Upload
lykhanh
View
227
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
254
Arang Aktif Kulit Singkong sebagai Penurun Kadar COD dan BOD Limbah
Pasar Ikan
Cassava Peel Activated Charcoal as a Decrease in the Level of COD and BOD of
Fish Market Waste
Susanti * dan Kartini*
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh
Jl. Soekarno-Hatta Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh
Email [email protected]
Abstrak: Salah satu cara menurunankan kadar cod dan bod limbah pasar ikan
adalah dengan adsorpsi menggunakan arang aktif. Dalam penelitian ini adsorben
yang digunakan adalah arang aktif kulit singkong karena memiliki kandungan
selulosa dan hemiselulosa yang cukup banyak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dosis paling baik dari arang aktif kulit singkong terhadap penurunan
kadar cod dan bod pada limbah pasar ikan. Design penelitiannya adalah eksperimen
dengan 3 kali pengulangan masing masing. Perlakuannya menambahkan arang aktif
kulit singkong dengan ph 5,6 7 dan 8 serta arang aktif kulit singkong dengan massa
0,6 gram, 0,8 gram, 1,0 gram, 1,2 gram dan 1,4 gram. Hasil penelitian adalah
semakin asam ph nya cod dan bod semakin turun, sedangkan untuk massa arang aktif
semakin berat semakin besar penurunan codnya. Pada massa 1,4 gram dapat
menurunkan cod 66,7 % . Untuk penurunan bod massa paling optimum adalah 1
gram yaitu dapat menurunkan 91,31 % bod. Dapat disimpulkan bahwa arang aktif
kulit singkong sangat efektif untuk menurunkan kadar cod dan bod limbah pasar ikan.
Rekomendasinya adalah gunakan dosis 1 gram/l arang kulit singkong untuk
menurunkan kadar pencemaran limbah pasar ikan.
Kata Kunci:Arang aktif, COD,BOD, Limbah pasar ikan
Abstract: One way to reduce COD and BOD levels of fish market waste is by
adsorption using activated charcoal. In this study the adsorbent used was activated
charcoal from cassava skin because it contained quite a lot of cellulose and
hemicellulose. This study aims to determine the best dose of singkong active charcoal
to reduce levels of COD and BOD in fish market waste. The research design is an
experiment with 3 repetitions each. The treatment added activated charcoal to
cassava peels with pH 5.6 7 and 8 and activated charcoal of cassava peel with a mass
of 0.6 grams, 0.8 grams, 1.0 grams, 1.2 grams and 1.4 grams. The results of the study
were the more acidic the COD and BOD pH decreased, while for the active charcoal
mass the heavier the greater the decrease in the COD. At a mass of 1.4 grams can
reduce COD 66.7%. For the most optimum mass BOD reduction is 1 gram which can
reduce 91.31% BOD. It can be concluded that the activated charcoal of cassava skin
is very effective for reducing COD and BOD levels of fish market waste. The
recommendation is to use a dose of 1 gram / L of cassava skin charcoal to reduce
levels of fish market waste pollution.
Keywords: activated charcoal, COD, BOD, fish market waste
255
PENDAHULUAN
Berkembangnya agro industri
hasil perikanan selain sebagai penghasil
devisa, memberikan nilai tambah dan
penyerapan tenaga kerja, juga telah
memberikan dampak negatif yaitu
berupa buangan limbah yang
mengganggu estetika dan kesehatan
baik penjual maupun pengunjungnya.
Menurut penelitian Indarti P.Lestari
tentang Kajian Teknologi Fermentasi
Limbah ikan sebagai Pupuk Organik
bahwa limbah pasar ikan mengandung
berbagai cemaran fisik, kimia dan
biologi.1 Pasar ikan adalah pasar yang
digunakan untuk memasarkan ikan dan
produk ikan. Selain ikan,organisme
akuatik dan juga bahari lainnya juga
dijual, seperti udang dan cumi. Pasar
ikan juga ditujukan untuk menjual ikan
secara grosir kepada pedagang ikan lain
atau secara eceran kepada konsumen.
Berdasarkan hasil pengamatan
yang penulis lakukan dipasar ikan
Lambaro para penjual menggunakan
pengawet selain es, hal ini terlihat
bahwa walaupun sudah sore ikan
ikannya masih terlihat segar sehingga
tidak tertutup kemunginan para penjual
menggunakan bahan kimia seperli
formalin atau mungkin boraks. Dampak
penggunaan formalin ataupun boraks
maka limbahnya akan tercemar dengan
bahan organik dan bahan anorganik
yang keduanya berhubungan dengan
BOD dan COD.
