7
Community Engagement & Emergence Journal Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021 Halaman : 21-27 https://journal.yrpipku.com/index.php/ceej Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution- NonCommercial 4.0 International license. Edukasi Pengetahun dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Pada Siswa Remaja SMA Negeri 3 Kotamobagu Grace Irene Viodyta Watung STIKES Graha Medika, Program Studi Profesi Ners [email protected]. Abstrak Individu dan kelompok atau masyarakat awam juga saat ini dituntut untuk mampu memberikan pertolongan segera jika menghadapi kondisi kegawatdaruratan. Agar dapat memberikan pertolongan sesuai prosedur maka perlu diberikan pembekalan tentang Bantuan Hidup Dasar. Siswa SMA N 3 Kotamobagu adalah remaja yang memiliki potensi untuk diberikan Pelatihan. Berbekal telah terbentuk Tim atau kelompok Kader KKR (Kader Kesehatan Remaja) namun belum memiliki pengetahuan dan perlu dibekali tentang BHD. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi siswa SMAN 3 Kotamobagu mengenai Bantuan Hidup dasar pada kasus gawat darurat. Metode yang digunakan adalah Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dan tanya jawab, metode pre test, intervensi dan post test. Hasil penyuluhan dan pelatihan terdapat peningkatan pengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar dan peningkatan keterampilan memberikan BHD. Perlunya dilakukan penyuluhan dan sosialisasi secara berkesinambungan dari pihak sekolah khususnya dalam hal Bantuan Hidup Dasar. Keywords: Edukasi, Pengetahuan, Pelatihan, Bantuan Hidup Dasar. 1. Pendahuluan Dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan seperti saat terjadinya kecelakaan, tersedak dan sebagainya, menuntut individu atau kelompok yang menemukan korban untuk memberikan pertolongan segera. Akan tetapi, jika penolong tidak mengetahui cara yang baik dan benar dalam memberikan bantuan hidup dasar maka bisa berakibat fatal pada korban. Karena, lebih baik mengetahui pertolongan pertama dan tidak memerlukannya daripada memerlukan pertolongan pertama tetapi tidak mengetahuinya penanganan korban di tempat kejadian merupakan hal yang sangat penting. Sebab, setiap kali kejadian bencana, petugas kesehatan sering kali datang terlambat ke lokasi bencana sehingga menyebabkan korban meninggal tanpa adanya tindakan pertolongan pertama (Nur, Menik, and Arifianto 2019). Berdasarkan data WHO (World Health Organization) dalam Supriyantoro 2011, pada tahun 2005 terdapat 57,03 juta orang meninggal di seluruh dunia. Sekitar 35.000-50.000 diantaranya karena kecelakaan dan bencana alam yang diakibatkan oleh henti napas dan henti jantung. Dalam jumlah korban, Indonesia menempati peringkat kedua dunia, yaitu sebanyak lebih kurang 227.898 jiwa. Bencana alam di Indonesia mengakibatkan kerugian yang sangat besar, baik dari segi materi maupun jumlah korban (meninggal, luka–luka, maupun cacat). Korban yang meninggal dapat disebabkan oleh gagalnya oksigenasi adekuat pada organ vital. ventilasi tidak yang tidak adekuatd apat gangguan oksigenisasi dan gangguan sirkulasi, cedera SSP masif dapat mengakibatkan ventilasi yang tidak adekuat atau terjadinya rusaknya pusat regulasi batang otak (Agustini et al. 2017) Pengetahuan dan keterampilan BHD menjadi penting karena didalamnya diajarkan tentang bagaimana teknik dasar penyelamatan korban dari berbagai kecelakaan atau musibah sehari-hari yang biasa dijumpai (Fajarwaty 2012). Dengan kesiapsiagaan yang tepat berupa pelatihan kader dalam pemberian bantuan hidup

Edukasi Pengetahun dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

CommunityEngagement&EmergenceJournalVolume2Nomor1Tahun2021Halaman:21-27

https://journal.yrpipku.com/index.php/ceej Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution- NonCommercial 4.0 International license.

