29
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PUTRA MULIA PERDANA Oleh Aria Masdiana Pasaribu Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Al-azhar Medan ABSTRACT This study aims to determine whether the accounting information system cash receipts and cash expenditure that run is running effectively and efficiently so as to support the internal control of cash receipts and cash expenditure. The theory used to analyze it is about accounting information system, cash and internal control. This research was conducted at PT. Putra Mulia Perdana. This research is a qualitative descriptive research. The type of data used is qualitative data, the data source used is primary data and secondary data. Data collection techniques are done through observation, interview and documentation study. Data analysis method used is descriptive method. The results in this study are some accounting information system cash receipts and cash expenditure at PT. Putra Mulia Perdana has not run effectively and efficiently in support of internal control because it still has some deficiencies such as function, proof of cash receipt and cash expenditure is still simple, lack of internal audit function and no book bank separation with bank director book. Keywords: Accounting Information System, Cash Receipts, Cash Expenditures, Internal Control PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar tidak pernah terlepas dari kebutuhan akan informasi dan suatu sistem yang baik dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya. Kegiatan 46

alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

  • Upload
    lenhu

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PUTRA MULIA PERDANA

Oleh

Aria Masdiana PasaribuDosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Al-azhar Medan

ABSTRACT

This study aims to determine whether the accounting information system cash receipts and cash expenditure that run is running effectively and efficiently so as to support the internal control of cash receipts and cash expenditure. The theory used to analyze it is about accounting information system, cash and internal control. This research was conducted at PT. Putra Mulia Perdana.

This research is a qualitative descriptive research. The type of data used is qualitative data, the data source used is primary data and secondary data. Data collection techniques are done through observation, interview and documentation study. Data analysis method used is descriptive method.

The results in this study are some accounting information system cash receipts and cash expenditure at PT. Putra Mulia Perdana has not run effectively and efficiently in support of internal control because it still has some deficiencies such as function, proof of cash receipt and cash expenditure is still simple, lack of internal audit function and no book bank separation with bank director book.

Keywords: Accounting Information System, Cash Receipts, Cash Expenditures, Internal Control

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar tidak pernah terlepas dari kebutuhan akan informasi dan suatu sistem yang baik dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan akan dapat dilakukan secara lancar dan tersusun rapi apabila dalam perusahaan tersebut tercipta suatu sistem yang baik sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan, pengawasan, ataupun dalam tiap aktivitas perusahaan tersebut.

Seperti halnya di era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan lebih efektif dan efisien. Dengan semakin tingginya tingkat persaingan, perubahan, perkembangan prekonomian dan kemajuan teknologi yang sangat cepat dapat mempengaruhi sistem informasi dan maka dari itu peranan sistem informasi sangat penting demi kemajuan perusahaan.

Mengingat pentingnya peranan sistem informasi tersebut, maka setiap perusahaan di tuntut untuk memiliki suatu sistem informasi yang baik. Apabila sistem

46

Page 2: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

informasi akuntansi tersebut tidak baik maka dikhawatirkan akan menghasilkan informasi yang kurang handal yang menyebabkan kerugian akan perusahaan tersebut. Selain bermanfaat untuk menghasilkan informasi keuangan, sistem informasi akuntansi juga berguna untuk pengawasan.

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya membutuhkan kas dan kas merupakan hal penting dalam setiap transaksi perusahaan. Kas terlibat langsung dalam transaksi maupun kegiatan operasi perusahaan. Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Kas merupakan objek yang beresiko penyalahgunaan tinggi dan mudah untuk diselewengkan karena merupakan aktiva yang sangat lancar dari aktiva lain, karena bentuknya yang kecil, tidak diketahui pemiliknya, dan dapat dipindahtangankan dengan cepat oleh setiap orang. Biasanya kas dengan mudah diselewengkan pada saat terjadinya siklus transaksi kas. Disamping penyelewengan uang kas, sering pula timbul kerugian yang disebabkan penggunaan uang kas yang tidak efektif serta pengeluaran yang tidak perlu dikeluarkan harus dikeluarkan sehingga membuat penggunaan uang tersebut tidak berjalan efektif. Dalam hal ini diperlukan adanya suatu pengawasan tersebut dapat berupa penataan intern perusahaan yang meliputi pemberlakuan sistem informasi akuntansi yang baik, menciptakan prosedur-prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya penyelewengan, penipuan, penggelapan, pemborosan atau praktek-praktek lain yang dapat merugikan perusahaan.

Untuk itu diperlukan sistem informasi akuntansi yang mengatur mengenai siklus akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap perubahan transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dan terawasi dengan baik. Dengan adanya sistem informasi kas yang memadai dan terkendali yang didukung oleh pengendalian intern kas yang baik, maka perusahaan akan terhindar dari keinginan pihak-pihak tertentu untuk menggelapkan, menyelewengkan maupun memboroskan harta perusahaan. Sistem informasi akuntansi kas yang terdiri dari sistem informasi penerimaan kas dan sistem informasi pengeluaran kas yang sangat baik mutlak diperlukan dan dilaksanakan oleh perusahaan karena dapat menghasilkan informasi akuntansi mengenai siklus penerimaan kas dan pengeluaran kas yang tepat dan berguna dalam waktu yang relatif singkat, tepat, dan akurat sehingga akan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan investasi, pendanaan maupun operasional.

