Upload
alivia-nabdakh-cloche
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
1/23
PENDAHULUAN
Infeksi pada telinga bagian luar atau yang sering disebut sebagai otitis
eksterna memiliki beberapa penyebab seperti bakteri dan juga jamur. Dua
penyebab ini terkadang sulit dibedakan karena memiliki keluhan yang
hampir sama dan tidak spesifik. Hal ini menyebabkan pengobatan dari
infeksi itu sendiri sering tidak tepat sasaran.1 Otomikosis atau otitis
eksterna fungi sering disalah diagnosis sebagai otitis eksterna bakteri.
Padahal pengobatan dari OE oleh bakteri adalah antibiotik yang justru tidak
boleh diberikan pada infeksi oleh jamur karena dapat menyebabkan
bertambah banyaknya jamur penyebab infeksi.
Otomikosis sebenarnya kebanyakan disebabkan oleh organisme
komensal normal dari kulit liang telinga dimana pada kondisi normal tidak
bersifat patogen. Namun beberapa keadaan dapat menggeser keseimbangan
antara bakteri dan jamur di liang telinga. Banyak faktor predisposisi yang
dapat menetuskan terjadinya otomikosis! antara lain kebiasaan penggunaan
alat pembersih telinga! dermatitis! kurangnya kebersihan! indi"idu dengan
immunocompromised ! penyakit telinga sebelumnya! penggunaan
berkepanjangan dari obat antibiotik tetes telinga! antibiotik spektrum luas!
steroid! dan terpapar dengan kemoterapi.#
Otomikosis tersebar di seluruh dunia! #$% kasus infeksi telinga
disebabkan oleh jamur. &amur yang sering menyebabkan otomikosis adalah
Aspergillus niger . Pre"alensi terbanyak biasanya terjadi pada laki'laki
berusia #1'() tahun. Insiden tertinggi terjadi pada musim panas dan semi.
Pada umumnya terjadi pada pekerja manual dan pelajar.*
Diagnosis dari otomikosis sendiri dapat ditegakan dari gejala klinis!
otoskopi! mikrobiologi! tes +OH! dan kultur. ,ntuk pengobatannya sendiri
sekarang sudah banyak tersedia preparat dengan tingkat efektifitas yang
ukup tinggi menapai $)'1))%.( Namun penyakit ini sering menjadi
tantangan bagi para klinisi karena angka rekurensi yang tinggi! menyebaban
penyakit ini sulit diatasi. +arena banyak sekali faktor penyebab dari kondisi
1
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
2/23
ini! maka dari itu harus diatasi terlebih dahulu sehingga kekambuhan dapat
dihindari.
ANATOMI TELINGA
-elinga terdiri atas telinga luar! telinga tengah ka"um timpani/! dan
telinga dalam labyrinth/. -elinga dalam terdapat organ perdengaran dan
keseimbangan.$
0ambar 1. natomi -elinga 2uar! -engah! dan Dalam
Telinga Luar
-elinga luar terdiri atas auriula dan meatus austius e3ternus.
uriula mempunyai bentuk yang khas dan berfungsi mengumpulkan
getaran udara. uriula terdiri atas lempeng tulang ra4an elastis tipis yang
ditutupi kulit. uriula mempunyai otot intrinsik dan ekstrinsik! keduanya
disarafi oleh N. faialis.
5eatus austius e3ternus adalah tabung berkelok yang
menghubungkan auriula dengan membrana tympani. -abung ini berfungsi
2
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
3/23
menghantarkan gelombang suara dari auriula ke membrana tympani. Pada
orang de4asa panjangnya lebih kurang 1 ini #!$m/! dan dapat diluruskan
untuk memasukkan otoskop dengan ara menarik auriula ke atas dan
belakang. Pada anak'anak keil! auriula ditarik lurus ke belakang! atau ke
ba4ah dan belakang. Bagian meatus yang paling sempit adalah kira'kira $
mm dari membrana tympani.
6angka sepertiga bagian luar meatus adalah artilago elastis! dan dua
pertiga bagian dalam adalah tulang! yang dibentuk oleh timpani. 5eatus
dilapisi oleh kulit! dan sepertiga bagian luarnya mempunyai rambut!
kelenjar sebaea! dan glandula eruminosa. 0landula ini adalah modifikasi
kelenjar keringat yang menghasilkan sekret lilin ber4arna oklat
kekuningan. 6ambut dan lilin ini merupakan barier yang lengket! untuk
menegah masuknya benda asing.(
+anal aurikula e3terna dilapisi oleh epitel kubus bertingkat. +ulit
yang melapisi kanal tulang lebih tipis dibandingkan kanal kartilago!
ketebalan sekitar )!1 hingga )!# mm dan merupakan lanjutan dari kulit yang
melapisi bagian permukaan lateral membran timpani dan aurikula. 7ebagai
hasilnya! tidak terdapat glandula atau folikel rambut pada kanal tulang.$
0ambar
#. Perbedaan -ebal +ulit ntara +anal +artilago dan -ulang! Diikuti dengan
Perbedaan 7truktur
3
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
4/23
0ambar *. Ilustrasi 5enunjukkan +analis -elinga! 2apisan -ersebut
5emisahkan ntara +ulit dengan -ulang dan 7truktur +artilago. Pada
+anal -ulang da Periosteum dan pada +anal +artilago Perikondrium yang
5emisahkan.
