Case Besar Pediatrik + analisis new

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    1/54

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Temperatur inti tubuh secara normal dipertahankan dalam kisaran 1 oC-

    1,5oC dengan rentang suhu 37oC-38oC. Suhu tubuh normal secara umum

    disebutkan 37oC (8,!o", dengan rentang 7o"-,!o"#. Terdapat $ariasi diurnal

    normal, dengan suhu maksimal pada akhir sore hari. Temperatur rektum %ang

    lebih tinggi dari 38oC (&1'o"# dianggap sebagai kondisi tidak normal, terutama

     bila disertai ge)ala klinis.1 *emam dide+inisikan sebagai suhu tubuh 37,oCo"

     pada pagi hari atau 37,8oC1''.'oC pada petang hari %ang merupakan respon

    adapti+ %ang rumit dan terkoordinasi dan merupakan reaksi imunitas.

    *emam pada anak merupakan 15/ dari kun)ungan pasien di poliklinik 

    dan 1'/ kun)ungan di unit ga0at darurat. Sebagian anak berusia kurang dari 3

    tahun. *emam pada anak umumn%a disebabkan oleh $irus %ang dapat sembuh

    sendiri, tetapi sebagian kecil dapat berupa in+eksi bakteri serius seperti meningitis

     bakterialis, bakteriemia, pneumonia bakterialis, in+eksi saluran kemih, enteritis

     bakterim in+eksi tulang dan sendi.3

    e%akit dengan demam sangatlah umum ter)adi pada anak-anak dengan

    '-'/ orang tua melaporkan ke)adian tersebut setiap tahunn%a. *emam

    merupakan alasan tersering anak-anak diba0a ke dokter dan merupakan alasan

    kedua terban%ak anak-anak dira0at di rumah sakit. 2alaupun pera0atan

    kesehatan telah ma)u, in+eksi masih merupakan pen%ebab kematian terban%ak 

     pada anak usia di ba0ah 5 tahun.

    *emam merupakan akibat kenaikan set point (oleh sebab in+eksi# atau oleh

    adan%a ketidakseimbangan antara produksi panas dan pengeluarann%a. *emam

     pada in+eksi ter)adi akibat mikroorganisme merangsang makro+ag atau 4

    membentuk irogen. ndogen. 6at ini beker)a pada hipotalamus dengan bantuan

    enim c%cloo%genase pembentuk prostaglandin. rostaglandin %ang

    meningkatkan set point hipotalamus. Selain in+eksi, deam dapat disebabkan oleh

    keadaan lain, misaln%a tumor, pen%akit darah dan keganasaan, pen%akit kolagen,

    1

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    2/54

     pen%akit metabolik, dan lain sebagain%a. ada keadaan-keadaan tersebut, sumber 

     pelepasan irogen ndogen bukan dari 4 melainkan dari tempat lain.5

    *emam dapat disebabkan oleh +aktor in+eksi ataupun +aktor non in+eksi.

    *emam akibat in+eksi bisa disebabkan oleh in+eksi bakteri, $irus, )amur, ataupun

     parasit. 9n+eksi bakteri %ang pada umumn%a menimbulkan demam pada anak-anak 

    antara lain pneumonia, bronkitis, osteom%elitis, appendisitis, tuberculosis,

     bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ense+alitis, selulitis, otitis

    media, in+eksi saluran kemih, dan lain-lain. 9n+eksi $irus %ang pada umumn%a

    menimbulkan demam antara lain $iral pneumonia, in+luena, demam berdarah

    dengue, demam chikungun%a, dan $irus-$irus umum seperti :141. 9n+eksi )amur 

    %ang pada umumn%a menimbulkan demam antara lain coccidioides imitis,criptococcosis, dan lain-lain. 9n+eksi parasit %ang pada umumn%a menimbulkan

    demam antara lain malaria, toksoplasmosis, dan helmintiasis. *emam akibat

    +aktor non in+eksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain +aktor 

    lingkungan (suhu lingkungan %ang eksternal %ang terlalu tinggi, keadaan tumbuh

    gigi, dll#, pen%akit autoimun (arthritis, s%stemic lupus er%thematosus, $askulitis,

    dll#, keganasan (en%akit :odgkin, ;im+oma nonhodgkin, leukemia, dll#, dan

     pemakaian obat-obatan (antibiotik, di+enilhidantoin, dan antihistamin. Selain ituanak-anak )uga dapat mengalami demam sebagai akibat e+ek samping dari

     pemberian imunisasi selama

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    3/54

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    2.1. IDENTIFIKASI

     4ama ? @n. @S

    Amur Tanggal ;ahir ? 3 tahun 1' bulan 17 4o$ember '11

    Benis kelamin ? ;aki-laki

    =erat =adan ? 1' g

    Tinggi =adan ? 5 Cm

    @gama ? 9slam

    @lamat ? Tan)ung @gung =arat, ;ais, abupaten usi

    =an%uasin

    Suku =angsa ? Sumatera Selatan

    DS ? 1 Buli '15

    2.2. ANAMNESA

    (@lloanamnesis dengan orang tua penderita 7 September '15, ukul 1.''

    29=#

    Keluhan Utama ? enurunan esadaran

    Keluhan Tambahan ? *emam

    Ria!at Pe"#alanan Pen!a$it

    Se)ak < 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, penderita mengalami

     batuk tidak berdahak. =atuk muncul tanpa ada pen%ebab khusus seperti

    debu, bulu he0an, serbuk bunga, dan lain sebagain%a. Tidak ada pilek, tidak 

    ada sesak napas, tidak ada mengi, tidak ada demam, penderita sering

     berkeringat di malam hari. enderita kemudian berobat ke dokter dan

    diberikan obat sirup. Setelah < 1 bulan, keluhan batuk dirasakan mengalami

     perbaikan. Terdapat ben)olan di rahang ba0ah sebelah kanan, menurut

    keterangan 9bu kandung pasien, ben)olan sudah ada se)ak pasien berusia < 3

    tahun. =en)olan tidak merah dan tidak bertambah besar.

    Se)ak < 3 minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita mengalami

    demam tinggi, berdasarkan penuturan ibu penderita, demam dapat mencapai

    3

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    4/54

    suhu 'oC. Tidak ada batuk, pilek, =@= cair, mual, muntah, gusi berdarah,

    mimisan, maupun bintik-bintik merah pada tubuh. Terdapat sakit kepala.

    Sakit kepala muncul bersamaan dengan demam. *emam naik turun setiap

    harin%a namun tidak pernah mencapai nilai suhu normal. *emam disertai

    dengan ke)ang. ada saat ke)ang mata penderita mendelik ke atas serta

    tangan kaki dan seluruh tubuh penderita terlihat kaku. e)ang berlangsung <

    5 menit. Setelah ke)ang anak tertidur dan setengah )am kemudian anak 

    ke)ang kembali dengan lama ke)ang < 5 menit, setelah ke)ang anak 

    menangis. e)adian ini ter)adi seban%ak < -3 setiap harin%a. < hari

    kemudian, penderita diba0a ke DSA* seka%u, penderita dikatakan terkena

     pen%akit demam ti+oid dan dira0at selama 1 minggu. enderita pulang dariDSA* Seka%u dengan keadaan belum terdapat perbaikan oleh karena pulang

     paksa. enderita kemudian diba0a berobat ke dokter spesialis anak di

    alembang dan anak dikatakan terkena demam ti+oid dan dira0at )alan.

    enderita kemudian pulang masih dalam keadaan %ang sama.

    Se)ak < 1' hari SDS pasien tidak dapat berbicara, tidak dapat

    menangis, tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan, sisi kiri tubuh tampak 

    tidak bergerak dan han%a sisi kanan %ang dapat bergerak. asih terdapatdemam, dan masih terdapat ke)ang. Setelah itu penderita diba0a berobat ke

     berbagai tempat namun tidak ada perbaikan.

    < 1 hari SDS penderita diba0a ke salah satu DS s0asta di kota

    alembang. enderita kemudian dira0at selama 1 hari dan kemudian di

    ru)uk ke DS: oleh karena alat-alat dan +asilitas %ang kurang memadai di

    DS S0asta tersebut.

    < minggu setelah dira0at di DS:, penderita men)alani pemasangan selang di dalam kepala. < 3 minggu setelah dira0at di DS:,

    terdapat perbaikan pada penderita dan ditemukan keropeng pada daerah

     belakang kepala sebelah kiri.

    Ria!at Pen!a$it Dahulu

    Di0a%at pen%akit dengan keluhan %ang sama disangkal.

    Di0a%at koreng sebelumn%a disangkal.

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    5/54

    Di0a%at batuk lama disangkal

    Di0a%at batuk lama pada lingkungan sekitar disangkal

    Di0a%at minum obat %ang membuat kencing )adi merah disangkal

    Ria!at Pen!a$it Dalam Kelua"%a

    Di0a%at pen%akit dengan keluhan %ang sama dalam keluarga disangkal.

    Di0a%at batuk lama pada keluarga disangkal

    Di0a%at minum obat %ang membuat kencing )adi merah disangkal

    Di0a%at memiliki koreng disangkal

      Pe&e%"ee

    eterangan?

    @%ah sehat 9bu sehat 

    @nak sakit @nak sehat

    Ria!at Kehamilan &an Kelahi"an

    asa kehamilan ? 1' bulan

    artus ? Spontan*itolong oleh ? =idan

    ::T ? 17 4o$ember '11

    =erat badan lahir ? 35'' gram

    an)ang badan lahir ? (lupa#

    eadaan saat lahir ? ;angsung menangis

    Di0a%at in)eksi $it. ? tidak diketahui

    Di0a%at ibu demam ? tidak ada

    5

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    6/54

    Di0a%at * ? tidak ada

    Di0a%at ketuban hi)au, kental, bau ? tidak ada

    Ria!at Ma$an

    @S9 ? ' E 3 bulan

    Susu "ormula ? 3 bulan E sekarang, +rekuensi 8hari

    =ubur Susu ? E 1 bulan, +rekuensi -3hari

    =ubur Saring ? - 1bulan, +rekuensi -3 hari

     4asi Tim ? - 1 bulan, +rekuensi -3hari

     4asi =iasa ? 1 bulan - sekarang +rek -3hari

    *aging ? 3! bulan - sekaragTempe ? 1 bulan - sekarang

    Tahu ? 1 bulan - sekarang

    Sa%uran ? 1 bulan - sekarang

    =uah ? Se)ak usia 1 bulan

    ;ain-lain ? -

    esan ? tidak baik  

    ualitas ? kurang baik  

    Ria!at Imuni'a'i

    9A49S@S9 *@S@D Amur Amur Amur  

    =CF G*T 1 G *T G *T 3 G:@T9T9S = 1 G :@T9T9S = G :@T9T9S = 3 G:ib 1 - :ib - :ib 3 -

    >;9> 1 G >;9> G >;9> 3 GC@@ -

    esan ? 9munisasi dasar tidak lengkap, parut imunisasi =CF tidak 

    terbentuk.

    Ria!at Kelua"%a

    erka0inan ? ertama

    !

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    7/54

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    8/54

    Statu' )i*i

    ==A ? diba0ah -3 S*

    T=A ? ' E (-# S*

    ==T= ? diba0ah -3 S*

    esan ? Fii buruk  

    eadaan Spesi+ik 

    • epala

    =entuk ? 4ormose+ali, simetris, AA= cekung (-#

    Dambut ? :itam, lurus, tidak mudah dicabut.

    ata ?  Cekung (-#, upil bulat isokor K 3mm, re+lek caha%a I

    menurun I menurun,  kon)ungti$a anemis (I#,  sklera

    ikterik (-#.

