Wrap Up Sk 1 Medikolegal

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    1/33

    Skenario 1

    Mata Diobati Menjadi Buta

    Tidak terima matanya menjadi buta, Haslinda bersama tim kuasa hukum dari LembagaBantuan Hukum Kesehatan mendatangi ke Polda Metro Jaya umtuk melaporkan dugaanmalpraktek dokter, Waldensius Girsang di umah !akit Jakarta "yes #enter$Haslinda menuturkan, pada % Maret lalu, kemerahan pada mata, kabur penglihatan, kepekaanterhadap &ahaya 'ketakutan dipotret(, gelap, mata sakit sudah disampaikan ke dokter )ikri*mar Purba yang kemudian didiagnosis sebagai penyakit u+eitis tuberkulosa$ amun beberapa hari kemudian setelah ditangani oleh dokter Purba, mata Haslinda tidak kembali ber-ungsi normal atau menjadi buta$

    !ementara itu, .okter Purba yang ditemui di umah !akit Jakarta "yes #enter membantahtelah melakukan malpraktek terhadap Haslinda$

    !ebelum mengadukan ke pihak yang ditemui di umah !akit Jakarta "yes #enter membantahtelah melakukan malpraktek terhadap Haslinda$

    !ebelum mengadukan ke pihak yang ber/ajib, Haslinda berkonsultasi pada seorang ustad0tentang hukum malpraktek menurut 1slam$

    .alam pengaduannya ke ruang pengaduan Polda Metro Jaya, Haslinda /arga Kayu Mas,Pulo Gadung, Jakarta Timur ini tidak menyebutkan tuntutan materil dan inmateril kepadadokter Purba dan umah !akit Jakarta "yes #enter sebagai pihak yang diduga melakukanmalpraktek$Penga&ara pasien juga menuliskan dasar gugatannya berdasarkan2

    3$ Pasal 45 ayat '3( **. 36784$ Kitab *ndang9*ndang Hukum Pidana:$ Kitab *ndang9*ndang Hukum Perdata7$ ** o$ :% tahun 4;;6 tentang Kesehatan8$ ** o$ 46 tahun 4;;7 tentang Praktek Kedokteran%$ ** o$ 77 tahun 4;;6 tentang umah !akit5$ Kode "tik Kedokteran

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    2/33

    4$ *+eitis Tuberkulosa 2 Peradangan u+ea '&orpus siliaris, iris, koroid( yang disebabkanoleh tuberkulosa$

    :$ Tuntutan materil 2 Tuntutan berupa uang$7$ Tuntutan inmateril 2 Tuntutan bukan uang, &ontohnya pidana$

    Pertanyaan

    3$ Bagaimana &ara membuktikan bah/a dokter melakukan malpraktek=4$ !iapa saja yang harus bertanggung ja/ab dalam kasus malpraktek=:$ >pakah semua dasar gugatan dari penga&ara sesuai dengan kasus yang terjadi=7$ >pa saja hak dan ke/ajiban pasien serta hak dan ke/ajiban dokter=8$ Bagaimana pandangan 1slam terhadap malpraktek=%$ >pa peran Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan=5$ Bagaimana bentuk perlindungan hukum untuk dokter=

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    3/33

    • Memperoleh in-ormasi yang lengkap dan jujur dari pasien ataukeluarganya

    • Menerima imbalan jasa b$ Ke/ajiban dokter 2

    Memberikan pelayanan medis sesuai standar pro-esi dan standaroperasional prosedur serta kebutuhan medis

    • >pabila tidak tersedia alat kesehatan atau tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan@pengobatan, bisa merujuk pasien ke dokter@sarana kesehatanlain yang mempunyai kemampuan lebih baik$

    • Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkansetelah pasien itu meninggal dunia

    • Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, ke&uali bila

    ia yakin ada orang lain yang mampu melakukannya• Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

    8$ Tindakan malpraktek harus dibuktikan$ Jika terbukti, ada : hal yang harus dipenuhiyaitu,Qhisas, membayardam 'tanggung ja/ab materil(,ta’zir 'hukuman penjara($

    %$ Melindungi masyarakat yang menjadi korban malpraktek$ Kedudukannya dinaungioleh .epartemen Hukum dan H>M$

    5$ !urat penolakan tindakan dari pasien, rekam medis,informed consent.

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    4/33

    Sasaran Belajar

    L1 1$ Memahami dan Menjelaskan Malpraktek

    L1 11$ Memahami dan Menjelaskan >lur Hukum Malpraktek

    L1 111$ Memahami dan Menjelaskan Informed Consent

    L1 1A$ Memahami dan Menjelaskan Pandangan 1slam Terhadap Malpraktek

    4

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    5/33

    LI I. Mema ami dan Menjelaskan Malpraktek

    De!inisi

    !e&ara har-iah malC mempunyai arti salahC sedangkan praktekC mempunyai artipelaksanaanC atau tindakanC, sehingga malpraktik berarti pelaksanaan atau tindakan yang

    salahC$ .e-inisi malpraktek pro-esi kesehatan adalah kelalaian dari seseorang dokter atau pera/at untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobatidan mera/at pasien, yang la0im dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terlukamenurut ukuran dilingkungan yang sama 'Aalentin +$ La !o&iety de Bien-aisan&e Mutuelle deLos >ngelos, #ali-ornia, 368%($

    Pengertian malpraktek medik menurut WM> 'World Medical Associations ( adalah adanya

    kegagalan dokter untuk menerapkan standar pelayanan terapi terhadap pasien, atau

    5

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    6/33

    MALPRACTICE

    MEDICAL MALPRACTICE PROFESI LAIN

    ETHICAL MALPRACTICEYURIDICAL MALPRACTICE

    CRIMINAL MALPRACTICE

    CIVIL MALPRACTICE

    ADMINISTRATIVE MALPRACTICE

    kurangnya keahlian, atau mengabaikan pera/atan pasien, yang menjadi penyebab langsungterhadap terjadinya &edera pada pasien$

    !esuatu perbuatan atau sikap medis dianggap lalai apabila memenuhi empat unsur 7., yaitu23$ Duty $ >da ke/ajiban medis untuk melakukan tindakan medis tertentu terhadap pasien

    pada situasi kondisi tertentu4$ Derelection of that duty $ >danya penyimpangan ke/ajiban tersebut:$ Damage $ !egala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat dari

    layanan kesehatan kedokteran yang diberikan7$ Direct causal relationship $ .apat dibuktikan adanya hubungan sebab akibat yang

    nyata antara penyimpangan ke/ajiban dengan kerugian$

    Kelalaian dapat terjadi dalam : bentuk, yaitumalfeasance , misfeasance dannonfeasance 23$ Malfeasance berarti melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat @

    layak 'unlawful atau improper (, misalnya melakukan tindakan medis tanpa indikasiyang memadai$