Banyak cara untuk menurunkan
BOD dan COD salah satunya adalah
menggunakan arang aktif kulit
singkong. Menurut penelitian
Nurfadillah 50 gram arang aktif kulit
singkong dapat menurunkan kadar Fe
air sumur gali sebanyak 24,3%.2
Berdasarkan penelitian tersebut maka
peneliti akan menerapkan pada limbah
pasar ikan tentunya dengan dosis yang
lebih tinggi. Limbah pasar ikan
cemarannya sangat tinggi, sehingga
membuat suasana atau lingkungan pasar
tidak nyaman .
METODE PENELITIAN
Metode eksperemental
laboratories merupakan suatu penelitian
ujicoba yang memanipulasi atau
melakukan intervensi terhadap
fenomena yang diteliti3. Penelitian ini
merupakan penelitian Quasi
Experimental Design yaitu dengan
perlakuan pra dan pasca uji satu
kelompok (the group pre test posttes)
untuk melihat rata rata pengaruh Arang
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 256
aktif kulit singkong terhadap penurunan
kadar BOD limbah pasar ikan tahun
2017 dengan Uji anova satu arah4, 5.
Gambar 1 design penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
tahun 2017 di Laboratorium Kesling
Poltekkes Aceh dan MIPA Unsyiah.
Kulit singkong diambil dari wilayah
Sare Kabupaten Aceh Besar. Limbah
diambil dari pasar ikan Peunayong
Sebelum dilakukan penelitian
Limbah pasar ikan dianalisis
temperature dan pHnya . Sedangkan
BODnya dianalisis dengan metoda
Titrasi Winkle berikut :
Sampel dimasukkan kedalam dua
buah botol kaca, masing-masing 50 ml.
salah satu dari botol tersebut diinkubasi
selama 5 hari, kemudian diukur oksigen
terlarutnya. Botol yang tersisa diukur
oksigen terlarutnya pada hari ke
selanjutnya dilakukan perhitungan
BOD dan penurunan BOD limbah cair
pasar ikan sebelum dan sesudah
perlakuan. Kulit singkongpun harus
diolah dulu sehingga menjadi arang
aktif berikut Bahan (kulit singkong)
dibersihkan dari kotoran yang
menempel, kemudian dikeringkan atau
dijemur pada sinar matahari sampai
kering. Ditimbang bahan (kulit
singkong) 250 gr. Bahan direndam
dengan asam phospat 0,6 M selama 12,
14, dan 16 jam kemudian ditiriskan.
Bahan dimasukkan kedalam oven
kemudian dipanaskan pada suhu 200ºC
selama 1 jam. Arang kemudian
diaktifasi dalam alat aktifasi (furnace)
selama 2 jam pada suhu 300ºC.
Selanjutnya arang didinginkan dan
dicuci dengan air, kemudian
dikeringkan dalam oven pada suhu
150ºC selama 2 jam. Arang tersebut
ditumbuk menjadi serbuk dan diayak
dengan ukuran 170 mesh6.
Preparasi Bahan
a. Larutan Standard Kalium
Dikromat 0,25 N
Sebanyak 3,06475g K²Cr²07 (telah
dikeringkan dalam oven 105ºC
selama 2 jam dan didinginkan
dalam desikator untuk
menghilangkan kelembaban),
dilarutkan dalam labu ukur 250 ml
dengan aquades sampai tanda batas.
O2
X1
O1
257 Arang Aktif Kulit Singkong sebagai Penurun Kadar COD dan BOD ...
b. Larutan Natrium Thiosulfat 0,025
N
Dibuat Na²S03. 5H²0 0,025 N
dengan cara melarutkan Na2S203.
5H20 sebanyak 6,205 g dalam labu
takar dengan aquades sampai
menjadi 1 liter. Diawetkan dengan
penambahan 0,25 gram Na0H.
