Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERSEPSI APARATUR DESA TERHADAP PENERIMAAN
DAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA
(SISKEUDES) (Studi Kasus di Kabupaten Ketapang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Eleuterius Tri Kurnia
NIM: 152114096
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PERSEPSI APARATUR DESA TERHADAP PENERIMAAN
DAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA
(SISKEUDES)
(Studi Kasus di Kabupaten Ketapang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Eleuterius Tri Kurnia
NIM: 152114096
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Dia memberikan kekuatan kepada yang lelah,
dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya” (Yesaya 40: 29)
“You may say that i’m a dreamer,
but I’m not the only one” -John Lennon-
“Sometimes you have to be bitch
to get things done” –Madonna-
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Orangtuaku Yustinus Abas dan Neli Elisabeth
Nenekku Sita Sikadik
Abangku Hadi dan Alex, Kakakku Veronika, dan Adikku Sela
Ponakan Tercintaku Gracha dan Airyn
Keluargaku Rumah Bangkal
Sahabat Gerope dan Teletubies
Terimakasih atas perhatian, doa, dan dukungannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS PERSEPSI APARATUR DESA TERHADAP PENERIMAAN
DAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA
(SISKEUDES)
(Studi Kasus di Kabupaten Ketapang)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 15 Mei 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk apapun yang menunjukan
gagasan atau pendapatan dari penulis lain yang saya akui seolah-oleh sebagai
tulisan saya sendiri.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin, atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Yang membuat pernyataan,
Eleuterius Tri Kurnia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Eleuterius Tri Kurnia
NIM : 152114096
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PERSEPSI APARATUR DESA TERHADAP PENERIMAAN
DAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA
(SISKEUDES)
(Studi Kasus di Kabupaten Ketapang)
Beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau meda
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Mei 2019
Yang menyatakan,
Eleuterius Tri Kurni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Analsisi Persepsi Aparatur Desa Terhadap Penerimaan dan Penggunaan Aplikasi
SISKEUDES di Kabupaten Ketapang. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam rangka memperoleh gelar sarjana pada Program
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar kepada penulis.
4. Nicko Kornelius Putra S.E.,M.Sc selaku Pembimbing Akademik Kelas C
yang selama ini membimbing dan menyemangati penulis dalam pemilihan
mata kuliah dan menyelesaikan skripsi.
5. A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis.
6. Dr. Firma Sulistiyowati, M.Si., Ak, QIA, C.A dan Ign. Aryono Putranto, S.E.,
M.Acc., Ak. Sebagai dosen penguji yang telah memberikan review dan
masukan terhadap skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu
pengetahuan.
8. Drs. Heryandi, M.Si selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Ketapang yang telah memberikan izin
penelitian kepada penulis.
9. Doni Andriawan, S.Tp., M.E selaku Kepala Bidang Pemerintahan Desa,
Bapak A. Rudi Hartono, A.Md selaku Kepala Seksi Pembinaan dan
Pengelolaan Keuangan Desa, dan Ibu Harni Syardianti. S.Tp selaku Kepala
Seksi Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Administrasi Desa dan seluruh
jajaran Dinas PMD Kabupaten Ketapang yang telah membantu dan
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Papaku Yustinus Abas, Mamaku Neli Elisabeth, Nenekku Sita Sikadik,
Saudaraku Hadi, Veronika, Sela, dan Alex, ponakanku Gracha dan Airyn,
Rumah Bangkal, yang selalu mendukung dan memberikan motivasi untuk
penulis dalam menyelesaikan kewajiban selama perkulihaan.
11. Sahabat-Sahabat semasa SMA yang selalu menyemangati dan menemani
via telepon dan grup Whatshapp Teletubies yang selalu aktif yang
beranggotakan Devi Thennia, Dino, Susi, Kevin Pangkari, Daniel, dan
Febri.
12. Sahabat-sahabatku semasa kuliah yang selalu ada memberikan masukan dan
selalu mendukung dikala suka maupun duka yaitu Kevin, Prita, Nath, Lisa,
Devi, Suco, Zenna, Ben, Nastella, Elva, Bela. Iren, Rendi, Heri, Maya, Flori,
Putri, Hanzi, Agung, Santi, Bekti, Aan, dan cik Winda, Kak Elisabeth yang
sudah membantu berdiskusi dalam penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan kelas C angkatan 2015 dan kelas MPAT: There,
Dian, Boni, Sherly, Rina, Rit, Dita, Felix, Gabi, Dewi, Natalia, Ririn, Siska,
dan Tessa yang selalu menyemangati, dan menghibur selama proses
penulisan skripsi.
14. Teman-teman DPMU periode 2016-2017 khususnya Thomas dan Deva,
Panitia KPU tahun 2016 dan 2017, Panitia 3G (Gelar Gagasan Gokil) 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
khususnya divisi acara Rendi, Vea, Debby, dan Tina, yang telah
memberikan pengalaman dalam berorganisasi kepada penulis.
15. Teman-teman Mitra perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan semangat kerja kepada penulis.
16. Ibu dan Bapak kos Merak 5 beserta teman-teman Kos Putra Merak 5 yang
sudah memberikan semangat dan menjadi teman yang baik selama penulis
kuliah.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Eleuterius Tri Kurnia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................. v
HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI ................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xiii
ABSTRAK ............................................................................................................ xiv
ABSTRACT .......................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
D. Batasan Masalah ................................................................................ 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Desa
1. Pengertian Desa ........................................................................ 10
2. Kelembagaan Desa ................................................................... 10
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
1. Pengertian APBDes .................................................................. 12
2. Tujuan dan Fungsi APBDes ..................................................... 14
3. Prinsip APBDes ........................................................................ 16
4. Struktur APBDes ...................................................................... 17
5. Perubahan APBDes .................................................................. 22
C. Pengelolaan Keuangan Desa ........................................................... 23
D. Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES)
1. Pengertian SISKEUDES .......................................................... 23
2. Kelebihan SISKEUDES ........................................................... 24
3. Dasar Pengembangan Aplikasi SISKEUDES .......................... 24
E. Model Penerimaan Teknologi (TAM) ............................................. 25
F. Konstruk-Konstruk dalam TAM ..................................................... 26
G. Kelebihan TAM ............................................................................... 28
H. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 29
I. Kerangka Berpikir ........................................................................... 31
J. Hipotesis .......................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian ...................................................................... 40
2. Objek Penelitian ....................................................................... 40
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian ..................................................................... 40
2. Waktu Penelitian ...................................................................... 41
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi .................................................................................... 41
2. Sampel ...................................................................................... 41
E. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 42
F. Variabel Penelitian .......................................................................... 42
G. Pengukuran Variabel ....................................................................... 45
H. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 45
I. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data .......................................................................... 46
2. Analisis Data ............................................................................ 46
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Pemerintahan Kab. Ketapang ............................................. 51
B. Letak dan Luas Wilayah Kab. Ketapang ......................................... 52
C. Visi dan Misi Pemerintahan Kab. Ketapang ................................... 53
D. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ............. 53
E. Tugas dan Fungsi PMD ................................................................... 54
F. Struktur Pemerintahan PMD ........................................................... 55
G. Daftar Kecamatan dan Desa di Kab. Ketapang ............................... 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................ 65
B. Analisis data
1. Model Pengukiran (Outer Model) ............................................ 66
2. Model Struktural (Inner Model) ............................................... 72
3. Pengujuan Hipotesis ................................................................. 74
C. Pembahasan .................................................................................... 75
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 84
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 86
C. Saran ................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 88
Lampiran .................................................................................................................. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Indikator Variabel………………………………….................... 44
Tabel 4.1 Tabel Daftar Kecamatan dan desa di Kab. Ketapang ................. 56
Tabel 5.1 Tabel Persentase Pendistrubusian dan Pengembalian Kuesioner 65
Tabel 5.2 Tabel Profil Responden…………………………….................... 66
Tabel 5.3 Tabel Outer Loading…………………….................................... 67
Tabel 5.4 Tabel Outer loading setelah Pengujian Ulang............................. 68
Tabel 5.5 Tabel Nilai AVE…………………………………….................. 69
Tabel 5.6 Tabel Cross Loading………………………................................ 71
Tabel 5.7 Tabel Laten Variable Correlations.............................................. 70
Tabel 5.8 Tabel Laten Variable Correlations…………………………….. 72
Tabel 5.9 Tabel Path Coefficients dan p-values.......................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model……………………………………. 26
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian........................................................... 32
Gambar 4.1 Bagan Susunan Organisasi Dinas PMD Kab. Ketapang.................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI APARATUR DESA TERHADAP PENERIMAAN DAN
PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES)
(Studi Kasus di Kabupaten Ketapang)
Eleuterius Tri Kurnia
NIM: 152114096
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dari
pemerintahan desa terhadap penerimaan dan penggunaan aplikasi sistem keuangan
desa di Kabupaten Ketapang. Subjek penelitian ini adalah operator SISKEUDES di
setiap desa di Kabupaten Ketapang.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode survei, dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data
dengan menggunakan SmartPLS 3.0
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 12 hipotesis yang ada, terdapat
9 hipotesis yang terdukung. Persepsi kegunaan dan minat perilaku menggunakan
teknologi terbukti tidak mempengaruhi penggunaan secara nyata. Pengalaman
terbukti tidak mempengaruhi persepsi kegunaan tetapi pengalaman terbukti
memiliki pengaruh terhadap persepsi kemudahaan. Persepsi kemudahan terbukti
mempengaruhi persepsi kegunaan dan sikap terhadap menggunakan teknologi.
Persepsi kegunaan memiliki pengaruh terhadap sikap terhadap menggunakan
teknologi dan minat perilaku menggunakan teknologi. Sikap terhadap
menggunakan teknologi terbukti mempengaruhi minat perilaku menggunakan
teknologi.
Kata kunci: Technology Acceptance Model, SISKEUDES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF VILLAGE GOVERNMENT PERCEPTION OF THE
ACCEPTANCE AND ACTUAL USE OF VILLAGE FINANCIAL SYSTEM
(SISKEUDES)
(Case Study in Ketapang Regency)
Eleuterius Tri Kurnia
NIM: 152114096
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
The purpose of this research was to determine the perceptions of the
village’s officers about the acceptance and actual use of financial system
application for the village in Ketapang Regency. The subject of this research was
the operator of SISKEUDES in each village in Ketapang Regency.
The type of this research was a case study. Technique for data collection
was using survey methods, with questionnaire. Data analysis techniques for this
research was using SmartPLS 3.0
The results of this study indicate that 9 hypotheses from 12 existing
hypotheses are supported. Perceived usefulness and behavioral intention to use
has proven not to affect actual technology use. Experience proved not to affect
perceived usefulness but on the other hand, experience proved to have an influence
on perceived ease of use. Perceived ease of use has proven to influence perceived
usefulness and attitude towards using technology. Perceived usefulness have an
influence on attitude towards using technology. The attitude towards using
technology has proven to influence interest in behavioral intention to use.
Keyword: Technology Acceptance Model, SISKEUDES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi
Kalimantan Barat, dengan 20 kecamatan dan 253 desa. Berdasarkan jumlah
kecamatan dan desa tersebut, Kabupaten Ketapang menjadi salah satu
kabupaten terbesar di Provinsi Kalimantan Barat, sehingga diperlukan dinas
yang membantu dalam pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan
pemerintahan desa.
Berdasarkan Peraturan Bupati Ketapang Nomor 56 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, pada bab II,
Pasal 4 ayat (1), dikatakan bahwa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintah Desa mempunyai tugas untuk membantu bupati melaksanakan
urusan pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan
desa. Salah satu tugas dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintah Desa adalah untuk mengelola dan mengawasi keuangan desa.
Sumber pendanaan desa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDes) yang merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah
desa. APBDes terdiri dari pendapatan desa, belanja desa, dan pembiayaan
desa. APBDes merupakan instrumen penting dalam rangka mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik dalam pengelolaan pemerintahan desa.
Keuangan desa yang didapat dari sumber pendapatan desa harus
dikelola dengan baik demi tercapainya pembangunan desa. Permendagri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa menyebutkan
bahwa pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawabaan. Pengelolaan keuangan desa merupakan rangkaian
siklus yang terpadu dan terintegrasi antara tahapan satu dengan tahapan
lainnya. Pengelolaan keuangan desa memiliki asas-asas seperti transparansi,
akuntabel, partisipatif, tertib, dan disiplin anggaran sehingga pemerintah
desa harus menjamin bahwa pengelolaan tersebut dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Untuk menunjang pengelolaan keuangan desa yang lebih baik,
pengembangan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) merupakan salah
satu bagian dari langkah yang diambil oleh Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) untuk berperan dalam pengawalan keuangan desa.
Pengembangan Aplikasi Sistem Desa telah dipersiapkan sejak awal dalam
rangka mengantisipasi penerapan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa. Persiapan ini selaras dengan adanya perhatian yang lebih dari
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI maupun Komisi Pemberantasan
Korupsi.
Dilihat dari kondisi sumber daya manusia (SDM) desa yang belum
memadai, pelaksanaan dan penerpanan SISKEUDES cukup
mengkhawatirkan (sumber: www.bpkp.go.id). Selain itu, desa yang belum
memiliki prosedur dan prasarana dalam pengelolaan keuangan merupakan
tantangan dalam penerapan SISKEUDES.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berkaitan dengan SISKEUDES, aparatur desa harus disiapkan dan
diberikan pelatihan tentang cara pengaplikasian dan pengetahuan mengenai
manfaat dari penggunaan SISKEUDES. Dalam hal untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang andal dalam penerapan Sistem Keuangan Desa
(SISKEUDES) yang baru, Pemerintahan Daerah Kabupaten Ketapang,
lewat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa bagian
Pemerintahan Desa sudah mengadakan pelatihan. Program pelatihan ini
bertujuan sebagai sarana dan wadah bagi SDM yang nantinya akan
mengoperasikan SISKEUDES tersebut. Diharapkan dengan diberikannya
pelatihan Pemerintah Desa bisa lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan
keuangan desa.
Penerimaan terhadap SISKEUDES merupakan hal yang harus
diperhatikan dalam pengadopisan sistem informasi tersebut. Untuk itu,
dibutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan tentang pengelolaan
keuangan desa melalui aplikasi SISKEUDES, khususnya Bendahara Desa
dan Sekretaris Desa.
Penelitian-penelitian tentang penerimaan sistem teknologi informasi
sudah banyak dilakukan. Salah satunya penelitian yang menggunakan
Technology Acceptanace Model (TAM) yang pertama kali dikenalkan oleh
Davis (1989). Penelitian-penelitian ini menerapkan TAM ke beberapa
subjek penelitian, penggunaan teknologi, maupun situasi penerapan sistem
teknologi informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian Davis (1989) yang
berfokus pada dua konstruk teoritis, yaitu persepsi kegunaan (perceived
usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use). Adams dkk.
(1992) dalam Hartono (2007) mereplika dan mengembangkan penelitian
Davis (1989) dengan hasil penelitian menunjukkan skala yang reliabel dan
valid untuk pengukuran persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan
persepsi kemudahan (perceived ease of use).