PT. Putra Mulia Perdana adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang penyediaan serta penyalur barang dan jasa tenaga kerja cleaning servise kepada beberapa perusahaan yang berada di kota Medan. Dimana PT. Putra Mulia Perdana ini semakin berkembang dengan semakin bertambahnya perusahaan-perusahaan di kota Medan memakai jasa dari PT. Putra Mulia Perdana dimana perusahaan senantiasa mengalami peningkatan pendapatan dan pengeluaran, oleh karena itu semakin dibutuhkannya sistem informasi akuntansi kas yang baik karena semakin banyaknya transaksi yang akan berhubungan dengan kas.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas merupakan hal yang penting bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Sistem

47

Page 3: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluran Kas pada PT. Putra Mulia Perdana”

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka penulis mencoba untuk membuat perumusan masalah yang menjadi dasar penelitian skripsi ini yaitu :

1. Apakah sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana sudah dilaksanakan dengan baik sesuai teori?

2. Apakah pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana sudah dilaksanakan dengan baik sesuai teori?

1.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan pada masalah yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan

tujuan penelitian adalah :1. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana sudah dilaksanakan dengan baik sesuai teori.

2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana sudah dilaksanakan dengan baik sesuai teori.

TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

2.1 Sistem Informasi AkuntansiDari beberapa pengertian sistem yang dikemukaan oleh penulis, diantaranya

adalah menurut Diana & Setiawati (2011:3) yaitu “Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Puspitawati & Anggadini (2011:2) yaitu “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut Romney & Steinbart (2006:2) yaitu “Sistem adalah rangkaian dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dari beberapa pengertian itu dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang saling bergantung satu sama lain dan berfungsi bersama-sama untuk mencapai hubungan dan tujuan tertentu. Setiap sistem yang dibuat juga berguna untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

Sedangkan informasi menurut para penulis adalah Krismiaji (2001:15) yaitu “Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”. Menurut Romney & Steinbart (2006:11) yaitu “Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti”. Dari definisi dari penulis tersebut dapat dilihat bahwa informasi itu sangat berperan penting dalam suatu perusahaan, terutama untuk pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

48

Page 4: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

Sedangkan pengertian akuntansi dari beberapa yang dikemukakan para penulis adalah menurut Belkaoui (2000:37) yaitu “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasian hal tersebut”. Menurut Simamora (2000:4) yaitu “Akuntansi adalah proses pengodentifikasian, pencatatan dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi kepada para pemakai informasi yang berkepentingan”. Dari definisi beberapa penulis tersebut bahwa dapat disimpulkan akuntansi merupakan suatu proses dari data mentah menjadi informasi yang siap dipakai dan dari data keuangan sehingga data keuangan yang disampaikan kepada para pemakai yang kemudian akan ditafsirkan untuk kepentingan pengambilan keputusan ekonomi.

Dari pengertian-pengertian diatas mengenai sistem, informasi dan akuntansi maka kemudian disatukan menjadi satu kesatuan yakni menjadi sistem informasi akuntansi, yang menurut para beberapa penulis yakni menurut Diana & Setiawati (2011:4) yaitu “Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”. Sedangkan menurut Puspitawati & Anggadini (2011:57) yaitu “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajamen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan”. Menurut Mulyadi (2001:31) yaitu “Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajamen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Sedangkan menurut Bodnar & Hopwood (2000:1) yaitu “Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi”.

Dari beberapa pengertian yang diberikan dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan aktivitas dan sumber data yang dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna untuk menjalankan kegiatan-kegiatan dan tujuan suatu perusahaan. Aktifitas-aktifitas tersebut harus berpedoman pada peraturan-peraturan dan cara pengukuran maupun sistem pelaporan yang prosedurnya telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pencatatan transaksi perusahaan hendaklah dinilai dalam suatu ukuran moneter sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan di dalam pengambilan keputusan.

2.2 Sistem Akuntansi Penerimaan KasKas sebagai aktiva yang paling lancar secara historis sangat peka terhadap

pengendalian. Kas mencakup mata uang dan surat-surat berharga seperti cek. Dalam sebagian besar bisnis, cek menggantikan sejumlah besar uang tunai. Transaksi-transaksi kas juga dapat berlangsung secara elektronik yang tidak melibatkan mata uang maupun cek.

Sistem penerimaan kas didalam perusahaan perlu dirancang untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau penyelewengan, setiap perusahaan dalam

49

Page 5: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

menjalankan usahanya selalu membutuhkan uang kas agar dapat membiayai kelangsungan hidup perusahaan, perusahaan harus mencari sumber-sumber penerimaan kas agar sanggup mengimbangi pengeluaran kas sehingga ada perimbangan rutin.

Bodnar & Hopwood (2000:320) mengemukakan bahwa “Tujuan dasar setiap aplikasi penerimaan kas adalah meminimalkan kerugian. Prosedur-prosedur seperti penyimpanan segera penerimaan kas, sentralisasi penanganan kas, penyelengaraan saldo kas minimal dan pencatatan segera atas transaksi-transaksi kas merupakan teknik-teknik pengendalian yang mendasar. Perlindungan fisik seperti : register kas, kotak penyimpanan, pencairan segera atas cek dan akses terbatas terhadap area kas merupakan hal-hal yang juga sangat umum diperlukan”.

Proses paling krusial dalam penerimaan kas adalah pembuatan dokumentasi bukti penerimaan kas. Jika catatan bukti penerimaan kas telah dibuat maka kas tergantung pada pengendalian kas yang sesuai dengan catatan yang telah dibuat, maka apabila ada kesalahan akan sangat sulit ditemukan. Seperti di toko sembako dengan mengedepankan penjualan tunai. Apakah terjamin bahwa seluruh penjualan telah dicatat ? pasti adakalanya si penjual barang telah terjual kepada para pembeli sementara transaksinya tidak tercatat. Analisis persediaan memang dapat melihat adanya kekurangan kas, tetapi itu bukan bukti langsung adanya penyelewengan atas kas.