Standarisasi Larutan baku
larutan natrium thiosulfat
diambil 20 ml larutan
c. Larutan Standard Ferro
Ammonium Sulfat (FAS) 0,1 N
Sebanyak 39 g Fe (NH4)2(S04)2
dilarutkan dalam kurang lebih 500
ml aquades, kemudian ditambahkan
20 ml H²S04 pekat
Penentuan pH Optimum
a. Masukkan 50 ml limbah cair pasar
ikan kedalam 4 buah Erlenmeyer
( Soebrata, dkk.2006:4)
b. Diatur pH limbah 5, 6, 7, 8 dengan
menambah larutan NaOH dan HCL
kedalam masing-masing
Erlenmeyer
c. Setelah diperoleh larutan pH yang
diinginkan, diambilkan 50 ml
larutan ditambahkan 1 gram arang
aktif
d. Campuran dikocok selama 150
menit pada suhu 30ºC kemudian
dipusingkan centrifuge.
e. Dipisahkan antara filtrate dan
residu, kemudian filtratnya diukur
nilai BOD dan COD nya.
Penentuan Massa Optimum
a. Masing-masing sebanyak ( 0,6; 0,8;
1; 1,2; 1,4) gram arang aktif
ditambah 10 ml air limbah.
b. Campuran dikocok selama 150
menit pada suhu 30ºC kemudian
difusingkan dengan centrifuge.
c. Dipisahkan antara filtrate dan
residu, kemudian filtratnya diukur
nilai BOD dan COD nya7.
Metode Analisa Data
1. Menentukan nilai BOD dan COD,
pH limbah sebelum dan sesudah
perlakuan
Menghitung BOD
DO
(mg/L)=
V thiosulfat x N Thiosulfat x 1000 x Be 02 x p
V sampel
BOD=DO0-DO5
Keterangan:
DO0=Oksigen terlarut 0 hari
DO5=Oksigen terlarut 5 hari
P= pengenceran
Menghitung COD
COD = ( A−B)x N FAS x 1000 x BeO2O
V sampel
keterangan :
A= mL titran Blanko
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 258
B=mL titrasi sampel
N=normalitaas FAS
BO2=8
P=Pengenceran
2. Menghitung penurunan nilai BOD,
COD dan pH limbah sesudah
perlakuan
Penurunan BOD
Penurunan BOD=
(BOD)awal−BOD sampel)
BOD awal x 100%
Penurunan COD
Penurunan
COD=(COD)awal−COD sampel)
COD awal x 100%
Penjelasan:
Kulit singkong hanya merupakan
limbah dari produksi usaha kecil, yang
dapat mencemari lingkungan. Namun
sebenarnya kulit singkong ini dapat
dimanfaatkan menjadi produk karbon
aktif, karena memiliki selulosa non
reduksi yang bisa digunakan untuk
adsorben yang baik. Proses pembuatan
karbon aktif dari limbah singkong ini
sangatlah sederhana, yaitu proses
aktivasi dan karbonisasi. Karbon aktif
memiliki manfaat yang sangat banyak,
misalnya sebagai pembersih air,
pemurnian gas, industry gula,
pengelolaan limbah cair dan
sebagainya. Dengan menggunakan
arang kulit singkong yang telah
diaktivasi dengan menggunakan asam
phospat (H3PO4) ini diharapkan dapat
menurunkan kadar BOD dan COD dari
limbah cair pasar ikan. Sehingga
penelitian ini bisa berguna dalam
pengolahan limbah cair pasar ikan dan
meningkatkan nilai ekonomis dari kulit
singkon8.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada tanggal 01 sampai
dengan 08 Agustus 2017 dengan
sampel) limbah pasar ikan dan arang
aktif kulit singkong (Manihot
esculenta) yang telah dikondisikan
dengan pH 5,6,7 dan 8 serta dengan
massa ( 0,6, 0,8, 1,0, 1,2 dan 1,4)mg/L
untuk menurunkan kadar COD dan
BOD limbah pasar ikan maka
didapatkan hasil sebagai berikut:
