dengan terbukanya

tulang disertai dengan

kerusakan yang hebat dari

jaringan lunak

Fraktur tanpa terbukanya

tulang dan tanpa kerusakan

jaringan lunak

Page 6: FRAKTUR MANDIBULA

LOKASI DAN INSIDENSI FRAKTUR MANDIBULA

Parasimfisis Simfisis Korpus mandibula

Sudut mandibula Ramus Koronoideu

s

Kondilus Dentoalveolar

Page 7: FRAKTUR MANDIBULA

LOKASI DAN INSIDENSI FRAKTUR MANDIBULA

Page 8: FRAKTUR MANDIBULA

KLASIFIKASI FRAKTUR MANDIBULAFraktur

patologis: Fraktur yang terjadi dari

cedera ringan karena sudah

ada risiko terjadinya penyakit tulang.

Greenstick fracture :

Fraktur dimana salah satu tulang

cortex patah dan lainnya

menekuk/melengkung

Comminuted: Fraktur dimana tulang

membelat atau hancur

Compound atau terbuka:

Fraktur dimana luka

luar yang melibatkan

kulit, mukosa atau

membran periodontal

berhubungan dengan

patahnya tulang

Page 9: FRAKTUR MANDIBULA

Sederhana atau tertutup:

Fraktur yang tidak

menghasilkan luka terbuka

terhadap lingkungan luar,

apakah itu melalui kulit, mukosa atau

membran periodontal.

Multiple: Variasi adanya dua lebih garis fraktur pada tulang yang sama, tidak

berhubungan dengan yang

lain.

Impacted: Fraktur dimana satu fragmen

terdorong kuat ke yang lain.

Atrofi: Sebuah fraktur spontan yang dihasilkan

dari tulang yang atrofi

seperti pada atrofi tulang edentulous.

Page 10: FRAKTUR MANDIBULA

Tidak langsung: Fraktur pada titik

yang jauh dari lokasi cedera.

Complex: fraktur dimana ada cedera yang cukup pada

jaringan lunak yang berdekatan atau

bagian yang berdekatan, mungkin

sederhana atau compound.

Page 11: FRAKTUR MANDIBULA

• Class I : Gigi berada di kedua sisi garis fraktur.

• Class II : Gigi berada hanya pada satu sisi garis fraktur.

• Class III : Pasien edentulous

Berdasarkan

keberadaan gigi pada

garis fraktur

Page 12: FRAKTUR MANDIBULA

Berdasarkan garis dan

daerah fraktur dengan tindakan

otot

fraktur pada angle mandibula

faktor pada symphisis dan parasymphisis

fraktor condylus

faktor prosesus coronoideus

Page 13: FRAKTUR MANDIBULA

GAMBARAN KLINIS FRAKTUR MANDIBULA

cedera jaringan lunakkerusakan gigi fraktur alveolarfraktur sudut

fraktur dalam prosesus coronoid

fraktur ramusfraktur parasymphisis

dam symphisisfraktur corpus mandibula

fraktur kondilus

Page 14: FRAKTUR MANDIBULA

Penatalaksanaan Fraktur Mandibula

Reduksi Tertutup

Reduksi fraktur dan imobilisasi mandibula dicapai dengan jalan menempatkan peralatan fiksasi maksilomandibular

Sangat sesuai untuk penatalaksanaan kebanyakan fraktur mandibular

Secara spesifik diindikasikan untuk kasus di mana gigi terdapat pada semua segmen edentulus di sebelah proksimal dengan pergeseran yang hanya sedikit

Reduksi Terbuka

Bagian yang fraktur dibuka dan difiksasi secara langsung dengan menggunakan kawat atau plat

Page 15: FRAKTUR MANDIBULA

Reduksi Terbuka

1. Arch Bar

2. Fiksasi Maksilomandibular

• Apabila suatu segmen mengalami pergeseran yang cukup banyak, dianjurkanmelakukan imobilisasi segmen yang pergeserannya sedikit dahulu, kemudian melakukan reduksi dan imobilisasi segmen yang lain secara digital atau manual.

• Apabila suatu fraktur belum lama terjadi yakni kurang dari 72-96 jam, reduksi biasanya dilakukan dengan memanipulasi.

Page 16: FRAKTUR MANDIBULA

3. Sistem Eyelet

• Sistem eyelet tidak rumit dan mudah dilakukan. Ini ideal dengan penanganan kasus dengan cepat apabila durasi anestesi umum harus dikurangi.

