22
ANALISA PROSES INTERAKSI Initial klien : Bapak T Interaksi ke : 1 (satu) Tujuan Interaksi : Klien mampu membina hubungan saling percaya Tgl/Jam : 3 Mei 2005 jam 09.00 – 09.30 Lingkungan : Di depan Ruang Graha Irawan , duduk berdampingan dengan perawat Suasana tenang, beberapa klien yang lain tampak sedang duduk & bercakap-cakap dengan perawat yang lain Diskripsi : Klien mengenakan baju dan Celana kotak-kotak hijau kekuning-kuningan, rambut rapi, tidak memakai sandal, diam, duduk sendirian dan sesekali menghisap rokoknya KOMUNIKASI VERBAL KOMUNUKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL P : Selamat pagi Pak , boleh duduk disini ? P : tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di teras K : menoleh dan menatap perawat, lalu memalingkan muka lagi, kemudian menunduk Memberikan salam dan sebagai ijin untuk melakukan interaksi Memberi perhatian tetapi masih menunjukkan belum adanya kesiapan. Dengan mengucapkan salam merupakan awal terjadinya hubungan saling percaya klien dengan perawat

ANALISA PROSES INTERAKSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep manajemen

Citation preview

ANALISA PROSES INTERAKSIANALISA PROSES INTERAKSI

Initial klien: Bapak T

Interaksi ke: 1 (satu)

Tujuan Interaksi : Klien mampu membina hubungan saling percaya

Tgl/Jam: 3 Mei 2005 jam 09.00 09.30

Lingkungan: Di depan Ruang Graha Irawan , duduk berdampingan dengan perawat

Suasana tenang, beberapa klien yang lain tampak sedang duduk & bercakap-cakap dengan perawat yang lain

Diskripsi: Klien mengenakan baju dan Celana kotak-kotak hijau kekuning-kuningan, rambut rapi, tidak memakai sandal, diam,

duduk sendirian dan sesekali menghisap rokoknya

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNUKASI NON VERBAL

ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT

ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN

RASIONAL

P : Selamat pagi Pak , boleh duduk disini ?

P : tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di teras

K : menoleh dan menatap perawat, lalu memalingkan muka lagi, kemudian menunduk

Memberikan salam dan sebagai ijin untuk melakukan interaksi

Memberi perhatian tetapi masih menunjukkan belum adanya kesiapan.

Dengan mengucapkan salam merupakan awal terjadinya hubungan saling percaya klien dengan perawat

K : Ya, silakan.

K : diam, menunduk malu merasa bingung, pandangan mata tidak terfokus ke perawat

P : menatap klien dengan tersenyum

Memberi perhatian dan menunjukkan rasa siap untuk berkenalan

Menerima kehadiran perawat tetapi masih malu

Belum adanya tanggapan dari klien menunjukkan bahwa klien belum siap menerima kehadiran perawat.

P : Kenalkan nama saya Sugiharti KDPW, biasa dipanggil suster Dwi saya mahasiswa PSIK UNDIP yang sedang bertugas disini selama 2 minggu. Nama bapak siapa? Biasanya dipanggil siapa?

P : sambil menatap klien dan tersenyum mengulurkan tangan untuk berjabat tangan

K : menatap perawat, kemudian menunduk

Mengenalkan identitas dan keberadaan perawat sambil melakukan pendekatan secara fisik

Menerima perawat tetapi masih malu

Perkenalan secara fisik dapat meningkatkan jalinan hubungan interaksi dengan klien sehingga terbentuk rasa trust dengan perawat

K : Nama saya Pak T

K : Klien menatap perawat sebentar, berjabat tangan, lalu menunduk.

P : menatap klien tersenyum dan menjaga tetap kontak mata dan membalas berjabat tangan

Menghargai klien dan mpertahankan komunikasi

Menerima perkenalan dan mengenalkan identitas klien

Penjelasan tentang nama menunjukkan kesediaan membuka pembicaraan

P : Bagus sekali, Pak T mau menerima keberadaan saya disini.

P : menatap klien, tersenyum, bicara lembut tapi jelas, sambil menepuk bahu klien

K : diam, menatap perawat, lalu tersenyum, mengulurkan tangan

Menghargai klien dan memperkuat penghargaan serta mempertahankan komunikasi

Menerima perkenalan perawat.

Penghargaan atas penerimaan klien terhadap perawat untuk meningkatkan harga diri klien

P : hari ini kita akan berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal selama 15 menit, bisa tidak Pak? Dimana tempat kita berbincang , Bagaimana kalau sambil duduk di teras?

