Upload
hutanindonesia
View
1.530
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Keterlibatan : Solusi Konflik Industri Kelapa Sawit ?
Gita Syahrani | [email protected] & Institutional Design Specialist | Working Group on Funding Instruments | Presidential Task Force on REDD+
Jambi | Diskusi Hijau - Nasib Hutan Indonesia Ada di Tangan Generasi Muda | April 9, 2013
KomitmenNasionalPenurunan tingkat gas
rumah kaca sebesar
26 – 41 Persen
DanPertumbuhan
ekonomi
7 Persen
Target Sektoral RAN-GRK
Dalam gigaton (gt, billion tons), dan persentase
Potret Industri Kelapa Sawit
• Pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat selama beberapa dekade terakhir;
• Saat ini Indonesia adalah eksportir kelapa sawit kedua terbesar di dunia;
• Industri kelapa sawit di Indonesia mempekerjakan lebih dari 3 juta orang; dan
• Industri kelapa sawit menghasilkan laba ekspor sekitar 16 milyar dolar per tahun.
Karakteristik Industri Kelapa Sawit • Perkebunan bersifat
monokultur;• Perkebunan membutuhkan
area skala besar; • Tumbuhan Palma ber-akar
serabut sehingga kemampuan untuk menahan air lebih rendah tapi konsumsi airnya lebih tinggi;
• Pengaruh negatif terhadap kualitas air;
• Perizinan yang seringkali bermasalah dan terkait praktek korupsi.
Tingkat Investasi Industri Kelapa Sawit
Perusahaan Jumlah
Sinar Mas Group IDR 2,3 Triliun
Musim Mas Group IDR 2 Triliun
Wilmar Group USD 900 juta
Permata Hijau Group IDR 2 Triliun
Domba Mas USD 180 juta
PTPN III & Ferrostal Indonesia IDR 3 Triliun
PT VVF USD 100 juta
2012 Total Kebutuhan 57,3 Triliun
1,5 Triliun Rupiah APBN
55,83 Triliun Rupiah APBD, perbankan & swadaya masyarakat
Sumber : Crude Palm Oil Database 2012 – Media Data Riset
Ilustrasi Kondisi Jambi
• Perkebunan kelapa sawit adalah lahan perkebunan kedua terluas di Jambi setelah perkebunan karet;
• Sumbangan terhadap pendapatan daerah dari industri kelapa sawit cukup besar bagi perekonomian Jambi.
• Di Sumatera, lahan kelapa sawit Jambi merupakan keempat terluas setelah Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
Sebaran Konflik SDA & Agraria
Kasus di Kalimantan Tengah85% Sektor Perkebunan10% Sektor Kehutanan
Sumber : Pusat Database dan Informasi Hukum Masyarakat
Modus Utama Kejahatan Kehutanan Sektor Perkebunan
9 dari 12 kasus prioritas yang ditangani Satgas REDD+ saat ini terkait sektor perkebunan dan modus utamanya adalah :
1. Kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa izin pelepasan kawasan hutan dan tanpa dilengkapi izin usaha perkebunan (IUP);
2. Penanaman tanpa mengantongi IUP di atas wilayah moratorium (PIPIB); dan
3. Persiapan lahan dengan cara membakar
Faktor Utama Pemicu Konflik (i) kurang tegasnya
pengaturan dan konsistensi tata ruang di tiap level pemerintahan;
(ii) tidak jelasnya status lahan & bukti kepemilikan; dan
(iii)kurangnya kebijakan pengaman lingkungan, sosial & ekonomi yang memadai.
Sumber : UKP4, Sawit Watch, Forest Peoples Programme, HuMA dan ICRAF
Mekanisme Kontrol Masyarakat Pemahaman tentang perizinan yang dibutuhkan
oleh Perkebunan Kelapa Sawit
Mekanisme Kontrol Masyarakat (2) Pemahaman atas kewajiban perusahaan di bidang
kelapa sawit agar pemenuhannya dapat diawasi.
Contoh Kasus
Lahan Gambut Rawa Tripa – Pelanggaran Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 yang menyatakan, gambut berkedalaman lebih dari 3 meter harus dijadikan area lindung.
70% perkebunan milik asing di Indonesia, khususnya Sumatera, tidak memiliki kebun inti plasma rakyat – pelanggaran pengusaha perkebunan kelapa sawit wajib membangun kebun plasma untuk masyarakat sesuai tercantum dalam revisi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan
Mekanisme Kontrol Masyarakat (3) Keterlibatan dalam proses perencanaan tata ruang
kawasan, sehingga terdapat kejelasan fungsi kawasan.
Contoh Kasus
Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh (RTRWA) yang mencakup permohonan alih fungsi lahan yang berpotensi melegalisasi perkebunan kelapa sawit tanpa izin di kawasan Aceh Tamiang. Sebelumnya, CSO dan kepolisian telah menutup 24 perkebunan ilegal di area tersebut.
Proses Rancangan Tata Ruang Wilayah
Tahap A
Tahap E
Tahap B
Evaluasi Materi Tahap D
Tahap C
Gubernur ajukan Surat Permohonan Persetujuan Substansi
Gubernur ajukan Raperda, bersama dok. pendukung RTRW yang belum disetujui bersama kepada DPRD Provinsi
Raperda disampaikan kepada Menteri PU c.q. Dirjen Penataan Ruang
Disposisi Surat kepada Direktur Penataan Ruang Wilayah
Pembahasan Raperda di BKPRD provinsi
Rapat Koordinasi antara BKPRN dengan Pemda (apabila perlu dgn Kementerian atau Pemda lain yang terkait)
Pembahasan RTRW oleh DPRD bersama Pemda
Persiapan berita acara rapat, konsep surat persetujuan substansi untuk ditandantangani oleh Menteri PU
Persetujuan bersama antara Pemda dan DPRD atas Raperda RTRW
Penyampaian Raperda kepada Mendagri untuk dievaluasi sesuai ketentuan perundangan
Penetapan Raperda oleh Sekretaris Daerah.
Penyempurnaan Raperda oleh Pemda apabila ada ketidaksesuaian
Dokumen dinyatakan lengkap
Apabila telah sesuai
PENERBITAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
oleh Menteri PU
Mekanisme Kontrol Masyarakat (4)Memantau pelaksanaan inisiatif konservasi
hutan oleh industri kelapa sawit Contoh Kasus
Proyek percontohan (pilot project) konservasi hutan Stok Karbon Tinggi (SKT) di PT Kartika Prima Cipta (KPC), Kalimantan Barat, untuk memastikan bahwa kegiatan operasinya tidak memiliki rekam jejak deforestasi. Proyek ini digawangi oleh Golden Agri-Resources Ltd (GAR) dengan anak perusahaannya, PT SMART Tbk (SMART) bersama dengan The Forest Trust & Greenpeace - Maret 2013 dan akan berlangsung selama 12 bulan.
Thank You