0ambar (. +omposisi ,mum +ulit 5anusia
4
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
5/23
0ambar $. 2apisan +ulit pada +anal +artilago
-elinga mendapatkan suplai darah dari arteri aurikula posterior
lanjutan dari arteri karotid eksterna/ dan abang keil aurikuler dari arteri
temporalis superfisial. Dari arteri temporal superfisial! abang aurikuler
didistribusikan ke lobus! nagian anterior aurikula dan meatus auditorius
eksterna. 5eatus sebagian disuplai oleh pembuluh darah yang sama dengan
aurikula tetapi bagian lebih dalam! termasuk permukaan luar dari membran
timpani! disuplai oleh arteri aurikuler dalam! abang pertama mandibula/dari arteri maksilaris eksternus. 7ementara "ena mengikuti nama dan
perjalanan arteri sampai mereka meninggalkan regio telinga.$
0ambar 8. Ilustrasi 7uplai Darah yang Didapatkan -elinga dari
9abang rteri +arotid Eksterna
5
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
6/23
0ambar :. Ilustrasi Iner"asi 7araf -elinga
Iner"asi sensoris dari aurikula dan kanalis telinga disuplai oleh abang
ner"us kranialis ; dan
pelapis meatus berasal dari n. autiulotemporalis dan ramus auriularis n.
"agus.
liran limfe menuju nodi paridei superfiiales! mastoidei! dan
er"iales superfiiales.(
Telinga Tengah (Cavum Tympani)
-elinga tengah adalah ruang berisi udara di dlaam pars petrosa ossis
temporalis yang dilapisi oleh membrana muosa. 6uang ini berisi tulang'
tulang pendengaran yang berfungsi meneruskan getaran membrana timpani
gendang telinga/ ke perilympha telinga dalam. 9a"um tympani gendang
telinga/ berbentuk elah sempit yang miring! dengan sumbu panjang terletak
lebih kurang sejajar dengan bidang membran tympani. Di depan! ruang ini
berhubungan dengan nasopharyn3 melalui tuba auditi"a dan di belakang
dengan antrum mastoideum.
6
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
7/23
-elinga tengah mempunyai atap! lantai! dinding anterior! dinding
posterior! dinding lateral! dan dinding medial.tap dibentuk oleh lempeng
tipis tulang! yang disebut tegmen tympani! yang merupakan bagian dari pars
petrosa ossis temporalis. 2empeng ini memisahkan a"um tympani dari
meningens dan lobus temporalis otak di dalam fossa ranii media.
2antai dibentuk di ba4ah oleh lempeng tipis tulang! yang mungkin
tidak lengkap dan mungkin sebagian diganti oleh jaringan fibrosa. 2empeng
ini memisahkan a"um tympani dari bulbus superior ;. jugularis interna.
Bagian ba4ah dinding anterior dibentuk oleh lempeng tipis tulang
yang memisahkan a"um tympani dari a. arotis interna. Pada bagian atas
dinding anterior terdapat muara dari dua buah saluran. 7aluran yang lebih
besar dan terletak lebih ba4ah menuju tuba auditi"a! dan yang terletak lebih
atas dan lebih keil masuk ke dalam saluran untuk m. tensor tympani.
7eptum tulang tipis! yang memisahkan saluran'saluran ini diperpanjang ke
belakang pada dinding medial! yang akan membentuk tonjolan mirip selat.
Di bagian atas dinding posterior terdapat sebuah lubang besar yang
tidak beraturan! yaitu aditus ad antrum. Di ba4ah ini terdapat penonjolan
yang berbentuk keruut! sempit! keil! disebut pyramis. Dari punak
pyramis ini keluar tendo m.stapedius.
7ebagian besar dinding lateral dibentuk oleh membrana tympania.
5embrana tympani adalah membrana fibrosa tipis yang ber4arna kelabu
mutiara. 5embrana ini terletak miring! menghadap ke ba4ah! depan! dan
lateral. Permukaannya konkaf ke lateral. Pada dasar ekungannya terdapat
lekukan keil! yaitu umbo! yang terbentuk oleh ujung manubrium mallei.
Bila membran terkena ahaya otoskop! bagian ekung ini menghasilkan
=keruut ahaya>! yang memanar ke anterior dan inferior dari umbo.
5embrana tympani berbentuk bulat dengan diameter lebih'kurang 1
m. pinggirnya tebal dan melekat di dalam alur pada tulang. lur itu! yaitu
sulus tympanius! di bagian atasnya berbentuk inisura. Dari sisi'sisi
7
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
8/23
inisura ini berjalan dua plia! yaitu plia mallearis anterior dan posterior!
yang menuju ke proessus lateralis mallei. Daerah segitiga keil pada
membrana tympani yang dibatasi oleh plia'plia tersebut lemas dan disebut
pars flaida. Bagian lainnya tegang disebut pars tensa. 5anubrium mallei
dilekatkan di ba4ah pada permukaan dalam membrana tympani oleh
membrana muosa.