Kadar COD
Tabel 1. Hasil analisa awal sebelum proses penyerapan
Kode
Sampel
Parameter
Uji
Parameter
Standar* Metode Uji Satuan
Hasil
Uji
259 Arang Aktif Kulit Singkong sebagai Penurun Kadar COD dan BOD ...
001 COD 100 SNI-06-6989.15-
2004 mg/L 986,7
*Permen LH No.68 Tahun 2016
Tabel 2. Hasil analisa COD setelah proses penyerapan dengan berbagai pH optimum
No. pH
optimum
Jumlah
perlakuan
Satuan Nilai COD Rata
rata
1. 5 Ulangan 1 mg/L 115,2 114,9333
Ulangan 2 mg/L 112,4
Ulangan 3 mg/L 117,2
2. 6 Ulangan 1 mg/L 128,0 128,3333
Ulangan 2 mg/L 130,0
Ulangan 3 mg/L 127,0
3. 7 Ulangan 1 mg/L 230,4 230,9667
Ulangan 2 mg/L 231,8
Ulangan 3 mg/L 230,7
4. 8 Ulangan 1 mg/L 288,0 286,6667
Ulangan 2 mg/L 287,0
Ulangan 3 mg/L 285,0
Tabel 3. Rata rata COD sebelum dan sesudah proses penyerapan dengan
berbagai pH optimum
No. Sebelum pH
optimum
Sesudah turun %
1. 986,7 5 114,9 871,8 88,4
2. 986,7 6 128,3 858,4 86,9
3. 986,7 7 230.9 755.8 76,6
4. 986,7 8 286.6 700,1 70,9
Arang aktif dengan pH asam kemampuan menurunkan COD semakin besar ,
terlihat secara berurut dari pH 5, 6, 7 dan 8 adalah 88,4%, 86,9%, 76,6% dan 70,9% .
pH optimum adalah 5 yaitu dapat menurunkan 88,4%.
Tabel 4. Uji anova
COD
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1583874,697 4 395968,674 179604,781 ,000
Within Groups 22,047 10 2,205
Total 1583896,744 14
Berdasarkan uji anava didapat nilai p =0,000001 disimpulkan bahwa ada
pengaruh pemberian arang aktif dengan berbagai pH pada alpha 0.05
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 260
Tabel 5. Hasil analisa COD setelah proses penyerapan dengan berbagai masa
optimum
No. Massa
optimum
Jumlah
perlakuan
Satuan Nilai COD Rata rata
COD
1. 0,6 gram Ulangan 1 mg/L 896
Ulangan 2 mg/L 854 859,000
Ulangan 3 mg/L 827
2. 0,8 gram Ulangan 1 mg/L 768
Ulangan 2 mg/L 752 752,000
Ulangan 3 mg/L 736
3. 1,0 gram Ulangan 1 mg/L 640
Ulangan 2 mg/L 616 619,333
Ulangan 3 mg/L 602
4. 1,2 gram Ulangan 1 mg/L 512
Ulangan 2 mg/L 487 489,333
Ulangan 3 mg/L 469
5. 1,4 gram Ulangan 1 mg/L 352
Ulangan 2 mg/L 324 329,333
Ulangan 3 mg/L 312
Tabel 6. Rata rata COD sebelum dan sesudah proses penyerapan dengan
berbagai massa optimum
No. Sebelum Massa
optimum
Sesudah turun %
1. 986,7 0,6 859 127,7 12,9
2. 986,7 0,8 752 234,7 23,8
3. 986,7 1,0 619,3 367,4 37,2
4. 986,7 1,2 489,3 497,4 50,4
5. 986,7 1,4 329,3 657,4 66.7
Semakin berat massa carbon aktif kulit singkong semakin besar penurunan COD
nya terlihat secara berurut dengan massa ( 0,6, 0,8, 1,0 1,2 dan 1,4 ) mg/L
penurunannya 12,9%, 23,8%, 37,2%, 50,4% dan 66,7%.
Tabel 7. ANOVA
COD
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 881892,425 5 176378,485 388,784 ,000