Konstruk dalam penelitian ini diambil dari TAM yaitu persepsi
kegunaan (Perceived Usefulness), persepsi kemudahan (Perceived ease of
use), sikap menggunakan teknologi (attitude towards using technology,
minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention of use), dan
penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use). Konstruk ini
merupakan konstruk dasar dari TAM yang dalam perkembangannya
diberikan tambahan konstruk eksternal. Seperti dalam penelitian Gardner
dan Amoroso (2004) menambahkan empat variabel ekternal yaitu gender,
experience, complexity, dan voluntariness. Salah satu variabel ekternal
tersebut, yaitu pengalaman (experience) menjadi variabel eksternal dalam
penelitian ini.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Analisis Persepsi Aparatur Desa Terhadap Penerimaan
dan Penggunaan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di
Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Ketapang, Kalimantan
Barat.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh terhadap Perceived
usefulness (PU) terkait penggunaan SISKEUDES?
2. Apakah Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh terhadap Attitude
Towards Using Technology (ATUT) terkait penggunaan SISKEUDES?
3. Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh terhadap Attitude
Towards Using Technology (ATUT) terkait penggunaan SISKEUDES?
4. Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh terhadap Behavioral
Intention to Use (BIU) terkait penggunaan SISKEUDES?
5. Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh terhadap Actual
Technology Use (ATU) terkait penggunaan SISKEUDES?
6. Apakah Attitude Towards Using Technology (ATUT) berpengaruh
terhadap Behavioral Intention to Use (BIU) terkait penggunaan
SISKEUDES?
7. Apakah Behavioral Intention to Use (BIU) berpengaruh terhadap
Actual Technology Use (ATU) terkait penggunaan SISKEUDES?
8. Apakah Experience (E) berpengaruh terhadap Perceived Usefulness
(PU) terkait penggunaan SISKEUDES?
9. Apakah Experience (E) berpengaruh terhadap Perceived Ease of Use
(PEU) terkait penggunaan SISKEUDES?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh Perceived Ease of Use (PEU) terhadap Perceived
usefulness (PU) terkait penggunaan SISKEUDES.
2. Mengetahui pengaruh Perceived Ease of Use (PEU) terhadap Attitude
Towards Using Technology (ATUT) terkait penggunaan SISKEUDES.
3. Mengetahui pengaruh Perceived Usefulness (PU) terhadap Attitude
Towards Using Technology (ATUT) terkait penggunaan SISKEUDES.
4. Mengetahui pengaruh Perceived Usefulness (PU) terhadap Behavioral
Intention to Use (BIU) terkait penggunaan SISKEUDES.
5. Mengetahui pengaruh Perceived Usefulness (PU) terhadap Actual
Technology Use (ATU) terkait penggunaan SISKEUDES.
6. Mengetahui pengaruh Attitude Towards Using Technology (ATUT)
terhadap Behavioral Intention to Use (BIU) terkait penggunaan
SISKEUDES.
7. Mengetahui pengaruh Behavioral Intention to Use (BIU) terhadap
Actual Technology Use (ATU) terkait penggunaan SISKEUDES.
8. Mengetahui pengaruh Experience (E) terhadap Perceived Usefulness
(PU) terkait penggunaan SISKEUDES.
9. Mengetahui pengaruh Experience (E) terhadap Perceived Ease of Use
(PEU) terkait penggunaan SISKEUDES.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yang berkaitan dengan
responden adalah pemerintah desa yang menjadi operator aplikasi
SISKEUDES di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa di Kabupaten
Ketapang, khususnya untuk melihat efisiensi dan efektivitas dalam
penerimaan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) yang diadopsi oleh
Pemerintah Desa.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi koleksi pustaka Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta tentang penerimaan SISKEUDES
menggunakan Technology Acceptance model (TAM).
3. Bagi Pembaca
Bagi para pembaca penelitian ini diharapkan menjadi tambahan refrensi
dan memberikan tambahan pengetahuan tentang akuntansi sektor
publik, khususnya pengelolaan keuangan desa dan penerimaan
teknologi informasi (penerimaan SISKEUDES).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana bagi peneliti untuk
menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah dan lebih memahami
tentang penerimaan sistem teknologi informasi yang baru.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan penelitian.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisikan teori-teori pendukung penganalisaan dalam
penelitian ini, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran,
serta perumusan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian yang dipakai
dalam penelitian ini; tempat dan waktu penelitian; subjek
dan objek penelitian; populasi dan sampel penelitian; jenis
dan sumber data; variabel penelitian; metode dan desain
penelitian; teknik pengumpulan data, dan teknis analisis
data.
BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini memberikan gambaran umum dari objek penelitian
dalam hal ini adalah Pemerintahan Daerah Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Ketapang terkhusus Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemeintahan Desa. gambaran perusahaan tersebut meliputi
profil, visi dan misi, tujuan, struktur, fungsi, dan kondisi
umum.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data, hasil analisis,
dan pembahasan tahap penelitian yang dilakukan.
BAB VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data, saran, serta
keterbatasan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Desa
1. Pengertian Desa
Definisi desa berdasarkan pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakasa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 pasal 6, desa
terdiri dari desa dan desa adat. Menurut penjelasan Undang-Undang
Nomor 6 tahun 2014, desa atau yang disebut dengan nama lain
mempunyai karakteristik yang berlaku umum untuk seluruh Indonesia,
sedangkan desa adat atau yang disebut dengan nama lain mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan dari desa pada umumnya, terutama
karena kuatnya pengaruh adat terhadap sistem pemerintahan lokal,
pengelolaan sumber daya lokal, dan kehidupan sosial budaya
masyarakat desa.
2. Kelembagaan Desa
Kelembagaan desa merupakan kelembagaan yang mendukung
penyelenggaraan pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Oleh karena itu, kelembangaan desa harus bekerja secara sinergis dan
terpadu untuk mencapai desa yang sejahtera.
a. Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Bupati
Ketapang Nomor 10 tahun 2017 tentang Pedoman Penglolaan
Keuangan Desa, pemerintah desa adalah kepala desa dibantu
perangkat desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan desa.
Desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih oleh masyarakat
melalui pemilihan kepala desa. Kepala desa memegang jabatan
selama 6 tahun terhitung sejak tanggal pelantikan. Dalam
melaksanakan tugasnya, kepala desa dibantu oleh perangkat desa.
Perangkat desa adalah unsur staf yang membantu kepala desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam
sekretariat desa dan unsur pendukung tugas kepala desa dalam
pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksanaan
teknis dan unsur kewilayahan.
b. Badan Permusyawaratan Desa
Badan permusyawaratan desa atau yang disebut dengan nama lain
dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
c. Lembaga Kemasyarakatan
Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014
dikatakan bahwa di desa dibentuk lembaga kemasyarakatan desa,
seperti rukun tangga, rukun warga, pembinaan kesejahteraan
keluarga, karang taruna, dan lembaga pemberdayaan masyarakat
atau yang disebut dengan nama lain, lembaga kemasyarakatan desa
bertugas membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat desa.
Fungsi lembaga kemasyarakatan adalah sebagai wadah
partipisasi masyarakat desa dalam pembangunan, pemerintahan,
kemasyarakatan, dan pemberdayaan yang mengarah terwujudnya
demokrasi dan transparansi di tingkat masyarakat, serta
menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam
kegiatan pembangunan.
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
1. Pengertian APBDes
Anggaran Pendapataan dan Belanja Desa (APBDes) merupakan rencana
keuangan tahunan pemerintah desa. APBDes merupakan dokumen
formal hasil kesepakatan antara pemerintah desa dan badan
permusyawaratan desa yang berisi tentang belanja yang ditetapkan
untuk melaksanakan kegiatan pemerintah desa selama satu tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sumber pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja
tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi
defisit atau surplus. APBDes disusun dengan memerhatikan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDesa), dan APBDesa tahun sebelumnya.
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)
Rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 adalah
rencana kegiatan pembangunan desa untuk jangka waktu 6 tahun,
yang mana rancangan ini memuat visi dan misi kepala desa, arah
kebijakan, pembangunan desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinanan masyarakat desa, dan pemberdayaan masyarakat desa
(Pemendagri Nomor 144 Tahun 2014). RPJMDesa ditetapkan dalam
jangka waktu paling lama 3 bulan terhitung sejak tanggal pelantikan
kepala desa.
b. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa)
Berdasarkan Pemendagri Nomor 114 Tahun 2014, Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDesa) merupakan penjabaran dari
RPJMDesa untuk jangka waktu 1 tahun. RKPDes memuat kerangka
ekonomi desa dengan memperhatikan kerangka pendanaan yang
dimuktahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja
dan pendanaan serta perkiraan maju, baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mendorong partisipasi masyakarat dengan mengacu kepada Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan RPJMDesa.
2. Tujuan dan Fungsi APBDes
Menurut Peraturan Bupati Ketapang Nomor 10 Tahun 2017 Pasal 12,
tujuan Anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) adalah sebagai
berikut:
a. Pembuat kebijakan dan pengawasan, yaitu meningkatkan perumusan
kebijakan dengan menyediakan dasar-dasar yang memadai bagi para
pengambil keputusan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai kebutuhan dan kinerja pelayanan serta membuat
keputusan realokasi sumber daya jika diperlukan.
b. Arahan oprasional, yaitu memberikan cara yang lebih sistematis bagi
para kepala desa dan BPD untuk mendeteksi kekuatan dan
kelemahan oprasional serta melakukan analisa program yang
berkelanjutan.
c. Akuntabilitas, yaitu dapat membantu pemerintah desa dalam
memperoleh kepercayaan masyarakat dengan memperlihatkan hasil
yang baik dari pendapatan yang diterima.
d. Perencanaan, yaitu memfasilitasi perencanaan strategis dan
oprasional dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan
dalam menetapkan tujuan dan sasaran serta merencanakan program-
program untuk pencapaian tujuan dan sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Pengelolaan, yaitu memperbaiki dasar bagi identifikasi awal dari
adanya penurunan efisiensi oprasional dan cara untuk
memperlihatkan seberapa efisien sumber data digunakan dalam
menyediakan pelayanan dan pencapaian tujuan.
f. Penganggaran, yaitu memperbaiki proses anggaran dengan sebisa
mungkin membuat keputusan yang objektif mengenai alokasi dan
redistribusi sumber daya, pengurangan biaya dan menginvestasikan
kelebihan/surplus dana.
g. Pengawasan kerja, yaitu mencapai kinerja yang lebih baik dengan
memberikan dasar yang objektif bagi penetapan target serta
memberikan masukan dan insentif.
Menurut Peraturan Bupati Ketapang Nomor 10 Tahun 2017 pasal
13, fungsi Anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) adalah
sebagai berikut:
a. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi
dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan.
b. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi
pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun
yang bersangkutan.
c. Fungsi pengawasan, mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintah desa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
d. Fungsi alokasi, mengandung arti bahwa anggaran desa harus
diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian desa.
e. Fungsi distribusi, mengandung arti bahwa kebijakan anggaran desa
harus memperhatikan rasa keadilan bagi masyarakat desa.
f. Fungsi stabilitas, mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa
menjadi alat untuk memelihara keseimbangan fundamental
perekonomian desa.
3. Prinsip APBDes
Menurut Peraturan Bupati Ketapang Nomor 10 Tahun 2017 Pasal 14,
prinsip Anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) ada 3, yaitu:
a. Partisipasi masyarakat, bahwa pengambilan keputusan dalam proses
penyusunan dan penetapan APBDes melibatkan partisipasi
masyarakat.
b. Transparansi dan akuntabilitas anggaran, berarti APBDes disusun
harus dapat menyajikan informasi secara terbuka dan mudah diakses
masyarakat, mulai dari tujuan, sasaran, sumber pendanaan pada
setiap jenis/objek belanja serta korelasi antara besaran anggaran
dengan mandaat dan hasil yang ingin dicapai dari suatu kegiatan
yang dianggarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Disiplin anggaran, mengandung arti;
1) Pendapatan yang direncanakan harus terukur secara rasional dan
dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, dimana belanja
yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran
belanja.
2) Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya
kepastian penerimaan yang cukup.
3) Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam tahun anggaran
harus dianggarkan dalam APBDes dan dilakukan dalam
rekening kas desa.
4) Keadilan anggaran.
5) Efisiensi dan efektivitas anggaran.
6) Taat asas.
4. Struktur APBDes
Dalam Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
keuangan desa, APBDes terdiri dari pendapatan desa, belanja desa, dan
pembiayaan desa. Pendapatan desa diklasifikasikan menurut kelompok,
jenis, dan objek pendapatan. Belanja desa diklasifikasikan menurut
bidang, sub bidang, kegiatan, jenis belanja, objek belanja, dan rincian
objek belanja. Pembiayaan diklasifikasikan menurut kelompok, jenis,
dan objek pembiayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Pendapatan Desa
Pendapatan desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening
kas desa yang merupakan hak desa dalam 1 tahun anggaran yang
tidak perlu dibayarkan kembali oleh desa. pendapatan desa dapat
terdiri atas kelompok:
1) Pendapatan Asli Desa (PADesa)
Pendapatan asli desa merupakan pendapatan yang diperoleh dan
digali dari potensi pendapatan yang ada di desa. Pendapatan asli
desa terdiri atas;
a) Hasil usaha; antara lain hasil BUMDesa, tanah kas desa.
b) Hasil aset; antara lain tambatan perahu, pasar desa, tempat
pemandian umum, dan jaringan irigasi.
c) Swadaya; partipiasi dan gotong-royong adalah membangun
dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta
masyarakat beruba tenaga, dan/atau barang yang dinilai
dengan uang.
d) Lain-lain pendapatan asli desa antara lain hasil pungutan
desa.
2) Pendapatan Transfer
Pendapatan transfer merupakan pendapatan desa yang diperoleh
dari entitas lain, seperti transfer pemerintah kota dan kabupaten,
transfer dari pemerintah provisi, dan transfer dari pemerintah
pusat. Kelompok transfer terdiri dari;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a) Dana Desa (DD)
Dana desa menurut UU Nomor 60 tahun 2014 tentang dana
desa yang bersumber dari APBN, adalah dana yang
bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang
ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
dan pemberdayaan masyarakat.
b) Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten dan Retribusi
Daerah
Dalam PP Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa, menyebutkan bahwa pemerintah
kabupaten/kota mengalokasikan bagian dari hasil pajak dan
retribusi daerah kabupaten/kota kepada desa paling sedikit
10% (sepuluh persen) dari realiasasi penerimaan hasil pajak
dan retribusi daerah kabupaten/kota. Pengalokasian bagi
hasil pajak dan retribusi daerah tersebut dilakukan
berdasarkan:
(1) 60% dibagi secara merata kepada seluruh desa.