5embrana tympani sangat peka terhadap nyeri dan permukaan
luarnya dipersarafi oleh n. auriulotemporalis dan ramus auriularis n.
"agus. Dinding medial dibentuk oleh dinding lateral telinga dalam. Bagian
terbesar dari dinding memperlihatkan penonjolan bulat! disebut
promontorium! yang disebabkan oleh lengkung pertama ohlea yang ada di
ba4ahnya.
Di atas dan belakang promontorium terdapat fenestra "estibuli! yang
berbentuk lonjong dan ditutupi oleh basis stapedis. Pada sisi medial fenestra
terdapat perilympha sala "estibuli telinga dalam. Di ba4ah ujung posterior
promontorium terdapat fenestra ohlea! yang berbentuk bulat dan ditutupi
oleh membrana tympani seundaria. Pada sisi medial dari fenestra ini
terdapat perilympha ujung buntu sala timpani.
7ebuah rigi bulat berjalan seara hori?ontal ke belakang! di atas
promontorium dan fenestra "estibuli dan dikenal sebagai prominentia
analis ner"i faiali. 7esampainya di dinding posterior! prominentia ini
melengkung ke ba4ah di belakang pyramis.(
Telinga Dalam (Labyrinh)
-elinga dalam terdiri dari koklea rumah siput/ yang berupa dua
setengah lingkaran dan "estibuler yang terdiri dari * buah kanalis
semisirkularis. ,jung atau punak koklea disebut helikotrema!
meghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala "estibuli.
8
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
9/23
+analis semisirkularis saling berhubungan seara tidak lengkap dan
membentuk lingkaran yang tidak lengkap. Pada irisan melintang koklea
tampak skala "estibuli sebelah atas! skala timpani di sebelah ba4ah dan
skala media duktus koklearis/ diantaranya. 7kala "estibuli dan skala
timpani berisi perilimfa! sedangkan skala media berisi endolimfa. Ion dan
garam yang terdapat di perilimfa berbeda dengan endolimfa. Hal ini penting
untuk pendengaran. Dasar skala "estibuli disebut sebagai membran "estibuli
6eissner@s membrane/ sedangkan dasar skala media adalah membran
basalis. Pada membran ini terletak organ orti.
Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut
membran tektoria! dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri
dari sel rambut dalam! sel rambut luar dan kanalis 9orti! yang membentuk
organ orti. (
!I"IOLOGI PENDENGA#AN
7ampai tingkat tertentu pinna adalah suatu =pengumpul> suara!sementara liang telinga karena bentuk dan dimensinya! dapat sangat
memperbesar suara dalam rentang # sampai ( kH?A perbesaran pada
frekuensi ini adalah sampai 1) hingga 1$ dB. 5aka suara dalam rentang
frekuensi ini adalah yang paling berbahaya jika ditinjau dari sudut trauma
akustik.:
Proses mendengar dia4ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh
daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalu udara atau
tulang ke koklea. 0etaran tersebut menggetarkan membran timpani
diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang
akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan
perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi
getar yang telah di amplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala "estibuli
bergerak.
9
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
10/23
0etaran diteruskan melalui membrana 6eissner yang mendorong
endolimfa! sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran
basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik
yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel'sel rambut! sehingga
kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan
sel. +eadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut! sehingga
melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan
potensial aksi pada saraf auditorius! lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius
sampai korteks pendengaran area *'()/ di lobus temporalis.$
OTOMI%O"I"
Otomikosis atau otitis eksterna fungi adalah infeksi akut! subakut! dan
kronik pada epitel skuamosa dari kanalis auditorius eksterna oleh ragi dan
filamen jamur.C +omplikasinya dapat menapai ke telinga tengah dan
ka"itas terbuka mastoid. 5eskipun jamur merupakan patogen primer! hal
ini bisa juga dampak dari infeksi kronis dari kanalis eksternus atau telinga
tengah.1)
Prevalen&i
Pre"alensi tertinggi terjadi pada area tropis dan subtropis yang hangat!
lembab! dan berdebu. +asus ini merupakan $'#)% dari kasus otitis eksterna.
Otomikosis unilateral dilaporkan pada )% dari kasus dan tidak penunjukan
sisi mana yang lebih sering terjadi.11
Ei'l'gi
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang
tinggi di suatu daerah. &amur yang menyebabkan otomikosis pada umumnya
adalah spesies jamur saprofit yang berlimpah di alam dan bentuk itu adalah
bagian dari flora komensalis dari E9 yang sehat. &enis jamur yang paling
sering adalah Pityrosporum dan Aspergillus A. niger, A. flavus, A.
funigatus, A. terreus/! Candida albikans, dan C. parapsilosis (yeast-like
10
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
11/23
fungi) juga sering.1* +adang'kadang juga ditemukan Phycomycetes,
Rhiopus, Actinomyces, dan Penicillium.1*
Pada penelitian pasien otomikosis +umar #))$/ didapatkan
pre"alensi penyebabnya Aspergillus fumigates *(!1(%/! Candida Albicans
11%/! Candida pseudotropicalis 1!#1%/ dan !ucor sp 1!#1%/. Beberapa
peneliti melaporkan adanya organisme penyebab lainnya seperti Penicillium
sp dan spesies lain seperti 9andida seperti C.parapsilosis, C.gulliermondi
dengan berbagai persentasi.1#
!a'r Prei&p'&i&i
aktor predisposisi otomikosis adalah kebiasaan penggunaan alat
pembersih telinga! dermatitis! kurangnya kebersihan! indi"idu dengan
immunocompromised ! penyakit telinga sebelumnya! penggunaan
berkepanjangan dari obat antibiotik tetes telinga! antibiotik spektrum luas!
steroid! dan terpapar dengan kemoterapi.# 7elain itu! sering juga menyerang
pasien yang melakukan mastoidektomi open cavity dan mereka yangmenggunakan alat bantu dengar.
