Case Otomikosis (2)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    1/23

    PENDAHULUAN

    Infeksi pada telinga bagian luar atau yang sering disebut sebagai otitis

    eksterna memiliki beberapa penyebab seperti bakteri dan juga jamur. Dua

     penyebab ini terkadang sulit dibedakan karena memiliki keluhan yang

    hampir sama dan tidak spesifik. Hal ini menyebabkan pengobatan dari

    infeksi itu sendiri sering tidak tepat sasaran.1  Otomikosis atau otitis

    eksterna fungi sering disalah diagnosis sebagai otitis eksterna bakteri.

    Padahal pengobatan dari OE oleh bakteri adalah antibiotik yang justru tidak 

     boleh diberikan pada infeksi oleh jamur karena dapat menyebabkan

     bertambah banyaknya jamur penyebab infeksi.

    Otomikosis sebenarnya kebanyakan disebabkan oleh organisme

    komensal normal dari kulit liang telinga dimana pada kondisi normal tidak 

     bersifat patogen. Namun beberapa keadaan dapat menggeser keseimbangan

    antara bakteri dan jamur di liang telinga. Banyak faktor predisposisi yang

    dapat menetuskan terjadinya otomikosis! antara lain kebiasaan penggunaan

    alat pembersih telinga! dermatitis! kurangnya kebersihan! indi"idu dengan

    immunocompromised ! penyakit telinga sebelumnya! penggunaan

     berkepanjangan dari obat antibiotik tetes telinga! antibiotik spektrum luas!

    steroid! dan terpapar dengan kemoterapi.#

    Otomikosis tersebar di seluruh dunia! #$% kasus infeksi telinga

    disebabkan oleh jamur. &amur yang sering menyebabkan otomikosis adalah

     Aspergillus niger . Pre"alensi terbanyak biasanya terjadi pada laki'laki

     berusia #1'() tahun. Insiden tertinggi terjadi pada musim panas dan semi.

    Pada umumnya terjadi pada pekerja manual dan pelajar.*

    Diagnosis dari otomikosis sendiri dapat ditegakan dari gejala klinis!

    otoskopi! mikrobiologi! tes +OH! dan kultur. ,ntuk pengobatannya sendiri

    sekarang sudah banyak tersedia preparat dengan tingkat efektifitas yang

    ukup tinggi menapai $)'1))%.(  Namun penyakit ini sering menjadi

    tantangan bagi para klinisi karena angka rekurensi yang tinggi! menyebaban

     penyakit ini sulit diatasi. +arena banyak sekali faktor penyebab dari kondisi

    1

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    2/23

    ini! maka dari itu harus diatasi terlebih dahulu sehingga kekambuhan dapat

    dihindari.

    ANATOMI TELINGA

    -elinga terdiri atas telinga luar! telinga tengah ka"um timpani/! dan

    telinga dalam labyrinth/. -elinga dalam terdapat organ perdengaran dan

    keseimbangan.$

    0ambar 1. natomi -elinga 2uar! -engah! dan Dalam

    Telinga Luar

    -elinga luar terdiri atas auriula dan meatus austius e3ternus.

    uriula mempunyai bentuk yang khas dan berfungsi mengumpulkan

    getaran udara. uriula terdiri atas lempeng tulang ra4an elastis tipis yang

    ditutupi kulit. uriula mempunyai otot intrinsik dan ekstrinsik! keduanya

    disarafi oleh N. faialis.

    5eatus austius e3ternus adalah tabung berkelok yang

    menghubungkan auriula dengan membrana tympani. -abung ini berfungsi

    2

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    3/23

    menghantarkan gelombang suara dari auriula ke membrana tympani. Pada

    orang de4asa panjangnya lebih kurang 1 ini #!$m/! dan dapat diluruskan

    untuk memasukkan otoskop dengan ara menarik auriula ke atas dan

     belakang. Pada anak'anak keil! auriula ditarik lurus ke belakang! atau ke

     ba4ah dan belakang. Bagian meatus yang paling sempit adalah kira'kira $

    mm dari membrana tympani.

    6angka sepertiga bagian luar meatus adalah artilago elastis! dan dua

     pertiga bagian dalam adalah tulang! yang dibentuk oleh timpani. 5eatus

    dilapisi oleh kulit! dan sepertiga bagian luarnya mempunyai rambut!

    kelenjar sebaea! dan glandula eruminosa. 0landula ini adalah modifikasi

    kelenjar keringat yang menghasilkan sekret lilin ber4arna oklat

    kekuningan. 6ambut dan lilin ini merupakan barier yang lengket! untuk 

    menegah masuknya benda asing.(

    +anal aurikula e3terna dilapisi oleh epitel kubus bertingkat. +ulit

    yang melapisi kanal tulang lebih tipis dibandingkan kanal kartilago!

    ketebalan sekitar )!1 hingga )!# mm dan merupakan lanjutan dari kulit yang

    melapisi bagian permukaan lateral membran timpani dan aurikula. 7ebagai

    hasilnya! tidak terdapat glandula atau folikel rambut pada kanal tulang.$

     

    0ambar 

    #. Perbedaan -ebal +ulit ntara +anal +artilago dan -ulang! Diikuti dengan

    Perbedaan 7truktur 

    3

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    4/23

    0ambar *. Ilustrasi 5enunjukkan +analis -elinga! 2apisan -ersebut

    5emisahkan ntara +ulit dengan -ulang dan 7truktur +artilago. Pada

    +anal -ulang da Periosteum dan pada +anal +artilago Perikondrium yang

    5emisahkan.