    4$ Misfeasance berarti melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakandengan tidak tepat 'improper per-orman&e(, yaitu misalnya melakukan tindakanmedisdengan menyalahi prosedur

    :$ onfeasance adalah tidak melakukan tindakan medis yang merupakanke/ajiban baginya$

    Jenis"jenis malpraktek

    Berpijak pada hakekat malpraktek adalan praktik yang buruk atau tidak sesuai dengan standar pro-esi yang telah ditetepkan, maka ada berma&am9ma&am malpraktek yang dapat dipiahdengan mendasarkan pada ketentuan hukum yang dilanggar, /alaupun kadang kala sebutanmalpraktek se&ara langsung bisa men&akup dua atau lebih jenis malpraktek$ !e&ara gari

    besar malprakltek dibagi dalam dua golongan besar yaitu mal praktik medik 'medical malpractice ( yang biasanya juga meliputi malpraktik etik 'etichal malpractice ( danmalpraktek yuridik ' yuridical malpractice ($ !edangkan malpraktik yurudik dibagi menjaditiga yaitu malpraktik perdata 'ci!il malpractice (, malpraktik pidana 'criminal malpractice (dan malpraktek administrasi egara 'administrati!e malpractice ($

    6

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    7/33

    Gambar 3 2 Jenis9jenis malpraktek

    3$ Malpraktek Medik 'medical malpractice (John$.$Blum merumuskan malpraktik medik merupakan bentuk kelalaian

    pro-essional yang menyebabkan terjadinya luka berat pada pasien@penggugat sebagaiakibat langsung dari perbuatan ataupun pembiaran oleh dokter@terguguat($!edangkan rumusan yang berlaku di dunia kedokteran malpraktek adalah perbuatanyang tidak benar dari suatu pro-esi atau kurangnya kemampuan dasar dalammelaksanakan pekerjaan$ !eorang dokter bertanggung ja/ab atas terjadinya kerugianatau luka yang disebabkan karena malpraktik($

    4$ Malpraktek "tik 'ethical malpractice (Dang dimaksud dengan malpraktek etik adalah dokter melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika kedokteran$ !edangkan etika kedokteran yang dituangkanda dalam K?."K1 merupakan seperangkat standar etis, prinsip, aturan atau normayang berlaku untuk dokter$ gesti Lestari berpendapat bah/a malpraktek etik ini merupakan dampak negati+edari kemajuan teknologi kedokteran$ Kemajuan teknologi kedokteran yangsebenarnya bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pasien,dan membantu dokter untuk mempermudah menentukan diagnosa dengan lebih &epat,lebbih tepat dan lebih akurat sehingga rehabilitasi pasien bisa lebih &epat, ternyatamemberikan e-ek samping yang tidak diinginkan$

    "-ek samping ataupun dampak negati- dari kemajuan teknologi kedokteran tersebutantara lain 2

    a$ Kontak atau komunikasi antara dokter dengan pasien semakin berkurang$ b$ "tika kedokteran terkontaminasi dengan kepentingan bisnis$&$ Harga pelayanan medis semakin tinggi, dsb$

    7

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    8/33

    #ontoh konkrit penyalahgunaan kemajuan teknologi kedokteran yang merupakanmalpraktek etik ini antara lain 2

    a$ .i bidang diagnostik$Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap pasien kadangkala tidak diperlukan bilamana dokter mau memeriksa se&ara lebih teliti$ amun karenalaboratorium memberikan janji untuk memberikan hadiahC kepada dokter yang mengirimkan pasiennya, maka dokter kadang9kadang bisa tergoda jugamendapatkan hadiah tersebut$

    b$ .i bidang terapi$Berbagai perusahaan yang mena/arkan antibiotika kepada dokter dengan janjikemudahan yang akan diperoleh dokter bila mau menggunakan obat tersebut,

    kadang9kadang juga bisa mempengaruhi pertimbangan dokter dalammemberikan terapi kepada pasien$ ?rientasi terapi berdasarkan janji9janji pabrik obat yang sesungguhnya tidak sesuai dengan indikasi yang diperlukan pasien juga merupakan malpraktek etik$

    :$ Malpraktek Duridis ' "uridical malpractice (Malpraktek yuridik adalah pelanggaran ataupun kelalaian dalam pelaksanaan pro-esikedokteran yang melanggar ketentuan hukum positi- yang berlaku$Malpraktik Duridik meliputi2

    a Criminal MalpracticePerbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategoricriminal malpracticemanakala perbuatan tersebut memenuhi rumusan delik pidana, yakni2

    • Perbuatan tersebut ' positi!e#negati!e act ( merupakan perbuatan ter&ela• .ilakukan dengan sikap batin yang salah 'mens rea ( yang berupa kesengajaan

    ' intensional (, ke&erobohan 'rec$lessness ( atau kealpaan 'negligence (o Intensional 2 melakukan euthanasia 'pasal :77 K*HP(, membuka rahasia

    jabatan 'pasal ::4 K*HP(, membuat surat keterangan palsu 'pasal 4%:K*HP(, melakukan aborsi tanpa indikasi medis 'pasal 466 K*HP(

    o %ec$lessness 2 melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien in-ormed&onsent

    o egligence 2 kurang hati9hati mengakibatkan luka, &a&at atau meninggalnya pasien, ketinggalan klem dalam perut pasien saat melakukan operasi

    8

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    9/33

    Pertanggung ja/aban didepan hukum padacriminal malpractice adalah bersi-atindi+idual@personal dan oleh sebab itu tidak dapat dialihkan kepada orang lainatau kepada rumah sakit @ sarana kesehatan

    & Ci!il Malpractice!eorang tenaga kesehatan akan disebut melakukanci!il malpractice apabila tidak melaksanakan ke/ajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yangtelah disepakati 'ingkar janji($ Tindakan tenaga kesehatan yang dapatdikategorikan &i+il malpra&ti&e antara lain2

    • Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya /ajib dilakukan• Melakukan apa yang menurut kesepakatannya /ajib dilakukan tetapi terlambat

    melakukannya•

    Melakukan apa yang menurut kesepakatannya /ajib dilakukan tetapi tidak sempurna• Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan

    Pertanggung ja/abanci!il malpractice dapat bersi-at indi+idual atau korporasidan dapat pula dialihkan pihak lain berdasarkan principle of !icarius lia&ility $.engan prinsip ini maka ! @ sarana kesehatan dapat bertanggung gugat ataskesalahan yang dilakukan karya/annya 'tenaga kesehatan( tersebut dalam rangkamelaksanakan tugas ke/ajibannya$

    c Administrati!e MalpracticeTenaga pera/atan dikatakan telah melakukanadministrati!e malpracticemanakala tenaga tenaga pera/atan tersebut telah melanggar hukum administrasi$Perlu diketahui bah/a melakukan police power , pemerintah mempunyaike/enangan menertibkan berbagai ketentuan di bidang kesehatan, misalnyatentang persyaratan bagi tenaga pera/atan untuk menjalankan pro-esinya '!urat