Otomikosis dapat terjadi karena hilangnya proteksi lipid atau asam
dari telinga. +egagalan dari mekanisme pertahanan dari telinga perubahan
pada lapisan epitel! perubahan PH! perubahan kualitas dan kuantitas
serumen! infeksi bakteri! alat bantu dengan atau prosthesis hearing! trauma
yang ditimbulkan sendiri membersihkan telinga menggunakan 'tips!
berenang! atau neoplasma/.:
"ost dengan immunocompromised lebih rentan menderita otomikosis.
Pasien dengan diabetes! lymphoma atau ID7 dan pasien yang menjalani
atau mendapatkan kemoterapi atau terapi radiasi memiliki resiko tinggi
untuk terjadinya komplikasi dari otomikosis.C
Pa'*i&i'l'gi
11
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
12/23
7erumen memiliki bahan antimikotik! bakteriostatik! dan perangkap
serangga. 7erumen terdiri dari lipid (8':*%/! protein! asam amino bebas!
dan ion mineral yang juga mengandung liso?im! imunoglobulin dan asam
lemak. sam lemak rantai panjang terdapat pada kulit yang tidak rusak
dapat menegah pertumbuhan bakteri. +arena ia memiliki komposisi
hidrofobik! serumen memiliki kemampuan menghambat air! membuat
permukaan kanal tidak permeabel dan menegah maserasi dan kerusakan
epitel.1
Pada hasil penelitian didapatkan C. Albicans dan C. parapsilosis dan
jamur myelia yang lainnya adalah bagian dari flora normal dari E9 dan
terkadang bergeser ke status patogen diba4ah pengaruh beberapa faktor.1*
5ikroorganime normal ditemukan pada E9 seperti #taphylococcus
epidermis, Corrynebacterium sp, $acillus sp, %ram-positive cocci
(#taphylococcus aureus, #treptococcus sp, non-patogen micrococci), 0ram
negatif bacilli (Pseudomonas aeruginosa, &scheria coli, "aemophilus
influena, !ora'ella catharalis! dll/ dan jamur myelia dari genus
spergillus dan 9andida sp. 5ikroorganisme komensal ini tidak patogen
hingga keseimbangan antara bakteri dan jamur terjaga.1
Beberapa faktor yang menyebabkan transformasi jamur saprofit
menjadi patogen antara lainF 1)
1/ aktor lingkungan panas! kelembaban/ biasa didapatkan pasien
padasaat musim panas dan gugur.
#/ Perubahan pada epitel yang menutupi penyakit dermatologi! mikro
trauma/.
*/ Peningkatan PH pada E9 mandi/. O?an et al #))*/ mendapati
perenang memiliki faktor predisposisi untuk otomikosis. 1(
(/ Pergeseran kualitas dan kuantitas serumen.
12
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
13/23
$/ aktor sistemik perubahan imunitas! penyakit yang melemahkan!
kortikosteroid! antibiotik! sitostatik! neoplasia/. &akman et al #))$/
mendapati oflo3ain berkontribusi dalam perkembangan otomikosis. 1$
8/ 6i4ayat otitis bakterialis! otitis media supuratif kronis O57+/ dan
post bedah mastoid. +ontaminasi bakteri dari kulit E9 a4alnya
terjadi pada O57+ atau otitis media eksternus. +erusakan pada
permukaan epitel adalah media yang baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme. +erusakan epitel juga menyebabkan penurunan
sekresi apokrin dan glandula serumen dimana mengubah lingkunga
E9 menjadi ook untuk pertumbuhan mikroorganisme pH normal
*'(/.
:/ Dermatomikosis dapat menjadi faktor resiko untuk rekurensi karena
autoinokulasi menjadi mungkin di antara bagian'bagian dari tubuh.
C/ +ondisi dan kebiasaan sosial. Penutup kepala tradisional ontohnya
dapat meningkatkan kelembaban dari kanal telinga dan meniptakan
lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur.
&amur melimpah pada tanah atau pasir yang mengandung bahan
organik yang membusuk. 5ateri ini epat mengering pada kondisi tropis
dan tertiup oleh angin sebagai partikel debu yang keil. 7pora jamur yang
menyebar melalui udara terba4a oleh uap air! suatu fakta bah4a adanya
hubungan antara tingginya jumlah infeksi dengan monsoon, dimana terjadi
peningkatan kelembapan relatif hingga C)%.