Within Groups 5444,000 12 453,667
Total 887336,425 17
261 Arang Aktif Kulit Singkong sebagai Penurun Kadar COD dan BOD ...
Berdasarkan uji anova didapat nilai p =0,000001 disimpulkan bahwa ada
pengaruh pemberian arang aktif dengan berbagai massa pada alpha 0.05
Kadar BOD
Tabel 8. Hasil analisa awal sebelum proses penyerapan
Kode
Sampel
Parameter
Uji
Parameter
Standar*
Metode Uji Satuan Hasil
Uji
BOD 30 SNI-06-6989.72-2009 mg/L 268,6
*Permen LH No.68 Tahun 2016
Tabel 9. Hasil analisa BOD setelah proses penyerapan degan berbagai pH optimum
No. pH
optimum
Jumlah
perlakuan
Satuan Nilai BOD Rata rata
1. 5 Ulangan 1 mg/L 14,4 14,6333
Ulangan 2 mg/L 15,7
Ulangan 3 mg/L 13,8
2. 6 Ulangan 1 mg/L 20,8 22,4667
Ulangan 2 mg/L 24,5
Ulangan 3 mg/L 22,1
3. 7 Ulangan 1 mg/L 22,4 21,4667
Ulangan 2 mg/L 20,8
Ulangan 3 mg/L 21,2
4. 8 Ulangan 1 mg/L 41,6 42,5667
Ulangan 2 mg/L 43,7
Ulangan 3 mg/L 42,4
Table 10. Rata rata BOD sebelum dan sesudah proses penyerapan arang aktif
dengan berbagai pH optimum
No. Sebelum pH
optimum
Sesudah turun %
1. 268,6 5 14,6 252 93,8
2. 268,6 6 22,5 246,1 91,6
3. 268,6 7 21,5 247,1 91,9
4. 268,6 8 42,6 244 90,8
Semakin mengarah ke pH asam penurunan BOD nya semakin besar. Secara
berurut bisa dilihat bahwa pada pH, 5,6, 7 dan 8 penurunnanya 83,8%, 91,6%, 91,9 %
dan 90,8%. pH optimum adalah 5 yaitu bisa menurunkan 93,8 %
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 262
Tabel 11. ANOVA
BOD
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 143391,111 4 35847,778 28526,083 ,000
Within Groups 12,567 10 1,257
Total 143403,677 14
Berdasarkan uji anova didapat nilai p = 0,00001, dapat disimpulkan bhwa arang
kulit singkong dengan berbagai massa mempunyai pengaruh yang sangat baik dalam
menurunkan kadar BOD
Tabel 12. Hasil analisa BOD setelah proses penyerapan arang aktif pada berbagai
massa optimum
No. Massa
optimum
Jumlah
perlakuan
Satuan Nilai BOD Rata rata
BOD
1. 0,6 gram Ulangan 1 mg/L 48 45,667
Ulangan 2 mg/L 43
Ulangan 3 mg/L 46
2. 0,8 gram Ulangan 1 mg/L 40 41,000
Ulangan 2 mg/L 45
Ulangan 3 mg/L 38
3. 1,0 gram Ulangan 1 mg/L 24 23,333
Ulangan 2 mg/L 26
Ulangan 3 mg/L 20
4. 1,2 gram Ulangan 1 mg/L 32 30,000
Ulangan 2 mg/L 30
Ulangan 3 mg/L 28
5. 1,4 gram Ulangan 1 mg/L 24 24,000
Ulangan 2 mg/L 22
Ulangan 3 mg/L 26
Tabel 13. Rata rata BOD sebelum dan sesudah proses penyerapan dengan
berbagai massa optimum
No. Sebelum Massa
optimum
Sesudah turun %
1. 268,6 0,6 45,67 240,93 89,7
2. 268,6 0,8 41,00 227,6 79,4
3. 268,6 1,0 23,33 245,27 91,31
4. 268,6 1,2 30,00 238,60 88,8
5 268,6 1,4 24,00 224,6 91,1
263 Arang Aktif Kulit Singkong sebagai Penurun Kadar COD dan BOD ...
Massa 1,0 gram merupakan massa yang paling efektif karena dapat
menurunkan BOD sampai 91,31% , sedangkan yang lain bervariasi dan turun naik .
dapat dilihat secara berurut 0,6, 0,8, 1,0, 1,2, 1,4 penurunnnya 89,7%, 79,4%,
91,31%, 88,8% dan 91,1%
Table 14. ANOVA
BOD
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 140227,167 5 28045,433 4589,253 ,000 Within Groups 73,333 12 6,111 Total 140300,500 17
Berdasarkan uji anova didapat nilai p = 0,0001 dan dapat disimpulkan bahwa
arang aktif kulit singkong dengan berbagai massa dapat menurunkan kadar BOD
limbah pasar ikan
PEMBAHASAN
Penurunan COD dengan arang aktif
berbagai pH
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dijelaskan bahwa bahwa ada pengaruh
penggunaan arang kulit singkong
(Manihot esculenta) sebagai karbon
aktif dengan pH 5, 6, 7 dan 8 serta
dengan massa (0,6, 0,8, 1,0, 1,2 dan
1,4) mg/L terhadap penurunan COD
dan BOD limbah pasar ikan.