4. Splint

• Merupakan alat individual yang ditujukan untuk imobilisasi atau membantu imobilisasi segmen-segmen fraktur.

• Diindikasikan apabila terjadi kehilangan substansi tulang (misalnya luka kena tembak) untuk mencegah kolaps atau untuk mendapatkan kembali panjang lengkung rahang.

Page 17: FRAKTUR MANDIBULA

5. Gunning Splint

6. Pengawatan sirkummandibular

7. Stabilisasi Pada Gigi Tiruan Atas

8. Fiksasi Tulang Eksternal

• Yang sering dipakai adalah alat fiksasi Bi-phase.

Page 18: FRAKTUR MANDIBULA

Penatalaksanaan fraktur mandibula dengan fiksasi

Terdiri dari :•Wiring•Multiple-loop wiring•Hanya dilakukan pada gigi gigi posterior.•Dilakukan dibawah anestesi lokal, biasanya Pterygomandibular blok.

•Ivy loop wiring•Dilakukan pada dua gigi posterior saja dan mempunyai hook untuk kaitan elastik.•Pengerjaannya lebih cepat dibandingkan multiple-loop wiring. •Kelebihan dari teknik ialah jika simpul kawat lepas akan lebih mudah untuk memperbaikinya terkait dengan banyaknya gigi yang di fiksasi.

Ivy loop wiring

Page 19: FRAKTUR MANDIBULA

1. Risdon Wiring

Kawat diikatkan

pada gigi-gigi anterior dan

beberapa gigi posterior.

Teknik fiksasi ini

diindikasikan untuk fraktur

mandibula bagian

simphisis mandibula.

Page 20: FRAKTUR MANDIBULA

Keuntungan :

• menghindari trauma selama penyembuhan karena kawat yang digunakan diamaternya lebih kecil

• mempunyai stabilitas yang baik karena sifatnya yang rigid (untuk tipe rigid)

• jika satu simpul kawat lepas selama penyembuhan tidak akan mengganggu fiksasinya, fiksasi semakin baik karena pada teknik ini dapat ditambahkan elastik.

2. Arch Bar• Tipe Rigid

• Tipe SoftBerdasarkan sifatnya

terbagi atas :

Page 21: FRAKTUR MANDIBULA

3. Splints

• Digunakan jika fiksasi dengan wire tidak adekuat untuk memfiksasi fraktur.

Akrilik splin pada fraktur condilus pada

anak-anakJenis Splints :

Akrilik splintCast cap

silver splintJenis splint lain

Page 22: FRAKTUR MANDIBULA

4. Skeletal

Pin Fiksasi

Digunakan jika fiksasi

intemaksilari tidak adekuat

untuk mengatasi segmen-segmen

fraktur.

Dilakukan dibawah anestesi umum

atau anestesi lokal karena akan

dilakukan infiltrasi pin ke kulit.

Page 23: FRAKTUR MANDIBULA

5. Sirkumferensial Wiring

Teknik dengan melakukan wiring di daerah patahan dimana daerah tersebut dipakaikan gigi tiruan,sehingga wire melingkari dan memegang

gigi tiruan tersebut.

Prosedur ini dilakukan dibawah anestesi umum atau lokal karena wire ini akan menembus jaringan lunak.

Page 24: FRAKTUR MANDIBULA

Reduksi Terbuka

1. Reduksi Tulang Peroral

•Sering dilakukan untuk mengendalikan frakmen edentulous proksimal yang bergeser.•Tindakan dilakukan pada pasien diberi anestesi local atau sedasi atau anestesi umum. •Reduksi dikatakan berhasil apabila segmen edentulous proksimal yang dapat bergerak tadinya bergeser dicekatkan kefragmen distal/anterior yang sudah diimbolisasi (fiksasi maksilomandibular).

2. Reduksi Terbuka Pada

Simfisis•Fraktur para simfisis ini dirawat dengan pengawatan transalveolar pada tepi atas, apabila gigi didekat garis fraktur tidak ada. •Keuntungan dari teknik bentuk angka 8 ini karena tidak diperlukannya insersi kawat lingual.

3. Tindak Lanjut

•Perawatan pendukung pasca bedah terdiri atas analgesik, dan bila diindikasikan ditambah antibiotik, aplikasi dingin dan petunjuk diet.

Page 25: FRAKTUR MANDIBULA

4. Reduksi Terbuka Perkutan

• Diindikasikan apabila reduksi tertutup atau peroraltidak berhasil, terjadi luka-luka terbuka, atau apabila akan dilakukan graft tulang seketika.