EdukasiPengetahundanPelatihanBantuanHidupDasarPadaSiswaRemajaSMANegeri3Kotamobagu

GraceIreneViodytaWatungSTIKESGrahaMedika,ProgramStudiProfesiNers

[email protected].

AbstrakIndividudankelompokataumasyarakatawam jugasaat inidituntutuntukmampumemberikanpertolongan segera jika menghadapi kondisi kegawatdaruratan. Agar dapat memberikanpertolongansesuaiprosedurmakaperludiberikanpembekalantentangBantuanHidupDasar.SiswaSMAN3KotamobaguadalahremajayangmemilikipotensiuntukdiberikanPelatihan.Berbekaltelahterbentuk Tim atau kelompok Kader KKR (Kader Kesehatan Remaja) namun belum memilikipengetahuandanperludibekalitentangBHD.Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi siswa SMAN 3 Kotamobagu mengenai Bantuan Hidup dasar pada kasus gawat darurat. Metode yang digunakan adalah Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dan tanya jawab, metode pre test, intervensi dan post test. Hasil penyuluhan dan pelatihan terdapat peningkatanpengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar dan peningkatan keterampilan memberikan BHD.Perlunya dilakukan penyuluhan dan sosialisasi secara berkesinambungan dari pihak sekolahkhususnyadalamhalBantuanHidupDasar. Keywords:Edukasi,Pengetahuan,Pelatihan,BantuanHidupDasar.

1. PendahuluanDalammenghadapikondisikegawatdaruratansepertisaatterjadinyakecelakaan,

tersedak dan sebagainya, menuntut individu atau kelompok yang menemukankorban untuk memberikan pertolongan segera. Akan tetapi, jika penolong tidakmengetahuicarayangbaikdanbenardalammemberikanbantuanhidupdasarmakabisa berakibat fatal pada korban. Karena, lebih baik mengetahui pertolonganpertama dan tidak memerlukannya daripada memerlukan pertolongan pertamatetapitidakmengetahuinyapenanganankorbanditempatkejadianmerupakanhalyangsangatpenting.Sebab,setiapkalikejadianbencana,petugaskesehatanseringkalidatangterlambatkelokasibencanasehinggamenyebabkankorbanmeninggaltanpaadanyatindakanpertolonganpertama(Nur,Menik,andArifianto2019).BerdasarkandataWHO(WorldHealthOrganization)dalamSupriyantoro2011,

pada tahun 2005 terdapat 57,03 juta orangmeninggal di seluruh dunia. Sekitar35.000-50.000diantaranyakarenakecelakaandanbencanaalamyangdiakibatkanoleh henti napas dan henti jantung.Dalam jumlah korban, Indonesiamenempatiperingkatkeduadunia,yaitusebanyaklebihkurang227.898jiwa.BencanaalamdiIndonesiamengakibatkankerugianyangsangatbesar,baikdarisegimaterimaupunjumlahkorban(meninggal,luka–luka,maupuncacat).Korbanyangmeninggaldapatdisebabkanolehgagalnyaoksigenasiadekuatpadaorganvital.ventilasitidakyangtidakadekuatdapatgangguanoksigenisasidangangguansirkulasi,cederaSSPmasifdapatmengakibatkanventilasiyangtidakadekuatatauterjadinyarusaknyapusatregulasibatangotak(Agustinietal.2017)Pengetahuan dan keterampilan BHD menjadi penting karena didalamnya

diajarkan tentang bagaimana teknik dasar penyelamatan korban dari berbagaikecelakaanataumusibahsehari-hariyangbiasadijumpai(Fajarwaty2012).Dengankesiapsiagaanyangtepatberupapelatihankaderdalampemberianbantuanhidup