(2) 40% dibagi secara proposional berdasarkan realisasi
penerimaan hasil pajak dan retribusi daerah masing-
masing desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c) Alokasi Dana Desa (ADD)
Berdasarkan PP nomor 34 tahun 2014, alokasi dana desa
(ADD) adalah dana perimbangan yang diterima
kabupaten/kota dalam APBD kabupaten/kota setelah
dikurangi Dana Akolasi Khusus (DAK). ADD dialokasikan
paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima
kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan dan belanja
daerah setelah dikurangi DAK. Pengalokasian ADD
ditetapkan dalam Peraturan Bupati/Walikota. Berikut
beberapa ketentuan pengalokasian ADD:
(1) Kebutuhan penghasilan tetap kepala desa dan
perangkat desa.
(2) Jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas
wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa.
d) Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan Bantuan
Keuangan dari APBD Kabupaten/Kota
Pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/kota dapat memberikan bantuan keuangan yang
berusmber dari APBD Provinsi dan APBD kabupaten/kota.
Bantuan keuangan bersifat umum dan khusus. Bantuan
keuangan yang bersifat umum, peruntukan dan
penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada kelapa desa
penerima bantuan. Bantuan keuangan yang bersifat khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
adalah peruntukan dan pengelolaannya ditetapkan oleh
pemerintah daerah pemberi bantuan dalam rangka
percepatan pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat.
b. Belanja Desa
Belanja desa adalah semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa
digunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan
desa.
Kelompok belanja desa dibagi dalam bidang dan kegiatan sesuai
dengan kebutuhan desa yang telah dituangkan dalam RKPDesa.
Klasifikasi belanja desa terdiri dari:
1) Penyelenggaraan pemerintah desa;
2) Pelaksanaan pembangunan desa;
3) Pembinaan kemasyarakatan desa;
4) Pemberdayaan masyarakat desa; dan
5) Belanja tak terduga
c. Pembiayaan Desa
Pembiayaan desa adalah semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun
anggaran berikutnya. Pembiayaan terdiri atas;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1) Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan mencakup sisa lenih perhitungan
anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, pencairan dana cadangan,
dan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
2) Pegeluaran Pembiayaan
Pengaluaran pembiayaan terdiri dari pembentukan dan
cadangan dan penyertaan modal desa
5. Perubahan APBDes
Perubahan APBDes hanya dilakukan 1 kali dalam 1 tahun anggaran.
Tata cara pengajuan perubahan APBdes secara umum sama dengan tata
cara pengajuan APBDes. Perubahan APBDes dilakukan apabila;
a. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis
belanja;
b. Keadaan yang menyebabkan sisa laba perhitungan anggaran
(SiLPA) tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
c. Terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa
pada tahun berjalan;
d. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan;
e. Perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah dan pemerintah
daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Pengelolaan Keuangan Desa
Berdasarkan Permendagri Nomor 20 tahun 2018, pengelolaan keuangan
desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, keuangan
desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Keuangan desa dikelola berdasarkan
asas-asas tertentu yaitu transparan, akuntabel, partisipatif, serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin anggaran. Siklus pengelolaan keuangan desa tidak
akan berjalan tanpa adanya tata kelola pemerintahan desa yang baik.
D. Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES)
1. Pengertian Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES)
SISKEUDES adalah aplikasi keuangan yang dikembangkan oleh BPKP
berkerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) dan
Kemendesa PDTT untuk digunakan oleh pemerintah desa di seluruh
Indonesia dalam pengelolaan dana desa. Aplikasi tata kelola keuangan
desa pada awalnya dikembangkan oleh BPKP perwakilan Sulawesi Barat
sebagai proyek percontohan di lingkungan BPKP. Tujuan utama dari
aplikasi SISKEUDES adalah sebagai alat untuk mendukung transparansi
keuangan desa di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Aplikasi SISKEUDES berjalan pada operating system windows dan
dapat berjalan dengan baik pada windowsXP, windows8, dan windows10.
Aplikasi SISKEUDES menggunakan database microsoft acces.
2. Kelebihan SISKEUDES
Aplikasi SISKEUDES memiliki beberapa kelebihan bagi pengguna
dalam mengaplikasikannya. Kelebihan yang dimiliki SISKEUDES
adalah sebagai berikut:
a. Memudahkan tata kelola keuangan desa
b. Sesuai peraturan
c. Mudah digunakan
d. Dilengkapi dengan sistem pengendalian internal (Built-in internal
control) untuk meminimalisir penyimpangan dana desa
e. Didukung dengan petunjuk pelaksanaan implementasi dan manual
aplikasi.
3. Dasar Pengembangan Aplikasi SISKEUDES
a. UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
b. PP Nomor 43 Tahun 2014 juncto PP Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
c. PP Nomor 60 Tahun 2014 juncto PP Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari APBN.
d. Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa.
f. PMK Nomor 247 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa.
E. Model Penerimaan Teknologi atau Technology Acceptance Model
(TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali dikenalkan oleh
Davis (1989) dalam penelitiannya yang berjudul Perceived Usefulness,
Perceived Ease Of Use, And User Acceptance Of Information
Technology. TAM yang dikenalkan oleh Davis ini dikembangkan dari
Theory of Reasoned Action (TRA) oleh Ajzen dan Fishbein (1980).
Penekanan TRA terletak pada sikap dan perilaku yang ditinjau dari sudut
pandang psikologis. Davis menambahkan dua konstruk utama ke dalam
model TRA. Dua konstruk ini adalah persepsi kegunaan (Perceived
usefulness) dan persepsi kemudahan (Perceived ease of use), dengan asumsi
bahwa penerimaan individu terhadap teknologi informasi ditentukan oleh
konstruk tersebut.
Menururt Davis dkk. (1989), niat perilaku individu untuk menggunakan
sistem ditentukan oleh dua keyakinan: persepsi kegunaan (perceived
usefulness), didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem akan meningkatkan kinerja pekerjaannya, dan
persepsi kemudahan (perceived ease of use), yang didefinisikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan bebas dari
upaya.
Menurut Venkatesh dan Davis (2000), niat perilaku individu untuk
menggunakan sistem ditentukan oleh dua keyakinan: kegunaan yang
dirasakan, didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem akan meningkatkan kinerja pekerjaannya, dan
persepsi kemudahan, yang didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan sistem akan bebas dari upaya. Berdasarkan
TAM, perceived usefulness juga dipengaruhi oleh perceived ease of use
yang dirasakan karena hal lain dianggap sama, semakin mudah sistem
menggunakan yang lebih berguna.
F. Konstruk-Konstruk dalam TAM
Konstruk-konstruk utama dalam Technology Acceptance Model
(TAM) yang belum dimodifikasi menggunakan lima konstruk utama.
Kelima konstruk ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Technology Acceptance Model (TAM) yang spesifik
menyebutkan perilaku sebagai pengguna teknologi
Sumber: Hartono (2007: 113)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Persepsi kegunaan (Perceived Usefulness)
Menurut Davis (1989) persepsi kegunaan (perceived usefulness)
merupakan konstruk tambahan pertama di TAM. Didefinisikan
sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya.
2. Persepsi kemudahan (perceived ease of use)
Konstruk tambahan yang kedua di TAM adalah persepsi kemudahan
(Perceived ease of use). Menurut Davis (1989) didefinisikan sebagai
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha.
3. Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) atau Sikap
menggunakan teknologi (attitude towards using technology)
Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) didefinisikan
dalam Davis (1989), sebagai perasaan positif atau negatif dari
seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan.
4. Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention of use)
Menurut Hartono (2007: 116), minat perilaku adalah suatu
keinginan (minat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku
tertentu. Seseorang yang akan melakukan sesuatu didasari dengan
adanya keinginan atau minat yang tumbuh baik dari dalam diri
maupun dari pengaruh lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5. Perilaku (behavior) atau penggunaan teknologi sesungguhnya
(actual technology use)
Menurut Hartono (2007: 117), perilaku adalah tindakan yang
dilakukan oleh seseorang, yang dalam konteks penggunaan sistem
teknologi informasi adalah penggunaan sesungguhnya (actual use)
dari teknologi.
G. Kelebihan TAM
Dalam Hartono (2007: 134) dijelaskan tentang kelebihan-kelebihan dari
Technology Acceptance Model (TAM). Kelebihan-kelebihan TAM adalah
sebagai berikut:
1. TAM merupakan model perilaku (behavior) yang bermanfaat untuk
menjawab pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi informasi
gagal diterapkan karena pemakainya tidak mempunyai minat
(intention) untuk menggunakannya.
2. TAM dibangun oleh dasar teori yang kuat.
3. TAM telah diuji oleh banyak penelitian dan hasilnya sebagian besar
mendukung dan menyimpulkan bahwa TAM merupakan model
yang baik.
4. TAM merupakan model yang parsimoni, yaitu model yang
sederhana tetapi valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
H. Penelitian Terdahulu
Davis (1989) melakukan penelitian tentang Technology Acceptance
Model (TAM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan
pengukuran terhadap tingkat penerimaan terhadap komputer dan sistem
informasi oleh pengguna. Penelitian ini melibatkan 152 pengguna dengan 4
aplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dan survei.
Untuk menghasilkan skala multi-item baru yang memiliki reliabititas dan
validitas yang tinggi, dilakukan pengembangan skala dan pretes dengan
diadakannya 2 studi lapangan. Studi 1 dilakukan pada 112 pengguna 2
sistem interaktif komputer yang berbeda untuk menilai reliabilitas dan
validitas data. Kemudian pada studi 2 ada 40 peserta dan sistem grafis. Data
dari 2 studi ini digunakan untuk menilai hubungan antara kegunaan,
kemudahaan penggunaan, dan self-reported usage. Hasil dari penelitian ini
adalah persepsi manfaat yang dirasakan (perceived usefulness) dan persepsi
kemudahan penggunaan (perceived ease of use) secara signifikan
berkorelasi terhadap penerimaan teknologi.
Venkatesh and Davis (2000) melakukan penelitan tentang TAM
dengan mengembangkan dan menguji perluasan teoritis dari Technology
Acceptance Model (TAM) yang menjelaskan kegunaan yang dirasakan
(perceived usefulness) dan niat penggunaan dalam hal pengaruh sosial dan
proses instrumental kognitif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperluas TAM dengan memasukkan penentu kunci tambahan dari
kegunaan TAM yang dirasakan dan konstruksi niat pengguna dan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memahami bagaimana efek dari meningkatnya pengalaman penggunaan
dari waktu ke waktu. Hasil penelitian TAM 2 memberikan penjelasan rinci
tentang kekuatan kunci yang mendasari penilaian atas kegunaan yang
dirasakan, menjelaskan hingga 60% dari varians dalam penggerak niat
penggunaan yang penting ini. Selain itu, TAM 2 memperluas TAM dengan
menunjukkan bahwa norma subyektif memberikan efek langsung yang
signifikan pada niat penggunaan di atas kegunaan yang dirasakan dan
persepsi kemudahan penggunaan untuk sistem wajib.
Gardner dan Amoroso (2004) dalam riset yang berjudul
“Development of an Instrument to Measure the Acceptance of Internet
Technology by Consumers”. Penelitian ini menguji hubungan antara
konstruksi TAM dalam beberapa penelitian yang dimaksudkan untuk
menjelaskan varians dalam penerimaan teknologi informasi yang berbeda.
Pengembangan rancangan instrumen dalan penelitian ini untuk mengukur
penerimaan teknologi informasi dari konsumen, dirancang menjadi alat
untuk proses pembauran aplikasi berbasis internet setiap individu dan
penyebaran teknologi dari organisasi pada konsumen. Gardner dan
Amoroso (2004) mengembangkan TAM dengan menambah empat variabel
eksternal untuk digunakan meneliti penerimaan konsumen mengembangkan
teknologi internet. Empat variabel eksternal ini adalah gender, experience,
complexity, dan voluntariness. Hasil dari penelitian Gardner dan Amoroso
yang dijadikan acauan untuk penelitian saat ini adalah variabel TAM dan
satu variabel eksternal TAM yaitu experience. Hasil penelitian Gardner dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Amoroso (2004) adalah sebagai berikut: perceived usege dipengaruhi oleh
perceived usefulness dan intention; voluntariness berpengaruh positif
terhadap intention; complexity berpengaruh signifikan terhadap perceived
usefulness dan berpengaruh negarif terhadap perceived usege.
I. Kerangka Berpikir
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh persepsi Pemerintah
Desa terhadap penerimaan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) di
lingkungan Pemerintahan Desa Daerah Kabupaten Ketapang, Kalimantan
Barat.
Pengujian model untuk melihat penerimaan teknologi mengunakan
Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis
(1989) dan Venkatesh and Davis (2000). Konstruk dalam penelitian ini
diambil dari TAM yaitu persepsi kegunaan (Perceived Usefulness), persepsi
kemudahan (Perceived ease of use), sikap menggunakan teknologi (attitude
towards using technology), minat perilaku menggunakan teknologi
(behavioral intention of use), dan penggunaan teknologi sesungguhnya
(actual technology use) yaitu konstruk dasar TAM yang dikembangkan
Davis (1989) yang kemudian dalam penelitian Venkatesh and Davis (2000)
juga digunakan.
Penelitian ini menambahkan satu variabel eksternal yang diambil
dari penelitian Venkatesh and Davis (2000) dan penelitian Igbaria dkk.
(1995), yaitu pengalaman (experience) yang dinilai oleh peneliti sebagai
variabel tambahan yang mendukung penerimaan aplikasi SISKEUDES.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Variabel ini didukung dengan program pelatihan yang dilakukan oleh Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Pemerintah Daerah Kabupaten
Ketapang yang sudah dilakukan selama 2 kali, yaitu pada tahun 2017 dan
tahun 2018. Tahun 2017 sebagai tahap pengenalan yang kemudian
dilakukan pelatihan kepada aparatur desa tentang tahap pertama yaitu tahap
penganggaran. Tahun 2018 dilakukan pelatihan kembali untuk persiapan
penerapan untuk tahun 2019. SISKEUDES yang dapat diterapkan dan
diterima oleh pemerintah desa (aparatur desa) merupakan objek dalam
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kerangka penelitian ini dapat dilihat seperti Gambar 2.2
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian (2018) Sumber: Penelitian turunan dari penelitian Davis (1989), Davis dkk. (1989), Venkatesh and Davis (2000), dan Igbaria dkk. (1995)
Kegunaan
Persepsian
(Perceived
usefulness)
Kemudahaan
Penggunaan
Persepsian
(Perceived Ease of
Use)
Sikap terhadap
menggunakan
teknologi (Attitude
towards using
Technology)
Minat perilaku
menggunakan
teknologi
(Behavioral
Intention to Use)
Penggunaan
teknologi
sesungguhnya
(Actual
technology use)
Pengalaman
(Experience) H1
H3
H6 H7
H2
H4
H5
H8
H9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
J. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep penelitian di atas, hipotesis yang akan
diuji dalam penelitian ini adalah:
1. Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap
Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) terkait penggunaan
SISKEUDES
Davis dkk. (1989) membuktikan bahwa perceived ease of use
mempengaruhi secara positif terhadap perceived usefulness. Dimana
Davis dkk. (1989) menunjukkan bahwa ketika individu merasakan sebuah
teknologi sistem informasi mudah untuk meningkatkan kinerjanya, maka
individu tersebut akan merasakan bahwa sistem yang dipakai adalah
berguna.
