12
PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ”STAD” Oleh SUPARMAN Sekolah Dasar Negeri Sidoharjo I JL. Sumargo No. 06 Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan Email: [email protected] Abstract : The research described increasing achievement of students learning in cooperative approachment with STAD type in increasing of Mathematic subject’s ability, to know the influence of cooperative approachment of STAD type toward students learning achievement. The Subject of this Classroom Action Research are students in the sixth grade of Sidoharjo1 Elementary School, Lamongan Subdistrict, Lamongan Regency. The Classroom Action Research was done in two cycles, concern learning process of Mathematic subject by impelementing cooperative approachment STAD type. The files was taken by observation and study result. The result of the Classroom Action Research stated that (1) Cooperative learning process of STAD type could increase enthusiastic in learning process. Because learning process is not dominated by teacher only, whereas teacher as facilitator and motivator in learning process.(2) Cooperative learning process of STAD type could create an interesting learning process, because students work and study of the same age in group. Keyword : Mathematic, Cooperative, STAD, Learning achievement Abstraksi: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peningkatan kemampuan mata

Artikel Ke Edumedia Lamongan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Edumedia Lamongan

Citation preview

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Oleh

SUPARMAN

Sekolah Dasar Negeri Sidoharjo I

JL. Sumargo No. 06 Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan

Email: [email protected] : The research described increasing achievement of students learning in cooperative approachment with STAD type in increasing of Mathematic subjects ability, to know the influence of cooperative approachment of STAD type toward students learning achievement. The Subject of this Classroom Action Research are students in the sixth grade of Sidoharjo1 Elementary School, Lamongan Subdistrict, Lamongan Regency. The Classroom Action Research was done in two cycles, concern learning process of Mathematic subject by impelementing cooperative approachment STAD type. The files was taken by observation and study result. The result of the Classroom Action Research stated that (1) Cooperative learning process of STAD type could increase enthusiastic in learning process. Because learning process is not dominated by teacher only, whereas teacher as facilitator and motivator in learning process.(2) Cooperative learning process of STAD type could create an interesting learning process, because students work and study of the same age in group.

Keyword : Mathematic, Cooperative, STAD, Learning achievement

Abstraksi: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peningkatan kemampuan mata pelajaran matematika.Prosedur PTK ini meliputi dua siklus,setiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan,pelaksanaan,pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sidoharjo I Lamongan dengan subyek siswa kelas VI berjumlah 30 siswa yang terdiri 17 siswa putri dan 13 siswa putra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa matematika dapat ditempuh melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD.Hasil belajar mengalami peningkatan dari 74,4% .menjadi 81,3%.Kata kunci : Matematika,Kooperatif, STAD, Prestasi belajarKeberhasilan tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai apabila didukung oleh komponen-komponen pilar pendidikan yang meliputi motivasi belajar siswa, materi pembelajaran, proses pemebelajaran, dan tujuan pembelajaran. Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengolahan proses pembelajaran yang efektif merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran yang akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena pendidikan di masa yang akan datang perlu dikembangkan agar dapat menjadi lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat dan tantangan yang akan dihadapi di dunia kerja. Guru masih banyak yang menggunakan metode pengajaran konvensional yang dilakukan pada siswa khususnya kelas VI SDN Sidoharjo I di antaranya disebabkan karena kurangya pengetahuan dan pengalaman guru terhadap model pembelajaran yang tepat, dan kurang tersedianya perangkat pembelajaran yang sesuai.

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1) Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi siswa?,, (2) Bagaiamana penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas dalam mata pelajaran Matematika.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan perangkat pembelajaran matematika SD yang bercirikan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Mengetahui hasil belajar matematika melalui penerapan perangkat dan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas VI SDN Sidoharjo I Lamongan

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Menurut Thompson, et al. (1995), pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran sains. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 orang siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan (Slavin, 1995).

Beberapa ciri dari pembelajaran kooepratif adalah; (a) setiap anggota memiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (d) guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan (Carin, 1993). Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif sebagaimana dikemukakan oleh Slavin (1995), yaitu penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil.

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Urutan langkah-langkah prilaku guru menurut model pembelajaran kooperatif yang diuraikan oleh Arends (1997) adalah sebagaimana terlihat pada table 2.1 berikut : Tabel 2.1

Fase Pembelajaran Kooperatif

FaseFase Tingkahlaku Guru

Fase 1:

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswaGuru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2:

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase 3:

Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase 4:

Membimbing kelompok

Bekerja dan belajarGuru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5:

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6:

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Student Teams Achievement Division (STAD) dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.

Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi.

Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain, diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor sempurna pada kuis-kuis itu. Kadang-kadang seluruh tim yang mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar itu (Arends, 2001).METODE PENELITIANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran kooperatif dengan model kongkret pada siswa kelas VI SDN Sidoharjo I kecamatan Lamongan.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Prosedur penelitian dalam setiap siklus adalah sebagai berikut: 1) perencanaan yaitu menyusun skenario pembelajaran, alat peraga dan lembar kegiatan siswa, dan lembar penilaian,menyusun lembar observasi, untuk mengetahui aktifitas siswa selama pembelajaran, aktifitas guru dalam proses pembelajaran,,(2) Pelaksanaan yaitu melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan pada RPP 1 dan 2,melaksanakan penilaian / test,,, (3),Pengumpulan Data yaitu Data kesulitan siswa diambil dari penilaian hasil pembelajaran dengan test.,Data aktifitas siswa dan guru diambil dan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi,,,,(4),Refleksi yaitu mengevaluasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran, merencanakan tindakan perbaikan untuk siklus berikutnya.Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI di SDN Sidoharjo I. Penentuan kelas ini berdasarkan pengamatan langsung di kelas dan berdasarkan hasil refleksi, dimana peneliti ini merupakan guru kelas VI SDN Sidoharjo I Lamongan.

Untuk mengetahui efektifitas dari penerapan metode tersebut,perlu diadakan analisis data.Pada Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskripsf kualitatif,yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa dan juga respon dari siswa selama proses pembelajaran.

HASIL Siklus I

Dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dapat dijelaskan bahwa penerapan metode kooperatif tipe STAD diperoleh rata-rata hasil evaluasi telah mencapai standar KKM yang ditentukan sebesar 65. Nilai rata-ratanya adalah 76,4. Jumlah siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu sebanyak 6 siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa hala antara lain kondisi kelas sedikit tegang dengan menggunakan model pembelajaran yang baru. Akan tetapi kondisi kembali normal selang beberapa waktu bahkan mulai agak gaduh. Siswa masih kurang percaya diri menyelesaikan tugas evaluasi dan cenderung bertanya kepada temannya. Siklus II

Dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dapat dijelaskan bahwa penerapan metode kooperatif tipe STAD diperoleh rata-rata hasil evaluasi telah mencapai standar KKM yang ditentukan sebesar 65. Nilai rata-ratanya adalah 81,3. Jumlah siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu sebanyak 2 siswa Hal ini dikarenakan kondisi kelas sudah terasa rileks dan santai serta lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan siklus I. Siswa sudah tampak keterampilan kooperatifnya

PEMBAHASANPenerapan Pembelajaran Kooperatif model STAD menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dalam uji kompetensi. Hal ini didasarkan atas hasil analisis data secara deskriptif. Fakta ini berarti bahwa implementasi Pembelajaran Kooperatif model STAD bermakna dan menyenangkan. Berdasarkan perumusan masalah, hasil pengumpulan data dan analisis data dapat digambarkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan melalui Pembelajaran Kooperatif model STAD. Data kenaikan hasil belajar antara siklus I dan siklus II ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 1 Perbandingan Hasil Belajar pada Siklus I dan Siklus II

Aspek PembadingSiklus ISikluIIKenaikan

AngkaPersen (%)

Rerata kelas76,481,34,96,36

Nilai Tertinggi9597,52,52,63

Nilai Terendah52,5552,54,76

Di bawah KKM624*)66,67*)

*) Siswa dengan nilai di bawah KKM mengalami penurunanPada tabel 1 di atas berdasarkan nilai rata-rata kelas menunjukkan bahwa dengan Pembelajaran Kooperatif model STAD hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 6,63%. Nilai tertinggi juga mengalami peningkatan sebesar 2,63% dan terendah mengalami peningkatan sebesar 4,76%. Sedangkan nilai di bawah KKM turun sebesar 66,67%.Berdasarkan analisis data,diketahui bahwa aktivitas siswa dan guru pada proses pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD selalu mengalami peningkatan,hal ini berdampat pada hasil evalusi yang mengalami peningkatan hasil rata-ratanya.KESIMPULANDengan berdasar kepada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Kooperatif model STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN Sidoharjo I Lamongan. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan persentase hasil belajar siswa. Dengan demikian penelitian ini dapat digunakan sebagai saran dalam mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi siswa kelas VI di SDN Sidoharjo I Lamongan

Selain dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,penerapan metode kooperatfi tipe STAD juga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah dipelajarainya.

SARANBerdasarkan hasil kesimpulan di atas serta mengingat pentingnya pengembangan strategi pembelajaran inovatif agar proses pembelajaran dan hasil belajar menjadi bermakna, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : Metode Pembelajaran Kooperatif model STAD dapat digunakan sebagai alternatif untuk pendekatan pembelajaran matematika serta mata pelajaran lain di SDN Blimbing Lamongan. Metode Pembelajaran Kooperatif model STAD dapat disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi kelas, kondisi sekolah, karakteristik mata pelajaran dan jenjang kelas.DAFTAR RUJUKANArends, R. I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: McGraw. Hill Companies.

Arends, R. I. 2001. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies.

Carin, A. 1993. Teaching Modern Science. New York: Macmillan Publishing Company. Slavin. 1995. Cooperative Learning Theory. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher.

Slavin. 1994. Educational Psychology, Theory and Practice. Needham Heights: Allyn & Bacon.

Thompson, M., McLaughlin, C.W., & Smith, R.G. 1995. Merril Physical Science Teacher. Wraparound Edition. New York: Glencoe McGraw-Hill.