    0ambar (. +omposisi ,mum +ulit 5anusia

    4

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    5/23

    0ambar $. 2apisan +ulit pada +anal +artilago

    -elinga mendapatkan suplai darah dari arteri aurikula posterior 

    lanjutan dari arteri karotid eksterna/ dan abang keil aurikuler dari arteri

    temporalis superfisial. Dari arteri temporal superfisial! abang aurikuler 

    didistribusikan ke lobus! nagian anterior aurikula dan meatus auditorius

    eksterna. 5eatus sebagian disuplai oleh pembuluh darah yang sama dengan

    aurikula tetapi bagian lebih dalam! termasuk permukaan luar dari membran

    timpani! disuplai oleh arteri aurikuler dalam! abang pertama mandibula/dari arteri maksilaris eksternus. 7ementara "ena mengikuti nama dan

     perjalanan arteri sampai mereka meninggalkan regio telinga.$

    0ambar 8. Ilustrasi 7uplai Darah yang Didapatkan -elinga dari

    9abang rteri +arotid Eksterna

    5

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    6/23

    0ambar :. Ilustrasi Iner"asi 7araf -elinga

    Iner"asi sensoris dari aurikula dan kanalis telinga disuplai oleh abang

    ner"us kranialis ; dan

     pelapis meatus berasal dari n. autiulotemporalis dan ramus auriularis n.

    "agus.

    liran limfe menuju nodi paridei superfiiales! mastoidei! dan

    er"iales superfiiales.(

    Telinga Tengah (Cavum Tympani)

    -elinga tengah adalah ruang berisi udara di dlaam pars petrosa ossis

    temporalis yang dilapisi oleh membrana muosa. 6uang ini berisi tulang'

    tulang pendengaran yang berfungsi meneruskan getaran membrana timpani

    gendang telinga/ ke perilympha telinga dalam. 9a"um tympani gendang

    telinga/ berbentuk elah sempit yang miring! dengan sumbu panjang terletak 

    lebih kurang sejajar dengan bidang membran tympani. Di depan! ruang ini

     berhubungan dengan nasopharyn3 melalui tuba auditi"a dan di belakang

    dengan antrum mastoideum.

    6

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    7/23

    -elinga tengah mempunyai atap! lantai! dinding anterior! dinding

     posterior! dinding lateral! dan dinding medial.tap dibentuk oleh lempeng

    tipis tulang! yang disebut tegmen tympani! yang merupakan bagian dari pars

     petrosa ossis temporalis. 2empeng ini memisahkan a"um tympani dari

    meningens dan lobus temporalis otak di dalam fossa ranii media.

    2antai dibentuk di ba4ah oleh lempeng tipis tulang! yang mungkin

    tidak lengkap dan mungkin sebagian diganti oleh jaringan fibrosa. 2empeng

    ini memisahkan a"um tympani dari bulbus superior ;. jugularis interna.

    Bagian ba4ah dinding anterior dibentuk oleh lempeng tipis tulang

    yang memisahkan a"um tympani dari a. arotis interna. Pada bagian atas

    dinding anterior terdapat muara dari dua buah saluran. 7aluran yang lebih

     besar dan terletak lebih ba4ah menuju tuba auditi"a! dan yang terletak lebih

    atas dan lebih keil masuk ke dalam saluran untuk m. tensor tympani.

    7eptum tulang tipis! yang memisahkan saluran'saluran ini diperpanjang ke

     belakang pada dinding medial! yang akan membentuk tonjolan mirip selat.

    Di bagian atas dinding posterior terdapat sebuah lubang besar yang

    tidak beraturan! yaitu aditus ad antrum. Di ba4ah ini terdapat penonjolan

    yang berbentuk keruut! sempit! keil! disebut pyramis. Dari punak 

     pyramis ini keluar tendo m.stapedius.

    7ebagian besar dinding lateral dibentuk oleh membrana tympania.

    5embrana tympani adalah membrana fibrosa tipis yang ber4arna kelabu

    mutiara. 5embrana ini terletak miring! menghadap ke ba4ah! depan! dan

    lateral. Permukaannya konkaf ke lateral. Pada dasar ekungannya terdapat

    lekukan keil! yaitu umbo! yang terbentuk oleh ujung manubrium mallei.

    Bila membran terkena ahaya otoskop! bagian ekung ini menghasilkan

    =keruut ahaya>! yang memanar ke anterior dan inferior dari umbo.

    5embrana tympani berbentuk bulat dengan diameter lebih'kurang 1

    m. pinggirnya tebal dan melekat di dalam alur pada tulang. lur itu! yaitu

    sulus tympanius! di bagian atasnya berbentuk inisura. Dari sisi'sisi

    7

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    8/23

    inisura ini berjalan dua plia! yaitu plia mallearis anterior dan posterior!

    yang menuju ke proessus lateralis mallei. Daerah segitiga keil pada

    membrana tympani yang dibatasi oleh plia'plia tersebut lemas dan disebut

     pars flaida. Bagian lainnya tegang disebut pars tensa. 5anubrium mallei

    dilekatkan di ba4ah pada permukaan dalam membrana tympani oleh

    membrana muosa.

    5embrana tympani sangat peka terhadap nyeri dan permukaan

    luarnya dipersarafi oleh n. auriulotemporalis dan ramus auriularis n.