Kadar COD limbah pasar ikan
sebelum perlakuan adalah 986,7 mg/L
setelah diberi perlakuan dengan arang
aktif kulit singkong pada pH 5, 6, 7 dan
8 kadar COD secara berturut adalah
114,9 mg/L, 128,3mg/L, 230,9 mg/L
dan 286,6 mg/L. Perbedaan Kadar COD
sebelum perlakuan dan sesudah
perlakuan adalah sebagai berikut mulai
dari pH5,pH6, pH7 dan pH8 secara
berurut adalah 88,4%, 86,9%, 76,6%
dan 70,9%.
Gambar
0
50
100
5 6 7 8
%
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 264
Jika dilihat berdasarkan grafik
diatas perbedaan penurunan antar pH
tidak begitu kelihatan dan bahkan
garisnya hampir lurus. Namun secara
perlahan dari mulai pH besar yaitu 8 ke
pH yang rendah yaitu 5 garisnya naik.
Semakin ph rendah ( asam ) kadar
CODnya semakin tinggi.
Kulit singkong didominasi
selulosa skitar 59,31% . Zat inilah
(Carbon ) yang setelah dibakar dengan
temperatur tinggi menjadi arang aktif
yang mempunyai daya adsorbsi yang
tinggi terhadap gas . Struktur Carbon
berrongga dan mempunyai luas
permukaan (500 – 1500)m2 per gram,
sehingga sangat efektif dalam
menangkap partikel yg halus berukuran
0.01- 0,000000,1mm. Pengoksidasi
yang digunakan untuk mengikat zat zat
organic adalah KMnO4. Dalam keadaan
asam( pH rendah) kemampuan daya
ikat ( serap) nya semakin tinggi.
Penurunan COD dengan berbagai
massa optimum arang aktif
Kadar COD limbah pasar ikan
sebelum perlakuan adalah 986,7
mg/L setelah diberi perlakuan
dengan arang aktif kulit singkong
pada massa (0,6, 0,8, 1.0, 1,2 dan
1,4) mg/L kadar COD secara
berturut adalah 127,7 mg/L, 234,7
mg/L, 367,4 mg/L,497,4 mg/L dan
657,4 mg/L.
Gambar
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
0.6 0.8 1 1.2 1.4
%
265 Arang Aktif Kulit Singkong sebagai Penurun Kadar COD dan BOD ...
Semakin berat massa optimum
arang aktif semakin besar penurunan
kadar CODnya. Penurunan kadar COD
sebelum dan sesudah berturut turut
adalah 12,4%, 23,8%, 37,2% dan
50,4% dan 66,7%. Semakin berat
massa arang aktif berarti semakin
banyak rongga rongga arang aktif yang
mampu menyerap zat kimia. Jika
penurunan 50% dianggap efektif maka
dosis arang aktif dengan massa 1,2
mg/L sudah cukup efektif untuk
menurunkan kadar COD pada limbah
pasar ikan. Dengan uji anova pada
alpha =0,05 didapat p= 0,00001.
Berdasarkan uji LSD setiap massa
arang aktif mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap penurunan kadar
COD
Penurunan BOD dengan arang aktif
berbagai pH
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dijelaskan bahwa bahwa ada pengaruh
penggunaan arang kulit singkong
(Manihot esculenta) sebagai karbon
aktif dengan pH 5, 6, 7 dan 8 terhadap
BOD limbah pasar ikan . Kadar BOD
limbah pasar ikan sebelum perlakuan
adalah 268,6 mg/L setelah diberi
perlakuan dengan arang aktif kulit
singkong pada pH 5, 6, 7 dan 8 kadar
BOD secara berturut adalah 252 mg/L,
246,1mg/L, 247,1 mg/L dan 244 mg/L ,
masing masing dalam % adalah 93,8%,
91,6%, 91,9 dan 90,8%.
Gambar
89.00 89.50 90.00 90.50 91.00 91.50 92.00 92.50 93.00 93.50 94.00 94.50
5 6 7 8
Percentile
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 266
Penurunan pada ph5 adalah yang
paling tinggi yaitu 93,8% kemudian
disusul pada pH6 dan pH7 naik
sedikit, selanjutnya penurunan pada
pH7 lebih besar penurunannya
dibandingkan dengan pH6. Grafiknya
memang turun naik tetapi dapat
disimpulkan bahwa semakin rendah pH
(asam) semakin tinggi penurunan
BODnya . Pada pH5 adalah yang paling
tinggi penurunannya yaitu 93,8%.