P : menatap klien sambil tersenyum dan berbicara dengan suara yang lembut jelas

K : diam, sambil terus menatap perawat, lalu menganggukkan kepala.

Memberikan informasi tentang tujuan pertemuan serta melakukan kontrak

Setuju atas rencana perawat

Dengan pemberian informasi, klien dapat mengerti apa yang akan dilakukan oleh perawat terhadap diri klien

K.: Ya mbak, bisa..

P : kontak mata dengan klien, tersenyum, menganggukkan kepala, sambil membungkukan badan kearah klien

K : menatap perawat, tersenyum sebentar, bicara pelan, singkat jelas lalu diam

Menunjukkan perhatian dengan rasa senang dan mendengarkan dengan aktif

Menerima penjelasan dari perawat.

Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan.

Hubungan saling percaya terbina

P : Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak T tahu sekarang berada dimana?

P : memelihara kontak mata, tersenyum, bicara jelas, bisa dipahami,

K: menatap perawat, lalu menghela nafas panjang, menoleh ke tempat lain

Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat ini dan mengetahui pendapat klien tentang keberadaannya.

Bingung dengan informasi yang disampaikan

Pengungkapan perasaan, dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

P : Ada apa Pak T? kenapa menghela nafas? Apakah bapak belum mau berbincang-bincang dengan saya?

P :tersenyum, bicara lembut tapi jelas, menepuk punggung klien, kontak mata terus dijaga

K: diam lama, menatap perawat, tersenyum sebentar , lalu membuang muka

Klarifikasi atas sikap yang ditunjukkan klien dan memahami maksud dari sikap tersebut

Mengekpresikan ide tetapi tidaj tahu bagaimana menyampaikannya secara verbal.

Memberi kesempatan klien untuk mengantisipasi alternative dari tindakan

K : ya aku meh tidur .

P : kontak mata diperjelas dengan mendekatkan kursi berhadapan dengan lklien

K : menatap perawat, lalu menoleh, tetapi bicaranya jelas, dan keras,

Mengamati dan memahami bahasa tubuh penolakan klien

Penjelasan atas sikap yang diperlihatkan

Meyakinkan dan mengekpresikan pikiran dan perasaan diri

P : Baiklah Pak T, kalau begitu percakapan kita akhiri dahulu. Tetapi besuk pagi kita bisa berbincang lagi tentang perasaan Pak T. Besuk dii tempat ini sekitar jam 08.30. Bisa khan pak ?

P : memelihara kontak mata, bicara jelas, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

K : memandang perawat, senyum sedikit, membalas uluran tangan perawat

Menerima penjelasan klien dan membuat kontrak waktu untuk melanjutkan hubungan saling percaya

Menerima informasi, kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.

Menyediakan informasi untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

K : yabisa mbak..

P : memelihara kontak mata, sedikit membungkukkan badan kearah klien dan mendengar dengan empati.

K : bicara jelas, tersenyum, sambil berdiri lalu pergi.

Menghargai keputusan klien

Menerima informasi dan langsung terminasi

Memberikan persetujuan atas inisiatif yang diberikan

Semarang, 3 Mei 2005

Pembimbing, Praktikan

Rohani Aziz, S.KpSugiharti Kumala Dwi P

G6B205038

ANALISA PROSES INTERAKSI

Initial klien: Bpk T

Interaksi ke: 2 (dua)

Tujuan Interaksi: Klien mampu membina hubungan saling percaya dan menyebutkan penyebab menarik diri

Tgl/Jam: 4 Mei 2005 jam 09.00 09.30 wib dan 12.30 13.00 wib

Lingkungan: Di teras, depan ruang VIII, duduk berdampingan dengan perawat, tetapi hanya diam saja

Suasana tenang, beberapa klien yang juga duduk kursi teras

Diskripsi: Klien mengenakan baju dan celana kotak-kotak merah, rambut rapi,

memakai sandal karet

Komunikasi verbal

Komunikasi Non Verbal

Analisa berpusat pada perawat

Analisa berpusat pada klien

Rasional

P : Hallo, Selamat pagi Pak T bagaimana khabarya hari ini? Semalam tidurnya nyenyak tidak?

P: tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di teras sambil mengulurkan tangan

K : menoleh dan menatap perawat, tersenyum dan membalas menjabat tangan perawat .

Memberikan salam dan sebagai ijin untuk melakukan interaksi dan menanyakan kondisi klien

Menerima ucapan salam dan membalasnya

Dengan mengucapkan salam merupakan kelanjutan terjadinya hubungan saling percaya klien dengan perawat.