    "agus. Dinding medial dibentuk oleh dinding lateral telinga dalam. Bagian

    terbesar dari dinding memperlihatkan penonjolan bulat! disebut

     promontorium! yang disebabkan oleh lengkung pertama ohlea yang ada di

     ba4ahnya.

     Di atas dan belakang promontorium terdapat fenestra "estibuli! yang

     berbentuk lonjong dan ditutupi oleh basis stapedis. Pada sisi medial fenestra

    terdapat perilympha sala "estibuli telinga dalam. Di ba4ah ujung posterior 

     promontorium terdapat fenestra ohlea! yang berbentuk bulat dan ditutupi

    oleh membrana tympani seundaria. Pada sisi medial dari fenestra ini

    terdapat perilympha ujung buntu sala timpani.

    7ebuah rigi bulat berjalan seara hori?ontal ke belakang! di atas

     promontorium dan fenestra "estibuli dan dikenal sebagai prominentia

    analis ner"i faiali. 7esampainya di dinding posterior! prominentia ini

    melengkung ke ba4ah di belakang pyramis.(

    Telinga Dalam (Labyrinh)

    -elinga dalam terdiri dari koklea rumah siput/ yang berupa dua

    setengah lingkaran dan "estibuler yang terdiri dari * buah kanalis

    semisirkularis. ,jung atau punak koklea disebut helikotrema!

    meghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala "estibuli.

    8

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    9/23

    +analis semisirkularis saling berhubungan seara tidak lengkap dan

    membentuk lingkaran yang tidak lengkap. Pada irisan melintang koklea

    tampak skala "estibuli sebelah atas! skala timpani di sebelah ba4ah dan

    skala media duktus koklearis/ diantaranya. 7kala "estibuli dan skala

    timpani berisi perilimfa! sedangkan skala media berisi endolimfa. Ion dan

    garam yang terdapat di perilimfa berbeda dengan endolimfa. Hal ini penting

    untuk pendengaran. Dasar skala "estibuli disebut sebagai membran "estibuli

    6eissner@s membrane/ sedangkan dasar skala media adalah membran

     basalis. Pada membran ini terletak organ orti.

    Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut

    membran tektoria! dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri

    dari sel rambut dalam! sel rambut luar dan kanalis 9orti! yang membentuk 

    organ orti. (

    !I"IOLOGI PENDENGA#AN

    7ampai tingkat tertentu pinna adalah suatu =pengumpul> suara!sementara liang telinga karena bentuk dan dimensinya! dapat sangat

    memperbesar suara dalam rentang # sampai ( kH?A perbesaran pada

    frekuensi ini adalah sampai 1) hingga 1$ dB. 5aka suara dalam rentang

    frekuensi ini adalah yang paling berbahaya jika ditinjau dari sudut trauma

    akustik.:

    Proses mendengar dia4ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh

    daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalu udara atau

    tulang ke koklea. 0etaran tersebut menggetarkan membran timpani

    diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang

    akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan

     perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi

    getar yang telah di amplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang

    menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala "estibuli

     bergerak.

    9

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    10/23

    0etaran diteruskan melalui membrana 6eissner yang mendorong

    endolimfa! sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran

     basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik 

    yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel'sel rambut! sehingga

    kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan

    sel. +eadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut! sehingga

    melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan

     potensial aksi pada saraf auditorius! lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius

    sampai korteks pendengaran area *'()/ di lobus temporalis.$

    OTOMI%O"I"

    Otomikosis atau otitis eksterna fungi adalah infeksi akut! subakut! dan

    kronik pada epitel skuamosa dari kanalis auditorius eksterna oleh ragi dan

    filamen jamur.C +omplikasinya dapat menapai ke telinga tengah dan

    ka"itas terbuka mastoid. 5eskipun jamur merupakan patogen primer! hal

    ini bisa juga dampak dari infeksi kronis dari kanalis eksternus atau telinga

    tengah.1)

    Prevalen&i

    Pre"alensi tertinggi terjadi pada area tropis dan subtropis yang hangat!

    lembab! dan berdebu. +asus ini merupakan $'#)% dari kasus otitis eksterna.

    Otomikosis unilateral dilaporkan pada )% dari kasus dan tidak penunjukan

    sisi mana yang lebih sering terjadi.11

    Ei'l'gi

    Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang

    tinggi di suatu daerah. &amur yang menyebabkan otomikosis pada umumnya

    adalah spesies jamur saprofit yang berlimpah di alam dan bentuk itu adalah

     bagian dari flora komensalis dari E9 yang sehat. &enis jamur yang paling

    sering adalah  Pityrosporum dan  Aspergillus   A. niger, A. flavus, A.

     funigatus, A. terreus/! Candida albikans, dan C. parapsilosis (yeast-like

    10

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    11/23

     fungi)  juga sering.1* +adang'kadang juga ditemukan  Phycomycetes,

     Rhiopus, Actinomyces, dan Penicillium.1*

    Pada penelitian pasien otomikosis +umar #))$/ didapatkan

     pre"alensi penyebabnya Aspergillus fumigates *(!1(%/! Candida Albicans

    11%/! Candida pseudotropicalis 1!#1%/ dan !ucor sp 1!#1%/. Beberapa

     peneliti melaporkan adanya organisme penyebab lainnya seperti Penicillium

     sp dan spesies lain seperti 9andida seperti C.parapsilosis, C.gulliermondi

    dengan berbagai persentasi.1#

    !a'r Prei&p'&i&i

    aktor predisposisi otomikosis adalah kebiasaan penggunaan alat

     pembersih telinga! dermatitis! kurangnya kebersihan! indi"idu dengan

    immunocompromised ! penyakit telinga sebelumnya! penggunaan

     berkepanjangan dari obat antibiotik tetes telinga! antibiotik spektrum luas!

    steroid! dan terpapar dengan kemoterapi.# 7elain itu! sering juga menyerang

     pasien yang melakukan mastoidektomi open cavity  dan mereka yangmenggunakan alat bantu dengar.

