32
ASPEK MEDIKOLEGAL ASPEK MEDIKOLEGAL PELAYANAN MEDIK PELAYANAN MEDIK dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F

ASPEK MEDIKOLEGAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ehk

Citation preview

  • ASPEK MEDIKOLEGAL
    PELAYANAN MEDIK

    dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F

    *

  • Ada tiga macam norma yang mengikat dokter dalam pelaksanaan profesi kedokteran yaitu:

    Norma disiplin (disciplinary norm)Norma etika (ethical norm)Norma hukum (legal norm)

    Norma Profesi

    *

  • Norma Disiplin
    (Disciplinary Norm)

    Norma disiplin yang dimaksudkan di sini adalah disiplin Ilmu Kedokteran itu sendiri. Kompetensi dokter diperoleh melalui penguasaan ilmu dan teknologi kedokteran.

    Berdasarkan ilmu kedokteran inilah disusun standar profesi medik.

    *

  • Norma Etika
    (Ethical Norm)

    Norma-norma etika yang mengikat pelaksanaan profesi kedokteran dikenal dengan sebutan etika kedokteran (medical ethics)

    Etika kedokteran dirumuskan sendiri oleh kalangan profesi medik.

    Wujud dari etika kedokteran adalah Kode Etika (Code of Medical Ethics)

    *

  • Principles-based ethics Prima Facie
    T.Beauchamp & Childress (1994) & Veatch (1989)

    Beneficence

    Non Maleficence

    Autonomy

    Justice

    *

  • Norma Hukum
    (Legal Norm)

    Norma hukum yang mengikat profesi kedokteran dikenal dengan istilah hukum kedokteran (Medical Law).Karena tenaga medik merupakan salah satu tenaga kesehatan, selain terikat oleh ketentuan hukum kedokteran, dokter juga terikat oleh ketentuan hukum kesehatan (Health Law). Hukum Kedokteran dan Hukum Kesehatan dibuat oleh lembaga negara yang berwenang (lembaga legislatif)

    *

  • Hukum kedokteran dan hukum kesehatan terwujud dalam berbagai bentuk peraturan perundang-undangan, seperti:

    * UU No. 23/1992 tentang Kesehatan

    * UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran

    * PP No 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan

    * Permenkes No. 585/1989 tentang Informed Consent

    * dll

    *

  • Ada daerah singgung antara pelayanan medik dan hukum !!

    Promotif

    Preventif

    Kuratif

    Rehabilitatif

    Reseacrh

    dll

    Masyarakat:

    Aman, Tertib

    &

    Adil

    Masyarakat Sejahtera

    *

  • Upaya kesehatan ibarat kereta api dengan banyak gerbong

    Lokomotif: Ilmu & Teknologi

    Rel Moralitas dan

    etika profesi

    Rambu 2 &

    petugas Hukum

    Upaya Kesehatan

    *

  • Definisi:

    Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat

    Tindakan Medik adalah tindakan profesional dokter terhadap pasien dengan tujuan memelihara, meningkatkan, memulihkan kesehatan atau menghilangkan/mengurangi penderitaan

    Hukum adalah keseluruhan asas dan aturan tentang perbuatan manusia yang ditetapkan atau diakui oleh otoritas tertinggi

    *

  • *

  • Profesi Kedokteran

    Berisi : larangan - larangan

    kewajiban - kewajiban

    Mengutamakan

    Kebebasan Profesi

    Etika Kedokteran

    Rahasia Kedokteran

    *

  • Hubungan Dokter-Pasien

    Pada awalnya hubungan dokter-pasien bersifat vertikal (hubungan atas-bawah)Hubungan dokter-pasien pada masa itu dipengaruhi oleh doktrin medical paternalism (doctor knows his patients best interest)Doktrin medical paternalism adalah perwujudan dari asas beneficence. Hubungan semacam ini dikatakan juga sebagai hubungan yang bersifat paternalistik, sebagaimana hubungan antara bapak dengan anak.

    *

  • Perubahan Paradigma
    Hubungan Dokter-Pasien

    Seiring dengan makin menguatnya kesadaran pasien akan hak-haknya (especially the right to self-determination), pola hubungan dokter-pasien berubah kearah hubungan bersifat horisontal (hubungan setara).

    Paradigma hubungan dokter-pasien berubah dari medical paternalism menuju patients autonomy.

    *

  • Hubungan Hukum
    Antara Dokter & Pasien

    Hubungan hukum adalah hubungan menurut kaca mata hukumMenurut kaca mata hukum (Indonesia), hubungan dokter-pasien merupakan sebuah perikatan.Perikatan adalah hubungan antara 2 subjek hukum yang melahirkan hak dan kewajiban pada masing-masing pihak

    *

  • Hukum Perikatan

    Sebagai sebuah perikatan, maka hubungan dokter dan pasien tunduk pada hukum perikatan. Hukum perikatan adalah seperangkat aturan hukum yang mengatur tentang perikatanAturan-aturan hukum yang mengatur tentang perikatan terdapat dalam Buku ke 3 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (BW).Buku ke 3 BW antara lain menerangkan tentang sumber-sumber perikatan dan syarat sahnya perjanjian.

    *

  • Sumber Perikatan

    Perikatan bisa terjadi karena dua macam sebab:

    1. Karena Undang-undang

    Hubungan hukum antara Bapak dengan Anak merupakan contoh perikatan yang lahir karena UU. Anak berhak mendapatkan warisan karena memang UU menentukan demikian.