Watung,2021

22

dasardiharapkanupayapenanggulangandapatlebihcepatdantepatsehinggadapatmeminimalisir jumlah korban dan kerusakan. Sebab, di tangan mereka terletakkeberhasilanpengembangandanpembinaanperansertamasyarakatsangatpentingyang bertujuan agar terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang optimal(Ngirarung,Mulyadi,andMalara2017).SiswadiSMANegeri3Kotamobagusudahmembentukkelompokorganisasiyangberutelahterbentukpadatahun2019,yangdipertanggungjawabkankepadaketuaKKRdibawahpimpinankepalasekolahSMAN3Kotamobagu.Namun,Sejauhinipemahaman,pengetahuan,dankesiapankaderdalammemberikanbantuanhidupdasar dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan belum ada data yang jelas.Sebab, kegiatan yang telah dilaksanakan belum dievaluasi pengetahuan sertaketerampilanBHDdanbelumdiketahuibagaimanaperankaderdalammasyarakatsetelahterjadinyabencanaalam.Tujuankegiatan iniadalahmemberikanedukasidan pelatihan Bantuan Hidup Dasar terhadap siswa Remaja di SMA Negeri 3Kotamobagu. Pengetahuan, pandangan, sikap dan keputusan remaja sangatberpengaruh, tidak hanya bagi kelompok remaja sendiri namun bagi seluruhpendudukIndonesia.SehinggapeningkatanjumlahorangyangterlatihdalamBHDdiSekolahMenengahAtasakanmemberikanaksesyangbesaruntukmasukdalammasyarakat. Hal tersebut dapat meminimalkan keengganan dan meningkatkanmotivasi seseorang dalam melakukan tindakan BHD (Nur, Menik, and Arifianto2019).2. Metode

Lokasi penyuluhan ini dilaksanakan di RuangKelas SMAN3Kotamobagu.Sedangkanwaktupelaksanaankegiatanpengabdiandilaksanakanpadabulan Juli2020.Kegiatanyangdilakukanmeliputitigatahapyaitutahapperencanaan,tahappelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap perencanaan dimulai dengan mencariinformasi mengenai Bantuan Hidup Dasar melalui pencarian literatur meliputijurnalrelevan,artikelpenelitianataupengabdianmasyarakatserupa.Metodeyangdigunakanadalahceramahinteraktifdantanyajawab,metodepretest,intervensidanposttest.3. HasildanPembahasan

Adapun faktor pendorong dan penghambat pada kegiatan pengabdianmasyarakatiniyaitu:Faktorpendorong:a. Adanya respon yang baik dari pihak Sekolah Menengah Atas Negeri 3

Kotamobagu.b. Umumnyasiswaikutaktifmendengarkankegiatanpenyuluhandanpelatihan.c. Adanya bantuan dari Pihak SMAN 3 Kotamobagu yang membantu dalam

pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dengan memfasilitasi tempatpelaksanaanpenyuluhandanpelatihan.

d. KehadiransebagianbesarsiswaSMAN3Kotamobagudankeaktifanbertanyatentangtopikataujudulkegiatanpenyuluhandanpelatihan.

e. Kegiatan penyuluhan di dukung dengan rangkaian kegiatan penyuluhan danpelatihan.

FaktorPenghambat

Watung,2021

23

a. KurangnyapengetahuantentangBantuanHidupDasarsiswaSMAN3.b. Kesulitanmengumpulkanbanyaksiswakarenasiswabanyakdiliburkanakibat

PandemiCovid-19.Setelahmelakukan penyuluhan dan pelatihan, terlihat terjadi peningkatan

pengetahuantentangBantuanHidupDasar.SiswaSMA3terlihatmemperhatikandenganserius.KondisipenyuluhaniniterlihatpadaGambar1dibawahini.

Gambar1PelaksanaanPelatihanBHDPadaSiswaSMAN3KotamobagudihadiriSiswa

Pada gambar 1 diatas terlihat bahwa siswa atau peserta penyuluhan dan

pelatihanseriusmemperhatikanpelatihanBHDdariTimPenyuluhdanPelatih.

Gambar2KondisipadasaatPelatihandenganMemperagakanPelatihan

BHDpadaSiswaSMAN3Kotamobagu.

Watung,2021

24

BerdasarkanGambar2diatasbahwaterlihatTimPenyuluhandanPelatihanmemperagakanbagaimanamelakukanBantuanHidupDasarpadaSiswaSMAN3Kotamobagu.