Pada umumnya penerimaan kas perusahaan yang utama adalah dari penjualan tunai dan penerimaan piutang. Disamping itu juga terdapat sumber penerimaan kas lainnya seperti pinjaman dari kreditur, pendapatan bunga, penjualan aktiva tetap dan lain-lain. Prosedur penerimaan kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan kas tidak terpusat pada satu bagian saja. Hal ini perlu agar dapat memenuhi prinsip-prinsip pengendalian internal yang baik.

Menurut James A. Hall (2001:197) membagi menjadi beberapa departemen mengenai arus kas dokumen yang melukiskan prosedur penerimaan tunai atau kas yaitu departemen ruang penerimaan dokumen, departemen penerimaan tunai atau kas, departemen piutang, departemen buku besar dan departemen pengawasan.1. Departemen ruang penerimaan dokumen

Tugas bagian penerimaan dokumen adalah menerima cek dari pelanggan bersama dengan bukti pembayaran, kemudian mengirimkannya kepada petugas administrasi yang akan mengesahkan cek tersebut dan mencocokkan jumlah nilai dari bukti pembayaran dengan cek tersebut. Petugas kemudian mencatat setiap cek pada sebuah buku yang disebut bukti pembayaran. Bukti pembayaran adalah semua catatan penerimaan tunai. Misalnya petugas mempersiapkan tiga salinan bukti pembayaran. Dokumen asli dikirim ke kasir bersama ceknya, salinan kedua dikirim ke departemen piutang dan salinan ketiga dikirim ke asisten bagian pengawasan untuk rekonsiliasi kas secara keseluruhan.

2. Departemen penerimaan tunai atau kasDepartemen ini berfungsi untuk mencocokkan kebenaran dan kelengkapan antara cek dengan bukti pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas seharusnya dapat dideteksi pada proses ini. Setelah proses pencocokkan selesai, kasir mencatat

50

Page 6: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

penerimaan tunai (baik berupa penjualan tunai dan penerimaan atas rekening kas) pada jurnal penerimaan tunai. Selanjutnya petugas menyiapkan slip setoran bank rangkap tiga yang menunjukkan total nilai penerimaan harian dan menyerahkan cek tersebut beserta dua salinan slip setoran ke bank. Atas setoran tersebut, kasir bank mencocokkan slip setoran bank dan mengembalikan satu salinan ke bagian pengawasan. Di akhir, petugas penerimaan tunai meringkas catatan jurnal dan mempersiapkan dokumen jurnal yang akan dikirim ke departemen buku besar umum.

3. Departemen piutangDepartemen piutang ini bertugas melakukan proses posting bukti pembayaran pada rekening pelanggan dibuku besar pembantu piutang. Setelah proses posting, bukti pembayaran diarsipkan untuk jejak audit. Pada saat akhir, petugas departemen piutang meringkas rekening buku pembantu piutang dan menyerahkan ringkasan tersebut ke departemen buku besar umum.

4. Departemen buku besarBagian ini bertugas menerima dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai atau kas dan ringkasan rekening dari departemen piutang. Petugas melakukan proses posting dari dokumen jurnal ke rekening kontrol piutang dan rekening kontrol kas, mencocokkan rekening kontrol piutang dengan ringkasan buku besar pembantu piutang dan arsip dari dokumen jurnal.

5. Departemen pengawasanBagian ini bertugas secara berkala untuk mencocokkan penerimaan tunai dengan membandingkan dokumen-dokumen :1. Salinan dari bukti pembayaran2. Slip setoran bank yang diterima dari bank3. Dokumen jurnal dari departemen kas dan departemen piutang.

Sistem penerimaan kas yang disebutkan diatas merupakan sistem penerimaan dengan cara manual, selanjutnya akan dibahas sistem penerimaan tunai dengan cara komputerisasi yang disebut dengan sistem batch. Sistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur dari sistem penerimaan tunai ini menurut James A Hall (2001:219) adalah departemen ruang penerimaan dokumen, departemen penerimaan tunai atau kas, departemen piutang dan departemen pemprosesan data.1. Departemen ruang penerimaan dokumen

Ruang penerimaan dokumen memisahkan cek dengan dokumen pembayaran dan menyiapkan daftar pembayaran. Cek dan salinan dari daftar pembayaran dikirim ke departemen penerimaan tunai, dokumen pembayaran dan salinan daftar pembayaran diteruskan ke departemen piutang.

2. Departemen penerimaan tunai atau kasPetugas penerimaan mencocokkan cek dan daftar pembayaran dan menyiapkan slip setoran ke bank. Melalui Komputer, petugas membuat dokumen pembayaran dan satu salinan dari slip setoran bank. Pada proses akhir, petugas akan menyetorkan uang tersebut ke bank.

3. Departemen piutang

51

Page 7: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

Petugas departemen piutang menerima dan mencocokkan dokumen pembayaran dan daftar pembayaran. Melalui komputer, petugas membuat transaksi penerimaan tunai untuk setiap dokumen.

4. Departemen pemprosesan dataPada proses akhir, program batch akan melakukan proses pencocokkan antara file transaksi penerimaan tunai dan melakukan update pada rekening pembantu piutang dan rekening kontrol buku besar umum (piutang kontrol dan kas). Proses ini menggunakan metode akses langsung ke file. Akhirnya, sistem membuat daftar transaksi dimana dilakukan pencocokan dengan daftar pembayaran oleh petugas departemen piutang.

Didalam prosedur penerimaan kas akan memperlihatkan masalah-masalah seperti : pengurusan dan pengawasan fisik atas uang kas yang diterima, serta pengurusan secara administrasi seperti pembuatan bukti asli. Bukti asli yang dipergunakan dapat berbentuk formulir maupun dokumen.