    :idung ? Sekret (-#, napas cuping hidung (-#, de+ormitas (-#.

    Telinga ? Sekret (-#, de+ormitas (-#

    ulut ? Sianosis (-#, pucat (I#.

    Tenggorokan ? "aring hiperemis (-#

    ;eher ? embesaran F= (I# di submandibular dekstra, dapatdigerakan, tidak merah, tidak n%eri, ukuran .

    • Thorak

    aru-paru

    - 9nspeksi? Statis dinamis simetris kanan L kiri, retraksi --, 9ga

    gambang (I#

    - @uskultasi ? Hesikuler (I# normal, ronki (-#, 0heeing (-#.

    - erkusi ? Sonor pada kedua lapangan paruBantung

    - 9nspeksi ? 9ktus kordis tidak terlihat

    - @uskultasi ? :D? 1 menit, irama reguler, =B 9-99 normal,

    murmur (-#, gallop (-#

    - alpasi ? Thrill  tidak teraba, iktus kordis tidak teraba

    - erkusi ? Dedup, batas )antung dalam batas normal

    8

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    9/54

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    10/54

    ;eukosit:ematokritTrombosit

    CHC:C:C;*:9TA4F B49S ;A>S9T=aso+ilosino+il

     4etro+il;im+ositonosit

    Detikulosit

    KIMIA KLINIK 

    HATI

    SF>TSFTrotein Total@lbumin

    )IN,ALAreum@sam Aratreatinin

    IMUNOSEROLO)I

    CD

    1-.2--/mm(

    (1

    3.---/uL

    85, +; pg(( %/&L

    13 mm)am

    '/-

    3

    /3/

    2-

    31 Ad;1 Ad;7,1 gd;, gd;

    1( m%/&L

    3,1' mgd;-14m%/&L

    3 m%/L

    :asil emeriksaan ;aboratorium Tanggal 7 September '15

    Benis emeriksaan :asil

    URINALISIS

    2arnae)ernihan=erat Benis

     p:

    uning udaBernih1,''5

    !,'

    1'

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    11/54

    roteinFlukosaeton

    *arah=ilirubinArobilinogen

     4itrit;ekosit steraseSedimen Arine?

    • pitel• ;ekosit• ritrosit• Silinder • ristal• =akteri• ukus• Bamur 

    negati+ negati+ negati+ 

    negati+ negati+ 1 Ad;negati+ negati+ 

     positi+ I1

    1- ;=

    '-1 ;=

    negati+ 

    negati+ 

     positi+ I

     positi+ I

    negati+ 

    :asil emeriksaan ultur Arin dan Desistensi @ntibiotika (1 @gustus '15#

     4ama uman ? Streptococcus Viridans

    :asil ikroskopis ? Fram (I#, Coccus (I# ;eukosit '-1;p

     pitel '-1;p

    @ntibiotik Desisten ? @mpicillin, Ce+otaim, r%throm%cin, Fentamicin,

    enicillin, Clindam%cin, @moicillin Cla$ulanic

    @ntibiotik 9ntermediate ? -

    @ntibiotik Sensiti+ ? Hancom%cin

    11

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    12/54

    :asil emeriksaan ;aboratorium Tanggal Buli '15

    Benis emeriksaan :asil

    L5S

    Ma$"6'$67i

    Holume2arnae)ernihan=au=erat Benis=ekuan

     p:

    Bumlah ;eukosit4 Set4 SetSel =last

     4onneand%rotein;*:Flukosa

    lorida

    m;Tidak =er0arna@gak eruhTidak =erbau1.''Tidak =eku8,'

    1,' selM;38/!3/Tidak ditemukanositi+ ositi+ ',3 gd;18 A;1,3 mgd;

    1'8 N;

    :asil emeriksaan ultur ;CS dan Desistensi @ntibiotika ( Buli '15#

     4ama uman ? Staphylococcus epidermidis

    :asil ikroskopis ? Fram (I#, Coccus (I#

     ;eukosit '-1;p

     pitel '-1;p

    @ntibiotik Desisten ? -

    @ntibiotik 9ntermediate ? enisillin F

    @ntibiotik Sensiti+ ? @mpicillin, @mikacin, Ce+otaim, r%thromicin,

    Fentamicin, Hancom%cin, Clindamicin

    2.. DAFTAR MASALAH

    1

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    13/54

    • enurunan esadaran

    • *emam

    • @nemia (perbaikan#

    • eropeng

    • Fii =uruk 

    2.0. DIA)NOSIS BANDIN)

    • ost $p shunt ec :idrose+alus I eningitis T= I ktima gangrenosum I

    marasmus kondisi 9H I @nemia

    • ost $p shunt ec :idrose+alus I eningitis =akterialis I ktimagangrenosumI marasmus kondisi 9H I @nemia

    • ost $p shunt ec :idrose+alus I eningitis Hiral I ktima gangrenosumI

    marasmus kondisi 9H I @nemia

    2.3. DIA)NOSIS KER,A

    • ost $p shunt ec hidrose+alus ec eningitis T= I ktima

    gangrenosumI marasmus kondisi 9H I @nemia

    2.4. PENATALAKSANAAN

    a. emeriksaan @n)uran

    Cek darah rutin lengkap, cek =T@, rontgen paru, kultur dan pe0arnaan

    gram ;CS, CT Scan epala atau D9 epala.

     b. Terapi ( Suporti+ ESimptomatis-ausati+#•  4on "armakologis- engin+ormasikan pen%akit %ang diderita oleh pasien- engin+ormasikan tatalaksana dan pemeriksaan penun)ang

    %ang dibutuhkan untuk menentukan diagnosis- engin+ormasikan tatalaksana dan prognosis pen%akit- engedukasi keluarga untuk mengompres anak )ika demam

    dan memantau asupan nutrisi dan kenaikan berat badan pasien- >ral h%giene- Fanti $erban setiap hari

    - engedukasi +aktor risiko pen%akit dan cara pencegahann%a

    13

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    14/54

    • "armakologis- 9H"* d5 O 4S gtt 1' makro- *rip +lukonaol 11' mg- 9n)eksi meropenem 3'' mg

    - Di+ampisin9soniaidirainamidtambutol? 15' mg1'' mg35' mg'' mg

    - rednison 1 1' mg- Hitamin C 11'' mg- Hitamin = komplek 11 tab- @sam +olat 11 mg

    c. *iet*iet cair melalui 4FTebutuhan kalori D*@ untuk usia tinggi tahun 1' bulan adalah

    1'' 1',8 L 1'8' kkalhariemberian kalori a0al sebesar 5'-75 / untuk mencegah sindrom

    refeeding . *alam kasus ini kami mengambil 75/ dari kebutuhan %aitu 81'

    kkalhari.Dencana pemberian makanemberian melalui nasogastrik tube (4FT# berdasarkan buku panduan

     pemberian cairan dan makanan anak dengan gii buruk pada +ase transisi

    dan rehabilitasi dengan "1'' sesuai dengan kebutuhan kalori.

    d. onitoring- Tanda $ital (esadaean, T*, 4, DD, T, Sp>#- =erat badan dan asupan nutrisi- *emam- =angkitan e)ang

    e. dukasi

    • engedukasi keluarga untuk memberikan obat secara teratur kepada

     penderita.

    • engedukasi keluarga untuk menghindari +aktor risiko pen%ebab

     pen%akit

    • engedukasi keluarga untuk mengenali tanda-tanda baha%a umum

    2.8 P"6%n6'i'

    - Pua ad $itam ? dubia ad malam

    - Pua ad +unctionam ? dubia ad malam

    1

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    15/54

    2.1-. F6ll6 U7

    Tanggal eterangan7 September 

    '15

    kl '7.15

    :ari

     pera0atan ke-

    S 9 demam (I#, kisaran suhu 37,!oC-38,oC, batuk (I#

    sekali-sekali, mual (-#, muntah(-#, sesak (-#, =@= dan

    =@ normal.

    O 9

    Status FeneralisA? sakit berat

    Sens ? H

    T* ?'!' mm:g

     4 ? 11! m

    DD ? ! m

    T ? 37,7o C

    Status linis

    epala ? 4C: (-#, upil bulat isokor K 3mm, re+lek caha%a I

    I, kon)ungti$a anemis (-#, sklera ikterik (-#, luka

     pada occipital sinistra, luka bersih.

    Thora ? statis dinamis simetris kanan L kiri, retraksi (-#.

    Cor ? =B 9 dan 99 normal, murmur (-#, gallop (-#.

    aru ? $esikuler (I# 4, rhonki (-#, 0heeing (-#.

    @bdomen ? cekung, lemas, hepar dan lien tidak teraba, =A

    (I# 4ormal.

    kstremitas ? akral hangat, CDT Q J, edema (-#A 9

    ost H shunt a9 hidrose+alus ec meningitis tb I ektima

    gangrenosum I marasmus kondisi 9H I @nemia

    P 9

    - 9H"* *5 O 4S gtt 1' makro

    - 9n). "lukonaol 1 1' mg

    15

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    16/54

    - 9n). eropenem 3 '' mg

    - Di+ampisin9soniaidirainamidtambutol?15'

    mg1'' mg 35' mg'' mg

    - rednison 11' mg

    - Hitamin C 1 c 1'' mg

    - Hit = ompleks 1 1 tab

    - @sam "olat 1 1 mg

    - *iet 81' kkalhari? "1'' 8 1'' cc

    - Fanti $erban setiap hari

    - >ral :%giene

    - enunggu hasil kultur darah '15- D ultur dan pe0arnaan gram ;CS dari H shunt

    8 September 

    '15

    kl. 1'.1'

    :ari

     pera0atan ke-

    5'

    S 9 demam (I#, suhu tertinggi 38,8oC, batuk (I# sekali-

    sekali, mual (-#, muntah(-#, sesak (-#, =@= dan =@ 

    normal.

    O 9

    Status FeneralisA? sakit berat

    Sens ? H

    T* ?'!' mm:g

     4 ? 118 m

    DD ? 35 m

    T ? 38,o C

    Status linis

    epala ? 4C: (-#, upil bulat isokor K 3mm, re+lek caha%a II, kon)ungti$a anemis (-#, sklera ikterik (-#, luka

     pada occipital sinistra, luka bersih.

    Thora ? statis dinamis simetris kanan L kiri, retraksi (-#.

    Cor ? =B 9 dan 99 normal, murmur (-#, gallop (-#.

    aru ? $esikuler (I# 4, rhonki (-#, 0heeing (-#.

    @bdomen ? cekung, lemas, hepar dan lien tidak teraba, =A

    (I# 4ormal.

    1!

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    17/54

    kstremitas ? akral hangat, CDT Q J, edema (-#

    A 9

    ost H shunt ai hidrose+alus ec meningitis tb I ektima

    gangrenosum I marasmus kondisi 9H I @nemia

    P 9

    - 9H"* *5 O 4S gtt 1' makro

    - 9n). "lukonaol 1 1' mg

    - 9n). eropenem 3 '' mg

    - Di+ampisin9soniaidirainamidtambutol? 15'

    mg1'' mg 35' mg'' mg- rednison 1 1' mg

    - Hitamin C 1 c 1'' mg

    - Hit = ompleks 1 1 tab

    - @sam "olat 1 1 mg

    - *iet 81' kkalhari? "1'' 8 1'' cc

    - >ral :%giene

    - Fanti Herban setiap hari- enunggu hasil kultur darah '15

    - D ultur dan pe0arnaan gram ;CS dari H shunt September 

    '15

    kl. 11.''