    Otomikosis dapat terjadi karena hilangnya proteksi lipid atau asam

    dari telinga. +egagalan dari mekanisme pertahanan dari telinga perubahan

     pada lapisan epitel! perubahan PH! perubahan kualitas dan kuantitas

    serumen! infeksi bakteri! alat bantu dengan atau prosthesis hearing! trauma

    yang ditimbulkan sendiri membersihkan telinga menggunakan 'tips!

     berenang! atau neoplasma/.:

     "ost  dengan immunocompromised  lebih rentan menderita otomikosis.

    Pasien dengan diabetes! lymphoma atau ID7 dan pasien yang menjalani

    atau mendapatkan kemoterapi atau terapi radiasi memiliki resiko tinggi

    untuk terjadinya komplikasi dari otomikosis.C

    Pa'*i&i'l'gi

    11

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    12/23

    7erumen memiliki bahan antimikotik! bakteriostatik! dan perangkap

    serangga. 7erumen terdiri dari lipid (8':*%/! protein! asam amino bebas!

    dan ion mineral yang juga mengandung liso?im! imunoglobulin dan asam

    lemak. sam lemak rantai panjang terdapat pada kulit yang tidak rusak 

    dapat menegah pertumbuhan bakteri. +arena ia memiliki komposisi

    hidrofobik! serumen memiliki kemampuan menghambat air! membuat

     permukaan kanal tidak permeabel dan menegah maserasi dan kerusakan

    epitel.1

    Pada hasil penelitian didapatkan C. Albicans dan C. parapsilosis dan

     jamur myelia yang lainnya adalah bagian dari flora normal dari E9 dan

    terkadang bergeser ke status patogen diba4ah pengaruh beberapa faktor.1*

    5ikroorganime normal ditemukan pada E9 seperti #taphylococcus

    epidermis, Corrynebacterium sp, $acillus sp, %ram-positive cocci

    (#taphylococcus aureus, #treptococcus sp, non-patogen micrococci), 0ram

    negatif   bacilli (Pseudomonas aeruginosa, &scheria coli, "aemophilus

    influena, !ora'ella catharalis! dll/ dan jamur myelia dari genus

    spergillus dan 9andida sp. 5ikroorganisme komensal ini tidak patogen

    hingga keseimbangan antara bakteri dan jamur terjaga.1

    Beberapa faktor yang menyebabkan transformasi jamur saprofit

    menjadi patogen antara lainF 1)

    1/ aktor lingkungan panas! kelembaban/ biasa didapatkan pasien

     padasaat musim panas dan gugur.

    #/ Perubahan pada epitel yang menutupi penyakit dermatologi! mikro

    trauma/.

    */ Peningkatan PH pada E9 mandi/. O?an et al #))*/ mendapati

     perenang memiliki faktor predisposisi untuk otomikosis. 1(

    (/ Pergeseran kualitas dan kuantitas serumen.

    12

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    13/23

    $/ aktor sistemik perubahan imunitas! penyakit yang melemahkan!

    kortikosteroid! antibiotik! sitostatik! neoplasia/. &akman et al #))$/

    mendapati oflo3ain berkontribusi dalam perkembangan otomikosis. 1$

    8/ 6i4ayat otitis bakterialis! otitis media supuratif kronis O57+/ dan

     post bedah mastoid. +ontaminasi bakteri dari kulit E9 a4alnya

    terjadi pada O57+ atau otitis media eksternus. +erusakan pada

     permukaan epitel adalah media yang baik bagi pertumbuhan

    mikroorganisme. +erusakan epitel juga menyebabkan penurunan

    sekresi apokrin dan glandula serumen dimana mengubah lingkunga

    E9 menjadi ook untuk pertumbuhan mikroorganisme pH normal

    *'(/.

    :/ Dermatomikosis dapat menjadi faktor resiko untuk rekurensi karena

    autoinokulasi menjadi mungkin di antara bagian'bagian dari tubuh.

    C/ +ondisi dan kebiasaan sosial. Penutup kepala tradisional ontohnya

    dapat meningkatkan kelembaban dari kanal telinga dan meniptakan

    lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur.

    &amur melimpah pada tanah atau pasir yang mengandung bahan

    organik yang membusuk. 5ateri ini epat mengering pada kondisi tropis

    dan tertiup oleh angin sebagai partikel debu yang keil. 7pora jamur yang

    menyebar melalui udara terba4a oleh uap air! suatu fakta bah4a adanya

    hubungan antara tingginya jumlah infeksi dengan monsoon, dimana terjadi

     peningkatan kelembapan relatif hingga C)%.