K : baik mbak ! tidurku enak.

K : menjawab dengan kalimat jelas, tersenyum, sebentar lalu menunduk sambil menggaruk kepala.

P:Mempertahankan kontak mata, tersenyum, sambil menepuk bahu klien

Memberi perhatian dan menunjukkan rasa siap melanjutkan interaksi

Menerima kehadiran perawat tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.

Penerimaan berarti mendukung atau menerima informasi dengan tngkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai

P : Saya sangat senang sekali karena tadi Pak T mau menyapa saya dan ingat akan nama saya.

P : hari ini kita akan berbincang mengenai penyebab menarik diri Bapak T, waktunya 30 menit. Bagaimana kalau kita duduk di kursi depan niar lebih nyaman.

P : memelihara kontak mata, tersenyum sambil sedikit membungkukkan badan ke arah klien, nada bicara jelas,

K: menatap perawat menganggukkan kepala, berdiri dan berjalan kearah teras depan.

Penghargaan atas kemampuan klien mempertahankan hubungan saling pecaya

Memberikan informasi tentang tujuan pertemuan serta melakukan kontrak

Menunjukkan sikap setuju atas rencana perawat

Dengan pemberian informasi, klien dapat mengerti apa yang akan dilakukan oleh perawat terhadap diri klien

K : iya mbak, ayo ke kursi depan

K : tersenyum lalu berdiri, berjalan kearah kursi depan,

P : Perawat menatap klien sambil tersenyum dan mendengarkan dengan kesungguhan.

Menunjukkan sikap setuju atas rencana perawat kemudian menindaklanjutinya

Menghargai keputusan klien

Klien membuka diri untuk interaksi selanjutnya dan klien mulai menerima hubungan dengan perawat.

P : bagaimana perasaan Pak T hari ini?

P : memelihara kontak mata, tersenyum, bicara jelas, bisa dipahami, memegang pundak klien

K: menatap perawat, lalu menghela nafas panjang, menoleh ke tempat lain

Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat ini dan mengetahui pendapat klien tentang keberadaannya.

Bingung dengan informasi yang disampaikan

Pengungkapan perasaan, dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

K : baik mbak

K : mengangguk, menatap perawat sebentar, melihat koas yang lewat

P : menatap klien

Menunjukkan perhatian dengan rasa senang dan mendengarkan dengan aktif

Menerima penjelasan dari klien.

Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan.

Hubungan saling percaya terbina

P: Nah kemarin kita sudah kenalan dan Pak T juga sudah mengungkapkan perasaannya. Saya senang sekali berarti bapak percaya dengan saya.

P : menatap klien dengan kesungguhan hati dan berbicara dengan suara yang lembut, jelas.

K : diam, menatap perawat, kedua kaki diangkat di kursi sambil diipat tangannya

Menghargai klien, memperkuat penghargaan dengan mempertahankan komunikasi

Mendengarkan dengan penuh perhatian untuk sesuatu yang penting.

Penghargaan atas penerimaan klien terhadap perawat untuk meningkatkan harga diri klien

P : Pak T masih ingat apa yang menyebabkan bapak T di bawa ke rumah sakit ini?

P:mempertahankan kontak mata, mendekatkan kursi kearah klien, bicara lembut tapi jelas.

K : diam, memberi isyarat minta rokok,, pandangan mata kosong kemudian tersenyum.

Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat ini dan mengetahui pendapat klien tentang keberadaannya & membantu klien mengidentifikasi perasaan berhubungan dengan kejadian

Bingung dengan keputusan yanga kan diambil

Pengungkapan perasaan, dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

K: Mboh ra popo .

P : kontak mata, duduk berhadapan, bersikap kalem, rileks,

K : jawaban singkat, jelas, lalu diam, sambil memalingkan muka.

Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat ini dan mengetahui pendapat klien tentang keberadaannya

Mengekpresikan ide tapi tidak tahu bagaimana menyampaikan atau memberi jawab

Merasa tidak ada lagi yang perlu dikatakan

P : Pak T tidak usah kawatir, karena saya sudah menjadi teman bapak jadi saya akan berusaha membantu permasalahan pak T.

P:sedikit membungkukkan badan kearah depan klien, menatap klien dan bicara pelan tapi jelas, sambil memegang bahu klien

K : memandang perawat, tanpa berkedip, nampak tegang dan cemas

(komunikasi asertif) :Meyakinkan klien dan nyaman mengekpresikan diri dengan tetap menghargai pendapat klien

Berfikir tentang apa yang telah perawat katakan

Dengan komunikasi asertif berarti merasa nyaman dalam mengontrol perasaan negatif seperti cemas, takut, tegang atau malu

K: yoh..