    :ari

     pera0atan ke-

    51

    S 9 demam (I#, suhu tertinggi 38,8oC, batuk (I# sekali-

    sekali, mual (-#, muntah(-#, sesak (-#, =@= dan =@ 

    normal.

    O 9

    Status FeneralisA? sakit berat

    Sens ? H

    T* ?1''7' mm:g

     4 ? 15' m

    DD ? 35 m

    T ? 37,7o C

    Sp>? 7/

    17

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    18/54

    Status linis

    epala ? 4C: (-#, upil bulat isokor K 3mm, re+lek caha%a I

    I, kon)ungti$a anemis (-#, sklera ikterik (-#, luka

     pada occipital sinistra, luka bersih.

    Thora ? statis dinamis simetris kanan L kiri, retraksi (-#.

    Cor ? =B 9 dan 99 normal, murmur (-#, gallop (-#.

    aru ? $esikuler (I# 4, rhonki (-#, 0heeing (-#.

    @bdomen ? cekung, lemas, hepar dan lien tidak teraba, =A

    (I# 4ormal.

    kstremitas ? akral hangat, CDT Q J, edema (-#:asil ultur darah '15? seudomonas @eroginosa,

    antibiotic sensiti+? amikasin, cipro+loasin,

    nor+loacin

    A 9

    ost H shunt ai hidrose+alus ec meningitis tb I ektima

    gangrenosum I marasmus kondisi 9H I @nemia

    P 9

    - 9H"* *5 O 4S gtt 1' makro

    - 9n). "lukonaol 1 1' mg

    - 9n). eropenem 3 '' mg

    - Di+ampisin9soniaidirainamidtambutol? 15'

    mg1'' mg 35' mg'' mg- rednison 1 1' mg

    - Hitamin C 1 c 1'' mg

    - Hit = ompleks 1 1 tab

    - @sam "olat 1 1 mg

    - *iet 81' kkalhari? "1'' 8 1'' cc

    - >ral :%giene

    - Fanti Herban setiap hari

    18

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    19/54

    - enunggu hasil kultur darah '15

    - D ultur dan pe0arnaan gram ;CS dari H shunt1' September 

    '151'.'' 29=

    :ari

     pera0atan ke-

    5

    O 9

    Status FeneralisA? sakit berat

    Sens ? H

    T* ?1''7' mm:g

     4 ? 15 m

    DD ? ' m

    T ? 37,!o C

    Sp>? /

    Status linis

    epala ? 4C: (-#, upil bulat isokor K 3mm, re+lek caha%a I

    I, kon)ungti$a anemis (-#, sklera ikterik (-#, luka

     pada occipital sinistra, luka bersih.

    Thora ? statis dinamis simetris kanan L kiri, retraksi (-#.

    Cor ? =B 9 dan 99 normal, murmur (-#, gallop (-#.

    aru ? $esikuler (I# 4, rhonki (-#, 0heeing (-#.

    @bdomen ? cekung, lemas, hepar dan lien tidak teraba, =A

    (I# 4ormal.

    kstremitas ? akral hangat, CDT Q J, edema (-#

    :asil ultur darah '15? seudomonas @eroginosa,

    antibiotic sensiti+? amikasin, cipro+loasin,

    nor+loacin

    A 9

    ost H shunt ai hidrose+alus ec meningitis tb I ektima

    gangrenosum I marasmus kondisi 9H I @nemia

    P 9

    - 9H"* *5 O 4S gtt 1' makro

    - 9n). "lukonaol 1 1' mg

    1

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    20/54

    - 9n). eropenem 3 '' mg

    - Di+ampisin9soniaidirainamidtambutol? 15'

    mg1'' mg 35' mg'' mg

    - rednison 1 1' mg

    - Hitamin C 1 c 1'' mg

    - Hit = ompleks 1 1 tab

    - @sam "olat 1 1 mg

    - *iet 81' kkalhari? "1'' 8 1'' cc

    - >ral :%giene

    - Fanti Herban setiap hari

    - enunggu hasil kultur darah '15D ultur dan pe0arnaan gram ;CS dari H shunt

    '

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    21/54

    BAB III

    TIN,AUAN PUSTAKA

    (.1. Demam

    De:ini'i

    *emam adalah peninggian suhu tubuh dari $ariasi suhu normal sehari-hari %ang

     berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus (*inarello R

    Fel+and, ''5#. Suhu tubuh normal berkisar antara 3!,5-37,C. *era)at suhu

    %ang dapat dikatakan demam adalah rectal temperature 38,'C atau oral

    temperature 37,5C atau aillar% temperature 37,C.!

    E7i&emi6l6%i

    9stilah lain %ang berhubungan dengan demam adalah hiperpireksia. :iperpireksia

    adalah suatu keadaan demam dengan suhu &1,5C %ang dapat ter)adi pada pasien

    dengan in+eksi %ang parah tetapi paling sering ter)adi pada pasien dengan

     perdarahan sistem sara+ pusat.!

    Eti6l6%i

    *emam dapat disebabkan oleh +aktor in+eksi ataupun +aktor non in+eksi. *emam

    akibat in+eksi bisa disebabkan oleh in+eksi bakteri, $irus, )amur, ataupun parasit.

    9n+eksi bakteri %ang pada umumn%a menimbulkan demam pada anak-anak antara

    lain pneumonia, bronkitis, osteom%elitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia,

    sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ense+alitis, selulitis, otitis media,

    in+eksi saluran kemih, dan lain-lain. 9n+eksi $irus %ang pada umumn%a

    menimbulkan demam antara lain $iral pneumonia, in+luena, demam berdarahdengue, demam chikungun%a, dan $irus-$irus umum seperti :141. 9n+eksi )amur 

    %ang pada umumn%a menimbulkan demam antara lain coccidioides imitis,

    criptococcosis, dan lain-lain. 9n+eksi parasit %ang pada umumn%a menimbulkan

    demam antara lain malaria, toksoplasmosis, dan helmintiasis. *emam akibat

    +aktor non in+eksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain +aktor 

    lingkungan (suhu lingkungan %ang eksternal %ang terlalu tinggi, keadaan tumbuh

    gigi, dll#, pen%akit autoimun (arthritis, s%stemic lupus er%thematosus, $askulitis,

    1

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    22/54

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    23/54

    adalah pirogen endogen %ang merupakan pirogen %ang berasal dari dalam tubuh

     pasien. Contoh dari pirogen endogen antara lain 9;-1, 9;-!, T4"-, dan 9"4.

    Sumber dari pirogen endogen ini pada umumn%a adalah monosit, neutro+il, dan

    lim+osit 0alaupun sel lain )uga dapat mengeluarkan pirogen endogen )ika

    terstimulasi.!

    roses ter)adin%a demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit,

    lim+osit, dan neutro+il# oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator 

    in+lamasi, atau reaksi imun. Sel-sel darah putih tersebut akan mengeluarkan at

    kimia %ang dikenal dengan pirogen endogen (9;-1, 9;-!, T4"-, dan 9"4#.

    irogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang endotelium hipotalamusuntuk membentuk prostaglandin. rostaglandin %ang terbentuk kemudian akan

    meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi hipotalamus. :ipotalamus

    akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan %ang baru

    sehingga ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas antara

    lain menggigil, $asokonstriksi kulit dan mekanisme $olunter seperti memakai

    selimut. Sehingga akan ter)adi peningkatan produksi panas dan penurunan

     pengurangan panas %ang pada akhirn%a akan men%ebabkan suhu tubuh naik ke

     patokan %ang baru tersebut. *emam memiliki tiga +ase %aitu? +ase kedinginan,

    +ase demam, dan +ase kemerahan. "ase pertama %aitu +ase kedinginan merupakan

    +ase peningkatan suhu tubuh %ang ditandai dengan $asokonstriksi pembuluh darah

    dan peningkatan akti$itas otot %ang berusaha untuk memproduksi panas sehingga

    tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil. "ase kedua %aitu +ase demam

    merupakan +ase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas di titik 

     patokan suhu %ang sudah meningkat. "ase ketiga %aitu +ase kemerahan merupakan

    +ase penurunan suhu %ang ditandai dengan $asodilatasi pembuluh darah dan

     berkeringat %ang berusaha untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan

     ber0arna kemerahan.!

    @dapun tipe-tipe demam %ang sering di)umpai antara lain!?

    • *emam septik? ada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat

    %ang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas

    normal pada pagi hari.

    3

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    24/54

    • *emam hektik? ada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat

    %ang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat %ang

    normal pada pagi hari.!

    • *emam remiten? ada demam ini, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi

    tidak pernah mencapai suhu normal.!

    • *emam intermiten? ada demam ini, suhu badan turun ke tingkat %ang

    normal selama beberapa )am dalam satu hari.  ! 

    • *emam ontin%u? ada demam ini, terdapat $ariasi suhu sepan)ang hari

    %ang tidak berbeda lebih dari satu dera)at.  ! 

    • *emam Siklik? ada demam ini, kenaikan suhu badan selama beberapa

    hari %ang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari %ang

    kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. !

    *emam merupakan mekanisme pertahanan diri atau reaksi +isiologis terhadap

     perubahan titik patokan di hipotalamus. enatalaksanaan demam bertu)uan untuk 

    merendahkan suhu tubuh %ang terlalu tinggi bukan untuk menghilangkan demam.

    enatalaksanaan demam dapat dibagi men)adi dua garis besar %aitunon+armakologi dan +armakologi. @kan tetapi, diperlukan penanganan demam

    secara langsung oleh dokter apabila penderita dengan umur &38C, penderita

    dengan umur 3-1 bulan dengan suhu &3C, penderita dengan suhu &',5C, dan

    demam dengan suhu %ang tidak turun dalam 8-7 )am!.

    @dapun %ang termasuk dalam terapi non-+armakologi dari penatalaksanaan

    demam!?

    1. emberian cairan dalam )umlah ban%ak untuk mencegah dehidrasi dan

     beristirahat %ang cukup.

    . Tidak memberikan penderita pakaian panas %ang berlebihan pada saat

    menggigil. ita lepaskan pakaian dan selimut %ang terlalu berlebihan. emakai

    satu lapis pakaian dan satu lapis selimut sudah dapat memberikan rasa n%aman

    kepada penderita.

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    25/54

    3. emberikan kompres hangat pada penderita. emberian kompres hangat e+ekti+ 

    terutama setelah pemberian obat. Bangan berikan kompres dingin karena akan

    men%ebabkan keadaan menggigil dan meningkatkan kembali suhu inti.

    >bat-obatan %ang dipakai dalam mengatasi demam (antipiretik# adalah

     parasetamol (asetamino+en# dan ibupro+en. arasetamol cepat bereaksi dalam

    menurunkan panas sedangkan ibupro+en memiliki e+ek ker)a %ang lama (Franeto,

    '1'#. ada anak-anak, dian)urkan untuk pemberian parasetamol sebagai

    antipiretik. enggunaan >@94S tidak dian)urkan dikarenakan oleh +ungsi

    antikoagulan dan resiko sindrom De%e pada anak-anak. Selain pemberian

    antipiretik )uga perlu diperhatikan mengenai pemberian obat untuk mengatasi

     pen%ebab ter)adin%a demam. @ntibiotik dapat diberikan untuk mengatasi in+eksi bakteri. emberian antibiotik hendakn%a sesuai dengan tes sensiti$itas kultur 

     bakteri apabila memungkinkan.!