    1jin Kerja, !urat 1jin Praktek(, batas ke/enangan serta ke/ajiban tenaga pera/atan$ >pabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yang bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum administrasi$

    Pasal"pasal yan# Men#atur Malpraktek

    Peraturan $on Hukum

    .iatur oleh Kode "tik Kedokteran 1ndonesia 'K?."K1($ K?."K1 semula merupakan peraturan non hukum karena peraturan ini telah menjadi petunjuk perilaku atau etika

    9

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    10/33

    seorang dokter dalam menjalankan pro-esinya$ .alam K?."K1 diatur tentangke/ajiban dokter terhadap pasien yang di&antumkan di dalam Pasal 3; sampai denganPasal 37, yaitu2

    • Pasal 3; K?."K12 !etiap dokter harus senantiasa mengingat akan ke/ajibannyamelindungi makhluk insaniC

    • Pasal 33 K?."K12 !etiap dokter /ajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakansegala ilmu dan keterampilannya untu kepentingan penderita$ .alam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka ia /ajib merujuk penderita kepada dokter lain yang mempunyai keahlian dalam bidang penyakittersebutC

    Pasal 3: K?."K12 !etiap dokter /ajib merahasiakan segala sesuatu yangdiketahuinya tentang penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal duniaC• Pasal 37 K?."K12 !etiap dokter /ajib melakukan pertolongan darurat sebagai

    suatu tugas perikemanusiaan, ke&uali ia yakin ada orang lain yang bersedia dan lebihmampu memberikan pertolongan darurat terhadap pasien yang membutuhkannya, padahal ia mampu dapat terkena sasaran tuntutan malpraktek jugaC

    Peraturan Hukum

    3 Kitab *ndang9*ndang Hukum PidanaPasal9pasal didalam K*HP yang terkait dengan malpraktik medik, yaitu2a Pasal 4%: dan 4%5 K*HP 'Membuat !urat Keterangan Palsu( b Pasal 46; K*HP 'Melakukan Pelanggaran Kesopanan(& Pasal 466 K*HP 'Mengobati seorang /anita dengan memberitahukan atau

    menimbulkan harapan bah/a kandungannya dapat digugurkan(d Pasal :44 K*HP 'Membuka ahasia(e Pasal :;7 K*HP 'Pembiaran @ Penelantaran(- Pasal :;% K*HP '>pabila tindakan penelantaran tersebut mengakibatkan

    kematian(g Pasal :44 K*HP 'Membo&orkan rahasia pro-esi(h Pasal ::: K*HP '.engan sengaja dan tanpa hak telah merampas kemerdekaan

    seseorang(i Pasal :77 K*HP ' 'uthanasia ( j Pasal :75 K*HP '!engaja melakukan abortus tanpa persetujuan /anita yang

    bersangkutan(k Pasal :7< K*HP '!engaja melakukan abortus dengan persetujuan(l Pasal :76 K*HP 'Membantu atau melakukan tindakan abortus pro+o&atus

    &riminalis(m Pasal :86 K*HP 'Kelalaian yang menyebabkan kematian(n Pasal :%; K*HP 'Kelalaian yang menyebabkan luka @ &a&at(

    10

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    11/33

    o Pasal :

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    12/33

    b Pasal 77 *ndang9*ndang omor 46 Tahun 4;;7 'Mensyaratkan kepada setiapdokter dan dokter gigi dalam memberikan pelayanan haruslah mempunyaistandar pelayanan$ !tandar pelayanan disini adalah pedoman yang harus diikutioleh dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktek kedokteran(

    & Pasal 58 dan 5% *ndang9*ndang omor 46 Tahun 4;;7 'Mensyaratkan setiapdokter harus mempunyai surat registrasi yang ditandatangani oleh konsilkedokteran$ !edangkan surat i0in praktek kedokteran ditandatangani oleh pejabat kesehatan yang ber/enang di kabupaten@kota tempat praktek kedokteran atau dokter gigi dilaksanakan$ Kedua persyaratan tersebut menjadisuatu hal yang mutlak dimiliki oleh seorang dokter$ >pabila dokter tidak mempunyai surat registrasi dan surat i0in praktek, maka selain dokter tersebut

    tidak sah, masyarakat juga tidak berani di diagnosa oleh dokter tersebut karenatakut terjadi malpraktek(

    8 Peraturan Pemerintah omor :4 Tahun 366% Tentang Tenaga Kesehatana Pasal :4 'Pasien berhak atas ganti rugi apabila dalam pelayanan kesehatan

    yang diberikan oleh tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44mengakibatkan terganggunya kesehatan, &a&at atau kematian yang terjadikarena kesehatan atau kelalaian

    Pen%e#a an

    3$ *paya pen&egahan malpraktek dalam pelayanan kesehatan.engan adanya ke&enderungan masyarakat untuk menggugat tenaga medis karenaadanya malpraktek diharapkan tenaga dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak hati9hati, yakni2

    a Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya,karena perjanjian berbentuk daya upaya(inspaning !er&intenis ( bukan

    perjanjian akan berhasil 'resultaat !er&intenis ($ b !ebelum melakukan inter+ensi agar selalu dilakukan in-ormed &onsent$& Men&atat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis$d >pabila terjadi keragu9raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter$e Memperlakukan pasien se&ara manusia/i dengan memperhatikan

    segala kebutuhannya$- Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan

    masyarakat sekitarnya$

    4$ *paya menghadapi tuntutan hukum

    12

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    13/33

    >pabila upaya kesehatan yang dilakukan kepada pasien tidak memuaskan sehingga pera/at menghadapi tuntutan hukum, maka tenaga kesehatan seharusnyalah bersi-at pasi- dan pasien atau keluarganyalah yang akti- membuktikan kelalaian tenagakesehatan$>pabila tuduhan kepada kesehatan merupakancriminal malpractice , maka tenagakesehatan dapat melakukan2

    a Informal defence , dengan mengajukan bukti untuk menangkis@menyangkal bah/a tuduhan yang diajukan tidak berdasar atau tidak menunjuk pada doktrin9doktrin yang ada, misalnya pera/atmengajukan bukti bah/a yang terjadi bukan disengaja, akan tetapimerupakan risiko medik(ris$ of treatment (, atau mengajukan alasan

    bah/a dirinya tidak mempunyai sikap batin 'men rea ( sebagaimanadisyaratkan dalam perumusan delik yang dituduhkan$

    b )ormal#legal defence , yakni melakukan pembelaan denganmengajukan atau menunjuk pada doktrin9doktrin hukum, yakni denganmenyangkal tuntutan dengan &ara menolak unsur9unsur pertanggung ja/aban atau melakukan pembelaan untuk membebaskan diri dari pertanggung ja/aban, dengan mengajukan bukti bah/a yang dilakukanadalah pengaruh daya paksa$