    &amur mengakibatkan inflamasi! eksfoliasi epitel superfisial! massa

    debris yang mengandung hifa! supurasi! dan nyeri.#  +arakteristik yang

     paling banyak ditemukan pada pemeriksaan telinga adalah munulnya

    debris tebal ber4arna putih keabu'abuan yang sering dikenal sebagai =et 

    blotting paper >.1

    &amur tidak pernah menonjol keluar dari E9! bahkan pada kasus

    kronis sekalipun. Hal ini dikarenakan jamur tidak menemukan kebutuhan

    nutrisinya di luar E9. Hasil penelitian terbaru didapatkan pertumbuhan

    13

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    14/23

    spergillus ditemukan paling banyak pada temperatur *:)9 , sebuah fakta

     bah4a kondisi klinis ini didukung oleh predileksi dari jamur untuk tumbuh

    di sepertiga dalam dari E9. *

    Ge+ala %lini&

    0ejala dari otitis eksterna bakteri dan otomikosis sering sulit

    dibedakan. Bagaimanapun pruritus merupakan karakteristik paling sering

    dari infeksi mikosis dan juga tidak nyaman di telinga! otalgia nyeri telinga/!

    rasa penuh di liang telinga! rasa terbakar pada telinga! ottorhoea! hilangnya

     pendengaran! tinnitus! keluarnya airan tetapi sering juga tanpa keluhan.1$

    Pytirosporum menyebabkan terbentuknya sisik yang menyebabkan

    terbentuknya sisik yang menyerupai ketombe dan merupakan perdisposisi

    otitis eksterna bakterialis maupun furunkel. Demikian pula dengan jamur 

    spergillus. &amur ini terkadang didapatkan di liang telinga tanpa adanya

    gejala apapun keuali rasa tersumbat dalam telinga! atau dapat berupa

     peradangan yang menyerang epitel kanalis atau gendang telinga danmenimbulkan gejala'gejala akut. +adang'kadang didapatkan pula Candida

    albicans.

    Pada otoskopi sering ditemukan myelia yang dapat menegakkan

    diagnosis. E9 menjadi eritem dan debris jamur tampak putih! abu'abu!

    atau hitam. Pasien biasanya tidak ada perbaikan signifikan dengan

     pengobatan antibiotik. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan preparasi +OH

    atau positifnya kultur jamur.8

    +arakteristik pemeriksaan fisik dari infeksi jamur pada umumnya

    terlihat hifa halus dan spora conidiophores/ tampak pada  Aspergillus,

    Candida, ragi! !ycelia dengan karakteristik putih ketika berampur dengan

    serumen menjadi kekuningan.:

    Infeksi kandida dapat lebih sulit dideteksi seara klinis karena

    kurangnya penampakan karakteristik layaknya spergillus seperti otorrhea

    14

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    15/23

    dan tidak respon terhadap antimikroba. Otomikosis oleh kandida biasanya

    diidentifikasi oleh data kultur. 18

    Pemeri&aan Lab'ra'rium

    5orfologi dari koloni dapat membedakan antara  yeast-like  dan

     filamentous fungi. 5ayoritas koloni dengan krim putih! halus! dan kasar 

    adalah ragi atau! sangat jarang!  yeast-like colonies  dari jamur dimorfik.

    ilamentous fungi enderung tumbuh membentuk debu! helaian! untaian!

     berudu! atau lipatan yang terlihat dengan rentang berbagai 4arna seperti

     putih! kuning! hijau! biru kehijauan! hitam! dll. 1

    Diagn'&i& ,aning

    Otomikosis terkadang sulit dibedakan dari otitis eksterna terutama

    otitis eksterna difusa. Infeksi ampuran kadang terjadi. Biasanya isolasi

     bakteri terdiri dari negati"e koagulase  staphylococci, pseudomonas sp.,

    #taphylococcus aureus, &. coli, dan lebsialla sp. Infeksi jamur dapat juga

     berkembang dari O57+.1:

    Terapi

    Pengobatannya adalah dengan membersihkan liang telinga. 2arutan

    asam asetat #% dalam alkohol! larutan iodium po"idon $% atau tetes telinga

    yang mengandung ampuran antibiotik dan steroid yang diteteskan ke liang

    telinga biasanya dapat menyembuhkan. +adang'kadang diperlukan juga

    obat anti jamur yang dibagi menjadi tipe non'spesifik dan spesifik.

    N'n-&pe&i*i

    1/ Bori aid adalah medium asam dan sering digunakan sebagai

    antiseptik dan insektisida. Dapat diberikan bila penyebabnya adalah

    Candida albicans.

    #/ 0entian ;iolet

    */ 9astellani@s paint aetone! alkohol! fenol! fuhsin! resoinol/

    15

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    16/23

    (/ 9resylate merthiolate! 5'resyl aetate! propyleneglyol! bri aid!

    dan alkohol/

    $/ Nystatin adalah antibiotik makrolid polyene yang dapat menghambat

    sintesis sterol di membran sitoplasma. +euntungan dari nistatin adalah

    tidak diserap oleh kulit yang intak. Dapat diresepkan dalam bentuk 

    krim! salep! atau bedak. Efektif hingga $)'C)%.

    8/ ?ole adalah agen sintetis yang mengurangi konsentrasi ergosterol!

    sterol esensial pada membran sitoplasma normal.