Menurut Mulyadi (2001:463) dokumen yang digunakan sebagai bukti asli transaksi pada penerimaan kas adalah sebagai berikut :1. Surat pemberitahuan

Surat pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh debitur melalui penagih perusahaan atau pos.

2. Daftar surat pemberitahuanDaftar surat pemberitahuan merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat atau fungsi penagihan. Daftar surat pemberitahuan dikirimkan ke fungsi kas untuk keperluan pembuatan bukti setor dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bukti setor bank dalam pencatatan penerimaan kas.

3. Bukti setor bankDokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat tiga lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank bersamaan dengan penyetoran kas dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

4. KuitansiDokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran utang mereka.

Untuk memproses akuntansi suatu perusahaan menggunakan catatan akuntansi untuk dijurnal pada bebagai jurnal yaitu mulai dari jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum. Prosedur diatas dapat disimpulkan sumber-sumber penerimaan kas bagi suatu perusahaan dapat berasal :1. Penerimaan pembayaran piutang dagang2. Penjualan tunai3. Pendapatan lain-lain

Agar tercipta struktur pengawasan internal untuk mencegah terjadinya penyelewengan kas dan meminimalkan kemungkinan terjadinya kehancuran didalam perusahaan, maka diadakan atau dibuat suatu sistem atau prosedur yang melibatkan

52

Page 8: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

beberapa bagian didalam perusahaan yang memisahkan fungsi dalam menangani transaksi penerimaan kas tidak terpusat di satu bagian saja.

2.3 Sistem Akuntansi Pengeluaran KasSistem pengeluaran kas memiliki tujuan untuk menangkal dan meminimalkan

atas penyelewengan kas. Secara umum pengeluaran uang dalam jumlah besar melalui cek atau giro dan pengeluaran kas untuk pembayaran yang jumlahnya kecil melalui uang tunai atau dana kas kecil.

Menurut penulis Munawir (1997:159) penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi sebagai berikut :1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka

panjang serta adanya pemberian aktiva tetap lain.2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas

perusahaan oleh pemilik perusahaan.3. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun jangka

panjang.4. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi

meliputi upah dan gaji, pembelian, perlengkapan kantor, pembayaran biaya maupun premi asuransi.

5. Pengeluaran kas untuk pembayaran pajak, denda-denda dan lain sebagainya.Demikian juga menurut penulis James A Hall (2001:274) bahwa sistem

pengeluaran kas untuk berbagai kebutuhan adalah sebagai berikut :1. Proses utang dagang mempelajari file utang dagang untuk jatuh tempo setiap item

dan mengotorisasi proses pembayaran kas untuk melakukan pembayaran.2. Proses pembayaran kas menyiapkan dan mendistribusikan cek ke pemasok.

Salinan cek-cek tersebut dikembalikan ke utang dagang sebagai bukti bahwa kewajibannya dibayar dan akun utang dagangnya diperbaharui untuk memindahkan kewajibannya.

3. Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun proses utang dagang mengirimkan rangkuman informasi ke buku besar. Informasi ini direkonsiliasi dan dipostkan ke akun pengendalian kas dan utang dagang .

Didalam prosedur pengeluaran kas ada dua metode yang digunakan yaitu dengan cek dan dana kas kecil.

2.4 Pengendalian Internal KasPengendalian internal atas kas harus dirancang dengan baik dan sempurna

agar uang kas dapat diamankan dari tindakan kecurangan atau penyelewengan. Untuk menghindari tindakan kecurangan atau penyelewengan perlu dibuat suatu sistem pengendalian internal kas dalam perusahaan. Sistem pengendalian internal kas meningkatkan kemungkinan laporan nilai kas menjadi akurat dan dapat diandalkan oleh pemakai laporan keuangan. Menurut Dyckman, Dukes & Davis (1999:297) sistem pengendalian internal kas harus :1. Melakukan penyimpanan data akuntansi kas2. Mencatat semua transaksi kas3. Memelihara hanya saldo kas minimum yang dibutuhkan

53

Page 9: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

4. Melaksanakan perhitungan periodik atas saldo kas5. Melakukan rekonsiliasi atas saldo akun kas buku besar dan saldo kas bank6. Melakukan pengendalian atas fisik kas

Karakteristik dasar suatu sistem pengendalian kas menurut Skousen & Stice (2001:378) adalah :1. Tanggung jawab yang diberikan secara spesifik untuk menangani penerimaan kas2. Pemisahaan kepemilikan dan pencatatan akuntansi3. Deposito harian semua kas yang diterima4. Sistem voucher untuk mengontrol pembayaran kas5. Audit internal pada interval tidak beraturan6. Catatan kas ganda bank dan buku dengan rekonsiliasi yang ditampilkan oleh

seseorang diluar fungsi.Menurut Dyckman, Dukes & Davis (1999:299) “Rekening bank adalah unsur

penting dari pengendalian kas dan memberi beberapa keunggulan yaitu :1. Kas secara fisik dilindungi oleh bank2. Pencatatan kas dilakukan terpisah oleh bank3. Penanganan kas dan resiko pencurian diminimalkan4. Pembeli dapat melakukan pembayaran langsung ke bank5. Lembaga keuangan menyediakan jasa manajamen kas seperti cek, alat investasi

dan pendapatan bunga.Didalam sebuah perusahaan yang pengolahan datanya sudah berbasis

komputer, pengendalian internal kas cara : pengamanan fisik dan pengamanan program data. Pengamanan fisik dapat dilakukan dengan mengunci dan menggunakan sistem alarm apabila komputer dicuri dan menyimpan data pada media penyimpanan data. Sedangkan pengamanan program dapat dilakukan dengan cara pemisahan data dengan arsip yang disusun dalam file yang terpisah, penggunaan arsip yang disembunyikan dan nama arsip rahasia, penggunaan password dalam mengakses data kas sehingga dapat mengurangi resiko kemungkinan perubahan program data tanpa izin dan penggunaan prosedur pengendalian berupa penambahan software agar lebih terjamin.