    (.2. Menin%iti'

    De:ini'i

    eningitis adalah in+eksi cairan otak disertai radang %ang mengenai piameter (lapisan dalam selaput otak# dan arakhnoid serta dalam dera)at %ang lebih ringan

    mengenai )aringan otak dan medula spinalis %ang super+isial.7

    eningitis dibagi men)adi dua golongan berdasarkan perubahan %ang ter)adi pada

    cairan otak %aitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. eningitis serosa

    ditandai dengan )umlah sel dan protein %ang meninggi disertai cairan

    serebrospinal %ang )ernih. en%ebab %ang paling sering di)umpai adalah kuman

    Tuberculosis dan $irus. eningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah

    meningitis %ang bersi+at akut dan menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan

    disebabkan oleh bakteri spesi+ik maupun $irus. eningitis eningococcus

    merupakan meningitis purulenta %ang paling sering ter)adi.7

    enularan kuman dapat ter)adi secara kontak langsung dengan penderita dan

    droplet in+ection %aitu terkena percikan ludah, dahak, ingus, cairan bersin dan

    cairan tenggorok penderita. Saluran na+as merupakan port dUentree utama pada

     penularan pen%akit ini. =akteri-bakteri ini disebarkan pada orang lain melalui

     pertukaran udara dari perna+asan dan sekresi-sekresi tenggorokan %ang masuk 

    5

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    26/54

    secara hematogen (melalui aliran darah# ke dalam cairan serebrospinal dan

    memperban%ak diri didalamn%a sehingga menimbulkan peradangan pada selaput

    otak dan otak.7

    Eti6l6%i

    eningitis dapat disebabkan oleh $irus, bakteri, riketsia, )amur, cacing dan

     protooa. en%ebab paling sering adalah $irus dan bakteri. eningitis %ang

    disebabkan oleh bakteri berakibat lebih +atal dibandingkan meningitis pen%ebab

    lain karena mekanisme kerusakan dan gangguan otak %ang disebabkan oleh

     bakteri maupun produk bakteri lebih berat. 9n+ectious @gent meningitis purulenta

    mempun%ai kecenderungan pada golongan umur tertentu, %aitu golongan neonatus paling ban%ak disebabkan oleh .Coli, S.beta hemolitikus dan ;isteria

    monositogenes. Folongan umur diba0ah 5 tahun (balita# disebabkan oleh

    :.in+luenae, eningococcus dan neumococcus. Folongan umur 5-' tahun

    disebabkan oleh :aemophilus in+luenae, 4eisseria meningitidis dan

    Streptococcus neumococcus, dan pada usia de0asa (&' tahun# disebabkan oleh

    eningococcus, neumococcus, Sta+ilocccus, Streptococcus dan ;isteria.

    en%ebab meningitis serosa %ang paling ban%ak ditemukan adalah kumanTuberculosis dan $irus. eningitis %ang disebabkan oleh $irus mempun%ai

     prognosis %ang lebih baik, cenderung )inak dan bisa sembuh sendiri. en%ebab

    meningitis $irus %ang paling sering ditemukan %aitu umps$irus, cho$irus, dan

    Cosackie $irus, sedangkan :erpes simple , :erpes ooster, dan entero$irus

     )arang men)adi pen%ebab meningitis aseptic ($iral#. 7

    E7i&emi6l6%i &an Fa$t6" Ri'i$6Amur dan da%a tahan tubuh sangat mempengaruhi ter)adin%a meningitis. en%akit

    ini lebih ban%ak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dan distribusi

    terlihat lebih n%ata pada ba%i. eningitis purulenta lebih sering ter)adi pada ba%i

    dan anak-anak karena sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna. uncak 

    insidensi kasus meningitis karena :aemophilus in+luenae di negara berkembang

    adalah pada anak usia kurang dari ! bulan, sedangkan di @merika Serikat ter)adi

     pada anak usia !-1 bulan. Sebelum tahun 1' atau sebelum adan%a $aksin

    !

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    27/54

    untuk :aemophilus in+luenae tipe b di @merika Serikat, kira-kira 1.''' kasus

    meningitis :ib dilaporkan ter)adi pada umur Q 5 tahun. 9nsidens Date pada usia Q

    5 tahun sebesar '-1'' per 1''.'''. Setelah 1' tahun penggunaan $aksin,

    9nsidens Date men)adi , per 1''.'''. *i Aganda (''1-''# 9nsidens Date

    meningitis :ib pada usia Q 5 tahun sebesar 88 per 1''.'''.7

    Disiko penularan meningitis umumn%a ter)adi pada keadaan sosio-ekonomi

    rendah, lingkungan %ang padat (seperti asrama, kamp-kamp tentara dan )emaah

    ha)i#, dan pen%akit 9S@. en%akit meningitis ban%ak ter)adi pada negara %ang

    sedang berkembang dibandingkan pada negara ma)u. 9nsidensi tertinggi ter)adi di

    daerah %ang disebut dengan the @+rican eningitis belt, %ang luas 0ila%ahn%a

    membentang dari Senegal sampai ke thiopia meliputi 1 negara. e)adian pen%akit ini ter)adi secara sporadis dengan 9nsidens Date 1-' per 1''.'''

     penduduk dan diselingi dengan ;= besar secara periodik. *i daerah ala0i,

    @+rika pada tahun '' 9nsidens Date meningitis %ang disebabkan oleh

    :aemophilus in+luenae '-' per 1''.''' penduduk rate 1-' per 1''.'''

     penduduk dan diselingi dengan ;= besar secara periodik.*i daerah ala0i,

    @+rika pada tahun '' 9nsidens Date meningitis %ang disebabkan oleh

    :aemophilus in+luenae '-' per 1''.''' penduduk.7

    e)adian meningitis lebih sering ter)adi pada musim panas dimana kasuskasus

    in+eksi saluran perna+asan )uga meningkat. *i ropa dan @merika utara insidensi

    in+eksi eningococcus lebih tinggi pada musim dingin dan musim semi

    sedangkan di daerah Sub-Sahara puncakn%a ter)adi pada musim kering.

    eningitis karena $irus berhubungan dengan musim, di @merika sering ter)adi

    selama musim panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen

     pengantar $irus. *i @merika Serikat pada tahun 181 9nsidens Date meningitis$irus sebesar 1', per 1''.''' enduduk dan sebagian besar kasus ter)adi pada

    musim panas. 7

    eningitis %ang disebabkan oleh neumococcus paling sering men%erang ba%i di

     ba0ah usia dua tahun. eningitis %ang disebabkan oleh bakteri neumokokus 3,

    kali lebih besar pada anak kulit hitam dibandingkan %ang berkulit putih.

    eningitis Tuberkulosa dapat ter)adi pada setiap kelompok umur tetapi lebih

    sering ter)adi pada anak-anak usia ! bulan sampai 5 tahun dan )arang pada usia di

    7

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    28/54

     ba0ah ! bulan kecuali bila angka ke)adian Tuberkulosa paru sangat tinggi.

    *iagnosa pada anak-anak ditandai dengan test antou positi+ dan ter)adin%a

    ge)ala meningitis setelah beberapa hari mendapat suntikan =CF. 7

    "aktor ;ingkungan (n$ironment# %ang mempengaruhi ter)adin%a meningitis

     bakteri %ang disebabkan oleh :aemophilus in+luenae tipe b adalah lingkungan

    dengan kebersihan %ang buruk dan padat dimana ter)adi kontak atau hidup

    serumah dengan penderita in+eksi saluran perna+asan. Disiko penularan meningitis

    eningococcus )uga meningkat pada lingkungan %ang padat seperti asrama,

    kampkamp tentara dan )emaah ha)i. ada umumn%a +rekuensi %cobacterium

    tuberculosa selalu sebanding dengan +rekuensi in+eksi Tuberculosa paru. Badi

    dipengaruhi keadaan sosial ekonomi dan kesehatan mas%arakat. en%akit inikeban%akan terdapat pada penduduk dengan keadaan sosial ekonomi rendah,

    lingkungan kumuh dan padat, serta tidak mendapat imunisasi.7

    Kla'i:i$a'i

    Menin%iti' Ba$te"iali'

    9n+eksi pada menings sinonim dengan leptomeningitis %ang berarti adan%a in+eksi

    selaput otak %ang melibatkan arakhnoid dan piamater. eningitis dibagi men)adidua golongan berdasarkan perubahan %ang ter)adi pada cairan otak, %aitu

    meningitis serosa dan meningitis purulenta. eningitis serosa ditandai dengan

     )umlah sel dan protein %ang meninggi disertai cairan serebrospinal %ang )ernih.

    =erdasarkan bakteri pen%ebabn%a, meningitis dapat disebabkan oleh

    Streptococcos grup =, schericia coli, staphilococcus aureus, pseudomonas,

     4isseria meningitidis, dan Streptococcus pneumoniae. asus meningitis bakterial

    %ang ter)adi pada anak menurut usia adalah sebagai berikut, pada neonatus ('-3'hari# sering disebabkan oleh schericia coli, Streptococcus b. :emoliticus,

    ;isteria monoc%togenes, Staphillococcus aureus dan Streptococcus pneumonia.

     pada ba%i (31-!' hari# pen%ebab terseringn%a adalah Streptococcus b.

    :emoliticus, :aemophillus in+luena b, 4eisseria meningitidis, dan

    Staphillococcus aureus. ada anak %ang lebih besar, pen%ebab terseringn%a adalah

    Streptococcus pneumonia, 4eisseria meningitidis, dan Staphillococcus aureus, dan

    :aemophillus in+luena. enelitian terdahulu men%atakan bah0a dalam usia !