    LI II. Mema ami dan Menjelaskan &lur Hukum Malpraktek

    !eorang dokter atau dokter gigi yang menyimpang dari standar pro-esi dan melakukankesalahan pro-esi belum tentu melakukan malpraktik medis yang dapat dipidana, malpraktik medis yang dipidana membutuhkan pembuktian adanya unsur &ulpa lata atau kalalaian beratdan pula berakibat -atal atau serius '>meln, )red, 3663($ Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal :86 K*HP, pasal :%;, pasal :%3 K*HP yang dibutuhkan pembuktian &ulpa lata dari

    dokter atau dokter gigi$.engan demikian untuk pembuktian malpraktik se&ara hukum pidana meliputi unsur23$ Telah menyimpang dari standar pro-esi kedokteranE4$ Memenuhi unsur &ulpa lata atau kelalaian beratE dan:$ Tindakan menimbulkan akibat serius, -atal dan melanggar pasal :86, pasal :%;,

    K*HP$

    >dapun unsur9unsur dari pasal :86 dan pasal :%; sebagai berikut2

    3$ >danya unsur kelalaian 'culpa ($4$ >danya /ujud perbuatan tertentu $

    13

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    14/33

    :$ >danya akibat luka berat atau matinya orang lain$7$ >danya hubungan kausal antara /ujud perbuatan dengan akibat kematian orang lain

    itu$

    Tiga tingkatanculpa 23$ Culpa lata 2 sangat tidak berhati9hati '&ulpa lata(, kesalahan serius, ' gross fault or

    neglect (4$ Culpa le!is 2 kesalahan biasa 'ordinary fault or neglect (:$ Culpa le!issima 2 kesalahan ringan ' slight fault or neglect (

    .alam pembuktian perkara perdata, pihak yang mendalilkan sesuatu harus mengajukan bukti9buktinya$ .alam hal ini dapat dipanggil saksi ahli untuk diminta pendapatnya$ Jikakesalahan yang dilakukan sudah demikian jelasnya 'res ipsa lo*uitur, the thing spea$s for itself ( sehingga tidak diperlukan saksi ahli lagi, maka beban pembuktian dapatdibebankan pada dokternya$

    14

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    15/33

    Gambar 4 2 >lur hukum malpraktek

    Majelis Ke ormatan 'tik Kedokteran (MK'K)

    MK"K 'Majelis Kehormatan "tik Kedokteran( adalah badan otonom 1.1 yang bertanggung ja/ab mengkoordinasi kegiatan internal organisasi dalam pengembangan kebijakan, pembinaan pelaksanaan dan penga/asan penerapan etika kedokteran$ .alam hal pengembangan dan pelaksaaan kebijakan yang bersi-at nasional dan strategis, MK"K /ajibmendapat persetujuan dalam -orum Musya/arah Pimpinan Pusat$

    MK"K dibentuk pada tingkat pusat, /ilayah, dan &abang$ MK"K di tingkat &abang dibentuk apabila dianggap perlu atas pertimbangan dan persetujuan dari MK"K /ilayah$ MK"K bertanggung ja/ab kepada muktamar musya/arah /ilayah dan musya/arah &abang sesuaidengan tingkat kepengurusan$ Masa jabatan MK"K sama dengan PB 1.1 KepengurusanMK"K sekurang9kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota$ MK"K /ilayah dan&abang mengadakan koordinasi dengan pengurus /ilayah dan pengurus &abang, sesuai

    dengan tingkat kepengurusan$

    *u#as dan wewenan#

    3$ Melaksanakan isi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta semua keputusanyang ditetapkan muktamar$

    4$ Melakukan tugas bimbingan, penga/asan dan penilaian dalam pelaksanaan etik kedokteran, termasuk perbuatan anggota yang melanggar kehormatan dan tradisi

    luhur kedokteran$:$ Memperjuangkan agar etik kedokteran dapat ditegakkan di 1ndonesia$

    15

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    16/33

    7$ Memberikan usul dan saran diminta atau tidak diminta kepada pengurus besar, pengurus /ilayah dan pengurus &abang, serta kepada Majelis Kolegium Kedokteran1ndonesia$

    8$ Membina hubungan baik dengan majelis atau instansi yang berhubungan dengan etik pro-esi, baik pemerintah maupun organisasi pro-esi lain$

    %$ Bertanggung ja/ab kepada muktamar, musya/arah /ilayah dan musya/arah &abang$

    Man!aat pedoman MK'K

    Pedoman MK"K ini merupakan jabaran dan pedoman pelaksanaan dari >nggaran .asar dan>nggaran umah Tangga 1.1 tentang MK"K dalam rangka pengaturan substansi etikakedokteran bagi setiap pengabdian pro-esi dokter di 1ndonesia, penegakan, penga/asan, bimbingan, penilaian pelaksanaan, penjatuhan sanksi etika, rehabilitasi 'pemulihan hak9hak pro-esi(, dan interaksi kelembagaan MK"K dengan sesama perangkat dan jajaran internal 1.1atau lembaga etika lainnya di luar 1.1$

    Status MK'K +

    3$ !ebagai badan otonom 1.14$ !egala keputusannya di bidang etika tidak dipengaruhi pengurus 1.1:$ Keputusan MK"K mengikat pengurus 1.1

    Kewajiban MK'K

    1. MK"K /ajib ikut mempertahankan hubungan dokter F pasien sebagai hubungankeper&ayaan$

    ,. MK"K Pusat mempertanggungja/abkan kinerja dari program kerjanya kepadaMuktamar, MK"K Wilayah kepada Musya/arah Wilayah 1.1 dan MK"K #abang keapat >nggota #abang 1.1 setempat

    -. MK"K /ajib menyimpan kerahasiaan medik kasus yang disidangkannya apabila

    se&ara eksplisit diminta oleh pasien pengadu$. MK"K Pusat dalam batas kemampuannya /ajib meningkatkan kapasitas

    pengetahuan, sikap dan ketrampilan anggota MK"K Wilayah dan #abang yangmemerlukannya$

    /un#si

    Perkara yang dapat diputuskan di majelis ini sangat ber+ariasi jenisnya$ .i MK"K 1.1Wilayah .K1 Jakarta diputus perkara9perkara pelanggaran etik dan pelanggaran disiplin pro-esi, yang disusun dalam beberapa tingkat berdasarkan derajat pelanggarannya