Beradasarkan uji anova pada alpha 0,05
nilai p= 0,0001. Setiap pH arang aktif
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penurunan kadar BOD.
(perhatikan tabel berikut )
Penurunan BOD dengan berbagai
massa optimum arang aktif.
Kadar BOD limbah pasar ikan
sebelum perlakuan adalah 268,6 mg/L
setelah diberi perlakuan dengan arang
aktif kulit singkong pada massa (0,6,
0,8, 1.0, 1,2 dan 1,4) mg/L kadar BOD
secara berturut adalah 240,93 mg/L,
227,6 mg/L, 245,27 mg/L, 238,6 mg/L
dan 224,6 mg/L
Penurunan kadar BOD sebelum
dan sesudah berturut turut adalah
89,7%, 79,4%, 91,31% 88,8% dan
91,1%.
Grafik
Grafik tersebut menggambarkan
bahwa penurunan kadar BOD yang
paling sedikit adalah pada massa arang
aktif 0,8mg/L dan yang paling tinggi
adalah pada massa arang aktif 1,0
mg/L. Pada massa arang aktif1,2 mg/ L
turun lagi walaupun sedikit, kemudian
pada massa arang aktif 1,4 mg/L naik
lagi. Grafik penurunan kadar BOD
turun naik seperti grafik diatas
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
0.6 0.8 1 1.2 1.4
%
267 Arang Aktif Kulit Singkong sebagai Penurun Kadar COD dan BOD ...
Kesimpulannya penurunan kadar
BOD yang efektif adalah pada dosis
arang aktif dengan massa 1,0 mg/L
yaitu 91,31 %. Dengan uji anova pada
alpha 0,05 didapat p= 0,00001. Setiap
massa arang aktif mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap penurunan
kadar BOD.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Penelitian
dapat disimpulkan sebagai berikut :
Semakin rendah pH arang aktif
kulit singkong semakin tinggi
penurunan kadar COD. Semakin tinggi
massa arang aktif singkong semakin
tinggi pula penurunan kadar COD. pH
optimum arang kulit singkong adalah
pH5 yaitu dapat menurunkan kadar
BOD 93,8%. Massa optimum arang
kulit singkong adalah 1,0mg/L yaitu
dapat menurunkan kadar BOD 91,31%.
SARAN
Disarankan kepada para
pengambil kebijkan untuk
mensosialisasikan pentingnya arang
kulit singkong dalam menurunkan bau
limbah pasar ikan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada Direktur, Ketua Jurusan
Kesehatan Lingkungan Kepala Unit
Penelitian dan semua pihak yang telah
membantu terselenggaranya tulisan ini
saya ucapkan ribuan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Indarti P Lestari, 2011, Kajian
Teknologi Fermentasi Limbah Ikan,
Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jakarta
2. Nurfadillah, 2016 Pengaruh arang
kulit singkong sebagai karbon aktif
tarhadapap penurunan kadar Fe
sumur gali , Jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Aceh
3. Sugiyono, 2013, Metode Penelitian
Kombinasi ( Mixed Method) ,
Alfabeta Bandung
4. Hasan, Iqbal, 2004, Analisis Data
Penelitian dengan Statistik. Bumi
Aksara. Jakarta
5. Suherman, Ikawati dan Melati.
2009. Pembuatan Karbon Aktif
Dari Limbah Kulit Singkong Ukm
Tapioka Kabupaten Pati.
Semarang: Jurusan Teknik Kimia
UNDIP
6. Soebrata, Betty M, Saeni,
Muhammad S, dan Dewi, Indiah
R. 2006. Modifikasi Kulit
Singkong Sebagai Bioremoval
Logam Pb(Ii) dan Cd(Ii)
FMIPA: IPB
7. Salim, 2015 , Tepung kasava Bimo,
Balitbang pertanian
8. Coursey, 2003, Casava as food.
Toxicity and of Interdisiplionary
Workshop, London England
9. Menteri Lingkungan Hidup,
Peraturan Menteri LH no 68 tahun
2016