Upload
sauda
View
76
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Basic Communication Skill. A rief Alamsyah Nasution. Dampak Kasus Prita. Pengunjung RS Omni Internasional Anjlok Hakim kasus Prita diperiksa Mahkamah Agung DPR turun tangan Kementerian Kesehatan menertibkan semua RS yang berlabel International - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Dampak Kasus Prita
• Pengunjung RS Omni Internasional Anjlok• Hakim kasus Prita diperiksa Mahkamah
Agung• DPR turun tangan• Kementerian Kesehatan menertibkan
semua RS yang berlabel International• Koin Peduli untuk “Prita” mencapai 6 ton
(Rp 615.562.043,-)
Communication & Sentinel Events
Communication issues are present in 65% of ALL sentinel events reported to JCAHO
Communication & Diagnosis
Relative Contribution of history, physical exam-ination and investigations to final diagnosis (L-
loyd & Bor,2004)
Dx made on history aloneDx changed after inves-tigationsDx changed after phys-ical examinations
Communication
To Solve Problems
To make decisions
To give information
To Alleviate stress
To convey feelings
To form and maintain
relationships
To persuade
Dentist- Patient Communication
Patient-related factors• Physical symptoms• Psychological factors• Previous experience of medical care• Current experience of medical care
Dentist-related factors• Training in communication skills• Personality• Self confidence• Physical factors and psychological factors
The Interview Settings• Privacy• Comfortable surroundings• An appropriate seating arrangements
4 Formula
• Rapport Building (Menjalin Hubungan)
• Mendengarkan• Gunakan bahasa tubuh secara efektif• Pahami dan minimalkan
Communication Barrier
Rapport Building (Menjalin Hubungan)
• Tujuan : Awal pertemuan terasa lebih bermakna
• Klien merasa dihargai• Membangun iklim positif / penerimaan• Matching dan mirroring• Klien merasa dihargai jika namanya
sering disebut• Hindari apresiasi yang terlalu hiperbolis
:–Memancing kesan tidak tulus
Model Van Dalen (2005)
1
2
3
3Pasien Memimpin
Dokter memberipertanyaan terbuka Dokter Memimpin
Dokter memberi Pertanyaan tertutup
Negosiasi dan Kesepakatan
Dokter menghargai otonomiPasienDokter harus pandai memotivasi
Mendengarkan• Inti komunikasi• Sulit karena secara bersamaan
dokter harus :– Berpikir– Menyusun pertanyaan sistematis– Mendengar dan– Mencatat rekam medik
• Mendengarkan adalah kerja keras dan membutuhkan energi yang besar. (Harrel T/Allen)
Prinsip “EARS”• E = Emphaty
– Berusaha memahami perasaan pasien/klien
• A = Ability– Kemampuan menjaga fokus dan
konsentrasi• R = Respond
– Memberi respon verbal dan non verbal yang sesuai
• S = Silent– Diam dan memasang telinga
Building Empathy • The Basic Formula
Jadi anda/bapak/ibu merasa …(nama emosi yang dirasakan pasien mis : sedih,khawatir dll)
karena…(meng-indikasikan pengalaman yang mengakibatkan muncul perasaan tersebut)
Building Empathy • Non Verbal respons:
– Lean forward (condong ke depan)– Nod your head (menganggukkan
kepala)– Serious mimic (raut wajah serius
atau menyesuaikan kondisi pasien)
Speech is the mirror of the soul, as a man speaks, so is he
(Publilius Syrus- penulis Romawi)
Level EmpatiLevel 0: Dokter menolak sudut
pandang pasien Mengacuhkan pendapat pasien
Mis : Membuat pernyataan yang tidak
menyetujui pendapat pasien seperti“Kalau stress ya, mengapa datang ke sini?”
“Ya, lebih baik operasi saja sekarang.”
Level 1: Dokter mengenali sudut pandang pasien
secara sambil laluMis : dokter berkata “A ha”, tapi dokter
mengerjakan hal lain : menulis, membalikkan badan, menyiapkan alat, dan lain-lain
Level 2: Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implisit
Mis :• Pasien, “Pusing saya ini membuat
saya sulit bekerja”• Dokter, “Ya...? Bagaimana bisnis
Anda akhir-akhir ini?
Level 3: Dokter menghargai pendapat pasien
Mis :• “Anda bilang Anda sangat stres
datang ke sini? Apa Anda mau menceritakan lebih jauh apa yang membuat Anda stres?”• Level 4: Dokter mengkonfirmasi kepada pasien
Mis : “Anda sepertinya sangat sibuk, saya
mengerti seberapa besar usaha Anda untuk menyempatkan berolah raga”
Level 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalaman (sharing feelings and experience) dengan pasien.
Mis : “Ya, saya mengerti hal ini dapat
mengkhawatirkan Anda berdua.Beberapa pasien pernah mengalami aborsi spontan, kemudian setelah kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat, khawatir”
Fungsi Pesan Nonverbal(Knapp.L. Mark, 1993)
• Repetisi : Mengulang gagasan verbal• Substitusi : Menggantikan lambang
verbal• Kontradiksi : Menolak / memberi
makna lain pesan verbal• Komplemen : Melengkapi dan
memperkaya pesan verbal• Aksentuasi : Menegaskan pesan
verbal
Pesan Proksemik(Hall .E dalam Roberts & Hunt, 1991)
• Intimate : Physical Contact to 0.5 m
• Personal : 0.5 m – 1.25 m• Social : 1.25 m – 3.5 m• Public : 3.5 m – 7.5 m
Pesan Kinesik
• Pesan Fasial (Wajah)Menyampaikan 10 kelompok makna kebahagiaan, terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, muak, pengecaman, minat, takjub, tekad
• Pesan Gestural (Gerakan sebagian anggota badan seperti tangan dan mata)
Pesan Paralinguistik Adalah pesan non verbal yang
berhubungan dengan “cara pengucapan” verbal
• Nada (Pitch)• Kualitas suara• Volume• Kecepatan• Ritme
Pesan Olfaksi dan TaktilMenurut Smith. A. dari Cuttaneus
Communication Laboratory Kulit dapat menunjukkan :
• Detached (tanpa perhatian)• Mothering (kasih sayang)• Fearful (Takut)• Angry (Marah)• Playful (Canda)
Pesan Artifaktual• Penampilan
– Pakaian– Bau badan– Style (mis : gaya rambut, gelang dll)– Name tag– Alat periksa
Pesan Artifaktual menyampaikanIdentitas kita
2. POOR CHOICE, USE OF CHANNELS Pilihan saluran yang tepat
Oral saja+ diagram, foto, hasil
pemeriksaan dll
3. NOISE (PHYSICAL, Psychological)
4. STATUS DIFFERENCE5. EFFECTS OF EMOTIONS
6. PERCEPTIONSStereotypes : Keyakinan bahwa semua
anggota dari kelompok tertentu memiliki sifat yang sama dan cenderung untuk berperilaku dengan cara yang sama
Halo effects : Kecenderungan kesan keseluruhan pada orang lain mempengaruhi penilaian obyektif kita
Selective perception• See and hear what we expect• Ignore if conflicts with “what we know.”