    16

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    17/33

    Putusan MK"K tidak ditujukan untuk kepentingan peradilan, oleh karenanya tidak dapatdipergunakan sebagai bukti di pengadilan, ke&uali atas perintah pengadilan dalam bentuk permintaan keterangan ahli$ !alah seorang anggota MK"K dapat memberikan kesaksian ahlidi pemeriksaan penyidik, kejaksaan ataupun di persidangan, menjelaskan tentang jalannya persidangan dan putusan MK"K$ !ekali lagi, hakim pengadilan tidak terikat untuk sepahamdengan putusan MK"K$

    "ksekusi Putusan MK"K Wilayah dilaksanakan oleh Pengurus 1.1 Wilayah dan@atauPengurus #abang Perhimpunan Pro-esi yang bersangkutan$ Khusus untuk !1P, eksekusinyadiserahkan kepada .inas Kesehatan setempat$ >pabila eksekusi telah dijalankan maka dokter teradu menerima keterangan telah menjalankan putusan$

    *ata%ara pen#elolaan

    3$ Ketua MK"K dipilih dan ditetapkan dalam muktamar, musya/arah /ilayah danmusya/arah &abang$

    4$ Pengurus MK"K adalah anggota biasa$:$ Ketua MK"K tingkat pusat dipilih dalam sidang khusus MK"K di muktamar dan

    dikukuhkan dalam sidang pleno muktamar$7$ MK"K segera menjalankan tugas9tugasnya setelah selesainya muktamar, musya/arah/ilayah, dan musya/arah &abang$

    8$ MK"K dapat melakukan kegiatan atas inisiati- sendiri ataupun atas usul serta permintaan$

    %$ MK"K mengadakan pertemuan berkala sesama pengurus ataupun dengan pihak lainyang ditentukan sendiri oleh MK"K$

    Majelis Ke ormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)MK.K1 adalah lembaga yang ber/enang untuk2

    3$ Menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi$

    4$ Menetapkan sanksi disiplin$

    !esuai dengan ** P >.?K ?$46 Tahun 4;;7 Pasal 88 ayat '3( yang berisi Menegakkandisiplin dokter dan dokter gigi dalam penyelenggaraan praktik kedokteranC$

    *ujuan pene#akan disiplin adala +

    17

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    18/33

    3$ Memberikan perlindungan kepada pasien$4$ Menjaga mutu dokter@dokter gigi$:$ Menjaga kehormatan pro-esi kedokteran@kedokteran gigi$

    Kedudukan dan kean##otaan MKDKI

    MK.K1 sebagai lembaga otonom dari Konsil Kedokteran 1ndonesia$ Majelis ini dibentuk ditingkat pusat dan pro+insi$ >nggota MK.K1 terdiri dari : orang dokter dari organisasi pro-esi, 3 orang dokter dari asosiasi rumah sakit 'dalam hal ini P" !1(, dan : orang sarjanahukum$ >nggota9anggota dalam majelis ditetapkan oleh menteri atas usulan organisasi pro-esi$ Masa bakti MK.K1 adalah 8 tahun dan dapat diusulkan kembali untuk 3 kali masa jabatan lagi$

    *u#as MKDKI + 3$ Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin

    dokter dan dokter gigi yang diajukan dan4$ Menyusun pedoman dan tata &ara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter

    atau dokter gigi$

    Dalam melaksanakan tu#as MKDKI mempunyai wewenan# +

    3$ Menerima pengaduan pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi4$ Menetapkan jenis pengaduan pelanggaran disiplin atau pelanggaran etika atau bukan

    keduanya:$ Memeriksa pengaduan pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi7$ Memutuskan ada tidaknya pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi8$ Menentukan sanksi terhadap pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi

    %$ Melaksanakan keputusan MK.K15$ Menyusun tata &ara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    19/33

    Disiplin Kedokteran

    .isiplin kedokteran berarti kepatuhan menerapkan aturan9aturan atau ketentuan penerapan

    keilmuan dalam pelaksanaan pelayanan$ Lebih khusus lagi yaitu kepatuhan menerapkankaidah9kaidah penatalaksanaan klinis yang men&akup penegakan diagnosis, tindakan pengobatan, menetapkan prognosis, dengan standar atau indikator dari !tandar Kompetensi,!tandar Perilaku "tis, !tandar >suhan Medis dan !tandar Klinis$*ujuan pene#akan Disiplin Kedokteran

    Tujuan utama adalah untuk proteksi pasien$ Tujuan lainnya yaitu untuk menjaga mutu dokter atau dokter gigi dan juga untuk menjaga kehormatan pro-esi kedokteran atau kedokteran gigi$

    Pelan##aran disiplin

    !esuai putusan KK1 o$ 35@KK1@K"P@A111@4;;%3$ Kegagalan penatalaksanaan pasien oleh karena2

    - Ketidak&akapan ' Incompetence (- Kelalaian '+ross egligence (

    4$ Perilaku ter&ela 'menurut ukuran pro-esi(:$ Ketidaklayakan -isik dan mental 'nfit to practice (

    Bentuk pelan##aran Disiplin Kedokteran

    3$ Tidak kompeten4$ Tidak merujuk :$ .okter atau dokter gigi pengganti tidak diberitahu ke pasien, Tidak memiliki !1P7$ Tidak layak praktik 'kesehatan -isik dan mental(8$ Kelalaian dalam penatalaksanaan pasien%$ Pemeriksaan dan pengobatan berlebihan5$ Tidak memberikan in-ormasi yang jujur

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    20/33

    4:$ Pengiklanan diri yang menyesatkan47$ !T , !1P, !erti-ikan kompetensi tidak sah48$ 1mbalan jasa tidak sesuai tindakan$

    Proses Pen#aduan Pelan##aran

    Tahap penegakkan disiplin oleh MK.K1 23$ Tahap 3 2 Tahap in+estigasi ' In!estigational stage (

    a Pengaduan ' Admission ( b Aeri-ikasi& Pemeriksaan a/al oleh MP>d 1n+estigasi ' In*uiry (

    4$ Tahap 4 2 Pemeriksaan dan keputusan ' Ad"udicatory -tage (a$ Pemeriksaan disiplin oleh MP. b$ Pembuktian&$ Pengambilan keputusan

    :$ Tahap : 2 Penyampaian keputusana Pemba&aan keputusan b Pengajuan keberatan teradu 'jika ada(& Penyampaian keputusan kepada pihak terkait

    Pelanggaran disiplin kedokteran adalah pelanggaran terhadap aturan9aturan dan@atauketentuan dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran@kedokteran gigi$ .okter@dokter gigdianggap melanggar disiplin kedokteran bila 2