2.4.1 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Pengendalian InternalBerdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya oleh Mulyadi (2016:129)

bahwa “Pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajamen. Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat betapa kuatnya hubungan yang timbul anatara sistem informasi akuntansi dengan pengendalian internal khususnya sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. Suatu sistem informasi akuntansi yang baik harus mempunyai suatu pengendalian internal yang handal pula agar saling mendukung.

Pengendalian internal digunakan sebaik mungkin untuk menjaga dan melindungi kas yang dimiliki perusahaan dari tindakan pemborosan, penyalahgunaan dan penyelewengan. Dalam kaitannya pengecekan ketelitian dan keandalan data akuntansi, pengendalian internal yang baik berupa penggunaaan sistem informasi

54

Page 10: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

yang benar-benar tepat mengenai kas perusahaan. Informasi ini selanjutnya akan digunakan oleh sistem informasi akuntansi kas sebagai input dalam pemrprosesan data akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan dan laporan keuangan tersebut akan digunakan oleh para pemakai sistem informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan diperusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal yang baik dan memadai yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan memberikan dampak yang baik terhadap sistem informasi akuntansi perusahaan dan sebaliknya pengendalian internal yang buruk akan mengganggu kinerja sistem informasi akuntansi perusahaan. Pengendalian internal yang diterapkan diperusahaan pada sistem informasi akuntansinya sangat berguna untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya hal-hal terjadinya penyalahgunaan, pemborosan dan penyelewengan kas perusahaan.

2.5 Kerangka Konseptual

PT. Putra Mulia Perdana merupakan perusahaan swasta dibidang penyediaan serta penyalur barang dan jasa tenaga kerja cleaning servise kepada perusahaan-perusahaan yang ada di kota Medan yang mana sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dimiliki oleh perusahaan dirancang dan diterapkan guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. Sistem ini terdiri dari prosedur-prosedur yang berkaitan dengan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas. Dimana sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dimiliki perusahaan agar dapat menghasilkan pengendalian internal yang baik dalam menjalankan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas guna mendukung kegiatan operasional perusahaan secara efektif dan efisien.

55

PT. Putra Mulia Perdana

Sistem Informasi Akuntansi

Pengeluaran KasPenerimaan Kas

Pengendalian Internal Kas

Page 11: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian tentang sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana ini dilakukan di PT. Putra Mulia Perdana yang beralamat di Jln. Setia Luhur No.30 Medan, Sumatera Utara. Dan penelitian ini berlangsung dari bulan Maret 2017 sampai dengan selesai.

3.2 Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif berbentuk deskriptif. Penelitian kualitatif ini adalah data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data berasal naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan, memo dan dokumen resmi lainnya Moleong (2006:3). Sehingga yang menjadi tujuan dalam penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realitas empiris dibalik fenomena yang ada secara mendalam, rinci dan tuntas Nazir (2005:66). Oleh karena itu pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mencocokkan antara realitas empiris dengan teori yang telah berlaku.

3.3 NarasumberAdapun yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah staff finance

supervisor dan administrasi.

56

Page 12: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

3.4 Jenis dan Sumber Data3.4.1 Jenis Data

Dalam penulisan skripsi ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data yang disajikan atau dikumpulkan dari data non angka yang berbentuk informasi baik lisan maupun tulisan.

3.4.2 Sumber DataSumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 yaitu :

1. Data primerData yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu PT. Putra Mulia

Perdana dengan cara wawancara dan pengamatan langsung pada satuan kerja mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas kemudian dikembangkan dan diolah lebih lanjut untuk tujuan tertentu sesuai kebutuhan.

2. Data sekunderData yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah

terdokumentasi.

3.5 Teknik Pengumpulan DataDalam penelitian salah satu hal penting adalah teknik pengumpulan data Karena pemilihan data yang relevan dengan situasi dan kondisi obyek penelitian diharapkan data-data yang diperoleh mampu menggambarkan secara obyektif. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Teknik observasiMelakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, dalam hal

ini sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang digunakan PT. Putra Mulia Perdana.

2. Teknik interview (wawancara)Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung

kepada informan untuk memperoleh informasi yang diharapkan dan dalam memberikan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai karyawan bagian administrasi PT. Putra Mulia Perdana.

3. Teknik dokumentasiMeneliti dokumen organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan

penelitian ini guna mendapatkan data yang diperlukan.

3.6 Model Analisis DataAnalisis data merupakan langkah lanjutan untuk mengolah data yang telah diperoleh baik data primer maupun data sekunder dengan tujuan agar penelitian ini lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterprestasikan. Oleh karena itu metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu mengumpulkan, menyusun, mengelompokkan, menginterprestasikan dan menganalisa data serta dibandingkan dengan teori-teori kemudian diambil suatu kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran.

68

Page 13: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian4.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan kas

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti proses pencatatan transaksi PT. Putra Mulia Perdana masih menggunakan proses manual yaitu tidak menggunakan sistem komputerisasi dalam pencatatannya. Pencatatan laporan arus kas, laporan laba rugi dan laporan neraca dibuat hanya menggunakan Microsoft office excel tidak menggunakan program akuntansi, disamping itu bagian keuangan seperti finance dan accounting juga belum ada pemisahan tugas, setiap pekerjaan dilakukan oleh satu karyawan dalam penerimaan kas, pengeluaran kas, pencatatan serta membuat laporan keuangan bulanan yang akan dilaporkan setiap bulannya kepada pimpinan. Berikut ini fungsi-fungsi yang terkait dalam penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana :1. Fungsi penerimaan kas

Dalam transaksi penerimaan kas dari hasil penjualan jasa, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pelanggan. Fungsi ini berada dibagian finanace supervisor.

2. Fungsi pengeluaran kasFungsi ini terkait dalam prosedur pengeluaran kas yang dilaksanakan oleh finance supervisor kepada pihak-pihak yang membutuhkan kas atas wewenang finance manager.

3. Fungsi akuntansiFungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas dan membuat laporan keuangan. Fungsi ini berada dibagian finance supervisor.

Prosedur penerimaan kas PT. Putra Mulia Perdana terdapat beberapa bagian yang terlibat didalamnya. Secara garis besar penerimaan kas PT. Putra Mulia Perdana berasal dari penjualan jasa tenaga kerja cleaning servise beserta peralatan dan chemical. Penerimaan kas dari penjualan jasa memakai prosedur tender yaitu tawaran untuk mengajukan harga, memborong pekerjaan atau menyediakan barang-barang yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan lain. Proses pembayaran biasanya dilakukan dengan sistem transfer kerekening perusahaan. Setelah transfer diterima finance supervisor menerima rekening koran bank perusahaan atas dasar rekening koran dibuat bukti penerimaan transfer selanjutnya semua dokumen diserahkan kepada finance manager setelah memeriksa kebenaran semua dokumen dan ditandatangani kemudian semua dokumen dikembalikan kepada finance supervisor dan finance supervisor akan mencatat ke dalam jurnal penerimaan kas secara manual.

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur ini antara lain :1. Rekening koran2. Bukti penerimaan transfer3. Buku bank

Adapun sumber penerimaan lain adalah penerimaan uang tunai dari penjualan bunga. Adapun prosedur penerimaan uang tunai di PT. Putra Mulia Perdana adalah finance supervisor menerima sejumlah uang tunai dari pembeli lalu finance supervisor akan mencatat kedalam jurnal penerimaan kas secara manual.

68

Page 14: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

4.1.2 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran KasSistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang terdapat di PT. Putra

Mulia Perdana ada berbagai macam, baik yang bersifat rutin maupun tidak rutin. Pengeluaran kas biasanya dipergunakan untuk membiayai aktivitas operasional juga aktivitas investasi dan pembiayaan, namun secara umum sumber utama pengeluaran kas pada perusahaan adalah :1. Pembayaran atas pembelian atau pengadaan barang dan jasa.2. Aktivitas operasional.3. Penggajian.

Adapun prosedur pembayaran pembelian atau pengadaan barang dan jasa di PT. Putra Mulia Perdana adalah sebagai berikut :1. Administrasi menerima dokumen-dokumen pembayaran berupa kuitansi dan

dokumen pendukung seperti surat pesanan barang, bukti penerimaan barang, kemudian melakukan keabsahan seluruh dokumen yang diserahkan oleh rekanan. Termasuk dalam hal ini adalah kebenaran perhitungan atau kalkulasi harga jumlah yang diterima. Kemudian administrasi mengirimkan berkas dokumen ke finance supervisor untuk persetujuan pembayaran.

2. Finance supervisor memeriksa keabsahan semua dokumen yang diterima kemudian ditandatangani finance manager selanjutnya dokumen kembali ke finance supervisor dan selanjutnya melakukan pencatatan ke buku kas dan disimpan sebagai arsip.

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah :1. Kuitansi2. Buku kas3. Buku bank

Adapun prosedur aktivitas operasional seperti foto copy, beli kertas dan lain-lain maka administrasi akan mencatat dibuku harian dan administrasi juga harus mendapat bukti dari aktivitas operasional untuk diarsipkan. “ untuk setiap aktivitas operasional dicatat dibuku harian oleh administrasi dan harus ada bukti ” hasil wawancara dengan bagian administrasi.

Adapun prosedur penggajian di PT. Putra Mulia Perdana adalah administrasi membuat daftar gaji dan mengambil uang di bank, setelah itu di berikan ke finance supervisor untuk dicek dan disesuaikan dengan uangnya jika sesuai maka daftar gaji akan diberi paraf dan dikembalikan kepada administrasi beserta uangnya. Setelah itu para karyawan mengambil uangnya kepada administrasi sekaligus memberi paraf pada daftar gajinya. Hasil wawancara dengan bagian administrasi.

Dalam prosedur pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana ada beberapa bagian yang terlibat didalamnya, yaitu finance supervisor, bagian dari unit usaha dan finance manager.1. Finance supervisor

Finance supervisor dalam prosedur pengeluaran kas bertugas untuk mengeluarkan uang yang akan dipakai untuk menjalankan semua kegiatan operasional perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya finance supervisor harus bisa memilih mana yang benar-benar membutuhkan kas. Dokumen yang diterima diantaranya dokumen pendukung seperti kuitansi, faktur pembelian dan dokumen lainnya seperti surat pernyataan karyawan meminjam uang. Dokumen yang dikeluarkan yaitu bukti kas keluar,

68

Page 15: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

kemudian finance supervisor menunjukkan bukti kas keluar kepada finance manager untuk meminta persetujuan dalam pengeluaran kas, setelah disetujui barulah kas bisa keluar dan finance supervisor juga membuat laporan keuangan secara manual.

2. Bagian yang membutuhkan pengeluaran kas (unit usaha)Yang dimaksud bagian yang membutuhkan kas yaitu unit struktur organisasi termasuk direktur yang membutuhkan pengeluaran kas untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan, bagian ini terdiri dari seluruh unit dalam perusahan.