    "pe&i*i 

    9lotrimo3a?ole digunakan seara luas sebagai topikal a?ole. Efektif 

    hingga $'1))%. 9lotrimo3a?ole memiliki efek bakterial dan ini adalah

    keuntungan untuk mengobati infeksi ampuran bakteri'jamur. 9lotrima?ole

    tersedia dalam bentuk bubuk! lotion! dan solusio dan telah dinyatakan bebas

    dari efek ototoksik.1(/

    1/ +etokona?ole dan fluona?ole memiliki spektrum luas. +etokona?ole

    #% krim/ efektif hingga $'1))% mela4an spergillus dan 9.

    lbians. luona?ole topikal efektif hingga )% kasus.

    #/ 5iona?ole #% krim/ adalah imida?ole yang telah diperaya

    kegunaannya selama lebih dari *) tahun untuk pengobatan penyakit

    superfisial dan kulit. gen ini dibedakan dari a?ole yang lainnya

    dengan memiliki dua mekanisme dalam aksinya. 5ekanisme pertama

    adalah inhibisi dari sintesis ergosterol. 5ekanisme kedua dengan

    inhibisi dari peroksida! dimana dihasilkan oleh akumulasi peroksida

     pada sel dan menyebabkan kematian sel. Efektif hingga )%.

    */ Bifona?ole. 7olusio 1% memiliki potensi sama dengan klotrima?ol

    dan miona?ole. Efektif hingga 1))%.

    (/ Itraona?ole memiliki efek in "itro dan in "i"o mela4an spesies

    spergillus.

    Bentuk salep lebih memiliki beberapa keuntungan dibandingkan

    dengan formula tetes telinga karena dapat bertahan di kulit untuk 4aktu

    yang lama. 7alep lebih aman pada kasus perforasi membran timpani karena

    16

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    17/23

    akses ke telinga tengah sedikit diakibatkan tingginya "iskositas.#8/

    Penggunaan resylate dan gentian "iolet harus dihindari pada pasien dengan

     perforasi 5- karena memiliki efek iritasi pada mukosa telinga tengah.

    7erta menghentikan penggunaan antibiotik topikal bila diurigai

    sebagai penyebabnya. Pada pasien immunocompromised ! pengobatan

    otomikosis harus lebih kuat untuk menegah komplikasi seperti hilangnya

     pendengaran dan infeksi in"asif ke tulang temporal.

    Otomikosis terkadang sulit diatasi 4alaupun telah diobati dengan

     pengobatan yang sesuai. 5aka dari itu perlu ditentukan apakah kondisi ini

    akibat penyakit otomikosis itu sendiri atau berhubungan dengan gangguan

    sistemik lainnya atau hasil dari gangguan immunodefisiensi yang

    mendasari.

    Pengobatan lain selain medikamentosa yaitu menjaga telinga tetap

    kering dan mengarahkan pada kembalinya kondisi fisiologis dengan

    menegah gangguan pada E9.

    %'mplia&i

    Perforasi membran dapat terjadi sebagai komplikasi dari otomikosis

    yang bermula pada telinga dengan membran timpani intak. Insidens

     perforasi timpani pada mikosis ditemukan menjadi 11%. Perforasi lebih

    sering terjadi pada otomikosis yang disebabkan oleh Candida Albicans.

    +ebanyakan perforasi terjadi bagian malleus yang melekat pada membran

    timpani.

    5ekanisme dari perforasi dihubungkan dengan trombosis mikotik dari

     pembuluh darah membran timpani! menyebabkan nekrosis a"askuler dari

    membran timpani. Enam pasien pada grup immunocompromised mengalami

     perforasi timpani. Perforasi keil dan terjadi pada kuadran posterior dari

    membran timpani. Biasanya akan sembuh seara spontan dengan

     pengobatan medis. &arang namun jamur dapat menyebabkan otitis eksterna

    17

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    18/23

    in"asif ! terutama pada pasien immunocompromised . -erapi antifungal

    sistemik yang adekuat sangat diperlukan pada pasien ini.1

    LAPO#AN %A"U"

    7eorang perempuan usia #) tahun pada tanggal #) &anuari #)18 ke

    klinik -H-'+2 675H dengan keluhan nyeri telinga kiri. 6i4ayat batuk!

     pilek dan nyeri tenggorokan juga disangkal oleh pasien. G 1) bulan yang

    lalu! penderita mengeluh nyeri telinga kiri disertai gatal dan rasa penuh

     pada liang telinga. Pasien mengaku sering membesihkan telinga dengan

    cotton bud semenjak merasa telinga kirinya gatal. 6i4ayat berenang atau

    kemasukan air pada telinga ada. Pasien kemudian berobat ke dokter umum

    setempat dan diberikan obat tetes telinga namun pasien lupa nama obatnya.

    +eluhan nyeri telinga yang dialami pasien mulai berkurang. 

    G * bulan yang lalu! penderita mengeluh nyeri telinga kiri disertai

    gatal dan rasa penuh pada liang telinga setelah berenang. Pasien kemudian

     berobat ke Poliklinik -H-'+2  6umah 7akit 5oehammad

    Hoesin!Palembang obat tetes pada hidung dan obat anti nyeri berupa tablet

    namun pasien lupa nama obatnya. +eluhan nyeri telinga yang dialami

     pasien mulai berkurang. 6i4ayat penyakit yang sama sebelumnya ada.

    6i4ayat trauma dan alergi disangkal. 6i4ayat alergi! hipertensi dan diabetes

    tidak didapatkan pada pasien ini. Pasien memiliki kebiasaan terlalu sering

    membersihkan telinga dengan cotton bud  lebih dari *3 dalam seminggu.

    Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik! ompos mentis! tekanan

    darah 1#)C) mmHg! nadi C( kalimenit! temperatur dan pernafasan dalam

     batas normal. Pemeriksaan pada telinga didapatkan debris jamur tampak 

     putih pada liang telinga dan membran timpani! tidak hiperemis! tidak 

    terdapat sekret dan serumen. Pada rongga hidung tidak ditemukan kelainan.

    7edangkan pada daerah tenggorok arkus faring simetris! u"ula di tengah!

    tonsil -1 -1 tenang! tidak hiperemis! dinding faring tenang.

    -atalaksana pada pasien ini berupa non medikamentosa dan

    medikamentosa. Non medikamentosa berupa edukasi! yakni menjelaskan

    18

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    19/23

    kepada pasien dan keluarga  bah4a pasien mengalami infeksi pada liang

    telinga! pasien diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang bisa

    terjadi karena faktor'faktor tertentu misalnya sering berenang di tempat

    yang airnya kurang bersih! pasien juga harus menjaga agar telinganya selalu

    kering. serta agar tidak menggarukmembersihkan telinga dengan cotton

    bud   terlalu sering.  7edangkan tatalaksana medikamentosa membersihkan

    liang telinga menggunakan larutan asam asetat #'$% dalam alkohol sebagai

    antiseptik serta obat tetes telinga berupa antijamur yang efektif dan sesuai

    seperti otrima?ol.

    Pada pasien ini disarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium

    untuk melihat adanya hifa jamur pada debris jamur di liang telinga.

    DI"%U"I

    Dilaporkan satu kasus otomikosis auris sinistra pada perempuan

     berusia #) tahun. +asus otomikosis tersebar di seluruh dunia! #$% kasus

    infeksi telinga disebabkan oleh jamur. &amur yang sering menyebabkan

    otomikosis adalah spergillus niger. Pre"alensi terbanyak biasanya terjadi

     pada laki'laki berusia #1'() tahun. Insiden tertinggi terjadi pada musim

     panas dan semi. Pada umumnya terjadi pada pekerja manual dan pelajar.

    Penelitian pada pasien otomikosis oleh +umar #))$/ didapatkan pre"alensi

     penyebabnya! yakni  Aspergillus fumigates *(!1(%/!  Candida Albicans

    11%/!  Candida pseudotropicalis 1!#1%/ dan !ucor sp 1!#1%/. aktor 

     predisposisi otomikosis adalah kebiasaan penggunaan alat pembersih

    telinga! dermatitis! kurangnya kebersihan! indi"idu dengan

    immunocompromised ! penyakit telinga sebelumnya! penggunaan

     berkepanjangan dari obat antibiotik tetes telinga! antibiotik spektrum luas!

    steroid! dan terpapar dengan kemoterapi.

    namnesis pada pasien ini didapatkan keluhan gatal pada telinga kiri

    disertai rasa penuh pada telinga sejak * bulan yang lalu. Dari hasil

     pemeriksaan fisik telinga didapatkan debris jamur tampak putih pada liang

    telinga dan membran timpani. Pruritus merupakan karakteristik paling

    19

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    20/23

    sering dari infeksi mikosis dan juga tidak nyaman di telinga! otalgia nyeri

    telinga/! rasa penuh di liang telinga.

    Pada otoskopi sering ditemukan myelia yang dapat menegakkan

    diagnosis. 2iang telinga menjadi eritem dan debris jamur tampak putih! abu'

    abu! atau hitam. Pasien biasanya tidak ada perbaikan signifikan dengan

     pengobatan antibiotik. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan preparasi +OH

    atau positifnya kultur jamur. +arakteristik pemeriksaan fisik dari infeksi

     jamur pada umumnya terlihat hifa halus dan spora conidiophores/ tampak 

     pada  Aspergillus, Candida,  ragi! !ycelia dengan karakteristik putih ketika

     berampur dengan serumen menjadi kekuningan. 

    Berdasarkan hasil anamnesis! pemeriksaan fisik dapat dipikirkan

    diagnosis banding pada kasus ini! yakni otomikosis dan otitis eksterna. Pada

     penegakan diagnosis otomikosis didapatkan debris jamur pada hasil

     pemeriksaan fisik dan hifa jamur pada pemeriksaan laboratorium!

    sedangkan otitis eksterna disebabkan oleh bakteri bisa ditemukan kulit liang

    telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas pada otitis

    eksterna difus! dan ditemukan furunkelbisul pada otitis eksterna

    sirkumskripta. Pada pasien ini ditemukan debris jamur sehinggga diagnosis

    otomikosis dapat ditegakkan.

    -atalaksana pada pasien ini berupa non medikamentosa dan

    medikamentosa. Non medikamentosa berupa edukasi! yakni menjelaskan

    kepada pasien dan keluarga  bah4a pasien mengalami infeksi pada liang

    telinga! pasien diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang bisa

    terjadi karena faktor'faktor tertentu misalnya sering berenang di tempat

    yang airnya kurang bersih! pasien juga harus menjaga agar telinganya selalu

    kering. serta agar tidak menggarukmembersihkan telinga dengan cotton

    bud   terlalu sering.  7edangkan tatalaksana medikamentosa membersihkan

    liang telinga menggunakan larutan asam asetat #'$% dalam alkohol sebagai

    antiseptik serta obat tetes telinga berupa antijamur yang efektif dan sesuai

    seperti otrima?ol.