&amur mengakibatkan inflamasi! eksfoliasi epitel superfisial! massa
debris yang mengandung hifa! supurasi! dan nyeri.# +arakteristik yang
paling banyak ditemukan pada pemeriksaan telinga adalah munulnya
debris tebal ber4arna putih keabu'abuan yang sering dikenal sebagai =et
blotting paper >.1
&amur tidak pernah menonjol keluar dari E9! bahkan pada kasus
kronis sekalipun. Hal ini dikarenakan jamur tidak menemukan kebutuhan
nutrisinya di luar E9. Hasil penelitian terbaru didapatkan pertumbuhan
13
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
14/23
spergillus ditemukan paling banyak pada temperatur *:)9 , sebuah fakta
bah4a kondisi klinis ini didukung oleh predileksi dari jamur untuk tumbuh
di sepertiga dalam dari E9. *
Ge+ala %lini&
0ejala dari otitis eksterna bakteri dan otomikosis sering sulit
dibedakan. Bagaimanapun pruritus merupakan karakteristik paling sering
dari infeksi mikosis dan juga tidak nyaman di telinga! otalgia nyeri telinga/!
rasa penuh di liang telinga! rasa terbakar pada telinga! ottorhoea! hilangnya
pendengaran! tinnitus! keluarnya airan tetapi sering juga tanpa keluhan.1$
Pytirosporum menyebabkan terbentuknya sisik yang menyebabkan
terbentuknya sisik yang menyerupai ketombe dan merupakan perdisposisi
otitis eksterna bakterialis maupun furunkel. Demikian pula dengan jamur
spergillus. &amur ini terkadang didapatkan di liang telinga tanpa adanya
gejala apapun keuali rasa tersumbat dalam telinga! atau dapat berupa
peradangan yang menyerang epitel kanalis atau gendang telinga danmenimbulkan gejala'gejala akut. +adang'kadang didapatkan pula Candida
albicans.
Pada otoskopi sering ditemukan myelia yang dapat menegakkan
diagnosis. E9 menjadi eritem dan debris jamur tampak putih! abu'abu!
atau hitam. Pasien biasanya tidak ada perbaikan signifikan dengan
pengobatan antibiotik. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan preparasi +OH
atau positifnya kultur jamur.8
+arakteristik pemeriksaan fisik dari infeksi jamur pada umumnya
terlihat hifa halus dan spora conidiophores/ tampak pada Aspergillus,
Candida, ragi! !ycelia dengan karakteristik putih ketika berampur dengan
serumen menjadi kekuningan.:
Infeksi kandida dapat lebih sulit dideteksi seara klinis karena
kurangnya penampakan karakteristik layaknya spergillus seperti otorrhea
14
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
15/23
dan tidak respon terhadap antimikroba. Otomikosis oleh kandida biasanya
diidentifikasi oleh data kultur. 18
Pemeri&aan Lab'ra'rium
5orfologi dari koloni dapat membedakan antara yeast-like dan
filamentous fungi. 5ayoritas koloni dengan krim putih! halus! dan kasar
adalah ragi atau! sangat jarang! yeast-like colonies dari jamur dimorfik.
ilamentous fungi enderung tumbuh membentuk debu! helaian! untaian!
berudu! atau lipatan yang terlihat dengan rentang berbagai 4arna seperti
putih! kuning! hijau! biru kehijauan! hitam! dll. 1
Diagn'&i& ,aning
Otomikosis terkadang sulit dibedakan dari otitis eksterna terutama
otitis eksterna difusa. Infeksi ampuran kadang terjadi. Biasanya isolasi
bakteri terdiri dari negati"e koagulase staphylococci, pseudomonas sp.,
#taphylococcus aureus, &. coli, dan lebsialla sp. Infeksi jamur dapat juga
berkembang dari O57+.1:
Terapi
Pengobatannya adalah dengan membersihkan liang telinga. 2arutan
asam asetat #% dalam alkohol! larutan iodium po"idon $% atau tetes telinga
yang mengandung ampuran antibiotik dan steroid yang diteteskan ke liang
telinga biasanya dapat menyembuhkan. +adang'kadang diperlukan juga
obat anti jamur yang dibagi menjadi tipe non'spesifik dan spesifik.
N'n-&pe&i*i
1/ Bori aid adalah medium asam dan sering digunakan sebagai
antiseptik dan insektisida. Dapat diberikan bila penyebabnya adalah
Candida albicans.
#/ 0entian ;iolet
*/ 9astellani@s paint aetone! alkohol! fenol! fuhsin! resoinol/
15
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
16/23
(/ 9resylate merthiolate! 5'resyl aetate! propyleneglyol! bri aid!
dan alkohol/
$/ Nystatin adalah antibiotik makrolid polyene yang dapat menghambat
sintesis sterol di membran sitoplasma. +euntungan dari nistatin adalah
tidak diserap oleh kulit yang intak. Dapat diresepkan dalam bentuk
krim! salep! atau bedak. Efektif hingga $)'C)%.
8/ ?ole adalah agen sintetis yang mengurangi konsentrasi ergosterol!
sterol esensial pada membran sitoplasma normal.