    3$ Melakukan praktik dengan tidak kompeten4$ Tidak melakukan tugas dan tanggung ja/ab pro-esionalnya dengan baik 'dalam hal

    ini tidak men&apai standar9standar dalam praktik kedokteran(:$ Berperilaku ter&ela yang merusak martabat dan kehormatan pro-esinya

    Dang termasuk pelanggaran disiplin kedokteran@kedokteran gigi antara lain ketidakjujuran

    dalam berpraktik, berpraktik dengan ketidakmampuan -isik dan mental, membuat laporanmedis yang tidak benar, memberikan jaminan kesembuhan kepada pasien, menolak menangani pasien tanpa alasan yang layak, memberikan tindakan medis tanpa persetujuan pasien@keluarga, melakukan pele&ehan seksual, menelantarkan pasien pada saatmembutuhkan penanganan segera, mengistruksikan atau melakukan pemeriksaantambahan@pengobatan yang berlebihan, bekerja tidak sesuai standar asuhan medis, dsb

    !uatu pengaduan diputuskan menjadi ke/enangan MK.K1 apabila 23$ .okter@dokter gigi yang diadukan telah terregistrasi di Konsil Kedokteran 1ndonesia$

    20

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    21/33

    4$ Tindakan medis yang dilakukan oleh dokter@dokter gigi yang diadukan terjadi setelahtanggal % ?ktober 4;;7 'setelah diundangkannya ** omor 46 Tahun 4;;7 tentangPraktik Kedokteran(

    :$ Terdapat hubungan pro-esional dokter9pasien dalam kejadian tersebut7$ Terdapat dugaan kuat adanya pelanggaran disiplin kedokteran@kedokteran gigi

    Jika keempat kriteria tersebut terpenuhi, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh MajelisPemeriksa .isiplin 'MP.(

    .alam -ormulir pengaduan, terdapat beberapa in-ormasi yang harus diberikan, antara lain 23$ 1dentitas pengadu@pelaporE4$ 1dentitas pasien 'jika pengadu bukan pasien(E:$ ama dan tempat praktik dokter@dokter gigi yang diadukanE7$ Waktu tindakan dilakukanE8$ >lasan pengaduan dan kronologisE%$ Pernyataan tentang kebenaran pengaduan, dsb

    !etelah semua kelengkapan data pengaduan diterima, akan mendapatkan tanda terima pengaduan 'berisi nomor register pengaduan($ !etelah dilakukan +eri-ikasi, pengaduan akanditangani oleh Majelis Pemeriksa >/al ataupun Majelis Pemeriksa .isiplin$!esuai ** Praktik Kedokteran, sanksi disiplin dalam keputusan MK.K1 dapat berupa2

    3$ Pemberian peringatan tertulis4$ ekomendasi pen&abutan !urat Tanda egistrasi '!T ( atau !urat 10in Praktik '!1P(E

    dan@atau:$ Ke/ajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran

    atau kedokteran gigi

    MK.K1 dapat menangani permintaan ganti rugi@kompensasi yang diajukan terhadap dokter teradu23$ MK.K1 ber/enang untuk menentukan ada tidaknya pelanggaran disiplin oleh

    dokter@dokter gigi4$ MK.K1 ber/enang menetapkan sanksi disiplin kepada dokter@dokter gigi yang

    dinyatakan melanggar disiplin kedokteran@kedokteran gigi

    :$ MK.K1 tidak menangani sengketa antara dokter dan pasien@keluarganya7$ MK.K1 tidak menangani permasalahan ganti rugi yang diajukan pasien@keluarganya

    21

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    22/33

    Keputusan MK.K1 bersi-at -inal dan mengikat dokter@dokter gigi yang diadukan, KK1,.epartemen Kesehatan, .inas Kesehatan Kabupaten@Kota, serta instansi terkait$.okter@dokter gigi yang diadukan dapat mengajukan keberatan terhadap keputusan MK.K1kepada Ketua MK.K1 dalam /aktu selambat9lambatnya :; hari sejak diba&akan atauditerimanya keputusan tersebut dengan mengajukan bukti baru yang mendukungkeberatannya

    LI III. Mema ami dan Menjelaskan Informed Consent

    De!inisi

    Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien ataukeluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan se&ara lengkap mengenai tindakankedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut$ Persetujuan yang ditanda tanganioleh pasien atau keluarga terdekatnya tersebut, tidak membebaskan dokter dari tuntutan jikadokter melakukan kelalaian$ Tindakan medis yang dilakukan tanpa persetujuan pasien ataukeluarga terdekatnya, dapat digolongkan sebagai tindakan melakukan penganiayaan berdasarkan K*HP Pasal :83$

    1n-ormasi@keterangan yang /ajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran dilaksanakanadalah2.iagnosa yang telah ditegakkan$!i-at dan luasnya tindakan yang akan dilakukan$Man-aat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut$esiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada tindakan kedokteran tersebut$

    8$ Konsek/ensi bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan adakah alternati- &ara pengobatan yang lain$

    %$ Kadangkala biaya yang menyangkut tindakan kedokteran tersebut$

    Bentuk Informed Consent

    3 Implied Constructi!e Consent 'Keadaan Biasa(Tindakan yang biasa dilakukan, telah diketahui, telah dimengerti oleh masyarakatumum, sehingga tidak perlu lagi dibuat tertulis$ Misalnya pengambilan darah untuk laboratorium, suntikan, atau he&ting luka terbuka$

    22

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    23/33

    4 Implied 'mergency Consent 'Keadaan Ga/at .arurat(Bila pasien dalam kondiri ga/at darurat sedangkan dokter perlu melakukantindakan segera untuk menyelematkan nya/a pasien sementara pasien dankeluarganya tidak bisa membuat persetujuan segera$ !eperti kasus sesak na-as,henti na-as, henti jantung$

    : ' pressed Consent 'Bisa Lisan@Tertulis Bersi-at Khusus(Persetujuan yang dinyatakan baik lisan ataupun tertulis, bila yang akan dilakukanmelebihi prosedur pemeriksaan atau tindakan biasa$ Misalnya pemeriksaan +aginal, pen&abutan kuku, tindakan pembedahan@operasi, ataupun pengobatan@tindakain+asi+e$

    *ujuan Informed Consent Tujuan dariinformed consent adalah agar pasien mendapat in-ormasi yang &ukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan$ 1n-ormed &onsent juga berarti mengambil keputusan bersama$ Hak pasien untuk menentukan nasibnya dapatterpenuhi dengan sempurna apabila pasien telah menerima semua in-ormasi yang ia perlukan sehingga ia dapat mengambil keputusan yang tepat$ Keke&ualian dapat dibuatapabila in-ormasi yang diberikan dapat menyebabkan gun&angan psikis pada pasien$