K : memandang perawat, tanpa berkedip, nampak tegang dan cemas

P : mempertahankan kontak mata, tersenyum kearah klien, mendengarkan dengan sungguh sungguh.

Pengungkapan komunikasi disertai bahasa tubuh yang jelas

Mengantisipasi terhadap pendapat klien yang tidak berkenan.(mendengar dengan empati)

Control reaksi diri klien terhadap kata-kata yang emosional

P : Suster Dwi lihat bapak T suka duduk sendiri, merokok sendiri, kenapa tidak mau bergabung dengan teman yang lain?

P:sedikit membungkukkan badan kearah depan klien, menatap klien dan bicara pelan tapi jelas,

K : tetap memandang perawat, tersenyum sebentar lalu menunduk

Meminta klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau diterima

Berfikir tentang apa yang telah perawat katakan

Menggali perasaan dan kemampuan klien mengemukakan pendapat tentang penyebab menarik diri

K : Ndak popo, enak dewe

K : kontak mata, bicara cepat dan jelas, lalu terdiam lagi

P : memperhatikan pendapat klien, tersenyum, kontak mata dengan klien

Pengungkapan komunikasi disertai bahasa tubuh yang jelas

Mengembangkan kemampuan mendengar

Mengkomunikasikan maksud dengan jelas

P : ya saya mengerti dengan keadaan bapak.

Sepertinya Pak T sudah capek ya. Apakah kita akhiri dulu perbincangan kita pasgi ini?

P:sedikit membungkukkan badan kearah depan klien, menatap klien dan bicara pelan tapi jelas, sambil memegang bahu klien

K : memandang perawat, tanpa berkedip, nampak tegang dan cemas

(komunikasi asertif) :Meyakinkan klien dan nyaman mengekpresikan diri dengan tetap menghargai pendapat klien

Berfikir tentang apa yang telah perawat katakan

Dengan komunikasi asertif berarti merasa nyaman dalam mengontrol perasaan negatif seperti cemas, takut, tegang atau malu

K : ya mbak

K : mengangguk, menatap perawat sebentar, tersenyum dan menunduk kembali

P : menatap klien, menunggu jawaban klien dengan sabar

Menunjukkan perhatian dengan rasa senang dan mendengarkan dengan aktif

Menerima penjelasan dari klien.

Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan.

P : kalau begitu baiklah kita akhiri dulu dan nanti siang kita ketemu lagi ya pak setelah bapak T makan siang. Bisa pak T

P : memelihara kontak mata, bicara jelas, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

K : memandang perawat, senyum sedikit, membalas uluran tangan perawat

Menerima penjelasan klien dan membuat kontrak waktu untuk melanjutkan hubungan saling percaya

Menerima informasi, kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.

Menyediakan informasi untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

K : ya habis makan yo.

P : memelihara kontak mata, sedikit membungkukkan badan kearah klien dan mendengar dengan empati.

K : bicara jelas, tersenyum, sambil berdiri lalu pergi.

Menghargai keputusan klien

Menerima informasi dan langsung terminasi

Memberikan persetujuan atas inisiatif yang diberikan

Semarang, 4 Mei 2005

Pembimbing, Praktikan

Rohani Aziz, S.KpSugiharti Kumala Dwi P

G6B205038

ANALISA PROSES INTERAKSI

Initial klien: Bpk T

Interaksi ke: 3 (tiga)

Tujuan Interaksi : Klien dapat mengungkapkan perasaan dengan menyebutkan perasaan saat ini dan penyebab menarik diri

Tgl/Jam: 3 Mei 2005 jam 12.30 13.00 WIB

Lingkungan: Di teras Ruang VIII, duduk berdampingan dengan perawat,

Suasana tenang, Klien tersenyum dengan perawat, sambil memegang rokok,sementara beberapa klien yang lain duduk juga di teras

Diskripsi: Klien mengenakan baju dancelana kotak-kotak hijau kekuningan, rambut rapi,

Tidak memakai sandal

Komunikasi Verbal

Komunikasi Non Verbal

Analisa Berpusat Pada Perawat

Analisa Berpusat pada Klien

Rasional

P : Selamat pagi bapak, masih ingat nama saya?

P : tersenyum dan menatap klien

K : menoleh dan menatap perawat, lalu memalingkan muka lagi, kemudian menunduk.