3. Finance supervisorFinance supervisor dalam prosedur pengeluaran kas di PT. Putra Mulia Perdana bertugas untuk menginput data pengeluaran berdasarkan bukti kas keluar beserta kuitansinya perhari. Dari pembelian barang-barang penunjang operasional sehari-hari, perlengkapan, peralatan dan semua pengeluaran akan diinput dalam microsoft office excel. Selain itu tugas finance supervisor dalam prosedur pengeluaran kas adalah mencocokkan bukti nota belanja, bukti pendukung lainnya dan pembukuan manual yang dibuat oleh finance supervisor sendiri.

Dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan pengeluaran kas di PT. Putra Mulia Perdana dimulai dari finance supervisor yang menerima permintaan kas secara lisan dari pihak memakai kas. Lalu finance supervisor mengeluarkan bukti pengeluaran kas dan meminta persetujuan dari finance manager apabila uang yang dikeluarkan merupakan kas besar. Bukti pengeluaran kas beserta uang diberikan kepada pihak yang memerlukan kas. Apabila uang sudah dikeluarkan, pihak yang memakai kas harus memberikan bukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti data pendukung seperti nota belanja atau faktur. Finance supervisor juga membuat laporan arus kas secara manual.

4.2 Pembahasan4.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan kas

Penerimaan kas merupakan sumber keuangan bagi perusahaan yang sangat penting agar dapat menjalankan operasional perusahaan. Melihat betapa pentingnya penerimaan kas bagi perusahaan, maka perusahaan harus membuat sistem penerimaan kas supaya tidak terjadi penyelewengan atau meminimalkan potensi penyelewengan. Didalam sistem penerimaan kas yang efektif harus ada hal-hal berikut :1. Tanggung jawab atas penerimaan kas dilimpahkan pada satu orang saja.2. Pemisahan tugas antara yang mencatat dan menerima kas.3. Semua buang kas yang diterima langsung disetorkan ke bank.

Sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Putra Mulia Perdana masih dirancang dengan sederhana, tidak melibatkan banyak fungsi yang terkait, sehingga dalam kegiatan operasionalnya mudah dipahami oleh karyawan. Untuk membantu kelancaran prosedur-prosedur yang dilakukan perusahaan dalam sistem penerimaan kas dan proses pencatatan akuntansi, maka perusahaan menggunakan beberapa dokumen yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas.

Dari hasil wawancara dan observasi, peneliti menemukan beberapa kekurangan dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas PT. Putra Mulia Perdana antara lain :

68

Page 16: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

1. Pada PT. Putra Mulia Perdana masih ada perangkapan fungsi yang mengharuskan karyawan mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Hal ini memicu terjadinya penggelapan uang. Pemisahan fungsi sangat penting bagi suatu perusahaan.

2. Penerimaan kas dengan jumlah yang sangat besar masih ada yang diterima melalui kas perusahaan bukan melalui bank, sehingga memungkinkan terjadinya pencurian atau kehilangan.

3. Tidak dibentuknya bagian pemeriksa internal terhadap kas perusahaan. Hal ini memungkinkan finance supervisor untuk melakukan penyelewengan terhadap dana kas yang dikarenakan tidak adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal.

Dengan melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada PT. Putra Mulia Perdana terutama pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Maka peneliti menyarankan agar perusahaan membuat kebijakan pemisahan yang jelas dari masing-masing fungsi, perusahaan juga sebaiknya memberikan nomor urut yang tercetak dalam bukti masuk, hal ini akan memperkecil terjadinya kecurangan karena jumlah pemakaian kuitansi dan bukti kas masuk dapat diketahui dengan adanya penomoran. Sehingga keuangan perusahaan dapat diprtanggungjawabkan kebenarannya dan dapat membangun perusahaan semakin maju.

4.2.2 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran kasPengeluaran kas merupakan suatu keharusan bagi perusahaan, terutama

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Pengeluaran kas tentu tidak dapat dilakukan sembarangan saja, diperlukan suatu prosedur yang mengaturnya. Sistem pengeluaran kas yang efektif harus mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Cek yang ditarik harus sesuai dengan nomor urutnya.2. Cek yang ditarik harus ditandatangani oleh beberapa orang.3. Faktur yang telah dibayar diberi tanda lunas.

Sistem pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana digunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran secara tunai yang diusahakan ditujukan kepada pihak internal perusahaan. Pengeluaran kas di PT. Putra Mulia Perdana dilakukan untuk beberapa transaksi, diantaranya untuk pembelian peralatan dan perlengkapan dan kegiatan operasional perusahaan setiap harinya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa kekurangan yang terjadi didalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas PT. Putra Mulia Perdana yaitu :1. Masih sedikitnya dokumen yang digunakan untuk bukti pendukung

pengeluaran kas dan catatan akuntansi yang digunakan, seperti dokumen bukti kas keluar yang tidak menggunakan nama perusahaan dan no urut yang tercetak pada bukti kas keluar perusahaan.

2. Tidak ada pemisahan bank antara perusahaan dan pemilik pencatatan pengeluaran yang dilakukan langsung oleh pimpinan dan tidak dilaporkan kepada fungsi yang terkait membuat sering terjadinya ketidakcocokan antara saldo yang tercatat diperusahaan dengan saldo yang ada di bank. Oleh karena itu peneliti menyarankan agar perusahaan memisahkan antara bank milik perusahaan dan bank milik pimpinan dan diharapkan bisa mengontrol kondisi keuangan perusahaan dan pengeluaran kas dapat berjalan seacara efektif.