    .okter harus menyadari bah/a in-ormed &onsent memiliki dasar moral dan etik yangkuat$ Menurut American College of /hysicians’ 'thics Manual , pasien harus mendapatin-ormasi dan mengerti tentang kondisinya sebelum mengambil keputusan$ Berbedadengan teori terdahulu yang memandang tidak adanya in-ormed &onsent menurut hukum penganiayaan, kini hal ini dianggap sebagai kelalaian$ 1n-ormasi yang diberikan haruslengkap, tidak hanya berupa ja/aban atas pertanyaan pasien$

    Man!aat In!ormed 0onsent Informed Consent berman-aat untuk 2

    3 Melindungi pasien terhadap segala tindakan medik yang dilakukan tanpasepengetahuan pasien$ Misalnya tindakan medik yang tidak perlu atau tanpaindikasi, penggunaan alat &anggih dengan biaya tinggi dsbnya$

    4 Memberikan perlindungan hukum bagi dokter terhadap akibat yang tidak terdugadan bersi-at negati-$ Misalnya terhadap resiko pengobatan yang tidak dapatdihindari /alaupun dokter telah bertindak seteliti mungkin$

    23

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    24/33

    .engan adanya in-ormed &onsent maka hakautonomy perorangan di kembangkan, pasien dan subjek dilindungi, men&egah terjadinya penipuan atau paksaan, merangsang pro-esi medis untuk mengadakan introspeksi, mengajukan keputusan9keputusan yangrasional dan melibatkan masyarakat dalam memajukan prinsip autonomy sebagai suatunilai sosial serta mengadakan penga/asan dalam penelitian biomedik$

    In!ormasi yan# arus diberikan dokter kepada pasien+

    a .iagnosis dan tata &ara tindakan kedokteran, meliputi2• Temuan klinis dari hasil pemeriksaan medis• .iagnosis penyakitE atau dalam hal belum dapat ditegakkan maka sekurang9

    kurangnya diagnosis kerja dan diagnosis banding•

    1ndikasi atau keadaan klinis pasien yang membutuhkan dilakukannya tindakankedokteran• Prognosis apabila dilakukan tindakan dan apabila tidak dilakukan tindakan

    b Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan, meliput2• Tujuan tindakan kedokteran yang dapat berupa tujuan pre+enti-, diagnostik,

    terapeutik ataupun rehabilitati- • Tata &ara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien selama dan sesudah

    tindakan serta e-ek samping atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi• isiko dan komplikasi yang mungkin terjadi pada masing9masing alternati-

    tindakan• Perluasan tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi keadaan darurat

    akibat risiko dan komplikasi tersebut atau keadaan tak terduga lainnya& >lternati- tindakan lain dan risikonyad isiko dan komplikasi yang mungkin terjadi

    • isiko dan komplikasi yang sudah menjadi pengetahuan umum• isiko dan komplikasi yang sangat jarang terjadi atau dampaknya sangat ringan• isiko dan komplikasi yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya

    e Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan, meliputi2•

    Prognosis tentang hidup9matinya• Prognosis tentang -ungsinya• Prognosis tentang kesembuhan

    - Perkiraan pembiayaan

    Kapan Persetujuan *indakan Medis dilakukan+

    a .alam setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien b !etiap tindakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi& .alam hal terdapat indikasi kemungkinan perluasan tindakan kedokteran yang tidak

    terdapat indikasi sebelumnya untuk menyelamatkan ji/a pasien

    24

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    25/33

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    26/33

    Gambar : 2 !kema Pelaksanaan 1n-ormed #onsent

    Ketentuan In!ormed 0onsent

    Ketentuan persetujuan tidakan medik berdasarkan !K .irjen Pelayanan Medik o$H $;;$;%$:$8$3pril 3666, diantaranya2

    3 Persetujuan atau penolakan tindakan medik harus dalam kebijakan dan prosedur '!?P( danditetapkan tertulis oleh pimpinan !$

    4 Memperoleh in-ormasi dan pengelolaan, ke/ajiban dokter : 1n-ormed #onsent dianggap benar2

    a Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan untuk tindakan medis yangdinyatakan se&ara spesi-ik$

    b Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan tanpa paksaan '+aluentery(& Persetujuan dan penolakan tindakan medis diberikan oleh seseorang 'pasien( yang

    sehat mental dan memang berhak memberikan dari segi hukumd !etelah diberikan &ukup 'adekuat( in-ormasi dan penjelasan yang diperlukan

    7 1si in-ormasi dan penjelasan yang harus diberikan 2a Tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medis yang ada dilakukan

    'purhate o- medi&al pro&edure( b Tentang tata &ara tindakan medis yang akan dilakukan '&onsenpleated medi&al

    pro&edure(

    & Tentang risikod Tentang risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi

    26

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    27/33

    e Tentang alternati- tindakan medis lain yang tersedia dan risiko Frisikonya'alternati+e medi&al pro&edure and risk(

    - Tentang prognosis penyakit, bila tindakan dilakukang .iagnosis

    8 Ke/ajiban memberi in-ormasi dan penjelasana .okter yang melakukan tindakan medis tanggung ja/ab

    b Berhalangan di/akilkan kepada dokter lain, dengan diketahui dokter yang bersangkutan

    % #ara menyampaikan in-ormasia Lisan b Tulisan

    5 Pihak yang menyatakan persetujuana Pasien sendiri, umur 43 tahun lebih atau telah menikah b Bagi pasien kurang 43 tahun dengan urutan hak 2

    • >yah@ibu kandung• !audara saudara kandung

    & Bagi pasien kurang 43 tahun tidak punya orang tua@berhalangan, urutan hak 2• >yah@ibu adopsi• !audara9saudara kandung• 1nduk semang

    d Bagi pasien dengan gangguan mental, urutan hak 2• >yah@ibu kandung• Wali yang sah• !audara9saudara kandung

    e Bagi pasien de/asa diba/ah pengampuan '&uratelle( 2• Wali• Kurator

    - Bagi pasien de/asa telah menikah@orangtua• !uami@istri• >yah@ibu kandung• >nak9anak kandung• !audara9saudara kandung

    27

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    28/33

    < #ara menyatakan persetujuana TertulisE mutlak pada tindakan medis resiko tinggi b LisanE tindakan tidak beresiko

    6 Jenis tindakan medis yang perlu in-ormed &onsent disusun oleh komite medik ditetapkan pimpinan !$

    3; Tidak diperlukan bagi pasien ga/at darurat yang tidak didampingi oleh keluarga pasien$