"pe&i*i
9lotrimo3a?ole digunakan seara luas sebagai topikal a?ole. Efektif
hingga $'1))%. 9lotrimo3a?ole memiliki efek bakterial dan ini adalah
keuntungan untuk mengobati infeksi ampuran bakteri'jamur. 9lotrima?ole
tersedia dalam bentuk bubuk! lotion! dan solusio dan telah dinyatakan bebas
dari efek ototoksik.1(/
1/ +etokona?ole dan fluona?ole memiliki spektrum luas. +etokona?ole
#% krim/ efektif hingga $'1))% mela4an spergillus dan 9.
lbians. luona?ole topikal efektif hingga )% kasus.
#/ 5iona?ole #% krim/ adalah imida?ole yang telah diperaya
kegunaannya selama lebih dari *) tahun untuk pengobatan penyakit
superfisial dan kulit. gen ini dibedakan dari a?ole yang lainnya
dengan memiliki dua mekanisme dalam aksinya. 5ekanisme pertama
adalah inhibisi dari sintesis ergosterol. 5ekanisme kedua dengan
inhibisi dari peroksida! dimana dihasilkan oleh akumulasi peroksida
pada sel dan menyebabkan kematian sel. Efektif hingga )%.
*/ Bifona?ole. 7olusio 1% memiliki potensi sama dengan klotrima?ol
dan miona?ole. Efektif hingga 1))%.
(/ Itraona?ole memiliki efek in "itro dan in "i"o mela4an spesies
spergillus.
Bentuk salep lebih memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
dengan formula tetes telinga karena dapat bertahan di kulit untuk 4aktu
yang lama. 7alep lebih aman pada kasus perforasi membran timpani karena
16
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
17/23
akses ke telinga tengah sedikit diakibatkan tingginya "iskositas.#8/
Penggunaan resylate dan gentian "iolet harus dihindari pada pasien dengan
perforasi 5- karena memiliki efek iritasi pada mukosa telinga tengah.
7erta menghentikan penggunaan antibiotik topikal bila diurigai
sebagai penyebabnya. Pada pasien immunocompromised ! pengobatan
otomikosis harus lebih kuat untuk menegah komplikasi seperti hilangnya
pendengaran dan infeksi in"asif ke tulang temporal.
Otomikosis terkadang sulit diatasi 4alaupun telah diobati dengan
pengobatan yang sesuai. 5aka dari itu perlu ditentukan apakah kondisi ini
akibat penyakit otomikosis itu sendiri atau berhubungan dengan gangguan
sistemik lainnya atau hasil dari gangguan immunodefisiensi yang
mendasari.
Pengobatan lain selain medikamentosa yaitu menjaga telinga tetap
kering dan mengarahkan pada kembalinya kondisi fisiologis dengan
menegah gangguan pada E9.
%'mplia&i
Perforasi membran dapat terjadi sebagai komplikasi dari otomikosis
yang bermula pada telinga dengan membran timpani intak. Insidens
perforasi timpani pada mikosis ditemukan menjadi 11%. Perforasi lebih
sering terjadi pada otomikosis yang disebabkan oleh Candida Albicans.
+ebanyakan perforasi terjadi bagian malleus yang melekat pada membran
timpani.
5ekanisme dari perforasi dihubungkan dengan trombosis mikotik dari
pembuluh darah membran timpani! menyebabkan nekrosis a"askuler dari
membran timpani. Enam pasien pada grup immunocompromised mengalami
perforasi timpani. Perforasi keil dan terjadi pada kuadran posterior dari
membran timpani. Biasanya akan sembuh seara spontan dengan
pengobatan medis. &arang namun jamur dapat menyebabkan otitis eksterna
17
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
18/23
in"asif ! terutama pada pasien immunocompromised . -erapi antifungal
sistemik yang adekuat sangat diperlukan pada pasien ini.1
LAPO#AN %A"U"
7eorang perempuan usia #) tahun pada tanggal #) &anuari #)18 ke
klinik -H-'+2 675H dengan keluhan nyeri telinga kiri. 6i4ayat batuk!
pilek dan nyeri tenggorokan juga disangkal oleh pasien. G 1) bulan yang
lalu! penderita mengeluh nyeri telinga kiri disertai gatal dan rasa penuh
pada liang telinga. Pasien mengaku sering membesihkan telinga dengan
cotton bud semenjak merasa telinga kirinya gatal. 6i4ayat berenang atau
kemasukan air pada telinga ada. Pasien kemudian berobat ke dokter umum
setempat dan diberikan obat tetes telinga namun pasien lupa nama obatnya.
+eluhan nyeri telinga yang dialami pasien mulai berkurang.
G * bulan yang lalu! penderita mengeluh nyeri telinga kiri disertai
gatal dan rasa penuh pada liang telinga setelah berenang. Pasien kemudian
berobat ke Poliklinik -H-'+2 6umah 7akit 5oehammad
Hoesin!Palembang obat tetes pada hidung dan obat anti nyeri berupa tablet
namun pasien lupa nama obatnya. +eluhan nyeri telinga yang dialami
pasien mulai berkurang. 6i4ayat penyakit yang sama sebelumnya ada.