    20

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    21/23

    Prinsip pengobatan otomikosis adalah menjaga kebersihan liang

    telinga! mengidentifikasi jamur penyebab otomikosis! serta memberikan

    agen antijamur yang sesuai. Prinsip pengobatan ini mengarahkan pada

    kembalinya kondisi fisiologis dengan menegah gangguan pada telinga luar!

    sehingga prognosis dari pasien ini baik dan tidak terjadi rekurensi kasus.

    DA!TA# PU"TA%A

     

    1. 7oepardi E! Iskandar N! Bashiruddin &! 6estuti 6D. +elainan

    -elinga -engah. DalamF 7oepardi E! Iskandar N! Bashiruddin &! dll.

    #)1#. Buku jar Ilmu +esehatan -elinga Hidung -enggorok +epala

    dan 2eher. Edisi :. &akarta F Balai Penerbit +,I. P 88'C

    #. 5unguia 6! Daniel 7j. #))C.Ototpial antifungals and OtomyosisF

    re"ie4. Int & Ped OtorhinolaryngolA :#F($*'

    *. 5 bdela?eem! 0amea !5ubarak H! El?a4ay N.

    Epidemiology!9ausati"e gent! and 6isk ators ffeting Human

    21

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    22/23

    Otomyosis Infetion.-urkish &ouirnal of 5edial

    7ienes.#)1$A($FC#)'C#8.

    (. 5unguia 6! Daniel 7j. Ototpial antifungals and OtomyosisF

    re"ie4. Int & Ped Otorhinolaryngol.#))CA :#F($*'

    $. 7nell 67. #))8. natomi -elinga.natomi +linik untuk 5ahasis4a

    +edokteran. Edisi 8. &akartaF E90. P :C#'$

    8. 5iyamoto! 6.! and 5iyamoto! 6. 9. 1$/. Pathology of the ear anal!

    9hapter $ in -he Human Ear 9anal! Ballahanda! P Ed./! 7ingular Pub. 9o.!

    7an Diego! pp $*'C#

    :. Paparella 55! dams 02! 2e"ine 79. #)1#. Penyakit -elinga -engah

    dan 5astoid. DalamF Effendi H! 7antoso +! Ed. BOEI7 buku ajar 

     penyakit -H-. Edisi 8. &akartaF E90. P. CC'11C

    C. 0uittere? PH! l"are? 7j! 7anudo et al. Presumed diagnosisF

    Otomyosis. study ($1 patients. ta Otorinolaringol Esp #))$A $8F

    1C1'8

    . 9arney 7. #))C. Otitis e3terna and otomyosis. InF 0leeson 5&j

    &ones N7! 9larke 6! et al. eds/. 7ott'Bro4n@s Otolaryngology! Head

    and 7urgery! "ol *! :th edn. 2ondonF Hodder rnold PublishersF**$1':

    1). hmed J! Hafee? ! Jahid -! &a4aid 5! 5utiullah 7! 5arfani 57.

    #)1). OtomyosisF linial presentation and management. Pak &

    OtolaryngolA#8F:C'C).

    11. Pontes J! 7il"a ! 2ima. EtomyosisF a retrospeti"e study. Bra? &

    Otorhinolaringol #))A :$*/F*8:':).

    1#. Pradhan B! -uladhar N! matya 6! et al. Pre"alene of otomyosis Inoutpatient deepartment of otolaryngology in -ribhu"an ,ni"ersity

    -eahing Hospital! +athmandu! Nepal. nn Otol 6hinol 2aryngol

    #))*A 11#F *C('*C:.

    1*. 6omsaithonng 7. 2ong'term follo4'up of otomyosis and its

    treatment 4ith bifona?ole. International short ourse training in

    researh methodology K biostatistis #)11F1C

    22

  • 8/17/2019 Case Otomikosis (2)

    23/23

    1(. O?an +! O?an 5! +araarsian ! +araarsian . Otomyosis in

    -urkeyA Predisposing ators! Etiology and -herapy. & 2aryngol K

    Otol #))*A 11:F*'(#.

    1$. &akman ! Lard 6! pril 5! Bent &. -opial antibiotik indued

    otomyosis. Int & Ped Otorhinolaringol #))$A 8F C$:'8)

    18. Ho -! ;rabe &-! Moo D! 9oker N&. OtomyosisF 9linal feaures and

    treatment impliations. Otolaryngol'Head Nek 7urg. #))8A1*$F:C:'

    1.

    1:. Probst 6! 0re"ers 0! Iro H. EarF E3ternal ear. InF Probst 6! 0re"ers 0!

    Iro Heinrih editors. Basi otorhinolaryngologyF a step by step

    learning guide. -hieme Ne4 Mork! #))8. PF#)):'#8.

    1C. 7atish H7! ;is4anatha B! 5anjulade"i 5. 9linial 7tudy of 

    Otomyosis. IO76 &ournal of Dental and 5edial 7ienes #)1*A $

    #/F$:'8#.

    1. 2a4ani +. E3ternal K middle earF Diseases of the e3ternal ear. InF

    2a4ani + ed. 9urrent diagnosis K treatment! Head K Nek 7urgery.

    #nd ed. 5 0ra4 Hill@s'2ange. 9hapter (:.

    23