    8

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    29/54

     bulan hingga 1 bulan tidak terdapat perbedaan signi+ikan pada kelompok )enis

    kelamin laki-laki atau perempuan. :al tersebut dapat disebabkan oleh kondisi

    %ang sama, %aitu belum maturn%a anatomi intra kranial. ada pemeriksaan cairan

    cerebrospinal, diagnosis meningitis bakterial ditegakkan berdasarkan hasil

     pemeriksaan cairan cerebrospinal (CSS#.8

    Menin%iti' Tube"$ul6'a

    eningitis tuberkulosa adalah in+eksi bakteri %cobacterium tuberkulosa di

     )aringan pelindung otak, piamater dan atau arachmeter. Tuberkulosis intra kranial

    merupakan komplikasi %ang paling serius pada anak dan bersi+at mematikan tanpa

     pengobatan %ang e+ekti+. eningitis tuberkulosa biasan%a terbentuk dari lesi perke)uan metastasik di dalam korteks serebri atau meninges %ang berkembang

    selama pen%ebaran lim+ohematogen in+eksi primer. ;esi a0al bertambah besar 

    dan mengeluarkan sedikit basil tuberkel ke dalam ruang subarachnoid. e)adian

    meningitis tuberkulosa paling sering pada anak umur ! bulan hingga tahun. 7

    er)alanan meningitis tuberkulosa pada anak dibagi men)adi tiga stadium dan

    ke)ang-ke)ang ter)adi pada stadium dua. Stadium pertama %ang secara khas

     berakhir 1- minggu ditandai dengan ge)ala nonspesi+ik seperti demam, sakitkepala, n%eri kepala, iritabilitas, mengantuk dan malaise. Tidak terdapat tanda

    neurologis +okal tetapi pada perkembangan%a anak dapat mengalami stagnasi atau

    kehilangan perkembangan merupakan masalah %ang serius. Stadium dua biasan%a

    mulai lebih mendadak dengan tanda lesu, kaku kuduk, ke)ang-ke)ang, tanda

    kernig atau burdinski positi+, hipertoni, muntah, kelumpuhan sara+ kranial dan

    tanda neurologis +okal. Stadium tiga ditandai dengan ter)adin%a koma, hemiplegi,

    sikap deserebrasi, kemunduran tanda $ital, dan akhirn%a ter)adi kematian.eningitis tuberkulosa pada pemeriksaan cairan serebrospinal akan memberi

    gambaran angka leukosit 4 1'-5'' selmm3 dan biasan%a lim+osit

     poliononuklear pada saat a0al dan selan)utn%a diganti dengan lim+osit. adar 

    glukosa memiliki ciri khas %aitu kurang dari ' mgdl tetapi )arang diba0ah '

    mgdl Sedangkan kadar protein akan naik sangat tinggi ''-5'''mgdl akibat

    adan%a pen%umbatan dan blokade spinal.8

     

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    30/54

    Menin%iti' ;i"u'

    eningitis $iral biasa disebut dengan meningitis aseptik. ata aseptik 

     berhubungan dengan sindroma klinik ter)adin%a in+lamasi meningeal tetapi dalam

     pemeriksaan cairan serebrospinal tidak ditemukan bakteri %ang umum

    men%ebabkan meningitis. Secara implisit in+eksi ini tidak mengenai parenkim

    ataupun medula spinalis untuk dikatakan sebagai meningitis. en%ebab terban%ak 

    ter)adin%a meningitis $irus atau meningitis aseptik diurutkan berdasar %ang paling

    umum adalah golongan ntero$irus dan @rbo$irus. en%ebab tidak umum adalah

    $irus golongan umps, :uman :erpes Hirus t%pe !, l%mphosit choriomeningitis$irus, dan :uman immunode+icienc% $irus (:9H#. asus )arang untuk meningitis

    aseptik disebabkan oleh :erpes simple $irus t%pe 1, Haricella-6oster $irus,

    C%tomegalo$irus, pstein-=arr $irus, in+luena @ dan =, arain+luena $irus,

    easles $irus, rota$irus, Corona$irus, ncephalom%ocarditis $irus, dan ro$irus

    =1. eningitis $irus pada anak biasan%a didapatkan dari sanitasi orang tua %ang

     buruk. Dute pen%ebaran%a melalui indi$idu ke indi$idu melalui kontaminasi +eses

    (saat penggantian popok atau tidak mencuci tangan dengan bersih setelah daritoilet#. Dute lain%a %aitu melalui sekret pernapasan (sali$a, sputum, atau mukosa

    nasal# dari indi$idu %ang terin+eksi. Tanda klinik pada meningitis $iral biasan%a

    adalah panas, sakit kepala, kekakuan bagian nuchae (meningismus#, berhubungan

     )uga dengan rasa mual, muntah, sakit perut, sensiti+ terhadap caha%a, kesulitan

     bangun dan malaise. e)adian ke)ang pada menigitis $irus )arang ditemukan

    karena si+at demamn%a %ang lebih rendah dari meningitis bakteri. e)ang lebih

    mungkin ter)adi )ika parenkim otak terlibat dalam in+eksin%a dan berkembangmen)adi ense+alitis akibat $irus. emeriksaan laboratorium pada aseptik 

    meningitis biasan%a didapatkan peningkatan sel mononuklear 1''-1''' seldl

    dengan kadar glukosa %ang sedikit turun dari 75 mgd; dan protein dalam batas

    normal ' mgdl.8

     

    P"6%n6'i'

    3'

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    31/54

    rognosis meningitis tergantung kepada umur, mikroorganisme spesi+ik %ang

    menimbulkan pen%akit, ban%akn%a organisme dalam selaput otak, )enis meningitis

    dan lama pen%akit sebelum diberikan antibiotik. enderita usia neonatus, anak-

    anak dan de0asa tua mempun%ai prognosis %ang semakin )elek, %aitu dapat

    menimbulkan cacat berat dan kematian. engobatan antibiotika %ang adekuat

    dapat menurunkan mortalitas meningitis purulenta, tetapi 5'/ dari penderita %ang

    selamat akan mengalami seNuelle (akibat sisa#. ;ima puluh persen meningitis

     purulenta mengakibatkan kecacatan seperti ketulian, keterlambatan berbicara dan

    gangguan perkembangan mental, dan 5 E 1'/ penderita mengalami kematian.7

    ada meningitis Tuberkulosa, angka kecacatan dan kematian pada umumn%a

    tinggi. rognosa )elek pada ba%i dan orang tua. @ngka kematian meningitis T=Cdipengaruhi oleh umur dan pada stadium berapa penderita mencari pengobatan.

    enderita dapat meninggal dalam 0aktu !-8 minggu. enderita meningitis karena

    $irus biasan%a menun)ukkan ge)ala klinis %ang lebih ringan, penurunan kesadaran

     )arang ditemukan. eningitis $iral memiliki prognosis %ang )auh lebih baik.

    Sebagian penderita sembuh dalam 1 E minggu dan dengan pengobatan %ang

    tepat pen%embuhan total bisa ter)adi.7

    (.(. Hi&"6'e:alu'

    Struktur anatomi %ang berkaitan dengan hidrose+alus, %aitu bangunan-bangunan

    dimana CSS berada

    Sistem $entrikel otak dan kanalis sentralis. ,1'

    1. Hentrikel lateralis

    @da dua, terletak didalam hemispherii telencephalon. edua $entrikel

    lateralis berhubungan denga $entrikel 999 ($entrikel tertius# melalui

    +oramen inter$entrikularis (onro#.. Hentrikel 999 (Hentrikel Tertius#

    Terletak pada diencephalon. *inding lateraln%a dibentuk oleh thalamus

    dengan adhesio interthalamica dan h%pothalamus. Decessus opticus dan

    in+undibularis menon)ol ke anterior, dan recessus suprapinealis dan

    recessus pinealis ke arah kaudal.Hentrikel 999 berhubungan dengan

    $entrikel 9H melalui suatu lubang kecil, %aitu aNuaductus S%l$ii

    (aNuaductus cerebri#.

    3. Hentrikel 9H (Hentrikel Puartus#

    31

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    32/54

    embentuk ruang berbentuk kubah diatas +ossa rhomboidea antara

    cerebellum dan medulla serta membentang sepan)ang recessus lateralis

     pada kedua sisi. asing-masing recessus berakhir pada +oramen ;uschka,

    muara lateral $entrikel 9H. ada perlekatan $ellum medullare anterior terdapat apertura mediana agendie.

    . analis sentralis medula oblongata dan medula spinalis

    Saluran sentral korda spinalis? saluran kecil %ang meman)ang sepan)ang

    korda spinalis, dilapisi sel-sel ependimal. *iatas, melan)ut ke dalam

    medula oblongata, dimana ia membuka ke dalam $entrikel 9H.

    5. Duang subarakhnoidal

    erupakan ruang %ang terletak diantara lapisan arakhnoid dan iamater 

    Pat6:i'i6l6%i

    CSS dihasilkan oleh pleus choroideus dan mengalir dari $entrikel lateral ke

    dalam $entrikel 999, dan dari sini melalui aNuaductus masuk ke $entrikel 9H. *i

    sana cairan ini memasuki spatium liNuor serebrospinalis eternum melalui

    +oramen lateralis dan medialis dari $entrikel 9H. engaliran CSS ke dalam

    sirkulasi $ena sebagian ter)adi melalui $illi arachnoidea, %ang menon)ol ke dalamsinus $enosus atau ke dalam lacuna lateralesV dan sebagian lagi pada tempat

    keluarn%a ner$i spinalis, tempat ter)adin%a peralihan ke dalam pleus $enosus

    %ang padat dan ke dalam selubung-selubung sara+ (suatu )alan ke circulus

    l%mphaticus.1' ecepatan pembentukan CSS ',3-', ccmenit atau antara ',-',5/

    $olume total per menit dan ada %ang men%ebut antara 1-38 cc)am. Sekresi total

    CSS dalam )am adalah sekitar 5''-!''cc, sedangkan )umblah total CSS adalah

    15' cc, berarti dalam 1 hari ter)adi pertukaran atau pembaharuan dari CSS

    seban%ak -5 kalihari. ada neonatus )umblah total CSS berkisar '-5' cc dan

    3

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    33/54

    akan meningkat sesuai usia sampai mencapai 15' cc pada orang de0asa. 1,13,1

    :idrose+alus timbul akibat ter)adi ketidak seimbangan antara produksi dengan

    absorpsi dan gangguan sirkulasi CSS.

    33

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    34/54

    Selain akibat gangguan pada produksi, absorpsi, dan sirkulasi, hidrose+alus )uga

    dapat timbul akibat ? *isgenesis serebri dan atro+i serebri. 

    Kla'i:i$a'i , 1',11, 1, 15:idrose+alus dapat diklasi+ikasikan atas beberapa hal, antara lain ?

    1. =erdasarkan @natomi tempat obstruksi CSS

    - :idrose+alus tipe obstruksi non komunikans.

    Ter)adi bila CSS otak terganggu (Fangguan di dalam atau pada sistem

    $entrikel %ang mengakibatkan pen%umbatan aliran CSS dalam sistem

    $entrikel otak#, %ang keban%akan disebabkan oleh kongenital ?

    stenosisakuaduktus S%l$ius (men%ebabkan dilatasi $entrikel lateralis dan

    $entrikel 999. Hentrikel 9H biasan%a normal dalam ukuran dan lokasin%a#.Wang agak )arang ditemukan sebagai pen%ebab hidrose+alus adalah

    sindrom *and%-2alker, @tresia +oramen onro, mal+ormasi $askuler atau

    tumor ba0aan. Dadang (ksudat, in+eksi meningeal#. erdarahantrauma

    (hematoma subdural#. Tumor dalam sistem $entrikel (tumor 

    intra$entrikuler, tumor parasellar, tumor +ossa posterior#.

    - :idrose+alus tipe komunikans

    Barang ditemukan. Ter)adi karena proses berlebihan atau gangguan

     pen%erapan (Fangguan di luar sistem $entrikel#.•  perdarahan akibat trauma kelahiran men%ebabkan perlekatan lalu

    menimbulkan blokade $illi arachnoid.

    • Dadang meningeal

    • ongenital

    o erlekatan arachnoidsisterna karena gangguan

     pembentukan.

    o Fangguan pembentukan $illi arachnoid

    o apilloma pleus choroideus

    . =erdasarkan tiologin%a ?

    @. Tipe obstruksi

    a. ongenital

    i. Stenosis akuaduktus serebri

    empun%ai berbagai pen%ebab. eban%akan disebabkan

    oleh in+eksi atau perdarahan selama kehidupan +etalV

    stenosis kongenital se)ati adalahsangat )arang.