6i4ayat trauma dan alergi disangkal. 6i4ayat alergi! hipertensi dan diabetes
tidak didapatkan pada pasien ini. Pasien memiliki kebiasaan terlalu sering
membersihkan telinga dengan cotton bud lebih dari *3 dalam seminggu.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik! ompos mentis! tekanan
darah 1#)C) mmHg! nadi C( kalimenit! temperatur dan pernafasan dalam
batas normal. Pemeriksaan pada telinga didapatkan debris jamur tampak
putih pada liang telinga dan membran timpani! tidak hiperemis! tidak
terdapat sekret dan serumen. Pada rongga hidung tidak ditemukan kelainan.
7edangkan pada daerah tenggorok arkus faring simetris! u"ula di tengah!
tonsil -1 -1 tenang! tidak hiperemis! dinding faring tenang.
-atalaksana pada pasien ini berupa non medikamentosa dan
medikamentosa. Non medikamentosa berupa edukasi! yakni menjelaskan
18
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
19/23
kepada pasien dan keluarga bah4a pasien mengalami infeksi pada liang
telinga! pasien diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang bisa
terjadi karena faktor'faktor tertentu misalnya sering berenang di tempat
yang airnya kurang bersih! pasien juga harus menjaga agar telinganya selalu
kering. serta agar tidak menggarukmembersihkan telinga dengan cotton
bud terlalu sering. 7edangkan tatalaksana medikamentosa membersihkan
liang telinga menggunakan larutan asam asetat #'$% dalam alkohol sebagai
antiseptik serta obat tetes telinga berupa antijamur yang efektif dan sesuai
seperti otrima?ol.
Pada pasien ini disarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium
untuk melihat adanya hifa jamur pada debris jamur di liang telinga.
DI"%U"I
Dilaporkan satu kasus otomikosis auris sinistra pada perempuan
berusia #) tahun. +asus otomikosis tersebar di seluruh dunia! #$% kasus
infeksi telinga disebabkan oleh jamur. &amur yang sering menyebabkan
otomikosis adalah spergillus niger. Pre"alensi terbanyak biasanya terjadi
pada laki'laki berusia #1'() tahun. Insiden tertinggi terjadi pada musim
panas dan semi. Pada umumnya terjadi pada pekerja manual dan pelajar.
Penelitian pada pasien otomikosis oleh +umar #))$/ didapatkan pre"alensi
penyebabnya! yakni Aspergillus fumigates *(!1(%/! Candida Albicans
11%/! Candida pseudotropicalis 1!#1%/ dan !ucor sp 1!#1%/. aktor
predisposisi otomikosis adalah kebiasaan penggunaan alat pembersih
telinga! dermatitis! kurangnya kebersihan! indi"idu dengan
immunocompromised ! penyakit telinga sebelumnya! penggunaan
berkepanjangan dari obat antibiotik tetes telinga! antibiotik spektrum luas!
steroid! dan terpapar dengan kemoterapi.
namnesis pada pasien ini didapatkan keluhan gatal pada telinga kiri
disertai rasa penuh pada telinga sejak * bulan yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan fisik telinga didapatkan debris jamur tampak putih pada liang
telinga dan membran timpani. Pruritus merupakan karakteristik paling
19
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
20/23
sering dari infeksi mikosis dan juga tidak nyaman di telinga! otalgia nyeri
telinga/! rasa penuh di liang telinga.
Pada otoskopi sering ditemukan myelia yang dapat menegakkan
diagnosis. 2iang telinga menjadi eritem dan debris jamur tampak putih! abu'
abu! atau hitam. Pasien biasanya tidak ada perbaikan signifikan dengan
pengobatan antibiotik. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan preparasi +OH
atau positifnya kultur jamur. +arakteristik pemeriksaan fisik dari infeksi
jamur pada umumnya terlihat hifa halus dan spora conidiophores/ tampak
pada Aspergillus, Candida, ragi! !ycelia dengan karakteristik putih ketika
berampur dengan serumen menjadi kekuningan.
Berdasarkan hasil anamnesis! pemeriksaan fisik dapat dipikirkan
diagnosis banding pada kasus ini! yakni otomikosis dan otitis eksterna. Pada
penegakan diagnosis otomikosis didapatkan debris jamur pada hasil
pemeriksaan fisik dan hifa jamur pada pemeriksaan laboratorium!
sedangkan otitis eksterna disebabkan oleh bakteri bisa ditemukan kulit liang
telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas pada otitis
eksterna difus! dan ditemukan furunkelbisul pada otitis eksterna
sirkumskripta. Pada pasien ini ditemukan debris jamur sehinggga diagnosis
otomikosis dapat ditegakkan.
-atalaksana pada pasien ini berupa non medikamentosa dan
medikamentosa. Non medikamentosa berupa edukasi! yakni menjelaskan
kepada pasien dan keluarga bah4a pasien mengalami infeksi pada liang
telinga! pasien diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang bisa
terjadi karena faktor'faktor tertentu misalnya sering berenang di tempat
yang airnya kurang bersih! pasien juga harus menjaga agar telinganya selalu
kering. serta agar tidak menggarukmembersihkan telinga dengan cotton
bud terlalu sering. 7edangkan tatalaksana medikamentosa membersihkan
liang telinga menggunakan larutan asam asetat #'$% dalam alkohol sebagai
antiseptik serta obat tetes telinga berupa antijamur yang efektif dan sesuai
seperti otrima?ol.