Gambar3SuasanaPenyuluhanSekaligusPelatihanBHDOlehTimPenyuluh

Gambar4.PelatihanBHDyangdisaksikanolehsebagianbesarSiswaSMAN

3Kotamobagu.

Pada gambar 4 di atas terlihat bahwa siswa SMAN 3 Kotamobagu begituantusiasmemperhatikanTimPelatihmemberikanpelatihantentangBHD.Dalampelatihan ini TimPelatih tetapmemperhatikan Protokol PencegahanCovid-19denganmewajibkanpesertamenggunakanmasker,handsanitizerdanmenjagajaraksertamengurangikontakdengantemansaatpenyuluhandanpelatihan.

Watung,2021

25

BerdasarkanGambar3diatasbahwa terlihat bahwamasyarakat sangatantusiasdanseriusmendengarkanpenyuluhankesehatanmengenaiHipertensi.BahkanmasyarakatjugaantusiasbertanyatentangcarapencegahanHipertensi.

Hasil kegiatanpengabdian ini sejalandenganhasil kegiatanpengabdianKurniawatietal.(2020)yangmenyatakanbahwapembelajaransimulasidanroleplay akan memberi siswa kesempatan untuk belajar secara langsung melaluimelihat, mempraktikkan, serta bermain peran cara melakukan pertolonganpertama pada kecelakaan atau memberikan bantuan hidup dasar. Dengandemikian diharapkan para siswa akan mengalami peningkatan pengetahuan,sikapdantindakandalampenanganankecelakaan.

Pemberianedukasi tentangBantuanHidupDasar (BHD) sangatpentinguntukmasyarakatawamapalagibagiusiaproduktif agarmampumemberikanBantuan Hidup Dasar bagi orang yang mengalami situasi gawat darurat agarterhindardarikematiandankecacatan(SawijiandWidyaswara2018).

Hasil kegiatan ini juga sejalan dengan (Setiyo. and Saptono 2018) yangmenyatakan bahwa simulasi pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD)meningkatkan pengetahuan peserta yang merupakanmuballigh di KabupatenKebumen.TindakanBantuanHidupDasar(BHD)harussegeradilakukanuntukmencegahterjadinyakerusakanotakyanglebihparah,mengingatgoldenperiodadalah6-10menit.KeterlambatansertakesalahantindakanBHDdapatberakibatfatal bagi korban. Kemampuan melakukan tindakan BHD harus dimiliki olehtenagakesehatanbahkanolehsemuakalangantermasukmuballigh.

Hasil kegiatanpengabdianmasyarakat ini sejalandengan (Widyaswara,Sari,andBerkah2019)yangmenyatakanbahwaPengetahuandanketrampilanorangawamyangbaik,meningkatkanangkakelangsunganhidupkorbanhentijantung sebelummendapatkan penanganan lanjutan di Rumah Sakit. Relawanadalahorangatautimyangpalingseringmenjumpaikejadianhentijantungdankorban tidak sadar ketikamelakukan pencarian dan evakuasi korban. Pesertapengabdianmasyarakatyaiturelawanbencanakabupatenkebumenyangsudahmengikuti kegiatan ini bisamemberikan ilmukepada orang atau relawan lainsehingga bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menolongkorban tidak sadar, serta bisa meningkatkan angka harapan hidup korbantersebut.

Hasilkegiataninijugasenadadenganpengabdianmasyarakat(LestariEkoDarwati 2020) yang menyatakan bahwa pemberian edukasi (penyampaianinformasi) melalui media tertentu memiliki pengaruh tersendiri terhadapkemampuanseseorangdalammenyerapinformasi.Dalampenelitianiniseluruhsiswa melakukan pembelajaran mandiri melalui aplikasi “resusitasi jantungparu” pada smartphone selama 1 minggu setelah mendapat edukasi secarabersama-sama di kelas. Kegiatan ini diduga memiliki kontribusi terhadappeningkatantingkatpengetahuansiswa.Tindakanovertraininginididefinisikansebagai proses belajar diluarmerupakan salah satu faktor yang berkontribusidalam keberhasilan peningkatan pengetahuan karena mendorong prosesautomacity(menyimpanpengetahuankedalammemorijangkapanjang).