Sistem teknologi yang diterapkan diharapkan memberikan
kemudahan bagi pengguna. Jika semakin mudah digunakan, maka
individu tersebut akan semakin percaya bahwa sistem teknologi tersebut
bermanfaat.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H1: Perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness
terkait penggunaan SISKEUDES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap
Sikap Terhadap Menggunakan Teknologi (Attitude Towards Using
Technology) terkait penggunaan SISKEUDES
Davis dkk. (1989) membuktikan konstruk perceived ease of use
mempengaruhi attitude towards using technology. Dimana Davis dkk.
(1989) memunjukkan bahwa ketika individu merasakan kemudahan dari
suatu teknologi sistem informasi, maka akan mempengaruhi sikap individu
untuk menggunakan teknologi tersebut..
Sikap pengguna sistem informasi ditentukan seberapa mudah
sebuah sistem digunakan. Adanya persepsi bahwa sistem teknologi mudah
untuk digunakan, menimbulkan sikap positif dari terhadap penggunaan
teknologi.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H2: Perceived ease of use berpengaruh terhadap attitude towards using
technology terkait penggunaan SISKEUDES
3. Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Terhadap Sikap
Terhadap Menggunakan Teknologi (Attitude Towards Using
Technology) terkait penggunaan SISKEUDES
Davis dkk. (1989) mendefiniskan attitude towards using technology
sebagai perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan
perilaku yang akan ditentukan. Sikap terhadap penggunaan sistem
teknologi yang berupa penerimaan atau penolakan sebagai dampak jika
seseorang menggunakan teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Adanya persepsi seseorang bahwa sistem teknologi memiliki
kegunaan akan muncul sikap untuk menggunakan teknologi.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H3: Perceived usefulness berpengaruh terhadap attitude towards using
technology terkait penggunaan SISKEUDES
4. Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Terhadap Minat
Perilaku Menggunakan Teknologi (Behavioral Intention To Use)
terkait penggunaan SISKEUDES
Dalam Hartono (2007: 116), minat perilaku (behavioral intention) adalah
suatu keinginan (minat) seseorang untuk melakukan sesuatu perilaku
tertentu. Apabila sistem teknologi dapat menunjukan kegunaannya, maka
akan menumbuhkan minat pengguna untuk mengunakannya.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H4: Perceived usefulness berpengaruh terhadap behavioral intention to
use terkait penggunaan SISKEUDES
5. Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Terhadap
Penggunaan Teknologi Sesungguhnya (Actual Technology Use) terkait
penggunaan SISKEUDES
Penelitian Davis dkk. (1989) menunjukkan bahwa konstruk perceived
usefulness mempengaruhi actual technology use, dimana Davis dkk.
(1989) membuktikan bahwa ketika individu merasakan teknologi yang
dipakai berguna untuk meningkatkan kinerjanya maka akan
mempengaruhi penggunaan sesungguhnya dari teknologi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Apabila suatu sistem dapat memberikan kegunaan atau manfaat
kepada seseorang untuk membantu pekerjaannya, maka pengguna akan
menggunakan sistem tersebut.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H5: Perceived usefulness berpengaruh terhadap actual technology use
terkait penggunaan SISKEUDES
6. Sikap Terhadap Menggunakan Teknologi (Atitude Towards Using
Technology) Terhadap Minat Perilaku Menggunakan Teknologi
(Behavioral Intention To Use) terkait penggunaan SISKEUDES
Sikap saat menggunakan teknologi dapat mempengaruhi minat seseorang
dalam menggunakan teknologi. Penelitian Davis dkk. (1989)
menunjukkan bahwa attitude towards using technology memiliki
pengaruh positif terhadap behavioral intention to use. Davis dkk. (1989)
membuktikan bahwa sikap perasaan positif individu dalam menggunakan
teknologi sistem informasi akan berpengaruh terhadap besarnya minat
perilaku individu untuk menggunakan teknologi sistem informasi tersebut.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H6: Atitude towards using technology berpengaruh terhadap behavioral
intention to use terkait penggunaan SISKEUDES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
7. Minat Perilaku Menggunakan Teknologi (Behavioral Intention To
Use) Berpengaruh Terhadap Penggunaan Teknologi Sesungguhnya
(Actual Technology Use) terkait penggunaan SISKEUDES
Penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use)
didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang, dalam
konteks penggunaan teknologi adalah tindakan nyata seseorang dalam
menggunakan teknologi. (Hartono, 2007: 117). Penelitian Davis dkk.
(1989) menunjukkan bahwa behavioral intention merupakan prediksi yang
baik dari penggunaan teknologi oleh pemakai sistem. Apabila individu
sudah memiliki minat untuk mengunakan teknnologi, maka individu
tersebut akan mengunakan teknologinya.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H7: Behavioral intention to use berpengaruh terhadap actual technology
use terkait penggunaan SISKEUDES
8. Pengaruh Pengalaman (Experience) Terhadap Persepsi Kegunaan
(Perceived Usefulness) terkait penggunaan SISKEUDES
Penelitian Igbaria dkk. (1995) menunjukan bahwa empat dari lima variabel
eksternal berpengaruh secara langsung yang signifikan terhadap persepsi
kegunaan (Perceived usefulness), salah satu variabel eksternal tersebut
adalah pengalaman (experience). Pengalaman menggunakan komputer
atau sistem teknologi akan mempengaruhi secara langsung peneriman
sistem melalui perceived usefulness. Apabila seseorang memiliki
pengalmaan dalam menggunakan sebuah sistem, maka akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mempengaruhi persepsi tentang kegunaan dari sebuah sistem itu sendiri.
Semakin berpengalaman, maka semakin besar kegunaan yang dirasakan.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H8: Experience berpengaruh terhadap perceived Usefulness terkait
penggunaan SISKEUDES
9. Pengaruh Pengalaman (Experience) Terhadap Persepsi Kemudahan
(Perceived Ease of Use) terkait penggunaan SISKEUDES
Penelitian Igbaria dkk. (1995) menunjukan bahwa lima variabel eksternal
memiliki efek langsung yang signifikan terhadap persepsi kemudahan
(Perceived ease of use), salah satu variabel eksternal tersebut adalah
pengalaman (experience). Apabila seseorang memiliki pengalaman dalam
mengunakan sebuah sistem, maka akan mempengaruhi persepsi tentang
kemudahan dari sebuah sistem itu sendiri. Semakin seseorang
berpengalaman, maka semakin mudah dalam mengoperasikan sebuah
sistem teknologi.
Berdasarkan pemahaman di atas, hipotesis penelitian:
H9: Experience berpengaruh terhadap perceived Ease of Use terkait
penggunaan SISKEUDES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus (case study) dan
mengunakan pendekatan kuantitatif. Studi kasus merupakan penelitian
dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu
waktu dan kegiatan (program, event, proses, institusi atau kelompok
sosial) serta mengumpulkan informasi yang rinci dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data selama suatu periode tertentu.
(Hermawan dan Leila, 2017: 9).
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah salah satu
dari aparatur desa yang menjadi operator SISKEUDES, baik Kaur
Keuangan atau Bendahara Desa atau Sekretaris Desa di Lingkungan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Ketapang.
2. Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah penerimaan
dan penggunaan SISKEUDES.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Dinas Pemberdayaan Masyakarat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 – April 2019.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam Sugiyono (2018: 130), populasi bukan hanya orang, tetapi juga
objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Desa di setiap
Kecamatan Kabupaten Ketapang.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2018: 131), dalam penelitian kuantitatif,
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalag sensus atau sampling total. Menurut Sugiyono (2018: 140)
Sensus atau sampling total adalah teknik pengambilan sampel di mana
seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua. Sampel dalam
penelitian ini adalah operator dari aplikasi Sistem Keuangan Desa
(SISKEUDES) dari seluruh Pemerintahan Desa di Kabupaten
Ketapang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakaan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari kuesioner. Jenis data berdasarkan sifatnya adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-angka.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, organisasi atau kegaitan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya.
(Sugiyono, 2018: 57).
1. Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)
Perceived Usefulness (PU) didefinisikan sebagai sejauh mana
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan
meningkatkan kinerja pekerjaannya (Hartono, 2007: 114).
2. Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use)
Perceived Ease of Use (PEU) didefinisikan sebagai sejauh mana
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas
dari usaha (Hartono, 2007: 115).
3. Sikap terhadap Menggunakan Teknologi (Attitude Towards Using
Technology)
Menurut Davis dkk. (1989) dalam Hartono (2007: 116) Attitude
Towards Using Technology (ATUT) didefinisikan sebagai perasan
positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang
akan ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4. Minat Perilaku Menggunakan Teknologi (Behavioral Intention to Use)
Behavioral Intention to Use (BIU) adalah suatu keinginan (minat)
seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Hartono, 2007:
116).
5. Penggunaan Teknologi Sesungguhnya (Actual Technology Use)
Actual Technology Use (ATU) adalah tindakan nyata seseorang dalam
menggunakan sistem teknologi. Davis (1989) menggunakan
pengukuran pemakaian sesungguhnya (actual usage), dan Igbaria dkk.
(1995) menggunakan pengukuran pemakaian persepsian (perceived
usage) yang diukur sebagai jumlah waktu yang digunakan untuk
berinteraksi dengan suatu teknologi dan frekuensi penggunaanya
(Hartono, 2007: 117). Dalam penelitian ini adalah pemakaian
sesungguhnya dan jumlah waktu (frekuensi) penggunaan dalam
penerimaan terhadap SISKUEDES.
6. Pengalaman (Experience)
Experience (E) seberapa seseorang pengguna berpengalaman dan tidak
berpengalaman. Penelitian Taylor dan Todd (1995) dalam Hartono
(2007: 176) menemukan perbedaan yang signifikan antara pemakai
sistem yang berpengalaman dan mereka yang belum perpengalaman.
Berdasarkan konteks penelitian ini, pengalaman dilihat dari hasil
program pelatihan yang sudah diberikan oleh Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa
(Apatarur Desa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan
instrumen penelitian sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Davis
(1989), Davis dkk. (1989), Venkatesh and Davis (2000), Igbaria (1995),
Igbaria dkk (1995), dan Gardner dan Amoroso (2004).
Tabel 3.1. Indikator Variabel
Variabel Indikator Sumber
Persepsi Kegunaan
(Perceived
Usefulness)
Pekerjaan lebih cepat Davis dkk. (1989);
Gadner dan Amoroso
(2004) Peningkatan kinerja
Peningkatan produktivitas
Peningkatan efektivitas
Memudahkan dalam pekerjaan
Memberikan manfaat
Persepsi Kemudahan
(Perceived Ease of
Use)
Mudah dipelajari Davis dkk. (1989);
Gadner dan Amoroso
(2004) Mudah dikontrol
Mudah dipahami
Fleksibel
Mudah untuk menjadi terampil
Mudah digunakan
Sikap terhadap
Menggunakan
Teknologi (Attitude
Towards Using
Technology)
Menyenangkan untuk digunakan Davis dkk. (1989);
Gadner dan Amoroso
(2004) Memberikan rasa nyaman
Senang menggunakan
SISKEUDES
SISKEUDES membosankan
Minat Perilaku
Menggunakan
Teknologi
(Behavioral
Intention to Use)
Berniat menggunakan Davis dkk. (1989);
Gadner dan Amoroso
(2004) Menggunakan dalam setiap
kejadian
Berencana terus untuk
menggunakan
Berniat melanjutkan pengunaan
jangka panjang
Penggunaan
teknologi
sesungguhnya
(actual technology
use)
Menggunakan Igbaria (1995)
Frekuensi penggunaan
Pengalaman
(Experience)
Keyakinan Venketash dan Davis
(1996, 2000);
Igbaria (1995)
Igbaria, dkk (1997)
Frekuensi penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
G. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang
menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap subjek, objek, atau kejadian
tertentu (Sugiyono, 2018: 152). Kategori penilaian skala likert yang
digunakan skala likert 1 sampai dengan 5, yaitu:
Indikator Positif
Skor 1: sangat tidak setuju
(STS)
Skor 2: tidak setuju (TS)
Skor 3: ragu-ragu (R)
Skor 4: setuju (S)
Skor 5: sangat setuju (SS)
Indikator Negatif
Skor 1: sangat setuju (SS)
Skor 2: Setuju (S)
Skor 3: Netral (N)
Skor 4: Tidak Setuju (TS)
Skor 5: Sangat Tidak Setuju
(STS)
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan survei. Survei merupakan cara pengumpulan data di mana
peneliti atau pengumpul data mengajukan pertanyaan kepada responden
baik dalam bentuk lisan maupun tulisan (Anwar, 2011: 105).
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2018: 219). Daftar pernyataan
kuesioner sudah disusun secara cermat terlebih dahulu oleh peneliti.
I. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2018: 226), analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis
data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.
1. Deskripsi Data
Deskripsi data dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis data
dengan cara memberikan gambaran dan mendeskripsikan data yang
telah terkumpul yang berhubungan dengan identitas responden tanpa
bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum.
2. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan software SmartPLS
versi 3.0. Analisis Partial Least Squares (PLS) adalah teknik statistik
multivariat yang melakukan pembandingan antara variabel dependen
berganda dan variabel independen berganda. PLS adalah salah satu
metode statistik SEM berbasis varian yang didesain untuk
menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik
pada data, seperti ukuran sampel penelitian kecil, adanya data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
hilang (missing values), dan multikolinearitas (Abdillah dan Hartono,
2015: 161).
a. Evaluasi Model Pengukuran (Quter Model)
Model pengukuran atau outer model menunjukkan bagaimana
setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya
(Ghozali, 2015: 9). Model pengukuran digunakan untuk menguji
validitas konstruk dan reliabilitas instrumen.
1) Uji Validitas
Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat
dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2018: 2). Suatu skala
pengukuran dikatakan valid apabila mengukur dan
menghasilkan pengukuran yang benar. Uji Validitas dalam
Partial least Square (PLS) terdiri dari validitas konvergen dan
validitas diskriminan.
a) Validitas Konvergen
Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa
pengukuran-pengukuran dari suatu konstruk seharusnya
berkorelasi tinggi (Ghozali dan Latan, 2015: 74). Uji
validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif
dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara skor
item/skor komponen dengan skor konstruk) indikator-
indikator yang mengukur konstruk tersebut. Rule of thumb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang digunakan untuk validitas konvergen adalah outer
loading > 0.7, communality > 0.5 dan Average Variance
Extracted (AVE) > 0.5 (Abdillah dan Hartono, 2015: 195)
b) Validitas Diskriminan
Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa
pengukuran-pengukuran konstruk yang berbeda
seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi (Ghozali dan
Latan, 2015: 74). Uji validitas diskriminan dinilai
berdasarkan cross loading pengukuran dengan
konstruknya, yaitu cross loading > 0.7 dalam satu variabel
(Abdillah dan Hartono, 2015: 196)
2) Uji Reliabilitas
Menurut Abdillah dan Hartono (2015: 74), reliabilitas
menunjukkan tingkat konsistensi dan stabilitas alat ukur atau
instrument penelitian dalam mengukur suatu konsep atau
konstruk. Uji reliabilitas menurut Ghozali dan Latan (2015: 75)
dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi dan
ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk.