20
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
21/23
Prinsip pengobatan otomikosis adalah menjaga kebersihan liang
telinga! mengidentifikasi jamur penyebab otomikosis! serta memberikan
agen antijamur yang sesuai. Prinsip pengobatan ini mengarahkan pada
kembalinya kondisi fisiologis dengan menegah gangguan pada telinga luar!
sehingga prognosis dari pasien ini baik dan tidak terjadi rekurensi kasus.
DA!TA# PU"TA%A
1. 7oepardi E! Iskandar N! Bashiruddin &! 6estuti 6D. +elainan
-elinga -engah. DalamF 7oepardi E! Iskandar N! Bashiruddin &! dll.
#)1#. Buku jar Ilmu +esehatan -elinga Hidung -enggorok +epala
dan 2eher. Edisi :. &akarta F Balai Penerbit +,I. P 88'C
#. 5unguia 6! Daniel 7j. #))C.Ototpial antifungals and OtomyosisF
re"ie4. Int & Ped OtorhinolaryngolA :#F($*'
*. 5 bdela?eem! 0amea !5ubarak H! El?a4ay N.
Epidemiology!9ausati"e gent! and 6isk ators ffeting Human
21
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
22/23
Otomyosis Infetion.-urkish &ouirnal of 5edial
7ienes.#)1$A($FC#)'C#8.
(. 5unguia 6! Daniel 7j. Ototpial antifungals and OtomyosisF
re"ie4. Int & Ped Otorhinolaryngol.#))CA :#F($*'
$. 7nell 67. #))8. natomi -elinga.natomi +linik untuk 5ahasis4a
+edokteran. Edisi 8. &akartaF E90. P :C#'$
8. 5iyamoto! 6.! and 5iyamoto! 6. 9. 1$/. Pathology of the ear anal!
9hapter $ in -he Human Ear 9anal! Ballahanda! P Ed./! 7ingular Pub. 9o.!
7an Diego! pp $*'C#
:. Paparella 55! dams 02! 2e"ine 79. #)1#. Penyakit -elinga -engah
dan 5astoid. DalamF Effendi H! 7antoso +! Ed. BOEI7 buku ajar
penyakit -H-. Edisi 8. &akartaF E90. P. CC'11C
C. 0uittere? PH! l"are? 7j! 7anudo et al. Presumed diagnosisF
Otomyosis. study ($1 patients. ta Otorinolaringol Esp #))$A $8F
1C1'8
. 9arney 7. #))C. Otitis e3terna and otomyosis. InF 0leeson 5&j
&ones N7! 9larke 6! et al. eds/. 7ott'Bro4n@s Otolaryngology! Head
and 7urgery! "ol *! :th edn. 2ondonF Hodder rnold PublishersF**$1':
1). hmed J! Hafee? ! Jahid -! &a4aid 5! 5utiullah 7! 5arfani 57.
#)1). OtomyosisF linial presentation and management. Pak &
OtolaryngolA#8F:C'C).
11. Pontes J! 7il"a ! 2ima. EtomyosisF a retrospeti"e study. Bra? &
Otorhinolaringol #))A :$*/F*8:':).
1#. Pradhan B! -uladhar N! matya 6! et al. Pre"alene of otomyosis Inoutpatient deepartment of otolaryngology in -ribhu"an ,ni"ersity
-eahing Hospital! +athmandu! Nepal. nn Otol 6hinol 2aryngol
#))*A 11#F *C('*C:.
1*. 6omsaithonng 7. 2ong'term follo4'up of otomyosis and its
treatment 4ith bifona?ole. International short ourse training in
researh methodology K biostatistis #)11F1C
22
8/17/2019 Case Otomikosis (2)
23/23
1(. O?an +! O?an 5! +araarsian ! +araarsian . Otomyosis in
-urkeyA Predisposing ators! Etiology and -herapy. & 2aryngol K
Otol #))*A 11:F*'(#.
1$. &akman ! Lard 6! pril 5! Bent &. -opial antibiotik indued
otomyosis. Int & Ped Otorhinolaringol #))$A 8F C$:'8)
18. Ho -! ;rabe &-! Moo D! 9oker N&. OtomyosisF 9linal feaures and
treatment impliations. Otolaryngol'Head Nek 7urg. #))8A1*$F:C:'
1.
1:. Probst 6! 0re"ers 0! Iro H. EarF E3ternal ear. InF Probst 6! 0re"ers 0!
Iro Heinrih editors. Basi otorhinolaryngologyF a step by step
learning guide. -hieme Ne4 Mork! #))8. PF#)):'#8.
1C. 7atish H7! ;is4anatha B! 5anjulade"i 5. 9linial 7tudy of
Otomyosis. IO76 &ournal of Dental and 5edial 7ienes #)1*A $
#/F$:'8#.
1. 2a4ani +. E3ternal K middle earF Diseases of the e3ternal ear. InF
2a4ani + ed. 9urrent diagnosis K treatment! Head K Nek 7urgery.
#nd ed. 5 0ra4 Hill@s'2ange. 9hapter (:.
23