Mengharap klien mau mengawali perkenalan dengan perawat.

Merasa heran dengan kehadiran perawat yang belum dikenal.

Dengan mengucapkan salam merupakan awal terjadinya hubungan saling percaya klien dengan perawat.

K : Ya saya ingat mbak, tapi saya lupa namanya.

K : tersenyum, menunduk sambil menggaruk hidung dan kepala.

P : menatap klien dengan tersenyum, dan mengangguk

Mengharap klien dapat menyambut kehadiran perawat dan mengingat namanya

Memberi reinforcemen atas kemauan klien

Klien berusaha menanggapi perawat dengan baik hany masih lupa nama perawat.

Belum adanya tanggapan dari klien menunjukkan klien belum siap menerima perawat.

P : Ya sudah kalau begitu bapak mau panggil saya terserah yang mudah diingat oleh bapak.

P : sambil menatap klien dan tersenyum menulurkan tangan untuk berjabat tangan.

K : menatap perawat kemudian menunduk.

Melakukan pendekatan secara fisik untuk membangktkan keakraban dalam interaksi.

Klien ragu-ragu untuk berkenalan dengan perawat.

Pendekatan secara fisik dapat meningkatkan jalinan hubungan interaksi dengan klien.

K : Saya panggil mbak D saja ya, sepertinya enak dan mudah diingat.

K : Klien menatap perawat sebentar berjabat tangan kemudian menunduk.

P : menatap klien sambil tersenyum dan mendengarkan dengan kesungguhan.

Menatap klien untuk tetap mempertahankan komunikasi dan meyakinkan klien bahwa perawat akan membantu.

Klien mau menerima perkenalan perawat.

Klien mulai membuka dirinya untuk berkenalan atau klien mulai menerima hubungan dengan perawat.

P : Ya saya setuju dengan bapak T, pak T keberadaan saya disini untuk merawat dan membantu bapak selama disini, saya akan dengan senang hati merawat dan membantu bapak disini. Kalau boleh tahu bagaimana perasaan bapak saat ini?

P : menatap klien dengan kesungguhan hati dan berbicara dengan suara yang lembut namun jelas.

K : diam, menatap perawat, menghela nafas kemudian menunduk.

Perawat siap untuk mendengarkan ungkapan perasaan klien.

Klien masih ragu-ragu dan belum siap sepenuhnya untuk mengungkapkan perasaannya kepada perawat

Dengan penjelasan secara jujur, terbuka akan meningkatkan jalinan hubungan interaksi perawat klien.

P : Baiklah pak, jika bapak belum ingin berbincang-bincang pada saya, mungkin besok bapak mau mengatakan sesuatu kepada saya, besok saya akan kembali kesini jam 09.00, kita berbincang-bincang di ruang TV selama 15 menit tentang perasaan bapak, bagaimana bapak mau kan?

P : Menatap klien sambil tersenyum dan berbicara dengan suara yang lembut namun jelas.

K : diam, ambil terus menatap perawat.

Perawat menerima klien apa adanya.

Setuju atas rencana perawat.

Menerimna klien apa adanya merupakan suatu penghargaan agar klien juga mau menerima perawat, sehingga terbina hubungan dengan klien.

P : Kalau boleh tahu , mengapa bapak sering menyendiri, apa yang menyebabkannya?

P : menatap klien dengan kesungguhan, nada suara pelan namun jelas.

K : Menatap perawat dengan kesungguhan, kontak mata lama.

Meyakinkan bahwa jawaban klien sangat dibutuhkan.

Menanggapi sikap perwat dengan baik.

Menggali masalah klien untuk menimbulkan rasa empati.

K : malu, dengan teman-teman.

P : menatap klien dengan memberikan perhatian, sambil mengangguk.

K : berbicara pelan namun jelas, menunduk.

Mendengarkan dengan sungguh-sungguh, meyakinkan klien tentang pentingnya berdiskusi.

Mengungkapkan peramasalahannya.

Klien mullai membuka dirinya dengan menungkapkan perasaannya.

P : Kenapa malu dengan teman?

P : Memandang klien yang sedang menunduk, menunggu jawaban klien

K : Menunduk, kemudian menatap perawat.

Berharap klien mau mengungkapkan perasaannya.

Jawaban yang disampaikan menunjukkan bahwa klien kooperatif terhadap pertanyaan perawat.

Pembimbing Praktikan

Ns. Diyan Yuli Wijayanti,S.Kep Ummu Muntamah

NIP. 132 300 431 G6B 204 036