Dalam PLS-SEM dengan menggunakan program
SmartPLS 3.0, untuk mengukur reliabilitas suatu konstruk
dengan indikator reflektif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability.
Cronbach’s alpha untuk mengukur batas bawah nilai reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
suatu konstruk, sedangkan composite reliability untuk
mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk.
Instrumen dikatakan reliabel apabila;
a) Cronbach’s Alpha untuk Confirmatory research, suatu
variabel > 0.70 maka dapat dikatakan “reliabel” dan
Cronbach’s Alpha untuk Exploratory research, jika
Cronbach’s Alpha suatu variabel > 0.60 masih dapat
diterima, atau dapat dikatakan “reliabel”.
b) Composite Reliability untuk Confirmatory research, suatu
variabel > 0.70 maka dapat dikatakan “reliabel” dan
Composite Reliability untuk Exploratory research 0.60 –
0.70 masih dapat diterima, atau dapat dikatakan “reliabel”.
b. Evalisasi Model Struktural (Inner Model)
Model struktural atau inner model menunjukkan hubungan-
hubungan atau kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk
berdasarkan pada substantive theory (Ghozali dan Latan, 2015:
10). Model struktural dievaluasi dengan melihat nilai R-Square
(𝑅2) untuk setiap variabel dependen sebagai kekuatan prediksi dari
model struktural. Perubahan nilai R-Square dapat digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel laten independen terhadap variabel
laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantive.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SmartPLS
3.0 dengan melihat ukuran signifikan keterdukungan hipotesis
melalui perbandingan nilai t-tabel dan t-statistik. Jika nilai t-
statistik lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-tabel, berarti
hipotesis terdukung. Untuk tingkat keyakinan 95% dengan Aplha
5%, maka nilai t-tabel > 1.96 dan untuk nilai koefisien path atau
inner model menunjukkan tingkat signifikan dan hipotesis dapat
diterima jika p-value < 0.05 (Ghozali dan Latan, 2015: 80).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Pemerintahan Kabupaten Ketapang
Ketapang pada masa kolonial adalah salah satu daerah Afdeling,
bagian karesidenan Kalimantan Barat dengan pusat pemerintahannya di
Pontianak. Afdeling berasal dari Bahasa Belanda yaitu afdeeling yang
berarti sebuah wilayah administratif pada masa pemerintahan Kolonial
Hindia Belanda setingkat kabupaten (Majalah Potret, Edisi 03 Tahun 2018).
Kabupaten Ketapang pada masa Kolonial Belanda dibagi menjadi tiga
onder afdeling, yaitu Sukadana yang berkedudukan di Sukadana, Matan
Hilir yang berkedudukan di Ketapang, dan Matan Hulu yang berkedudukan
di Nanga Tayap. Masing-masing onder afdeling dipimpin oleh seorang
Wedana. Onder afdeling dibagi lagi menjadi onder distrik, yaitu: Sukadana
terdiri dari Onder Distrik Sukadana, Simpang Hilir dan Simpang Hulu,
Matan Hilir terdiri dari Onder Distrik Matan Hilir dan Kendawangan, serta
Matan Hulu terdiri dari Onder Distrik Sandai, Nanga Tayap, Tumbang Titi
dan Marau. Masing-masing Onder Distrik dipimpin oleh seorang Asisten
Werdana.
Status afdeling masih berlaku bahkan setelah masa pemerintahan
Hindia Belanda berakhir dan digantikan oleh Jepang sampai ditahun 1994.
Pada masa pendudukan Jepang, status afdeling tetap sama dengan status
pada jaman kolonial Belanda. Perbedaan masa Jepang dan Belanda hanya
pada kepemimpinan. Pada masa Jepang kepemimpinan diambil alih oleh
Jepang langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Paska kemerdekaan Indonesia dan menjadi sebuah negara yang
berdaulat, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Kabupaten
Ketapang sebagai bagian daerah otonomi Provinsi Kalimantan Barat yang
wilayahnya dipimpin oleh seorang Bupati sebagai Kepala Daerah.
Dasar dari penetapan itu adalah Undang-undang No. 25 tahun 1956
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimatan Barat,
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 27 tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat
No. 3 tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan.
Undang-undang RI No. 6 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupatem
Kayong Utara di Provinsi Kalimantan Barat, maka sejak tanggal 26 Juni
2007, 5 wilayah kecamatan di Kabupaten Ketapang dimekaran menjadi satu
kabupaten baru dengan nama Kabupaten Kayong Utara.
B. Letak dan Luas Wilayah Pemerintahan Kabupaten Ketapang
1. Letak Wilayah
Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00”
Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur. Batas
wilayah Kabupaten Ketapang adalah sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Sanggau. sebelah barat berbatasan
dengan Selat Karimata, sebelah selatan berbatasan dengan Laut jawa, serta
sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan
Kabupaten Sintang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Ketapang secara keseluruhan mencapai 31.588
𝑘𝑚2 dengan luas daratan 30.099 𝑘𝑚2 dan luas perairan 1.489 𝑘𝑚2, serta
memiliki 20 kecamatan, 9 kelurahan dan 253 desa.
C. Visi dan Misi Pemerintahan Kabupaten Ketapang
1. Visi
Kabupaten Ketapang yang maju menuju masyarakat sejahtera.
2. Misi
a. Melaksanakan pemerintahan yang baik.
b. Meningkatkan infrastruktur daerah.
c. Meningkatkan perekonomian masyarakat.
d. Menigkatkan kualitas sumber daya manusia.
e. Pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
f. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di
Kabupaten Ketapang dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
D. Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ketapang
Seiring dengan berlakunya otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten
Ketapang telah melakukan reorganisasi daerah yang terwujud dalam bentuk
Peraturan Daerah No. 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah. Peraturan Daerah tersebut ditindaklanjuti dengan
diterbitkannya Peraturan Bupati Ketapang No. 56 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ketapang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Ketapang merupakan unsur pelaksanaan Pemerintahan dibidang
pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang menjadi
kewenangan daerah, dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
E. Tugas dan Fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa
Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ketapang
sesuai dengan Peraturan Bupati Ketapang No. 56 tahun 2016, mempunyai
tugas membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah
yang terbagi dan terinci secara sistematis kedalam tugas sekretaris, masing-
masing bidang, subbidang dan seksi.
Dinas dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijaan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan desa;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan desa;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaoran di bidang pemberdayaan masyarakat
dan pemerintahan desa;
4. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan desa;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
F. Struktur Pemerintahan Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Ketapang
Gambar 4.1
Bagan Susunan Organisasi
Dinas Pemberdayan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Ketapang
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Ketapang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
G. Daftar Kecataman dan Desa di Wilayah Kabupaten Ketapang
Di Kabupaten Ketapang terdapat 20 kecamatan dan 253 desa, sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa
Kecamatan No. Desa
Air Upas 1 Air Upas
2 Sari Bekayas
3 Air Durian Jaya
4 Harapan Baru
5 Sukaria
6 Banda Sari
7 Membuluh Baru
8 Gahang
9 Mekar Jaya
Benua Kayong 1 Padang
2 Sungai Kinjil
3 Suka Baru
4 Baru
5 Negeri Baru
6 Mekar Sari
7 Kinjil Pesisir
Matan Hilir Utara 1 Sungai Putri
2 Tanjung Baik Budi
3 Kuala Tolak
4 Kuala Satong
5 Laman Satong
Pemahan 1 Pebihingan
2 Lalang Panjang
3 Semayuk Baru
4 Muara Gerunggang\
5 Usaha Baru
6 Kerta Baru
7 Muara Semayok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa (Lanjutan)
Kecamatan No. Desa
Marau 1 Suka Karya
2 Randai
3 Belaban
4 Runjai Jaya
5 Karya Baru
6 Riam Batu Gading
7 Batu Payung Dua
8 Bantan Sari
9 Pelanjau Jaya
10 Rangkung
Jelai Hulu 1 Periangan
2 Tanggerang
3 Kusuma Jaya
4 Penyarang
5 Biku Barana
6 Semantun
7 Riam Danau Kanan
8 Limpang
9 Pasir Mayang
10 Tebing Berseri
11 Deranuk
12 Rangga Intan
13 Pangkalan Suka
14 Teluk Runjai
15 Asam Jelai
16 Air Dua
17 Sidahari
18 Kusik Batu Lapu
19 Karang Dangin
20 Perigi
21 Bayam Raya
22 Pangkalan Paket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa (Lanjutan)
Kecamatan No. Desa
Delta Pawan 1 Sukabangun
2 Kalinilam
3 Paya Kumang
4 Sukabangun Dalam
Muara Pawan 1 Sei. Awan Kanan
2 Sei. Awan Kiri
3 Tempurukan
4 Ulak Medang
5 Tanjung Pura
6 Mayak
7 Tanjung Pasar
8 Suka Maju
Hulu Sungai 1 Menyumbung
2 Senduruhan
3 Cinta Manis
4 Beginci Darat
5 Benua Krio
6 Riam Dadap
7 Sekukun
8 Batu Lapis
9 Krio Hulu
10 Kenyabur
11 Sunge Bengaras
12 Lubuk Kakap
Simpang Dua 1 Semandang Kanan
2 Gema
3 Mekar Jaya
4 Kampar Sebomban
5 Batu Daya
6 Kamora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa (Lanjutan)
Kecamatan No. Desa
Singkup 1 Suka Mulya
2 Sukaraja
3 Bukti Kelambing
4 Muntai
5 Suka Sari
6 Suka Harja
7 Tanah Hitam
8 Pantai Ketikal
Sungai Melayu Raya 1 Beringin Jaya
2 Sei. Melayu Baru
3 Suka Mulya
4 Karya Tani
5 Piansak
6 Jairan Jaya
7 Kepuluk
8 Sungai Melayu Jaya
9 Sungai Melayu
10 Mekar Jaya
11 Makmur Abadai
Simpang Hulu 1 Balai Pinang
2 Semandang Kiri
3 Kualan Hulu
4 Semandang Hulu
5 Merawa
6 Kualan Tengah
7 Kualan Hilir
8 Sekucing Labai
9 Paoh Concong
10 Legong
11 Kenanga
12 Balai Pinang Hulu
13 Sekucing Kualan
14 Labai Hilir
15 Botuh Bosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa (Lanjutan)
Kecamatan No. Desa
Manis Mata 1 Manis Mata
2 Air Dekakah
3 Suka Ramai
4 Suak Burung
5 Silat
6 Terusan
7 Kemuning
8 Kelampai
9 Bukit Gajah
10 Lembah Mukti
11 Asam Besar
12 Batu Sedau
13 Jambi
14 Seguling
15 Kalimantan
16 Pelempangan
17 Sengkuang Merabong
18 Pakit Selaba
19 Sungai Buluh
20 Ratu Elok
21 Mekar Jaya
22 Tribun Jaya
Sandai 1 Sandai
2 Randau Jungkal
3 Penjawaan
4 Muara Jekak
5 Petai Patah
6 Randau
7 Sandai Kiri
8 Demit
9 Pendamar Indah
10 Merimbang Jaya
11 Alam Pakuan
12 Jago Bersatu
13 Istana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa (Lanjutan)
Kecamatan No. Desa
Kendawangan 1 Kendawangan Kanan
2 Kendawangan Kiri
3 Banjar Sari
4 Pangkalan Batu
5 Bangkal Serai
6 Air Hitam Besar
7 Suka Harapan
8 Suka Damai
9 Selimantan Jaya
10 Danau Buntar
11 Mekar Utama
12 Pembedilan
13 Air Hitam Hulu
14 Natai Kuini
15 Keramat Jaya
16 Seriam
17 Kedondong
18 Sungai Jelayan
19 Air Tarap
Matan Hilir Selatan 1 Sungai Jawi
2 Pesaguan Kiri
3 Sungai Pelang
4 Sungai Bakau
5 Pematang Gadong
6 Pesaguan Kanan
7 Sungai Besar
8 Sungai Nanjung
9 Kemuning Biutak
10 Harapan Baru
11 Pagar Mentimun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa (Lanjutan)
Kecamatan No. Desa
Tumbang Titi 1 Tumbang Titi
2 Natai Panjang
3 Serengkah
4 Mahawa
5 Nanga Kelampai
6 Batu Tajam
7 Kalimas Baru
8 Pemuatan Jaya
9 Sengkaharak
10 Belaban Tujuh
11 Segar Wangi
12 Petebang Jaya
13 Aur Gading
14 Beringin Rayo
15 Titi Baru
16 Tanjung Beulang
17 Batu Beransak
18 Serengkah Kanan
19 Sepauhan Raya
20 Jungkal
21 Jelayan
22 Pengatapan Raya
23 Suka Damai
24 Tanjung Maloi
25 Sepuring Indah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa (Lanjutan)
Kecamatan No. Desa
Sungai Laur 1 Riam Bunut
2 Sempurna
3 Bengaras
4 Sepotong
5 Suka Ramai
6 Tanjung Beringin
7 Harapan Baru
8 Randau Limat
9 Bayun Sari
10 Teluk Bayur
11 Tanjung Maju
12 Sungai Daka
13 Mekar Harapan
14 Sinar Kuri
15 Selangkut Raya
16 Lanjut Makar Sari
17 Kepari
18 Teluk Mutiara
19 Merabu Jaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.1
Daftar Kecamatan dan Desa (Lanjutan)
Kecamatan No. Desa
Nanga Tayap 1 Nanga Tayap
2 Pangkalan Telok
3 Pangkalan Suka
4 Betenung
5 Batu Mas
6 Sungai Kelik
7 Lembah Hijau I
8 Lembah Hijau II
9 Siantau Raya
10 Sebadak Raya
11 Simpang Tiga Sembelangaan
12 Mensubang
13 Tajok Kayong
14 Kayong Utara
15 Kayong Hulu
16 Sepakat Jaya
17 Cegolak
18 Pateh Benteng
19 Tanjung Medan
20 Kayung Tuhe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Responden dalam penelitian ini adalah operator aplikasi sistem
keuangan desa (SISKEUDES) yang terdiri dari bendahara desa, atau kaur
keuangan, atau sekretaris desa. Kuesioner yang disebar sebanyak 253
kuesioner sesuai dengan jumlah desa yang ada di Kabupaten Ketapanag,
Kalimantan Barat.
Dari 253 kuesioner yang disebar kepada operator SISKEUDES untuk
seluruh desa di Kabupaten Ketapang, sebanyak 173 kuesioner diterima kembali
yang akan diolah dan menjadi sampel dalam penelitian ini. Sebanyak 80
kuesioner yang tidak kembali dikarenakan ada desa yang tidak mengikuti
pertemuan pelatihan dan ada yang tidak mengembalikan kuesioner. Adapun
rincian pendistribusian dan pengembalian kuesioner dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Tabel 5.1
Persentase Pendistribusian dan Pengembalian Kuesioner
No. Keterangan Jumlah
Kuesioner
Persentase
(%)
1 Distribusi Kuesioner 253 100%
2 Kuesioner Kembali 173 68,38%
3 Kuesioner Tidak kembali 80 31,62%
n sampel = 253
Response Rate = (173/253) x 100% = 68,38%
Sumber: Data diperoleh tahun 2019
Berdasarkan 173 kuesioner yang kembali, semuanya dapat dioleh.