Sejalan dengan penelitian Ngirarung,Mulyadi, andMalara (2017) yangmenyatakanbahwaterjadipeningkatantingkatpengetahuansesudahdiberikanpendidikankesehatan(pembelajarandanpelatihan)tentangBHDpadaremaja

Watung,2021

26

siswaSMANegeri9BinsusManado.Prosesbelajartersebutdapatmemberikanpengetahuanbagiremajasehinggasemakinbanyakseseorangmempelajariataumengetahui sesuatu hal maka orang tersebut akan lebih termotivasi untukbertingkah lakusesuaidenganyangpernahdipelajarinya.Bahwapengetahuanyang ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui pancaindera,semakin banyak pancaindera yang digunakan, maka semakin banyak dansemakinjelaspulapengertianataupengetahuanyangdiperoleh.

4. Simpulan

a. SiswaSMAN3KotamobagumemahamitentangpemberianBantuanHidupDasar(BHD).

b. PengetahuansiswaSMAN3KotamobagumengalamipeningkatanmengenaiBantuanHidupDasar(BHD).

c. SiswaSMAN3KotamobagumengertidanmemahamipemberianBantuanHidupDasaryangdiperolehdariPelatihanTimPelatih.

5. UcapanTerimakasih

Terima kasih kepada STIKES Graha Medika Kotamobagu yang telahmemberikan dukungan dan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMA N 3Kotamobagu dan seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaanpengabdianmasyarakatini.6. DaftarPustakaAgustini,NiLuhPutuIncaBuntarietal.2017.“PenyuluhanDanPelatihanBantuan

HidupDasar.”JurnalParadharma1(2):68–74.Fajarwaty,H.2012.BacisLifeSupportTimBantuanMedisFK.UI.Kurniawati, Ninuk Dian et al. 2020. “Peningkatan Kemampuan Melakukan

PertolonganPertamaPadaKecelakaanSiswaSMUDiSekolahMenengahUmumMelaluiMetodeSimulasiDanRolePlay.”JurnalPengabdianMasyarakatDalamKesehatan2(1):1.

LestariEkoDarwati, Setianingsih.2020. “PeningkatanPengetahuanOrangAwamTentangPenangananOutOfHospitalCardiacArrestMelaluiAplikasiResusitasiJantung Paru Pada Smartphone IMPROVEMENT OF KNOWLEDGE PEOPLEABOUT HANDLING OUT OF HOSPITAL CARDIAC ARREST THROUGH THEAPPLICATION OF LUNG HEA.” Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKESKendal10(1):97–102.

Ngirarung, S., N. Mulyadi, and R. Malara. 2017. “Pengaruh Simulasi TindakanResusitasi Jantung Paru (Rjp) Terhadap Tingkat Motivasi Siswa MenolongKorbanHenti JantungDiSmaNegeri9BinsusManado.” JurnalKeperawatanUNSRAT5(1):1–8.

Nur, Aini Dwi, Kustriyani Menik, and Arifianto. 2019. “PKM PELATIHANPERTOLONGANPERTAMADALAMGAWATDARURATPADAORANGAWAM.”JurnalImplementasiPengabdianMasyarakatKesehtan(JIPMK)1(2):34–38.

Sawiji, Putra, and Suwaryo Putra Angina Widyaswara. 2018. “Sosialisasi DanSimulasiBantuanHidupDasar(BHD)The7ThUniversityResearchColloqium2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.” the 7th university researchcolloqium2018stikesPKUMuhamadiyahSurakarta:592–600.

Watung,2021

27

Setiyo.,NugrohoPurwo,andFahrurodziDennySaptono.2018.“FaktorObesitasDanKolesterolTerhadapHipertensiDi Indonesia(INdonesianFamilyLifeSurveyV).”Ghidza:JurnalGizidanKesehatan2(2):44–48.

Widyaswara, Suwaryo Putra, Zulfa Nur Ganda Sari, andWaladani Berkah. 2019.“PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN BANTUAN HIDUPDASAR.”JurnalPeduliMasyarakat1(1):13–18.