5. Pemasangan Pelat Tulang

•Jika pasien mengalami gangguan metal/inkompeten, gangguan konvulsif yang kurang terkontrol, atau seorang pemabuk atau pencandu obat bius; jika mobilisasi awal dari mandibula diinginkan agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya ankilosis (beberapa fraktur subkondilar); dan untuk fraktur edentukus mandibular tertentu, reduksi dan imobilisasi kaku dengan pelat tulang (Vitallium, titanium) akan sangat bermanfaat.•Tidak dipilih untuk kasus kontaminasi yang luas, atau fraktur kominusi yang lebar, dan jika penutupan primer baik mucosal atau dermal, tidak bisa dicapai.

Page 26: FRAKTUR MANDIBULA

6. Reduksi Terbuka Pada Fraktur Subkondilar

•Banyak fraktur subkondilar mandibular bilateral dan kebanyakan fraktur kondilar pada orang dewasa memerlukan reduksi terbuka.•Pada kasus fraktur subkondilar bilateral, baik segmen yang pergeserannya paling besar, maupun frakmen yang lebih besar bisa direduksi sendiri-sendiri atau bersama-sama.

7. Perawatan Yang Tertunda•Fraktur yang sudah berumur 14 hari menunjukkan tahap awal penyembuhan, yakni organisasi beku darah dan proliferasi jaringan, granulasi/jaringan ikat.•Beberapa fraktur yang sudah lama, menunjukkan adanya pseudartrosis, yang meliputi perkembangan kapsula fibrus dan tepi fraktur kortikal yang tidak tervaskularisasi dengan baik serta tereburnasi.•Fraktur yang sudah lama mungkin diperlukan graft tulang apabila terjadi kehilangan lengkung rahang yang nyata, atau gangguan oklusi.

Page 27: FRAKTUR MANDIBULA

Komplikasi Fraktur Mandibula

Ankylosis dari TMJ

Gangguan pada pertumbuhan

Pergeseran

elemen fraktur

Cedera pada saraf

Perdarahan

Page 28: FRAKTUR MANDIBULA

Penyembuhan FrakturPenyembuhan yang memuaskan

tergantung pada reduksi (pengaturan kembali fragmen-fragmen) yang adekuat, dan

imobilisasi.

Penyembuhan berlangsung lebih cepat pada anak-anak dibanding

orang dewasa dan lebih lambat pada orang tua dan orang yang

mengalami kelainan tertentu.

Page 29: FRAKTUR MANDIBULA

Ringkasan• Fraktur mandibula adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang pada

mandibula. Hilangnya kontinuitas pada rahang bawah (mandibula), dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan benar.

 • Fraktur mandibula dapat dibagi menjadi dua kelompok utama : 1. Fraktur tanpa terbukanya tulang dan tanpa kerusakan jaringan lunak 2. Fraktur dengan terbukanya tulang disertai dengan kerusakan yang

hebat dari jaringan lunak

• Fraktur mandibula dapat disebabkan oleh :1. Fraktur traumatik :• Kecelakaan kendaraan bermotor (50%)• Terjatuh (22.3%)• Kekerasan atau perkelahian (18.8%)• Kecelakaan kerja (2.8%)• Kecelakaan berolahraga (3.7%)• Kecelakaan lainnya (1.6%)

Page 30: FRAKTUR MANDIBULA

2. Faktor PatologikFraktur patologik dapat disebabkan oleh kista, tymor tulang, osteogenesis imperfekta,

osteomieleitis, osteoporosis, atropi atau nekrosis tulang.Lokasi fraktur mandibula berdasarkan pada letak anatomi dari fraktur mandibula dapat

terjadi pada daerah-daerah sebagai berikut : a) Dentoalveolar e) Sudut mandibulab) Kondilus f) korpus mandibulac) Koronoideus g) simfisisd) Ramus h) parasimfisis

• Ada dua cara penatalaksanaan fraktur mandibula, yaitu cara tertutup/konservatif dan terbuka/pembedahan. Adapun beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur mandibula, antara lain:

1. Ankylosis dari TMJ2. Gangguan pada pertumbuhan 3. Pergeseran elemen fraktur4. Cedera pada saraf5. Perdarahan

• Penyembuhan fraktur ditentukan oleh penatalaksanaan terhadap fraktur itu sendiri.

Ringkasan

Page 31: FRAKTUR MANDIBULA

TERIMA KASIH