Maka dapat dilihat profil responden aparatur desa di Kabupaten Ketapang
berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan pada tebal berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.2
Profil Responden
Keterangan Jumlah Persentase dari seluruh
responden (%)
Jumlah sampel 173
Jenis Kelamin
1. Perempuan 54 31.21%
2. Laki-laki 119 68.79%
Tingkat pendidikan
1. SD 0 0%
2. SMP 0 0%
3. SMA 131 75.72%
4. Diploma (D3) 21 12.14%
5. Sarjana (S1/S2) 20 11.56%
6. Lainnya (SMK) 1 0.58%
Sumber: Data diperoleh tahun 2019
B. Analsisi Data
1. Model Pengukuran (Outer Model)
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan software SmartPLS
3.0 dengan melihat nilai validitas konvergen dan validitas
diskriminan. Hasil dari pengujian adalah sebagai berikuti:
1) Validitas Konvergen
Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa
pengukuran-pengukuran dari suatu konstruk seharusnya
berkorelasi tinggi (Ghozali dan Latan, 2015: 74). Model
SmartPLS 3.0 dapat dikatakan valid jika outer loading > 0.7
(Abdillah dan Hartono, 2015: 195). Berikut merupakan hasil
outer loading untuk setiap indikator:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 5.3
Outer Loading
Variabel Kode Outer
Loading Keterangan
Persepsi Kegunaan
(Perceived Usefullness)
PU.1 0.886 Valid
PU.2 0.917 Valid
PU.3 0.913 Valid
PU.4 0.907 Valid
PU.5 0.905 Valid
PU.6 0.866 Valid
Persepsi Kemudahan
(Perceived Ease of Use)
PEU.1 0.805 Valid
PEU.2 0.795 Valid
PEU.3 0.825 Valid
PEU.4 0.857 Valid
PEU.5 0.866 Valid
PEU.6 0.824 Valid
Sikap terhadap
menggunakan teknologi
(Attitude Towards Using
Technology)
ATUT.1 0.905 Valid
ATUT.2 0.940 Valid
ATUT.3 0.870 Valid
ATUT.4 0.438 Tidak valid
Minat perilaku
menggunakan teknologi
(Behavioral Intention to
Use)
BIU.1 0.724 Valid
BIU.2 0.817 Valid
BIU.3 0.513 Tidak valid
BIU.4 0.835 Valid
BIU.5 0.759 Valid
Pengalaman (Experience) E.1 0.960 Valid
E.2 0.443 Tidak valid
Penggunaan teknologi
sesungguhnya (Actual
Technology use)
ATU.1 0.945 Valid
ATU.2 -0.315 Tidak valid
Sumber: Diolah tahun 2019
Berdasarkan hasil uji pada Tabel 5.3 terdapat indikator yang
mempunyai nilai outer loading kurang dari 0.7. Sehingga
indikator tersebut perlu dilakukan dropping karena nilai outer
loading kurang dari 0.7. Selanjutnya perlu dilakukan pengujian
ulang terhadap indikator yang tersisa untuk mendapatkan
keyakinan bahwa semua indikator memiliki outer loading > 0.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berikut hasil pengujian ulang untuk outer loading, pada Tabel
5.4:
Tabel 5.4
Outer loading setelah pengujian ulang
Variabel Kode Outer
Loading Keterangan
Persepsi Kegunaan
(Perceived Usefullness)
PU.1 0.886 Valid
PU.2 0.917 Valid
PU.3 0.913 Valid
PU.4 0.907 Valid
PU.5 0.905 Valid
PU.6 0.866 Valid
Persepsi Kemudahan
(Perceived Ease of Use)
PEU.1 0.804 Valid
PEU.2 0.796 Valid
PEU.3 0.825 Valid
PEU.4 0.857 Valid
PEU.5 0.866 Valid
PEU.6 0.824 Valid
Sikap terhadap
menggunakan teknologi
(Attitude Towards Using
Technology)
ATUT.1 0.919 Valid
ATUT.2 0.950 Valid
ATUT.3 0.874 Valid
Minat perilaku
menggunakan teknologi
(Behavioral Intention to
Use)
BIU.1 0.744 Valid
BIU.2 0.809 Valid
BIU.4 0.846 Valid
BIU.5 0.762 Valid
Pengalaman (Experience) E.1 1.000 Valid
Penggunaan teknologi
sesungguhnya (Actual
Technology use)
ATU.1 1.000 Valid
Sumber: Diolah tahun 2019
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas, didapatkan hasil bahwa nilai
outer loading untuk masing-masing indikator memiliki nilai lebih
dari 0.7 (> 0.7), ini menunjukkan bahwa semua indikator pada
Tabel 5.4 telah memenuhi salah satu syarat dari validitas
konveregen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Selain itu uji validitas konvergen dilihat dari nilai Average
Variance Extracted (AVE). Pada SmartPLS 3.0 konstruk dapat
dikatakan valid jika nilai AVE > 0.5 (Abdillah dan Hartono,
2015: 195). Nilai AVE dalam model dapat dilihat pada Tabel 5.5:
Tabel 5.5
Nilai AVE
Average Variance
Extracted (AVE)
Perceived Usefullnes 0.808
Perceived Ease of Use 0.687
Attitute 0.837
Behavioral Intention 0.626
Experience 1.000
Actual Technology Use 1.000
Sumber: Diolah tahun 2019
Berdasarkan hasil perhitungan dari SmartPLS 3.0 nilai
masing-masing indikator pada Tabel 5.5 menunjukkan nilai
Average Variance Extracted (AVE) dengan kriteria > 0.5. Hasil
pengujian pada Tabel 5.4 dan Tabel 5.5 menunjukkan nilai outer
loading > 0.7 dan Average Variance Extracted (AVE) > 0.5 telah
memenuhi syarat, maka validitas konvergen telah terpenui.
2) Validitas Diskriminan
Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa
pengukuran-pengukuran konstruk yang berbeda seharusnya tidak
berkorelasi dengan tinggi (Ghozali dan Latan, 2015: 74). Uji
validitas deskriminan dinilai berdasarkan cross loading
pengukuran dengan konstruknya yaitu ditunjukkan dengan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
cross loading > 0.7 dalam satu variabel (Abdillah dan Hartono,
2015: 196). Nilai cross loading ditunjukkan Tabel 5.6:
Tabel 5.6
Cross loading PU PEU ATUT BIU E ATU
PU.1 0.886 0.607 0.553 0.566 0.411 0.193
PU.2 0.917 0.600 0.593 0.589 0.419 0.271
PU.3 0.913 0.622 0.600 0.575 0.436 0.248
PU.4 0.907 0.572 0.532 0.550 0.369 0.190
PU.5 0.905 0.686 0.585 0.600 0.475 0.200
PU.6 0.866 0.573 0.565 0.622 0.372 0.140
PEU.1 0.498 0.804 0.542 0.422 0.466 0.168
PEU.2 0.759 0.796 0.641 0.607 0.384 0.175
PEU.3 0.454 0.825 0.485 0.458 0.436 0.138
PEU.4 0.560 0.857 0.591 0.546 0.458 0.237
PEU.5 0.596 0.866 0.621 0.470 0.468 0.120
PEU.6 0.458 0.824 0.593 0.483 0.445 0.186
ATUT.1 0.547 0.680 0.919 0.516 0.402 0.174
ATUT.2 0.614 0.676 0.950 0.598 0.404 0.125
ATUT.3 0.584 0.572 0.874 0.528 0.433 0.165
BIU.1 0.492 0.494 0.457 0.744 0.264 0.143
BIU.2 0.467 0.471 0.477 0.809 0.344 0.275
BIU.4 0.576 0.486 0.502 0.846 0.410 0.236
BIU.5 0.516 0.468 0.461 0.762 0.374 0.182
E.1 0.461 0.533 0.451 0.443 1.000 0.300
ATU.1 0.231 0.300 0.168 0.266 0.207 1.000
Sumber: Diolah tahun 2019
Berdasarkan Tabel 5.6 dapat diketahui hasil perhitungan dari
SmartPLS 3.0 bahwa semua indikator dari masing-masing
variabel dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat validitas
diskriminan, yaitu nilai cross loading > 0.7 (Abdillah dan
Hartono, 2015: 196).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi dan stabilitas alat ukur
atau instrumen penelitian dalam mengukur suatu konsep atau konstruk
(Abdilah dan Hartono, 2015: 74). Uji reliabilitas dapat dilihat dari
nilai cronbach’s alpha dan composite reliability. Cronbach’s alpha
untuk mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk,
sedangkan composite reliability untuk mengukur nilai sesungguhnya
reliabilitas suatu konstruk. Nilai cronbach’s alpha dan composite
reliability dapat ditunjukkan pada Tabel 5.7:
Tabel 5.7
Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability
Variabel Cronbach's
Alpha
Composite
Reliability
Persepsi Kegunaan
(Perceived Usefullness) 0.953 0.962
Persepsi Kemudahan
(Perceived Ease of Use) 0.909 0.929
Sikap terhadap menggunakan
teknologi (Attitude Towards Using
Technology)
0.902 0.939
Minat perilaku menggunakan
teknologi (Behavioral Intention to
Use)
0.800 0.870
Pengalaman (Experience) 1.000 1.000
Penggunaan teknologi
sesungguhnya
(Actual Technology use)
1.000 1.000
Sumber: Diolah tahun 2019
Suatu konstruk dikatakan reliabel jika cronbach’s alpha > 0.70
dan composite reliability > 0.70 (Ghozali dan Laten, 2015: 75).
Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa instrumen kuesioner
pada penelitian ini telah memenuhi ketentuan reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Model Struktural (Inner Model)
Model struktural atau inner model menunjukkan hubungan-hubungan atau
kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk berdasarkan pada
substantive theory (Ghozali dan Latan, 2015: 10). Model struktural
dievaluasi dengan melihat nilai R-Square (𝑅2) untuk setiap variabel
dependen sebagai kekuatan prediksi dari model struktural. Nilai R-Square
(𝑅2) ditunjukkan pada Tabel 5.8:
Tabel 5.8
Laten Variable Correlations
Variabel R-Square
Persepsi kegunaan
(Perceived Usefullness) 0.476
Persepsi Kemudahan
(Perceived Ease of Use) 0.284
Sikap terhadap menggunakan teknologi (Attitude
Towards Using Technology) 0.542
Minat perilaku menggunakan teknologi (Behavioral
Intention to Use) 0.480
Penggunaan teknologi sesungguhnya
(Actual Technology use) 0.077
Sumber: Diolah tahun 2019
Berdasarkan Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa:
a. Nilai R-Square untuk persepsi kegunaan (perceived usefullness)
adalah sebesar 0.476. Hal ini berarti bahwa persentase besarnya
pengaruh persepsi kemudahan (perceived ease of use) dan
pengalaman (experience) terhadap persepsi kegunaan (perceived
usefulness) adalah sebesar 47.6%, sedangkan sisanya yaitu 52.4%
dipengaruhi oleh faktor lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
b. Nilai R-square untuk persepsi kemudahan (perceived ease of use)
adalah sebesar 0.284. Hal ini berarti bahwa persentase besarnya
pengaruh pengalaman (experience) terhadap persepsi kemudahan
(perceived ease of use) adalah sebesar 28.4%, sedangkan sisanya yaitu
71.6% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
c. Nilai R-square untuk sikap menggunakan teknologi (attitude towards
using technology) adalah sebesar 0.542. Hal ini berarti bahwa
persentase besarnya pengaruh persepsi kegunaan (perceived
usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap
sikap menggunakan teknologi (attitude towards using technology)
adalah sebesar 54.2%, sedangkan sisanya yaitu 45.8% dipengaruhi
oleh faktor lain.
d. Nilai R-square untuk minat perilaku menggunakan teknologi
(behavioral intention of use) adalah sebesar 0.480. Hal ini berarti
bahwa persentase besarnya pengaruh persepsi kegunaan (perceived
usefulness) dan sikap menggunakan teknologi (attitude towards using
technology) terhadap minat perilaku menggunakan teknologi
(behavioral intention of use adalah sebesar 48%, sedangkan sisanya
yaitu 52% dipengaruhi oleh faktor lain.
e. Nilai R-square untuk penggunaan teknologi sesungguhnya (actual
technology use) adalah sebesar 0.077. Hal ini berarti bahwa persentase
besarnya pengaruh persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan
minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention of use)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use)
adalah sebesar 7.7%, sedangkan sisanya yaitu 92.3% dipengaruhi oleh
faktor lain.
3. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Bootstrapping
pada perangkat lunak SmartPLS 3.0 dengan melihat ukuran signifikan
keterdukungan hipotesis melalui perbandingan nilai t-table dan t-statistik.
Untuk tingkat keyakinan 95% dengan Aplha 5%, maka nilai t-statistik >
1.96 dan untuk nilai koefisien path atau inner model menunjukan tingkat
signifikan dan hipotesis dapat diterima jika p-value < 0.05 (Ghozali dan
Latan, 2015: 80). Berikut merupakan tabel hasil perhitungan untuk uji
hipotesis:
Tabel 5.9
Path Coefficients dan P-Values
Keterangan T
Statistics
P
Values Hasil
H1 PEU -> PU 7.982 0.000 Terdukung
H2 PEU -> ATUT 5.411 0.000 Terdukung
H3 PU -> ATUT 2.807 0.005 Terdukung
H4 PU -> BIU 5.406 0.000 Terdukung
H5 PU -> ATU 0.952 0.342 Tidak Terdukung
H6 ATUT -> BIU 3.651 0.000 Terdukung
H7 BIU -> ATU 1.878 0.061 Tidak Terdukung
H8 E -> PU 1.608 0.108 Tidak Terdukung
H9 E -> PEU 9.004 0.000 Terdukung
Sumber: Diolah tahun 2019
Berdasarkan data pada Tabel 5.9 menunjukkan bahwa t-statistik lebih
besar dari 1.96 dapat diketahui bahwa 6 hipotesis dalam penelitian ini
terdukung atau diterima dan 3 hipotesis dalam penelitian ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
terdukung atau ditolak. Hipotesis yang tidak terdukung atau ditolak yaitu
H5 dengan nilai t-statistik 0.952 (< 1.96) dan p-values 0.342 (>0.05), H7
dengan nilai t-statistik 1.878 (<1.96) dan p-values 0.061 (>0.05), dan H8
dengan nilai t-statistik 1.608 (<1.96) dan p-values 0.108 (>0.05).
C. Pembahasan
Penelitian ini menganalisis tentang persepsi pemerintahan desa (aparatur
desa) mengenai penerimaan aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES)
yang pada tahun 2019 mulai akan diwajibkan untuk pengelolaan keuangan desa
di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Penelitian ini mengadaptasi teori
penerimaan teknologi (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1989) dalam
penelitiannya yang berjudul Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, And
User Acceptance Of Information Technology.