68

Page 17: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

3. Pencatatan terhadap transaksi-transaksi pengeluaran kas kecil dilakukan setiap saat dalam pencatatannya sering terjadi perbedaan antar saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas yang tersedia. Hal ini menimbulkan kecurangan atas dokumen pengeluaran kas yang digunakan pemegang kas untuk menyesuaikan saldo yang ada dalam menyusun laporan keuangan, sebaiknya perusahaan menyediakan pelatihan (training) yang memadai mengenai bagaimana penanganan kas kecil. Memberikan petunjuk atau tips bagaimana melaksanakan kas kecil, mulai dari tata cara pengisian kembali kas kecil samapai dengan cara-cara rekonsiliasi kas kecil dan prosedur pembelian.

Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas PT. Putra Mulia Perdana masih terdapat kekurangan-kekurangan sehingga peneliti menyarankan sebaiknya perusahaan memperbaiki sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang lebih efektif dan efisien.4.2.3 Pengendalian Internal Kas

Sistem akuntansi kas meliputi formulir-formulir , catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu organisasi perusahaan dengan tujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajamen untuk mengawasi kegiatan usahanya.

Pengendalian internal meliputi strktur organisasi dan semua cara-cara yang dikoordinasikan yang digunkan didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa kebenaran dan mendorong agar semua kebijaksanaan manajamen dapat dipenuhi.

Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang efektif terdiri dari prosedur-prosedur ysng dilkukan oleh fungsi-fungsi yang terkait dengan pemisahan fungsi, serta pengendalian internal yang cukup memadai, hal ini bertujuan untuk menekan terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana sudah melakukan beberapa prosedur didalamnya, tetapi setiap prosedur belum dilaksanakan oleh fungsi-fungsi yang berbeda, tidak menggunakan dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang cukup memadai, hal ini mengakibatkan kecurangan-kecurangan uyang kemungkinan terjadi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana belum efektif karena masih ada perangkapan fungsi, perangkapan antara kas kecil dan kas besar, dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang sederhana memungkinkan terjadinyakesalahan yang bisa berakibat fatal. Serta hukum perusahaan yang masih bersifat lunak mengakibatkan kurangnya kesadaran para karyawan akan kewajibannya.

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan Dilihat dari hasil pembahasan penelitian dan gambaran teoritis dapat

diperoleh simpulan bahwa sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal

68

Page 18: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

atas penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Putra Mulia Perdana belum memadai dan berjalan dengan efektif dikarenakan :1. Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas masih memiliki

kekurangan yaitu perangkapan fungsi yang mengharuskan karyawan mengerjakan pekerjaan sekaligus. Seperti fungsi finance supervisor yang mengerjakan menerima dan mengeluarkan kas dan mencatatnya serta yang membuat laporan keuangannya.

2. Catatan akuntansi yang digunakan masih sederhana atau manual yang tidak menggunakan sistem komputerisasi dalam pencatatannya.

3. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas tidak memiliki fungsi pemeriksaan internal.

5.2 SaranDari kesimpulan yang telah dijelaskan di atas terdapat beberapa saran yang

dapat diberikan kepada PT. Putra Mulia Perdana, sebagai berikut :1. Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas atas

perangkapan fungsi yang ditemukan peneliti pada perusahaan sebaiknya perusahaan harus membuat kebijakan pemisahan yang jelas antara bagian

68

Page 19: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

yang menerima dan mengeluarkan kas dan yang mencatatnya dan membuat laporan keuangannya.

2. Perusahaan sebaiknya memasang software dalam pencatatan transaksi yang bersangkutan dengan penerimaan dan pengeluaran kas, seperti pencatatan jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, pencatatan buku kas dan pencatatan transaksi lainnya agar dapat berjalan dengan baik dan membantu fungsi dari pengendalian internal.

3. Sebaiknya dibentuk fungsi pemeriksaan internal yang fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan dana kas secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini juga melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas.

DAFTAR PUSTAKA

Apriono, Dedek. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Perum Pegadaian Kantor Wilayah Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Skripsi

Belkaoui. 2000. Teori Akuntansi. Edisi Satu. Jakarta : Salemba Empat.Bodnar, George H. Hoopwod, William S. 2000. Sistem Informasi Akuntansi.

Terjemahan Amir Abadi Yusuf dan RM Tambunan. Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat

Diana, Anastasia. Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Andi

Dyckman, Thomas R. Dukes, Roland E. Davis, Charles J. 1999. Akuntansi Intermediate. Edisi Ketiga. Jilid Satu. Diterjemahkan Oleh Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga

Hidayat, Taufiq Saiful. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Koperasi Serba Usaha (KSU) Al-Ikhlas Malang. Skripsi

Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jilid Satu. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat

Hartadi, Bambang. 2004. Sistem Pengendalian Intern. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta

Hartanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Satu. BPFE. YogyakartaHusein, Fakri. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Unit Penerbit

Akademi Manajamen Perusahaan YKPNKrismiaji. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Satu. YogyakartaMoleong, Lexi J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. RosdakaryaFahmi, Muhammad Ivan. Analisa Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran

Kas Guna Mendukung Pengendalian Intern Perusahaan Pada PT. Tambora Mulyorejo Malang. Jurnal

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Empat. Jakarta : Salemba EmpatNazir, Muhammad. 2005. Metode Penelitian. Edisi Keempat. Bogor : Ghalia

IndonesiaPuspitawati, Lilis. Anggadini, Sri Dewi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi

Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha IlmuSilangit, Leonardo Tarigan. 2012. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas Pada Pegadaian (Persero) Sumatera Utara. Skripsi

Page 20: alazhar-university.ac.id · Web viewSistem ini membuat cek dan dokumen pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Prosedur

Skousen, K Fred. Stice, Earl K. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah. Edisi Ketiga Belas. Buku Satu. Jakarta : Dian Mas Cemerlang

Soemarso, SR. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima. Jakarta : Salemba Empat

Susanti. Analisis Sistem Infomasi Akuntansi Atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Afzarki Indoboga Palembang. Jurnal