    2.Karena Perjanjian

    Hubungan hukum antara penjual dg pembeli merupakan contoh perikatan yang lahir karena suatu perjanjian.

    *

  • Syarat Sahnya Perjanjian
    (Pasal 1320 BW)

    Pasal 1320 BW / KUHPer menentukan bahwa suatu perikatan sah apabila ke-4 syarat di bawah ini terpenuhi;

    Adanya kesepakatan Adanya Kecakapan bertindak Adanya obyek tertentuAdanya sebab yang halal

    *

  • Perikatan Dokter-Pasien

    Perikatan dokter-pasien bisa terjadi baik karena undang-undang maupun karena perjanjian

    Ketika dokter memberikan pertolongan kepada pasien gawat darurat yang berada dalam keadaan tidak sadar, terjadilah sebuah perikatan antara si dokter dan si pasien.

    Perikatan ini bersumber pada undang-undang. Tindakan dokter memberikan pertolongan kepada si pasien dilakukan atas perintah undang-undang bukan karena permintaan si pasien.

    *

  • Continuation

    Dalam situasi normal perikatan antara dokter dengan pasien bersumber pada perjanjianKedatangan pasien ke tempat praktik dokter atau ke RS menunjukkan adanya kehendak si pasien untuk mengadakan perikatan. Penerimaan oleh pihak dokter/RS menunjukkan adanya kesediaan untuk mengadakan perikatanTindakan medis yang kemudian dilakukan menunjukkan bahwa perikatan benar-benar telah terjadi.

    *

  • Jenis Perikatan

    Perikatan antara dokter dan pasien bisa berbentuk resultaats verbintenis ataupun berbentuk inspanning verbintenisResultaat verbintenis adalah perikatan yang didasarkan pada hasil kerja (outcome) tertentu.Inspanning verbintenis adalah perikatan yang didasarkan pada usaha yang sungguh-sungguh.

    *

  • Resultaats Verbintenis

    Dalam perikatan semacam ini, dokter dianggap telah memenuhi perikatan apabila hasil kerja (outcome) yang dijanjikan kepada si pasien telah dipenuhiMisalnya dalam tindakan pencabutan gigi, dokter dianggap telah memenuhi perikatan secara sempurna bila gigi yang dimaksudkan telah dicabut secara sempurna.

    *

  • Inspanning Verbintenis

    Dalam perikatan semacam ini, dokter dianggap telah memenuhi perikatan apabila ia telah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengobati si pasien. Obyek perikatan adalah berupa usaha sungguh-sungguh untuk kesembuhan pasien dan bukan kesembuhan itu sendiri.Hubungan perikatan semacam ini sering dinamakan pula dengan istilah transaksi terapetik.

    *

  • Prestasi

    Memenuhi perikatan sama dengan memenuhi kewajiban dalam perikatanObyek perikatan dalam ilmu hukum disebut dengan istilah prestasi. Seseorang yang telah memenuhi kewajibannya dengan sempurna di dalam suatu perikatan dikatakan telah memberikan prestasi atau telah berprestasiPrestasi dapat berupa memberikan sesuatu, melakukan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu.

    *

  • Wan Prestasi

    Kegagalan dalam memenuhi perikatan atau dalam memenuhi kewajiban disebut dengan istilah wan prestasi. Dalam suatu perikatan yang lahir karena perjanjian, wan prestasi sama maknanya dengan ingkar janji.Seseorang dikatakan telah melakukan wan prestasi apabila ia;Tidak berprestasi sama sekaliBerprestasi tetapi tidak sesuaiBerprestasi tetapi terlambat

    *

  • 1. Hak pasien atas perawatan

    9. Mendapatkan isi rekam medis

    3. Hak untuk memilih dokter yang merawat

    5. Hak untuk menolak perawatan tanpa izin

    7. Hak untuk mengakhiri perawatan

    8. Meminta pendapat dokter lain

    2. Hak untuk menolak cara perawatan tertentu

    4. Hak atas informasi

    6. Hak atas rasa aman

    *

  • 1. Memberikan informasi secara lengkap & jujur tentang kesehatannya

    2. Mematuhi nasihat & petunjuk dokter

    3. Mematuhi ketentuan yang berlaku

    4. Memberikan imbalan jasa

    *

  • 5. Menambah & mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

    1. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan SOP

    2. Merujuk pasien bila tidak mampu

    3. Menjaga rahasia pasien

    4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan.

    *

  • 4. Menerima imbalan jasa

    1. Memperoleh perlindungan hukum

    2. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi & standar

    prosedur operasional

    3. Memperoleh informasi yang lengkap & jujur dari pasien atau

    keluargannya

    *

  • Prosedur Medikolegal

    Tata cara atau prosedur penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan untuk kepentingan hukum

    *

  • Lingkup Prosedur Medikolegal

    Pengadaan Visum et RepertumPemeriksaan Kedokteran terhadap tersangkaPemberian keterangan ahli pada masa sebelum persidangan dan di dalam persidanganHubungan V et R dengan Rahasia KedokteranTentang Surat Keterangan Medik dan Surat Keterangan KematianKompetensi pasien mengahadapi proses pemeriksaan penyidik

    *

  • *