    33 )ormat isian in-ormed &onsent persetujuan atau penolakana .iketahui dan ditandatangani oleh kedua orang saksi, pera/at bertindak sebagai

    salah satu saksi b Materai tidak diperlukan

    & )ormulir asli harus dismpan dalam berkas rekam medis pasiend )ormulir harus ditandatangan 47 jam sebelum tindakan medis dilakukane .okter harus ikut membubuhkan tanda tangan sebagai bukti telah diberikan

    in-ormasi- Bagi pasien@keluarga buta huru- membubuhkan &ap jempol ibu jari tangan

    kanannya34 Jika pasien menolak tandatangan surat penolakan maka harus ada &atatan pada rekam

    medisnya$

    &spek Hukum dan Sanksi

    3 Pasal 3:4; K*HPerdata syarat syahnya persetujuan• !epakat mereka yang mengikatkan diri• Ke&akapan untuk berbuat suatu perikatan• !uatu hal tertentu• !uatu sebab yang halal

    4 Pasal 3:43 tiada sepakat yang syah apabila sepakat itu diberikan karena kehila-an ataudiperlukan dengan paksaan atau penipuan

    : K*HPidana pasal :83• Penganiayaan dihukum dengan hukum penjara selama9lamanya dua tahun

    delapan bulan$• Menjadikan luka berat hukum selama9lamanya 8 tahun 'K*HP 4;(• Membuat orang mati hukum selam9lamanya 5 tahun 'K*HP ::

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    29/33

    • Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalammelaksanakan tugas sesuai dengan pro-esinya

    • Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berke/ajiban untuk mematuhi standar pro-esi dan menghormati hak pasien

    • Hak pasien antara lain E hak in-ormasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia kedokteran dan hak atas pendapat kedua'se&ond opinion($

    8 ** o$ 46@4;;7 tentang Praktik Kedokteran pasal 78 ayat '3(, '4(, ':(, '7(, '8,( '%($!etiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter ataudokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan

    % Permenkes o$ 8bu .a/ud no$7858, an9 asai no$7hadits ash9!hahihah no$%:8(

    29

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    30/33

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    31/33

    *ntuk pertanggungja/aban berupa ishash danta0zir, dibutuhkan kesaksian dua priayang adil$ Jika kesaksian akan mengakibatkan tanggung ja/ab materiil, seperti gantirugi, dibolehkan kesaksian satu pria ditambah dua /anita$ >dapun kesaksian dalamhal9hal yang tidak bisa disaksikan selain oleh /anita, seperti persalinan, dibolehkan persaksian empat /anita tanpa pria$ .i samping memperhatikan jumlah dankelayakan saksi, hendaknya hakim juga memperhatikan bah/a saksi tidak memilikituhmah 'kemungkinan mengalihkan tuduhan malpraktek dari diri pelaku($

    & #atatan medisDaitu &atatan yang dibuat oleh dokter dan paramedis, karena &atatan tersebut dibuatagar bisa menjadi re-erensi saat dibutuhkan$ Jika &atatan ini +alid, ia bisa menjadi bukti yang sah$

    Bentuk tan##un# jawab malpraktek

    Jika tuduhan malpraktek telah dibuktikan, ada beberapa bentuk tanggung ja/ab yangdipikul pelakunya$ Bentuk9bentuk tanggung9ja/ab tersebut adalah sebagai berikut2

    a QishashQishash ditegakkan jika terbukti bah/a dokter melakukan tindak malpraktek sengajauntuk menimbulkan bahaya(i0tida0 (, dengan membunuh pasien atau merusak anggotatubuhnya, dan meman-aatkan pro-esinya sebagai pembungkus tindak kriminal yang

    dilakukannya$ Ketika memberi &ontoh tindak kriminal yang mengakibatkan*ishash,Khalil bin 1sha al9Maliki mengatakan2 Misalnya dokter yang menambah 'luas area bedah( dengan sengaja$

    b Dhaman (tan##un# jawab materiil berupa #anti ru#i atau diyat)Bentuk tanggung9ja/ab ini berlaku untuk bentuk malpraktek berikut2

    • Pelaku malpraktek tidak memiliki keahlian, tapi pasien tidak mengetahuinya, dantidak ada kesengajaan dalam menimbulkan bahaya$

    • Pelaku memiliki keahlian, tapi menyalahi prinsip9prinsip ilmiah$• Pelaku memiliki keahlian, mengikuti prinsip9 prinsip ilmiah, tapi terjadi kesalahan

    tidak disengaja$• Pelaku memiliki keahlian, mengikuti prinsip9 prinsip ilmiah, tapi tidak mendapat ijin

    dari pasien, /ali pasien atau pemerintah, ke&uali dalam keadaan darurat$c Ta'zir berupa ukuman penjara3 %ambuk3 atau yan# lain.

    1a0zir berlaku untuk dua bentuk malpraktek2• Pelaku malpraktek tidak memiliki keahlian, tapi pasien tidak mengetahuinya, dan

    tidak ada kesengajaan dalam menimbulkan bahaya$• Pelaku memiliki keahlian, tapi menyalahi prinsip9prinsip ilmiah$

    Pi ak yan# bertan##un# jawab

    31

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    32/33

    Tanggung9ja/ab dalam malpraktek bisa timbul karena seorang dokter melakukankesalahan langsung, dan bisa juga karena menjadi penyebab terjadinya malpraktek se&aratidak langsung$ Misalnya, seorang dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan a/alsengaja merekomendasikan pasien untuk merujuk kepada dokter bedah yang tidak ahli,kemudian terjadi malpraktek$ .alam kasus ini, dokter bedah adalah adalah pelakulangsung malpraktek, sedangkan dokter pemeriksa ikut menyebabkan malpraktek se&aratidak langsung$Jadi, dalam satu kasus malpraktek kadang hanya ada satu pihak yang bertanggung9ja/ab$Kadang juga ada pihak lain lain yang ikut bertanggung9ja/ab bersamanya$ Karenanya,rumah sakit atau klinik juga bisa ikut bertanggung9ja/ab jika terbukti teledor dalamtanggung9ja/ab yang diemban, sehingga se&ara tidak langsung menyebabkan terjadinya

    malpraktek, misalnya mengetahui dokter yang dipekerjakan tidak ahli$

    Da!tar Pustaka

    >bou ahr3, #arla Boerma3,Ties. 2ealth information systems3 the foundations of pu&lic

    health in 4ulletin of the World 2ealth 5rganization >ugust 4;;8,

  • 8/16/2019 Wrap Up Sk 1 Medikolegal

    33/33

    ational #an&er 1nstitute$ > Guide to *nderstanding 1n-ormed #onsent$ >+ailableat2/ ///$&an&er$go+@#lini&alTrials

    World Health ?rgani0ation, Medical %ecords Manual , > Guide -or .e+eloping #ountries,4;;%

    http://www.cancer.gov/ClinicalTrials/http://www.cancer.gov/ClinicalTrials/