    3

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    35/54

    (TooplasmaT.gondii, DubellaFerman measles, X-linked

    hidrose+alus#.

    ii. Sindrom *and%-2alker 

    al+ormasi ini melibatkan -/ ba%i baru lahir denganhidrose+alus. tiologin%a tidak diketahui. al+ormasi ini

     berupa ekspansi kistik $entrikel 9H dan hipoplasia $ermis

    serebelum. :idrose+alus %ang ter)adi diakibatkan oleh

    hubungan antara dilatasi $entrikel 9H dan rongga

    subarachnoid %ang tidak adekuatV dan hal ini dapat tampil

     pada saat lahir, namun 8'/ kasusn%a biasan%a tampak 

    dalam 3 bulan pertama. asus semacam ini sering ter)adi

     bersamaan dengan anomali lainn%a seperti agenesiskorpuskalosum, labiopalatoskhisis, anomali okuler, anomali

     )antung, dan sebagain%a

    iii. al+ormasi @rnold-Chiari

    @nomali kongenital %ang )arang dimana bagian otak %aitu

     batang otak dan cerebelum mengalami perpan)angan dari

    ukuran normal dan menon)ol keluar menu)u canalis spinalis

    i$. @neurisma $ena Faleni

    erusakan $askuler %ang ter)adi pada saat kelahiran, tetapisecara normal tidak dapat dideteksi sampai anak berusia

     beberapa bulan. :al ini ter)adi karena $ena Falen mengalir 

    di atas akuaduktus S%l$ii, menggembung dan membentuk 

    kantong aneurisma. Seringkali men%ebabkan hidrose+alus.

    $. :idrancephal%

    Suatu kondisi dimana hemis+er otak tidak ada dan diganti

    dengan kantong CSS.

     b. *idapat (@cNuired#i. Stenosis akuaduktus serebri (setelah in+eksi atau

     perdarahan# in+eksi oleh bakteri eningitis , men%ebabkan

    radang pada selaput (meningen# di sekitar otak dan spinal

    cord. :idrose+alus berkembang ketika )aringan parut dari

    in+eksi meningen menghambat aliran CSS dalam ruang

    subarachnoid, %ang melalui akuaduktus pada sistem

    $entrikel atau mempengaruhi pen%erapan CSS dalam $illi

    arachnoid. Bika saat itu tidak mendapat pengobatan, bakteri

    35

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    36/54

    meningitis dapat men%ebabkan kematian dalam beberapa

    hari. Tanda-tanda dan ge)ala meningitis meliputi demam,

    sakit kepala, panas tinggi, kehilangan na+su makan, kaku

    kuduk. ada kasus %ang ekstrim, ge)ala meningitisditun)ukkan dengan muntah dan ke)ang. *apat diobati

    dengan antibiotik dosis tinggi.

    ii. :erniasi tentorial akibat tumor supratentorial

    iii. :ematoma intra$entrikuler 

    Bika cukup berat dapat mempengaruhi $entrikel,

    mengakibatkan darah mengalir dalam )aringan otak sekitar 

    dan mengakibatkan perubahan neurologis. emungkinan

    hidrose+alus berkembang sisebabkanoleh pen%umbatan atau penurunan kemampuan otak untuk men%erap CSS.

    i$. Tumor ($entrikel, regio $inialis, +osa posterior#

    Sebagian besar tumor otak dialami oleh anak-anak pada

    usia 5-1' tahun. 7'/ tumor ini ter)adi dibagian belakang

    otak %ang disebut +osa posterior. Benis lain dari tumor otak 

    %ang dapat men%ebabkan hidrose+alus adalah tumor 

    intra$entrikuler dan kasus %ang seringter)adi adalah tumor 

     pleus choroideus (termasuk papiloma dan carsinoma#.Tumor %ang berada di bagian belakang otak sebagian besar 

    akan men%umbat aliran CSS %ang keluar dari $entrikel 9H.

    ada ban%ak kasus, cara terbaik untuk mengobati

    hidrose+alus %ang berhubungan dengan tumor adalah

    menghilangkan tumor pen%ebab sumbatan.

    $. @bsesgranuloma

    $i. ista arakhnoid

    ista adalah kantung lunak atau lubang tertutup %ang berisicairan. Bika terdapat kista arachnoid maka kantung berisi

    CSS dan dilapisi dengan )aringan pada membran

    arachnoid. ista biasan%a ditemukan pada anak-anak dan

     berada pada $entrikel otak atau pada ruang subarachnoid.

    ista subarachnoid dapat men%ebabkan hidrose+alus non

    komunikans dengan cara men%umbat aliran CSS dalam

    $entrikel khususn%a $entrikel 999. =erdasarkan lokasi kista,

    dokter bedah sara+ dapat menghilangkan dinding kista dan

    3!

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    37/54

    mengeringkan cairan kista. Bika kista terdapat pada tempat

    %ang tidak dapat dioperasi (dekat batang otak#, dokter dapat

    memasang shunt untuk mengalirkan cairan agar bisa

    diserap. :al ini akan menghentikan pertumbuhan kista danmelindungi batang otak.

    3. =erdasarkan Asia15

    a. :idrose+alus tipe kongenital in+antil ( ba%i #

     b. :idrose+alus tipe )u$enile adult ( anak-anak de0asa #

    Selain pembagian berdasarkan anatomi, etiologi, dan usia, terdapat )uga

     )enis.1', 15  :idrose+alus Tekanan 4ormalV sesuai kon$ensi, sindroma

    hidrose+alik termasuk tanda dan ge)ala peninggian T9, seperti kepala

    %ang besar dengan penon)olan +ontanel. @khir-akhir ini, dilaporkan temuanklinis hidrose+alus %ang tidak bersamaan dengan peninggian T9. 1

    Seseorang bisa didiagnosa mengalami hidrose+alus tekanan normal )ika

    $entrikel otakn%a mengalami pembesaran, tetapi han%a sedikit atau tidak 

    ada peningkatan tekanan dalam $entrikel. =iasan%a dialami oleh pasien

    usia lan)ut, dan sebagian besar disebabkan aliran CSS %ang terganggu dan

    compliance otak %ang tidak normal.1 ada de0asa dapat timbul

    Yhidrose+alus tekanan normalJ akibat dari?

    • erdarahan subarachnoid• eningitis

    • trauma kepala, dan

    • idiopathic.

    *engan trias ge)ala ?

    • gangguan mental (dementia#

    • gangguan koordinasi (ataksia#,

    gangguan kencing (inkontinentia urin#

    )amba"an Klini'

    Fambaran klinis pada permulaan adalah pembesaran tengkorak %ang disusul oleh

    gangguan neurologik akibat tekanan likuor %ang meningkat %ang men%ebabkan

    hipotro+i otak. , 11, 1

    a. :idrose+alus pada ba%i (sutura masih terbuka pada umur kurang dari 1 tahun#

    didapatkan gambaran

    i. epala membesar 

    37

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    38/54

    ii. Sutura melebar 

    iii. "ontanella kepala prominen

    i$. ata kearah ba0ah (sunset phenomena#

    $. 4istagmus horiontal$i. erkusi kepala ? Ycracked pot signJ atau seperti semangka masak 

     b. Fe)ala pada anak-anak dan de0asa?

    i. Sakit kepala

    ii. esadaran menurun

    iii. Felisah

    i$. ual, muntah

    $. :iper+leksi seperti kenaikan tonus anggota gerak 

    $i. Fangguan perkembangan +isik dan mental$ii. apil edemaV keta)aman penglihatan akan menurun dan lebih lan)ut

    dapat mengakibatkan kebutaan bila ter)adi atro+i papila 4.99.

    Tekanan intrakranial meninggi oleh karena ubun-ubun dan sutura

    sudah menutup, n%eri kepala terutama di daerah bi+rontal dan

     bioksipital. @kti$itas +isik dan mental secara bertahap akan menurun

    dengan gangguan mental %ang sering di)umpai seperti ? respon

    terhadap lingkungan lambat, kurang perhatian tidak mampu

    merencanakan akti$itasn%a.emeriksaan dan *iagnosis , 11, 1

    Fe)ala klinis

    •  X "oto kepala, didapatkan

    • Tulang tipis

    • *isproporsi kranio+asial

    • Sutura melebar 

    *engan prosedur ini dapat diketahui ?

    a. :idrose+alus tipe kongenitalin+antil

     b. :idrose+alus tipe )u$enileadult ? oleh karena sutura telah menutup maka dari

    +oto rontgen kepala diharapkan adan%a gambaran kenaikan tekanan

    intrakranial.

    c. Transiluminasi V pen%ebaran caha%a diluar sumber sinar lebih dari batas,

    +rontal ,5 cm, oksipital 1 cm

    d. emeriksaan CSS. *engan cara aseptik melalui punksi $entrikel punksi

    +ontanela ma%or. enentukan?

    38

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    39/54

    i. Tekanan

    ii. Bumblah sel meningkat, menun)ukkan adan%a keradangan in+eksi

    iii. @dan%a eritrosit menun)ukkan perdarahan

    i$. =ila terdapat in+eksi, diperiksa dengan pembiakan kuman dan kepekaanantibiotik.

    e. Hentrikulogra+i V %aitu dengan cara memasukkan kontras berupa > murni

    atau kontras lainn%a dengan alat tertentu menembusmelalui +ontanella anterior 

    langsung masuk ke dalam $entrikel. Setelah kontras masuk langsung di+oto,

    maka akan terlihat kontras mengisi ruang $entrikel %ang melebar. ada anak 

    %ang besar karena +ontanela telah menutup ontuk memaukkan kontras

    dibuatkan lubang dengan bor pada karanium bagian +rontal atau oksipitalis.

    Hentrikulogra+i ini sangat sulit dan mempun%ai resiko %ang tinggi. *i rumahsakit %ang telah memiliki +asilitas CT scan, prosedur ini telah ditinggalkan.

    +. CT scan kepala

    ada hidrose+alus obstrukti+ CT scan sering menun)ukkan adan%a pelebaran

    dari $entrikel lateralis dan $entrikel 999. *apat ter)adi di atas $entrikel lebih

     besar dari occipital horns pada anak %ang besar. Hentrikel 9H sering ukurann%a

    normal dan adan%a penurunan densitas oleh karena ter)adi reabsorpsitransependimal dari CSS.

    ada hidrose+alus komunikan gambaran CT scan menun)ukkan dilatasi ringan

    dari semua sistem $entrikel termasuk ruang subarakhnoid di proksimal dari

    daerah sumbatan.

    euntungan CT scan ?

    - Fambaran lebih )elas

    - 4on traumatik  

    - eramal prognose- en%ebab hidrose+alus dapat diduga

    +. ASF

    *ilakukan melalui +ontanela anterior %ang masih terbuka. *engan ASF

    diharapkan dapat menun)ukkan sistem $entrikel%ang melebar. endapat lain

    mengatakan pemeriksaan ASF pada penderita hidrose+alus tern%ata tidak 

    mempun%ai nilai di dalam menentukan keadaan sistem $entrikel hal ini

    disebabkan oleh karena ASF tidak dapat menggambarkan anatomi sistem

    $entrikel secara )elas, seperti haln%a pada pemeriksaan CT scan.

    3

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    40/54

    Dia%n6'i' Ban&in% 13,1,15

    1. :igroma subdural V penimbunan cairan dalam ruang subdural akibat pencairanhematom subdural

    . :ematom subdural V penimbunan darah di dalam rongga subdural

    3. m+iema subdural V adan%a udara atau gas dalam )aringan subdural.

    . :idranense+ali V sama sekali atau hampir tidak memiliki hemis+er serebri,

    ruang %ang normaln%a di isi hemis+er dipenuhi CSS

    5. Tumor otak 

    !. epala besar 

    - egaloense+ali ? )aringan otak bertambah- akrose+ali ? gangguan tulang

    *alam proses diagnostik, diagnosis banding penting bagi pakar neuro ( sara+ #

    dan bedah neuro untuk menentukan prognosis dan terapetik.

    K6m7li$a'i hi&"6'e:alu'

    1. @tro+i otak 

    . :erniasi otak %ang dapat berakibat kematian.

    Te"a7i 11,1,15

    1. Terapi medikamentosa

    *itu)ukan untuk membatasi e$olusi hidrose+alus melalui upa%a mengurangi

    sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upa%a meningkatkan resorpsin%a.

    *apat dicoba pada pasien %ang tidak ga0at, terutama pada pusatpusat

    kesehatan dimana sarana bedah sar+ tidak ada. >bat %ang sering digunakan

    adalah?

    i. @setasolamidCara pemberian dan dosisV er oral 5-1'' mgkg==hari.

    ii. "urosemid

    Cara pemberian dan dosisV er oral, 1, mgkg== 1hari atau in)eksi i$

    ',! mgkg==hari. =ila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien

    diprogramkan untuk operasi.

    iii. ;umbal pungsi berulang (serial lumbar puncture#

    ekanisme pungsi lumbal berulang dalam hal menghentikan

     progresi$itas hidrose+alus belum diketahui secara pasti. ada pungsi

    '

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    41/54

    lumbal berulang akan ter)adi penurunan tekanan CSS secara intermiten

    %ang memungkinkan absorpsi CSS oleh $ili arakhnoidalis akan lebih

    mudah. 9ndikasi ? umumn%a diker)akan pada hidrose+alus komunikan

    terutama pada hidrose+alus %ang ter)adi setelah perdarahansubarakhnoid, peri$entrikular-intra$entrikular dan meningitis T=C.

    *iindikasikan )uga pada hidrose+alus komunikan dimana shunt tidak bisa

    diker)akan atau kemungkinan akan ter)adi herniasi (impending

    herniation#

    Cara?

    - ; diker)akan dengan memakai )arum ukuran , pada interspace

    ;-3 atau ;3- dan CSS dibiarkan mengalir di ba0ah pengaruh ga%a

    gra$itasi.- ; dihentikan )ika aliran CSS terhenti. Tetapi ada )uga %ang

    memakai cara setiap ; CSS dikeluarkan 3-5 ml.

    - ula-mula ; dilakukan setiap hari, )ika CSS %ang keluar kurang

    dari 5 ml, ; diper)arang (-3 hari#.

    - *ilakukan e$aluasi dengan pemeriksaan CT scan kepala setiap

    minggu.

    - ; dihentikan )ika ukuran $entrikel menetap pada pemeriksaan CT

    scan 3 minggu berturut-turut.- Tindakan ini dianggap gagal )ika ?

    • *ilatasi $entrikel menetap

    • Cortical mantel makin tipis

    • ada lokasi lumbal punksi ter)adi sikatriks

    • *ilatasi $entrikel %ang progresi+ 

    omplikasi ? herniasi transtentorial atau tonsiler, in+eksi,

    hipoproteinemia dan gangguan elektrolit.

    i$. Terapi >perasi

    >perasi biasan%a langsung diker)akan pada penderita hidrose+alus. ada

     penderita ga0at %ang menunggu operasi biasan%a diberikan? annitol

     per in+us ',5- gkg==hari %ang diberikan dalam )angka 0aktu 1'-3'

    menit.

    - YThird HentrikulostomiJHentrikel 999. ;e0at kraniotom, $entrikel 999

    dibuka melalui daerah khiasma optikum, dengan bantuan endoskopi.

    1

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    42/54

    Selan)utn%a dibuat lubang sehingga CSS dari $entrikel 999 dapat

    mengalir keluar.

    - >perasi pintasJShuntingJ. @da macam ?

    • ksternalCSS dialirkan dari $entrikel ke luar tubuh, dan bersi+at han%a

    sementara. isaln%a? pungsi lumbal %ang berulang-ulang untuk 

    terapi hidrose+alus tekanan normal.

    • 9nternal

    o CSS dialirkan dari $entrikel ke dalam anggota tubuh lain.

    ZHentrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna

    (Thor-)eldsen#

    ZHentrikulo-@trial, CSS dialirkan ke atrium kanan.

    ZHentrikulo-Sinus, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior 

    ZHentrikulo-=ronkhial, CSS dialirkan ke =ronkhus

    ZHentrikulo-ediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum

    ZHentrikulo-eritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum

    o  Y;umbo eritoneal ShuntJ

    CSS dialirkan dari Desessus Spinalis ;umbalis ke rongga

     peritoneum dengan operasi terbuka atau dengan )arum Touh%

    secara perkutan. omplikasi Shunting diantaran%a in+eksi,

    hematoma subdural, obstruksi, keadaan CSS %ang rendah,

    asites, kraniosinostosis

    (.+ E

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    43/54

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    44/54

     pathogenesis pen%akit ini. Alkus eritem pada engkel dan bagian dorsum kaki

    adalah bentuk pioderma %ang paling umum terlihat pada iklim tropis.1!

    Alkus memiliki gambaran Ypunched outJ ketika krusta ber0arna kuning keabu-

    abuan %ang tidak bersih dan material purulent ditekan. inggiran dari ulkus

    indurasi, meninggi, ber0arna $iolet. *asar granulasi mencapai bagian dalam

    dermis. ;esi eritem %ang tidak diobati akan membesar selama beberapa minggu

    sampai bebrapa bulan men)adi diameter -3 cm atau lebih.

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    45/54

    ani+estasi klinis ditemukan kurang drai 1' cm %ang terlihat pada pemeriksaan,

    keban%akan pada ekstremitas ba0ah. Hesikel a0al atau $esikulopustula melebar 

    (d ',5L3 cm# selama pengoatan beberapa hari dan berkembang men)adi krusta

    %ang hemoragik. Alkus memiliki gambaran punched out dan tampak purulent,

    memiliki dasar %ang nekrosis. ;esi lama untuk sembuh dan menimbulkan skar 

    emeriksaan laboratorium

    =iopsi kulit dengan pe0arnaan gram dari )aringan kulit dalam dan kultur bakteri.

    e0arnaan gram dari cairan $esicular dan terlihat di ba0ah mikroskop biasan%a

    terdapat kokus gram positi+ %ang menggambarkan F@S, Sta+ilokokus aureus bisa

    5

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    46/54

     )uga terlihat. Tes kultur dan sensiti$itas dari cairan atau kulit %ang terlepas bisa

    digunakan untuk mengidenti+ikasi )enis antibiotic %ang paling sesuai. h9tung sel

    darah putih bisa sa)a meningkat.

    *iagnosis =anding

    ktima gangrenosum adalah ulkus pada kulit %ang disebabkan oleh . aeruginosa

    dan mirip dengan ektima Sta+ilokokus atau ektima streptokokus. ;esi pada ektima

    gangrenosum terdiri atas ulkus multipel atau ulkus soliter %ang tidak menular.

    *imulai dengan lesi tertutup, merah, macula purpura %ang kemudian men)adi

    $esikel, indurasi dan akhirn%a men)adi bula atau pustule. ustul mungkinhemoragik. ;esi terlokalisasi, lebih tipikal, mencapai hingga beberapa sentimeter.

    en)adi bentuk ulkus gangrene dengan skar %ang ungu-kehitaman dan

    disekelilingn%a terdapat halo eritem. ;esi ter)adi utaman%a pada region gluteus

    dan perianal (57/#, ekstremitas (3'/#, pinggang (!/#, dan 0a)ah (!/# tetapi bisa

    ter)adi dimana sa)a.

    !

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    47/54

    enatalaksanaan

    eningkatkan h%giene dan nutrisi, dan pengobatan pen%akit scabies dan pen%akit

    lain %ang mendasari. @ntibiotik %ang dipilih sebaikn%a akti+ mela0an bakteri baik 

    Streptokokus p%ogens maupun Sta+ilokokkus aureus. engobatan ektima sama

    dengan pengobatan pada impetigo sta+ilokokkus. ;ihat tabel diba0ah

    Tabel pengobatan pada impetigo (sama dengan pengobatan ektima#

    ;ini pertama upirocin =id *icloacilin 5'-5'' mg

    > empat kali

    sehari selama

    5-7 hari

    "ucidic acid(tidak tersedia

    di @S#

    =id @moicilin plus

    cla$ulanic

    acidVcephalei

    n

    5 mgkg tigakali sehari,

    5'-5'' mg

    empat kali

    sehari;ini kedua

    (alergi

    terhadap

     penisilin#

    @ithrom%cin 5'' mg 1,

    lalu 5' mg

     perhari selama

    hariClindam%cin 15

    mgkg==hari

    tidr%throm%cin 5'-5'' mg

    > empat kali

    sehari selama

    5-7 hariSumber? "itpatrickUs *ermatolog% in Feneral edicine, 7 th ed. ''8

    7

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    48/54

    BAB I;

    ANALISA KASUS

    =erdasarkan anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan

    utama penurunan kesadaran disertai keluhan tambahan demam, ke)ang dan

    kurang gii.  *ata anamnesis menun)ukan bah0a pasien telah menderita

     batuk tidak berdahak selama < 3 bulan tanpa sebab disertai dengan

     berkeringat malam hari. enderita berobat ke dokter dan diberikan obat sirup

    dan batuk membaik. 9bu pasien )uga mengaku bah0a terdapat ben)olan se)ak 

    anak usia < 3 tahun, ben)olan tidak merah atau n%eri dan tidak bertambah

     besar.

    < 3 minggu SDS, penderita mengalami demam tinggi hingga ' oC.

    *emam naik turun setiap harin%a namun tidak pernah mencapai suhu

    normal. *emam disertai sakit kepala dan ke)ang, pada saat ke)ang, mata

     pasien mendelik keatas serta tangan kaki dan seluruh tubuh perderita kaku.

    e)ang berlangsung < 5 menit, pre iktal anak sadar, interiktal anak tidak 

    sadar dan post iktal anak sadar, anak ke)ang kembali dengan durasi < 5

    menit, setelah ke)ang anak menangis. "rekuensi ke)ang -3 kali setiap

    harin%a. < hari kemudian, penderita diba0a ke DSA* Seka%u dan

    dikatakan demam th%poid dan dira0at selama 1 minggu lalu penderita

     pulang paksa sebelum ada perbaikan. enderita kemudian diba0a berobat ke

    dokter spesialis anak di alembang dan anak dikatakan terkena demam ti+oid

    dan dira0at )alan. enderita kemudian pulang masih dalam keadaan %ang

    sama.

    Se)ak < 1' hari SDS pasien tidak dapat berbicara, tidak dapatmenangis, tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan, sisi kiri tubuh tampak 

    tidak bergerak dan han%a sisi kanan %ang dapat bergerak. asih terdapat

    demam, dan masih terdapat ke)ang. Setelah itu penderita diba0a berobat ke

     berbagai tempat namun tidak ada perbaikan.

    < 1 hari SDS penderita diba0a ke salah satu DS s0asta di kota

    alembang. enderita kemudian dira0at selama 1 hari dan kemudian di

    8

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    49/54

    ru)uk ke DS: oleh karena alat-alat dan +asilitas %ang kurang memadai di

    DS S0asta tersebut.

    < minggu setelah dira0at di DS:, penderita men)alani

     pemasangan selang di dalam kepala. < 3 minggu setelah dira0at di DS:,

    terdapat perbaikan pada penderita dan ditemukan keropeng pada daerah

     belakang kepala sebelah kiri.

    *ari ri0a%at makan didapatkan kesan kurang baik dan ri0a%at

    imunisasi tidak lengkap.

    *ari pemeriksaan +isik umum ditemukan pasien tampak sakit berat,

    terlihat kurus dan deserebrasi dengan FCS H dan ditemukan anemia

    (I#. Status gii pasien === adalah diba0ah -3 S* dengan interpretasi gii buruk.

    =erdasarkan anamnesis didapatkan in+ormasi bah0a penderita

     berusia diba0ah 5 tahun. :al ini sesuai dengan angka ke)adian tertinggi

    meningitis tuberculosis tertinggi ter)adi pada usia ! bulan-5 tahun. 9nsidens

    antara laki-laki dan perempuan tidak berbeda pada anak-anak usia diba0ah

    ' tahun.1 

    enegakkan diagnoisis meningitis tuberkulosis merupakan hal %angtidak mudah. ecurigaan akan kasus meningitis tuberculosis harus muncul

     bila ter)adi demam berkepan)angan (&1 hari atau &7 hari ditambah ri0a%at

    kontak dengan anggota keluarga %ang menderita T=C#, pasien tetap tidak 

    sadar dengan terapi antimicrobial, tanda rangsang meningeal basilaris

     positi+, hidrose+alus, atau stroke tanpa sebab %ang )elas.1 ada kasus

    terdapat ri0a%at demam %ang lama (

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    50/54

    men%ebabkan adan%a keadaan imunode+isiensi pada pasien. :al ini

    men%ebabkan meningkatn%a risiko ter)adin%a tuberkulosis termasuk 

    meningitis tuberkulosis.

    Tahapan ter)adin%a meningitis tuberculosis, %aitu, bakteri pertama-

    tama masuk ke dalam tubuh (paru# dengan cara inhalasi, setelah di+agosit

    oleh makro+ag al$eolar, s%stem imunseluiler mengenali antigen bakteri dan

    mengakti+kan s%stem pertahanan oleh lim+osit. :ipersensiti$itas )aringan

    dan pelepasan berbagai sitokin in+lamasi men%ebabkan ter)adin%a nekrosis

     perki)uan (kaseosa#. Sebagian bakteri terbunuh, namun bakteri %ang

     bertahan dalam makro+ag %ang inakti+ akan ikut men%ebar ke kelen)ar lim+e

    regional dan sebagian masuk ke peredaran darah sistemik mencapai organ-organ lain. 1

    =ila bakteri berhasil mencapai meningens dalam )umlah ban%ak,

    dapat segera ter)adi meningitis. 4amun, bila dalam )umlah kecil, bakteri

    akan berkolonisasi, bereplikasi, dan terbentuk tuberkel %ang disebut +ocus

    Dich di area subpial atau subepindemal. *alam kurun 0aktu %ang lama

    setelah in+eksi, +okus rich dapat ruptur ke ruang subarachnoid men%ebabkan

    meningitis tuberculosis atau ruptu ke parenkim otak %ang lebih dalammen)adi tuberkuloma atau abses. Duptur dapat ter)adi karena trauma atau

    turunn%a imunitas tubuh karena in+eksi :9H, pertussis, campak, atau anak 

    dengan gii buruk. 1

    ada penderita, tidak diketahui ri0a%at kontak dengan penderita

    tuberculosis. =erdasarkan anamnesis, tidak didapatkan ri0a%at kontak 

    dengan seseorang dengan batuk %ang lama dan tidak sembuh-sembuh, baik 

    anggota keluarga ataupun tetangga pasien. emungkinan besar, penderitakontak dengan penderita tuberculosis sudah sangat lama sehingga orang tua

     penderita sudah tidak ingat lagi.  M. tuberculosis %ang mengin+eksi sistem

     perna+asan kemudian men%ebar melalui sirkulasi darah di dalam makro+ag

    dan mencapai kelen)ar lim+e regional dan mencapai organ lain, pada kasus

    ini bakteri berhasil mencapai meningen dan membentuk +okus Dich. Setelah

    dalam kurun 0aktu %ang lama, dan keadaan penderita %ang mengalami gii

    5'

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    51/54

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    52/54

    tersumbatn%a aliran cairan serebrospinal (CSS# pada sisterna basalis

    sehingga sering ter)adi hidrose+alus komunikans. ksudat )uga

    mengin+iltrasi pembuluh darah di korteks dan meningens, men%ebabkan

    $askulitis dan obstruksi, diikuti oleh in+ark korteks dan edema serebri.

    =atang otak )uga ikut terkena, men%ebabkan paresis sara+ kranial, terutama

     4.999, 9H, H9, dan H99 di area basal. 1

    ada penderita dalam kasus ini, ter)adi hidrose+alus sehingga pasien

    dipasang Hentrikuloperitoneal (H# Shunt. arese sara+ kranial belum dapat

     periksa secara lengkap, namun dari pemeriksaan +isik diperoleh re+leks

    caha%a %ang menurun pada kedua mata, selain itu ditemukan adan%a

    lago+talmus pada kedua mata, selain itu, sudut mulut kanan penderitatertinggal pada saat penderita diberi rangsangan n%eri pada daerah 0a)ah, hal

    ini menun)ukkan adan%a kemungkinan parese 4. H99 pada penderita.

    Salah satu pemeriksaan %ang penting pada kasus meningitis adalah

     pemeriksaan cairan serebrospinal. =erikut adalah perbandingan karakteristik 

    cairan serebrospinal pada in+eksi bakteri, tuberkulosis, $irus, normal. 1

    Selain itu dibandingkan dengan %ang ditemukan pada kasus.

    ondisi eningitis

    =akterialis

    eningitis

    Tuberkulosis

    eningo-

    ense+alitis

    Hirus

     4ormal ada kasus

    2arna urulen,

    keruh

    Xantokrom,

    terdapat

    endapan

     benang-

     benang +ibrin

    Bernih (kecuali

     bila )umlah sel

    &3''M;#

    Bernih @gak  

    eruh

    Tekanan(mm:>#

    ''-75'I 15'-75' 4ormal atausedikit

    meningkat

    Q1!' Tidak  diperiksa

    Bumlah sel

    M;

    Dibuan

    (&1'''

    selM;#,

    terutama

    4

    5'-5'',

    terutama

    lim+osit

    Bumlah

    leukosit 1'-

    5''

    5'-3''

    terutama

    lim+osit

    '-5 lim+osit?

    1-3 4

     pada 3 bulan

     pertama

    sampai 3'

    lim+osit pada

    neonatus, '-

    ;eukosit

    1

    5

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    53/54

    5' eritrositrotein

    (mgd;#

    Datusan

    hingga

    ribuan

    5-1''',

     )umlah sel

    meningkat

    seiring 0aktu

    '-15

    (normal atau

    sedikit

    meningkat#

    15-35

    (lumbal#, 5-

    15 ($entrikel#

    3''

    Flukosa

    (mgd;#

    sangat

    menurun,

    rasio CS"

    darah [',!

     pada

    neonatesV

    ['. pada

    anak besar

    sangat

    menurun,

    Dasio

    CSSdarah

    [',

    glukosa Q',

     )arang sampai

    Q '

    normal atau

    sedikit

     berkurang

    5'-8' (3

    dari glukosa

    darah#

    1,3

    =erdasarkan uraian tersebut, hasil pemeriksaan CSS pada kasus ini

    memiliki ban%ak kesamaan dengan pemeriksaan CSS pada meningitis

    tuberkulosis. Bumlah leukosit pada CSS meningitis tuberkulosis berkisar 

    antara 1'-5'', pada kasus )umlah leukosit dalam CSS 1 sel M;. )umlah

     protein pada CSS meningitis tuberkulosis berkisar antara 5-1''' mgd;,

    sedangkan pada kasus bernilai 3'' mgd;. Flukosa pada kasus bernilai lebih

    rendah dari normal, %aitu 1,3 mgd;, namun belum mencapai nilai padaCSS meningitis tuberkulosis %aitu Q' mgd;, kadar glukosa CSS pada

    kasus mendekati kadar glukosa pada CSS meningitis tuberkulosis. >leh

    karena itu, berdasarkan pemeriksaan CSS, kasus ini memiliki kesamaan

    terban%ak dengan CSS pada pen%akit meningitis tuberkulosis. CSS pada

    kasus )uga memilki beberapa kesamaan dengan meningoense+alitis $irus,

    namun kasus in+eksi $irus pada SS menghasilkan ge)ala %ang akut, umun%a

     berlangsung Q 1 minggu.1

    eningitis tuberkulosis dibagi dalam 3 stadium. Stadium 9 (inisial#

    ditandai dengan psien tampak apatis, iritabel, n%eri kepala, demam, malaise,

    anoreksia, mual, dan muntah. =elum teradpat mani+estasi kelainan

    neurologi. ada stadium 99 pasien tampak mengantuk, disorientasi,

    ditemukan tanda rangsang meningeal, ke)ang, de+icit neurologis +okal,

     paresis ner$us kranial, dan gerakan in$olunter (tremor, koreoatetosis,

    hemibalismus#. ada stadium 999 terdapat ge)ala-ge)ala pada stadium 99

    53

  • 8/19/2019 Case Besar Pediatrik + analisis new

    54/54

    dengan kesadaran %ang semakin menurun sampai koma, ditemukan tanda-

    tanda peningkatan tekanan intrakranial, pupil ter+iksasi, perna+asan ireguler 

    disertai peningkatan suhu tubuh dan ekstremitas spastis.3  pada stadium 99

    tanda de+icit neurologis +okal semakin berat (hemiplegia hingga paraplegia#.

    Selain itu dapat ditemukan adan%a opistotonus, postur deserebrasi, pupil

    %ang tidak bereaksi terhadap caha%a, hingga meninggal.1

    ada kasus ditemukan adan%a penurunan kesadaran, postur 

    deserebrasi, adan%a ri0a%at sisi tubuh kiri %ang tidak bergerak, menurunn%a

    re+leks caha%a pada kedua pupil. :al-hal ini menandakan bah0a penderita

    kemungkinan besar telah berada pada stadium 999.

    Tatalaksana meningitis tuberkulosis diberikan dengan terapi suporti+  berupa cairan intra$ena, nutrisi, antipiretik, dan bila masih terdapat ke)ang

    diberikan antikon$ulsan, pemberian oksigen dan pembebasan )alan napas.

    Selain itu, apabila terdapat peningkatan tekanan intrakranial oleh karena

    edema otak maka diberikan manitol '/ dosis ',5-1 gkg==kali,tiap !-8

     )am, in+us cepat dalam 3' menit sambil terus dia0asi balans cairan,

    elektrolit, dan diuresis. enurunan T9 dapat dibantu dengan ele$asi kepala

    3'o

    dan pemberian +urosemide 1 mgkg==. Selain terapi suporti+, diberikan pula terapi tuberkulosis selama 1 bulan mengikuti konsep pengobatan

    Tuberkulosis selama 1 bulan. ortikosteroid diberikan untuk menekan

     proses in+lamasi dan mengurangi edema otak.1