Penelitian ini menguji sembilan hipotesis, yaitu:
1. Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap
Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Terkait Penggunaan
SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 7.982 > 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.000 <
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan (perceived ease of
use) memiliki pengaruh terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness).
Dengan demikian hipotesis 1 (H1) dalam penelitian ini terdukung atau
diterima. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Davis dkk. (1989) yang membuktikan bahwa perceived ease of use memiliki
pengaruh signifikan terhadap perceived usefulness.
Penerimaan H1 mengindikasikan bahwa aparatur desa yang menjadi
operator SISKEUDES merasakan adanya kemudahan saat menggunakan
aplikasi SISKEUDES yang meningkatkan persepsi bahwa aplikasi
SISKEUDES berguna sehingga akan membantu menyelesaikan pekerjaan.
Semakin seseorang paham dengan cara kerja sebuah sistem informasi
teknologi, akan memudahkan dalam pengoperasian sistem tersebut. Jika
operator aplikasi SISKEUDES merasa mudah dalam mengoperasikan
SISKEUDES, maka penyelesaian pekerjaan menggunakan aplikasi
SISKEUDES menjadi lebih cepat sehingga pekerjaan lebih efisien dan
efektif.
2. Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap
Sikap Terhadap Menggunakan Teknologi (Attitude Towards Using
Technology) Terkait Penggunaan SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 5.411 > 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.000 <
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan (perceived ease of
use) memiliki pengaruh terhadap sikap terhadap menggunakan teknologi
(attitude towards using technology). Dengan demikian hipotesis 2 (H2)
dalam penelitian ini terdukung atau diterima. Penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Davis dkk. (1989) yang membuktikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
perceived ease of use memiliki pengaruh signifikan terhadap attitude
towards using technology.
Penerimaan H2 mengindikasikan bahwa ketika aparatur desa yang
menjadi operator SISKEUDES merasakan kemudahan dalam menggunakan
aplikasi SISKEUDES, akan memunculkan sikap posfitif untuk
menggunakan SISKEUDES. Semakin seseorang merasa mudah dalam
menggunakan sistem informasi, maka akan menimbulakan ketertarikan
terhadap sistem tersebut yang kemudian memunculkan sikap yang positif
untuk menggunakan sistem tersebut.
3. Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Terhadap Sikap
Terhadap Menggunakan Teknologi (Attitude Towards Using
Technology) Terkait Penggunaan SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 2.807 > 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.000 <
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan (perceived usefulness)
memiliki pengaruh terhadap sikap terhadap menggunakan teknologi
(attitude towards using technology). Dengan demikian hipotesis 3 (H3)
dalam penelitian ini terdukung atau diterima. Penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Davis dkk. (1989) yang membuktikan bahwa
perceived usefulness memiliki pengaruh signifikan terhadap attitude
towards using technology.
Penerimaan H3 membuktikan bahwa ketika aparatur desa yang
menjadi operator SISKEUDES memiliki pandangan bahwa SISKEUDES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
berguna, maka akan muncul sikap positif untuk menggunakan teknologi.
Semakin seseorang merasa sistem informasi berguna, maka akan
mempengaruhi kepercayaan tentanng proses pengambilan keputusan.
Dengan demikian, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
berguna maka dia akan menggunakannya (Hartono, 2007: 114). Sikap
positif dan ketertarikan dari operator SISKEUDES karena adanya persepsi
bahwa aplikasi SISKEUDES membantu dalam meningkatkan kinerja
pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolan keuangan.
4. Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Terhadap Minat
Perilaku Menggunakan Teknologi (Behavioral Intention To Use)
Terkait Penggunaan SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 5.406 > 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.000 <
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan (perceived usefulness)
memiliki pengaruh terhadap minat perilaku menggunakan teknologi
(behavioral intention to use). Dengan demikian hipotesis 4 (H4) dalam
penelitian ini terdukung atau diterima. Dalam Hartono (2007:116), minat
perilaku (behavioral intention) adalah suatu keinginan (minat) seseorang
untuk melakukan sesuatu perilaku tertentu. Apabila sistem teknologi dapat
menunjukkan kegunaannya, maka akan menumbuhkan minat penggua
untuk mengunakannya.
Penerimaan H4 mengindikasikan bahwa aparatur desa yang menjadi
operator SISKEUDES merasa bahwa sistem berguna atau memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
manfaat bagi pekerjaan mereka, sehingga akan muncul minat untuk
menggunakan SISKEUDES untuk membantu menyelesaikan pekerjaan.
Persepsi dari aparatur desa yang menganggap bahwa aplikasi SISKEUDES
berguna dalam membantu meningkatkan kinerja pekerjaan, akan
mempengaruhi keputusan (minat atau keinginan) untuk menggunakan
aplikasi SISKEUDES dalam penyelesaian pekerja yang berkaitan dengan
pengelolan keuangan.
5. Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Terhadap
Penggunaan Teknologi Sesungguhnya (Actual Technology Use) Terkait
Penggunaan SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 0.952 < 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.342 >
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan (perceived usefulness)
tidak memiliki pengaruh terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya
(actual technology use). Dengan demikian hipotesis 5 (H5) dalam penelitian
ini tidak terdukung atau ditolak. Penelitian ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Davis dkk. (1989) yang menunjukkan bahwa konstruk
perceived usefulness mempengaruhi actual technology use.
Perceived usefulness tidak memiliki pengaruh terhadap actual
technology use. Penggunaan sesungguhnya dalam penelitian ini sesuai
dengan penelitian Igbaria dkk. (1995), diukur dengan jumlah waktu yang
digunakan untuk berinteraksi dengan aplikasi SISKEUDES dan frekuensi
penggunaanya. Walaupun operator SISKEUDES merasa bahwa aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
SISKEUDES memiliki kegunaan atau manfaat yang membantu pekerjaan
mereka, tetapi karena sejak tahun 2017 sampai dengan awal tahun 2019
masih dalam tahap persiapan sehingga minimnya jumlah waktu dari
operator SISKEUDES untuk berinteraksi dengan aplikasi SISKEUDES.
Penggunaan aplikasi SISKEUDES yang belum diwajibkan dalam
pengelolan keuangan desa yang menjadi faktor utama jumlah waktu yang
sedikit dalam berinteraksi dengan aplikasi SISKEUDES.
6. Pengaruh Sikap Terhadap Menggunakan Teknologi (Atitude Towards
Using Technology) Terhadap Minat Perilaku Menggunakan Teknologi
(Behavioral Intention To Use) Terkait Penggunaan SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 3.651 > 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.000 <
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa sikap terhadap menggunakan teknologi
(atitude towards using technology) memiliki pengaruh terhadap minat
perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use). Dengan
demikian hipotesis 6 (H6) dalam penelitian ini terdukung atau diterima.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Davis dkk. (1989)
yang menunjukkan bahwa attitude towards using technology memiliki
pengaruh positif terhadap behavioral intention to use.
Penerimaan H6 mengindikasikan bahwa sikap perasaan positif
individu dalam menggunakan teknologi sistem informasi akan berpengaruh
terhadap besarnya minat perilaku individu untuk menggunakan teknologi
sistem informasi tersebut. Karena sudah memiliki sikap positif dan tertarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
untuk menggunakan aplikasi SISKEUDES dalam menyelesaikan pekerjaan
yang berkaitan dengan pengelolan keuangan desa, maka muncul keputusan
untuk menggunakan. Keputusan tersebut berkaitan dengan minat atau
keinginan yang mempengaruhi perilaku aparatur desa dalam menggunakan
aplikasi SISKEUDES.
7. Pengaruh Minat Perilaku Menggunakan Teknologi (Behavioral
Intention To Use) Terhadap Penggunaan Teknologi Sesungguhnya
(Actual Technology Use) Terkait Penggunaan SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 1.878 < 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.061 >
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa minat perilaku menggunakan teknologi
(behavioral intention to use) memiliki pengaruh terhadap penggunaan
teknologi sesungguhnya (actual technology use). Dengan demikian
hipotesis 7 (H7) dalam penelitian ini tidak terdukung atau ditolak.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Davis dkk.
(1989) yang menunjukkan bahwa behavioral intention merupakan prediksi
yang baik dari penggunaan teknologi oleh pemakai sistem.
Behavioral intention to use tidak memiliki pengaruh terhadap actual
technology use disebabkan karena proses pengadopsian sistem yang belum
sepenuhnya dilakukan. Berdasarkan hipotesis 6 yang menyatakan bahwa
sikap positif mempengaruhi minat dalam menggunakan aplikasi
SISKEUDES, tetapi penggunaan secara nyata dalam menyelesaikan
pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolan keuangan desa belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
menggunakan aplikasi SISKEUDES karena aplikasi SISKEUDES belum
diwajibkan. Ini dibuktikan dengan jawaban pada kuesioner tentang
penggunaan secara nyata, 40 responden yang menyatakan bahwa kurang
dari sekali dalam sebulan menggunakan aplikasi SISKEUDES, 41
responden yang menyatakan sekali dalam sebulan menggunakan aplikasi
SISKEUDES, dan 77 responden yang menyatakan beberapa kali dalam
sebulan menggunakan aplikasi SISKEUDES. Penggunaan sesungguhnya
dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian Igbaria dkk. (1995), diukur
dengan jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan aplikasi
SISKEUDES dan frekuensi penggunaanya.
8. Pengaruh Pengalaman (Experience) Terhadap Persepsi Kegunaan
(Perceived Usefulness) Terkait Penggunaan SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 1.608 < 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.108 >
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman (experience) tidak memiliki
pengaruh terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness). Dengan
demikian hipotesis 8 (H8) dalam penelitian ini tidak terdukung atau
ditolak. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Igbaria dkk. (1995) yang menunjukan bahwa pengalaman merupakan salah
satu variabel ekternal yang secara langsung berpengaruh terhadap kegunaan
persepsian (perceived usefulness).
Pengalaman tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi kegunaan
(perceived usefulness) terkait penggunaan aplikasi SISKEUDES, ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dikarenakan pengalaman yang diukur dalam penelitian ini adalah
pengalaman dalam menggunakan aplikasi sejenis, di mana kegunaan atau
manfaat dari aplikasi sejenis tidak bisa disamakan dengan kegunaan atau
manfaat dari aplikasi SISKEUDES. Aparatur desa yang menjadi operator
aplikasi SISKEUDES diberikan pelatihan dan pendampingan untuk
mengoperasikan aplikasi SISKEUDES, sehingga mendapatkan pengalaman
yang sama dalam penggunaan dan pengoperasian aplikasi SISKEUDES
9. Pengaruh Pengalaman (Experience) Terhadap Kemudahan Persepsi
Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terkait Penggunaan SISKEUDES
Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan
nilai t-statistik sebesar 9.004 > 1.96 dengan nilai p-values sebesar 0.000 <
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman (experience) memiliki
pengaruh terhadap kemudahan persepsi kemudahan (perceived ease of use).
Dengan demikian hipotesis 9 (H9) dalam penelitian ini terdukung atau
diterima. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Igbaria
dkk. (1995) yang membuktikan bahwa pengalaman memiliki efek langsung
yang signifikan terhadap kemudahan persepsian (perceived ease of use).
Penerimaan H9 menunjukkan bahwa semakin berpengalaman
seseorang dalam menjalankan sistem yang sejenis, maka akan semakin
mudah dalam belajar untuk mengoperasikan aplikasi SISKEUDES. Jika
seseorang memiliki pengalaman yang cukup dalam pengoperasian sebuah
sistem informasi, maka akan lebih lugas untuk mengoperasikan sistem
sejenis yang mungkin dalam pengoperasiannya ada sedikit kemiripan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa persepsi Pemerintahan Desa di Kabupaten Ketapang
terhadap penerimaan dan penggunaan aplikasi SISKEUDES adalah:
1. Terkait penggunaan SISKEUDES persepsi kemudahan (perceived ease of
use) memiliki pengaruh terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness).
2. Terkait penggunaan SISKEUDES persepsi kemudahan (perceived ease of
use) memiliki pengaruh terhadap Sikap menggunakan teknologi (attitude
towards using technology).
3. Terkait penggunaan SISKEUDES persepsi kegunaan (perceived usefulness)
memiliki pengaruh terhadap sikap terhadap menggunakan teknologi
(attitude towards using technology).
4. Terkait penggunaan SISKEUDES persepsi kegunaan (perceived usefulness)
memiliki pengaruh terhadap minat perilaku menggunakan teknologi
(behavioral intention to use).
5. Terkait penggunaan SISKEUDES persepsi kegunaan (perceived usefulness)
tidak memiliki pengaruhi terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya
(actual technology use).
6. Terkait penggunaan SISKEUDES sikap terhadap menggunakan teknologi
(attitude towards using technology) memiliki pengaruh terhadap minat
perilaku memggunakan teknologi (behavioral intention to use).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
7. Terkait penggunaan SISKEUDES minat perilaku memggunakan teknologi
(behavioral intention to use) tidak memiliki pengaruh terhadap penggunaan
teknologi sesungguhnya (actual technology use).
8. Terkait penggunaan SISKEUDES pengalaman (experience) memiliki
pengaruh terhadap persepsi kemudahan (perceived ease of use).
9. Terkait penggunaan SISKEUDES pengalaman (experience) tidak memiliki
pengaruh terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness).
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, Pemerintah Desa di Kabupaten
Ketapang menerima aplikasi SISKEUDES. Penerimaan ini dilihat dari
hipotesis terdukung yaitu H1, H2, H3, H4, H6, dan H9. Semakin seseorang
menganggap aplikasi SISKEUDES mudah untuk digunakan, maka muncul
persepsi bahwa aplikasi tersebut berguna. Semakin seseorang menganggap
aplikasi SISKEUDES mudah untuk digunakan, maka muncul sikap untuk
menggunakan. Semakin seseorang merasa aplikasi SISKEDUES berguna,
maka muncul minat untuk menggunakan. Semakin seseorang memiliki sikap
untuk menggunakan aplikasi, maka muncul minat untuk menggunakan. Dan
semakin berpengalaman seseorang dalam menjalankan sebuah teknologi
sejenis, maka muncul persepsi bahwa teknologi itu mudah untuk digunakan.
Penelitian ini juga menghasilkan bahwa penggunaan sesungguhnya
tidak dipengaruhi oleh kegunaan persepsian dan minat perilaku menggunakan
teknologi. Penggunaan sesungguhnya dalam penelitian ini sesuai dengan
penelitian Igbaria dkk. (1995), diukur dengan jumlah waktu yang digunakan
untuk berinteraksi dengan aplikasi SISKEUDES dan frekuensi penggunaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa pengalaman tidak
mempengaruhi kegunaan persepsian.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang terjadi dalam penelitian ini adalah:
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak mencakup keseluruhan
desa yang ada di Kabupaten Ketapang. Ada 253 desa dan yang menjadi
responden dalam penelitian adalah 173 desa. Hal ini dikarenakan
pengambilan data dilakukan pada saat pertemuan pelatihan pengelolaan
keuangan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Ketapang dan 80 desa tidak hadir.
2. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan tidak mencakup nama desa
yang menjadi responden, sehingga peneliti kesulitan untuk mengetahui desa
mana yang belum mengisi kueisoner.
3. Responden dalam penelitian ini ada yang belum pernah sama sekali
menggunakan aplikasi SISKEUDES.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang diberikan peneliti sebagai
berikut:
1. Bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Kabupaten
Ketapang untuk tetap memberikan pendampingan terhadap operator
SISKEUDES setelah pengelolaan keuangan berbasis aplikasi SISKEDUES.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Hal ini dapat menambah pemahaman dari Pemerintahan Desa yang menjadi
operator SISKEUDES untuk memahami lebih dalam tentang aplikasi
SISKEUDES.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel eksternal,
seperti voluntariness, complexity, dan subjective norms sebagai faktor yang
mempengaruhi penerimaan dan penggunaan. Selain itu juga dapat
melakukan penelitian dengan objek penelitian pada Kabupaten lain dan
dengan sistem lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Willy. dan Jogiyanto HM. 2015. Partial Least Square. Penerbit Andi:
Yogyakarta.
Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology. Management Information
System Quartely. September: 319-358, 1989.
Davis, F.D., Bagozzi, R.p, dan Warshaw, P.R. 1989. “User Acceptance of
Computer Technology: A Comparison of Two Theoritical Models”.
Management Science (35:8), pp. 982-1003.
Gardner, C. dan Amoroso D.L. “Development of an Instrument to Measure the
Acceptance of Internet Technology by Consumers,” proceeding of the
37th Hawaii International Conference on System Science, 2004.
Ghozali, Imam. dan Hengky Latan. 2015. Partial Least Squates Konsep, Teknik dan
Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0. badan penerbit Undip.
Semarang.
Hernawan, Asep. dan Husna Leila Yusran. 2017. Penelitian Bisnis Pendekatan
Kuantitatif. Kencana. Depok.
HM, Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Andi Offset. Yogyakarta.
Igbaria, M., Guimaraes, T., & Davis, G.B. “Testing the Determinants of
MicrocomputerUsage via a Structural Equation Model,” Journal of
Management Information System (11), 1995, pp. 87-114.
Igbaria, M., Zinatelli, N., Cragg, P., dan Cavaye, A.L.M.”Personal Computing
Acceptance Factor in Small Firms: A Structural Equation Model,” MIS
Quartery (21:3), 1997,pp.279-305.
Leaflet Simda Desa. http://www.bpkp.go.id/ Diakses pada 15 Oktober 2018
Pemerintahan Kabupaten Ketapang http://www.ketapangkab.go.id/ Diakses pada
15 Oktober 2018
Peraturan Bupati Ketapang Nomor 10 tahun 2017 tentang Pedoman Penglolaan
Keuangan Desa.
Peraturan Bupati Ketapang Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
Permendagri Nomor 144 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
Petunjuk Pengoperasian Aplikasi Sistem keuangan Desa http://www.bpkp.go.id/
Diakses pada 15 Oktober 2018
PP Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Sanusi, Anwar.2011.Mitodelogi Penelitian Bisnis.Selemba Empat,Jakarta.
Sugiyono.2018.Metode Penelitian Kuantitatif.Alfabeta.Bandung.
Tim Potret Humas Ketapang, Majalah Potret Edisi 01 tahun 2018.
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
UU Nomor 60 tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari APBN.
Venkatesh, V. dan Davis, F.D.A Theoretical Extension of the Technology
Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies.Management
Science (46:2).2000.pp. 186-204.
Yuliansyah, dan Rusmianto. 2016. Akuntansi Desa. Selemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 1:
Kuesioner Penelitian
IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Jabatan : .........................................................
Usia : ..................................................
Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA Diploma (D3)
Sarjana (S1/S2) Lainnya
...............................................
Petunjuk pengisian:
1. Pilih jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
setiap pernyataan hanya boleh diisikan satu jawaban.
2. Mohon memberi tanda centang (✓) di kolom yang telah disediakan.
STS : Sangat Tidak setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No. Pernyataan STS TS N S SS
I. Persepsi Kegunaan SISKEUDES
1. Menggunakan SISKEUDES memungkinkan
saya menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
2. Menggunakan SISKEUDES meningkatkan
capaian kerja (kinerja) saya
3. Menggunakan SISKEUDES meningkatkan
produktivitas kerja saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4. Menggunakan SISKEUDES meningkatkan
efektifitas saya dalam bekerja
5. SISKEUDES memudahkan saya
menyelesaikan pekerjaan saya
6. Secara umum SISKEUDES berguna dalam
pekerjaan saya.
II. Persepsi Kemudahan Penggunaan SISKEUDES
7. Mudah bagi saya untuk belajar
mengoperasikan SISKEUDES
8. SISKEUDES akan memudahkan saya
mengerjakan apa yang saya maksudkan
No. Pernyataan STS TS N S SS
9. Menurut saya SISKEUDES itu aplikasi yang
jelas dan mudah dipahami.
10. Menurut saya SISKEUDES cukup fleksibel
ketika digunakan.
11. Mudah bagi saya untuk menjadi terampil
menggunakan SISKEUDES
12. Sacara umum SISKEUDES mudah untuk
digunakan.
III. Sikap terhadap Penggunaan SISKEUDES
13. Menggunakan SISKUEDES itu “asyik”
14. Menggunakan SISKEUDES memberikan
banyak kesenangan bagi saya
15. Saya menikmati SISKEUDES ketika
mengoperasikannya
16. Menggunakan SISKEUDES itu
membosankan
IV. Minat untuk Menggunakan SISKEUDES
17. Saya selalu mencoba menggunakan
SISKEUDES untuk menyelesaikan pekerjaan
saya ketika SISKEUDES mempunyai fitur
yang membantu saya mengoperasikannya
18. Saya selalu berusaha menggunakan
SISKEUDES sesering mungkin
19. Saya akan menggunakan SISKEUDES di
kemudian hari
20. Saya berniat untuk terus menggunakan
SISKEUDES dalam pekerjaan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
21. Saya mengharapkan penggunaan
SISKEUDES saya akan berlanjut di
kemudian hari
Tambahan: Pengalaman Penggunaan
37. Saya mempunyai pengalaman yang cukup
untuk menggunakan SISKUEDES
38. Berapa lama (tahun/bulan) anda berpengalaman
menggunakan software dan/atau aplikasi akuntansi dalam
bekerja (isikan angka dan keterangannya: bulan/
tahun)
Penggunaan secara nyata
1. Seberapa sering anda menggunakan aplikasi SISKEUDES dalam pekerjaan
anda (Beri tanda silang (X) pada satu alternatif jawaban)
1 Kurang dari sekali dalam
sebulan
4 Beberapa kali dalam
seminggu
2 Sekali dalam sebulan 5 Kira-kira sekali dalam
sehari
3 Beberapa kali dalam
sebulan
6 Beberapa kali dalam
sehari
2. Berapa lama waktu yang anda habiskan/ perlukan setiap kali menggunakan
aplikasi SISKUEDES? (Beri tanda silang (X) pada satu alternatif jawaban)
1 Tidak pernah
menggunakan
4 Antara 1 – 2 jam
2 Kurang dari ½ jam 5 Antara 2 – 3 jam
3 Antara ½ jam s.d. 1 jam 6 Lebih dari 3 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 2: Rekapitulasi Jawaban Responden
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 2 4 1 6
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 1 6
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 5 4 4 4 2 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 3 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 2 6
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2
8 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 5
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 4 2 4 3 4 1 5
10 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3 4 3 5
11 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 6
14 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 6
15 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4
16 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 2 3
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 2 4
19 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4
21 5 4 4 5 5 5 2 5 4 5 4 2 2 4 4 4 5 4 2 5 4 2 1 1 4
22 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4
23 1 3 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 6
24 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 6
25 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 1 3
26 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 2
27 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 2 4
28 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 2 3 5
29 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 2 2 4
30 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 1 3 3
31 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 6
32 4 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 2 5 5 3 2 3 3
33 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4
34 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4
35 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 5 3 4
36 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 5 5 5 3 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 4
38 5 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3
39 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3
41 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 1 6
42 3 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 5 3 5 2 3
43 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 6
44 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 2 4 5
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 2 6
46 2 2 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 2 1 6
47 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 1 3 5 4 2 2 3 2 4 4 3 4
48 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 5 3 4
49 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 1 6
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 6
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 5
52 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 4 3 6
53 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 1 6
54 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 5 2 6
55 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 5 2 6
56 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 6
57 3 4 4 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 1 2 5
58 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 5
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
60 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 6
62 3 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4
63 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 1 3 4
64 2 3 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 4 4 3 4 1 6
65 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 3 2 1 3 6
66 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 4 1 1 1 4 2 4
67 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 6 6
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 5 3 4 2 6
70 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 4 3 2 1 2 5
71 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 5 1 2 5
72 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 1 1 1 5
73 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 1 1 1 5
74 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 3 1 2 4
75 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 1 5
76 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4
77 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 4
78 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 6
79 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
80 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 4
81 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 1
82 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 1 4
83 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 5
84 4 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 5 3 2 4 3 3 2 3 4
85 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 2 4 4 5 1 4 4
86 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 1 1
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 1 2 3
88 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 5 1 6
89 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 5 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 6
90 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 4 4 3 3 3 2 4 3 5
91 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3
92 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 3 3 3 2 4 1 3
93 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 4 2 1 2 2
94 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 6
95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 5
96 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1
97 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4
98 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5
99 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 1 1 1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
100 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 4 4 4 2 2 1 6
101 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 2 1 1 1
102 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3
103 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 2 5 3 4
104 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 5 3 4 3 4
105 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4
106 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 2 6
107 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 4 2 4 5 4 1 3 3
108 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 6
109 1 1 4 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 4
110 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
111 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5
112 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 5
113 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
114 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 3 4 4 5
115 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 5 1 6
116 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 6
117 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 6
118 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 5
119 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
120 3 3 4 4 4 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5
121 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3
122 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5
123 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
124 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
125 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 1 3 6
126 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 1 4 4 5 5 5 4 5 2 4
127 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3
128 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 6
129 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 1 6
130 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 6
131 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 6
132 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 5
133 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 2 4 1 1 1 1 4 2 2 1 4 1 2 1 6
134 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 4
135 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 6
136 4 4 4 4 4 5 2 4 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 2 5 1 1
137 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 5 1 4
138 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 3 4
139 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4
140 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4
141 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 5 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
142 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 6
143 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 4 2 4
144 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4
145 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3
146 4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 4 3 5 1 5
147 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4
148 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 4
149 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4
150 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4
151 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 5 3 4
152 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 2 5
153 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4
154 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4
155 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3
156 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5
157 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
158 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4
159 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4
161 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4
162 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5
163 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
R PU PEU ATUT BIU E ATU
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
164 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 2 5
165 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4
166 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3
167 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 2 5
168 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4
169 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 2 5
170 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4
171 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4
172 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 3 4 5 3 5
173 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
Keterangan:
R : Responden
PU : Perceived Usefulness
PEU : Perceived Ease of Use
ATUT : Attitude Towards Using Technology
BIU : Behavioral Intention to Use
E : Experience
ATU : Actual Technology Use
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Evaliasi Model Pengukuran (Outer Model)
a. Validitas Konvergen: Nilai Outer Loading
ATU ATUT_ BIU E PEU PU
ATU.1 1.000
ATUT.1 0.919
ATUT.2 0.950
ATUT.3 0.874
BIU.1 0.744
BIU.2 0.809
BIU.4 0.846
BIU.5 0.762
E.1 1.000
PEU.1 0.804
PEU.2 0.796
PEU.3 0.825
PEU.4 0.857
PEU.5 0.866
PEU.6 0.824
PU.1 0.886
PU.2 0.917
PU.3 0.913
PU.4 0.907
PU.5 0.905
PU.6 0.866
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b. Validitas Diskriminan: Nilai Cross Loading
ATU ATUT_ BIU E PEU PU
ATU.1 1.000 0.168 0.266 0.300 0.207 0.231
ATUT.1 0.174 0.919 0.516 0.402 0.680 0.547
ATUT.2 0.125 0.950 0.598 0.404 0.676 0.614
ATUT.3 0.165 0.874 0.528 0.433 0.572 0.584
BIU.1 0.143 0.457 0.744 0.264 0.494 0.492
BIU.2 0.275 0.477 0.809 0.344 0.471 0.467
BIU.4 0.236 0.502 0.846 0.410 0.486 0.576
BIU.5 0.182 0.461 0.762 0.374 0.468 0.516
E.1 0.300 0.451 0.443 1.000 0.533 0.461
PEU.1 0.168 0.542 0.422 0.466 0.804 0.498
PEU.2 0.175 0.641 0.607 0.384 0.796 0.759
PEU.3 0.138 0.485 0.458 0.436 0.825 0.454
PEU.4 0.237 0.591 0.546 0.458 0.857 0.560
PEU.5 0.120 0.621 0.470 0.468 0.866 0.596
PEU.6 0.186 0.593 0.483 0.445 0.824 0.458
PU.1 0.193 0.553 0.566 0.411 0.607 0.886
PU.2 0.271 0.593 0.589 0.419 0.600 0.917
PU.3 0.248 0.600 0.575 0.436 0.622 0.913
PU.4 0.190 0.532 0.550 0.369 0.572 0.907
PU.5 0.200 0.585 0.600 0.475 0.686 0.905
PU.6 0.140 0.565 0.622 0.372 0.573 0.866
c. Composite Reliability, Cronbach Alpha, dan Average Variance Extracted
(AVE),
Cronbach's Alpha Composite Reliability Average Variance Extracted (AVE)
ATU 1.000 1.000 1.000
ATUT_ 0.902 0.939 0.837
BIU 0.800 0.870 0.626
E 1.000 1.000 1.000
PEU 0.909 0.929 0.687
PU 0.953 0.962 0.808
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3. Model Struktural (Inner Model)
a. R-Square
R Square R Square Adjusted
ATU 0.077 0.066
ATUT_ 0.542 0.536
BIU 0.480 0.474
PEU 0.284 0.280
PU 0.476 0.470
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
c. Pengujian Hipotesis
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STDEV|)
P Values
ATUT_ -> BIU 0.313 0.313 0.086 3.651 0.000
BIU -> ATU 0.200 0.200 0.107 1.878 0.061
E -> PEU 0.533 0.533 0.059 9.004 0.000
E -> PU 0.138 0.133 0.086 1.608 0.108
PEU -> ATUT_ 0.504 0.510 0.093 5.411 0.000
PEU -> PU 0.606 0.613 0.076 7.982 0.000
PU -> ATU 0.101 0.096 0.106 0.952 0.342
PU -> ATUT_ 0.293 0.283 0.104 2.807 0.005
PU -> BIU 0.450 0.450 0.083 5.406 0.000
Lampiran 4: Surat Ijin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI