6
 DINAMIKA REGIONALISME ASIA SELATAN Abstract : In South Asia, there is regional organization namely SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation) with eight country members: Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives,  Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. India and Pakistan as dominance countries in this region have never ending conflict which make worried the other countries. One of problem factor is Kashmir valley struggle and SAARC is the exactly mediator to solve this conflict. In the role progress of SAARC, it is not only man age int ern al member aff air but als o inter lace relati on wit h other countries and regional eve n international, such as ASEAN, Rusia, USA and UK. Keywords: Pakistan, India, Kashmir, SAARC, ASEAN, US, AS, UK Bila di Asia Tenggara terdapat ASEAN sebagai institusi formal regional, maka di Asia Selatan te rdapa t SAARC ya ng me ner apka n me kan is me dipl omasi dal am me nye lesaikan  perma salahan interna l maupu n ekste rnal sebagai upaya pencapa ian kepenti ngan nasional dari negara-negara anggota. Keberadaan konflik diantara a nggota SAARC sangat mempengaruhi suhu di kawasan ini ser ta kelangs unga n SAARC seb aga i sebuah inst itusi. Unt uk lebih jel asny a, di  bawah ini terdap at deskrip si kompe rehensi f dan analisa mengenai seluk-beluk negara di Asia Selatan beserta institusi yang ada di dalamnya. Konflik India-Pakistan serta Peranan SAARC Kerjasa ma reg ional di Asia Selatan sa nga t menarik untuk diteliti le bi h jauh kar ena karakteristik bangsa yang memiliki ciri khas sama dan permasalahan yang timbul pun nyaris serupa satu sama lain, oleh karena itu mereka memandang perlu berbuat sesuatu sebagai upaya unt uk mewu judk an ter cipt anya kaw asan damai di Asia Se lata n yang akhi rnya me lahi rka n SAARC di tahun 1985. Konflik India-Pakistan merupakan konflik yang sangat berpengaruh dan mengganggu di kawasan Asia Selatan di sampi ng konflik-konfl ik lainnya, karena konflik tersebut melibatkan dua negara besar sekaligus dominan dalam SAARC sehingga upaya kerjasama yang menjadi tujuan awal dari pendirian institusi regional utopis  bisa terjadi. Latar belaka ng dari permasala han antara India-Pakistan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sejarah kolonialisme Inggris, perbedaan agama, masalah politik, ancaman militer, persaingan pengaruh dan intervensi negara besar. Melalui  perte muan-pe rtemua n antar negara SAARC yang dilaksa nakan setiap tahun, upaya penyel esaian

Dinamika Regional is Me Asia Selatan

Embed Size (px)

Citation preview

5/17/2018 Dinamika Regional is Me Asia Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-regional-is-me-asia-selatan 1/6

DINAMIKA REGIONALISME ASIA SELATAN

Abstract: In South Asia, there is regional organization namely SAARC (South Asian Association for 

Regional Cooperation) with eight country members: Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives,

 Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. India and Pakistan as dominance countries in this region have never 

ending conflict which make worried the other countries. One of problem factor is Kashmir valley struggle

and SAARC is the exactly mediator to solve this conflict. In the role progress of SAARC, it is not only

manage internal member affair but also interlace relation with other countries and regional even

international, such as ASEAN, Rusia, USA and UK.

Keywords: Pakistan, India, Kashmir, SAARC, ASEAN, US, AS, UK 

Bila di Asia Tenggara terdapat ASEAN sebagai institusi formal regional, maka di Asia

Selatan terdapat SAARC yang menerapkan mekanisme diplomasi dalam menyelesaikan

 permasalahan internal maupun eksternal sebagai upaya pencapaian kepentingan nasional dari

negara-negara anggota. Keberadaan konflik diantara anggota SAARC sangat mempengaruhi suhu

di kawasan ini serta kelangsungan SAARC sebagai sebuah institusi. Untuk lebih jelasnya, di

 bawah ini terdapat deskripsi komperehensif dan analisa mengenai seluk-beluk negara di Asia

Selatan beserta institusi yang ada di dalamnya.

Konflik India-Pakistan serta Peranan SAARC

Kerjasama regional di Asia Selatan sangat menarik untuk diteliti lebih jauh karena

karakteristik bangsa yang memiliki ciri khas sama dan permasalahan yang timbul pun nyaris

serupa satu sama lain, oleh karena itu mereka memandang perlu berbuat sesuatu sebagai upaya

untuk mewujudkan terciptanya kawasan damai di Asia Selatan yang akhirnya melahirkan

SAARC di tahun 1985.

Konflik India-Pakistan merupakan konflik yang sangat berpengaruh dan mengganggu di

kawasan Asia Selatan di samping konflik-konflik lainnya, karena konflik tersebut melibatkan dua

negara besar sekaligus dominan dalam SAARC sehingga upaya kerjasama yang menjadi tujuan

awal dari pendirian institusi regional utopis bisa terjadi. Latar belakang dari permasalahan antara

India-Pakistan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sejarah kolonialisme Inggris, perbedaan

agama, masalah politik, ancaman militer, persaingan pengaruh dan intervensi negara besar. Melalui

 pertemuan-pertemuan antar negara SAARC yang dilaksanakan setiap tahun, upaya penyelesaian

5/17/2018 Dinamika Regional is Me Asia Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-regional-is-me-asia-selatan 2/6

konflik India-Pakistan terus diupayakan meski sering terjadi perbedaan pendapat antar pemimpin

negara untuk mencapai kesepakatan bersama. Persaingan yang mengarah pada pola  zero sum

antara India dan Pakistan, menjadikan konflik bilateral ini tidak mudah hilang atau diselesaikan

dengan solusi rasional sekalipun.

Ditinjau dari aspek sejarahnya, pada tahun 1947 Inggris menarik diri dari Asia Selatan

kemudian dari situ lahirlah dua negara yaitu India dan Pakistan yang dilatarbelakangi oleh

 perbedaan agama. India yang mayoritas penduduknya Hindu dan Pakistan yang mayoritas Islam.

Perbedaan ini tidak bisa diakomodir oleh pemimpin dalam negeri bahkan merembet pada masalah

strata dan kelas dalam masyarakat.1[1]Sejak saat itu konflik mengarah pada tataran negara,

sehingga bentrokan senjata di perbatasan kedua negara tidak dapat dihindari, apalagi ditambah

dengan persoalan pembagian wilayah yang tidak tuntas oleh kolonial Inggris sehingga menambah

kompleksitas persoalan. Ketegangan dua negara mencapai klimaks pada September 1965 ketika

 pasukan India dan Pakistan kembali dikerahkan ke medan perang. Kesepakatan damai akhirnya

ditandatangani pada tahun 1966, tetapi tahun 1971 mereka kembali bertempur karena sengketa soal

wilayah Pakistan Timur, yang kemudian menjadi Bangladesh akibat tidak tertampungnya aspirasi

 politik.2[2] Pada saat Perang dingin berlangsung, kedua negara adidaya yaitu AS dan US berusaha

menyebarluaskan pengaruh, tak terkecuali di Asia Selatan. Pakistan yang merasa terancam oleh

India akhirnya mencari perlindungan ke AS dan India lebih merapatkan diri pada US saat itu. Di

era yang lebih maju paska Perang Dingin, kedua negara beralih persaingan dalam halmempersenjatai diri dengan pengembangan senjata nuklir. Selain sebagai penggetar lawan, nuklir 

digunakan untuk meningkatkan pengaruh di Asia Selatan maupun luar kawasan. India dan Pakistan

 berusaha untuk menjadi pemimpin kawasan meskipun secara de facto sebenarnya India yang lebih

memenuhi kriteria, karena memiliki kapabilitas ekonomi dan politik yang lebih tangguh dan stabil

menurut saya. Seperti yang diketahui oleh umum, India termasuk salah satu dari negara industri

 baru yang ”digadang-gadang” akan menggantikan hegemoni AS yang mulai surut beberapa tahun

terakhir bersama Cina dan Korea Selatan, sedangkan Pakistan justru mengalami permasalahan

1[1]Sisir Gupta. 1996. Kashmir: Study India-Pakistan Relations. Orient Longmans, Bombay.

Hal. 69-103

2[2] Langkah Perdamaian (semu) antara India dan Pakistan”, www.kompas.com,

diakses tanggal 27 Mei 2009

5/17/2018 Dinamika Regional is Me Asia Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-regional-is-me-asia-selatan 3/6

dalam proses inisiasi kepemimpinan serta dituduh membiayai militan Afganistan, ini memperburuk 

sekaligus menghambat kemajuan Pakistan.

 Namun konflik diantara India-Pakistan ini ternyata tidak berpengaruh banyak dalam

kerjasama ekonomi dan IPTEK, karena alasan pragmatisme untuk terus  survive dalam lingkup

internasional yang anarki, alasan ini jugalah yang menyebabkan SAARC bisa bertahan sampai

sekarang. Keterlibatan SAARC dalam melakukan mediasi tak sepenuhnya dilandasi alasan

normatif fungsional sebuah institusi, karena adanya imbalan seperti: materi (peningkatan

 pertukaran barang-barang dan sumber-sumber daya diantara kelompok-kelompok tidak terkecuali

 pihak-pihak yang bertikai dan penengah atau sebaliknya), pengaruh dan dukungan (seperti

 pemberian hak pembangunan pangkalan, pertukaran informasi, atau bisa juga berupa sesuatu yang

tidak terlihat secara nyata seperti janji-janji untuk memberikan dukungan di masa yang akan

datang), keamanan (diperoleh dengan cara menurunkan atau mengeliminasi konflik yang terjadi

agar tidak meluas ke wilayah lain), status atau reputasi tertentu (berupa peningkatan status pribadi

 jika yang menjalankan peran mediator adalah individu atau peningkatan prestasi organisasi). Dari

kelima macam imbalan di atas, imbalan yang berupa keamanan dianggap dapat mewakili semua

imbalan yang lain, karena SAARC sebagai organisasi regional diharapkan mampu untuk menjaga

kestabilan dan keamanan kawasan regionalnya dan juga dapat berperan sebagai mediator apabila

terjadi konflik di negara-negara anggotanya.3[3]

Konflik KashmirKashmir adalah sebuah wilayah di utara sub benua india. yang dikenal sebagai suatu

tempat paling indah spektakuler di dunia. Wilayah ini terbagi oleh tiga negara: Pakistan

mengontrol barat laut, India mengontrol tengah dan bagian selatan Jammu dan Kashmir, dan

Republik Rakyat Cina menguasai timur laut (Aksai Chin). Meskipun wilayah ini dalam prakteknya

diatur oleh ketiga negara tersebut, India tidak pernah mengakui secara resmi wilayah yang diakui

oleh Pakistan dan China. Pakistan memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai wilayah yang di

3[3] Connie Peck. The Role of Regional Organization in Preventing and Resolving Conflict

dalam Chester A. Crocker, Fen Oster Hampson dan Pamela Aal ed. 2001. Turbulent and

Peace:The Challenges of Managing International Conflict . Washington D.C: United States

Institute of Peace Press. hal 564

5/17/2018 Dinamika Regional is Me Asia Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-regional-is-me-asia-selatan 4/6

 pertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini. Sebuah pilihan yang disukai

 banyak orang Kashmir adalah kemerdekaan, namun baik Pakistan dan India menentang hal ini.

Meminjam pendapat Mario E Carranza, sejak berakhirnya perang ketiga tahun 1971, hubungan

kedua negara yang lahir dari rahim yang sama ini dapat digolongkan ke dalam empat suasana:

suasana detente 1972-1979; suasana saling mendekati melalui sejumlah pertemuan bilateral tahun

1980-an; kondisi terbaik dari berlanjutnya diplomasi kerja sama India-Pakistan di luar persoalan

Kashmir, ditandai lahirnya SAARC tahun 1985; serta penandatanganan persetujuan untuk tidak 

saling menyerang instalasi nuklir India-Pakistan.

Bila disederhanakan sebenarnya ada empat pendekatan mengenai masalah Kashmir yg tak 

kunjung usai itu. Pertama, pasukan tentara Pakistan berambisi untuk mengalahkan India (karena

dulu Bangladesh lepas gara-gara bantuan dari India) dan mengambil alih Kashmir. Kedua, secara

geopolitik, Pakistan menganggap Kashmir sebagai kawasan strategis namun tidak aman karena

dikelilingi kekuatan militer yg kuat sehingga harus dilindungi. Ketiga, pandangan Islamiah

mengenai perang perebutan Kashmir adalah jihad karena Kashmir dianggap sebagai basis umat

Muslim di Asia Selatan. Keempat, inisial “K” pada Pakistan memunjukkan Kashmir (Pakistan:

Punjab, (kawasan Afghanistan), Kashmir, Sind and Baluchistan).4[4]Bagi India, Kashmir 

 berimplikasi pada lahirnya politik kekerasan dan rasa curiga elemen masyarakat dan pemerintahan,

kebijakan militeristik dalam menangani Kashmir bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi serta

munculnya berbagai krisis berkelanjutan yang mengancam sistem federalisme dan yang terakhir adalah krisis Kashmir juga menjadi ujian bagi nasionalisme India. Sejak merdeka, India promosi

 pemikiran homo-indicus, yakni India modern adalah yang homogen, dapat saling tukar, rasional,

sekuler, serta punya loyalitas pada pusat/negara, namun nyatanya kemajemukan yang ada justru

membawa warna tersendiri dalam bentuk peperangan. Semestinya perbedaan itu untuk disatukan

 bukan disamakan, bila di negara kita istilahnya sama dengan bhineka tunggal ika yang

mengedepankan nilai toleransi.

Apapun alasannya, konflik kapanpun dan dimanapun pasti menimbulkan korban diantara

kedua belah pihak yang bertikai. Andai saja Pakistan dan India memutuskan memberi referendum

 pada penduduk Kashmir untuk mengatur kehidupannya (bergabung dengan Pakistan, India atau

mendirikan negara sendiri) maka keindahan Lembah Kashmir itu tak akan ternoda oleh darah

 peperangan. Pada tanggal 5 Januari 2004, sebuah kemajuan historis tercapai dengan dimulainya

4[4] http://the-worldpolitics.com/ diakses 27 Mei 2009

5/17/2018 Dinamika Regional is Me Asia Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-regional-is-me-asia-selatan 5/6

usaha perdamaian yang dilakukan oleh Perdana Menteri Vajpayee dan Presiden Pakistan Pervez

Musharraf yaitu berupa kesepakatan di antara kedua pemimpin untuk memulai dialog menyeluruh

yang pada akhirnya juga akan menyelesaikan konflik Kashmir. Namun, ketegangan antara India

dan Pakistan kembali meruncing pada 27 Desember 2008 lalu dan ketika terjadi insiden itu India

langsung mengambil kebijakan luar negeri yang sangat mengagetkan yaitu memutus jalur 

transportasi kedua negara, yang dibalas Pakistan dengan mengusir duta besar India.  5[5]Pasang

surut ketegangan keduanya memiliki efek domino pada kawasan sekitarnya, yang pada dasarnya

tak lepas dari konflik, seperti pemberontakan macan Tamil di Srilanka, kemiskinan Bangladesh di

satu sisi dan konflik India-Bangladesh pada sisi lainnya, militan Afganistan yang diindikasikan

melakukan tindak terorisme internasional sehingga harus dibumihanguskan, dll.

Hubungan SAARC dalam Lingkup Internasional

Keberadaan ASEAN dalam meredam konflik negara anggotanya, ternyata menarik 

SAARC untuk menjalin kerjasama dan menjadikannya model percontohan dalam kerjasama

ekonomi, memang tak dapat dipungkiri faktor ekonomi menjadi faktor determinan untuk 

menyelesaikan masalah apapun di era kekinian. Apalagi bila India dan Pakistan mau disatukan,

maka peluang untuk menjadi hegemon di lingkup Asia atau bahkan dunia tidak akan terbantahkan

karena AS yang notabenenya adalah hegemon incumbent  sedang mengalami ”sakit”

 perekonomian.

KesimpulanPerseturuan India-Pakistan yang memperebutkan wilayah kashmir menjadi keprihatinan

masyarakat internasional. Jalur seperti diplomasi, mediasi, dan negosiasi sudah dilakukan, namun

 belum juga menemukan titik terang. Menurut saya masalah yang timbul bukan sekedar wilayah

teritorial. tapi sudah menjalar kepada faktor krusial yang memang sangat kompleks dan koersif 

sifatnya. Pertengahan tahun 2009 ini, perkembangan hubungan kedua negara sudah dapat

dikatakan membaik, seperti pada Maret kemarin kedua pucuk pimpinan tertinggi kedua negara

melakukan perundingan dengan kesungguhan transparansi pemberitaan media dan setuju untuk 

tidak bersikap reaksionis terhadap isu-isu terorisme dan fokus terhadap konsesus perdamaian yang

mereka perjuangkan setelah sempat tertunda karena insiden Desember kemarin yang melukai

 parlemen India di Mumbai. Kerjasama SAARC dan ASEAN saya harap dapat menumbuhkan 

intgrasi kawasan yang lebih luas di lingkup Asia, seperti halnya Eropa dengan Uni Eropanya, agar  

5[5] http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0401/11/ln/793852.htm diakses 27 Mei

2009

5/17/2018 Dinamika Regional is Me Asia Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-regional-is-me-asia-selatan 6/6

konsep utara-selatan yang diidentikkan pada mayoritas negara Asia pudar seiring dengan kemajuan 

yang dihasilkan.

Referensi

Gupta, Sisir. 1996. Kashmir: Study India-Pakistan Relations. Orient Longmans, Bombay. Hal. 69-

103http://the-worldpolitics.com/ diakses 27 Mei 2009

http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0401/11/ln/793852.htm diakses 27 Mei 2009

Langkah Perdamaian (semu) antara India dan Pakistan”, www.kompas.com, diakses tanggal 27Mei 2009

Peck, Connie. The Role of Regional Organization in Preventing and Resolving Conflict dalam

Chester A. Crocker, Fen Oster Hampson dan Pamela Aal ed. 2001. Turbulent and Peace:The

Challenges of Managing International Conflict . Washington D.C: United States Institute of Peace

Press. hal 564

http://ri2naelah.blogspot.com/2010/10/dinamika-regionalisme-asia-selatan.html